28
PERATURAN SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA NOMOR 8.16.2 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH YANG DIALOKASIKAN PADA KELOMPOK AKUN BELANJA BARANG LAINNYA UNTUK DISERAHKAN KEPADA MASYARAKAT/PEMERINTAH DAERAH GUNA MENDUKUNG KEGIATAN EXPO SANTRIPRENEUR TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 40 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Yang Dialokasikan pada Kelompok Akun Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah Di Lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga dan untuk melaksanakan ketentuan Diktum Kesatu dan Kedua Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 25 Tahun 2017 tentang Pengangkatan/Penunjukan Pejabat Eselon I/Pimpinan Tinggi Madya untuk Menandatangani Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah, perlu menetapkan Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Yang Dialokasikan Pada Kelompok Akun Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah Guna Mendukung Kegiatan Expo Santripreneur Tahun 2017;

PERATURAN PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH YANG …kemenpora.go.id/img_upload/files/Juknis expo santripreneur.pdf · Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 8. Peraturan

  • Upload
    vankien

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PERATURAN

SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

NOMOR 8.16.2 TAHUN 2017

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS

PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH YANG DIALOKASIKAN PADA

KELOMPOK AKUN BELANJA BARANG LAINNYA UNTUK DISERAHKAN

KEPADA MASYARAKAT/PEMERINTAH DAERAH GUNA MENDUKUNG

KEGIATAN EXPO SANTRIPRENEUR TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 Peraturan

Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 40 Tahun 2016 tentang

Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan

Pemerintah Yang Dialokasikan pada Kelompok Akun Belanja

Barang Lainnya Untuk Diserahkan Kepada

Masyarakat/Pemerintah Daerah Di Lingkungan Kementerian

Pemuda dan Olahraga dan untuk melaksanakan ketentuan

Diktum Kesatu dan Kedua Keputusan Menteri Pemuda dan

Olahraga Nomor 25 Tahun 2017 tentang

Pengangkatan/Penunjukan Pejabat Eselon I/Pimpinan Tinggi

Madya untuk Menandatangani Petunjuk Teknis Penyaluran

Bantuan Pemerintah, perlu menetapkan Peraturan Sekretaris

Kementerian Pemuda dan Olahraga tentang Petunjuk Teknis

Penyaluran Bantuan Pemerintah Yang Dialokasikan Pada

Kelompok Akun Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan

Kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah Guna Mendukung

Kegiatan Expo Santripreneur Tahun 2017;

- 2 -

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara;

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan

Negara;

4. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang

Kepemudaan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2011 tentang

Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda,

serta Penyediaan Prasarana dan Sarana Kepemudaan;

6. Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun

2004 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara;

7. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang

Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54

Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

8. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2015 tentang

Kementerian Pemuda dan Olahraga;

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012

tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

10. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0944

Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemberian Fasilitasi

Pengembangan Kewirausahaan Pemuda;

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016

tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme

Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada

Kementerian Negara/Lembaga;

12. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 1516

Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Pemuda dan Olahraga;

13. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 40 Tahun

2016 tentang Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis

- 3 -

Penyaluran Bantuan Pemerintah yang Dialokasikan pada

Kelompok Akun Belanja Barang Lainnya untuk Diserahkan

Kepada Masyarakat/Pemerintah Daerah di Lingkungan

Kementerian Pemuda dan Olahraga;

14. Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 25 Tahun

2017 tentang Pengangkatan/Penunjukan Pejabat Eselon

I/Pimpinan Tinggi Madya untuk Menandatangani Petunjuk

Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN

OLAHRAGA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN

BANTUAN PEMERINTAH YANG DIALOKASIKAN PADA

KELOMPOK AKUN BELANJA BARANG LAINNYA UNTUK

DISERAHKAN KEPADA MASYARAKAT/PEMERINTAH DAERAH

GUNA MENDUKUNG KEGIATAN EXPO SANTRIPRENEUR

TAHUN 2017.

Pasal 1

Dalam Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga

ini, yang dimaksud dengan Bantuan Pemerintah untuk Kegiatan

Expo Santripreneur adalah bentuk pelayanan, perhatian, dan

dukungan langsung dari Kementerian Pemuda dan Olahraga

kepada kelompok masyarakat atau lembaga non pemerintah

yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan guna melakukan Bantuan Pemerintah

untuk Kegiatan Expo Santripreneur.

Pasal 2

Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah Kegiatan Expo

Santripreneur, tercantum dalam lampiran yang merupakan satu

kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan

Deputi Bidang Pengembangan Pemuda ini dengan sistematika

sebagai berikut:

- 4 -

BAB 1 : PENDAHULUAN

BAB II : PERSYARATAN DAN PROSEDUR

BAB III : PENGELOLAAN KEGIATAN

BAB IV : PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN

BAB V : PENUTUP

Pasal 3

Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga ini

sebagai petunjuk teknis dalam penyaluran bantuan pemerintah

untuk kegiatan expo santripreneur kepada kelompok masyarakat

atau lembaga non pemerintah yang memenuhi persyaratan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 4

Segala pendanaan sebagai akibat ditetapkannya Peraturan

Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga ini dibebankan

pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) SATKER Bidang

Pengembangan Pemuda pada Kementerian Pemuda dan Olahraga

Tahun Anggaran berjalan.

