84
PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS) TERHADAP KESEJAHTERAAN LANSIA DI JEPANG DALAM DRAMA NINKYOU HELPER KARYA SUTRADARA HIROSHI NISHITANI SKRIPSI Oleh: Isna Haniatunnajah 125110200111061 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2017

PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS) TERHADAP KESEJAHTERAAN LANSIA DI JEPANG

DALAM DRAMA NINKYOU HELPER KARYA SUTRADARA HIROSHI NISHITANI

SKRIPSI

Oleh: Isna Haniatunnajah

125110200111061

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2017

Page 2: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

i

PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS) TERHADAP KESEJAHTERAAN LANSIA DI JEPANG

DALAM DRAMA NINKYOU HELPER KARYA SUTRADARA HIROSHI NISHITANI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Brawijaya untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

OLEH: ISNA HANIATUNNAJAH

NIM 125110200111061

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2017

Page 3: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

ii

Page 4: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

iii

Page 5: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

iv

Page 6: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT dan atas karunia yang dicurahkan-

Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Peranan Tokuyou Terhadap Kesejahteraan Lansia di Jepang dalam Drama Ninkyou Helper Karya Sutradara Hiroshi Nishitani. Shalawat serta salam semoga tercurahkan atas junjungan Nabi Muhammad SAW. Skripsi ini disusun untuk mememuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi banyak pihak.

Skripsi ini penulis dedikasikan untuk keluarga penulis terutama ibunda dan ayahanda yang selalu memberikan doa, cinta dan dukungan baik secara moril maupun materiil untuk kelancaran penulisan skripsi penulis. Terima kasih juga untuk adik penulis yang tak ada hentinya menyemangati dan memotivasi penulis untuk tidak menyerah dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat Ibu Eka Marthianty Indah Lestari, M.Si selaku Dosen pembimbing yang dengan sabar telah memberikan masukan, saran dan dorongan dari awal sampai akhir sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si selaku Dosen penguji yang memberikan masukan, dan saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik lagi. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen Sastra Jepang yang telah memberikan ilmu yang berharga kepada penulis.

Terima kasih sekali lagi untuk teman-teman seperjuangan yang terus mendorong untuk menyelesaikan penulis ini Bella, Dian, Zahra, Choriq, Dela, Ulfa, Masyitoh, Windy, Bagus, Mba Onya, Endah, Yunita, dan masih banyak lagi yang belum penulis sebutkan. terima kasih kepada yang selalu menemani penulis di hari-hari penulisan skripsi ini. Malang, 19 Juni 2017

Penulis

Page 7: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

vi

ABSTRAK

Haniatunnajah, Isna. 2017. Peranan Tokuyou Terhadap Kesejahteraan Lansia di Jepang dalam Drama Ninkyou Helper Karya Sutradara Hiroshi Nishitani, Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya.

Pembimbing : Eka Marthanty Indah Lestari

Kata Kunci : Drama, Kesejahteraan Lansia, Ninkyou Helper, Sosiologi Sastra, Tokuyou

Penelitian ini membahas mengenai bagaimana peranan tokuyou terhadap kesejahteraan lansia dalam drama Ninkyou Helper, karena banyaknya populasi lansia di Jepang yang memerlukan sebuah fasilitas yang dapat menunjang kehidupan lansia. Tokuyou sendiri merupakan salah satu bentuk solusi yang dihadirkan pemerintah untuk membantu para lansia terutama lansia yang menderita demensia.

Penelitian ini menggunakan teori sosiologi satra dari Ian Watt, yaitu sastra sebagai cerminan dari masyarakat sebagai teori utama dalam penulisan skripsi ini. Selain teori sosiologi, penulis juga menggunakan teori pendukung berupa konsep lansia, konsep tokuyou. Sebagai mise en sceen, serta teknik pengambilan gambar.

Hasil penelitian dari episode 1 sampai 11 menunjukkan peran-peran tokuyou yang dapat memberikan kesejahteraan bagi Lansia di Jepang. Peran-peran tokuyou yang tercermin dalam dalam drama Ninkyou Helper yaitu: tokuyou sebagai alternatif tempat tinggal bagi lansia, tokuyou sebagai penyedia fasilitas bagi keberlangsungan hidup lansia, tokuyou sebagai sarana sosialisasi lansia, tokuyou sebagai penyedia jasa bagi lansia.

Dengan adanya penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa peran tokuyou penting bagi kesejahteraan lansia di Jepang. Apabila lansia tidak mendapatkan perawatan yang layak di keluarganya, lansia bisa mendapatkan perawatan di tokuyou. Untuk penelitian berikutnya, penulis menyarankan untuk meneliti tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi tokuyou di Jepang.

Page 8: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

vii

Ian Watt

mise en scene

Page 9: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

viii

DAFTAR TRANSLITERASI

( ) a ( ) i ( ) u ( ) e ( ) o ( ) ka ( ) ki ( ) ku ( ) ke ( ) ko ( ) sa ( ) shi ( ) su ( ) se ( ) so ( ) ta ( ) chi ( ) tsu ( ) te ( ) to ( ) na ( ) ni ( ) nu ( ) ne ( ) no ( ) ha ( ) hi ( ) fu ( ) he ( ) ho ( ) ya ( ) yu ( ) yo ( ) ra ( ) ri ( ) ru ( ) re ( ) ro ( ) wa ( ) wo ( ) ga ( ) gi ( ) gu ( ) ge ( ) go ( ) za ( ) ji ( ) zu ( ) ze ( ) zo ( ) da ( ) ji ( ) dzu ( ) de ( ) do ( ) ba ( ) bi ( ) bu ( ) be ( ) bo ( ) pa ( ) pi ( ) pu ( ) pe ( ) po

( ) kya ( ) kyu ( ) kyo ( ) sha ( ) shu ( ) sho ( ) cha ( ) chu ( ) cho ( ) nya ( ) nyu ( ) nyo ( ) hya ( ) hyu ( ) hyo ( ) mya ( ) myu ( ) myo ( ) rya ( ) ryu ( ) ryo ( ) gya ( ) gyu ( ) gyo ( ) ja ( ) ju ( ) jo ( ) ja ( ) ju ( ) jo ( ) bya ( ) byu ( ) byo ( ) pya ( ) pyu ( ) pyo

( ) n ( ) menggandakan konsonan berikutnya. wa sebagai partikel dalam kalimat dibaca wa he sebagai partikel dalam kalimat dibaca e wo sebagai partikel dalam kalimat dibaca o

u penanda bunyi panjang u. Contoh: (kyou) penanda bunyi panjang pada tulisan asing dengan huruf katakana

Contoh: (herupaa)

Page 10: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

ix

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ................................................................................. i PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iv KATA PENGANTAR ............................................................................ v ABSTRAK .............................................................................................. vi

........................................................................................................... vii DAFTAR TRANSLITERASI ............................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................... ix DAFTAR TABEL .................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 7 1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 7 1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 8 1.5 Definisi Istilah Kunci ............................................................. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sosiologi Sastra ...................................................................... 10 2.2 Konsep Lansia ........................................................................ 12

2.2.1 Definisi Lansia ............................................................. 12 2.3.2 Permasalahan Yang Dialami oleh Para Lansia di Jepang 14

2.4 Konsep Tokuyou ( ) ........................................................ 20 2.4 Mise en Scene ......................................................................... 27 2.6 Teknik Pengambilan Gambar ................................................. 29 2.7 Penelitian Terdahulu ............................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ................................................................... 32 3.2 Sumber Data ............................................................................ 33 3.3 Teknik Penelitian .................................................................... 34

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data ............................................ 34 3.3.2 Teknik Analisis Data .................................................... 35

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Sinopsis Ninkyou Helper .......................................................... 37 4.2 Peranan Tokuyou ..................................................................... 38

4.2.1 Tokuyou Sebagai Tempat Tinggal Yang Layak Bagi Lansia ..................................................................................... 39

Page 11: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

x

4.2.2 Tokuyou Sebagai Penyedia Fasilitas bagi Keberlangsungan Hidup Lansia ................................... 46

4.2.3 Tokuyou Sebagai Sarana Sosialisasi Lansia ................. 54 4.2.4 Tokuyou Sebagai Penyedia Jasa Bagi Lansia .............. 59

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ............................................................................. 65 4.2 Saran ....................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 67 LAMPIRAN ............................................................................................ 71

Page 12: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

xi

DAFTAR TABEL

2.1 Estimasi Populasi Penduduk Jepang ......................................................... 16

2.3 Level Perawatan Untuk Lansia .................................................................. 21

Page 13: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

xii

DAFTAR GAMBAR 1.1 Piramida Populasi Jepang .............................................................. 1 2.1 Kondisi Dapur yang Ditinggalkan Jenazah ................................... 17 2.2 Bak Mandi Khusus Untuk Lansia Tokuyou no Ofuro ( ) 23 2.3 Toilet Khusus Untuk Lansia ........................................................... 23 2.4 Ruang Makan atau Shokudo ( ) ............................................... 23 2.5 Kamar Tidur Bersamaatau Tayuka Sitsu ( ) ......................... 24 2.6 Kamar Pribadi atau koshitsu ( ) ............................................... 24 2.7 Ruang Pelatihan Fungsionalatau kinou kunren ( ) ........... 24 2.8 Ruang Laundry ............................................................................... 25 2.9 Ruang Konseling ............................................................................ 25 4.1 Mika Tidak Suka Taeko ada di Rumah .......................................... 40 4.2. Mika Tidak Suka Taeko ada di Rumah .......................................... 40 4.3 Mika Tidak Suka Taeko ada di Rumah ........................................... 40 4.4 Mika Tidak Suka Taeko ada di Rumah .......................................... 40 4.5 Lansia Sering Menanyakan Istrinya ............................................... 42 4.6 Lansia Sering Menanyakan Istrinya ............................................... 42 4.7 Natsuo Meninggal Dunia ............................................................... 44 4.8 Natsuo Meninggal Dunia ............................................................... 44 4.9 Natsuo Meninggal Dunia ............................................................... 44 4.10 Toyohara Tidak Mau Dimandikan ................................................. 47 4.11 Toyohara Tidak Mau Dimandikan .................................................. 47 4.12 Toyohara Tidak Mau Dimandikan ................................................. 47 4.13 Motohashi Menemani Kegiatan Rehabilitasi Kanazawa ............... 50 4.14 Motohashi Menemani Kegiatan Rehabilitasi Kanazawa ............... 50 4.15 Motohashi Menemani Kegiatan Rehabilitasi Kanazawa ............... 50 4.16 Hikoichi Membantu Ozawa ke Toilet ............................................. 52 4.17 Hikoichi Membantu Ozawa ke Toilet ............................................. 52 4.18 Hikoichi Membantu Ozawa ke Toilet ............................................. 52 4.19 Washizu Berteman Dengan Natsuo ................................................ 55 4.20 Washizu Berteman Dengan Natsuo ................................................ 55 4.21 Washizu Berteman Dengan Natsuo ................................................ 55 4.22 Lansia Bermain Bersama Anak-anak ............................................. 57 4.23 Lansia Bermain Bersama Anak-anak ............................................. 57 4.24 Lansia Bermain Bersama Anak-anak ............................................. 57 4.25 Lansia Bermain Bersama Anak-anak .............................................. 57 4.26 Yamaura Ingin Natsuo Mendapatkan Perawatan Mitori Care ........ 59 4.27 Yamaura Ingin Natsuo Mendapatkan Perawatan Mitori Care ........ 59 4.28 Yamaura Ingin Natsuo Mendapatkan Perawatan Mitori Care ........ 60 4.29 Lansia Jalan-jalan Dengan Helper .................................................. 62 4.30 Lansia Jalan-jalan Dengan Helper .................................................. 62

Page 14: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Curriculum Vitae .................................................................................

2. Berita Acara Bimbingan Skripsi ..........................................................

Page 15: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jepang adalah negara yang mengalami dua kali periode baby boom. Periode

baby boom pertama terjadi pada tahun 1947-1949. Bayi yang lahir pada periode

pertama baby boom berusia 67-69 tahun pada tahun 2016. Pada tahun 1947-1949,

jumlah kelahiran kira-kira 2.6 juta penduduk per tahun, namun pada tahun 1957

jumlah kelahiran menurun menjadi 1.6 juta penduduk pertahun. Periode baby

boom selanjutnya terjadi pada tahun 1971-1974 di mana bayi yang lahir pada

periode baby boom kedua ini disebut dengan

(Clark et al., 2013:867).

Gambar 1.1 Piramida Populasi Jepang (Sumber : Badan Statitik Jepang, 2016:8)

Page 16: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

2

Periode baby boom pertama menyebabkan penduduk Jepang yang berusia

65 tahun lebih banyak dibandingkan penduduk yang berusia kurang dari 65 tahun

karena pertumbuhan penduduk yang semakin berkurang setiap tahunnya. Seperti

yang dinyatakan oleh Badan Statistik Kementerian Hubungan Internasional dan

Komunikasi Jepang (2016), berdasarkan sensus penduduk tahun 2010-2015, dari

keseluruhan penduduk Jepang, 27 persennya adalah lanjut usia (lansia) yang

berusia 65 sampai 74 tahun. Pada tahun 2015, jumlah populasi lansia yang

berumur di atas 65 sampai 74 tahun adalah 34.343 ribu jiwa dan jumlah tersebut

diperkirakan akan terus bertambah setiap tahunnya. Sementara itu, populasi anak

hanya 12.6 persen dari total penduduk Jepang.

