115
PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION BRANDING PASAR BUNGA BRATANG SURABAYA TUGAS AKHIR Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual Oleh: Lucky Ardiansyah 13420100033 FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2017

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION

BRANDING PASAR BUNGA BRATANG SURABAYA

TUGAS AKHIR

Program Studi

S1 Desain Komunikasi Visual

Oleh:

Lucky Ardiansyah

13420100033

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM

SURABAYA 2017

Page 2: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION

BRANDING PASAR BUNGA BRATANG SURABAYA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Tugas Akhir

Disusun Oleh:

Nama : LUCKY ARDIANSYAH

NIM : 13420100033

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA

2017

Page 3: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

LEMBAR MOTTO

“Jangan menyia-nyiakan waktu karena itu akan membuatmu tertinggal”

i

Page 4: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

LEMBAR PERSEMBAHAN

Karya ini peneliti persembahkan untuk Kedua Orang Tua,

Orang yang terkasih, Para Dosen dan Teman-teman yang telah

membantu proses pembuatan karya

ii

Page 5: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

iii

Page 6: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

iv

Page 7: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

ABSTRAK

Penulis telah melakukan observasi langsung di tempat dan menemukan

bahwa Pasar Bunga Bratang Surabaya belum memiliki logo yang merupakan

kunci penting dalam mengenalkan tempat ini kepada khalayak. Pasar wisata ini

diminati karena ada produk unggulan yang ditawarkan. Dalam penelitian ini,

penulis akan berfokus pada proses merancang logo baru yang menjadi faktor

penting dalam proses selanjutnya. Konsep dari logo yang telah dirancang yaitu

bloom yang didapatkan dari analisa SWOT dan keywords. Konsep bloom yang

berarti mekar. Filosofi dari logo ini yaitu berkembangnya suatu tanaman mulai

dari benih hingga menjadi bunga yang mekar. Kata bloom juga dipilih karena

dapat mencerminkan harapan para pedagang Pasar Bunga Bratang Surabaya agar

tempat ini menjadi salah satu pilihan destinasi wisata pasar bunga yang lebih

unggul dan berbeda dengan kompetitornya. Pada proses pembuatan logo

dilakukan tahap brainstorming, pembuatan alternatif visual, sketsa logo alternatif,

pemilihan logotype. Selain pembuatan logo, telah dirancang GSM (Graphic

Standart Manual) yang bertujuan untuk memberikan penjelasan dan membantu

pengguna dalam menggunaan maupun mengaplikasikan brand identity Pasar

Bunga Bratang. Secara garis besar, GSM tersebut berisi Company Profile, Brand

Identity dan Promotional Item. Media promosi yang dibuat yakni berupa Brosur,

Flyer, Plastic Bag, Signage dan Billboard.

Kata Kunci: Identitas Visual, Logo, GSM (Graphic Standart Manual)

v

Page 8: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-

Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul

"Perancangan Identitas Visual Dalam Destination Branding Pasar Bunga Bratang

Surabaya" ini dapat diselesaikan.

Laporan Tugas Akhir ini disusun dalam rangka penulisan laporan untuk

memperoleh gelar Sarjana Desain pada Program Studi S1 Desain Komunikasi

Visual Stikom Surabaya. Melalui kesempatan yang sangat berharga ini, penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar -besarnya kepada semua pihak

yang telah membantu penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini, terutama kepada

yang terhormat :

1. Yang terhormat Siswo Martono, S.Kom., M.M. selaku Ketua Program Studi

S1 Desain Komunikasi Visual.

2. Yang terhormat Darwin Yuwono Riyanto, S.T., M.Med.Kom. dan Dhika

Yuan Yurisma, M.Ds. selaku Dosen pembimbing yang telah membimbing

dan memberikan sarannya dalam pengerjaan laporan tugas akhir ini.

3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini,

yang telah memberikan bantuan moral dan materiil dalam proses penyelesaian

laporan ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan yang

setimpal atas segala bantuan yang telah diberikan.

Surabaya, Agustus 2017

Lucky Ardiansyah

v

Page 9: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

DAFTAR ISI

SAMPUL

SAMPUL SYARAT

LEMBAR MOTTO ................................................................................................................ i

LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN ..................................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... vi

DAFTAR ISI........................................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 7

1.3 Batasan Masalah .......................................................................................................... 7

1. 4 Tujuan Perancangan .................................................................................................. 7

1. 5 Manfaat ......................................................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 9

2.1 Pasar Secara Umum .................................................................................................... 9

2.2 Jenis Pasar Tradisional dan Pasar Modern ............................................................ 9

vii

Page 10: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

2.3 Pasar di Surabaya .......................................................................................... 10

2.4 Pasar Bunga Bratang ..................................................................................... 10

2.5 Tanaman Hias ................................................................................................ 11

2.5.1 Karakteristik Tanaman Hias..................................................................... 12

2.6 Pariwisata ...................................................................................................... 12

2.7 Wisatawan ..................................................................................................... 12

2.8 Branding ........................................................................................................ 13

2.8.1 Destination Branding ................................................................................. 14

2.9 Identitas Visual .............................................................................................. 15

2.10 Desain Komunikasi Visual ......................................................................... . 16

2.11 Strategi Kreatif dan Komunikasi ................................................................. 19

2.12 Prinsip Desain .............................................................................................. 20

2.13 Teori Logo ................................................................................................... 21

2.13.1 Kriteria Logo .......................................................................................... 22

2.13.2 Jenis Logo .............................................................................................. 23

2.14 Teori Dynamic Logo .................................................................................... 25

2.15 Teori Tipografi ............................................................................................ 27

2.16 Teori Warna ................................................................................................. 29

2.17 Media Komunikasi ................................................................... ................... 29

2.18 Pengertian Pemasaran .................................................................................. 30

2.19 Promosi ........................................................................................................ 32

2.20 Media Promosi ............................................................................................ 33

2.21 Above the line dan Below the line ............................................................... 35

viii

Page 11: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

2.22 Teori Analisa SWOT ............................................................................................... 36

2.23 Segmentasi, Targeting, dan Positioning ............................................................. 37

2.23.1 Segmentasi ............................................................................................................ 37

2.23.2 Targetting ............................................................................................................. 38

2.23.3 Positioning ............................................................................................................ 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 41

3.1 Jenis Penelitian............................................................................................................ 41

3.2 Lokasi Penelitian ........................................................................................................ 41

3.3 Perancangan Penelitian ............................................................................................. 43

3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 45

3.4.1 Wawancara Mendalam........................................................................................ 46

3.4.2 Penelitian Pustaka ................................................................................................ 46

3.4.3 Dokumentasi Data ................................................................................................ 46

3.4.4 Observasi ................................................................................................................ 46

BAB IV KONSEP DAN PERANCANGAN ................................................................. 48

4.1 Hasil dan Analisis....................................................................................................... 48

4.1.1 Hasil dan Analisis Wawancara ............................................................................ 48

4.1.2 Hasil Analisis Mendalam ...................................................................................... 50

4.1.3 Hasil dan Analisis Observasi ............................................................................... 51

4.1.4 Hasil Dokumentasi ................................................................................................. 52

4.1.5 Analisis Kompetitor ............................................................................................... 54

4.1.5 Analisis SWOT........................................................................................................ 56

4.1.6 Segmentasi, Targetting, Positioning .................................................................. 58

ix

Page 12: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

4.1.7 Unique Selling Proposition ........................................................................ 60

4.2 Keywords ....................................................................................................... 61

4.2.1 Analisa Keywords .................................................................................... 63

4.3 Deskripsi Konsep .......................................................................................... 65

4.4 Perencanaan Kreatif ...................................................................................... 66

4.4.1 Tujuan Kreatif .......................................................................................... 66

4.4.2 Strategi Kreatif ......................................................................................... 66

4.5 Perancangan Media ....................................................................................... 77

4.5.1 Tujuan Media ........................................................................................... 77

4.5.2 Strategi Media .......................................................................................... 77

4.6 Implememtasi Desain .................................................................................... 78

4.6.1 Graphic Standard Manual ................................................................. ...... 78

BAB V PENUTUP .................................................................................................. 95

5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 95

5.2 Saran .............................................................................................................. 96

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

x

Page 13: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Peta Pasar Bunga Bratang ......................................................................... 42

Gambar 3.2 Kondisi Pasar Bunga Bratang Surabaya ................................................ 42

Gambar 3.3 Bagan Rancangan Penelitian .................................................................... 47

Gambar 4.1 Display Tanaman Pasar Bunga Bratang................................................. 53

Gambar 4.2 Display Tanaman Pasar Bunga Bratang................................................. 53

Gambar 4.3 Keyword Pasar Bunga Bratang Surabaya .............................................. 62

Gambar 4.4 Jenis font Raleway ...................................................................................... 67

Gambar 4.5 Palet warna logo Pasar Bunga Bratang .................................................. 68

Gambar 4.6 Brainstorming .............................................................................................. 70

Gambar 4.7 Alternatif Visual .......................................................................................... 71

Gambar 4.8 Sketsa logogram alternatif ........................................................................ 71

Gambar 4.9 Sketsa logogram alternatif ........................................................................ 72

Gambar 4.10 Logogram Terpilih .................................................................................... 72

Gambar 4.11 Logogram terpilih yang telah didigitalisasi ........................................ 73

Gambar 4.12 Logogram dengan Teknik Gestalt ......................................................... 74

Gambar 4.13 Alternatif Logotype .................................................................................. 75

Gambar 4.14 Logotype Terpilih ..................................................................................... 76

Gambar 4.15 Final Logo .................................................................................................. 76

Gambar 4.16 Cover GSM ................................................................................................. 79

Gambar 4.17 Sejarah Pasar Bunga Bratang Surabaya ............................................... 80

Gambar 4.18 Visi Misi PD Pasar SURYA Surabaya ................................................ 81

xi

Page 14: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

Gambar 4.19 Brand Identity Pasar Bunga Bratang Surabaya .................................. 82

Gambar 4.20 Golden Ratio Logo Pasar Bunga Bratang ........................................... 83

Gambar 4.21 Filosofi Logo Pasar Bunga Bratang ...................................................... 84

Gambar 4.22 Grid Sistem Logo Pasar Bunga Bratang Surabaya ............................ 85

Gambar 4.23 Minimum Clear Space Pasar Bunga Bratang Surabaya ................... 85

Gambar 4.24 Minimum size Pasar Bunga Bratang Surabaya ................................... 86

Gambar 4.25 Typeface ...................................................................................................... 87

Gambar 4.26 Color Usage ............................................................................................... 88

Gambar 4.27 Unacceptable Usage ................................................................................ 89

Gambar 4.28 Brosur .......................................................................................................... 90

Gambar 4.29 Flyer ............................................................................................................. 91

Gambar 4.30 Plastic Bag .................................................................................................. 92

Gambar 4.31 Signage ........................................................................................................ 93

Gambar 4.32 Billboard ..................................................................................................... 94

xii

Page 15: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pasar Bunga Kayoon ................... 55

Tabel 4.2 Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pasar Bunga Juanda ..................... 56

Tabel 4.3 Analisis SWOT Pasar Bunga Bratang Surabaya .................................. 57

xiii

Page 16: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Hasil Wawancara

Lampiran 2 Data Hasil Depht Interview

Lampiran 3 Graphic Standard Manual

xiv

Page 17: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Surabaya merupakan kota perdagangan yang aktif dan memiliki

sektor-sektor yang mendukung. Salah satunya adalah pasar tradisional. Pasar

tradisional di Surabaya memiliki potensi wisata yang belum sepenuhnya tergarap

dengan baik apabila dibandingkan dengan pasar tradisional di negara tetangga

yang sudah mendunia sebagai contoh pasar tradisional Phi Phi Don dan

Chatuchak di Thailand atau Chowrasta Market di Malaysia. Dalam daftar yang

dilansir oleh portal resmi kota Surabaya, www.sparkling.surabaya.go.id, Surabaya

sendiri telah memiliki 53 pasar tradisional yang tersebar di penjuru kota (Admin,

2017). Dari daftar pasar tradisional ini, rata-rata pasar ini memiliki produk yang

berbeda satu sama lain.

Upaya untuk mendukung pasar tradisional untuk bertransformasi menjadi

pasar yang memiliki kekuatan lebih dalam mendorong perekonomian rakyat dapat

ditunjukkan dalam berbagai cara yaitu dengan merevitalisasi fisik hingga

berpenampilan moderen dengan memberikan label dan branding baru. Hal ini

dapat ditunjukkan seperti pada pasar tradisional di kota Solo (Sigit, 2017).

Pemberlakuan logo agar pasar memiliki ciri khas juga telah dihimbau langsung

oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia Thomas Traikasih Lembong

(Pangaribuan, 2016). Menurut Thomas, adanya logo yang baku akan memberi

keseragaman serta konsistensi penerapan strategi branding pasar rakyat.

1

Page 18: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

2

Tanda-tanda dukungan agar pasar tradisional dijadikan tempat wisata juga

datang dari wali kota Surabaya Tri Rismaharini. Menurutnya, standard pasar tidak

harus mewah, tapi pasar tidak hanya sekadar menjadi tempat jualan, namun juga

bisa dijadikan tempat wisata, sehingga orang senang lagi belanja di pasar. Risma

merealisasikan hal tersebut, Risma mengutus wartawan ke kota Denpasar untuk

melirik pengelolan pasar tradisional yang terintegritas dengan tempat wisata.

(Effendi, 2017) .

Bertitik tolak dukungan dari pemerintah dan tokoh penting di atas, pasar

tradisional seharusnya dapat digarap dengan serius agar mendapatkan tempat di

hati masyarakat luas, terlebih apabila dijadikan sebagai obyek wisata. Salah satu

pasar yang berpotensi besar untuk menjadi obyek wisata adalah Pasar Bunga

Bratang Surabaya.

Irpan Harianja sebagai Ketua Forum Komunikasi Pengelola Obyek Wisata

Surabaya memperkuat eksistensi pasar tradisional untuk berkembang sebagai

obyek wisata pasar. Dalam hal ini Pasar Bunga Bratang dimasukkan ke dalam

daftar destinasi wisata bersama Pasar Bunga Kayoon (Pramudito, 2015). Ini

menunjukkan bahwa atas masukknya pasar tradisional sebagai obyek wisata

merupakan kesempatan bagi para pengelola agar mempersiapkan diri dan

berbenah untuk merebut persaingan dalam meraup nilai ekonomi yang dapat

dirasakan di kemudian hari.

Penulis melakukan perancangan identitas visual Pasar Bunga Bratang

Surabaya yang mempunyai potensi sebagai destinasi wisata baru di kota Surabaya.

Dalam penelitian ini, penulis akan berfokus pada proses merancang logo baru

yang menjadi faktor penting dalam proses selanjutnya. Penulis telah melakukan

Page 19: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

3

observasi langsung di tempat dan menemukan bahwa Pasar Bunga Bratang Surabaya

belum memiliki logo yang merupakan kunci penting dalam mengenalkan tempat ini

kepada khalayak. Upaya penciptaan logo Pasar Bunga Bratang Surabaya yang sesuai

harapan merupakan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperkokoh posisi Pasar

Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis pasar sekaligus

sebagai tempat perdagangan tanaman hias dan jasa yang berkaitan.

Perancangan desain ini difokuskan pada terciptanya logo Pasar Bunga

Bratang yang sesuai dengan fungsi dan tujuan. Berdasarkan hasil wawancara dengan

tokoh setempat yang menjabat sebagai Wakil Ketua Paguyuban Pasar Bunga Bratang

Surabaya yaitu Tri Utomo, pasar ini belum memiliki visi dan misi sebagai landasan

dalam perancangan logo. Oleh karena itu, penulis menggunakan dasar teori analisis

SWOT dalam mengetahui potensi yang dimiliki oleh tempat tersebut dengan cara

memilah dan menginventaris sebanyak mungkin segi kekuatan (strength), kelemahan

(weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat).

