26
Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang Berbasis Multimedia Artikel Ilmiah Peneliti : Taupan Dwi Dharma Rahman (692011024) Anthony Y.M. Tumimomor S.Kom., M.Cs. Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Januari 2016

Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

  • Upload
    lehanh

  • View
    232

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang

Berbasis Multimedia

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Taupan Dwi Dharma Rahman (692011024)

Anthony Y.M. Tumimomor S.Kom., M.Cs.

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Januari 2016

Page 2: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang

Berbasis Multimedia

1)Taupan Dwi Dharma Rahman.,

2)Anthony Y.M. Tumimomor.,

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711. Indonesia

Email: 1)

[email protected]. 2)

[email protected].

Abstract

The tourism in semarang Regency is one of interesting tourist destinations due to

its high potentials of the tourism itself. However, the result of the previous research, there

was no media which gave detailed information about the tourism in Semarang. It is

because the Tourism and Cultural (dinas golei dewe ek ra salah distrik) in Semarang

Regency only used printed media to promote the tourist destination in Semarang, such as

Bhrocures and Pamflets. It made the tourist difficult to get the information about the

places. Due to the lack of promotion and guidance, many tourits do not visit the tourism

in Semarang. Based on that case, this study is aimed to make a better media in promoting

tourism in Semarang that will give detailed information about the tourism. By Using this

media, the tourists will easily find out the tourist destination.

Abstrak

Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi wisata yang memiliki

banyak memiliki potensi wisata yang sedang berkembang. Namun berdasarkan hasil

penelitian awal, ternyata belum ada media yang menjelaskan lebih detail mengenai wisata

unggulan dan wisata yang sedang berkembang, karena Dinas pariwisata dan kebudayaan

Kabupaten Semarang masih menggunakan media informasi cetak yaitu brosur dan

pamflet sehingga membuat calon wisatawan kesulitan untuk mendapatkan informasi dan

penyebaran informasi wisata yang terbatas. Berdasar dengan permasalahan yang ada

maka diperlukan media informasi yang lebih menarik dan lebih luas penyebarannya.

Dengan menggunakan metode mix method dan metode prototype maka dapat

menghasilkan media informasi wisata Kabupaten Semarang yang dapat diakses oleh

calon wisatawan domestik ataupun mancanegara

Kata Kunci : Media informasi, Wisata Kabupaten Semarang

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Desain Komunikasi Visual,

Universitas Kristen Satya Wacana 2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 3: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

2

Page 4: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

3

Page 5: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

4

Page 6: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

5

Page 7: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

6

Page 8: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

7

Page 9: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

8

1. Pendahuluan

Kabupaten Semarang berada pada letak yang strategis yaitu sebelah

selatan kota semarang ibukota jawa tengah. Kabupaten Semarang memiliki nilai

jual lebih daripada wilayah lain yang berada di Jawa tengah, terutama di bagian

wisata alam. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Yayuk yang bekerja pada

bagian promosi wisata di Dinas pariwisata dan kebudayaan menyebutkan

informasi tentang lokasi wisata di Kabupaten Semarang masih menggunakan

media cetak yaitu brosur dan pamflet. Brosur yang disediakan tidak tersebar

dengan baik karena hanya diberikan jika datang ke Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan saja. Selain itu beberapa lokasi wisata di Kabupaten Semarang masih

kurang dalam penyampaian informasinya, padahal memiliki potensi wisata yang

menarik untuk di kunjungi.

Dampak dari kurangnya penyebaran informasi menjadikan beberapa lokasi

wisata yang akan berkembang kurang dikenal oleh wisatawan. Maka diperlukan

sebuah media yang dapat memberikan informasi wisata yang lengkap dan

menarik. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi berbasis

multimedia dalam perancangan media informasi wisata. Dengan media informasi

tersebut informasi lokasi wisata yang ada dapat diterima oleh masyarakat luas.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, untuk mengatasi hal-hal

yang demikian, maka diperlukan usaha-usaha penyampaian informasi yang

dikemas dengan menarik mengenai informasi wisata Kabupaten Semarang. Media

informasi digunakan untuk mempermudah calon wisatawan yang akan

mengunjungi wisata-wisata di Kabupaten Semarang.

2. Tinjauan Pustaka Penelitian Pertama yang berjudul Perancangan media promosi pariwisata

berbasis multimedia (Kabupaten Poso). Latar belakang masalah yang dimiliki

adalah media promosi wisata kabupaten poso menggunakan multimedia masih

memiliki kekurangan dari sisi penjelasan lokasi wisata tersebut dan video kurang

memiliki sinematografi yang menarik [1].

Penelitian kedua yang penelitian ini yang berjudul rancang bangun sistem

informasi wisata bersejarah menggunakan android. Latar belakang masalah yang

dimiliki adalah letak lokasi menggunakan GPS, namun informasi tentang wisata

sangat kurang, tanpa ada foto atau video, deskripsi pun sangat sedikit sekali dan

interface kurang menarik karena dengan mode satelit saja [2].

Keunggulan dari penelitian ini adalah memiliki konten terkonsep seperti

pada konten foto memiliki komposisi dan lightning yang baik, selain itu dari segi

video juga memiliki sinematografi yang baik. Selain dari segi konten adalah

layout dari media informasi, penggunaan warna yang sederhana dan penataan

layout yang lebih menarik.

