Perang Teluk II Scr

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perang Teluk II Scr

Citation preview

  • 5/26/2018 Perang Teluk II Scr

    1/11

    1

    a. Umum.

    Koalisi negara-negara Sekutu di bawah pimpinan Amerika Serikat,

    menggelar Perang Irak II dengan tujuan untuk menggulingkan rezim otoriter di

    bawah kepemimpinan Saddam Husein. Konflik senjata antara AS (Amerika Serikat)dengan Irak pada tahun 2003, ada tiga tujuan yaitu AS ingin menghancurkan

    senjata pemusnah massal, menyingkirkan ancaman teroris internasional dan

    membebaskan rakyat Irak dari penindasan rezim Saddam Hussein dengan cara

    memulihkan demokrasi di Irak.1

    Ditinjau dari penyelenggaraan logistik, baik prinsip-prinsip logistik, azas-azas

    logistik, kebijakan yang ditempuh dll, maka terdapat hal penting dan menarik yangdapat digunakan sebagai pelajaran dari perang ini, dimana dalam perang ini

    terdapat kompleksitas dukungan logistik untuk mendukung pasukan koalisi dengan

    Alutsista atau alat dan peralatan (matra darat, laut, dan udara), kebutuhan

    personel, dan berbagai hal yang berbeda lainnya, yang walaupun berstandar

    NATO, namun terdapat konteks lintas negara untuk mendukung

    interoperabilitasnya.

    b. Kronologis Kejadian

    1) Pra Kejadian

    a) Pada 20 September 2001, sembilan hari pasca tragedi

    peledakan gedung World Trade Center (WTC) pada 11 September

    2001, Presiden Bush mengeluarkan maklumat perang melawan teror

    pada pidato kenegaraan di hadapan kongres Amerika Serikat.

    b) Pada 8 November 2002 Dewan Keamanan PBB mengeluarkan

    resolusi 1441 tentang pelucutan senjata pemusnah massal dengan

    mengirimkan Tim Inspeksi UNMOVIC (United Nations Monitoring,

    Verification, and Inspection Commision) ke Irak yang merupakan

    bagian dari misi UNSCOM (United Nations Special Commision).

    Pada 14 Februari 2003, UNMOVIC menyampaikan hasil laporannya

    bahwa Irak tidak memiliki senjata pemusnah massal.

    1Abdul Halim Mahally. 2003. Membongkar Ambisi Global Amerika Serikat. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan hal. 330

  • 5/26/2018 Perang Teluk II Scr

    2/11

    2

    c) Pada tanggal 18 Maret 2003 Amerika Serikat mengirim

    pasukan beserta pelengkapan perangnya dari AD, AL dan AU antara

    lain infanteri, marinir, pesawat F-15, F-16, AV-8 Harrier, A-10

    Warthog, pesawat pembom B-1, B-2, B-523, pesawat Siluman F-

    117, pesawat pemandu AWACS, pesawat pengintai U-2, dan kapal

    induk ke perbatasan Irak.

    2) Kejadian

    Tanggal 21 Maret, satuan anti serangan udara Irak menembak jatuh

    sebuah jet pasukan sekutu (AS-Inggris) dan dua buah Helikopter AS. Satuan

    Marinir AS yang berupaya menguasai jalan raya utama menuju kota Basra di

    selatan Irak yang merupakan kota terbesar kedua di Irak dan penghasil

    minyak utama, mengalami hambatan berupa serangan mortir. Pasukan

    Inggris berhasil mengamankan semenanjung Al-Faw, untuk mencegah Irak

    membakar sumur-sumur minyaknya. Sementara itu, satuan Brigade Lapis

    Baja ke-7 Inggris Desert Rats telah masuk ke Irak dan memberikan

    perlindungan di bagian sayap pasukan AS-Inggris yang bergerak maju.Satuan militer AS dari Divisi Infanteri AD ke-3 juga telah menerobos ke Irak

    dan berhasil menghancurkan tiga tank Irak.

