Upload
nasrudinscriber
View
24
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Perang Teluk II Scr
Citation preview
5/26/2018 Perang Teluk II Scr
1/11
1
a. Umum.
Koalisi negara-negara Sekutu di bawah pimpinan Amerika Serikat,
menggelar Perang Irak II dengan tujuan untuk menggulingkan rezim otoriter di
bawah kepemimpinan Saddam Husein. Konflik senjata antara AS (Amerika Serikat)dengan Irak pada tahun 2003, ada tiga tujuan yaitu AS ingin menghancurkan
senjata pemusnah massal, menyingkirkan ancaman teroris internasional dan
membebaskan rakyat Irak dari penindasan rezim Saddam Hussein dengan cara
memulihkan demokrasi di Irak.1
Ditinjau dari penyelenggaraan logistik, baik prinsip-prinsip logistik, azas-azas
logistik, kebijakan yang ditempuh dll, maka terdapat hal penting dan menarik yangdapat digunakan sebagai pelajaran dari perang ini, dimana dalam perang ini
terdapat kompleksitas dukungan logistik untuk mendukung pasukan koalisi dengan
Alutsista atau alat dan peralatan (matra darat, laut, dan udara), kebutuhan
personel, dan berbagai hal yang berbeda lainnya, yang walaupun berstandar
NATO, namun terdapat konteks lintas negara untuk mendukung
interoperabilitasnya.
b. Kronologis Kejadian
1) Pra Kejadian
a) Pada 20 September 2001, sembilan hari pasca tragedi
peledakan gedung World Trade Center (WTC) pada 11 September
2001, Presiden Bush mengeluarkan maklumat perang melawan teror
pada pidato kenegaraan di hadapan kongres Amerika Serikat.
b) Pada 8 November 2002 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan
resolusi 1441 tentang pelucutan senjata pemusnah massal dengan
mengirimkan Tim Inspeksi UNMOVIC (United Nations Monitoring,
Verification, and Inspection Commision) ke Irak yang merupakan
bagian dari misi UNSCOM (United Nations Special Commision).
Pada 14 Februari 2003, UNMOVIC menyampaikan hasil laporannya
bahwa Irak tidak memiliki senjata pemusnah massal.
1Abdul Halim Mahally. 2003. Membongkar Ambisi Global Amerika Serikat. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan hal. 330
5/26/2018 Perang Teluk II Scr
2/11
2
c) Pada tanggal 18 Maret 2003 Amerika Serikat mengirim
pasukan beserta pelengkapan perangnya dari AD, AL dan AU antara
lain infanteri, marinir, pesawat F-15, F-16, AV-8 Harrier, A-10
Warthog, pesawat pembom B-1, B-2, B-523, pesawat Siluman F-
117, pesawat pemandu AWACS, pesawat pengintai U-2, dan kapal
induk ke perbatasan Irak.
2) Kejadian
Tanggal 21 Maret, satuan anti serangan udara Irak menembak jatuh
sebuah jet pasukan sekutu (AS-Inggris) dan dua buah Helikopter AS. Satuan
Marinir AS yang berupaya menguasai jalan raya utama menuju kota Basra di
selatan Irak yang merupakan kota terbesar kedua di Irak dan penghasil
minyak utama, mengalami hambatan berupa serangan mortir. Pasukan
Inggris berhasil mengamankan semenanjung Al-Faw, untuk mencegah Irak
membakar sumur-sumur minyaknya. Sementara itu, satuan Brigade Lapis
Baja ke-7 Inggris Desert Rats telah masuk ke Irak dan memberikan
perlindungan di bagian sayap pasukan AS-Inggris yang bergerak maju.Satuan militer AS dari Divisi Infanteri AD ke-3 juga telah menerobos ke Irak
dan berhasil menghancurkan tiga tank Irak.
