17
PERANAN PENDIDIKAN UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pengantar Pendidikan Yang dibina oleh Bapak Dr. H. Tri Atmadji S., M.Pd oleh Muhammad Damaris Widigdya 110533406979 UNIVERSITAS NEGERI MALANG i

Peranan Pendidikan Untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Peranan Pendidikan Untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia

Citation preview

Page 1: Peranan Pendidikan Untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia

PERANAN PENDIDIKAN UNTUK PENINGKATAN SUMBER DAYA

MANUSIA

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Pengantar Pendidikan

Yang dibina oleh Bapak Dr. H. Tri Atmadji S., M.Pd

oleh

Muhammad Damaris Widigdya

110533406979

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

2014

i

Page 2: Peranan Pendidikan Untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1

1.2 Topik Bahasan.............................................................................................................2

1.3 Tujuan..........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................................3

2.1 Kondisi dan Kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia.........................................3

2.2 Peran Serta Dunia Pendidikan terhadap Perkembangan Sumber Daya Manusia........4

BAB III KESIMPULAN ...........................................................................................................8

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................8

DAFTAR RUJUKAN................................................................................................................9

ii

Page 3: Peranan Pendidikan Untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 2.1 Jumlah Angkatan Kerja, Pengangguran, TPAK, dan TPT 1998-2013 .................. 5

iii

Page 4: Peranan Pendidikan Untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah wahana yang penting dalam pembangunan siswa (Umar

Tirtarahardja & La Sulo, 2005: 77). Sebagaimana sifat sasarannya, yaitu siswa

sebagai manusia yang bersumber daya (nilai dan potensi) sebagai pribadi yang

beriman, bertakwa, berkualitas dan mandiri di masa depan, pendidikan berperan

sebagai suatu langkah persiapan warga negara melalui kegiatan yang terencana

untuk membekali siswa agar menjadi warga negara yang baik (Umar Tirtarahardja

& La Sulo, 2005: 35), tentunya kata “baik” yang tersebut bersifat relatif,

tergantung pada tujuan nasional bangsa. Selain itu, pendidikan juga memiliki peran

sebagai sarana persiapan tenaga kerja dengan membimbing peserta didik sehingga

memiliki bekal kemampuan untuk berkarya dan mandiri di masa depan. Pendidikan

memberikan pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan

keterampilan kepada peserta didik, demi menghasilkan luaran berupa Sumber Daya

Manusia yang berkualitas.

Sumber Daya Manusia (SDM) dianggap sebagai salah satu faktor ekonomi

selain Sumber Daya Alam (SDA), dan entrepreneur (wirausaha). Semakin tinggi

kualitas Sumber Daya Manusia, maka semakin meningkat pula tingkat

produktivitas, ekonomi, dan pembangunan suatu negara (Hastarini Dwi Atmanti,

2005: 31).

Dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas,

pendidikan telah memiliki andil dan peranannya, yang mana tertera pada GBHN,

Pembukaan UUD, dan UUD 1945. Namun, pada kenyataan yang terjadi di

lapangan dewasa ini tidak mencerminkan apa yang diharapkan dari peran serta

pendidikan dalam peningkatan SDM. Hingga tahun 2013, jumlah penduduk

Indonesia yang mengenyam pendidikan hingga jenjang menengah atas dan

kejuruan berjumlah lebih dari 60%, dan hingga pendidikan tinggi sejumlah 20%

lebih dari total jumlah penduduk usia produktif (Badan Pusat Statistik). Namun

jumlah tersebut tidak diiringi dengan keterserapan para peserta didik tersebut di

dunia kerja. Banyak yang telah menjalani program pendidikan tersebut

menganggur dan tidak produktif, sehingga menurunkan kualitas Sumber Daya

1

Page 5: Peranan Pendidikan Untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia

Manusia di Indonesia, sekaligus meragukan peranan krusial dari dunia pendidikan

dalam pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Tentunya, dengan

polemik yang terjadi semacam ini perlu ditekankan dan diterapkan kembali peran-

peran pendidikan sekaligus langkah baru demi meningkatkan Sumber Daya

Manusia. Oleh karena itu, diangkatlah sebuah karya tulis berupa makalah dengan

judul “Peranan Pendidikan Untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia”.

1.2 Topik Bahasan

1. Apa saja peran pendidikan dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia?

2. Bagaimana peranan pendidikan terhadap Sumber Daya Manusia selama ini?

3. Mengapa perlu diperkuatnya peranan pendidikan dalam meningkatkan kualitas

Sumber Daya Manusia?

