30
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 69 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TEKNIS LAPORAN KEUANGAN DAN EVALUASI KINERJA KEUANGAN BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA, Menimbang : a. Mengingat bahwa dalam Pasal 118 ayat (1) huruf g Undang- Undang Nomor : 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, telah diatur mengenai kewajiban pemegang izin usaha angkutan udara niaga untuk melaporkan kinerja keuangan; bahwa berdasarkan huruf a, perlu ditetapkan pedoman teknis laporan keuangan dan evaluasi kinerja keuangan badan usaha angkutan udara niaga dengan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956); Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Negara RI sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011; Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2010;

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

KEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

NOMOR : KP 69 TAHUN 2014

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS LAPORAN KEUANGAN DAN EVALUASI KINERJAKEUANGAN BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

Menimbang : a.

Mengingat

bahwa dalam Pasal 118 ayat (1) huruf g Undang-Undang Nomor : 1 tahun 2009 tentang Penerbangan,telah diatur mengenai kewajiban pemegang izin usahaangkutan udara niaga untuk melaporkan kinerjakeuangan;

bahwa berdasarkan huruf a, perlu ditetapkanpedoman teknis laporan keuangan dan evaluasikinerja keuangan badan usaha angkutan udara niagadengan Peraturan Direktur Jenderal PerhubunganUdara;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun2009 tentang Penerbangan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956);

Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangKedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, SusunanOrganisasi Dan Tata Kerja Kementerian Negara RIsebagaimana telah diubah dengan Peraturan PresidenNomor 91 Tahun 2011;

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negaraserta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon IKementerian Negara sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2010;

Page 2: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 25 Tahun2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara;

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja DepartemenPerhubungan;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGANUDARA TENTANG PEDOMAN TEKNIS LAPORANKEUANGAN DAN EVALUASI KINERJA KEUANGAN BADANUSAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Badan Usaha Angkutan Udara adalah badan usahamilik negara, badan usaha milik daerah, atau badanhukum Indonesia berbentuk perseroan terbatas ataukoperasi, yang kegiatan utamanya mengoperasikanpesawat udara untuk digunakan mengangkutpenumpang, kargo dan/atau pos dengan memungutpembayaran.

2. Standar Akuntansi Keuangan, yang selanjutnya disebutdengan SAK adalah pernyataan dan interpretasi yangdikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan(DSAK) dan Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS)Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) serta peraturan OtoritasJasa Keuangan (OJK) untuk badan usaha angkutanudara niaga yang telah go public.

3. Laporan Keuangan Badan Usaha Angkutan Udara Niagaadalah produk dari manajemen dalam rangkamempertanggung jawabkan penggunaan sumber dayadan sumber dana yang dipercayakan kepadanya, yangmenyediakan informasi tentang posisi keuangan badanusaha pada saat tertentu, kinerja keuangan dalamsuatu periode yang ditujukan bagi pengguna laporan diluar badan usaha untuk menilai dan mengambilkeputusan yang bersangkutan dengan badan usaha.

Page 3: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

4. Laporan Kinerja Operasi Badan Usaha Angkutan UdaraNiaga adalah pencapaian produktifitas badan usahaangkutan udara niaga dalam mengoperasikan pesawatudara.

5. Sumber Daya adalah seluruh sumber daya yang dimilikibadan usaha angkutan udara niaga meliputi sumberdaya manusia, sumber dana, pesawat udara danperalatan lainnya yang dapat mendukung produktifitasbadan usaha angkutan udara niaga.

6. Direktur Jenderal adalah Direktur JenderalPerhubungan Udara.

BAB II

KEWAJIBAN BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA

Pasal2

(1) Setiap badan usaha angkutan udara yang memilikisurat izin usaha angkutan udara niaga dan telahmelakukan kegiatan secara nyata wajibmenyampaikan laporan keuangan badan usahaangkutan udara niaga kepada Menteri.

(2) Badan usaha angkutan udara niaga wajibmenyampaikan laporan keuangan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) yang disertai dengan laporankinerja operasi dan data dukung terkait.

BAB III

LAPORAN KEUANGAN BADAN USAHAANGKUTAN UDARA NIAGA

Pasal3

(1) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalamPasal 2 ayat (1), merupakan laporan keuangan yangdisusun untuk periode 1 (satu) tahun yang telahdiaudit oleh kantor akuntan publik terdaftar.

(2) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) harus dilaporkan setiap tahun paling lambat akhirbulan April tahun berikutnya.