Logo Pasar Bunga Bratang Surabaya ikut berperan penting dalam

membentuk identitas pasar tradisional sekaligus sebagai media dalam

mengembangkan destinasi wisata guna dikenal lebih luas. Menurut Rustan (2009,

13) logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul 1937 dan

kini istilah logo lebih populer dari logotype. Logo bisa menggunakan elemen apa

saja: tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan lain-lain. Banyak juga yang

mengatakan logo adalah elemen gambar / simbol pada identitas visual. Kartika

dan Wijaya (2015, 34) menjelaskan bahwa logo adalah sebuah aplikasi visual,

yang membangun visual merek yang diperkuat elemen yang dapat bersama-sama

Page 20: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

4

mendukung identitas yang semua elemen itu dapat diterapkan pada aplikasi cetak,

digital, desain interior bahkan produk.

Pasar Bunga Bratang Surabaya yaitu sebuah tempat wisata perbelanjaan

yang berada di Jalan Bratang Binangun (Pramudito, 2015). Pasar ini awalnya

hanya pasar tradisional yang menjual tanaman dan berbagai kebutuhan pokok

tanaman, stand tanaman itu sendiri hanya berjumlah 5 dengan jumlah tanaman

yang seidikit, seiring perkembangan zaman Pasar Bunga Bratang Surabaya ini

mulai meningkatkan jumlah penjual dengan membagi Pasar Surya menjadi 3 yaitu

Pasar Tradisional, Pasar Burung dan Pasar Bunga yang memiliki keindahan dari

berbagai macam tanaman hias yang dikombinasikan dengan pepohonan dan

berbagai macam tanaman lainnya. Selain menyuguhkan keindahan berbagai

macan tanaman, wisata perbelanjaan ini juga berdekatan dengan wisata kuliner

dan taman wisata yang berada di balik pasar ini.

Tri Utomo menuturkan bahwa program acara tahunan yang diselenggarakan

oleh PD. Pasar Surya yaitu kerja bakti antar pedagang yang diselenggarakan setiap

agustus, kemudian lomba tanaman hias bonsai yang bertujuan sebagai meramaikan

Pasar Bunga Bratang Surabaya. Berbagai kunjungan dan studi juga sering dilakukan

contohnya acara penyuluhan yang diadakan mahasiswa pertanian Universitas

Airlangga Surabaya guna memberikan informasi tentang tanaman serta kunjungan

dari beberapa TK, SD, dan SMP yang ada di surabaya.

Pasar Bunga Bratang Surabaya sendiri merupakan salah satu dari 50 obyek

destinasi wisata yang sudah tergabung dalam Forum Komunikasi Pengelola Obyek

Wisata di Surabaya. Pasar wisata ini diminati karena ada produk unggulan yang

Page 21: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

5

ditawarkan. Pedagang daerah wisata Pasar Bunga Bratang juga sudah

menunjukkan sifat keramahtamahan kepada pembeli yang datang. Jumlah stand

bunga yang ada dalam Pasar Bunga Bratang ini juga dapat dikatakan lebih banyak

dari pasar bunga yang ada di kota Surabaya (lebih dari 50 stand), misalnya saja

bila dibandingkan dengan Pasar Bunga Kayon. Tempat berjualannya juga sudah

bersih dan sangat hijau dengan beragam tanaman hias yang dapat membuat

nyaman para pembeli yang berkunjung di pasar ini.

Penting bagi penulis untuk menjelaskan pengertian tentang destinasi wisata

karena mencakup topik di dalam penelitian ini. Destinasi wisata terdiri dari dua kata

“destinasi” dan “wisata”. Menurut Daryanto (1997), destinasi adalah suatu tempat

atau daerah tujuan. Sedangkan menurut Heriawan (2004), wisata suatu kegiatan yang

bersifat bersenang-senang (leisure) yang ditandai dengan mengeluarkan uang atau

melakukan kegiatan yang konsumtif. Sedangkan destinasi wisata adalah suatu

kawasan spesifik yang dipilih seseorang pengunjung yang mana ia dapat tinggal

selama waktu tertentu. Obyek wisata yang ada di Pasar Bunga Bratang Surabaya

memiliki beberapa unsur destinasi wisata yang harus dipenuhi oleh obyek wisata agar

memiliki daya tarik yang berhubungan dengan kualitas jasa antara lain, adanya

produk unggulan berupa tanaman hias dengan segala perlengkapannya, adanya akses

jalan penghubung yang mudah dijangkau, tanaman hias yang lengkap, dan disertai

dengan saran dan prasarana yang menunjang.

Pasar Bunga Bratang Surabaya dapat dikategorikan sebagai wisata bisnis

yang mengusung tema alam. Menurut Pendit (1994), wisata bisnis adalah wisata

yang dilakukan dalam rangka melakukan studi kelayakan usaha di daerah atau

negara yang dikunjungi. Salah satu cara untuk mengembangkan potensi wisata

Page 22: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

6

Pasar Bunga Bratang Surabaya, pengenalan berupa tindakan promosi perlu

dilakukan. Menurut Kotler dan Keller (2009,510) promosi atau juga dikenal

dengan komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah berbagai cara

untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara

langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk atau brand yang dijual.

Sebagai salah satu objek wisata perbelanjaan, kawasan Pasar Bunga Bratang

Surabaya perlu memiliki identitas sebagai faktor pembeda dan promosi, maka

untuk itu dilakukan suatu perancangan yang terkait dengan Identitas Visual dalam

menunjang destination branding kawasan Pasar Bunga Bratang Surabaya sebagai

media promosi potensi wisata. Perancangan Identitas Visual ini diharapkan dapat

menciptakan image menggunakan unit analisis SWOT (strength, weakness,

opportunity, dan threat). Selain digunakan untuk memperkuat nilai visual dan

karakter yang dimiliki namun juga dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan

kota dan daerah kepada masyarakat luar kota Surabaya dan calon wisatawan baik

dari nasional maupun internasional untuk lebih meningkatkan perekonomian

masyarakat.

Dalam kasus kawasan Pasar Bunga Bratang ini terdapat beberapa hal

mendasar yang mendorong diperlukannya sebuah identitas visual yaitu kawasan

Pasar Bunga Bratang adalah kawasan potensi wisata dengan demikian diharapkan

dapat meningkatkan jumlah wisatawan dan peningkatan ekonomi. Dalam

mendukung program PD. Pasar SURYA, perancangan identitas visual dan media

promosi diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung serta dapat

mempertahankan posisi Pasar Bunga Bratang dari ancaman pesaing-pesaingnya.

Page 23: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

7

1.2 Rumusan Masalah

Setelah menyimak permasalahan di atas, dapat dirumuskan bahwa

permasalahan yang dapat diidentifikasikan dari berbagai sumber pada latar

belakang yaitu bagaimana merancang Identitas Visual dalam destination branding

Pasar Bunga Bratang Surabaya.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah diatas, batasan

masalah yang dibahas dalam tugas akhir ini yaitu:

Merancang logo

Membuat GSM (Graphic Standard Manual)

Implementasi media dari rancangan Graphic Standard Manual (GSM) berupa

: Brosur, Plastic Bag, Signage, Flyer.

1.4. Tujuan Perancangan

Tujuan dan manfaat dari pembuatan Tugas Akhir ini untuk menjawab

pertanyaan yang terdapat dalam rumusan masalah. Sehingga akan mempermudah

tercapainya tujuan Tugas Akhir sebagai berikut:

Tujuan dari tugas akhir ini adalah:

Merancang dan membangun sebuah logo yang dapat menggambarkan

Pasar Bunga Bratang Surabaya.

Page 24: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

8

Merancang media promosi Pasar Bunga Bratang sebagai media

pengaplikasian dari logo yang telah didesain.

1.5 Manfaat

Manfaat yang didapat dari tugas akhir ini adalah:

Manfaat Teoritis:

1. Menambah referensi bagi mahasiswa Desain Komunikasi Visual dalam

melakukan perancangan khususnya perancangan yang serupa.

2. Meningkatkan kemampuan memberikan solusi terhadap perancangan

yang serupa.

Manfaat Praktis:

1. Meningkatkan jumlah wisatawan dan perekonomian Pasar Bunga Bratang.

2. Meningkatkan identitas visual sebagai karakter dari sebuah tempat wisata

Pasar Bunga Bratang Surabaya.

Page 25: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab II ini menjelaskan tentang landasan teori yang relevan dengan

perancangan ini. Dalam kajiannya akan dipaparkan beberapa teori serta dasar-

dasar pemikiran yang terkait dan dapat mendukung dalam perancangan.

2.1 Pasar Secara Umum

Menurut Adiwarman A. Karim definisi pasar yaitu tempat atau keadaan

yang mempertemukan antara permintaan (pembeli) atau penawaran (penjual)

untuk setiap jenis barang, jasa atau sumber daya. Pembeli meliputi konsumen

yang membutuhkan barang dan jasa, sedangkan bagi industri membutuhkan

tenaga kerja, modal dan barang baku produksi baik untuk memproduksi barang

maupun jasa. Penjual termasuk juga untuk industri menawarkan hasil produk atau

jasa lahan menyewakan atau menjual asetnya, sedangkan pemilik modal

menawarkan pembagian keuntungan dari kegiatan bisnis tertentu (Karim, 2010)

2.2 Jenis Pasar Tradisional Dan Pasar Modern

Menurut (Mukbar, 2007) karakteristik pasar tradisional dan pasar modern

dapat ditinjau dari beberapa aspek. Berdasarkan aspek kondisi fisik tempat usaha,

pasar tradisional memiliki bangunan temporer, semi permanen, atau permanen.

Kondisi fisik pasar modern yaitu memiliki bangunan permanen, fasilitas memadai,

dan mewah. Berdasarkan aspek metode pelayanan, di pasar tradisional pedagang

melayani pembeli dan terjadi tawar-menawar. Metode pelayanan di

9

Page 26: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

10

pasar modern yaitu sistem swalayan di mana pembeli melayani dirinya sendiri dan

harga sudah pasti sehingga tidak ada tawar-menawar.

2.3 Pasar di Surabaya

Berikut ini adalah beberapa daftar nama-nama Pasar di Surabaya lengkap

dengan alamat lokasi pasar tersebut.

1. Kapasari Baru Jl.Kapasan

2. Aswotomo Jl.Sidodadi 183

3. Pucang Anom Jl.Pucang Anom

4. Gubeng Kertajaya Jl.Kertajaya

5. Bratang :-Bunga,Burung,Inpres Jl.Bratang Binangun

6. Keputih Jl.Keputih

7. Kendangsari Jl.Kendangsari

2.4 Pasar Bunga Bratang

Pasar bunga Bratang adalah pasar bunga tradisional di Surabaya, tepatnya di

jalan Bratang. Pada awal mulanya, pasar ini hanya dihuni oleh 5 penjual dari

Pasar Kayoon, untungnya, area kecil ini menjadi besar dan berkembang sejak

tahun 1990-an.

Saat ini, pasar ini sudah terorganisir; kebersihannya sudah dijaga dan hal ini

membuat nyaman para pengunjung yang ingin membeli bunga. Selain itu, fasilitas

di pasar menjadi lebih baik, seperti tempat parkir yang relatif aman dan bagus.

Page 27: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

11

Jangan khawatir tentang kriminalitas selama Anda belanja, karena daerah ini

aman dari gangguan.

Sepintas, pasar bunga ini tampak seperti sebuah pasar bunga biasa, dimana

terdapat beragam tanaman hias yang tersusun rapi di setiap bilik pedagang, daun

berwarna-warni dan bunga-bunga yang cantik dan harum. Padahal, Pasar Bunga

Bratang ini berdiri di lahan lebih dari 2400 m2. Terdapat lebih dari 200 stan

berukuran 3x4 meter di setiap kios di area pasar. Dan lebih dari 65 orang penjual

bunga hidup dan menjalankan bisnis di pasar ini.

Pasar Bunga Bratang buka 24 jam sehari, meskipun beberapa kios ditutup

pada pukul 18.00, tetapi ada beberapa stan tetap buka. Para pengunjung sebagian

besar datang pada akhir pekan, mulai dari pagi hingga sore hari. Pasar Bunga

Bratang adalah pasar yang paling lengkap dibanding toko bunga lainnya.

Misalnya, ketika di tempat lain sangat sulit untuk mendapatkan tanaman Toga

(Tanaman Obat Keluarga), di sini pasti tersedia.

2.5 Tanaman Hias

Tanaman hias adalah jenis tanaman yang bermanfaat sebagai menambah

keindahan dan kecantikan suatu objek yang ada di lingkungan, untuk penempatan

tanaman hias bisa di suatu ruangan (interior) maupun luar ruangan (exterior),

tanaman yang ditanam berupa bunga, pohon, dan daun.

Page 28: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

12

2.5.1 Karakteristik Tanaman Hias

Menurut (Lubis, 1991) Karakteristik Tanaman Hias sebagai berikut:

1. Merupakan Produk Estetika (produk seni atau art), walaupun ada yang

berfungsi ganda, misalnya tanaman obat dan hias.

2. Keragaman jenis dan penampilan fisik (bentuk bunga atau daun, tekstur,

warna, penampilan atau kemasan) sangat penting.

3. Teknik budaya sangat intensif dibandingkan dengan sayuran dan buah.

2.6 Pariwisata

Pariwisata adalah salah satu jenis industri mampu menghasilkan

pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan

penghasilan, standar hidup serta sektor-sektor produktivitas lainnya. Selanjutnya

sebagai sektor yang komplek, ia juga meliputi industri-industri kerajinan tangan

dan cindera mata. Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga dipandang

sebagai industri (Wahab, 1975:9).

2.7 Wisatawan

Wisatawan adalah orang-orang yang melakukan kegiatan wisata (Undang-

undang nomor 10 tahun 2009). Semua orang yang melakukan perjalanan wisata

dinamakan wisatawan. Apapun tujuannya dan perjalanan tersebut tidak untuk

menetap ataupun mencari nafkah ditempat yang dikunjungi.

Page 29: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

13

2.8 Branding

Dalam komunikasi pemasaran baik pemasaran barang maupun jasa,

branding merupakan cara untuk membentuk hubungan emosional antara produsen

dan konsumen. Kedekatan emosional ini akan mempengaruhi pemilihan dan

keputusan konsumen dalam memilih sebuah brand. Kotler dan Amstrong

berpendapat bahwa brand sebagai nama,istilah, tanda, simol, desain, atau

kombinasi seluruhnya, yang digunakan untuk mengidentifikasi barang atau saja

yang ditawarkan sekaligus sebagai diferensiasi produk (Ferrinadewi, 2008:137).

“Brand merupakan unsur penting pada komunikasi pemasaran. Brand

adalah apa yang dipikirkan dan disarankan oleh konsumen. Terdapat dua jenis

manfaat Brand yaitu manfaat fungsional, mengacu pada fungsi produk yang

ditawarkan, dan manfaat emosional yang mengacu pada kemampuan brand untuk

membuat penggunanya merasakan sesuatu selama pembelian atau selama proses

konsumsi” (Aaker & Joachimstahler 2002).