Tanggal 22 Maret, pesawat tempur F-14 dan F/A-19 Hornet yang
penuh bermuatan bom telah keluar dari kapal induk Kitty Hawk. Pasukan
udara AS dan Inggris melakukan 1.000 penerbangan penyerbuan dan
menembakkan 1.000 rudal jelajah di Irak. Pasukan AS dan Inggris
menggempur 1.500 sasaran dengan bom-bom berpemandu dan rudal-rudaljelajah. Pesawat siluman B-2 melancarkan serangan dari pangkalan utama
di Pangkalan AU Whiteman, menjatuhkan 1.000 kg bom berpedoman satelit
pada sejumlah sasaran di Irak. Pesawat yang ambil bagian pada serangan
hari itu adalah pesawat pembom jarak jauh B-IB Lancer, pesawat siluman F-
117, pesawat tempur F-15, F-16, F/A-18 dan A-10 Thunderbolt. Sedangkan
bom yang dijatuhkan ke Irak sebagian besar berpemandu satelit dengan
hulu ledak yang dapat menembus tanah, juga bom berpemandu laser 6BU-
27 bunker busting, dan Daisy Cutter seberat 10.500 kg, dan dua bom
sebesar 7.5000 kg. Serangan AS berhasil menghancurkan pusat kantor
negara Irak, kabinet dan Tentara Republik. Dari pihak Irak, mereka mengaku
5/26/2018 Perang Teluk II Scr
3/11
3
telah menghancurkan lima tank musuh dan membunuh beberapa pasukan
AS.
Tanggal 23 Maret, pergerakan pasukan AS dan sekutunya sudah
hampir mencapai Baghdad. Brigade ke-2 Divisi Infanteri ke-3 AS berhasil
menguasai wilayah seluas 370 km dalam waktu 40 jam dan mencapai posisi
yang jaraknya kurang lebih 160 km dari Baghdad.
Tanggal 24 Maret, di tengah terjadinya berbagai pertempuran sengit
dan pemboman bertubi-tubi atas Baghdad. Pasukan AS sendiri mengalami
perlawanan sengit di Nasiriyah, di Irak Selatan. Perlawanan itu menimbulkan
korban yang besar di pihak pasukan AS.
Tanggal 25 Maret, pasukan Irak mulai melaksanakan taktik perang
gerilya. Pasukan gerilyawan mengambil sasaran konvoi-konvoi logistik
pasukan koalisi, karena konvoi logistik biasanya berada di belakang pasukan
tempur dan biasanya posisinya paling lemah.
Tanggal 26 Maret., 2 tank Inggris hancur karena terkena tembakan
kawan sendiri yang salah sasaran. Dari pihak Irak, sebuah kontingen besar
pasukan Irak dari kesatuan elite Pengawal Republik terdiri dari sekitar 1.000
kendaraan meninggalkan Baghdad menuju wilayah An-Nasiriyah untuk
menghadapi pasukan marinir AS. Unit-unit dari Resimen Kavaleri ke-7 ASterlibat baku tembak dahsyat dengan pasukan Irak di dekat kota Najaf, Irak
Tengah. Pada pertempuran ini, pihak AS kehilangan dua tanknya, tetapi
tidak mengalami korban jiwa.
Tanggal 27 Maret, Sidang Dewan Keamanan PBB mendesak AS dan
negara sekutunya untuk menarik semua pasukannya dari Irak tanpa syarat
apapun.
Tanggal 28 Maret, Pasukan AS dan Inggris yang mengepung kotaBasra di Irak selatan dan dihambat oleh. Pasukan Pengawal Republik dan
milisi sehingga menghambat gerak maju pasukan koalisi menimbulkan
permasalahan bagi satuan pendukung logistik. Keberhasilan Irak menghalau
serangan darat AS di wilayah selatan dan kemungkinan bisa memotong jalur
bantuan logistik yang menuju Baghdad. Amerika Serikat untuk pertama kali
mengerahkan dua bom kelas berat yang masing-masing berbobot 2.115
kilogram untuk menghancurkan sebuah menara telekomunikasi di dekat
sungai Tigris di pusat kota Baghdad.
Sampai dengan tanggal 29 Maret, pasukan Irak telah menembak
jatuh enam pesawat tempur, empat helikopter tempur, empat pesawat tanpa
5/26/2018 Perang Teluk II Scr
4/11
4
awak, 143 rudal jelajah, 35 tank tempur, 5 tank pengangkut pasukan dan 35
kendaraan lapis baja pasukan AS. Pesawat pembom B-2 AS kembali
menjatuhkan dua bom peledak bunker seberat 2.086 kg, ke sebuah jalur
utama jaringan telekomunikasi Irak di pusat kota Baghdad.
Tanggal 30 Maret, Hingga hari ke-11 agresi, pasukan AS masih
belum mampu mengamankan jalur logistik menuju Baghdad meskipun
memiliki keunggulan senjata terutama di udara, karena jalur tersebut masih
rentan serangan mendadak pasukan paramiliter dan sukarelawan Irak.
