Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Perancangan dan Implementasi Media Sosialisasi Jamu
Berbasis Web dengan HTML5 dan CSS3
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Margaretha Tri Ardiastuti (672011048)
Suprihadi, S.Si., M.Kom.
Christine Dewi, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Tehnik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Mei 2016
2
3
4
5
6
7
1. Pendahuluan
Indonesia adalah negara yang mempunyai sumber daya alam berlimpah, salah
satunya pada bidang pertanian. WHO memperkirakan dari sekitar 20.000 jenis
tumbuhan, 14-28% dapat dikembangkan menjadi obat [1]. Kekayaan alam ini
telah dimanfaatkan dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan jamu sebagai
pengobatan tradisional. Terbuat dari tanaman alami membuat jamu tidak
mengandung bahan kimia berbahaya. Jamu telah menjadi bagian budaya
Indonesia dan merupakan bagian dari sejarah Indonesia. Adanya arus globalisasi
sangatlah berperan dalam mengikis budaya-budaya negeri dan penerus bangsa
untuk dipertahankan. Jamu akan terus berkembang dengan adanya penerus bangsa
yang peduli akan keberadaannya. Khasiat jamu telah diakui oleh 83,23 %
konsumen namun, hanya 17,4% konsumen diatas usia 15 tahun yang meracik
sendiri dan mengkonsumsi jamu secara rutin [2].
Berdasarkan data tersebut tentu terdapat alasan mengapa responden tidak
mengkonsumsi jamu secara rutin atau senggan untuk mencoba. Diperoleh 4
(empat) kelompok utama yaitu: masalah budaya, masalah ketidakjelasan
informasi (tentang komposisi dan dosis), masalah ketidaknyamanan, serta masalah
ketidakpercayaan[3]. Berbagai permasalahan tersebut memerlukan adanya media
yang menyediakan informasi seputar jamu. Meskipun Indonesia masih merupakan
negara yang berkembang, dengan populasi yang meningkat setiap tahunnya maka
untuk mempermudah sosialisasi jamu ini dapat menggunakan media online yaitu
dalam sebuah website. Website dapat diakses dan dapat mencakup semua
kalangan, dengan menggunakan HTML5 dan CSS3 tampilan website akan
dinamis, responsive (akan menyesuaikan layar perangkat saat diakses), juga
memiliki tampilan yang menarik. Penggunaan media online/website didukung
juga oleh Gambar 1 yang menunjukkan tingginya data pengguna internet di
Indonesia.
Gambar 1 Data Pengguna Internet di Indonesia Oleh Bank Dunia
8
2. Tinjauan Pustaka
Meskipun bukan teknologi baru, penggunaan dan manfaat HTML5 dan CSS3
telah dapat dirasakan banyak orang. Pada penelitian Eksplorasi HTML5 dengan
studi kasus Jejaring Sosial Untuk Pembelajaran Kolaboratif menyatakan bahwa
fitur-fitur HTML5 dapat diimplementasikan dengan menggunakan kode-kode
Javascript pada sisi client. Drag-and-drop dapat dilakukan dengan baik sehingga
data yang diinginkan mampu dipindah ke tempat yang dimaksud saat drop
dilakukan. Tetapi kekurangan drag-and-drop dan HTML5 masih didukung
sebagian besar perambah web modern[4].
Penggunaan HTML5 dan CSS3 sebagai media pembelajaran salah satunya
adalah website wayang mahabarata. Menggunakan HTML5 elemen sectioning
(semantics), multimedia untuk audio dan video tanpa script yang panjang, dengan
CSS3 tidak diperlukan kode program berulang untuk tampilan yang sama. Adanya
website ini membuat siswa dapat belajar secara mandiri dengan video dan grafis
yang ditampilkan dengan baik, juga dapat digunakan di sekolah sebagai sarana
pelestarian budaya wayang [5].
