95

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

  • Upload
    lamdieu

  • View
    234

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB
Page 2: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

DIREKTORATJENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAMKEMENTERIANAGAMA REPUBLIKINDONESIA

2013

PERATURANDIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

NOMOR PER- 40/PB/2006

TENTANG

PEDOMAN AKUNTANSI PERSEDIAAN

Page 3: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

-----------------------------------------------------1 iii

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomer 47, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1Tahun2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 05, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4400);

a. bahwa sesuai dengan Bob XII Ketentuan Lain-lain pasol 37ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005tentang SistemAkuntansidan Pelaperan Keuangan PemerintahPusot, disebutkan bahwa ketentuan lebih lanjut yang diperlukanbagi pelqksanaan sistem akuntansi dan pertanggungjawabankeuangan Kementerian Negara/Lembaga diatur denganPeraturan DirekturJenderal Perbendaharaan;

b. bahwa untuk memberikan petunjuk kepada organisasl yangterkait dalam pelaksanaan pencatatan dan pelaporanpersediaan agar organisasi tersebut memiliki persepsi yangsoma sehingga tercapai keseragaman dalam penatausahaanpersediaan, perlu dlsusun Pedoman Akuntansl Persediaan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan b. perlu menetapkan Peraturan DlrekturJenderal Perbendaharaan tentang Pedoman AkuntansiPersediaan;

DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

PEDOMAN AKUNTANSI PERSEDIAAN

TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAANNOMOR : PER- 40/PB/2006

Menglngat

Menimbang

Page 4: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

iv

Pasal3Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku sejak tanggalditetapkan dan mempunyai daya laku surut terhitung sejak tanggal 1 Januari 2006dengan ketentuan bahwa apabila dikemudlan hari ternyata terdapat kekeliruan

Pasal2Akuntansi Persediaan yang diseienggarakan oleh Kementerian Negara/Lembagadiatur daiam Lampiran Peraturan DirekturJenderai Perbendaharaan ini.

Pasall(1) Kementerian Negara/Lembaga wajib menyajikan nilai persediaan di dalam

Neraca.(2) Persediaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adaiah aset lancar

dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untukmendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-barang yangdimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanankepada masyarakat.

(3) Pengakuan, pengukuran dan pengungkapan persediaan mengacu padaStandar Akuntansi Pemerintahan.

(4) Penjelasan lebih lanjut mengenai persediaan disajikan daiam Catatan atasLaporan Keuangan.

Menetapkan: PERATURANDIREKTURJENDERAL PERBENDAHARAANTENTANGPEDOMANAKUNTANSIPERSEDIAAN

MEMUTUSKAN :

4. Peraturan Pemerlntah Nomor 24 Tahun 2005 tentang StandarAkuntansiPemerlntahan [Lembaran Negara Republlk IndonesiaTahun 2005 Nomor 49. Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4503);

5. PeraturanPemerintah Nomor 6Tahun2006 tentang PengelolaanBarang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2006 Nomor 20. Tambahan LembaranNegara Republlk Indonesia Nomor 4609);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang LaporanKeuangan dan Kinerja InstansiPemerintah [Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 59/PMK.06/2005 tentangSistemAkuntansidan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

Page 5: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

v

Ditetapkan di Jakartapoco tanggal 16Agustus 2006

Agar setiap orang mengetahulnya, memerintahkan pengumuman PeraturanDlrektur Jenderal Perbendaharaan ini dengan penempatannya dalam SeritaNegara Republlk Indonesia,

dalam peraturan ini akan diperbalki dan diubah sebagaimana rnesnnvo.

Page 6: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

LAMPI RAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAANNOMOR PER· 40/PB/2006

TENTANG

PEDOMAN AKUNTANSI PERSEDIAAN

Page 7: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

--------------------------------------------------~ ix

BAB IV ILUSTRASIPERSEDIAAN 37A. InventarisasiPersediaan ",.,'.',., """.'." ,' ,",.".,', ..,",.,,.,.', , 37B, PenyaJiandalam BukuPersediaan 37C. laporan Persedlaan ,.., , , ,." ' 45D. Mapping Persediaan , ' , ' 47E. Jurnal Persediaan .., ,"''', ..'' ..,'', '' .." ' .., ,.., 48F, Penyajlan dalam Neraca , , , ,..................... 51G, Pengungkapan dalam CalK 51

BAB III AKUNTANSI PERSEDIAAN 15A. Kebijakan Akuntansi " ,..................... 15B, SiklusAkuntansi Persediaan (Flowchart) 17C. ProsesAkuntansi ,................................................................ 19D. Pelaporan Persediaan , " , " "., .., ,'""""',.,' 35

BABII PENATAUSAHAANPERSEDIAAN 5A. Mekanisme Penatausahaan Persediaan 5B. Formulirdan Pelaporan 7

BAB I PENDAHULUAN 1A. latar Belakang 1B. Ruang Lingkup 2C. Daftar Istilah 2

DAFTAR 151

Page 8: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

Tujuan penyusunan pedoman mengenai penatausahaan persediaan adalah

Menurut PSAPNomor 05 disebutkan bahwa persediaan mencakup barang atauperlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya barang habispakai seperti alat tulls kantor, barang tak habis pakai seperti komponen peralatandan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen bekas.

Barang MilikNegara (BMN)merupakan bagian dari aset pemerintah yang berwujud.Barang Milik Negara dapat dlkelompokkan menjadl aset lancar dan aset tetap.Aset lancar adalah aset yang diharapkan untuk segera direalisasikan, dipakaL ataudimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan seioktanggal pelaporan. BMNyang masuk dalam kategori aset lancar adalah persediaan.

Aset pemerintah adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimilikloleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaatekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik olehpemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dengan satuan uang.

UU nomor 1 tahun 2004 pasal 51 ayat (2) menyatakan Menteri/PimpinanLembaga/Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku Pengguna Anggaranmenyelenggarakan akuntansl atas transaksi keuangon, oset. utong dan ekunosdana, termasuk transaksi pendapatan dan beloruo. yang berada dalam tanggungjawabnya.

UUnomor 1 tahun 2004 pasal 44 menyatakan Pengguna Barang dan/atau KuasaPengguna Barang wajib mengelola dan menatausahakan barang mllik negarayang berada dalam penguasaannya dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan Undang-Undang (UU)nomor 1 tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara pasal42 menyatakan:(1) Menteri Keuangan mengatur pengelolaan Barang Mllik Negara.(2) Menteri/Pimpinan Lembaga adalah Pengguna Barang bagl kementerian

negara/lembaga yang dipimpinnya.(3) Kepala kantor dalam lingkungan kementerian negara/lembaga adalah

Kuasa Pengguna Barang dalam lingkungan kantor yang bersangkutan.

A. Latar Belakang

PENDAHULUAN

BASI

Page 9: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

2

1. BaganPerkiraanStandaradalah daftar perkiraanbukubesaryangditetapkandan disusunsecara sistematisuntukmemudahkan perencanaan, pelaporananggaran, pembukuan dan pelaporan keuangan pemerintah.

2. BarangMilikNegara, semua barang yang dibeli atau diperoleh atas bebanAPBNatau berasal dari perolehan lainnyayang sah.

3. Catatan atas Laporan Keuangan adalah laporan yang menyajlkaninformasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nllaisuatupos yang disajikandalam LaporanReallsasiAnggaran. Neraca, danLaporanArusKasdalam rangka pengungkapan yang memadai.

4. Ookumen Sumber (OS)adalah dokumen yang berhubungan dengantransaksikeuangan satuan kerja yang digunakan sebagai sumber ataubukti untukmenghasilkandata akuntansi.

5. Jurnal odoloh pencatatan transaksi dimana satu transaksi akanmempengaruhi dua atau lebih perklraan,satu sisisebagai debet dan sisilainnya sebagal kredit.

6. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan

C. Daftar Istilah

AkuntansiPersedlaaniniberlakuuntukseluruhunitorganisasipemerintahpusatyangmengelolapersediaan.Unitorganisasipemerintahtersebutterdlridari:1. Lembaga TinggiNegara;2. Kementerian Negara/Lembaga ndak termasuk dalam ruang lingkup

akuntanslpersediaan ini cdolch:1. PemerintahOaerah;2. BUMN/BUMD;3. BankPemerintahdan Lembaga KeuanganMilikPemerintah.

B. Ruang Lingkup

Sedangkan tujuan penatausahaan persediaan adalah :1. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang persediaan;2. Mengamankan transaksi persediaan melalui pencatatan, pemrosesan

dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten;3. Mendukung penyelenggaraan SAPP yang menghasilkan informasi

persediaan sebagai dasar pertanggungjawaban dan pengambilankeputusan.

memberi petunjuk kepada organisasi yang terkait dalam pelaksanaan pencatatandan pelaparan persediaan agar organisasi tersebut memiliki persepsi yang somasehingga tercapai keseragaman dalam penatausahaan persediaan.

Page 10: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

3

pemerintah yaitu osst utang dan ekuitasdana poda tanggal tertentu7, Nilaiwajaradalah nilaitukcrasetatau penyelesaiankewajibanantara pihak

yang memahami dan berkeinginanuntukmelakukantransaksiwajar.8, Persediaanadalah aset lancar dalam bentuk barang atau periengkapan

yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah.dan borang-barang yang dimaksudkan untukdijual dan/atau diserahkandalam rangka pelayonan kepada mosvorokot

9, SatuanKerlaadalah kuasapengguna anggaran/pengguna barang yangmerupakan bagian dari suatu unit organisaslpada kementerian negara/lembaga yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatuprogram,

10, SistemAkuntansi Instansladalah serangkaian prosedur manual maupunyang terkomputerisasl mulal dari pengumpulan data, pencatatan.pengikhtisaransampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operaslkeuangan pada kementeriannegara/lembaga,

11, SistemAkuntansi Barang Milik Negara adalah subsistem darl SAl yangmerupakan serangkalan prosedur yang saling berhubungan untukmengolah dokumen sumber dalam rangka menghasilkan informasiuntukpenyusunan neraca dan Laporan BMNserta laporan manajerial lainnyasesuaiketentuanyang berloku

12, UnitAkuntansiInstanslocoion unitoroorusos kementerlannegara/lembagayang bersifat fungsional yang melaksanakan fungsi akuntansi danpelaporan keuangan instansiyang terdiridarl UnitAkuntansiKeuangandanUnitAkuntansiBarang,

13. UnitAkuntanslKuasaPenggunaAnggaran. yang selanjutnyadisebut UAKPA,adalah unit akuntansi instansiyang melakukan kegiatan akuntansi danpelaporan tingkat satuan kerlo.

14. UnitAkuntansiKuasa Pengguna Barang. yang selanlutnya disebut UAKPB.adalah satuan kerja/kuasapengguna barang yang memilikl wewenangmengurusdan atau menggunakan BMN.

15. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang. yang selanjutnya dlsebutUAPPB-W.adalah unit akuntansl BMN pada tingkat wilayah atau unitkerja lain yang ditetapkan sebagai UAPPB-Wdan melakukan kegiatanpenggabungan Laporan BMNdari UAKPB.penanggungjawabnya adalahKepala KantorWilayah atau Kepala unit kerja yang ditetapkan sebagalUAPPB-W.

16. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I. yang selanjutnyadisebut UAPPBE1. adalah unit akuntansi BMNpeda tingkat eselon I yangmelakukan kegiatan penggabungan Laporan BMN dari UAPPB-W,danUAKPByang langsung berada dl bawahnya yang penanggungjawabnyaadalah pejabat eselon I.

