Upload
lamkhue
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG
NOMOR 3 TAHUN 1991
TENTANG
PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS
PENDAPATAN DAERAH/PASEDAHAN AGUNG KABUPATEN DAERAH
TINGKAT II BADUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG,
Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Surat Menteri Dalam Negeri Tanggal
1 Desember 1990, Nomor 061/3710/SJ, perihal perubahan Tipe
Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II Badung dari Tipe B
ke Tipe A;
b. bahwa untuk kepentingan tersebut diatas serta untuk lebih
meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah dalam upaya
mewujudkan otonomi daerah yang dinamis nyata dan bertanggung
jawab dipandang perlu untuk meninjau kembali Peraturan Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Badung Nomor 3/Perda/1980 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan
Daerah/Pasedahan Agung Kabupaten Daerah Tingkat II Badung;
c. bahwa berhubungan dengan hal tersebut pada huruf a dan b,
dipandang perlu untuk mengatur dan menetapkan kembali
pembentukannya dengan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah
Tingkat II Badung.
2
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1974 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3037);
2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan
Daerah - daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah - Daerah
Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655).
3. Undang-Undang Nomor 11 Darurat Tahun 1957 tentang Peraturan
Umum Pajak Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1957 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1287);
4. Undang-Undang Nomor 12 Darurat Tahun 1957 tentang Peraturan
Umum Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 12 88);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3312);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1957 tentang Penyerahan
Pajak Negara kepada Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1957 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1155);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1985 tentang Pembagian
Hasil Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1985 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3315);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1974 tentang
Bentuk Peraturan Daerah;
3
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 1984 tentang
Pembinaan dan Pengembangan Adat Istiadat di Tingkat
Desa/Kelurahan;
10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 362 Tahun 1977 tentang
Pola Organisasi Pemerintahan Daerah dan Wilayah;
11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 Tahun 1977 tentang
Pedoman Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah;
12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1985 tentang
Pengurusan Pendapatan Daerah Hasil Pajak Bumi dan Bangunan;
13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 973-264 Tahun 1986
tentang Susunan dan Prosedur Perpajakan dan Retribusi Daerah
serta Pendapatan Asli Daerah (PAD) lainnya untuk Kotamadya
Daerah Tingkat II Padang, Palembang, Pontianak, Samarinda,
Banjarmasin, dan Kabupaten Daerah II Badung;
14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 973-442 Tahun 1988
tentang Sistem dan Prosedur Perpajakan Retribusi Daerah dan
Pendapatan Daerah lainnya serta Pungutan Pajak Bumi dan
Bangunan di 99 Kabupaten/Kotamadya Tingkat II;
15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1989 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata kerja Dinas Pendapatan Daerah
Tingkat II;
16. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 1989 tentang
Pembinaan dan Pengembangan Lembaga Adat di Wilayah
Desa/Kelurahan.
4
Dengan Persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH
TINGKAT II BADUNG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II
BADUNG TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI
DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN
DAERAH/PASEDAHAN AGUNG KABUPATEN DAERAH
TINGKAT II BADUNG.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan daerah ini yang dimaksud dengan :
a. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung;
b. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati kepala Daerah Tingkat II
Badung;
c. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung;
d. Dinas Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung adalah Dinas
Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung Kabupaten Daerah Tingkat
II Badung;
e. Kepala Dinas/Sedahan Agung adalah Kepala Dinas Pendapatan
Daerah/Sedahan Agung Kabupaten Daerah Tingkat II Badung;
5
f. Unit Penyuluh adalah Unit Penyuluhan Dinas Pendapatan
Daerah/Pasedahan Agung Kabupaten Daerah Tingkat II Badung;
g. Unit Pelaksanaan Teknis adalah unit Pelaksanaan Teknis Dinas
Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung Kabupaten Daerah Tingkat
II Badung.
BAB II
PEMBENTUKAN DINAS
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Dinas Pendapatan
Daerah/Pasedahan Agung Kabupaten Daerah Tingkat II Badung yang
disingkat Dipenda/Pasedahan Agung.
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Pasal 3
(1) Dinas Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung adalah unsur pelaksanaan
Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung dibidang
Pendapatan Daerah.
(2) Dinas Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Bupati Kepala Daerah.
Pasal 4
Dinas Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian Urusan Rumah Tangga Daerah dibidang
Pendapatan Daerah dan tugas-tugas lainnya yang diserahkan oleh Bupati
Kepala Daerah kepadanya.