Pasal 5

Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga ini

mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 16 Agustus 2017

SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA,

ttd

GATOT SULISTIANTORO DEWA BROTO

- 5 -

LAMPIRAN

PERATURAN SEKRETARIS KEMENTERIAN

PEMUDA DAN OLAHRAGA

NOMOR TAHUN 2017

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN

PEMERINTAH YANG DIALOKASIKAN PADA

KELOMPOK AKUN BELANJA BARANG LAINNYA

UNTUK DISERAHKAN KEPADA

MASYARAKAT/PEMERINTAH DAERAH DALAM

RANGKA KEGIATAN EXPO SANTRIPRENEUR

TAHUN 2017

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Kepemudaan, bahwa tugas

mengurus generasi muda diserahkan kepada Kementerian Pemuda dan

Olahraga untuk menyelenggarakan pelayanan kepemudaan dalam hal

penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan potensi pemuda dalam

segala aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Santri merupakan bagian dari bangsa Indonesia yang dicatat oleh sejarah

sebagai pejuang kemerdekaan NKRI dan pengisi kemerdekaan yang

berdedikasi. Tingginya semangat bisnis dan besarnya gelombang gerakan

kewirausahaan di dunia santri secara massif nasional pada satu setengah

dekade terakhir ini telah melahirkan generasi baru santri, yaitu

santripreneur (manusia yang alim dalam agama, bermoral dalam perilaku,

mapan dalam mentalitas, cakap dalam berbisnis, dan berdedikasi dalam

karya). Telah banyak lahir karya-karya atau produk-produk bisnis dan

kewirausahaan dari para santripreneur ini, yang tak sekedar bernilai

kreatifitas dan inovasi, namun juga bernilai sosial dan keadaban.

Menyikapi fenomena tersebut, serta dalam rangka mendukung kebijakan-

kebijakan dan program-program pemerintah Republik Indonesia dalam

- 6 -

pembangunan ekonomi bangsa di tengah pusaran MEA (Masyarakat

Ekonomi Asia), maka menjadi penting sekali untuk dirumuskan satu konsep

besar tentang bagaimana agar semangat bisnis, gelombang gerakan

kewirausahaan, dan karya/produk yang ada pada dunia santripreneur

tersebut bisa berkembang lebih baik serta bisa mengalir jauh ke masyarakat

Indonesia dan Internasional secara luas. Sehingga mereka bisa semakin

sukses dalam keikutsertaannya membangun ekonomi negeri ini secara

khusus, dan keadaban ekonomi internasional secara umum.

Expo Santripreneur adalah sebuah perwujudan dari konsep besar sebagai

bentuk tanggung jawab, kepedulian, dan dedikasi pada masa depan bangsa

dan negara Indonesia, khususnya dalam bidang perekonomian dan dalam

rangka memeriahkan Hari Santri Nasional (HSN) sebagai spirit baru dan

kepedulian terhadap jutaan kaum santri supaya lebih maju diranah nasional

maupun internasional.

Sehubungan dengan hal tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga

melalui Asdep Kewirausahaan Pemuda pada Deputi Bidang Pengembangan

Pemuda pada tahun 2017 menyediakan anggaran untuk memfasilitasi

kegiatan expo santripreneur dalam rangka untuk meningkatkan daya saing

pemuda khususnya dikalangan santri sesuai dengan nawacita presiden.

Pemberian Bantuan Pemerintah untuk Kegiatan Expo Santripreneur dari

Kementerian Pemuda dan Olahraga kepada kelompok Masyarakat atau

lembaga non pemerintah yang memenuhi persyaratan diatur dalam sebuah

Petunjuk Teknis Bantuan Pemerintah untuk Kegiatan Expo Santripreneur.

Petunjuk Teknis dimaksud ditetapkan oleh Sekretaris Kementerian Pemuda

dan Olahraga.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Maksud pemberian bantuan pelaksanaan kegiatan expo santripreneur

untuk membantu para wirausaha santri muda melalui kelompok

masyarakat/organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi dalam

mengembangkan potensinya agar dapat berpartisipasi dan

memberikan kontribusi dalam pembangunan nasional.

- 7 -

2. Tujuan

a. Mempromosikan produk bisnis para santripreneur di tengah potensi

pasar;

b. Menanamkan nilai-nilai (internalisasi) kewirausahaan kepada

santri-santri secara mandiri;

c. Membuka informasi dan peluang baru bisnis antar santripreneur,

dan antara santripreneur dengan para pelaku bisnis;

d. Memacu dan mendorong terjadinya ekspor komoditas produk yang

dikaryakan oleh para santripreneur di negara-negara yang

tergabung dalam MEA (Masyarakat Ekonomi Asia).

C. Sasaran

Sasaran bantuan pemerintah untuk kegiatan expo santripreneur adalah

kelompok masyarakat/organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi

yang mempunyai kepedulian dan kompetensi dalam pengembangan

pemuda.

D. Pemberi Bantuan Pemerintah

Dana Bantuan Pemerintah untuk Kegiatan Expo Santripreneur adalah

dana yang berasal dari DIPA SATKER Bidang Pengembangan Pemuda pada

Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun 2017 yang penggunaannya

dilimpahkan kepada kelompok masyarakat atau lembaga non pemerintah

yang memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan perundangan-

undangan.

E. Alokasi Anggaran

Bentuk bantuan pemerintah untuk expo santripreneur adalah berupa

bantuan uang untuk 1 (satu) lembaga penerima sebesar Rp

1.500.000.000,- (Satu milyar lima ratus juta rupiah) yang akan digunakan

untuk penyelenggaraan pameran (expo), seminar, talkshow, Training,

Quiz, entertainment dan competition kepada 1000 (seribu) orang pemuda

dari 100 pesantren di Indonesia.

