19
1 Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Pada Karyawan Produksi Dengan Metode Weighted Product (studi kasus : PT. Rena Djaja Semarang) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Peneliti : Christian Indra Tjahyono (682013003) Charitas Fibriani, S.Kom.,M.Eng. Melkior N.N. Sitokdana, S.Kom.,M.Eng. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2017

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

1

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Pada

Karyawan Produksi Dengan Metode Weighted Product (studi kasus : PT.

Rena Djaja Semarang)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Peneliti :

Christian Indra Tjahyono (682013003)

Charitas Fibriani, S.Kom.,M.Eng.

Melkior N.N. Sitokdana, S.Kom.,M.Eng.

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2017

Page 2: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

2

Page 3: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

3

Page 4: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

4

Page 5: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

5

Page 6: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

6

1. Pendahuluan

Perkemabangan komputer semakin maju dengan di dukung perangkat yang canggih yang

bisa mempermudah dan mempercepat dalam mengerjakan sesuatu. Era perkembangan komputer

yang semakin maju ini, setiap badan usaha, perusahaan, atau organisasi juga berusaha menjaring

sumber daya manusia yaitu karyawan yang baik untuk perusahaan nya. Pemilihan sumber daya

manusaia yang baik sangat mempengaruhi peningkatan oprasional suatu perusahaan. Kompensasi

yang diditerima karyawan atas kinerjanya merupakan gaji pokok. Perusahaan juga sering memberi

penambahan bonus berupa uang tambahan atau barang. Bonus adalah sejumlah uang yang

ditambahkan ke gaji karyawan, biasanya diperuntukkan bagi karyawan sebagai hadiah untuk

karena mereka telah melakukan pekerjaan dengan baik [1]. Pemberian bonus di dasarkan pada

kriteria tertentu yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Seleksi pada karyawan yang akan

mendapatkan bonus menggunakan sistem pendukung keputusan. Penggunaan sistem pendukung

keputusan, seleksi karyawan akan menjadi lebih mudah dan memberikan hasil yang akurat.

PT Rena Djaja Semarang merupakan perusahaan perorangan yang bergerak dalam bidang

pembuatan bahan makanan. PT Rena Djaja Semarang belum menggunakan sistem pemberian

bonus karyawan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Masalah yang sering kali terjadi

adalah terjadinya kesalahan dalam pemilihan penerima bonus karyawan. Adanya permasalahan di

atas maka pembuatan SPK (Sistem Pendukung Keputusan) pemberian bonus dapat membantu

menyelesaikan permasalahan tersebut dan mempermudah dalam pemilihan penerima bonus

karyawan dan bisa memperkecil kesalahan dalam memilih penerima bonus karyawan.

Penggunaan sistem pendukung keputusan pemberian bonus karyawan, salah satu metode

yang dapat di gunakan adalah metode Weighted Product (WP). Metode WP ini dipilih karena

seleksi karyawan selaku penerima bonus digolongkan ke dalam masalah yang bersifat multi

objectif dan multi kriteria. Penggunaan metode WP ini, perusahaan bisa menentukan sendiri bobot

dari kriteria masing-masing dan penggunaan metode WP dapat menyeleksi karyawan yang akan

menerima bonus. Metode pengembangan sistem untuk mengembangkan aplikasi mengunakan

metode prototype. Perancangan sistem untuk aplikasi ini menggunakan UML (Unified Modeling

Language) dan pengembangan aplikasi di buat mengunakan Java dan database SQL.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah penelitian ini

adalah memanfaatkan Sistem pendukung keputusan pemberian bonus karyawan akan lebih

difokuskan pada permasalahan tersebut sehingga pengguna dapat dengan mudah mengoperasikan

aplikasi SPK yang sudah dirancang menyesuaikan dengan kebutuhan. Solusi ini diharapkan dapat

digunakan untuk memilih karyawan yang akan menerima bonus dengan hasil yang akurat. Hasil

keluaran dari SPK ini berupa aplikasi yang dapat menentukan penerima bonus karyawan.

