18
PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1. Padjadjaran Law Fair IX, yang selanjutnya disebut PLF IX, adalah rangkaian kegiatan kompetisi tingkat nasional yang meliputi berbagai kompetisi di bidang hukum yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Sekolah Padjadjaran. 2. Kompetisi Debat Sekolah Menengah Atas Tingkat Nasional, yang selanjutnya disebut Debat SMA adalah bagian dari rangkaian Kompetisi dalam PLF IX yang diikuti oleh Sekolah Menengah Atas di Indonesia. Setiap SMA diwakili oleh 1 (satu) tim yang terdiri dari 3 (tiga) orang siswa/i, serta 1 (satu) orang guru pembimbing. 3. Peserta adalah tim yang terdiri dari 3 (tiga) orang siwa/i Sekolah Menengah Atas dari sekolah yang sama, telah mendaftarkan diri, dan memenuhi syarat administrasi serta dicatat oleh panitia. 4. Ketua delegasi adalah salah satu dari peserta tim debat yang ditunjuk sebagai pemimpin tim tersebut. 5. Guru pembimbing adalah guru Sekolah Menengah Atas yang berasal dari sekolah yang sama dengan peserta dan bertugas untuk mendampingi atau membimbing peserta sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 6. Guru pembimbing diperbolehkan untuk membimbing di luar waktu Kompetisi Debat SMA Tingkat Nasional PLF IX. 7. Panitia Kompetisi Debat SMA Tingkat Nasional adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran yang bertindak sebagai penyelenggara kegiatan kompetisi yang merupakan satu kesatuan dengan panitia PLF IX.

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI …padjadjaranlawfair.com/.../PERATURAN-UMUM-TEKNIS-DEBAT-SMA-PLF-IX.pdf · Kompetisi Debat Sekolah Menengah Atas Tingkat Nasional, yang

Embed Size (px)

Citation preview

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS

KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS

TINGKAT NASIONAL

PADJADJARAN LAW FAIR IX

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini, yang dimaksud dengan:

1. Padjadjaran Law Fair IX, yang selanjutnya disebut PLF IX, adalah

rangkaian kegiatan kompetisi tingkat nasional yang meliputi berbagai

kompetisi di bidang hukum yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif

Mahasiswa Sekolah Padjadjaran.

2. Kompetisi Debat Sekolah Menengah Atas Tingkat Nasional, yang

selanjutnya disebut Debat SMA adalah bagian dari rangkaian Kompetisi

dalam PLF IX yang diikuti oleh Sekolah Menengah Atas di Indonesia. Setiap

SMA diwakili oleh 1 (satu) tim yang terdiri dari 3 (tiga) orang siswa/i,

serta 1 (satu) orang guru pembimbing.

3. Peserta adalah tim yang terdiri dari 3 (tiga) orang siwa/i Sekolah

Menengah Atas dari sekolah yang sama, telah mendaftarkan diri, dan

memenuhi syarat administrasi serta dicatat oleh panitia.

4. Ketua delegasi adalah salah satu dari peserta tim debat yang ditunjuk

sebagai pemimpin tim tersebut.

5. Guru pembimbing adalah guru Sekolah Menengah Atas yang berasal dari

sekolah yang sama dengan peserta dan bertugas untuk mendampingi atau

membimbing peserta sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

6. Guru pembimbing diperbolehkan untuk membimbing di luar waktu

Kompetisi Debat SMA Tingkat Nasional PLF IX.

7. Panitia Kompetisi Debat SMA Tingkat Nasional adalah mahasiswa Fakultas

Hukum Universitas Padjadjaran yang bertindak sebagai penyelenggara

kegiatan kompetisi yang merupakan satu kesatuan dengan panitia PLF IX.

8. Website PLF IX adalah website resmi yang memuat berbagai informasi

mengenai PLF IX yang bisa diakses melalui www.padjadjaranlawfair.com.

9. E-mail PLF IX adalah alamat surat elektronik resmi yang dibuat oleh

panitia guna kepentingan surat-menyurat elektronik, yaitu

[email protected].

10. Technical Meeting adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh panitia

sebelum kompetisi dimulai yang bertujuan untuk sosialisasi mengenai

sistem, teknis pertandingan, dan pengundian chamber.

11. Mosi adalah topik yang telah ditentukan oleh panitia yang akan diberikan

kepada peserta untuk diperdebatkan dalam kompetisi.

12. Tim Pro adalah tim yang setuju terhadap mosi debat dan bertugas untuk

memberikan argumentasi untuk menerima mosi tersebut.