- 8 -

F. Pengertian

Dalam Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga ini yang

dimaksud dengan:

1. Pemuda dalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting

pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai

30 (tiga puluh tahun);

2. Pengelolaan adalah suatu proses yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan, pelaporan dan pertanggungjawaban untuk

melakukan kegiatan belanja barang non operasional lainnya di bidang

kepemudaan;

3. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria

bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan,

kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah/nonpemerintah;

4. Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada

Masyarakat/Pemerintah Daerah adalah bantuan dalam bentuk uang

atau barang dan/atau jasa yang tidak termasuk dalam Bantuan

pemetrintah yang dialokasikan pada akun belanja barang untuk

untuk diserahkan kepada masyarakat/pemerintah daerah yang

ditetapkan oleh Pengguna Anggaran;

5. Dukungan Bantuan Penyelenggaraan Pengembangan Kewirausahaan

Pemuda adalah kegiatan pemberian bantuan, kemudahan dan atau

kesempatan untuk mengembangkan potensi pemuda di bidang

wirausaha;

6. Pembangunan Kepemudaan adalah proses memfasilitasi segala hal

yang berkaitan dengan kepemudaan;

7. Pelayanan Kepemudaan adalah penyadaran, pemberdayaan dan

pengembangan kepemimpinan, kewirausahaan, serta kepeloporan

pemuda;

8. Pengembangan kewirausahaan pemuda adalah kegiatan

mengembangkan potensi keterampilan dan kemandirian berusaha;

9. Pelatihan adalah proses, cara atau perbuatan melatih untuk

mengembangkan potensi kepemudaan;

10. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

susanan belajar dan proses pembelajaran agar dapat mengembangkan

potensi pemuda;

- 9 -

11. Wirausaha Muda Pemula adalah wirausaha muda yang sedang

merintis usahanya menuju wirasuasaha muda mandiri;

12. Organisasi Kepemudaan adalah wadah pengembangan potensi

pemuda yang berfungsi untuk mendukung kepentingan nasional;

13. Lembaga adalah badan atau organisasi yang melakukan suatu

kegiatan yang memiliki kepedulian terhadap pengembangan

kewirausahaan pemuda;

14. Yayasan adalah badan hukum dikelola oleh suatu kegiatan sosial yang

memiliki kepedulian terhadap pengembangan kewirausahaan pemuda.

- 10 -

BAB II

PERSYARATAN DAN PROSEDUR

A. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah

Kelompok masyarakat atau lembaga non pemerintah penerima dana

Bantuan Pemerintah untuk Kegiatan Expo Santripreneur dari Kementerian

Pemuda dan Olahraga harus memenuhi persyaratan umum dan

persyaratan khusus.

Persyaratan umum yang harus dipenuhi adalah:

1. Berbentuk organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi atau sebutan

lain yang sejenis di bidang kepemudaan yang memenuhi ketentuan

peraturan perundang-undangan (UU No. 17 Tahun 2013 tentang

Organisasi Kemasyarakatan dan/atau UU No. 28 Tahun 2004 tentang

Perubahan Perubahan atas UU No. 16 tahun 2001 tentang Yayasan),

2. Memiliki susunan pengurus yang disyahkan dari pejabat yang

berwenang, dibuktikan dengan fotocopy akte notaris atau Surat

Keputusan pejabat yang berwenang,

3. Pengurus berusia 16 sampai 30 tahun dibuktikan dengan fotocopy KTP,

4. Penerima Bantuan bagi lembaga nonpemerintah yang berbentuk

organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi atau sebutan lain yang

sejenis bagi pemangku kepentingan kepemudaan memiliki anggaran

dasar dan Anggran Rumah Tangga, susunan kepengurusan yang

berusia 16 sampai 30 Tahun dari pejabat yang berwenang, program

kerja, organisasi memiliki nomor rekening bank, Nomor Pokok Wajib

Pajak, Akta Notaris, berbadan hukum dan ijin domisili,

5. Memiliki program kerja, dibuktikan dengan dokumen Rencana Kerja

Tahunan Lembaga,

6. Memiliki nomor rekening bank pemerintah atas nama

organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi atau sebutan lain yang

sejenis,

7. Memiliki surat pernyataan rekening aktif dari bank,

8. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama

organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi atau sebutan lain yang

sejenis,

9. Memiliki Akta Notaris (akte pendirian dan perubahan terakhir),

10. Berbadan Hukum, dibuktikan dengan fotocopy Surat Keputusan

Menkumham tentang Pengesahan Badan Hukum Lembaga,

- 11 -

11. Memiliki Ijin Domisili, dibuktikan dengan fotocopy Surat keterangan

domisili dari Kelurahan/Desa setempat.

Persyaratan khusus yang harus dipenuhi penerima dana Bantuan

Pemerintah untuk Kegiatan Expo Santripreneur adalah:

1. Telah berdiri dan menjalankan kegiatan paling sedikit 5 (lima) tahun,

2. Tidak terafiliasi dengan partai politik dan/atau organisasi yang berpusat

di luar negeri,

3. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial

untuk melaksanakan kegiatan sesuai kerangka acuan, dibuktikan

dengan daftar pengalaman pekerjaan lembaga dalam 3 (tiga) tahun

terakhir,

4. memiliki pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis paling kurang 3

(tiga) pekerjaan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir baik

dilingkungan pemerintah maupun swasta, dibuktikan dengan Surat

Rekomendasi dari instansi/perusahaan pemberi pekerjaan,

5. memiliki sumber daya manusia, dibuktikan dengan daftar personalia

yang dilengkapi dengan daftar riwayat hidup masing-masing personil,

6. memiliki sumberdaya modal, yang dibuktikan dengan fotocopy buku

tabungan/rekening bank tiga bulan terakhir,

7. memiliki sumberdaya peralatan dan fasilitas lain yang diperlukan dalam

pelaksanaan kegiatan (sesuai format terlampir),

8. dalam hal lembaga akan melakukan kemitraan, lembaga tersebut harus

mempunyai perjanjian kerja sama operasi/kemitraan yang memuat

persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan

tersebut;

9. tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya

tidak sedang dihentikan dan/atau penanggungjawab lembaga yang

bertindak untuk dan atas nama lembaga tidak sedang dalam menjalani

sanksi pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang

ditandatangani penanggungjawab lembaga (format terlampir);

10. Telah memenuhi kewajiban perpajakan 3 (tiga) tahun terakhir (SPT

Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23

(bila ada transaksi),

11. Menandatangani Pakta Integritas.

- 12 -

B. Proses Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah

1. Prosedur Penyaluran Bantuan

a. Permohonan bantuan diajukan oleh organisasi /lembaga/ yayasan/

komite/asosiasi kepada Menteri dengan tembusan kepada KPA;

b. Menteri mendisposisikan permohonan bantuan kepada sekretaris

kementerian dan/atau pejabat eselon I/pimpinan tinggi madya

pengelola kegiatan bantuan (Deputi Bidang Pengembangan Pemuda,

Deputi II);

c. Sekretaris kementerian dan/atau pejabat eselon I/pimpinan tinggi

madya pengelola kegiatan bantuan (Deputi II) memerintahkan

Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda selaku Pejabat Pembuat

Komitmen untuk memproses permohonan bantuan;

d. Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda selaku Pejabat Pembuat

Komitmen menugaskan Tim Verifikasi untuk melakukan seleksi

untuk mendapatkan organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi

calon penerima bantuan;

e. Tim Verifikasi melakukan proses seleksi hingga mengusulkan

lembaga calon penerima bantuan kepada Asisten Deputi

Kewirausahaan Pemuda selaku PPK, dilengkapi dengan berkas

seleksi secara lengkap;

f. Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda selaku PPK menetapkan

Lembaga Penerima Bantuan dan mengajukan permohonan

pengesahan kepada KPA;

g. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) mengesahkan Lembaga Penerima

Bantuan;

h. PPK menandatangani perjanjian kerjasama dengan penerima

bantuan;

i. Organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi penerima bantuan

melengkapi syarat-syarat pencairan;

j. Pencairan dana bantuan kepada organisasi/lembaga/yayasan/

komite/asosiasi penerima bantuan.

2. Seleksi Lembaga Calon Penerima Bantuan

Seleksi dilakukan untuk menentukan lembaga calon penerima

bantuan dengan ketentuan sebagai berikut:

- 13 -

a. Prinsip-Prinsip Seleksi

Seleksi lembaga calon penerima bantuan berpegang pada prinsip-

prinsip sebagai berikut: efisien, efektif, transparan, terbuka,

bersaing, adil/tidak diskriminatif, dan akuntabel.

b. Metode Seleksi

Metode yang digunakan untuk menyeleksi proposal permohonan

bantuan yang dikirimkan lembaga menggunakan Metode Kontes,

yaitu memilih 1 (satu) lembaga terbaik diantara lembaga–lembaga

yang mengajukan proposal bantuan.

c. Pelaksana Seleksi

Pelaksana seleksi adalah Tim Verifikasi yang ditetapkan oleh Kuasa

Pengungguna Anggaran (KPA) atas usulan dari Pejabat Pembuat

Komitmen (PPK).

d. Tahap-tahap Seleksi

Seleksi lembaga calon penerima bantuan meliputi tahapan sebagai

berikut:

(1) Pengumuman;

(2) Pendaftaran dan pengambilan Buku Petunjuk Teknis (Juknis)

dan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK). Juknis dan KAK dapat

diunduh melalui situs kemenpora: www.kemenpora.go.id;

(3) Pemberian penjelasan;

(4) Pemasukan proposal;

(5) Pemeriksaan administrasi (Syarat Umum dan syarat Khusus),

(6) Pembuatan Berita Acara pemeriksaan administrasi,

(7) Penilaian proposal teknis;

(8) Verifikasi lapangan keberadaan lembaga;

(9) Pembuatan berita acara hasil kontes/sayembara;

(10) Penetapan penerima bantuan;

(11) Pengumuman lembaga penerima bantuan; dan

(12) Penunjukan lembaga penerima bantuan.

Jadwal seleksi akan ditetapkan oleh Tim Verifikasi dan akan

disertakan pada saat pengumuman.

- 14 -

C. Pencairan Dana Bantuan Pemerintah

Pencairan dana bantuan dilaksanakan dalam bentuk transfer uang secara

bertahap ke rekening lembaga penerima bantuan sebagai berikut:

a. Tahap I sebesar 70% (tujuh puluh persen) dari keseluruhan dana

kegiatan bantuan setelah Perjanjian Kerjasama ditandatangani oleh

penerima bantuan dan PPK, dan penerima bantuan telah memenuhi

kelengkapan dokumen administrasi yang disyaratkan;

b. Tahap II sebesar 30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana

kegiatan bantuan, apabila presentasi pekerjaan/kegiatan telah

mencapai 70%, dan penerima bantuan telah memenuhi kelengkapan

dokumen administrasi yang disyaratkan.

Sebelum dana dicairkan, lembaga penerima bantuan wajib

menyerahkan jaminan yang bersifat mudah dicairkan dan tidak

bersyarat (unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank Umum (Bank

Guarantee) kepada PPK. Nilai jaminan pada pencarian tahap pertama

adalah sebesar dana bantuan yang dicairkan sebesar 10% (sepuluh

persen) dan pengembalian jaminan akan diperhitungkan secara

proporsional pada pencairan tahap kedua.

