Perancangan Boiler

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Instalasi tenaga uap dikenal dengan sebutan ketel uap yang berfungsi sebagai sarana untuk mengubah air menjadi uap bertekanan. Ketel uap dalam bahasa inggris disebut dengan nama boiler berasal dari kata boil yang berarti mendidihkan atau menguapkan,sehingga boiler dapat diartikan sebagai alat pembentukan uap yang mampu mengkonversikan energi kimia dari bahan bakar padat, bahan bakar cair, maupun bahan bakar gas yang menjadi energi panas. Energi kalor yang dibangkitkan dalam ketel uap (steam boiler) memiliki nilai tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan uap yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem ketel uap mengenal keadaan tekanan temperatur rendah , dan tekanan-temperatur tinggi, dengan perbedaan itu pemanfaatan uap yang keluar dari ketel uap dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanaskan cairan dan menjalankan suatu mesin, atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik.

Citation preview

  • 5/24/2018 Perancangan Boiler

    1/17

    [Type text]

    STUDI KASUS III

    C h e m i c a l e n g i n e e r i n g

  • 5/24/2018 Perancangan Boiler

    2/17

    STUDI KASUS III 2014

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Teknik kimia melibatkan aplikasi dari ilmu pengetahuan dalam industri proses

    yang terfokus pada konversi suatu material ke bentuk lain secra fisika ataupun kimia.

    Proses-proses ini membutuhkan penanganan dan penyimpanan material dalam jumlah

    besar yang terdiri atas bermacam variasi kontruksi, tergantung pada kondisi material

    yang digunakan, sifat-sifat kimia dan fisika material tersebut serta kebutuhan operasi.

    Untuk penanganan, seperti wadah penampung gas dan liquid digunakan tangki. Oleh

    karena itu, kami sebagai mahasiswa teknik kimia, perlu mempelajari dan mengetahui

    beberapa hal tentang tangki bertekanan. Selain itu hal yang melatarbelakangi

    dibuatnya makalah ini adalah agar kami dapat memenuhi tugas yang telah diberikan

    oleh dosen pengajar yang bersangkutan.

    1.2 Tujuan

    Makalah dengan judul Studi Kasus dalam Perancangan boiler ini dibuat

    bertujuan untuk menjelaskan dan memberikan beberapa informasi atau pengetahuan

    yang berkaitan dengan sebuah alat proses yang disebut dengan boiler yang memiliki

    fungsi menghasilkan steam dari water serta kegunaan dan jenisnya.

    1.3 Ruang Lingkup

    Ruang lingkup dari pembahasan masalah dalam makalah ini ialah segala

    sesuatu yang berkenaan dengan masalah seputar Bagaimana merancang suatu boiler

    sesuai dengan kebutuhan energi dan kapasitas yang diinginkan

  • 5/24/2018 Perancangan Boiler

    3/17

    STUDI KASUS III 2014

    2

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Instalasi tenaga uap dikenal dengan sebutan ketel uap yang berfungsi sebagai sarana

    untuk mengubah air menjadi uap bertekanan. Ketel uap dalam bahasa inggris disebut dengan

    nama boiler berasal dari kata boil yang berarti mendidihkan atau menguapkan,sehingga boiler

    dapat diartikan sebagai alat pembentukan uap yang mampu mengkonversikan energi kimia

    dari bahan bakar padat, bahan bakar cair, maupun bahan bakar gas yang menjadi energi

    panas. Energi kalor yang dibangkitkan dalam ketel uap (steam boiler) memiliki nilai tekanan,

    temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan uap yang akan digunakan.

    Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem ketel uap mengenal keadaan tekanan temperatur

    rendah , dan tekanan-temperatur tinggi, dengan perbedaan itu pemanfaatan uap yang keluar

    dari ketel uap dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanaskan cairan dan menjalankan

    suatu mesin, atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi

    mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik.

    Sistem ketel uap terdiri dari sistem air umpan, sistem uap, dan sistem bahan bakar. Sistem airumpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan uap. Berbagai

    kran (valve) disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan,

    penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi

    kerusakan dari sistem uap. Sistem uap mengumpulkan dan mengontrol produksi uap dalam

    ketel uap. Uap dialirkan melalui sistem perpipaan ke titik pengguna.