Keunggulan dari HTML 5 beberapa di antaranya adalah kode pemrograman
yang lebih sederhana dan dinamis akan memberikan kemudahan bagi
pengembang (developer), didukung dengan adanya elemen-elemen baru seperti
Semantik (header, nav, footer dll.). Tidak seperti versi sebelumnya yang
menggunakan bantuan Flash atau Silverlight, Javascript HTML5 tetap dapat
menampilkan gambar maupun video dengan kualitas tinggi tanpa bantuan plugin
lain. Selain itu terdapat pula chace aplikasi online, halaman website akan tetap
dapat di refresh meskipun server dalam keadaan mati, beban server berkurang
tetapi load tetap berjalan dengan cepat. Tetapi dengan berbagai kelebihan yang
dimiliki HTML 5 masih memiliki kekurangan pada keterbatasan browser modern
untuk akses [6].
Cascading Style Sheet (CSS) digunakan dalam kode HTML yang dapat
membuat dan mengendalikan kumpulan komponen atau style menjadi lebih
terstruktur, menarik dan mudah dikelola. Seperti HTML5 CSS dikembangkan
oleh W3C (World Wide Web Consortium).
Beberapa keunggulan dari CSS3 yaitu adanya transformasi 2D atau 3D dan
dapat memberikan sudut bayangan, efek ini juga dapat digunakan untuk teks,
tabel, kolom maupun grafis. Menyediakan pilihan font yang lebih beragam dengan
visual warna dan dapat mengurangi ukuran file yang akan di upload dan tidak
membutuhkan plugin atau software tambahan lainnya. Tidak seperti versi
sebelumnya yang menggunakan tag berulang untuk tampilan yang sama tidak
berlaku untuk CSS3, hal ini akan memberikan efektifitas waktu dengan script
sederhana. Berbagai keunggulan yang disediakan membuat tampilan website
menjadi lebih menarik dan interaktif [7].
9
3. Metode Penelitian
Penelitian adalah serangkaian kegiatan ilmiah untuk dapat memecahkan suatu
masalah dengan melalui beberapa tahap. Penjelasan dan jawaban tehadap
permasalahan tersebut dapat bersifat abstrak dan umum[8].Tahapan penelitian
yang digunakan dalam merancang website media sosialisasi jamu ini dapat dilihat
pada Gambar 2 berikut:
Gambar 2 Tahapan Penelitian
Identifikasi Masalah ini dilakukan dengan pengamatan dan penelitian tentang
masalah apa saja yang selama ini menghambat tingkat konsumsi dan
perkembangan jamu. Pengamatan dilakukan dengan mengunjungi penjual bahan
jamu dan memberikan kuisioner pada masyarakat umum di kota Salatiga dan
Semarang. Tahap selanjutnya yaitu identifikasi kebutuhan Sistem. Berdasarkan
permasalahan yang terjadi dapat dilakukan pengumpulan data yang akan
digunakan dalam sistem, yaitu berupa hak akses, ruang lingkup sistem, sasaran
pengguna serta hal-hal apa saja yang akan dan dapat dilakukan jika sistem ini
telah berjalan. Perancangan Sistem merupakan penerapan dari identifikasi
kebutuhan sistem, dalam tahap perancangan sistem menggunakan Unified
Modeling Language (UML) meliputi usecase diagram, activity diagram, sequence
diagram, class diagram dan deployment diagram. Setelah perancangan diagram,
selanjutnya juga dilakukan perancangan database guna menampung data dan
rancangan tampilan website. Pembuatan website merupakan penerapan dari
rancangan-rancangan sistem dan diaplikasikan dalam pembuatan website.
Pembuatan website menggunakan HTML5 dan CSS3, karena berbasis web maka
untuk menghubungkan aplikasi dengan database menggunakan tambahan
framework berupa PHP. Menyesuaikan dengan permasalahan maka dalam
HTML5 audio, video serta drag and drop digunakan. Audio dan video digunakan
sebagai media promosi, sedangkan sebagai media sosialisasi bahan jamu akan
Identifikasi Masalah
Identifikasi
Kebutuhan Sistem
Perancangan Sistem
Pembuatan Website
Implentasi dan
Pengujian Sistem
10
disediakan permainan bahan jamu dengan drag and drop. Berdasarkan pengguna,
dibedakan menjadi 2 yaitu admin sebagai pengelola website dan user yang
mengakses website. Penggunaan HTML5 dan CSS3 diharapkan dapat sesuai
dengan berbagai media elektronik pengguna, tampilan yang dinamis dan
responsive. Implementasi dan Pengujian Sistem dilakukan untuk mengetahui
apakah sistem dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan perancangan yang
dilakukan. Pengujian pada aplikasi dilakukan sehingga kesalahan sistem dapat
diketahui dan diselesaikan dengan baik.