Sebuah brand perlu dihidupkan keberadaannya, sehingga posisinya tidak

tergantikan di benak konsumen. Brand membutuhkan pemeliharaan yang

sustainable atau yang berkelanjutan dengan cara branding. Hal ini sependapat

dengan pernyataan yang dikembangkan oleh Bill Vhiaravella & Barbara Findly

Schenck dalam Branding for Dummis memaparkan bahwa:

“perceptions is everything. Many people think that the logo is the brand, but, in

fact, the logo is just one representation of the brand. Your brand isn’t how you

look or what you say or even what you sell. Your brand is what people believe you

Page 30: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

14

stand for. Your brand lives in consumer beliefs and perceptions that are accurate

and in alignment with what you want your brand to be.” (Chiaravalle & Schenck,

2007: 11).

Brand adalah segala sesuatu tentang merek tersebut, maka dalam hal ini

peran persepsi sangat penting digunakan. Sedangkan branding adalah usaha untuk

menjadikan brand tersebut hidup dan aktif, sehingga akan terus tumbuh dan

berkembang di benak konsumen. Branding juga memiliki tujuan yaitu untuk

menyamankan persepsi antara produsen dan konsumen. Sehingga tumbuh

kembang brand dapat sejalan dengan apa yang diinginkan konsumen dan apa

yang diharapkan produsen. Persepsi yang sejalan akan membentuk hubungan

emosional diantara keduanya. Ketika terbentuk hubungan emisional yang positif

Antara konsumen (pengelola) dan produsen (pengunjung) maka akan terbentuk

kepercayaan, sehingga kemudian menjadi loyalitas konsumen atau loyalitas

pengunjung.

2.8.1 Destination Branding

Branding tidak hanya berkaitan dengan bagaimana produsen

mengkonsumsikan barang, jasa, atau personality seseorang. Namun, branding

juga dapat digunakan untuk mengkonsumsikan tempat, karena brand sendiri juga

dapat berkaitan dengan tempat lebih khususnya destinasi. Seperti yang dikemukan

oleh Robert Govers dan Frank Go dalam bukunya “Place Branding” (2009: 31)

memaparkan bahwa “brand is the good nama for product, an organization, or

place linked to its identity”.

Page 31: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

15

Dalam destination branding, terdapat lima tahapan yang harus dilalui.

Menurut Morgan & Pritchard (dalam Rafika Putri Amaliah, jurnal, 2013: 6)

tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Marketinvestigation, analysis, and recommendations: pada tahap ini

dilakukan kegiatan pemetaan potensi pasar, hal-hal apa saja yang dapat

dikembangkan serta menyusun strategi.

b. Brand identity development: dibentuk berdasarkan visi, misi, dan image

yang ingin dibentuk daerah tersebut. Tahap ini menunjukkan bahwa brand

identity development adalah tahap menentukan identitas daerah yang

bersifat intangible yang diperkenalkan kepada publik untuk

menggambarkan daerah tersebut.

c. Brand implementation. Menjelaskan bahwa brand implementation

merupakan suatu usaha untuk mengintegrasikan semua pihak yang terlibat

dalam pembentukan merek, sehingga destination branding dapat berhasil.

d. Monitoring, evaluation, and review. Pada tahap ini dilakukan usaha untuk

monitoring apakah ada penyimpangan, kekurangan, dan sebagainya. Hasil

monitoring kemudian dievaluasi dan direview untuk perbaikan

selanjutnya.

2.9 Identitas Visual

Identitas visual adalah element yang dilihat dan disentuh sebagai bagian dari

suatu merk, yang menyederhanakan dan menyampaikan arti simbolik yang tidak

bisa digambarkan melalui kata-kata.

Page 32: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

16

Alicia Perry dan David Wisnom (2002: 18), menegaskan bahwa identitas

visual memilii 4 tujuan diantaranya:

1. Untuk menghidupkan merk tersebut dengan memberikan karakter dan

kepribadian terhadapnya.

2. Meningkatkan pengenalan publik akan merk tersebut.

3. Membuat merk tersebut berada di antara arus kompetisi yang ketat.

4. Menggabungkan segala perbedaan yang tercerai berai ke dalam suatu

kesatuan gaya dan feeling.

2.10 Desain Komunikasi Visual

Menurut Kusrianto dalam Sriwitari dkk (2014:2), desain komunikasi visual

adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi

serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan

gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa

bentuk dan gambar, tatanan huruf, serta komposisi warna serta tata letak atau

perwajahan. Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh orang atau kemlompok

yang menjadi sasaran penerima.

Dalam dunia seni rupa dan desain dikenal adanya istilah nirmana. Nirmana

mengajarkan unsur atau elemn yang ada pada suatu lukisan atau gambar serta

estetika seni dalam mengorganisasi unsur atau elemen agar menjadi sebuah karya

seni yang bagus sekaligus bermakna.

Page 33: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

17

Hubungan antara elemen-elemen dasar disusun sesuai prinsip-prinsip desain

sehingga tercipta desain yang komunikatif dan dapat diterima oleh masyarakat.

Unsur-unsur dasar dari desain yaitu:

Menurut Supriyono dalam Sriwitari dkk (2014:36),

Garis (Line) adalah jejak dari suatu benda. Ia tidak memiliki kedalaman;

hanya memiliki ketebalan dan panjang, sehingga disebut elemen atau

dimensi.

Bidang (Shape) menurut Sanyoto dalam Sriwitari dkk (2014:39) adalah

suatu bentuk raut pipih, datar sejajar dengan dimensi panjang dan lebar

serta menutup permukaan. Bidang dapat diartikan sebagai bentuk yang

menempati ruang dwimatra.

Warna, salah satu elemen visual terpenting yang membuat sebuah karya

menjadi paripurna dalam esensi visual. Selain untuk menarik perhatian

warna juga berperan untuk memperkuat makna pesan yang disampaikan.

Penggunaan warna yang tepat akan membantu menciptakan mood dan

membuat teks lebih berbicara (Sriwitari, 2014:41).

Gelap terang (Value) adalah dimensi mengenai derajat terang gelap atau

tua muda warna yang disebut pula dengan istilah lightness atau ke-

terangan warna. Value adalah nilai gelap terang untuk memperoleh

kedalaman karena pengaruh cahaya (Sriwitari, 2014:44).

Page 34: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

18

Tekstur (Texture) adalah nilai raba atau halus kasarnya suatu permukaan

benda (Sriwitari, 2014:45).

Format, menurut Supriyono dalam Sriwitari (2014:46) disarankan bahwa

seorang desainer komunikasi visual harus cermat memperhitungkan besar

kecilnya elemen visual agar memiliki nilai kemudahan baca (legibility)

yang tinggi.

Desain komunikasi visual tidak bisa lepas dari tipografi sebagai unsur

pendukungnya. Perkembangan tipografi banyak dipengaruhi oleh faktor budaya

serta teknik pembuatan. Karakter tipografi yang ditimbulkan dari bentuk hurufnya

bisa dipersepsikan berbeda. Pemilihan huruf tidak semudah yang dibayangkan,

ribuan bahkan jutaan jumlah huruf menyebabkan desainer harus cermat dalam

memilih tipografi yang tepat untuk karyanya.

Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja bisa berarti

suatu makna yang mengacu pada sebuah objek ataupun gagasan tapi juga memilii

kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual. Hal ini

dikarenakan terdapatnya nilai fungsional dan estetika dalam suatu huruf.

Pemilihan jenis huruf disesuaikan dengan citra yang ingin diungkapkan. Ada

berbagai cara pendekatan untuk memperdalam ilmu maupun wawasan ilmu

tentang huruf.

Melalui pengenalan sejarah tentang huruf.

Mengenali anatomi bentuk huruf.

Page 35: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

19

Mengenali jenis huruf.

Membandingkan ciri masing-masing huruf.

Mempelajari tata letak huruf.

Mempelajari komposisi penggabungan huruf.

Mempelajari ilmu warna.

Mempelajari ciri bentuk huruf dengan emosi pesan yang hendak disampaikan.

Menurut Adi Kusrianto dalam Sriwitari dkk (2014:62), didalam desain

grafis tipografi didefinisikan sebagai suatu proses seni untuk menyusun bahan

publikasi menggunakan huruf cetak. Oleh karena itu menyusun meliputi

merancang bentuk huruf cetak hingga merangkainya dalam sebuah komposisi

yang tepat untuk memperoleh suatu efek tampilan yang dikehendaki.

2.11 Strategi Kreatif dan Komunikasi

1) Strategi Kreatif

Merupakan penjabaran tujuan periklanan yang diartikan menjadi pesan

perdagangan atau kampanye yang biasa hadir dalam art work, iklan media

elektronik, slide, dan materi iklan yang siap dipublikasikan. Beberapa pendekatan

untuk mengerjakan strategi kreatif antara lain : generic, unique selling

proposition, menciptakan brand image, mencari inherent in the brand, dan

positioning.

Page 36: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

20

2) Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi adalah cara untuk membuat suatu konsep perencanaan

komunikasi yang bertujuan untuk membangun brand awareness (perihal produk)

atau membangun public awareness (perihal kampanye) dengan pertimbangan

pesan apa saja yang ingin disampaikan? (what to say?) dan bagaimana pesan itu

akan disampaikan kepada target market? (how to say) serta dengan media apa saja

pesan akan disampaikan.

What to say

What to say mengacu pada pesan yang hendak disampaikan kepada target audiens,

dengan memperhatikan beberapa faktor, diantaranya mengenal produk atau jasa

pesan promosi secara tepat (jenis, fisik, fungsi, dan manfaat)

How to say

How to say mengacu pada bagaimana pesan itu akan disampaikan kepada target

audiens dengan memperhatikan faktor berikut :

- Karakteristik produk

- Positioning dibenak target audiens.

2.12 Prinsip Desain

Metoda seorang desainer harus memperhatikan beberapa kunci dalam

sebuah pertanyaan untuk memberikan jawaban yang tepat dan optimal atas

permasalahan yang timbul, juga sebuah sistem manajemen atau suatu sistem yang

Page 37: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

21

mengatur proses sampainya pesan kepada penerima pesan, diantaranya adalah

sebagai berikut :

Analisa 5W + 1H

What (apa)

Apa yang akan dilakukan agar produk memiliki identitas?

Who (siapa)

Siapa produk yang akan di rancang identitasnya?

Why (kenapa)

Kenapa produk harus melakukan tindakan demikian?

Where (dimana)

Untuk dimana identitasi produk ini di kenal?

When (kapan)

Kapan kegiatan tersebut mulai dilaksanakan ?

How (kreatifitas)

2.13 Teori Logo

Menurut Surianto Rustan (2009,13) logo adalah penyingkatan dari logotype.

Istilah logo baru muncul tahun 1937 dan kini istilah logo lebih 14 popular dari

logotype. Logo bisa menggunakan elemen apa saja : tulisan, logogram, gambar,

ilustrasi, dll. Hal yang tidak boleh dilupakan dalam suatu desain apapun itu

Page 38: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

22

bentuknya adalah logo. Karena logo merupakan salah satu identitas dalam suatu

desain. Suatu logo yang bagus tidak hanya dilihat dari segi estetiknya saja

melainkan apakah visual dari logo tersebut sudah mewakili produk yang ingin kita

komunikasikan. Selain sesuai dengan kriteria produk, logo haruslah mudah di

aplikasikan ke media grafis dalam berbagai macam ukuran, dan mudah diingat.

Serta bermakna positif dan memiliki filosofi dari setiap elemen bentuknya.

Menurut Kevin Budelmann, Yang Kim, Curt Wozniak dalam bukunya brand

identity essentials sebuah logo haruslah menjadi pencerita sebuah produk. Bentuk-

bentuk ilustratif dapat menjadi acuan untuk menceritakan apa tujuan sebuah

produk atau jasa, yang mana logo itu akan menjadi lambang kekuatan.

2.13.1 Kriteria Logo

Mengutip dari buku Mendesain Logo Karya Surianto Rustan, logo yang

baik secara umum harus mencakup beberapa hal sebagai berikut:

1. Original dan Destinctive, atau memeiliki nilai kusus, keunikan dan daya

pembeda yang jelas.

2. Legible, atau memiliki tingkat keterbacaan yang cukup tinggi, meskipun

diaplikasikan dalam berbagai ukuran dan media yang berbeda-beda.

3. Simple atau sederhana, dengan pengertian mudah ditangkap dan dimengerti

dalam waktu relatif singkat.

4. Memorable, atau cukup mudah untuk diingat, karena keunikan bahkan

dalam waktu yang cukup lama.

Page 39: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

23

5. Easly assosiated with the company, dimana logo yang baik akan mudah

dihubungkan atau diasosiasikan dengan jenis usaha dan citra suatu

perusahaan, institusi maupun organisasi.

2.13.2 Jenis Logo

Berdasarkan pendapat John Murphy dan Michael Rowe ( seperti dikutip

Perdana, 2007), logo berdasarkan elemen visualnya yaitu sebagai berikut:

a. Logo berupa nama (Name only logos)

Logo ini terdiri atas nama saja dari produk atau lembaga. Logo ini akan

berfungsi dengan tepat untuk nama yang pendek dan mudah dieja.

b. Logo berupa nama dan gambar (Name/symbol logos)

Logo ini terdiri dari nama dengan tipe huruf yang berkarakter dan dipadu

dengan gambar yang sederhana yang keduanya merupakan satu kesatuan yang

utuh saling melengkapi.

c. Logo berupa inisial/singkatan nama (Initial letter logos)

Logo dengan nama singkatan dari nama lembaga yang panjang dan sulit

serta perlu banyak waktu untuk mengingatnya. Masalah yang sering timbul dari

logo ini adalah khalayak tidak mengetahui apa kepanjangan dari singkatan

tersebut walaupun logonyasudah dikenal.

Page 40: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

24

d. Logo berupa nama dengan visual yang khusus (Pictorial name logos)

Logo ini berupa nama dari produk dan lembaga dengan eleman yang

penting dan menonjol yang secara keseluruhan memiliki ciri yang sangat khusus.

Bahkan jika nama/kata/teks dari logo tersebut diganti dengan yang lain tidak

terlihat berbeda dengan sebelumnya.

e. Logo asosiatif Associative logos)

Logo ini biasanya berdiri sendiri bukan berupa nama produk atau lembaga,

namun memiliki asosiasi langsung dengan nama lembaga, produk atau daerah

aktivitas yang dijalani oleh lembaga tersebut.

f. Logo dalam bentuk kiasan (Allusive logos)

Logo jenis ini memiliki tampilan visual yang mengingatkan bentuk dari

benda-benda tertentu misalnya, Mercedes Benz dengan bentuk kiasan stir mobil,

walaupun hubungan logo dengan bentuk-bentuk kiasan tersebut terjadi secara

kebetulan atau hanya dihubung-hubungkansaja. Logo jenis ini tidak dapat

langsung memberikan hubungan antara nama lembaga atau produk dengan

logonya dan pada kenyataannya bentuk-bentuk kiasan tersebut merupakan

penarik(focus of interest).

g. Logo dalam bentuk abstrak (Abstract logos)

Banyak logo yang dibuat saat ini menggunakan bentuk-bentuk abstrak atau

tidak memiliki asosiasi dengan bentuk apapun yang ada di alam.bentuk-bentuk ini

dalam proses pengenalannya pada khalayak menurut waktu dan biaya yang tidak

Page 41: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

25

sedikit dibanding dengan bentuk-bentuk yang sudah akrab apalagi sampai

melekatkannya dalam benak khalayak. Masalah yang sering timbul adalah

kemiripan dengan logo lainnya yang beredar di masyarakat.

