20
289 BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep Representasi Citra High Tech Architecture yang berkaitan erat dengan aspek teknologi kekinian atau modernisasi. konsep Representasi Citra High Tech Architecture itu sendiri adalah suatu gambaran, kemiripan, atau imitasi yang ditujukan untuk memaknai/menandai dari suatu objek perancangan. Dalam penerapannya, konsep perancangan ini dapat digambar seperti halya dunia hiperrealitas yakni sebuah kemampuan teknologi dalam menciptakan realitas virtual dan cyberspace (Perkembangan teknologi digital yang dapat membawa fantasi pengguna menembus batas, menciptakan ruang-ruang tiga dimensi berikut obyek-obyek di dalamnya, sampai pada tahap di mana realitas visual telah dilampaui dengan manipulasi pencitraan visual, sehingga seolah manusia melangkah dari dunia nyata menuju dunia fantasi, dunia maya yang tampak nyata). konsep Representasi Citra ini menjadi payung besar dari pengaplikasian tema dalam rancangan yaitu High Tech Architecture dengan berbagai macam sistem, karakter maupun prinsip-prinsipnya. Adapun hasil perancangannya adalah sebagai berikut: 6.1 Desain Kawasan Konsep desain kawasan menggunakan konsep Representasi Citra, dengan artian dalam sebuah penggambaran dari hiperrealitas dapat dibuat menjadi bentuk yang menarik serta menciptakan imaginasi yang erat kaitannya dengan realitas

Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

289

BAB VI

HASIL PERANCANGAN

Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

Representasi Citra High Tech Architecture yang berkaitan erat dengan aspek

teknologi kekinian atau modernisasi. konsep Representasi Citra High Tech

Architecture itu sendiri adalah suatu gambaran, kemiripan, atau imitasi yang

ditujukan untuk memaknai/menandai dari suatu objek perancangan. Dalam

penerapannya, konsep perancangan ini dapat digambar seperti halya dunia

hiperrealitas yakni sebuah kemampuan teknologi dalam menciptakan realitas

virtual dan cyberspace (Perkembangan teknologi digital yang dapat membawa

fantasi pengguna menembus batas, menciptakan ruang-ruang tiga dimensi berikut

obyek-obyek di dalamnya, sampai pada tahap di mana realitas visual telah

dilampaui dengan manipulasi pencitraan visual, sehingga seolah manusia

melangkah dari dunia nyata menuju dunia fantasi, dunia maya yang tampak nyata).

konsep Representasi Citra ini menjadi payung besar dari pengaplikasian tema

dalam rancangan yaitu High Tech Architecture dengan berbagai macam sistem,

karakter maupun prinsip-prinsipnya. Adapun hasil perancangannya adalah sebagai

berikut:

6.1 Desain Kawasan

Konsep desain kawasan menggunakan konsep Representasi Citra, dengan

artian dalam sebuah penggambaran dari hiperrealitas dapat dibuat menjadi bentuk

yang menarik serta menciptakan imaginasi yang erat kaitannya dengan realitas

Page 2: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

290

virtual dan cyberspace, namun tetap didukung dengan karakter, sistem dan prinsip

High Tech Architecture.

Gambar 6.1 Desain Kawasan

Sumber: Hasil Rancangan 2013

6.1.2 Spesifikasi Desain Kawasan

Seperti yang telah diutarakan pada pembahasan sebelumnya bahwa desain

kawasan ini menggunakan konsep Representasi citra yaitu dengan

mengaplikasikan pada seluruh bangunan dengan bentukan dan tampilan yang

seragam antara satu dengan yang lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk

menampilkan karakter High Tech Architecture baik itu struktur maupun

prinsipnya. Pada hasil rancangan tersebut, pengaplikasian konsep mengalami

beberapa perubahan dengan pertimbangan untuk mewujudkan kenyamanan dan

kemudahan bagi pengguna fungsi bangunan. Hasil rancangan yang terlihat pada

layout plan dan Site plan berikut ini:

Page 3: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

291

Gambar 6.2 Desain Site Plan, Lay Out & Perspektif Kawasan

Sumber: Hasil Rancangan, 2013

Halaman dipertahankan

difungsikan sebagai Area

Penghijauan (RTH) Gedung Riset & Penelitian

Pameran & Peragaan

Museum & Galeri

Page 4: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

292

Gambar 6.3 Tampak Depan

Sumber: Hasil Rancangan 2013

Gambar 6.4 Tampak Depan Kawasan

Sumber: Hasil Rancangan 2013

Page 5: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

293

Gambar 6.5 Tampak Samping Kawasan

Sumber: Hasil Rancangan 2013

Tampilan pada bangunan satu dengan yang lainnya merupakan keseragaman

diantaranya, yang menggunakan konsep yang diambil yaitu Representasi Citra High Tech

