37

Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus
Page 2: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus pada Keterkaitan antara Nelayan dan

Pedagang

Carlos Arango 2018

Rare

Rare adalah organisasi terdepan dalam hal perubahan perilaku bagi konservasi. Rare mengkhususkan diri

dalam mengidentifikasi solusi lokal yang telah terbukti dan bekerja dengan mitra serta komunitas di seluruh

dunia untuk membawa solusi ini ke skala regional dan nasional.

FishForever

Fish Forever adalah sebuah solusi yang diprakarsai oleh komunitas Rare untuk merevitalisasi habitat laut

pesisir, seperti terumbu karang, bakau, dan lamun; melindungi keanekaragaman hayati; dan mengamankan

mata pencaharian rumah tangga nelayan dan masyarakatnya. Solusi ini menggunakan pendekatan inovatif

untuk menjawab persoalan penangkapan ikan berlebihan di pesisir — dengan memberdayakan masyarakat

melalui hak yang jelas, tata kelola yang kuat, kepemimpinan lokal, dan pengelolaan partisipatif — yang

melindungi habitat ikan yang penting dan mengatur aktivitas penangkapan ikan.

Foto sampul depan: © George Stoyle/ Rare

Sitasi:

FishForever (2018) Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus pada Keterkaitan antara Nelayan danPedagang. Arango, C. (Ed). Rare, Inc. Arlington, Virginia, 4 hlm. Diperbarui Jan 2021

Page 3: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

DAFTAR ISI

1. Pendahuluan 3

2. Analisis Rantai Nilai 4

3. Hubungan Nelayan/Pedagang 6

4. Analisis Rantai Nilai 7

Pengumpulan Data 8

Alat 1 - Memetakan Rantai Nilai 9

1. Memetakan proses inti di dalam rantai nilai 9

2. Mengidentifikasi dan memetakan pelaku utama dan kegiatan yang terlibat dalam proses 11

3. Memetakan aliran produk 12

4. Memetakan pengetahuan dan arus informasi 13

5. Pemetaan volume produk dan jumlah pelaku 13

6. Pemetaan aliran geografis produk 15

7. Memetakan nilai di berbagai tingkat rantai nilai 15

8. Matriks peta rantai nilai 17

9. Validasi 19

Alat 2: Hubungan dan Keterkaitan 19

1. Mengidentifikasi pelaku 20

2. Menyurvei Pelaku 20

3. Menganalisis hasil survei 20

4. Mengidentifikasi distribusi kekuasaan 21

5. Menganalisis kepercayaan 22

Alat 3: Meningkatkan Rantai Nilai 22

1. Mengidentifikasi kendala dan solusi potensial 22

2. Identifikasi peluang untuk meningkatkan rantai nilai 23

Pertanyaan untuk Mengembangkan Kuesioner untuk Analisis Rantai Nilai yang berfokus pada Keterkaitanantara Nelayan dan Pedagang 25

Tips Merancang Kuesioner 25

1. Nelayan 25

2. Pembeli Utama 29

3. Pelaku bisnis 34

Page 4: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

1. PendahuluanTujuan dari perangkat ini adalah yaitu untuk memberikan penjelasan praktis dan mudah diikuti untukmelakukan sebuah analisis rantai nilai (value chain analysis/VCA) spesifik. Perangkat ini dikembangkandengan titik masuk dan orientasi tentang memahami hubungan antara nelayan dan pedagang atau pelakubisnis yang berinteraksi dengan mereka. Pemeriksaan tentang keterkaitan antara nelayan skala kecil danpedagang (pembeli utama, pengolah, dan pedagang grosir) atau pelaku bisnis (pemilik perahu danperalatan, pemberi pinjaman uang) dapat membantu mengidentifikasi dan memahami banyak kendalayang dihadapi para pelaku di dalam rantai nilai dan dapat menyebabkan perbaikan atau peningkatan didalam rantai nilai.

Perangkat ini dirancang untuk digunakan di lapangan oleh para praktisi. Selain dikembangkan untukpraktisi lapangan, perangkat ini juga bermanfaat bagi pengambil keputusan lokal untuk lebih memahamibagaimana sistem pemasaran ikan diatur dan beroperasi, dan di mana titik peningkatan dapat dilakukanuntuk meningkatkan posisi nelayan.

Perspektif Rare tentang analisis rantai nilai berbeda dari pendekatan analisis rantai nilai pada umumnyakarena analisis ini berfokus pada aspek spesifik dari rantai nilai, yakni keterkaitan antara nelayan danpedagang atau pelaku bisnis yang paling awal berinteraksi dengan nelayan untuk membeli ikan ataumemberikan akses ke kredit dan jasa lainnya. Perspektif ini akan berupaya untuk lebih memahamikekuatan, kelemahan, manfaat, dan/atau kendala dari hubungan ini dan mengidentifikasi cara untukmeningkatkan hubungan ini untuk menambah nilai dan kekayaan yang diperoleh dari perikanan bagisemua pelaku. Perspektif ini dibangun dengan landasan kegiatan Rare Fish Forever yang berfokus padanelayan dan pendekatan-pendekatan untuk mengelola perikanan pesisir secara berkelanjutan dengan caralebih memahami tingkatan selanjutnya di dalam rantai nilai makanan laut, yang sering kali diabaikan danmerupakan faktor kunci bagi kekayaan dan kesejahteraan masyarakat nelayan.

Perangkat ini akan disajikan dalam beberapa bagian. Bagian pertama yaitu gambaran singkat tentanganalisis rantai nilai. Bagian kedua memuat pembahasan singkat tentang hubungan nelayan -pedagang/pelaku usaha. Bagian ketiga menjelaskan tentang tiga alat praktis yang dapat digunakan untukmenganalisis hubungan di dalam rantai nilai (Tabel 1). Sementara itu, bagian keempat berisi berbagaipertanyaan panduan untuk mengembangkan kuesioner survei guna mengumpulkan informasi untukanalisis rantai nilai.

Tabel 1. Tujuan dan Keluaran Setiap Alat untuk Analisis Rantai Nilai.Alat Tujuan Keluaran

Alat 1 Pemetaan rantai nilai Mengidentifikasi berbagaikarakteristik dan kegiatan untukmembawa produk hasil laut darinelayan ke konsumen yangdisajikan dalam bentuk petaproses, pelaku, aliran dan volumeproduk, dan arus informasi

Pemahaman tentang

bagaimana produk nelayan

mencapai konsumen akhir;

struktur (hubungan ekonomi)

antara para pelaku di dalam

rantai; bagaimana struktur ini

kemungkinan besar akan

berubah dari waktu ke waktu;

dan ancaman serta peluang

utama terhadap seluruh

rantai nilai.

2

Page 5: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Alat 2 Hubungan dan

keterkaitan

Untuk memahami hubungan

antara nelayan dan pedagang

atau pelaku bisnis yang

berinteraksi dengan mereka

untuk memahami kendala dan

peluang dan membawa nilai

lebih bagi semua pelaku

Pemahaman tentang sifat

hubungan antar pelaku,

apa yang terjadi di antara

para pelaku, apa yang

menyatukan para pelaku,

relasi kekuasaan apa yang

ada, dan manfaat/kendala

dari hubungan ini.

Alat 3 Meningkatkan rantai

nilai

Untuk mengidentifikasi peluang

untuk meningkatkan kinerja

rantai nilai dan hubungan yang

ada antara nelayan dan

pedagang atau pelaku bisnis

untuk meningkatkan nilai bagi

semua pelaku

Tindakan spesifik dan

kegiatan yang dapat

dilakukan untuk

meningkatkan hubungan

antara para pelaku dan

meningkatkan nilai untuk

semua pelaku

2. Analisis Rantai Nilai

Perikanan skala kecil memasok ke dalam jaringan rantai pasokan dan perdagangan yang beragam dan luassecara spasial, yang menghubungkan produksi dengan konsumen sehingga menambah nilai signifikan danmenghasilkan tingkatan penting lapangan kerja. Sampai batas tertentu, sistem ini dapat digunakan untukmenyediakan fungsi mediasi dan penyangga penting untuk meningkatkan keberagaman di dalam pasokandan lokasi sumber. Sistem ini juga dapat digunakan untuk mengurangi kerentanan dan meningkatkankapasitas adaptif nelayan dan rumah tangga nelayan.

Rantai nilai menggambarkan rangkaian lengkap aktivitas yang diperlukan untuk menghadirkan produkatau jasa mulai dari konsepsi, melalui berbagai fase produksi (mencakup kombinasi transformasi fisik daninput dari berbagai jasa produsen), hingga pengiriman ke konsumen akhir dan pembuangan akhir setelahpenggunaannya (Kaplinsky dan Morris, 2001). Pendekatan rantai nilai terutama merupakan alat deskriptifuntuk melihat interaksi atau keterkaitan antara berbagai pelaku ekonomi. Konsep rantai nilai mencakupmasalah tata kelola, koordinasi, strategi, dan relasi kekuasaan berbagai pelaku di dalam rantai ini. Analisisrantai nilai melibatkan penyelidikan tentang hal-hal yang terjadi di antara para pelaku di dalam rantai,keterkaitan atau hubungan bisnis antara para pelaku dalam suatu rantai, kekuatan apa yang dimilikibersama, dan bagaimana hubungan antara para pelaku ini berkembang.

Analisis rantai nilai cukup fleksibel, dan rantai nilai dapat dianalisis dengan menggunakan sudut pandangsejumlah besar pelaku yang ada di dalam rantai. Ada banyak titik masuk atau tujuan yang dapatdigunakan untuk analisis rantai nilai dan titik ini akan menentukan sedalam dan sekompleks apapenelitian ini dilakukan.