1.3 Tujuan

1. Memahami peran serta pendidikan dalam peningkatan Sumber Daya Manusia.

2. Mengetahui hasil yang telah dicapai oleh dunia pendidikan terkait usahanya

dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia.

2

Page 6: Peranan Pendidikan Untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kondisi dan Kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia

Sumber Daya Manusia merupakan suatu resource (sumber), atau aset

penting yang menjadi salah satu tolok ukur kemajuan suatu Negara di berbagai

sektor, terutama pembangunan, teknologi, ketenagakerjaan, dan pendidikan.

Sumber Daya Manusia itu sendiri diibaratkan sebagai suatu bahan mentah (raw

material) yang kemudian diolah dan ditempa sedemikian hingga nantinya

menghasilkan suatu output berupa SDM yang unggul dan berkualitas. Tentunya,

untuk mencapai hasil tersebut diperlukan suatu proses panjang dan manajemen

yang baik sehingga setiap progress (kemajuan) yang dialami manusia tersebut

selalu dapat berkembang secara optimal.

Dari penjabaran tersebut, diambillah sebuah contoh kasus yaitu kondisi

Sumber Daya Manusia yang saat ini ada di Indonesia. Dewasa ini, Indonesia

sedang mengalami beberapa masalah mengenai kondisi Sumber Daya Manusia-

nya, antara lain:

a. Pertama, adanya ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan

kerja. Jumlah angkatan kerja nasional sejak krisis ekonomi tahun pertama

(1998) hingga tahun 2013 sekitar 110,7 juta orang, dan ada sekitar 7,3 juta

orang penganggur terbuka (open unemployment). Angka ini sempat mengalami

naik dan turun dari tahun ke tahun sejak krisis ekonomi.

b. Kedua, tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah.

Struktur pendidikan angkatan kerja Indonesia masih didominasi pendidikan

dasar dan menengah yaitu sekitar 63,2 % (Didin S. Damanhuri).

Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa terdapat kelangkaan dan

defisit kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional.

Tidak stabilnya perekonomian yang berkepanjangan sampai saat ini

mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja, terutama bagi lulusan perguruan

tinggi, sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi

terus meningkat. Menurut catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen

Dikti) Depdiknas angka pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000

orang. Ditambah lagi dengan lulusan yang kurang memiliki kompetensi, sehingga

3

Page 7: Peranan Pendidikan Untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia

sering terjadinya mismatch, yaitu ketidaksesuaian antara bidang keahlian dengan

pekerjaan.

Dengan tingkat keterserapan tenaga kerja yang masih kurang, dan tingkat

pengangguran yang juga tidak kunjung berkurang, yaitu masih stagnan dan dalam

beberapa tahun sempat mengalami peningkatan, di mana angka peningkatan

tersebut ada pada sektor pendidikan, yang dalam hal ini di jenjang pendidikan

menengah dan tinggi, dunia pendidikan pun menjadi sorotan. Peranannya dalam

mencetak generasi SDM yang unggul kini mulai dipertanyakan. Tidak jarang para

peserta didik mengartikan bahwa jenjang pendidikan hanyalah formalitas yang

beracuan pada standar penilaian, bukan pada proses bertahap yang akan

menghasilkan SDM unggul di kemudian hari. Sehingga, sering ditemui para tenaga

kerja yang memiliki pekerjaan yang tidak sesuai dengan latar belakang

pendidikannya, atau bahkan sama sekali tidak menempuh proses pendidikan untuk

langsung memperoleh pekerjaan. Oleh karena itu, diperlukan adanya penguatan

peran dan ditambahkannya peran-peran baru pada pendidikan untuk bisa benar-

benar mampu meningkatkan Sumber Daya Manusia yang unggul dan berkualitas.

2.2 Peran Serta Dunia Pendidikan terhadap Perkembangan Sumber Daya

Manusia

Dunia pendidikan merupakan suatu lahan di mana manusia sebagai

sasarannya berada di dalam ruang lingkup pendidikan beserta batasan-batasannya,

yang mana dalam lingkup tersebut terjadi suatu proses belajar sepanjang hayat

yang memberikan dampak secara langsung bagi manusia tersebut sehingga pada

akhirnya menjadi manusia yang bersumber daya unggul, berkualitas, dan mandiri.