Perancangan sistem dan desain awal aplikasi menggunakan Unified Modeling
Language (UML). UML terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram,
Sequence Diagram, dan Deployment Diagram menggunakan aplikasi Star UML.
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode prototype. Prototype adalah pengembangan dan pengujian secara cepat
dan berulang karena menyederhanakan desain sistem[9]. Penggunaan metode ini
akan mempercepat proses pembuatan aplikasi, karena jika terdapat
ketidaksesuaian atau kesalahan dapat segera dilakukan perbaikan sehingga sistem
dapat memenuhi dan menyelesaikan permasalahan yang ada yaitu menyediakan
media sosialisasi jamu.
Gambar 3 Metode Pengembangan Sistem
Pada tahap ini aplikasi yang telah sementara selesai dievaluasi. Evaluasi
berupa pengaksesan website melalui device samsung galaxy grand neo plus dan
dengan akses melalui laptop. Pengujian untuk semua menu dan fitur/fungsi pada
aplikasi, jika ditemukan bug/error maka akan dilakukan kembali proses analisis,
proses analisis dilakukan untuk menemukan kesalahan yang menyebabkan
erorr/bug pada aplikasi dan melakukan perbaikan dan pengujian sampai aplikasi
dapat berjalan dengan baik dan tanpa ada bug/error. Bentuk perancangan aplikasi
dalam UML ditunjukkan pada Gambar 4:
11
user
Lihat katalog bahan jamu
Lihat video proses pembuatan
memainkan permainan
Lihat informasi jamu
Lihat resep pembuatan
Lihat ragam manfaat jamu
Gambar 4 Use Case Diagram User
Gambar 4 menunjukkan bahwa pada aplikasi sistem sosialisasi jamu, user
dapat melihat katalog bahan jamu, memainkan permainan resep sederhana,
melihat informasi seputar jamu yang meliputi apa itu jamu, sejarah jamu, resep
jamu, serta ragam dan manfaat jamu untuk kesehatan, user juga dapat melihat
video proses pembuatan jamu sederhana. Untuk mempermudah pengelolaan data
pada website user maka digunakan aplikasi admin. Use case diagram admin dapat
dilihat pada Gambar 5.
admin
kelola katalog bahan
kelola data resep
ubah
tambah
hapus
tambah resep
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
hapus resep
ubah resep
<<extend>>
<<extend>>
kelola data manfaat
ubah data manfaat
hapus data manfaat
tambah data manfaat
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
Gambar 5 Use Case Diagram Admin
12
menampilkan menu utama
pilih menu permainan
mengirim request ke database
request data
menampilkan pilihan resep
memilih resep
mengirim request ke database
request data
menampilkan permainan
Gambar 5 menunjukkan bahwa pada aplikasi sistem sosialisasi, admin dapat
melakukan kelola data admin, kelola katalog bahan, kelola data resep, kelola data
jamu. Pengelolaan data meliputi tambah data, ubah data dan hapus data dapat
lebih efektif dan efisien. Activity diagram menggambarkan aktifitas user dalam
aplikasi. Berikut adalah activity diagram user dalam aplikasi.
Gambar 6 Activity Diagram Memainkan Permainan Bahan Resep
Gambar 6 menggambarkan aktivitas user ketika memainkan permainan bahan
resep. User terlebih dahulu memilih menu permainan pada menu utama kemudian
setelah sistem mengirimkan request ke database maka database akan
menampilkan resep yang dapat dipilih oleh user, setelah itu sistem akan
menampilkan bahan dan kotak yang disediakan. Dengan menggunakan drag and
drop HTML5.