Media dijelaskan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi

proses belajar. Sedangkan informasi adalah sebagai hasil dari pengolahan data

dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

Page 10: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

9

menggambarkan suatu kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan

keputusan [3].

Multimedia merupakan penggunaan komputer untuk menyajikan dan

menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, dan video dengan alat bantu dan

koneksi, sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan

berkomunikasi [4]. Agar bisa dikatakan multimedia jika terdapat beberapa

komponen, Teks merupakan bentuk data multimedia yang paling mudah

dikendalikan dan disimpan, kebutuhan teks pada bergantung pada kegunaan

aplikasi multimedia. Gambar berfungsi sebagai ikon dan untuk menampilkan

objek pada multimedia. Video berfungsi sebagai penyampaian informasi yang

lebih komukatif dibandingkan dengan gambar biasa. Suara berfungsi sebagai

pelengkap pada multimedia [5].

Dalam perkembangannya, multimedia dibagi menjadi beberapa jenis

berdasarkan teknik pengoprasiannya, Multimedia digital dibagi menjadi 3 jenis

yaitu multimedia yang bertujuan pengguna dapat mengontrol apa dan kapan

elemen-elemen multimedia akan dikirimkan atau di tampilkan. Selanjutnya

multimedia hiperaktif adalah multimedia yang mempunai suatu struktur dari

elemen-elemen terkait dengan pengguna yang dapat mengarahkannya. Multimedia

jenis ini mempunyai banyak tautan atau link menghubungkan elemen-elemen

multimedia yang ada. Selanjutnya multimedia linear adalah pengguna hanya

menjadi penonton dan menikmati produk multimedia yang disajikan dari awal

hingga akhir [6].

Action Script 3.0 adalah generasi ke 3 dari actionscript yang merupakan

bahasa pemrograman yang diperkenalkan khusus untuk platform flash. AS 3.0

memiliki beberapa keunggulan diantaranya sudah menerapkan konsep object

oriented programing sehingga dalam perancangan script lebih teratur dan

terstruktur. AS 3.0 lebih cepat dalam hingga 10x daripada generasi sebelumnya

dalam pemrosesan data. Juga adanya dukungan Application Programming

Interface untuk mempermudah pembuatan program dengan menggunakan basic

flash [7].

Wisata adalah perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, yang bersifat

sementara dan dilakukan perorangan atau kelompok sebagai usaha mencari

keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam

dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu [8].

Kabupaten Semarang berada di jawaberada di Jawa Tengah dan terletak

sebelah selatan dari Kota Semarang,Kabupaten Semarang memiliki ibu kota yang

berada diwilayah ungaran. Kabupaten Semarang memiliki batas wilayah untara

adalah Kota Semarang dan Kabupaten Demak. Batas wilayah timur Kabupaten

Grobogan dan Kabupaten Boyolali. Batas Selatan Kab.Boyolali dan Kab,

Magelang. Batas barat Kabupaten Magelang dan Kab.Kendal. Luas wilayah

Kabupaten Semarang 950,21 Km2. Memiliki 19 kecamatan, 28 Kelurahan 209

Desa. Lokasi Lokasi wisata di Kabupaten Semarang terbagi berbagai wilayah

seperti ungaran sendiri memiliki wisata alam seperti hutan penggaron,air terjun

curug lawe,air terjun semirang, Selanjutnya kecamatan Bergas memiliki objek

wisata sejarah dan alam menjadi satu seperti air panas dan candi ngempon.

Kecamatan tuntang memiliki wisata keluarga goa rong yang menyajikan

Page 11: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

10

pemandangan rawa pening dan matahari terbenam. Lalu ambarawa memiliki

wisata sejarah stasiun ambarawa. Getasan memiliki wisata alam air terjun 7

bidadari. Bandungan sendiri memiliki wisata alam candi gedong 9,umbul

sidomukti. Tengaran memiliki wisata mata air senjoyo [8].

3. Metode Penelitian Metode yang dilakukan dalam perancangan ini adalah Mixed method.

Mixed

method merupakan metode yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, karena

dalam pengambilan data diperlukan wawancara ke narasumber dan diperlukan

pengambilan kesimpulan melalui kuesioner. Pendekatan kualitatif bersifat

fleksibel dan berubah-ubah sesuai kondisi lapangan dengan pengambilan data

berupa wawancara.

Metode kualitatif adalah dilakukan wawancara kepada ibu Yayuk selaku

kepala Dinas pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Semarang untuk mencari

informasi tentang info lokasi wisata, jumlah pengunjung wisata serta penyebaran

informasi. Hasil dari pengolahan data akan digunakan sebagai dasar perancangan

media informasi Kabupaten Semarang. Data yang diperoleh selanjutnya dilakukan

analisa masalah dan mendapat kesimpulan bahwa:

Pendekatan kuantitatif lebih menekankan pada penggunaan riset yang

baku dengan melakukan kuesioner atau riset. Pada metode kuantitatif didapatkan

hasil bahwa

- Teknik penyebaran informasi masih menggunakan media cetak yaitu brosur

dan pamflet

- Mendapatkan jumlah data statistik pengunjung pada tahun 2014 berjumlah

2.763.109 orang dari wisatawan nusantara, dan 5828 orang dari wisatawan

manca Negara dimana 80% wisatawan tertarik dengan wisata alam.