Dalam menjalankan peran sertanya terhadap peningkatan Sumber Daya

Manusia, dunia pendidikan mencanangkan berbagai macam program, seperti Wajib

Belajar 9 tahun, Ujian Sekolah dan Ujian Nasional, Seleksi Masuk Perguruan

Tinggi, Kurikulum yang terus mengalami pembaharuan, dan Praktek-praktek kerja

di industri maupun perusahaan. Program-program yang telah dicanangkan pada

dasarnya telah dengan baik mengejawantahkan peran dunia pendidikan dalam

mengambangkan SDM, pengaplikasian program hingga saat ini masih perlu

diadakan perbaikan di beberapa sektor, hal terbukti dari data Badan Pusat Statistik

sebagai berikut:

4

Page 8: Peranan Pendidikan Untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia

Sumber: Sakernas, BPS

Tabel 2.1 Jumlah Angkatan Kerja, Pengangguran, TPAK, dan TPT 1998-2013

Dari penjabaran tabel tersebut dapat dicermati bahwa tingkat keterserapan angkatan

kerja dari tahun ke tahun sempat mengalami pasang surut, di mana data terakhir

yang diambil pada tahun 2013 mengalami penurunan jumlah Angkatan Kerja, serta

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per-Agustus 2013 juga mengalami

peningkatan.

Dengan hasil data statistik di atas, peran pendidikan harus lebih

ditingkatkan melalui perbaikan kualitas pendidikan itu sendiri dan kebijakan serta

program pendidikan yang lebih baik. Tentunya, hal-hal tersebut dikorelasikan

dengan tuntutan perkembangan zaman di era global yang makin modern ini.

5

Page 9: Peranan Pendidikan Untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia

Tuntutan kebutuhan tenaga kerja di masa yang akan datang diindikasikan

dengan dominasi teknologi informasi dan komunikasi, di mana sebagian besar

pekerjaan terletak pada sektor jasa komunikasi dan informasi. Seperti halnya

jaringan komunikasi telepon, televisi, dan internet yang secara masif dan

eksponensial mempengaruhi gaya hidup, tingkat kebutuhan, dan tingkat

produktivitas manusia.

Dalam pengembangan dan peningkatan Sumber Daya Manusia melalui

pendidikan, diperlukan beberapa langkah konkrit sehingga dapat menghasilkan

pencapaian berupa SDM yang berkualitas. Strategi yang harus dilakukan dalam

pengembangan dan peningkatan SDM diawali dari pengkajian kebutuhan (need

assesment) untuk suatu program pendidikan, persiapan dan pelaksanaan pendidikan,

evaluasi dan pembinaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas implementasi

pendidikan dan pelatihan.

Pelaksanaan pendidikan dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas tentu

memerlukan persiapan. Di antaranya adalah membuat kebijakan kurikulum yang

sesuai, meliputi pembuatan jadwal dan mempersiapkan fasilitas proses belajar

mengajar. Kurikulum perlu diupayakan untuk dihubungkan dengan tugas pengajar

dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar yang menyangkut berbagai

kompetensi dan ketrampilan. Substansi Kurikulum juga perlu menyentuh seluruh

kebutuhan organisasi pelaksana dan pertumbuhan kepribadian peserta didik. Jika

dilihat dari materi ajar yang ada pada kurikulum, supaya peserta didik mengalami

perubahan dan peningkatan dari segi soft skill dan hard skill, maka kurikulum

pendidikan seyogyanya secara substansi memuat tentang technical skill, conceptual

skill, human skill, political skill, dan personal growth.

Ketrampilan teknis (technical skill) yaitu kemampuan untuk menggunakan

alat-alat, prosedur dan teknik dari suatu bidang kegiatan dan keahlian tertentu.

Ketrampilan manusiawi (human skill) yaitu kemampuan untuk bekerja dengan

orang lain, dalam bentuk memahami dan merancang serta mendorong orang lain

untuk dapat bekerja sama. Ketrampilan konseptual (conceptual skill) adalah

kemampuan mengkoordinasi dan mengintegrasikan seluruh aspek dan konsep

sehingga kemampuan peserta didik dapat dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh.

Ketrampilan politis (political skill) adalah ketrampilan yang mampu memperoleh

kekuatan untuk mencapai tujuan dari pendidikan tersebut, yang tentunya

terintegrasi dengan dunia kerja yang terorganisasi. Ketrampilan politis termasuk

6

Page 10: Peranan Pendidikan Untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia

penting dalam membuat seorang individu menjadi Sumber Daya Manusia yang

kritis dan memiliki pengaruh di manapun dia berada. Dan yang terakhir adalah

pertumbuhan kepribadian (personal growth) yang mana diharapkan dalam diri

peserta didik tumbuh sikap yang positif terhadap keseluruhan tugas dan

kewajibannya, dan kedewasaan dalam bertindak. Ditambah lagi, terdapat sebuah

aspek penting, yaitu: Peserta didik sebagai elemen input diasumsikan dalam proses

pendidikan memiliki (K) Knowledge: Pengetahuan, (S) Skill: Ketrampilan, dan (A)

Attitude: Sikap. Di mana kemudian setelah selesai mengikuti pendidikan,

diharapkan peserta didik lebih menekankan hasil keluaran (output) dari proses

pertama kali pada perubahan Attitude (sikap), kemudian Skill (keterampilan), dan

lalu barulah perubahan Knowledge (pengetahuan).