6
Pasal 5
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 4, Dinas Pendapatan
Daerah/Pasedahan Agung mempunyai fungsi :
a. Melakukan perumusan kebijaksanaan teknis, pemberian bimbingan
dan pembinaan, koordinasi teknis dan tugas-tugas lain yang
diserahkan oleh Kepala Daerah kepadanya sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku;
b. Melaksanakan pendaftaran dan pendataan Wajib Pajak Daerah dan
Wajib Retribusi Daerah;
c. Membuat melakukan pekerjaan pendataan Obyek dan Subyek PBB
yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pajak/Direktorat PBB
dalam hal menyampaikan dan menerima kembali SPOP Wajib Pajak;
d. Melakukan penetapan besarnya Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;
e. Membantu melakukan penyampaian SPPT, SKP, STP dan sarana
Administrasi PBB lainnya yang diterbitkan oleh Dirjen Pajak kepada
Wajib Pajak serta membantu melakukan penyampaian DHPP yang
dibuat Dirjen Pajak kepada petugas pemungutan PBB yang ada
dibawah pengawasannya;
f. Melakukan pembukuan dan pelaporan atas pungutan dan penyetoran;
g. Melakukan koordinasi dan pengawasan atas pekerjaan penagihan
Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Penerimaan Asli Daerah lainnya.
h. Melakukan tugas perencanaan dan pengendalian Operasional dibidang
pendataan penetapan dan penagihan Pajak Daerah, Retribusi Daerah,
Penerimaan Asli Daerah dan PBB;
i. Melakukan Penyuluhan mengenai Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan
Pendapatan Daerah lainnya serta PBB;
j. Melakukan Urusan Tata Usaha.
7
BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 6
Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Tipe 4/Pasedahan Agung
terdiri dari :
a. Kepala Dinas
b. Sub Bagian Tata Usaha
c. Seksi – seksi
d. Unit Penyuluhan
e. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
Pasal 7
Sub Bagian Tata Usaha terdiri dari :
a. Urusan Umum
b. Urusan Kepegawaian
c. Urusan Keuangan.
Pasal 8
(1) Seksi-seksi yang dimaksud dalam pasal 6 huruf c adalah :
a. Seksi Pendaftaran dan Pendapatan
b. Seksi Penetapan
c. Seksi Pembukuan dan Pelaporan
d. Seksi Penagihan
e. Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional
f. Seksi persubakan.
8
(2) Seksi Pendaftaran dan Pendataan dimaksud ayat (1) huruf a terdiri
dari :
a. Sub Seksi Pendaftaran
b. Sub Seksi Pendataan
c. Sub Seksi Dokumentasi dan Pengolahan Data.
(3) Seksi Penetapan dimaksud ayat (1) huruf b terdiri dari :
a. Sub Seksi Penghitungan
b. Sub Seksi Penerbitkan Surat Ketetapan
c. Sub Seksi Angsuran
(4). Seksi Pembukuan dan Pelaporan dimaksud ayat (1) huruf c terdiri
dari :
a. Sub Seksi Pembukuan Penerimaan
b. Sub Seksi Pembukuan Persediaan
c. Sub Seksi Pelaporan
(5) Seksi Penagihan dimaksud ayat (1) d terdiri dari :
a. Sub Seksi Penagihan
b. Sub Seksi Keberatan
c. Sub Seksi Pengelolaan Penerimaan Sumber lain-lain.
(6) Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional dimaksud ayat (1)
huruf e terdiri dari :
a. Sub Seksi Perencanaan dan Pembinaan Teknis Pemungutan
b. Sub Seksi Penggalian dan Peningkatan
(7) Seksi Persubakan terdiri dari :
a. Sub Seksi Tata Usaha Persubakan
b. Sub Seksi Pertahanan
c. Sub Seksi Pembinaan Subak dan Sedahan
9
Pasal 9
Bagan susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung
sebagai tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB V
URAIAN TUGAS
Bagian Pertama
Kepala Dinas
Pasal 10
Kepala Dinas Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung mempunyai tugas
memimpin Dinas Pendapatan Daerah dalam melaksanakan tugas
pokoknya sesuai dengan kebijaksanaan Bupati Kepala Daerah.
Bagian Kedua
Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 11
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan
administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Dinas
Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung.
