Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERATURAN BUPATI GIANYAR
NOMOR 88 TAHUN 2016
TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A
DINAS SOSIAL KABUPATEN GIANYAR
PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR
DINAS SOSIAL KABUPATEN GIANYAR
BUPATI GIANYAR
PROVINSI BAL I
PERATURAN BUPATI GIANYAR
NOMOR 88 TAHUN 2016
TENTANG
SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A
DINAS SOSIAL KABUPATEN GIANYAR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA E S A
BUPATI GIANYAR,
Men imbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 Peraturan
Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu
menetapkan Peraturan Bupati tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Dinas Sosial Kabupaten Gianyar.
Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah-Daerah Tingkat I I dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat
I Ba l i , Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2. Undang - Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4389);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587) sebagaimana telah diubah beberapa kal i , terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3546), sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang
perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994
tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipi l (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5 1 , Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi
Perangkat Daerah Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016 Nomor 5).
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN
TATA K E R J A DINAS SOSIAL KABUPATEN GIANYAR.
B A B I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupat i ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Gianyar.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gianyar.
3. Bupat i adalah Bupat i Gianyar.
4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupat i dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi
kewenangan daerah.
5. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Presiden yang pelaksanaannya di lakukan Kementerian Negara
dan penyelenggaran Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat.
6. Dinas adalah Dinas Sosial Kabupaten Gianyar.
7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar.
8. Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah yang selanjutnya disingkat UPT adalah unsur pelaksana kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.
9. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya harus ada untuk melaksanakan sebagian tugas pemerintah daerah sesuai keahlian dan kebutuhan
B A B I I
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 2
(1) Dinas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati .
(2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas.
Pasal 3
Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
sosial untuk membantu bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah.
Pasal 4
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Dinas
menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan di bidang perlindungan sosial korban bencana alam
dan sosial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial dan penangan fakir
miskin;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan sosial korban bencana alam
dan sosial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial dan penangan fakir
miskin;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kreteria di bidang perlindungan
sosial korban bencana alam dan sosial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan
sosial dan penangan fakir miskin;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perlindungan sosial
korban bencana alam dan sosial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial dan
penangan fakir misk in;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang perlindungan sosial korban
bencana alam dan sosial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial dan
penangan fakir miskin;
f. pelaksanaan administrasi Dinas; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati .
B A B I I I
SUSUNAN ORGANISASI
P a s a l 5
(1) Susunan Organisasi Dinas terdiri atas :
a. Sekretariat Dinas;
b. Bidang Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial;
c. Bidang Rehabilitasi Sosial;
d. Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin;
e. UPT; dan
f. Jabatan Fungsional.
(2) Susunan Organisasi Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. Sekretariat Dinas.
1. Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan; dan
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
b. Bidang Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial:
1. Seks i Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial;
2. Seks i Jam inan Sosial; dan
3. Seks i Fasi l i tasi Bantuan Sosial.
c. Bidang Rehabilitasi Sosial:
1. Seksi Rehabilitasi Sosial Orang dengan Berkebutuhan Khusus ;
2. Seksi Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Napza dan Tuna Sosial; dan
3. Seks i Pelayanan Sosial dan Lanjut Usia.
d. Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Faki r Miskin:
1. Seksi Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial;
2. Seks i Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan dan Perdesaan; dan
3. Seksi Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial.
e. UPT Pelayanan Sosial.
f. Jaba tan Fungsional.
(3) Susunan Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupat i ini .
B A B IV
S E K R E T A R I A T Dinas
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 6
(1) Sekretariat Dinas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris Dinas.
Pasal 7
Sekretariat Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di Dinas.
Pasal 8
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Sekretariat Dinas menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi kegiatan, penyusunan rencana, program dan anggaran Dinas;
b. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
ketatau sahaan, kepegawaian, keuangan, rumah tangga, kerjasama,
hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi Dinas;
c. koordinasi dan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria kegiatan
Dinas;
d. penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah, milik negara dan layanan
pengadaan barang/jasa;
e. pelaksanaan administrasi Sekretariat Dinas;
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program, kegiatan dan anggaran Dinas; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 9
Sekretariat Dinas terdiri atas :
1. Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan.
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
Bagian Ketiga
Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan
Pasal 10
Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan keuangan, barang milik daerah, milik negara, layanan pengadaan
barang/jasa, penyusunan rencana, program dan anggaran, indikator kinerja
utama, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan dinas.
Pasal 11
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan, menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan tata laksana keuangan,
pengelolaan akuntansi , u rusan perbendaharaan, pelaporan keuangan,
penyusunan rencana strategis Dinas;
b. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan layanan barang/jasa, penyusunan perubahan rencana program dan anggaran Dinas;
c. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan barang milik daerah, barang milik Negara dan penyusunan indikator utama Dinas;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pengendalian
pelaksanaan rencana, program dan anggaran Dinas;
e. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan perbendaharaan, penyelesaian kerugian daerah, penyusunan laporan pelaksanaan rencana, program, anggaran dan akuntabil itas kinerja Dinas;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.