- Lokasi wisata belum memiliki informasi detail dan lengkap

- Kurangnya informasi pada wisata yang sedang berkembang

- Responden masih kesulitan dalam mencari informasi wisata di Kabupaten

Semarang

- Responden membutuhkan sebuah media yang efektif mencakup detail wisata

Metode Pengembangan Sistem

Untuk pengembangan sistem menggunakan metode prototype, metode

prototype adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja

dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang – ulang yang biasa

digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis [9]. Prototyping disebut juga

desain aplikasi cepat karena menyederhanakan dan mempercepat desain sistem.

Gambar metode prototype dapat dilihat pada gambar 1.

Page 12: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

11

Gambar 1 Metode prototype

Tahapan – Tahapan prototype

Tahapan metode prototype adalah sebagai berikut:

Listen to Customer

Langkah pertama pengembangan sistem ini adalah Listen to Customer pada

tahap ini melakukan pengumpulan data, dengan melakukan wawancara dengan

bagian promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Semarang. Dari

wawancara maka didapatkan hasil yaitu dalam penyebaran informasi masih dalam

lingkup kecil karena pihak Dinas masih menggunakan media cetak yaitu brosur

dan pamflet sehingga belum tersampaikan informasi mengenai potensi wisata

yang sedang berkembang.

Selain itu dilakukan pengumpulan data secara primer dan sekunder. Untuk

data primer didapatkan didapatkan dengan wawancara kepada Ibu yayuk selaku

kepala dinas pariwisata dan didapatkan hasil seperti pengelompokan jenis

wisata,hasil pendapatan tiap-tiap lokasi dan data statistik pengunjung pada tahun

2014. Selain wawancara didapatkan berupa brosur, pamphlet dan observasi

langsung ke lokasi wisata

Untuk data sekunder digunakan sebagai penunjang, data sekunder didapatkan

dari buku dan internet.

Build/Revise Mockup

Langkah selanjutnya adalah proses perancangan Prototype media informasi,

dalam tahap ini dilakukan proses perancangan sesuai dengan data yang diperoleh,

dari hasil diskusi dengan pihak dinas maka yang dijadikan sample adalah curug

lawe

Perancangan Konten

Dari hasil diskusi dengan pihak dinas dipilih curug lawe sebagai contoh,

perancangan media dan konten. Dalam hal ini diperlukannya sebuah media

informasi yang mencakup detail wisata yang berisi foto, video, deskripsi dan peta

untuk menarik minat wisatawan yang akan berkunjung.

Media yang dirancang ini dihadirkan untuk memperkenalkan informasi

kepada masyarakat akan keindahan wisata di Kabupaten Semarang dengan

memanfaatkan teknologi multimedia sehingga dalam mencari informasi akan

lebih menarik. Sebelum perancangan media maka diperlukan perancangan konten

terlebih dahulu. Proses perancangan konten media di bagi menjadi 3 tahapan yaitu

pra produksi, produksi, pasca produksi. Dilakukan proses awal yaitu pra produksi

yang pertama ide, berdasarkan analisa data yang diperoleh dari Dinas dan data

Page 13: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

12

dari lapangan maka dalam perancangan konten akan memberikan informasi

berupa deskripsi, foto, dan peta yang menunjukan lokasi wisata tersebut dan ada

lokasi tertentu menggunakan video seperti curug lawe.

Interface adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan – tahapan

peristiwa, sehingga menjalin suatu cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam

suatu cerita. Perancangan interface dari curug lawe adalah sebagai berikut.

Menampakan kecerahan langit awan dan hangatnya sinar matahari

menampilkan keindahan kesegaran curug lawe, seseorang bertemu dengan

penduduk yang pulang dari kebun,dalam perjalanan melihat keindahan alam

sekitar hijaunya hutan, segarnya air dan keindahan air terjun, seseorang terpana

dengan keindahan air terjun dan kesegaran airnya dan dia berjalan ke batu yang

tinggi untuk menikmati pemandangan dari atas,seseorang mandi di kolam alami

dengan penuh kesegaran yang dengan ditemani oleh alam yang sangat sejuk, segar

dan air yang sangat jernih. Seseorang berada di gardu pohon dengan melihat

keindahan alam. Seseorang berjalan menuju air terjun dan melihat keindahan air

terun dari dekat.

Setelah proses perancangan stroryline maka dilakukan perancangan

treatment cerita. Treatment Curug Lawe Benowo Kalisidi adalah memberikan

uraian ringkas secara deskriptif tentang bagaimana suatu episode cerita antar

rangkaian peristiwa pembelajaran yang akan dikerjakan dengan deskriptif singkat

[10].

A. Waktu - Siang Hari

Awan bergerak terik matahari menunjukkan hangatnya dan cerahnya hari

pada siang hari.

B. Waktu - Siang Hari

Keindahan air terjun yang terus mengalir mengikuti jalannya siang hari

C. Waktu - Siang Hari - jalan menuju air terjun

Perjalanan menuju air terjun dengan sapaan dari warga yang berjalan dengan

ramahnya.