Page 11: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

4

17. Unit Akuntansi Pengguna Sarong, yang selanjutnya dlsebut UAPB,Qdalahunit akuntansi BMN pada tingkat Kementerian NegarO/Lembaga yangrnelokokon kegiatan penggab\}ngan Laporan BMNdari UAPPB-E1, yangpenanggungjawabnya adalah Menteri/PimpinanLembaga.

Page 12: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

Mekanlsme Penatousahaon Persediaon secoro umum dopot dilihot dolam flowchart sebago! berikut:

Penyajlon perkiraan persediaon dolam Neroco didosarkan pado hasil prosesmopping kJasifikaslBMNsesuot KeputusonMenteriKeuangan nomor 18/KMK.018!l999dengon perkiraan buku besar neroco.

UAKPBmembuat mapping data persedioan berdosarkan Laporan Persediaan danhargo pembelion terakhir yang dlperoleh darl UAKPA.

Laporan Persedlaanpada tingkat UAPPB-Wsampai dengan UAPBdibuat berdasarkanpenggabungan Laporan Persedlaan organisasi BMN di bawahnya dan disajlkandalam Bidang Barong. Sebagoi penggantl BukuPersedlaon poco tlngkat UAPPB-W/UAPPBE1/UAPBodalah arsip Laporan Persediaan dari seluruh organisasl BMN dibowahnyo.

Persedlaan dicatat dalam BukuPersediaan (dalam bentuk kartuj untuk setiap jenisbarang, Berdasarkan soldo per jenis persediaan pada Buku Persediaan dlsusunLaporan Persediaan. Laporan Persediaan dlsusun menurut Subkelompok Barangdan dllaporkan setiap semester. Laporan Persediaan dibuat didasarkan pada soldopada akhir periode pelaporan berdasarkan hasil opname flslk.Laporan Persedlaandari UAKPBdlklrimkan ke UAPPB-W,

Penatausahaan persedlaan dilaksanakan oleh UAKPBsesual dengan PMKnomor59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan PemerintahPusot, Dalam menatausahakan persediaan, UAKPBjuga horus mengacu kepadaKeputusan Menteri Keuangan Republlk Indonesia nomor 18/KMK.018/l999,

A. Mekanisme Penatausahaan Persediaan

PENATAUSAHAAN PERSEDIAAN

BAB II

Page 13: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

6

~nit0 UAKPB UAPPB·W s.d. UAPB

BulananDo«umen lain

untuk pemakaian----

SI

I Pencatatan I

Semesteran

BukuPersediaan

jI Penyusunan I

1Laporan Laporan

Persediaan r-- PersediaanLaporan--e- a~1Mapping

l ----~[J

MEKANISME PENATAUSAHAAN PERSEDIAAN

Page 14: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

7

3. LaporanHasilMappinga. LaporanHasilMapping dibuat setiapakhirsemesterpada suatuperiode

2. LaporanPersediaana. Laporan Persediaandlbuat setlap akhir semesterpada suatu periode

akuntansluntukmelaporkan nilai persediaan pada akhirsemester;b. LaporanPersedlaandibuat oleh Petugasyang menangani persedlaan

dan diketahuioleh penanggung jawab UAKPB;c. Laporan Persediaanhorus memberikan informasi jumlah persediaan

yang rusakatau usang.Persediaanyang telah usangadalah persediaanyang tidak dapat dlmanfaatkan untuk kegiatan operasional bukanhanya karena usianya tapi juga korena sudah ketinggalan teknologiatau ketidaksesuaianspesifikasi.

1. BukuPersediaana. BukuPersediaandibuat dalam bentuk kartu untuk setiap jenis (item)

barang. Pada setiap buku persediaan dicantumkan kode dan uraiansub-sub kelompok barang untuk barang yang dapat diklasifikasikansesuai SKMenkeu nomor 18/KMK.018/1999;

b. Bukupersediaan diisi setiap ada mutasi barang persediaan, sepertipembelian, hibah dan mutasi penggunaan barang persediaan;

c. Setiap akhir tahun perlu diadakan inventorisasi persediaan untukmenentukan kuantitas dari setiap item persedlaan dan selanjutnyabuku persediaan disesuaikanberdasarkanhasil inventorlsasitersebut;

d. BukuPersediaandlkelolaoleh petugas yang menangani persediaan.

Berikutini adalah contoh petunjukpengislandan bentukBukuPersedlaan,LaporanPersedlaan,dan LaporanHasilMapping.

Laporanyang dihasilkan:a. LaporanPersediaan;b. LaporanHasilMapping.

Dokumenyang digunakandalam pelaksanaanpencatatan persediaan adalahseboqolberikut:a. SuratPerintahPencairanDana (SP2D),SuratPerlntahMembayor (SPM)dan

dokumen pendukung lainnya.( Faktur,Kuitansi,Kontrak/SPK,BeritaAcoraSerahTerima);

b. BukuPersediaan.

B. Formulir dan Pelaporan

Page 15: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~--~--~----------------~-

Bentuk format suku Persediaan, Laporan Persediaan, dan toporcnHasHMapping serto pefunjuk pengisiannya dapat dilihat dl halamanberikut:

akuntansi serta setelah membuat Laporan Persedlaan.b. toporon HasllMapping memberikan informasi jumlah nilai serta kuantitas

persediaan berdosorkon Laporan Persedioan yang dlsesuaikan menjadinllal serta kuantitas persediaan berdasarkan Bagan Peri<iroanStandar(PMKnomor 13/PMK.06/2005j.

c. Laporan Persediaan dibuat oleh Petugas yang menangani persediaandan diketahui oleh penanggung jawab UAKPB.

Page 16: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

--------------------------------------------------~9

(17) (18)(16)(15)(14)(13)(12)(10) (11)

: (8b) .

: (9) .

Jenis Barang

Satuan

Kode sub-sub kelompok : ...(8a) ...

: (4) .

: (5) .

Nomor Kartu

Halaman

BUKU PERSEDIAAN

UAKPB : (6) .

KODE UAKPB : (7) .

: (1) .

: (2) .: (3) .

UAPB

UAPPB-E1

UAPPB-W

Page 17: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~----------------------------------------------

No. URAIAN PENGISIAN

1. UAPB Oiisi dengan nama UAPB

2. UAPPB·E1 Oiisi dengan nama UAPPB-E1

3. UAPPB·W Oiisi dengan nama UAPPB-W

4. Nomor Kartu Oiisi dengan nomor kartu

5. Halaman Diisi dengan nomor halaman

6. UAKPB Oiisi dengan nama UAKPB

7. KOOE UAKPB Oiisi dengan kode UAKPB

8.a Kode Sub-sub kelompok Oiisi sesuai dengan KMK 18 untuk jenis barang (8)

8.b Jenis Barang Oiisi dengan jenis (item) Persediaan

9. Satuan Diisi dengan satuan barang

10. No.Urut Oiisi dengan nomor urut pencatatan

11. Tgi Oiisi dengan tanggal transaksi

12. Uraian Diisi dengan Nama Pemasok atau Unit Pemakai

13. Masuk Oiisi dengan jumlah satuan barang persediaan yangmasuk

14. Harga Beli/Perolehan Oiisi dengan harga barang persatuan yang masuk

15. Keluar Oiisi dengan jumlah satuan barang persediaan yangkeluar

16. Saldo Jumlah Oiisi dengan jumlah saldo barang persediaan

17. Saldo Nilai Diisi dengan nilai barang persediaan yaitu saldopersediaan dikalikan dengan harga beli/perolehanterakhir

18. Paraf Oiisi dengan paraf dan nama petugas yang mengelolabarang persediaan

PETUNUJUK PENGISIAN BUKU PERSEDIAAN

Page 18: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

--------------------------------------------------~ 11

NIP.: (17) ...: (17)..

NamaNIP

: (16) ...: (16) ...

Nama

... (15) ... , ...Petugas Pengelola PersediaanMengetahui,

Penanggungjawab UAKPBKepala ...(16) ...

Keterangan:1. Persediaan senilai Rp (13) dalam kondisi rusak.2. Persediaan senilai Rp (14) dalam kondisi usang.

... (12) ...Jumlah

(1(1(9)

NilaiPer .... (8)

Subkelompok Barang

: (6) .

: (7) .UAKPBKODE UAKPB

LAPORAN PERSEDIAANSemester: ...(4) ...

Tahun Anggaran: ... (5)...

: (1) ...

: (2) .: (3) .

UAPB

UAPPB-E1

UAPPB-W

Page 19: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

QV~--~---------------------

No. URAIAN PENGISIAN

1. UAPB Oiisidengan nama dan kode UAPB

2. UAPPB·E1 Oiisi dengan nama dan kode UAPPB·E1

3, UAPPB·W Oiisi dengan nama dan kode UAPPB·W

4. Semester Oilsi dengan semester yang dilaporkan

5. Tahun Anggaran Oiisl dengan tahun anggaran yang dilaporkan

6. UAKPB Oiisi dengan nama UAKPB

7. KOO!: UAKPB Oiisi dengan kode UAKPB

8. Nilai Per tanggal Olisi dengan tanggal akhir dari suatu semester

9. Kode Subkelompok Barang Oiisi dengan subkelompok barang

10. Nama Subkelompok Barang Oiisi dengan uraian bidang barang

11. Nilai Oiisi dengan nilai persediaan

12. Jumlah Oiisi dengan jumlah pada kolom 3

13. Persediaan dalam kondisi Oiisi dengan total nilai persediaan yang kondisinyarusak rusak

14. Persediaan dalam kondisi Oiisi dengan total nllal persediaan yang kondisir1yausang usang

15. Tempat dan tanggal Oiisi dengan tempat dan tanggal pembuatan laporan

16. Penanggungjawab UAKPB Oiisi dengan nama, NIP dan tanda tangan pehgelolapersediaan

17. Petugas Pengelola Oiisi dengan jabatan, nama, NIP dan tanda tanganPersediaan penanggungjawab UAKPB

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN PERSEDIAAN

Page 20: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

------------------------------------~----------~C§0

Nama: (17) ...

NIP : (17)..

: (16) .

: (16) .

Nama

NIP

... (15).......Petugas Pengelola PersediaanMengetahui.

Penanggungjawab UAKPB

Kepala ...(16) ...

Klaslfikasi Menurut

SK Menkeu NO.18IKMK.018f1999Bagan Perkiraan Standar SABMN

Kode NamaUralan Jumlah Kode Perkiraan JumlahBarang

(8) (9) (10) (11) (12) (13)

Jumlah (14) Jumlah (14)

UAKPB : (6) ...

KODE UAKPB : (7) ...

HASIL MAPPING

Semester: ...(4) .Tahun Anggaran: (5) ...

UAPB : (1) .

UAPPB-E1 : (2) .UAPPB-W : (3) ...

