14
MINGGU KE 1 PERANCANGAN ARSITEKTUR BERDASARKAN IKLIM PENGANTAR Arsitektur Tropis merupakan salah satu cabang ilmu arsitektur, yang mempelajari tentang arsitektur yang berorientasi pada kondisi iklim dan cuaca, pada lokasi di mana massa bangunan atau kelompok bangunan berada, serta dampak, tautan ataupun pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar yang tropis. Bangunan dengan desain arsitektur tropis, memiliki ciri khas atau karakter menyesuaikan dengan kondisi iklim tropis, atau memiliki bentuk tropis. Tetapi dengan adanya perkembangan konsep dan teknologi, maka bangunan dengan konsep atau bentuk modern atau hitech, bias disebut bangunan tropis, hal ini diatasi dengan adanya system sirkulasi udara, ventilasi, bukaan, view dan orientasi bangunan, serta penggunaan material modern/hitech yang tidak merusak lingkungan. Arsitektur Tropis meliputi berbagai macam hal yang menyangkut desain bangunan atau kawasan yang berkarakter bangunan tropis, dengan pengaruh atau dampak terhadap lingkungannya. Desain bangunan dengan karakter tropis, memiliki beberapa persyaratan sebagai berikut, yaitu : harus memiliki view dan Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.Arch SEMINAR ARSITEKTUR

PERANCANGAN-ARSITEKTUR-BERDASARKAN-IKLIM.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perancangan arsitek

Citation preview

Page 1: PERANCANGAN-ARSITEKTUR-BERDASARKAN-IKLIM.doc

MINGGU KE 1

PERANCANGAN ARSITEKTUR BERDASARKAN

IKLIM

PENGANTAR

Arsitektur Tropis merupakan salah satu cabang ilmu arsitektur, yang mempelajari

tentang arsitektur yang berorientasi pada kondisi iklim dan cuaca, pada lokasi di mana

massa bangunan atau kelompok bangunan berada, serta dampak, tautan ataupun

pengaruhnya terhadap lingkungan sekitar yang tropis.

Bangunan dengan desain arsitektur tropis, memiliki ciri khas atau karakter

menyesuaikan dengan kondisi iklim tropis, atau memiliki bentuk tropis. Tetapi dengan

adanya perkembangan konsep dan teknologi, maka bangunan dengan konsep atau

bentuk modern atau hitech, bias disebut bangunan tropis, hal ini diatasi dengan adanya

system sirkulasi udara, ventilasi, bukaan, view dan orientasi bangunan, serta

penggunaan material modern/hitech yang tidak merusak lingkungan.

Arsitektur Tropis meliputi berbagai macam hal yang menyangkut desain

bangunan atau kawasan yang berkarakter bangunan tropis, dengan pengaruh atau

dampak terhadap lingkungannya.

Desain bangunan dengan karakter tropis, memiliki beberapa persyaratan

sebagai berikut, yaitu : harus memiliki view dan orientasi bangunan yang sesuai dengan

standar tropis (building orientation), menggunakan bahan atau bagian pendukung

kenyamanan pada kondisi tropis, seperti; sunshading, sunprotection, sunlouver,

memperhatikan standar pengaruh bukaan terhadap lingkungan sekitar(window

radiation), serta memiliki karakter atau ciri khas yang mengekpos bangunan sebagai

bangunan tropis, dengan penggunaan material ataupun warna-warna yang berbeda.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchSEMINAR ARSITEKTUR

Page 2: PERANCANGAN-ARSITEKTUR-BERDASARKAN-IKLIM.doc

Mendefinisikan kembali arsitektur tropis di indonesia

Salah satu alasan mengapa manusia membuat bangunan adalah karena kondisi

alam iklim tempat manusia berada tidak selalu baik menunjang aktivitas yang

dilakukannya. Aktivitas manusia yang bervariasi memerlukan kondisi iklim sekitar

tertentu yang bervariasi pula. Untuk melangsungkan aktivitas kantor, misalnya,

diperlukan ruang dengan kondisi visual yang baik dengan intensitas cahaya yang cukup;

kondisi termis yang mendukung dengan suhu udara pada rentang-nyaman tertentu; dan

kondisi audial dengan intensitas gangguan bunyi rendah yang tidak mengganggu

pengguna bangunan. Karena cukup banyak aktivitas manusia yang tidak dapat

diselenggarakan akibat ketidaksesuaian kondisi iklim luar, manusia membuat bangunan.