Architecture, terkesan menyatu dan bangunan tersebut memiliki karakter tersendiri. Pada

tampilan bangunan ini menggunakan struktur baja ruang (Space Frame). Sedangkan pada

bagian atap bangunan sebagian menggunakan dinding kaca dan dibuat transparant

sebagai pencahayaan alami, hal tersebut didesain untuk memberikan Point of View

tersendiri bagi bangunan tersebut.

6.2 Desain Bangunan

6.2.1 Tata Massa Bangunan

Pola tata massa pada Perancangan Gumul Techno Park ini ada beberapa

bagian yaitu Publik, Semi Publik, Semi Privat yang sesuai dengan konsep, yaitu

gedung Museum dan Gallery sebagai Area Publik, Pameran dan Peragaan sebagai

Semi Publik, dan Gedung Riset dan Penelitian sebagai Semi Privat.

Page 6: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

294

6.6 Tata Massa Bangunan

Sumber: Hasil Rancangan, 2013

6.2.2. Sirkulasi

Salah satu aspek terpenting dalam perancangan yaitu sirkulasi tapak dan

ruang. Pada Perancangan Gumul Techno Park ini sirkulasi pada tapak terdapat

dua bagian jalur sirkulasi yakni pengunjung berkendara dan Pedestrian Ways. hal

tersebut bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi pengguna.

Sedangkan untuk sirkulasi kendaraan menggunakan sistem sirkulasi linier

atau secara menerus dan sirkulasi kendaraan tersebut langsung diarahkan ke area

parkir. Sedangkan untuk sirkulasi Pedestrian Ways pada mulanya tidak ada

pembeda, namun pada hasil rancangan Pedestrian Ways dan jalur berkendara di

bedakan dengan meninggikan bagian untuk Pedestrian Ways.

Gedung Riset & Penelitian

Semi Privat Pameran & Peragaan

Semi Publik

Museum & Galeri

Publik

Parkir Pengunjung

Parkir Pengunjung &

Pengelola

Page 7: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

295

Gambar 6.7 Sirkulasi Pada Tapak Kawasan

Sumber: Hasil Rancangan 2013

Entrance Parkir Bus

Parkir Mobil

& Motor

User

Parkir Mobil

User

Parkir

Motor

Parkir

Pengelola

Parkir

Pengelola

Parkir

Motor

Parkir Mobil

User

Parkir Bus

Entrance

Pintu keluar

Page 8: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

296

Pada konsep sebelumnya sirkulasi pejalan kaki hanya satu alternatif yakni

ditempatkan pada space bangunan, namun pada hasil perancangannya untuk sirkulasi

pejalan kaki mengikuti pola dinamis dari pola jalan pada kawasan tapak. Perubahan ini

merupakan salah satu penyesuaian bebrapa masalah pada tapak yaitu pemberian

kemudahan akses bagi pengunjung itu sendiri.

Sirkulasi tapak secara linier merupakan pengaplikasian dari sirkulasi yang ada,

hal tersebut guna untuk memudahkan pengguna dan tidak mengganggu kegiatan yang ada

pada kawasan tersebut.

Gambar 6.8 Spesifikasi sirkulasi Kawasan

Sumber: Hasil Rancangan 2013

Sirkulasi Pejalan Kaki di luar bangunan

Page 9: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

297

Pola sirkulasi dalam ruang yang dipakai pada perancangan Gumul Techno Park

secara umum menggunakan pola radial yaitu bisa dicapai dari satu arah namun bisa

menjangkau ke semua arah. Sesuai dengan konsep awal yang menggunakan pola radial

untuk menciptakan ruang-ruang yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain.

Gambar 6.9 Sirkulasi Ruang

Sumber: Hasil Rancangan 2013

6.2.3 Sistem Sirkulasi Udara, Cahaya dan Kebisingan

Dalam perancangan yang perlu diperhatikan adalah pencahayaan dan

sirkulasi udara serta kebisingan yang ditimbulkan dari luar kawasan terbangun.

