19
PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN GIANYAR PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS SOSIAL KABUPATEN GIANYAR

PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

PERATURAN BUPATI GIANYAR

NOMOR 88 TAHUN 2016

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A

DINAS SOSIAL KABUPATEN GIANYAR

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

DINAS SOSIAL KABUPATEN GIANYAR

Page 2: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

BUPATI GIANYAR

PROVINSI BAL I

PERATURAN BUPATI GIANYAR

NOMOR 88 TAHUN 2016

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A

DINAS SOSIAL KABUPATEN GIANYAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA E S A

BUPATI GIANYAR,

Men imbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 Peraturan

Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu

menetapkan Peraturan Bupati tentang Susunan Organisasi dan

Tata Kerja Dinas Sosial Kabupaten Gianyar.

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Tingkat I I dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat

I Ba l i , Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang - Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan

Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4389);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5234);

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5587) sebagaimana telah diubah beberapa kal i , terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Page 3: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan

Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3546), sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang

perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994

tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipi l (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5 1 , Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi

Perangkat Daerah Tahun 2016 Nomor 114 Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang

Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang

Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran

Daerah Kabupaten Gianyar Tahun 2016 Nomor 5).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN

TATA K E R J A DINAS SOSIAL KABUPATEN GIANYAR.

B A B I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupat i ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Gianyar.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gianyar.

3. Bupat i adalah Bupat i Gianyar.

4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupat i dan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi

kewenangan daerah.

5. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Presiden yang pelaksanaannya di lakukan Kementerian Negara

Page 4: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

dan penyelenggaran Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat.

6. Dinas adalah Dinas Sosial Kabupaten Gianyar.

7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar.

8. Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah yang selanjutnya disingkat UPT adalah unsur pelaksana kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.

9. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya harus ada untuk melaksanakan sebagian tugas pemerintah daerah sesuai keahlian dan kebutuhan

B A B I I

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 2

(1) Dinas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati .

(2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas.

Pasal 3

Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

sosial untuk membantu bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah.

Pasal 4

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Dinas

menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan di bidang perlindungan sosial korban bencana alam

dan sosial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial dan penangan fakir

miskin;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan sosial korban bencana alam

dan sosial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial dan penangan fakir

miskin;

c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kreteria di bidang perlindungan

sosial korban bencana alam dan sosial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan

sosial dan penangan fakir miskin;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perlindungan sosial

korban bencana alam dan sosial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial dan

penangan fakir misk in;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang perlindungan sosial korban

bencana alam dan sosial, rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial dan

penangan fakir miskin;

f. pelaksanaan administrasi Dinas; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati .

Page 5: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

B A B I I I

SUSUNAN ORGANISASI

P a s a l 5

(1) Susunan Organisasi Dinas terdiri atas :

a. Sekretariat Dinas;

b. Bidang Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial;

c. Bidang Rehabilitasi Sosial;

d. Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin;

e. UPT; dan

f. Jabatan Fungsional.

(2) Susunan Organisasi Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :

a. Sekretariat Dinas.

1. Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan; dan

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

b. Bidang Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial:

1. Seks i Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial;

2. Seks i Jam inan Sosial; dan

3. Seks i Fasi l i tasi Bantuan Sosial.

c. Bidang Rehabilitasi Sosial:

1. Seksi Rehabilitasi Sosial Orang dengan Berkebutuhan Khusus ;

2. Seksi Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Napza dan Tuna Sosial; dan

3. Seks i Pelayanan Sosial dan Lanjut Usia.

d. Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Faki r Miskin:

1. Seksi Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial;

2. Seks i Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan dan Perdesaan; dan

3. Seksi Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial.

e. UPT Pelayanan Sosial.

f. Jaba tan Fungsional.

(3) Susunan Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Bupat i ini .

Page 6: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

B A B IV

S E K R E T A R I A T Dinas

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 6

(1) Sekretariat Dinas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris Dinas.

Pasal 7

Sekretariat Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di Dinas.