Pasal 12
(1) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 11 Sub Bagian
Tata Usaha mempunyai tugas :
a. Melakukan urusan umum;
b. Melakukan urusan kepegawaian;
c. Melakukan urusan perawatan dan perlengkapan
d. Melakukan urusan keuangan
10
(2) Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian
yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Dinas
Pasal 13
(1) Urusan Umum mempunyai tugas :
a. Membantu Kepala Sub Bagian Tata Usaha di bidang tugasnya.
b. Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga,
pembayaran gaji pegawai dan perjalanan Dinas, serta pengadaan
dan pemeliharan perlengkapan.
c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Bagian Tata Usaha.
(2) Urusan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. Membantu Kepalaa Sub Bagian Tata Usaha dibidang tugasnya.
b. Menyelenggarakan Tata Usaha Kepegawaian yang meliputi data,
pengangkatan, mutasi, pembinaan, karier pemberhentian/pensiun
Pegawai.
c. Merencanakan kebutuhan pegawai.
d. Merencanakan dan melaksanakan usaha kegiatan yang
berhubungan erat dengan pembinaan kesejahteraan pegawai
e. Menyelenggarakan usaha peningkatan mutu pegawai.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Bagian Tata Usaha.
(3) Urusan Keuangan mempunyai tugas :
a. Membantu Kepala Sub Bagian Tata Usaha dibidang tugasnya.
b. Merencanakan, menyusun dan melaksanakan Anggaran Rutin
c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Sub
Bagian Tata Usaha.
11
(4) Masing-masing urusan dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang
berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Sub
Bagian Tata Usaha.
Bagian Ketiga
Seksi Pendaftaran dan Pendataan
Pasal 14
Seksi Pendaftaran dan Pendataan mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan pendaftaran dan pendataan Wajib Pajak Daerah dan Wajib
Retribusi Daerah serta Pendataan obyek Retribusi Daerah dan membantu
melakukan Pendataan obyek dan subyek PBB yang dilaksanakan oleh
Direktorat Jendral Pajak.
Pasal 15
(1) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut Pasal 14, Seksi
Pendaftaran dan Pendataan mempunyai fungsi :
a. Membantu Kepala Dinas di bidang tugasnya;
b. Melakukan Pendaftaran Wajib Pajak Daerah dan Wajib Retribusi
Daerah melalui formulir Pendaftaran serta menghimpun dan
mengolah data obyek dan subyek wajib Pajak dan Retribusi
daerah, melalui formulir Surat Pemberitahuan (SPT) serta
pemeriksaan lokasi/lapangan atas tembusan Surat Dinas dari
instansi lain;
c. Menyusun daftar Induk Wajib Pajak dan Retribusi Daerah,
menyimpan surat perpajakan dan Retribusi Daerah, yang berkaitan
dengan pendaftaran dan pendataan;
d. Membantu melakukan penyampaian SPOPPBB yang yang
diterbitkan oleh Direktorat Jendral Pajak kepada para Wajib Pajak
serta menerima kembali isian SPOP tersebut dari pada Wajib
Pajak;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
12
(2) Seksi Pendaftaran dan Pendataan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Dinas.
Pasal 16
(1) Sub Seksi Pendaftaran mempunyai tugas :
a. Membantu Kepala Seksi Pendaftaran dan Pendataan dibidang
tugasnya;
b. Mendistribusikan dan menerima kembali formulir pendaftaran
yang telah diisi oleh Wajib Pajak dan Retribusi Daerah;
c. Membuat laporan tentang formulir pendaftaran Wajib Pajak dan
retribusi daerah, yang belum diterima kembali;
d. Mencatat nama dan alamat Calon Wajib Pajak dan Retribusi
Daerah dalam formulir pendaftaran Wajib Pajak dan Retribusi
Daerah;
e. Menetapkan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD);
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Pendaftaran dan Pendataan.
(2) Sub Seksi Pendataan mempunyai tugas :
a. Membantu Kepala Seksi Pendaftaran dan Pendataan di bidang
tugasnya.
b. Menghimpun, mengolah dan mencatat data obyek dan subyek
pajak dan Retribusi Daerah.
c. Melakukan pemeriksaan lapangan/lokasi dan melaporkan
hasilnya.
13
d. Membuat daftar mengenai formulir SPT yang belum diterima
kembali.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Pendaftaran dan Pendataan.