2. Kajian Pustaka dan Teori

Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya berjudul “Sistem Pendukung Keputusan

Pemberian Bonus Pegawai Pada Hotel Alamanda Klaten Dengan Menggunakan Metode

Weighteded Product”. Membahas masalah mengenai pemberian bonus yang masih sederhana atau

belum tersistem sehingga masih sering terdapat kesalahan pemberian bonus. Penelitian ini

menghasilkan sistem pendukung keputusan pemberian bonus yang dapat meminimalisir kesalahan

[2].

Page 7: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

7

Penelitian kedua berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bonus Karyawan

Menggunakan Metode Weighteded Product (WP) (Studi Kasus: PT.Gunung Sari Medan)” yang

bertujuan untuk membuat aplikasi yang bisa mempermudah suatu perusahaan dalam melakukan

aktivitas pemberian bonus pada karyawan. Penelitian ini menghasilkan aplikasi pendukung

keputusan dengan memanfaatkan Bahasa pemrograman java dan bisa memenuhi tujuan [3].

Penelitian ketiga berjudul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Penerima Bonus

Karyawan Menggunakan Metode Weighteded Product (WP)”. Penelitian ini membahas masalah

mengenai pemberian bonus yang masih sederhana atau belum tersistem sehingga masih sering

terdapat kesalahan pemberian bonus. Penelitian ini menghasilkan sistem pendukung keputusan

pemberian bonus yang dapat menyelesaikan masalah [4].

Penelitian sekarang berjudul “Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian

Bonus Pada Karyawan Produksi Dengan Metode Weighted Product (studi kasus : PT. Rena Djaja

Semarang)”. Penelitian ini membahas masalah mengenai pemberian bonus karyawan ya masih

konvensional dan belum tersistem. Penelitian ini akan menghasilkan aplikasi pendukung

keputusan dengan memanfatkan Bahasa pemrogrman java dan memanfaatkan database SQL

untuk penyimpanan data.

Sistem adalah suatu himpunan yang nyata atau abstrak yang terdiri dari bagian-bagian atau

komponen-komponen yang saling berkaitan, berhubungan, saling mendukung, yang secara

keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan untuk mencapaitujuan tertentu secara efisien dan efektif.

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

penerimanya. Sebuah sistem informasi merupakan kumpulan dari perangkat keras dan perangkat

lunak komputer serta perangkat manusia yang akan mengolah data menggunakan perangkat keras

dan perangkat lunak tersebut [5].

Sistem pendukung keputusan menurut Bonzeck: "sistem pendukung keputusan sebagai

sistem berbasis komputer yang terdiri dari tiga komponen yang saling berinteraksi, sistem bahasa

(Mekanisme untuk memberikan komunikasi antara pengguna dan komponen sistem pendukung

keputusan yang lain), sistem pengetahuan ( respositori pengetahuan domain masalah yang ada

pada sistem pendukung keputusan adat sebagai prosedur), dan sistem pemrosesan masalah (

hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah

umum yang diperlukan untuk pengambilan keputusan)”. Metode Weighted Product merupakan

metode pengambilan keputusan dengan cara perkalian untuk menghubungkan rating atribut,

dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan.

Tahapan pembuatan metode WP yang pertama adalah menentukan kriteria. Tahap kedua adalah

menentukan bobot dari masing masing kriteria dan melakukan normaliasai. Tahap ketiga adalah

mnentukan nilai vektor S. tahap berikutnya menentukan nilai vektor V.

𝑠𝑖 = ∏ 𝑋𝑖𝑗

𝑤𝑗

𝑛

𝑗=1

(1)

S merupakan vektor S, x menyatakan nilai kriteria, w menyatakan bobot kriteria, i

menyatakan alternatif, j menyatakan kriteria, dan n adalah banyaknya kriteria [6].