Pasal 8

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Sekretariat Dinas menyelenggarakan fungsi :

a. koordinasi kegiatan, penyusunan rencana, program dan anggaran Dinas;

b. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi

ketatau sahaan, kepegawaian, keuangan, rumah tangga, kerjasama,

hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi Dinas;

c. koordinasi dan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria kegiatan

Dinas;

d. penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah, milik negara dan layanan

pengadaan barang/jasa;

e. pelaksanaan administrasi Sekretariat Dinas;

f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program, kegiatan dan anggaran Dinas; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 9

Sekretariat Dinas terdiri atas :

1. Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan.

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan

Page 7: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

Bagian Ketiga

Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan

Pasal 10

Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan keuangan, barang milik daerah, milik negara, layanan pengadaan

barang/jasa, penyusunan rencana, program dan anggaran, indikator kinerja

utama, pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan dinas.

Pasal 11

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan, menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan tata laksana keuangan,

pengelolaan akuntansi , u rusan perbendaharaan, pelaporan keuangan,

penyusunan rencana strategis Dinas;

b. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan layanan barang/jasa, penyusunan perubahan rencana program dan anggaran Dinas;

c. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan barang milik daerah, barang milik Negara dan penyusunan indikator utama Dinas;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pengendalian

pelaksanaan rencana, program dan anggaran Dinas;

e. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan perbendaharaan, penyelesaian kerugian daerah, penyusunan laporan pelaksanaan rencana, program, anggaran dan akuntabil itas kinerja Dinas;

f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Keuangan dan Perencanaan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.

Bagian Keempat

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Pasal 12

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan ketata usahaan, kerumah tanggaan, arsip, dokumentasi dan kepegawaian di Dinas.

Pasal 13

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Sub

Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan tata usaha, kearsipan, dan

dokumentasi Dinas;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan kerumah tanggaan dan

perlengkapan Dinas;

Page 8: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan analisis pendapat umum,

pemberitaan media masa, dan pengelolaan media sosial;

d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kompetensi pegawai;

e. penyiapan bahan koordinasi, mutasi pegawai, analisis jabatan, analisis kinerja organisasi, administrasi jabatan fungsional, organisasi dan tata laksana Dinas;

f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.

B A B V

BIDANG PERLINDUNGAN SOSIAL KORBAN BENCANA ALAM DAN SOSIAL

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 14

(1) Bidang Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial dipimpin oleh

Kepala Bidang.

Pasal 15

Bidang Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang

perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial, jaminan sosial dan

fasilitasi bantuan sosial.

Pasal 16

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Bidang

Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial menyelenggarakan fungsi

a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial, jaminan sosial dan fasilitasi bantuan sosial;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan sosial korban bencana alam

dan sosial, jaminan sosial dan fasilitasi bantuan sosial;

c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perlindungan

sosial korban bencana alam dan sosial, jaminan sosial dan fasilitasi bantuan

sosial;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perlindungan sosial

korban bencana alam dan sosial, jaminan sosial dan fasilitasi bantuan

sosial;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perlindungan sosial korban

bencana alam dan sosial, jaminan sosial dan fasilitasi bantuan sosial;

Page 9: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

f. pelaksanaan administrasi Bidang Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dan Sosial; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 17

Bidang Bidang Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dan Sosial terdiri atas

1. Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial;

2. Seksi J a m i n a n Sosial; dan

3. Seksi Fasi l i tasi Bantuan Sosial.

Bagian Ketiga

Seks i Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial

Pasal 18

Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial mempunyai tugas

melaksanakan perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial.

Pasal 19

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 Seksi

Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial menyelenggarakan fungsi :

a. Penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran

di bidang perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria di bidang perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di

bidang perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang

perlindungan sosial korban bencana alam dan sosial;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam

dan Sosial; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan

Sosial Korban Bencana Alam Dan Sosial.

Bagian Keempat

Seksi Jaminan Sosial

Pasal 20

Seksi Jam inan Sosial mempunyai tugas melaksanakan kegiatan jaminan sosial.

Page 10: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

Pasal 21

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 Seksi Jaminan Sosial menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran jaminan sosial;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang jaminan sosial;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang jaminan sosial;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang jaminan sosial;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang jaminan sosial;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Jaminan Sosial; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Dan Sosial.