2.14 Teori Dynamic Logo

(Waller, 2014:4) Menyatakan bahwa “so, in an era where brands are

seeking to connect with people on a more human level, it’s little wonder dynamic

identities are being embraced. Dynamic identities enable companies to keep their

audiences awake. They forge a less corporate, more personal connection with

people.” Bahwa di era di mana brand ingin berhubungan langsung dengan

manusia dengan lebih manusiawi, tidak dapat dipungkiri bahwa dynamic identities

agak mengejutkan bahwa dynamic identities semakin dirangkul. Dynamic

identities memungkinkan perusahaan untuk menjaga audiencenya untuk tetap

terjaga, mereka menjadi tidak terlalu “corporate”, lebih membangun hubungan

dengan orang orang.

a. Teori Gestalt

Desain Grafis merupakan cabang ilmu dari seni visual yang tidak bisa lepas

dari ilmu psikologi. Peran psikologi dalam Desain Grafis meliputi bagaimana

seseorang secara psikis merespon tampilan visual disekitarnya. Salah satu teori

psikologi yang paling populer dan banyak digunakan dalam desain grafisadalah

teori Gestalt. Gestalt merupakan sebuah teori psikologi yang menyatakan bahwa

seseorang akan cenderung mengelompokkan apa yang dia lihat disekitarnya

menjadi suatu kesatuan utuh berdasarkan pola, hubungan, dan kemiripan. Teori

Page 42: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

26

ini dibangun oleh tiga ilmuwan asal Jerman yaitu: Kurt Koffka, Max Wertheimer,

and Wolfgang Köhler. Gestalt dalam banyak digunakan dalam Desain Grafis

karena menjelaskan bagaimana persepsi visual bisa terbentuk.

b. Teori Semiotika

Menurut Agus Sachari (2000: 48) semiotika biasa diartikan sebagai ilmu

tanda, yang berasal dari bahasa Yunani semeion, atau yang berarti tanda. Dua

tokoh utama perintis semiotika dalam linguistik adalah Charles Sanders Pierce

(1839-1914) dan Ferdinand de Saussure (1853-1931). Pierce adalah seorang ahli

filsafat dan ahli logika yang berdomisili di Jerman, sedangkan Saussure adalah

ahli linguistik umum dan tinggal di Perancis.

Menurut Pierce, logika adalah mempelajari bagaimana orang bernalar,

berpikir, berkomunikasi dan memberi makna apa yang ditampilkan oleh alam

kepada orang lain melalui tanda. Pemaknaan tanda bagi Pierce bisa berarti sangat

luas, baik dalam linguistik maupun “tanda-tanda” lain yang bersifat umum,

sedangkan de Saussure lebih banyak menekankan kepada “tanda-tanda” sebagai

dasar untuk mengembangkan teori linguistik umum. Saussure beranggapan,

bahwa tanda-tanda linguistik mempunyai kelebihan dari sistem semiotika yang

lainnya. Pierce menghendaki teori semiotik dapat bersifat umum dan dapat

diterapkan pada segala macam hal yang berhubungan dengan tanda.

Menurut Pierce via Agus Sachari, secara prinsip ada tiga hubungan yang

berkaitan dengan tanda, yaitu:

Page 43: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

27

1) Ikon: yaitu hubungan tanda dengan acuannya yang berupa hubungan

kemiripan (contoh: peta, logo, lambang pemerintahan).

2) Indeks : yaitu hubungan tanda karena ada kedekatan eksistensi (contoh:

rambu-rambu lalu lintas).

3) Simbol : yaitu hubungan yang sudah terbentuk secara konvensional atau

kesepakatan bersama (contoh: anggukan kepala tanda setuju).

Pemanfaatan dan penerapan semiotika pada ranah Desain Komunikasi

Visual, dapat dilihat dari usaha mengkomunikasikan pesan dengan menggunakan

tanda (representament) sebagai unsur utama karya desain. Tanda di sini terwujud

dalam bentuk tanda verbal dan non verbal yang diproduksi. Tanda verbal berupa

pesan verbal (ucapan) yang terwakili baik suara atau tulisan, sedang tanda non

verbal (visual) berupa gambar yang terangkai yang membawa pesan yang juga

terkait dengan pesan yang disampaikan.

2.15 Teori Tipografi

(Wijaya, 1999: 52-3) mengungkapkan bahwa tipografi adalah hal terpenting

dari suatu pembangunan identitas yang efektif. Peran tipografi terlihat dalam

strategi positioning dan hierarki informasi yang disusun. Penggunaan typeface

harus flexible dan mudah digunakan. Kejelasan dan keterbacaan adalah poin

terpenting. Terdapat empat prinsip pokok tipografi yang mempunyai tujuan utama

untuk memastikan agar informasi yang ingin disampaikan oleh suatu karya desain

komunikasi visual dapat tersampaikan dengan tepat. 4 prinsip tipografi yang

sangat mempengaruhi keberhasilan suatu desain tipografi yaitu :

Page 44: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

28

1. Legibility

Kualitas pada huruf yang membuat huruf dapat terbaca. Dalam suatu

karya desain, dapat terjadi pemotongan, dan lain sebagainya yang dapat

menyebabkan berkurangnya legibilitas suatu huruf. Untuk menghindari hal

ini, maka seorang desainer harus mengenal dan mengerti karakter daripada

bentuk suatu huruf dengan baik. Selain itu, penggunaan huruf yang

mempunyai karakter yang sama dalam suatu kata dapat juga menyebabkan

kata tersebut tidak terbaca dengan tepat.

2. Readibility

Penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan huruf

yang lain sehingga terlihat jelas. Huruf-huruf yang digunakan mungkin

sudah cukup legible, tetapi apabila merasa cepat capai dan kurang dapat

membaca teks tersebut dengan lancar, maka teks tersebut dapat dikatakan

tidak readible.

3. Visibility

Kemampuan suatu huruf, kata, atau kalimat dalam suatu karya desain

komunikasi visual dapat terbaca dalam jarak baca tertentu. Setiap karya

desain mempunyai suatu target jarak baca, 16 dan huruf-huruf yang

digunakan dalam desain tipografi harus dapat terbaca dalam jarak tersebut

sehingga suatu karya desain dapat berkomunikasi dengan baik.

4. Clarity

Kemampuan huruf-huruf yang digunakan dalam suatu karya desain dapat

dibaca dan dimengerti oleh target pengamat yang dituju. Untuk suatu

Page 45: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

29

karya desain dapat berkomunikasi dengan pengamatnya, maka informasi

yang disampaikan harus dapat dimengerti adalah hierarki visual, warna,

pemilihan type, dll.

2.16 Teori Warna

(Wheeler, 2003: 84) dalam bukunya Designing Brand Identity, menjelaskan

pemahamannya tentang warna yaitu : Color is used to evoke emotion, express

personality, and stimulate brand association. While some color is used to unify an

identity, other colors may be used functionally to clarify brand architecture,

through differentiating products or business lines. Dalam warna digunakan untuk

membangkitkan emosi, mengekspresikan personality, dan menstimulasi segala

kesan yang muncul di ingatan konsumen tentang suatu brand (brand association).

Warna digunakan untuk menyatukan sebuah identitas dan memperjelas brand

architecture. Memilih warna untuk identitas baru membutuhkan pehamaman

tentang teori warna, penglihatan yang jelas tentang bagaimana brand ingin

dirasakan dan terlihat berbeda. Pengaplikasian warna membutuhkan konsistensi

dan berperan baik dalam setiap media. Warna adalah faktor paling esensial dan

penting dalam dunia desain grafis dan periklanan. Tidak hanya memberikan depth

dan emphasis ke dalam desain tetapi juga memberikan feel dan mood.

2.17 Media Komunikasi

Disamping kemampuan untuk menciptakan dan menggunakan pesan untuk

komunikasi, salah satu ketrampilan dasar manusia adalah kemampuan untuk

menciptakan peralatan. Kemampuan tersebut sangat membantu usaha manusia

Page 46: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

30

beradaptasi dengan lingkungan. Kemampuan menciptakan alat ini telah

memberikan kita keuntungan besar daripada makhluk lain dalam hal kemampuan

untuk menghasilkan makanan, membangun tempat tinggal, dan melaksanakan

kegiatan lain yang diperlukan untuk kelangsungan hidup. Kemudahan pembuatan

alat ini juga memberi manusia kelebihan unik lain dibanding hewan, yaitu

kemampuan untuk membuat alat komunikasi melalui media perlengkapan

teknologis yang memperluas kemampuan alamiah manusia dalam membuat,

mengirimkan, menerima, memproses pesan visual, pendengaran, penciuman,

pengecap atau sentuhan.

2.18 Pengertian Pemasaran

Setiap perusahaan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai

tujuan tersebut diperlukan suatu usaha dan pemasaran sebagai salah satu solusi

untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini pemasaran merupakan strategi

sebagai upaya untuk mendapatkan keuntungan atau mencapai tujuan melalui

menyediaan kebutuhan konsumen.

Pemasaran merupakan salah satu strategi yang menghubungkan produsen

dengan konsumen sehingga memudahkan untuk mencapai tujuannya. Hal ini

bukanlah seusatu yang mudah untuk dijalankan mengingat semakin banyak

pesaing yang memproduksi bermacam produk sesuai kebutuhan konsumen.

Menurut konsep pemasaran yang disampaikan oleh Lee dan Johnson

(2007:13), sebuah organisasi hendaknya mencoba menyediakan produk-produk

Page 47: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

31

yang memuaskan kebutuhan konsumen melalui sekumpulan kegiatan yang

terkoordinasi yang juga memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tjuannya.

Untuk itu komponen utama dlam bauran pemasaran (marketing mix)

diperlukan untuk meraih kepuasan konsumen. Menurut Lee dan Johnson

(2007:14) bauran pemasaran terdiri dari 4 komponen utama yaitu:

1. Produk (product)

Produk adalah sesuatu yang ditawakan ke pasar untuk dimiliki, dipakai,

dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan,

konsumen dapat memilih produk atau jasa yang cocok dengan kebutuhan

mereka. Penentuan merek dan pengemasan adalah dua karakter penting

sebuah produk.

2. Harga (price)

Harga adalah nilai yang dipertukarkan dengan produk-produk dalam

sebuah transaksi pemasaran. Sebuah harga produk dapat mendukung citra

sebuah produk, merebut penjualan dari para pesaing, atau memengaruhi

orang untuk mengubah waktu pemasaran mereka.

3. Tempat (place)

Tempat juga disebut saluran distribusi. Sebuah saluran distribusi merujuk

pada sekelompok individu dan organisasi yang mengarahkan aliran produk

dari para produsen ke konsumen. Keputusan saluran distribusi sangat kritis

Page 48: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

32

karena mereka menentukan keberadaan pasar sebuah produk dan

keterjangkaan bagi para pembeli.

4. Promosi (promotion)

Promosi mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk berkomunikasi

dengan para konsumen dan calon potensial konsumen. Seiring dengan

penjualan pribadi, Promosi penjualan, dan hubungan masyarakat

(publisitas), periklanan adalah salah satu dari empat elemen bauran

promosi.

2.19 Promosi

Promosi atau juga dikenal dengan komunikasi pemasaran (marketing

communication) adalah berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk, dan

mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu

produk atau brand yang dijual (Kotler dan Keller, 2009:510).

Menurut Syachroni (2014:5) dalam memperkenalkan produknya,

perusahaan tidak lepas dari kegiatan promosi. Promosi merupakan suatu media

komunikasi antara penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan

tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga

menjadi pembeli dan tetap membeli produk tersebut. Promosi harus ditempatkan

pada proporsi yang seharusnya. Dalam artian tidak hanya ditempatkan untuk

memperkenalkan barang atau jasa kepada masyarakat, akan tetapi lebih dari itu

bagaiman agar masyarakat mau membeli barang atau jasa yang ditawarkan.

Page 49: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

33

2.20 Media Promosi

Media promosi merupakan alat atau sarana yang digunakan untuk

promosi. Ada berbagai macam media promosi yang berkembang saat ini, dari

media konvensional sampai media digital. Media promosi yang paling tua adalah

dari mulut ke mulut. Promosi ini banyak dijumpai pada zaman dahulu karena

belum banyak media promosi yang maju seperti saat ini. Contoh media promosi

lainnya adalah brosur, leaflet, flyer, poster, billboard, iklan koran, televisi, gelas,

jam dinding, kartu nama, stiker, dan lain sebagainya (Ardhi, 2013:4).

Selain itu Ardhi (2015:5-63) juga menambahkan bahwa media promosi

yang baik adalah yang mampu membujuk atau mendorong seseorang untuk suatu

tujuan tertentu. Berbagai macam media promosi sangat penting untuk dikenal dan

dipahami karakteristiknya. Hal ini membantu kita menentukan media apa yang

cocok digunakan sesuai tujuan promosi, konsep promosi, dan target promosi.

Media promosi dibagi menjadi beberapa kategori sesuai dengan bentuknya:

1. Media cetak konvensional.

Media ini disebut sebagai media konvensional karena dibandingkan media

yang lain, media ini termasuk media yang paling tua. Media cetak bersifat

portable atau mudah dibawa kemana-mana. Informasi dalam media ini pun dapat

bertahan dalam jangka waktu yang lama karena audience dapat berulang kali

melihatnya. Namun, jika terjadi pembaruan atau kesalahan informasi. Waktu

sangat dibutuhkan untuk menambahkan informasi yang kurang atau keliru dalam

media tersebut. Media cetak meliputi flyer, pamphlet, dan leaflet, brosur, booklet,

Page 50: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

34

company profile, kartu nama, co card, kop surat, sticker, kartu pos, kupon undian,

katalog, dan daftar harga (pricelist).

2. Iklan media cetak

Iklan media cetak ini sering ditemui dalam surat kabar, tabloid, majalah.

Biasanya media cetak seperti surat kabar tabloid dan majalah dipakai karena

mempunya segmentation pembaca yang sama dengan target audiens= yang ingin

dicapai. Karakteristik dari media ini adalah sirkulasinya yang luas, segmentation

pembaca yang juga jelas. Selain itu mudah dibaca kemanapun sembari mengisi

waktu. Penempatan yang strategis dalam halaman tertentu memungkinkan

pembaca selalu melihat promosi ini. Namun informasi yang termuat tidak dapat

bertahan lama karena waktu edisi yang terbatas.

3. Media luar ruang

Media yang sering disebut dengan media outdoor merupakan media yang

sering digunakan di tempat umum dan terbuka. Dibandingkan dengan media

cetak, media ini dirancang lebih mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama.

Media ini seringkali terkena perbedaan cuaca dan suhu. Dalam perkembangannya,

media luar ruang sendiri tidak selalu ditempatkan benar-benar bersentuhan

langsung dengan lingkungan luar. Media luar ruang ini meliputi poster, easel,

spanduk, billboard dan baliho, papan nama, media table info, media acrylic,

mobil, mural, shop sign branding, banner, balon udara, umbul-umbul.

Page 51: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

35

4. Media Online

Media ini sering ditemui ketika menggunakan internet. Dengan internet,

kita dimungkinkan melakukan promosi tanpa tatap muka dengan cakupan

audience yang luas. Jarak bukanlah suatu penghalang dalam media promosi ini.

Sehingga internet berkembang pesat menjadi sebuah media promosi dengan

berbagai macam model. Dari website, forum, media sosial, bahkan animasi.

5. Media elektronik

Media yang tergolong media elektronik adalah iklan televisi dan radio.

Media ini memiliki karakteristik jangkauan yang luas. Banyaknya masyarakat

yang menggunakan media elektronik membuat media ini dianggap sebagai media

yang cukup efektif. Selain itu, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, siaran

media elektronik kini dapat didokumentasi untuk ditayangkan ulang. Namun

kelemahan dari media ini adalah segmentation target audience yang terlalu luas

sehingga tidak fokus.

2.21 Above the line dan Below the line

Menurut Jefkins (1994:86) Above The Line (ATL) adalah aktivitas

promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya

membentuk citramerek yang diinginkan, contohnya : Televisi, Radio, Majalah,

Koran, Billboard.