Pasukan AS mengerahkan pesawat pembom jarak jauhnya yaitu B-IB
Lancer, B-2, serta B-52 untuk menghancurkan kompleks gedung Kementrian
Penerangan.
Tanggal 2 April, rudal-rudal pertahanan udara Irak berhasil
menjatuhkan dua pesawat AS. Sebuah helikopter militer UH-60 Blackhawk
dan sebuah pesawat tempur AL AS F/A-18C Hornet jatuh tertembak di
sekitar wilayah Karbala, 80 km selatan kota Baghdad. Pasukan Marinir dan
Infanteri AS berhasil menembus pertahanan pasukan Irak di selatan
Baghdad. Pusat komando operasi AS di Qatar mengatakan kesatuan Garda
Republik dari Divisi Baghdad, Madinah dan Nebuschadnezar menjadi target
serangan pasukan AS dari arah selatan Baghdad, sedangkan Divisi Adnandiserang dari udara.
a) Korban : Pasukan AS, 51 tewas, 7 tertangkap, 16 hilang (versi
Departemen Pertahanan AS). Pasukan Inggris, 27 tewas. Di pihak
Irak, tak ada laporan resmi tentang korban perang di kalangan militer.
Korban di kalangan sipil menurut pemerintah Irak adalah 500 orang
tewas dan sekitar 4.000 luka-luka.
b) Bom yang dijatuhkan di Irak : Hinggga 3 April, terhitung lebihdari 700 rudal jelajah Tomahawktelah ditembakkan ke Irak dan lebih
dari 9.000 bom tembak tepat telah dijatuhkan.
c) Tawanan perang : 4.500 orang pasukan Irak telah ditawan
oleh pasukan AS (versi Komando Wilayah Tengah AS).
d) Wartawan yang menjadi korban diantaranya: empat tewas.
Tanggal 4 April, pasukan AS berhasil menguasai Bandara
Internasional Saddam Hussein dan menyatakan tank-tank AS menjebol
sebuah tembok pertahanan di sekitar bandara mengakibatkan aliran
listriknya terputus, demikian juga dengan saluran air yang tersendat-sendat.
5/26/2018 Perang Teluk II Scr
5/11
5
Tanggal 5 April, Pemerintahan Bush membahas penguasa transisi di
wilayah Irak yang berada di bawah kekuasaan AS. Sejumlah besar pejabat
AS mulai dari tingkat menengah hingga tingkat atas saat ini berada di Kuwait
dan siap untuk menuju ke Irak dan membentuk pemerintahan transisi di
bawah pimpinan Jenderal (Purn) Jay Garner.
Tanggal 6 April, pasukan Garda Republik pasukan Irak mengaku telah
menghancurkan 16 tank AS dan membunuh 50 pasukan musuh dalam
pertempuran di sekitar Bandara Internasional Saddam Hussein. Selain itu,
pasukan Irak berhasil menembak 2 helikopter Apache di pinggiran selatan
Baghdad dan menghancurkan beberapa tank dalam pertempuran di Irak
bagian tengah dan selatan. Sebuah pesawat tempur AU AS membom
sebuah konvoi yang terdiri dari para personel pasukan khusus AS. Di
Baghdad, pasukan Irak menyerang satu konvoi AS di sebuah jalan di barat
laut Baghdad dengan menggunakan granat bepeluncur roket dan bom-bom
mortir, dan berhasil menewaskan satu orang pasukan AS. Satu konvoi Tank
AS dan kendaraan lapis baja pada hari itu menyeberangi sungai Eufrat di
selatan Baghdad untuk memperkuat posisi-posisi di sekitar kota itu. Untuk
memperkuat penjagaan atas Bandara Internasional Saddam Hussein,
pasukan AS menempatkan 7.000 pesonil di Bandara itu dan mendirikansebuah kamp kecil militer di sana.
Tanggal 7 April, satuan kendaraan lapis baja AS melakukan
pengepungan terhadap kompleks Kementerian Penerangan dan Hotel A-
Rasheed yang berada di pusat kota Baghdad. Dalam penyerbuan ke tengah
kota itu, lebih dari 70 tank MI Abrams dan 60 kendaraan lapis baja tempur
Brandleydikerahkan, dan didukung pula oleh pesawat tempur anti-tank A-10
Warthogdan pesawat-pesawat intai kendali jarak jauh tak berawak. PasukanAS berhasil menguasai Istana Baru Saddam. Di pihak lain, pasukan Inggris
berhasil melakukan penerobosan di kota Basra dan berhasil menguasai kota
itu.
