80
PERANAN STANDAR AKUNTANSI SYARIAH DALAM PENGELOLAAN TRANSAKSI KEUANGAN PADA BNI SYARIAH KCP. MIKRO PAMENANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Ekonomi Syariah Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam DESI PURNAMASARI NIM: SES.141265 JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2018

PERANAN STANDAR AKUNTANSI SYARIAH DALAM …repository.uinjambi.ac.id/604/1/SES141265 DESI... · 2020. 1. 7. · qardul hasan. Berdasarkan penyajian pengelolaan keuangan tersebut maka

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PERANAN STANDAR AKUNTANSI SYARIAH DALAM

    PENGELOLAAN TRANSAKSI KEUANGAN PADA

    BNI SYARIAH KCP. MIKRO PAMENANG

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

    Dalam Ilmu Ekonomi Syariah

    Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    DESI PURNAMASARI

    NIM: SES.141265

    JURUSAN EKONOMI ISLAM

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

    JAMBI

    2018

  • MOTTO

  • Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu

    yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara

    kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya

    sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang

    yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa

    kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. jika

    yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau Dia sendiri

    tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. dan

    persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). jika tak ada

    dua oang lelaki, Maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi

    yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang mengingatkannya.

    janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan

    janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu

    membayarnya. yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian

    dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu),

    kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, Maka

    tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu

    berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. jika kamu lakukan

    (yang demikian), Maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. dan

    bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala

    sesuatu.1

    1Anonim, Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahanya, (Jakarta: Nurul Iman,

    2010), hlm. 129

  • PERSEMBAHAN

    Kupersembahkan skripsi ini kepada kedua orang tuaku ayahanda dan ibunda yang

    sangat aku hormati dan sangat kucintai yang telah melahirkan, membesarkan serta mendidik

    aku dengan penuh kasih sayang. Karena berkat do’a dan petuahmu aku dapat menghadapi

    kenyataan hidup, berkat dorongan kasih dan tetesan keringatmu membangkitkan semangatku

    untuk terus memperjuangkan cita-citaku.

    Buat keluarga besarku dan sahabat-sahabat seperjuangan yang telah banyak

    membantu, memberikan motivasi sehingga dapat menyelesiakan skripsi ini. Semoga

    Kebaikan dan keikhlasan kalian semua mendapat pahala dari Allah SWT Amin Ya Rabbal

    ’Alamin...

  • ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan standar akuntansi syariah dalam

    pengelolaan transaksi keuangan pada BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang Kabupaten

    Merangin Bangko Propinsi Jambi. Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

    jenis data yaitu data primer dan data sekunder dan metode pengumpulan data melalui

    dokumentasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yaitu peranan standar

    akuntansi syariah dalam pengelolaan transaksi keuangan pada BNI Syariah KCP. Mikro

    Pamenang Kabupaten Merangin Bangko Propinsi Jambi diantaranya menunjang

    pembangunan ekonomi karena berdasarkan prinsip bagi hasil, yang saling

    menguntungkan, memberikan laba yang wajar sehingga tidak berlebihan dalam

    mengambil laba dan memberikan kontribusi yang positif pada masyarakat dalam upaya

    peningkatan peranan pengusaha muslim salah satunya pada kegiatan UMKM. Kesesuain

    pengelolaan transaksi keuangan pada BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang Kabupaten

    Merangin Bangko Propinsi Jambi dengan PSAK 101 dapat dilihat dari menyajikan

    laporan keuangan diantaranya laporan neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan

    laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan dana investasi terikat, laporan sumber dan

    penggunaan dana zaakat, infak dan shadaqah dan laporan sumber dan penggunaan dana

    qardul hasan. Berdasarkan penyajian pengelolaan keuangan tersebut maka dapat

    disimpulkan bahwa pengelolaan transaksi keuangan di BNI Syariah Bangko sudah sesuai

    dengan PSAK 101.

    Kata Kunci:Standar Akuntansi, Keuangan Syariah dan Pengelolaan Transaksi

    Keuangan

  • KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahi alladzi ‘allamal insane maalam ya’lam...segala puji bagi Allah yang

    telah mengajarkan manusia apa yang manusia tidak ketahui. Sholawat dan salam kepada

    baginda Rasul SAW yang dengan hadits dan sunnahnya kita dapat lebih mengetahui hukum

    yang terkandung dalam Al Qur’an.

    Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis akui, tidak sedikit hambatan dan

    rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data maupun dalam penyusunannya.

    Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak, terutama bantuan dan bimbingan yang

    diberikan dosen pembimbing I dan Dosen Pembimbing 2 maka skripsi ini dapat diselesaikan

    dengan baik.

    Terima kasih atas bantuan dan berbagai pihak yang telah membantu dalam

    penyusunan skripsi ini:

    1. Bapak Dr. Subhan, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS

    Jambi.

    2. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag.,MA, selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

    UIN STS Jambi

    3. Bapak Drs. Fathuddin Abdi, SM. HK., MM selaku pembimbing I yang telah banyak

    meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan demi ketuntasan penulisan

    skripsi dan Bapak Bambang Kurniawan, SP., M.E selaku dosen pembimbing II yang telah

    meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan, saran, dan bimbingan sehingga

    terselesaikannya skripsi ini.

    4. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam semoga ilmu yang engkau berikan

    bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara ini.

  • 5. Seluruh Staff dan Karyawan khususnya di bagian Tata Usaha (TU) Fakultas Ekonomi dan

    Bisnis Islam, terima kasih atas pelayanan yang diberikan selama ini.

    6. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung maupun tidak

    langsung.

    Disamping itu, penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini

    masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat

    dibutuhkan guna menyempurnakan Tugas Akhir Skripsi ini. Semoga hasil yang terkandung

    dalam skripsi ini harapan penulis dapat bermanfaat bagi semua pihak.

    Jambi, November 2018

    Penulis

    DESI PURNAMASARI

    NIM: SES.141265

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

    PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................ ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... iii

    PENGESAHAN PANITIA UJIAN ....................................................... iv

    MOTTO ................................................................................................. v

    PERSEMBAHAN .................................................................................. vi

    ABSTRAK ............................................................................................. vii

    KATA PENGANTAR ........................................................................... viii

    DAFTAR ISI .......................................................................................... x

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ............................................................... 9

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 10

    D. Batasan Masalah ................................................................. 11

    E. Kerangka Teori .................................................................... 12

    F. Penelitian Terdahulu ............................................................ 26

    G. Kerangka Pikir ..................................................................... 31

    BAB II METODELOGI PENELITIAN

    A. Pendekatan Penelitian .......................................................... 34

    B. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 34

    C. Subjek Penelitian ................................................................. 36

    D. Objek Penelitian .................................................................. 36

    E. Metode Pengumpulan Data .................................................. 37

    F. Teknik Analisis Data ............................................................ 39

    BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    A. Profil BNI Syariah Kantor Cabang Pamenang ................................ 44

    B. Visi, Misi dan Motto BNI Syariah Kantor Cabang Pamenang......... 45

    C. Produk BNI Syariah ....................................................................... 46

  • BAB IV HASIL PENELITIAN

    A. Peranan Standar Akuntansi Syariah dalam Pengelolaan

    Transaksi Keuangan pada BNI Syariah KCP. Mikro

    Pamenang .......................................................................... 52

    B. Kesesuain Pengelolaan Transaksi Keuangan pada BNI

    Syariah KCP. Mikro Pamenang KCP. Mikro Pamenang

    dengan PSAK 101 .............................................................. 67

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ......................................................................... 83

    B. Saran ................................................................................... 84

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Ekonomi Islam didasarkan pada moral yang tinggi dan akhlak mulia sehingga

    semua perilaku manusia dan aktifitas ekonominya tidak akan menyimpang dari

    kebenaran, kejujuran, keadilan dan semua akhlak mulia lainya.2

    Isu ekonomi dan keuangan merupakan salah satu isu yang selalu berkembang dan

    menjadi perhatian masyarakat baik masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia.

    Perkembangan ekonomi tersebut akan senantiasa diikuti dengan meningkatnya berbagai

    aktivitas ekonomi, tak terkecuali dalam pemenuhan kebutuhan hidup mereka sehari-hari,

    manusia membutuhkan modal untuk membuka suatu lapangan usaha, bukan hanya

    kemampuan dan kemauan keras tetapi juga harus adanya modal yang berbentuk tunai.

    Hal itulah yang memunculkan adanya lembaga perbankan yang menyediakan dana

    pinjaman, untuk mendapatkan modal usaha untuk masyarakat membutuhkan adanya

    sarana dan prasarana. Maka pemerintah memberikan sarana berupa lembaga perbankan

    dan non perbankan.

    Bank Syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang kegiatannya adalah

    menghimpun dan menyalurkan dana untuk masyarakat, salah satunya produk tabungan.

    Bank Syariah mempunyai strategi-strategi pemasaran pada setiap produk-produk yang

    ditawarkan Hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui dan tertarik untuk mengambil

    manfaat dari produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.

    Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi

    pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan, sehingga

    dalam menjalankan sebuah usaha diperlukan adanya pengembangan strategi

    pemasarannya. Strategi pemasaran merupakan proses pemasaran yang mencakup

    2Hasan Aedy, Indahnya Ekonomi Islam, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 2

  • beberapa hal analisis atas kesempatan-kesempatan, pemilihan sasaran-sasaran,

    pengembangan strategi, perumusan rencana, implementasi serta pengawasan.

    Bank sendiri memiliki cukup banyak nasabah, hampir disetiap daerah. Hal itu karena di

    bank tidak memerlukan proses yang cukup rumit dan tidak memakan wakt gnay u lama,

    sehingga dapat menarik minat dari nasabah. Bank bergerak di bidang jasa dan memiliki

    sejarah panjang sebagai satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi

    mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan

    masyarakat.3 Kegiatan lembaga keuangan untuk melakukan pembiayaan di sebuah bank

    khususnya bank Syariah telah diatur dalam akuntansi Keuangan Syariah.