3. Metodologi Penelitian

Penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain :

Page 8: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

8

Gambar 1. Tahap Penelitian

Gambar 1 menjelaskan mengenai tahapan dari pembuatan penelitian ini. Tahapan

penelitian pada gambar 1 terdiri dari empat tahapan diantaranya Identifikasi Masalah dan Tinjauan,

Pengumpulan Data, Pengembangan Sistem, dan Penyimpulan Hasil.

Tahap pertama dari Gambar 1 adalah identifikasi masalah dan tinjauan pustaka yang

dilakukan setelah melakukan wawancara kepada pihak HDR PT. Rena Djaja Semarang. Hasil dari

wawancara tersebut adalah mengenai masalah yang terjadi pada kegiatan pemberian bonus,

dimana masih sering terjadi kesalahan dalam pemilihan karyawan penerima bonus. Berdasarkan

wawancara tersebut maka, dibutuhkan sistem yang dapat melakukan analisis supaya

meminimalisir kesalahan yang terjadi.

Tinjauan pustaka yang merupakan pembahasan terkait teori atau konsep yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu mengenai Sistem, SPK, WP, dan beberapa penelitian terdahulu. Tinjauan

pustaka tersebut digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan penelitian ini.

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari PT. Rena Djaja Semarang sebagai

data primer dan sekunder. Data primer yang dikumpulkan dari wawancara berupa kebutuhan dasar

sistem yang dibutuhkan sedangkan data sekunder berupa dokumen yang yang berisi data

karyawan.

Gambar 2. metode pembuatan prototype [7]

Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah prototyping. Metode

prototyping sendiri melibatkan pengguna secara langsung dalam pengembangan. Secara umum

tahapan pada metode prototyping ditunjukkan pada Gambar 2. Metode prototyping dipilih untuk

menggali lebih dalam apa yang diinginkan oleh pengguna. Seringkali pengguna hanya

mendefinisikan apa yang menjadi tujuan umum mereka tanpa menjelaskan secara rinci bagaimana

Page 9: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

9

fungsi dan fitur yang diinginkan. Kekurangan ini dapat diatasi dengan dipilihnya metode

prototyping untuk pengembangan sistem.

Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan komunikasi dengan pihak PT. Rena

Djaja semarang. Berdasarkan komunikasi yang dilakukan dengan wawancara , ada kendala yang

ditemukan yaitu mengenai aktivitas pemberian bonus yang belum dilakukan dengan sistem

sehingga masih sering terjadi kesalahan. Hal tersebut didukung dengan belum adanya penggunaan

teknologi informasi dalam menjalankan sistem ini.

Tahap berikutnya adalah membuat quick plan sistem ini untuk memberikan gambaran

langkah kerja. Perancangan pada sistem ini digambarkan dengan Unified Modeling

Language(UML).

Gambar 3. Use Case Diagram

Use Case Diagram merupakan gambaran interaksi yang terjadi antara actor dengan sistem,

dan juga gambaran fungsionalitas yang dimiliki oleh sistem. Actor ditentukan berdasarkan

perannya (role) pada program atau aplikasi yang sedang dikembangkan, bukan sebagai objek-

objek secara mandiri. Gambar 2 menjelaskan bahwa sistem menurut use case diagram ini memiliki

satu aktor yaitu HRD. Menu yang dapat di akses oleh HRD antara lain mengolah data pegawai dan

menghitung bonus pegawai. Pada menu mengolah data pegawai memiliki sub menu dimana hrd

bisa melihat data pegawai, menambah data pegawai, mengubah data pegawai, dan menghapus data

pegawai. Sedangkan, di menu menghitung bonus pegawai terdapat sub menu melihat kriteria untuk

menghitunng bonus dan menambahkan kriteria.

Activity Diagram merupakan gambaran alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang,

yaitu bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana

mereka akan berakhir.