Seperti yang diketahui bahwa seseorang yang memasuki usia lanjut akan

mengalami penurunan kondisi fisik dan psikologis serta mengalami permasalahan

dalam hubungan sosial. Penurunan kondisi ini, menyebabkan lansia seringkali

mengalami depresi, ketelantaran, dan ketidakberdayaan. Ditambah lagi dengan

penurunan kondisi fisik mengakibatkan lansia tidak bisa beraktivitas seperti

sediakala. Oleh karena itu, lansia membutuhkan orang lain untuk membantu

dalam melakukan aktivitas yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Selain

penurunan kondisi fisik, lansia juga memiliki masalah hubungan sosial seperti

putus hubungan dengan keluarga, merasa sudah tidak diperhatikan di masyarakat,

dan lain sebagainya yang menyebabkan homeless. Merdekawati (2008:13)

menjelaskan mengenai kondisi lansia yang mengalami penurunan fungsi tubuh,

sebagai berikut:

Berkurangnya berbagai fungsi tubuh pada lansia yang tidak jarang mengakibatkan keterasingan. Hal ini sebaiknya dicegah dengan selalu

Page 17: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

3

mengajak lansia melakukan aktivitas yang sanggup dilakukannya. Karena jika keterasingan terjadi, maka lansia akan cenderung semakin menolak untuk berkomunikasi dengan yang lain dan menjauh dari kehidupan bermasyarakat.

Begitu juga dengan kondisi lansia di Jepang yang mengalami permasalahan

seperti yang telah dipaparkan di atas. Terdapat beberapa kasus pada lansia Jepang

yang ditinggal oleh sanak saudaranya, sehingga pada akhirnya lansia tersebut

mengalami depresi karena kesepian dan merasa tidak berguna. Selain itu,

banyaknya populasi lansia Jepang juga menimbulkan masalah lain, seperti

penurunan nilai-nilai produktivitas masyarakat secara keseluruhan karena dengan

bertambahnya lansia, jumlah penduduk yang tidak lagi produktif pun semakin

bertambah.

Populasi lansia yang semakin meningkat serta kondisi yang dialami lansia

tentunya menimbulkan permasalahan bagi pemerintah Jepang karena pemerintah

harus memastikan kesejahteraan para lansia tersebut. Pemerintah bertanggung

jawab untuk memberikan kehidupan yang layak untuk rakyatnya secara

menyeluruh hingga mendapatkan kesejahteraan umum bagi rakyatnya tanpa

terkecuali. Achir (2001:185) menyatakan mengenai tanggung jawab pemerintah

dalam pemenuhan kesejahteraan dan kehidupan lansia, sebagai berikut:

Lansia perlu mendapatkan pelayanan khusus dalam hal kesejahteraan sosial, dan kehidupan lansia sebagian besar adalah tanggung jawab pemerintah, termasuk berbagai kemudahan yang patut diterima lansia seperti pertolongan biaya perjalanan, aksebilitas umum, perlindungan hari tua, potongan biaya pengobatan dan lain-lain.

Begitu juga dengan pemerintah Jepang yang memiliki kewajiban untuk

menunjang kehidupan lansia, seperti yang dinyatakan oleh Suzuki (2016)

menyebutkan bahwa pemerintah di Jepang bertugas untuk menunjang kehidupan

Page 18: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

4

lansia. Untuk itu, pemerintah telah mendirikan asuransi kesehatan serta perawatan

umum.

Pelayanan khusus dalam hal kesejahteraan sosial untuk para lansia juga

diupayakan oleh pemerintah Jepang karena pemerintah sadar, dengan populasi

lansia yang semakin meningkat akan menimbulkan masalah jika tidak ditangani

dengan baik. Nakagaki (dikutip dari Slay, 2013:1) mengungkapkan bahwa Kami

(Kantor Pelayanan Kesehatan Jepang) ingin meningkatkan kesejahteraan sosial di

Jepang, karena itu akan memperbaharui semua yang bisa dilakukan agar sesuai

dengan situasi kondisi saat ini dan masa mendatang di mana lansia jauh semakin

banyak dari pada generasi muda di Jepang,". Terkait dengan hal tersebut,

pemerintah Jepang membuat berbagai program dan kebijakan sebagai solusi untuk

kesejahteraan lansia. Program yang dijalankan pemerintah Jepang di antaranya

memberikan tunjangan kesejahteraan bagi lansia, mendirikan panti jompo,

mendatangkan perawat asing, dan lain sebagainya.

Berdasarkan pemaparan tersebut, disebutkan bahwa salah satu dari program

yang dijalankan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan lansia adalah

dengan mendirikan panti jompo. Di Jepang, terdapat beberapa panti jompo yang

menawarkan perawatan yang berbeda berdasarkan kondisi lansia. Salah satu dari

panti jompo tersebut adalah panti jompo khusus lansia sering disebut dengan

tokuyou. Tokuyou merupakan sebuah lembaga yang menawarkan jasa perawatan

untuk para lansia yang tidak bisa beraktifitas secara normal, yang diatur oleh

Lembaga Kesejahteraan Masyarakat (Kementrian Kesehatan, Ketenagakerjaan

dan Kesejahteraan Jepang, 2010:1). Dengan didirikannya tokuyou, pemerintah

Page 19: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

5

berharap dapat menaikkan taraf hidup lansia dengan memberikan fasilitas dan

perawatan yang sesuai dengan kondisi lansia. Tokuyou ( ) sebenarnya adalah

singkatan dari Tokubetsu Yougo Roujin homu ( ) yang berarti

Special Nursing Home For Aged atau panti jompo khusus untuk lansia.

Peranan tokuyou sangatlah penting dalam meningkatkan taraf hidup lansia

agar kesejahteraan para lansia terpenuhi. Lansia seharusnya mendapatkan

perawatan khusus dan teman untuk bersosialisasi. Lansia yang terlantar juga

seharusnya mendapatkan tempat yang layak untuk tinggal. Kehadiran tokuyou dan

fasilitas-fasilitas yang ditawarkan bertujuan untuk memberi kemudahan kepada

lansia untuk menjalani kehidupan sehari-hari, sehingga tokuyou dapat membantu

mewujudkan kesejahteraan lansia di Jepang. Keberadaan tokuyou juga dapat

mengatasi para lansia yang terlantar karena tokuyou juga menyediakan tempat

tinggal bagi lansia. Selain itu, di tokuyou para lansia dapat meningkatkan

hubungan sosial antar sesama lansia. Para lansia dapat bertemu dengan teman

sebayanya, saling bertukar cerita, dan bercengkrama (Kementerian Kesehatan,

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Jepang, 2013:23).

Berbeda dengan panti jompo biasa, tokuyou menyediakan beberapa

fasilitas khusus yang menyesuaikan dengan kondisi lansia serta menawarkan

perawatan jangka panjang dan juga kunjungan. Lansia pun bisa memilih kamar

yang ingin digunakan agar tetap merasa nyaman. Selain itu, biaya perawatan di

tokuyou lebih murah dibandingkan dengan biaya panti jompo yang menerapkan

sistem kunjungan ke rumah. Ditambah lagi, beberapa panti jompo juga tidak

Page 20: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

6

memberikan pelayanan terhadap demensia (relax kaigo). Hal tersebut merupakan

alasan kenapa penulis tertarik membahas tokuyou sebagai bahan penelitian ini.

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk meneliti peranan

tokuyou terhadap kesejahteraan lansia di Jepang yang terdapat dalam drama

Ninkyou Helper. Ninkyou Helper merupakan drama karya sutradara Hiroshi

Nishitani pada tahun 2009. Drama ini terdiri dari 11 episode yang tayang dari 9

Juli-17 September 2009 di Fuji TV dan memiliki rating 25.0 persen.

Drama Ninkyou Helper menceritakan tentang seorang bawahan Yakuza

bernama Tsubasa Hikoichi yang mengelola pinjaman uang di Roppongi. Suatu

hari Hikoichi bersama enam temannya diberikan tes untuk posisi yang lebih tinggi.

Hikoichi dan teman-temannya harus pura-pura bekerja sebagai helper di sebuah

Tokuyou bernama Taiyo. Akan tetapi, menjadi seorang helper (herupaa) bukanlah

hal yang mudah bagi orang biasa terlebih bagi yakuza, karena banyak di antara

lansia yang dirawat di sana mengalami demensia. Demensia adalah suatu penyakit

yang seringkali tejadi pada lansia. Menurut Merdekawati (2008:14) demensia

adalah keadaan di mana seseorang mengalami penurunan daya ingat dan daya

pikir.

Penelitian ini, akan menggunakan sosiologi sastra sebagai teori utama.

Sosiologi sastra sendiri sebenarnya merupakan dua bidang keilmuan yang berbeda,

yaitu sosiologi dan sastra. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari keseluruhan

jaringan antar manusia dalam masyarakat, sedangkan sastra adalah kumpulan alat

untuk mengajar, buku petunjuk atau buku pengajaran yang baik. Yang mana

maknanya lebih spesifik setelah menjadi kesusastraan yaitu kumpulan hasil karya

Page 21: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

7

yang baik (Ratna, 2011:1). Ian Watt (dalam Kurniawan 2012:9),

mengklasifikasikan sosiologi sastra menjadi tiga, salah satunya adalah sosiologi

sastra sebagai cermin masyarakat, yaitu sejauh mana sastra mencerminkan

keadaan masyarakat. Hal ini menandai bahwa sastra selalu menggambarkan dunia

yang sebenarnya. Sastra menampilkan keadaan yang terjadi dalam masyarakat.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan

Tokuyou Terhadap Kesejahteraan Lansia di Jepang dalam Drama Ninkyou

Helper sebagai judul skripsi yang akan

penulis teliti.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan

masalah yang penulis temukan dalam penelitian ini

Tokuyou terhadap kesejahteraan lansia di Jepang dalam drama Ninkyou Helper

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan peranan Tokuyou terhadap kesejahteraan lansia di Jepang dalam

drama Ninkyou Helper karya sutradara Hiroshi Nishitani.

Page 22: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

8

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis dan manfaat secara praktis.

1. Manfaat Teoritis, penelitian diharapkan dapat berguna bagi khazanah

kepustakaan tentang Peranan Tokuyou Terhadap Kesejahteraan Lansia di

Jepang.

2. Manfaat Praktis, penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat untuk

lebih memberikan pandangan yang obyektif dan faktual terhadap Tokuyou,

sehingga dapat menghasilkan berbagai masukan yang berharga bagi

pembelajar budaya Jepang.

1.5 Definisi Istilah Kunci

Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang akan sering digunakan

yaitu:

a. Lansia: Lanjut Usia atau lansia yaitu seorang yang sudah mencapai masa

lansia mengalami proses penuaan secara terus menerus yang ditandai

dengan menurunnya daya tahan fisik, yaitu semakin rentan terhadap

serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian.

b. Ninkyou Helper: Drama Karya Sutradara Hiroshi Nishitani yang tayang

pada tahun 2009 di Fuji TV.

c. Sosiologi Sastra: Sosiologi sastra adalah ktivitas pemahaman dalam

rangka mengungkapkan aspek-aspek kemasyarakatan yang terkandung

dalam karya sastra (Ratna, 2011:28).

Page 23: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

9

d. Tokuyou: Panti jompo khusus untuk lansia yang tidak bisa beraktifitas

secata normal, yang diatur oleh Lembaga Kesejahteraan Masyarakat

(Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang).

Page 24: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sosiologi Sastra

Sosiologi berasal dari bahasa Latin, yaitu socius

logos

Faruk (2013:3) menyatakan bahwa ilmu sosiologi adalah ilmu yang berusaha

menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai bagaimana masyarakat dimungkinkan,

bagaimana cara kerjanya, dan bagaimana masyarakat bertahan hidup. Dengan

adanya ilmu sosiologi, fenomena-fenomena yang ada di masyarakat dapat

diketahui dan diatasi.

Ilmu sosiologi yang mempelajari tentang kehidupan sosial masyarakat

berkaitan erat dengan karya sastra. Karya sastra tercipta akibat adanya proses

sosial yang terjadi di masyarakat. Sastra merupakan suatu kegiatan kreatif, sebuah

karya seni dan ekspresi dari kehidupan manusia yang tidak terlepas dari akar

masyarakatnya (Wellek, Rene et al, 1977). Sastra dan masyarakat memiliki

hubungan yang erat karena karya sastra dapat menampilkan unsur-unsur sosial

yang ada dalam masyarakat.

Meskipun sosiologi dan sastra adalah dua bidang keilmuan yang berbeda,

keduanya memiliki kesamaan yaitu menggunakan masyarakat sebagai objeknya.

Sosiologi dan sastra dapat bekerjasama dan saling melengkapi satu sama lain.

Seperti yang dinyatakan oleh Endraswara (2011:78) bahwa sastra memiliki

Page 25: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

11

keterkaitan timbal balik dalam derajat tertentu dengan masyarakatnya, dan

sosiologi berusaha mencari pertautan antara sastra dengan kenyataan masyarakat

dalam berbagai dimensi.

Sosiologi sastra merupakan aktivitas pemahaman dalam rangka

mengungkapkan aspek-aspek kemasyarakatan yang terkandung dalam karya sastra

(Ratna, 2011:28). Sosiologi sastra dapat digunakan untuk meneliti sebuah karya

sastra sebagai refleksi dan cerminan dari proses sosial yang terjadi dalam

masyarakat.

Menurut Ian Watt (Darmono 1978:3), karya sastra diklarifikasikan

berdasarkan tiga hal, yaitu:

1. Konteks sosial pengarang, yaitu karya sastra yang dipengaruhi oleh keadaan

sosial. Hal ini berkaitan dengan cara pandang pengarang mendapatkan

profesional dalam mengarang, masyarakat yang dituju oleh pengarang.

2. Karya sastra sebagai cerminan masyarakat dengan kehidupan sosialnya,

keadaan sosial masyarakat beserta permasalahannya tercermin dalam suatu

karya sastra yang dibuat oleh pengarang.

3. Fungsi sastra ada tiga, yaitu: (1) sebagai pembaharu dan pemberontak, (2)

sebagai pengajar sesuatu dengan cara menghibur, dan (3) sebagai alat

penghibur bagi pembaca.

Penelitian ini, akan menggunakan klasifikasi kedua, yaitu fungsi sosial

sastra sebagai cermin masyarakat. Karya sastra menyajikan kehidupan-kehidupan

sosial masyarakat yang sebagian besar diangkat dari kenyataan sosial yang ada.

