6
Proseding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS, Juni 2014 1 Abstrak --- Konverter DC ke DC merupakan peralatan yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan atau arus DC. Konverter DC ke DC memiliki banyak jenis salah satunya adalah rangkaian DC-DC Interleaved Buck Converter (IBC) dengan Kapasitor Kopling. Pada Tugas Akhir ini akan dirancang dan diimplementasikan rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling. Rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling yang dirancang dan diimplementasikan memiliki fungsi yang sama dengan rangkaian DC-DC Interleaved Buck Converter (IBC) Konvensional. Akan tetapi, memiliki rasio konversi penurunan tegangan DC yang tinggi serta rugi-rugi pensaklaran yang rendah, sehingga efisiensinya tinggi. Hasil implementasi menunjukkan bahwa rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling memiliki efisiensi sebesar 88.31% pada tegangan masukan 60 V dan tegangan keluaran 12 V. Selain itu, konversi penurunan tegangan DC-nya dua kali lebih rendah, dimana untuk tegangan masukan 60 V dan duty cycle 40% diperoleh tegangan keluaran sebesar 11.5 V. Kata kunciInterleaved Buck Converter (IBC), rasio konversi, kapasitor kopling, duty cycle. I. PENDAHULUAN I era modern seperti sekarang ini, penggunaan catu daya DC semakin banyak. Oleh sebab itu, diperlukan suatu sistem yang dapat mengkonversi tegangan DC dari suatu tingkat tegangan ke tingkat tegangan lain. Salah satu sistem yang dapat mengkonversikan tegangan DC ke tegangan DC yang lebih rendah adalah rangkaian DC-DC Interleaved Buck Converter (IBC) Konvensional. Akan tetapi, rangkaian DC- DC IBC Konvensional memiliki banyak kekurangan dalam menurunkan tegangan DC antara lain, memiliki rugi-rugi daya yang besar akibat beroperasi dengan hard switching. Rugi daya ini akan semakin bertambah besar apabila frekuensi switching juga bertambah besar[1]. Nilai frekuensi switching yang digunakan pada konverter berkisar antara 10 Hz sampai 5 MHz tergantung dengan penggunaan[2]. Selain itu, rangkaian DC-DC IBC Konvensional harus menggunakan komponen dengan rating tegangan diatas tegangan masukan. Hal ini disebabkan karena semua tegangan pada komponen rangkaian DC-DC IBC Konvensional sama dengan tegangan masukan. Untuk mengatasi kekurangan dari rangkaian DC-DC Interleaved Buck Converter Konvensional dilakukan pengembangan. Salah satu pengembangannya adalah rangkaian DC-DC Interleaved Buck Converter (IBC) dengan Kapasitor Kopling[3]. Rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling memiliki fungsi yang sama dengan rangkaian DC-DC IBC Konvensional. Akan tetapi, memiliki banyak kelebihan dalam menurunkan tegangan DC. Gambar 1 menunjukkan skema dasar rangkaian DC-DC IBC Konvensional sebagai berikut. Gambar 1. Skema dasar rangkaian DC-DC IBC Konvensional II. INTERLEAVED BUCK CONVERTER DENGAN KAPASITOR KOPLING DAN STRATEGI SWITCH Rangkaian DC-DC Interleaved Buck Converter (IBC) dengan Kapasitor Kopling merupakan gabungan dari dua buah buck converter yang dihubungkan dengan kapasitor kopling. Skema dasar dari rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling hampir sama dengan rangkaian DC-DC IBC Konvensional. Akan tetapi, dua buah switch atau saklar aktif- nya dihubungkan secara seri. Dua buah switch atau saklar aktif, penyalaannya memiliki pergeseran sudut sebesar 180 o . Tegangan keluaran dari rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling ditentukan dengan mengatur duty cycle pada frekuensi switching. Gambar 2 merupakan skema dasar rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling. Gambar 2. Skema dasar rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling A. Analisis Kondisi Tunak Mode operasi rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling dengan duty cycle 50% ada empat sebagai berikut. Mode operasi 1 Mode operasi 1 dimulai ketika switch 1 (Q 1 ) tertutup sedangkan switch 2 (Q 2 ) terbuka sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3 sebagai berikut. Gambar 3. Mode operasi 1 rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling Singgih Supramono, Dedet C. Riawan 1) , dan Arif Musthofa 2) . Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected] 1) , [email protected] 2) Perancangan dan Implementasi DC-DC Interleaved Buck Converter dengan Kapasitor Kopling D