13. Tim Kontra adalah tim yang tidak setuju terhadap mosi debat dan bertugas

untuk memberikan argumentasi untuk menolak mosi tersebut.

14. Chairperson adalah panitia yang bertugas memandu jalannya perdebatan.

15. Timekeeper adalah panitia yang bertugas mengawasi alur waktu dalam

perdebatan.

16. Interupsi adalah sanggahan atau pertanyaan yang diberikan tim lawan atas

argumentasi pembicara yang sedang memiliki hak bicara menurut ketentuan

yang berlaku.

17. Dewan Juri adalah pihak yang ditunjuk oleh panitia PLF IX yang mempunyai

kewenangan untuk memberikan penilaian terhadap perdebatan sesuai

dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam kompetisi ini.

18. Penilaian adalah hasil yang diberikan Dewan Juri terhadap perdebatan

berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan panitia, dalam bentuk skor yang

diberikan setelah debat berlangsung.

19. Victory Point adalah skor yang ditentukan berdasarkan menang atau kalah

tim, bernilai 1 (satu) untuk tim yang menang dan 0 (nol) untuk tim yang

kalah.

20. Penyusunan argumen (case building) adalah waktu yang diberikan pada

peserta sesaat sebelum debat dimulai untuk mempersiapkan materi serta

argumentasi yang akan diperdebatkan.

21. Pendukung adalah pihak selain peserta dan panitia yang dibawa oleh peserta

berdasarkan persetujuan panitia dan harus mematuhi peraturan yang telah

ditentukan oleh panitia.

BAB II PENDAFTARAN

Pasal 2

Calon peserta yang mendaftarkan diri dalam kompetisi ini harus mematuhi

persyaratan sebagai berikut:

1. Peserta adalah siswa/i dari seluruh sekolah menengah atas negeri maupun

swasta se-Indonesia yang diundang untuk Kompetisi Debat SMA Tingkat

Nasional. Peserta maksimal terdiri dari 16 (enam belas) tim.

2. Apabila kuota peserta tidak terpenuhi maka panitia berhak mengatur

jalannya sistem perdebatan yang disosialisasikan pada waktu Technical

Meeting.

3. Setiap tim terdiri dari 3 (tiga) orang yang berstatus siswa/i SMA.

4. Peserta diwajibkan membawa 1 (satu) orang official dan diperkenankan

membawa 1 (satu) orang guru pembimbing/official.

Pasal 3

1. Pendaftaran dibuka pada tanggal 17 Februari 2017 sampai dengan

tanggal 22 Maret 2017;

2. Sebelum melakukan pendaftaran, calon peserta wajib mengkonfirmasi

ketersediaan kuota peserta melalui telepon (tidak sms) ke nomor 0812-

1477-1366 (a.n Puti)

3. Pembayaran:

a. Biaya pendaftaran Kompetisi sebesar Rp 900.000,- (sembilan ratus ribu

rupiah)

b. Calon peserta dapat melakukan pembayaran biaya pendaftaran

Kompetisi secara sekaligus atau dengan membayar booking fee terlebih

dahulu dan kemudian melakukan pelunasan biaya pendaftaran

Kompetisi;

c. Biaya booking fee adalah sebagian dari biaya pendaftaran Kompetisi yang

dibayarkan oleh calon peserta untuk memastikan disediakannya tempat

bagi mereka dalam kuota peserta Kompetisi;

d. Biaya booking fee berjumlah sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu

rupiah);

e. Biaya booking fee paling lambat dibayarkan oleh calon peserta pada

tanggal 1 Maret 2017;

f. Setelah melakukan pembayaran biaya booking fee, calon peserta wajib

melakukan pelunasan sisa biaya pendaftaran Kompetisi sebesar Rp.

400.000,- (empat ratus ribu rupiah) paling lambat tanggal 19 Maret 2017;

g. Calon peserta yang belum melunasi biaya pendaftaran Kompetisi

sebesar Rp 900.000,- (sembilan ratus ribu rupiah) setelah tanggal 22

Maret 2017 akan digantikan posisinya oleh calon peserta lain yang

berada dalam waiting list;

h. Biaya booking fee yang telah dibayarkan tidak dapat dikembalikan;

i. Biaya pendaftaran Kompetisi dibayarkan melalui rekening Bank

Mandiri atas nama Razanah Nur Amalina dengan nomor rekening

(1300014611555);

j. Pembayaran wajib dilakukan dengan cara transfer manual melalui

teller, yang dibuktikan dengan slip bukti transfer. Tidak diperbolehkan

untuk melakukan pembayaran menggunakan Automatic Teller Machine

(ATM);

k. Biaya pendaftaran tersebut akan digunakan untuk membiayai

transportasi, akomodasi, dan konsumsi 3 (tiga) orang anggota tim serta 1

(satu) orang official selama 3 (tiga) hari berlangsungnya Kompetisi Debat

SMA Tingkat Nasional Padjadjaran Law Fair IX;