Page 26: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

12

Fungsi sosial sastra sebagai cerminan masyarakat akan digunakan dengan tujuan

untuk mengungkapkan kondisi dan peran tokuyou di Jepang bagi para lansia.

2.2 Konsep Lansia

Konsep lansia yang dijabarkan dalam penelitian ini mencakup definisi lansia

dan permasalahan yang dialami oleh para lansia di Jepang.

2.2.1 Definisi Lansia

Lanjut usia (lansia) merupakan istilah tahap akhir dari siklus perkembangan

manusia. Secara biologis, seorang yang sudah mencapai masa lansia mengalami

proses penuaan secara terus menerus yang ditandai dengan menurunnya daya

tahan fisik, yaitu semakin rentan terhadap serangan penyakit yang dapat

menyebabkan kematian. Semakin bertambahnya umur seseorang, maka

kemampuannya dalam menjalani aktivitas sehari-hari akan semakin berkurang.

WHO (World Health Organization) menetapkan pembagian umur mengenai

lansia, yaitu:

1. Usia pertengahan (middle age) : 45-59 tahun

2. Usia lanjut (elderly) : 60-74 tahun

3. Tua (old) : 75-90 tahun

4. Sangat tua (very old) : di atas 90 tahun

Seseorang yang sudah mencapai masa lansia akan mengalami berbagai

penurunan kondisi tubuh yang mengakibatkan lansia kesulitan untuk menjalani

kehidupan sehari-hari. Santrock (dalam Merdekawati, 2008:12) menyebutkan

beberapa penurunan dan perubahan kondisi lansia, yaitu :

1. Penurunan Kondisi Fisik

Page 27: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

13

Penurunan kondisi fisik lansia lebih disebabkan oleh berkurangnya fungsi

alat indera dan sistem saraf. Lansia akan mengalami perubahan fisik yang

nyata yang dapat mengakibatkan lansia merasa minder dan kurang percaya

diri jika harus berinteraksi dengan lingkungannya. Selain itu, lansia akan

mengalami kesusahan dalam mengatur kehidupannya.

2. Penurunan Fungsi Kognitif dan Psikomotorik

Penurunan fungsi kognitif meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman,

pengertian, perhatian, dan lain sebagainya. Sementara fungsi psikomotorik,

yaitu hal-hal yang berhubungan dengan dorongan, kehendak, seperti

tindakan, dan gerakan. Penurunan kondisi ini menyebabkan lansia kurang

cekatan.

3. Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual

Terdapat dua faktor yang menyebabkan penurunan fungsi dan potensi

seksual. Faktor yang pertama berhubungan dengan kondisi fisik, seperti

gangguan metabolisme dan gangguan jantung. Faktor yang kedua adalah

faktor psikologis seperti rasa tabu atau malu bila mempertahankan

kehidupan seksual, pasangan telah meninggal, dan lain sebagainya.

4. Perubahan Aspek Kepribadian

Terdapat lima tipe kepribadian lansia, yaitu yang pertama adalah tipe

kepribadian konstruktif yang berarti dapat menyesuaikan diri dengan baik

terhadap perubahan dan pola kehidupan. Tipe kepribadian yang ke dua

adalah tipe kepribadian mandiri yaitu tipe yang tidak ingin menyusahkan

orang lain. Tipe ke tiga adalah kepribadian bergantung, tipe berupa perilaku

Page 28: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

14

yang pasif dan tidak bisa berinisiatif untuk menghadapi suatu hal. Tipe ke

empat yaitu tipe kepribadian bermusuhan, pada tipe ini lansia tetap merasa

tidak puas dengan kehidupan, perilaku lansia cenderung sewenang-wenang

galak, dan semaunya sendiri. Tipe kepribadian terakhir adalah tipe

kepribadian kritik diri, tipe kepribadian ini menjadikan lansia cenderung

tidak puas dengan apa yang ada pada diri sendiri.

5. Perubahan dalam Peran Sosial di Masyarakat

Perubahan fungsi tubuh lansia tidak jarang menyebabkan keterasingan.

Lansia yang mengalami keterasingan cenderung menolak untuk

berkomunikasi dengan orang lain.

6. Dementia

Dementia adalah keadaan dimana seseorang mengalami penurunan

kemampuan daya ingat dan daya pikir. Penurunan kemampuan tersebut

menimbulkan gangguan terhadap fungsi kehidupan sehari-hari.

2.2.2 Permasalahan yang Dialami oleh Para Lansia di Jepang

Jepang merupakan negara yang mayoritas penduduknya adalah lansia.

Ditambah lagi jumlah penduduk yang berusia 65 tahun semakin meningkat setiap

tahunnya. Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2015 dari Badan Statistik

Kementerian Hubungan Internasional dan Komunikasi Jepang pada 25 Oktober

2016, penduduk yang berusia 65- 69 tahun adalah 10.17 juta penduduk dari total

keseluruhan penduduk Jepang, yaitu 126.940 juta penduduk. (Badan Statistik

Kementerian Hubungan Internasional dan Komunikasi Jepang, 2016).

Page 29: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

15

Tabel 2.1 Estimasi Populasi Penduduk Jepang

(Sumber : Badan Statitik Kementerian Hubungan Internasional dan Komunikasi Jepang, 2016)

Tabel 2.1 menunjukkan estimasi populasi penduduk Jepang pada tahun

2016. Pada tahun 2016 estimasi total populasi lansia adalah 10,127 ribu jiwa yang

terdiri dari 4,865 lansia laki-laki dan 5,211 lansia perempuan.

Page 30: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

16

Peningkatan populasi lansia di Jepang mengakibatkan munculnya berbagai

macam fenomena sosial yang berhubungan dengan lansia. Fenomena tersebut

seperti kodokushi ( ) atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai mati

dalam kesendirian , muenshakai ( )

dan koureika shakai ( ) atau

Contoh penduduk Jepang yang ditemukan meninggal dalam keadaan

kodokushi yang diliput dalam artikel Dailymail, adalah seorang lansia (85) yang

tidak disebutkan identitasnya. Pada Maret 2015 jenazah lansia ditemukan di lantai

apartemennya di pusat kota Tokyo dalam kerumunan serangga. Lansia tersebut

telah meninggal selama satu bulan. Tidak ada satupun tetangga yang mengetahui

bahwa lansia tersebut telah meninggal. Selain itu, tidak ada keluarga yang

mengunjungi, satu-satunya alasan ditemukannya jenazah tersebut adalah adanya

bau tidak sedap yang tercium oleh penghuni apartemen di kamar bawah. Pada saat

petugas kebersihan membersihkan apartemen tersebut ditemukan jam tangan dan

surat yang ditinggalkan selama satu bulan. Sebagian besar isi rumah penuh

dengan piring kotor bekas makan malam, surat yang belum dibuka, dan kalender

dari tahun lalu, (Hall, 2015).

Page 31: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

17

Gambar 2.1 Kondisi Dapur yang Ditinggalkan Jenazah

(Sumber : daylimail, 2016)

Kasus serupa terjadi kepada Yamada (70). Berawal dari seorang penduduk

yang mencium bau tak sedap selama beberapa hari di suatu apartemen di kawasan

jalan kecil di Chiba. Setelah melaporkan ke petugas sosial, akhirnya pintu

apartemen Yamada didobrak. Jenazah Yamada yang ditemukan di kamarnya

langsung dibawa ke kamar jenazah, sementara petugas merobek tatami dan segala

sesuatu yang sudah terkontaminasi oleh bau yang ditimbulkan oleh jenazah.

(Zofia Reych, 2016 Aseantoday).

Lansia yang hidup sendiri dan tidak memiliki teman cenderung terisolasi

dari masyarakat sekitar. Kondisi tersebut dapat menyebabkan lansia mengalami

depresi dan mengalami gangguan kesehatan yang lain. Lansia akan merasa

kesepian karena tidak memiliki teman hidup untuk berbagi cerita. Selain

mengalami kesepian, lansia juga akan mengalami kesulitan untuk menjalani

aktivitas sehari-hari, seperti makan, berjalan, ekresi, dan lain sebagainya. Oleh

karena itu, lansia seharusnya tidak hidup sendiri. Lansia memerlukan teman dan

juga orang yang dapat membantu lansia untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Page 32: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

18

Selain kodokushi dan muenshakai, demensia juga merupakan masalah sosial

yang cukup serius di Jepang. Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan dan

Kesejahteraan Jepang memperkirakan pada tahun 2020, satu dari delapan lansia

yang berusia 65 tahun akan mengalami dementia. Berdasarkan enam perusahaan

yang bergerak di bidang jalan tol, sejak tahun 2011 sampai 2014 terdapat 739

kasus pengemudi yang salah arah. 70 persen penduduk yang terlibat dalam kasus

ini adalah penduduk yang berusia 65 tahun atau lebih dan sekitar sepersepuluh

persen pengemudi diduga mengalami demensia. Lansia yang mengalami

demensia sulit untuk diidentifikasi terlebih penduduk yang bisa mengemudi

(Japantimes, 2016).

Terkait dengan hal tersebut, pemerintah Jepang telah mengatur undang-

undang mengenai kesejahteraan lansia. Hal ini terdapat dalam undang-undang

Kesejahteraan Lansia atau Roujin Fukushi Hou ( ) 1968 bab I pasal 1

dan 2 yang isinya sebagai berikut:

sfukushi o hakaru koto o mokuteki to suru

keiai sa reruto tomoni, ikigai o moteru kenzende yasurakana seikatsu o

Page 33: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

19

Pasal 1 UU ini bertujuan, menjelaskan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan kesejahteraan lansia, untuk orang tua, mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk stabilitas kehidupan dan retensi kesehatan pikiran dan fisik, serta meningkatkan kesejahteraan lansia.

Pasal 2 Lansia adalah orang yang telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan masyarakat selama beberapa tahun, dan, dihormati sebagai orang yang memiliki kekayaan pengetahuan dan pengalaman, harus dijamin kesehatan dan ketenangan hidupnya.

Berdasarkan kedua pasal tersebut, pemerintah Jepang sangat memperhatikan

kesejahteraan lansia di Jepang. Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah

Jepang untuk memajukan kesejahteraan lansia adalah dengan memberikan

dukungan atau bantuan untuk lansia itu sendiri. Dukungan atau bantuan yang

dibutuhkan lansia bisa didapatkan dari bermacam-macam sumber, seperti keluarga,

teman, dokter atau profesional, dan organisasi kemasyarakatan (Sarafino,

1998:99). Wujud dari dukungan tersebut juga bermacam-macam, bisa dengan

bantuan materi, bantuan tenaga, dan lain sebagainya agar lansia bisa mendapatkan

perasaan nyaman secara fisik dan psikologis. Suzuki (2016) menyatakan bahwa

lansia di Jepang (umumnya berumur 65 tahun ke atas) sangat rentan terkena

penyakit. Pada kenyataannya banyak yang menderita berbagai macam penyakit.

Lansia di Jepang memiliki kecemasan yang besar terhadap kesehatan dan

menurunnya kondisi fisik. Para lansia tersebut memerlukan dukungan medis dan

perawatan yang tepat agar bisa hidup sehat. Oleh karena itu, pemerintah Jepang

mendirikan tokuyou (panti jompo) sebagai salah satu bentuk bantuan untuk lansia

supaya para lansia tetap bisa mendapatkan kesejahteraannya. Dengan didirikannya

tokuyou, pemerintah dapat meminimalisir masalah-masalah yang dapat

ditimbulkan karena jumlah lansia yang semakin meningkat.

Page 34: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

20

2.3 Konsep Tokuyou ( )

P (

) atau rumah untuk lansia. Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan

Kesejahteraan Jepang (2002) menyebutkan bahwa roujin hoomu merupakan

fasilitas yang dimanfaatkan untuk menampung para lansia dengan memfasilitasi

seluruh kebutuhan lansia yang membutuhkan perawatan jangka panjang. Terdapat

beberapa jenis panti jompo seperti Yougo Roujin Hoomu ( ) atau

panti jompo umum, Keihi Roujin Hoomu ( ) atau panti jompo

yang tidak memungut biaya, Yuuryou Roujin Hoomu ( ) atau

panti jompo yang dikelola pihak swasta, dan Tokuyou ( ) atau panti jompo

khusus untuk lansia. Namun penelitian ini memfokuskan untuk meneliti Tokuyou

saja.

Tokuyou ( ) atau Tokubetsu Yougoroujin Hoomu (

) adalah sebuah fasilitas yang diperuntukkan lansia yang tidak bisa

mendapatkan perawatan di rumah, khususnya lansia yang mengalami demensia,

dan lansia yang membutuhkan perawatan dengan kondisi terbaring. Perawatan

yang dilakukan yaitu, pemeliharaan kesehatan, penanganan medis, membantu

pelaksanaan kegiatan sehari-hari seperti makan, ekresi, dan mandi. Selain itu,

tokuyou juga memberikan pelatihan fungsional untuk lansia (Kementerian

Kesehatan, Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan, 2016).

Pada umumnya, perawatan untuk lansia di Jepang memiliki 5 level yang

menyesuaikan dengan kondisi lansia, level 5 merupakan level untuk lansia yang

kondisinya paling buruk. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah tabel level

perawatan untuk lansia di Jepang yang disebutkan oleh lembaga perawatan lansia

Sanwa Care Service:

Page 35: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

21

Tabel 2.2 Level Perawatan untuk Lansia (Sumber : sanwacare)

Level Keterangan Level I Perawatan ringan untuk lansia yang masih bisa hidup normal.

Level II Perawatan untuk lansia yang membutuhkan pendamping untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti makan, mandi, ekresi, jalan dan lain-lain.

Level III Perawatan untuk lansia yang tidak bisa melakukan aktivitas jika tidak mendapatkan perawatan secara penuh.

Level IV Perawatan untuk lansia yang mengalami kesulitan berkomunikasi sehingga memerlukan perawatan secara penuh.