Perancangan dan Implementasi DC-DC Interleaved Buck ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-36725-2210100157-Paper.pdfpada tegangan masukan 60 V dan tegangan keluaran 12 V. Selain itu,

  • Upload
    builiem

  • View
    242

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perancangan dan Implementasi DC-DC Interleaved Buck ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-36725-2210100157-Paper.pdfpada tegangan masukan 60 V dan tegangan keluaran 12 V. Selain itu,

Proseding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS, Juni 2014 1

Abstrak --- Konverter DC ke DC merupakan peralatan yang

berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan atau

arus DC. Konverter DC ke DC memiliki banyak jenis salah

satunya adalah rangkaian DC-DC Interleaved Buck Converter

(IBC) dengan Kapasitor Kopling. Pada Tugas Akhir ini akan

dirancang dan diimplementasikan rangkaian DC-DC IBC

dengan Kapasitor Kopling. Rangkaian DC-DC IBC dengan

Kapasitor Kopling yang dirancang dan diimplementasikan

memiliki fungsi yang sama dengan rangkaian DC-DC Interleaved

Buck Converter (IBC) Konvensional. Akan tetapi, memiliki rasio

konversi penurunan tegangan DC yang tinggi serta rugi-rugi

pensaklaran yang rendah, sehingga efisiensinya tinggi.

Hasil implementasi menunjukkan bahwa rangkaian DC-DC

IBC dengan Kapasitor Kopling memiliki efisiensi sebesar 88.31%

pada tegangan masukan 60 V dan tegangan keluaran 12 V.

Selain itu, konversi penurunan tegangan DC-nya dua kali lebih

rendah, dimana untuk tegangan masukan 60 V dan duty cycle

40% diperoleh tegangan keluaran sebesar 11.5 V.

Kata kunci—Interleaved Buck Converter (IBC), rasio konversi,

kapasitor kopling, duty cycle.

I. PENDAHULUAN

I era modern seperti sekarang ini, penggunaan catu daya

DC semakin banyak. Oleh sebab itu, diperlukan suatu

sistem yang dapat mengkonversi tegangan DC dari suatu

tingkat tegangan ke tingkat tegangan lain. Salah satu sistem

yang dapat mengkonversikan tegangan DC ke tegangan DC

yang lebih rendah adalah rangkaian DC-DC Interleaved Buck

Converter (IBC) Konvensional. Akan tetapi, rangkaian DC-

DC IBC Konvensional memiliki banyak kekurangan dalam

menurunkan tegangan DC antara lain, memiliki rugi-rugi daya

yang besar akibat beroperasi dengan hard switching. Rugi

daya ini akan semakin bertambah besar apabila frekuensi

switching juga bertambah besar[1]. Nilai frekuensi switching

yang digunakan pada konverter berkisar antara 10 Hz sampai

5 MHz tergantung dengan penggunaan[2].

Selain itu, rangkaian DC-DC IBC Konvensional harus

menggunakan komponen dengan rating tegangan diatas

tegangan masukan. Hal ini disebabkan karena semua tegangan

pada komponen rangkaian DC-DC IBC Konvensional sama

dengan tegangan masukan. Untuk mengatasi kekurangan dari

rangkaian DC-DC Interleaved Buck Converter Konvensional

dilakukan pengembangan. Salah satu pengembangannya

adalah rangkaian DC-DC Interleaved Buck Converter (IBC)

dengan Kapasitor Kopling[3].

Rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling

memiliki fungsi yang sama dengan rangkaian DC-DC IBC

Konvensional. Akan tetapi, memiliki banyak kelebihan dalam

menurunkan tegangan DC. Gambar 1 menunjukkan skema

dasar rangkaian DC-DC IBC Konvensional sebagai berikut.

Gambar 1. Skema dasar rangkaian DC-DC IBC Konvensional

II. INTERLEAVED BUCK CONVERTER DENGAN

KAPASITOR KOPLING DAN STRATEGI SWITCH

Rangkaian DC-DC Interleaved Buck Converter (IBC)

dengan Kapasitor Kopling merupakan gabungan dari dua buah

buck converter yang dihubungkan dengan kapasitor kopling.