Below The Line (BTL) adalah segala aktivitas pemasaran atau promosi

yang dilakukan di tingkat retail/ konsumen dengan salah satu tujuannya adalah

merangkul konsumen supaya aware dengan produknya.

Page 52: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

36

Menurut Adiwijaya dan Djati (2007:4), terdapat pembagian dua jenias

aktivitas utama iklan yang dikenal dengan istilah Above The Line (ATL) dan

Below The Line (BTL). ATL adalah kegiatan iklan dengan menggunakan media

massa seperti televisi, radio, koran, majalah, dan billboard untuk menjangkau

target audiens secara luas. Sedangkan BTL adalah kegiatan iklan dengan

menggunakan media yang lebih spesifik di dalam menjangkau kelompok

konsumen tertentu seperti melalui pembagian brosur, sampling produk,

penyelenggaraan event-event tertentu dan sebagainya.

2.22 Teori Analisis SWOT

Analisis SWOT terutama dipergunakan untuk menilai dan menilai ulang

(re-evaluasi) suatu hal yang telah ada dan telah diputuskan sebelumnya dengan

tujuan meminimalkan resiko yang mungkin timbul. Langkahnya adalah dengan

mengoptimalkan segi positif yang mendukung serta meminimalkan segi negative

yang berpotensi menghambat pelaksanaan keputusan perancangan yang telah

diambil.

Langkah analisis: mengkaji hal atau gagasan yang akan dinilai dengan cara

memilah dan menginventarisasi sebanyak meungkin segi kekuatan (strength),

kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat).

Segi kekuatan dan kelemahan merupakan kondisi internal yang dikandung

oleh objek yang dinilai, sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor

eksternal. Hasil kajian dari keempat segi ini kemudian disimpulkan, meliputi

strategipemecahan masalah, perbaikan, pengembangan, optimalisasi.

Page 53: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

37

Penyusunan kesimpulan lazim dilakukan dengan cara meramu (sedapat

mungkin) hal-hal yang dikandung oleh keempat factor menjadi sesuatu yang

positif, netral atau minimal dipahami. Penyusunan kesimpulan ini ditampung

dalam matriks pakal yang terdiri dari:

1. Strategi PE-KU/ peluang dan kekuatan: mengembangkan peluang menjadi

kekuatan.

2. Strategi PE-LEM/ peluang dan kelemahan: mengembangkan peluang

untuk mengatasi kelemahan.

3. Strategi A-KU/ ancaman dan kelemahan: mengenali dan mengantisipasi

ancaman untuk menambah kekuatan.

4. Strategi A-LEM/ ancaman dan kelemahan: mengenali dan mengantisipasi

ancaman untuk meminimalkan kelemahan (Sarwono dan Lubis, 2007:18).

2.23 Segmentation, Targeting, dan Positioning

2.23.1 Segmentation

Segmentation pada dasarnya adalah suatu strategi untuk memahami

struktur pasar (Kasali, 2000:48). Proses pembagian pasar menjadi beberapa

kelompok pembeli yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan, karakteristik, atau

perilaku yang mungkin memerlukan produk dalam bauran pemasaran terpisah

disebut segmentation pasar. Konsumen dapat dikelompokkan dan dilayani dengan

berbagai cara berdasarkan factor geografis, demografis, psikografis dan perilaku

(Kotler dan Amstrong, 1999:68).

Page 54: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

38

Segmentation pasar adalah suatu konsep yang sangat penting dalam

kehidupan ini. Bukan hanya untuk kepentingan bisnis, tetapi juga untuk kegiatan-

kegiatan kemasyarakatan atau kegiatan-kegiatan nirlaba lainnya. Dalam kegiatan

bisnis segmentation pasar digunakan untuk memilih pasar sasaran, mencari

peluang, merumuskan pesan-pesan komunikasi, melayani lebih baik, menganalisis

perilaku konsumen, mendesain produk dan lain sebagainya.

Segmentation pasar dapat digunakan untuk memasyarakatkan suatu

undang-undang baru, melakukan kampanye-kampanye sosial, mengkampanyekan

pembayaran pajak, menyampaikan pesan politik, menggairahkan kehidupan

beragama, mendidik para siswa dan sebagainya. Sebelum pesan-pesan itu

disampaikan, semua pihak memerlukan peta segmentation yang jelas. Singkanya,

segmentation diperlukan agar dapat melayani lebih baik, melakukan komunikasi

yang lebih persuasive, dan yang terpenting, memuaskan kebutuhan-kebutuhan dan

keinginan-keinginan pihak yang ingin anda tuju (Kasali, 2000:26-27).

2.23.2 Targeting

Targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dna

menjangkau pasar (Kasali,2000:48). Targeting atau menetapkan target pasar

adalah tahap selanjutnya dari analisis segmentation. Produk dari targeting adalah

target market (sasaran pasar), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan

menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Kadang-kadang targeting juga

disebut dengan selecting karena marketer harus menyeleksi. Menyeleksi disini

berarti marketer harus memiliki keberanian untuk memfokuskan kegiatannya pada

Page 55: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

39

beberapa bagian segmen saja dan meninggalkan bagian yang lainnya (Kasali,

2000:371).

Targeting dalam konteks STP (Segmentation, Targeting, Positioning)

berhubungan erat dengan adanya media yang dapat digunakan untuk menjangkau

kelompok-kelmpok atau segmen-segmen baru dalam 200 juta masyarakat

Indonesia. Targeting mempunyai dua fungsi sekaligus yaitu menyeleksi pasar

sasaran sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu (selecting) dan menjangkau pasar

sasaran tersebut (reaching) untuk mengkomunikasikan nilai (Kasali, 2000:415).

2.23.3 Positioning

Positioning adalah suatu strategi untuk memasuki jendela otak konsumen.

(Kasali, 2000:49). Positioning bukanlah strategi produk, tetapi trategi komunikasi.

Ia berhubungan dengan bagaimana konsumen menempatkan produk anda di

dalam otaknya, di dalam alam khayalnya, sehingga calon konsumen memiliki

penilaian tertentu dan mengidentifikasikan dirinya dengan produk itu. Tentu saja

bukan semua konsumen, tetapi konsumen yang ditargetkan, yaitu segmen yang

sudah dipilih. Setelah pasar sasaran dipilih dan produk yang dibutuhkan

dirancang, kini tiba gilirannya mempromosikan produk ke dalam otak konsumen

(Kasali, 2000:507).

Menurut Kotler (dalam Kasali 2000:526) positioning adalah tindakan yang

dilakukan untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada

pasarnya berhasil memperoleh posisi yang jelas dan mengandung arti dalam

benak sasaran konsumennya. Menurut Hiebing Cooper (dalam Kasali 2000:526)

Page 56: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

40

Positioning membangun persepsi produk di dalam pasar sasaran relative terhadap

persaingan.

Pernyataan positioning berhubungan erat dengan strategi komunikasi.

Pernyataan positioning harus bisa mewakili citra yang hendak dicetak dalam

benak konsumen. Positioning yang baik harus dapat membalik hubungan itu

sehingga memperkuat posisi pasarnya. Positioning yang baik dan efektif harus

mengandung dua unsur, yaitu klaim yang unik dan bukti yang mendukung

(Kasali, 2000:536).

Page 57: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian menggunakan metode

analisis kualitatif dalam pengolahan data dimana metode ini menggunakan

pendekatan analisa SWOT (strength, weakness, oppurtunity, dan threat). Metode

SWOT digunakan untuk mengetahui apa kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan

ancaman yang terdapat pada Pasar Bunga Bratang Surabaya sehingga dapat

membentuk suatu perancangan komunikasi visual yang efektif untuk menjangkau

masyarakat dan efektif dalam perancangan brand identity ini.

3.2 Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini, lokasi yang diambil adalah Pasar Surya Pasar Bunga

Bratang Surabaya sebagai obyek perancangan brang identity.

Alamat

: Bratang Binangun

Kelurahan

: Baratajaya

Kecamatan

: Gubeng

Kode pos

: 60284

Kota

: Surabaya, Jawa Timur

41

Page 58: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

42

Gambar 3.1 Peta Pasar Bunga Bratang

Sumber : Google Maps

Gambar 3.2 Kondisi Pasar Bunga Bratang Surabaya

(Sumber: Hasil Olahan Peneliti)

Page 59: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

43

3.3 Perancangan Penelitian

Dalam melakukan penelitian diperlukan adanya prosedur perancangan

penelitian. Perancangan penelitian membantu peneliti dalam melakukan langhak-

langkah apa saja yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian secara

sistematis. Proses ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan yang dilakukan

oleh peneliti. Adapun prosedur perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai

berikut:

1. Riset lapangan

Pada tahap ini peneliti mencari dan mengumpulkan berbagai informasi

mengenai Pasar Bunga Bratang Surabaya. Cara yang dilakukan adalah

dengan melakukan observasi langsung di Paguyuban Pasar Bunga Bratang

yang ada di Jl.Bratang Binangun. Peneliti juga melakukan wawancara

terhadap wakil ketua Paguyuban Pasar Bunga Bratang mengenai profil

dari Pasar Bunga Bratang, keunggulan dari tempatnya, target market, dan

strategi dalam media promosi.

2. Analisis

Pada tahap ini peneliti melakukan analisis data dari hasil pengumpulan

data yang telah diperoleh melalui beberapa teknik untuk menemukan

permasalahan yang dihadapi oleh Pasar Bunga Bratang Surabaya.

Berdasarkan permasalahan yang telah ditemukan, selanjutnya peneliti

melakukan identifikasi masalah. Proses ini dilakukan untuk menemukan

solusi atau pemecah masalah yang dihadapi Pasar Bunga Bratang.

Page 60: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

44

3. Gagasan desain

Pada tahapan ini berdasarkan data yang telah dianalisis, akan ditemukan

keyword yang akan dikembangkan menjadi konsep perancangan branding

secara keseluruhan. Pada tahap ini peneliti juga akan menentukan strategi

visual dan strategi media yang akan diaplikasikan dalam branding Pasar

Bunga Bratang. Strategi visual akan meliputi layout, warna, typography.

Sedangkan strategi media dilakukan dengan menentukan pemilihan media

yang efektif dan relevan.

4. Alternatif desain

Pada tahap ini peneliti merancang beberapa alternatif desain sesuai dengan

konsep perancangan yang ditentukan sebelumnya. Alternatif desain

merupakan proses perancangan dengan menggunakan manual sketch

dengan menggunakan pensil. Tujuan adanya proses ini adalah proses

eksplorasi dari segi visual dengan media yang telah ditentukan. Banyaknya

alternatif desain akan ditentukan berdasarkan jumlah media yang dianggap

paling efektif dan relevan.

5. Konsultasi

Pada tahap ini peneliti melakukan konsultasi mengenai beberapa alternatif

desain yang telah dibuat sebelumnya terhadap pihak-pihak yang terkait

untuk mendapatkan hasil desain terpilih. Proses konsultasi dilakukan untuk

memperoleh saran dan pertimbangan dari konsultan untuk mendapatkan

hasil desain yang relevan dengan tujuan penelitian.

Page 61: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

45

6. Desain terpilih

Pada tahap ini peneliti akan melakukan beberapa perbaikan pada desain

terpilih berdasarkan saran dan pertimbangan dari konsultan. Hal tersebut

dilakukan agar desain terpilih dapat diaplikasikan dan dapat memenuhi

tujuan perancangan untuk meningkatkan pemasaran.

7. Final desain

Pada tahap ini seluruh media dalam proyek perancangan branding Pasar

Bunga Bratang didapatkan hasil akhir desain dari seluruh media terpilih

yang relevan dengan tujuan proyek perancangan branding Pasar Bunga

Bratang dan dapat diaplikasikan ke dalam berbagai media.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan untuk menyusu Perancangan Destination Branding

Pasar Bunga Bratang Surabaya ini berasal dari sumber data primer dan sekunder.

Data primer adalah data yang secara khusus dikumpulkan untuk kebutuhan riset

yang sedang dijalankan. Cara memperoleh data primer yaitu dengan metode

wawancara mendalam (In-depthinterview). Sedangkan data sekunder adalah data

yang berasal dari sumber data yang telah dipublikasikan ke umum seperti buku

atau dokumen. Proses pengumpulan data ini menggunakan beberapa metode

diantaranya:

Page 62: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

46

3.4.1 Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

antara pewawancara dengan informan, dengan atau tanpa pedoman (guide)

wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial

yang realtif lama (Bungin 108). Dalam penelitian ini, responden adalah Bapak

Tomo selaku wakil ketua Paguyuban Pasar Bunga Bratang.

3.4.2 Penelitian Pustaka

Penelitian pustaka dalam pembuatan perancangan ini diambil dari buku.

Internet dan dari sumber penunjang lainnya yang sesuai sengan topik dari

penelitian.

3.4.3 Dokumentasi Data

Dokumentasi data dilakukan dengan mengambil data berupa foto dan

video selama proses pengumpulan data di Pasar Bunga Bratang Surabaya.

3.4.4 Observasi

Observasi merupakan metode mengamati lokasi untuk menemukan

kelebihan dan kekurangannya serta peluang/potensi yang bisa digali dan

dipromosikan. Teknik observasi dalam penelitian kualitatif dapat dibedakan

menjadi observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan (Bungin 115)

Page 63: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

Riset Lapangan

Analisis

Gagasan Desain

Alternatif Desain

Konsultasi

47

Melakukan wawancara terhadap ketua pasar, pelanggan dan observasi lapangan.

Mencari data-data pendukung objek penelitian seperti dokumenter dan studi literatur.

Analisis data yang diperoleh dari hasil teknik pengumpulan data.

Identifikasai masalah.

Konsep, visual, typography,

warna, layout, strategi media.

Membuat beberapa alternatif desain.

Beberapa alternatif desain yang telah dibuat dikonsultasikan dan dipilih yang cocok untuk Pasar Bunga Bratang.

Desain Terpilih Desain yang terpilih akan diaplikasikan untuk logo dan

berbagai media promosi.

Final desain

Gambar 3.3 Bagan Rancangan Penelitian

(Sumber: Hasil Olahan Peneliti)

Page 64: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

BAB IV

KONSEP DAN PERANCANGAN

4.1 Hasil dan Analisis Data

4.1.1 Hasil dan Analisis Wawancara

Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data dengan teknik

wawancara sebagai teknik pengumpulan data primer. Dalam hal ini wawancara

dilakukan kepada Bapak Sutomo selaku wakil ketua Paguyuban Pasar Bunga

Bratang Surabaya pada tanggal 23 Juni 2017 pukul 15.00 WIB. Metode ini

dilakukan untuk mengetahui informasi mengenai target market, keunggulan, dan

pencapaian Pasar Bunga Bratang Surabaya selama ini.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Bapak Tomo selaku

wakil ketua Padepokan Pasar Bunga Bratang Surabaya. Maka diperoleh hasil

analisis sebagai berikut:

1. Pasar Bunga Bratang merupakan pasar yang menjual berbagai macam

bunga dan tanaman hias terlengkap ke 2 setelah Pasar Kayon yang

berdiri sejak 1972 tahun lalu.

2. Pasar Bunga Bratang Surabya memiliki lebih varian kurang lebih 300

jenis tanaman hias, bunga, tanaman herbal dan berbagai macam bibit

buah.

48

Page 65: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

49

3. Target pasar dari Pasar Bunga Bratang Surabaya berasal dari berbagai

kalangan dari usia 16-70 tahun.