Dengan bangunan, diharapkan iklim luar yang tidak menunjang aktivitas manusia dapat

dimodifikasidiubah menjadi iklim dalam (bangunan) yang lebih sesuai. Usaha manusia

untuk mengubah kondisi iklim luar yang tidak sesuai menjadi iklim dalam (bangunan)

yang sesuai seringkali tidak seluruhnya tercapai. Dalam banyak kasus, manusia di

daerah tropis seringkali gagal menciptakan kondisi termis yang nyaman di dalam

bangunan. Ketika berada di dalam bangunan, pengguna bangunan justru seringkali

merasakan udara ruang yang panas, sehingga kerap mereka lebih memilih berada di

luar bangunan. Pada saat arsitek melakukan tindakan untuk menanggulangi persoalan

iklim dalam bangunan yang dirancangnya, ia secara benar mengartikan bahwa

bangunan adalah alat untuk memodifikasi iklim. Iklim luar yang tidak sesuai dengan

tuntutan penyelenggaraan aktivitas manusia dicoba untuk diubah menjadi iklim dalam

(bangunan) yang sesuai. Para arsitek yang kebetulan hidup, belajar dan berprofesi di

negara beriklim sub-tropis, secara sadar atau tidakatau karena aturan membangun

setempatkerap melakukan tindakan yang benar. Karya arsitektur yang mereka rancang

selalu didasari pertimbangan untuk memecahkan permasalahan iklim setempat yang

bersuhu rendah. Bangunan dibuat dengan dinding rangkap yang tebal, dengan

penambahan bahan isolasi panas di antara kedua lapisan dinding sehingga panas di

dalam bangunan tidak mudah dirambatkan ke udara luar. Meskipun mereka melakukan

tindakan perancangan guna mengatasi iklim sub-tropis setempat, karya mereka tidak

pernah disebut sebagai karya arsitektur sub-tropis, melainkan sebagai arsitektur

Victorian, Georgian dan Tudor; sementara sebagian karya yang lain diklasifikasikan

sebagai arsitektur modern (modern architecture), arsitektur pasca-modern (post-modern

architecture), arsitektur modern baru (new modern architecture), arsitektur teknologi

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchSEMINAR ARSITEKTUR

Page 3: PERANCANGAN-ARSITEKTUR-BERDASARKAN-IKLIM.doc

tinggi (high-tech architecture), dan arsitektur dekonstruksi (deconstruction architecture).

Di sini terlihat bahwa arsitektur yang dirancang guna mengatasi masalah iklim setempat

tidak selalu diberi sebutan arsitektur iklim tersebut, karena pemecahan problematik iklim

merupakan suatu tuntutan mendasar yang 'wajib' dipenuhi oleh suatu karya arsitektur di

manapun dia dibangun. Sebutan tertentu pada suatu karya arsitektur hanya diberikan

terhadap ciri tertentu karya tersebut yang kehadirannya 'tidak wajib', serta yang

kemudian memberi warna atau corak pada arsitektur tersebut. Sebut saja arsitektur

yang 'bersih' tanpa embel-embel dekorasi, yang bentuknya tercipta akibat fungsi (form

follows function) disebut arsitektur modern. Arsitektur dengan penyelesaian estetika

tertentu yang antara lain menyangkut bentuk, ritme dan aksentuasidiklasifikasikan