Level V

Perawatan untuk lansia yang tidak bisa menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan dari orang lain. Level ini memerlukan seorang herupaa (helper) yang selalu memperhatikan kondisi lansia.

Tabel 2.2 merupakan tabel tingkatan perawatan untuk lansia. Tokuyou

sendiri memberikan perawatan bagi lansia yang memerlukan perawatan level 3 ke

atas. Usia 65 tahun atau lebih merupakan kondisi dimana lansia akan mengalami

kesulitan jika dirawat di rumah. Lansia sering terbaring di tempat tidur dan

mengalami demenisia (Rijobu Kaigo, 2016).

Dalam pelaksanaannya, tokuyou memiliki serangkaian petunjuk pelaksanaan

dan petunjuk teknis yang berlaku. Meskipun begitu, bagi masyarakat yang penting

adalah adanya suatu standar akses sosial yang menjabarkan pada masyarakat

mengenai pelayanan yang menjadi haknya, siapa yang bisa mendapatkanya, apa

persyaratannya dan juga bagaimana bentuk pelayanannya. Untuk mewujudkan

keinginan masyarakat tersebut, diperlukan kebijakan-kebijakan yang menjadikan

tokuyou sebagai sarana publik yang efektif.

Sebagai sarana publik, tokuyou menjamin kesejahteraan lansia dengan

fasilitas-fasilitas yang telah disediakan di dalamnya. Oleh karena itu, tokuyou

memiliki prinsip profesinalisme yang diterapkan. Prinsip profesionalisme tersebut

Page 36: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

22

berupa pelayanan dan fasilitas yang disediakan, biaya yang harus dikeluarkan,

siapa saja yang boleh dirawat di tokuyou, serta faktor apa saja yang menentukan

lansia berhak mendapatkan perawatan di tokuyou.

1. Fasilitas yang disediakan Tokuyou

Berdasarkan undang-undang perlindungan lansia pasal 17 (1990:9), fasilitas

dan pengelolaan sebuah panti jompo harus sesuai dengan standar yang telah

ditentukan oleh Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan

Jepang. Fasilitas yang disediakan harus dipastikan dapat menjamin keselamatan

lansia.

Beberapa fasilitas yang pada umumnya disediakan tokuyou antara lain

adalah bak mandi, toilet, ruang makan, kamar tidur (kamar bersama dan kamar

pribadi), ruang laundry, ruang pengelolaan limbah, ruang pelatihan fungsional dan

ruang pengelolaan kesehatan serta konseling.

Untuk bak mandi, disediakan bak mandi khusus untuk lansia. Bak mandi

khusus ini berguna untuk membantu herupaa ketika memandikan lansia. Selain

bak mandi, Toilet khusus juga harus disediakan di setiap kamar untuk

memudahkan lansia untuk menggunakannya.

Page 37: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

23

Gambar 2.2 Bak Mandi Khusus Untuk Lansia atau Tokuyou no Ofuro (

)) (Sumber: kaigo-library.jp)

Gambar 2.3 Toilet Khusus Untuk lansia

(Sumber: kugayama-en.org )

Gambar 2.4 Ruang Makan atau Shokudo ( )

(Sumber: shunkoufukushikai.or.jp )

Page 38: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

24

Gambar 2.5 Kamar Tidur Bersama atau Tayuka Sitsu ( )

(Sumber: nisshin-fukushi.jp)

Gambar 2.6 Kamar Pribadi atau koshitsu ( )

(Sumber: shimaen.or.jp)

Gamber 2.7 Ruang Pelatihan Fungsionalatau kinou kunren ( )) (Sumber: shimaen.or.jp )

Page 39: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

25

Gamber 2.8 Ruang Laundry

(Sumber: oyoen.com )

Gambar 2.9 Ruang Konseling (Sumber:karubenosato.com )

2. Pelayanan di Tokuyou

Salah satu lembaga pengelolaan tokuyou yaitu Bennese Style Care

menyebutkan beberapa pelayanan yang ditawarkan tokuyou secara umum,

pelayanan tersebut adalah:

a. Layanan perawatan jangka panjang, yaitu perawatan yang berhubungan

dengan kehidupan sehari-hari lansia seperti makan, minum, ekskresi,

mandi, dan rekreasi. Selain itu, tokuyou juga membantu proses

rehabilitasi lansia serta melakukan kunjungan ke rumah sakit.

Page 40: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

26

b. Layanan pengelola kesehatan, yaitu layanan yang berhubungan dengan

kesehatan lansia seperti penyuluhan kesehatan, kontrol obat-obatan yang

dikonsumsi lansia, tokuyou juga bekerja sama dengan lembaga medis

daerah setempat.

c. Layanan pendukung seperti membantu membersihkan ruangan, laundry,

dan juga belanja.

d. Penyediaan aktivitas untuk lansia, seperti pelaksanaan event tertentu,

senam, jalan-jalan, dan lain sebagainya.

Selain layanan yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat layanan lain

yang disediakan beberapa tokuyou, layanan tersebut dinamakan Mitori Care (

) atau Perawatan Akhir Hayat. Layanan ini berupa perawatan yang

dilakukan di tokuyou sampai lansia tersebut meninggal. Lansia yang mendapatkan

perawatan ini biasanya sudah tidak memiliki harapan untuk hidup, lansia juga

hanya bisa terbaring ditempat tidur. Biasanya keluarga dari lansia yang

menginginkan perawatan ini (Kementerian Kesejahteraan, Ketenagakerjaan dan

Kesejahteraan Jepang, 2014:01).

Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan mengatur

beberapa hal yang harus diperhatikan lansia jika ingin mendapatkan perawatan di

tokuyou, beberapa hal tersebut ada untuk mengetahui seperti apa kondisi lansia

dan perawatan seperti apa yang diperlukan.

Namun, pada kenyataannya tidak semua lansia bisa mendapatkan perawatan

di tokuyou, karena terbatasnya ruang yang disediakan. Oleh karena itu, ada dua

faktor yang menentukan lansia berhak mendapatkan perawatan di tokuyou.

Page 41: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

27

Berikut adalah faktor yang menentukan berdasarkan Badan Kesehatan dan

Kesejahteraan Sosial Kota Yokohama:

1. Lansia yang memerlukan perawatan level 3.

2. Lansia yang memerlukan perawatan level 1 atau 2, namun memiliki kesulitan

dalam menjalani kehidupan sehari-hari karena terdapat suatu kondisi yang

tidak diinginkan. (Lansia dengan kondisi seperti ini memiliki persyaratan

khusus agar bisa di rawat di tokuyou).

Persyaratan khusus yang dimaksudkan Badan Kesehatan dan Kesejahteraan

Sosial Kota Yokohama yaitu sebagai berikut:

1. Lansia penderita demensia yang membutuhkan perawatan dan pemantauan

sepanjang hari.

2. Lansia mengalami cacat mental atau gangguan mental sehingga sulit untuk

menjalani kehidupan normal.

3. Lansia yang tidak mendapatkan support dari keluarga, dan tidak menerima

bantuan dari masyarakat sekitar.

4. Lansia mengalami perlakuan kasar dari anggota keluarga, karena itu harus

ada yang memastikan keselamatan fisik dan psikologis lansia.

2.4 Mise en Scene

Setiap film memerlukan alat bantu yang mendukung jalan cerita agar makna

dari film tersebut dapat dimengerti oleh penonton. Alat bantu tersebut adalah mise

en scene.

Page 42: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

28

Menurut Corrigan (2007:48) mise en scene merupakan istilah dari bahasa

Prancis yang berarti meletakkan dalan scene. Mise en scene yaitu segala hal yang

tampak dari sebuah film yang diambil gambarnya. Mise en scene memiliki empat

aspek, yaitu:

1. Latar (setting)

Latar merupakan salah satu unsur utama mise en scene, karena merupakan

tempat terjadinya cerita. Menentukan sebuah latar cerita tidaklah mudah karena

latar harus diciptakan berdasarkan pertimbangan seperti kepaduan dan keselarasan

yang saling terkait, misalnya keselarasan warna atau suasana tertentu. Konsistensi

pemakaian warna atau suasana yang dipakai sebelumnya berhubungan dengan

kelanjutan cerita tersebut. Fungsi utama latar adalah sebagai petunjuk ruang dan

waktu untuk memberikan informasi yang kuat dalam mendukung cerita yang

dapat membangun mood sesuai tujuan cerita.

2. Kostum dan Tata Rias (Make up)

Menurut Corrigan (2007:52), kostum biasa dipakai oleh penulis untuk

dijadikan kunci karakter suatu tokoh. Kostum dan make up selalu dekat dengan

setting. Setting yang menyediakan latar belakang yang natural dan sesuai dengan

cerita, sementara kostum dan tata rias yang bertugas membangun identitas dan

karakter tokoh dalam sebuah film. Aktor yang berperan sebagai tokoh yang ceria

dan aktor yang berperan menjadi tokoh yang pemurung tentu memiliki

penampilan yang berbeda, tergantung dari konteks yang diinginkan sutradara.

Fungsi dari kostum adalah sebagai penunjuk ruang dan waktu, penunjuk status

Page 43: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

29

sosial, penunjuk kepribadian dan pelaku cerita, warna kostum sebagai simbol,

motif penggerak cerita, dan penunjuk image cerita.

3. Pencahayaan (Lighting)

Lighting merupakan suatu hal yang sangat penting untuk membangun kesan

dan mood dari sebuah cerita, lighting dapat memanipulasi ruang dan bisa menjadi

penguat suatu hal. Permaian lighting bisa menjadi suatu hal yang kreatif, karena

lighting memberikan kesan yang berbeda pada setiap benda yang terkena

pantulannya.

4. Para Pemain dan Pergerakannya (acting)

Eksperi wajah dan pergerakan tubuh berkaitan dengan acting. Tokoh utama

dalam pembuatan film tidak selalu benda hidup. Pada beberapa film, sebuah

benda dapat menjadi tokoh utama dalam cerita, seperti mobil, boneka, dan rumah.

Pengarahan acting dan ekspresi wajah dan pergerakan tubuh semuanya diarahkan

oleh sang sutradara.

2.5 Teknik Pengambilan Gambar

Dalam pembuatan sebuah film atau video teknik pengambilan gambar

merupakan salah satu aspek yang penting karena bagaimana shot itu dibuat dan

bagaimana kesan yang timbul di dalamnya tergantung bagaimana pengambilan

gambarnya. M. Hajar A. K (2015) menyatakan bahwa secara umum ada beberapa

teknik pengambilan gambar yaitu :

Page 44: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

30

1. Extra Long Shot atau Very Long Shot

Yaitu teknik pengambilan gambar yang mencakup area sangat luas dengan

maksud untuk mengikut-sertakan objek dan kondisi disekitar subjek utama ke

dalam frame.

2. Long Shot

Pengambilan gambar penuh dari atas kepala hingga kaki memperlihatkan objek

secara keseluruhan.

3. Medium Long Shot

Teknik ini memiliki tujuan yang sama dengan teknik long shot. Hanya saja

pada teknik ini batas pengambilan gambar dimulai dari bawah lutut kaki

sampai atas kepala. Ruang yang diambil tentunya lebih sempit dari teknik long

shot.

4. Medium Shot

Pengambilan gambar mulai dari batas pinggang sampai atas kepala. Teknik ini

bertujuan untuk memperlihatkan sosok seseorang.

5. Close Up

Pengambilan gambar dimulai dari batas kepala sampai bahu.

6. Big Close Up

Batas pengambilan gambar dengan teknik ini yaitu batas area sekikit di bawah

dagu sampai atas dahi (batas kepala). Teknik ini menekankan detail ekspresi

dan mimik wajah seseorang.

Page 45: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

31

7. Extreme Close Up

Teknik pengambilan gambar ini hanya mengekspose bagian tertentu pada

wajah. Memperlihatkan detail suatu objek secara jelas.

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang penulis gunakan sebagai referensi dan pedoman

dalam penulisan penelitian ini adalah skripsi dari Fitriani Noer Vadja (2015) dari

Herupaa dalam Merawat Lansia Pada

Drama Ninkyou Herupaa

pembahasan terhadap bagaimana interaksi antara herupaa dan lansia dan

bagaimana peran para herupaa dalam merawat lansia.

Hal yang membedakan antara penelitian terdahulu dan penelitian ini adalah

objek penelitian yang digunakan. Penelitian terdahulu menjadikan peran herupaa

sebagai objek penelitian, sedangkan objek yang penulis gunakan sebagai

penelitian adalah peran tokuyou. Teori yang digunakan pun berbeda, penelitian

terdahulu menggunakan semiotik, sedangkan penulis menggunakan teori sosiologi

sastra. Selain itu, hasil penelitian yang didapatkan juga berbeda. Hasil yang

didapatkan oleh Vadja adalah interaksi antara herupaa dengan lansia, seperti

hambatan yang terjadi dan usaha herupaa menghadapi hambatan tersebut.

Berbeda dengan Vadja, hasil yang didapatkan penulis adalah tokuyou sebagai

tempat tinggal yang layak bagi lansia, tokuyou sebagai penyedia fasilitas bagi

keberlangsungan hidup lansia, tokuyou sebagi sarana sosialisasi lansia, serta

tokuyou sebagai penyedia jasa bagi lansia.

Page 46: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode berasal dari bahasa Latin, methodos. Metha yang berarti menuju,

melalui atau melewati dan kata hodos yang berarti jalan atau cara. Metode adalah

jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu dan strategi

untuk memahami realita, langkah-langkah sistematis untuk memecahkan

rangkaian sebab akibat berikutnya (Ratna, 2012:34).

Metode penilitian adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam

memperoleh dan mengumpulkan data (Arikunto, 2002:136). Pengertian lain dari

metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali

pemecahan terhadap suatu permasalahan (Subagyo, 2006:2).