Page 4: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

Pasal 4

(1) Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 memuat sekurang-kurangnya :

a. laporan posisi keuangan pada akhir periode;b. laporan laba rugi komprehensif selama periode;c. laporan perubahan ekuitas selama periode;d. laporan arus kas selama periode; dane. catatan atas laporan keuangan.

(2) Laporan keuangan badan usaha angkutan udaraniaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacupada format SAK dan dapat dikembangkan sesuaikebutuhan.

(3) Format laporan keuangan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I Peraturanini.

Pasal 5

Mata uang yang digunakan dalam penyajian laporankeuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 adalahmata uang yang sesuai dengan ketentuan PernyataanStandar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku.

Pasal 6

Laporan kinerja operasi badan usaha angkutan udaraniaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2)sekurang-kurangnya memuat:

a. data produksi angkutan udara periode 1 (satu) tahun;b. data SDM periode 1 (satu) tahun;c. data armada udara periode 1 (satu) tahun;d. on time performance periode 1 (satu) tahun untuk

badan usaha angkutan udara niaga berjadwal;e. cancellation periode 1 (satu) tahun untuk badan usaha

angkutan udara niaga berjadwal; danf. data rute penerbangan periode 1 (satu) tahun untuk

badan usaha angkutan udara niaga berjadwal.

Page 5: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

Pasal 7

(1) Badan usaha angkutan udara niaga harusmenetapkan target pencapaian kinerja keuangan dankinerja operasi.

(2) Target kinerja keuangan dan kinerja operasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkanberdasarkan :

a. rencana, strategi dan kelangsungan usaha badanusaha angkutan udara niaga;

b. pencapaian target kinerja tahun berjalanberdasarkan target kinerja tahun sebelumnya; dan

c. rencana pencapaian target kinerja tahunberikutnya.

(3) Badan usaha angkutan udara niaga dapat merubahrencana target pencapaian kinerja keuangan dankinerja operasi selambat-lambatnya pada akhirsemester 1 (satu) tahun berjalan.

Pasal 8

Penyajian laporan keuangan dan laporan kinerja operasibadan usaha angkutan udara niaga harus dibuat denganmenggunakan Bahasa Indonesia.

Pasal 9

Format laporan kinerja keuangan, kinerja operasi dantarget badan usaha angkutan udara niaga tercantumdalam Lampiran II Peraturan ini.

BAB IV

EVALUASI KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA OPERASIBADAN USAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA

Pasal 10

1) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukanevaluasi kinerja keuangan dan kinerja operasi badanusaha angkutan udara niaga berdasarkan target danpencapaian kinerja keuangan dan kinerja operasibadan usaha angkutan udara niaga sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7.

Page 6: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

(2) Dalam melakukan evaluasi sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Direktorat Jenderal Perhubungan Udaramenggunakan indikator sebagai berikut :

a. indikator kinerja keuangan badan usaha angkutanudara niaga; dan

b. indikator kinerja operasi badan usaha angkutanudara niaga.

(3) Indikator kinerja keuangan badan usaha angkutanudara niaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf a, terdiri dari :

a. likuiditas perusahaan, yaitu kemampuanperusahaan dalam memenuhi kewajiban jangkapendek, yang terdiri dari:1) Current Ratio merupakan perbandingan aktiva

lancar dengan hutang lancar;2) Quick Ratio merupakan perbandingan aktiva

lancar dikurangi persediaan dengan hutanglancar; dan

3) Cash Ratio merupakan perbandingan kas dansetara kas dengan hutang lancar.

b. struktur keuangan, yaitu perbandingan dana yangdisediakan oleh pemilik dengan dana yang dipinjamdari kreditur, yang terdiri dari :1) Debt to Asset Ratio merupakan perbandingan

jumlah seluruh hutang dengan jumlah seluruhasset (aktiva); dan

2) Debt to Equity Ratio merupakan perbandinganseluruh hutang dengan jumlah ekuitas.

c. kemampulabaan perusahaan, yaitu kemampuanperusahaan dalam memperoleh laba, yang terdiridari :

1) Gross Profit Margin merupakan perbandinganlaba kotor dengan pendapatan operasi;

2) Net Profit Margin merupakan perbandingan labasetelah pajak dengan pendapatan operasi; dan

3) Operating Ratio merupakan perbandinganjumlah beban usaha dengan pendapatanoperasi.