4. Dari semua produk Pasar Bunga Bratang Surabaya yang menjadi

unggulan di pasar tersebut adalah tanaman hias untuk menghiasi

rumah dan sangat laku di pasaran dan ada juga tanaman obat keluarga

(toga) yang bermanfaat untuk menghias rumah dan juga untuk

kesehatan karena tanaman toga memiliki khasiat sebagai pengobatan

herbal.

5. Dari tahun ke tahun penjualan Pasar Bunga Bratang Surabaya

mengalami peningkatan tapi tidak terlalu banyak (cenderung stabil).

6. Kendala yang ada di Pasar Bunga Bratang Surabaya adalah kurangnya

kerjasama antara pedagang satu dengan pedagang lainnya yang

mengakibatkan kondisi lingkungan yang tidak terawat dan kinerja

yang tidak maksimal karena kurangnya kepedulian antar sesama

pedagang.

7. Pasar Bunga Bratang Surabya berani dengan pesaing karena Pasar

Bunga Bratang Surabaya masih unggul dalam mengganti jenis

tanaman pada saat musimnya.

8. Media Promosi yang dimiliki oleh Pasar Bunga Bratang Surabaya

hanya sebatas promosi mulut ke mulut (viral) untuk mendapatkan

perhatian dari konsumen karena keterbatasan kemampuan dalam hal

pembuatan promosi online dan pengetahuan teknologi yang dimiliki

Page 66: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

50

pedagang dan pengurus Pasar Bunga Bratang Surabaya dalam

mengurusi masalah promosi.

9. Harapan Pengurus Pasar Bunga Bratang Surabaya adalah membuat

sebuah packaging seperti kantung platik dikarenakan tiap pedagang

memiliki nama toko dan branding sendiri, alasan yang diutarakan oleh

pengurus adalah untuk memperlihatkan image dari Pasar Bunga

Bratang Surabaya kepada konsumen.

4.1.2 Hasil Analisis Wawancara Mendalam

Selain menggunakan wawancara, penelitian ini juga menggunakan

wawancara mendalam (depth interview) sebagai teknik pengumpulan data primer.

Tujuan dari wawancara mendalam adalah untuk mengetahui opini serta citra yang

dimiliki oleh Pasar Bunga Bratang Surabaya di mata konsumennya. Metode ini

dilakukan pada tanggal 23 juni 2017, dengan lima narasumber tersebut adalah:

1. Nadia Aulia Hanifah (18) asal Rungkut Asri Surabaya yang berprofesi

sebagai pelajar sekolah menengah atas.

2. Kasmayati (40) asal Barata Jaya Surabaya yang berprofesi sebagai ibu

rumah tangga.

3. Ade Imbar Yusitra (39) asal Medokan Sawah yang berprofesi sebagai

pekerja sebuah proyek bangunan.

4. Lastuti (54) Asal Banyu Urip Surabaya yang berprofesi sebagai ibu rumah

tangga.

Page 67: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

51

5. Muhammad Wahyudi (55) asal Tropodo Sidoarjo yang berprofesi sebagai

karyawan di sebuah showroom.

Berdasarkan metode wawancara mendalam yang telah dilakukan, maka

diperoleh kesimpulan bahwa Pasar Bunga Bratang Surabaya masih

memiliki citra yang baik di mata konsumen, terbukti bahwa beberapa

konsumen merasa puas dengan kualitas dan variasi dari produk yang

dijual, mereka juga merasa nyaman dengan outlet yang ada di Pasar Bunga

Bratang Surabaya. Kosumen yang terlibat dengan wawancara mendalam

ini umumnya tidak memiliki keluhan dengan produk yang dijual

dikarenakan tanaman yang di cari selalu tersedia di Pasar Bunga Bratang

Surabaya dan tanaman yang paling banyak di cari adalah tanaman toga, di

Pasar Bunga Bratang Surabaya memiliki tanaman toga terlengkap

dibandingkan dengan pasar bunga yang lain.

4.1.3 Hasil dan Analisis Observasi

Berdasarkan pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti pada

tanggal 24 Juni 2017 pukul 15.00 WIB di Pasar Bunga Bratang Surabaya di Jl.

Bratang Binangun diperoleh beberapa hasil yang dapat digunakan sebagai data

dalam penelitian ini.

Pasar Bunga Bratang Surabaya memiliki kurang lebih ada 64 toko yang

bergaya rumah tanaman di setiap tokonya, pada saat pagi hari akan terlihat

pemandangan menarik dikarenakan tanaman sedang disiram sehingga tanaman

tersebut akan terlihat lebih cantik. Selain menjual berbagai macam tanaman, Pasar

Page 68: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

52

Bunga Bratang juga menjual beberapa pot hias yang dibuat dari tanah liat yang

dikasih ornamen. Disetiap toko juga dipajang beberapa display dari bunga dan

tanaman hias yang disusun rapih agar para konsumen tertarik dengan tokonya

sambil menikmati suasana asri.

Pengunjung yang datang ke Pasar Bunga Bratang Surabaya pada

umumnya datang bersama keluarga serta pasangan dan berasal dari berbagai

kalangan. Hanya sedikit yang datang bersama teman . dari segi usia, pengunjung

Pasar Bunga Bratang berasal dari kalangan remaja hingga dewasa sekitar 16-70

tahun. Namun pada umumnya yang bertindak sebagai pemilihan produk adalah

kaum wanita. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa pengunjung wanita yang

terlihat lebih aktif dalam tawar menawar tanaman dengan pedagang. Pengunjung

pria pada umumnya hanya menemani dan mengantarkan pasangannya.

4.1.4 Hasil Dokumentasi

Hasil dokumentasi di lokasi Pasar Bunga Bratang Surabaya yang bertujuan

untuk mencari data dari lokasi yang dipilih agar menemukan permasalahan dan

untuk penjunjang dalam perancangan keyword.

Page 69: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

53

Gambar 4.1 Display Tanaman Pasar Bunga Bratang

(Sumber:Hasil olahan Peneliti)

Gambar 4.2 Display Tanaman Pasar Bunga Bratang

(Sumber:Hasil olahan Peneliti)

Page 70: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

54

4.1.5 Analisis Kompetitor

Pasar Bunga Bratang Surabaya memiliki dua kompetitor utama yang

memiliki fasilitas dan berbagai jenis produk tanaman yang hampir serupa dengan

Pasar Bunga Bratang Surabaya. Kedua kompetitor tersebut adalah:

a. Pasar Bunga Kayon Surabaya, pasar ini sudah cukup dikenal oleh

masyarakat Surabaya. Pasar Bunga Kayon Surabaya menjadi kompetitor pertama

dikarenakan Pedagang yang berjualan di Pasar Bunga Bratang Surabaya pernah

menjadi pedagang di Pasar Bunga Kayon dari kualitas produk hampir serupa

dengan Pasar Bunga Bratang Surabaya akan tetapi yang menjadi pembeda antara

Pasar Bunga Bratang Surabaya dengan Pasar Kayon adalah dari jenis tanaman

yang dijual, Pasar Bunga Bratang Surabaya lebih memfokuskan berjualan

tanaman toga sedangkan Pasar Bunga Kayon lebih memfokuskan berjualan

tanaman hias berupa tanaman potong untuk hiasan disebuah acara dan lokasi

Pasar Bunga Kayon cukup strategisyaitu berada ti tengah-tengah kota Surabaya

dan dekat dengan wisata monument kapal selam sehingga dapat mengancam

penurunan pelanggan dari Pasar Bunga Bratang Surabaya yang berasal dari

kalangan menengah keatas.

Meskipun pedagang di Pasar bunga Bratang Surabaya memiliki outlet

lebih banyak dari Pasar Bunga Kayoon akan tetapi konsumen lebih loyal dengan

Pasar Bunga Kayoon. Hal tersebut tidak membuat Pasar Bunga Kayoon

mengalami penurunan jumlah konsumen. Dalam berpromosi, Pasar Bunga

Kayoon juga masih memanfaatkan promosi dari mulut ke mulut.

Page 71: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

55

Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pasar Bunga Kayoon Surabaya

Analisis Pasar Bunga Kayoon Surabaya

Strenght Pasar ini sudah cukup dikenal masyarakat

Surabaya.

Memiliki tanaman yang beragam.

Keunggulan tanaman yang dijual adalah bunga

potong yang dapat dirangkai dan dibentuk sesuai

keinginan consumer.

Weakness Memiliki harga yang relatif cukup mahal

sehingga sulit dijangkau kalangan menengah

kebawah.

Tidak memiliki logo dan media promosi sebagai

pendukung.

Tabel 4.2 Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pasar Bunga Kayoon

(Sumber:Hasil olahan Peneliti)

b. Pasar Bunga Juanda, adalah Pasar Bunga yang berada di Jl.Raya Juanda

Waru Sidoarjo, pasar bunga ini sudah cukup dikenal oleh masyarakat Surabaya

dan Sidoarjo menjadi kompetitor yang kedua setelah Pasar Bunga Kayoon, yang

unik dari Pasar Bunga Juanda ini adalah produk yang dijual berupa kolam,pot dari

tanah liat, tanaman hias untuk kolam dan tanaman bonsai untuk pecinta tanaman

hias,

Meskipun produk yang dijual tidak terlalu beragam jenisnya akan tetapi

dikhawatirkan akan mengancam penurunan pelanggan Pasar Bunga Surabaya

terutama pelanggan dari kalangan menengah. Dari secara visual, Pasar Bunga

Juanda dengan Pasar Bunga Kayoon sama-sama tidak memiliki logo untuk

identitas dari pasar bunga dikarenakan setiap pedagang memiliki brand image

Page 72: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

56

masing-masing. Dari promosi yang dilakukan oleh Pasar Bunga Juanda sendiri

tetap menggunakan promosi mulut ke mulut, dikarenakan pedagang dan pihak

pengelola masih kurang dalam hal kerjasama untuk merancang sebuah konsep

visual dan promosi.

Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pasar Bunga Juanda

Analisis Pasar Bunga Juanda

Strenght Memiliki beragam tanaman bonsai terlengkap.

Berbagai macam jasa pembuatan kolam dan patung.

Memiliki toko yang lebih banyak dibandingkan

Pasar yang ada di luar kota.

Weakness Tidak memiliki logo dan media promosi.

Harga produk lebih mahal

Tabel 4.2 Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pasar Bunga Juanda

(Sumber:Hasil olahan Peneliti)

4.1.5 Analisis SWOT

Metode ini dilakukan untuk mendapatkan segi positif dari Pasar Bunga

Bratang Surabaya serta mengoptimalkannya untuk meminimalkan resiko yang

mungkin timbul bagi Pasar Bunga Bratang Surabaya. Metode ini dilakukan

dengan cara menggabungkan strategi positif yang akan membantu dalam proses

perancangan penelitian. Adapun hasil analisis SWOT Pasar Bunga Bratang

Surabaya adalah sebagai berikut:

Page 73: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

57

Strenght Weakness

Internal Memiliki varian Belum memiliki

produk yang cukup identitas visual

banyak. seperti logo.

Selalu mengganti Belum memiliki

Eksternal

produk sesuai media promosi.

musimnya. Kurangnya Memiliki tanaman kerjasama antar

khusus toga yang pengurus dengan

tidak dijual pedagang.

dimanapun.

Opportunity Strategy S-O Strategy W-O

Menjadi salah satu pusat Menonjolkan Merancang identitas

perbelanjaan tanaman suasana outlet yang visual dan media

hias terbesar ke-2 di Kota dimiliki Pasar Bunga promosi dari Pasar

Surabaya. Bratang Surabaya Bunga Bratang

Masih banyak Pasar dalam media Surabaya yang

Bunga yang belum promosi. sesuai dengan target

memiliki media promosi market.

dan logo di daerah

Surabaya dan sekitarnya.

Promosi yang dilakukan

kompetitor masih dengan

cara tradisional yaitu

promosi mulut kemulut.

Threat. Strategy S-T Strategy W-T

Salah satu kompetitor Merancang identitas Merancang brand

(Pasar Bunga Kayoon) visual yang dan media promosi

merupakan Pasar yang sistematis terhadap yang berbeda

terkenal di Surabaya. target market agar dengan pasar bunga

meningkatkan lain sehingga konsumen Pasar mampu melekat di

Bunga Bratang benak konsumen dan

Surabaya. memiliki perbedaan

dengan kompetitor.

Merancang identitas visual sebagai penunjang

destination branding dan media promosi dengan

Strategi Utama

menonjolkan identitas atau ciri khas yang dimiliki Pasar Bunga Bratang Surabaya dengan target market

spesifik (potential buyer)dan berbeda dengan pasar

bunga lain.

Tabel 4.3 Analisis SWOT Pasar Bunga Bratang Surabaya

(Sumber: Hasil Olahan Peneliti)

Page 74: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

58

4.1.6 Segmentation, Targeting, Positioning

Penentuan segmentation, targeting, dan positioning sangat penting dalam

perancangan penelitian. Proses ini membantu menentukan target pasar secara

lebih spesifik agar penyampaian informasi dalam media promosi tepat pada

sasaran. Dalam penelitian ini, proses penentuan target market diperoleh

berdasarkan observasi langsung dan wawancara mendalam terhadap pelanggan

Pasar Bunga Bratang Surabaya.

a. Segmentation dan Targeting

Adapun target market yang dibidik dalam pembuatan identitas

visual serta media promosi Pasar Bunga Bratang Surabaya adalah:

1) Demografis

Usia 16-70 tahun : Remaja sampai lanjut usia.

Status Keluarga : Belum menikah, menikah belum mempunyai

anak, dan menikah sudah mempunyai anak.

Jenis Kelamin : Wanita dan pria.

Profesi : Pelajar, mahasiswa, pegawai, dan wiraswasta

dan ibu rumah tangga,

2) Geografis

Berdasarkan lokasi pasar serta data hasil wawancara

tentang penjualan yang dimiliki oleh Pasar Bunga Bratang, wilayah

geografis media promosi Pasar Bunga Bratang Surabaya untuk

wilayah kota Surabaya dan sekitarnya.

Page 75: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

59

3) Psikografis

i. Semua Kalangan

ii. Pecinta tanaman hias, adalah orang yang menyukai

tanaman hias dan orang yang menyukai dekorasi interior

maupun eksterior.

iii. Penyelenggaraan event. Orang yang membutuhkan tanaman

untuk sekolah, orang yang membutuhkan bunga rangkaian

untuk pernikahan, perayaan, hari valentain dan lain-lain.

4) Behavioral

i. Manfaat: memberikan informasi mengenai tanaman Pasar

Bunga Bratang Surabaya secara fungsional dan tepat

sasaran kepada pelanggan.

ii. Sikap terhadap produk: tertarik, respon positif.

b. Targeting

Berdasarkan segmentation pasar yang telah sebutkan diatas, maka

target dari Pasar Bunga Bratang Surabaya adalah dewasa berusia 16-

50, keluarga atau rombongan yang menyukai tanaman hias, dekorasi

alam dan wisata alam.

c. Positioning

Dalam membuat logo dan media promosi, perlu bagi peneliti untuk

mengetahui positioning dari Pasar Bunga Bratang Surabaya untuk

menentukan posisi produk di benak konsumen. Positioning merupakan

strategi komunikasi dna bukan merupakan strategi produk. Positioning

Page 76: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

60

adalah bagaimana cara agar suatu produk yang dikomunikasikan dapat

masuk ke pikiran konsumen.

Pasar Bunga Bratang Surabaya menempatkan dirinya dengan

menjual produk yang variatif, kualitas tinggi, pelayanan yang ramah, dan

dipasarkan untuk konsumen yang memiliki hobi unik dengan tanaman

hias. Hal tersebut diharapkan membuat target market yang dibidik oleh

Pasar Bunga Bratang dapat mengidentifikasikan Pasar Bunga Bratang

sebagai produk yang dipasarkan untuk konsumen yang memiliki cita rasa

tinggi dalam bidang dekorasi di dalam benak mereka.