Page 10: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

10

Gambar 4. Activity Diagram proses perhitungan SPK

Gambar 3 activity diagram proses perhitungan SPK memiliki proses yang pertama adalah

menampilkan data pegawai yang sudah tersimpan di database. Setelah data di tampilkan,

kemudian sistem akan melakukan pengecekan kriteria unntuk kemudian memberikan score pada

kriteria. Setelah semua kriteria sudah diberikan score, lalu sistem akan memulai perhitungan SPK.

Kemudian hasil perhitungan akan ditampilkan.

Gambar 5. Activity Diagram proses Insert pegawai

Gambar 4 activity diagram insert pegawai memiliki proses yang pertama adalah

memasukan data. Pada proses pertama ini hrd diminta memasukan data pada kolom yang sudah

disediakan. Setelah data sudah terisi, lalu user di minta memilih menu insert. Langkah selanjutnya

sistem akan melakukan query insert dan data masuk kedalam database. Setelah data berhasil

masuk kedalam database, maka sistem akan menampilkan pesan berisi pemberitahuan bahwa data

sudah berhasil masuk ke database.

Page 11: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

11

Class Diagram yaitu sebuah kelas yang menggambarkan struktur dan relasi antar variable

serta mendefinisikan kelas-kelas yang akan dibangun dalam sistem pendefinisian kelas-kelas yang

akan dibangun. Class diagram juga menunjukkan variable dan operasi sebuah kelas serta variabl-

batasan yang ada dalam hubungan-hubungan objek tersebut. Kelas memiliki tiga bagian utama

yaitu atribut, operation, dan name. Atribut merupakan variable-variabel yang dimiliki oleh suatu

kelas. Operation adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas. Name merupakan objek dari

sebuah kelas [8].

Gambar 6. Class Diagram Karyawan

Gambar 5 class diagram karyawan menjelaskan bahwa sistem di bangun dengan

pemrograman MVC. Class diagram pada gambar 5 menunjukan memiliki 1 boundary, controller

, dan entity yaitu karyawan.

Tahap selanjutnya modeling quick design. Tahapan ini menggambarkan model dari

aplikasi yang akan dirancang nantinya. Penggambaran model yang akan dibangun ini mengacu

pada quick plan agar tidak melebar dari topik.

Page 12: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

12

Gambar 7. Rancangan user interface pengaturan data kriteria

Gambar 7 adalah rancangan user interface pengaturan kriteria dimana terdapat area input

untuk pengguna agar bisa memasukan data karyawan. Area button pada gambar merepresentasikan

area eksekusi seperti insert, delete, dan update. Button hitung dalam gambar 7 berfungsi unntuk

memulai perhitungan SPK untuk menentukan hasil

Gambar 8. Rancangan interface hasil perhitunngan

Gambar 8 rancangan interface hasil perhitungan menggambarkan tampilan halaman hasil

laporan. Hasil yang ditayangkan terdapat kriteria dan keputusan hasil perhitungan SPK. Pada area

button menggambarkan beberapa tombol eksekusi yang berfungsi untuk mencetak dan kembali ke

menu pengaturan data kriteria

Tahap selanjutnya adalah construction of prototype. Tahapan ini dilakukan untuk

membentuk rancangan quick plan dan modeling quick design kedalam sebuah perangkat aplikasi.

Aplikasi yang akan dibuat menggunakan Bahasa pemrograman Java dan menggunakan database

MySql.

Tahap terakhir dari metode prototyping adalah menerima Feedback dari pelanggan.

Feedback dilakukan untuk memastikan bahwa aplikasi yang dibangun sudah sesuai dengan

permintaan. Feedback yang diberikan oleh pelanggan untuk pembuatan aplikasi ini adalah tidak

ada masukan karena aplikasi yang dibangun sudah sesuai dan bisa menjawab kebutuhan dari

pelanggan.