Page 7: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

(4) Indikator kinerja operasi badan usaha angkutan udaraniaga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b,terdiri dari :

a. on time performance (kecuali badan usahaangkutan udara niaga tidak berjadwal) merupakanprosentase rata-rata ketepatan waktukeberangkatan penerbangan dari penerbanganyang dijadwalkan pada rute yang dilayanidibandingkan dengan jadwal (schedule) yangditetapkan;

b. cancellation (kecuali badan usaha angkutan udaraniaga tidak berjadwal) merupakan prosentasetingkat pembatalan penerbangan dibandingkandengan rencana pelaksanaan keberangkatan;

c. load factor (kecuali badan usaha angkutan udaraniaga tidak berjadwal) merupakan prosentasejumlah tempat duduk yang terjual dibandingkandengan kapasitas muat;

d. utilisasi pesawat merupakan rata-rata jam terbangper-pesawat yang dioperasikan per hari;

e. aircraft index operation merupakan perbandinganjumlah pesawat yang dioperasikan dibandingkandengan jumlah pesawat yang dikuasai selamaperiode 1 (satu) tahun; dan

f. ratio SDM merupakan perbandingan antarapesawat yang dikuasai dengan jumlah SDMlangsung dan/ atau tidak langsung.

Pasal 11

Tahapan kegiatan pelaksanaan evaluasi kinerja keuangandan kinerja operasi badan usaha angkutan udara niagayaitu :

a. inventarisasi, verifikasi dan validasi serta pengolahandata kinerja keuangan dan kinerja operasi badan usahaangkutan udara niaga;

b. klarifikasi terhadap hasil kegiatan inventarisasi,verifikasi dan validasi serta pengolahan datasebagaimana dimaksud pada huruf a apabiladiperlukan;

c. melakukan evaluasi kinerja keuangan dan kinerjaoperasi badan usaha angkutan udara niaga;

d. pelaporan hasil evaluasi kinerja keuangan badan usahaangkutan udara niaga; dan

e. penyiapan rekomendasi kepada Direktur JenderalPerhubungan Udara.

Page 8: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

Pasal 12

Berdasarkan hasil evaluasi kinerja keuangan dan kinerjaoperasi badan usaha angkutan udara niaga, DirektoratJenderal Perhubungan Udara dapat memberikan saranatau rekomendasi kepada badan usaha angkutan udaraniaga antara lain berupa :

a. restrukturisasi rute (untuk badan usaha angkutanudara niaga berjadwal);

b. optimalisasi armada;c. efisiensi organisasi; dand. rekomendasi lainnya untuk peningkatan kinerja.

Pasal 13

(1) Dalam hal telah dilakukan evaluasi terhadap kinerjakeuangan dan kinerja operasi badan usaha angkutanudara niaga, Direktorat Jenderal Perhubungan Udaramembuat laporan hasil evaluasi kinerja keuangan dankinerja operasi badan usaha angkutan udara niaga.

(2) Laporan hasil evaluasi kinerja keuangan dan kinerjaoperasi badan usaha angkutan udara niagasebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapatdisampaikan kepada badan usaha bersangkutanapabila terdapat suatu kepentingan tertentu.

(3) Apabila diperlukan berdasarkan hasil evaluasi,Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dapatmelakukan pertemuan terbatas dengan Direksi badanusaha angkutan udara niaga, untuk kepentinganperbaikan kinerja badan usaha angkutan udara niaga.

(4) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara tidakmemberikan penilaian dengan mengkategorikan badanusaha angkutan udara niaga pada kelompok tertentuberdasar evaluasi kinerja keuangan dan kinerjaoperasi.

Page 9: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

Pasal 14

(1) Laporan hasil evaluasi kinerja keuangan dan kinerjaoperasi badan usaha angkutan udara niagasebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, sekurang-kurangnya memuat :

a. dasar hukum;b. maksud dan tujuan evaluasi;c. ruang lingkup evaluasi;d. data umum badan usaha angkutan udara niaga;e. gambaran umum dan pengolahan data kinerja

keuangan dan kinerja operasi;f. evaluasi kinerja keuangan dan kinerja operasi; dang. kesimpulan dan saran/rekomendasi.

(2) Format laporan hasil evaluasi kinerja keuangan dankinerja operasi badan usaha angkutan udara niagasebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantumdalam Lampiran III Peraturan ini.

Pasal 15

Laporan keuangan, laporan kinerja operasi, data,informasi, dokumen dan hasil akhir evaluasi merupakandokumen yang bersifat rahasia dan hanya dapatdiketahui atau dibuka oleh para pejabat dilingkunganDirektorat Jenderal Perhubungan Udara yang terkaitlangsung dengan pelaksanaan evaluasi kinerja keuangandan kinerja operasi badan usaha angkutan udara niaga,kecuali bila dikehendaki oleh hukum.