(terutama oleh Charles Jencks) ke dalam berbagai nama, seperti halnya arsitektur

pasca-modern, modern baru dan dekonstruksi. Semua karya arsitektur tersebut tidak

pernah diberi julukan 'arsitektur sub-tropis' meskipun karya tersebut dirancang di daerah

iklim sub-tropis guna mengantisipasi masalah iklim tersebut

Kemudian mengapa muncul sebutan arsitektur tropis? Seolah-olah jenis

arsitektur ini sepadan dengan julukan bagi arsitektur modern, modern baru dan

dekonstruksi. Jenis yang disebut belakangan lebih mengarah pada pemecahan estetika

seperti bentuk, ritme dan hirarki ruang. Sementara arsitektur tropis, sebagaimana

arsitektur sub-tropis, adalah karya arsitektur yang mencoba memecahkan problematik

iklim setempat. Bagaimana problematik iklim tropis tersebut dipecahkan secara desain

atau rancangan arsitektur? Jawabannya dapat seribu satu macam. Seperti halnya yang

terjadi pada arsitektur sub-tropis, arsitek dapat menjawab dengan warna pasca-modern,

dekonstruksi ataupun High-Tech, sehingga pemahaman tentang arsitektur tropis yang

selalu beratap lebar ataupun berteras menjadi tidak mutlak lagi. Yang penting apakah

rancangan tersebut sanggup mengatasi problematik iklim tropishujan deras, terik radiasi

matahari, suhu udara yang relatif tinggi, kelembapan yang tinggi (untuk tropis basah)

ataupun kecepatan angin yang relatif rendahsehingga manusia yang semula tidak

nyaman berada di alam terbuka, menjadi nyaman ketika berada di dalam bangunan

tropis itu. Bangunan dengan atap lebar mungkin hanya mampu mencegah air hujan

untuk tidak masuk bangunan, namun belum tentu mampu menurunkan suhu udara yang

tinggi dalam bangunan tanpa disertai pemecahan rancangan lain yang tepat. Dengan

pemahaman semacam ini, kemungkinan bentuk arsitektur tropis, sebagaimana

arsitektur sub-tropis, menjadi sangat terbuka. Ia dapat bercorak atau berwarna apa saja

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchSEMINAR ARSITEKTUR

Page 4: PERANCANGAN-ARSITEKTUR-BERDASARKAN-IKLIM.doc

sepanjang bangunan tersebut dapat mengubah kondisi iklim luar yang tidak nyaman,

menjadi kondisi yang nyaman bagi manusia yang berada di dalam bangunan itu.

Dengan pemahaman semacam ini pula, kriteria arsitektur tropis tidak perlu lagi hanya

dilihat dari sekedar 'bentuk' atau estetika bangunan beserta elemen-elemennya, namun

lebih kepada kualitas fisik ruang yang ada di dalamnya: suhu ruang rendah, kelembapan

relatif tidak terlalu tinggi, pencahayaan alam cukup, pergerakan udara (angin) memadai,

terhindar dari hujan, dan terhindar dari terik matahari. Penilaian terhadap baik atau

buruknya sebuah karya arsitektur tropis harus diukur secara kuantitatif menurut kriteria-

kriteria fluktuasi suhu ruang (dalam unit derajat Celcius); fluktuasi kelembapan (dalam

unit persen); intensitas cahaya (dalam unit lux); aliran atau kecepatan udara (dalam unit

meter per detik); adakah air hujan masuk bangunan; serta adakah terik matahari

mengganggu penghuni dalam bangunan. Dalam bangunan yang dirancang menurut

kriteria seperti ini, pengguna bangunan dapat merasakan kondisi yang lebih nyaman

dibanding ketika mereka berada di alam luar. Penulis menganggap bahwa definisi atau

pemahaman tentang arsitektur tropis di Indonesia hingga saat ini cenderung keliru.

Arsitektur tropis sering sekali dibicarakan, didiskusikan, diseminarkan dan diperdebatkan

oleh mereka yang memiliki keahlian dalam bidang sejarah atau teori arsitektur.

Arsitektur tropis seringkali dilihat dari konteks 'budaya'. Padahal kata 'tropis' tidak ada

kaitannya dengan budaya atau kebudayaan, melainkan berkaitan dengan 'iklim'.