    Penerapan akuntansi Syariah di sebuah perusahaan menunjukkan adanya

    perkembangan perusahaan tersebut. Perundangan yang mengatur akuntansi Syariah sudah

    memiliki panduan dalam pengaplikasiannya. Pada dasarnya akuntansi Syariah sesuai

    dengan hakekat kebenaran yang bersumber Al Qur’an dan As Sunnah, dimana

    akuntabilitas proses binis dan hasil bisnis dari aktivitas ekonomi secara penuh nilai adil

    untuk kemakmuran umat manusia. Tujuan diterapkannya akuntansi Syariah adalah untuk

    mencapai keadilan sosial-ekonomi, dan sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap

    tugas individu dalam melaporkan segala hal yang berkaitan dengan laporan keuangan.

    Eksistensi akuntansi Syariah di Indonesia di awali oleh PSAK 59 yang disahkan

    pada 1 Mei 2002 dan berlaku mulai 1 Januari 2003. PSAK yang merupakan produk

    Dewan Syariah Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntasi Indonesia berlaku hanya dalam

    tempo lima tahun sementara PSAK 101-106 yang akan diberlakukan pada 1 Januari 2008,

    telah disahkan pada 27 Juni 2007. Perbedaan mendasar antara PSAK 59 degan PSAK

    terbaru, adalah pemberlakuan bukan hanya ditujukan untuk entitas bank Syariah saja,

    tetapi juga untuk entitas Syariah dan konvensional. Kalangan pelaku usaha juga berharap

    3Mengko, Natalia Caroline, Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban untuk Penilaian Kinerja Nonfinansial

    Kantor Wilayah VI PT. Pegadaian (Persero) Manado, Jurnal EMBA ISSN 2303-1174 No.4. Vol.1.

  • keluarnya PSAK ini bisa mendorong pertumbuhan industry ekonomi Syariah di

    Indonesia. Pernyataan standar akuntansi Syariah:

    1. PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah

    2. PSAK 102: Akuntansi Murabahah

    3. PSAK 103: Akuntansi Salam

    4. PSAK 104: Akuntansi Istishna’

    5. PSAK 105: Akuntansi Mudharabah

    6. PSAK 106: Akuntansi Musyarakah

    7. PSAK 107: Akuntansi Ijarah

    8. PSAK 108: Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah

    9. PSAK 109: Akuntansi Zakat dan Infaq/Sedekah

    10. PSAK 110: Akuntansi sukuk

    11. PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah

    12. PSAK 102: Akuntansi Murabahah

    13. PSAK 103: Akuntansi Salam

    14. PSAK 104: Akuntansi Istishna’

    15. PSAK 105: Akuntansi Mudharabah

    16. PSAK 106: Akuntansi Musyarakah

    17. PSAK 107: Akuntansi Ijarah

    18. PSAK 108: Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah

    19. PSAK 109: Akuntansi Zakat dan Infaq/Sedekah

    20. PSAK 110: Akuntansi sukuk.4

    Setiap perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya pasti akan melakukan suatu

    transaksi keuangan. Transaksi keuangan sangat diperlukan dalam perusahaan untuk

    4Iai.global.or.id

  • mengungkapkan laporan atau informasi kepada pihak yang memerlukan baik dari pihak

    internal maupun eksternal, oleh karena itu pengelolaan traksaksi keuangan pada setiap

    perusahaan yang berbasis Syariah harus sesuai dan berpedoman kepada Standar

    Akuntansi Syariah salah satunya PSAK No. 101 tentang penyajian laporan keuangan.

    PSAK 101 juga memberikan penjabaran struktur dan isi pada laporan keuangan

    Syariah, mencakup:

    1. Laporan posisi keuangan

    2. Laporan laba rugi

    3. Laporan perubahan ekuitas

    4. Laporan arus kas

    5. Laporan sumber dan penyaluran dana zakat

    6. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan

    7. Catatan atas laporan keuangan

    Menurut Dini Desita mengemukakan jika standar akuntansi keuangan Syariah

    diterapkan dengan baik maka pengelolaan transaksi keuangan yang berbasis Syariah akan

    tercapai. Kania juga berpendapat sama dengan penelitian sebelumnya bahwa standar

    akuntansi keuangan Syariah berperan dalam transaksi keuangan. Pada penelitian ini

    peneliti lebih menitik beratkan pada pernyataan standar akuntansi keuangan PSAK No.

    101 tentang penyajian laporan keuangan.5

    BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang memiliki bermacam-macam produk dan jasa

    yang ditawarkan, seperti pembiayaan, investasi, dan aneka jasa . Diantara berbagai

    produk dan jasa yang ditawarkan oleh BNI Syariah terdapat beberapa produk yang paling

    banyak diminati oleh nasabah, yaitu pembiayaan, semakin besarnya minat masyarakat

    akan pembiayaan yang ditawarkan BNI Syariah maka BNI Syariah menyediakan produk

    5Dini Desita, Peranan Standar Akuntansi Syariah dalam Pengelolaan Transaksi Keuangan pada Bank Syariah,

    (Jurnal Ekonomi dan Perbankan, 2006), dalam https://repository.Widyatama.ac.id,

  • dan pembiayaan yang harus dikawal salah satunya dengan adanya laporan keuangan agar

    tidak melakukan penyimpangan terhadap sistem yang ada.6

    Bank Islam sangat berbeda dengan bank umum/konvensional. pendekatan yang

    digunakan perbankan Islam lebih ditekankan pada kerjasama dalam mengembangkan

    suatu usaha antara pemilik modal dan pengguna jasa bank, yang didasarkan pada prinsip

    saling mempercayai antara kedua belah pihak dan asas tolong menolong.7 Bank sendiri

    merupakan lembaga keuangan, dan keberadaan suatu lembaga tidak akan terlepas dari

    proses pencatatan akuntansi. Setiap lembaga keuangan wajib melakukan pencatatan

    akuntansi atas aktivitasnya, Pencatatan akuntansi di pegadaian Syariah maupun

    konvensioanl berbeda. Salah satu alasan mengapa akuntansi Syariah dan konvensiaonal

    berbeda, adalah faktor tujuan. Siapa yang bertransaksi dengan cara Syariah, harus dapat

    di asumsikan bahwa tujuanya adalah dalam rangka mematuhi perintah Yang Maha Kuasa

    serta mencari ridho-Nya.

    Permasalahan yang kemudian muncul adalah standarisasi sistem akuntansi Syariah

    dan audit yang bertujuan untuk menciptakan transparasi keuangan sekaligus

    memperbaiki kualitas pelayanan keuangan ternyata belum terlaksana sesuai dengan

    tatanan yang di anjurkan dalam Bank Syariah, hal ini dapat dilihat dari tingkat

    kepercayaan publik terhadap standarisasi sistem keuangan Syariah belum seutuhnya

    dipahami oleh publik. Padahal kunci kesuksesan suatu perusahaan yang berbasis Syariah

    sangat ditentukan oleh tingkat kepercayaan publik terhadap kekuatan financial dan

    kepercayaan terhadap kesesuaian operasional perusahaan dengan sistem Syariah Islam.

    Kepercayaan ini terutama kepercayaan yang diberikan oleh para depositor dan investor

    dimana keduanya termasuk stakeholder utama dan salah satu sumber utama untuk meraih

    kepercayaan adalah tingkat kualitas informasi yang diberikan oleh perusahaan.

    6Asmitha, Analisis perlakuan akuntansi pembiayaan gadai syariah PT. Pegadaian Syariah, cabang makasar,

    Skripsi Universitas Hasanudin, (2011), hlm. 4 7Badri Khaeruman, Islam dan pemberdayaan Umat, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), hlm. 172

  • Perusahaan harus mampu meyakinkan dengan memiliki kemampuan dan kapasistas di

    dalam mencapai tujuan financial maupun tujuan yang sesuai dengan Syariat Islam.

    Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam perbankan berbasis Syariah yaitu BNI

    Syariah yang juga menerapkan standar Akuntansi Syariah dalam pengelolaan keuangan

    perusahaan tentunya harus mampu membangun sebuah sistem akuntansi keuangan dan

    audit yang bersifat standar karena merupakan sebuah keniscayaan dan menjadi kebutuhan

    utama yang harus dipenuhi.

    Permasalahan selanjutnya adalah sistem standar akutansi keuangan Syariah terutama

    pada tataran operasionalnya memiliki karakter yang berbeda dengan sistem akuntansi

    keuangan konvensional, diantara perbedaan tersebut yang sangat prinsipil adalah larangan

    riba’ dalam praktek menjalankan perusahaan-perusahan yang berbasis Syariah. Dan

    deferensiasi produk Syariah yang lebih variatif. Sehingga konsep dan struktur dasar

    investasi dan keuangan pada perusahaan-perusahaan berbasis Syariah haruslah menjadi

    konsideran utama di dalam membangun sistem standar akutansi keuangan Syariah yang

    kredibel, pertanyaan yang kemudian dapat diajukan adalah sebagai perusahaan-perusahan

    yang berbasis Syariah, apakah BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang telah cukup baik

    membangun dan menerapkan peranan standar akuntansi Syariah dalam pengelolaan

    transaksi keuangan, sedangkan pada praktiknya, penerapan standar akuntansi Syariah

    masih dihadapkan pada kendala-kendala minimnya sumber daya manusia yang ahli dalam

    akuntansi keuangan Syariah, prinsip bagi hasil yang memerlukan kejujuran, kepercayaan

    dan sistem pengawasan dari dewan pengawas Syariah yang belum optimal.

    Produk-produk di BNI Syariah membutuhkan kerangka akuntansi yang

    menyeluruh yang dapat menghasilkan pengukuran akuntansi yang tepat dan sesuai

    sehingga dapat mengkomonikasikan informasi secara tepat waktu dengan kualitas yang

    dapat di andalkan serta mengurangi adanya perbedaan antara lembaga keuangan satu

  • dengan yang lain. Perlakuan akuntansi untuk produk pembiayaan adalah PSAK 101

    merupakan akuntansi untuk pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengunkapan atas

    transaksi. Kurangnya pengawasan mengakibatkan masyarakat kurang yakin akan prinsip

    yang diterapkan dan di gunakan oleh BNI Syariah. Seharusnya dengan keyakinan yang

    positif nasabah tidak akan merasa dirugikan, sehingga menarik minat masyarakat untuk

    menggunakan produk BNI Syariah. Makin meningkatnya minat masyarakat

    menggunakan produk BNI Syariah tentunya meningkatkan profit/keuntungan di BNI

    Syariah tersebut.