Skema dasar dari rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor

Kopling hampir sama dengan rangkaian DC-DC IBC

Konvensional. Akan tetapi, dua buah switch atau saklar aktif-

nya dihubungkan secara seri. Dua buah switch atau saklar

aktif, penyalaannya memiliki pergeseran sudut sebesar 180o.

Tegangan keluaran dari rangkaian DC-DC IBC dengan

Kapasitor Kopling ditentukan dengan mengatur duty cycle

pada frekuensi switching. Gambar 2 merupakan skema dasar

rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling.

Gambar 2. Skema dasar rangkaian DC-DC IBC dengan

Kapasitor Kopling

A. Analisis Kondisi Tunak

Mode operasi rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor

Kopling dengan duty cycle 50% ada empat sebagai berikut.

Mode operasi 1

Mode operasi 1 dimulai ketika switch 1 (Q1) tertutup

sedangkan switch 2 (Q2) terbuka sebagaimana ditunjukkan

pada gambar 3 sebagai berikut.

Gambar 3. Mode operasi 1 rangkaian DC-DC IBC dengan

Kapasitor Kopling

Singgih Supramono, Dedet C. Riawan1)

, dan Arif Musthofa2)

.

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

E-mail: [email protected])

, [email protected])

Perancangan dan Implementasi DC-DC Interleaved

Buck Converter dengan Kapasitor Kopling

D

Page 2: Perancangan dan Implementasi DC-DC Interleaved Buck ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-36725-2210100157-Paper.pdfpada tegangan masukan 60 V dan tegangan keluaran 12 V. Selain itu,

Proseding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS, Juni 2014 2

Pada mode operasi ini induktor 1 (L1) mengalami charge

sedangkan induktor 2 (L2) mengalami discharge. Persamaan

matematis induktor 1 (L1) sebagai berikut.

Persamaan matematis induktor 2 (L2) sebagai berikut.

( )

Mode operasi 2

Mode operasi 2 dimulai ketika switch 1(Q1) terbuka dan

switch 2(Q2) masih tetap terbuka sebagaimana ditunjukkan

pada gambar 4 sebagai berikut.

Gambar 4. Mode operasi 2 rangkaian DC-DC IBC dengan

Kapasitor Kopling

Pada mode operasi ini induktor 1 (L1) dan induktor 2 (L2)

mengalami discharge. Persamaan matematis sebagai berikut.

( ) =

( ) = Vo

Mode operasi 3

Mode operasi 3 dimulai ketika switch 2 (Q2) tertutup

sedangkan switch 1(Q1) masih tetap terbuka sebagaimana

ditunjukkan pada gambar 5 sebagai berikut.

Gambar 5. Mode operasi 3 rangkaian DC-DC IBC dengan

Kapasitor Kopling

Pada mode ini induktor 2 (L2) mengalami charge

sedangkan induktor 1 (L1) mengalami discharge. Persamaan

matematis induktor 2 (L2) sebagai berikut.

Persamaan matematis induktor 1 (L1) sebagai berikut.

( )

Mode operasi 4

Mode operasi 4 dimulai ketika switch 2 (Q2) terbuka dan

switch 1 (Q1) masih tetap terbuka. Mode operasi 4 ini

memiliki prinsip kerja sama dengan mode operasi 2 yang telah

dijelaskan sebelumnya.

III. PERANCANGAN RANGKAIAN DC-DC

INTERLEAVED BUCK CONVERTER DENGAN

KAPASITOR KOPLING.

Parameter-parameter perancangan rangkaian DC-DC IBC

dengan Kapasitor Kopling ditentukan seperti yang terdapat

pada tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Parameter rangkaian IBC dengan Kapasitor Kopling

Parameter Nilai

Tegangan Masukan 60 V

Tegangan Keluaran 12 V

Beban Resistansi 6 Ω

Frekuensi Switching 20 kHz

Ripple Arus Induktor 35 %

Ripple Kapasitor Kopling 0.75 %

Ripple Kapasitor Keluaran 0.1 %

A. Penentuan Rasio Konversi Penurunan (M) dan Duty Cycle

Nilai duty cycle (D) ditentukan dengan menggunakan

persamaan sebagai berikut.