Pembahasan arsitektur tropis harus didekati dari aspek iklim. Mereka yang mendalami

persoalan iklim dalam arsitekturpersoalan yang cenderung dipelajari oleh disiplin ilmu

sains bangunan (fisika bangunan)akan dapat memberikan jawaban yang lebih tepat dan

terukur secara kuantitatif. Mereka yang dianggap ahli dalam bidang arsitektur

tropisKoenigsberger, Givoni, Kukreja, Sodha, Lippsmeier dan Nick Bakermemiliki

spesialisasi keilmuan yang berkaitan dengan sains bangunan, bukan ilmu sejarah atau

teori arsitektur

Kekeliruan pemahaman mengenai arsitektur tropis di Indonesia nampaknya dapat

dipahami, karena pengertian arsitektur tropis sering dicampuradukkan dengan

pengertian 'arsitektur tradisional' di Indonesia, yang memang secara menonjol selalu

dipecahkan secara tropis. Pada masyarakat tradisional, iklim sebagai bagian dari alam

begitu dihormati bahkan dikeramatkan, sehingga pertimbangan iklim amat menonjol

pada karya arsitektur tersebut. Manusia Indonesia cenderung akan membayangkan

bentuk-bentuk arsitektur tradisional Indonesia ketika mendengar istilah arsitektur tropis.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchSEMINAR ARSITEKTUR

Page 5: PERANCANGAN-ARSITEKTUR-BERDASARKAN-IKLIM.doc

Dengan bayangan iniyang sebetulnya tidak seluruhnya benarpembicaraan mengenai

arsitektur tropis akan selalu diawali. Dari sini pula pemahaman mengenai arsitektur

tropis lalu memiliki konteks dengan budaya, yakni kebudayaan tradisional Indonesia.

Hanya mereka yang mendalami ilmu sejarah dan teori arsitektur yang mampu berbicara

banyak mengenai budaya dalam kaitannya dengan arsitektur, sementara arsitektur

tropis (basah) tidak hanya terdapat di Indonesia, akan tetapi di seluruh negara yang

beriklim tropis (basah) dengan budaya yang berbeda-beda, sehingga pendekatan

arsitektur tropis dari aspek budaya menjadi tidak relevan. Dari uraian di atas, perlu

ditekankan kembali bahwa pemecahan rancangan arsitektur tropis (basah) pada

akhirnya sangatlah terbuka. Arsitektur tropis dapat berbentuk apa sajatidak harus

serupa dengan bentuk-bentuk arsitektur tradisional yang banyak dijumpai di wilayah

Indonesia, sepanjang rancangan bangunan tersebut mengarah pada pemecahan

persoalan yang ditimbulkan oleh iklim tropis seperti terik matahari, suhu tinggi, hujan

dan kelembapan tinggi. (Tri Harso Karyono)

Sepanjang sejarah bangunan dan arsitektur : menjawab tantangan terhadap iklim

Bangunan tradisional dan moderen semua menjawab tantangan iklim

Penyelesaian perlindungan angin, orientasi bangunan.

Pengetahuan iklim merupakan dasar bagi manusia untuk tinggal, akhirnya menjadi

ekspresi untuk rancangannya.

Perancangan berdasar iklim adalah satu pendekatan untuk mengurangi biaya energi

dalam bangunan.

Bangunan merupakan ‘garis pertahanan’ terhadap tekanan iklim luar.

Banyak bangunan yang menggunakan ‘energi alam’ (natural energi).

Dengan energi alam ini, biaya bangunan menjadi murah.

Walaupun harus menggunakan system mekanikal untuk kenyamanan, bangunan

dengan energi alam harus tetap dipertimbangkan.

Teknik penyelesaian melalui jendela, pennerangan atap, rumah kaca, garasi semi

terbuka,

Kenyamanan fisik yang kita rasakan adalah merupakan keseimbangan energi antara

kita sendiri dan permukaan fisik bangunan sekitar kita.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchSEMINAR ARSITEKTUR

Page 6: PERANCANGAN-ARSITEKTUR-BERDASARKAN-IKLIM.doc

Perpindahan kalor antara tubuh kita dengan lingkunganya melibatkan proses yang

kompleks.