Bagian Keempat
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Pasal 12
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan ketata usahaan, kerumah tanggaan, arsip, dokumentasi dan kepegawaian di Dinas.
Pasal 13
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan tata usaha, kearsipan, dan
dokumentasi Dinas;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan kerumah tanggaan dan
perlengkapan Dinas;
c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan analisis pendapat umum,
pemberitaan media masa, dan pengelolaan media sosial;
d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kompetensi pegawai;
e. penyiapan bahan koordinasi, mutasi pegawai, analisis jabatan, analisis kinerja organisasi, administrasi jabatan fungsional, organisasi dan tata laksana Dinas;
f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.
B A B V
BIDANG PERLINDUNGAN SOSIAL KORBAN BENCANA ALAM DAN SOSIAL
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 14
(1) Bidang Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial dipimpin oleh
Kepala Bidang.
Pasal 15
Bidang Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial mempunyai tugas
menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial, jaminan sosial dan
fasilitasi bantuan sosial.
Pasal 16
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Bidang
Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial menyelenggarakan fungsi
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial, jaminan sosial dan fasilitasi bantuan sosial;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan sosial korban bencana alam
dan sosial, jaminan sosial dan fasilitasi bantuan sosial;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perlindungan
sosial korban bencana alam dan sosial, jaminan sosial dan fasilitasi bantuan
sosial;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perlindungan sosial
korban bencana alam dan sosial, jaminan sosial dan fasilitasi bantuan
sosial;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perlindungan sosial korban
bencana alam dan sosial, jaminan sosial dan fasilitasi bantuan sosial;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dan Sosial; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 17
Bidang Bidang Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dan Sosial terdiri atas
1. Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial;
2. Seksi J a m i n a n Sosial; dan
3. Seksi Fasi l i tasi Bantuan Sosial.
Bagian Ketiga
Seks i Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial
Pasal 18
Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial mempunyai tugas
melaksanakan perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial.
Pasal 19
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 Seksi
Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
di bidang perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam
dan Sosial; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan
Sosial Korban Bencana Alam Dan Sosial.
Bagian Keempat
Seksi Jaminan Sosial
Pasal 20
Seksi Jam inan Sosial mempunyai tugas melaksanakan kegiatan jaminan sosial.
Pasal 21
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 Seksi Jaminan Sosial menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran jaminan sosial;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang jaminan sosial;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang jaminan sosial;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang jaminan sosial;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang jaminan sosial;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Jaminan Sosial; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dan Sosial.
Bagian Kelima
Seks i Fasi l i tasi Bantuan Sosial
Pasal 22
Seksi Fasi l i tasi Bantuan Sosial mempunyai tugas melaksanakan kegiatan fasilitasi bantuan sosial.
Pasal 23
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 Seksi
Fasi l i tasi Bantuan Sosial menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
di bidang fasilitasi bantuan sosial;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi bantuan sosial;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang fasilitasi bantuan sosial;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi
dibidang fasilitasi bantuan sosial;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitasi bantuan sosial;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Fasi l i tasi Bantuan Sosial; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan
Sosial Korban Bencana Alam Dan Sosial.
B A B V I
BIDANG REHABIL ITASI SOSIAL
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 24
(1) Bidang Rehabilitasi Sosial berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas.
(2) Bidang Rehabilitasi Sosial dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 25
Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial orang dengan berkebutuhan
khusus , rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza dan tuna sosial, pelayanan
sosial dan lanjut usia.
Pasal 26
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, Bidang
Rehabilitasi Sosial menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang rehabilitasi sosial
orang dengan berkebutuhan khusus , rehabilitasi korban penyalahgunaan
Napza dan tuna sosial, pelayanan sosial dan lanjut us ia ;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial orang dengan
berkebutuhan khusus , rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza dan tuna
sosial, pelayanan sosial dan lanjut us ia ;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang rehabilitasi
sosial orang dengan berkebutuhan khusus , rehabilitasi korban
penyalahgunaan Napza dan tuna sosial, pelayanan sosial dan lanjut us ia ;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang rehabilitasi sosial orang
dengan berkebutuhan khusus , rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza
dan tuna sosial, pelayanan sosial dan lanjut usia ;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang rehabilitasi sosial orang
dengan berkebutuhan khusus , rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza
dan tuna sosial, pelayanan sosial dan lanjut us ia ;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Rehabilitasi Sosial; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 27
Bidang Rehabilitasi Sosial terdiri atas :
1. Seksi Rehabilitasi Sosial Orang dengan Berkebutuhan Khusus ;
2. Seksi Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Napza dan Tuna Sosial; dan
3. Seksi Pelayanan Sosial dan Lanjut Usia.
Bagian Ketiga
Seksi Rehabilitasi Sosial Orang dengan Berkebutuhan Khusus
Pasal 28
Seksi Rehabilitasi Sosial Orang dengan Berkebutuhan Khusus mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan rehabilitasi sosial orang dengan berkebutuhan khusus .