D. Pertanggungjawaban bantuan

Penerima Bantuan Pemerintah untuk Kegiatan Expo Santripreneur harus

menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah

pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran dengan dilampiri:

1. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan ditandatagani oleh 2 (dua)

orang saksi;

2. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan yang ditandatangani oleh

Pimpinan Lembaga Penerima Bantuan;

3. Dokumentasi foto dan video kegiatan;

4. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;

5. Surat pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan;

6. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan;

7. Bukti setor perpajakan.

Berdasarkan laporan pertanggungjawaban tersebut, PPK melakukan

verifikasi atas laporan pertanggungjawaban. PPK mengesahkan Berita

- 15 -

Acara Serah Terima setelah hasil verifikasi dimaksud telah sesuai dengan

perjanjian kerjasama.

E. Tim Verifikasi

Tim verifikasi di bentuk berdasarkan Keputusan Kuasa Pengguna

Anggaran (KPA) pada Satuan Kerja (Satker) Bidang Pengembangan

Pemuda Kemenpora. Tim Verifikasi ini membantu Pejabat Pembuat

Komitmen (PPK) pada Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda dalam

proses seleksi organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi atau

lembaga yang sejenis yang akan menerima bantuan pemerintah untuk

pengembangan Wirausaha Muda Pemula melalui kegiatan Expo

Santripreneur.

Persyaratan Tim Verifikasi adalah sebagai berikut :

1. PNS di Kementerian Pemuda dan Olahraga, kecuali PPK, pengelola

keuangan, dan/atau APIP,

2. Diutamakan yang memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa;

3. Memiliki integritas, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan

tugas;

4. Memahami pekerjaan yang akan diadakan;

5. Memahami isi petunjuk teknis, metode dan prosedur penyaluran

bantuan;

6. Menandatangani Pakta Integritas.

F. Tugas Tim Verifikasi

Tim verifikasi bantuan pemerintah untuk kegiatan expo santripreneur

yang selanjutnya di sebut sebagai tim verifikasi, bertugas untuk

membantu Pejabat Pembuat Komitmen pada Asisten Deputi

Kewirausahaan Pemuda dengan rincian tugas sebagai berikut:

1. Menyusun jadwal seleksi;

2. Menetapkan dokumen seleksi;

3. Mengumumkan pelaksanaan seleksi di website Kemenpora;

4. Menjawab pertanyaan/anwizjing yang diajukan oleh pemohon

mengenai teknis dan pelaksanaan;

5. Melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap proposal

yang masuk;

6. Menetapkan lembaga calon penerima bantuan;

- 16 -

7. Menjawab sanggahan apabila ada pemohon yang mengajukan

keberatan atas penetapan penerima;

8. Menyerahkan salinan dokumen seleksi kepada PPK;

9. Menyimpan dokumen asli seleksi;

10.Melakukan verifikasi terhadap laporan pertanggungjawaban baik

yang bersifat termin maupun yang bersifat laporan akhir kegiatan.

G. Perjanjian Kerjasama

Bantuan diberikan kepada penerima dengan didahului penandatangan

perjanjian kerja sama antara penerima dengan PPK. Perjanjian kerja

sama tersebut memuat antara lain:

a. Hak dan kewajiban para pihak;

b. Jumlah bantuan yang diberikan

c. Tata cara dan syarat penyaluran;

d. Pernyataan kesanggupan penerima bantuan pemerintah untuk

menggunakan bantuan sesuai rencana yang telah disepakati;

e. Pernyataan kesanggupan penerima bantuan pemerintah untuk

menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara;

f. sanksi;

g. Penyampaian laporan pertanggungjawaban bantuan kepada PPK

setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran

H. Ketentuan Perpajakan

Penerima dana bantuan pemerintah untuk kegiatan expo santripreneur

terikat dan wajib mematuhi ketentuan perpajakan yang berlaku di wilayah

Republik Indonesia. Jika terdapat dugaan pelanggaran ketentuan

perpajakan oleh penerima bantuan dalam melaksanakan bantuan

pemerintah untuk kegiatan expo santripreneur maka penerima bantuan

wajib mengklarifikasi dan menindaklanjuti dugaan tersebut sesuai

dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.

Lembaga penerima dana bantuan pemerintah untuk kegiatan expo

santripreneur adalah sebagai subjek pajak dan objek pajak nya adalah

dana bantuan pemerintah untuk kegiatan expo santripreneur. Seluruh

bukti pengeluaran/penyetoran pajak terhadap objek pajak tersebut wajib

dilampirkan dalam laporan pertanggungjawaban akhir kegiatan.

- 17 -

Asdep Kewirausahaan Pemuda, Deputi Bidang Pengembangan,

Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak memungut pajak pada saat

pemberian bantuan kepada lembaga penerima bantuan pemerintah.

Pembayaran pajak adalah tanggung jawab lembaga penerima bantuan

sebagai unit pengelola keuangan dan kegiatan. Bendahara memungut

pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang–undangan di

bidang perpajakan.

I. Jasa Giro/Bunga Bank dan Sisa Anggaran

1. Berdasarkan Pasal 2 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 20

Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak bahwa :

“jasa penerimaan yang termasuk kelompok penerimaan negara bukan pajak bersumber dari pengelolaan dana Pemerintah, antara lain penerimaan jasa giro, sisa anggaran pembangunan dan sisa anggaran rutin”.

2. Jasa giro/bunga bank dan sisa dana yang tidak digunakan untuk

dukungan dana yang berasal dari bantuan Kementerian Pemuda dan

Olahraga wajib disetor ke kas negara sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, melalui rekening BNI Cabang

Senayan Nomor 530436431 atas nama BPn 088 Kesekretariatan

Kemenpora 418135.