Page 13: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

13

Pembuatan SPK terdapat empat kriteria, diantaranya pengalaman kerja, absensi, poin, dan

jemlah lebih produksi pertahun. Pengalaman kerja merupakan lama waktu karyawan tersebut

bekerja di perusahaan tersebut. Absensi merupakan jumlah ketidakhadiran karyawan dalam satu

tahun. Poin kerja merupakan point yang di berikan pada karyawan sebagai nilai dari kelakuan nya.

Dalam 1 tahun masa kerja, karyawan di beri 5 point dan akan berkurang bila karyawan tersebut

terlibat masalah. Jumlah kelebihan produksi Merupakan jumlah dari kelebihan target produksi

pertahun. Nilai dari kriteria masing- masing adalah antara 1 sampai dengan 5. Proses penilaian

krirteria sebagai berikut :

- C1 = Pengalaman kerja

1 = < 5 tahun

2 = 5 - 9 tahun

3 = 10 - 14 tahun

4 = 15 - 20 tahun

5 = > 20 tahun

- C2 = Absensi

1 = <10

2 = 10 – 20

3 = 21 – 30

4 = 31 – 40

5 = > 40

- C3 = Point kerja

1 = 1

2 = 2

3 = 3

4 = 4

5 = 5

- C4 = Kelebihan produksi 1 = < 3000 bungkus

2 = 3000 – 5999 bungkus

3 = 6000 – 7999 bungkus

4 = 8000 – 10000 bungkus

5 = > 10000 bungkus

Bobot yang diberikan pihak PT Rena Djaja Semarang adalah 3 untuk pengalaman yang

merupakan benefit , 5 untuk absensi yang merupakan cost, 2 untuk poin yang merupakan benefit,

dan 2 untuk jumlah kelebihan produksi yang merupakan benefit. Bobot tersebut perlu dilakukan

perbaikan dengan cara membagi tiap bobot dengan jumlah bobot yang ada supaya hasilnya

menjadi 1. Berdasarkan perbaikan bobot yang dilakukan maka bobot yang diperoleh adalah 0.25

untuk pengalaman, 0.41 unntuk absensi, 0.17 untuk poin, dan 0.17 untuk kelebihan produksi.

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil dari penelitian tentang perancangan dan pengimplementasian SPK pemberian

bonus pada karyawan adalah berupa program aplikasi yang digunakan untuk mendukung

Page 14: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

14

keputusan dalam memberikan bonus pada karyawan. Sistem tersebut dapat menghasilkan output

informasi berupa program berisikan daftar karyawan yang memperoleh bonus dan tidak. Proses

pertama adalah perhitungan SPK.

Tabel 1. Tabel karyawan

NO NAMA MASA KERJA

(tahun) ABSENSI

KELAKUAN (POIN)

KELEBIAHAN PRODUKSI PERTAHUN

1 TARMINI SULISTYAWATI 5 1 5 1

2 SARMI 5 1 5 2

3 SUMI WIJAYANTI 5 1 5 2

4 YANTI 4 3 2 2

5 NOVITA 1 2 4 5

6 SULIS SETYOWATII 1 1 5 4

7 HENY NURVITA 1 4 5 2

Perhitungan vektor S dapat dilakukan dengan rumus 1. Vektor S dapat dihituung sebagai

berikut:

- S1 = (5 0.25) (1 -0.41) (5 0.17) (1 0.17) = 1.9659

- S2 = (5 0.25) (1 -0.41) (5 0.17) (2 0.17) = 2.2118

- S3 = (5 0.25) (1 -0.41) (5 0.17) (2 0.17) = 2.2118

- S4 = (4 0.25) (3 -0.41) (2 0.17) (2 0.17) = 1.1409

- S5 = (1 0.25) (2 -0.41) (4 0.17) (5 0.17) = 1.2524

- S6 = (1 0.25) (1 -0.41) (5 0.17) (4 0.17) = 1.6641

- S7 = (1 0.25) (4 -0.41) (5 0.17) (2 0.17) = 0.8378

Berdasarkan perhitungan SPK, maka karyawan yang mendapatkan bonus adalah Tarmini, Sarmi,