Page 21: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~----~--------------------

No. URAIAN PENGISIAN

1. UAPB Diisi dengan nama UAPB

2. UAPPB-E1 Diisi denqan nama UAPPB-E1

3. UAPPB-W Diisi dengan nama UAPPB-W

4. Semester Diisi dengan semester yang dilaporkan

5. Tahun Anggaran Diisi dengan tahun anggaran yang dilaporkan

6. UAKPB Diisi dengan nama UAKPB

7. KODE UAKPB Diisi dengan kode UAKPB

8. Kode Barang Diisi dengan kode barang (sd. Sub kelompok)Diisi berdasarkan buku persediaan

9. Uraian Barang Diisi dengan uraian barang

10. Jumlah Diisi berdasarkan jumlah dari buku persediaan sesuaidencan klasifikasi sub-sub kelompok.

11. Kode Barang Diisi dengan kode barang

12. Uraian Barang Diisi dengan uraian barang

13. Jumlah Diisi dengan jumlah barang

14. Jumlah Diisi dengan jumlah pada kolom 10 dan kolom 13

15. Tempat dan tanggal Diisi dengan tempat dan tanggal pembuatan laporan

16. Penanggung jawab UAKPB Dilsi dengan nama, NIP dan tanda tangan pengelola_persediaan

17. Petugas Pengelola Diisi dengan jabatan, nama, NIP dan tanda tanganPersediaan cenanccunc jawab UAKPB

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN HASIL MAPPING

Page 22: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

--------------------------~QV

Kebijakan akuntansi mencakup pengertian, pengakuan, pengukuran, danpengungkapanpospersediaandalam LaporanKeuangan.1. PengertianPersediaan

Secara umum Persediaanadalah merupakan aset yang berwujud yangmeliputi:a. Barang atau perlengkapan (supplies)yang digunakan dalam rangka

kegiatan operasional pemerintah;b. Bahan atau perlengkapan (supplies)yang digunakan dalam proses

produksi;c. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau

diserahkankepada masyarakat;d. Barangyang dlsimpan untukdijual atau diserahkankepada masyarakat

dalam rangka kegiatan pemerintahan.Persediaanjuga mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dandisimpan untukdigunakan, misalnya barang habis pakai seperti alat tuliskontor,barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, danbarang bekas ookcl seperti komponen bekas.Persediaandapat meliputi:a. Barangkonsumsi;b. Amunisi;c. Bahan untukpemeliharaan;d. Sukucadang;e. Persediaanuntuktujuan strategls/berjaga-jaga;f. Pitacukot dan leges;g. Bahanbaku;h. Barangdalam proses/setengahjadi;i. Tanah/bangunanuntukdijual atau diserahkankepada masyarakat;j. Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada

masyarakat.Persediaanuntuktujuanstrategisseperticadangan energi (misalnyaminyak)atau untuk tujuan berjaga-jaga seperti cadangan pangan (misalnyaberas), barang-barang dimaksud diakui sebagai persedlaan. Hewandantanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat antara lainberupa sopi. kudo. ikan,benih padi, dan bibit tanaman.

A. Kebijakan Akuntansi

AKUNTANSI PERSEDIAAN

BABIII

Page 23: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~~~~----------------------------~------------

4. PengungkapanPersediaonPersediaandisajikandi neraca sebesarnilai moneternyq dan dlungkapkandalam Catatan atas toeoron Keuangan (CaLK),berupa:

3. Pengukuran PersediaanPersediaan disajlkan sebesar:a. Siaya perolehon apabila diperoleh dengan pembelian Siaya perolehan

persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biayapenanganan dan blaya lainnya yang secara langsung depotc;libebankon podo perolehon persedlaan. Potongan harga, rabat, danlainnya yang serupa mengurangi biaya perolehan. Nilal pembelianyang dlgunakan adalah biaya perolehan persedioan yang terokhirdiperoleh. Sarong persedlaan yang memiliki nilal nominal yangdimaksudkan untuk dijual, seperti pita cukol, dinilal dengen biayaperolehon terakhir.

b. Siaya standar apabila dlperoleh dengan memproduksi sendirl Siayastandar persediaan meliputi blaya langsung yang terkait denganpersediaan yang diproduksi dan biaya overhead tetap dan variabelyang dialokaslkon secara sistematls, yang terjadi dolcrn proses konverslbehan menjadl persediaan.

C. Nilai wajar, apabila diperoleh dengon cora lainnya seperti donasi!rornposen Harga/nilal wajar persediaan meliputl n1laltukar aset ataueerwelesoton kewajibanantar plhakyang memahami dan berkeinglnanmelakukan tronsoksi wajar. Persediaan hewan dan tanoman yangoikembangbiakkan serta persedioan yang dlperoleh dengon coralainnya sepertl donasl/rampasan dinllai dengan menggunakan nila!wajar.

Podo akhir periods okontonst persedloan oicotot berdasarkan hasilinventarlsasi fisikoPersediaan bohon baku dan perlengkopan yang dimilik.iproyek swakelola dan dibebankan ke suatu perkiraan aset untuk kontruksidalam pengerjqan, tidak dlmasukkan sebago I persediaan.

2. Pengakuan PersediaanPersediaan diakul pad a soot potensl manfaat ekonomi masa depandlperoleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapatdlukur dengan andal. Persedloon diakui pada saat diterlma otou hakkepemllikannya oon/otou kepenguasaannya berpindah.

Persediaon qengan kondlsl rusak atau usang tidak dilaporkan dalamneroco. tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Page 24: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

---------------------------------------------------;17

Setiap semester neroco beserta CalK dikirimkan kepada unit akuntansl keuanganlevel otosnvo. SiklusAkuntansi Persediaan (flowchat) dapat dilihat di halamanberikut:

Untuk UAKPAyang belum menggunakan aplikasi persediaan, pada setiap akhirsemester horus membuat jurnal aset untuk mencatat nilal persediaan berdasarkanlaporan Persediaaan dan laporan Hasil Mapping yang dlterima dari UAKPB,Nilai rupiah yang dicantumkan dalam jurnal adalah nilai rupiah persediaan hasilmapping, Jurnal tersebut direkam melalui Aplikasi SAKuntuk menyusun laporanKeuangan berupa Nerccc. Hasilmapping disajikan dalam Colk.

Akuntansipersediaan oleh UAKPBdapat dilakukansecara manual atau menggunakanoplikosi persediaan, maksudnya:1, Apabila akuntansi persediaan sudah dilakukan dengan menggunakan

aplikasi persediaan maka jurnal penyesuaian persediaan akan terbentuksecara otomatis dari sistem aplikas persedloon. UAKPBmenglrimkan filedata jurnal penyesuaian kepada UAKPA.

2, Apabila akuntansi persediaan belum menggunakan aplikasi persediaan,maka jurnal penyesuaian persediaan dlbuat dengan menggunakan formulirjurnal aset [FJA] oleh AKPA.Selanjutnya UAKPAmerekam data persediaanmenggunakan aplikasi SAltingkat Satuan Kerja,

B, Siklus Akuntansl Persediaan (Flowchart)

Sedangkan untuk persediaan bahan baku dan perlengkapan yangdimilikl proyek swakelola dan dlbebankan ke suatu perkiraan aset untukkontruksi dalam pengerjaan, tidak dimasukkan sebagai persediaan,

a, Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persedlaan;b, Penjelasan lebih lcnlut persediaan seperti barang atau perlengkapan

yang digunakan dalam pelayo nan masyarakat. barang atauperlengkapan yang digunakan dalam proses produksi, barang yangdisimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat. dan borangyang masih dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual ataudiserahkan kepada masyarakat;

c. Kondisl persediaan;d. Hal-hal lain yang perlu diungkqpkan berkaitan dengan persediaan,

misalnya persediaan yang diperoleh melalui hibah atau rornposon.

Page 25: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

Neraca

I Merekam Nilai Persediaan J

1~

ICetak Neraca IBuatCALK

~~------------------------------------------------

Neraca

Ju~~~~__ Iperse~

I Membual Jurnal persediaan sesuai data ISaldo persediaan. unit dan nilai J

9

Semesteran

Semesteran

UAPPA-W s.d. UAPAUAKPA

SIKLUS AKUNTANSI PERSEDIAAN

Page 26: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

------------------------------------------------~~

UAKPBmembuat mapping data persediaan berdasarkanharga pembelianyang diperoleh dari UAKPA.Hasilmapping tersebut digunakan sebagaidasarpenyajian nilaiperkiraanpersediaan dalam nercco, FormatmappingBPStercantum pada haiaman 3D.

2. Mapping BPSSetelah kode barang persediaan disesuaikan dengan KMK nomor 18/KMK.Ol811999, UAKPBmelakukanmapping atas kode barang persediaanterhadap kode barong sesuaiPMKnomor 13/PMK.06/2005tentang BaganPerkiraanStandar.

1. KMK Nomor 18/KMK.018/1999tentang Kodefikasi Barang Milik NegaraSetelahUAKPBmelakukan inventarisasifislk.hal yang selanjutnyadilakukancdoloh menyesuaikan kode bcirang.persediaan berdosarkan KMKnomor18/KMK.018/1999tentang KodefikasiBarang MilikNegara. Kode barangpersediaan yang tercantum dalam KMK nomor 18//KMK.018/l999dimulai dengan kode golongan, kode bidang, kode kelornpok. kode subkelornpok dan kode sub-subkelompok. Kode borang persediaan dlrnulo'dengan kode golongan 4 (empat), seperti kode barang persediaan yangtercantum pada haloman 20.

C. Proses Akuntansi

Page 27: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~----------------~------------------~----~--

Kode Kode Kode Kode Kode Satuan Uralan Sub SubGol Bidang Kelompok Sub SubSub Kelompok

Kelompok Kelompok4 01 01 01 001 Buah ASPAL4 01 01 01 002 Buah SEMEN4 01 01 01 003 Buah KACA4 01 01 01 004 Buah PASIR4 01 01 01 005 Buah BATU4 01 01 01 006 Buah CAT4 01 01 01 007 Buah SENG4 01 01 01 008 Buah BAJA4 01 01 01 009 Buah ELECTRO DALAS4 01 01 01 010 Buah PATOK BETON4 01 01 01 011 Buah TIANG BETON4 01 01 01 012 Buah BESI BETON4 01 01 01 013 Buah TEGEL4 01 01 01 014 Buah GENTENG4 01 01 01 015 Buah BIS BETON4 01 01 01 016 Buah PLAT4 01 01 02 001 Buah KAPORIT4 01 01 02 002 Buah TAWAS4 01 01 02 003 Buah KAPORTOHOR4 01 01 02 004 Buah KARBIT4 01 01 02 005 Buah PUPUK4 01 01 02 006 Buah ZATASAM4 01 01 02 007 Buah NITROGENCAIR4 01 01 02 008 Bvah RESIN4 01 01 02 Q09 Buah PEPTISIDA4 01 01 02 010 Buah ASAM SULFAT4 01 01 02 011 Buah FUMISIDA4 01 01 02 012 Buah INSEKTISIDA4 01 01 02 013 Buah HERBISIDA4 01 01 02 014 Buah BAHAN KIMIA NUKLIR4 01 01 03 001 Buah ANFO4 01 01 03 002 Buah DETONATOR4 01 01 03 003 Buah DINAMIT4 01 01 03 004 Buah GELATINE4 01 01 03 005 Buah SUMBU LEDAKIAPI4 01 01 04 001 Buah BAHAN BAKAR

MINYAK4 01 01 04 002 Buah MINYAK PELUMAS4 01 01 04 003 Buah MINYAK HYOROLIS4 01 01 04 004 Buah BAHAN BAKARGAS4 01 01 04 005 Buah BATUBARA4 01 01 05 001 Buah KAWAT4 01 01 05 002 Buah KAYU4 01 01 05 003 Buah LOGAM/METALORGI4 01 O~ 05 004 Buah LATEX4 01 01 05 005 Buah BIJI PLASTIK4 01 01 05 006 Buah KARET

KODE BARANG PERSEDIAAN

Page 28: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

--------------------------------------------------~

4 01 01 06 001 Buah URANIUM - 2334 01 01 06 002 Buah URANIUM - 2354 01 01 06 003 Buah URANIUM - 2384 01 01 06 004 Buah PLUTONIUM (F'U)4 01 01 06 005 Buah NEPTARIM (NP)4 01 01 06 006 Buah URANIUM DIOKSIDA4 01 01 06 007 Buah THORIUM4 01 02 01 001 Buah SUKU CADANGALAT