User Sistem Database
13
Gambar 7 Activity Diagram Lihat Resep Jamu
Gambar 7 menggambarkan aktivitas user ketika melihat resep jamu. Pada
menu utama user memilih menu resep pembuatan, kemudian sistem akan
mengirim request ke database, kemudian akan menampilkan kumpulan resep
yang dapat dipilih oleh user. Terdapat pilihan resep yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhna user. Resep dihinpun dari berbagai buku kesehatan dan
resep Buku Pintar Tanaman Obat Oleh Redaksi AgroMedia [10].
Menampilkan Menu Services
Pilih Menu Resep Pembuatan
Menampilkan Resep Pembuatan
Mengirim Request ke Database
Request Data
Pilih Resep
Menampilkan Resep Pilihan
User Sistem Database
14
View
Katalog Produk
+nama_produk+harga+jumlah+gambar+ulasan_produk
Menu Resep
+nama_resep+gambar_jadi+bahan+proses_pembuatan
Permainan
+nama_resep+nama_bahan+gambar_bahan+gambar_jamu
Informasi Jamu
+apa_itu_jamu+sejarah_jamu+ragam_dan_manfaat
Model
Produk
+id_produk+nama_produk+harga+jumlah+gambar+ulasan_produk
Resep
+id_resep+nama_resep+gambar_jadi+bahan+proses_pembuatan
Jamu
+id_jamu+nama_jamu+gambar_jamu
Bahan
+id_bahan+id_jamu+nama_bahan+gambar_bahan
Controller
KatalogProses
+LihatKatalogProduk()
ResepProses
+LihatDaftarResep()
BahanProses
+Permainan()
JamuProses
+MemilihResepPermainan()
Gambar 9 Activity Diagram Melihat Ragam Manfaat
Gambar 9 menggambarkan aktivitas user ketika melihat ragam manfaat
jamu. User memilih menu ragam manfaat pada menu utama kemudian sistem
akan mengirim request ke database, kemudian akan menampilkan kumpulan
ragam manfaat jamu. Pada menu ini akan ditampilkan ragam manfaat jamu
dan bahan jamu yang dihimpun dari buku Tanaman Obat Indonesia [11].
Gambar 10 Class Diagram
Menampilkan Menu Services
Pilih Menu Ragam Manfaat Jamu
Request Database
Request Data
Menampilkan Ragam Manfaat
User Sistem Database
15
Gambar 10 merupakan class diagram dari aplikasi media sosialisasi jamu.
Class diagram terdiri dari model, view dan controller. Model adalah penghubung
antara fungsi dengan database. View adalah tampilan/user interface dari aplikasi.
Controller adalah penggerak yang berfungsi menerima perintah dari view lalu
meneruskan ke model.
Deployment diagram adalah susunan fisik sebuah sistem, menunjukkan tata letak
bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware. Deployment
diagram pada aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 10.
Database Server
Web Server
PHP
User (Aplikasi Web)
Admin (Aplikasi Web)
Gambar 11 Deployment Diagram
Gambar 11 menggambarkan deployment diagram aplikasi media sosialisasi
jamu. Terdapat dua aplikasi web yaitu aplikasi user dapat di akses user dan
aplikasi admin, sebagai pengelola. web server dan PHP digunakan untuk
menghubungkan antara database dengan aplikasi.
4. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini menghasilkan dua aplikasi web. Aplikasi web user ditujukan
untuk pengguna yang akan mengakses website, sedangkan web admin ditujukan
untuk mengelola website sosialisasi jamu. Dengan menggunakan HTML5 dan
CSS3 tampilan website dinamis dan responsive, sehingga dapat diakses melalui
berbagai perangkat seperti laptop, handphone, atau tablet, juga dengan berbagai
jenis browser. Akses Video dapat dipercepat dengan adanya embed dari Youtube,
tanpa tambahan framework lain sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk
di buka di browser. Penggunaan drag and drop dalam permainan sederhana akan
mempermudah user untuk lebih mengetahui bahan apa saja yang di gunakan
dalam pembuatan jamu. Kode Program 1 Script Penyesuaian Lebar Layar
01
02
03
...