    Pada keseluruhan sistem, tekanan uap diatur menggunakan valve dan dipantau dengan alat

    pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk

    menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang

    diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada

    sistem itu sendiri.

    Secara umum ketel uap dibagi kedalam dua jenis yaitu :

  • 5/24/2018 Perancangan Boiler

    4/17

    STUDI KASUS III 2014

    3

    a. Ketel pipa api (fire tube boiler)

    Pada ketel, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan boiler ada didalam shell untuk

    dirubah menjadi steam. ketel pipa api biasanya digunakan untuk kapasitas steam yang relatif

    kecil dengan tekanan uap rendah sampai sedang. Sebagai pedoman, ketel pipa api kompetitif

    untuk kecepatan uap sampai 12.000 kg/jam dengan tekanan sampai 18 kg/cm2. ketel pipa api

    dapat menggunakan bahan bakar minyak bakar, gas atau bahan bakar padat dalam

    operasinya. Untuk alasan ekonomis, sebagian besar ketel pipa api dikonstruksi sebagai paket

    boiler (dirakit oleh pabrik) Prosiding Pertemuan Ilmiah Perekayasaan Perangkat Nuklir untuk

    semua bahan bakar.

    Gambar Ketel uap pipa api 2 pass Gambar Ketel uap pipa api 3 pass

    b. Ketel pipa air

    Pada ketel pipa air proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang dihasilkan

    memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut dikondisikan terlebih dahulu

    melalui economizer, kemudian uap yang dihasilkan terlebih dahulu dikumpulkan di dalam

    sebuah tangki uap. Sampai tekanan dan temperatur sesuai, melalui tahap secondary

    superheater sekunder dan superheater primer baru uap dilepaskan ke pipa utama distribusi.

    Didalam pipa air, air yang mengalir harus dikondisikan terhadap mineral atau kandungan

    lainnya yang larut di dalam air tesebut.

    Hal ini merupakan faktor utama yang harus diperhatikan terhadap tipe ini. Gambar dibawah

    menunjukkan sistem kerja ketel uap pipa air.

  • 5/24/2018 Perancangan Boiler

    5/17

    STUDI KASUS III 2014

    4

    Gambar Ketel uap pipa air

    DASAR TEORI

    Uap yang dihasilkan dari sistem ketel uap merupakan gas yang timbul akibat perubahan fase

    cairan menjadi uap atau gas melalui cara pendidihan yang memerlukan sejumlah energi

    dalam pembentukannya. Zat cair yang dipanaskan akan mengakibatkan pergerakan moleku-

    molekul menjadi cepat, sehingga melepas diri dari lingkungannya dan berubah menjadi uap.

    Air yang berdekatan dengan bidang pemanas akan memiliki temperatur yang lebih tinggi

    (berat jenis yang lebih rendah) dibandingkan dengan air yang bertemperatur rendah, sehingga

    air yang bertemperatur tinggi akan naik kepermukaan dan air yang bertemperatur rendah akanturun. Peristiwa ini akan terjadi secara terus menerus (sirkulasi) hingga berbentuk uap. Uap

    yang dihasikan oleh ketel uap dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain

    sebagai utilitas suatu daya pembangkit tenaga listrik dan untuk keperluan industri.

    Dalam menentukan sizing sistem ketel uap sesuai dengan kapasitas uap yang direncanakan

    maka perhitungan dilakukan dengan perkiraan kapasitas air umpan, kebutuhan panas dan

    kebutuhan bahan bakar.

    Kebutuhan Air Umpan

    Kapasitas air umpan yang diperlukan sebagai air pengisi boiler dihitung berdasarkan laju

    blowdown yang diperlukan dan air kondensat yang dikembalikan ke tangki air umpan serta

    air penambah atau makeup water. Ke tiga komponen air umpan pengisi boiler tersebut

    ditentukan dengan menghitung :

  • 5/24/2018 Perancangan Boiler

    6/17

    STUDI KASUS III 2014

    5

    a. Laju Blowdown

    Untuk menghindari masalah boiler, air harus dibuang secara berkala atau "blowdown" dari

    boiler untuk mengendalikan konsentrasi padatan terlarut/TDS dan total padatan tersuspensi

    dalam boiler. Blowdown dapat ditentukan dengan menghitung prosentase berdasarkan data

    tabel 1 dan rumus empiris :