Sedangkan nilai rasio konversi penurunan (M) sebagai berikut.

B. Penentuan Nilai Kapasitor Kopling ( Nilai kapasitansi dari kapasitor kopling ditentukan dengan

menggunakan persamaan sebagai berikut.

C. Penentuan Nilai Induktor (L) Nilai induktansi dari induktor 1 ( ) dan induktor 2 ( )

dapat ditentukkan dengan persamaan sebagai berikut.

D. Penentuan Nilai Kapasitor Keluaran (Co) Nilai kapasitansi kapasitor keluaran dapat ditentukan

dengan persamaan sebagai berikut.

Berdasarkan hasil perhitungan dari persamaan masing-

masing komponen dengan menggunakan parameter yang ada

pada tabel 1 didapatkan nilai dari seluruh komponen

sebagaimana ditunjukkan pada tabel 2. Selain itu, pada tabel 2

juga ditunjukkan nilai komponen pada kondisi real-nya.

Tabel 2. Nilai komponen rangkaian DC-DC IBC dengan

Kapasitor Kopling hasil perhitungan dan real-nya

Komponen Perhitungan Real

Kapasitor Kopling

Induktor 1

Induktor 2

Kapasitor Keluaran

Beban Resistansi 6 Ω 6 Ω

Mosfet 1 & 2 500 V, 20 A

Dioda 1 & 2 600V, 10A

E. Implementasi Rangkaian DC-DC Interleaved Buck

Converter dengan Kapasitor Kopling dan Rangkaian DC-

DC Interleaved Buck Converter Konvensional secara

keseluruhan

Implementasi dari rangkaian DC-DC IBC dengan

Kapasitor Kopling dan rangkaian DC-DC IBC Konvensional

secara keseluruhan ditunjukkan pada gambar 6 berikut.

Page 3: Perancangan dan Implementasi DC-DC Interleaved Buck ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-36725-2210100157-Paper.pdfpada tegangan masukan 60 V dan tegangan keluaran 12 V. Selain itu,

Proseding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS, Juni 2014 3

Gambar 6. Prototype rangkaian DC-DC IBC dengan

Kapasitor Kopling dan prototype rangkaian DC-

DC IBC Konvensional secara keseluruhan.

F. Rangkaian DC-DC Interleaved Buck Converter dengan

Kapasitor Kopling pada Simulasi

Rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling pada

simulasi ditunjukkan pada gambar 7 sebagai berikut.

Gambar 7. Rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor

Kopling pada simulasi.

G. Pengujian Desain dan Simulasi Rangkaian DC-DC

Interleaved Buck Converter dengan Kapasitor Kopling Pengujian desain dan simulasi rangkaian DC-DC IBC

dengan Kapasitor Kopling bertujuan untuk menguji

kesesuaian bentuk gelombang semua komponen dari

rangkaian yang didesain dan disimulasikan. Pengujian desain

dan simulasi rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor

Kopling ini dilakukan dengan parameter antara lain duty cycle

40 %, tegangan masukan 60 V dan beban resistansi 6 Ω.

Gambar 8 menunjukkan hasil pengujian desain dan simulasi

rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling.

Gambar 8. Gelombang tegangan dan arus hasil pengujian

simulasi, (a) saklar 1 & 2, (b) dioda 1 & 2, (c) arus

induktor 1 & 2, (d) kapasitor Kopling.

H. Pengujian Simulasi Rangkaian DC-DC Interleaved Buck

Converter dengan Kapasitor Kopling terhadap Perubahan

Beban

Pengujian simulasi rangkaian DC-DC IBC dengan

Kapasitor Kopling terhadap perubahan beban dilakukan

dengan parameter antara lain, tegangan masukan dan tegangan

keluaran dibuat konstan 60 V dan 12 V. Hasil pengujian

simulasi rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling

terhadap perubahan beban ditunjukkan pada tabel 3 berikut.