- 18 -

BAB III

PENGELOLAAN KEGIATAN

A. Pengelolaan Kegiatan

Organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi yang dinyatakan sebagai

penerima bantuan pemerintah guna mendukung kegiatan expo

santripreneur peduli akan diberikan pentahapan mekanisme sebagai

berikut:

1. Tahap Persiapan

Organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi penerima bantuan

melakukan koordinasi dengan:

a. Kementerian Pemuda dan Olahraga;

b. Instansi terkait lainnya.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan kegiatan adalah sebagaimana tertuang dalam

Perjanjian Kerjasama antara PPK dan penerima bantuan.

3. Penyusunan pertanggungjawaban

Laporan pelaksanaan dan laporan keuangan disusun sebagai bentuk

pertanggungjawaban penggunaan bantuan pemerintah dalam bentuk

uang. Laporan kegiatan dan laporan keuangan ini disusun sesuai dengan

juknis yang telah ditetapkan. Laporan kegiatan dan laporan keuangan

disampaikan kepada PPK Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda sesuai

dengan juknis yang telah ditetapkan.

4. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dapat dilakukan secara internal di

Organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi penerima bantuan, selain

itu monitoring dan evaluasi serta pendampingan dapat dilakukan oleh tim

dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.

a) Monitoring dari Kementerian Pemuda dan Olahraga merupakan

Pengawasan dan pemeriksaaan terhadap penerima bantuan yang

dilakukan oleh pengawas internal yakni Inspektorat Kementerian

Pemuda dan Olahraga, maupun Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah

Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengend alian Intern Pemerintah.

- 19 -

Dan aparat pengawasan eksternal dari Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI).

b) Evaluasi program bantuan pemerintah bagi kegiatan Pelatihan expo

santripreneur dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu :

1) Evaluasi administrasi yang menyangkut hal-hal yang berhubungan

dengan laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan; dan

2) Evaluasi kegiatan yang menyangkut hal-hal yang berhubungan

dengan bentuk dan hasil serta dampak kegiatan. Evaluasi kegiatan

secara tidak langsung dapat dilihat dari informasi yang beredar

melalui media masa dan penilaian masyarakat serta peninjauan

langsung ke lapangan.

3) Unit pengelola bantuan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan

bantuan pada tahun anggaran sebelumnya dan/atau tahun

anggaran berjalan sehingga apabila diketemukan penerima bantuan

pada tahun anggaran sebelumnya yang tidak menyerahkan laporan

pertanggung jawaban berupa laporan keuangan dan laporan

kegiatan, maka tidak direkomendasikan untuk memperoleh bantuan

yang sejenis pada tahun anggaran berjalan atau dari unit lain di

lingkungan Kemenpora.

c) Pengawasan dan pemeriksaan terhadap penerima bantuan pemerintah

dilakukan oleh pengawas internal yakni Inspektorat Kementerian

Pemuda dan Olahraga, maupun Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah

Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

Dan aparat pengawasan eksternal dari Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI).

B. Pemanfaatan Bantuan Pemerintah

Bantuan pemerintah dalam bentuk uang untuk kegiatan pemuda kepada

Organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi dapat digunakan sebagai

berikut:

1. Honorarium panitia pelaksana, narasumber dan moderator;

2. Transport: panitia pelaksana, narasumber, moderator dan peserta

dengan ketentuan

a. Menyertakan tiket dan boarding pass apabila menggunakan pesawat;

- 20 -

b. Menyertakan tiket apabila menggunakan moda darat/laut dari luar

kota;

c. Transport lokal untuk panitia pelaksana, narasumber, moderator dan

peserta dari dalam kota;

3. Uang harian panitia pelaksana, narasumber, moderator dan peserta;

4. Penginapan untuk narasumber dari luar kota atau Kementerian Pemuda

dan Olahraga;

5. Biaya sosialisasi dan publikasi kegiatan;

7. ATK atau seminar kit;

8. Biaya akomodasi dan konsumsi selama kegiatan;

9. Biaya sewa;

11. Biaya dokumentasi dan pelaporan.

Seluruh biaya di atas menggunakan standar biaya umum sebagaimana

diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-33/PMK.02/2016

tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2017 (SBM 2017).

Dana bantuan yang diterima tidak dapat digunakan untuk pembelian aset

tetap atau belanja modal yang dapat dicatatkan/diinventarisasi sebagai

Barang Milik Negara (BMN) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

C. Proposal dan Rincian Biaya

Secara umum, proposal untuk mendapatkan bantuan pemerintah harus

memenuhi hal–hal sebagai berikut:

1. Surat pengantar Proposal

Surat pengajuan asli dari Organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi

yang didalamnya memuat:

a. Nomor surat;

b. Perihal permohonan bantuan kegiatan;

c. Tanggal surat;

d. Ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga dengan tembusan

kepada Deputi Bidang Pengembangan Pemuda dan KPA pada Deputi

Bidang Pengembangan Pemuda;

e. Mengajukan permohonan bantuan yang disertai dengan bentuk

kegiatan, judul kegiatan, tema kegiatan, waktu dan tempat

pelaksanaan, jumlah peserta, serta jumlah anggaran yang diajukan;

- 21 -

f. Contact person yang dapat di hubungi;

g. Surat pengantar ditandatangani oleh panitia pelaksana, diketahui oleh

pimpinan/ketua dari Organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi;

h. Distempel oleh Organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi yang

bersangkutan.