(3) Sub Seksi Dokumentasi dan Pengolahan Data mempunyai tugas :
a. Membantu Kepala Seksi Pendaftaran dan Pendataan di bidang
tugasnya;
b. Membuat dan memelihara daftar Induk Wajib Pajak dan Wajib
Retribusi Daerah;
c. Memberikan Kartu Pengenal NPWP;
d. Menyimpan arsip surat perpajakan dan Retribusi Daerah yang
berkaitan dengan pendaftaran dan pendataan;
e. Membantu melakukan penyampaian SPOP PBB kepada para
Wajib Pajak serta menerima kembali isian SPOP PBB dari para
Wajib Pajak yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala seksi
pendaftaran dan pendataan.
(4) Masing-masing Sub seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi
yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Seksi Pendaftaran dan Pendataan.
Bagian Keempat
Seksi Penetapan
Pasal 17
Seksi Penetapan mempunyai tugas melaksanakan penghitungan dan
penetapan jumlah pajak dan retribusi Daerah yang terhutang serta
menghitung besarnya angsuran atas permohonan wajib pajak dan retribusi
daerah, serta menata usahakan jumlah ketetapan PBB yang penagihannya
14
dilimpahkan kepada Daerah, berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak
Terhutang (SPTT) dan Daftar Himpunan Pokok Pembayaran (DHPP)
PBB.
Pasal 18
(1) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut dalam Pasal 17,
Seksi Penetapan mempunyai fungsi :
a. Membantu Kepala Dinas di bidang tugasnya;
b. Melakukan penghitungan penetapan pajak dan retribusi daerah;
c. Melakukan penghitungan jumlah angsuran
pemungutan/pembayaran/penyetoran atau permohonan Wajib
Pajak dan retribusi daerah yang disetujui;
d. Menerbitkan dan mendistribusikan serta menyimpan arsip surat
perpajakan dan Retribusi Daerah yang berkaitan dengan
penetapan;
e. Membantu melakukan penerimaan SPPT PBB beserta DHPP-
PBBB dan dokumen PBB lainnya yang diterbitkan Direktorat
Jenderal Pajak serta mendistribusikan kepada para wajib pajak
dan Kepala Unit lain yang terkait;
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
(2) Seksi Penetapan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada
dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas.
Pasal 19
(1) Sub Seksi Penghitungan mempunyai tugas :
a. Membantu Kepala Seksi Penetapan dibidang tugasnya;
b. Melaksanakan penghitungan penetapan, baik penetapan secara
jabatan maupun penetapan tambahan pajak Retribusi daerah;
15
c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala seksi
Penetapan.
(2) Sub Seksi Penerbitan Surat Ketetapan mempunyai tugas :
a. Membantu Kepala Seksi Penetapan dibidang tugasnya;
b. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (SKP), Surat Ketetapan
Retribusi (SKR), Surat Perjanjian Angsuran dan Surat-surat
ketetapan Pajak lainnya;
c. Mendistribusikan dan menyimpan arsip perpajakan dan retribusi
Daerah;
d. Membantu Direktorat Jenderal Pajak dalam melakukan
penyampaian dan penyimpanan arsip SPPT PBB dan dokumen
PBB lainnya;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Penetapan.
(3) Sub Seksi Angsuran mempunyai tugas :
a. Membantu Kepala Seksi Penetapan di bidang tugasnya;
b. Menerima Surat Permohonan Angsuran;
c. Menyiapkan Surat Perjanjian Angsuran dan Surat Penolakan
Angsuran Pemungutan/Pembayaran/Penyetoran Pajak dan
Retribusi Daerah;
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Penetapan.
(4) Masing-masing Sub Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi
yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Seksi Penetapan.
16
Bagian Kelima
Seksi Pembukuan dan Pelaporan
Pasal 20
Seksi Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan
pembukuan dan pelaporan mengenai realisasi penerimaan dan tunggakan
Pajak dan Retribusi Daerah dan PBB serta pengelolaan Benda Berharga.