Tabel 3. Hasil pengujian simulasi IBC dengan Kapasitor

Kopling terhadap perubahan beban

(V)

(mA)

(V)

(A)

(Watt)

(Watt)

Beban

(Ω)

(%)

60 401 12.01 2.002 24.06 24.044 6 100

60 323 12.01 1.601 19.38 19.23 7.5 80

60 243 12.01 1.201 14.58 14.42 10 60

60 162 12.01 0.801 9.72 9.62 15 40

60 80.4 12.01 0.400 4.824 4.804 30 20

Data hasil simulasi yang ditunjukkan pada tabel 3 ternyata

tidak dapat digunakan untuk menentukan nilai efisiensi karena

semua komponen didalam simulasi berada pada kondisi ideal

atau tanpa rugi-rugi. Gambar 9 merupakan hasil simulasi

rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling saat daya

keluaran 100 %.

.

Gambar 9. Hasil simulasi saat daya keluaran 100 %

I. Pengujian Simulasi Rangkaian DC-DC Interleaved Buck

Converter dengan Kapasitor Kopling terhadap Perubahan

Duty Cycle

Pengujian simulasi rangkaian DC-DC IBC dengan

Kapasitor Kopling terhadap perubahan duty cycle digunakan

untuk mengetahui besarnya perubahan tegangan yang bisa

dihasilkan oleh konverter tersebut. Pengujian ini dilakukan

dengan parameter antara lain, perubahan duty cycle mulai dari

10 % sampai 50 %, beban resistansi 6 Ω dan tegangan

masukan 60 V. Hasil pengujian simulasi rangkaian DC-DC

IBC dengan Kapasitor Kopling terhadap perubahan duty cycle

ditunjukkan pada tabel 4 sebagai berikut.

POWER SUPPLY 18 VOLT

OPTOCOUPLER &

TRANSISTOR GATE DRIVER

LCD & KEYPAD

MIKROKONTROLER IBC

KONVENSIONAL

INPUT POWER SUPPLY 60V

IBC dengan KAPASITOR

KOPLING

BEBAN RESISTANSI

RANGKAIAN SNUBBER

(a) (b)

𝐼𝑄

𝑉𝑄

𝐼𝑄

𝑉𝑄 𝑉𝐷

𝐼𝐷

𝑉𝐷

𝐼𝐷

(d) (c)

𝐼𝐿 𝐼𝐿

𝐼𝐶𝐵

𝑉𝐶𝐵

𝑉𝑜𝑢𝑡

𝐼𝑜𝑢𝑡

𝐼𝑖𝑛

Page 4: Perancangan dan Implementasi DC-DC Interleaved Buck ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-36725-2210100157-Paper.pdfpada tegangan masukan 60 V dan tegangan keluaran 12 V. Selain itu,

Proseding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS, Juni 2014 4

Tabel 4. Hasil pengujian simulasi IBC dengan kapasitor

kopling terhadap perubahan duty cycle.

Duty

Cycle

(%)

(V)

(mA)

(V)

(A)

Teori

(V)

Error

(%)

10 60 24.99 3 0.5 3 0

15 60 55.9 4.5 0.75 4.5 0

20 60 100 6 1 6 0

25 60 156 7.5 1.25 7.5 0

30 60 225 9 1.5 9 0

35 60 306 10.5 1.75 10.5 0

40 60 405 12 2 12 0

45 60 506 13.5 2.25 13.5 0

50 60 626 15 2.5 15 0

Pada tabel 4, dapat dilihat bahwa saat duty cycle dinaikkan

maka tegangan keluaran juga akan naik. Gambar 10

merupakan hasil simulasi rangkaian DC-DC IBC dengan

kapasitor kopling pada saat duty cycle 40 %.

Gambar 10. Hasil simulasi saat duty cycle 40 %.

IV. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Pengujian Desain dan Implementasi Prototype Rangkaian

DC-DC Interleaved Buck Converter dengan Kapasitor

Kopling dan Prototype Pembanding

Pengujian desain dan implementasi pada prototype

rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling memiliki

tujuan untuk menguji kesesuaian bentuk gelombang tegangan

dan arus dari semua komponen yang ada pada prototype yang

diimplementasikan. Pengujian ini dilakukan dengan parameter

yang sama dengan pengujian simulasi. Akan tetapi, untuk

prototype pembanding parameter duty cycle-nya 20%. Gambar

11 menunjukkan hasil pengujian desain dan implementasi

prototype rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling.

Gambar 11. Gelombang tegangan dan arus hasil pengujian

prototype, (a) saklar 1 & 2, (b) dioda 1 & 2, (c)

arus induktor 1 & 2, (d) kapasitor Kopling.