ANGKUTANDARATBERMOTOR

4 01 02 01 002 Bllah SUKU CADANGALATANGKUTAN DARATTAK BERMOTOR

4 01 02 01 003 8uah SUKU CADANGALATANGKUTAN APUNGBERMOTOR

4 01 02 01 004 Buah SUKUCADANG ALATANGKUTAN APUNGTAK BERMOTOR

4 01 02 01 005 Buah SUKU CADANGALATANGKUTAN UDARABERMOTOR

4 01 02 02 001 Buah SUKU CADANGALATBESAR DARAT

4 01 02 02 002 Buah SUKU CADANGALATBESARAPUNG

4 01 02 02 003 BU<lh SUKUCADANG ALATBESARBANTU

4 01 02 03 001 Buah SUKU CADANGALATKEDOKTERAN UMUM

4 01 02 03 002 Buah SUKU CADANGALATKEDOKTERAN GIGI

4 01 02 03 003 Buah SUKU CADANGALATKEDOKTERANKELUARGABERENCANA

4 01 02 03 004 Buah SUKU CADANGALATKEDOKTERAN BEDAH

4 01 02 03 005 Buah SUKU CADANGALATKEDOKTERANKEBIDANAN DANPENYAKITKANDUNGAN

4 01 02 03 006 Buah SUKU CADANGALATKEDOKTERAN THT

4 01 02 03 007 Buah SUKU CADANGALATKEDOKTERANMATA

4 01 02 03 008 Buah SUKU CADANGALATKEDOKTERANPENYAKIT DALAM

4 01 02 03 009 Buah SUKU CADANGALATKEDOKTERANALATKESEHATAN ANAK

Page 29: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

(§)~------------------------------------------------

Kode Kode Kode Kode Kode Satuan Uraian Sub SubGol Bidang Kelompok Sub SubSub Kelompok

Kelompok Kelompok4 01 02 03 010 Buah SUKU CADANGALAT

KEDOKTERANPOLlKLINIK SET

4 01 02 03 011 Buah SUKUCADANG ALATKEDOKTERANUNTUKPENDERITA CACATTUBUH

4 01 02 03 012 Buah SUKU CADANGALATKEDOKTERANSYARAF

4 01 02 03 013 Buah SUKU CADANG ALATKEDOKTERANJANTUNG

4 01 02 03 014 Buah SUKUCADANG ALATKEDOKTERAN NUKLlR

4 01 02 03 015 Buah SUKU CADANGALATKEDOKTERANRADIOLOGI

4 01 02 03 016 Buah SUKU CADANGALATKEDOKTERANKULlTDAN KELAMIN

4 01 02 03 017 Buah SUKU CADANGALATKEDOKTERANUGD

4 01 02 03 018 Buah SUKU CADANG ALATKEDOKTERANHEMATOLOGI

4 01 02 03 019 Buah SUKUCADANG ALATKEDOKTERAN HEWAN

4 01 02 04 001 Buah SUKUCADANG ALATLABORATORIUMKIMIAAIRTAKNIKPENYEHATAN

4 01 02 04 002 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMMICROBIOLOGI PENYEHATAN

4 01 02 04 003 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMHIDROKIMIA

4 01 02 04 004 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUM MODELHIDROLIKA

4 01 02 04 005 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMBATUAN/GEOLOGI

4 01 02 04 006 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUM BAHANBANGUNANKONSTRUKSI

4 01 02 04 007 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMASPAL,CAT DAN KIMIA

Page 30: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

---------------------------------------------------423

Kode Kode Kode Kode Kode Satuan Uraian Sub SubGol Bidang Kelompok Sub SubSub Kelompok

Kelompok Kelompok4 01 02 04 008 Buah SUKU CADANG ALAT

LABORATORIUMMEKANIKATANAH DANBATUAN

4 01 02 04 009 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMCOCOKTANAM

4 01 02 04 010 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUM LOGAM,MESIN DAN LlSTRIK

4 01 02 04 011 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUM UMUM

4 01 02 04 012 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMMICROBIOLOGI

4 01 02 04 013 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMKIMIA

4 01 02 04 014 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMPATOLOGI

4 01 02 04 015 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMIMMUNOLOGI

4 01 02 04 016 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMFILM

4 01 02 04 017 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMRADIOISOTOP

4 01 02 04 018 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMMAKANAN

4 01 02 04 019 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMAERODINAMIKA

4 01 02 04 020 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMSTANDARISASIKALiBERASI DAN INST

4 01 02 04 021 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMFARMASI

4 01 02 04 022 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMPEMANTAUAN KUALITASUDARA

4 01 02 04 023 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUM FISIKA

Page 31: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~r--------------------------------------------------

Kode Kode Kode Kode J<ode Satuan Uraian Sub SubGol Bidang Kelompok Sub SubSub Kelompok

Kelompok Kelompok4 01 02 04 024 Buah SUKU CADANG ALAT

LABORATORIUMHIDRODINAMIKA

4 01 02 04 025 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMPENGKAJIAN TEKNIKPANTAI

4 01 02 04 026 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMKEMATOLOGI

4 01 02 04 027 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMPROSES PELEBURAN

4 01 02 04 028 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMPASIR

4 01 02 04 029 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMPROSES PEMBUATANCETAKAN

4 01 02 04 030 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMPROSES PEMBUATANPOLA

4 01 02 04 031 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMMETALOGRAPHY

4 01 02 04 032 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMPROSES PENGELASAN

4 01 02 04 033 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUM UJIPROSES PENGELASAN

4 01 02 04 034 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMPROSES PEMBUATANLOGAM

4 01 02 04 035 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMMETROLOGIE

4 01 02 04 036 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMPROSES PELAPISANLOGAM

4 01 02 04 037 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMPROSES PENGOLAHANPANAS

Page 32: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

--------------------------~GV

Kode Kode Kode Kode Kode Satuan Uraian Sub SubGol Bidang Kelompok Sub SubSub Kelompok

Kelompok Kelompok4 01 02 04 038 Buah SUKU CADANGALAT

LABORATORIUMPROSESTEKNOLOGITEKSTIL

4 01 02 04 039 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMUJITEKSTIL

4 01 02 04 040 Buah SUKUCADANG ALATLABORATORIUMPROSES TEKNOLOGIKERAMIK

4 01 02 04 041 Buah SUKUCADANG ALATLABORATORIUMPROSES TEKNOLOGIKULIT KARET

4 01 02 04 042 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMUJIKULIT KARET DANPLASTIK

4 01 02 04 043 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUM ALATUJI KERAMIK

4 01 02 04 044 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMPROSESTEKNOLOGISELULOSA

4 01 02 04 045 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUM PASKAPANEN

4 01 02 04 046 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMPERTANIAN

4 01 02 04 047 Buah SUKUCADANG ALATLABORATORIUMKUALITASAIR

4 01 02 04 048 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMELEKTRONIKA DANDAYA

4 01 02 04 049 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMENERGI SURYA

4 01 02 04 050 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMKONVERSIBATUBARADAN BIOMA

4 01 02 04 051 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMOCEANOGRAFI

Page 33: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~--'-----------------------------------------------

Kode Kode Kode Kode Kode Satuan Uraian Sub SubGol Bidang Kelompok Sub SubSub Kelompok

Kelompok Kelompok4 01 02 04 052 Buah SUKU CADANGALAT

LABORATORIUMPERAIRAN

4 01 02 04 053 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMBIOLOGI

4 01 02 04 054 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMGEOFISIKA

4 01 02 04 055 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMTAMBANG

4 01 02 04 056 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMTAMBANGPROSESfTEKNIK KIMIA

4 01 02 04 057 Buah SUKUCADANG ALATLABORATORIUMPROSES INDUSTRI

4 01 02 04 058 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMKESEHATAN KERJA

4 01 02 04 059 Buah SUKU CADANGALATLABORATORIUMKEARSIPAN

4 01 02 04 060 Buah SUKUCADANG ALATLABORATORIUMLAINNYA

4 01 02 05 001 Buah SUKU CADANGALATPEMANCAR MF/MW

4 01 02 05 002 Buah SUKU CADANGALATPEMANCAR HF/SW

4 01 02 05 003 Buah SUKU CADANGALATPEMANCAR FHF/MF

4 01 02 05 004 Buah SUKUCADANG ALATPEMANCAR UHF

4 01 02 05 005 Buah SUKU CADANGALATPEMANCARSHF

4 01 02 06 001 Buah SUKU CADANGALATSTUDIO

4 01 02 06 002 Buah SUKU CADANGALATKOMUNIKASI

4 01 02 07 001 Buah SUKU CADANGALATPENGOLAHANTERNAKDANTANAMAN

4 01 02 07 002 Buah SUKU CADANGALATPEMELIHARAANTANAMANIlKANfTERNAK

Page 34: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

--------------------------------------------------~

Kode Kode Kode Kode Kode Satuan Uraian Sub SubGol Bidang Kelompok Sub SubSub Kelompok

Kelompok Kelompok4 01 02 07 003 Buah SUKU CADANGALAT

PANEN4 01 02 07 004 Buah SUKU CADANGALAT

PENYIMPANANHASILPERCOBAANPERTANIAN

4 01 02 07 005 Buah SUKU CADANG ALATLABORATORIUMPERTANIAN

4 01 02 07 006 Buah SUKUCADANG ALATPROSSESING

01 02 07 007 Buah SUKUCADANG ALATPASKA PANEN

4 01 02 07 008 Buah SUKUCADANG ALATPRODUKSI

4 01 02 08 001 Buah SUKUCADANG ALATBENGKEL BERMESIN

4 01 02 08 002 Buah SUKUCADANG ALATBENGKEL TIDAKBERMESIN

4 01 03 01 001 Buah ALATTULIS4 01 03 01 002 Buah TINTA TULIS. TlNTA

STEMPEL4 01 03 01 003 Buah PENJEPIT KERTAS4 01 03 01 004 Buah PENGHAPUS/KOREKTOR4 01 03 01 005 Buah BUKUTULIS4 01 03 01 006 Buah ORDNER DANMAP4 01 03 01 007 Buah PENGGARIS4 01 03 01 008 Buah CUTTER4 01 03 01 009 Buah PITA MESIN KETIK4 01 03 01 010 Buah ALAT PEREKAT4 01 03 02 001 Buah KERTAS HVS4 01 03 02 002 Buah BERBAGAIKERTAS4 01 03 02 003 Buah KERTAS COVER4 01 03 02 004 Buah AMPLOP4 01 03 02 005 Buah KOP SURAT4 01 03 03 001 Buah TRANSPARANT SHEET4 01 03 03 002 Buah TINTACETAK4 01 03 03 003 Buah PLATCETAK4 01 03 03 004 Buah STENSIL SHEET4 01 03 03 005 Buah CHENICAUBAHAN KIMIA

CETAK4 01 03 03 006 Buah FILM CETAK4 01 03 04 001 Buah CONTINUOUS FORM4 01 03 04 002 Buah COMPUTER

FILEITEMPAT DISKET4 01 03 04 003 Buah PITA PRINTER4 01 03 04 004 Buah TlNTAlTONER PRINTER4 01 03 04 005 Buah DISKET

Page 35: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~r-------------------------------------------------

Kode Kode Kode Kode Kode Satuan Uraian Sub SubGol Bidang Kelompok Sub SubSub Kelompok

Kelompok Kelompok4 01 03 05 001 Buah SAPU DAN SIKAT4 01 03 05 002 Buah ALAT-ALAT PEL DAN LAP4 01 03 05 003 Buah EMBER, SLANG, DAN