Pasal 21
(1) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut pasal 20, Seksi
Pembukuan dan Pelaporan mempunyai fungsi :
a. Membantu Kepala Dinas di bidang tugasnya;
b. Melakukan pencatatan mengenai penetapan dan penerimaan dari
pemungutan/pembayaran/penyetoran pajak dari Retribusi Daerah
ke dalam Kartu Jenis Pajak dan Retribusi Daerah dan Kartu Wajib
Pajak dan Retribusi Daerah serta ke dalam Kartu Pengawasan
Pembayaran PBB (KPPBB4) dan Daftar Himpunan Pokok
Pembayaran (DHPP);
c. Melakukan pencatatan mengenai penerimaan dan pengeluaran
Benda Berharga serta penerimaan Uang dari hasil penugasan
Benda Berharga ke dalam Kartu Persediaan Benda Berharga;
d. Menyiapkan laporan Realisasi penerimaan dan tunggakan
pemungutan/pembayaran/penyetoran Pajak dan Retribusi Daerah,
realisasi penerimaan pengeluaran dan sisa persediaan Benda
Berharga secara bulanan, triwulan dan tahunan, serta realisasi
penerimaan dan anggaran PBB;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
(2) Seksi Pembukuan dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi
yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Dinas.
17
Pasal 22
(1) Sub Seksi Pembukuan Penerimaan mempunyai tugas :
a. Membantu Kepala Seksi pembukuan dan pelaporan di bidang
tugasnya;
b. Menerima dan mencatat semua SKP dan SKR dan surat-surat
ketetapan pajak lainnya serta SPPT PBB;
c. Menerima dan mencatat semua SKP dan SKR serta surat-surat
ketetapan pajak lainnya yang telah dibayar lunas;
d. Mencatat penerimaan/pembayaran/penyetoran PBB serta
menghitung tunggakannya;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Pembukuan dan Pelaporan.
(2) Sub Seksi Pembukuan Persediaan mempunyai tugas :
a. Membantu Kepala Seksi Pembukuan dan Pelaporan bidang
tugasnya;
b. Menerima dan mencatat Tanda Terima Benda Berharga, Bukti
Penerimaan Benda Berharga, Bukti Pengeluaran/pengambilan
Benda Berharga, Penerimaan uang hasil pemungutan dengan
Benda Berharga;
c. Menghitung dan merinci sisa persediaan Benda Berharga;
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Pembukuan dan Pelaporan.
(3) Sub Seksi Pelaporan mempunyai tugas :
a. Membantu Kepala Seksi Pembukuan dan Pelaporan di bidang
tugasnya;
18
b. Menyiapkan laporan periodikal mengenai realisasi penerimaan
dan tunggakan pajak retribusi daerah serta PBB;
c. Menyiapkan laporan berkala mengenai realisasi penerimaan dan
persediaan Benda Berharga;
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Pembukuan dan Pelaporan.
(4) Masing-masing Sub Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi
yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Seksi Pembukuan dan Pelaporan.
Bagian Keenam
Seksi Penagihan
Pasal 23
Seksi Penagihan mempunyai tugas melaksanakan penagihan Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah yang telah melampaui batas waktu jatuh tempo,
melayani keberatan dan permohonan banding serta mengumpulkan dan
mengolah data sumber-sumber penerimaan Daerah lainnya diluar Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah.
Pasal 24
(1) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut dalam pasal 23,
Seksi Penagihan mempunyai fungsi :
a. Membantu Kepala Dinas di bidang tugasnya;
b. Melakukan kegiatan penagihan pajak dan retribusi Daerah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku;
c. Melaksanakan pelayanan keberatan dan permohonan banding
sesuai dengan batas kewenangannya;
19
d. Mengumpulkan dan mengelola data sumber-sumber penerima
lainnya di luar pajak dan retribusi daerah;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain diberikan oleh Kepala Dinas.
(2) Seksi Penagihan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 25
(1) Sub Seksi Penagihan di bidang tugasnya :
a. Membantu Kepala Seksi Penagihan dibidang tugasnya;
b. Menyiapkan dan mendistribusikan surat menyurat dan
dokumentasi yang berhubungan dengan penagihan;
c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Penagihan.
(2) Sub Seksi Keberatan mempunyai tugas :
a. Membantu Kepala Seksi Penagihan dibidang tugasnya;
b. Menerima dan melayani Surat Keberatan dan Surat Permohonan
Banding atau materi penetapan Pajak dan Retribusi Daerah;
c. Menyiapkan Keputusan menerima atau menolak keberatan;
d. Meneruskan penyelesaian permohonan banding ke Majelis
Pertimbangan Pajak;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Penagihan.