2. Proposal Kegiatan

Proposal disampaikan rangkap 3 (tiga), adapun susunan proposal

kegiatan memuat antara lain:

a. Halaman depan

(1) Judul proposal;

(2) Kegiatan, bentuk kegiatan dan paket yang diajukan;

(3) Nama lembaga;

(4) Alamat lengkap, nomor telepon, faximile dan email

yayasan/lembaga/komunitas.

b. Halaman isi

(1) Latar belakang;

(2) Tema kegiatan;

(3) Dasar pelaksanaan kegiatan;

(4) Maksud dan tujuan;

(5) Sasasan, serta hasil yang diharapkan dari kegiatan tersebut;

(6) Waktu pelaksanaan;

(7) Tempat pelaksanaan;

(8) Panitia pelaksanaan;

(9) Peserta kegiatan (jumlah, usia, dari unsur pelajar/mahasiswa/

pemuda/umum);

(10) Metode pelaksanaan kegiatan;

(11) Rincian permohonan dana /Rencana Anggaran Belanja (RAB).

c. Halaman Penutup

(1) Kalimat Penutup;

(2) Tanda tangan panitia penyelenggara dan distempel;

(3) Tanda tangan dan pimpinan/ketua/pengurus/kepala/ketua

panitia Organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi sebagai

persetujuan atau mengetahui.

- 22 -

d. Lampiran Proposal

(1) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) pengurus yayasan/

lembaga/komunitas pemuda yang masih berlaku;

(2) Fotokopi akta pendirian

Organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi dari notaris atau

surat keterangan keberadaan

Organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi dari Lurah,

RT/RW atau Satuan Kerja Perangkat Daerah Setempat;

(3) Fotokopi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga atas nama

Organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi;

(4) Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama

Organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi;

(5) Fotokopi Rekening Bank atas nama

Organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi; (yang masih aktif)

(6) Fotokopi struktur organisasi

Organisasi/lembaga/yayasan/komite/asosiasi yang disahkan

pengurus;

(7) Foto papan nama lembaga sekretariat dan dokumentasi kegiatan

yang sudah pernah dilakukan.

- 23 -

BAB IV

PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN

Penerima bantuan pemerintah untuk kegiatan pelatihan expo

santripreneur sosial wajib menyampaikan laporan kegiatan dan laporan

keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan bantuan yang

diterima. Laporan pelaksanaan kegiatan dan laporan keuangan

disampaikan secara tertulis kepada PPK melalui Asdep Kewirausahaan

Pemuda, paling lambat 14 (empat belas) hari setelah kegiatan selesai.

A. Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan

1. Berita Acara Serah Terima (BAST) yang memuat :

a) Jumlah dana awal, dana yang dipergunakan, dan sisa dana.

Apabila terdapat sisa dana penerima bantuan harus

menyampaikan bukti surat setoran sisa dana ke dalam rekening

Kas Negara kepada PPK pada Asdep Kewirausahaan Pemudauda

sesuai dengan perjanjian kerjasama;

b) Pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan perjanjian kerjasama;

c) Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan;

2. Foto/film (dokumentasi) hasil pekerjaan yang telah diselesaikan;

3. Berdasarkan laporan pertanggungjawaban bantuan, PPK

melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban bantuan;

4. PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima setelah hasil verifikasi

telah sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama.

B. Bentuk Laporan Pertanggungjawaban Kegiatan

Laporan kegiatan merupakan gambaran konkrit dari pelaksanaan

rangkaian kegiatan yang dilakukan, mulai dari persiapan sampai

dengan evaluasi. Laporan kegiatan memuat hal-hal sebagai berikut:

a. Surat Pengantar;

b. Isi laporan

1) Latar belakang;

2) Dasar;

3) Tujuan;

4) Sasaran;

5) Pokok-Pokok Kegiatan;

6) Bentuk Kegiatan;

7) Peserta dan Narasumber/ Instruktur;

- 24 -

8) Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan;

9) Hasil yang dicapai.

c. Lampiran-lampiran (data pendukung).

1) Biodata Peserta, panitia, narasumber, dan moderator;

2) Materi seminar;

3) Notulen;

4) Hasil kerja kelompok (bila ada);

5) Daftar hadir peserta, panitia, narasumber, dan moderator;

6) Surat–surat (undangan, keputusan, surat tugas, dll);

7) Foto–foto, audio, video dokumentasi kegiatan;

8) Hasil workshop;

9) Fotokopi KTP peserta;

10) Contoh seminar kit;

11) Spanduk kegiatan.

C. Laporan Pertanggungjawaban Keuangan

Laporan pertanggungjawaban keuangan merupakan satu kesatuan dari

laporan kegiatan. Laporan keuangan meliputi:

a. Rekapitulasi pengeluaran;

b. Kuitansi

1) Kuitansi honorarium panitia;

2) Kuitansi honorarium narasumber;

3) Kuitansi honorarium moderator;

4) Kuitansi pembelian konsumsi;

5) Kuitansi pembelian ATK dan seminar kit;

6) Kuitansi pembayaran sewa ruang pertemuan, stan/booth pameran atau

sewa lainnya;

7) Kuitansi/daftar penggantian transport, untuk perjalanan harus

melampirkan tiket, boarding pass;

8) Kuitansi penginapan hanya untuk narasumber dari luar kota yang lebih

dari 1 (satu) perjalanan;

c. Berita Acara Penggunaan Anggaran/Surat Pernyataan Tanggung Jawab

Belanja;

d. Tanda terima seminar kit;

e. Tanda Terima sertifikat (bila ada);

f. Bukti setor Pajak;

g. Bukti pengembalian ke kas negara (bila ada).

- 25 -

Laporan pertanggungjawaban keuangan berpedoman pada Standar Biaya

Masukan (SBM) sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 33/PMK.02/2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran

2017.