4.1.7 Unique Selling Proposition

Dalam persaingan bisnis, penting dalam memiliki keunikan dalam suatu

produk itu sendiri. Hal tersebut dapat mendiferensiasika suatu produk dengan

kompetitornya sehingga dapat memiliki kekuatan untuk menarik pasar. Perbedaan

yang unik dalam suatu produk dapat meningkatkan minat para konsumen dalam

hal meningkatkan hobi dari para konsumen. Keunikan tersebut dikenal dengan

unique selling proposition.

Dalam hal ini unique selling proposition yang dimiliki oleh Pasar bunga

Bratang Surabaya adalah pasar yang memiliki varian produk jenis tanaman hias

yang kurang lebih ada 300 jenis tanaman hias, bunga, tanaman buah, dan tanaman

herbal dan sebagai focus poinnya Pasar Bunga Bratang khusus menjual tanaman

toga yang tidak hanya menjadi penghias, tanaman toga juga memiliki manfaat

kesehatan selain itu Pasar Bunga Bratang juga memiliki pasar dengan suasana dan

desain interior yang nyaman di kota Surabaya.

Page 77: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

61

4.2 Keyword

Pemilihan keyword dari perancangan branding pasar bunga bratang dipilih

berdasarkan data-data yang telah terkumpul dari hasil Observasi, wawancara,

depth interview, analisa SWOT dan STP.

Page 78: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

62

Gambar 4.3 Keyword Pasar Bunga Bratang Surabaya

(Sumber: Hasil Olahan Peneliti)

Page 79: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

63

4.2.1 Analisa Keyword

Hasil penentuan keyword dapat diambil berdasarkan data yang telah

terkumpul dari haril wawancara, observasi, dokumentasi, studi eksisting dan studi

kompetitor yang kemudian di analisis menjadi STP, SWOT, dan USP. Dari

masing-masing hasil analisa tersebut didapatkan beberapa kata kunci yang dapat

membentuk satu kata kunci (keyword) yang akan digunakan dalam penelitian ini.

Keyword yang didapatkan adalah Bloom, dalam bahasa indonesia mempunyai arti

mekar. Keyword “Bloom” didapatkan dengan mengembangkan beberapa kata

kunci yang didapatkan sebelumnya.

Hasil dari analisa SWOT didapatkan bahwa Pasar Bunga Bratang memiliki

kekuatan yaitu memiliki variasi tanaman lebih banyak dibandingkan pasar bunga

lain dan salah satu tanaman yang paling lengkap adalah tanaman obat keluarga

yang tidak pasti ada ti pasar bunga lain. Kekurangan yang ada di Pasar Bunga

Bratang yaitu belum memiliki identitas berupa visual dan media promosi yang

digunakan sebagai pemasaran. Peluang yang dapat dijadikan sebagai peningkatan

pasar yaitu dengan merancang sebuah identita visual dan membuat media promosi

agar wisatawan yang berkunjung ke Kota Surabaya dapat menjadikan Pasar

Bunga Bratang sebagai destinasi wisata perbelanjaan pertama yang ada di

Surabaya. Ancaman yang berbahaya bagi Pasar Bunga Bratang Surabaya ada pada

kompetitornya yaitu Pasar Bunya Kayon karena Kayon lebih besar dan sudah

memiliki nama akan tetapi jenis tanaman yang dijual mayoritas hanya berfokus

pada tanaman potong sebagai penghias ruangan maupun dekorasi.

Page 80: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

64

Dari hasil analisis SWOT dapat diciptakan strategi utama analisa SWOT

yaitu merancang identitas visual sebagai penunjang destination branding dan

media promosi dengan menonjolkan identitas atau ciri khas yang dimiliki Pasar

Bunga Bratang Surabaya dengan target market spesifik (potential buyer) dan

berbeda dengan pasar bunga lain.

Hasil dari analisa STP didapatkan target pasar yang dituju oleh Pasar

Bunga Bratang Surabaya adalah keluarga atau rombongan yang menyukai

tanaman hias dan tanaman obat sebagai penghias rumah maupun memberikan

efek kesehatan, dari STP dapat ditemukan kata kunci “Hobby” dan “Family”, dari

kata kunci tersebut dapat dikerucutkan menjadi “Delight” yang artinya

menyenangkan atau memuaskan hati, dari SWOT dapat ditemukan kata kunci

“Natural” dan “Variety” kemudian dikerucutkan menjadi “Fresh” yang artinya

segar.

Hasil dari USP dapat ditemukan satu keunikan yang dimiliki Pasar Bunga

Bratang yaitu Pasar Bunga Bratang ini memiliki variasi tanaman yang berbeda

dan terlengkap dibandingkan dengan pasar bunga lainnnya, dan ada satu jenis

tanaman yang tidak pasti ada ditempat lain akan tetapi pasti ada di Pasar Bunga

Bratang, yaitu tanaman obat keluarga “toga” tanaman ini selain fungsinya sebagai

penghias akan tetapi tanaman ini memiliki efek membuat sehat bagi siapapun

yang memeliharanya dikarenakan, daun, akar, buah, bunga, batang yang dimiliki

tanaman toga sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai obat herbal alami.

Kemudian dari hasil analisa USP dapat ditemukan kata kunci yaitu “Healthy” dan

“Comfotable” dan dikerucutkan menjadi “Refresh” yang memiliki arti

Page 81: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

65

menyegarkan, segar, kemudian dari beberapa kata kunci “Fresh”dan “Delight”

dapat dikerucutkan menjadi “Beauty” yang artinya cantik, indah kemudian dari

kata kunci “Beauty” dan “Refresh” dikerucutkan menjadi “Bloom” yang artinya

mekar, meluas, dari kuncum mejadi mekar.

4.3 Deskripsi konsep

Konsep yang akan digunakan dalam perancangan logo Pasar Bunga Bratang

adalah “Tumbuh dan Berkembang” yang dikembangkan dari keyword terpilih

yaitu bloom. Kata Bloom diambil sebagai strategi untuk mencapai harapan Pasar

Bunga Bratang agar lebih baik dan siap menghadapi kemajuan zaman di masa

yang akan mendatang. Kata bloom juga dipilih karena dapat mencerminkan

harapan para pedagang Pasar Bunga Bratang Surabaya agar tempat ini menjadi

salah satu pilihan destinasi wisata pasar bunga yang lebih unggul dan berbeda

dengan kompetitornya.

Konsep Bloom ini bertujuan untuk mengkomunikasikan target market para

pecinta tanaman hias pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya dengan

merancang identitas visual yang unik dengan membawa rancangan desain yang

segar dan berwarna. Usaha dalam merancang identitas visual ini ke dalam bentuk

logo baru ini diharapkan dapat menyelesaikan solusi tentang ketiadaan logo

sebelumnya sehingga logo ini dapat mencerminkan identitas dari Pasar Bunga

Bratang Surabaya.

Page 82: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

66

4.4 Perencanaan Kreatif

4.4.1 Tujuan Kreatif

Perancangan visual identity dan media promosi merupakan hal penting

bagi Pasar Bunga Bratang sebagai upaya untuk merancang identitas visual yang

unik dari para kompetitor. Perancangan yang dibutuhkan Pasar Bunga Bratang

dalam visual identity meliputi logo beserta GSM (Graphic Standart Manual)

sebagai pedoman dalam pengaplikasian logo dan contoh implementasi logo

diberbagai media.

Contoh media promosi diperlukan perancangan media yang diangap

relevan bagi Pasar Bunga Bratang Surabaya diantaranya adalah Brosur, Flyer,

Plastic Bag, dan Signage. Karena media ini dianggap media yang sering

digunakan sebagai pendukung dalam Destination Branding.

Pada tahap selanjutnya perancangan karya akan disesuaikan dengan

konsep yang ditentukan dan hasil analisis data yaitu Bloom. Hal tersebut

diharapkan dapat membantu mencapai hasil dari tujuan penelitian yaitu

merancang identitas visual Pasar Bunga Bratang.

4.4.2 Strategi Kreatif

Dalam upaya merancang visual identity Pasar Bunga Bratang Surabaya

diperlukan strategi kreatif visual dalam perancangan logo dan media promosi.

Strategi kreatif visula ini akan disesuaikan dengan konsep perancangan yang telah

ditentukan sebelumnya yaitu bloom yang didesain secara representative. Unsur-

unsur strategi visual yang akan digunakan dalam perancangan ini adalah:

Page 83: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

67

1. Typography

Typeface yang akan di aplikasikan pada beberapa media kedepannya

didasarkan pada sebuah kesesuaian jenis typeface dengan konsep yang

ditentukan. Pemilihan font ini juga dipengaruhi oleh faktor readability.

Gambar 4.4 Jenis font Raleway

(Sumber : www.1001font.com)

Pemilihan jenis huruf sans serif yaitu Raleway yang ditujukan pada

gambar 4.4, jenis huruf ini akan diiplementasikan di dalam media promosi

dan akan diimplementasikan di Graphic Standard Manual, karena font

Sans Serif memiliki ciri khas yang simpel dan mudah dibaca sehingga

akan memudahkan para pembaca dan dapat mudah di ingat.

2. Warna

Pemilihan warna untuk perancangan yang digunakan dalam setiap logo

dan media promosi yang akan dibuat adalah warna yang menunjukkan

kesan ramai dan indah dikarenakan warna yang digunakan 3 jenis warna

yang disesuaikan dengan konsep Bloom, pengambilan warna untuk

merancang logo diambil dari 3 jenis tanaman yang ada di Pasar Bunga

Bratang Surabaya, warna yang digunakan yaitu:

Page 84: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

68

Gambar 4.5 Palet warna logo Pasar Bunga Bratang

(Sumber: hasil olahan peneliti)

Pemilihan warna pada gambar 4.4 akan digunakan sebagai warna dasar

yang terinspirasi dari semarak warna warni di lingkungan Pasar Bunga Bratang

Surabaya. Warna hijau terinspirasi dari warna mayoritas tanaman yang berwarna

hijau, dan tanaman yang berwarna hijau digambarkan sebagai warna dari tanaman

toga dan memiliki arti psikologi warna yaitu sehat. Kuning terinspirasi dari warna

tanaman bunga cempaka yang menjadi tanaman yang paling banyak di Pasar

Bunga Bratang Surabaya, ciri khas dari bunga cempaka adalah harum dan

memiliki 5 mahkota yang dijadikan sebagai simbol dari pendiri Pasar Bunga

Bratang Surabaya. Warna merah dari bunga sepatu. Pemilihan warna tersebut

diambil dari aktifitas sehari-hari yang dilakukan oleh para pedangang dengan

warna merah dapat dilihat bahwa pedagang saling bersaing satu sama lain dan

dengan ke aktifan para pedagang maka warna merah cocok dengan warna dasar.

Page 85: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

69

Dari segi psikologi warna, arti warna hijau, merah, oranye, kuning dan

hitam adalah:

1. Warna hijau yaitu melambangkan kesegaran dan memberi ketenangan

pikiran.

2. Warna merah melambangkan energi, pencapaian tujuan, perjuangan.

3. Warna kuning melambangkan kerja sama, kegembiraan, harapan.

3. Logo

Logo merupakan elemen penting dalam perancagan identitas visual

dari Pasar Bunga Bratang Surabaya. Elemen–elemen yang digunakan

untuk merancang logo Pasar Bunga Bratang adalah tanaman terpilih yang

ada di Pasar Bunga Bratang Surabaya namun tetap dalam acuan konsep

visual yang telah ditentukan.

Pada perancangn logo Pasar Bunga Bratang Surabaya ini dibuat sebuah

identitas visual yang terdiri dari logogram dan logotype. Perancangan logo

ini disesuaikan dengan konsep Bloom dan ciri khas yang dimiliki oleh

Pasar Bunga Bratang Surabaya. Sehingga untuk kedepannya akan tercipta

logo yang dapat membantu mempresentasikan Pasar Bunga Bratang

sebagai objek wisata perbelanjaan kepada masyarakat luas.

Dalam menentukan identitas visual yang akan dirancang dan sesuai

dengan konsep maka diperlukan aspek-aspek hasil brainstrorming yang

dapat mewakili identitas Pasar Bunga Bratang dengan menyesuaikan

konsep Bloom.

Page 86: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

70

Gambar 4.6 Brainstorming

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2017

Berdasarkan proses pencarian konsep dasar dan bentuk untuk

logogram dengan konsep Bloom menghasilkan beberapa definisi yaitu

Pasar Bunga Bratang memiliki jenis tanaman yang menunjukkan identitas

dari Pasar tersebut dengan jenis tanaman yang dapat diambil sebagai ciri

khas dari Pasar Bunga Bratang yaitu daun mint, lidah buaya, sirih,

cempaka, kemuning, bunga sepatu. Kemudian proses selanjutnya yaitu

mengkombinasikan alternatif visual yang dipilih dan menjadi satu bentuk

visual.

Page 87: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

71

Gambar 4.7 Alternatif Visual

Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2017

Beberapa bentuk thumbnail logogram yang menghasilkan beberapa

variasi visual mengacu dari kata kunci Bloom. Berikut alternatif

logogram dari hasil kombinasi.

Gambar 4.8 Sketsa logogram alternatif

(Sumber: hasil olahan peneliti)

Page 88: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

72

Setelah dibuat beberpa alternatif logo, kemudian didapatkan satu logo yang

mampu mewakili identitas visual dari Pasar Bunga Bratang Surabaya.

Gambar 4.9 Sketsa logogram alternatif terpilih

(Sumber: hasil olahan peneliti)

Gambar 4.10 Logogram terpilih

(Sumber: hasil olahan peneliti).

Pada tahap selanjutnya dilakukan proses digitalisasi dari sketsa logogram

yang terpilih agar lebih mudah diimplementasikan ke dalam berbagai media yang

akan dibuat dengan menggunakan teknik gestalt.

Page 89: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

73

Gambar 4.11 Logogram terpilih yang telah didigitalisasi

(Sumber: hasil olahan peneliti)

Logogram ini terpilih sebagai logo dari Pasar Bunga Bratang, logo ini

memiliki 4 elemen dan 1 elemen utama dimana masing-masing dari elemen ini

memiliki makna tersendiri yang menjadi identitas dari Pasar Bunga Bratang

Surabaya.

1. Daun Sirih : sebagai bentuk visual utama dimana daun sirih menggambarkan

tanaman yang menjadi ciri khas Pasar Bunga Bratang.

2. putik bunga : digambarkan sebagai awal mula terbentuknya pasar bunga

bratang dimulai dari hal kecil.

3 daun mint dan lidah buaya : digambarkan sebagai jenis tanaman obat keluarga

yang paling lengkap dan menggambarkan kesehatan.

4 Bunga cempaka dan kemuning : digambarkan sebagai bunga lokal yang sering

dijumpai dimanapun dan menjadikan ciri khas dari Pasar Bunga Bratang yang

ingin menjadi mekar dan indah.

Page 90: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

74

Gambar 4.12 Logogram dengan Teknik Gestalt

(Sumber: hasil olahan peneliti)

Setelah pembuatan logogram, maka selanjutnya dilakukan pemilihan

logotype dan penempatannya yang berfungsi untuk menjelaskan logogram. Pada

pembuatan logotype ini dibuat eksplorasi logotype dan komposisinya menjadi

beberapa alternatif pilihan. Pemilihan penempatan dari logotype untuk mengetahui

posisi yang sesuai dengan logogram. Alternatif logotype yang telah dibuat

selanjutnya 1 logotype yang sesuai dengan logogram.