Tanggal 8 April, pasukan AS semakin gencar menyerang berbagai
sasaran di ibukota Irak. Serangan udara AS yang membabi-buta itu bahkan
menimbulkan korban di kalangan sipil.
Tanggal 9 April, Pasukan AS berhasil menerobos ke pusat kota
Baghdad. Perang yang tidak imbang antara AS dan Irak membuat perang
berlangsung dengan cepat. Tanggal 9 April 2003, perang dinyatakan
5/26/2018 Perang Teluk II Scr
6/11
6
berakhir dengan dikuasainya kota Baghdad, yang merupakan pusat
pemerintahan Saddam Hussein, oleh pasukan AS.2
3) Pasca Kejadian
Serangan AS ke Irak pada tahun 2003 menimbulkan dampak yang
cukup besar, diantaranya:
a) Adanya perubahan sosial pada masyarakat Irak pasca
Invasi AS.
Perubahan sosial yang muncul sebagai dampak dari Invasi
Amerika pada masyarakat Irak salah satunya adalah adanya
kekhawatiran meletusnya perang saudara diantara penduduk Irak
sendiri, antara pendukung Saddam (pengikut partai Baath) dan
kelompok yang kontra terhadapnya (orang-orang yang bermazhab
Syiah di Irak). Berbagai permasalahan melanda bangsa, kontak
senjata antara serdadu AS dengan warga Irak sering terjadi.3
b) Adanya perubahan sistem ekonomi masyarakat Irak pasca
Invasi AS.
Pasca Invasi Amerika, selain Amerika, Israel pun akan mencuri
keuntungan dari tumbangnya Saddam Husein dengan ingin
membuka kembali pipa saluran minyak Irak-Yordania-Israel yang
telah ditutup selama 55 tahun lalu, aksi itu akan memotong biaya
bahan bakar di Israel dan membantu regenerasi kota pelabuhan
Haifa. Resiko yang dihadapi yaitu akan tersisihkannya perekonomian
negeri Irak, karena penghasilan utama mereka akan menyusut drastis
karena ada monopoli minyak oleh pihak Amerika dan Israel.
c) Adanya perubahan politik di Irak pasca Invasi AS.
Pada tanggal 15 Desember 2005, Pemilu demokratis diadakan
di Irak..4 Meskipun pemilu berhasil dilaksanakan, namun legitimasi
pemerintah hasil pemilu sangat rendah menyebabkan ketidakstabilan
politik yang ditandai dengan tingginya intensitas kekerasan dan
konflik yang terus terjadi karena penguasa gagal untuk menjalankan
2http://id.wikipedia.org//wiki.Baghdad,diunduhpada tanggal 11 Mei 2014 pukul 21.11 WIB
3www.aljazeraah.com.diunduhpada tanggal 11 Mei 2014
4http://swaramuslim.net/more,diunduhpada tanggal 11 Mei 2014
http://id.wikipedia.org/wiki.Baghdadhttp://id.wikipedia.org/wiki.Baghdadhttp://id.wikipedia.org/wiki.Baghdadhttp://www.aljazeraah.com/http://www.aljazeraah.com/http://www.aljazeraah.com/http://swaramuslim.net/morehttp://swaramuslim.net/morehttp://www.aljazeraah.com/http://id.wikipedia.org/wiki.Baghdad5/26/2018 Perang Teluk II Scr
7/11
7
kekuasaan yang disebabkan oleh rakyat yang tidak mau menaati
peraturan-peraturan yang ditetapkan penguasa.
3. Analisa Kejadian
Kompleksitas manajemen dukungan logistik akan semakin tinggi sebanding dengan
besarnya kekuatan pasukan yang dikerahkan.
a. Proses Perencanaan
1) Kekuatan
Kekuatan yang direncanakan digelar oleh pihak Koalisi maupun pihak Iraq
adalah sebagai berikut :a) Koalisi
Dalam gelar senjata di Irak pemerintahan Bush yang dibantu oleh
Inggris dan sejumlah negara lainnya mengirimkan seperempat juta lebih
tentaranya ke Timur Tengah. Militer Amerika Serikat mengirimkan lima
kapal induk, tiga diantaranya berada di Teluk Persia dan dua sisanya di
Laut Merah. Kelima kapal induk ini telah memuntahkan lebih dari 800
rudal jelajah Tomahawk ke berbagai sasaran di Irak. Sedikitnya, 7000 kali
penyerangan udara juga telah dilakukan oleh puluhan jet tempur yang
parkir di geladak kapal induk yang dikelilingi oleh satuan kapal perang itu.