Perpindahan kalor melalui empat mekanisme: konduksi, konveksi, radiasi dan

penguapan.

Istilah perancangan berdasarkan iklim digunakan untuk menggambarkan teknik dalam

bangunan atau konstruksi yang berfungsi untuk mengurangi biaya pemanasan atau

pendinginan dengan menggunakan aliran energi alami untuk mencapai kenyamanan

manusia dalam bangunan.

Beberapa konsep yang digunakan dalam perancangan berdasarkan iklim:

1. pemecah angin : digunakan pada musim dingin

2. tanaman dan air : digunakan pada musim panas

3. ruang dalam / luar : digunakan pada musim dingin dan panas

4. penutup atap tanah : digunakan pada musim dingin dan panas

5. dinding dan jendela : digunakan pada musim dingin

6. kulit bangunan : digunakan pada musim dingin

7. pelindung matahari : digunakan pada musim panas

8. ventilasi alami : digunakan pada musim panas

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchSEMINAR ARSITEKTUR

Page 7: PERANCANGAN-ARSITEKTUR-BERDASARKAN-IKLIM.doc

Pada zaman yunani kuno kata “tropikos” berarti garis balik kini pengertian

ini berlaku untuk daerah antara kedua garis balik ini yang meliputi 40% dari luas seluruh

permukaan bumi.

• Garis-garis ini adalah garis lintang 23027’ utara dan selatan garis lintang utara

23027’ adalah garis balik cancer disini matahari pada tanggal 22 juni mencapai

posisi tegak lurus garis lintang selatan 23027’adalah garis balik

capricom,pembagian bumi dengan garis-garis tegak ini tidak mempertimbangkan

batas-batas daerah iklim yang sebenarnya.karena itu sekarang Tropis

didefinisikan sebagai daerah yang terletak di antara garis isotem 200C di

sebelah bumi utara dan selatan.

Pembagian daerah iklim dan ciri-cirinya akan di bahas dalam bab ini.kondisi iklim

dan geografis dapt di bagi dalam dua kategori:

• daerah tropis dan kering

padang pasir sangat kering hampir tidak mengenal hujan kalaupun hujan

sangatlah tidak teratur.daerah ini pada siang hari memiliki temperatur dan potensi

penguapan yang tinggi sungai-sungai kering dan aliran air menunjukkan bahwa kadang-

kadang turun hujan yang sangat lebat.tetapi karena airnya terlalu cepat mengalir

sehingga hampir tidak bisa di manfaatkan bagi kehidupan manusia.tumbuhan yang

rendah dan juga pepohonan rendah kurus yang tumbuh jarang merupakan ciri-ciri

daerah ini.

• Daerah tropis dan lembab

Dengan lembab mencakup savana lembab daerah dengan angin musim dan

hutan hujan tropis. Daerah savana lembab dan daerah bermusim hujan memiliki satu

atau dua musim hujan dengan batas yang jelastumbuhan di daerah ini lebat dan mmpu

melewati musim kering panjang tanpa akibat yang berarti.

Iklim F. Junghuhn

Junghuhn mengklasifikasi daerah iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai

dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan, seperti yang terlihat pada gambar 14.

Pembagian daerah iklim tersebut adalah:

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchSEMINAR ARSITEKTUR

Page 8: PERANCANGAN-ARSITEKTUR-BERDASARKAN-IKLIM.doc

Bagian-Bagian Bangunan Tropis

1. View dan Orientasi Bangunan

Dari contoh-contoh study kasus desain bangunan tropis modern yang ada di

Indonesia pada saat ini, maka dapat disimpulkan ciri-ciri view dan orientasi

bangunan tropis adalah sebagai berikut:

Menghadap pada arah dimana sinar matahari diusahakan dapat memasuki

ruangan pada pagi hingga sore hari.