<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1">
...
Untuk menghasilkan tampilan responsive, maka sxript penyesuaian ini
digunakan terlebih dahulu pada class index (head) . Responsive berarti tampilan
akan tetap rapi dan akan menyesuaikan ukuran layar saat di akses. Tampilan
responsive ini merupakan keunggulan dari HTML5 yang disesuaikan dengan
CSS3.
16
Kode Program 2 Script Responsive
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
...
@media screen and (max-width: 767px) {
.table-responsive {
width: 100%;
margin-bottom: 15px;
overflow-y: hidden;
-ms-overflow-style: -ms-autohiding-scrollbar;
border: 1px solid #ddd;
}
...
Kode Program 2 melengkapi Kode Program 1. Kode program 2 menentukan
lebar maksimal untuk media dan tabel agar dapat menjadi responsive. Juga
dengan tambahan border dari CSS3. Script responsive terdapat pada CSS
kemudian harus dipanggil pada halaman website, dengan ini tampilan website
akan menjadi responsive dan dinamis.
Gambar 11 Tampilan Responsive Web User
Kode Program 3 Script Jenis Browser
01
02
03
04
05
...
-webkit-transition-property: height, visibility;
-o-transition-property: height, visibility;
transition-property: height, visibility;
...
Kode Program 3 digunakan untuk browser chrome dan opera. Kode ini
digunakan supaya dapat dibuka tidak hanya dengan 1 browser saja. Multibrowser
merupakan keunggulan dari HTML5. Multibrowser merupakan keunggulan
HTML5 namun juga mempuyai kelemahan. Kelemahan tersebut adalah tidak
compatible dengan browser lawas seperti IE(Internet Explorer).
Kode Program 4 Script Zoom Effect
01
02
03
04
05
06
07
08
...
img.zoom-img {
transform: scale(1, 1);
-webkit-transform: scale(1, 1);
-moz-transform: scale(1, 1);
-ms-transform: scale(1, 1);
-o-transform: scale(1, 1);
...
Kode Program 4 merupakan script CSS3 yang digunakan untuk
menambahkan zoom effect saat kursor diarahkan pada gambar tersebut. Zoom
effect akan menambah kesan menarik pada website dan juga mempermudah
interaksi user dengan aplikasi. CSS memberikan tambahan efek baru pada website,
tampilan dari zoom effec dapat dilihat pada Gambar 12.
17
Gambar 12 Tampilan Zoom Effect
Gambar 12 jika diperhatikan secara sekilas maka tidak nampak perubahan
yang berarti, tetapi jika memperhatikan dengan seksama maka terdapat perbedaan
letak gambar dan Zoom Effect. Perbedaan ini akan lebih terlihat saat akses website
ini dilakukan. Penggunaan warna latar yang tidak mencolok akan menambahkan
kesan, dan memperjelas zoom effect yang merupakan keunggulan dari CSS3.
Kode Program 5 Script effect Pada Tampilan Menu Services 01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
17
18
...
.hi-icon {
display: inline-block;
font-size: 1em;
cursor: pointer;
margin: 30px;
width: 120px;
height: 120px;
padding:3em 0;
transform: rotate(45deg);
-webkit-transform: rotate(45deg);
-o-transform: rotate(45deg);
-moz-transform: rotate(45deg);
-ms-transform: rotate(45deg);
}
...
Kode Program 5 adalah script CSS3 yang digunakan untuk memberikan efek
rotasi dan bayangan pada menu utama. Script yang digunakan adalaha rotate,
45deg adalah sudut kemiringan saat konten berotasi. Kode program tersebut juga
mencakup script multibrowser. Script tersebut diperuntukkan untuk Chrome,
Mozila, dan Opera. Efek tersebut dapat dilihat pada gambar 13.
Gambar 13 Tampilan Efek Menu Bar
18
Kode Program 6 Script Embed Video
01
02
03
04
...