Gambar 12 menunjukkan hasil pengujian desain dan

implementasi prototype rangkaian DC-DC IBC Konvensional.

Gambar 12. Gelombang tegangan dan arus hasil pengujian

prototype, (a) saklar 1 & 2, (b) dioda 1 & 2, (c)

arus induktor 1 & 2.

Pada gambar 11 dapat dilihat bahwa tegangan pada semua

komponen sama dengan tegangan pada kapasitor

kopling , kecuali tegangan pada saklar atau switch

2( ). Akan tetapi, tegangan pada saklar atau switch 2 dapat

bernilai sama dengan tegangan pada kapasitor kopling saat

saklar atau switch 2 belum di “on”-kan dan setelah di “off “-

kan. Sedangkan pada gambar 12 dapat dilihat bahwa tegangan

pada semua komponen sama dengan tegangan masukan. Selain itu, pada gambar 11 (c) dan gambar 12 (c) dapat dilihat

bahwa nilai ripple arus induktor dari prototype rangkaian DC-

DC IBC dengan Kapasitor Kopling lebih kecil daripada

prototype rangkaian DC-DC IBC Konvensional.

B. Pengujian Prototype Rangkaian DC-DC Interleaved Buck

Converter dengan Kapasitor Kopling dan Prototype

Pembanding terhadap Perubahan Beban

Pengujian prototype rangkaian DC-DC IBC dengan

Kapasitor Kopling terhadap perubahan beban digunakan untuk

mengetahui besarnya nilai efisiensi dari konverter yang

diimplementasikan. Pengujian prototype terhadap perubahan

beban dilakukan dengan parameter yang sama dengan

pengujian rangkaian simulasi. Hasil pengujian prototype

rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling terhadap

perubahan beban ditunjukkan pada tabel 5 sebagai berikut.

Tabel 5. Hasil pengujian prototype IBC dengan Kapasitor

Kopling terhadap perubahan beban.

(V)

(mA)

(V)

(A)

(Watt)

(Watt)

Beban

(Ω)

(%)

Eff

(%)

60 495 12.2 2.1 29.7 25.62 6 100 86.26

60 386 12 1.67 23.16 20.04 7.5 80 86.53

60 292 12.1 1.27 17.52 15.37 10 60 87.71

60 190 11.9 0.846 11.4 10.07 15 40 88.31

60 101 12 0.434 6.06 5.21 30 20 85.94

Pada tabel 5 dapat dilihat bahwa nilai efisiensi dari

prototype yang tertinggi adalah 88.31% yang terjadi pada daya

𝑉𝑜𝑢𝑡

𝐼𝑜𝑢𝑡

𝐼𝑖𝑛

(a)

(c)

(b)

(a)

(d) (c)

(b)

Page 5: Perancangan dan Implementasi DC-DC Interleaved Buck ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-36725-2210100157-Paper.pdfpada tegangan masukan 60 V dan tegangan keluaran 12 V. Selain itu,

Proseding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS, Juni 2014 5

keluaran 40 %. Sedangkan nilai efisiensi yang terendah adalah

85.94 % yang terjadi pada daya keluaran 20 %. Gambar 13

menunjukan grafik daya keluaran terhadap efisiensi dari

prototype rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling

terhadap perubahan beban.

Gambar 13. Grafik daya keluaran terhadap efisiensi dari

prototype.

Gambar 14 menunjukkan salah satu hasil pengujian

prototype rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling

saat daya keluaran 100 %

Gambar 14. Hasil pengujian prototype IBC dengan Kapasitor

Kopling saat daya keluaran 100 %

Sebagai pembanding dilakukan juga pengujian terhadap

prototype rangkaian DC-DC IBC Konvensional dengan

parameter yang sama. Hasil pengujian prototype rangkaian

DC-DC IBC Konvensional terhadap perubahan beban

ditunjukkan pada tabel 6 sebagai berikut.