    Tanggal 22 Maret, pesawat tempur F-14 dan F/A-19 Hornet yang

    penuh bermuatan bom telah keluar dari kapal induk Kitty Hawk. Pasukan

    udara AS dan Inggris melakukan 1.000 penerbangan penyerbuan dan

    menembakkan 1.000 rudal jelajah di Irak. Pasukan AS dan Inggris

    menggempur 1.500 sasaran dengan bom-bom berpemandu dan rudal-rudaljelajah. Pesawat siluman B-2 melancarkan serangan dari pangkalan utama

    di Pangkalan AU Whiteman, menjatuhkan 1.000 kg bom berpedoman satelit

    pada sejumlah sasaran di Irak. Pesawat yang ambil bagian pada serangan

    hari itu adalah pesawat pembom jarak jauh B-IB Lancer, pesawat siluman F-

    117, pesawat tempur F-15, F-16, F/A-18 dan A-10 Thunderbolt. Sedangkan

    bom yang dijatuhkan ke Irak sebagian besar berpemandu satelit dengan

    hulu ledak yang dapat menembus tanah, juga bom berpemandu laser 6BU-

    27 bunker busting, dan Daisy Cutter seberat 10.500 kg, dan dua bom

    sebesar 7.5000 kg. Serangan AS berhasil menghancurkan pusat kantor

    negara Irak, kabinet dan Tentara Republik. Dari pihak Irak, mereka mengaku

  • 5/26/2018 Perang Teluk II Scr

    3/11

    3

    telah menghancurkan lima tank musuh dan membunuh beberapa pasukan

    AS.

    Tanggal 23 Maret, pergerakan pasukan AS dan sekutunya sudah

    hampir mencapai Baghdad. Brigade ke-2 Divisi Infanteri ke-3 AS berhasil

    menguasai wilayah seluas 370 km dalam waktu 40 jam dan mencapai posisi

    yang jaraknya kurang lebih 160 km dari Baghdad.

    Tanggal 24 Maret, di tengah terjadinya berbagai pertempuran sengit

    dan pemboman bertubi-tubi atas Baghdad. Pasukan AS sendiri mengalami

    perlawanan sengit di Nasiriyah, di Irak Selatan. Perlawanan itu menimbulkan

    korban yang besar di pihak pasukan AS.

    Tanggal 25 Maret, pasukan Irak mulai melaksanakan taktik perang

    gerilya. Pasukan gerilyawan mengambil sasaran konvoi-konvoi logistik

    pasukan koalisi, karena konvoi logistik biasanya berada di belakang pasukan

    tempur dan biasanya posisinya paling lemah.

    Tanggal 26 Maret., 2 tank Inggris hancur karena terkena tembakan

    kawan sendiri yang salah sasaran. Dari pihak Irak, sebuah kontingen besar

    pasukan Irak dari kesatuan elite Pengawal Republik terdiri dari sekitar 1.000

    kendaraan meninggalkan Baghdad menuju wilayah An-Nasiriyah untuk

    menghadapi pasukan marinir AS. Unit-unit dari Resimen Kavaleri ke-7 ASterlibat baku tembak dahsyat dengan pasukan Irak di dekat kota Najaf, Irak

    Tengah. Pada pertempuran ini, pihak AS kehilangan dua tanknya, tetapi

    tidak mengalami korban jiwa.

    Tanggal 27 Maret, Sidang Dewan Keamanan PBB mendesak AS dan

    negara sekutunya untuk menarik semua pasukannya dari Irak tanpa syarat

    apapun.