    Kendala-kendala tersebut tentunya akan menghambat peranan standar akuntansi

    Syariah sebuah perusahaan, karena laporan keuangan benar-benar dapat dipertanggung

    jawabkan, maka kualitas informasi yang diberikan harus memenuhi criteria yaitu asas

    manfaat terutama bagi pihak pemakainya, relevansi antara laporan keuangan dengan

    tujuan laporanya, tingkat kepercayaan, komparabilitas atau dapat diperbandingkan

    berdasarkan periode waktu tertentu, konsisten/tidak berubah, mudah dipahami dan tidak

    multi interpretasi.

    Berdasarkan kondisi yang telah diuraiakan di atas, maka peneliti tertarik untuk

    meneliti peranan standar akuntansi keuangan dalam pengelolaan transaksi keuangan yang

    di mana transaksi keuangan sangat dibutuhkan dalam perusahaan karena transaksi

    keuangan di gunakan untuk mengungkapkan laporan dan informasi kepada pihak yang

    memerlukan baik pihak perusahaan maupun investor. penelitian ini penulis tuangkan

    dalam bentuk skripsi yang berjudul:“Peranan Standar Akuntansi Syariah dalam

    Pengelolaan Transaksi Keuangan Pada BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang”.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang penulis dapat

    adalah sebagai berikut:

  • 1. Apa saja peranan standar akuntansi Syariah dalam pengelolaan transaksi keuangan

    pada BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang?

    2. Apakah pengelolaan transaksi keuangan pada BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang

    sudah sesuai dengan PSAK 101?

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan

    Berdasarkan Rumusan masalah di atas, adapun tujuan yang penulis ingin

    ketahui adalah sebagai berikut:

    a. Untuk mengetahui kesesuaian penerapan standar akuntansi Syariah dalam

    pengelolaan transaksi keuangan pada BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang

    dengan PSAK 101.

    b. Untuk mengetahui kesesuaian pengelolaan transaksi keuangan pada BNI

    Syariah KCP. Mikro Pamenang dengan PSAK 101.

    2. Manfaat

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

    teoritis maupun secara praktis:

    a. Manfaat Teoritis. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

    untuk dijadikan sebagai sumber informasi dalam menjawab permasalahhan-

    permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan transaksi keuangan terutama

    dalam peranan standar akuntansi Syariah apakah sudah berperan atau belum

    dalam pengelolaan tansaksi keuangan. Selain itu penelitian ini dapat bermanfaat

    sebagai bahan referensi bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian serupa.

    b. Manfaat Praktis. Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat:

  • 1) Bagi peneliti: Untuk mendapatkan nilai tambah dengan mengadakan

    penelitian dan menjadi referensi atau bahan wacana bagi peneliti

    selanjutnya mengenai nilai perusahaan pada masa yang akan datang.

    2) Bagi perusahaan: Hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai masukan

    untuk memperluas wawasan mengenai masalah masalah dalam hal

    penerepan atau penggunaan standar akuntansi Syariah.

    D. Batasan Masalah

    Batasan masalah dalam penelitian merupakan pemusatan masalah kepada intisari

    penelitian yang akan dilakukan. Batasan masalah penelitian harus dilakukan dengan cara

    eksplisit agar kedepannya dapat meringankan peneliti sebelum turun atau melakukan

    observasi/pengamatan. Batasan masalah penelitian merupakan garis terbesar dalam

    penelitian, sehingga observasi dan analisa hasil penelitian akan menjadi lebih terarah.

    Untuk menghindari meluasnya pembahasan pada penelitian ini, penulis membatasi

    penelitian ini pada salah satu perbankan berbasis Syariah yaitu BNI Syariah KCP. Mikro

    Pamenang, yang beralamat Jl. Lintas Sumatra KM. 32 Kompleks Pasar Pamenang Jalan

    Lintas Sumatera KM.32 Komplek Pasar Pamenang.

    E. Kerangka Teori

    1. Pengertian Peranan

    Peranan dalam kamus Bahas Indonesia dapat diartikan sebagai sesuatu yang,

    jadi bagian, atau yang memegang pemimpin yang terutama, dalam terjadi hal atau

    peristiwa.8 Sedangkan peranan dalam ensiklopedia manajemen dapat diartikan

    sebagai bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh seseorang dalam

    8Abdullah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru: Pedomam Umum Ejaan bahasa Indonesia Yang

    Disempurnakan, (Jakarta: Sandro Jaya, 2012), hlm. 365-366

  • manajemen, pola perilaku yang diharapkan dapat menyertai suatu status, bagian atau

    fungsi seoang dalam kelompok pranata. Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau

    menjadi karakteristik yang ada padanya dan fungsi dari setiap variabel dalam

    hubungan sebab akibat.

    Peranan dalam Kamus Bahas Indonesia juga diartikan sebagai bagian yang

    dimainkan seorang pemain, tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu

    pristiwa.9 Dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa peranan memiliki arti, fungsi,

    pola prilaku yang diharapkan dari seseorang dalam kelompok atau pranata yang

    mempunyai hubungan sebab akibat, yang menjadi karakteristik dalam manajemen dan

    ditentukan berdasarkan statusyang adapadanya. Jadi yang dimaksud dengan peranan

    dalam penelitian ini adalah sebagai fungsi dari standar akuntansi Syariah untuk

    membangun perusahaan yang sehat, untuk menghasilkan laporan keuangan

    perusahaan yang memiliki kualitas tingggi yaitu laporan yang memenuhi persyaratan

    kualitatif laporan keuangan yakni mudah dipahami, handal, relevan, dan dapat

    diperbandingkan dan untuk memudahkan perusahaan dalam melakukan kegiatan

    usaha berdasarkan prinsip Syariah.

    2. Akuntansi Syariah

    Akuntansi adalah suatu proses untuk mencatat, menggolongkan, meringkas,

    melaporkan dan menganalisa datakeuangan dari suatu organisasi atau perusahaan.10

    Akuntansi Syariah yang dikembangkan bukan hanya dengan tambal sulam dengan

    akuntansi konvensional, akan tetapi merupakan pengembangan filosofis, terhadap

    nilai-nilai Al-Quran yang diturunkan kedalam pemikiran teoritis dan teknis akuntansi.

    9Tanti Yuniar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia: Dilengkapi dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang

    Disempurnakan, (Jakarta: Agung Media Mulia, 2011), hlm. 470 10Murti Sumarni, Pengantar Bisnis: Dasar-Dasar Ekonomimi Perusahaan, (Yokyakarta: Liberty, 2005), hlm.

    395

  • Akuntansi akan menghasilkan informasi yang berguna baik bagi pihak-pihak

    yang menyelenggarakan maupun pihak-pihak luar, kegunaanya berhubungan dengan

    proses pengambilan keputusan dan pertanggung jawaban.11

    Akuntansi Syariah

    berhubungan dengan aspek-aspek lingkungannya baik moral, sosial, ekonomi maupun

    politik yang bertujuan untuk membantu mencapai keadilan sosial ekonomi (al-falah)

    dan mengenal sepenuhnya kewajiban kepada tuhan, masyarakat individu sehubungan

    dengan pihak-pihak yang terkait pada aktivitas ekonomi, yaitu akuntan, auditor,

    manajer, pemilik, pemerintah dan pihak-pihak lainnya sebagai bentuk ibadah.

    Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan 1998, laporan keuangan di

    buat dengan tujuan memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus

    kas perusahaan yangbermanfaat bagi para penggunanya.12

    Perbankan Syariah pada

    dasarnya adalah sistem perbankan yang dalam usahanya didasarkan pada prinsip-

    prinsip hukum atau Syariah Islam dengan mengacu kepada Al-Quran dan Al-Hadist,

    salah satunya sistem penyajian laporan keuangan Syariah. Maksud dari sistem yang

    sesuai dengan syariat Islam adalah beroperasi mengikuti kketentuan-ketentuan syariat

    Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah.13

    Konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan Syariah

    bagi para penggunanya adalah sebagai berikut:

    a. Penyusunan standar akuntansi keuangan Syariah, dalam pelaksanaan

    tugasnya.

    b. Penyusunan laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi

    Syariah yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan Syariah.

    11Soemarsono, Akuntansi Suatu Pengantar, (Jakarta: Salemba Empat, 2004), hlm 3 12Bambang Wahyudiono, Mudah Membaca Laporan Keuangan, (Jakarta: Raih Asa Sukses, 2014), hlm. 17 13Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan: Kebijakan Moneter dan Perbankan, (Jakarta: Fakultas

    Ekonomi Universitas Indonesia, 2005), hlm. 407

  • c. Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan

    disusun sesuai dengan prinsip akuntansi Syariah yang berlaku umum.

    d. Para pemakai laporan keuangan, dalam mentafsirkan informasi yang

    disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar

    akuntansi keuangan Syariah.14

    Laporan keuangan tersebut secara spesifik dapat dikategorikan sebagai pihak

    internal dan pihak eksternal, yaitu pihak yang berhubungan secara langsung dengan

    kebijakan yang akan diambil oleh lembaga keuangan tersebut, misalnya investor dan

    pengawas Syariah. Sedangkan pihak eksternal yang tidak berhubungan secara

    langsung dengan kebijakan yang akan diambil oleh lembaga keuangan tersebut,

    misalnya pemerintah dan masyarakat umum.

    Akuntansi Syariah merupakan ilmu dan teknologi berorientasi sosial dan

    pertanggung jawaban yang universal yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan

    perubahan yang terjadi sesuai dengan lingkungannya baik sosial, ekonomi, politik,

    peraturan perundangan, kultur, persepsi dan nilai (masyarakat) tempat akuntasi

    Syariah di terapkan.

    Berbicara mengenai akuntansi, tidak cukup hanya mengerti tentang pengertian

    dari akuntasi itu saja tetapi kita juga harus tau apa yang di maksud dengan standat

    akuntansi itu sendiri kemudian teknik akuntansi itu apa. Standar akuntasi adalah

    peraturan umum yang dijabarkan dari laporan keuangan atau konsep teoritis akuntansi

    yang menjadi dasar dalam pengembangan teknik akuntansi.

    Sedangkan pengertian dari standar akuntansi Syariah itu sendiri pada dasarnya

    hampir sama dengan pengertian standar akuntansi secara umum, akan tetapi standar

    14http://www.bi.go.id/web/id/PerbankanSyariah,Perbankan/Syariah/Contents/default.aspx. diakses pada 2 Juli

    2018

  • akuntansi Syariah lebih mengutamakan ke arah pola pertanggungjawaban yang

    menuju keadilan, kebenaran antar sesama sesuai dengan Syariah Islam.