Tabel 6. Hasil pengujian prototype IBC Konvensional

terhadap perubahan beban

(V)

(mA)

(V)

(A)

(Watt)

(Watt)

Beban

(Ω)

(%)

Eff

(%)

60.1 540 12 2.19 32.45 26.28 6 100 80.98

59.9 426 12 1.73 25.52 20.76 7.5 80 81.36

60 328 12 1.35 19.68 16.2 10 60 82.32

60 251 12 0.97 15.06 11.64 15 40 77.29

59.9 149 12 0.561 8.93 6.73 30 20 75.43

Pada tabel 6, dapat dilihat nilai efisiensi dari prototype

rangkaian DC-DC IBC Konvensional yang tertinggi adalah

82.32 % yang terjadi pada daya keluaran 60 %. Sedangkan

nilai efisiensi yang terendah adalah 75.43 % yang terjadi pada

daya keluaran 20 %.

Berdasarkan data efisiensi yang terdapat pada tabel 5 dan 6

dapat disimpulkan bahwa nilai efisiensi dari prototype

rangkaian DC-DC IBC Konvensional lebih rendah daripada

nilai efisiensi dari prototype rangkaian DC-DC IBC dengan

Kapasitor Kopling sebagaimana direpresentasikan oleh grafik

pada gambar 15 sebagai berikut.

Gambar 15. Grafik daya keluaran terhadap efisiensi dari

kedua prototype.

Gambar 16 menunjukkan hasil pengujian prototype

rangkaian DC-DC IBC Konvensional saat daya keluaran 60 %.

Gambar 16. Hasil pengujian prototype IBC Konvensional saat

daya keluaran 60 %

C. Pengujian Prototype Rangkaian DC-DC Interleaved Buck

Converter dengan Kapasitor Kopling dan Prototype

Pembanding terhadap Perubahan Duty Cycle

Pengujian prototype rangkaian DC-DC IBC dengan

Kapasitor Kopling terhadap perubahan duty cycle digunakan

untuk mengetahui besarnya perubahan tegangan yang bisa

dihasilkan oleh konverter tersebut. Pengujian ini dilakukan

dengan parameter yang sama dengan parameter pengujian

rangkaian simulasi. Hasil pengujian prototype rangkaian DC-

DC IBC dengan Kapasitor Kopling terhadap perubahan duty

cycle ditunjukkan pada tabel 7 sebagai berikut.

Tabel 7. Hasil pengujian prototype IBC dengan Kapasitor

Kopling terhadap perubahan duty cycle

Duty

Cycle

(%)

Vinput

(V)

Iinput

(mA)

Voutput

(V)

Ioutput

(A)

Voutput

Teori/Simulasi

(V)

Error

(%)

10 60 82.3 1.37 0.237 3 54.33

15 60 116 3.45 0.592 4.5 23.33

20 60 172 5.41 0.922 6 9.83

25 60 259 7.06 1.2 7.5 5.87

30 60 266 8.41 1.43 9 6.55

35 60 328 10 1.67 10.5 4.76

40 60 386 11.5 1.97 12 4.17

45 60 562 13 2.17 13.5 3.7

50 60 698 14.7 2.45 15 2

Pada tabel 7, dapat dilihat bahwa saat duty cycle dinaikkan

maka tegangan keluaran juga akan naik sebagaimana

direpresentasikan oleh grafik pada gambar 17 sebagai berikut.

𝑉𝑖𝑛

𝐼𝑖𝑛

𝐼𝑂𝑢𝑡

𝑉𝑂𝑢𝑡

𝐼𝑖𝑛

𝑉𝑖𝑛

𝑉𝑂𝑢𝑡

𝐼𝑂𝑢𝑡

50

60

70

80

90

100

0 20 40 60 80 100 120

Efi

sie

nsi (%

)

Daya Keluaran (%)

IBC dengan Kapasitor Kopling

IBC Konvensional

Poly. (IBC dengan Kapasitor Kopling)

Poly. (IBC Konvensional)

50

60

70

80

90

100

0 5 10 15 20 25 30

Efi

sie

ns

i (%

)

Daya Keluaran (Watt)

IBC denganKapasitor Kopling

Poly. (IBC denganKapasitor Kopling)

Page 6: Perancangan dan Implementasi DC-DC Interleaved Buck ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-36725-2210100157-Paper.pdfpada tegangan masukan 60 V dan tegangan keluaran 12 V. Selain itu,

Proseding Seminar Tugas Akhir Teknik Elektro FTI-ITS, Juni 2014 6

Gambar 17. Grafik duty cycle terhadap tegangan keluaran

hasil pengujian simulasi dan prototype

Gambar 18 menunjukkan hasil pengujian prototype

rangkaian DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling saat duty

cycle 40 %.