Bagian Kelima

Seks i Fasi l i tasi Bantuan Sosial

Pasal 22

Seksi Fasi l i tasi Bantuan Sosial mempunyai tugas melaksanakan kegiatan fasilitasi bantuan sosial.

Pasal 23

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 Seksi

Fasi l i tasi Bantuan Sosial menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran

di bidang fasilitasi bantuan sosial;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi bantuan sosial;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria di bidang fasilitasi bantuan sosial;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi

dibidang fasilitasi bantuan sosial;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitasi bantuan sosial;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Fasi l i tasi Bantuan Sosial; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan

Sosial Korban Bencana Alam Dan Sosial.

Page 11: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

B A B V I

BIDANG REHABIL ITASI SOSIAL

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 24

(1) Bidang Rehabilitasi Sosial berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Dinas.

(2) Bidang Rehabilitasi Sosial dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 25

Bidang Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial orang dengan berkebutuhan

khusus , rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza dan tuna sosial, pelayanan

sosial dan lanjut usia.

Pasal 26

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, Bidang

Rehabilitasi Sosial menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang rehabilitasi sosial

orang dengan berkebutuhan khusus , rehabilitasi korban penyalahgunaan

Napza dan tuna sosial, pelayanan sosial dan lanjut us ia ;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi sosial orang dengan

berkebutuhan khusus , rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza dan tuna

sosial, pelayanan sosial dan lanjut us ia ;

c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang rehabilitasi

sosial orang dengan berkebutuhan khusus , rehabilitasi korban

penyalahgunaan Napza dan tuna sosial, pelayanan sosial dan lanjut us ia ;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang rehabilitasi sosial orang

dengan berkebutuhan khusus , rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza

dan tuna sosial, pelayanan sosial dan lanjut usia ;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang rehabilitasi sosial orang

dengan berkebutuhan khusus , rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza

dan tuna sosial, pelayanan sosial dan lanjut us ia ;

f. pelaksanaan administrasi Bidang Rehabilitasi Sosial; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 27

Bidang Rehabilitasi Sosial terdiri atas :

Page 12: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

1. Seksi Rehabilitasi Sosial Orang dengan Berkebutuhan Khusus ;

2. Seksi Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Napza dan Tuna Sosial; dan

3. Seksi Pelayanan Sosial dan Lanjut Usia.

Bagian Ketiga

Seksi Rehabilitasi Sosial Orang dengan Berkebutuhan Khusus

Pasal 28

Seksi Rehabilitasi Sosial Orang dengan Berkebutuhan Khusus mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan rehabilitasi sosial orang dengan berkebutuhan khusus .

Pasal 29

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Seksi Rehabilitasi Sosial Orang dengan Berkebutuhan Khusus menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran

rehabilitasi sosial orang dengan berkebutuhan khusus ;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi

sosial orang dengan berkebutuhan khusus ;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria di bidang rehabilitasi sosial orang dengan berkebutuhan khusus ;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di

bidang rehabilitasi sosial orang dengan berkebutuhan khusus ;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang

di bidang rehabilitasi sosial orang dengan berkebutuhan khusus ;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Rehabilitasi Sosial Orang dengan Berkebutuhan Khusus ; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi

Sosial.

Bagian Keempat

Seksi Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Napza dan Tuna Sosial

Pasal 30

Seksi Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Napza dan Tuna Sosial mempunyai

tugas melaksanakan rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza dan tuna sosial.

Pasal 31

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 Seksi

Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Napza dan Tuna Sosial menyelenggarakan

fungsi :

Page 13: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran

rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza dan tuna sosial;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi

korban penyalahgunaan Napza dan tuna sosial;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria di bidang rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza dan tuna sosial;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di

bidang rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza dan tuna sosial;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang

rehabilitasi korban penyalahgunaan Napza dan tuna sosial;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Napza dan Tuna Sosial; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial.

Bagian Kelima

Seksi Pelayanan Sosial dan Lanjut Us ia

Pasal 32

Seksi Pelayanan Sosial dan Lanjut Us ia mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan pelayanan sosial dan lanjut usia.