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitis untuk

pengkajian data, yaitu dengan membahas masalah dengan menata dan

mengklarifikasikannya serta memberikan keterangan. Metode deskriptif analitis

dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul

dengan analisis (Ratna, 2012:53). Dengan kata lain, deskriptif analisis

memusatkan perhatian kepada data-data yang ditemukan, yang kemudian

dianalisis untuk mendapatkan kesimpulannya. Sehingga kesimpulan yang telah

diperoleh dapat dipaparkan secara objektif. Menurut Whitney (Nazir, 1999:63),

metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian

deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang

berlaku dalam masyarakat dalam situasi-situasi tertentu, termasuk tentang

Page 47: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

33

hubungan kegiatan, sikap, pandangan, serta proses-proses yang sedang

berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena.

Oleh karena itu, melalui metode penelitian deskriptif analitis ini, penulis

bermaksud mendeskripsikan peranan-peranan yang terdapat dalam drama Ninkyou

Helper karya sutradara Hiroshi Nishitani. Metode ini digunakan untuk

memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan data, menyusun,

mengklarifikasikan, kemudian menginterpretasikannya.

3.2 Sumber Data

Dalam memulai sebuah penelitian, diperlukan sumber data yang digunakan.

Sumber data menurut Arikunto (2006:129) adalah subjek dari mana data dapat

diperoleh. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Penulis

menggunakan Drama Ninkyou Helper karya sutradara Hiroshi Nishitani sebagai

data primer. Selain data primer, penulis juga menggunakan data sekunder atau

data tidak langsung. Tidak langsung disini berarti data primer yang sudah diolah

lebih lanjut dan disajikan oleh pihak lain. Sugiono (2010:193) menyatakan bahwa

data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memeberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Data sekunder dapat

diperoleh dengan cara membaca, memepelajari dan memahami melalui media lain.

Data sekunder yang penulis gunakan dalam penelitianini adalah artikel, jurnal,

dan data yang menyangkut tokuyou dan Lansia di Jepang. Data-data tersebut

penulis temukan dari berbagai sumber seperti dari Kementerian Kesehatan,

Page 48: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

34

Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Jepang dan dari beberapa tokuyou di Jepang

untuk membantu penelitian.

3.3 Teknik Penelitian

Teknik penelitian terdiri dari dua bagian yaitu teknik pengumpulan data dan

teknik analisis data.

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam sebuah

penelitian. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu

dengan menggunakan metode observasi. Metode observasi menurut

Nawawi & Martini (1991) adalah pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap unsur-unsur yang tampak atau gejala-gejala dalam

objek penelitain. Melalui metode observasi, penulis akan mencatat dan

mengamati berbagai peristiwa yang yang ada dalam berbagai adegan di

drama Ninkyou Helper guna untuk mendapatkan informasi pasti sebagai

data penelitian peran tokuyou dalam drama tersebut.

Penelitian melakukan observasi pada drama Ninkyou Helper karya

hiroshi Nishitani yang seseuai dengan tujuan penelitian. Aktivitas yang

dilakukan penulis dengan menonton drama Ninkyou Helper, kemudian

mengamati adegan-adegan dalam drama yang menurut penulis cocok

dengan penelitian. Nasution (2003:58) menyatakan bahwa setiap

pengamatan harus selalu di kaitkan dengan dua hal, yaitu informasi

mengenai apa saja yang dialami lansia dan konteks yang merupakan

Page 49: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

35

hal-hal apa yang dilakukan lansia dalam drama Ninkyo Helper. Proses

observasi dimulai dari menonton drama Ninkyou Helper dan

merumuskan masalah yaitu peranan Tokuyou terhadap kesejahteraan

lansia. Selanjutnya, mencatat serta mengidentifikasi jenis panti jompo

yang ada dalam drama untuk menemukan gambaran umum penelitian.

Apakah Taiyo merupakan Tokuyou atau panti jompo jenis lain. Setelah

menemukan gambaran umum, penulis mengidentifikasi kehidupan

lansia yang tinggal di tokuyou dan di rumah. Kemudian penulis

mengidentifikasi lansia yang akan diobservasi, apa yang dilakukan

lansia tersebut dan bagaimana kondisi lansia berdasarkan drama

Ninkyou Helper. Selanjutnya, mengumpulkan data penunjang penelitian

melaliu studi pustaka dari buku, jurnal, dan artikel-artikel yang relevan

tentang lansia, tokuyou, serta kondisi lansia di Jepang. Data yang sudah

terkumpul selanjutnya dibandingkan dengan peran tokuyou dari drama

Ninkyou Helper. Setelah data yang terkumpul diklarifikasi, selanjutnya

data diklasifikasikan berdasarkan peranan-peranan tokuyou yang

terdapat dalam drama Ninkyou Helper tersebut.

3.3.2 Teknik Analisis Data

Berikut adalah langkah-langkah yang penulis gunakan untuk

menganalisis data yang ada:

1. Menganalisis data yang tekumpul dengan menggunakan teori

sosiologi sastra dan peranan tokuyou.

Page 50: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

36

2. Membuat hasil analisis dalam bentuk deskripsi dengan mise en scene

sebagai teori pendukung..

3. Menarik kesimpulan dari hasil analisis data.

Page 51: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

37

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Sinopsis Drama Ninkyou Helper

Tsubasa Hikoichi adalah seorang bawahan Yakuza yang mengelola usaha

rentenir di Roppongi. Hikoichi tidak pandang bulu saat bekerja, Hikoichi tidak

memiliki penyesalan dalam mencurangi orang-orang yang miskin dan lemah.

Ketika bos Hikoichi meninggal, penggantinya yaitu Takayama Gensuke ingin

para yakuza bawahannya untuk mempersiapkan diri mereka untk mendapatkan

posisi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, Genzuke mengirim para yakuza ini ke

sebuah tokuyou bernama Taiyo sebagai helper.

Di Tokuyou Taiyo ini, Hikoichi dikenalkan dengan Sonozaki Yasuhiro,

yaitu kepala tokuyou yang mengurus Taiyo. Selain Sonozaki, ada beberapa helper

yang bekerja di sana yaitu Izumi Renji, Misora Haruna, Matsubara Hiromi dan

masih banyak lagi.

Kehidupan Hikoichi dan teman-tema Hikoichi sebagai helper diawali

dengan keramaian yang terjadi yang disebabkan oleh salah satu lansia yang

bernama Toyohara. Toyora memberontak karena tidak ingin dimandiakan oleh

helper. Hikoichi dan teman-teman Hikoichi kaget dengan kondisi Taiyo yang

dipenuhi dengan lansia.

Pada awalnya Hikoichi tidak mau membantu para helper untuk mengurus

lansia yang ada di sana. Namun pada suatu hari di Taiyo, Hikoichi bertemu

dengan Chiyo. Chiyo adalah salah satu lansia penderita demensia yang dirawat di

Taiyo. Chiyo menganggap bahwa Hioichi adalah anaknya yang bernama Toshiuki.

Page 52: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

38

Hal tersebut dianggap Hikoichi sebagai kesempatan untuk mendapatkan uang dari

Chiyo.

Seirng berjalannya waktu, Hikoichi dan teman-temannya mulai terbiasa

dengan rutinas sebagai helper. Hikoichi dan teman-teman Hikoichi tidak lagi

mengeluh seperti saat awal masuk Taiyo. Sampai suatu hari, Hikoichi dan

teman-teman dipertemukan dengan Washizu, Washizu adalah ketua Yakuza dari

grup Washizu Kanji yang merupakan musus dari grup Hayabusha, kelompok

yakuza Hikoichi dan teman-teman Hikoichi.

Selain bertemu dengan Washizu, Hikoichi juga bertemu dengan ibunya

yang telah meninggalkan Hikoichi 20 tahun lalu. Hikoichi sebagai seorang helper

harus mengesampingkan amarahnya agar bisa merawat suami dari ibu Hikoichi.

Setelah berhari-hari menjadi helper di Taiyo, akhirnya Hikoichi sadar

menjadi helper adalah panggilan hatinya. Dia ingin tetap menjadi helper untuk

para lansia yang membutuhkan. Meskipun Hikoichi sudah mendapat tawaran dari

ketuanya untuk menempati posisi yang lebih tinggi sebagai yakuza, namun

Hikoichi menolak tawaran tersebut karena masih ingin menjadi helper yang

berguna bagi para lansia.

4.2 Peranan Tokuyou dalam Drama Ninkyou Helper

Tokuyou merupakan salah satu jenis panti jompo yang ada di Jepang.

Tokuyou memiliki berbagai fasilitas yang diperuntukkan lansia yang tidak bisa

mendapatkan perawatan di rumah, khususnya lansia penderita demensia.

Page 53: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

39

Seperti yang telah dijelaskan dalam latar belakang dan kajian pustaka,

analisis serta pembahasan akan meliputi fasilitas-fasilitas tokuyou, kondisi

tokuyou, peranan tokuyou, dan lain-lain berikut analisis dari beberapa adegan yang

ada dalam drama Ninkyou Helper yang mencerminkan peran tokuyou adapun

nalisis yang akan di jelaskan berdasarkan beberapa temuan yang telah didapatkan,

yaitu:

1. Tokuyou sebagai tempat tinggal yang layak bagi lansia

2. Tokuyou sebagai penyedia fasilitas bagi keberlangsungan hidup lansia

3. Tokuyou sebagai sarana sosialisasi lansia

4. Tokuyou sebagai penyedia jasa bagi lansia

4.2.1 Tokuyou Sebagai Tempat Tinggal yang Layak Bagi Lansia

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan dan

Kesejahteraan Jepang yang dimuat dalam koran online Japan Times, demensia

merupakan salah satu masalah sosial yang cukup serius di Jepang. Di Jepang

sering terjadi kecelakaan yang disebabkan oleh penderita demensia. Dikarenakan

penderita demensia daya ingat dan berpikirnya berkurang, tidak seharusnya

penderita demensia dibiarkan lepas dari pengawasan seseorang. Penderita

demensia sebaiknya dirawat di tokuyou karena sebenarnya tokuyou sendiri adalah

sebuah fasilitas yang diperuntukkan lansia yang tidak bisa mendapatkan

perawatan di rumah, khususnya lansia yang mengalami demensia dan lansia yang

membutuhkan perawatan dengan kondisi terbaring (Kementerian Kesehatan,

Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang, 2016). Dengan tinggal di tokuyou

lansia yang menderita demensia, dan lansia yang membutuhkan perawatan dengan

Page 54: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

40

kondisi terbaring bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak sehingga lansia

bisa tinggal dengan nyaman.

Dari episode 6 dan episode 9 ditemukan data yang menjelaskan mengenai

peran tokuyou sebagai tempat tinggal yang layak bagi lansia. Data tersebut adalah

sebagai berikut:

Data 1 Episode 6 menit ke 00:05:03-00:05:17

Gambar 4.1 Gambar 4.2

Gambar 4.3 Gambar 4.4

Mika tidak suka Taeko ada di rumah

Dialog

.....

Yuri : Nani wo shiteru no okaasan? Taeko : Ojiichan no ne, gohan junbi.

Page 55: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

41

Yuri : Ojiisan wa, 2 nen mae ni shinda deshou? Taeko Mika : Urusai yo-, mou! Yuri : mika ! tetsudatte yo! Mika : Ashita kara shisetsu dayo ne. Yatto ie ni tomodachi yoberu. Yuri : Apa yang kau lakukan bu? Taeko : Mau menyiapkan nasi untuk ayah. Yuri : Ayah sudah meninggal 2 tahun lalu kan? Taeko Mika : Berisik ! Yuri : Mika! Tolong ! Mika : Mulai besok dia ke panti ya. Akhirnya bisa mengundang teman.

Adegan pada data 4 menceritakan tentang Yuri, seorang ibu rumah tangga

yang tinggal bersama ibu dan anaknya. Ibu Yuri, yaitu Taeko adalah lansia yang

menderita demensia. Taeko selalu merasa kalau suaminya masih hidup dan

menunggunya di luar rumah, karena itu Taeko sering ke luar rumah untuk

menemui suaminya. Yuri sering mencegah Taeko untuk keluar rumah karena jika

Taeko keluar rumah, akan ada banyak tetangga yang melihat Taeko. Tokoh Taeko

merupakan seorang lansia yang mengalami demensia. Selain sering keluar rumah,

Taeko juga sering merias wajahnya untuk menyambut kedatangan suami. Anak

Yuri yang bernama Mika merupakan orang yang paling tidak suka jika ada Taeko

di rumah. Meskipun tinggal dalam satu rumah, Mika sering tidak menganggap

keberadaan Taeko. Mika merasa malu karena mempunyai nenek yang menderita

demensia. Mika tidak bisa mengundang temannya untuk datang ke rumah Karena

ada Taeko di rumah.

Pengambilan adegan pada gambar 4.1 menggunakan Teknik long shot yang

memperlihatkan Yuri yang sedang berbicara dengan Taeko beserta beberapa

barang yang yang menunjang adegan tersebut selanjutnya adegan pada gambar 4.2

Page 56: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

42

diambil menggunakan teknik close up untuk memperlihatkan ekspresi wajah

Taeko yang kaget dan bingung saat diingatkan Yuri kalau suaminya sudah

meninggal. Cuplikan adegan pada gambar 4.3 diambil menggunakan teknik extra

long shot disusul gambar 4.4 yang diambil menggunakan teknik medium shot

yang menggambarkan sosok Mika dari belakang. Pengambilan gambar punggung

Mika menunjukkan bahwa Mika tidak peduli dengan apa yang terjadi saat itu.

Meskipun Taeko memiliki rumah untuk tinggal, namun keberadaannya tidak

diinginkan oleh pihak keluarga. Taeko tidak mendapatkan kasih sayang yang

seharusnya didapatkan dari anak dan cucu Taeko. Keluarga Taeko tidak bisa

merawat Taeko yang mengalami demensia. Di rumah, Taeko selalu mendapatkan

larangan untuk melakukan berbagai hal yang diinginkannya. Taeko tidak

diperlakukan selayaknya anggota keluarga di rumah Taeko sendiri. Dari

pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa rumah Taeko tidak bisa

memberikan kenyamanan untuk Taeko. Taeko memerlukan tempat tinggal yang di

dalamnya terdapat orang-orang yang dapat memberikan kenyamanan dan dapat

mengerti kondisi Taeko.