Analisis rantai nilai merupakan pendekatan untuk memahami berbagai aktivitas yang dilakukan dalamsuatu perusahaan atau beberapa firma untuk menghasilkan suatu keluaran tertentu. Pendekatan luasuntuk analisis rantai nilai dimulai dari sistem produksi bahan mentah dan kemudian di sepanjangketerkaitan yang ada dengan pelaku dan perusahaan lain yang bergerak dalam perdagangan, pengolahan,perakitan, pengangkutan, dll. Pendekatan luas ini memeriksa semua aktivitas suatu produk, seperti ikan,

3

Page 6: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

serta semua keterkaitan ke arah depan dan belakang yang ada dari bahan mentah hingga konsumen akhir.Gagasan tentang rantai nilai ini dikaitkan dengan konsep tata kelola yang merupakan kunci penting bagiperikanan karena rantai nilai perikanan sangat bergantung pada pemanfaatan sumber daya alam danlingkungan. Kerangka rantai nilai juga dapat digunakan untuk memahami ikatan sosial dan normatradisional yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan tentang partisipasi masyarakat miskin danpotensi dampak pengembangan rantai nilai terhadap pengurangan kemiskinan, ketahanan pangan, danpengelolaan perikanan. Analisis rantai nilai mencakup masalah tata kelola (aturan-aturan yang berlakudalam rantai nilai), koordinasi (hubungan formal dan informal antara para pelaku), dan strategi untukketerkaitan dan kepercayaan antara para pelaku di dalam rantai ini. Melakukan analisis rantai nilaimelibatkan pemeriksaan tentang bagaimana masing-masing pelaku beroperasi, apa yang terjadi di antarapara pelaku di dalam rantai ini, apa yang menyatukan para pelaku, informasi apa yang dibagikan, relasikekuasaan apa yang ada, dan bagaimana hubungan ini berkembang.

Pendekatan rantai nilai bersifat fleksibel dan terutama merupakan alat deskriptif untuk melihat interaksiantara berbagai pelaku ekonomi. Analisis rantai nilai memungkinkan adanya beragam titik masuktergantung pada tujuan analisis. Sebagai alat deskriptif, pendekatan ini memiliki berbagai keuntungankarena analis dipaksa untuk mempertimbangkan baik aspek mikro maupun makro yang terlibat dalamkegiatan produksi dan pertukaran. Analisis berbasis komoditas dapat memberikan wawasan yang lebihbaik tentang struktur dan strategi organisasi berbagai pelaku dan pemahaman tentang proses ekonomiyang sering kali hanya dipelajari di tingkat global (kerap kali mengabaikan diferensiasi proses di tingkatlokal) atau di tingkat nasional/lokal saja (kerap kali meremehkan kekuatan lebih besar yang menentukanbentuk perubahan sosial ekonomi dan pengambilan kebijakan).

Inti dari analisis ini yaitu pemetaan pelaku dan keterkaitan utama khususnya, untuk perangkat ini,keterkaitan antara nelayan dan pembeli utama dan/atau pelaku bisnis. Akan tetapi, nilai tambah daripendekatan rantai nilai berasal dari penilaian keterkaitan intra-dan antar-pelaku melalui lensa masalah tatakelola dan pertimbangan distribusi. Dengan memahami secara sistematis keterkaitan dalam suatu jaringan,seseorang dapat memberikan rekomendasi kebijakan atau intervensi dengan lebih baik dan kemudiandapat memahami gaungnya lebih jauh di sepanjang rantai. Metodologi yang dilakukan harus membahasmasalah-masalah berikut ini dan harus dimulai dengan memahami tentang sifat pasar akhir yang semakinmenjadi faktor pendorong di banyak rantai nilai:

• titik masuk untuk analisis rantai nilai;

• pemetaan rantai nilai (pelaku, aliran produk, volume, aliran geografis, pengetahuan, dan informasi);

• segmen produk;

• bagaimana produsen mengakses pasar akhir;

• tata kelola (koordinasi, regulasi, kontrol);

• hubungan, keterkaitan, dan kepercayaan;

• peningkatan dalam rantai nilai;

• biaya dan margin; dan

• distribusi (pendapatan dan pekerjaan).

Pada tingkat yang paling dasar, analisis rantai nilai secara sistematis memetakan pelaku ekonomi yangberpartisipasi dalam produksi, distribusi, pemasaran, dan penjualan produk (atau banyak produk) tertentu.Pemetaan ini menilai karakteristik pelaku ekonomi, struktur laba dan biaya, arus barang di sepanjang rantai,karakteristik pekerjaan, dan tempat tujuan dan volume penjualan dalam dan luar negeri. Perincian ini dapatdikumpulkan dengan menggunakan kombinasi kegiatan survei primer, diskusi kelompok terarah (focusedgroup discussion/FGD), penilaian pedesaan partisipatif (participatory rural assessment/PRA), wawancara

4

Page 7: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

informal, dan data sekunder.

Analisis rantai nilai dapat digunakan untuk memeriksa peran peningkatan di dalam rantai. Peningkatan inidapat mencakup peningkatan kualitas dan rancangan produk yang memungkinkan produsen untukmemeroleh nilai yang lebih baik atau melalui diversifikasi lini produk yang diberikan atau melaluipeningkatan keterkaitan antar pelaku. Analisis terhadap proses peningkatan mencakup penilaianprofitabilitas pelaku di dalam rantai dan informasi tentang kendala yang ada saat ini.

Analisis rantai nilai dapat menyoroti peran tata kelola di dalam rantai nilai. Tata kelola di dalam suatu rantainilai merupakan struktur hubungan dan mekanisme koordinasi yang ada antar pelaku ekonomi di dalamrantai nilai ini. Masalah tata kelola memainkan peran kunci dalam menentukan bagaimana peningkatan initerjadi. Selain itu, struktur regulasi, hambatan masuk, pembatasan perdagangan, dan standar yang adaselanjutnya dapat membentuk dan memengaruhi lingkungan yang di dalamnya dapat dilakukanpeningkatan. Berdasarkan perspektif kebijakan, tata kelola merupakan aspek penting yang dapat disorotmelalui identifikasi pengaturan kelembagaan yang mungkin perlu dijadikan target untuk meningkatkankapabilitas di dalam rantai nilai, memperbaiki distorsi distribusi, dan meningkatkan nilai tambah di sektorini.

3. Hubungan Nelayan/Pedagang

Seperti dibahas di atas, titik masuk dan orientasi analisis rantai nilai ini yaitu memahami hubungan antara

nelayan dan pedagang atau pelaku bisnis yang berinteraksi dengannya. Hubungan nelayan dengan pelaku

lain di dalam rantai nilai berbeda-beda di setiap lokasi. Dalam beberapa kasus, nelayan hanya dapat

berinteraksi dengan pembeli ikan di tempat pendaratan atau pelelangan untuk menjual ikan mereka. Ada

negosiasi antara nelayan dan pembeli untuk jumlah dan harga ikan, dan kemudian pembayaran diberikan

kepada nelayan. Dalam kasus lain, hubungannya mungkin lebih kompleks yang di dalamnya nelayan

memiliki hubungan patron-klien yang merepresentasikan sebagian besar lembaga informal dan sering kali

merupakan bentuk hubungan sangat penting bagi organisasi interaksi pasar dan tersebar luas di ekonomi

pedesaan di seluruh dunia. Pihak patron dapat merupakan pembeli ikan utama dan/atau pelaku bisnis

yang memiliki kapal dan/atau peralatan atau yang meminjamkan uang. Hubungan patron-klien biasanya

bersifat sukarela dan saling menguntungkan karena kedua belah pihak menerima beberapa jenis manfaat

dan biasanya ditandai oleh adanya afinitas di antara patron dan klien melalui etnis atau agama atau

beberapa jenis pengalaman bersama seperti sejarah. Dalam sektor perikanan, patron biasanya memberi

berbagai jasa dan dukungan kepada nelayan untuk menangkap ikan dan untuk kehidupan keluarganya,

dan sebagai imbalannya nelayan (klien) membalasnya dengan pasokan ikan, kesetiaan, koneksi, dan

manfaat lainnya. Lembaga informal yang direpresentasikan oleh relasi patron-klien telah berubah menjadi

hubungan yang dapat disesuaikan dan fleksibel, dan lembaga seperti ini menjadi penyangga bagi

hilangnya pendapatan jangka pendek dalam rumah tangga penangkapan ikan dan rumah tangga

perdagangan akibat fluktuasi harga atau tangkapan sekaligus membantu investasi dalam perubahan

teknologi, misalnya investasi peralatan. Hubungan seperti ini umumnya membuat para nelayan berutang

budi dan diketahui menimbulkan dampak terhadap pengambilan keputusan dan menyebabkan siklus

eksploitasi perikanan yang berlebihan dan meningkatkan kerentanan ekonomi jangka panjang.

Hubungan suki di Filipina merupakan contoh dari hubungan patron-klien. Dalam bentuknya yang paling

sederhana, hubungan ini memberi nelayan sebuah outlet terjamin untuk ikannya dan akses ke modal

sekaligus memberikan pasokan ikan yang stabil kepada pedagang. Ketika seorang nelayan memasuki

hubungan suki, ia harus menjual ikannya secara eksklusif kepada pedagang dengan harga beli yang

5

Page 8: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

ditetapkan oleh pedagang. Pedagang memberi berbagai jasa kepada nelayan dan sebagian besar nelayan

berutang kepada pedagang. Beberapa pihak berpendapat bahwa hubungan suki bersifat eksploitatif

terhadap nelayan. Dalam kasus ketika kredit diperpanjang dan harga kapal bekas diberikan lebih murah,

kontrol oligopolistik (situasi pasar kompetitif yang tidak sempurna ketika pembeli dalam jumlah yang

relatif sedikit menangani sebagian besar ikan yang didaratkan oleh dan dibeli dari nelayan dan dengan

demikian dapat mempengaruhi ada harga yang dibayarkan kepada nelayan) terhadap nelayan dirasakan

terjadi. Akan tetapi, pihak lain merasa bahwa pedagang dalam jumlah yang berpotensi besar yang dapat

menjalin hubungan suki, ikatan sosial, dan kekerabatan dengan nelayan di dalam masyarakat akan

memunculkan pengaruh yang dapat mengubah kecenderungan oligopolistik ini. Sebuah penelitian di

Filipina menemukan bahwa pedagang tidak mengeksploitasi nelayan suki dan harga lebih rendah yang

dibayarkan kepada nelayan suki mencerminkan harga yang kompetitif untuk jasa yang diberikan.

Faktor-faktor yang ditemukan dapat menghambat atau menurunkan tingkat eksploitasi nelayan antara

lain hubungan sosial dan kekerabatan, sifat hubungan kedua belah pihak yang menguntungkan, ketakutan

masuknya pedagang baru, dan keberadaan jumlah nelayan non-suki relatif tinggi di daerah ini.