    Tanggal 28 Maret, Pasukan AS dan Inggris yang mengepung kotaBasra di Irak selatan dan dihambat oleh. Pasukan Pengawal Republik dan

    milisi sehingga menghambat gerak maju pasukan koalisi menimbulkan

    permasalahan bagi satuan pendukung logistik. Keberhasilan Irak menghalau

    serangan darat AS di wilayah selatan dan kemungkinan bisa memotong jalur

    bantuan logistik yang menuju Baghdad. Amerika Serikat untuk pertama kali

    mengerahkan dua bom kelas berat yang masing-masing berbobot 2.115

    kilogram untuk menghancurkan sebuah menara telekomunikasi di dekat

    sungai Tigris di pusat kota Baghdad.

    Sampai dengan tanggal 29 Maret, pasukan Irak telah menembak

    jatuh enam pesawat tempur, empat helikopter tempur, empat pesawat tanpa

  • 5/26/2018 Perang Teluk II Scr

    4/11

    4

    awak, 143 rudal jelajah, 35 tank tempur, 5 tank pengangkut pasukan dan 35

    kendaraan lapis baja pasukan AS. Pesawat pembom B-2 AS kembali

    menjatuhkan dua bom peledak bunker seberat 2.086 kg, ke sebuah jalur

    utama jaringan telekomunikasi Irak di pusat kota Baghdad.

    Tanggal 30 Maret, Hingga hari ke-11 agresi, pasukan AS masih

    belum mampu mengamankan jalur logistik menuju Baghdad meskipun

    memiliki keunggulan senjata terutama di udara, karena jalur tersebut masih

    rentan serangan mendadak pasukan paramiliter dan sukarelawan Irak.

    Pasukan AS mengerahkan pesawat pembom jarak jauhnya yaitu B-IB

    Lancer, B-2, serta B-52 untuk menghancurkan kompleks gedung Kementrian

    Penerangan.

    Tanggal 2 April, rudal-rudal pertahanan udara Irak berhasil

    menjatuhkan dua pesawat AS. Sebuah helikopter militer UH-60 Blackhawk

    dan sebuah pesawat tempur AL AS F/A-18C Hornet jatuh tertembak di

    sekitar wilayah Karbala, 80 km selatan kota Baghdad. Pasukan Marinir dan

    Infanteri AS berhasil menembus pertahanan pasukan Irak di selatan

    Baghdad. Pusat komando operasi AS di Qatar mengatakan kesatuan Garda

    Republik dari Divisi Baghdad, Madinah dan Nebuschadnezar menjadi target

    serangan pasukan AS dari arah selatan Baghdad, sedangkan Divisi Adnandiserang dari udara.

    a) Korban : Pasukan AS, 51 tewas, 7 tertangkap, 16 hilang (versi

    Departemen Pertahanan AS). Pasukan Inggris, 27 tewas. Di pihak

    Irak, tak ada laporan resmi tentang korban perang di kalangan militer.

    Korban di kalangan sipil menurut pemerintah Irak adalah 500 orang

    tewas dan sekitar 4.000 luka-luka.

    b) Bom yang dijatuhkan di Irak : Hinggga 3 April, terhitung lebihdari 700 rudal jelajah Tomahawktelah ditembakkan ke Irak dan lebih

    dari 9.000 bom tembak tepat telah dijatuhkan.

    c) Tawanan perang : 4.500 orang pasukan Irak telah ditawan

    oleh pasukan AS (versi Komando Wilayah Tengah AS).

    d) Wartawan yang menjadi korban diantaranya: empat tewas.

    Tanggal 4 April, pasukan AS berhasil menguasai Bandara

    Internasional Saddam Hussein dan menyatakan tank-tank AS menjebol

    sebuah tembok pertahanan di sekitar bandara mengakibatkan aliran

    listriknya terputus, demikian juga dengan saluran air yang tersendat-sendat.

  • 5/26/2018 Perang Teluk II Scr

    5/11

    5

    Tanggal 5 April, Pemerintahan Bush membahas penguasa transisi di

    wilayah Irak yang berada di bawah kekuasaan AS. Sejumlah besar pejabat

    AS mulai dari tingkat menengah hingga tingkat atas saat ini berada di Kuwait

    dan siap untuk menuju ke Irak dan membentuk pemerintahan transisi di

    bawah pimpinan Jenderal (Purn) Jay Garner.