    3. Pengelolaan Transaksi Keuangan

    Standar akuntansi ditetapkan dengan beberapa tujuan antara lain keseragaman

    laporan keuangan, minimalisasi bias dari penyusun, memudahkan auditor,

    memudahkan interpretasi dan membandingkan laporan keuangan lainya serta

    memudahkan pengguna laporan keuangan.15

    Pada dasarnya kemampuan manusia itu

    terbatas (fisik, pengetahuan, waktu, dan perhatian) sedangkan kebutuhan dan

    keinginannya tidak terbatas. Begitu pula dengan kemampuan atau usaha untuk

    memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut sangat terbatas.Adanya keterbatasan

    inilah yang membuatnya bersedia bekerja, menerima tugas , dan tanggungjawab.

    Dengan adanya pembagian kerja, tugas, dan tanggung jawab ini maka terbentuklah

    kerja sama dan keterkaitan formal dalam suatu organisasi. Dalam organisasi atau

    perusahaan para karyawan berinteraksi untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan yang

    menjadi tanggungjawabnya, maka pekerjaan yang berat dan sulit akan dapat

    diselesaikan dengan baik serta tujuan yang diinginkan tercapai. Penggunaan informasi

    akuntansi secara emplisit adalah:

    a. Informasi akuntansi keuangan sebagai produk dari proses governance.

    b. Penggunaan informasi akuntansi sebagai eksplisit dalam corporate

    governance

    c. Penggunaan informasi akuntansi secara implisit dalam corporate

    governance.16

    15Bambang Wahyudiono, Mudah Membaca Laporan Keuangan, (Jakarta: Raih Asa Sukses, 2014),, hlm. 17-18 16Agus Arijanto, Etika Bisnis Bagi Pelaku Bisnis: Cara Cerdas dalam Memahami Konsep dan Faktor-Faktor

    Etika Bisnis dengan Beberapa Contoh Praktis, (Jakarta Raja Wali Pres, 2011), hlm. 86-100

  • Pencatatan transaksi keuangan secara teratur memegang peranan penting untuk

    melengkapi laporan keuangan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis.

    Karena setiap transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan akan menjadi

    informasi awal yang harus dicatat dan diolah sehingga nantinya manghasilkan laporan

    keuangan. kegunaan atau manfaat dari akuntansi keuangan bagi suatu perusahaan

    adalah untuk mengetahui rugi/laba, pengamanan harta, menyusun rencana, mengukur

    efesiensi dan mengendalikan biaya.17

    Analisa laporan keuangan adalah meneliti hubungan yang ada diantara unsure-

    unsur dalam laporan keuangan, dan membandingkan unsur-unsur pada laporan

    keuangan tahun berjalan dengan unsur-unsur sama tahun yang lalu atau angka

    pembanding lain serta menjelaskan perubahanya.18

    Sebelum membuat pencatatan

    transaksi keuangan, tentunya harus menyiapkan bukti-bukti transaksi bisnis sebagai

    dasar dari pencatatan keuangan. Bukti-bukti tersebut dapat dikatakan sebagai alat

    pertanggungjawaban terhadap transaksi yang sudah dilakukan perusahaan. Untuk

    dapat mencatat bukti-bukti tersebut kedalam laporan keuangan, harus menganalisanya

    terlebih dahulu sehingga dapat diketahui perlakuan yang tepat untuk akun yang

    berkaitan. Setelah menganalisis bukti-bukti transaksi yang ada, saatnya mencatat

    bukti-bukti tersebut ke dalam jurnal harian. Jurnal merupakan catatan yang disusun

    secara sistematis dan didasarkan pada kronologis transaksi-transaksi yang dilakukan.

    Setelah mencatat semua bukti transaksi ke dalam jurnal, langkah berikutnya

    yang harus dilakukan adalah memposting ke dalam buku besar. Pengelolaan keuanagn

    sangat penting dalam setiap perusahaan, karena dengan pengelolaan keuangan yang

    baik dapat memperlancar aktivitas perusahaan

    17Murti Sumarni dan John Soeprihanto, Pengantar Bisnis: Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan, (Yokyakarta:

    Liberty, 2005), hlm. 396 18Pusat Pengembangan Akuntansi, Modul Materi Akuntansi keuangan Menengah, Fakultas Ekonomi

    Universitas Indonesia, (Jakarta: Salemba Raya, 2011), hlm. 213

  • 4. Transaksi Keuangan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (PSAK 101)

    a. Transaksi Keuangan

    Prinsip utama yang dijadikan landasan dalam operasional lembaga keuangan

    Syariah diantaranya: bebas dari unsur maisar, gharaa dan riba’, menjalankan

    bisnis dan aktivitas perdagangan yang berbasis pada perolehan yang sah menurut

    Syariah Islam dan menyalurkan zakat, infak, sedekat dan wakaf.19

    Jika di pandang

    secara luas transaksi tidak hanya pertukaran sumber sumber ekonomi secara

    entitas terpisah tetapi kejadian yang menimbulkan pengaruh pada usaha yang

    independen peminjam, pemberi pimjaman, uang dan penjualan serta pembelian

    barang dan jasa adalah satu bentuk contoh transaksi.

    Perlunya menganalisa laporan keuangan adalah untuk dapat memperluas

    serta mempertajam informasi-informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

    serta dapat menggali dan mengungkap berbagai hal yang tersembunyi di

    dalamnya.20

    Transaksi keuangan merupakan kejadian ekonomi/keuangan yang

    melibatkan paling tidak dua pihak (seseorang dengan seseorang atau beberapa

    orang lainnya) yang saling melakukan pertukaran, melibatkan diri dalam

    perserikatan usaha, pinjam meminjam dan lain lain atas dasar suka sama suka

    ataupun dasar suatu ketetapan hukum syariat yang berlaku.

    b. Penyajian Laporan Keuangan Syariah (PSAK 101)

    1. Sejarah

    Setiap laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan mengandung arti

    bahwa mereka memperoleh laporan agar dapat memahami apa yang terjadi

    19Abdul Ghofur, Pengantar Ekonomi Syariah Konsep Dasar, Paradigma, Pengembangan Ekonomi Syariah,

    (Depok: Raja Wali Pers, 2017), hlm.125-127 20Arief Sugiono dan Edy Untung, Panduan Praktis, Dasar Analisa, Laporan Keuangan, Pengetahuan Dasar

    Bagi Mahasiswa dan Praktisi Perbankan, (Jakarta: Grasindo, 2008), hlm. 10-11

  • dalam perusahaan tersebut.21

    PSAK 101 pertama kali dikeluarkan oleh Dewan

    Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada 27

    juni 2007. PSAK ini menggantikan ketentuan terkait penyajian laporan

    keuangan Syariah dalam PSAK 59: Akuntansi Perbankan Syariah yang

    dikeluarkan pada 1 mei 2002.

    Standar akuntansi Syariah menjadi penting dan kunci sukses bagi bank

    Islam dalam melayani masyarakat, bank harus dapat menyajikan informasi

    yang cukup, dapat dipercaya, dan relevan bagi para penggunanya, namun

    tetapdalam konteks Syariah Islam.22

    Berdasarkan surat Dewan

    Pengurus Nasional (DPN) IAI No. 0823-B/DPN/IAI/X1/2013 maka seluruh

    produk akuntansi Syariah yang sebelumnya dikeluarkan oleh DSAK IAI

    dialihkan kewenangannya kepada Dewan Standar Akuntansi Syariah IAI.

    Setelah pengesahan awal tahun 2007, PSAK 101 mengalami amandemen

    dan revisi sebagai berikut:

    1. 16 Desember 2011 sehubungan dengan adanya revisi atas PSAK 1:

    Penyajian Laporan Keuangan.

    2) 15 Oktober 2014 sehubungan dengan adanya revisi atas PSAK 1 terkait

    penyajian laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

    3) 25 Mei 2016 terkait penyajian laporan keuangan asuransi Syariah pada

    lampiran. Perubahan ini merupakan dampak dari revisi PSAK 108:

    Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah. Perubahan ini berlaku efektif 1

    januari 2017.

    21Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), hlm. 224 22Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Tazkia Cendekia, 2012), hlm. 198

  • 2. Ikhtisar Ringkas

    Lembaga keuangan termasuk yang beroperasi dengan prinsip Syariah

    memiliki pengaturan dan operasional tersendiri yang membedakan satu sama

    lainya, perbedaan tersebut adalah lembaga keuangan Syariah berdasarkan

    prinsip Syariah dapat melakukan kegiatan usaha yang relative sama karena

    penggunaan instrumen akadyang sama merujuk pada prinsip Syariah.23

    PSAK

    101 memberikan penjelasan atas karakteristik umum pada laporan keuangan

    Syariah, antara lain terkait: penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap

    sak, dasar akrual, materialistis dan penggabungan, saling hapus, frekuensi

    pelaporan, informasi komparatif dan konsistensi penyajian.

    Penerapan dari PSAK mengenai akuntansi syariah yaitu PSAK 101

    sampai dengan PSAK 107 dipergunakan secara umum oleh seluruh entitas

    yang melaksanakan transaksi syariah, seperti Bank syariah, Asuransi syariah,

    Lembaga Pembiayaan syariah, Koperasi syariah dan sejenisnya termasuk

    pihak-pihak yang terkait. Disisi lain terdapat PSAK yang hanya dipergunakan

    oleh industri khusus, karena memiliki karakter khusus yang tidak dapat

    disamakan dengan entitas yang lain misalnya asuransi syariah, oleh karena itu

    dalam melaksanakannya industri khusus ini harus menerapkan PSAK yang

    berlaku umum dan juga PSAK khusus tersebut.24

    PSAK 101 juga memberikan penjabaran struktur dan isi pada laporan

    keuangan Syariah, mencakup:

    1) Laporan posisi keuangan

    2) Laporan laba rugi

    3) Laporan perubahan ekuitas

    23Neneng Nurhasanah, Mudharabah dalam Teori dan Praktik, (Bandung: Refika Aditama, 2015), hlm.163 24BankIndonesia,http://www.bi.go.id/web/id/Perbankan/Syariah/Contents/default.aspx. Sekilas Perbankan

    Syariah di Indonesia,diakses pada Oktober 2018

  • 4) Laporan arus kas

    5) Laporan sumber dan penyaluran dana zakat

    6) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan

    7) Catatan atas laporan keuangan.25

    Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur penyajian dan pengungkapan

    laporan keuangan untuk tujuan umum untuk entitas Syariah yang selanjutnya

    disebut laporan keuangan, agar dapat dibandingkan baik dengan laporan

    keuangan entitas Syariah periode sebelumnya maupun dengan laporan

    keuangan entitas Syariah yang lain. Pengakuan, pengukuran, penyajian, dan

    pengukapan transaksi dan peristiwa teretentu di atur dalam PSAK terkait.