D. Sanksi

a. Penerima bantuan pemerintah yang tidak melaksanakan pengelolaan

keuangan dan kegiatan sesuai petunjuk teknis ini dan ketentuan yang

sudah ditetapkan, akan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-

undangan dan dikenakan sanksi berupa tidak mendapatkan program

bantuan pada tahun berikutnya.

b. Apabila terjadi penyimpangan dalam pengelolaan, penggunaan dan

pertanggungjawaban dalam memanfaatkan dana bantuan, penerima

dana bertanggungjawab sepenuhnya atas segala resiko, berupa

pengembalian dana yang telah diterima ke kas Negara (sepenuhnya) dan

atau sanksi hukum yang akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

c. Terhadap penerima bantuan dapat juga dikenakan sanksi administratif

berupa pencantuman dalam daftar hitam (blacklist) apabila ditemukan

penerima bantuan yang tidak mematuhi ketentuan petunjuk teknis ini

dan/atau berdasarkan hasil pemeriksaan APIP dan/atau BPK

diketemukan penyimpangan prosedur dan/atau penggunaan dana

bantuan.

E. Pengawasan

Pengawasan dan pemeriksaan terhadap penerima bantuan dilakukan oleh

pengawas internal yakni Inspektorat Kementerian Pemuda dan Olahraga,

maupun aparat pengawasan eksternal dari Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK-RI) dan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP).

F. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dapat dilakukan secara internal di yayasan/

lembaga/ komunitas pemuda penerima bantuan, selain itu monitoring dan

evaluasi serta pendampingan dapat dilakukan oleh tim dari Kementerian

Pemuda dan Olahraga.

a) Monitoring dari Kementerian Pemuda dan Olahraga merupakan

- 26 -

Pengawasan dan pemeriksaaan terhadap penerima bantuan yang

dilakukan oleh pengawas internal yakni Inspektorat Kementerian

Pemuda dan Olahraga, maupun Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah

Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

Dan aparat pengawasan eksternal dari Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI).

b) Evaluasi program bantuan pemerintah bagi kegiatan pemuda di sentra

pemberdayaan pemuda dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu :

1) Evaluasi administrasi yang menyangkut hal-hal yang berhubungan

dengan laporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan; dan

2) Evaluasi kegiatan yang menyangkut hal-hal yang berhubungan

dengan bentuk dan hasil serta dampak kegiatan. Evaluasi kegiatan

secara tidak langsung dapat dilihat dari informasi yang beredar

melalui media masa dan penilaian masyarakat serta peninjauan

langsung ke lapangan.

3) Unit pengelola bantuan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan

bantuan pada tahun anggaran sebelumnya dan/atau tahun

anggaran berjalan sehingga apabila diketemukan penerima bantuan

pada tahun anggaran sebelumnya yang tidak menyerahkan laporan

pertanggung jawaban berupa laporan keuangan dan laporan

kegiatan, maka tidak direkomendasikan untuk memperoleh bantuan

yang sejenis pada tahun anggaran berjalan atau dari unit lain di

lingkungan Kemenpora.

c) Pengawasan dan pemeriksaan terhadap penerima bantuan pemerintah

dilakukan oleh pengawas internal yakni Inspektorat Kementerian

Pemuda dan Olahraga, maupun Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah

Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

Dan aparat pengawasan eksternal dari Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia (BPK RI).

G. Sisa Dana Bantuan Pemerintah dan Jasa Giro/Bunga Bank

1) Berdasarkan Pasal 2 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 20 Tahun

1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak bahwa :

- 27 -

“jasa penerimaan yang termasuk kelompok penerimaan negara bukan pajak bersumber dari pengelolaan dana Pemerintah, antara lain penerimaan jasa giro, sisa anggaran pembangunan dan sisa anggaran rutin”.

2) Jasa giro/bunga bank dan sisa dana yang tidak digunakan untuk

dukungan dana yang berasal dari bantuan Kementerian Pemuda dan

Olahraga wajib disetor ke kas negara sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, melalui rekening BNI Cabang

Senayan Nomor 530436431 atas nama BPn 088 Kesekretariatan

Kemenpora 418135.

H. Pelayanan Informasi dan Pengaduan Masyarakat

Dalam rangka transparansi/keterbukaan terhadap masyarakat untuk

ikut mengontrol pelaksanaan program bantuan pemerintah apabila

terjadi penyimpangan-penyimpangan penggunaan dana bantuan oleh

pihak penerima bantuan dan/atau pelaksana program,

informasi/pengaduan tersebut dapat disampaikan kepada:

Deputi Bidang Pengembangan Pemuda

u.p. Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda

Kantor Kemenpora, Gedung Grha Lt.9

Jl. Gerbang Pemuda No. 3 Senayan, Jakarta Pusat

Selain itu, pelaporan dan/atau pengaduan dapat disampaikan melalui

laporan aduan Helo Kemenpora 1500-928 yang tercantum pada website

resmi: www.kemenpora.go.id.

- 28 -

BAB V

PENUTUP

Peraturan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga tentang petunjuk

teknis penyaluran bantuan pemerintah merupakan standar minimum untuk

dijadikan acuan Lembaga yang akan mendapatkan bantuan dari Pemerintah

melalui APBN dan dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaan

penyaluran bantuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga

keseluruhan proses pelaksanaannya dapat berlangsung secara efektif dan

efisien.

Program Fasilitasi Kegiatan Pengembangan Wirausaha Muda Pemula melalui

Pelatihan expo santripreneur adalah salah satu solusi dalam mendorong

keterbukaan informasi sekaligus pencitraan mengenai kegiatan strategis

Kementerian Pemuda dan Olahraga, sehingga mempunyai dampak yang

bersifat masif bagi pemangku kepentingan kepemudaan.

Program dan kegiatan ini merupakan stimulan untuk mendorong terbinanya

jalinan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam

menyelenggarakan berbagai kegiatan kepemudaan melalui peningkatan

wawasan pemuda yang berdampak strategis bagi para pemangku kepentingan

kepemudaan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 16 Agustus 2017

SEKRETARIS KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA,

ttd

GATOT SULISTIANTORO DEWA BROTO