PERATURAN BPJS NOMOR 2 TAHUN 2015.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

PERATURAN BPJS NOMOR 2 TAHUN 2015

ASPEK HUKUM PERATURAN BPJS NOMOR 2 TAHUN 2015KEMENTERIAN KESEHATANJakarta, 1 September 2015REKOMENDASI KPKRekomendasi KPK terhadap penyelenggaraan Program JKN terdiri dari 4 (empat) hal yaitu :

Segera dilakukan monitoring dan evaluasi khususnya terhadap utilisasi dana kapitasi di puskesmas Memperbaiki Regulasi terkait dengan pengelolaan dana kapitasi di FKTP Milik PemdaMeningkatkan lingkungan pengendalian baik ditingkat FKTP maupun di PemdaMelakukan upaya2 untuk meningkatkan kompetensi dan pemahaman petugas kesehatan didaerah terhadap pengelolaan dana kapitasi

Dari 4 (empat) rekomendasi KPK tersebut tidak ada yang memerintahkan kepada BPJS untuk membiat regulasi terkait dengan pengaturan pembayaran Kapitasi di FKTP.2Muatan materi terhadap Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 2 tahun 2015, secara umum terdiri dari 2 hal yaitu :norma penetapan besaran tarif kapitasi; dan pembayaran kapitasi berbasis pemenuhan komitmen pelayanan.

3BPJS KESEHATANDENGANDINKES KAB/KOTAPENETAPAN BERASAN KAPITASI( Pasal 4 PMK 59/2014)PMKNOMOR 24/2015PMK 75 TAHUN 2014Berdasarkan Permenkes Nomor 59 tahun 2014 Pasal 4 Ayat 1 dinyatakan bahwa :

Besaran Tarif Kapitasi ditentukan berdasarkan seleksi dan kredensial yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan sumber daya manusia, kelengkapan sarana dan prasarana, lingkup pelayanan, dan komitmen pelayanan yang didasarkan pada Permenkes 24 tahun 2015, seharusnya di dasarkan Pada Permenkes 75 tahun 2014.

4TUGAS DAN FUNGSI PUSKESMASSelain menyelenggarakan fungsi diatas, Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan.

PERSYARATAN PENDIRIAN PUSKESMASKEMAMPUAN PELAYANANPersyaratan untuk mendirikan Puskemas harus memenuhi persayaratan yaitu :Lokasi, Bangunan, Prasarana, Peralatan, Ketenagaan, Kefarmasian, Laboratorium

Penyusunan Per BPJS No. 2 tahun 2015 yang mendasarkan Norma Kapitasi pada Permenkes Nomor 24 tahun 2015 adalah adalah bertentangan pada Permenkes 75 tahun 2015, karena penilaian dan Kredensialing tersebut pada dasarnya adalah penilaian terhadap kemampuan pelayanan.

6KATEGORI PUSKESMAS25Dari Karakteristik wilayah kerja Puskesmas di bedakan menjadi : Puskesmas di Kawasan Perkotaan, Puskesmas di Kawasan Pedesaan dan Puskesmas di Kawasan Terpencil dan sangat terpencil.

Dari aspek kemampuan Penyelenggaran di bedakan menjadi : Puskesmas Non Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Inap.7KONSEP DASAR PENYELENGGARAAN YANKES DI PUSKESMASSTANDAR PELAYANAN MINIMALSTANDAR SDM KESEHATAN MINIMALSTANDAR ALKES OBAT MINIMALSTANDAR SARPRAS MINIMAL

9TIDAK ADA PERBEDAAN KAWASAN T/STKAWASAN PERKOTAANKAWASAN PEDESAANPuskesmas di bidakan menjadi 3 hal yaitu : Puskesmas di Kawasan Perkotaan, Puskesmas di Kawasan Pedesaan dan Puskesmas di Kawasan Terpencil dan sangat terpencil.

Walaupun demikian dari segi kemampuan pelayanan tidak ada perbedaan, mengingat Standar terhadap SDM Kesehatan, Alkes dan obat Sarana dan Prasarana sudah ditetapkan secara minilmal.8besaran pembayaran kepada Fasilitas Kesehatan ditentukan berdasarkan kesepakatan BPJS Kesehatan dengan asosiasi Fasilitas Kesehatan di wilayah tersebut dengan mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh Menteri.PEMBAYARAN KE FASKES Pembayaran kapitasi kepada Puskesmas berdasarkan Perpres Nomor 12 tauhn 2014 yang telah diubah menjadi Perpres Nomor 111 tahun 2014 dalam Pasal 37 dinyatakan bahwa : besaran pembayaran kepada Fasilitas Kesehatan ditentukan berdasarkan kesepakatan BPJS Kesehatan dengan asosiasi Fasilitas Kesehatan di wilayah tersebut dengan mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh Menteri.