Pembeli pertama secara tradisional merupakan satu-satunya mata rantai yang dimiliki nelayan dengan

pasar. Seberapa baik hubungan ini bekerja terkait menyediakan akses pasar, informasi, dan harga yang adil

merupakan penentu penting bagi kesejahteraan ekonomi nelayan. Akan tetapi, nelayan terlalu sering

menyetujui berapa pun harga yang diberikan dan tidak berhasil memeriksa strategi pemasaran alternatif

lain. Salah satu kendala yang mengikat pelibatan nelayan skala kecil di pasar yaitu fragmentasi sektor.

Mereka sebagian besar beroperasi secara sendiri-sendiri, baik dalam produksi maupun pemasaran produk

perikanan. Karena terfragmentasi, nelayan sering kali rentan terhadap eksploitasi.

Pedagang ikan (perantara pasar, tengkulak) merupakan pelaku penting dalam sistem pasar mana pun.Mereka tidak hanya memberi produsen skala kecil insentif dan akses ke pasar, tetapi juga memberikanberbagai jasa kepada produsen. Mereka sering kali menyediakan mekanisme jaminan sosial kepadanelayan perorangan melalui pengaturan kredit. Peran produktif pedagang dalam memberikan jasa yangbermanfaat bagi nelayan dan dalam mengurangi risiko pasar nelayan sering kali terabaikan. Hubunganantara nelayan dan pedagang sering dianggap eksploitatif karena daya tawar nelayan yang lemahmemungkinkan adanya kondisi nonkompetitif dan harga yang harus dibayar lebih rendah. Hubungan danpotensi ketidaksetaraan antara nelayan dan pedagang menunjukkan perlunya suatu cara untuk mengatasimasalah ini guna meningkatkan keuntungan yang diterima nelayan dan untuk mempertahankan sumberdaya perikanan dengan lebih baik. Upaya ini membutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang hubungannelayan-pedagang dan bagaimana hubungan ini memengaruhi keputusan tentang penggunaan sumberdaya dan hasil ekologis.

Hubungan antara nelayan dan pembeli sangat tergantung pada situasi ini. Sebelum asumsi umum ditarik

tentang hubungan ini atau tentang keberadaan eksploitasi pedagang, yang dapat mengakibatkan tindakan

yang melibatkan intervensi di pasar, analisis harus dilakukan untuk mengevaluasi situasi yang terjadi.

Hubungan nelayan/pembeli disarankan untuk tidak dipisahkan kecuali benar-benar diperlukan. Dalam

kebanyakan kasus, kegiatan dan jasa yang diberikan dalam rantai nilai telah berkembang selama

bertahun-tahun dan bersifat kompleks. Menghancurkan atau mengubah kegiatan dan jasa ini berpotensi

mengakibatkan gangguan serius pada kehidupan masyarakat, terutama masyarakat miskin yang memiliki

sumber daya terbatas. Jika berdasarkan rekomendasi suatu hubungan ternyata memerlukan perubahan,

perlu ada pemahaman yang terperinci tentang hubungan yang ada, potensi biaya dan manfaat bagi

nelayan dan pembeli, dan kebutuhan dan prosedur dalam mengganti jasa.

Jenis hubungan serupa mungkin dapat ditemukan di antara seorang nelayan (nelayan, kapten kapal, awak

6

Page 9: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

kapal perorangan) dan seorang pengusaha yang mungkin memiliki kapal dan/atau alat tangkap atau

memberikan kredit atau jasa lain. Hubungan ini akan tergantung pada situasinya. Hubungan ini juga dapat

menimbulkan dampak terhadap pengambilan keputusan nelayan terkait bagaimana, kapan, dan di mana

mereka menangkap ikan; penjualan ikan; bagian pendapatan; dan faktor-faktor lainnya.

4. Analisis Rantai Nilai

Ada beberapa jenis alat yang dapat digunakan untuk melakukan analisis rantai nilai, tergantung pada titik

masuk atau tujuannya, termasuk alat-alat umum untuk memprioritaskan rantai nilai untuk analisis dan

untuk memetakan rantai nilai. Alat kualitatif digunakan untuk menganalisis tata kelola, koordinasi, dan

regulasi; hubungan, keterkaitan, dan kepercayaan; dan meningkatkan. Alat kuantitatif digunakan untuk

menganalisis biaya, margin, dan distribusi pendapatan. Untuk perangkat ini yang titik masuknya berupa

memahami hubungan antara nelayan dan pedagang atau pelaku bisnis, ada dua perangkat yang akan

digunakan, yakni (1) memetakan rantai nilai dan (2) keterkaitan dan kepercayaan. Walaupun alat-alat lain

juga dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut, perangkat ini hanya akan menjelaskan dua alat ini.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk analisis rantai nilai dilakukan melalui beberapa metode, antara lain analisis data

sekunder, observasi, wawancara informan kunci, wawancara kelompok terarah, dan survei. Data sekunder

adalah data yang telah dikumpulkan, dianalisis, dan dipublikasikan, seperti misalnya analisis rantai nilai

ikan di negara Anda yang dapat memberikan gambaran umum tentang proses-proses inti yang beroperasi

untuk berbagai spesies di negara ini. Observasi adalah deskripsi kualitatif tentang hal-hal yang dilihat

seseorang dengan cara mengamati dan mencatat lingkungan sekitar, seperti misalnya observasi terhadap

ikan ketika bergerak dari perahu ke berbagai pelaku dan kemudian ke konsumen. Wawancara informan

kunci melibatkan orang-orang yang karena posisi, pengalaman, dan pengetahuannya, seperti nelayan,

pembeli utama, dan pengecer, dapat memberikan wawasan luas tentang rantai nilai. Wawancara

kelompok terarah melibatkan sekelompok informan (biasanya 4 sampai 10 orang) yang memiliki latar

belakang atau pengetahuan yang sama. Wawancara informan kunci maupun wawancara kelompok terarah

sama-sama menggunakan pertanyaan dan diskusi semi-terstruktur atau terbuka untuk mendapatkan data.

Sementara itu, survei menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup yang sangat terstruktur

kepada sampel pemangku kepentingan.

Wawancara semi-terstruktur seperti wawancara informan kunci dan wawancara kelompok terarah

sebaiknya digunakan sebelum survei dilakukan karena wawancara ini dapat menghasilkan informasi

kualitatif yang spesifik, mendalam, dan jelas, dengan biaya yang lebih murah dan waktu yang lebih

singkat. Jika yang diperlukan adalah informasi kuantitatif, sebaiknya metode survei yang digunakan.

Panduan tentang metode ini dapat ditemukan di situs web: www.socmon.org. Pustaka utama yang

tersedia di situs web ini adalah: Bunce, Townsley, Pomeroy, dan Pollnac. 2000. Socioeconomic manual for

coral reef management. IUCN/AIMS/NOAA.

Dalam kebanyakan kasus, data yang dikumpulkan untuk analisis rantai nilai akan dikumpulkan secara

terpisah dari kegiatan pengumpulan data lainnya, seperti misalnya survei sosial ekonomi karena konteks

dan jenis data untuk analisis rantai nilai berbeda. Akan tetapi, beberapa pertanyaan yang dikumpulkan

dalam survei sosial ekonomi atau survei lainnya kemungkinan menyangkut pasar dan pelaku pasar, dan

kemungkinan berguna untuk digunakan dalam analisis rantai nilai. Semua survei yang dilakukan harus

terkoordinasi dengan baik. Untuk semua pengumpulan data primer, koordinasi ini penting dilakukan untuk

7

Page 10: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

menghargai waktu responden.

Aplikasi OurFish Rare juga dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang mungkin berguna

untuk analisis rantai nilai. OurFish mencatat transaksi ketika nelayan menjual hasil tangkapan ke

pembeli utama yang mencakup data tentang jumlah, jenis, berat, harga, dan lokasi. Aplikasi ini

dapat memberikan data untuk memahami bagaimana nilai keuangan hasil tangkapan berubah di

sepanjang rantai.

Alat 1 - Memetakan Rantai Nilai

Analisis pertama yang dilakukan yaitu memetakan rantai nilai. Kegiatan ini merupakan cara untuk secara

visual memahami struktur, perilaku, dan pengoperasian sistem pemasaran ikan. Pemetaan ini

memungkinkan adanya gambaran umum rantai nilai dan untuk memvisualisasikan hubungan antara

proses dan pelaku yang ada.

Pertanyaan berikut ini dapat memandu dimensi apa saja yang harus dipetakan.

• Apa saja berbagai proses inti yang ada di dalam rantai nilai?

• Siapa pelaku yang terlibat dalam proses ini dan apa yang sebenarnya mereka lakukan?

• Bagaimana arus produk, informasi, dan pengetahuan di dalam rantai nilai?

• Berapa volume produk, jumlah pelaku, dan pekerjaan yang ada?

• Dari manakah produk (atau jasa) ini berasal dan ke manakah perginya?

• Bagaimana perubahan nilai yang terjadi di sepanjang rantai?

Untuk memetakan rantai nilai, langkah-langkah berikut ini diikuti. Peta terpisah harus disiapkan untuk

setiap langkah. Sebuah narasi ditulis untuk melengkapi peta yang menjelaskan aktivitas di setiap langkah

analisis rantai nilai. Setelah selesai, keluaran dari setiap langkah dapat digabungkan menjadi satu peta

komposit atau lebih dan satu matriks yang merangkum informasi utama dari peta-peta ini ke dalam satu

tabel.

1. Memetakan proses inti di dalam rantai nilai

Proses apa saja yang terjadi mulai dari penangkapan ikan hingga konsumsi akhir suatu produk akhir?