Dalam Perang Teluk II, pasukan koalisi terdiri dari tentara Amerika
Serikat (255.000 orang), Inggris (45.000 orang), Australia (2000 orang),
Chezch dan Slovaki (400 orang) dan Polandia (200 orang). Militer
Amerika Serikat menurunkan Divisi III dan Divisi IV Infanteri yang masing-
masing bermaskas di Fort Hood (Texas) dan Fort Stewart, Korps ke-5
yang bermaskas di Jerman, Divisi Lintas Udara-XVIII dari Fort Bragg.
Marinir Amerika Serikat mengirimkan Pasukan Gerak Cepat-1 yang
berasal dari Camp Pendleton, California dan Pasukan Gerak Cepat dari
Camp Lejeune, North California. Kedua Divisi-divisi Infanteri (III dan IV)
masing-masing dipersenjatai dengan tank tempur jenis M1 A1 Abram dan
kendaraan tempur jenis M2.5
5Abdul Halim Mahally. 2003. Membongkar Ambisi Global Amerika Serikat. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Hal 314
5/26/2018 Perang Teluk II Scr
8/11
8
Angkatan Laut Amerika Serikat tidak saja mengirimkan lima kapal
induk berikut ratusan pesawat tempur dan rudal jelajah Tomahawk tetapi
juga sejumlah kapal perang, kapal selam, kapal perusak dan kapal amfibi.
Sementara kekuatan udara yang diturunkan Amerika Serikat
diantaranya adalah Satuan Khusus Pembom-28 yang terdiri dari Pembom
B-1 dan B-2, Satuan Khusus Operasi Udara-16, yaitu pesawat tempur
jenis AC-130, Satuan Tempur-49 yang memiliki jet tempur jenis F-117A.
Juga Satuan Operasi Udara-57 yang terdiri dari pesawat-pesawat
predator.
b) Iraq
Irak juga memiliki tentara reguler sebanyak 375.000 personil, tentara
cadangan 650.000 personil, Angkatan Udara 37.000 personil dan Angkatan
Laut 2000 personil. Perlengkapan militer Irak yang dimiliki Irak meliputi: tank
2600 buah, kendaraan pengangkut personil 2400 buah, Artileri sebanyak 2100,
pesawat 300 buah dan beberapa roket jarak pendek. Irak juga memiliki Rudal
Scud B. Beberapa jenis rudal scud yang dimiliki Irak adalah al-Hussein (daya
jangkaunya 600 km), al-Hijarah (daya jangkaunya 750 km), al-Abbas (daya
jangkaunya 900 km), al-Abid (daya jangkaunya 3000 km). Sementara ituAngkatan Darat Irak didukung oleh kendaraan lapis baja buatan Uni Soviet
seperti T-62, T-72 dan T-55 dengan berbagai senjata artileri. Dan pesawat
tempur milik Angkatan Udara diperkuat 107 oleh pesawat seperti MIG-21, MIG-
23, MIG-25, MIG-26, MIG 29, Sukhoi Su-22, Tupolev TU-16 dan Mirage F1.6
2) Logistik
Dukungan Logistik yang direncanakan adalah sebagai berikut:a) Koalisi
(1) Mekanisme permintaan logistik dengan menggunakan
mekanisme distribusi logistik.
(2) Dukungan logistik berupa amunisi, bahan bakar, suku cadang
dan persediaan obat-obatan serta makanan harus disiapkan pada
kesiapan tak terbatas.
(3) Kebutuhan air tawar didukung dari Saudi Arabia.
6Nur Ika Herning Wijayanti, Skripsi,Intervensi Amerika Serikat dalam Perang Teluk III Tahun 2003, hal. 106-
107
5/26/2018 Perang Teluk II Scr
9/11
9
(4) Logistik digeser sedekat mungkin dengan pasukan.