Sumi, Novita, dan Sulis. Kesimpulan tersebut didapat setelah uji kombinasi kriteria sehingga

mendapatkan Batasan 1.1767 dan vector s yang tidak mencapai batas maka tidak mendapatkan

bonus. Perhitungan sudah di dapat langkah selanjutnya membuat program aplikasi.

Page 15: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

15

Gambar 10. Halaman utama program

Gambar 10 Tampilan merupakan tampilan awal dari program. Tampilan awal berisikan

tabel yang berisikan data dari karyawan yang tersimpan didalam database. Tampilan utama

terdapat menu insert yang berfungsi memasukan data karyawan ke database, menu update untuk

mengubah data karyawan yang berada dalam database, menu delete yang berfungsi untuk

menghapus data karyawan dalam database, dan menu hitung yang berfungsi untuk perhitungan

SPK pemberian bonus.

Kode Program 1 proses menampilkan data dari database 1. Private void load(){

2. Statement sta;

3. PreparedStatement prep;

4. ResultSet res;

5. Connection koneksi = new Koneksi().Koneksi();

6. DefaultTableModel t=new DefaultTableModel();

7. t.addColumn("ID");

8. t.addColumn("Nama");

9. t.addColumn("Pengalaman");

10. t.addColumn("Absen");

11. t.addColumn("Poin");

12. t.addColumn("Kelebihan_Produksi");

13. jTable1.setModel(t);

14. try {

15. sta = koneksi.createStatement();

16. res=sta.executeQuery("SELECT * FROM tb_karyawan");

17. while(res.next()){

18. t.addRow(new Object[]{

19. res.getString("ID"),

20. res.getString("Nama"),

21. res.getString("Pengalaman"),

22. res.getString("Absen"),

23. res.getString("Poin"),

24. .getString("Kelebihan_Produksi")

25. });

26. }

27. } catch (Exception e) {

28. } 29. }

Page 16: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

16

Proses menampilkan data pada tampilan utama di awali dengan membuat koneksi ke

dalam database. Proses selanjutnya membuat query select untuk memanggil data dari database

kedalam program aplikasi.

Kode Program 2 proses insert data 1. Statement sta;

2. PreparedStatement prep;

3. ResultSet res;

4. Connection koneksi = new Koneksi().Koneksi();

5. try {

6. sta = koneksi.createStatement();

7. sta.executeUpdate("insert into tb_karyawan values ("

8. +" ' "+id.getText()+" ', "

9. +" ' "+nama.getText()+" ', "

10. +" ' "+pengalaman.getText()+" ', "

11. +" ' "+absen.getText()+" ', "

12. +" ' "+poin.getText()+" ',"

13. +" ' "+produksi.getText()+" ' )");

14. JOptionPane.showMessageDialog(rootPane,"Data Berhasil di Tambah!!");

15. } catch (Exception e) {

16. JOptionPane.showMessageDialog(rootPane, "Ada masalah !"+e);

17. }

18. load(); 19. }

Proses insert pada kode program 2 diawali dengan memberikan koneksi ke dalam

database. Langkah selanjutnya adalah menuliskan query insert untuk memasukan data ke

database. Data yang berhasil masuk kedalam database akan mendapatkan pesan “Data Berhasil

di Tambah!” dan bila gagal akan mendapat pesan error.

Gambar 11. Hasil akhir

Gambar 11 hasil akhir adalah halaman berisi tabel data karyawan yang telah dilakukan

proses perhitungan sengan SPK. Karyawan yang akan mendapatkan bonus dapat dilihat pada

kolom Hasil, “YA” untuk karyawan yang akan mendapatkan bonus dan “TIDAK” untuk karyawan

yang tidak mendapatkan bonus. Halaman hasil akhir ini memiliki menu print yagn berfungsi untuk

mencetak lamporan sebagai bukti dan menu exit untuk kembali ke tampilan utama.