Pasal 29
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Seksi Rehabilitasi Sosial Orang dengan Berkebutuhan Khusus menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
rehabilitasi sosial orang dengan berkebutuhan khusus ;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi
sosial orang dengan berkebutuhan khusus ;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang rehabilitasi sosial orang dengan berkebutuhan khusus ;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang rehabilitasi sosial orang dengan berkebutuhan khusus ;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
di bidang rehabilitasi sosial orang dengan berkebutuhan khusus ;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Rehabilitasi Sosial Orang dengan Berkebutuhan Khusus ; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi
Sosial.
Bagian Keempat
Seksi Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Napza dan Tuna Sosial
Pasal 30
Seksi Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Napza dan Tuna Sosial mempunyai
tugas melaksanakan rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza dan tuna sosial.
Pasal 31
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 Seksi
Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Napza dan Tuna Sosial menyelenggarakan
fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza dan tuna sosial;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi
korban penyalahgunaan Napza dan tuna sosial;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza dan tuna sosial;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza dan tuna sosial;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza dan tuna sosial;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Napza dan Tuna Sosial; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial.
Bagian Kelima
Seksi Pelayanan Sosial dan Lanjut Us ia
Pasal 32
Seksi Pelayanan Sosial dan Lanjut Us ia mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan pelayanan sosial dan lanjut usia.
Pasal 33
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 Seksi
Pelayanan Sosial dan Lanjut Us ia menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
pelayanan sosial dan lanjut us ia ;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan
sosial dan lanjut us ia ;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang pelayanan sosial dan lanjut us ia ;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang pelayanan sosial dan lanjut us ia ;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pelayanan sosial dan lanjut us ia ;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Pelayanan Sosial dan Lanjut Usia; dan
g. pelaksanaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi
Sosial.
B A B VI I
BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN PENANGANAN FAKIR MISKIN
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 34
(1) Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Faki r Miskin dipimpin oleh Kepala Bidang.
Pasal 35
Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan keluarga dan kelembagaan sosial, penanggulangan kemiskinan perkotaan dan perdesaan, kepahlawanan keperintisan dan kesetiakawanan sosial.
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Bidang
Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang pemberdayaan
keluarga dan kelembagaan sosial, penanggulangan kemiskinan perkotaan
dan perdesaan, kepahlawanan keperintisan dan kesetiakawanan sosial;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan keluarga dan kelembagaan
sosial, penanggulangan kemiskinan perkotaan dan perdesaan, kepahlawanan
keperintisan dan kesetiakawanan sosial;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pemberdayaan
keluarga dan kelembagaan sosial, penanggulangan kemiskinan perkotaan
dan perdesaan, kepahlawanan keperintisan dan kesetiakawanan sosial;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pemberdayaan keluarga
dan kelembagaan sosial, penanggulangan kemiskinan perkotaan dan
perdesaan, kepahlawanan keperintisan dan kesetiakawanan sosial;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pemberdayaan keluarga dan
kelembagaan sosial, penanggulangan kemiskinan perkotaan dan perdesaan,
kepahlawanan keperintisan dan kesetiakawanan sosial;
f. pelaksanaan administrasi Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 37
Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Faki r Miskin terdiri atas :
1. Seksi Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial;
2. Seksi Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan dan Perdesaan; dan
3. Seksi Kepahlawanan Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial.
Bagian Ketiga
Seksi Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial
Pasal 38
Seksi Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial mempunyai tugas
melaksanakan pemberdayaan keluarga dan kelembagaan sosial.
Pasal 39
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Seks i
Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
pemberdayaan keluarga dan kelembagaan sosial;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan sosial dan lanjut usia ;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang pemberdayaan keluarga dan kelembagaan sosial;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang pemberdayaan keluarga dan kelembagaan sosial;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang
pemberdayaan keluarga dan kelembagaan sosial;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan
Sosial; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan
Sosial dan Penanganan Fakir Miskin.
Bagian Keempat
Seksi Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan dan Perdesaan
Pasal 40
Seksi Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan dan Perdesaan mempunyai tugas
melaksanakan penanggulangan kemiskinan perkotaan dan perdesaan;
Pasal 41
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Seksi
Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan dan Perdesaan menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
penanggulangan kemiskinan perkotaan dan perdesaan;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang
penanggulangan kemiskinan perkotaan dan perdesaan;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penanggulangan kemiskinan perkotaan dan perdesaan;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang penanggulangan kemiskinan perkotaan dan perdesaan;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Sosial;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan dan Perdesaan; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan
Sosial dan Penanganan Faki r Miskin.