    Tanggal 6 April, pasukan Garda Republik pasukan Irak mengaku telah

    menghancurkan 16 tank AS dan membunuh 50 pasukan musuh dalam

    pertempuran di sekitar Bandara Internasional Saddam Hussein. Selain itu,

    pasukan Irak berhasil menembak 2 helikopter Apache di pinggiran selatan

    Baghdad dan menghancurkan beberapa tank dalam pertempuran di Irak

    bagian tengah dan selatan. Sebuah pesawat tempur AU AS membom

    sebuah konvoi yang terdiri dari para personel pasukan khusus AS. Di

    Baghdad, pasukan Irak menyerang satu konvoi AS di sebuah jalan di barat

    laut Baghdad dengan menggunakan granat bepeluncur roket dan bom-bom

    mortir, dan berhasil menewaskan satu orang pasukan AS. Satu konvoi Tank

    AS dan kendaraan lapis baja pada hari itu menyeberangi sungai Eufrat di

    selatan Baghdad untuk memperkuat posisi-posisi di sekitar kota itu. Untuk

    memperkuat penjagaan atas Bandara Internasional Saddam Hussein,

    pasukan AS menempatkan 7.000 pesonil di Bandara itu dan mendirikansebuah kamp kecil militer di sana.

    Tanggal 7 April, satuan kendaraan lapis baja AS melakukan

    pengepungan terhadap kompleks Kementerian Penerangan dan Hotel A-

    Rasheed yang berada di pusat kota Baghdad. Dalam penyerbuan ke tengah

    kota itu, lebih dari 70 tank MI Abrams dan 60 kendaraan lapis baja tempur

    Brandleydikerahkan, dan didukung pula oleh pesawat tempur anti-tank A-10

    Warthogdan pesawat-pesawat intai kendali jarak jauh tak berawak. PasukanAS berhasil menguasai Istana Baru Saddam. Di pihak lain, pasukan Inggris

    berhasil melakukan penerobosan di kota Basra dan berhasil menguasai kota

    itu.

    Tanggal 8 April, pasukan AS semakin gencar menyerang berbagai

    sasaran di ibukota Irak. Serangan udara AS yang membabi-buta itu bahkan

    menimbulkan korban di kalangan sipil.

    Tanggal 9 April, Pasukan AS berhasil menerobos ke pusat kota

    Baghdad. Perang yang tidak imbang antara AS dan Irak membuat perang

    berlangsung dengan cepat. Tanggal 9 April 2003, perang dinyatakan

  • 5/26/2018 Perang Teluk II Scr

    6/11

    6

    berakhir dengan dikuasainya kota Baghdad, yang merupakan pusat

    pemerintahan Saddam Hussein, oleh pasukan AS.2

    3) Pasca Kejadian

    Serangan AS ke Irak pada tahun 2003 menimbulkan dampak yang

    cukup besar, diantaranya:

    a) Adanya perubahan sosial pada masyarakat Irak pasca

    Invasi AS.

    Perubahan sosial yang muncul sebagai dampak dari Invasi

    Amerika pada masyarakat Irak salah satunya adalah adanya

    kekhawatiran meletusnya perang saudara diantara penduduk Irak

    sendiri, antara pendukung Saddam (pengikut partai Baath) dan

    kelompok yang kontra terhadapnya (orang-orang yang bermazhab

    Syiah di Irak). Berbagai permasalahan melanda bangsa, kontak

    senjata antara serdadu AS dengan warga Irak sering terjadi.3

    b) Adanya perubahan sistem ekonomi masyarakat Irak pasca

    Invasi AS.