    ()

    Jadi laju blowdown yang diperlukan,

    ()

    b. Air Kondensat dan Air Penambah

    Air Kondensat adalah air yang diembunkan oleh kondensor dan ditampung di dalam tangki

    kondensat yang selanjutnya disirkulasikan kembali ke boiler. Prosentase air kondensat

    ditentukan dengan kandungan silica dalam air umpan dan air penambah sebagai berikut:

    Dengan silica

    % Condensate Return, CR = 1- feedwater silica / Makeup silica

    atau dengan conductivity :

    % Condensate Return, CR = 1- feedwater conductivity / Makeup conductivity

    Jadi laju aliran kondensat, QCR = % x kapasitas uap masuk kondensor, (kg/jam).

    Tabel dibawah menunjukkan data tentang kandungan silica dan coduktivitas makeup dan

    feedwater.

    Untuk air penambah dapat ditentukan sebagai berikut :

    QMU = QFWQCR (kg/jam) [8]

  • 5/24/2018 Perancangan Boiler

    7/17

    STUDI KASUS III 2014

    6

    Maka kapasitas air umpan yang diperlukan sebagai air pengisi boiler adalah:

    QFW = QMU + QCR (kg/jam) [8]

    dimana :

    QMU = kapasitas air penambah, kg/jam

    QCR = kapasitas air kondensat, kg/jam

    QFW =kapasitas air umpan, kg/jam

    Kebutuhan Energi Panas dan Boiler Horse Power

    Panas yang dibutuhkan untuk menghasilkan uap sebesar 4000 kg/jam dapat

    dihitung dengan formula :

    Q1 = qU (huha) (kJ/jam) [9]

    Q2 = m x Cp x .T (kJ/jam)

    Untuk Boiler Horse Power dihitung dengan formula empiris :

    BHP = Kilowatt /9,809 [11]

    dimana :

    qU = m = kapasitas produksi uap dari boiler, kg/jamhu = enthalpy uap (kJ/kg)

    ha = enthalpy air (kJ/kg)

    Cp = panas spesifik air

    T = selisih temperatur uap dan air umpan pengisi boiler, 0C

    Q1 = panas yang dibutuhkan untuk penguapan, kJ/jam

    Q2 = panas yang dibutuhkan untuk pemanasan, kJ/jam

    BHP = Boiler Horse Power

    Kebutuhan Bahan Bakar

    Bahan bakar yang dibutuhkan untuk memanaskan air dalam ketel dapat dihitung dengan

    persamaan sebagai berikut :

    FC = Sp (hShW ) / BE.VHI (gallon/jam) [12]

    dimana :

    FC = kebutuhan bahan bakar (kg/jam)

  • 5/24/2018 Perancangan Boiler

    8/17

    STUDI KASUS III 2014

    7

    Hs = enthalpy air (Btu/lb)

    hW = enthalpy air umpan (Btu/lb)

    Sp = kapasitas produksi uap (kg/jam)

    BE = efisiensi boiler (%) biasanya antara 7090 %

    VHI = Nilai pembakaran bahan bakar minyak solar = 140.000 btu/gallon [13]

    Kebutuhan Energi Panas Superheater

    Superheater adalah komponen atau alat yang digunakan untuk menaikkan uap jenuh menjadi

    uap kering atau uap panas lanjut. Uap yang masuk ke superheater berasal dari pipa header.

    Dari header uap masuk superheater dan dari suoerheater uap digunakan untuk memanaskan

    fluida pada HE-0102. Selanjutnya uap dari HE-0102 dialirkan ke kondensor untuk

    dikondensasikan menjadi air condensate. Energi panas yang dibutuhkan untuk superheater

    dihitung dengan formula :

    Q = m. Cp.T (kJ/jam) [10]

    dimana :m = laju aliran uap superheated keluar superheater, kg/jam

    Cp = panas spesifik uap, kJ/kg.K

    = kerapatan uap, kg/m3

    T = temperatur uap keluar superheater temperatur uap masuk superheater, 0

  • 5/24/2018 Perancangan Boiler

    9/17

    STUDI KASUS III 2014

    8

    BAB III

    PEMBAHASAN DAN PENYELESAIAN

    3.1 Studi Kasus

    Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air sampai

    terbentuk uap panas atau steam. Uap panas ataun steam pada tekanan tertentu kemudian

    digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampi menjadi

    steam, volumenya meningkat sekitar 1600 kali, emnghasilkan tenaga yang menyerupai

    bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus

    dikelola dengan sangat baik. Oleh karena itu perlu adanya perancangan bangun boiler

    yang yang sesai dengan industri.