Proses inti dapat dianggap sebagai langkah atau tahapan di dalam rantai nilai. Secara umum, harus ada

lima hingga tujuh proses umum yang harus dilalui ikan sebelum mencapai konsumen akhir, termasuk di

dalamnya penyediaan input untuk menangkap ikan, seperti perahu, alat tangkap, dan bahan bakar. Rantai

seperti ini merupakan rantai nilai linier sederhana. Rantai ini dapat dikembangkan untuk satu spesies ikan

saja atau juga untuk perikanan multispesies. Untuk satu spesies ikan yang masuk ke pasar tunggal,

kemungkinan ada beberapa langkah inti dalam prosesnya, seperti penyediaan input, penangkapan ikan,

pembelian, dan penjualan eceran. Untuk satu spesies yang menghasilkan banyak produk yang dikirimkan

ke berbagai pasar dan konsumen atau ikan yang berasal dari perikanan campuran multipesies, proses inti

yang ada di dalamnya kemungkinan lebih kompleks, seperti penyediaan input, penangkapan ikan,

pembelian primer, perakitan/grosir, pengolahan, penyimpanan, eceran, dan ekspor.

8

Page 11: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Pengumpulan data untuk memetakan proses inti dilakukan melalui analisis data sekunder, observasi, dan

wawancara informan kunci. Di banyak negara, analisis rantai nilai ikan kemungkinan telah dilakukan dan

dilaporkan, dan dapat memberikan gambaran umum tentang proses inti yang beroperasi untuk berbagai

spesies di berbagai negara ini. Peneliti dapat mengamati pergerakan ikan dari perahu ke berbagai pelaku

dan kemudian ke konsumen. Wawancara informan kunci dengan pelaku terpilih di dalam rantai nilai,

seperti nelayan, pembeli utama, dan pengecer, dapat berfungsi untuk mengidentifikasi proses inti. Proses

inti ditempatkan di bagian atas peta secara sejajar, mulai dari input hingga konsumen. Gambar 1

menyajikan contoh yang menunjukkan bahwa ada tujuh proses inti untuk spesies yang dipilih.

Gambar 1. Peta proses inti, pelaku utama, dan aliran produk

Gambar x. Peta proses inti dan pelaku

9

Page 12: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

2. Mengidentifikasi dan memetakan pelaku utama dan kegiatan yang terlibat dalam proses

Pelaku yaitu orang-orang yang terlibat di dalam rantai nilai. Cara paling mudah untuk membedakan

pelaku yaitu dengan mengategorikan para pelaku menurut pekerjaan utama dan aktivitas yang mereka

lakukan di dalam rantai nilai. Di dalam sektor penangkapan ikan, kategori utama pelaku meliputi, tetapi

tidak terbatas pada:

● Nelayan

● Pelaku bisnis (pemilik kapal dan/atau alat tangkap, pemberi pinjaman uang)

● Pembeli utama

● Perakit

● Pedagang Grosir

● Pengangkut

● Pengolah

● Pengecer

● Eksportir

Penting untuk diperhatikan bahwa di banyak rantai nilai, terutama di daerah pedesaan, tidak ada

spesialisasi pelaku yang murni. Seorang pelaku dapat memiliki berbagai peran atau terlibat dalam berbagai

kegiatan. Penting untuk mengidentifikasi pekerjaan utama pelaku.

Hasilnya berupa peta pelaku yang berkaitan dengan setiap proses inti di dalam rantai nilai. Peta ini dapat

dikembangkan lebih lanjut dengan cara memecah proses inti menjadi kegiatan khusus yang dilakukan

oleh masing-masing pelaku, seperti misalnya pengecer dapat mengolah ikan serta menjualnya kepada

konsumen atau pembeli utama dapat juga menjadi pedagang grosir yang membeli ikan dari pembeli

primer lainnya dan membawanya ke pasar. Seberapa rinci kegiatan spesifik ini dipecah tergantung pada

penilaian dari peneliti.

Dengan dipetakannya proses inti, pelaku yang terlibat di dalam setiap proses inti diidentifikasi (Gambar 1).

Identifikasi ini dilakukan melalui observasi dan wawancara informan kunci. Seperti pada identifikasi proses

inti, peneliti dapat pergerakan ikan dari perahu ke berbagai pelaku kemudian ke konsumen dan

mengidentifikasi berbagai pelaku yang ada dan apa yang mereka lakukan di setiap tahap. Masing-masing

pelaku di setiap proses inti diberi pertanyaan: Siapa pelaku yang terlibat di dalam proses ini dan apa

kegiatan mereka sebenarnya? Atau, mereka dapat diberi pertanyaan khusus: Kepada siapa Anda menjual

ikan dan apa yang dilakukan orang itu dengan ikan ini?

Gambar x. Peta kegiatan pelaku dan aliran produk

10

Page 13: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

3. Memetakan aliran produk

Langkah ini melibatkan identifikasi produk di setiap tahap proses, yaitu seiring dengan diubahnya produk

dari input menjadi bahan mentah, produk antara, dan kemudian produk akhir. Memetakan arus ini

menciptakan gambaran yang jelas tentang bentuk produk apa yang ditangani, diubah, dan diangkut di

setiap tahap rantai nilai.

Dengan dipetakannya proses inti dan pelaku yang terlibat, aliran produk dari satu pelaku ke pelakuberikutnya diidentifikasi. Pengidentifikasian ini dilakukan melalui observasi dan wawancara informan kunci.Pertanyaan yang bisa diajukan: Kepada siapa Anda menjual ikan ini? Memetakan aliran produk dilakukandengan sederhana: Anda cukup mengikuti tahapan yang dilalui produk berwujud mulai dari bahan mentahhingga menjadi produk akhir. Pada peta pelaku, garis yang digambar yang menunjukkan aliran ataupergerakan aktual ikan dari satu pelaku ke pelaku berikutnya (Gambar 1). Sebagai contoh, ikan yangdidaratkan di satu lokasi dapat dibeli oleh dua pembeli berbeda dengan satu pembeli menjual ke pengecerdi pasar lokal dan pembeli lainnya menjual ke pedagang grosir/perakit yang mengangkut ikan ke pasaryang lebih besar.

4. Memetakan pengetahuan dan arus informasi

Mengumpulkan informasi tidak berwujud seperti pengetahuan dan arus informasi dapat lebih sulit untuk

dilakukan. Akan tetapi, memahami pertukaran dan arus pengetahuan dan informasi tentang rantai nilai

sangat penting untuk dapat memahami perilaku dan hubungan antara nelayan dan pembeli. Arus

informasi sering kali mengalir ke dua arah. Untuk analisis ini, informasi penting yakni informasi tentang

harga, jenis, dan jumlah ikan (data yang kemungkinan tersedia di aplikasi OurFish), lokasi pasar, peraturan

dan izin, dan standar kualitas dan keamanan ikan. Misalnya, pembeli dapat berbagi pengetahuan tentang

harga di pasar akhir atau pembeli dapat memberi tahu nelayan tentang persyaratan produk dan nelayan

dapat memberi tahu pembeli tentang ketersediaan ikan. Informasi tentang seberapa banyak nelayan yang

11

Page 14: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

berpartisipasi dalam pertukaran pengetahuan penting untuk memahami hubungan dengan pembeli.

Informasi pemetaan melibatkan menunjukkan aliran informasi antara pelaku di setiap proses di dalam

rantai nilai. Penting untuk mengamati pengetahuan dan aliran informasi dan mengajukan pertanyaan

khusus. Jenis pertanyaan perlu disesuaikan dengan konteks lokal. Jenis pertanyaan yang diajukan antara

lain:

Dari siapa Anda memperoleh informasi harga ikan?Dari siapa Anda memperoleh informasi tentang jumlahdan jenis ikan yang ditangkap?

5. Pemetaan volume produk dan jumlah pelaku

Pemetaan volume produk dan jumlah pelaku dalam rantai nilai dapat menjadi penting untuk memahami

konsentrasi pelaku pasar dan digunakan untuk merencanakan sebagian besar penentuan perilaku pasar

atas kegiatan seperti penetapan harga. Semakin besar derajat konsentrasinya maka semakin besar pula

kemungkinan terjadinya perilaku nonkompetitif seperti kolusi di pasar. Dengan mengetahui volume

produk, gambaran umum tentang ukuran berbagai kanal dalam rantai nilai juga memungkinkan untuk

diketahui.

Volume yang melewati berbagai bagian rantai nilai dapat dilaporkan sebagai berat (kilogram) atau

persentase berat jumlah ikan dari titik pendaratan saat melewati setiap pelaku untuk mendapatkan

gambaran umum tentang ukuran berbagai bagian rantai (Gambar 2). Keputusan perlu diambil pada

kerangka waktu yang akan digunakan, misalnya, tahunan, musiman, mingguan dan/atau per perjalanan

penangkapan. Setelah kerangka waktu ditentukan, pertanyaan yang diajukan yaitu: Rata-rata, berapa

banyak ikan yang Anda beli per (periode waktu)? Jumlah produk dari semua pelaku pada tahap proses ini

dapat dijumlahkan untuk mendapatkan perkiraan nilai produk untuk jangka waktu ini.

Jumlah setiap jenis pelaku di berbagai tahapan dalam rantai nilai diidentifikasi baik melalui observasi

ataupun wawancara informan kunci. Identifikasi ini mungkin tampak mudah, tetapi keputusan perlu untuk

dibuat, misalnya keputusan terkait nelayan purna- dan paruh waktu atau pengecer.

Gambar 2. Peta volume produk dan aliran geografis

12

Page 15: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Gambar x. Peta pelaku, jasa, dan aliran geografis

13

Page 16: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

6. Pemetaan aliran geografis produk

Aliran geografis produk atau jasa mencakup identifikasi masing-masing tempat fisik yang menjadi lokasi

keberadaan setiap proses dalam rantai nilai. Mulailah di tempat pendaratan ikan dan ikuti pergerakan

produk di antara setiap pelaku ke berbagai lokasi hingga mencapai konsumen akhir. Karena pelaku individu

kemungkinan tidak mengetahui di mana produk berada setelah lepas dari mereka, untuk mengetahuinya

akan membutuhkan dilakukannya wawancara dengan semua pelaku dalam rantai nilai dan

diidentifikasinya cukup banyak pelaku dari berbagai lokasi. Peta wilayah dapat digunakan untuk

menangkap dimensi aliran produk (volume, jumlah pelaku) dan menunjukkan perbedaan lokasi atau

regional. Peta ini dapat membantu memfasilitasi pelaksanaan analisis rantai nilai.