    5. Bank Syariah

    Ekonomi Islam dengan berbagai prilaku bisnisnya, prilaku konsumsinya dan

    prilaku produksinya akan selalu bersandar pada tujuan utama yaitu keseimbangan

    untuk kebahagian dunia dan akhirat.26

    Sebagai penyempurna risalah-risalah agama

    terdahulu, Islam memiliki Syariah yang sangat istimewa, yakni bersifat komprehensif

    dan universal. Komprehensif berarti Syariah Islam merangkum seluruh aspek

    kehidupan, baik ritual (ibadah) maupun sosial (muamalah), sedangkan universal

    berarti Syariah Islam dapat diterapkan dalam setiap waktu dan tempat sampai yaumul-

    Hisab nanti.27

    Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

    bentuk simpanan dan menyalurkanya kepada masyarakat dalam bentuk kridit atau

    25Ismail Puhi, Penerapan Akuntansi Keuangan Syariah dalam Kinerja Keuangan Baitul Maal Wa Tamwil

    (BMT), Jurnal Akuntansi Syariah, l-Mizan Vol. 9 No. 1 Juni 2013 26Hasan Aedy, Indahnya Ekonomi Islam, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 3 27Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 4-

    5

  • bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.28

    Bank Syariah

    merupakan lembaga perbankan yang dijalankan dengan prinsip Syariah. Dalam setiap

    aktivitas usahanya, bank Syariah selalu menggunakan hukum-hukum Islam yang

    tercantum di dalam Al-Qur’an dan Hadist. Bank Syariah merupakan salah satu

    lembaga keuangan negara yang memberikan kredit dan jasa-jasa perbankan lainnya di

    dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang yang beroperasi dengan

    berdasarkan prinsip-prinsip agama Islam atau pun prinsip Syariah.

    Perbankan Syariah yaitu segala sesuatu yang berkaitan bank Syariah dan Unit

    Usaha Syariah yang mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, hingga proses

    pelaksanaan kegiatan usahanya. Bank Syariah merupakan bank yang menjalankan

    aktivitas usahanya dengan menggunakan landasan prinsip-prinsip Syariah yang terdiri

    dari BUS (Bank Umum Syariah), BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah), dan UUS

    (Unit Usaha Syariah). Fungsi Bank Syariah diantaranya adalah sebagai berikut:

    a. Penghimpun Dana. Sama seperti halnya bank umum, bank Syariah memiliki

    fungsi utama sebagai penghimpun dana dari masyarakat.

    b. Penyalur Dana. Fungsi utama bank Syariah yang kedua adalah sebagai penyalur

    dana. Dana yang telah dihimpun dari nasabah, nantinya akan disalurkan kembali

    kepada nasabah lainnya dengan sistem bagi hasil.

    c. Memberikan Pelayanan Jasa Bank. Fungsi bank Syariah yang ketiga adalah

    sebagai pemberi layanan jasa perbankan. Dalam hal ini, bank Syariah berfungsi

    sebagai pemberi layanan jasa seperti jasa transfer, pemindah bukuan, jasa tarikan

    tunai, dan jasa-jasa perbankan lainnya.29

    Bank Syariah merupakan hasil kerja tim perbankan MUI adalah dengan dibentuknya

    PT. bank Muamalat Indonesia yang akte pendirianya ditanda tangani tanggal 1

    28Frianto Pandia dan Elly Santy Ompusungu, Lembaga keuangan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hlm. 10 29Trisadini dan Abd. Shomad, Transaksi Bank Syariah, dalam Zainul Arifin: Dasar-Dasar Manajemen Bank

    Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm. 94

  • November 1991.30

    Bank Syariah merupakan salah satu Bank Islami adalah Bank yang

    yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Syariah. Bank Syariah

    adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan prinsip Syariah.

    Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan

    fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan

    fatwa dibidang Syariah

    F. Penelitian Terdahulu

    Penelitian serupa yang pernah dilakukan beberapa peneliti yang berhubungan dengan

    peranan standar akuntansi Syariah dalam pengelolaan transaksi keuangan dapat dilihat

    melalui table berikut:

    No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian

    1 Amrul Ikhsan

    dan Musfiari

    Haridhi

    Penerapan Standar

    Akuntansi

    Keuangan Syariah

    Pada Koperasi Jasa

    Keuangan Syariah

    (Studi Pada Baitul

    Qiradh Di Kota

    Banda Aceh)

    BQ di kota Banda Aceh belum

    mampu menyusun dan

    menyajikan laporan keuangan

    Syariah sesuai PSAK 101

    tentang penyajian laporan

    keuangan Syariah secara

    menyeluruh. Hal ini dapat

    diketahui dari penjabaran dan

    skor capaian yang telah

    dijelaskan dimana tidak ada BQ

    yang mencapai skor 100% pada

    penyajian laporan keuangan

    30Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 215

  • Syariah sesuai dengan PSAK

    101 dan penyebab belum

    diterapkannya praktik akuntansi

    sesuai PSAK dikarenakan

    kemampuan SDM BQ masih

    terbatas dan belum mampu

    untuk menyesuaikan diri

    dengan peraturan yang berlaku.

    2 Adistya Isini dan

    Herman

    Karamoy

    Evaluasi Penerapan

    Akuntansi Gadai

    Syariah (RAHN)

    Pada PT. Pegadaian

    (Persero) Cabang

    Manado

    penerapan akuntansi rahn di

    pegadaian Syariah cabang

    istiqlal manado untuk traksaksi

    mengenai sewa tempat sudah

    sesuai dengan PSAK 107

    tentang ijarah. Serta untuk

    transaksi lainnya pihak

    pegadaian menggunakan Fatwa

    Dewan Syariah Nasional

    Majelis Ulama Indonesia sesuai

    dengan produk pembiayaan

    gadai Syariah (rahn).

    3 Muzayyadatul

    Habibah dan

    Alfu Nikmah

    Analisis Penerapan

    Akuntansi Syariah

    Berdasarkan PSAK

    102 Pada

    Pembiayaan

    pada aspek pengakuan dan

    pengukuran, terdapat BMT

    yang masih melakukan

    pengakuan persediaan, yang

    seharusnya tidak perlu

  • Murabahah Di

    BMT Se-Kabupaten

    Pati

    dilakukan karena praktik yang

    dilakukan merupakan transaksi

    pembiayaan murabahah buka

    transaksi murabahah berbasis

    jual beli secara riel adanya

    penyerahan barang dagangan.

    pada aspek penyajian, pihak

    BMT sudah menyusun laporan

    keuangan Neraca, namun tidak

    dapat terlihat nilai cadangan

    kerugian piutang murabahah.

    Pada laporan laba/rugi tidak

    terlihat adanya biaya kerugian

    penurunan piutang murabahah

    karena memang hal tersebut

    tidak diakui/ dicatat pada jurnal

    umum.

    4 Dwi Utari Peranan Standar

    Akuntansi Syariah

    Dalam Pengelolaan

    Transaksi

    Keuangan Pada

    Bank Syariah

    penerapan standar akuntansi

    Syariah pada bank jabar banten

    Syariah Cirebon telah memadai,

    hal ini terlihat dari hasil

    perhitungan jawaban kuesioner

    secara keseluruhan diperoleh

    nilai rata-rata dari total jawaban

    responden sebesar 4,01 yang

  • berada di interval 3,40-4,19

    yang di dukung oleh adanya

    pengakuan transaksi keuangan,

    metode pencatatan transaksi

    keuangan dan pengungkapan

    traksaksi keuangan yang sesuai

    dengan standar akuntansi

    syraiah dan pengelolaan

    transaksi keuangan pada bank

    jabar banten Syariah Cirebon

    telah memadai. Hal ini terlihat

    dari adanya pengklasifikasian

    transaksi keuangan, adanya

    penggunaan dokumen yang

    telah diterapkan oleh bank

    Syariah pada setiap transaksi

    keuangan, dan adanya

    pengawasan pengelolaan

    transaksi keuangan pada bank

    jabar banten Syariah Cirebon.

    Dari keempat penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan standar

    akuntansi Syariah tahapan dalam perkembangan peraturan dan penerapan akuntansi

    syariah menunjukkan adanya perkembangan dimana dapat dilihat dari adanya panduan

    dalam pengaplikasian akutansi Syariah, meskipun begitu, masih ada sebagian lembaga

    keuangan yang belum mampu menjalankan sepenuhnya PSAK yang berlaku.

  • Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian ini

    meneliti penerapan standar akuntansi Syariah dan pengelolaan transaksi keuangan yang

    dilihat apakah telah memadai sesuai PSAK serta standar akuntansi Syariah yang berperan

    dalam pengelolaan transaksi keuangan pada pengelolaan transaksi keuangan pada BNI

    Syariah KCP. Mikro Pamenang.

    Sedangkan hasil penelitian Amrul Ikhsan dan Musfiari Haridhi lebih menjelaskan

    bahwa Baitul Qiradh di Kota Banda Aceh belum maksimal dalam menyusun dan

    menyajikan laporan keuangan Syariah sesuai PSAK 101 tentang penyajian laporan

    keuangan Syariah secara menyeluruh. Adistya Isini dan Herman Karamoy juga

    menjelaskan bahwa penerapan akuntansi rahn untuk traksaksi mengenai sewa tempat

    sudah sesuai dengan PSAK 107 tentang ijarah. Selain itu, Muzayyadatul Habibah dan

    Alfu Nikmah juga menjelaskan bahwa penerapan akuntansi Syariah berdasarkan PSAK

    102 pada pembiayaan Murabahah seharusnya tidak terjadi pengakuan dan pengukuran,

    karena praktik yang dilakukan adalah transaksi Murabahah. Selanjutnya Dwi Utari

    menjelaskan penerapan standar akuntansi Syariah pada Bank Jabar Banten Syariah

    Cirebon telah memadai, hal ini terlihat dari pencatatan transaksi keuangan dan

    pengungkapan traksaksi keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi Syariah.