Kode Program 3 proses perhitungan SPK

Page 17: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

17

1. private void load(){

2. Statement sta;

3. PreparedStatement prep;

4. ResultSet res;

5. Connection koneksi = new Koneksi().Koneksi();

6. DefaultTableModel t=new DefaultTableModel();

7. t.addColumn("ID");

8. t.addColumn("Nama");

9. jTable1.setModel(t);

10. try {

11. sta = koneksi.createStatement();

12. res=sta.executeQuery("SELECT * FROM tb_karyawan");

13. while(res.next()){

14. double sPengalaman = 0;

15. double sAbsen = 0;

16. double sPoin =0;

17. double sKelebihan_Produksi = 0;

18. double hasilAkhir = 0;

19. String hasilTampil;

20. if(res.getInt("Pengalaman") < 5) {sPengalaman = 1; }

21. else if(res.getInt("Pengalaman") < 10) {sPengalaman = 2;}

22. else if(res.getInt("Pengalaman") < 15) {sPengalaman = 3;}

23. else if(res.getInt("Pengalaman") < 21) {sPengalaman = 4; }

24. else if(res.getInt("Pengalaman") > 20) {sPengalaman = 5; }

25. if(res.getInt("Absen") < 10) {sAbsen = 1;}

26. else if(res.getInt("Absen") < 21) {sAbsen = 2; }

27. else if(res.getInt("Absen") < 31) {sAbsen = 3; }

28. else if(res.getInt("Absen") < 41) {sAbsen = 4; }

29. else if(res.getInt("Absen") > 40) {sAbsen = 5; }

30. if(res.getInt("Poin") == 1) {sPoin = 1; }

31. else if(res.getInt("Poin") == 2) {sPoin = 2; }

32. else if(res.getInt("Poin") == 3) {sPoin = 3; }

33. else if(res.getInt("Poin") == 4) {sPoin = 4; }

34. else if(res.getInt("Poin") == 5) {sPoin = 5; }

35. if(res.getInt("Kelebihan_Produksi") < 3000) {sKelebihan_Produksi = 1; }

36. else if(res.getInt("Kelebihan_Produksi") < 6000) {sKelebihan_Produksi = 2; }

37. else if(res.getInt("Kelebihan_Produksi") < 8000) {sKelebihan_Produksi = 3; }

38. else if(res.getInt("Kelebihan_Produksi") < 10001) {sKelebihan_Produksi = 4; }

39. else if(res.getInt("Kelebihan_Produksi") > 10000) {sKelebihan_Produksi = 5; }

40. hasilAkhir = Math.pow(sPengalaman,0.25) * Math.pow(sAbsen, -0.41) * Math.pow(sPoin, 0.17)

41. * Math.pow(sKelebihan_Produksi, 0.17);

42. if(hasilAkhir< 1.1767) {hasilTampil = "TIDAK";}

43. else {hasilTampil="YA";}

44. t.addRow(new Object[]{

45. res.getString("ID"),

46. res.getString("Nama"),

47. hasilTampil});

48. }

49. } catch (Exception e) {

50. } 51. }

Proses perhitungan SPK diawali dengan membuat koneksi ke dalam database. Langkah

selanjutnya mempersiapkan kolom yang akan ditampilkan, pada aplikasi ini kolom yang akan

ditampilkan adalah kolom ID, Nama, dan kolom hasil akhir. Langkah selanjutnya membuat

normalisasi dari data yang sudah ada untuk memudahkan dalam perhitungan. Data yang sudah di

normalisasikan kemudian di hitung dengan fungsi hasil akhir dan kesimpulannya akan di

tampilkan dengan fungsi hasil tampil.