D. Waktu - Siang Hari - jalan menuju air terjun

Tinggi pepohonan sepanjang jalan yang dilintasi selama perjalanan

E. Waktu - Siang Hari - Sungai

Arus air sungai yang mengalir dan menyegarkan

F. Waktu - SIang Hari - Air Terjun Benowo

Dari balik pepohonan suara air dan air terjun yang terlihat dibalik pepohonan

G. Waktu - Siang Hari - Air Terjun Benowo

Dari balik batang pohon mendekati air terjun

H. SIang Hari - Air Terjun Lawe

Gemericik air dari balik batu , terlihat batu yang basah karena percikan airnya

I. Siang Hari - Perjalanan menuju Air terjun

Batang pohon yang terlihat melengkung dilewati dengan rindangnya

pepohonan

J. Siang Hari - Air Terjun Benowo

Arus air yang deras terlihat menyegarkan bergerak cepak seakan terlintas

waktu begitu cepat.

Page 14: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

13

K. Siang Hari - Air Terjun Benowo

Terlihat dari kejauhan seseorang yang mendaki bebatuan meniti jalan menuju

air terjun

L. Siang Hari - bendungan air air Terjun Lawe

Seseorang yang hanya mengenakan celana pendek melompat kedalam air

dengan kaki ditekuk dan tangan di lututnya. saat dia masuk kedalam air

cipratan air terlempar kesegala arah

M. Siang Hari - bendungan air air Terjun Lawe

Seseorang berenang di bendungan terlihat dari balik dedauan nampak dari

atas.

N. Siang Hari - Pondok peristirahatan

Batang pohon yang tinggi dan rindangnya pepohonan lain terlihat papan

penunjuk rest area

O. Siang Hari - Rest Area

Seseorang berjalan dari dalam gubug rest area untuk melihat keluar dari

dalam gubug.

P. Siang Hari - Jalan menuju Air Terjun

Batang pohon yang tumbang terlihat begitu panjang dan tinggi dibalik

rindangnya dedaunan dapat terlihat langit biru dan cahaya matahari yang

hangat.

Q. Siang Hari - Air Terjun Lawe

Seseorang berjalan menuju air terjun lawe

R. Siang Hari - Bendungan Air Terjun

Seseorang muncul dari dalam air setelah berenang dari bendungan terlihat

begitu menyegarkan.

S. Siang Hari - Air Terjun Lawe

Gemericik air terjun terlihat dari balik pohon kayu

T. Siang Hari - Air Terjun Lawe seseorang berdiri dengan menengadakan

kepalanya menghadap ke atas melihat air terjun .

Setelah perancangan treatment, maka dilakukan perancangan storyboard

yang berfungsi untuk menggambarkan secara garis besar bagaimana video akan

ditampilkan. Storyboard video dapat dilihat pada tabel 2.

No Scene Shoot/angle/mov

ing

Timelin

e

Deskripsi

1

Close up / Frog

eye/ Still cam

0.01-

0.04

Kecerahan awan dan

hangatnya sinar

matahari

2

Extreme long

shoot / Frog eye

/ panning

0.05-

0.08

Mengalirnya air terjun

3

Closeup / normal

angle / follow

object

0.09-

0.11

Berjalan dan

berpapasan dengan

warga

Page 15: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

14

4

long shoot /Frog

eye/ panning

left

0.12-

0.14

Detail dari pohon

yang

5

long shoot

/normal angle /

timelapse paning

left

0.14-

0.19

air mengalir diantara

bebatuan

6

extreme long

shoot / Frog eye

/ Timelapse

paning right

0.20-

0.22

air terjun curug

benowo

7

long shoot / Frog

eye / paning left

0.23-

0.25

Pepohonan dengan

background air terjun

8

Closeup / low

angle / camera

paning right

0.26-

0.30

air terjun lawe dari

dekat

9

medium shoot /

Frog eye /

Tracking object

in out

0.31-

0.33

Mengambil gambar

pohon melengkung

10

medium closeup

/ normal angle /

timelapse

panning left

0.34-

0.38

Air mengalir di sungai

kecil

11

extreme long

shoot / normal

angle / moving

still cam

0.39-

0.43

Seseorang berjalan

keatas batu

12

medium shoot /

Frog eye /

tracking object

in out

0.44-

0.49

Seseorang terjun dari

batu ke sungai

13

medium Long

shoot / bird eye /

stilll cam dan

framing

0.50-

0.52

Seseorang sedang

berenang

14

total shoot / Frog

eye / tracking

object out

0.53-

0.55

Mengambil gambar

pohon

15

total shoot / Frog

eye / Tracking

object in out

0.56-

0.58

Mengambil gambar

gubug tempat istirahat

16

total shoot /

Frogeye /

panning left

0.59-

1.01

Air terjun curug lawe

17

extreme long

shoot / normal

angle / follow

object

1.01-

1.03

Seseorang berjalan ke

batang pohon

Page 16: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

15

18

medium closeup

/ normal angle /

Still cam

1.04-

1.07

Seseorang muncul

dari dalam sungai dan

mengusap muka

dengan ekspresi

penuh kesegaran

19

medium closeup

/ normal angle /

panning left

1.08-

1.10

Framing dari kayu

yang lapuk melihat air

terjun

20

total shoot /

normal angle /

tilting up

1.11-

1.15

Seseorang melihat air

terjun diatas pohon

Tabel 1 Storyboard

Produksi

Setelah tahap storyboard maka dilakukan tahap selanjutnya yaitu tahap

produksi video. Dalam tahap produksi adalah tahap pengambilan gambar. Proses

pengambilan gambar mengambil adegan sesuai dengan storyboard mulai dari

shoot, angle, dan moving. Sehingga dalam proses produksi lebih teratur dan

terarah.