Pada Perancangan Gumul Techno Park ini menggunakan beberapa alternatif

Sirkulasi pada ruang juga

merupakan pengaplikasian

dari sirkulasi dalam ruang

sesuai den gan k o n sep

Representasi c itra High

T ec h A r ch i t ec t u r e .

Page 10: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

298

sebagai solusi arsitektural pada masalah pencahayaan, sirkulasi udara dan filter

kebisingan salah satunya adalah sebagai berikut.

Gambar 6.10 Sistem Pencahayaan pada Bangunan

Sumber: Hasil Rancangan 2013

Pemberian Ventilasi yang cuk up

untuk sirkulasi udara pada tiap

ruan g ruan gan, (men gantisipasi

kelem bap an dan p en gap dalam

r u a n g a n )

Bahan material kaca pada bagian

atap bangunan dapat memberikan

cahaya alam i ke dalan ruan gan

Permainan bentuk Shading dapat

menimbulkan efek estetika cahaya

y an g m en ar ik dalam ruan gan

Penggunaan Shading sebagai filter cahaya yang

datang secara langsun g pada ruangan yang tidak

membutuhkan cahaya matahari secara lan gsung.

Page 11: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

299

Efek cahaya matahari yang ditimbulkan kurang baik bagi bangunan, namun efek

yang merugikan tersebut bisa menjadi hal yang positif manakala mampu dimanfaatkan

sebagai cahaya alami. Seperti bangunan ini mayoritas menggunakan cahaya matahari

sebagai cahaya alami.

Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan

Sumber: Hasil Rancangan 2013

Salah satu alat sebagai filter kebisingan yang digunakan dalam perancangan

ini adalah pemberian vegetasi pada sisi bagian yang berdekatan dengan jalan raya,

serta pemberian pembatas atau kisi-kisi pada bagian ruangan yang relatif

membutuhkan ketenangan tinggi. Selain berfungsi sebagai filter dan peredam

kebisingan, vegetasi juga dapat difungsikan sebagai space antara jalan raya dan

dengan bangunan serta sebagai pengarah jalan.

Vegetasi yang digunakan pada perancangan Gumul Techno Park ini yaitu

pohon mahoni digunakan sebagai peneduh pada sisi-sisi jalan maupun area parkir,

sedangkan pohon palem sebagai pengarah.

Pemberian Vegetasi sebagai peredam kebisingan dan

sebagai filter udara kotor yang di timbulkan dari luar

Pembatas dinding peredam

kebisingan

Page 12: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

300

6.3 Ruang

Ruang merupakan inti dari keseluruhan kebutuhan bangunan baik itu

fungsi maupun aktifitas di dalam bangunan. Ruang dalam bangunan dibuat

dengan mengikuti bentuk denah masing-masing dari tiap fungsi bangunan. Area

bersifat publik maupun semipublik diletakkan pada lantai satu, hal ini

dimaksudkan untuk mempermudah pencapaian ke area yang diinginkan. Pada

lantai dua juga demikian, meskipun ruangnya hampir sama dengan lantai satu

namun tidak menutup kemungkinan volume pengunjungnya sedikit bisa jadi akan

lebih banyak.

Gambar 6.12 Denah Gedung Galeri & Peragaan

Sumber: Hasil Rancangan, 2013

Lobby

R. Peragaan Sains R.Galeri sosial

R.Galeri Sains

R.Galeri Tehnik

R.Galeri IT

Musholla

G. Peralatan

Toilet

R.Pamer IT Dapur Foodcourt

Foodcourt

R.Pamer Sains

Page 13: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

301

Gambar 6.13 Denah Gedung Museum & Perpustakaan

Sumber: Hasil Rancangan, 2013

Gambar 6.14 Denah Gedung Riset & Penelitian

Sumber: Hasil Rancangan, 2013

Museum Teknik Kuno

Museum

Teknik Modern R. informasi

Museum Sains Modern

Museum Sains

Kuno

Museum IT Kuno

Museum IT Modern

Perpustakaan

Toilet

SCTC Sains SCTC Tehnik

Galeri Pamer

R. Internet

R. Pelatihan

R. Laboratorium R. Riset & Penelitian

Toilet

Auditorium

Page 14: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

302

6.4 Bentuk dan Tampilan

Bentuk dan tampilan bangunan menggunakan konsep yang diambil yaitu

konsep Representasi Citra High Tech Architecture dengan bentukan yang dinamis

serta penguat pada bagian strukturnya. Hal itu terlihat pada fasad bangunan. Pada

setiap tampilan bangunan diberikan pembeda entrance untuk mempermudah

pengguna dan pengunjung dalam beraktifitas

Gambar 6.15 Tampilan Bangunan Gumul Techno Park

Sumber: Hasil Rancangan, 2013

Page 15: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

303

6.5 Utilitas

Sistem utilitas yang digunakan pada Perancangan Gumul Techno Park ini

yaitu:

1. Untuk sistem pembuangan (Drainase) menggunakan beberapa sistem secara

bertahap, karena bangunan ini merupakan bangunan yang memiliki fungsi

dengan tingkat kepadatan yang relatif tinggi. Maka cara penanganan

pembuangan (Drainase) ini dilakukan dengan penyediaan bak kontrol yang

terdiri dari empat tahap yaitu pembuangan tahap satu, dua, dan melalui

septictank, kemudian diarahkan ke bak resapan.

2. Untuk distribusi air bersih berasal dari PDAM dan sumur yang disalurkan ke

dalam Tandon air kemudian dipompa menuju tandon atas dan disalurkan titik-

titik bagian lubang distribusi air bersih ke seluruh bangunan.

3. Untuk instalasi listrik, dan penanggulangan kebakaran, bersumber dari pusat

PLN yang kemudian disalurkan ke rumah ME (Panel kontrol) selanjutnya

dialirkan pada panel utama yang didistribusikan langsung keseluruh bangunan

dan ruangan. Sedangkan untuk penanggulangan kebakaran yaitu dengan

pemberian Hydrant yang ditempatkan pada area yang mudah dijangkau yaitu

baik itu berada didalam maupun bagian luar pada tiap bangunan. Dan juga

terdapat sprinkler dan fire detector yang ditempatkan pada plafond disepanjang

koridor ruangan. Sprinkler ini akan bekerja secara otomatis apabila detector

panas (heat detector) menangkap adanya sinyal kebakaran. Sedangkan untuk

antisipasi terjadinya pemadaman listrik maka diberikan fasilitas cadangan yaitu

dengan menggunakan Generator listrik atau Genset.

Page 16: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

304

4. Bangunan ini juga menggunakan Air Condition (AC) yang ditempatkan baik

itu didalam ruangan maupun dikoridor ruangan. Tujuannya untuk

mendinginkan suhu dalam ruangan ketika suhu dalam ruangan mengalami

panas yang berlebihan.

Gambar 6.16 Utilitas Plumbing Kawasan

Sumber: Hasil Rancangan, 2013

Page 17: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

305

Gambar 6.17 Utilitas Kelistrikan Kawasan

Sumber: Hasil Rancangan, 2013

Gambar 6.18 Utilitas Kebakaran Kawasan

Sumber: Hasil Rancangan, 2013

Page 18: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

306

Gambar 6.19 Utilitas Air Condition (AC) Kawasan

Sumber: Hasil Rancangan, 2013

6.6 Sistem Struktur

Sistem struktur yang digunakan pada rancangan ini yaitu dengan

penggunaan struktur pondasi Strouss Pile, penggunaan struktur pondasi tersebut

dilakukan karena bangunan merupakan sistem bangunan berlantai tinggi, serta

menggunakan struktur baja ruang, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Page 19: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

307

Gambar 6.20 Potongan Kawasan

Sumber: Hasil Rancangan, 2013

Menggunakan gabungan

sistem struktur balok

pelengkung dan struktur

rangka baja profil O.

Struktur baja in i yang akan

sangat ditonjolkan dan

diekspos

Untuk pondasi bangunan

ini menggunakan struktur

pondasi Strouss Pile

Struktur pelengkung dari

baja sebagai struktur utama

Struktur pendukung pada dinding bangunan

terbuat dari baja lengkung atau bulat.

Page 20: Perancangan Gumul Techno Park - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1312/10/07660037_Bab_6.pdf · Gambar 6.11 Alternatif Solusi Kebisingan Sumber: Hasil Rancangan 2013

308

6.7 Detail Arsitektur

Untuk detail arsitektur pada hasil perancangan ini terdapat pada

Amphitheater dengan dikombinasi Fountain (air mancur) yang ditempatkan

bagian sudut tapak tepatnya pada dekat titik persimpangan jalan. Tujuannya

menciptakan vocal point pada persimpangan jalan tersebut.

Gambar 6.21 Detail Arsitektur

Sumber: Hasil Rancangan, 2013