    Pasca Invasi Amerika, selain Amerika, Israel pun akan mencuri

    keuntungan dari tumbangnya Saddam Husein dengan ingin

    membuka kembali pipa saluran minyak Irak-Yordania-Israel yang

    telah ditutup selama 55 tahun lalu, aksi itu akan memotong biaya

    bahan bakar di Israel dan membantu regenerasi kota pelabuhan

    Haifa. Resiko yang dihadapi yaitu akan tersisihkannya perekonomian

    negeri Irak, karena penghasilan utama mereka akan menyusut drastis

    karena ada monopoli minyak oleh pihak Amerika dan Israel.

    c) Adanya perubahan politik di Irak pasca Invasi AS.

    Pada tanggal 15 Desember 2005, Pemilu demokratis diadakan

    di Irak..4 Meskipun pemilu berhasil dilaksanakan, namun legitimasi

    pemerintah hasil pemilu sangat rendah menyebabkan ketidakstabilan

    politik yang ditandai dengan tingginya intensitas kekerasan dan

    konflik yang terus terjadi karena penguasa gagal untuk menjalankan

    2http://id.wikipedia.org//wiki.Baghdad,diunduhpada tanggal 11 Mei 2014 pukul 21.11 WIB

    3www.aljazeraah.com.diunduhpada tanggal 11 Mei 2014

    4http://swaramuslim.net/more,diunduhpada tanggal 11 Mei 2014

    http://id.wikipedia.org/wiki.Baghdadhttp://id.wikipedia.org/wiki.Baghdadhttp://id.wikipedia.org/wiki.Baghdadhttp://www.aljazeraah.com/http://www.aljazeraah.com/http://www.aljazeraah.com/http://swaramuslim.net/morehttp://swaramuslim.net/morehttp://www.aljazeraah.com/http://id.wikipedia.org/wiki.Baghdad
  • 5/26/2018 Perang Teluk II Scr

    7/11

    7

    kekuasaan yang disebabkan oleh rakyat yang tidak mau menaati

    peraturan-peraturan yang ditetapkan penguasa.

    3. Analisa Kejadian

    Kompleksitas manajemen dukungan logistik akan semakin tinggi sebanding dengan

    besarnya kekuatan pasukan yang dikerahkan.

    a. Proses Perencanaan

    1) Kekuatan

    Kekuatan yang direncanakan digelar oleh pihak Koalisi maupun pihak Iraq

    adalah sebagai berikut :a) Koalisi

    Dalam gelar senjata di Irak pemerintahan Bush yang dibantu oleh

    Inggris dan sejumlah negara lainnya mengirimkan seperempat juta lebih

    tentaranya ke Timur Tengah. Militer Amerika Serikat mengirimkan lima

    kapal induk, tiga diantaranya berada di Teluk Persia dan dua sisanya di

    Laut Merah. Kelima kapal induk ini telah memuntahkan lebih dari 800

    rudal jelajah Tomahawk ke berbagai sasaran di Irak. Sedikitnya, 7000 kali

    penyerangan udara juga telah dilakukan oleh puluhan jet tempur yang

    parkir di geladak kapal induk yang dikelilingi oleh satuan kapal perang itu.

    Dalam Perang Teluk II, pasukan koalisi terdiri dari tentara Amerika

    Serikat (255.000 orang), Inggris (45.000 orang), Australia (2000 orang),

    Chezch dan Slovaki (400 orang) dan Polandia (200 orang). Militer

    Amerika Serikat menurunkan Divisi III dan Divisi IV Infanteri yang masing-

    masing bermaskas di Fort Hood (Texas) dan Fort Stewart, Korps ke-5

    yang bermaskas di Jerman, Divisi Lintas Udara-XVIII dari Fort Bragg.