Gambar 18. Hasil pengujian prototype IBC dengan Kapasitor

Kopling saat duty cycle 40 %.

Sebagai pembanding dilakukan juga pengujian terhadap

prototype rangkaian DC-DC Interleaved Buck Converter

Konvensional terhadap perubahan duty cycle dengan

parameter yang sama. Hasil pengujian prototype rangkaian

DC-DC IBC Konvensional terhadap perubahan duty cycle

ditunjukkan pada tabel 8 sebagai berikut.

Tabel 8. Hasil pengujian prototype IBC Konvensional

terhadap perubahan duty cycle

Duty

Cycle

(%)

Vinput

(V)

Iinput

(A)

Voutput

(V)

Ioutput

(A)

Voutput

Teori

(V)

Error

(%)

10 60 0.150 5.12 0.953 6 14.67

15 60 288 8.37 1.57 9 7

20 60 0.534 11.8 2.07 12 1.67

25 60 0.800 14.9 2.59 15 0.67

30 60 1.10 17.6 3.15 18 2.22

35 60 1.49 20.5 3.69 21 2.38

40 60 1.91 23.7 4.20 24 1.25

45 60 2.34 26.7 4.72 27 1.11

50 60 2.89 29.7 5.27 30 1

Pada tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai tegangan keluaran

dari prototype rangkaian DC-DC IBC Konvensional dua kali

lebih besar daripada nilai tegangan keluaran dari prototype

rangkaianDC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling sebagaimana

direpresentasikan oleh grafik pada gambar 19 sebagai berikut.

Gambar 19. Grafik duty cycle terhadap tegangan keluaran

dari kedua prototype..

Gambar 20 menunjukkan hasil pengujian prototype

rangkaian DC-DC IBC Konvensional saat duty cycle 25 %.

Gambar 20. Hasil pengujian prototype IBC Konvensional saat

duty cycle 25 %.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data hasil pengujian serta

pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

nilai tegangan pada semua komponen dari rangkaian DC-DC

IBC dengan Kapasitor Kopling bernilai setengah dari tegangan

masukan saat saklar atau switch 2 belum di “on”-kan dan

setelah di “off “-kan ketika beroperasi dengan duty cycle

50%. Sehingga, rugi-rugi pada rangkaian DC-DC IBC dengan

Kapasitor Kopling dapat direduksi. Disamping itu, rangkaian

DC-DC IBC dengan Kapasitor Kopling memiliki efisiensi

yang lebih tinggi serta nilai ripple arus induktor yang lebih

kecil daripada rangkaian DC-DC IBC Konvensional. Rasio

konversi penurunan tegangan DC dari rangkaian DC-DC IBC

dengan Kapasitor Kopling jugalebih tinggi daripada rangkaian

DC-DC IBC Konvensional pada duty cycle yang sama.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Y. M. Chen, S. Y. Teseng, C. T. Tsai, and T. F. Wu,

“Interleaved buck converters with a single-capacitor

turn-off snubber,” IEEE Trans. Aerosp Electronic Syst.,

vol. 40, no. 3, pp. 954–967, Jul. 2004.

[2] Rashid M.H, “Power Electronics Handbook”, Academic

Press, USA, 2001.

[3] Oun Lee. I, Young Cho.S, and Woo Moon.G,

“Interleaved Buck Converter Having Low Switching

Losses and Improved Step-Down Conversion Ratio”,

IEEE Trans. Power Electron., vol. 27, no. 8, Augst 2012

𝑉𝑖𝑛

𝐼𝑂𝑢𝑡

𝑉𝑂𝑢𝑡

𝐼𝑖𝑛

0

2

4

6

8

10

12

14

16

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55

Teg

an

gan

Kelu

ara

n (

V)

Duty Cycle (%)

Tegangan KeluaranPrototype

Tegangan KeluaranTeori / Simulasi

0

5

10

15

20

25

30

35

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55

Teg

an

gan

Kelu

ara

n (

V)

Duty Cycle (%)

Tegangan Keluaran PrototypeIBC dengan Kapasitor Kopling

Tegangan Keluaran PrototypeIBC Konvensional

𝑉𝑂𝑢𝑡

𝑉𝑖𝑛

𝐼𝑂𝑢𝑡

𝐼𝑖𝑛