BAB V

SANKSI ADMINISTRATE

Pasal 16

Dalam hal badan usaha angkutan udara tidakmelaksanakan kewajibannya menyampaikan laporankeuangan atau terlambat menyampaikan laporankeuangan akan dikenakan sanksi administratif sesuaidengan peraturan perundang-undangan.

Page 10: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 17

Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, Peraturan DirekturJenderal Perhubungan Udara nomor SKEP/36/IV/2003tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Analisa dan EvaluasiKinerja Keuangan Perusahaan Angkutan Udara Niaga,dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 18

' Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JAKARTApada tanggal : 25 FEBRUARI 2014

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

HERRY BAKTI

SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada :

1. Menteri Perhubungan Republik Indonesia;2. Sekretaris Jenderal, Kementerian Perhubungan;3. Inspektur Jenderal, Kementerian Perhubungan;4. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;5. Para Direktur di Lingkungan Ditjen Perhubungan Udara;6. Ketua INACA; dan7. Direktur Utama Badan Usaha Angkutan Udara.

Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA bAgIAN HUKUM DAN HUMAS,

_j£mbina (IV/a)sfg^j 19680619 199403 1002

Page 11: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara

Tan^al : ** 69 ™™ 201425 FEBRUART_2Q14

FORMAT LAPORAN KEUANGAN

BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA

PT. XXXXX

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI

Periode 31 Desember 20X2 dan 20X1

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

ASET

ASET LANCAR

Kas dan Setara Kas

Piutang Usaha

- Pihak Ketiga

- Pihak Berelasi

Aset keuangan lancarlainnya

Persediaan

Pajak Dibayar Dimuka

Biaya Dibayar Dimuka

Jumlah Aset Lancar

ASET TIDAK LANCAR

Investasi pada entitasasosiasi

Properti Investasi

Aset Tetap

- Pesawat

Catatan

20X2 20X1

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

Page 12: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

- Non Pesawat

Aset Takberwujud

Aset Lain-lain

Jumlah Aset Tidak

Lancar

JUMLAH ASET

LIABILITAS DANEKUITAS

LIABILITAS JANGKA

PENDEK

Utang Usaha

Beban akrual

Utang pajakUtang imbalan kerjajangka pendekPendapatan diterimadimuka

Utang jangka pendeklainnya

Jumlah Liabilitas JangkaPendek

LIABILITAS JANGKA

PANJANG

Utang bank dan lembagakeuangan jangka panjang

Utang sewa

Utang pajak tangguhanUtang jangka panjanglainnyaJumlah Liabilitas JangkaPanjang

JUMLAH LIABILITAS

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX xx.xxx.xxx

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX xx.xxx.xxx

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

Page 13: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

EKUITAS

Modal Saham

Modal dasar-xxx saham

pada tanggal 31- Desember 20X2

(31 Desember 20x1:xxxx saham), nilainominal Rp xxx persaham

pada tanggal 31Desember 20x2 (31Desember 20x1:

nilai nominal Rp xxx persaham) (angka penuh)Modal ditempatkan dandisetor penuh-xxx

- saham

pada tanggal 31Desember 20X2 (31Desember 20x1: xxx

saham) XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

Tambahan modal disetor-

neto XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

Komponen ekuitas lainnya XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

Saldo laba XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

Ekuitas yang dapatdiatribusikan

Kepada pemilik XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

Kepentingan nonpengendali XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

JUMLAH EKUITAS XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

JUMLAH LIABILITAS DAN

EKUITAS XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

Page 14: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

PT . XXXXX

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI

Periode 31 Desember 20X2 dan 20X1

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 20X2 20X1

PENDAPATAN USAHA

Penerbangan berjadwal XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

Penerbangan tidak berjadwal XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

Lainnya XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

Jumlah Pendapatan Usaha XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

BEBAN USAHA

Beban sewa pesawat (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)

Beban asuransi (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)

Beban gaji (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)

Beban trainingBeban depresiasi dan

(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)

amortisasi (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)

Beban bahan bakar (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)

Beban pemeliharaan pesawat (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)

Beban pelayanan jasa bandara (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)

Beban pelayanan penumpangBeban penjualan dan

(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)

pemasaran

Beban administrasi dan(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)

umum (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)

Jumlah beban usaha (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)