Ruangan dengan fungsi public atau pusat aktifitas berada pada kawasan yang

mendapat cahaya matahari langsung, dengan suatu system pelindung yang

menambah kenyamanan manusia.

2. Bahan-bahan atau bagian pendukung kenyamanan pada kondisi tropis

Sun Protection

Sun protection adalah suatu bagian memprotec atau menjaga bagian dalam

bangunan atau interior, dengan suatu system atau bahan, yang dapat

menambah kenyamanan .

Sun Shading

Sun Shading adalah suatu bagian penyaring sinar matahari pada bukaan atau

ventilasi ruangan, yang biasanya terdapat pada material kaca atau penyangga

ventilasi bangunan.

3. Window Radiation (radiasi jendela / bukaan)

Window radiation maksudnya pengaruh material atau system pada bukaan atau

jendela, baik terhadap lingkungan interior bangunan, ataupun lingkungan luar /

eksterior bangunan.

4. Karakter khusus lain bangunan tropis

Bangunan tropis memiliki suatu system penggunaan material ataupun warna

yang berbeda dari bangunan modern lainnya, hal ini tergantung konsep bangunan,

fungsi bangunan, lokasi site bangunan, serta tujuan bangunan di desain.

Membangun rumah bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat, nyaman

dan menyenangkan untuk tinggal dan terlindung dari iklim ekstrim.

Udara merupakan salah satu bagian dalam yang penting sehingga ia harus bersih

dari polusi dan memiliki suhu serta kelembaban yang sesuai dengan penghuninya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchSEMINAR ARSITEKTUR

Page 9: PERANCANGAN-ARSITEKTUR-BERDASARKAN-IKLIM.doc

(Battan, 1983, p.171)

Untuk mencapai dan menjaga kondisi optimum secara efektif, perlu untuk

mengetahui krakteristik iklim dari suatu wilayah. Diantara faktor alam yang perlu

diketahui adlah cahaya matahari, radiasi matahari, suhu udara, angin , hujan, dan salju.

(Battan, 1983, p.171)

Apabila suhu udara panas, seperti di daerah tropis, atau dingin seperti di daerah kutub,

pembangkit tenaga adalah perlu untuk mendinginkan atau untuk memanaskan udara

sehingga dapat nyaman. (Battan, 1983,

Apabila suhu udara luar moderate, angin sepoi-sepoi dapat menguntungkan dan dapat

digunakan untuk mengdarai bangunan. Udara yang bertiu melalui struktur dapat

membuang bau udara, asap, membantu penguapan dan mendinginkan lingkungan

dalam dan suhu struktur bangunan.

Penting untuk merancangan adalah suhu udara dan kelembaban rata-rata harian dan

bulanan, suhu udara rata-rata maksimum dan minimum harian dan bulanan, dan suhu

udara ektrim harian dan bulanan

Iklim harus selalu dipertimbangkan ketika sedang melakukan keseluruhan konsep

proyek , pada rancangan denah dan orientasi.

Arsitektur tropis

Tiga hal yang harus dipertimbangkan dalam perancangan bangunan di daerah tropis:

Manusia, dan kebutuhannya, iklim dan pengaruhnya terhadap kesehatan, bahan dan

makna bangunan.

(i) Manusia dan kebutuhannya

Pentingnya kaebiasaan setempat dan budaya yang mempengaruhi perancangan rumah.

(ii) Iklim tropis

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchSEMINAR ARSITEKTUR

Page 10: PERANCANGAN-ARSITEKTUR-BERDASARKAN-IKLIM.doc

Perbedaan antara iklim tropis dan iklim sedang, bertingkat dengan bervariasinya

kombinasi antara matahari dan awan, hujan dan pengaruhnya tehadap

kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Dalam satu kasus suhu dibawah

kalor darah, namun badan dapat dipanaskan dengan makanan, gerakand an

selter.

Dalam kasus lain, suhu dekat atau di atas kalor darah, dan dibawah awan udara jenuh

tidak membawa pengaruh terhadap permukaan kulit.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. M. Syarif Hidayat M.ArchSEMINAR ARSITEKTUR