    G. Kerangka Pikir

    Standar akuntansi Syariah terdapat pada PSAK 101 sebagai penjelasan dan menjadi

    pedoman bagi segala aktivitas perusahaan dalam penyajian laporan keuangan. Standar

    akuntansi Syariah sangat berperan bagi pengelolaan transaksi keuangan karena transaksi

    keuangan sangat diperlukan dalam perusahaan untuk mengungkapkan laporan atau

    inforamasi kepada pihak yang memerlukan baik dari pihak perusahaan maupun luar

    perusahaan.

  • Transaksi keuangan tidak dapat luput dari pengertian transaksi, adapun pengertian

    transaksi merupakan transaksi yang meliputi pertukaran barang dan jasa antara individu,

    perusahaan dan oranisasi lain yang mempunyai pengaruh ekonomi atau bisnis.

    Pertumbuhan akuntansi tidak selamanya memberikan jalan lurus, pasang surutnya terjadi

    dala alur sejaran akuntansi, hal ini terjadi karena anggapan akuntansi sebagai ilmu

    pengetahuan atau praktik yang bebas dari nilai (value free), akan tetapi akuntansi

    Syariah merupakan suatu akuntansi yang dapat memberikan jalan lurus dalam

    aktivitasnya, hal ini tentu saja diimbangi dengan perilaku menusia yang Islami.

    Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud dengan jalan lurus adalah jalan yang

    sesuai dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat

    282, dimana jalan itu dapat membawa keselamatan dunia dan akhirat. Prinsip-prinsip

    yang terjandung dalam Al-Quran surat Al-Baqarah itu adalah prinsip

    pertanggungjawaban, prinsip keadilan, dan prinsip kebenaran.

    Prinsip pertanggungjawaban merupakan konsep yang sudah tidak asing lagi

    dikalangan masyarakat muslim. Pertanggungjawaban selalu berkaitan dengan konsep

    amanah. Bagi kaum muslim, persoalan amanah merupakan hasil transaksi manusia

    dengan Sang Khaliq mulai dari alam kandungan. Implikasi dalam bisnis dan akuntansi

    adalah bahwa individu yang terlibat dalam praktik bisnis harus selalu melakukan

    pertanggungjawaban apa yang telah diamanatkan dan diperbuat kepada pihak-pihak

    yang terkait. Wujud pertanggungjawabannya biasanya dalam bantuk laporan akuntansi.

    Berkaitan dengan perkembangan akuntansi Syariah tentu saja tidak luput dari

    pembangunan ekonomi secara islami karena kedua unsur ini sangatlah berhubungan.

    Adapun masalah yang muncul adalah yang berkaitan dengan langkah kedepan

    pembangunan ekonomi Islam, karena akuntansi Syariah merupakan suatu proses kajian

  • yang berkaitan dengan sejarah islam yang mampu memberikan kontribusi dan manfaat

    bagi kehidupan manusia yang lebih baik lagi.

    Adanya standar akuntansi Syariah yang terdapat pada PSAK No.101 yang

    mengatur dan menjadi pedoman dalam pengelolaan transaksi keuangan. Dapat diartikan

    bahwa Peranan Standar Akuntansi adalah fungsi dalam Pengelolaan Transaksi

    Keuangan.

    Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua variabel yang berhuhubungan

    dengan objek yang diteliti yaitu :

    1. Variabel Independen (Independent Variable)

    Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang

    bebas. Pada penelitian ini variabel bebas adalah standar akuntasi Syariah, karena

    variabel ini dapat berdiri sendiri dan dapat berperan dalam pengolaan transaksi

    keuangan pada BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang

    2. Variabel Dependen (Dependent Variable)

    Variable dependen adalah variabel yang terikat karena dipengaruhi oleh variabel

    standar akuntansi Syariah dalam penelitian ini yang menjadi variabel tidak bebas

    adalah pengelolaan transaksi keuangan.

    Pengaruh antara variabel bebas (variabel independen) terhadap variabel terikat

    (variabel dependen).

    Variabel Independen Variabel Dependen

    Bagan 1: kerangka pemikiran hubungan antar variabel penelitian

    Standar Akuntansi Syariah

    (X)

    (X)

    Pengelolaan Transaksi Keuangan

    (Y)

  • BAB II

    METODELOGI PENELITIAN

    A. Pendekatan Penelitian

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dimana

    penulis hanya meninjau masalah yang terjadi dalam satu perusahaan saja dan tidak

    membandingkan dengan perusahaan lain. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam

    meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem

    pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa, gambaran atau lukisan secara sistematis,

    faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antar fenomena yang

    diselidiki. Analisis deskriptif ini merupakan pemaparan membandingkan atau

    menghubungkan seperangkat data dengan seperangkat data. Sebagai upaya untuk

    memberikan jawaban atas permasalahan yang telah dibentangkan, karena sifatnya

    menggunakan pendekatan deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran keadaan

    pengelolaan transaksi keuangan pada BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang

    B. Jenis dan Sumber Data

    1. Jenis Data

    Adapun jenis data yang digunkan dalam penelitian ini adalah datadata primer dan

    sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung

    dari lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan dan yang

    memerlukanya. Sedangkan data sekunder adalah sumber yang tidak langsung

    memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen

    lain.31

    Data primer dalam penelitian ini berupa hasil observasi dan wawancara

    sedangkan data skunder berupa bahan dokumentasi seperti gambaran umum tentang

    31Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 225

  • lokasi penelitian dan juga data-data dokumentasi tentang Standar Akuntansi Syariah

    dalam pengelolaan transaksi keuangan pada BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang.

    2. Sumber Data

    Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. rtinya

    dalam penelitian ini sumber data tidak langsung Sumber data adalah bahan pokok

    yang dapat diolah dan dianalisa untuk menjawab permasalahan yang ada dalam

    penelitian. sumber data bersifat umum yang memiliki informasi tentang objek

    penelitian. Sumber data adalah sumber dimana data bersifat umum yang memiliki

    informasi tentang objek penelitian. Yang dimaksud sumber data dalam penelitian

    adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini

    adalah:

    a. Pimpinan BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang.

    b. Pegawai BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang.

    c. Dokumentasi BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang.

    d. Nasabah BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang

    C. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian atau informan merupakan orang, kelompok atau para informan

    yang berkompeten dan mempunyai relevansi atau hubungan yang erat dalam penelitian.

    Subjek yang diteliti diambil dengan teknik pengambilan sampel berdasarkan pada

    karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dalam penelitian. Subjek

    penelitian adalah orang yang berada dalam situasi sosial yang ditetapkan sebagai pemberi

    informasi dalam sebuah penelitian atau yang dikenal sebagai informen. Subjek penelitian

    ataupun responden adalah pihak-pihak yang akan dimintai informasi menyangkut fokus

    penelitian. Dalam penelitian ini, mereka adalah orang-orang yang diduga mampu

    memberikan informasi.

  • D. Objek Penelitian

    Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan penelitian ini adalah

    perusahaan-perusahaan yang menerapkan standar akuntansi Syariah dalam pengelolaan

    transaksi keuanganya BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang

    Berdasarkan objek penelitian maka data penelitian yang kemudian diolah dan

    dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah

    penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric (angka), dengan

    menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan antara

    variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas

    gambaran mengenai objek yang diteliti.

    Penelitian ini menggunakan pendekatan yang bersifat ex post facto yakni

    mempelajari fakta-fakta yang sudah ada. Prosesnya berupa mendeskripsikan dengan cara

    menginterpretasi data yang telah diolah. Penelitian ini dilanjutkan dengan studi

    kepustakaan (library research) untuk mencari kesinambungan antara teori yang ada

    dengan kenyataan berdasarkan hasil penelitian, termasuk implikasinya.

    E. Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan guna mendapatkan data-

    data yang valid sesuai dengan topik penelitian yang diangkat penulis, adapun metode

    pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

    1. Metode Observasi

    Metode observasi juga dapat diartikan sebagai pengamatan langsung terhadap

    objek untuk mengetahui keberadaan objek, situasi, konteks dan maknanya dalam

  • upaya mengumpulkan data penelitian.32

    Metode atau pengamatan mengoptimalkan

    kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, prilaku tidak sadar,

    kebiasaan dan sebagainya. Metode observasi digunakan mengamati:

    a. Mengamati pengelolaan transaksi keuangan pada BNI Syariah KCP. Mikro

    Pamenang

    b. Mengamati bentuk standar akuntansi Syariah pada BNI Syariah KCP. Mikro

    Pamenang

    2. Metode Wawancara

    Wawancara memerlukan syarat penting yakni terjadinya hubungan yang baik

    dan demokratis antara responden dengan penanya. Fungsi wawancara (interview)

    dalam penelitian adalah: mendapatkan informasi langsung dari responden (metode

    primer), mendapatkan informasi, ketika metode lain tidak dapat dipakai (metode

    sukunder) dan menguji kebenaran dari metode kuesioner atau observasi (metode

    Kreteria).33

    Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan mengajukan

    pertanyaan secara lisan terhadap responden penelitian yaitu pimpinan, pegawai dan

    staf yang ada di BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang. adapun pertanyaan-pertanyaan

    tersebut berhubungan dengan:

    a. Apa saja peranan standar akuntansi Syariah dalam pengelolaan transaksi keuangan

    pada BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang?

    b. Apakah pengelolaan transaksi keuangan pada BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang

    sudah sesuai dengan PSAK 101?