Page 91: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

75

Gambar 4.13 Alternatif logotype

(Sumber: hasil olahan peneliti)

Page 92: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

76

Gambar 4.14 Logotype terpilih

(Sumber: hasil olahan peneliti)

Jenis font yang dipilih menggunakan font serif dikarenakan font tersebut

mudah dibaca dan sederhana. Typography yang digunakan dalam logotype adalah

Alice karena Font yang dipilih ini sesuai pada penempatan logo grid dan logo

lebih terlihat seimbang tidak hanya asal menempatkan logotype. Font yang

digunakan juga lebih terkesan sederhana tetapi tetap menampilkan keindahan

sesuai konsep dari perancangan yakni bloom.

Setelah terpilih logogram dan logotype kemudian dilakukan proses

pengambilan warna untuk logo.

Gambar 4.13 Final Logo

(Sumber: hasil olahan peneliti)

Page 93: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

77

4.5 Perancangan Media

4.5.1 Tujuan Media

Dalam perancangan ini dibutuhkan suatu media sebagai pemasaran yang

mampu memperkenalkan kepada masyarakat untuk berkunjung ke Pasar Bunga

Bratang Surabaya. Tujuan media ini agar Pasar Bunga Bratang dapat dikenal oleh

masyarakat luas sehingga mampu memberikan dampak positif bagi destinasi

wisata.

4.5.2 Strategi Media

Dalam perancangan perluu adanya strategi sebagai manfaat yang baik

karena strategi yang baik akan menghasilkan dampak yang positif. Pemilihan

media promosi disesuaikan dengan target market yang akan dituju, sehingga dapat

mengkomunikasikan dengan baik kepada masyarakat dan wisatawan yang datang

ke Pasar Bunga Bratang Surabaya. Media promosi yang akan dirancang adalah

brosur, flyer, Signage, Plastic Bag.

1. Brosur

Pemilihan media promosi berupa brosur dalam perancangan ini akan

memberikan informasi tentang Pasar Bunga Bratang dan hanya sebatas

memberikan informasi jenis tanaman, jasa, fasilitas , dan pemandangan

menarik.

Page 94: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

78

2. Desain Flyer

Pemilihan media promosi berupa Flyer dapat dilihat dari wisatawan atau

konsumen yang bertepatan tinggal di luar Kota Surabaya, dengan

dibagikan di jalan maka tidak lama kemudian peningkatan jumlah

konsumen dari luar kota maupun dalam kota.

3. Plastic Bag

Pemilihan media promosi ini ditujukan kepada masyarakat maupun

wisatawan pada saat berbelanja, dan logo yang diaplikasikan ke Plastic

Bag akan mengenalkan identitas dari Pasar Bunga Bratang Surabaya.

4. Signage

Perancangan media promosi ini bertujuan sebagai petunjuk arah dan fungsi

lain yang dapat dilihat adalah sebagai penghias Pasar Bunga Bratang

Surabaya.

4.6 Implementasi Desain

Sketsa desai yang melalui proses digital pada desain yang dipilih, baik segi

warna, karakteristik bentuk yang sesuai dengan Keword yang telah

ditentukan. Pada implementasi karya dapat dilihat sebagai berikut:

4.6.1 Graphic Standard Manual

Penggunaan logo yang memiliki sebuah aturan dan ketentuan yang dibuat

untuk tidk merubah, menambah, mengurangi dan komposisi yang diubah. Graphic

Standard Manual dirancang dengan tujuan untuk memberikan penjelasan dan

aturan yang sesuai sebagai buku petunjuk.

Page 95: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

79

GSM dapat menjadi konsistensi brand agar esensi dan nilai yang terdapat

dalam buku ini tersampaikan informasi tentang penggunaan logogram agar tidak

asal dan berikut adalah desain dari GSM.

Gambar 4.16 Cover GSM

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017

Cover dibuat menggunakan foto dari salah satu bunga yang ada di Pasar

Bunga Bratang sebagai background agar terlihat menarik dari tampilan awal

sebelum membuka buku Graphic Standard Manual. Dipilih background

mengunakan tanaman hijau agar kesan alami tetap ada, dan dari cover buku GSM

dari Pasar Bunga Bratang ini dibuat simpel dan menarik perhatian menggunakan

fotgrafi agar perusahaan dan client tertarik.

Page 96: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

80

Gambar 4.17 Sejarah Pasar Bunga Bratang Surabaya

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017

Halaman sejarah dirancang untuk menginformasikan kepada pembaca

tentang sejarah Pasar Bunga Bratang di Surabaya. Pasar Bunga Bratang

merupakan salah satu pasar dibawah naungan PD Pasar Surya Surabaya yang

berlokasi di Jalan Bratang Binangun Surabaya satu komplek dengan Pasar Burung

dan Pasar Tradisional

Page 97: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

81

Gambar 4.18 Visi Misi PD Pasar SURYA Surabaya

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017

Visi misi dari PD Pasar SURYA Surabaya ditampilkan sebagai data dari

perusahaan. Visi dan Misi dicantumkan sebagai informasi perusahaan sebagai

acuan dalam merancang media komunikasi visual

Page 98: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

82

Gambar 4.19 Brand Identity Pasar Bunga Bratang Surabaya

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017

Konsep dari logo Pasar Bunga Bratang tumbuh dan berkembang yang

diambil dari key communication messege “Bloom” yang dimaksud adalah sebuah

harapan dari Pasar Bunga Bratang agar lebih baik dan siap menghadapi kemajuan

zaman di masa yang akan datang, dengan membawa rancangan desain yang segar

dan berwarna.

Page 99: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

83

Gambar 4.20 Golden Ratio Logo Pasar Bunga Bratang Surabaya

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017

Dari gambar 4.20 menunjukkan perancangan Golden Ratio dari logogram

Pasar Bunga Bratang Surabaya, tujuan pembuatan Golden Ratio agar logo

berbentuk simetris dan presisi dan bentuk logo yang dibuat tidak sembarangan

sehingga dalam merancang sebuah logo perlu adanya Golden Ratio..

Page 100: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

84

Gambar 4.21 Filosofi Logo Pasar Bunga Bratang Surabaya

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017

Filosofi logo dirancang dengan memberikan keterangan tentang makna dari

sebuah bentuk logo yang dibuat, dan dari filosofi logo ini perusahaan dapat

mengetahui apa yang menjadi ciri khas dan menjadi citra yang dimiliki oleh

Pasar Bunga Bratang.

Page 101: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

85

Gambar 4.22 Grid Sistem Pasar Bunga Bratang Surabaya

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017

Grid System dirancang untuk mengetahui jarak antara logogram dengan

logotype agar tidak disalahgunakan dalam perancangan logo dan media promosi.

Gambar 4.23 Minimum Clear Space Pasar Bunga Bratang Surabaya

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017

Page 102: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

86

Halaman dari Gambar 4.23 dirancang agar pada saat merancang

implementasi karya tidak diletakkan berdekatan dan sudah di atur sesuai jarak

yang di tentukan.

Gambar 4.24 Minimum size Pasar Bunga Bratang Surabaya

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017

Pada gambar 4.24 ditunjukkan bahwa minimum size dari logo yaitu 2cm

tidak boleh kurang, sedangkan untuk ukuran maksimal logo selama dalam

penggunaan logo selalu memperhatikan kaedah proporsi logo dan ruang kosong

jadi tidak ada batas maksimalnya.

Page 103: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

87

Gambar 4.25 Typeface

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017

Gambar 4.25 membahas tentang typeface yang digunakan adalah jenis font

yang digunakan dalam pembuatan logo terdiri dari jenis font yang masing-masing

dapat digunakan sebagai huruf korporat dalam perancangan berbagai media

promosi.

Page 104: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

88

Gambar 4.26 Color Usage

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017

Dari gambar 4.26 menjelaskan bahwa warna yang hendak diaplikasikan

pada logo harus sesuai dengan kode warna yang ditentukan.untuk itu aturan tetap

menganjurkan menggunakan warna yang sudah tertera agar tidak merubah makna

dan filosofi.

Page 105: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

89

Gambar 4.27 Unacceptable Usage

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017

Pada gambar 4.27 menjelaskan tentang penyimpanan penggunaan logo

dalam aplikasi dapat menyebabkan peralihan makna dari identitas yang ingin

dibangun, oleh karena itu hindari penggunaan seperti pada contoh yang sudah di

buat.

Page 106: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

90

4.7.2 Implementasi Media Promosi

Gambar 4.28 Brosur

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017

Aplikasi visual pada media promosi brosur sebagai promosi yang berisi

informasi tentang jenis tanaman yang dijual di Pasar Bunga Bratang kemudian

fasilitas apa saja yang diberikan oleh Pasar Bunga Bratang dan jasa apa yang

tersedia di sana.

Page 107: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

91

Gambar 4.29 Flyer

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017

Aplikasi visual pada media promosi flyer sebagai promosi yang berisi

informasi tentang lokasi Pasar Bunga Bratang kemudian di informasikan rute

yang dapat ditempuh untuk mencapai lokasi tersebut dan tips berupa komunikasi

dan informasi kontak dari Pasar Bunga Bratang bagi para konsumen yang belum

mengetahui Pasar Bunga Bratang.

Page 108: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

92

Gambar 4.30 Plastic Bag

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017

Aplikasi visual pada media promosi Plastic bag sebagai promosi

packaging dimana Pasar Bunga Bratang hanya menggunakan Packaging berupa

Plastic bag, untuk itu pada plastic bag ini hanya menempelkan logo dari Pasar

Bunga Bratang sebagai identitas dari pasar dan tujuan menggunakan plastic bag

ini sebagai media untuk memberitahukan identitas yang dimiliki oleh Pasar Bunga

Bratang kepada konsumen dalam kota maupun luar kota.

Page 109: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

93

Gambar 4.31 Signage

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017

Implementasi visual pada media pendukung berupa signage sebagai media

promosi yang digunakan untuk petunjuk arah agar konsumen mengetahui fasilitas

yang dimiliki oleh pasar bunga bratang.

Page 110: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

94

Gambar 4.32 Billboard

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2017

Aplikasi visual pada media promosi billboard sebagai media pendukung

dalam menunjang Destination Branding, dimana dalam logo yang

diaplikasikan ke dalam suatu media harus sesuai komposisi dan aturan yang

sudah ditetapkan.

Page 111: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan pada perancangan ini adalah telah dirancang Identitas

Visual Pasar Bunga Bratang Surabaya dengan merancang dan membangun sebuah

logo yang dapat menggambarkan Pasar Bunga Bratang Surabaya beserta media

promosinya. Konsep dari logo yang telah dirancang yaitu bloom yang didapatkan dari

analisa SWOT dan keywords. Konsep bloom yang berarti mekar, Filosofi dari logo ini

yaitu berkembangnya suatu tanaman mulai dari benih hingga menjadi bunga yang

mekar, Pada proses pembuatan logo dilakukan tahap brainstorming, pembuatan

alternatif visual, sketsa logo alternatif, pemilihan logotype. Selain pembuatan logo,

telah dirancang GSM (Graphic Standart Manual) yang bertujuan untuk memberikan

penjelasan dan membantu pengguna dalam menggunakan maupun mengaplikasikan

brand identity Pasar Bunga Bratang. Secara garis besar, GSM tersebut berisi

Company Profile, Brand Identity dan Promotional Item. Media promosi yang dibuat

yakni berupa Brosur, Flyer, Plastic Bag, Signage.

95

Page 112: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

96

5.2 Saran

Saran yang diberikan untuk penulis agar pada proses selanjutnya lebih baik

lagi yaitu

1. Media promosi dibuat lebih banyak lagi agar dapat mengikuti perkembangan

zaman misalnya dengan dibuat website atau media sosial yang berkenaan

dengan Pasar Bunga Bratang Surabaya

2. Dengan logo Pasar Bunga Bratang yang baru diharapkan dapat

menggambarkan citra perusahaan dalam jangka panjang, guna pengembangan

wisata perbelanjaan.

3. Dalam merancang sebuah logo diperlukan data yang tepat dan sesuai agar

pada saat perancangan logo, bentuk dari logo tersebut menjadi ciri khas atau

sesuai dengan pencitraan yang ada di Pasar Bunga Bratang Surabaya.

Page 113: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Aaker,A. d. 1997.Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Spektrum Mitra Utama.

Adityawan, Arief. 2010. Tinjauan Desain Grafis. Jakarta : Concept Media.

Adiwarman Karim. (2010). Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Ardhi, Yudha. 2013. Merancang Mdeia Promosi Unik dan Menarik. Yogyakarta:

Penerbit Taka.

Chiaravalle & Schenck (2007). Branding For Dummies, New York : John Willey

and Son, Inc.

Ferrinadewi, Erna. 2008. Merek dan Psikologi Konsumen. Jakarta: Graha Ilmu.

Jefkins, Frank. 1994. Periklanan. Jakarta: PT.Gelora Akasara Pratama.

Kusrianto, Adi. 2004. Tipografi Komputer Untuk Desainer Grafis. Yogyakarta :

ANDI.

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta:ANDI.

Lubis, Yatie Asfan, Tuntunan Praktis Tanaman Hias Halaman, Jakarta: Gaya

Favorit Press, 1993.

Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Rustan, Surianto, S. Sn. 2009. LAYOUT, Dasar & Penerapannya. Jakarta :

Gramedia Pustaka Utama.

Page 114: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

Govers, Robert dan Frank Go.(2009). Place Branding Glocal, Virtual, and

Physical Identities, Constructed, Imagined, and Experienced. England:

Palgrave Macmillan.

Sarwono, Jonathan & Hary Lubis. 2007. Metode Riset untuk Desain Komunikasi

Visual. Yogyakarta: ANDI.

Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: ANDI.

Lee, Monle dan Carla Johnson.2007. Prinsip-prinsip Pemasaran Jilid I. Jakarta:

Erlangga

Wahab, Salah. 1975.Tourism Management. London: Tourism International Press

Sumber Jurnal:

Clarizza, Astrid (2010) “Perancangan Destination Branding Wana Wisata Tanjung

Papuma Kabupaten Jember”. Jurnal Branding, Vol.1, No.1, hal.1-5

Mukbar, Deni, 2007, Denyut Usaha Kecil Di Pasar Tratisional Dalam Himpitan

Hipermarket, Jurnal Analisis Sosial Bvo. 12 No. 1 Maret 2007

Sumber Web

https://www.google.co.id/search?q=pentingnya+logo+sebagai+media+promosi+w

isata&biw=1280&bih=662&ei=eEO0WKHRLsL_8QWCw6LABw&start

=10&sa=N (diakses tanggal 20 juli 2017)

https://jawatimuran.net/2012/05/08/pasar-bunga-dan-pasar-burung-bratang-

surabaya/ (diakses tanggal 20 juli 2017)

Page 115: PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL DALAM DESTINATION …sir.stikom.edu/id/eprint/2646/1/13420100033-2017-COMPLETE.pdf · Bunga Bratang Surabaya sebagai destinasi wisata belanja berbasis

https://www.slideshare.net/Rafaellamadea/pasar-pariwisata-berserta-produknya

(diakses tanggal 20 juli 2017)

http://www.kompasiana.com/hadi.santoso/pasar-rakyat-sebagai-destinasi-

wisata_54f394177455137d2b6c7aa0 (diakses tanggal 20 juli 2017)

http://ejournal.upi.edu/index.php/mdb/article/view/1008/662 (diakses tanggal 30

juli 2017)

https://www.behance.net/search?content=projects&sort=appreciations&time=wee

k&search=flower%20market%20logo (diakses tanggal 30 juni 2017)

https://sparkling.surabaya.go.id/things-to-do/activities/shopping/# (diakses tanggal

22 juni 2017)

http://pdpasarsurya.com/ (diakses tanggal 22 juni 2017)