4. Setelah membayar biaya pendaftaran, setiap tim wajib mengisi dan

mengirimkan Berkas Administrasi sebagai berikut:

a. Bukti pembayaran pendaftaran dari bank;

b. Formulir pendaftaran yang telah diisi (asli);

c. Fotokopi Kartu Tanda Pelajar yang masih berlaku dari setiap anggota tim;

d. Surat Tugas Guru Pembimbing yang telah disetujui dan disahkan oleh

pihak Sekolah Menengah Atas yang bersangkutan.

5. Berkas Administrasi berupa formulir pendaftaran Kompetisi dapat

diunduh pada website Padjadjaran Law Fair (www.padjadjaranlawfair.com)

pada saat pendaftaran telah dibuka.

6. Pengiriman Berkas Administrasi sebagaimana dimaksud pada butir 4 di

atas, paling lambat dikirimkan pada tanggal 22 Maret 2017 pukul 23.59

ke alamat e-mail: [email protected]

7. Apabila Berkas Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada butir 4 di atas telah

dikirim, setiap tim wajib untuk melakukan konfirmasi ke nomor: ke nomor

0812-1477-1366 (a.n Puti)

8. Tim yang telah membayar biaya pendaftaran, akan tetapi kemudian

mengundurkan diri, maka biaya pendaftaran tidak dapat dikembalikan.

BAB III PENDAFTARAN ULANG

Pasal 4

1. Peserta wajib melakukan konfirmasi kedatangan kepada pihak panitia

melalui nomor 0812-1477-1366 (a.n Puti)

2. Peserta wajib melakukan pendaftaran ulang pada tanggal 21 April

2017 sebelum Technical Meeting dimulai di Fakultas Hukum Universitas

Padjadjaran

3. Pada saat pendaftaran ulang, peserta wajib membawa persyaratan sebagai

berikut:

a. Kartu Tanda Pelajar (asli);

b. Bendera sekolah;

c. CD yang berisi hymne/mars sekolah dan lambang sekolah.

BAB IV TECHNICAL MEETING

Pasal 5

1. Peserta yang telah melakukan pendaftaran ulang wajib mengikuti Technical

Meeting pada tanggal 21 April 2017 di Fakultas Hukum Universitas

Padjadjaran.

2. Agenda Technical Meeting adalah sosialisasi peraturan, sistem, dan teknis

pertandingan, yang akan dilanjutkan dengan pengundian chamber, lawan dan

mosi.

3. Technical Meeting bukan sarana untuk tawar-menawar peraturan yang telah

ditetapkan.

4. Setiap peserta yang tidak mengikuti Technical Meeting dianggap menyetujui

dan mengetahui hasil dari Technical Meeting.

5. Technical Meeting hanya diikuti oleh ketua delegasi.

6. Hal-hal yang telah disampaikan oleh pihak panitia saat Technical

Meeting bersifat mengikat.

BAB V

SISTEMATIKA KOMPETISI

Pasal 6

Sistem debat yang digunakan dalam lomba ini adalah sistem Parlemen Asia

dimulai dari babak penyisihan sampai dengan babak final.

Pasal 7

Kompetisi terdiri dari 3 (tiga) babak pertandingan, yaitu:

1. Babak Penyisihan;

2. Babak Semi Final;

3. Babak Final.

BAB VI

SISTEM DEBAT

Pasal 8

1. Dalam setiap pertandingan terdapat 2 (dua) tim yang terbagi menjadi tim pro

dan kontra.

2. Penentuan tim pro dan tim kontra akan dilakukan sebelum penyusunan

argumen.

Pasal 9

1. Tim pro dan tim kontra masing-masing terdiri atas tiga pembicara.

2. Ketiga pembicara terdiri atas pembicara pertama, pembicara kedua, dan

pembicara ketiga.

3. Pembicara pertama atau pembicara kedua bertindak sebagai pembicara

penutup/ kesimpulan.

4. Anggota masing-masing tim pro dan tim kontra yang berperan sebagai

pembicara ketiga tidak diperkenankan menjadi pembicara penutup/

kesimpulan.