TEMPATAIR LAINNYA4 01 03 05 004 Buah KESET DAN TEMPAT

SAMPAH4 01 03 05 005 Buah KUNCI, KRAN DAN

SEMPROTAN4 01 03 05 006 Buah ALAT PENGIKAT4 01 03 05 007 Buah PERALATAN LEDENG4 01 03 05 008 Buah BAHANKIMIA UNTUK

PEMBERSIH4 01 03 05 009 Buah ALAT UNTUK MAKAN

DANMINUM4 01 03 05 010 Buah KAOSLAMPU

PETROMAK4 01 03 05 011 Buah KACA LAMPU

PETROMAK4 01 03 05 012 Buah PERABOTKANTOR

LAINNYA4 01 03 06 001 Buah KABEL LlSTRIK4 01 03 06 002 Buah LAMPU LlSTRIK4 01 03 06 003 Buah STOP KONTAK4 01 03 06 004 Buah SAKLAR4 01 03 06 005 Buah STACKER4 01 03 06 006 Buah BALAST4 01 03 06 007 Buah STARTER4 01 03 06 008 Buah vrrnsc4 01 03 06 009 Buah ACCU4 01 03 06 010 Buah BATU BATERAI4 02 01 01 001 Buah KOMPONEN JEMBATAN

BAILLEY4 02 01 01 002 Buah KOMPONEN JEMBATAN

BAJA PREFAB4 02 01 02 001 Buah KOMPONEN JEMBATAN

PRATEKAN PREFAB4 02 01 03 001 Buah DINAMOAMPER4 02 01 03 002 Buah DINAMO START4 02 01 03 003 Buah TRANSMISI4 02 01 03 004 Buah INJECTION PUMP4 02 01 03 005 Buah KARBURATOR UNIT4 02 01 03 006 Buah MOTOR HIDROLIK4 02 01 03 007 Buah ENGINE BENSIN4 02 01 03 008 Buah ENGINE DIESEL4 02 01 04 001 Buah KOMPONEN RAMBU-

RAMBU DARAT4 02 01 04 002 Buah KOMPONEN RAMBU-

RAMBU UDARA4 02 01 05 001 Buah BLADE

Page 36: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

--------------------------------------------------~

Kode Kode Kode Kode Kode Satuan Uraian Sub SubGol Bidang Kelompok Sub SubSub Kelompok

Kelompok Kelompok4 02 01 05 002 Buah BOOM4 02 01 05 003 Buah BUCKET4 02 01 05 004 Buah SCARIFIER4 02 02 01 001 Buah DCI FILTER4 02 02 01 002 Buah PIPAAIR BESI TUANG4 02 02 02 001 Buah AC P 104 02 02 02 002 Buah AC P 154 02 02 02 003 Buah AC P 2,04 02 02 02 004 Buah A C P 2,54 02 02 02 005 Buah A C P 3,04 02 02 03 001 Buah PIPABAJA GELOMBANG4 02 02 03 002 Buah PIPABAJA KONSTRUKSI

(CSP)4 02 02 03 003 Buah PIPABAJA LAPIS

POLYETHELENE4 02 02 03 004 Buah PIPABAJA LAPISSENG

(GIPl4 02 02 04 001 Buah FinER PIPABETON

PRATEKAN4 02 02 04 002 Buah PIPABETON PRATEKAN4 02 02 05 001 Buah FinER PIPAFIBER

GLASS4 02 02 05 002 Buah PIPAFIBER GLASS4 02 02 06 001 Buah PIPAPLASTIKPVC4 02 02 06 002 Buah UPVCFlnER4 03 01 01 001 Buah KOMPONENJEMBATAN

BAJA BEKAS4 03 01 01 002 Buah KOMPONENJEMBATAN

PRATEKAN BEKAS4 03 01 01 003 Buah KOMPONEN PERALATAN

BEKAS4 03 01 01 004 Buah AnACHMENT BEKAS4 03 01 01 005 Buah KOMPONEN BEKAS

LAINNYA4 03 01 02 001 Buah PIPAAIRBESITUANG

BEKAS4 03 01 02 002 Buah PIPAASBES SEMEN

BEKAS4 03 01 02 003 Buah PIPABAJA BEKAS4 03 01 02 004 Buah PIPABETON PRATEKAN

BEKAS4 03 01 02 005 Buah PIPAFIBERGELAS

BEKAS4 03 01 02 006 Buah PIPAPLASTIKPVC

(UPVC)BEKAS4 03 01 02 007 Buah PIPABEKAS LAINNYA

Page 37: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

(§0-------------------------------------------------

Klasifikasi Menurut

SK Menkeu NO.18/KMK.018/1999Bagan Perkiraan Standar SABMN

KodeUraian Kode Nama Perkiraan

Barang

4 Persediaan 1151 PerseCliaan11511 Persediaanuntuk Bahan

4.01.03.01",",T,II,K""" ~

Operasional

4.01.03.02 Kertas danCover4.01.03.03 Bahan Cetak 115111 BarangKonsumsi4.01.03.04 Bahan Komputer4.01.03.06 Alat Listrik4.01.01.03 Bahan Peledak 115112 Amunlsl

4.01.03.05 Perabot Kantor 115113 Bahan untuk Pemeliharaan4.01.02.00 Suku Cadang 115114 Suku Cadang

Belumdiatur dalam SK Menkeu 11512 Persediaanuntuk dijuallNO.18/KMK.018/1999 diserahkankepada Masyarakat

115121 Pita Cukal, MeteraiClanleges115122 Tanahdan Bangunan untuk

dijual atau diserahkankepadaMasyarakat

115123 Hewan dan Tanaman untukdijual atau diserahkankepadaMasyarakal

4.01.01.01 ,,"", " .... 'M doe Konstruksit4.01.01.02 BahanKimia 11513 Persediaan Bahanuntuk Proses

4.01.01.04 Bahan Bakar dan Pelumas Produksl

4.01.01.05 Bahan Baku 115131 Bahan Baku

4.01.01.06 BahanKimia Nuklir

Belumdiatur dalam SK MenkeuNo.18/KMK.018/1999 115132 Barang dalam Proses

11519 Persediaan BahanLainnya

Belumdiatur dalam SKMenkeu 115191 Persediaan untuk tujuan tretegislNo.18/KMK.018/1999 be~aga-jaga

4.02.01.00 Komponen }-4.02.02.00 Pipa 115192 Persediaan Lainnya4.03.01.00 KomponenBekas dan PipaBeka

MAPPING KlASIFIKASI PERSEDIAAN KE PERKIRAAN BUKU BESAR ASET

Page 38: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

------------------------------------------------~31

Jurnal persediaan selonlumvodituangkan dalam formulir jurnal aset (FJA)sebagai dokumen sumber perekaman data. Bentukformat jurnalaset (FJA)dan petunjuknyadapat dilihat di halaman berlkut.

Dimana:NP Nilaiper jenispersediaan pada tanggal NeracaQP: kuantitas/jumlahpersediaan pada tanggal pelaporan (dalam unit)

berdasarkan Laporan Persediaan HP : harga pembelian terakhlrpersediaan (dalam rupiah per unit).berdasarkanfakturpembelian

Nllaiper jenispersediaan dihitung sebagai berikut :NP= QPxHP

Jenis-jenispersediaan dalam jurnal standar mengacu kepada klasiflkaslpersediaan sesuaidengan BPS.

No Uraian Debet Kredit

1. MencatatNilaiawalpersediaanJenisPersediaan Xxx

CadanganPersediaan Xxx2 Mencatatpenambahannilaipersediaan

JenisPersediaan XxxCadanganPersediaan Xxx

3 MencatatpengurangannilaipersediaanCadanganPersediaan xxx

janis Persediaan xxx

Bentuk lurnol persediaan sebagai berikut :

3. Jurnal PersediaanJurnal adalah pencatatan transaksi pertama kal! dimana satu transakslakan mempengaruhi duo atau lebih perkiraan. satu sisisebagai debet dansisi lainnya sebagal kredit. Satuan kerja membuat jurnal persediaan agardapat menyajikan nilai persediaan dalam neraca.

Page 39: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~------------------------------

10~s:Q)-0 i\i(ij 0>::::J 0>..0 C(5 ~

Crn~:;;::Ng ffi

0... ~~Q)"C

~

Crn-s C@ rn

0> 2Q) C"C ~ ::l ~.gS o ~Q)Q)~o..~~ z

rnco.>-ee ro 2.~ -a; "m s:1G1-...J rn ~(f)-- 'is.~Q)Q) ::::J ~ ;::::-Q) (f) (f) 0::0...«« ~~000 s:

.s10

rn ro E i\iE >- rn 0>OJ;: _Ct5 X- 0><1).0 ~ C

C E is ~Q) Q)0..0...

~ rn ~o~~rnrn=:»: s:C

_rnrnQ) "C "C~ (f) C C

C rn «Q)<I)

I- Q) 0> _IDID 0>E 0> rn,_,_W EU""O C(/) ::::J C rn

-'" i\i -c ::::J (f) (f)-e( 0 0> C

...., rn rn,2 C...J 0 0) ::::J (f)~~o... rne( , C .s:: '2 ~Z °lOrn~rn~ Q) :;;::0::: Z~I-!£_I-t:. ""'000 ffi;::) 0......., rn c;;-o::: E ~:::::i rn co::l Z

==C

~0::: rn0 .~ s:u.. ::l Q)

-0'5 i\i'S' 0>Qi 0>

Cen rnis I-

Page 40: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

---------------------------GV

No. URAIAN PENGISIAN

1. Kementerian Negaral Oiisi dengan kode dan uraian KementerianLembaga Negara/Lembaga.

2. Eselon I Oiisi dengan kode dan uraian Eselon I

3. Wilayah Disi dengan kode dan uraian wilayah/propinsi.

4. Satuan Kerja Oiisi dengan kode/uraian satuan kerja.

5. No.Dokurnen Oiisi dengan no. dokumen yang ditetapkan untukFormulir Jurnal Aset. Nomor Formulir Jurnal Asetditetapkan oleh setiap unit akuntansi pembuat FormulirJurnal Aset dengan menggunakan format"BABTOOOOO" dimana BA = kode 2 digit KementerianNegara/Lembaga, B = bulan, T = tahun, dan 00000 =no. urut.

6. Tanggal Oiisi dengan tanggal pembuatan laporan sbb :

HH - SS-TTTT

~TWU"Bulan

Tanggal

7. Tahun Anggaran Oiisi dengan periode tahun anggaran yang dilaporkan.

8. Periode/Bulan Oiisi dengan perlode transaksi yang dilaporkan.Contoh : 01-01-2001 s.d 31-01-2001/Januari

9. Keterangan Oiisi dengan penjelasan mengenai sitat dari transaksiyang dibuat Formulir Jurnal Aset.

10. Jenis Jurnal Aset Oiisi dengan 6 pilihan jenis jurnal aset yang sesuai

11. No. Urut Oiisi dengan no. urut transaksi dengan rincian debetatau kredit

12. Kode Perkiraan Oiisi dengan 6 (enam) digit untuk kode perkiraan

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR JURNAL ASET

Page 41: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~----------------------------

No. URAIAN PENGISIAN

13. Uraian Nama Perkiraan Diisi dengan nama perkiraan sesuai dengan kodeperkiraan pada kolom 13

14. Rupiah Diisi dengan jumlah rupiah yang di-debel alau di-kredit.Jumlah kredil dibedakan dari jumlah debet denganmemasukkan tanda minus (-) di-depan jumlah kredil unlukmemungkinkanpengambilan jumlah.

15. Dibuat oleh Diisi dengan nama jelas dan landa langan slat yangTanggal membuat Formulir Jurnal Ase!. Tanggal pembualan

FormulirJurnal Aset dilulis pada lempat yang disediakan.