Bagian Kelima
Seksi Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial
Pasal 42
Seksi Kepahlawanan Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial;
Pasal 43
Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Seksi
Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial menyelenggarakan
fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran
kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial;
b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang kepahlawanan,
keperintisan dan kesetiakawanan sosial;
c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria di bidang kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial;
d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial;
e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Seksi
Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial;
f. pelaksanaan administrasi Seksi Kepahlawanan, Keperintisan dan
Kesetiakawanan Sosial; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan
Sosial dan Penanganan Faki r Miskin.
B A B VI I I
UPT PELAYANAN SOSIAL
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 44
(1) UPT Pelayanan Sosial berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
(2) UPT Pelayanan Sosial dipimpin oleh Kepala UPT.
Pasal 45
UPT Pelayanan Sosial mempunyai tugas melaksanakan pelayanan sosial mobil
jenazah dan pengelolaan Rumah Singgah Rehabilitasi Sosial.
Pasal 46
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, UPT
Pelayanan Sosial melaksanakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran pelayanan sosial mobil jenazah
dan pengelolaan rumah singgah rehabilitasi sosial;
b. pelaksanaan kebijakan pelayanan sosial mobil jenazah dan pengelolaan
rumah singgah rehabilitasi sosial;
c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria pelayanan sosial mobil
jenazah dan pengelolaan rumah singgah rehabilitasi sosial;
d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi penyelenggaraan layanan sosial
mobil jenazah dan pengelolaan rumah singgah rehabilitasi sosial;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan layanan sosial mobil jenazah
dan pengelolaan rumah singgah rehabilitasi sosial;
f. pelaksanaan administrasi UPT Pelayanan Sosial; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 47
UPT Pelayanan Sosial terdiri atas Jabatan Fungsional.
B A B IX
JABATAN FUNGSIONAL
Bagian Kesatu
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 48
Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
Pasal 49
Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 50
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, Jabatan
Fungsional menyelenggarakan fungsi sesuai dengan jabatan fungsional masing-
masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bagian Kedua
Jabatan Fungsional
Pasal 51
Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, terdiri atas :
a. Jabatan Fungsional Arsiparis;
b. Jabatan Fungsional Analis Kebijakan;
c. Jabatan Fungsional Auditor;
d. Jabatan Fungsional Pengadaan Barang / J a s a ;
e. Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial; dan
f. Jabatan Fungsional Pekerja Sosial.
Pasal 52
Masing-masing Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 1 ,
dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh
Kepala Dinas.
B A B X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 53
Peraturan Bupat i ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupat i ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gianyar.
Ditetapkan di Gianyar
pada tanggal 14 Desember 2016
BUPATI GIANYAR,
A. A. G D E AGUNG BHARATA
Diundangkan di Gianyar
pada tanggal 14 Desember 2016
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM
SETDA KABUPATEN GIANYAR,
DEWA MADE APRAMANA
BER ITA DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016 NOMOR 88
L A M P I RAN P E R A T U R A N B U P A T I G I A N Y A R
N O M O R 8 8 T A H U N 2 0 1 6
T A N G G A L 14 D E S E M B E R 2 0 1 6
T E N T A N G S U S U N A N O R G A N I S A S I D A N T A T A K E R . J A D I N A S S O S I A L K A B U P A T E N G I A N Y A R .
STRUKTUR ORGANISASI DINAS SOSIAL
KABUPATEN GIANYAR
Kelompok Jabatan
Fungsional
Bidang Perlindungan Sosial
Korban Bencana Alam dan
Sosial
Seksi Perlindungan Sosial
Korban Bencana Alam dan
Sosial
Seksi Jaminan Sosial
Seksi Fasilitasi Bantuan
Sosial
Dinas
S e k r e t a r i a t D i n a s
Sub Bagian Keuangan
dan Perencanaan
Bidang Rehabilitasi Sosial
Seksi Rehabilitasi Sosial
Orang dengan Berkebutuhan
Khusus
Seksi Rehabilitasi Korban
Penyalahgunaan Napza dan
Tuna Sosial
Seksi Pelayanan Sosial dan
Lanjut Usia
UPT Pelayanan Sosial
1
Sub Bagian Umum Dan
Kepegawaian
Bidang Pemberdayaan Sosial
dan Penanganan Fakir Miskin
Seksi Pemberdayaan Keluarga
dan Kelembagaan Sosial
Seksi Penanggulangan
Kemiskinan Perkotaan dan
Perdesaan
Seksi Kepahlawanan,
Keperintisan dan
Kesetiakawanan Sosial
BUPATI GIANYAR,
A. A. G D E AGUNG BHARATA