<iframe width="420" height="245"
src="http://www.youtube.com/embed/rsQ05Jfeq1g"></iframe>
...
Kode Program 6 merupakan script yang digunakan untuk mengakses video
yang telah di upload ke youtube, sehingga akan memudahkan user serta dapat
menghemat waktu saat video diputar. Frame digunakan untuk menempatkan video
sedangkan script embed digunakan untuk mengambil video dari youtube.
Tampilan video dapat dilihat pada gambar 14.
Gambar 14 Tampilan Video Pada Web User
Kode Program 7 Script Permainan Drag and Drop 01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
...
function allowDrop(ev) {
ev.preventDefault();
}
function drag(ev) {
ev.dataTransfer.setData("text", ev.target.id);
}
function drop(ev, clear) {
ev.preventDefault();
...
Kode Program 7 adalah potongan script yang digunakan dalam pembuatan
permainan drag and drop resep. Drag and drop adalah fungsi yang disediakan
HTML5 untuk mempermudah memindahkan obyek pada tempat yang diinginkan.
Pada permainan ini user dapat memilih resep apa yang akan dimainkan.
Kemudian akan ditampilkan deretan gambar bahan jamu untuk resep tersebut juga
beberapa gambar pengecoh. Jika jawaban benar, bahan jamu sesuai dengan resep
maka akan muncul alert, begitu juga jika jawaban salah user dapat mengulangi
permainan.
19
Gambar 15 Tampilan Permainan Drag and Drop Bahan Jamu
Gambar 15 adalah tampilan utama permainan drag drop HTML5. Pilihan
gambar disediakan di bagian bawah dan dapat dipindah ke kotak yang sudah
disediakan. Permainan ini akan menambahkan gambar random untuk mengecoh
user. Penambahan gambar pengecoh juga akan selalu teracak saat user
memainkan permainan berikutnya. Tampilan alert pada permainan dapat dilihat
pada Gambar 15.
Gambar 15 Tampilan Hasil Pilihan Bahan Jamu
Setelah pembahasan aplikasi user maka pembahasan berikutnya adalah
tampilan admin sebagai pengelola website sosialisasi jamu. Admin digunakan
untuk mempermudah pengelolaan data. Admin membuat pengelolaan data lebih
efektif dan juga efisien karena hanya perlu menambahkan melalui database dan
tidak ditulis langsung pada script. Tampilan pertama website admin adalah form
login, dapat dilihat pada Gambar 16.
20
Gambar 16 Tampilan Login Admin
Gambar 16 merupakan tampilan login pada halaman admin. Login harus
selalu dilakukan sebelum admin melakukan perubahan data. Setelah melakukan
login maka akan masuk pada menu home. Terdapat beberapa pilihan pengelolaan
data, beberapa diantaranya adalah pengelolaan resep, manfaat dan juga katalog
bahan jamu. Tampilan menu home dapat dilihat pada gambar 17.
Gambar 17 Tampilan Home Admin
Gambar 17 menunjukkan menu-menu yang ada pada halaman admin. Admin
dapat melakukan pengelolaan data berupa tambah, ubah, dan hapus. Berikut
adalah tampilan data produk yang terdapat pada Gambar 18, button tambah, hapus
dan ubah disediakan untuk memudahkan admin untuk mengelola data.
Gambar 18 Tampilan Kelola Data Produk
21
Setelah kedua aplikasi selesai maka tahap selanjutnya adalah pengujian
aplikasi. Pengujiam dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan/bug yang
mungkin terjadi pada sistem. Menggunakan metode blackbox. Metode ini menguji
fungsi-fungsi aplikasi secara langsung tanpa memperhatikan program yang
berjalan dibalik aplikasi. Apakah aplikasi telah berjalan sesuai harapan, rancangan,
apakah telah memenuhi kebutuhan pengguna atau tidak. Pengujian akan
ditunjukkan pada tabel 1 dan tabel 2.