5. Seluruh anggota tim pro dan tim kontra dapat melakukan interupsi.

Pasal 10

1. Pembicara pertama dari tim pro mendapatkan kesempatan pertama untuk

menyampaikan argumennya, setelah itu pembicara pertama dari tim kontra

memberikan argumennya. Kemudian pembicara kedua dari tim pro

memberikan argumennya, begitu seterusnya hingga seluruh pembicara

menyampaikan argumennya.

2. Waktu untuk menyampaikan argumen pada babak penyisihan bagi pembicara

pertama adalah 3 menit, maksimal 3 menit 20 detik sementara bagi

pembicara kedua dan pembicara ketiga adalah 5 menit, maksimal 5 menit 20

detik.

3. Waktu untuk menyampaikan argumen pada babak semifinal dan babak final

bagi pembicara pertama adalah 5 menit, maksimal 5 menit 20 detik

sementara bagi pembicara kedua dan pembicara ketiga adalah 7 menit,

maksimal 7 menit 20 detik.

4. Kesempatan untuk melakukan interupsi akan diberikan kepada pihak lawan

ketika pembicara kedua dan pembicara ketiga sedang menyampaikan

argumen di dalam rentang waktu setelah menit pertama hingga menit

keempat di babak penyisihan dan hingga menit keenam di babak semifinal

dan babak final. Batas waktu interupsi adalah 20 detik.

5. Pembicaara yang sedang menyampaikan argumennya dapat menerima

interupsi maksimal sebanyak 3 kali.

6. Pembicara yang sedang menyampaikan argumen memiliki hak penuh untuk

menerima atau menolak interupsi dari pihak lawan.

7. Pembicara pertama tidak dapat diinterupsi.

8. Apabila seluruh pembicara dari kedua tim telah menyampaikan argumen, tiap

tim harus menyampaikan kesimpulan atas argumen dan disampaikan oleh

pembicara pertama atau pembicara kedua dari masing-masing tim dimulai

dari tim kontra.

9. Waktu untuk menyampaikan kesimpulan pada babak penyisihan adalah 2

menit, maksimal 2 menit 20 detik dan pada babak semifinal dan babak final

adalah 3 menit, maksimal 3 menit 20 detik.

10. Pada saat pembicara kesimpulan menyampaikan kesimpulan, pihak lawan

tidak diperkenankan untuk memberikan interupsi.

Pasal 11

1. Pembicara yang dapat menyampaikan argumen dalam setiap pertandingan

debat hanyalah delegasi yang telah terlebih dahulu diumumkan oleh Chair

Person pada awal pertandingan dan tidak diperkenankan dilakukannya

pergantian (substitusi) terhadap anggota delegasi yang telah disebutkan.

2. Pembicara yang dimaksud dalam ayat (1) merupakan pembicara yang dapat

memaparkan argumennya saat setelah dipersilakan oleh Chair Person.

3. Setiap pembicara harus memaparkan argumennya di meja masing-masing.

4. Dalam hal terdapat kecurangan yang dilakukan baik oleh delegasi maupun

anggota delegasi (individu) maka Panitia berhak memberikan Penalti.

5. Tanpa mengesampingkan aturan ayat (1), jika dalam debat, salah satu

pembicara tidak dapat menyampaikan pendapatnya, pembicara lain dari

delegasi yang bersangkutan dapat menggantikan untuk menyampaikan

pendapat.

6. Jika ada pembicara pengganti sesuai dengan aturan ayat (3), Dewan Juri akan

memberikan penilaian terendah menurut standar nilai, terlepas dari kualitas

penyampaian pendapat pembicara tersebut. Jika situasi ini terjadi, nilai

individu tersebut tidak akan digunakan dalam perhitungan untuk

penghargaan individual terhadap pembicara yang bersangkutan.

7. Lomba debat dilakukan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

8. Jika terdapat pembicara yang melebihi batas waktu yang ditentukan, Chair

Person berhak menghentikan pemaparan.

Pasal 12

1. Anggota delegasi dapat memberikan sinyal kepada pembicara yang sedang

menyampaikan argumennya, berupa sinyal yang membantu pembicara untuk

menghitung waktu, membantu pembicara dalam mengontrol intonasi dan

kecepatan berbicara yang tidak mengganggu ketertiban dan jalannya debat.