20
(3) Sub Seksi Pengelolaan Penerimaan Sumber lain-lain mempunyai
tugas :
a. Membantu Kepala Seksi Penagihan dibidang tugasnya;
b. Mengumpulkan dan mengolah data sumber-sumber penerimaan
lainnya di luar pajak dan retribusi daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Penagihan.
(4) Masing-masing Sub Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi
yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Seksi Penagihan.
Bagian Ketujuh
Seksi Perencanaan dan
Pengendalian Operasional
Pasal 26
Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan rencana, pembinaan teknis pemungutan,
pendataan, penggalian dan peningkatan Pendapatan Daerah.
Pasal 27
(1) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut dalam pasal 26,
Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional mempunyai fungsi :
a. Membantu Kepala Dinas dibidang tugasnya;
21
b. Melakukan perencanaan pendapatan Daerah yang bersumber dari
Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah lainnya
serta dari PBB;
c. Melakukan pembinaan teknis Operasional, bimbingan dan
petunjuk kepada semua Unit Kerja Daerah yang melaksanakan
pemungutan pajak Daerah Retribusi Daerah dan Pendapatan
Daerah lainnya serta pemungutan PBB;
d. Melakukan kerjasama dengan Instansi Vertikal dan Dinas Daerah
lainnya;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
(2) Seksi Perencanaan dan Pengendalian Operasional dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Kepala Dinas.
Pasal 28
(1) Sub Seksi Perencanaan dan Pembinaan Teknis Pemungutan
mempunyai tugas :
a. Membantu Kepala Seksi Perencanaan dan Pengendalian
Operasional dibidang tugasnya;
b. Menyusun rencana pendapatan Daerah dan rencana intensifikasi
pemungutan Pendapatan Daerah;
c. Melakukan pembinaan pelaksanaan tata kerja dan tata hubungan
kerja;
d. Melaksanakan pembinaan penggunakan sarana dan prasarana
perpajakan Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan Daerah
lainnya;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Perencanaan dan Pengendalian Operasional.
22
(2) Sub Seksi Penggalian dan Peningkatan mempunyai tugas:
a. Membantu Kepala Seksi Perencanaan dan Pengendalian
Operasional dibidang tugasnya;
b. Mengumpulkan dan mengelola data semua sumber pendapatan
Daerah;
c. Merumuskan naskah Rancangan Peraturan Daerah dan Keputusan
Kepala Daerah tentang Perpajakan dan Retribusi Daerah dan
Pendapatan Daerah lainnya;
d. Melaksanakan tugas-tugas lain diberikan oleh Kepala Seksi
Perencanaan dan Pengendalian Operasional;
(3) Masing-masing Sub Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi
yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
Seksi Perencana dan Operasional.
Bagian Kedelapan
Seksi Persubakan
Pasal 29
Seksi Persubakan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
upakara/upacara, polatanam, pola pembagian air, pembinaan subak dan
sedahan.
Pasal 30
(1) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam pasal 29, Seksi
Persubakan mempunyai fungsi :
a. Membantu Kepala Dinas dibidang tugasnya;
b. Melaksanakan ketatausahaan Persubakan;
23
c. Melaksanakan pencatatan, penggunaan tanah Negara dan laporan
mutasi atas tanah;
d. Melaksanakan pola tanam, pola pengairan dan pembinaan Subak
dan Sedahan;
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.
(2). Seksi Persubakan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 31
(1). Sub Seksi Tata Usaha Persubakan mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Seksi Persubakan dibidang tugasnya;
b. mengurus proses pemilihan pekaseh;
c. mengurus peralatan dan perbekalan Subak;
d. mengurus keuangan yang menyangkut kegiatan persubakan;
e. melaporkan kegiatan Seksi persubakan;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Persubakan.
(2). Sub Seksi Pertanahan mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Seksi Persubakan dibidang tugasnya;
b. mengurus pencatatan dan penggunaan serta pendataan Tanah
Negara;
c. melaksanakan laporan mingguan mutasi atas tanah;
d. melaksanakan/mengikuti kegiatan sidang pembebasan tanah;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Persubakan.