Data 2 Episode 6 menit ke 00:00:56-00:01:49

Gambar 4.5 Gambar 4.6

Lansia sering menanyakan istrinya

Page 57: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

43

Dialog

?

Roujin : Noriko wa mada konda no? Haruna : mada desu ne. Kyou wa oishogashiindesu ne. Roujin : souka? Lansia : Noriko masih belum datang ya? Haruna : Iya, masih belum datang. Sepertinya hari ini masih sibuk. Lansia : Begitu ya.

Gambar 4.5 dan 4,6 ditampilkan dengan teknik medium long shot dengan

hasil gambar yang menunjukkan lansia dan dua helper beserta situasi di kamar

lansia. Untuk gambar selanjutnya diambil dengan teknik close up dengan hasil

berupa gambaran foto wajah istri dari lansia tersebut. Foto yang ditampilkan

berupa foto hitam putih yang menandakan bahwa pengambilan foto tersebut sudah

lama dilakukan.

Pada dialog tersebut, dapat diketahui bahwa lansia yang berbicara dengan

Haruna menderita demensia. Lansia tersebut selalu menanyakan hal yang sama

setiap hari, yaitu apakah Noriko (istrinya) sudah datang atau belum? Padahal pada

kenyataannya, istrinya sudah meninggal sejak lama, namun lansia tersebut selalu

menanyakan istrinya tersebut. Meskipun lansia tersebut selalu menanyakan hal

yang sama, Haruna sebagai helper selalu menjawabnya dengan ramah. Haruna

tidak memberitahu lansia tersebut kenyataan yang sebenarnya bahwa istrinya

sudah meninggal.

Dari data 1 dan 2 dapat disimpulkan bahwa lansia mendapatkan perlakuan

berbeda meskipun sama-sama menderita demensia. Taeko, penderita lansia yang

Page 58: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

44

dirawat di rumah pada data 1 mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan,

bahkan keberadaannya tidak diinginkan oleh cucunya sendiri. Selain itu, saat

Taeko berbicara mengenai suaminya, Yuri akan langsung mengatakan bahwa

suaminya sudah meninggal. Hal tersebut akan membuat Taeko merasa kaget dan

kebingungan sehingga Taeko akan langsung berlari ke luar rumah. Berbeda

dengan kondisi Taeko lansia pada data 2 mengalami penanganan yang lebih baik

dari helper. Selain itu, pria lansia tersebut juga dihormati oleh Haruna sebagai

helpernya. Dalam Undang-Undang Kesejahteraan Lansia atau Roujin Fukushi

Hou ( ) pasal 2 juga disebutkan bahwa lansia harus dijamin kesehatan

dan ketenangan hidupnya.

Data 3 Episode 9 menit ke 00:27:20-2939

Gambar 4.7 Gambar 4.8

Gambar 4.9

Natsuo Meninggal Dunia

Page 59: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

45

Sonozaki : Minasan, koe wo kakete agemashou. Ryouta : Ojiichan... Roujin 1 : Natsuo-san ! Ryouta : Ojiisan ! Herupa : Natsuo-san ! Roujin 2 : Mata ne Natsuo-san. Roujin 3 : Watashi mou sugu iku kara ne.

Sonozaki : Semuanya mari ucapkan selamat tinggal. Ryota : Kakek... Lansia 1 : Natsuo ! Ryota : Kakek ! Helper : Natsuo ! Lansia 2 : Sampai jumpa, Natsuo. Lansia 3 : Aku juga akan menyusulmu secepatnya.

Cuplikan adegan dari data 3 merupakan adegan pada saat Natsuo meninggal

dunia. Tidak ada satu pun keluarga Natsuo yang hadir saat Natsuo menjemput

ajalnya. Hanya para helper, lansia, dan dokter yang ada di sampingnya. Para

helper dan lansia yang ada di sana dalam kondisi bersedih dan

memanggil-manggil nama Natsuo seakan-akan Natsuo adalah keluarganya

sendiri.

Latar tempat dari potongan adegan pada data 3 berlokasi di kamar bersama

yang isi oleh Natsuo dan teman-temannya dan untuk teknik pengambilan

gambarnya menggunakan teknik close up. Ekspresi Sonozaki yang merupakan

Kepala Taiyo menunjukkan raut muka yang bersedih karena kepergian Natsuo.

Sonozaki mengajak semua orang yang ada dalam ruangan untuk mengucapkan

Page 60: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

46

salam perpisahan kepada Natsuo. Adegan berikutnya (gambar 4.8) diambil

menggunakan teknik extra long shot yang menampilkan keseluruhan isi ruangan

untuk memperlihatkan kondisi pada saat itu. Terlihat para lansia yang duduk

mengelilingi Natsuo yang terbaring kaku di ranjang. Di belakang para lansia, ada

para helper yang juga ikut berbelasungkawa atas kematian Natsuo. Cuplikan

ketiga adegan tersebut diambil menggunakan teknik close up. Cuplikan adegan ke

tiga (gambar 4.9) memperlihatkan ekspresi tiga lansia yang menunjukkan raut

wajah menangis atas kematian Natsuo. Salah satu dari lansia tersebut bahkan

mengatakan akan segera mnyusul Natsuo secepatnya. Hal tersebut menandakan

bahwa terdapat orang-orang yang menyayangi Natsuo di tokuyou.

Dari kronologi adegan pada gambar 4.7 sampai 4.9, dapat disimpulkan

bahwa Natsuo mendapatkan pengganti keluarga yang ada di sisinya sampai akhir

hayatnya. Dengan berada di tokuyou, Natsuo bisa meninggal dengan keadaan

yang layak meskipun keluarganya tidak ada saat Natsuo menghembuskan nafas

untuk terkhir kalinya. Natsuo juga terhindar dari kejadian kodokushi ( ),

atau mati dalam kesendirian, seperti kasus yang terjadi pada Yamada, lansia yang

mengalami kadokushi (Zofia Reych, 2016 Aseantoday). Hal tersebut dapat dapat

dilihat dari banyaknya lansia dan helper yang ada di sampingnya saat Natsuo

meninggal dunia.

4.2.2 Tokuyou Sebagai Penyedia Fasilitas Bagi Lansia

Lansia merupakan merupakan tahap akhir dari siklus perkembangan

manusia. Semakin bertambahnya umur seseorang, maka kemampuannya dalam

Page 61: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

47

menjalani aktivitas sehari-hari juga ikut berkurang. Lansia tidak bisa beraktivitas

layaknya orang yang masih muda karena mengalami beberapa penurunan kondisi

tubuh yang mengakibatkan lansia kesulitan untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Untuk itu, lansia memerlukan beberapa fasilitas khusus yang menyesuaikan

dengan kondisi lansia tersebut. Fasilitas-fasilitas khusus tersebut bertujuan untuk

memudahkan lansia dalam beraktivitas. Tokuyou adalah salah satu sarana yang

menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh lansia.

Dalam penelitian ini, ditemukan beberapa data yang dapat menjelaskan

peran tokuyou sebagai penyedia fasilitas bagi keberlangsungan hidup lansia.

Data-data tersebut terdapat dalam episode 1, episode 5, dan episode 6.

Data 4 Episode 1 00:13:22-00:13:48

Gambar 4.10 Gambar 4.11

Gambar 4.12

Toyohara Tidak Mau Dimandikan

Page 62: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

48

! !

Haruna : Abunai desu kara! Toyohara san ! Izumi : Chuuishite kudasai ! Haruna : Tsugu sumimasen! Yoyohara : Kyou wa ireta kunai! Haruna : Tuan Toyohara ! berbahaya! Izumi : Tolong hati-hati! Haruna : Ini tidak akan lama Toyohara : Aku tidak mau mandi hari ini! Cuplikan adegan dari data 4 ini menceritakan mengenai para helper yang

sedang berusaha untuk memandikan Toyohara di kamar mandi khusus untuk

lansia, namun Toyohara memberontak tidak ingin mandi pada hari itu. Toyohara

yang bersikeras tidak ingin mandi, selalu berusaha kabur dari pengawasan para

helper yang bertugas pada saat itu. Hal tersebut membuat helper harus bekerja

sama untuk memandikan Toyohara.

Gambar 4.10 sampai 4.12 disajikan dengan teknik pengambilan gambar

extra long shot yang menghasilkan gambar terang dengan menampilkan frame

yang berisi para lansia dan Toyohara dan beberapa objek disekitarnya. Lokasi

adegan ini berada di kamar mandi khusus untuk lansia, terlihat dari bak mandi dan

kursi yang disediakan. Gambar selanjutnya diambil menggunakan teknik medium

long shot karena menampilkan ruangan yang lebih sempit dari gambar

sebelumnya. Ekspresi dan pergerakan Haruna memperlihatkan keadaannya yang

mengalami kesulitan karena memegang tangan Toyohara yang sedang berusaha

keluar dari kamar mandi dengan cara memberontak.

Page 63: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

49

Data 4 dapat dianalisa bahwa lansia mengalami perubahan aspek

kepribadian akibat penurunan dan perubahan kondisi lansia. Santrock (dalam

Merdekawati, 2008:12) menyebutkan beberapa aspek kepribadian tersebut salah

satunya yang termasuk kondisi lansia data 4 adalah tipe kepribadian bergantung.

Bergantung di sini berarti bergantung terhadap orang lain. Dari yang tercermin

dari adegan dalam data 4, Toyohara mengalami perubahan aspek kepribadian tipe

bergantung. Kepribadian Toyohara seperti anak kecil yang tidak bisa mandi

sendiri, Toyohara juga harus dipaksa untuk mandi dan Toyohara selalu

memberontak saat dimandikan.

UU perlindungan lansia pasal 17 (1990:9) menyatakan fasilitas dan

pengelolaan sebuah panti jompo harus sesuai dengan standar yang telah

ditentukan oleh Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan

Jepang. Fasilitas yang disediakan harus dipastikan dapat menjamin keselamatan

lansia. Salah satu fasilitas yang disediakan tokuyou adalah kamar mandi khusus

untuk lansia. Kamar mandi khusus lansia sebagai bentuk fasilitas yang disediakan

tokuyou tercermin pada tempat di mana Toyohara akan dimandikan para helper.

Kamar mandi khusus lansia ini ini dirancang sebegitu rupa agar memudahkan

kegiatan mandi lansia. Selain itu, terdapat pagar pengaman untuk pengangan saat

lansia mau masuk dan keluar bak mandi. Dalam gambar 4.10 juga terdapat kursi

yang diperuntukkan lansia yang sudah tidak bisa berdiri.

Page 64: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

50

Data 5 Episode 6 menit ke 00:23:16-00:23:41

Gambar 4.13 Gambar 4.14

Gambar 4.15

Motohashi Menemami Kegiatan Rehabilitas Kanazawa

: : :

Kanazama : Nanda, yamechaunoka? Motohashi : Kanazama san no tetsudai ga owaru made wa, imasu yo. Kanazama : Souka. Maa anta ga kimeta koto da. Gambare yo. Kanazama : Kenapa, kamu mau berhenti? Motohashi : Saya masih di sini sampai tugas saya membantu Kanazawa selesai. Kanazawa : Begitu ya...hmm kamu sudah memutuskannya. Semangat.

Cuplikan adegan pada data 5 di atas adalah adegan ketika Kanazama

melakukan rehabilitas untuk kedua kakinya. Kanazawa tidak ingin terlihat lemah

di depan orang yang disukai, sehingga Kanazama melakukan rehabilitasi agar bisa

tidak selalu menggunakan kursi roda. Saat rehabilitasi, Kanazawa ditemani

Page 65: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

51

Motohashi, seorang helper yang paling dekat dengan Kanazawa. Kanazama

menanyakan terkait keputusan Motohashi untuk menjadi helper. Meskipun

Motohashi berencana berhenti, Motohashi akan berhenti ketika tugasnya

menemani Kanazawa selesai.

Latar tempat adegan pada gambar 4.13 sampai 4.15 berlokasi di ruang

rehabilitasi Taiyo. Pergerakan yang dilakukan Kanazawa menandakan bahwa

Kanazawa sedang berusaha berjalan dengan bantuan alat rehabilitas yang

disediakan. Teknik pengambilan gambar yang digunakan adalah teknik medium

long shot, yaitu pengambilan dari bawah lutut sampai kepala.

Dari uraian penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tokuyou memiliki

tempat rehabilitas yang digunakan untuk memajukan kesejahteraan lansia.

Kanazawa menggunakan alat fisioterapi berupa paralel bar. Fasilitas ini dapat

ditemukan di beberapa tokuyou seperti di Tokuyou Shimaen. Selain disediakan

alat rehabilitas, Kanazawa juga bersama seorang helper yang menemaninya

sehingga Kanazawa merasakan perasaan nyaman saat proses rehabilitasi.

Berdasarkan apa yang dinyatakan Safarino (1998:99), hal tersebut merupakan

bentuk dukungan yang dibutuhkan lansia untuk mendapatkan kesejahteraannya.

Page 66: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

52

Data 6 Episode 5 00:37:45 00:39:40

Gambar 4.16 Gambar 4.17

Gambar 4.18

Hikoichi Membantu Ozawa ke Toilet

:

:

:

: ..

:

: ...

:

: ...

:

:

Ozawa : Sakura wa? Hikoichi : Daijoubu da. Ozawa : Souka. Hikoichi : Nandayo.. Ozawa : Rippa ni sodarete...nani yori desu. Hikoichi : ...

Page 67: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

53

Ozawa : Okasan wo ubatta koto wo moshiwakenai to, omotte orimasu. Hikoichi : ... Ozawa : Kore kara Sakura wo, Hikoichi : Arigatou gozaimasu. Ofukuro wo sasete kurete Arigatou gozaimasu.