    32Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2011),

    hlm.105 33Gempur Santosso, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta: Perpustakaan Nasional

    KDT, 2012), hlm.73-74

  • 3. Metode Dokumentasi

    Dokumentasi ialah teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-

    catatan mengenai data pribadi responden.34

    Studi dokumentasi merupakan teknik

    pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen

    yang diteliti dapat berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi.35

    Dokumentasi penulis gunakan sebagai intrumen untuk mendapatkan informasi

    non manusia, sumber informasi (data) non manusia ini berupa catatan-catatan,

    pengumuman, instruksi, aturan-aturan, laporan, keputusan atau surat-surat lainnya,

    catatan-catatan dan arsip-arsip yang ada kaitannya dengan fokus penelitian. Dalam

    penelitian ini penulis mengumpulkan data mengenai sejarah, visi-misi, profil, serta

    bukti-bukti penerapan standar akuntansi syariah dalam pengelolaan traksaksi

    keunagan pada BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang

    F. Teknik Analisis Data

    Data-data yang diperoleh dari data hasil wawancara, observasi dan dokumentasi

    terhadap subjek penelitian, diperoleh dari materi-materi yang kemudian diteliti, dianalisis,

    dikembangkan dan dissesuaikan dengan teori-teori pendukung yang ada.

    Data yang telah dikumpulkan baik dari penelitian kepustakaan maupun dari

    penelitian lapangan, selanjutnya dianalisa kualitatif. Yang dimaksud kualitatif yaitu

    metode analisis data yang dikelompokkan dan menyeleksi data yang diperoleh dari

    penelitian lapangan menurut kualitas dan kebenarannya. Setelah sdata yang di peroleh

    terlebih dahulu diseleksi menurut kelompok variabel-variabel tertentu dan dianalisis

    melalui segi kualitatif, dengan teknik:

    34Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: Rineka Cipta,

    2011), 112. 35Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011), 70-71.

  • 1. Analisis Domain

    Analisis domain adalah langkah analisis pertama yang dilakukan setelah

    peneliti melalui suatu proses dari terjun keobjek penelitian yang berupa situasi social.

    Model analisis etnografis dalam penelitian kualitatif menurut Spradley meliputi

    analisis domain, analisis taksonomis, analisis komponen, dan analisis tema. Analisis

    domain bersifat universal yaitu mencakup: jenis, ruang, sebab akibat, rasional, lokasi

    kegiatan, cara ketujuan, fungsi, urutan dan atribut. Jadi Analisis domain pada

    umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh

    tentang situasi sosial yang diteliti. Ada enam tahap yang dilakukan dalam analisis

    domain yaitu:

    1) Memilih salah satu hubungan semantik untuk memulai dari sembilan hubungan

    semantik yang tersedia.

    2) Menyiapkan lembar analisis domain.

    3) Memilih salah satu sampel catatan lapangan yang dibuat terakhir, untuk

    memulainya.

    4) Mencari istilah acuan dan istilah bagian yang cocok dengan hubungan semantik

    dari catatan lapangan.

    5) Mengulangi usaha pencarian domain sampai semua hubungan semantik habis.

    6) Membuat daftar domain yang ditemukan (teridentifikasikan).

    2. Analisis Taksonomi

    Setelah melakukan analisis domain yang masih bersifat umum, peneliti

    mencari bagaimana domain yang dipilih itu dijabarkan atau dijelaskan menjadi lebih

    rinci. Setelah peneliti melakukan analisis domain, sehingga ditemukan domain-

    domain atau kategori dari situasi sosial tertentu, maka selanjutnya domain yang

    dipilih oleh peneliti dan selanjutnya ditetapkan sebagai fokus penelitian, perlu

  • diperdalam lagi melalui pengumpulan data di lapangan. Analisis taksonomi adalah

    analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah

    ditetapkan. Tujuh langkah yang dilakukan dalam analisis taksonomi yaitu :

    1) Memilih salah satu domain untuk dianalisis.

    2) Mencari kesamaan atas dasar hubungan semantik yang sama yang digunakan

    untuk domain itu.

    3) Mencari tambahan istilah bagian.

    4) Mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan

    sebagai sub bagian dari domain yang sedang dianalisis.

    5) Membentuk taksonomi sementara.

    6) Mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah dilakukan.

    7) Membangun taksonomi secara lengkap.

    3. Analisis Komponensial

    Analisis komponensial yang dicari untuk diorganisasikan dalam domain

    bukanlah keserupaan dalam domain, tetapi justru yang memiliki perbedaan atau yang

    kontras, data dicari melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang selektif.

    Pada analisis komponensial, yang dicari untuk diorganisasikan dalam domain

    bukanlah keserupaan dalam domain, tetapi justru yang memiliki berbedaan atau yang

    kontras. Ada delapan langkah dalam analisi komponen ini yaitu :

    1) Memilih domain yang akan dianalisis

    2) Mengidentifikasi seluruh kontral yang telah ditemukan

    3) Menyiapkan lembar paradigma

    4) Mengidentifikasi demensi kontras yang memiliki dua nilai

    5) Menggabungkan demensi kontras yang berkaitan erat menjadi satu

    6) Menyiapkan pertanyaan kontras untuk ciri yang tidak ada

  • 7) Mengadakan pengamatan terpilih untuk melengkapi data

    8) Menyiapkan paradigma lengkap.

    Ada lima pendekatan berfikir yang dapat digunakan dalam menganalisis data

    penelitian perpustakaan (library research) diantaranya adalah:

    1. Berfikir induktif, deduktif, yaitu menarik suatu sintesis (simpul-simpul).

    2. Berfikir dengan komperatif.

    3. Mengemukakan fakta-fakta teoretis yang dikembangkan dari pakar satu dengan

    pakar yang lain, sehingga ditemukan garis pemisah perbedaan atau benang merah

    kesamaan pandang, diantara pandangan atau teori-teori yang dikemukakan,

    4. Membuat suatu sintesis.

    5. Melakukan deskriptif yaitu menggambarkan, mengemukakan, memberikan

    interpretasi, dan menghindari bias data yang digunanakan.

    Berdasarkan hal tersebut di atas dapat dikemukakan di sini bahwa, analisis data

    adalah analisis deskriptif yaitu penelitian yang menekankan pada quality atau hal

    yang terpenting dari sifat suatu barang atau jasa berupa kejadian atau fenomena atau

    gejala sosial adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran

    berharga bagi suatu pengembangan konsep teori.36

    proses mencari dan menyusun

    secara sistematis dengan cara mengorganisasikan data ke dalam katagori,

    menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,

    memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

    sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

    36 Djaman Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 22.

  • BAB III

    GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

    A. Profil BNI Syariah Kantor Cabang Pamenang

    Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah adalah perusahaan yang

    bergerak dibidang perbankan yang kegiatannya memberikan pelayanan kepada

    masyarakat, baik jasa maupun produk perbankan lainnya. BNI Syariah

    dibentuk secara mandiri melalui Tim Proyek Internal. Pola yang digunakan PT. Bank

    Negara Indonesia (Persero) tbk. Syariah untuk masuk ke dalam pasar perbankan Syariah

    adalah dual system banking. Untuk mewujudkan visinya menjadi universal banking. BNI

    termasuk salah satu pelopor berdiri dan berkembangnya Bank Syariah di Indonesia karena

    BNI merupakan bank besar pertama yang membuka Unit Usaha Syariah. Sesuai dengan

    UU. 10 Tahun 1998 yang memungkinkan bank-bank umum untuk membuka layanan

    Syariah. BNI membuka layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip Syariah dengan

    konsep dual system banking, yakni menyediakan layanan perbankan konvensional dan

    Syariah37

    Tujuan didirikannya BNI Syariah yakni tempaan krisis moneter tahun

    1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan Syariah. Prinsip syariah

    dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab

    kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. Dengan

    berlandaskan pada Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal

    29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor

    cabang di Jambi, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin.

    Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 27 Kantor Cabang dan 31

    Kantor Cabang Pembantu. Disamping itu nasabah juga dapat menikmati

    37BNI Syariah,“Sejarah BNI Syariah”, dari http://www.bnisyariah.co.id/sejarah-bni-syariah. artikel

    diakses pada Oktober 2018.

  • layanan syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channelling)

    dengan lebih kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam

    pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan

    terhadap aspek syariah.38

    B. Visi, Misi dan Motto BNI Syariah Kantor Cabang Pamenang

    Visi: Menjadi bank syariah yang unggul dalam layanan dan kinerja

    dengan menjalankan bisnis sesuai dengan kaidah sehingga Insya Allah membawa berkah.

    Misi: Secara istiqomah melaksanakan amanah untuk memaksimalkan

    kinerja dan layanan perbankan dan jasa keuangan syariah sehingga dapat

    menjadi bank syariah kebanggaan anak negeri, dengan cara sebagai berikut:

    1. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada

    kelestarian lingkungan.

    2. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa

    perbankan syariah.

    3. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.

    4. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk

    berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.

    5. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.39

    BNI Syariah siap memasuki pasar awal 2010, Unit Syariah BNI resmi

    melakukan pemisahan (spin off) dari induknya. Para pemegang saham dan

    Dewan Komisaris BNI telah menyetujui rencana BNI Syariah itu menjadi Bank Umum

    Murni Syariah. Spin off dilakukan sebagai langkah strategis BNI dalam merespon

    perkembangan faktor-faktor eksternal, yaitu regulasi, pertumbuhan bisnis, dan kesadaran

    38BNI Syariah,“Sejarah BNI Syariah”, dari http://www.bnisyariah.co.id/sejarah-bni-syariah. artikel

    diakses pada Oktober 2018. 39BNI Syariah, “BNI Syariah Resmi Menjadi Bank Umum Syariah”, artikel diakses pada

    02 Juni 2013 dari http://www.bni.co.id/BeritaBNI/SiaranPers/tabid/246

  • konsumen yang kian meningkat serta faktor internal, antara lain corporate plan, kesiapan

    organisasi, dan customer base.

    C. Produk BNI Syariah

    BNI Syariah merupakan hasil design ulang untuk menciptakan suatu identitas yang

    tampak lebih segar, lebih modern, dinamis serta menggambarkan posisi dan arah

    organisasi yang baru. Bank BNI Syariah memiliki 2 (dua) produk yang ditawarkan, yaitu

    produk simpan dan produk pembiayaan, yaitu sebagai berikut:

    1. Produk Simpan

    a. Tabungan iB Hasanah. Tabungan iB Hasanah merupakan jenis simpanan

    dalam mata uangrupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan

    menggunakan akad Mudharabah Muthlaqah dan akad Wadiah.

    b. Tabungan iB Bisnis Hasanah Tabungan iB Bisnis Hasanah merupakan jenis

    investasi dana dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip

    syariah dengan menggunakan akad Mudharabah Muthlaqah yang dilengkapi

    dengan detail mutasi kredit dan debit yang terletak pada buku tabungan.

    c. Tabungan iB Prima Hasanah Merupakan jenis simpanan dalam mata uang

    rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan akad

    Mudharabah Muthlaqah.40

    d. Tabungan Haji iB Hasanah Tabungan Haji iB Hasanah merupakan produk

    tabungan yang dikhususkan untuk memenuhi biaya perjalanan ibadah haji

    yang dikelola secara aman dan bersih dengan menggunakan akad Mudharabah

    Muthlaqah. Tabungan Haji iB Hasanah ini telah tergabung dalam layanan

    SISKOHAT (Sistem Koordinasi Haji Terpadu) yang memungkinkan jamaah

    40http://www.bnisyariah.co.id/sejarah-bni-syariah.