Pasca Produksi

Selanjutnya dilakukan tahap pasca produksi yaitu proses tentang editing

video. Dalam penentuan konsep editing diawal proses menggunakan teknik color

grading. Color grading adalah proses mengubah dan meningkatkan warna dari

gambar gerak, gambar televisi, atau gambar media elektronik, foto .Dalam editing

video menggunakan color grading , color grading adalah proses mengubah dan

meningkatkan warna dari gambar gerak, gambar televise atau gambar media

elektronik, dan foto digital. Proses color grading dilakukan dengan memilih

highlight, midtone pada objek video agar kestabilan warna dasar dan cenderung

warna warna hangat. Hasil yang telah diberikan color grading dapat dilihat pada

gambar 2.

(sebelum) (sesudah)

Gambar 2 Proses color grading sebelum dan sesudah

Setelah proses color grading maka dilakukan penataan sequence per

scene untuk digabungkan menjadi sebuah video yang dapat dinikmati. Selanjutnya

dalam perancangan video ini bertemakan tentang alam maka dipilih backsound

yang sesuai yaitu dengan musik jenis instrument yang lembut sehingga akan

membangun suasana pada video.

Page 17: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

16

Perancangan media Informasi

Pada tahap ini adalah proses membangun media informasi yang menjadi

wadah untuk informasi yang akan disajikan. Kerangka diagram alur media

informasi dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3 Diagram alur menu

Dalam setiap lokasi wisata terdapat menu yang berisi deskripsi,foto,peta dan

beberapa lokasi menggunakan video. Untuk sub menu deskripsi berfungsi untuk

memberikan informasi singkat berupa tulisan, foto berfungsi untuk menampilkan

gambar visual dari lokasi wisata, video memberikan visual bergerak untuk

menampilkan beberapa detail keindahan lokasi wisata. Selain itu ada peta yaitu

menunjukan bagaimana cara menuju ke lokasi wisata dengan memberikan

informasi berupa jalan yang akan dituju. Wisata alam terdiri dari curug lawe,

senjoyo, kali pancur, dan rawa pening. Selanjutnya wisata sejarah terdiri dari

gedong 9, museum palagan, kerep, nyatyono, museum kereta api ambarawa, candi

ngempon. Selanjutnya Wisata keluarga terdiri umbul sidomukti, bukit cinta.

Selanjutnya Profil Dinas adalah memberikan informasi tentang Dinas pariwisata

dan kebudayaan Kabupaten Semarang.

Perancangan User interface dalam media informasi dilakukan agar

mempermudah dalam proses perancangan. Pada bagian ini terjadi dialog antara

program dan pemakai, yang memungkinkan sistem pakar menerima instruksi

daninformasi (input) dari pemakai, juga memberkan informasi (output) kepada

pemakai. Antarmuka yang efektif dan ramah pengguna (user-friendly) penting

sekali terutama bagi pemakai yang tidak ahli dalam bidang yang diterapkan pada

sistem pakar. Pada perancangan user interface menggunakan tombol untuk

Page 18: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

17

melakukan navigasi – navigasi menu.Gambar user interface dapat dilihat pada

gambar 4.

Gambar 4 User interface

Keterangan:

Label 1 = Pada label ini bertuliskan Welcome .

Label 2 = Pada label ini bertuliskan Pariwisata Kabupaten Semarang.

Label 3 = Pada label ini bertuliskan Kabupaten Semarang.

Label 4 = Pada label ini bertuliskan Surganya Jawa Tengah.

Video = Pada kolom video menampilkan video wisata kabupaten semarang.

Button 2 = tombol navigasi untuk masuk ke menu.

Customer Test – Drives Mockup

Langkah terakhir adalah proses pengujian dari hasil perancangan media

informasi wisata. Proses pengujian bertujuan untuk mengetahui apakah proses

perancangan sudah bisa di terima atau masih ada evaluasi. Jika customer

menyetujui maka proses sudah selesai, namun jika masih mendapatkan evaluasi

maka kembali lagi ke tahap Build/Revise untuk dilakukan pembenahan.

Dokumentasi Prototype

Dalam pengembangan sistem maka setelah proses perancangan selesai akan

diujikan kepada pelanggan secara langsung. Dokumentasi hasil prototype sebagai

berikut:

A. Prototype 1

Gambar 5 Prototype 1

Prototype 1 mendapatkan evaluasi bahwa tampilan background dengan

gambar rawa pening masih kurang mewakili akan kesegaran dari wisata

Kabupaten Semarang. Selain itu pemilihan warna dan tombol masih kurang tepat

sehingga warna antara background kurang bisa menyatu. Untuk susunan pilihan

menu icon yang digunakan tidak terlalu jelas, dalam pengujian masih sulit untuk

Page 19: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

18

membedakan icon yang digunakan. Font di menu utama terlalu kecil dan warna

kurang sesuai dengan background, tombol untuk masuk ke menu utama juga tidak

sesuai dengan background

B. Prototype 2

Gambar 6 Prototype 2

Pada prototype ini pelanggan merasa layout yang digunakan terlalu rumit,

warna layer tidak memberikan gradasi sehingga kurang menarik untuk dipandang

juga button yang seharusnya pada gambar langsung. Selain itu font tidak terlihat

jelas. Oleh dinas meminta peta kabupaten semarang di hapus dan di gantikan

profil dari dinas pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Semarang, karena peta

sudah ada ditiap tiap lokasi.