16. Disetujui oleh : Diisi dengan nama jelas dan landa langanTanggal penanggungjawab yang menelili dan menyetujui Formulir

Jurnal Ase!. Tanggal penandatanganan Formulir JurnalAset dltulis pada lempal yang disediakan.

17. Dlrekam oleh : Diisi dengan nama jelas dan landa tangan slat yangTanggal merekam Formulir Jurnal Ase!. Tanggal perekaman

Formulir Jurnal Asel dltulis pada tempal yang disediakan.

Page 42: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

---------------------------------------------------~

2. PengungkapanPersediaandalam Catatan atas laporan Keuangan.Persediaandlsajikandl neraca sebesarnilalmoneternya dan diungkapkandalam Catatan atas laporan Keuangan (CalK), berupa :a. Kebijakanakuntansiyang dlgunakan dalam pengukuranpersediaan;b. Penjelasanlebih lanjut persedlaan seperti barang atau perlengkapan

yang digunakan dalam pelayanan masyarakat. barang atauperlengkapan yang digunakan dalam proses produksl,barang yangdisimpan untukdijual atau diserahkankepada masyarakat,dan barangyang maslhdalam prosesproduksiyang dimaksudkanuntukdijual ataudiserahkankepada masyarakat;

c. Kondisipersediaan;d. Hal-hal lain yang perlu diungkapkan berkaitan dengan persediaan,

misalnyapersediaan yang diperoleh melalui hibah atau rampasan.

ASET LAN CAR i KEWAJIBAN LAN CARi--------------------------·-------·---·-·---------·t----.-.----.-.-----.----.-.-----.-------.-.-----.Kas di Bendaharawan Pengeluaran i Uang Muka dari KPPNKas di Bendaharawan Penerimaan i Hutang kepada KUNPiutang iPersediaan i.-----.-----.----.---.---.-.-.-.-.-.---.-------.-.~------EK-U-ITASTANCAR---'-----'---'---'-'

i------------------------------------------------:--t----------.---------.-------.---------------------

i Cadangan Piutang: Cadangan Persediaani

-ASET-fETAP-'-----'-'-------'-'-'----------j----'-fKUITASDiir;ivE-STASiKAN------------'F;eralatan-cla;:l~iesfn-------'-'-'-------'i---'-'--5~nvestasfkan-dala-m-aseTtetap--

i

Berdasarkanjurnaltersebut.akun persediaan dlsajikanneraca.Contoh penyajian akun persediaan dalam neraca :

1. PenyajianPersediaandalam Neraca.Setiap semester UAKPBmembuat Laporan Persediaan beserta datatransaksi serta menyerahkan laporan beserta data transaksi tersebutkepada unitvertikaldi atasnya untukdikompllasi.UAKPBjuga menyerahkanlaporan beserta data transaksitersebut kepada UAKPA.Untukselanjutnyaberdasarkan laporan tersebut. UAKPAmembuat jurnal penambahan/pengurangan nilai persediaan.

D. Pelaporan persediaan

Page 43: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

GV----------------------------

Sedangkan, jenjang pelaporan persediaan dl UnitAkuntansi Barang adalahsebagai berikut:1. UAKPBmengirimkan Laporan Persedlaan kepada UAPPB-W;2. UAPPB-W mengirimkan Laporan Persediaan kepada UAPPB-El;3. UAPPB-E1 mengirimkan Laporan Persediaan kepada UAPB.

Jenjang pelaporan persediaan di UnitAkuntansi Keuangan adalah sebagalberlkut:1. UAKPAmengirimkan Neraca/CaLK termasuk data persedlaan kepada

UAPPA-W;2. UAPPA-Wmengirimkan Neraca/CaLK termasuk data persediaan kepada

UAPPA-El;3. UAPPA- El mengirimkan Neraca/CaLK termasuk data persediaan

kepada UAPA.

No Unit Akuntansi Keuangan Unit Akuntansi Barang

1. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Unit Akuntansi Kuasa Pengguna

Anggaran Barang

2. Unit Akuntansi Pembantu pengguna Unit Akuntansi Pembantu pengguna

Anggaran Wilayah Barang Wilayah

3. Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Unit Akuntansi Pembantu Pengguna

Anggaran Eselon I Barang Eselon I

4. Unit Akuntansi Pengguna Anggaran Unit Akuntansi Pengguna Barang

3. Jenlonc Pelaporan PersediaanSesuai dengan Peraturan Menteri Keudngan No. 59/PMK.06/2005, jenjangpelaporan persediaan sebagai berikut :

Sedangkan untuk persediaan bahan baku dan perlengkapan yang dimiliki proyekswakelola dan dibebankan kesuatu perkiraan aset untukkontruksidalam pengerjaan,tidak dimasukkan sebagai persediaan.

Page 44: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

------------------------------------------------~37

B. PenyajianDalam BukuPersediaanData tersebut harussesuaidengan nllai persediaan per jenisbarang yangterdapat pada BukuPersediaan.

A. InventarisasiPersediaanPada tanggal 30 Juni2006 KantorPusatSekretariatJenderal Departemen Luar Negeri dengan kode satuan kerja 291234dengan kode BA 011. kode Esl 01 dan kode wilayah 001 melakukanperhitungan fisik persedlaan. Persediaan barang dlhitung sebesor Rp.44.718.260,-dengan perincian barang sebagai berikut:1. 600 buku Pedoman Membangun Hubungan BilateralAntarNegara2. 12 buku PMK No. 59/PMK.06/2005tentang Sistem Akuntansi dan

PenyusunanPelaporanKeuangan PemerintahPusat3. 16 lembar materai bernilai Rp.l .000,-4. Penggeris4 buah6. Ballpoint60 buah6. Cutter 11 buah7. Amplop 1 box8. Map kertas13 iember9. KertasA4 4 rim10. KertasF444 rim11. RefillInkCanon 3 set12. Kuncigembok 4 set13. Sapu3 buah14. Kabel iistrik25 meter15. Obat merah 5 botol ukuransedang

IlUSTRASI PERSEDIAAN

BAB IV

Page 45: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~----------------------------------------------

Kode sub-sub kelompok : •UAKPB : Kantor Pusat SekJen Oep Luar Negeri Jenis Barang : PMK No. 59/PMK.06/2005KODE UAKPB : 291234 Satuan: buku

BUKU PERSEDlAAN

Nomor Kartu: 01101001002Halaman : 1

: Oepartemen Luar Negeri: Sekretariat Jenderal: OKI Jakarta

UAPBUAPPB·E1UAPPB·W

No. Tgi Uraian Masuk Harga Keluar Saldo ParafUrut Beli Jumlah Nilai

1 01/02106 Pembelian 1000 50.000 0 1000 50.000.0002 31/03/06 750 250 12.500.0003 05/04/06 Pembelian SOO 55.000 0 7SO 41.2SO.ooo4 10/04/06 150 600 33.000.000

Kode sub-sub kelompok : •UAKPB : Kantor Pusat SekJen Oep Luar Negeri Jenis Barang : PedomanKODE UAKPB : 291234 Satuan: buku

BUKU PERSEDIAAN

Nomor Kartu: 01101001001Halaman ! 1

: Oepartemen Luar Negeri: Sekretariat Jenderal: OKI Jakarta

UAPBUAPPB·E1UAPPB·W

Page 46: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

----------------------------------------------~~

Paraf

Kode sub-sub kelompok : -UAKPB : Kantor Pusat SekJen Dep Luar Negeri Jenis Barang : PenggarisKODE UAKPB : 291234 Satuan: buah

BUKU PERSEDIAAN

Nomor Kartu: 01101001004Halaman : 1

: Oepartemen Luar Negeri: Sekretariat Jenderal: OKI Jakarta

UAPBUAPPB-E1UAPPB·W

Kode sub-sub kelompok : -UAKPB : Kantor Pusat SekJen Oep Luar Negeri Jenis Barang : MateraiKODE UAKPB : 291234 Satuan : lembar

BUKU PERSEDIAAN

Nomor Kartu: 01101001003Halaman : 1

: Oepartemen Luar Negeri: Sekretariat Jenderal: OKI Jakarta

UAPBUAPPB·E1UAPPB-W

Page 47: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~-------------------------

Kode sub-sub kelompok : -UAKPB : Kantor Pusat SekJen Oep Luar Negeri Jenis Barang : CutterKOOE UAKPB : 291234 Satuan: buah

BUKU PERSEOIAAN

Nomor Kartu: 01101001006Halaman : 1

: Oepartemen Luar Negeri: Sekretariat Jenderal: OKI Jakarta

UAPBUAPPB-E1UAPPB-W

Kode sub-sub kelompok : -UAKPB : Kantor Pusa! SekJen Oep Luar Negeri Jenis Barang : BallpointKOOE UAKPB : 291234 Satuan: buah

BUKU PERSEOIAAN

Nomor Kartu: 01101001005Halaman : 1

: Departemen Luar Negeri: Sekretariat Jenderal: DKI Jakarta

UAPBUAPPB-E1UAPPB·W

Page 48: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

---------------------------------------------------141

Kode sub-sub keJompok : -UAKPB : Kantor Pusat SekJen Oep Luar Negeri Jenis Barang : Map kertasKODE UAKPB : 291234 Satuan : lembar

BUKU PERSEDIAAN

Nomor Kartu: 01101001008Halaman : 1

: Oepartemen Luar Negeri: Sekretariat Jenderal: OKI Jakarta

UAPBUAPPB-E1UAPPB·W

Kode sub-sub keJompok : -UAKPB : Kantor Pusat SekJen Oep Luar Negeri Jenis Barang : AmplopKODE UAKPB : 291234 Satuan : box

BUKU PERSEDIAAN

NomorKartu: 01101001007Halaman : 1

: Oepartemen Luar Negeri: Sekretariat Jenderal: OKI Jakarta

UAPBUAPPB-E1UAPPB-W

Page 49: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~-------------------------------------------------

Kode sub-sub kelompok : •UAKPB : Kantor Pusat SekJen Dep Luar Negeri Jenis Barang : Kertas F4KODE UAKPB : 291234 Satuan: rim

BUKU PERSEDlAAN

Nemer Kartu: 01101001010Halaman : I

: Departemen Luar Negeri: Sekretariat Jenderal: DKl Jakarta

UAPBUAPPB·E1UAPPB·W

Kode sub-sub kelompok : •UAKPB : Kantor Pusat SekJen Dep Luar Negeri Jenis Barang : Kertas A4KODE UAKPB : 291234 Satuan: rim

BUKU PERSEDIAAN

Nomor Kartu: 01101001009Halaman : 1

: Departemen Luar Negeri: Sekretariat Jenderal: DKI Jakarta

UAPBUAPPB·E1UAPPB·W

Page 50: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

--------------------------------------------------~~

Kode sub-sub kelompok : •UAKPB : Kantor Pusat SekJen Oep Luar Negeri Jenis Barang : Kunci gembokKODE UAKPB : 291234 Satuan : set

BUKU PERSEDIAAN

Nomor Kartu: 01101001012Halaman : 1

: Oepartemen Luar Negeri: Sekretariat Jenderal: OKI Jakarta

UAPBUAPPB·E1UAPPB·W

Kode sub-sub kelompok : •UAKPB : Kantor Pusat SekJen Oep Luar Negeri Jenis Barang : Refill Ink CanonKODE UAKPB : 291234 Satuan: buah

BUKU PERSEDIAAN

Nomor Kartu: 01101001011Halaman : 1

: Oepartemen Luar Negeri: Sekretariat Jenderal: OKI Jakarta

UAPBUAPPB·E1UAPPB·W

Page 51: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

GV-----------------------------

Kode sub-sub kelompok : •UAKPB : Kantor Pusat SekJen Dep Luar Negeri Jenis Barang : Kabel ListrikKODE UAKPB : 291234 Satuan: meter

BUKU PERSEDIAAN

Nomor Kartu: 01101001014Halaman : 1

: Departemen Luar Negeri: Sekretariat Jenderal: DKI Jakarta

UAPBUAPPB·E1UAPPB-W

Kode sub-sub kelompok : -UAKPB : Kantor Pusat SekJen Dep Luar Negeri Jenis Barang : SapuKODE UAKPB : 291234 Satuan: buah

BUKU PERSEDIAAN

Nomor Kartu: 01101001013Halaman : 1

: Departemen Luar Negeri: Sekretariat Jenderal; DKI Jakarta

UAPBUAPPB·E1UAPPB·W

Page 52: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

---------------------------------------------------~

C. Laporan PersediaanBerdasarkan BukuPersedlaan di atas, UAKPBmenyusun Laporan Persediaan.Penyusunan Laporan Persediaan didasarkan pad a soldo pada akhirpelaporan berdasarkan hasll opname fisikoPenyajlan Laporan Persediaanterdiri dari 2 (duo) bagian, yaitu:1. Barang persediaan yang mempunyal kode barang sesuai klasifikasl

menurut SKMenterl Keuangan Nomor 18/KMK.018/l999.2. Barang persediaan yang tidak mempunyal kode barang sesual

klasifikasimenurut SKMenterl Keuangan Nomor 18/KMK.018/l999.