LABA USAHA XX.XXX.XXX xx.xxx.xxx

Pendapatan lainnya XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

Beban lainnya

LABA (RUGI) DARI OPERASIYANG

(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)

Page 15: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

DILANJUTKAN SEBELUM

PAJAK XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

Beban (penghasilan) pajak (XX.XXX.XXX)(XX.XXX.XXX)

LABA (RUGI) TAHUNBERJALAN

DARI OPERASI YANG

DILANJUTKAN XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

OPERASI YANG DIHENTIKAN

Laba (rugi) tahun berjalan darioperasiyang dihentikan setelah pajak XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

LABA (RUGI) BERSIH TAHUNBERJALAN

Pendapatan KomprehensifLain

- Perubahan dalam surplusrevaluasi XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX- Keuntungan (kerugian) daripenjabaran

laporan keuangan XX.XXX.XXX xx.xxx.xxx- Keuntungan (kerugian) daripengukuran kembali

aset keuangan yangdikategorikan sebagai

tersedia untuk dijual XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

- Pajak Penghasilan terkait (XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)PENDAPATAN

KOMPREHENSIF LAIN

TAHUN BERJALAN SETELAH

PAJAK XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

TOTAL LABA (RUGI)KOMPREHENSIF LAIN TAHUN

BERJALAN XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

Page 16: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

FI'.XXXXX

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI (lanjutan)Periode 31 Desember 20X2 dan 20X1

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20X2 20X1

Catatan

Laba (rugi) tahun berjalan yangdapat diatribusikan kepada:

- Pemilik Entitas Induk XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

- Kepentingan Non Pengendali XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

Total laba (rugi) komprehensiftahun berjalan yangdapat diatribusikan kepada:

- Pemilik Entitas Induk XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

- Kepentingan Non Pengendali XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

xx.xxx.xxx XX.XXX.XXX

LABA (RUGI) PER SAHAM-diatribusikan kepadapemegang saham entitas induk

- Dasar xxx xxx

- Dilusian xxx xxx

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan ba gian yangtidak terpisahkan dari laporan keuan gan secara keseluruhan

Page 17: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

Sal

do

pad

a1

Jan

uar

i20

X1

Per

ub

ahan

eku

itas

pad

ata

hu

n20

X1:

Div

iden

Laba

rugi

kom

preh

ensi

ftah

unbe

rjal

anS

ald

op

ada

31D

esem

ber

20X

1

Per

ubah

anek

uita

spa

data

hu

n20

X2:

Pen

erb

itan

mo

dal

sah

am

Div

iden

Laba

rugi

kom

preh

ensi

ftah

unbe

rjal

anT

ran

sfer

kesa

ldo

lab

a

Sal

dop

ada

31D

esem

ber

20X

2

PT

.X

XX

XX

LA

POR

AN

PE

RU

BA

HA

NE

KU

ITA

SK

ON

SO

LID

AS

I

Peri

od

e31

Dese

mb

er

20

X2

dan

20

X1

(Dis

ajik

anda

lam

ribua

nR

upia

h,ke

cual

idin

yata

kan

lain

)

Eku

itasy

ang

dapa

tdi

atri

busi

kan

kepa

dape

mili

ken

titas

indu

k

Cata

tan

Selis

ihT

rans

aksi

Pen

dapa

tan

Mod

alTa

mba

han

Piha

kK

ompr

ehen

sifK

epen

tinga

nSa

ham

Mod

alNe

toNo

nPe

ngen

dali

Sald

oLa

baLa

innya

Non

peng

enda

liJu

mlah

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

X

XX

XX

X

XX

XX

X

XX

XX

X

(XX

XX

X)

XX

XX

X

XX

XX

X

XX

XX

X

(XX

XX

X)

XX

XX

X

XX

XX

X

(XXXXX)

(XXXXX)

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XX

XX

XX

XX

XX

Cat

atan

atas

lapo

ran

keua

ngan

terla

mpi

rm

erup

akan

bagi

anya

ngtid

akte

rpis

ahka

nda

rila

pora

nke

uang

anse

cara

kese

luru

han

XX

XX

X

XX

XX

X

XX

XX

X

XX

XX

X

(XX

XX

X)

XX

XX

X

XX

XX

X

-X

XX

XX

-(X

XX

XX

)

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

XX

Page 18: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

PT. XXXXX

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Periode 31 Desember 20X2 dan 20X1

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari operasiPenerimaan kas dari pelangganPembayaran kas kepada pemasokPembayaran untuk beban usahaPembayaran kepada karyawanPembayaran pajakPembayaran bungaPenerimaan dari aktivitas operasi Iain-Iain