(5) Untuk memenuhi kebutuhan transportasi logistik, dilibatkan
armada angkutan nasional Amerika.
b) Iraq
Dukungan logistik yang direncanakan adalah sebagai berikut :
(1) Memperkuat cadangan amunisi, bahan bakar, suku cadang
dan bahan makanan.
(2) Mekanisme permintaan logistik dengan menggunakan logistik
Push.
(3) Pergeseran logistik dengan menggunakan jalur darat
b. Persiapan
1) Koalisi
a) Kekuatan udara digelar sedemikian rupa sehingga mampu
mengcoverseluruh wilayah Irak dan Kuwait yang telah diduduki Irak. Arab
Saudi dan Turki serta dari kapal induk yang disiagakan di Teluk Persia.
Dibentuk Markas komando di Saudi Arabia yang dapat mengendalikan
seluruh satuan tergelar. Gelar kodal yang berkemampuan K4I yang
dikomandoi oleh Jenderal Norman Scwarsopt dari Amerika.
b) Manajemen logistik diatur sesuai perencanaan untuk dapat
menggelar dan mendukung logistik secara tepat dan sistematis. Logisitik
digeser mendekat kepada satuan-satuan yang akan beroperasi.
2) Iraq
a) Dalam tahap persiapan, kekuatan Irak diorganisasikan secara baik
dengan menggunakan doktrin Sovyet, dibentuk Mako di Baghdad dan
Basrah yang dapat mengendalikan satuan-satuan darat, laut dan udara.
Kekuatan darat, laut dan udara digelar di tempat-tempat yang telah
diduduki di Kuwait maupun sepanjang pantai dengan menggelar 4 Divisi
pasukan pertahanan.b) Gelar logistik mendukung pasukan disiapkan dengan menggunakan
jalur Baghdad ke Basra untuk disalurkan ke posisi pasukan terdepan.
5/26/2018 Perang Teluk II Scr
10/11
10
c. Pelaksanaan Dukungan Logistik
1) Koalisi.
Negara Koalisi memiliki supply logistik tak terbatas, bahan bakar,
makanan, suku cadang dan kesehatan. Kebutuhan minyak dapat disupply dariAS, Eropa dan Asia. Transportasi militer dikendalikan oleh komando angkutan
AS. Komando Angkut Udara militer menyangkut pasukan, perlengkapan dan
kesehatan untuk supply ke Bahrain dan Riyadh, menggunakan pesawat sipil
carteran dan pesawat angkut militer, Strategi Resupplydisediakan oleh satuan
Korps Suport Command dibawah AD AS ke -3 dibawah komando Jenderal
Norman Schwarzkoft. Dalam pendistribusian logistik, koalisi menggunakan
sistem logistik Pull yakni supply langsung dari korps ke Brigade-brigade atau
batalyon-batalyon tanpa melewati markas level tengah.
2) Irak
Irak menggunakan sistem logistik Push dimana supply diatur oleh
markas besar umum. Kebutuhan dari satuan bawahan akan ditetapkan dan
didistribusikan ke pangkalan Aju dan selanjutnya pangkalan Aju
mendistribusikan kesatuan-satuan bawahan yang mengalami kekurangan.
Dalam pemindahan atau pendistribusian logistik Irak melaksanakan melalui
Kereta Api High Way, jalur pipa dan ke angkutan udara. Terdapat tiga jalan
raya utama, sebuah jalur kereta api yang menghubungkan pusat Irak
(Baghdad) ke Basrah dan Irak memiliki tiga pangkalan udara yang
memungkinkan Irak dapat secara cepat melakukan pengiriman barang dan
pasukan ke Kuwait.
Irak memperoleh persenjataan dari hasil pembeliannya selama perang Iran-Irak, dengan kualitas yang paling baik di dunia berasal dari Sovyet, Perancis,
Italia, Jerman, Inggris, Brazil dan Amerika Serikat. Disamping itu Irak, mampu
membuat beberapa macam peralatan artileri dan amunisi.
6. Penutup.
a. Kesimpulan.
5/26/2018 Perang Teluk II Scr
11/11
11
1) Untuk memenuhi kebutuhan logistik maka pasukan koalisi menggunakan
mekanisme distribusi logistik yang harus disiapkan pada kesiapan tak terbatas,
digeser sedekat mungkin dengan pasukan tempur.
2) Pemenuhan kebutuhan logistik Irak dilaksanakan dengan jalanMemperkuat cadangan logistik, menggunakan sistem logistik Push dan
menggunakan jalur darat