    Marinir Amerika Serikat mengirimkan Pasukan Gerak Cepat-1 yang

    berasal dari Camp Pendleton, California dan Pasukan Gerak Cepat dari

    Camp Lejeune, North California. Kedua Divisi-divisi Infanteri (III dan IV)

    masing-masing dipersenjatai dengan tank tempur jenis M1 A1 Abram dan

    kendaraan tempur jenis M2.5

    5Abdul Halim Mahally. 2003. Membongkar Ambisi Global Amerika Serikat. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

    Hal 314

  • 5/26/2018 Perang Teluk II Scr

    8/11

    8

    Angkatan Laut Amerika Serikat tidak saja mengirimkan lima kapal

    induk berikut ratusan pesawat tempur dan rudal jelajah Tomahawk tetapi

    juga sejumlah kapal perang, kapal selam, kapal perusak dan kapal amfibi.

    Sementara kekuatan udara yang diturunkan Amerika Serikat

    diantaranya adalah Satuan Khusus Pembom-28 yang terdiri dari Pembom

    B-1 dan B-2, Satuan Khusus Operasi Udara-16, yaitu pesawat tempur

    jenis AC-130, Satuan Tempur-49 yang memiliki jet tempur jenis F-117A.

    Juga Satuan Operasi Udara-57 yang terdiri dari pesawat-pesawat

    predator.

    b) Iraq

    Irak juga memiliki tentara reguler sebanyak 375.000 personil, tentara

    cadangan 650.000 personil, Angkatan Udara 37.000 personil dan Angkatan

    Laut 2000 personil. Perlengkapan militer Irak yang dimiliki Irak meliputi: tank

    2600 buah, kendaraan pengangkut personil 2400 buah, Artileri sebanyak 2100,

    pesawat 300 buah dan beberapa roket jarak pendek. Irak juga memiliki Rudal

    Scud B. Beberapa jenis rudal scud yang dimiliki Irak adalah al-Hussein (daya

    jangkaunya 600 km), al-Hijarah (daya jangkaunya 750 km), al-Abbas (daya

    jangkaunya 900 km), al-Abid (daya jangkaunya 3000 km). Sementara ituAngkatan Darat Irak didukung oleh kendaraan lapis baja buatan Uni Soviet

    seperti T-62, T-72 dan T-55 dengan berbagai senjata artileri. Dan pesawat

    tempur milik Angkatan Udara diperkuat 107 oleh pesawat seperti MIG-21, MIG-

    23, MIG-25, MIG-26, MIG 29, Sukhoi Su-22, Tupolev TU-16 dan Mirage F1.6

    2) Logistik

    Dukungan Logistik yang direncanakan adalah sebagai berikut:a) Koalisi

    (1) Mekanisme permintaan logistik dengan menggunakan

    mekanisme distribusi logistik.

    (2) Dukungan logistik berupa amunisi, bahan bakar, suku cadang

    dan persediaan obat-obatan serta makanan harus disiapkan pada

    kesiapan tak terbatas.

    (3) Kebutuhan air tawar didukung dari Saudi Arabia.

    6Nur Ika Herning Wijayanti, Skripsi,Intervensi Amerika Serikat dalam Perang Teluk III Tahun 2003, hal. 106-

    107

  • 5/26/2018 Perang Teluk II Scr

    9/11

    9

    (4) Logistik digeser sedekat mungkin dengan pasukan.

    (5) Untuk memenuhi kebutuhan transportasi logistik, dilibatkan

    armada angkutan nasional Amerika.

    b) Iraq

    Dukungan logistik yang direncanakan adalah sebagai berikut :

    (1) Memperkuat cadangan amunisi, bahan bakar, suku cadang

    dan bahan makanan.

    (2) Mekanisme permintaan logistik dengan menggunakan logistik

    Push.

    (3) Pergeseran logistik dengan menggunakan jalur darat

    b. Persiapan

    1) Koalisi

    a) Kekuatan udara digelar sedemikian rupa sehingga mampu

    mengcoverseluruh wilayah Irak dan Kuwait yang telah diduduki Irak. Arab

    Saudi dan Turki serta dari kapal induk yang disiagakan di Teluk Persia.