2. Selama debat, pembicara yang sedang menyampaikan argumennya dilarang

berkomunikasi dengan siapapun termasuk anggota Delegasi lainnya yang

tidak berbicara dalam perdebatan tersebut kecuali ketentuan tentang sinyal

yang diatur dalam ayat (1).

3. Penonton yang berada di ruang debat diharuskan menjaga ketertiban

jalannya debat.

4. Dalam hal pembicara sedang memaparkan argumennya, baik delegasi

maupun penonton tidak diperkenankan untuk keluar masuk ruangan.

5. Chair Person memiliki kewenangan penuh untuk memutuskan apakah

seseorang harus meninggalkan atau tetap berada di ruangan pertandingan.

Pasal 13

Babak Penyisihan

1. Seluruh peserta yang berjumlah 16 (enam belas) tim dibagi ke dalam 4

(empat) chamber melalui pengundian.

2. Setiap chamber terdiri atas 4 (empat) tim.

3. Setiap tim dalam masing-masing chamber berhadapan satu sama lain.

4. Setiap babak terdapat 2 (dua) tim yang saling bertanding.

5. Salah satu tim menjadi tim pro, yakni yang mendukung mosi, sedangkan tim

yang lain menjadi tim kontra, yakni pihak yang tidak mendukung mosi.

6. Setiap tim bertanding 3 (tiga) kali dengan tim yang berbeda di dalam satu

chamber yang sama.

7. Panitia melakukan pengundian untuk menentukan lawan dari masing-masing

tim di setiap chamber.

8. Pengundian sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dilakukan pada saat

Technical Meeting.

9. Peserta bertanding berdasarkan hasil undian yang dilakukan panitia

sebagaimana dimaksud dalam ayat (7).

10. 1 (satu) tim dengan Victory Point tertinggi di tiap chamber lolos ke babak

semifinal.

11. Bila terjadi kesamaan jumlah Victory Point, tim yang lolos ke babak semifinal

adalah tim dengan Total Point tertinggi yang dihitung berdasarkan poin

masing-masing anggota tim.

12. Bila terjadi kesamaan Total Point, tim yang lolos ke babak semifinal adalah

tim dengan jumlah juri yang memenangkan lebih banyak.

Pasal 14

Babak Semifinal

1. Terdapat 4 (empat) tim yang lolos ke babak semifinal dan akan dibagi ke

dalam 2 (dua) chamber.

2. Setiap chamber terdiri atas 2 (dua) tim.

3. Setiap tim bertanding sebanyak 1 (satu) kali di dalam 1 (satu) chamber.

4. Salah satu tim menjadi tim pro, yakni yang mendukung mosi, sedangkan tim

yang lain menjadi tim kontra, yakni pihak yang tidak mendukung mosi.

5. 1 (satu) tim dengan Victory Point paling banyak di tiap chamber lolos ke

babak final.

Pasal 15

Babak Final

1. 2 (dua) tim yang lolos ke babak final bertanding sebanyak 1 kali.

2. Pemenang pertandingan pada babak final menjadi juara I dan pihak yang

kalah pada pertandingan babak final menjadi juara II.

BAB VII

MEKANISME KOMPETISI

Bagian Pertama

Babak Penyisihan

Pasal 16

1. Peserta diberi waktu 10 (sepuluh) menit untuk melakukan penyusunan

argumen (case building) setelah dinyatakan mulai oleh panitia.

2. Penyusunan argumen hanya boleh dilakukan oleh peserta.

3. Pada saat penyusunan argumen dan pertandingan tidak diperkenankan

menggunakan alat elektronik.

4. Jangka waktu yang dimiliki pembicara dalam menyampaikan argumennya

adalah sebagai berikut:

a. Pembicara pertama diberikan waktu 3 (tiga) menit dan toleransi waktu

20 (dua puluh) detik, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Pada menit kedua, Timekeeper akan memberi kode berupa

pengangkatan bendera kuning.

2) Pada menit ketiga, Timekeeper akan memberi kode berupa

pengangkatan bendera merah untuk menandakan bahwa waktu

untuk memaparkan argumen telah selesai.

3) Pada menit ketiga lewat 20 (dua puluh) detik, Chairperson akan

menghentikan penyampaian argumen pembicara.

b. Pembicara kedua dan ketiga diberikan waktu 5 (lima) menit dan

toleransi waktu 20 (dua puluh) detik , dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Pada menit pertama, Timekeeper akan memberikan kode berupa

pengangkatan bendera hijau untuk menandakan bahwa interupsi telah

dapat dilakukan.