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Aset Tetap

- Penjualan *- Pembelian

Properti investasi

- Penjualan- Pembelian

Penerimaan bungaPenerimaan dividen

. Penerimaan uang jaminan

Pembayaran dana pemeliharaan pesawatUang muka pembelian pesawatUang muka perolehan aset tetap

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pinjaman jangka panjang- Penerimaan

- PembayaranPenerimaan dana modal disetor

Pembayaran untuk aktivitas pendanaan lainnyaKas bersih Diperoleh dari (Dipergunakan untuk) Aktivitas PendanaanKenaikan (penurunan) kas dan setara kas

Kas dan setara kas pada akhir periodeKas dan setara kas pada awal periode

Catatan

20X2

XX.XXX

XX.xxx

(XXXXX(XX.xxx

(XX.xxx

(XX.xxx

(XX.xxx.

XX.xxx.

XXX

XXX

XXX)

XXX)

XXX)

XXX)

XXX)

XXX

XX.XXX.XXX

20X1

XXX

.XXX

XXX)

.XXX)

XXX)

XXX)

XXX)

XXX

XX.XXX

XXXXX

(XX.XXX

(XX.XXX(XX.XXX

(XX.XXX

(XX.XXX

XX.XXX

XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

(XX.XXX.XXX) (XX.XXX.XXX)XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

XX.XXX.XXX XX.XXX.XXX

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yangtidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

HERRY BAKTI

Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS,

ISRAFULHAYAT

^Pembina (IV/a)\ 19680619 199403 1 002

Page 19: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara

25 FEBRUARI 2014

FORMAT LAPORAN KINERJA KEUANGAN, KINERJA OPERASIDAN TARGET BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA

KINERJA KEUANGAN - BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA

OPERATOR : TGL :

PELAPORAN

JENIS : Niaga Berjadwal /KEGIATAN Niaga Tidak

Berjadwal *)

OLEH :

PERIODE :

LAPORANJABATAN**) :

TANDA :

TANGAN

No URAIAN TAHUN X TARGET

TAHUN XX

1 LIKUIDITAS PERUSAHAAN

a. CURRENT RATIO

b. QUICK RATIO

c. CASH RATIO

2 STRUKTUR KEUANGANPERUSAHAAN

a. DEBT TO ASSET RATIO

b. DEBT TO EQUITY RATIO

3 KEMAMPU LABAAN PERUSAHAAN

a. GROSS PROFIT MARGIN

b. NET PROFIT MARGIN

c. OPERATING RATIO

TAHUN X

TARGET TAHUN XX

*)

Pencapaian kinerja pada tahun eksisting pelaporanPenetapan target kinerja yang direncanakan akandicapai pada tahun berikutnya (wajib diisi)Pilih salah satu

Salah satu direksi perusahaan

Page 20: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

1DATA PRODUKSI ANGKUTAN UDARA - BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA

OPERATOR : TGL :

PELAPORAN

JENIS : Niaga Berjadwal /KEGIATAN Niaga Tidak

Berjadwal *)

OLEH :

PRODUKSI : Internasional /Domestik *)

JABATAN**) :

PERIODE :

LAPORAN

TANDA :

TANGAN

No URAIAN SATUAN /UNIT

TAHUN X TARGET

TAHUN XX

1 Kilometer pesawat

Aircraft Kilometres000

2 Keberangkatan pesawat

Aircraft Departuresnumber

3 Jam terbang

Aircraft Hours

number

4 Penumpang diangkut

Passenger Carriednumber

5 Muatan Ton Diangkut

Freight Tonnes CarriedTon

6 Penumpang Kilometer Diangkut 000

Passenger Kilometres Performed

7 Tempat Duduk Kilometer tersedia 000

Seat Kilometres Available

8 Load Factor Penumpang%Passenger Load Factor

9 Ton Kilometer Diangkut

Ton Kilometres Performed

a. Penumpang

Passenger000

Page 21: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

b. Muatan

Freight

c. Pos

Mail

d. Jumlah

Total

000

000

000

10 Ton Kilometer Tersedia

Available Ton Kilometres 000

11 Load Factor (Kargo)Weight Load Factor %

TAHUN X

TARGET TAHUN XX

*)**)

Pencapaian kinerja pada tahun eksisting pelaporanPenetapan target kinerja yang direncanakan akandicapai pada tahun berikutnya (wajib diisi)Pilih salah satu