Tahap akhir adalah testing yaitu pengujian sistem program yang diintegrasikan atau diuji

sebagai sistem yang lengkap untuk menjamin bahwa persyaratan sistem yang telah terpenuhi.

Page 18: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

18

Pengujian yang akan digunakan yaitu dengan black-box testing. Pengujian black-box berfokus

pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian black-box berusaha menemukan

kesalahan dalam fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan

dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja, inisialisasi dan kesalahan

terminasi [9].

Tabel 3 Hasil Black Box Testing

No Komponen Skenario Pengujian Hasil yang diharapkan Status

1. Tampilan

utama

Tombol Insert Menambah data kedalam database Berhasil

Tombol Update Mengubah data kedalam database Berhasil

Tombol Delete Menghapus data dari database Berhasil

Tombil Hitung Menuju ke halaman hasil dan

melakukan perhitungan SPK

Berhasil

2 Tampilan

Laporan

Tombol Print Mencetak hasil laporan Berhasil

Tombol Exit Kembali ke halaman tampilan

utama

Berhasil

Tabel 3 berisi mengenai hasil Black Box testing yang dilakukan oleh pengembang aplikasi.

Black Box testing dilakukan untuk memeriksa validitas dari

fungsi-fungsi yang berkaitan untuk menjalankan aplikasi. Fungsi yang dinyatakan

valid akan memiliki status berhasil sedangkan yang tidak valid memiliki status gagal pada kolom

Status.

5. Kesimpulan

Pembangunan aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian bonus karyawan dengan

mengunakan bahasa pemrograman java dapat membantu pengguna yang mengalami kesulitan

dalam memilih penerima bonus. Pengguna akan di permudah dengan menggunakan aplikasi ini.

Aplikasi SPK yang dibangun meminta pengguna untuk melengkapi data karyawan sebagai kriteria

yang di perlukan untuk melakukan analisis.

Proses analisi dilakukan dengan mengambil data pada database dan melakukan

perhitungan SPK dengan metode WP pada aplikasi yang sudah dibuat. Metode WP pada aplikasi

ini dapat menyelesaikan masalah karena metode ini dapat mencari nilai tengah dari hasil akhir

dengan menggunakan perhitunngan kombinasi pada seluruh kriteria. Berdasarkan analisis apabila

hasil melebihi batas nilai tengah maka akan di nyatakan menerima bonus sedangkan hasil yang

berada di bawah batas nilai tengah akan dinyatakan tidak mendapatkan bonus.

6. Daftar Pustaka

[1] Adisu, E. (2008). Hak Karyawan Atas Gaji & Pedoman Menghitung. Jakarta : Praninta

Offset

Page 19: Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus

19

[2] Yuke Permatasari, 2013,”Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Pegawai Pada

Hotel Alamanda Klaten Dengan Menggunakan Metode Weighteded Product”, Jurnal SPK

Vol. 10 No. 1, 1 -15

[3] Putra Jaya, 2014,” Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Bonus Karyawan Menggunakan

Metode Weighteded Product (WP) (Studi Kasus: PT.Gunung Sari Medan)”, Jurnal SPK Vol.

12 No. 2, 17-35

[4] Latifah Maulida Rahma, 2014,”Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Penerima Bonus

Karyawan Menggunakan Metode Weighteded Product (WP)”, Jurnal SPK Vol. 12 No.3, 19 -

32

[5] Hutahaean, J. (2014). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta : Deepublish

[6] Nofriansyah, D. (2014). Konsep Data Mining vs Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta :

Deepublish

[7] Pressman RS, 2010, “Software Engineering: A Practitioner’s Approach,” 7th ed, Mc Grow

Hill.

[8] Nugroho, A. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan Java.Yogyakarta :

Andi

[9] Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak – Buku I, Pendekatan Praktisi (Edisi

2). Yogyakarta : Andi