Kore kara mo yoroshiku onegaishimasu. Ozawa : Sakura bagaimana? Hikoichi : Dia tidak apa-apa. Ozawa : Begitu ya. Hikoichi : Ada apa.. Ozawa : Dari semuanya, terimakasih sudah tumbuh menjadi anak yang baik. Hikoichi : ... Ozawa : Maaf karena sudah mengambil ibumu. Hikoichi : ... Ozawa : Mulai sekarang Sakura, Hikoichi : Terima kasih...karena sudah mendukung ibuku. Tolong kali ini juga

berikan dia dukungan. Latar tempat yang digunakan Ozawa dan Hikoichi dalam cuplikan adegan

pada gambar 4.16 sampai 4.18 adalah kamar pribadi dan toilet khusus untuk lansia.

Dari pergerakannya, Ozawa terlihat mengalami kesulitan untuk berdiri dan

Hikoichi membantunya berjalan menuju toilet. Pada cuplikan adegan tersebut,

gambar diambil menggunakan teknik long shot, yaitu mengambil gambar dari

kepala hingga kaki dengan mengikut sertakan objek secara keseluruhan.

Adegan ini bermula ketika Hikoichi mengecek keadaan Ozawa di kamarnya,

saat itu Ozawa sedang ingin ke toilet. Saat di toilet Ozawa berbicara kepada

Hikoichi mengenai penyesalannya karena sudah membawa ibunya pergi dari

sisinya. Hikoichi awalnya terdiam mendengar penyesalan Ozawa. Ozawa ingin

Hikoichi merawat ibunya, namun Hikoichi lebih suka kalau ibunya bersama

Ozawa. Hikoichi berterima kasih kepada Ozawa karena selama ini sudah

mendukung keputusan yang diambil ibu Hikoichi.

Page 68: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

54

Melihat dari adegan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ozawa mengalami

penurunan kondisi fisik, dimana Ozawa mengalami kesulitan dalam mengatur

kehidupannya. Seperti yang telah dijelaskan Santrock (dalam Merdekawati,

2008:12). Seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya Ozawa

meminta Hikoichi untuk mengantarkannya ke toilet khusus untuk lansia karena

kondisi tubuhnya yang tidak bisa berdiri. Hikoichi sebagai helper membantunya

berjalan sampai ke toilet. Toilet yang digunakan Ozawa merupakan toilet khusus

untuk lansia. Toilet tersebut berfungsi untuk memudahkan lansia untuk

melakukan aktivitas buang air seperti toilet khusus lansia yang ada di Tokubetsu

Yougoroujin Homu Kugayama.

4.2.3 Tokuyou Sebagai Sarana Sosialisasi Lansia

Dalam subbab ini akan di analisis mengenai peran tokuyou sebagai sarana

sosialisasi lansia. Dengan bersosialisasi, lansia bisa terhindar dari berbagai

kemungkinan masalah sosial seperti merasa dikucilkan. Untuk bersosialisasi,

lansia perlu mendapatkan teman, dan teman tersebut bisa di dapatkan di tokuyou.

Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Jepang (2013:23)

menyatakan bahwa di tokuyou para lansia dapat bertemu dengan teman sebaya,

saling bertukar cerita, dan bercengkrama.

Data yang penulis temukan untuk menjelaskan peran tokuyou sebagai sarana

sosialisasi lansia terdapat dalam episode 5 dan episode 7. Data tersebut akan

dijelaskan sebagai berikut:

Page 69: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

55

Data 7 Episode 7 menit ke 00:23:19-00:24:17

Gambar 4.19 Gambar 4.20

Gambar 4.21

Washizu Berteman Dengan Natsuo

Washizu : 6 Washizu : Sorede yo, teki rokunin da.

Dosu motte okkakete kigatte yo. Ore hitori da yo. Oi, kii teru ka? Yosh!

Washizu : Jadi, ada 6 musuh. Mereka mengikutiku dengan membawa pedang. Aku hanya sendirian. Hei, dengar kan? Bagus!

Washizu membawa papan Sougi (catur Jepang) ke tempat tidur Natsuo. Mereka

bermain sougi bersama.

Page 70: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

56

Washizu :

Washizu : Nanda yo hisha tori janai ka yo. Kore oute janai ka! Ore wa koko ni iru kara...kore wa mou, oute ja nai. Na?

Washizu : Hisha ku kau ambil ya. Ini skakmat! punyaku kuletakkan di sini...lalu ini jadi skakmat kan?

Setelah bermain catur bersama Washizu dan Natsuo duduk berdampingan

mendengarkan lagu bersama.

Adegan di atas menceritakan tentang Natsuo yang memiliki teman baru di

Tokuyou. Natsuo melakukan berbagai kegiatan dengan temannya, Washizu.

Meskipun tubuh Natsuo tidak bisa digerakkan, Natsuo tetap bisa mendengar cerita

Washizu. Washizu sering menceritakan kisah masa lalunya kepada Natsuo. Selain

bercerita, Washizu juga mengajak Natsuo bermain shougi dan mendengarkan

musik. Dengan keberadaan Washizu di kamar bersama, Natsuo tidak merasa

kesepian karena bisa mendapatkan teman sebaya yang selalu menghiburnya.

Berdasarkan potongan adegan di atas, setting tempat terletak di kamar

bersama yang diisi oleh Washizu dan Natsuo. Terlihat dari beberapa ranjang yang

berjajar dan berhadapan serta gorden sebagai penutupnya. Ekspresi wajah

Washizu saat bercerita terlihat bersemangat. Pada potongan adegan berikutnya

terlihat ekspresi bahagia dari Washizu dan Natsuo. Hal tersebut menunjukkan

bahwa lansia membutuhkan teman untuk berkomunikasi agar terhindar dari

keterasingan. Dengan memiliki teman, lansia bisa melakukan berbagai kegiatan

bersama, lansia tidak akan merasa sendiri dan terisolasi.

Pengambilan gambar pada adegan pada gambar 4.19 sampai 4.21

menggunakan teknik medium shot untuk menunjukkan sosok Washizu yang

sedang bercerita dengan berbaring di ranjang terlihat jelas. Pada sceen ke dua,

Page 71: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

57

gambar diambil menggunakan teknik extra long shot yaitu menampilkan Washizu

dan Natsuo yang seang bermain shougi di kamar bersama. Dengan teknik

pengambilan gambar ini, terlihat bagaimana keadaan seluruh ruangan yang juga

terlihat Haruka yang sedang membawa bunga untuk Natsuo. Scene selanjutnya

yaitu gambar 4.21 kembali diambil menggunkan teknik medium shoot yang

menampilkan Natsuo dan Washizu yang sengan duduk berdampingan

mendengarkan musik bersama.

Data 8 Episode 5 menit ke 00:40:05-00:41-42

Gambar 4.22 Gambar 4.23

Gambar 4.24 Gambar 4.25

Lansia bermain Bersama Anak-anak

Mise en sceen yang digunakan dalam cuplikan adegan pada gambar 4.22

sampai 4.25 membantu menjelaskan cerita dari adegan tersebut. Setting latar yang

digunakan adalah di Taiyou saat mengadakan acara pertemuan antara lansia dan

anak-anak. Dari ekspresi para lansia menjelaskan bahwa mereka sedag bahagia.

Page 72: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

58

Ditambah lagi dengan pergerakan para lansia yang sedang duduk bertepuk tagan

melihat anak-anak bemain dan bernyanyi. Baik lansia, anak-anak dan helper

tampak menikmati acara tersebut. Teknik pengambilan gambar 4.22 dan gambar

4.23 menggunakan teknik extra long shot yang menghasilkan gambar yang sangat

luas dengan memperlihatkan para lansia dan objek-objek disekitarnya seperti

hiasan-siasan yang ditempel di kaca dan hiasan yang digantung. Gambar 4.24 dan

gambar 4.25 diambil menggunakan teknik long shot yang menghasilkan gambar

objek secara keseluruhan.

Adegan pada data 8 menceritakan tentang kegiatan tahuan yang diadakan

Taiyo, yaitu mengadakan pertemuan dengan anak-anak. Dapat dilihat dari

cuplikan adegan tersebut seluruh peserta yang ada sedang bersuka cita bermain

dan bernyanyi bersama. Para anak-anak sedang bermain dengan menyanyikan

sajak Momotaro yang diikuti para lansia dan helper. Selain bermain dan

menyanyikan Momotaro, lansia dan anak-anak juga diberikan kesempatan

bermain bersama di halaman Taiyo. Berbagai macam hal yang para lansia lakukan

salah satunya memancing ikan bersama.

Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa acara tersebut dapat

menghilangkan stres yang dialami lansia. Lansia mendapatkan kesempatan untuk

bertemu dan bersosialisasi dengan banyak orang. Selain berinteraksi dan

bersosialisasi dengan banyak orang, acara tersebut juga dapat melatih fungsi

psikomotorik lansia dengan melakukan gerakan-gerakan kecil seperti tepuk

tangan, menari-nari kecil, memancing dan lain sebagainya. Dengan begitu,

stabilitas kehidupan dan retensi kesehatan pikiran lansia bisa meningkat. Hal

Page 73: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

59

tersebut merupakan salah satu tujuan dari Undang-Undang Kesejahteraan Lansia

pasal 1.

4.2.4 Tokuyou Sebagai Penyedia Jasa Bagi Lansia

Agar kesejahteraan lansia terpenuhi, lansia seharusnya mendapatkan

perawatan yang tepat dan dari orang yang tepat juga. Pengertian Tokuyou sendiri

menurut Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Jepang

(2010:1) adalah sebuah Lebaga yang menawarkan jasa dan perawatan untuk para

lansia yang tidak bisa beraktivitas secara normal, yang diatur oleh Lembaga

Kesejahteraan Masyarakat. Dari pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa

tokuyou merupakan tempat yang tepat bagi para lansia yang membutuhkan

perawatan dan jasa agar lansia dapat mendapatkan kesejahteraan dalam hidup.

Ada beberapa jasa yang ditawarkan tokuyou. Namun, hanya akan

dijelaskan dua jasa saja dari data yang ditemukan dalam drama Ninkyou Helper.

Data tersebut terdapat dalam episode 4 dan episode 9 yang penjelasannya sebagai

berikut:

Data 9 Episode 00:09:41-00:11:40

Gambar 4.26 Gambar 4.27

Page 74: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

60

Gambar 4.28

Yamaura Ingin Natsuo Mendapatkan Perawatan Mitori Care

:

: Sonozaki : Mitori kaigo wa, gokibou ya joukyou ni yotte houhou wa iroiro to

arimasu. Kantan na tenteki ya sanso touyou nado, iryou shochi wa okonaimasuga, enmei chiiryou wa okonawanai koto ga, kihon to narimasu. Shizen ni mi wo makasemasu no de, touzen, karada no kinou wa, yukkuri to ochite ikimasu. Saigo no toki made, tada soba de osewa wo suru. Sore itori kaigo desu. Mochiron, teikiteki ni joukyou wa otsutae shimasu.

Gokibou deshitara, otousama to isshoni sugoseru youni, Oheya mo tehai shimasu ga.

Yamaura : ...Tsuma mo watashi mo, shigoto ga arimasushi, musume wa jukensei deshite..

Sonozaki : Untuk Mitori care, ada berbagai pilihan tergantung kondisi ayah

Anda dan juga permintaan Anda. Kami akan membiarkannya hidup secara alami, dan tentu saja fungsi tubuhnya akan berangsur-angsur

Page 75: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

61

berhenti.Merawatnya sampai nafas terakhir. Inilah yang dinamakan mitori care.

Tentu saja kami akan secara rutin memberi tahu kondisinya kepada Anda.

Jika Anda mau, kami bisa menyiapkan kamar untuk Anda agar Anda bisa menghabiskan waktu bersama Ayah Anda.

Yamaura : Saya dan istri sama-sama bekerja, anak saya juga sedang menyiapkan ujian...

Pengambilan gambar cuplikan adegan pada gambar 4.26 sampai 4.28

menggunakan teknik close up untuk memperjelas wajah Natsuo yang

mendapatkan perawatan di tokuyou Taiyo. Cuplikan adegan ke dua diambil

menggunakan teknik medium shot yang menunjukkan sosok Yamaura yang

sedang berbicara dengan Sonozaki. Dalam cuplikan adegan ini Sonozaki

diperlihatkan punggunya saja agar perhatian fokus ke Yamaura. Cuplikan adegan

selanjutya diambil menggunakan teknik extreme close up yang menampilkan

detail tanda tangan Yamaura.

Lokasi pengambilan adegan ini berada di kantor Sonozaki. Dalam adegan

ini terlihat Sonozaki dan Yamaura sedang membicarakan masalah Natsuo.

Terlihat dari anak Natsuo yang duduk dengan raut wajah bersedih. Adegan ini

bermula saat Anak Natsuo yang ingin mendaftarkan Natsuo untuk mendapatkan

perawatan mitori care. Mitori care sendiri merupakan perawatan yang dilakukan

sampai lansia meninggal dunia (Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan dan

Kesejahteraan Jepang, 2014:01). Sonozaki yang mendengar keinginan Yamaura,

menjelaskan mengenai apa itu mitori care, serta menawarkan apakah anak Natsuo

mau disiapkan kamar khusus agar dapat selalu mengecek kondisi ayahnya.

Namun, Yamaura menolak untuk tinggal bersama ayahnya di tokuyou

Page 76: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

62

dikarenakan kondisinya yang tidak memungkinkan. Yamaura dan istrinya

sama-sama bekerja, sedangkan anaknya sedang persiapan ujian. Keluarga

Yamaura tidak punya waktu untuk mengurus ayahnya. Setelah itu, Sonozaki

memberikan surat persetujuan dari anggota keluarga untuk perawatan mitori care.