    Pada sebuah industri direncanakan pembangunan boiler yang mampu menghasilkan

    4ton/jam uap jenuh tekanan 15 bar. Air masuk ke boiler pada temperatur 27oCndan

    kondisi udara luar 33oC

  • 5/24/2018 Perancangan Boiler

    10/17

    STUDI KASUS III 2014

    9

    3.2 Data Hasil Perhitungan

    Perhitungan entalpi saturated water dan saturated steam

    Presure 15 bar=1500kPa

  • 5/24/2018 Perancangan Boiler

    11/17

    STUDI KASUS III 2014

    10

    Saturated vapor enthalphy

    Saturated liquid enthalphy

    Temperature Vapour

    Menghitung kapasitas air umpan dan air penambah

    Kapasitas air umpan dihitung berdasarkan prosentase laju blowdown dan air kondensat

    (return condensate), sebagai betrikut:

    a. Untuk prosentase blowdown :

    ()

    ()

    diambil 4% untuk faktor keamanan akibat losses,

  • 5/24/2018 Perancangan Boiler

    12/17

    STUDI KASUS III 2014

    11

    maka laju blowdown yang diperlukan adalah:

    b. untuk make up diasumsikan bahwa jumllah blowdown dan make up water sama

    maka QMU=QBD=160 kg/hr

    c. Feed water

    QFW = Steam capasity= 4000kg/hr

    Menghitung energi panas yang dibutuhkan untuk mengubah air menjadi uap

    Energi panas yang dibutuhkan untuk menghasilkan uap sebesar 4000 kg/jam

    dihitung sebagai berikut :

    ( )

    ( )

    ( )

    Jadi panas yang dibutuhkan,

  • 5/24/2018 Perancangan Boiler

    13/17

    STUDI KASUS III 2014

    12

    Maka untuk boiler horse power

    Maka untuk boiler horse power = 10652538.58 kJ/jam x 0.000277

    = 2950.7532 KW / 9,809

    = 300.8209 HP

    Menghitung kebutuhan bahan bakar

    Asumsi menggunakan natural gas

    Niali bakar Natural gas = 9.424 kkal/m3=39.4564032 kJ/m3

    Asumsi efisiensi boiler 85%

    Bahan bakar yang dibutuhkan untuk memanaskan air dalam ketel adalah :

    Spesifikasi boiler yang dipilih dari produksi Hurst Boiler & Welding Company. Inc.

    series 300, 3 pass, Fire Tube Boiler

  • 5/24/2018 Perancangan Boiler

    14/17

    STUDI KASUS III 2014

    13

    Pada tabel dibawah ditunjukkan spesifikasi boiler yang dipilih dari produksi Hurst Boiler