Pasal 33

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 Seksi

Pelayanan Sosial dan Lanjut Us ia menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran

pelayanan sosial dan lanjut us ia ;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan

sosial dan lanjut us ia ;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria di bidang pelayanan sosial dan lanjut us ia ;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di

bidang pelayanan sosial dan lanjut us ia ;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang

pelayanan sosial dan lanjut us ia ;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pelayanan Sosial dan Lanjut Usia; dan

g. pelaksanaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi

Sosial.

B A B VI I

BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN PENANGANAN FAKIR MISKIN

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Page 14: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

Pasal 34

(1) Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Faki r Miskin dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 35

Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan keluarga dan kelembagaan sosial, penanggulangan kemiskinan perkotaan dan perdesaan, kepahlawanan keperintisan dan kesetiakawanan sosial.

Pasal 36

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Bidang

Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang pemberdayaan

keluarga dan kelembagaan sosial, penanggulangan kemiskinan perkotaan

dan perdesaan, kepahlawanan keperintisan dan kesetiakawanan sosial;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan keluarga dan kelembagaan

sosial, penanggulangan kemiskinan perkotaan dan perdesaan, kepahlawanan

keperintisan dan kesetiakawanan sosial;

c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pemberdayaan

keluarga dan kelembagaan sosial, penanggulangan kemiskinan perkotaan

dan perdesaan, kepahlawanan keperintisan dan kesetiakawanan sosial;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pemberdayaan keluarga

dan kelembagaan sosial, penanggulangan kemiskinan perkotaan dan

perdesaan, kepahlawanan keperintisan dan kesetiakawanan sosial;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pemberdayaan keluarga dan

kelembagaan sosial, penanggulangan kemiskinan perkotaan dan perdesaan,

kepahlawanan keperintisan dan kesetiakawanan sosial;

f. pelaksanaan administrasi Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 37

Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Faki r Miskin terdiri atas :

1. Seksi Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial;

2. Seksi Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan dan Perdesaan; dan

3. Seksi Kepahlawanan Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial.

Page 15: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

Bagian Ketiga

Seksi Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial

Pasal 38

Seksi Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial mempunyai tugas

melaksanakan pemberdayaan keluarga dan kelembagaan sosial.

Pasal 39

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Seks i

Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan Sosial menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran

pemberdayaan keluarga dan kelembagaan sosial;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan sosial dan lanjut usia ;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria di bidang pemberdayaan keluarga dan kelembagaan sosial;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di

bidang pemberdayaan keluarga dan kelembagaan sosial;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang

pemberdayaan keluarga dan kelembagaan sosial;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pemberdayaan Keluarga dan Kelembagaan

Sosial; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan

Sosial dan Penanganan Fakir Miskin.

Bagian Keempat

Seksi Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan dan Perdesaan

Pasal 40

Seksi Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan dan Perdesaan mempunyai tugas

melaksanakan penanggulangan kemiskinan perkotaan dan perdesaan;

Pasal 41

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Seksi

Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan dan Perdesaan menyelenggarakan

fungsi:

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran

penanggulangan kemiskinan perkotaan dan perdesaan;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang

penanggulangan kemiskinan perkotaan dan perdesaan;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penanggulangan kemiskinan perkotaan dan perdesaan;

Page 16: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di

bidang penanggulangan kemiskinan perkotaan dan perdesaan;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Sosial;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan dan Perdesaan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan

Sosial dan Penanganan Faki r Miskin.

Bagian Kelima

Seksi Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial

Pasal 42

Seksi Kepahlawanan Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial;

Pasal 43

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Seksi

Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial menyelenggarakan

fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran

kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang kepahlawanan,

keperintisan dan kesetiakawanan sosial;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan

kriteria di bidang kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di

bidang kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawanan sosial;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Seksi

Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Kepahlawanan, Keperintisan dan

Kesetiakawanan Sosial; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan

Sosial dan Penanganan Faki r Miskin.

B A B VI I I

UPT PELAYANAN SOSIAL

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 44

(1) UPT Pelayanan Sosial berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Dinas.

(2) UPT Pelayanan Sosial dipimpin oleh Kepala UPT.