(3). Sub Seksi Pembinaan Subak dan Sedahan mempunyai tugas :
a. membantu Kepala Seksi Pembinaan Subak dan Sedahan dibidang
tugasnya;
b. melaksanakan kegiatan Subak dan Sedahan;
c. melaksanakan kegiatan pola tanam dan mengatur pembagian air;
d. melaksanakan pengaturan pembangunan, pemeliharaan sarana dan
prasarana pengairan;
24
e. melaksanakan kegiatan pembinaan lain dibidang persubakan dan
pasedahan;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Persubakan.
(4) Masing-masing Sub Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi
yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Seksi Persubakan.
Bagian Kesembilan
Unit Penyuluhan
Pasal 32
(1). Unit penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala Unit setingkat Kepala
Sub Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab jawab
langsung kepada Kepala Dinas;
(2). Unit penyuluhan sebagaimana tersebut dalam ayat (1) pasal ini
mempunyai tugas menyusun bahan penyuluhan dan melaksanakan
kegiatan penyuluhan, informasi dan penerangan perpajakan dan
retribusi daerah, pendapatan daerah lainnya, PBB serta
mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan di Dinas Pendapatan
Daerah.
Bagian Kesepuluh
Unit Pelaksana Teknis Dinas
Pasal 33
(1) Unit pelaksana teknis Dinas berkedudukan sebagai unsur pelaksana
koordinasi kegiatan Dinas dibidang Pemungutan Retribusi Daerah
dipimpin oleh seorang Kepala UPTD, yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Fungsi dan Tugas Unit Pelaksana Teknis akan ditetapkan dengan
Keputusan Bupati Kepala Daerah.
25
BAB VI
TATA KERJA
Pasal 34
Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Pendapatan Daerah/Pasedahan
Agung mendapat pembinaan teknis fungsional dari Dinas Pendapatan
Daerah Tingkat I.
Pasal 35
(1) Dalam hal melaksanakan tugasnya Kepala Dinas harus menerapkan
prinsip-prinsip koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan Simplifikasi,
baik dalam lingkungan Dinas Pendapatan Daerah maupun Instansi-
instansi lain diluar Dinas Pendapatan Daerah, sesuai dengan bidang
tugasnya.
(2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha, seksi-seksi dan unit penyuluhan
menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi dan
Simplifikasi sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
Pasal 36
(1) Kepala Dinas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, para Kepala Seksi,
Kepala Unit Penyuluhan bertanggung jawab memberikan
bimbingan/pembinaan kepada bawahannya serta melaporkan hasil-
hasil pelaksanaan tugasnya menurut Hierarchis jabatan masing-
masing.
(2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha, para Kepala Seksi, Kepala Unit
Penyuluhan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(3) Para Kepala Urusan/Sub Seksi pada Dinas Pendapatan Daerah
bertanggung jawab kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha/Kepala
Seksi.
26
BAB VII
KEPEGAWAIAN
Pasal 37
(1) Kepala Dinas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kepala Seksi diangkat
dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tk. I Bali atas usul
Bupati Kepala Daerah.
(2) Kepala Urusan, Kepala Sub Seksi dan Kepala Unit Penyuluhan
diangkat dan diberhentikan oleh Bupati Kepala Daerah atas usul
Kepala Dinas.
Pasal 38
Jenjang kepangkatan dan susunan kepegawaian Dinas
Pendapatan/Pasedahan Agung diatur sesuai dengan peraturan perundang-
undang yang berlaku.
BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 39
Keuangan untuk pembiayaan kegiatan Dinas Pendapatan/Pasedahan
Agung disediakan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Badung serta subsidi atau Bantuan dari
Pemerintah Daerah Tingkat I dan lembaga lain diluar Pemerintah Daerah
yang sah.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 40
(1) Hal-hal yang belum diatur sepanjang menyangkut pelaksanaan
Peraturan Daerah ini ditetapkan dengan Keputusan Bupati Kepala
Daerah.
27
(2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat II Badung Nomor 3/Perda/1980 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan
Daerah/Pasedahan Agung Kabupaten Daerah Tingkat II Badung
dinyatakan tidak berlaku lagi.
(3) Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal di undangkan dalam
Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung.
Denpasar, 15 Agustus 1991
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH
KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG TINGKAT II BADUNG
K E T U A,
ttd. ttd.
I GUSTI KETUT ADHIPUTRA,SmHk. I G.B. ALIT PUTRA
Disahkan oleh
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali
dengan Keputusan
Tanggal 9 Mei 1992 Nomor 279 Tahun 1992
Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung.