Aliran geografis produk saat bergerak dari satu tahap ke proses berikutnya kemudian diidentifikasi (Gambar

2). Pertanyaan yang diajukan yakni: Ke mana perginya ikan setelah Anda jual? Dengan menggunakan peta

aliran produk, beragam lokasi di setiap tahap kemudian diidentifikasi. Memetakan aliran produk secara

geografis dapat dilakukan dengan sederhana: Anda cukup mengikuti tahapan yang dilalui produk berwujud

dari bahan mentah hingga menjadi produk akhir.

7. Memetakan nilai di berbagai tingkat rantai nilai

Elemen inti dari pemetaan rantai nilai yaitu memetakan nilai keuangan ikan di sepanjang rantai nilai. Ada

banyak cara untuk mengukur nilai. Ilustrasi termudah untuk melihat suatu arus keuangan yaitu dengan

melihat nilai yang ditambahkan pada setiap langkah di sepanjang rantai nilai sehingga memberikan

gambaran umum tentang pendapatan yang diperoleh di berbagai tahapan. Nilai yang digunakan yaitu

harga jual ikan, misalnya harga yang diterima nelayan per kilogram dari pembeli utama atau yang diterima

pengecer dari konsumen. Mungkin ada beberapa harga yang diterima oleh beberapa pelaku yang berbeda

di setiap tahap, tergantung pada faktor yang berbeda, seperti misalnya volume yang dijual. Informasi

tentang harga harus dikumpulkan dari beberapa pelaku di setiap tahap rantai nilai dan dirata-ratakan.

Harga jual mungkin tidak sepenuhnya akurat tetapi dapat memberikan informasi umum di setiap tahap.

Informasi tentang harga dapat diperoleh melalui informan kunci atau survei pelaku di setiap tahap proses.

Aplikasi OurFish juga dapat digunakan untuk mengumpulkan data harga di titik penjualan pertama.

Gambar 3. Peta nilai di berbagai tingkat rantai nilai

14

Page 17: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Gambar x. Peta nilai di berbagai tingkat rantai nilai

15

Page 18: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

8. Matriks peta rantai nilai

Setelah pemetaan selesai, matriks peta rantai nilai dapat disusun yang memuat rangkuman informasi

utama dari peta dalam bentuk satu tabel. Matriks ini dapat digunakan untuk merancang kuesioner,

menentukan kelompok pelaku mana yang akan diwawancarai, dan lokasi geografis mana yang harus

dijadikan pusat kegiatan lapangan. Matriks ini juga dapat digunakan sebagai ringkasan sektor yang mudah

dipahami dari perspektif rantai nilai.

Tabel 1. Contoh matriks peta rantai nilai

Input Panen Pembeli Pengolah Eksportir Pengecer Konsumen

Input

Kegiatan

Output

Pelaku

Jumlahpelaku

Lokasi

Arus

produk

Volume

produk

Arus

Informasi

Tabel x. Contoh matriks peta rantai nilai untuk teh di Vietnam

Input Produksi Pengumpulan Pra-pengolahan

Pengolahanpabrik

Input Benih, pupuk,teknik obatpelindungtanaman, tanah,Modal sumbertenaga kerja

Daun dankuncup segar

Daun dankuncup segar

Daun dan kuncupsegar

Daun dan kuncupkering

Kegiatan Memproduksidaun dankuncup segar

Mengumpulkan daun dankuncup segar

Menjual kepabrik

PengeringanPengawetan

Membeli daundan kuncupsegarKuncupprapengolahan

16

Page 19: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Menjual produk jadi

OutputBenih,pupuk,teknik obatpelindungtanaman,tanah,Modaltenaga kerja

Daun dankuncup segar

Daun dankuncupsegar

Daun dankuncupkering

Pelaku Perusahaan benih

Agen pupuk

Agenperlindungantanaman

Pusatpenyuluhan

Bank

Petani Pengumpul Skala keciltingkat lokal(rumahtangga)

Lokasi danpartisipasimasyarakatmiskin

Tidak banyak Penanaman

Pengelolaan

Perlindungan

Pemanenan

Tidak banyak Beberapaketerlibatan

Terbatas (beberapapekerja)

TantanganPerlindungantanaman

Kesulitanmendapatkanvarietasyangbermutu

Kurangnyapengetahuan teknis

Pengangkutan sulitdilakukan

Pengawetansulit dilakukan

Kurangnyadana untuk alatpengering yangefektif

17

Page 20: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Solusi yangmemungkinkan

Penyemprotanberkala

Mengubahmekanismepenanaman

Menyiapkankonvensi

Pelatihanteknis(produksitanaman)

Meningkat-kan jalan

Investasi dalamalat pengeringan

Lokasi Thach An, HoaAn

Thach An,Hoa An

Thach An,Hoa An, KotaCao Bang

Kota Cao Bang

9. Validasi

Setelah selesai disiapkan, semua peta dan narasinya harus divalidasi dengan informan kunci untuk

memastikan bahwa semua informasi sudah akurat.

Alat 2: Hubungan dan Keterkaitan

Hubungan didefinisikan sebagai hubungan sosial antara dua pihak. Akan tetapi, dalam rantai nilai,

keterkaitan, yang didefinisikan sebagai hubungan bisnis antara dua pihak, lebih umum terjadi. Analisis

keterkaitan tidak hanya melibatkan identifikasi pelaku mana yang terkait satu sama lain, tetapi juga

mengidentifikasi alasan dan sifat keterkaitan dan apakah keterkaitan ini bermanfaat atau tidak. Pelaku

dalam rantai nilai terhubung satu sama lain karena konon mereka mendapatkan keuntungan dari

keterkaitan ini. Identifikasi manfaat dapat membantu mengidentifikasi kendala terhadap keterkaitan dan

kepercayaan di antara para pelaku di dalam rantai nilai. Keterkaitan ini dapat berbentuk formal ataupun

informal. Keterkaitan informal sering kali didasarkan pada kepercayaan. Keterkaitan dapat berbentuk

vertikal, seperti hubungan patron-klien, ataupun horizontal, seperti nelayan yang bekerja bersama.

Pertanyaan kunci berikut ini dapat memandu analisis.

• Apakah ada keterkaitan? (ya/tidak)

• Seberapa pentingkah keterkaitan ini?

• Berapa banyak pelaku berbeda yang terlibat?

• Bagaimana frekuensi kontaknya? (seberapa sering mereka bertemu)

• Bagaimana tingkat formalitasnya? (perjanjian informal/verbal/kontrak tertulis)

• Apa alasan terjalinnya keterkaitan? Apa alasan tidak terjalinnya keterkaitan?

18

Page 21: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

• Jenis jasa apa yang disediakan keterkaitan ini?

• Bagaimana manfaat/biaya relatif dari keterkaitan ini?

• Bagaimana tingkat kepercayaannya?

• Berapa lama keterkaitan ini ada?

• Bagaimana perubahan atau perkembangan formalitas keterkaitan ini?

• Berapa laju perkembangan keterkaitan ini dari waktu ke waktu?

• Apa aturan formal dan informal yang mengatur tindakan peserta rantai nilai?

1. Mengidentifikasi pelaku

Analisis ini berfokus pada keterkaitan antara nelayan dan pembeli utama dan/atau pelaku bisnis di dalam

rantai nilai. Keterkaitan lain di antara para pelaku pada tahap lain di dalam rantai nilai dapat dianalisis

setelahnya, tergantung pada temuan analisis di tingkat pertama keterkaitan ini.

Dengan menggunakan peta rantai nilai, susun daftar pelaku dan lokasinya.

2. Menyurvei Pelaku

Lakukan wawancara survei dengan para pelaku terkait untuk mengidentifikasi keterkaitan mereka dengan

pelaku lain dalam rantai. Susun kuesioner berdasarkan tiga set pertanyaan panduan (nelayan, pembeli

utama, pelaku bisnis) yang disediakan di bawah ini.

3. Menganalisis hasil survei

Hasil survei dapat dianalisis dalam bentuk naratif, format tabel, ataupun grafik.

Gambar x. Peta keterkaitan antar pelaku

Gambar x. Peta keterkaitan antar pelaku

19

Page 22: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

4. Mengidentifikasi distribusi kekuasaan

Masalah kekuasaan sangatlah kompleks. Untuk tujuan praktis, kekuasaan didefinisikan sebagai sesuatu

yang terkait langsung dengan tingkat konsentrasi dan akses terhadap aset utama yang dipegang sejumlah

kecil pelaku. Aset utama dapat berupa sumber daya fisik (misalnya modal, kredit) dan sumber daya tidak

berwujud (informasi pasar, pengetahuan, hubungan pribadi). Pelaku yang memiliki akses eksklusif

terhadap aset dan sumber daya utama lebih berkuasa dan memiliki kapasitas untuk memengaruhi

pelaku-pelaku lain dalam rantai. Beberapa indikator utama konsentrasi mencakup pangsa penjualan,

pangsa nilai tambah, pangsa daya beli, dan kendali atas aset utama. Misalnya, masyarakat nelayan yang

memiliki 100 nelayan dan dua pembeli dapat dianggap memiliki konsentrasi pembeli yang tinggi.

Konsentrasi pasar didefinisikan sebagai distribusi jumlah dan ukuran penjual dan pembeli di pasar.Konsentrasi dianggap memainkan peran besar dalam penentuan perilaku pasar di dalam suatu industrikarena konsentrasi memengaruhi saling tergantungnya tindakan yang dilakukan di antara perusahaan.Semakin besar derajat konsentrasinya, semakin besar kemungkinan terjadinya perilaku nonkompetitifseperti kolusi di pasar. Sering kali ada hubungan antara konsentrasi dan profitabilitas.

Akan tetapi, hubungan antara konsentrasi dan perilaku dan kinerja pasar ini tidak boleh ditafsirkan secaraterpisah. Faktor-faktor lain, seperti tujuan perusahaan, hambatan masuk, skala ekonomi, dan asumsitentang perilaku perusahaan saingan, akan relevan dalam menentukan tingkat konsentrasi dan hubunganantara konsentrasi dan perilaku dan kinerja. Ukuran konsentrasi yang sederhana yaitu pangsa pasar.Pangsa pasar diperkirakan berdasarkan jumlah ikan yang ditangani oleh setiap pembeli sebagai persentasedari total volume yang ditangani.