  • haji memperoleh kepastian porsi dari departemen kementrian agama pada saat

    jumlah tabungan telah memenuhi persyaratan.

    e. Tabungan iB Tapenas Hasanah Merupakan tabungan perencanaan yang

    dikelola secara syariah dengan menggunakan akad Mudhrabah Muthlaqah.

    Tabungan iB Tapenas Hasanah membantu nasabah untuk menyiapkan rencana

    masa depan nasabah melalui iB Tapenas Hasanah, seperti perencanaan liburan,

    umroh, pendidikan maupun pernikahan.

    f. Deposito iB Deposito iB ini merupakan jenis investasi berjangka panjang yang

    diperuntukkan kepada nasabah baik perorangan dan perusahaan maupun

    lembaga, dengan menggunakan prinsip akad Mudharabah Muthlaqah.41

    2. Produk Pembiayaan

    Produk pembiayaan yang ditawarkan oleh BNI Syariah diantaranya sebagai

    berikut:

    a. Pembiayaan Multiguna iB Hasanah Merupakan sebuah fasilitas pembiayaan

    konsumtif yang diberikan kepada masyarakat luas untuk membeli barang

    kebutuhan konsumtif dengan jenis anggunan berupa barang yang dibiayai (jika

    bernilai material) maupun fixed asset yang diperuntukkan kepada kalangan

    profesional dan pegawai aktif yang memiliki sumber pembayaran kembali dari

    penghasilan tetap dan tidak keluar dari undang-undang maupun hukum yang

    berlaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan syariat Islam. Pada

    pembiayaan multiguna iB Hasanah pada Bank BNI Syariah Cabang Jambi

    menggunakan akad Murabahah.

    b. Pembiayaan Multijasa iB Hasanah Multijasa iB Hasanah merupakan sebuah

    fasilitas pembiayaan berjenis konsumtif yang diberikan kepada masyarakat

    41Sumber Data: Wawancara dengan Responden Penelitian di BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang Jalan

    Lintas Sumatera KM.32 Komplek Pasar Pamenang, Oktober 2018

  • luas untuk memenuhi kebutuhan jasa dengan anggunan berupa fixed asset atau

    kendaraan bermotor. Akad yang digunakan dalam pembiayaan Multijasa iB

    Hasanah yaitu akad Ijarah Multijasa.

    c. BNI Oto iB Hasanah. Merupakan sebuah fasilitas pembiayaan konsumtif

    dengan menggunakan akad Murabahah yang diberikan kepada masyarakat

    untuk pembelian kendaraan bermotor dengan jenis anggunan berupa

    kendaraan bermotor yang dibiayai oleh pembiayaan Oto.42

    d. BNI Griya iB Hasanah Griya iB Hasanah merupakan sebuah fasilitas

    pembiayaan berbasis konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat

    yang berniat untuk melakukan pembelian, pembangunan, renovasi rumah

    (termasuk ruko, rukun, rusun, apartement maupun sejenisnya), dan pembelian

    tanah kavling serta rumah ident, yang besarnya pembiayaan disesuaikan

    dengan kebutuhan dan kemampuan membayar kembali masing-masing calon

    nasabah. Akad yang digunakan dalam pembiayaan Griya iB Hasanah ini

    berupa akad Murabahah.

    e. BNI iB Fleksi Pembiayaan BNI iB Fleksi merupakan bagian dari pembiayaan

    konsumtif yang diperuntukkan kepada karyawan atau pegawai suatu

    perusahaan maupun lembaga atau instansi untuk pembelian barang dan

    penggunaan jasa yang tidak keluar dari peraturan perundang-undangan atau

    hukum yang berlaku serta tidak dinilai haram oleh syariat Islam.

    f. BNI iB Usaha Kecil Merupakan fasilitas pembiayaan atau investasi kepada

    pengusaha kecil dengan prinsip syariah.

    g. BNI Haji iB Hasanah Pembiayaan Haji iB Hasanah merupakan sebuah

    fasilitas pembiayaan konsumtif yang diperuntukkan kepada nasabah untuk

    42Sumber Data: Wawancara dengan Responden Penelitian di BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang Jalan

    Lintas Sumatera KM.32 Komplek Pasar Pamenang, Oktober 2018

  • memenuhi kebutuhan biaya setoran awal pada pendaftaran haji. Biaya

    Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang ditentukan oleh Departemen

    Agama untuk mendapatkan nomor porsi haji. Pada pembiayaan Haji iB

    Hasanah ini menggunakan akad Ijarah.43

    h. BNI iB Wirausaha. BNI iB Wirausaha merupakan fasilitas pembiayaan yang

    ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usaha yang berlandaskan

    pada prinsip syariah.

    i. iB Hasanah Card iB Hasanah Card didefinisikan sebagai kartu yang berfungsi

    sebagai Kartu Kredit yang berhubungan hukum antara para pihak berdasarkan

    prinsip syariah sebagaimana diatur dalam fatwa DSN No.

    54/DSNMUI/X/2006.

    j. CFF iB Hasanah. Merupakan pembiayaan yang menggunakan anggunan Cash,

    yaitu dijamin dengan menggunakan simpanan dalam bentuk Deposito.

    k. Payroll Gaji. Layanan auto Kredit Gaji Pegawai merupakan fasilitas layanan

    pembayaran gaji yang dilakukan atas dasar perintah dari perusahaan maupun

    instasi tertentu untuk pembayaran gaji, untuk mendebit rekeningnya dan

    mengkredit ke rekening karyawannya.

    l. Gadai Emas iB Hasanah Gadai Emas iB Hasanah atau sering disebut dengan

    pembiayaan Rahn, merupakan penyerahan hak penguasaan secara fisik atas

    barang berharga berupa emas (lantakan maupun perhiasan) dari nasabah

    kepada bank sebagai agunan atas pembiayaan yang diterima nasabah.44

    43Sumber Data: Wawancara dengan Responden Penelitian di BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang Jalan

    Lintas Sumatera KM.32 Komplek Pasar Pamenang, Oktober 2018 44Sumber Data: Wawancara dengan Responden Penelitian di BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang Jalan

    Lintas Sumatera KM.32 Komplek Pasar Pamenang, Oktober 2018

  • BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    A. Peranan Standar Akuntansi Syariah dalam Pengelolaan Transaksi Keuangan pada

    BNI Syariah KCP. Mikro Pamenang

    1. Menunjang Pembangunan Ekonomi

    Sistem perbankan syariah di Indonesia dilaksanakan menurut kerangka dual-

    banking system atau sistem perbankan ganda. Sistem ini menghadirkan dua alternatif

    jasa perbankan, yaitu sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional. Kedua

    sistem ini secara sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat dalam upaya

    meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional.

    Cara operasional sistem perbankan syariah berdasarkan prinsip bagi hasil, yang

    merupakan alternatif sistem perbankan yang bercirikan saling menguntungkan bagi

    nasabah dan bank. Sistem Syariah menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi

    dengan menghindari kegiatan transaksi keuangan spekulatif. Sistem syariah ini

    melaksanakan kegiatan investasi yang menjunjung etika, mengedepankan nilai-nilai

    kebersamaan dan persaudaraan dalam kegiatan produksi.

    Sistem perbankan ganda ini menawarkan beragamnya produk serta layanan

    jasa perbankan dengan skema keuangan yang lebih bervariatif baik melalui bank

    konvensional maupun bank syariah, dimana perbankan syariah berpotensi menjadi

    alternatif sistem perbankan yang kredibel dan dinikmati seluruh masyarakat

    Indonesia. Seperti hasil wawancara peneliti dengan salah satu pegawai bank BNI

    Syariah KCP. Mikro Pamenang yang memberikan keterangan sebagai berikut:

    Meluasnya penggunaan berbagai produk dan instrumen keuangan Syariah itu

    dapat menciptakan harmoni antara sektor keuangan dengan sektor riil, akan

    mengurangi transaksi-transaksi yang bersifat spekulatif, yang berperan dalam

    mendukung stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan dan memberikan

  • kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian kestabilan harga jangka

    menengah-panjang.45

    Lembaga Keuangan berbasis syariah berkembang semakin cepat.

    Pengembangan Perbankan Syariah antara lain berisikan kondisi aktual industri

    perbankan syariah nasional beserta perangkat-perangkat terkait, trend perkembangan

    industri perbankan syariah di dunia internasional dan perkembangan sistem keuangan

    syariah nasional, serta hubungan dengan kerangka sistem keuangan yang bersifat

    lebih makro seperti Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan Arsitektur Sistem

    Keuangan Indonesia (ASKI), juga international best practices dari lembaga-lembaga

    keuangan syariah internasional, seperti Islamic Financial Services Board/IFSB.46

    Berbagai program dan kegiatan telah dan akan dilakukan dalam tahap

    implementasi dari grand strategy pengembangan pasar keuangan perbankan syariah,

    antara lain: menerapkan visi baru pengembangan perbankan syariah, membangun

    pemahaman perbankan syariah sebagai beyond bankin Disamping itu juga program

    pengembangan produk melalui variasi produk yang beragam yang didukung dengan

    keunikan value yang ditawarkan (saling menguntungkan) dan dukungan jaringan

    kantor yang luas tersebar dan penggunaan standar nama produk yang mudah dipahami

    oleh masyarakat. Untuk menunjang hal ini juga dilakukan program sosialisasi dan

    edukasi masyarakat secara lebih luas dan efisien melalui berbagai sarana komunikasi

    langsung, maupun tidak langsung seperti media cetak, elektronik, online/web-site.47

    Kegiatan sosialisasi keuangan Syariah antara lain melalui Kampanye. Seperti