Nomor : 11 Tanggal : 20 Juli 1992
Seri : D Nomor : 5
Sekretaris Wilayah/Daerah Tingkat II Badung
ttd
Drs. Ida Bagus Yudara Pidada
Pembina
Nip. 010045843
28
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH
TINGKAT II BADUNG
NOMOR 3 TAHUN 1991
TENTANG
PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS
PENDAPATAN DAERAH/PASEDAHAN AGUNG KABUPATEN DAERAH TINGKAT
II BADUNG.
I. Umum
Dalam usaha meningkatkan dan lancarnya pembangunan Daerah disegala
bidang yang menjadi tugas pokok Pemerintah Daerah sebagai perwujudan dari
otonomi yang dinamis nyata dan bertanggung jawab dalam sistem anggaran yang
berimbang dengan adanya usaha pemupukan dan daya tercapainya maksud tersebut
diatas, dipandang perlu membentuk Dinas Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung.
Dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 1 Desember 1990 Nomor
061/3710/SJ, telah disetujui perubahan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Tingkat
II Badung dari Tipe B ke Tipe A yang pembentukannya disesuaikan dengan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 tahun 1989 tentang Pedoman
Pembentukan, susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Tingkat
II. Didalam mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai Budaya Bali maka
hendaknya penamaan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II mencantumkan Pasedahan
Agung atas dasar Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali tanggal 29 Oktober
1990 Nomor 188.342/19454/ortal. Dinas Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung
disamping bertugas untuk memungut/meningkatkan pendapatan daerah di bidang
pajak dan retribusi daerah serta PBB juga mempunyai tugas dibidang pengairan, pola
tanam yang mengatur dan membina subak perlu dipelihara identitasnya.
Berdasarkan hal tersebut diatas dipandang perlu membentuk susunan organisasi dan
Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah/Pasedahan Agung Kabupaten Daerah Tingkat II
Badung.
30
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PENDAPATAN DAERAH / PASEDAHAN AGUNG KABUPATEN DAERAH
TINGKAT II BADUNG
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN
TINGKAT II BADUNG
TANGGAL : 15 AGUSTUS 1991
NOMOR : 3 TAHUN 1991
TENTANG : PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI
DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN
DAERAH / PASEDAHAN AGUNG
KABUPATEN DAERAH TINGKAT
II BADUNG
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG
KETUA,
ttd. ttd.
I GUSTI KETUT ADHIPUTRA, SM HK I G.B. ALIT PUTRA
KEPALA DINAS
UNIT PENYULUHAN
SUB BAG. TATA USAHA
UR. UMUM UR. KEPEGAWAIAN UR. KEUANGAN
SEKSI
PERENCANAAN
&
PENGENDALIAN
OPERASIONAL
SEKSI
PENAGIHAN
SEKSI
PEMBUKUAN
& PELAPORAN
SEKSI PENETAPAN
SEKSI
PENDAFTARAN &
PENDATAAN
SEKSI
PERSUBAKAN
SUB SEKSI
PENDAFTARAN
SUB SEKSI
PENDATAAN
SUB SEKSI
DOKUMENTASI
&
PENGOLAHAN
DATA
SUB SEKSI
PERHITUNGAN
SUB SEKSI
ANGSURAN
SUB SEKSI
PENERBITAN
SURAT
KETETAPAN
SUB SEKSI
PELAPORAN
SUB SEKSI
PEMBUKUAN
PERSEDIAAN
SUB SEKSI
PEMBUKUAN
PENERIMAAN
SUB SEKSI
PENAGIHAN
SUB SEKSI
KEBERATAN
SUB SEKSI
PENGELOLAAN
PENERIMAAN
SUMBER LAIN-
LAIN
SUB SEKSI
PENGENDA
LIAN &
PENGANG-
KATAN
SUB SEKSI
PERENCANA
AN &
PEMBINAAN
TEKNIS
PEMUNGU-
TAN
SUB SEKSI
TU.
PERSUBA-
KAN
SUB SEKSI
PERTANA-
MAN
SUB SEKSI
PEMBINA-
AN SUBAK
&
SEDAHAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS
URUSAN TATA USAHA
SUB SEKSI / UNIT PEMUNGUTAN SUB SEKSI / UNIT KANTIB SUB SEKSI / UNIT KEBERSIHAN