Click here to load reader
View
4
Download
0
Embed Size (px)
1
PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN
NOMOR 13 TAHUN 2004
TENTANG :
POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA BALIKPAPAN,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 23 ayat (1) Undang-undang
Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Daerah dan Pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun
2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, perlu
membentuk Peraturan Daerah tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah . Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-
undang Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II
di Kalimantan (Lembaran Negara Nomor 9 Tahun 1953) sebagai
Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 1959, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 1820);
2. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 296,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4084);
2
3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3839);
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999
Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);
5. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);
6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47);
7. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan
Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4310);
8. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4355);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 72, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3952);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 201, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4021); sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2001 (Lembaran Negara Tahun
2001 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4165).
3
11. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000
Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4022); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 203,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4023);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 107 Tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 204, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4024);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara
Pertanggungjawaban Kepala Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000
Nomor 209, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4027);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan
Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Lembaran Negara
Tahun 2000 Nomor 210, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4028);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 110 Tahun 2000 tentang Kedudukan
Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Tahun
2000 Nomor 211, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4029);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2001 tentang Informasi
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4081);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4138);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4139);
4
Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KOTA BALIKPAPAN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG POKOK-POKOK
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Kota adalah Kota Balikpapan
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Balikpapan
3. Walikota adalah Walikota Balikpapan.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat
DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Balikpapan.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Balikpapan.
6. Perangkat Daerah adalah orang/lembaga pada pemerintah daerah
yang bertanggung jawab kepada Walikota dan membantu
Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri atas
Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah,
Kecamatan dan Kelurahan sesuai dengan kebutuhan daerah.
7. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam
rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang dapat dinilai
dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang
berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut dalam
kerangka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
5
8. Kekuasaan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah adalah
kewenangan menyelenggarakan keseluruhan Pengelolaan
Keuangan Daerah
9. Pemegang kekuasaan umum pengelolaan keuangan daerah adalah
Walikota yang karena jabatannya mempunyai kewenangan
menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan daerah dan
mempunyai kewajiban menyampaikan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan kewenangan tersebut kepada DPRD
10. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah adalah Pejabat dan atau
Pegawai Daerah yang berdasarkan Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku diberikan kewenangan dalam kerangka
Pengelolaan Keuangan Daerah.
11. Bendahara Umum Daerah adalah pejabat yang diberi tugas dan
kewenangan oleh Pemegang Kekuasaan Umum Pengelola
Keuangan Daerah untuk mengelola penerimaan, pengeluaran Kas
Daerah serta segala bentuk kekayaan Daerah yang disebut juga
satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah.
12. Pengguna Anggaran Daerah adalah Kepala Satuan Kerja
Perangkat Daerah selaku Pejabat Pemegang Kekuasaan Pengguna
Anggaran Belanja Daerah pada satuan kerja yang dipimpinannya.
13. Pemegang Kas adalah setiap orang yang ditunjuk dan diserahi
tugas melaksanakan kegiatan kebendaharaan dalam rangka
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di setiap
unit kerja pengguna anggaran daerah.
14. Pemegang Kas Penerima adalah orang yang ditunjuk untuk
menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan dan
mempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka
pelaksanaan APBD pada Satuan Kerja Perangkat Daerah.
6
15. Pemegang Kas Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk
menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan
mempertanggungjawabkaban uang keperluan Belanja Daerah
dalam rangka pelaksanaan APBD pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah.
16. Pemegang Barang adalah orang yang ditunjuk dan berstatus
Pegawai Negeri Sipil yang berada dalam lingkup Struktural dari
satuan unit kerja yang diserahi tugas melaksanakan tata usaha
Barang Daerah.
17. Pembantu Pemegang Kas Penerima adalah orang yang ditunjuk
dan berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas
membantu Pemegang Kas Penerima dan berfungsi sebagai Kasir
(penyimpan dan penyetor uang), pencatat pembukuan, pembuat
dokumen dan bertanggungjawab atas uang pendapatan Daerah
dalam rangka pelaksanaan APBD pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah.
18. Pembantu Pemegang Kas Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk
dan berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas
membantu Pemegang Kas Pengeluaran dan berfungsi sebagai
Kasir (penyimpan/pembayaran uang), pencatat pembukuan,
pembuat dokumen dan bertanggungjawab atas pengeluaran
Daerah.
19. Pemegang Kas Pembiayaan adalah orang yang ditunjuk dan
berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas
menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan
mempertanggungjawabkan uang keperluan bagi investasi, dana
cadangan, pengembalian pinjaman Daerah.
20. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya
disingkat APBD, adalah suatu ren