No. Tgi Uraian Masuk Harga Keluar Saldopa~Uru! Beli Jumlah Nilai

1 103/02106 10 7.500 0 10 75.000""""",j.."2 106/02106 5 5 37.500

Kode sub-sub kelompok : •UAKPB : KantorPusatSekJenOepLuarNegeri Jenis Barang : obatmerahKODE UAKPB : 291234 Satuan: botol

BUKU PERSEDIAAN

Nomor Kartu: 01101001015Halaman : 1

: OepartemenLuarNegeri: SekretariatJenderal: OKIJakarta

UAPBUAPPB·E1UAPPB·W

Page 53: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~-------------------------------------------------

35.734.250

33.833.500

Total

Jumlah

Keterangan:1. PersediaansenilaiRp187.500.. daJamkondisirusak.2. PersediaansenilaiRp48.000,-dalamkondisiusang.

33.000.000780.00016.00037.500

• PedomanMembangunHubunganBilateralAntar Negara• PMKNo. 59/PMK.06/2005• Materai• Obat merah

1.900.750

187.000

108.000

105.000

Jumlah

Perabot Kantor• Kunci Gembok

Kertas dan• Amplop• Map kertas• Ketas A4

4.01.03.06

4.01.03.05

4.01.03.03

4.01.03.02

253.000

NilaiPer 30 Juni 2006

Alat Tulis Kantor• Penggaris• Bal/point• Cutter

4.01.03.01

UAKPB : Kantor Pusat SekJen Oep Luar NegeriKODE UAKPB : 291234

LAPORAN PERSEDlAANSemester: 1

Tahun Anggaran: 2006

UAPB : Oepartemen Luar NegeriUAPPB·E1 : Sekretariat JenderalUAPPB·W : OKI Jakarta

Page 54: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

--------------------------------------------------~~

KlasifikasiMenurut Bagan PerkiraanStandarSABMNSKMenkeu NO.1B/KMK.01B/1999Kode Uraian Jumlah Kode NamaPerkiraan JumlahBaranq(8) (9) (10) (11) (12) (13)

4.01.03.01 Alat Tulis Kantor 253.000 115111 BarangKonsumsi 35.610.2504.01.03.02 Kertas dan Cover 1.247.7504.01.03.03 Bahan Cetak 105.0004.01.03.06 Alat Listrik 1B7.oo0

» Obatmerah 37.500» Pedoman 33.000.000

MembangunHubunganBilateralAntar Negara

» PMKNo.59/PMK.06/2005 7BO.000

4.01.03.05 PerabotKantor 10B.000 115113 Bahan untuk 10B.000Pemeliharaan

» Materai 16.000 115121 Pita Cukai, Meterai 16.000dan leges

Jumlah 35.734.250

UAKPB : KantorPusatSekJen OepLuar NegeoKOOE UAKPB: 291234

HASIL MAPPINGSemester: 1

Tahun Anggaran: 2006

UAPB : OepartemenLuar NegeriUAPPB·E1 : Sekretariat JenderalUAPPB·W : OKIJakarta

D. Mapping PersediaanBerdasarkan Laparan Persediaan, UAKPAmelakukan mapping atas LaporanPersediaan menjadl Laporan Persediaan yang diklasifikasikan menurutbagan perkiraan standar (PMKnomor 13/PMK.06/2005).

Page 55: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~----~---------------------

.s:Q)(5(ij::::>..ca

"2:::>ciz

DOD

~--'0-Q)o

Page 56: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

;:n- ....-=Q)(5 c;;ro 0>=> g>.0

~is

e:""~""F-e: a:;

"" E~ Q)

~ a..-"Cs: .j3e:"" M =>E - e:"" "":z -=""c; co"" e:°e "" CD~ .!!1 ~-0 .. ..Q)~ .x:Q)

Q)c,(5.::; c;;

I 0>0>e:

""is I--

r:::--. . ..J:Q)

--I-- (5E c;;"" 0>

~ 0>c::is ~

e:ee~ co~ ~

~Q) U;o, ~Q) ~~

-------------------------~

..>t!.ac;;:::lc;ee..c'"CO

;g 1c= '"N '"N 'E

M e.., c;"0 eo. ~'" c ...-e- '" '"= E ..c= ~~ '"§ 8Q ..,C; eo. eo.. . ..

""=8 8g=~~ <.0=C; =C"') N. . .. ..

e:~...... e: ""Q) 0>W E 0>

~ e:£1 c;; <t:0 0> e:...J a O>=><C 0 e: .s:"" "":z :z I-- I--a::

;::)""?

a::::J;::)::::ea::0u..

e:~ e:e: "" ""Q) 0) :5 e:E 0) "" "2e: ~ 0>=> -c e:-"C c;; ~ ~ ~0 0> e: "8 i 0 -a O>=>0 e: J: "ai :z:z ~~ a.. ::.<:

Page 57: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~----------------------------------------------

DOD

Page 58: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

---------------------------------------------------451

Nilai persediaan pada tanggal30 Juni 2006 sebesar Rp. 35.734.250,- (hasllInventarisasi).

PersediaanPersediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan(supplies) pada tanggal neraca, yang diperoleh dengan maksud untukmendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yangdimaksudkan untuk dljual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayo nankepada masyarakat.

G. Pengungkapan Dalam CALKContoh pengungkapan informasi mengenai Persediaan di Penjelasan Pos­pos Neraca dalam CALKSekretariat Jenderal Departemen Luar Negeri persemester I tahun 2006.

Neraca per 30 Juni 2006

Aset Lancar

Persediaan 35.734.250

Aset Tetap

Tanah 5.000.000.000

Peralatan dan Mesin 250.000.000

Gedung & Bangunan 3.477.500.000

Jumlah Aset Tetap 8.763.234.250

Ekuitas Dana

Cadangan Persediaan 35.734.250

Diinvestasikan dalam 8.727.500.000

Aset Tetap

Jumlah Ekuitas Dana 8.763.234.250

F. Penyajian Dalam NeracaContoh penyajian akun Persediaan dalam Neraca Sekretariat JenderalDepartemen Luar Negeri per semester I tahun 2006.

Page 59: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~----------------------------

3. Dalam persediaan tersebut terdapat:1. Persediaan senilai Rp 187.500,- dalam kondisi rusak.2. Persedlaan senilai Rp 48.000,- dalam kondisi usang.

Kode Nama Perkiraan Jumlah

115111 Barang Konsumsl Rp 35.610.250,-115113 Bahan untuk Pemellharaan Rp 108.000,-115121 Pita Cukai, Meterai dan leges R 16.000,-

Jumlah: Rp 35.734.250,-

2. Persediaan terdlri dari 3 (tiga) perklraan, yaitu :

Selain diungkapkan di Penjelasan Pos-pasNeraca, informasi mengenai persediaandiungkapkan juga di Pengungkapan Lainnya dalam CALK Sel<retariatJenderalDepartemen Luar Negeri per semester I thn 2006. Contoh pengungkapannyaadalah sebagai berikut :1. Metode yang digunakan dalam menghitung kuantitas persediaan adalah

FIFO(Firstin FirstOut);

Rp. 35.734.250,-- Cadangan Persediaan

EkuitasDana LoncarEkuitasDana Loncar adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisihantara nilai aset lancar dengan kewajlban lancar / jangka pendek, yang terdlriatas:

Page 60: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 61: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

LAMPIRAN"LAMPIRAN

Page 62: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

--------------------------------------~~

• •• •N M III:t Ln

Page 63: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~----------------------------

c ~ro roc"'Cro c>ro~"S~.cN

roM~ :JtlO....,C~ro ro~ 3

ro-"'C roro tlOa.tlOOJ c~~

Page 64: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

----------------------------------------457

A A A

Page 65: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~----------------------------------------------

"0

ro"0roa.Q)~cro~s:ro!....Q)V)

"0

• • • • • •• •

ro"0roa.Q)~

cro~

ro s:0.0 roro !....'"""", Q)I V)ro "00.0ro

Page 66: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

---------------------------------------------------~

E ~'iii~:=. 3to "0"0 ec Q.

~'iii Eto .::tt. QjC :::::J E:::::J'1:I.~ 0'1:1 ab.OC!'O>

'"QIIIIeCoE~!'O"Cb.OC!'O:":'"''1:1to toa:l ......

'--;---

III.~a.Co:::::JIII:::::Jto+'!'O:::::J.¥to..cb.Oee!'Oa:lr

~!'OCoIII:s!'O.J:.b.OCe!'Oa:l

T

~toCoIIIto.¥Qj..cb.Ocetoa:l

1

r.--1-

-

Page 67: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~------------------------------------------

::Jco co"C+-'C'O C'Oa.~

C'O::J"C~.~ ra-0>c:

cc: C'OC'O.:¥.C'O=._"CE..cOJ OJ C'O~ a. "'COJ OJ c:0.. ~ a.

::Jro C'O~ >C'O c:c

C'O C'O

E ~._ C'OL.. ::J~ tlO._ c:"C OJ

a.+-' OJC'O~C'OV)

C'O C'O -V) > C'OC'O c: "CE ::J c:

a.C'O

cC'Oenc:OJ"C

I

E Eo OJ§ E~OJ c:+-' C'O L..ra "C ::J

~~.r:.:J~~""OE .~ +-'L.. raV) OJ a.c: E raOJ OJ "C(5a.tlOa...c c:~ OJ ~C'O 0V) C'O

~ ~.~C'O 0 .ca.L..

~::J~ ._ C'OC'O ""0 ~._"'C c: ._c: C'O C'OC'O a. =C'O OJ c:._ "C""0OJeOJ0..

Page 68: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

--------------------------------------~61

I I roE E >OJ OJ C0. E cc roro C rob.O ro ~c tlO roOJ c u"'0 Q) C"'C ros: b.OOJ s: C- Q)0 - OJ~ 0 "'COJ ~0. OJ ~0- 0. Q)"'0 -

"'C 0 0ro ~ c- OJ ro.- ro 0...0 - V')

ro 0- O- ro0. ..0 "'C 0.ro ro ro E0.ro O- roc .:_......0 ~ro ~ ro <,~ ~ "'0 0. 0v;roOJ "'0 C ro ro- OJ C0 C ~~ ro V) ro 0Q) ...., .- .~ "'00. V) V') ro.... ~ ~:ec ro :::lro ro> .- >"'0 ro Q)ro- ro 0 0..- Q) .- ~ OJdl..o dl o.Z V')

'). '). ').