20

Page 23: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

5. Menganalisis kepercayaan

Kepercayaan antar pelaku dapat secara sederhana dicirikan sebagai tingkat kepercayaan yang rendah atau

tinggi. Analisis kepercayaan dapat didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan utama seperti:

● Berapa lama hubungannya telah berlangsung?

● Kapan dan bagaimana harga ditetapkan?

● Apakah ada kontrak atau kesepakatan lisan?

● Apakah ada tingkat ketergantungan yang tinggi dan tingkat berbagi informasi yang tinggi?

Sebuah indeks dapat dikembangkan dengan memberikan skor dan melakukan pembobotan karakteristik

ini. Nelayan dapat ditanyai tentang tingkat kepercayaannya terhadap pembeli menurut skala: -1 sama

sekali tidak percaya, 0 tidak percaya, 1 agak percaya, 2 lumayan percaya, dan 3 sangat percaya. Pembeli

juga dapat ditanyai tentang tingkat kepercayaannya terhadap nelayan. Pertanyaan ini dapat

memungkinkan untuk memeriksa apakah kepercayaan yang ada bersifat timbal balik.

Alat 3: Meningkatkan Rantai Nilai

Meningkatkan rantai nilai dapat mencakup peningkatan kualitas dan efisiensi yang memungkinkan nelayan

mendapatkan nilai tambah atau melalui diversifikasi lini produk yang disediakan. Analisis proses

peningkatan mencakup penilaian informasi tentang kendala yang ada saat ini.

Ada banyak jenis peningkatan, termasuk, tetapi tidak terbatas pada:

● Peningkatan proses untuk efisiensi produksi atau pemasaran. Bisakah biaya diturunkan? Bisakahkecepatan pengiriman ditingkatkan?

● Peningkatan produk untuk pengenalan produk baru atau penyempurnaan produk lama.Dapatkah pengolah menggunakan metode pengeringan yang lebih baik untuk menghasilkan ikankering yang berkualitas lebih tinggi?

● Peningkatan fungsional untuk kegiatan para pelaku. Haruskah seorang nelayan menjadiprodusen, pengolah, dan pengangkut sekaligus atau dapatkah konsentrasi pada satu ataudua langkah menambah nilai tambah?

● Peningkatan keterkaitan untuk hubungan antarpelaku. Perubahan hubungan antarpelaku

seperti pembeli baru, penjualan langsung ke pelaku yang posisinya lebih tinggi di dalam

rantai nilai, koperasi, kontrak, tawar-menawar kelompok, atau lelang.

● Peningkatan informasi tentang harga dan permintaan. Penyediaan informasi tentangharga, permintaan, regulasi, persyaratan pembeli, pasar baru.

● Peningkatan struktural pada organisasi pasar. Penyediaan fasilitas pengolahan danpenyimpanan dan jasa keuangan.

1. Mengidentifikasi kendala dan solusi potensial

Kendala ada di hampir semua tingkat proses di dalam rantai nilai mana pun. Kendala ini dapat berupakendala pada efisiensi yang lebih tinggi, seperti penanganan pascapanen ikan yang lebih baik, atau kendalapada harga yang lebih tinggi untuk nelayan, seperti akses ke informasi harga. Selama survei, pertanyaanyang diajukan yaitu tentang identifikasi kendala yang ada pada nelayan-pembeli utama dan tingkat proseslainnya, dan identifikasi solusi potensial. Pertanyaan ini ditanyakan kepada nelayan dan pembeli.

21

Page 24: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

2. Identifikasi peluang untuk meningkatkan rantai nilai

Untuk meningkatkan kinerja rantai nilai, penting untuk menentukan tingkat yang paling efektif dalamrantai nilai yang harus ditingkatkan dan apakah peningkatan ini harus dilakukan di lebih dari satu titik didalam rantai nilai dan di tempat yang paling berdampak. Untuk tingkat nelayan-pembeli utama di dalamrantai nilai, identifikasi keempat jenis strategi peningkatan atau biarkan kosong jika memang tidak ada.

Misalnya, jika keterkaitan nelayan-pembeli utama bermasalah dan tidak dapat diperbaiki, kemungkinanakan lebih baik untuk meningkatkan rantai nilai melalui strategi pemasaran alternatif. Sejumlah strategipemasaran alternatif ada untuk membantu nelayan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Alternatifpemasaran didefinisikan sebagai prosedur, mekanisme, dan/atau sistem yang dapat digunakan nelayanuntuk dapat menjual produk mereka atau mempengaruhi syarat penjualan produk mereka. Melaluialternatif pasar, nelayan tidak hanya berupaya mendapatkan harga tertinggi untuk produknya, tetapi jugamendapatkan berbagai jasa terbaik bagi perusahaan. Akan tetapi, strategi pemasaran alternatif dapatberarti ada lebih banyak upaya yang harus dilakukan nelayan karena mereka harus mengembangkanketerampilan bisnis yang lebih baik, bekerja dengan nelayan lain, dan mengelola keuangan dan dokumen.Strategi pemasaran alternatif dapat mencakup hubungan yang direstrukturisasi dengan pembeli, penjualanlangsung, koperasi, kontrak, lelang, pencitraan merek dan pelabelan, dan penyediaan informasi pasar, jasakeuangan, serta fasilitas pengolahan dan penyimpanan.

Ketika mencari kemungkinan peningkatan yang dapat dilakukan, penting untuk melihat tidak hanya padasatu pelaku tetapi juga pada efek peningkatan di sepanjang rantai. Pengenalan spesies ikan baru kepadaprodusen dapat berarti bahwa pengolah juga harus mengubah teknologinya atau persyaratan yangberbeda harus diterapkan pada pengangkutan. Untuk meningkatkan kinerja di sepanjang rantai nilai,penting untuk menentukan tingkat yang paling efektif dalam rantai nilai yang akan ditingkatkan. Jikapeningkatan harus dilakukan di lebih dari satu titik di dalam rantai nilai, penting untuk melihat di manadampak paling besar yang akan terjadi.

Susun matriks (Tabel x). Untuk setiap tingkat rantai nilai, identifikasi produk potensial, proses, fungsional,keterkaitan, informasi, dan kemungkinan peningkatan struktural. Mengidentifikasi keenam jenispeningkatan untuk setiap tingkat rantai bisa jadi tidak mungkin untuk dapat dilakukan. Jika tidak adakemungkinan yang dapat diidentifikasi, biarkan kotaknya kosong. Pilihan kemungkinan peningkatan jugadapat dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti ketersediaan tenaga kerja atau modal.

Tabel x. Contoh - Matriks kemungkinan

Nelayan Pembeli Pengolah Pengangkut Pedagang

grosir

Pengecer

Produk Rute

transportasi

baru

Proses Es danpendingin

Metode

pengering

an yang

ditingkatk

an

22

Page 25: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Fungsional Menginte

grasikan

pengerin

gan

Keterkaitan Tawar-men

awar

kelompok

Informasi Harga

pasar

Struktural PenyimpananDingin

Analisis opsi peningkatan yang ada di dalam sumber daya (investasi, teknologi, pengetahuan, keterampilan)

yang tersedia. Untuk setiap opsi, nilai kelebihan dan kekurangan serta peluang dan kendala yang ada

(Tabel x).

Tabel x. Analisis opsi peningkatan

Opsi peningkatan Es dan pendingin untuk nelayan

Deskripsi opsi peningkatan Alat pembuat es untuk menyediakan es dan kotak

pendingin terisolasi untuk menyimpan ikan di laut

Keuntungan Kualitas ikan yang lebih baik

Kerugian Biaya alat pembuat es dan pendingin

Peluang Harga lebih tinggi

Kendala Investasi modal untuk pembelian dan memelihara

peralatan pembuat es

23

Page 26: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Pertanyaan untuk Mengembangkan Kuesioner untuk Analisis Rantai Nilai yang berfokus

pada Keterkaitan antara Nelayan dan Pedagang

Pertanyaan-pertanyaan berikut ini dapat digunakan untuk mengembangkan kuesioner untuk melakukan

analisis rantai nilai yang berfokus pada keterkaitan antara nelayan dan pedagang dan/atau pelaku bisnis.

Kuesioner tidak dikembangkan dalam perangkat ini karena situasi di setiap lokasi biasanya sangat berbeda

satu sama lain, dan kuesioner perlu disesuaikan dengan konteks lokal. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat

digunakan sebagaimana adanya atau direvisi/diubah sesuai kebutuhan. Susunan kata suatu pertanyaan

dapat sangat menentukan bagaimana pertanyaan ini ditafsirkan dan dijawab oleh responden. Pertanyaan

tambahan dapat ditambahkan sesuai kebutuhan untuk situasi yang ada.

Tips Merancang Kuesioner

• Hanya gunakan pertanyaan tertutup, termasuk jawaban benar/salah, rentang jawaban, jawabanpilihan ganda

• Gunakan susunan kata yang tidak ambigu; gunakan sintaksis yang jelas dan sederhana

• Hindari pertanyaan yang mengarahkan 'Perempuan yang menangkap ikan di area ini tidak banyak, ya?'(mis. Berapa banyak perempuan yang menangkap ikan di masyarakat ini?)

• Susun pertanyaan dalam urutan yang logis (mis. menurut subjek, secara kronologis)

• Tempatkan pertanyaan yang akan memengaruhi pertanyaan lain di bagian paling akhir

• Letakkan pertanyaan sensitif di akhir (mis. berapa banyak uang yang Anda hasilkan dalam seminggu?)

• Gunakan kosakata lokal, termasuk taksonomi dan nomenklatur lokal

• Bersikaplah realistis terkait hal-hal yang diketahui informan

• Jika kegiatan dilakukan dalam dua bahasa atau dialek atau lebih, terjemahkan dan terjemahkan balik darisatu bahasa (dialek) ke bahasa (dialek) lain hingga tidak ada lagi perbedaan pemahaman

Di bawah ini adalah tiga rangkaian pertanyaan untuk nelayan, pembeli ikan, dan pelaku bisnis.

1. Nelayan

Aspek Demografis

Apa pekerjaan utama Anda?

Apa sumber pendapatan utama rumah tangga Anda?

Sudah berapa tahun Anda menjadi nelayan?

Di mana lokasi pelabuhan asal Anda?

Di area mana Anda biasanya menangkap ikan?