Salah satu direksi perusahaan

Page 22: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

ON TIME PERFORMANCE - BADAN USAHA ANGKUTAN UDARAOPERATOR : TGL :

PELAPORAN

JENIS : Niaga BerjadwalKEGIATAN

OLEH :

PRODUKSI : Internasional /Domestik *)

JABATAN**) :

PERIODE :

LAPORANTANDA :

TANGAN

No URAIAN TAHUN X TARGET

TAHUN XX

1 Jumlah keberangkatan2 Keterlambatan 16-30 menit

Jumlah Terlambat

Prosentase Keterlambatan (%)

3 Keterlambatan 31-120 menit

Jumlah Terlambat

Prosentase Keterlambatan (%)

4 Keterlambatan 121 - 240 menit

Jumlah Terlambat

Prosentase Keterlambatan (%)

5 Keterlambatan > 240 menit

Jumlah Terlambat

Prosentase Keterlambatan (%)

TAHL

TARG

*)**)

Nx : Pencapaian kinerja pjET TAHUN XX : Penetapan target kine

dicapai pada tahun b: Pilih salah satu: Salah satu direksi net

ida tahun eksistirja yang direncaisrikutnya (wajib

nsflhaan

ng pelaporanlakan akan

diisi)

Page 23: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

PEMBATALAN PENERBANGAN (CANCELLATION) - BADAN USAHAANGKUTAN UDARA

OPERATOR :

JENIS : Niaga BerjadwalKEGIATAN

PRODUKSI : Internasional /Domestik *)

PERIODE

LAPORAN

No URAIAN

Jumlah Keberangkatan sesuaiJadwal

TGL

PELAPORAN

OLEH

JABATAN**)

TANDA

TANGAN

TAHUN X

Jumlah Pembatalan KeberangkatanProsentase Pembatalan (%)

Prosentase Alasan Pembatalan

Cuaca

Teknis

Komersial

Lain-lain

TARGET

TAHUN XX

TAHUN X

TARGET TAHUN XX

*)**)Catatan

Pencapaian kinerja pada tahun eksisting pelaporanPenetapan target kinerjayang direncanakan akandicapai pada tahun berikutnya (wajib diisi)Pilih salah satu

Salah satu direksi perusahaanProsentase alasan pembatalan tidak perluditetapkan target tahun XX

Page 24: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

DATA ARMADA UDARA - BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA

OPERATOR TGL

PELAPORAN

JENIS : Niaga Berjadwal /KEGIATAN Tidak Berjadwal*)

OLEH

PRODUKSI : Internasional /Domestik *)

JABATAN**

PERIODE

LAPORANTANDA

TANGAN

NO TIPE PESAWAT

JUMLAH PESAWAT PADA TAHUN X JUMLAH PESAWAT PADA TAHUN X-lMILIK SEWA MILIK SEWA

OPERASITIDAK

OPERASIOPERASI

TIDAK

OPERASIOPERASI

TIDAK

OPERASIOPERASI

TIDAK

OPERASI1

2

3

4

*

TAHUN X

TAHUN X-l

*)

Pesawat udara yang dioperasikan pada tahuneksisting pelaporanPesawat udara yang dioperasikan pada periodesatu tahun sebelum tahun pelaporanPilih salah satu

Salah satu direksi perusahaan

Page 25: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

TAHUN X

TAHUN X-l SDM yang terdaftar pada tahun eksisting pelaporan

Pilih salah satuSalah satu direksi perusahaan

Page 26: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

.

DATA RUTE PENERBANGAN - BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA

OPERATOR :

JENIS : Niaga BerjadwalKEGIATAN

PRODUKSI : Internasional /Domestik *)

PERIODE

LAPORAN

No RUTE PENERBANGAN

TGL

PELAPORAN

OLEH

JABATAN**)

TANDA

TANGAN

TAHUN X TAHUN X-l

TAHUN X

TAHUN X-lRute yang dioperasikan pada tahun eksisting pelaporanRute yang dioperasikan pada periode satu tahun sebelum tahunpelaporanPilih salah satu

Salah satu direksi perusahaan

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS,

:/,

• • • •

LPEi : '.v:» i*

iSRAFULHAYAT,>Eembma (IV/a)

IP. 19680619 199403 1 002

ttd

HERRY BAKTI

Page 27: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan UdaraN°m°r : KP 69 TAHUN 2014Tanggal : 25 FEBRUARI 2014

FORMAT LAPORAN HASIL EVALUASI KINERJA KEUANGAN DANKINERJA OPERASI BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA

KEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARAJl. Medan Merdeka Barat No. 8 - Jakarta Pusat

LAPORAN HASIL

EVALUASI KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA OPERASI BADANUSAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA

PT. (sebutkan nama lengkap perusahaan)

BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA NIAGA BERJADWAL/TIDAKBERJADWAL (coret salah satu)

Nomor

Tanggal

Page 28: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

BAGIAN KESATU

1. Dasar Hukum

a.

b.

c.

d.