Page 69: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~-----------------------------

E 1'0eo0 1'0 '-

1'0 - 1'0> 1'0 s:c "Cc cro c COs: 1'0 ~OJ ~ 1'0'- C0 ro'- ::J ::JQJ tlOa. OJ 0

""C~ -1'0 .- ~> "C 1'0 ...ro '-' ro.- 1'0..c tlO a. ""C'- c~ OJro ro :J V)

'-V) >V) OJQJ 1'0 +oJ..c ro EQJ > '- ~V) ro OJ roc ..c +oJ ""C- O-ro +oJ~ C:J ro ro c~ ::J ro ro::J E ""C ..c..c OJ OJ OJ0-

""C V) V) 0l' '-<, OJ '-+oJ OJro c a. a.+oJro ro tlOu s: c ro""C QJ ro >

0 '- roc ro .-'- ..c ..cro OJro a. c ro""C ro .OJ 1'O..c ..c c

roV) >OJ ro '-'- ro- o. .-OJ ._ 0 «~0... CO '-

A A QJ A roa. +oJ

Page 70: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

------------------------------------------~63

cro rorou c .-ro ro "'C~ ~ Q)Q) ro 0 V)Z 0.0 c.. ~ C- 0.0 ro

Q) reroc.....J 0..=boOro ~ Q)

boO+oJ C ._ ..0e ro ro ~ Ero"'C~ ro Q)+oJ ro ro ~ o,c.. ro c..V) Q)

J: "'Cero +oJ ~C :J

)(roro"'C .~~o.roOJc '-..0 - roe, "0 Q)~

C1 roQ)_ ..c cro +oJ E ro._ V) .-"0 ~ cII Q) Q) :J Q)-!:

c.. V) 0. o.roOJ ..c E

<, V)z c roc..~ ~ ro"OV)Ero ..c~.- "0 Q) Q)e:J- -..0Q) .~ e 0.~.......... e ro ~-..:::.~V)roroQ)+oJQ) ro ~ .- o.·co.'~ 0 "'C :J+oJ c.. Q) ro.- e ro V) boO~roro-~~Q)=:JQ)Q)roc..

ro z~ o.a....c_c ••ro • • ..E c..c.. c..Q za J:

Page 71: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

@~----------------------

··00.c:0 0co00

Q)"'OOOE:L-~~ L-CO"'OLOc.o COCL-~~ oo0..2 0..0.. Q)OEO:::O::: ..0Q)c·c:@)@) oo

0~ococo co,........:..,00'1:'" 0:::l0 0') 0') co·-

0~~L-L- L-..c.co coco Q)~ 0Q)~..c...c. z~ coE Cc E2 ~co co co« 0..0') 0) coc-co 0co:::lCC co._ ··0.,.....CD Q) Q) "'OQ) CoCD..o"'0"'0 c..o co .

coo~.-oo COE ·-0~~~ ~Q) "'Oc.oC:=Oo Eo.. Q) .COENN .a co ~~:::l._._ oo Q)co-ocQ) cO') CLen O'):::lo COL-oCOC-, .- ..c. co°co~~ "'O_ s:a >Oro co co cco coNOOO')C) coo 0 .~L-coC)C) ~oQ)tcc co . "'0 "'0co co Q)..0Q)co co -~E~-- :::la. oo ooL-Q)CCC ~o::: - Q)coen m.~.~ ~x - CLcoQ).- Q) Q)

So 0 C0"'0..0..0 C co~~EE cO Q)cC)ML-Q)Q) co:!::. Ecoc-Q)a.a. ·~o COCOco a..c.- "'00 ~._"'O:::l"'OcoC)(/) co ffi c~~ -Q)(.)g>J9"'O "'0 CooftSL-O :::lL-J9coEE J:lQ)0 -Q)~·C·- ftSa.~ COCLco·- L- ~ ·ffi~ C"'O·~oo L-co..c.c.o"",,"ftS== a. :::lCLCL ..,ZO::: -,

Page 72: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

-----------------------------------------~

roMtlO~tlOroC ......,ro OJ......,uro :::s"C~ro :::sc....c

"­ro

OJ ~ Q..0 ::J EE t: OJOJ :::s til

E c ~co~o"- '_,.0OJ :::s 0~......, ,......,C Nro ro c cV') tlO ro roOC"CroMOJ......,~o "C ro roN,,-~""'""- ro ~ ~OJ a. ro a..0 E >- "­E OJ til OJOJ til roE a.til ~ 'v;Q) Q) ro~oo-gOJMOo,]M ~ OJ

~ Cc roro ,~

~ :::s.r;""'"ro~"- :::sOJ ......,,~ C"C :::s

Page 73: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~-----------------------------------------

I I~ ~Q) Q)0. 0.

c roro (/)

0. ro::J c~ro rou 1:J

C cro eo~ c: ro

~ro ro ::Jc +..J::J c +..Jc:tlOOJ ::J.- +..J"'C ~

OJtlO+..J 0.C .~ro c: ro>ro >._- c(/)

CC..c roro (/)ro ._ ro+..J..c .- EC Q) "'C::J- Q)~ ...

(/) Cro ~c: OJ roC ro 0.-ro (/) c c~ ro .- -ro- ro .~ ro ro......, Q) ro "'C..c ro:c ......,.-c: I .-

Q)~1:Joro1:J~a..~~:c~

"> ">

Page 74: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

------------------------------------------------~67

Page 75: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~---------------------------------------

V)

:JL.ro..eCro..e roQJ tl.OQ tlOL. CQJ roa.+-,ro CtlOrotlOtlOC ~~"'CA

s:._ ...c CQJ ro

:J~::::l..cEQJa.

roEroV)

:Jro+-'ro:J-:J"'C

~Ero ro+-' ro19"'Cro QJu~CQJ Ca.ro- roro ._tl.O"'Ctl.OQJC ~ro QJ+-'Q.

l' V)~

C ro Cro V) ro:J C ro~ ro ._:J L. "'C..c +-' QJE C V)

ro L.QJ +-' QJa.:JQ._ a.._ro C V)tlO·_ rotlO ~ ~cQJa.~ a. roA

V)~roV) CC roro tlO.b CQJ"'C"'Cro.~ CL. roQJ~+-'+-' +-'ro~ro :JV)..cro"'Ctl.O tl.O­tl.Oc­C ro "'Cro >- ._...+-' C ~l' ro roro +-'c .- --ro "'C :J

..eQJ~QJ ~ L....

- QJ :JQQ.+-'L. ~QJ C roa.rou_-..ero~~ >­tlO Q CC Qj ~~ a. roA

Page 76: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

--------------------------------------------------~

Page 77: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

70~--------------------------------------------

Page 78: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

------------------------------------------------~71

Page 79: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

72r-------------------------------------------------

Page 80: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB
Page 81: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

74~------------------------------------------ __

Page 82: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

75

Page 83: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

76r-----------------------------------------------

Page 84: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

------------------------------------------------~77

Page 85: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~-----------------------------

Page 86: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

------------------------------~79

(/)J- I I

'c a. ~ ~Q)::J....... ...._

s..... 0)co Q) O)e:J .::t:. c coEro~1JQ) en ::l ::Jen 0)0)._ .r:::. s.....

-S~E~.9- 0 co -- -Q) .- co .-E~"O"O.-Q) E .- S.- "0 ,_JE "0 Q.co ::lCO)cocoo..C"O Eo co co>,

Page 87: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

GV~-----------------------------

. .M~

.~N

cco-c

ccoc::::sCJ):::J~cQ)o,

E.-r-

Page 88: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

--------------------------------------~81

ro c Z" Z"~ CO (1) Q)::J "0 (j) (j).cs...._ ::J s....(1) .- CO+",ro ... (1)

+"'roo.(1)-.._;-"_;"0

~ Q)e>ro CO e>C"0 s....Q) ._::Jro(j)~(j) 0 s....ro

(1)(1)0.(j) ...

(j) 0)F ~"0 C (j)C :::l CO Eo :!::! E~..c: ro

.- 0)-"Oc~

O).-.,roc c >. C)..c:ro ro c c ::J>. s....CO ._ c:::

Q) .::£ c.. CD°e>Eo.

O>~c e>c ro CO croro"O(j)::JCo >. Q) c :!:..c ~(j) ro~...,1 _ ~ "0

.~ ..c: ::J .::£E .::£ ::J ~ ::J

oCro+'"Q)COQ)=C... a. 0."0 ::J

0) C ~ 0)CCO-"_;Cro ~ 0) ro>'::Jcs....C co 0E(1)"Oco"'::J~Q) "0 0)+'" ... C

::J ro~~0"O

ro >.~-coQ)(1)-'"... c::: roo roro

C')~ 0CO c ro c:::.::£ ro (j) (1)Q)>.roo.(j) "0

~ 0)

ffiro~csc ~ Q) ~~ ro E 0CO ro ~"Oroc

"Og-

ffi ~s....~ti0) .9s....cc ro Q) ::J::J c ......... ro ._ ~:c-g"EEC)s....s....0 ro c:::Q) (1) 0 Q) (1)a...c~ ... o.

Page 89: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~-----------------------------------

c.ro+-'Q)enroEc._Ecco~::l~co'"0

. Q)c E.~ coro c::l c. .en 0 L-Q)~.sa~oenc 0 Q)Q) +-' Ec.~Q)

M en•••

.N

Page 90: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

------------------------------------------~

izl~ I<X:

I ~ I !).-I...

1\I I

I 0 I0-'

I<X:Vl

IJ 1

I I rI I~IIgPI~I:":

::::>,

I~II

I z Iw~

I ::::> I:..:00_j II

~...... I I

1-----

ZZ ~ I««0::0::-55 ::::> If :..:WwZWW 0:::.:::::::.::::OCl)CI) 0

If-f-ujO::O:: I 0«« ww zCl)CI)CI)a..a..

«w~«w i-- II~o_~o 0 I«oz«o1 Z Iz:::,::::::>z:::,::::

Page 91: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~~------------------------

f J: ILU...J

~I""")

::::>I­LU(/)1o

I "

I II~ !I

(II I

I Ir I

I

, II I

I-

11

....J

~aa....J«Vl

Page 92: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

-------------------------~

,.-...

,

-Ei=....0-tilI:::0"-00~

-

0>I::eCllCO--I::CO"-CO0>0>I::«roI::::30>0>I::(j)0..til(/)ro::3~

::3.:L::3.0CO....~I::CllI::Cll-til.....rooI::Q)a.I::til"0I::CO0>I::::3-:::..c....Q)a...c!!?a;(/)

........s: s::!!! ~(j) EC/) ::3

2-

Q) ........E ..cco CllI:: Ea.0 ::3-,.:L

.._..o0.....C/)

cCO'6(j) :2(/).... ~(j) E0.. ::3::3 -,.:L ...__.::3CO

0>I::~COCO.!!1I::(j)....,

i=0

.Z

....,Q). .:L......

- roCOC/)0> __0> ....1::.9co I::-Cll:~

:Cll:a;·c a..- I::·c coro Cll..c:OCll Q)"0 (/)co ....0..8.

Eco.__

Q)ECllcg..::c:,(J_.9 ::3U)=EI:: <DCO..o.:L ._ro coI:: 0>co co(/)..0.:LQ)~ (/)"0==(/)s: coCO..ca; I::- co: 0>'C:Q):"0

Page 93: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

~---------------------------

Page 94: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB

·01.· ·, ·,.,"',· · · • .. · •· ··· ,''''''''', ,., , , ,.

CATATAN:

Page 95: Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomer PER-40 PB