Apakah Anda menangkap ikan sendirian atau apakah Anda memiliki kru? Berapa banyak jumlahnya?

Apakah mereka dipekerjakan? Apakah mereka keluarga?

Ada berapa banyak nelayan lain yang berlokasi di pelabuhan asal Anda?

24

Page 27: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Perahu dan Perlengkapan

Jenis perahu apa yang Anda gunakan? Bermotor atau tidak bermotor?

Siapa pemilik perahu ini?

Jika Anda tidak memiliki perahu, bagaimana pengaturan penggunaan antara Anda dengan pemiliknya?

Sudah berapa lama Anda berada dalam pengaturan ini?

Jenis alat tangkap apa yang Anda gunakan?

Siapa pemilik alat tangkap ini?

Jika Anda tidak memiliki alat tangkap, bagaimana pengaturan penggunaan antara Anda dengan

pemiliknya?

Sudah berapa lama Anda berada dalam pengaturan ini?

Jasa lain apa yang Anda peroleh dari pemilik kapal dan/atau alat tangkap?

Penangkapan Ikan

Rata-rata, seberapa sering Anda menangkap ikan dalam seminggu selama musim puncak dan musim

paceklik?

Bagaimana Anda memutuskan ikan apa yang harus ditangkap dan kapan harus menangkap ikan ini?

Apa spesies utama yang Anda tangkap di musim puncak dan di musim paceklik?

Rata-rata, berapa banyak ikan yang Anda tangkap (kg) di musim puncak dan di musim paceklik?

Rata-rata, apakah Anda menjual semua ikan yang Anda tangkap atau apakah Anda mengambil sejumlah

tertentu untuk diri Anda sendiri?

Harga

Rata-rata, berapa harga jual tangkapan Anda di musim puncak dan di musim paceklik?

Rata-rata, berapa harga yang Anda terima dari pembeli untuk ikan yang dijual di musim puncak dan di

musim paceklik?

Bagaimana cara menentukan harga tangkapan ikan Anda?

Apakah harga ikan dipengaruhi oleh pembeli ikan? Ya/tidak

25

Page 28: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Bagaimana cara Anda dibayar untuk ikan yang Anda jual? Dengan uang tunai langsung? Dengan

kredit/pengiriman barang?

Pelaku Rantai Nilai

Apa saja langkah-langkah pergerakan ikan yang ada mulai dari penangkapan hingga ke konsumen?

Apakah Anda tahu apa yang terjadi dengan ikan Anda setelah dibeli oleh pembeli?

Berapa banyak jenis pelaku bisnis terkait penangkapan ikan yang sering berinteraksi dengan Anda?

Berapa banyak jenis pembeli (pembeli utama, pedagang grosir) yang beroperasi di area Anda?

Berapa banyak dari setiap jenis pembeli ini yang secara rutin beroperasi di area Anda?

Penjualan dan Keterkaitan

Bagaimana Anda memutuskan ke mana dan kepada siapa Anda akan menjual ikan Anda?

Kepada siapakah Anda menjual ikan Anda?

Siapa yang membuat keputusan tentang kepada siapa Anda menjual ikan Anda?

Mengapa Anda menjual kepada orang ini?

Apakah Anda selalu atau secara rutin menjual kepada orang ini?

Mengapa demikian?

Siapa yang menentukan harga ikan Anda?

Apa yang dilakukan orang ini dengan ikan Anda?

Kegiatan dan jasa penangkapan dan pemasaran ikan apa yang dilakukan orang ini?

Apakah Anda secara rutin menjual ikan Anda kepada orang ini?

Mengapa Anda secara rutin menjual ikan Anda kepada orang ini?

Bagaimana Anda memulai hubungan dengannya?

Bisakah Anda menghentikan hubungan ini jika Anda menginginkannya?

Apakah hubungan ini berubah selama musim puncak penangkapan ikan dan musim paceklik?

Apa saja hal baik dan hal buruk terkait penjualan secara rutin kepada orang ini?

26

Page 29: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Apakah Anda merasa harga yang Anda terima dari orang ini sudah adil?

Apakah Anda menerima jasa dari orang ini?

Sudah berapa lama Anda menjalin hubungan ini?

Apakah kesepakatan ini bersifat formal ataukah informal? Secara verbal ataukah tertulis?

Apakah ada perubahan di dalam hubungan ini selama satu tahun terakhir?

Jika hubungan ini dihentikan, bagaimana pengaruhnya terhadap Anda?

Jika tidak ada orang yang secara rutin menerima penjualan ikan dari Anda, mengapa demikian?

Apa yang terjadi pada ikan Anda ketika berpindah dari orang ini?

Informasi

Di mana Anda memperoleh informasi tentang harga?

Dari mana Anda memperoleh informasi tentang jenis dan jumlah ikan yang dibutuhkan?

Dari mana Anda mendapatkan informasi tentang pasar yang tersedia untuk ikan Anda?

Dari mana Anda mendapatkan informasi tentang regulasi atau perizinan?

Dari mana Anda mendapatkan informasi tentang standar kualitas dan keamanan ikan?

Keterkaitan dengan Pihak Lain

Apakah ada organisasi nelayan yang Anda merupakan salah satu anggotanya?

Apakah Anda dan nelayan lain memiliki pemahaman tentang di mana Anda menangkap ikan,

bagaimana Anda menangkap ikan, atau bekerja bersama saat menangkap ikan?

Apakah Anda memiliki pemahaman atau hubungan dengan siapa pun yang berkaitan dengan

penangkapan ikan YANG BUKAN pedagang atau nelayan? Pemberi pinjaman uang? Pelaku bisnis? Orang

yang memperbaiki jala Anda? Orang yang menyiapkan kapal dan alat tangkap Anda untuk menangkap

ikan?

Bagaimana sifat dari hubungan ini?

Kredit

27

Page 30: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Siapakah yang akan Anda mintai bantuan jika Anda mengalami kesulitan terkait penangkapan ikan atau

membutuhkan sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan penangkapan ikan?

Siapakah yang akan Anda mintai bantuan jika Anda mengalami kesulitan yang tidak terkait

penangkapan ikan atau membutuhkan sesuatu yang tidak berkaitan dengan penangkapan ikan?

Misalnya terkait rumah, keluarga, kesehatan, dll.

Jika Anda membutuhkan uang untuk membeli kapal atau alat tangkap baru, dari mana Anda

mendapatkannya?

Jika Anda membutuhkan uang untuk mengoperasikan kapal Anda untuk menangkap ikan, dari mana

Anda mendapatkannya?

Jika Anda membutuhkan uang untuk keperluan rumah tangga atau keperluan darurat, dari mana Anda

mendapatkannya?

Bagaimana cara Anda melunasi kredit ini?

Bagaimana pengaturannya?

Masalah dan Solusi

Apa saja masalah atau kendala yang ada di dalam hubungan nelayan-pembeli?

Apa saja masalah atau kendala yang ada di dalam hubungan nelayan-pelaku bisnis?

Apa saja ancaman utama yang ada terhadap penangkapan ikan?

Apa saja masalah yang Anda hadapi saat menangkap ikan?

Apa saja masalah yang Anda hadapi dalam memasarkan ikan?

Apa saran Anda untuk mengatasi masalah atau kendala yang ada di dalam hubungan nelayan-pembeli?

Apa saran Anda untuk mengatasi masalah atau kendala yang ada di dalam hubungan nelayan-pelaku

bisnis?

Apa solusi untuk masalah yang ada di dalam penangkapan ikan?

Apa solusi untuk masalah yang ada di dalam pemasaran ikan?

28

Page 31: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

2. Pembeli Utama

Aspek Demografis

Apa pekerjaan utama Anda?

Apa sumber pendapatan utama rumah tangga Anda?

Sudah berapa tahun Anda menjadi pembeli?

Di mana lokasi pelabuhan asal untuk bisnis Anda?

Di area mana Anda biasanya membeli ikan?

Apakah Anda bekerja sendiri atau bersama mitra?

Berapa banyak pembeli utama lainnya yang berlokasi di pelabuhan asal Anda?

Apakah Anda juga melakukan pengangkutan? Melakukan perakitan dari pembeli lain? Merupakan

pedagang grosir? Pengolah? Pengecer?

Pembelian Ikan

Apa spesies utama yang Anda beli?

Rata-rata, seberapa sering Anda membeli ikan dalam seminggu selama musim puncak dan musim

paceklik?

Rata-rata, berapa banyak ikan yang Anda beli dalam seminggu selama musim puncak dan musim

paceklik?

Bagaimana Anda memutuskan ikan apa yang harus dibeli dan kapan harus membeli ikan ini?

Apa spesies utama yang Anda beli di musim puncak dan musim paceklik?

Rata-rata, berapa banyak ikan yang Anda beli (kg) dalam seminggu selama musim puncak dan musim

paceklik?

Rata-rata, apakah Anda menjual semua ikan yang Anda beli atau apakah Anda mengambil sejumlah

tertentu untuk diri Anda sendiri?

Bagaimana Anda biasanya membeli ikan? Langsung dari nelayan? Melalui lelang? Cara lainnya?

Bagaimana Anda memutuskan di mana dan dari siapa Anda membeli ikan?

29

Page 32: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Dari siapa Anda membeli ikan Anda?

Mengapa Anda membeli dari orang ini?

Apakah Anda selalu atau secara rutin membeli dari orang ini? Mengapa demikian?

Siapa yang menentukan harga ikan?

Kegiatan dan jasa penangkapan dan pemasaran ikan apa yang Anda berikan kepada orang ini?

Bagaimana Anda memulai hubungan dengan orang ini?

Sudah berapa lama Anda menjalin hubungan dengan orang ini?

Bisakah Anda menghentikan hubungan ini jika Anda menginginkannya?

Apakah hubungan ini berubah selama musim puncak penangkapan ikan dan musim paceklik?

Apa saja hal baik dan buruk terkait pembelian secara rutin dari orang ini?

Apakah Anda merasa harga yang Anda bayarkan kepada orang ini sudah adil?

Apakah Anda menerima jasa apa pun dari orang ini?

Apakah perjanjian ini bersifat formal ataukah informal? Secara verbal ataukah tertulis?

Apakah ada perubahan di dalam hubungan ini selama satu tahun terakhir?