C. Prortotype 3

Gambar 7 Prototype 3

Pada prototype ini pelanggan sudah dapat menerima,karena dari segi

layout sudah sangat menarik, dari komposisi warna yang diberikan sudah sesuai

dengan ciri khas wisata Kabupaten semarang. Selain itu penataan layout juga

sudah rapi, sehingga akan mempermudah dalam penggunaannya.

Pengujian menggunakan metode kualitatif ke pihak Dinas pariwisata dan

kebudayaan Kabupaten Semarang uuntuk mengetahui sejauh mana konten dan

kelayakan publikasi perancangan media informasi wisata.

Selain itu dilakukan pengujian dengan wawancara kepada ahli multimedia

untuk meninjau semua komponen multimedia yang ada di dalam konten.

Selanjutnya adalah pengujian kuantitatif dengan penyebaran angket, pengujian

ini melibatkan responden yang memiliki kriteria umur diatas 22 tahun, kota asal

dari luar Kabupaten Semarang dan memiliki hoby traveling. Cara yang dilakukan

adalah penyebaran angket, dengan melibatkan responden langsung akan

mengetahui sejauh mana fungsi dari media informasi ini.

Page 20: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

19

4. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan hasil dari perancangan maka didapatkan hasil sebuah media

informasi wisata Kabupaten Semarang untuk memberikan informasi kepada calon

wisatawan mengenai pariwisata di Kabupaten Semarang.

Pada saat aplikasi pertama kali di akses akan muncul logo wonderful

Indonesia, dan ucapan selamat datang di Kabupaten Semarang. Selain itu terdapat

juga tombol navigasi untuk mengakses menu utama. User interface intro dapat

dilihat pada gambar 8.

Gambar 8 User interface intro

Pada menu utama memiliki terdapat 4 sub menu wisata yaitu wisata sejarah,

wisata keluarga, wisata alam dan profil dari dinas Kabupaten Semarang. Pada

menu utama yyang terdapat navigasi untuk menuju ke menu intro dan navigasi

keluar aplikasi user interface menu utama dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9 User interface menu utama

Pada menu user interface wisata alam terdapat 3 sub menu wisata alam yang

sudah di kategorikan sebelumnya pada dinas pariwisata, adapun 3 lokasi itu

adalah senjoyo, kalipancur, dan curug lawe dan juga terdapat navigasi untuk

menuju menu utama atau ke intro. Gambar user interface wisata alam dapat

dilihat pada gambar 10

Gambar 10 User interface wisata alam

Pada user interface deskripsi curug lawe, terdapat menu deskripsi dimana

calon wisatawan akan mendapatkan informasi mengenai detail wisata curug lawe

Page 21: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

20

dalam bentuk deskripsi, adapun gambar user interface deskripsi dapat dilihat pada

gambar 11.

Gambar 11 User interface deskripsi

Pada user interfacefoto curug lawe terdapat beberapa data foto keadaan di

curug lawe, dimana user dapat memilih foto mana yang hendak ditampilkan

dengan mengakses tombol foto yang sudah tersedia, adapun user interface foto

dapat dilihat pada gambar 12.

Gambar 12 User interface foto

Pada user interface peta terdapat tampilan peta yang dimana user dapat

menggunakan fungsi dari zoom in – zoom out untuk melihat rute lebih detail untuk

menuju ke lokasi wisata, user interface peta dapat dilihat pada gambar 13.

Gambar 13 User interface peta

Pada user interface video terdapat tampilan video dimana user akan

mendapatkan informasi secara audio video mengenai detail lokasi wisata. Adapun

user interface video dapat dilihat pada gambar 14

Gambar 14 User interface video

Perancangan Media

Untuk implementasi untuk hasil perancangan media informasi ini, dapat di

aplikasikan di beberapa media, yang dapat dilihat pada gambar 15.

Page 22: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

21

Gambar 15 Penerapan perancangan media

A. Website Pariwisata

Media informasi yang dirancang dapat diaplikasikan kedalam website

pariwisata yang sudah dibangun sebelumnya,hal ini dilakukan karena media

online memiliki sifat penyebaran informasi yang luas jika dibandingkan memakai

pamflet, dimana calon wisatawan dapat mendapatkan informasi dengan

menggunakan teknologi.

B. Penerapan pada kiosk

Media yang telah dirancang juga dapat diterapkan di media kiosk dan

dapat ditempatkan ditempat srategis yang memiliki potensi calon wisatawan yang

akan berkunjung ke derah wisata di Kabupaten Semarang,salah satu contohnya di

tempatkan di bandara, stasiun kereta api dan di perpustakaan daerah.

C. Penerapan pada CD profile wisata

Media yang telah dirancang juga dapat diterapkan pada CD profile wisata

sebagai penyebaran informasi wisata pada dinas terkait, biasanya diberikan

kepada pengunjung pada saat dinas pariwisata melakukan pameran pembangunan.