Dilihat dari adegan tersebut, dapat disimpulkan bahwa di tokuyou, lansia

akan selalu mendapatkan perawatan meskipun lansia tersebut sudah tinggal

menunggu ajalnya saja. Kalau Natsuo di rumah, kemungkinan tidak ada orang

yang sempat merawatnya karena seluruh keluarganya sibuk. Anak Natsuo juga

tidak perlu khawatir akan kebutuhan Natsuo, karena ada helper yang selalu siaga

kalau terjadi apa-apa. Untuk mendapatkan perawatan mitori care harus

mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga. Dari adegan pada data 9 dapat

dilihat bahwa Yamaura menyetujui Natsuo dirawat dengan mitori care dengan

menandatangi surat persetujuan yang sudah disediakan oleh tokuyou Taiyo.

Data 10 Episode 4 00:09:39-00:10:00:05

Gambar 4.29 Gambar 4.30

Lansia Jalan-jalan dengan Helper

: 30

Page 77: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

63

Haruna : Ima kara 30 bun no jiyuu jikan desu.

Nissha wo shitakunai no de, chan to boushi wo kabutte kudasai. Sore de wa kaisan. doko ikimasu kyou wa?

Lansia : Ike no Hyougai. Haruna : Ike no Hyougai. Haruna : Mulai sekarang Anda sekalian akan diberikan waktu bebas 30 menit.

Agar tidak terkena sengatan matahari, pastikan pakai topi Anda. Sekarang, bubar. Hari ini kita mau kemana?

Lansia : Ke dekat kolam. Haruna : Ke dekat kolam.

Cuplikan adegan di atas menceritakan tentang Haruna dan helper lainnya

yang sedang mengajak para lansia jalan-jalan di di luar tokuyou. Latar tempat

pada potongan adegan di atas memperlihatkan beberapa lansia dan juga helper

yang sedang berada di taman. Haruna sedang memberikan instruksi kepada para

lansia untuk tetap memakai topi saat jalan-jalan agar tidak terkena sengatan

matahari.

Melihat dari lokasi dan kostum yang para lansia kenakan, menandakan

bahwa para lansia sedang berada di luar lingkungan taiyou. Ditambah dengan

pengambilan gambar adegan ini yang menggunakan teknik extra long shot yang

memperlihatkan area di sekitar para lansia.

Dari uraian penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa tokuyou

memberikan kesempatan bagi para lansia untuk melihat kehidupan di luar tokuyou.

Lansia dapat berjalan-jalan dengan helper sebagai pendampingnya. Lansia bisa

melihat-lihat lingkungan sekitar dengan bercakap-cakap dengan helpernya

masing-masing. Untuk itu, lansia tidak perlu khawatir jika terjadi sesuatu yang

Page 78: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

64

tidak diinginkan. Dengan kegiatan outdoor tersebut, bertujuan untuk

menghilangkan kepenatan yang dialami lansia agar lansia tidak mengalami stres

saat di tokuyou.

Dari data yang telah ditemukan dapat disimpulkan bahwa tokuyou di Jepang

dan tokuyou yang ada di drama Ninkyou Helper memiliki keterkaitan. Tokuyou

yang ada di drama Ninkyou Helper mencerminkan kondisi tokuyou yang ada di

Jepang yang memberikan pelayanan yang maksimal kepada lansia sehingga lansia

bisa mendapatkan kemudahan untuk menjalani kehidupan dan mendapatkan

kesejahteraan.

Page 79: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

65

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data yang terkumpul dan analisis yang telah dilakukan pada

bab sebelumnya. Penulis menyimpulkan bahwa peran tokuyou sangat penting bagi

keberlangsungan hidup lansia di Jepang. Beberapa peran tokuyou yang ada dalam

drama Ninkyou Helper adalah tokuyou sebagai berikut:

Pertama, tokuyou sebagai tempat tinggal yang layak bagi lansia. Beberapa

lansia tidak bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak karena pengaruh dari

keluarga. Keluarga tidak mengerti bagaimana menyikapi lansia yang menderita

penyakit seperti demensia. Selain itu, terdapat juga keluarga yang tidak bisa

merawat keluarganya. Dengan tinggal di tokuyou, lansia bisa mendapatkan

perawatan yang memadai, lansia juga diperhatikan oleh helper yang bekerja di

tokuyou.

Kedua, tokuyou sebagai penyedia fasilitas bagi keberlangsungan hidup

lansia. Di Tokuyou Taiyo menyediakan fasitlitas-fasilitas yang dapat digunakan

para lansia. Hal ini disebabkan kondisi lansia yang menurun tidak dapat

beraktifitas secara normal. Lansia memerlukan fasilitas khusus yang

menyesuaikan dengan kondisi lansia tersebut.

Ketiga, tokuyou berperan sebagai sarana sosialisasi lansia. Di usia yang

tidak muda, lansia memerlukan teman sebaya untuk bersosialisasi. Dengan

Page 80: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

66

bersosialisasi lansia akan merasa dirangkul sehingga lansia tidak merasa

diasingkan.

Keempat, tokuyou sebagai penyedia jasa bagi lansia. Di tokuyou lansia akan

mendapatkan pelayanan guna mendukung keberlangsungan hidup lansia.

Pelayanan dapat berupa motori care atau bisa juga berupa pelayanan pendukung

aktivitas lansia.

Dari keempat peran tersebut, kesejahteraan lansia di Jepang dapat terpenuhi

karena semua kebutuhan lansia sudah terjamin. Keberadaan tokuyou di Jepang

sangat dibutuhkan oleh lansia dan keluarga dikarenakan kondisi masyarakat

Jepang yang cenderung sibuk dan tidak sempat mengurus lansia.

5.2 Saran

Untuk penelitian selanjutnya, penulis menyarankan agar peneliti selanjutnya

meneliti tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi Tokuyou di Jepang.

Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah lansia di Jepang tidak sebanding dengan

Jumlah helper dan tokuyou yang ada di Jepang. Sama halnya dengan penelitian ini,

penelitian selanjutnya juga dapat dikaji menggunakan Konsep Lansia dan Konsep

Tokuyou.

Page 81: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

67

DAFTAR PUSTAKA

Film

Nishitani, Hiroshi. (2009). Ninkyou Helper. Tokyo: Fuji TV

Buku, Jurnal dan Situs Internet

Achir, Yaumul C, Agoes. (2001). Bunga Rampai Psikologi Perkembangan Pribadi dari Bayi-Lanjut Usia. Jakarta: UI Press.

Anonim. (2016). Diakses pada tanggal 11 Oktober 2016 dari http://www.japantimes.co.jp/opinion/2016/04/22/commentary/japan-commentary/japans-dementia-time-bomb/#.WCeK2yRCbUs

Arikuntoro, Suharsimi. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Badan Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kota Yokohama. (tanpa tahun). Tokubetsu Kaigou Roujin Home wo Riyoushiteiru Kata atau Ruyoushitai Kata. Diakses pada tanggal 2 Agustus 2016 dari http://www.city.yokohama.lg.jp/kenko/kourei/riyousya/shiteru/tokuyou.html

Badan Statistik Kementerian Hubungan Internasional dan Komunikasi Jepang. (2016). Japan Stastical Yearbook 2016. Tokyo: Statistics Bureau Ministry of Internal Affair and Communication Japan. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2016 dari http://www.stat.go.jp/zenbun/en65/top.html

Bennese Style Care. (tanpa tahun). Tokubetsu Yougo Roujin Ho-mu (Tokuyou) no Tokuchou. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2016 dari https://kaigo.benesse-style-care.co.jp/nursinghome/hokenshisetsu/tokuyou/

Corrigan, Timothy J. (2007). Films Term and Topics for Analysis. United States: Longman.

Darmono, Sarpadi Djoko. (1978). Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Depdikbud.

Faruk. (2012). Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gunma Care House. (tanpa tahun). Ofuro no Shoukai. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2016 dari http://www.nagomi-gunma.jp/article/13705678.html

Hajar, M. AK. (2015). Mengenal Macam-Macam Teknik Pengambilan Gambar (Type of Shot). Diakses pada 2 April 2016 dari http://www.kelasfotografi.com/2015/02/mengenal-macam-macam-teknik-pengambilan.html

Page 82: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

68

Hall, John. (2015). The Saddest Job In The World: Japan's Lonely Death Squads Who Specialise In Emptying The Homes Of Elderly People Who Die Alone And Go Unnoticed By Their Families For Weeks Or Months. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2016 dari http://www.dailymail.co.uk/news/article-3021223/The-saddest-job-world-Japan-s-Lonely-Death-squads-specialise-emptying-homes-elderly-people-die-unnoticed-families-weeks-months.html

Kaigo Library. (tanpa tahun). Tokubetsu Yougo Roujin Ho-mu Najisakuraen Day Service Center. Diakses pada tanggal 14 Maret 2017 dari http://kaigo-library.jp/nishinomiya/dayservice/ni_najiosakuraen_dayservicecenter/

Karubenosato. (tanpa tahun). Shitei Kaigo Roujin Fukushi Shisetsu. Diakses pada tanggal 14 Maret 2017 dari http://www.karubenosato.com/facilities/sazanka/

Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang. (2002). 2. The Long-term Care Insurance System. Diakses pada tanggal 16 Juni 2017 dari http://mhlw.go.jp/english/topics/elderly/care/2.html

Kementrian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang. (2010). Tokubetsu Yougo Roujin Ho-mu ni Okeru Kango Shokuin to Kaigo Shokuin no Renkei ni yoru Kea no Arigata ni Kansuru Torimatome. Diakses pada tanggal 8 April 2016 dari http://www.mhlw.go.jp/shingi/2010/03/dl/s0331-14a.pdf

Kementrian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang. (Tanpa tahun). Tokuyou ni Nyuusho Dekiru no ha gensoku toshite You Kaigo 3 Ijou no Kata Tonarimasu. Diakses pada tanggal 8 April 2016 dari http://www.mhlw.go.jp/file/06-Seisakujouhou-12300000-Roukenkyoku/tokuyou.pdf

Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Kesejahteraan Jepang. (2014). Tokubetsu Yougo Roujin Hoomu ni Okeru Suishin to Iryou Renkei no Origata Chousa Kenkyuu Jigyou. Diakses pada tanggal 4 November 2015 dari http://www.mhlw.go.jp/file/06-Seisakujouhou-12300000-Roukenkyoku/0000140277.pdf

Kugayama Tokubetsu Yougoroujin Homu. (tanpa tahun). Kugayama En Kaishuu Kouji Dai 3 Koutei Kanryou. Diakses pada tanggal 14 Maret 2017 dari http://kugayama-en.org/news/001998.html

Kurnawan, Heru. (2012). Teori, Metode, dan Aplikasi Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Merdekawati, Pricilia. (2008). Gambaran Umum Kondisi Lansia. Jakarta: Universitas Kristen Krida Wacana.

Page 83: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

69

Nasution. (2003). Metode Research. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nazir, Moh. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nawawi dan Martini Hadari. (1991). Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nisshin Fukushikai. (tanpa tahun). Tokubetsu Yougo Roujin Ho-mu Nisshin Ho-mu . Diakses pada tanggal 30 April 2017 dari http://nisshin-fukushi.jp/nisshin-home/service/tokuyou/

Ratna, Nyoman Kutha. (2012). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Gajah Mada

Ratna, Nyoman Kutha. (2002). Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Gajah Mada.

Reych, Zofia. (2016). . Diakses pada tanggal 17 Oktober 2016 dari https://www.aseantoday.com/2016/10/japans-elderly-die-alone/

Rijobu Kaigo. (2016). Tokubetsu Yougo Roujin Ho-mu to Yuuryou Roujin Ho-mu no Chigaitte Nani?. Diakses pada tanggal 7 Maret 2017 dari https://relax-job.com/contents_list/21493

Sanwa Care Service. (tanpa tahun). Kaigo Sa-bisu wo Ukeru Mae ni Shitte Okitai (Yokaigo Reberu) to (Ninchishou Reberu). Dsiakses pada tanggal 3 November 2016 dari http://www.sanwa-care.com/about/level.html

Sarafino, E.P.(1998). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. Third Edition. United States of American: John Wiley & Sonc, Inc.

Seftiani, Sari. (2015). Fasilitas Kesejahteraan Bagi Penduduk Lansia: Sebuah Catatan Perjalanan di Sendai Jepang. Diakses pada tanggal 1 Juni 2016 dari http://kependudukan.lipi.go.id/id/kajian-kependudukan/50-keluarga-perkawinan-dan-seksualitas/287-fasilitas-kesejahteraan-bagi-penduduk-lansia-sebuah-catatan-perjalanan-di-sendai-jepang

Shunkou Fukushikai. (tanpa tahun). Tokubetsu Yougo Roujin Ho-mu Roi ya Resani- Kara no Oshirase. Diakses pada tanggal 30 April 2017 dari http://shunkoufukushikai.or.jp/service/royalsunny/

Slay, Widyabuana.(2013). Lansia Makin Banyak, Pemerintah Jepang Makin Agresif Lakukan Ini. Diakses pada tanggal 1 Juni 2016 dari http://www.tribunnews.com/internasional/2013/03/24/lansia-makin-banyak-pemerintah-jepang-makin-agresif-lakukan-ini?page=1

Sugiono. (2010). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfaben.

Subagyo, Joko P. (2006). Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 84: PERANAN TOKUYOU (PANTI JOMPO KHUSUS ...repository.ub.ac.id/303/1/Isna Haniatunnajah.pdfUcapan terima kasih juga penulis tunjukkan kepada yang terhormat Ibu Nadya Inda Syartanti, M.Si

70

Suzuki, Itoko. (2016). Diakses pada tanggal 5 Mei 2017 dari http://patimes.org/japans-government-medical-care-support-elderly/

Tokubetsu Kaigou Roujin Ho-mu Shimaen. (tanpa tahun). Itoshima no Shizen ni Megumareta Yasuragi no Tamaki. Diakses pada tanggal 30 April 2017 dari http://www.shimaen.or.jp/nursinghome.html

Tokubetsu Kaigou Roujin Ouyou En. (2016). Sentaku no Yama. Diakses pada tanggal 30 April 2017 dari http://www.oyoen.com/6168.html

Wellek, Rene dan Austin Werren. (1995). Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.