    Dibentuk Markas komando di Saudi Arabia yang dapat mengendalikan

    seluruh satuan tergelar. Gelar kodal yang berkemampuan K4I yang

    dikomandoi oleh Jenderal Norman Scwarsopt dari Amerika.

    b) Manajemen logistik diatur sesuai perencanaan untuk dapat

    menggelar dan mendukung logistik secara tepat dan sistematis. Logisitik

    digeser mendekat kepada satuan-satuan yang akan beroperasi.

    2) Iraq

    a) Dalam tahap persiapan, kekuatan Irak diorganisasikan secara baik

    dengan menggunakan doktrin Sovyet, dibentuk Mako di Baghdad dan

    Basrah yang dapat mengendalikan satuan-satuan darat, laut dan udara.

    Kekuatan darat, laut dan udara digelar di tempat-tempat yang telah

    diduduki di Kuwait maupun sepanjang pantai dengan menggelar 4 Divisi

    pasukan pertahanan.b) Gelar logistik mendukung pasukan disiapkan dengan menggunakan

    jalur Baghdad ke Basra untuk disalurkan ke posisi pasukan terdepan.

  • 5/26/2018 Perang Teluk II Scr

    10/11

    10

    c. Pelaksanaan Dukungan Logistik

    1) Koalisi.

    Negara Koalisi memiliki supply logistik tak terbatas, bahan bakar,

    makanan, suku cadang dan kesehatan. Kebutuhan minyak dapat disupply dariAS, Eropa dan Asia. Transportasi militer dikendalikan oleh komando angkutan

    AS. Komando Angkut Udara militer menyangkut pasukan, perlengkapan dan

    kesehatan untuk supply ke Bahrain dan Riyadh, menggunakan pesawat sipil

    carteran dan pesawat angkut militer, Strategi Resupplydisediakan oleh satuan

    Korps Suport Command dibawah AD AS ke -3 dibawah komando Jenderal

    Norman Schwarzkoft. Dalam pendistribusian logistik, koalisi menggunakan

    sistem logistik Pull yakni supply langsung dari korps ke Brigade-brigade atau

    batalyon-batalyon tanpa melewati markas level tengah.

    2) Irak

    Irak menggunakan sistem logistik Push dimana supply diatur oleh

    markas besar umum. Kebutuhan dari satuan bawahan akan ditetapkan dan

    didistribusikan ke pangkalan Aju dan selanjutnya pangkalan Aju

    mendistribusikan kesatuan-satuan bawahan yang mengalami kekurangan.

    Dalam pemindahan atau pendistribusian logistik Irak melaksanakan melalui

    Kereta Api High Way, jalur pipa dan ke angkutan udara. Terdapat tiga jalan

    raya utama, sebuah jalur kereta api yang menghubungkan pusat Irak

    (Baghdad) ke Basrah dan Irak memiliki tiga pangkalan udara yang

    memungkinkan Irak dapat secara cepat melakukan pengiriman barang dan

    pasukan ke Kuwait.

    Irak memperoleh persenjataan dari hasil pembeliannya selama perang Iran-Irak, dengan kualitas yang paling baik di dunia berasal dari Sovyet, Perancis,

    Italia, Jerman, Inggris, Brazil dan Amerika Serikat. Disamping itu Irak, mampu

    membuat beberapa macam peralatan artileri dan amunisi.

    6. Penutup.

    a. Kesimpulan.

  • 5/26/2018 Perang Teluk II Scr

    11/11

    11

    1) Untuk memenuhi kebutuhan logistik maka pasukan koalisi menggunakan

    mekanisme distribusi logistik yang harus disiapkan pada kesiapan tak terbatas,

    digeser sedekat mungkin dengan pasukan tempur.

    2) Pemenuhan kebutuhan logistik Irak dilaksanakan dengan jalanMemperkuat cadangan logistik, menggunakan sistem logistik Push dan

    menggunakan jalur darat