Dari pemaparan tersebut, upaya untuk menguasai KSA menjadi ASK

haruslah diwujudkan dalam setiap penyampaian aspek kurikulum, dengan

terintegrasi dalam setiap proses belajar mengajar. Aspek tersebut memang tidak

terlihat secara eksplisit dalam kurikulum, sehingga tidak perlu penyampaian secara

monolitik. Pemaknaan kompetensi yang ditimbulkan akan dirasakan oleh peserta

didik secara tersirat atau implisit.

Selain pendekatan substansi kurikulum, dan proses belajar mengajar, peran

pendidikan juga meliputi penempatan dan alokasi peserta didik setelah mengikuti

proses pendidikan sebagai salah satu tindakan manajemen Sumber Daya Manusia.

Tentu proses penempatan ini melalui beberapa bimbingan penyuluhan dan

konseling dari guru-guru yang kompeten, serta disesuaikan dengan masing-masing

jenjang pendidikan. Misalkan, pada jenjang menengah atas dan kejuruan peserta

didik dibimbing dan diarahkan sesuai kompetensi dan dengan pendampingan dari

guru maupun wali. Lain halnya pada jenjang pendidikan tinggi, yang lebih pada

memberikan arahan dan gambaran mengenai potensi tenaga kerja yang nantinya

dibutuhkan sesuai dengan bidang keahliannya.

Dalam hal ini, prinsip the right man on the right place, harus menjadi

acuan bagaimana menempatkan setiap individu yang telah mengikuti proses

pendidikan. Hal ini agar dapat mengurangi tingkat mismatch, yaitu ketidak sesuaian

antara jenis pekerjaan dengan kompetensi dan bidang keahlian dari tenaga kerja.

7

Page 11: Peranan Pendidikan Untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan tentang peran Pendidikan untuk Peningkatan Sumber

Daya Manusia yang telah dipaparkan, nampak jelas bahwa masih terdapat

problema yang mendasar terkait dengan peranan pendidikan, yang tercermin pada

jumlah keterserapan tenaga kerja dari kalangan peserta didik pasca lulus dari dunia

pendidikan yang masih belum stabil, belum terdapat jumlah kenaikan yang

signifikan, atau bahkan cenderung menurun.

Tentunya, pendidikan harus meningkatkan dan menguatkan peranannya

dengan pendekatan pada kurikulum, di mana secara substansi memuat tentang

technical skill, conceptual skill, human skill, political skill, dan personal growth

agar dapat mengoptimalkan potensi-potensi peserta didik. Selanjutnya, siswa

diharapkan dapat mentransformasikan kemampuan Knowledge, Skill, dan Attitude,

yaitu KSA menjadi ASK yang secara implisit terwujud dalam setiap penyampaian

aspek kurikulum, dan terintegrasi dalam setiap proses belajar mengajar.

Selain itu, prinsip the right man on the right place, harus menjadi acuan

dalam pengarahan siswa untuk ditempatkan pada tempat penyerapan tenaga kerja,

agar dapat mengurangi tingkat mismatch, yaitu ketidak sesuaian antara jenis

pekerjaan dengan kompetensi dan bidang keahlian dari tenaga kerja. Dengan peran-

peran ini, tentunya peran pendidikan menjadi semakin vital bagi meningkatnya

Sumber Daya Manusia, karena manusia sebagai suatu potensi dibina dari sebelum,

sesaat, dan setelah proses pendidikan ditempuh.

8

Page 12: Peranan Pendidikan Untuk Peningkatan Sumber Daya Manusia

DAFTAR RUJUKAN

Tirtarahardja, Umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Bakar, Abu. Peranan Pendidikan dan Pelatihan dalam Pengembangan Sumber Daya

Manusia, (Online). (http://sumsel.kemenag.go.id/file/file/TULISAN/apiy

1365193545.pdf), diakses 23 Juni 2014

Dwi Atmanti, Hastarini. 2005. Investasi Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan.

Jurnal Dinamika Pembangunan, 2 (1): 30-31.

Damanhuri, Dindin S. SDM Indonesia dalam Persaingan Global, (Online).

(http://www.duniaesai.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=108:sdm-indonesia-dalam-

persaingan-global&catid=37:ekonomi&Itemid=93), diakses 24 Juni 2014

9