Pengujian

Pengujian pada media informasi wisata Kabupaten Semarang menggunakan

metode kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui layak atau tidak perancangan

media informasi ini. Pengujian kualitatif dilakukan kepada dinas pariwisata

Kabupaten Semarang, dalam hal ini diwakili oleh Yayuk selaku kepala bagian

promosi dan bapak Nur dari bagian humas. Untuk mendapatkan masukan dan

verifikasi apakah konten, alur cerita apakah kesan sudah tersampaikan.Pengujian

secara kuantitatif dilakukan kepada 30 responden acak yang memiliki kriteria

yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Pengujian Kualitatif

Berdasarkan dengan hasil pengujian dengan melakukan wawancara kepada

ibu Yayuk selaku kepala bagian promosi dinas pariwisata Kabupaten Semarang

didapat hasil bahwa media informasi yang dirancang tergolong mudah untuk

dioperasikan, wisata – wisata yang di tampilkan sudah sesuai baik dari segi

deskripsi ataupun visualisasinya, potensi – potensi wisatapun yang sudah

berkembang dan yang akan berkembang sudah disajikan secara menarik karena

adanya konten fotografi dan video, hal ini dipandang lebih menarik bila

dibandingkan dengan media promosi yang telah ada sebelumnya (pamflet dan

Page 23: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

22

brosur) pada aplikasi ini juga menarik karena adanya peta yang dapat membantu

calon wisatawan untuk mencari mendapatkan informasi mengenai lokasi wisata

tersebut. Tampilan user interfacepun dinilai sudah baik dari pembagian ruang

gambar dan teks, jenis huruf pun yang dipilihpun sudah memiliki tingkat

keterbacaan yang baik. Sehingga sebagian besar dari pengujian ini dapat

dikatakan bahwa media informasi wisata Kabupaten Semarang yang telah

dirancang sudah sesuai dan layak untuk sebagai alternative penyebaran informasi

mengenai potensi wisata.

Pengujian juga dilakukan selain kepada bagian promosi juga dilakukan kepada

Bapak Nur selaku humas yang berhubungan langsung dengan masyarakat, dari

hasil pengujian didapat bahwa aplikasi ini mudah digunakan, beberapa daerah

wisata yang belum berkembang dan yang telah berkembang sudah dapat

disampaikan dengan baik di media informasi ini sudah dapat tersampaikan dengan

baik, dan juga letak lokasi wisata telah sesuai, informasi dalam bentuk deskripsi

sudah memberikan informasi detail dari masing – masing wisata sudah dapat

menjadi informasi pada calon wisatawan untuk mengenal lokasi wisata, dan

dengan adanya perancangan media yang menggunakan teknologi website atau

online dapat lebih memperluas penyebaran informasi mengenai daerah wisata.

Pengujian dilakukan kepada staf pengajar dengan bapak Martin Setyawan,

S.T., M.Cs. mengenai beberapa teknik dalam pengambilan video,foto dan

teknologi yang diterapkan. Pada hasil pengujian didapatkan video yang digunakan

sudah memiliki sinematografi dan alur yang baik, komposisi warna yang pas, dan

dengan menggunakan video sudah dapat memberikan suasana pada lokasi wisata

tersebut. Selain itu dalam teknik foto dari komposisi, lightning, angle, sudah dapat

disajikan dengan baik melalui foto foto pada masing – masing lokasi wisata yang

ada dalam konten, namun dalam segi teknologi masih kurang mengikuti

zaman,dimana sekarang lebih banyak digunakan di perangkat mobile, akan lebih

menarik lagi jika dapat disajikan dengan interaktif. Pada peta juga masih bersifat

gambar biasa,tidak ada teknologi nya, namun dengan menggunakan peta sudah

dapat mempermudah dalam mencari rute.

Pengujian Kuantitatif

Pengujian kuantitatif dilakukan dengan cara wawancara singkat terlebih

dahulu kepada responden yang memiliki kriteria umur diatas 22tahun, berasal dari

luar Kabupaten Semarang, dan memiliki hobi traveling. Wawancara singkat

ditujukan untuk mengetahui responden yang sebelumnya sudah mengetahui

lokasi wisata Kabupaten Semarang atau tidak, dari adanya wawancara maka

fungsi dari media informasi ini akan terlihat seberapa fungsinya untuk responden

secara langsung yang sebelumnya kurang paham akan lokasi wisata di Kabupaten

Semarang dan setelah melihat media informasi wisata maka responden akan

diberikan kuisioner untuk menjawab pertanyaan. Responden yang dilibatkan

adalah 30 orang. Kuisioner diberikan untuk menilai tangapan para responden

terhadap media informasi wisata. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang maupun kelompok mengenai

sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang

digunakan oleh panitia . Aspek penilaian dari 9 kategori pernyataan yang akan

diujikan pada para pengunjung sudah mengacu pada indicator keberhasilan

Page 24: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

23

perancangan media informasi yang terdiri dari 3 aspek yaitu menarik, keterbacaan

tinggi, dan mudah dicerna. Skor 1 yaitu sangat tidak setuju, 2 tidak setuju, 3

netral, 4 setuju dan 5 sangat setuju. Hasil penilaian kuisioner yang telah diisi dari

30 responden dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil Kuisioner pengujian

No. Pernyataan STS TS N S SS Total

1 2 3 4 5

1. Apakah Tampilan sudah Menarik 5 17 8 123

2. Media informasi mudah digunakan 1 3 18 8 123

3. Penjelasan informasi wisata sudah

Lengkap 4 21 6 126

4. Bahasa dalam menjelaskan lokasi

wisata mudah dipahami? 1 4 16 9 123

5. Dengan foto apakah lebih tertarik

dalam penyampaian informasi 1 17 12 101

6. Dengan melihat peta pada media

informasi membantu menuju

ke lokasi wisata 1 7 16 6 117

7. Pengetahuan anda bertambah akan

Lokasi wisata di Kabupaten Semarang 2 18 10 96

8. Apakah anda tertarik mengunjungi

Wisata di Kabupaten Semarang 1 22 7 96

Jumlah poin 905

Dari data yang didapat selanjutnya diolah dengan cara mengkalikan setiap

poin jawaban dengan bobot yang sudah ditentukan dengan tabel bobot nilai, Maka

hasil perhitungan jawaban responden adalah

123+123+126+123+101+117+96+96=905.