Tabel 1 Hasil Pengujian Aplikasi Web Admin
Fungsi yang diuji Kondisi Output yang
diharapkan
Output yang
dihasilkan sistem
Status
Pengujian
Login
Username dan password
benar
Username dan password salah maupun kosong
Sukses login
Gagal login
Sukses login
Gagal login
Valid
Tambah data resep
Form diisi dengan benar Form diisi beberapa atau
kosong
Sukses tambah data
Gagal tambah data
Sukses tambah data
Gagal tambah data Valid
Ubah data resep Form diisi dengan benar Sukses ubah data Sukses ubah data Valid
Hapus data resep Konfirmasi dengan benar Sukses hapus data Sukses hapus data Valid
Load data resep Sukses load data Sukses load data Valid Load data manfaat Sukses load data Sukses load data Valid
Load data admin Sukses load data Sukses load data Valid
Load data bahan Sukses load data Sukses load data Valid
Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi web dapat dilihat status
pengujian dari setiap fungsi valid. Pengelolaan data dapat dilakukan dengan baik.
Tidak terdapat adanya error/bug dalam aplikasi. Pengujian ini dapat disimpulkan
bahwa aplikasi ini berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Pengujian
selanjutnya juga dilakukan pada website user. Pengujian dilakukan guna
mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan aplikasi dan dapat memenuhi
kebutuhan atau menjawab permasalahan yang ada.
Tabel 2 Hasil Pengujian Aplikasi Web User
Fungsi yang diuji Kondisi Output yang
diharapkan
Output yang dihasilkan
sistem
Status
Pengujian
Lihat katalog bahan Memilih menu dengan
benar
Sukses menampilkan
katalog bahan
Sukses menampilkan
katalog bahan
Valid
Memainkan Permainan
Memilih menu dengan benar
Sukses menampilkan permainan
Sukses menampilkan
permainan
Valid
Lihat informasi jamu
Memilih menu dengan
benar
Sukses menampilkan
informasi jamu
Sukses menampilkan
informasi jamu
Valid
Lihat resep
pembuatan
Memilih menu dengan
benar
Sukses menampilkan
resep pembuatan
Sukses menampilkan
resep pembuatan
Valid
Lihat sejarah jamu
Memilih menu dengan
benar
Sukses menampilkan
sejarah jamu
Sukses menampilkan
sejarah jamu
Valid
Lihat manfaat jamu
Memilih menu dengan
benar
Sukses menampilkan
manfaat
Sukses menampilkan
manfaat
Valid
Lihat Video Proses
pembuatan
Memilih menu dengan
benar
Sukses menampilkan
Video
Sukses menampilkan
Video Valid
22
Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi web user dapat dilihat
status pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa aplikasi ini
berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.Selain dengan metode blackbox
pengujian ditambah dengan pengujian beta. Pengujian beta adalah pengujian yang
dilakukan oleh orang yang tidak ikut dalam pembuatan aplikasi atau calon
pengguna aplikasi. Pengujian beta dilakukan dengan menggunakan kuesioner,
yaitu dengan membagikan kuesioner kepada sample user. Sample user berjumlah
30 responden dan dipilih secara acak, sample user pada pengujian ini adalah
orang yang bertempat tinggal di kota Salatiga dan Semarang. Hasil jawaban
kuesioner dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil Jawaban Kuesioner
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Aplikasi sistem sosialisasi jamu ini mudah digunakan 0 0 0 19 11
2 Tampilan dan huruf dari aplikasi ini dapat dilihat dengan
jelas 0 1 3 15 11
3 Menu-menu pada aplikasi ini mudah dipahami dan tidak
membingungkan 0 1 5 14 10
4 Aplikasi ini membantu dan mempermudah masyarakat untuk
mengetahui informasi seputar jamu dan mengenal aneka
toga
0 0 2 13 16
Setelah semua jawaban diketahui maka yang dilakukan adalah menghitung
presentase jawaban responden yang telah mengisi kuesioner. Perhitungan
dilakukan menggunakan skala Likert, di mana masing-masing jawaban diberi skor
1-5 dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
2. Tidak Setuju (TS) = 2
3. Cukup Setuju (CS) = 3
4. Setuju (S) = 4
5. Sangat Setuju (SS) = 5
Hasil analisis data untuk pertanyaan 1 menunjukkan sebanyak 37%
responden menjawab sangat setuju, 63% responden menjawab setuju. Jadi
disimpulkan bahwa aplikasi ini mudah untuk digunakan.