Berdasarkan informasi dilapangan pembayaran kapitasi Puskesmas tidak dilakukan negosiasi antara BPJS Kesehatan dengan Asosiasi Faskes tingkat pertama, Dengan demikian maka pembayaran kapitasi oleh BPJS Kesehatan kepada Puskesmas adalah bertentangan dengan Pasal 37 Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2013 yang telah di ubah dengan Peraturan Presiden nomor 111 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan.

9PEMENUHAN KOMITMEN PELAYANANZONAPRESTASIZONAAMANTerhadap Pembayaran Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan diatus sebagai berikut :dinilai berdasarkan pencapaian indikator dalam komitmen pelayanan yang dilakukan FKTP yang meliputi Angka Kontak (AK), Rasio Rujukan Rawat Jalan Kasus Non Spesialistik (RRNS), dan Rasio Peserta Prolanis rutin berkunjung ke FKTP (RPPB). 2 (dua) target indikator komitmen pelayanan pada zona aman dan 1 (satu) indikator lainnya tidak memenuhi target pada zona aman, menerima pembayaran kapitasi sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari norma kapitasi yang ditetapkan; 1 (satu) target indikator komitmen pelayanan pada zona aman dan 2 (dua) indikator lainnya tidak memenuhi target pada zona aman, menerima pembayaran kapitasi sebesar 80% (delapan puluh persen) dari norma kapitasi yang ditetapkan FKTP yang tidak memenuhi seluruh target indikator komitmen pelayanan pada zona aman, menerima pembayaran kapitasi sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dari norma kapitasi yang ditetapkan.

Dengan pembayaran pemenuhan Komitment Pelayanan, maka pembayaran yang dilakukan BPJS kepada Puskesmas bisa kurang dari Rp. 3000, sementara

10STANDAR TARIF KAPITASI

Dengan Pembayaran Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen Pelayanan dan pembayarannya di dasarkan pada zona aman dan zona prestasi, pembayaran kapitasi yang dilakukan oleh BPJS kepada Puskesmas bisa berkurang dari Rp. 3000 atau melebihi Rp. 6000.

Dengan demikian apabila hal tersebut terjadi maka bertentangan dengan Pasal 4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2014 tentang standar tarif, yang berdasarkan Pasal 37 Perpres 12 tahun 2014 harus dijadikan pedoman bagi BPJS dan Asosiasi Fasilitas kesehatan dalam menentukan besaran pembayaran.11PERENCANAAN DAN PENGANGGARANKepala FKTP menyampaikan rencana pendapatan dan belanja dana kapitasi JKNMengacu pada jumlah peserta yang terdaftar di FKTP dan besaran kapitasi JKN. Dana kapitasi dianggarkan pada RKA SKPD Dinas KesehatanRKA SKPD disusun sesuai dengan ketentuan perundang undangan dibidang pengelolaan keuangan daerah1234PERDADana Kapitasi merupakan dana APBD yang ditempatkan pada Rekeninf FKTP yang merupakan bagian dari rekening BUD, untuk itu Dana Kapitasi perlu dilakukan perencanaan dan Penganggaran, mekanisme perencanaan dan penganggaran dana kapitasi adalah sebagai berikut:

Kepala FKTP menyampaikan rencana pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN tahun berjalan kepada Kepala SKPD Dinas Kesehatan

Rencana pendapatan dan belanja dana kapitasi JKN mengacu pada jumlah peserta yang terdaftar di FKTP dan besaran kapitasi JKN, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

Rencana pendapatan dan belanja Dana kapitasi dianggarkan pada RKA SKPD Dinas Kesehatan

Tata cara dan format penyusunan RKA SKPD disusun sesuai dengan ketentuan perundang undangan dibidang pengelolaan keuangan daerah

APBD ada;ah ditetapkan dengan Peraturan Daerah, dalam hal Peraturan BPJS Nomor 2 tahun 2015 diberlakukan tanggal 1 Agustus 2015, maka perancanaan yang dilakukan oleh Kepala FKTP yang didasarkan pada jumlah peserta yang didaftarkan dan besaran pembayaran tahun sebelumnya, maka kinerja tidak akan tercapai.

12TERIMA KASIH