Jika hubungan ini dihentikan, bagaimana pengaruhnya terhadap Anda?

Jika tidak ada orang yang secara rutin menjual ikan kepada Anda, mengapa demikian?

Harga

Rata-rata, berapa harga beli ikan di musim puncak dan musim paceklik?

Rata-rata, berapa harga jual ikan di musim puncak dan di musim paceklik?

Bagaimana Anda menentukan harga beli ikan Anda?

Bagaimana Anda menentukan harga jual ikan Anda?

Apakah harga jual dipengaruhi oleh pembeli ikan? Ya/tidak

Bagaimana cara Anda membayar ikan yang Anda beli? Dengan uang tunai langsung? Dengan

kredit/pengiriman barang?

Bagaimana cara Anda dibayar untuk ikan yang Anda jual? Dengan uang tunai langsung? Dengan

kredit/pengiriman barang?

Pelaku Rantai Nilai

30

Page 33: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Apa saja langkah-langkah pergerakan ikan yang ada mulai dari penangkapan hingga ke konsumen?Apakah Anda

tahu apa yang terjadi dengan ikan Anda setelah dibeli dari Anda?

Berapa banyak jenis pelaku bisnis terkait penangkapan ikan yang sering berinteraksi dengan Anda?

Berapa banyak jenis pembeli (pembeli utama, pedagang grosir) yang beroperasi di area Anda?

Berapa banyak dari setiap jenis pembeli ini yang secara rutin beroperasi di area Anda?

Penjualan

Bagaimana Anda memutuskan ke mana dan kepada siapa Anda akan menjual ikan Anda?

Kepada siapakah Anda menjual ikan Anda?

Siapa yang membuat keputusan tentang kepada siapa Anda menjual ikan Anda?

Mengapa Anda menjual kepada orang ini?

Apakah Anda selalu atau secara rutin menjual kepada orang ini?

Mengapa demikian?

Siapa yang menentukan harga ikan Anda?

Apa yang dilakukan orang ini dengan ikan Anda?

Kegiatan dan jasa penangkapan dan pemasaran ikan apa yang dilakukan orang ini?

Bagaimana sifat pengaturannya?

Apakah Anda secara rutin menjual ikan Anda kepada orang ini?

Mengapa Anda secara rutin menjual ikan Anda kepada orang ini?

Bagaimana Anda memulai hubungan dengannya?

Bisakah Anda menghentikan hubungan ini jika Anda menginginkannya?

Apa saja hal baik dan hal buruk terkait penjualan secara rutin kepada orang ini?

Apakah Anda merasa harga yang Anda terima dari orang ini sudah adil?

Apakah Anda menerima jasa dari orang ini?

Sudah berapa lama Anda menjalin hubungan ini?

Apakah kesepakatan ini bersifat formal ataukah informal? Secara verbal ataukah tertulis?

Apakah ada perubahan di dalam hubungan ini selama satu tahun terakhir?

Jika hubungan ini dihentikan, bagaimana pengaruhnya terhadap Anda?

31

Page 34: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Jika tidak ada orang yang secara rutin menerima penjualan ikan dari Anda, mengapa demikian?

Apa yang terjadi pada ikan Anda ketika berpindah dari orang ini?

Informasi

Di mana Anda memperoleh informasi tentang harga?

Dari mana Anda memperoleh informasi tentang jenis dan jumlah ikan yang dibutuhkan?

Dari mana Anda mendapatkan informasi tentang pasar yang tersedia untuk ikan Anda?

Dari mana Anda mendapatkan informasi tentang regulasi atau perizinan?

Dari mana Anda mendapatkan informasi tentang standar kualitas dan keamanan ikan?

Keterkaitan dengan Pihak Lain

Apakah ada organisasi pembeli yang Anda merupakan salah satu anggotanya?

Apakah Anda dan pembeli lain memiliki pemahaman tentang bekerja bersama saat membeli ikan?

Apakah Anda memiliki pemahaman atau hubungan dengan siapa pun yang berkaitan dengan penangkapan

ikan? Pemberi pinjaman uang? Pelaku bisnis?

Bagaimana sifat dari hubungan ini?

Kredit

Siapa yang akan Anda mintai bantuan jika Anda mengalami kesulitan terkait bisnis atau membutuhkan sesuatu

yang berkaitan dengan kegiatan bisnis Anda?

Siapa yang akan Anda mintai bantuan jika Anda memiliki kesulitan yang tidak terkait bisnis atau membutuhkan

sesuatu yang tidak berkaitan dengan bisnis Anda? Misalnya terkait rumah, keluarga, kesehatan, dll.

Jika Anda membutuhkan uang untuk peralatan baru, dari mana Anda mendapatkannya?

Jika Anda membutuhkan uang untuk menjalankan bisnis Anda, dari mana Anda mendapatkannya?

Jika Anda membutuhkan uang untuk keperluan rumah tangga atau keperluan darurat, dari mana Anda

mendapatkannya?

Masalah dan Solusi

Apa saja masalah atau kendala yang ada di dalam hubungan nelayan-pembeli?

Apa saja ancaman utama yang ada terhadap pembelian ikan/bisnis Anda?

Apa saja masalah yang Anda hadapi dalam pembelian ikan/bisnis Anda?

Apa saja masalah yang Anda hadapi dalam memasarkan ikan?

32

Page 35: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Apa saran Anda untuk mengatasi masalah atau kendala yang ada di dalam hubungan nelayan-pembeli?Apa

solusi untuk masalah yang ada di dalam pembelian ikan/bisnis Anda?

Apa solusi untuk masalah yang ada di dalam pemasaran ikan?

3. Pelaku bisnis

Aspek Demografis

Apa pekerjaan utama Anda?

Apa sumber pendapatan utama rumah tangga Anda?

Sudah berapa tahun Anda memiliki pekerjaan ini?

Di mana lokasi bisnis Anda?

Di area mana Anda biasanya berbisnis?

Apakah ada pelaku bisnis lain seperti Anda yang beroperasi di lokasi ini?

Berapa banyak pelaku bisnis lain seperti Anda yang berada di lokasi ini?

Jasa terkait Penangkapan Ikan

Apakah Anda menyediakan jasa bagi nelayan?

Jasa apa yang Anda berikan kepada nelayan? Kredit? Kepemilikan kapal? Kepemilikan alat tangkap? Jasa

lainnya?

Bagaimana Anda memutuskan untuk memberikan jasa kepada seorang nelayan?

Siapa yang membuat keputusan tentang mendapatkan jasa ini?

Apakah Anda selalu atau secara rutin memberikan jasa kepada orang ini? Mengapa demikian?

Apa sifat pengaturan antara Anda dan nelayan?

Bagaimana Anda memulai hubungan ini?

Sudah berapa lama Anda menjalin hubungan ini?

Bisakah Anda menghentikan hubungan ini jika Anda menginginkannya?

Apakah hubungan ini berubah selama musim puncak penangkapan ikan dan musim paceklik?

Apa saja hal baik dan buruk dari pengaturan ini bagi Anda?

33

Page 36: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Apakah Anda menerima jasa apa pun dari orang ini?

Apakah kesepakatan ini bersifat formal ataukah informal? Secara verbal ataukah tertulis?

Apakah ada perubahan di dalam hubungan ini selama satu tahun terakhir?

Jika hubungan ini dihentikan, bagaimana pengaruhnya terhadap Anda?

Apakah pengaturan ini memengaruhi harga yang diterima nelayan untuk ikan mereka?

Apakah pengaturan ini memengaruhi cara nelayan menangkap ikan (kapan mencari ikan, di mana mencari

ikan, berapa banyak ikan yang harus ditangkap)?

Keterkaitan dengan Pembeli Ikan

Apakah Anda memiliki suatu pengaturan dengan pembeli ikan?

Bagaimana pengaturannya?

Apakah Anda memberikan jasa kepada pembeli ikan?

Jasa apa yang Anda berikan kepada pembeli? Kredit? Akses ke pasar? Jasa lainnya?

Bagaimana Anda memutuskan untuk memberikan jasa kepada pembeli?

Siapa yang membuat keputusan tentang mendapatkan jasa ini?

Apakah Anda selalu atau secara rutin memberikan jasa kepada orang ini?

Mengapa demikian?

Bagaimana sifat pengaturan yang Anda miliki dengan pembeli?

Bagaimana Anda memulai hubungan ini?

Sudah berapa lama Anda menjalin hubungan ini?

Bisakah Anda menghentikan hubungan ini jika Anda menghendakinya?

Apakah hubungan ini berubah selama musim puncak penangkapan ikan dan musim paceklik?

Apa saja hal baik dan buruk apa dari pengaturan ini bagi Anda?

Apakah Anda menerima jasa apa pun dari orang ini?

Apakah kesepakatan ini bersifat formal ataukah informal? Secara verbal ataukah tertulis?

Apakah ada perubahan di dalam hubungan ini selama satu tahun terakhir?

Jika hubungan ini dihentikan, bagaimana pengaruhnya terhadap Anda?

Apakah pengaturan ini mempengaruhi harga yang diterima nelayan untuk ikan mereka?

34

Page 37: Perangkat Analisis Rantai Nilai yang berfokus

Apakah pengaturan ini mempengaruhi cara nelayan menangkap ikan (kapan mencari ikan, di mana

mencari ikan, berapa banyak ikan yang harus ditangkap)?

Informasi

Di mana Anda memperoleh informasi tentang harga?

Dari mana Anda memperoleh informasi tentang jenis dan jumlah ikan yang dibutuhkan?

Dari mana Anda mendapatkan informasi tentang pasar ikan yang tersedia?

Dari mana Anda mendapatkan informasi tentang regulasi atau perizinan?

Dari mana Anda mendapatkan informasi tentang standar kualitas dan keamanan ikan?

Masalah dan Solusi

Apa saja masalah atau kendala yang ada di dalam hubungan Anda dengan nelayan?

Apa saja masalah atau kendala yang ada di dalam hubungan Anda dengan pembeli ikan?

Apa saja ancaman utama terhadap bisnis Anda?

Apa saja masalah yang Anda hadapi dalam bisnis Anda?

Apa saran Anda untuk mengatasi masalah atau kendala yang ada dengan para nelayan?

Apa solusi untuk masalah yang ada di dalam bisnis kita?

35