Undang-Undang Nomor : 1Tahun 2009 tentang Penerbangan;Peraturan Pemerintah Nomor : 40 Tahun 1995 tentang AngkutanUdara;

Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2001 tentang Keamanandan Keselamatan Penerbangan;

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : 25 Tahun 2008 tentangPenyelenggaraan Angkutan Udara;

2. Maksud dan Tuiuan Evaluasi

Maksud pelaksanaan kegiatan evaluasi kinerja keuangan pada PT(sebutkan nama lengkap perusahaan) adalah merupakan tindaklanjut pelaksanaan ketentuan yang diatur dalam Undang-UndangNomor 1Tahun 2009 tentang Penerbangan Pasal 118 ayat (1) huruf gSedangkan tujuannya adalah memberikan saran tindak lanjut kepadapemimpin Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam pengambilankeputusan tentang gambaran kondisi keuangan eksisting PT(sebutkan nama lengkap perusahaan) dan pencapaian target yangtelah ditetapkan mendasarkan juga pada pencapaian target kinerjaoperasi yang telah ditetapkan J

3- Ruang Lingkup Evaluasi

Ruang lingkup evaluasi kinerja keuangan pada PT. (sebutkan namalengkap perusahaan) terdiri atas :

a. Evaluasi laporan keuangan perusahaan tahunan pada periodepelaporan dan telah diaudit oleh kantor akuntan publik terdaftar;

b. Evaluasi kinerja operasi perusahaan tahunan pada periodepelaporan. K

c. Evaluasi pencapaian target kinerja keuangan dan kinerja operasi

Page 29: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

4- Data Umum Perusahaan

a. Nama Perusahaan

b. Jenis Perusahaan

c. Akta pendirian

d. Perubahan akta terakhir

e. Bentuk Badan Usaha

f. Status Perusahaan

g. Alamat Perusahaan

h. Direktur Utama

i. N.P.W.P

(nama lengkap perusahaan)(sebutkan niaga berjadwal/ tidakberjadwal)

(Nomor: .... Tanggal....; pengesahanMenteri Kehakiman dan Hak AzasiManusia.)

(N°mor : Tanggal ; Nomor dantanggal persetujuan Menteri Kehakimandan Hak Azasi)

{sesuai dengan perubahan akta terakhirdan sesuai dengan UU HukumPerusahaan)

(sesuai dengan perubahan akta terakhir;bagi perusahaan PMDN/PMA agardisebutkan nomor dan tanggalpersetujuan BKPM terakhir)(agar ditulis lengkap dengan nomortelepon, faximile, e-mail, dan sebagainya)

Page 30: Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, …hubud.dephub.go.id/assets/file/regulasi/sreg/KP 69 Tahun... · 2017. 8. 22. · Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian

BAGIAN KEDUA

BAB I PENDAHULUANKONDISI KEUANGAN

A. Laporan posisi keuangan pada akhir periode;B. Laporan laba rugi komprehensif selama periode;C. Laporan perubahan ekuitas selama periode;D. Laporan arus kas selama periode;E. Catatan atas laporan keuangan.

BAB II EVALUASI KINERJA OPERASI PERUSAHAANA. On Time Performance (kecuali badan usaha angkutan udara

niaga tidak berjadwal)B. Cancellation (kecuali badan usaha angkutan udara niaga

tidak berjadwal)C. Load Factor (kecuali badan usaha angkutan udara niaga

tidak berjadwal)D. Utilisasi pesawatE. Aircraft Index OperationF. Ratio SDM

G. Data Armada

H. Data Rute Penerbangan (kecuali badan usaha angkutanudara niaga tidak berjadwal)

BAB III EVALUASI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAANA. Likuiditas perusahaanB. Struktur keuanganC. Kemampulabaan perusahaan

BAB IV KESIMPULAN

BAB V SARAN TINDAK LANJUT

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

HERRY BAKTI

Salinan sesuai dengan aslinyaKEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS,

4.,

XT" ~ISRAFULHAYAT!<Nv__>e'mbina (IV/a)

%^gTBl9680619 199403 1002