Jumlah skor tertinggi untuk item sangat setuju adalah 5 x 30 x 8 = 1200,

sedangkan item sangat tidak setuju adalah 1 x 30 x 8 = 240. Jadi jika total skor

penilaian diperoleh angka 905, maka rumus perhitungan yang digunakan adalah:

Y: Nilai tertinggi=Y=Skor tertinggi x total poin keseluruhan :

Y=30 x 5 x 8= 1200

X: Nilai terendah=X= Skor terendah x total poin keseluruhan :

X=30 x 1 x 8 = 240

Jadi jika total skor keseluruhan = 917 maka rumus index % dapat dihitung

dengan rumus: Total skor / Y x 100

Maka 905/1200 x 100 = 75.41%.

Untuk mendapatkan kesimpulan menggunakan rumus interval untuk

mengetahui jarak dan interpretasi persen agar mengetahui penilaian dengan

metode interval skor persen.

Rumus interval I= 100 / Jumlah skor

Maka = 100 / 5 = 20

Hasil (I) = 20

Berikut adalah kriteria interpretasi skornya berdasarkan interval :

Angka 0% – 19,99% = Sangat (tidak setuju/buruk/kurang sekali)

Angka 20% – 39,99% = Tidak setuju / Kurang baik)

Page 25: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

24

Angka 40% – 59,99% = Cukup / Netral

Angka 60% – 79,99% = (Setuju/Baik/suka)

Angka 80% – 100% = Sangat (setuju/Baik/Suka)

Dari hasil skala likert adalah 76.41% dapat disimpulkan bahwa hasil dari

penyebaran kuisioner adalah setuju. Selain itu dari hasil kuisioner maka

didapatkan hasil bahwa tampilan media informasi sudah menarik dan media

informasi mudah untuk digunakan,selain itu penjelasan dan bahasa yang

digunakan jelas dan mudah untuk di pahami sehingga calon wisatawan lebih

mudah dalam memahami. Dengan menampilkan foto lebih menarik calon

wisatawan, selain itu dengan menampilkan peta maka calon wisatawan yang akan

berkunjung dipermudah dengan lokasi wisata. Dari keseluruhan maka dapat

disimpulkan bahwa pengetahuan mereka bertambah akan lokasi wisata di

Kabupaten Semarang dan memiliki antusias yang tinggi untuk mengunjungi

wisata di Kabupaten Semarang.

5. Kesimpulan Berdasarkan dengan hasil perancangn dan pengujian, media informasi wisata

Kabupaten Semarang yang telah dirancang sudah sesuai dan layak dijadikan

media informasi mengenai potensi wisata yang sedang berkembang dan sudah

berkembang, kepada calon wisatawan yang hendak berkunjung di Kabupaten

Semarang. Konten media informasi telah sesuai dan menarik karena adanya

deskripsi yang detail mengenai tempat wisata, foto, fasilitas peta, dan adanya

video mengenai tempat wisata. Pada perancangan aplikasi dapat diterapkan pada

perancangan media berupa pada website dinas pariwisata, media kiosk, dan

penerapan CD profile sehingga penyebaran informasipun akan lebih luas.

6. Daftar Pustaka [1] R. Tiahelu, Rivaldo. 2012. Rancang Bangun Sistem Informasi Wisata

Bersejarah Menggunakan Teknologi Android, Sistem Informasi berbasis android

: Program Studi Sistem Informasi FTI-UKSW

[2] Laemba, Anthony. 2013. Perancangan Dan Implementasi Komunikasi Visual

Media Promosi Pariwisata Berbasis Multimedia, Promosi Kiosk : Penerbit

Program Studi Desain Komunikasi Visual FTI-UKSW

[3] McLeod, Raymond Jr. 1995. Sistem Informasi Manajemen jilid 2. Jakarta : PT

Prenhallindo

[4] Suyanto, M. 2003. MULTIMEDIA Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan

Bersaing. Yogyakarta : Penerbit Andi

[5] Vaughan, Tay. 2004. Multimedia Making it Work edisi 6. Yogyakarta : Andi

Offset

[6] 2004. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta

: Penerbit Andi

[7] MADCOMS. 2005. Seri Panduan Lengkap Macromedia Director MX 2004 .

Yogyakarta : Penerbit Andi

[8] Dinas pariwisata “ Dinas Pemuda Olahraga Dan Pariwisata Kabupaten

Semarang” 10 november 2015. http://ungaranwisata.com/ (Diakses tanggal 5

november 2015)

Page 26: Perancangan Media Informasi Wisata Kabupaten Semarang ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10460/2/T1_692011024_Full... · Wisata Kabupaten Semarang adalah salah satu destinasi

25

[9] Pressman, R.S. (2010), Software Engineering : a practitioner’s approach,

McGraw-Hill, New York, 68.

[10] Tapa Brata, Bayu. 2007. Videografi dan sinematografi praktis. Jakarta : Elex

Media Komputindo