Page 17: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

Pasal 45

UPT Pelayanan Sosial mempunyai tugas melaksanakan pelayanan sosial mobil

jenazah dan pengelolaan Rumah Singgah Rehabilitasi Sosial.

Pasal 46

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45, UPT

Pelayanan Sosial melaksanakan fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran pelayanan sosial mobil jenazah

dan pengelolaan rumah singgah rehabilitasi sosial;

b. pelaksanaan kebijakan pelayanan sosial mobil jenazah dan pengelolaan

rumah singgah rehabilitasi sosial;

c. penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria pelayanan sosial mobil

jenazah dan pengelolaan rumah singgah rehabilitasi sosial;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi penyelenggaraan layanan sosial

mobil jenazah dan pengelolaan rumah singgah rehabilitasi sosial;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan layanan sosial mobil jenazah

dan pengelolaan rumah singgah rehabilitasi sosial;

f. pelaksanaan administrasi UPT Pelayanan Sosial; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 47

UPT Pelayanan Sosial terdiri atas Jabatan Fungsional.

B A B IX

JABATAN FUNGSIONAL

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 48

Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Dinas.

Pasal 49

Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan

jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Pasal 50

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, Jabatan

Fungsional menyelenggarakan fungsi sesuai dengan jabatan fungsional masing-

masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 18: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

Bagian Kedua

Jabatan Fungsional

Pasal 51

Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, terdiri atas :

a. Jabatan Fungsional Arsiparis;

b. Jabatan Fungsional Analis Kebijakan;

c. Jabatan Fungsional Auditor;

d. Jabatan Fungsional Pengadaan Barang / J a s a ;

e. Jabatan Fungsional Penyuluh Sosial; dan

f. Jabatan Fungsional Pekerja Sosial.

Pasal 52

Masing-masing Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 1 ,

dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh

Kepala Dinas.

B A B X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 53

Peraturan Bupat i ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang

mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupat i ini dengan

penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gianyar.

Ditetapkan di Gianyar

pada tanggal 14 Desember 2016

BUPATI GIANYAR,

A. A. G D E AGUNG BHARATA

Diundangkan di Gianyar

pada tanggal 14 Desember 2016

KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM

SETDA KABUPATEN GIANYAR,

DEWA MADE APRAMANA

BER ITA DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016 NOMOR 88

Page 19: PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 88 TAHUN 2016 ......9. Peraturan Menteri Sosial Nomor 20 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Sosial; 10. Peratura n Daerah Kabupaten

L A M P I RAN P E R A T U R A N B U P A T I G I A N Y A R

N O M O R 8 8 T A H U N 2 0 1 6

T A N G G A L 14 D E S E M B E R 2 0 1 6

T E N T A N G S U S U N A N O R G A N I S A S I D A N T A T A K E R . J A D I N A S S O S I A L K A B U P A T E N G I A N Y A R .

STRUKTUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

KABUPATEN GIANYAR

Kelompok Jabatan

Fungsional

Bidang Perlindungan Sosial

Korban Bencana Alam dan

Sosial

Seksi Perlindungan Sosial

Korban Bencana Alam dan

Sosial

Seksi Jaminan Sosial

Seksi Fasilitasi Bantuan

Sosial

Dinas

S e k r e t a r i a t D i n a s

Sub Bagian Keuangan

dan Perencanaan

Bidang Rehabilitasi Sosial

Seksi Rehabilitasi Sosial

Orang dengan Berkebutuhan

Khusus

Seksi Rehabilitasi Korban

Penyalahgunaan Napza dan

Tuna Sosial

Seksi Pelayanan Sosial dan

Lanjut Usia

UPT Pelayanan Sosial

1

Sub Bagian Umum Dan

Kepegawaian

Bidang Pemberdayaan Sosial

dan Penanganan Fakir Miskin

Seksi Pemberdayaan Keluarga

dan Kelembagaan Sosial

Seksi Penanggulangan

Kemiskinan Perkotaan dan

Perdesaan

Seksi Kepahlawanan,

Keperintisan dan

Kesetiakawanan Sosial

BUPATI GIANYAR,

A. A. G D E AGUNG BHARATA