    & Welding Company. Inc. series 300, 3 pass, Fire Tube Boiler

    Boiler Horse Power 300

    Heating surface Fire side SQ. FT. 1500

    Steam output FROM &@ 212F LBS/H

    R

    10350

    Gross Output - MBH 10042Firing rate gas 1,000 BTU CFH 12600

    Firing rate LP gas 91,500 BTU GPH 137.7

    Firing rate oil # 2 140,000 BTU GPH 90

    Firing rate oil #5 & #6 150,000 BTU GPH 84

    A Steam outlet size 150 PSI IN 6

    A Steam outlet size 15 PSI IN 10

    B Water supply size 30 PSI IN 10

    C Ukuran air kembali 30 PSI IN 8

    D Feedwater connection - IN 2

    E Blowdown connection - IN (2)2

    F Stack outlet size O.D. - IN 20

    G Furnace O.D - IN 34

    H Shell ID - IN 75.5

    I With without trim - IN 84.5

    J With width trim - IN 93

    K Length, front to rear - IN 215

    L Length overall - IN 261

    M Skid length - IN 216

    N Skid width - IN 60

  • 5/24/2018 Perancangan Boiler

    15/17

    STUDI KASUS III 2014

    14

    O Steam supply location - IN 94

    P Water supply location - IN 53

    Q Water return location - IN 161

    R Blowdown location 15 PSI AND UP IN 31-

    135S Surface blow off connection - IN 36 1/2

    T Stack outlet location - IN 196.8

    8

    U Supply height - IN 98.5

    V Stack Height - IN 98.5

    W Shell to floor height - IN 15

    X Burner projection STND BURNER IN 43

    Y Door swing - IN 43

    Z Skid to front plate - IN 30.12

    AA Tube removal REAR IN 169BB Tube removal FRONT IN 176

    WATER CAPACITY - STEAM SERIES NWL GALS 1764

    WATER CAPACITY - WATER SERIES FLOODED GALS FLOODED GALS 2153

    SHIPPING WEIGHT - HIGH PRESS. DRY LBS 28000

    SHIPPING WEIGHT - LOW PRESS DRY LBS 25250

  • 5/24/2018 Perancangan Boiler

    16/17

    STUDI KASUS III 2014

    15

    3.3 Pembahasan

    Hasil perhitungan sistem air umpan, didasarkan pada kapasitas uap yang direncanakan

    sebesar 4000 kg/jam dengan keseimbangan anatara flow rate blowdow dan air make up,

    dimana flow rate blowdown dihitung berdasarkan prosentase blowdown dari

    perbandingan kandungan total padatan terlarut feed water dikalikan dengan prosentase

    dengan total padatan terlarut air ketel yang diizinkan.

    Untuk return air kondensat diasumsikan tidak ada recycle, sehingga tidak ada air yang

    kembali. Untuk sistem steam, hasil perhitungan didasarkan pada dua metode perhitungan,

    yang pertama didasarkan pada selisih antara entalpi spesifik uap air pada temperatur

    1980C dan entalpi spesifik air pada temperature 1980C dikalikan dengan kapasitas uap

    yang direncanakan, sehingga diperoleh energi panas sebesar 7.788.654,8 kj/jam, sedang

    metode yang ke dua didasarkan pada panas spesifik uap dikalikan dengan selisih

    temperatur air boiler 1980C dengan temperatur air umpan 270C, sehingga diperoleh energi

    panas sebesar 2.863.883,784 kJ/jam. Besarnya energi panas dari ke dua metode ini

    dijumlahkan sehingga diperoleh panas sebesar 10.652.538,58 kJ/jam atau sama dengan

    2950.7532 KW atau sama dengan 300.8209 bhp (boiler horse power= daya boiler). Untuk

    daya boiler 300.8209 bhp spesifikasi teknis boiler ada pabrikan yang membuat, oleh

    karena itu dipilih daya boiler 300 bhp dengan kapasitas uap 4694.68103 kg/jam atau10350 lb/jam, sedang kapasitas produksi uap yang dibutuhkan 4000 kg/jam, jadi untuk

    daya boiler 300 bhp cukup untuk memproduksi kapasitas uap yang diperlukan tersebut.

    Untuk Sistem bahan bakar, hasil perhitungan jumlah bahan bakar yang diperlukan

    untuk memanaskan air dalam boiler didasarkan energi total yang digunakan untuk

    membuat steam dibagi dengan efisiensi boiler dikalikan dengan enerki bakar natural gas.

    Sehingga diperoleh konsumsi NG adalah 317626.7466 m3/hr

  • 5/24/2018 Perancangan Boiler

    17/17

    STUDI KASUS III 2014

    16

    BAB IV

    KESIMPULAN

    Dari Hasil perhitungan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut

    4.1Boiler yang digunakan adalah boiler produksi Hurst Boiler & Welding Company. Inc.

    series 300, 3 pass, Fire Tube Boiler 300bhp

    4.2Total Energi yang digunakan untuk membuat steam sebanyak 4000kg/hr adalah

    10.652.538,58 kJ/jam atau sama dengan 2950.7532 KW atau sama dengan 300.8209

    bhp

    4.3Konsumsi bahan bakar natural gas adalah sebesar 317626.7466 m3/hr