Hasil analisis data untuk pertanyaan 2 menunjukkan sebanyak 37%
responden menjawab sangat setuju, 50% responden menjawab setuju, 10%
responden menjawab cukup setuju dan 3% responden menjawab tidak setuju. Jadi
disimpulkan bahwa tampilan aplikasi ini dapat dilihat dengan jelas.
Hasil analisis data untuk pertanyaan 3 menunjukkan sebanyak 34%
responden menjawab sangat setuju, 47% responden menjawab setuju, 16%
responden menjawab cukup setuju dan 3% responden menjawab tidak setuju. Jadi
disimpulkan bahwa menu-menu pada aplikasi ini mudah dipahami dan tidak
membingungkan.
Hasil analisis data untuk pertanyaan 4 menunjukkan sebanyak 54%
responden menjawab sangat setuju, 44% responden menjawab setuju dan 2%
responden menjawab cukup setuju. Jadi disimpulkan bahwa aplikasi ini
membantu dan mempermudah masyarakat untuk lebih mengenal aneka toga dan
jamu.
23
5. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa HTML5 dan
CSS3 adalah teknologi yang dapat digunakan untuk membangun aplikasi web
yang dapat berjalan pada multi platform browser, responsive dan dinamis sesuai
ukuran layar saat diakses. Walaupun bukan teknologi baru HTML5 dan CSS3
masih efektif digunakan dalam pembuatan sebuah website. Pemakaian fungsi drag
and drop memudahkan user dalam memindahkan gambar. Aplikasi dapat
digunakan dan diakses tanpa batasan waktu dan tempat.
Penelitian ini menghasilkan aplikasi Sistem Informasi Media Sosialisasi
Jamu yang dapat membantu pengguna umum untuk mengetahui informasi-
informasi umum tentang jamu dan dapat membuat jamu sendiri dengan panduan
resep yang ada. Aplikasi ini dapat menyelesaikan masalah yang terjadi dalam
kesulitan melakukan akses informasi tanpa mengeluarkan banyak biaya dan
tenaga, tanpa batasan waktu dan tempat.
6. Pustaka
[1] Biofarmaka IPB, 2013, Quality of Herbal Medicine Plants and Traditional
Medicine, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
[2] Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI,
2010, Riset Kesehatan Dasar.
[3] Pusat Penelitian dan Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, 2009,
Kajian Potensi Pengembangan Pasar Jamu, Kementerian Perdagangan.
[4] Shinoda, Evrina, 2013, Pengembangan Jamu Sebagai Warisan Budaya.
[5] Sudaryanto, dkk, Strategi Pemberdayaan UMKM Menghadapi Pasar Bebas
ASEAN.
[6] Adi Permana, Hapsoro,dkk, Eksplorasi HTML5 Dengan Studi Kasus Jejaring
Sosial Untuk Pembelajaran Kolaboratif, Surabaya:ITS.
[7] Kristiana, Yohanes, 2013, Perancangan dan Implementasi Media Ajar
Wayang Mahabarata Menggunakan HTML5 dan CSS3, Universitas Kristen
Satya Wacana, Salatiga.
[8] Pakereng, M. A. Ineke, dkk, 2012, Analisis dan Perbandingan HTML4.01
dan HTML5 (Studi Kasus: Web Online Music Store), Program Studi Teknik
Informatika FTI-UKSW, Salatiga.
[9] Shelyana,2012,available at:
https://shelyana.files.wordpress.com/2012/05/pengertian-jquery-html5-
css3.pdf, Diakses pada 20 desember 2015.
[10] Redaksi, Agromedia, 2008, Buku Pintar Tanaman Obat, PT. Agromedia
Pustaka.
[11] Prof. DR. (HC). H. W. Isnandar, 2008, Kumpulan 1001 Ramuan Obat
Tradisional Indonesia, PJ. Dayang Sumbi.