2) Pada menit keempat, Timekeeper akan memberikan kode berupa

pengangkatan bendera kuning untuk menandakan bahwa

interupsi sudah tidak dapat dilakukan.

3) Pada menit kelima, Timekeeper akan memberika kode berupa

pengangkatan bendera merah untuk menandakan bahwa waktu untuk

memaparkan argumen telah selesai.

4) Pada menit kelima lewat 20 (dua puluh) detik, Chairperson akan

menghentikan penyampaian argumen pembicara.

c. Pembicara Penutup/Kesimpulan diberikan waktu 2 (dua) menit,

dengan ketentuan adalah sebagai berikut:

1) Pada menit pertama, Timekeeper akan memberikan kode kepada

pembicara dengan cara pengangkatan bendera kuning.

2) Pada menit kedua, Timekeeper akan memberikan kode kepada

pembicara dengan cara pengangkatan bendera merah.

3) Jika pembicara masih tetap memaparkan argumennya sementara

waktu yang diberikan telah habis, maka Chairperson akan

menghentikan penyampaian argumen pembicara.

Bagian Kedua

Babak Semifinal

Pasal 17

1. Peserta diberikan waktu 10 (sepuluh) menit untuk melakukan penyusunan

argumen (case building) setelah dinyatakan mulai oleh panitia.

2. Penyusunan argumen hanya boleh dilakukan oleh peserta.

3. Pada saat penyusunan argumen dan pertandingan tidak diperkenankan

menggunakan alat elektronik.

4. Jangka waktu yang dimiliki pembicara dalam menyampaikan argumennya

adalah sebagai berikut:

a. Pembicara pertama diberikan waktu 5 (lima) menit dan toleransi waktu

20 (dua puluh) detik, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Pada menit keempat, Timekeeper akan memberi kode berupa

pengangkatan bendera kuning.

2) Pada menit kelima, Timekeeper akan memberikan kode berupa

pengangkatan bendera merah untuk menandakan bahwa waktu untuk

memaparkan argumen telah selesai.

3) Pada menit kelima lewat 20 (dua puluh) detik, Chairperson

akan menghentikan penyampaian argumen pembicara.

b. Pembicara kedua dan ketiga diberikan waktu 7 (tujuh) menit dan

toleransi waktu 20 (dua puluh) detik , dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Pada menit pertama, Timekeeper akan memberikan kode

berupa pengangkatan bendera hijau untuk menandakan bahwa

interupsi telah dapat dilakukan.

2) Pada menit keenam, Timekeeper akan memberikan kode berupa

pengangkatan bendera kuning untuk menandakan bahwa interupsi

sudah tidak dapat dilakukan.

3) Pada menit ketujuh, Timekeeper akan memberikan kode berupa

penganngkatan bendera merah untuk menandakan bahwa waktu

untuk memaparkan argumen telah selesai.

4) Pada menit ketujuh lewat 20 (dua puluh) detik, Chairperson akan

menghentikan penyampaian argumen pembicara.

c. Pembicara Penutup/Kesimpulan diberikan waktu 3 (tiga) menit, dengan

ketentuan sebagai berikut:

1) Pada menit kedua, Timekeeper akan memberikan kode kepada

pembicara dengan cara pengangkatan bendera kuning.

2) Pada menit ketiga, Timekeeper akan memberikan kode kepada

pembicara dengan cara pengangkatan bendera merah dan jika

pembicara masih tetap memaparkan argumennya sementara waktu

yang diberikan telah habis, maka Chairperson akan menghentikan

penyampaian argumen pembicara.

Bagian Ketiga

Babak Final

Pasal 18

1. Peserta diberikan waktu 15 (lima belas) menit untuk melakukan penyusunan

argument (case building) setelah dinyatakan mulai oleh panitia.

2. Penyusunan argumen hanya boleh dilakukan oleh peserta.

3. Pada saat penyusunan argumen dan pertandingan tidak diperkenankan

menggunakan alat elektronik.

4. Jangka waktu yang dimiliki pembicara dalam menyampaikan argumennya

adalah sebagai berikut:

a. Pembicara pertama diberikan waktu 5 (lima) menit dan toleransi

waktu 20 (dua puluh) detik, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Pada menit keempat, Timekeeper akan memberi kode berupa

pengangkatan bendera kuning.

2) Pada menit kelima, Timekeeper akan memberikan kode berupa

pengangkatan bendera merah untuk menandakan bahwa waktu untuk

memaparkan argumen telah selesai.

3) Pada menit kelima lewat 20 (dua puluh) detik, Chairperson

akan menghentikan penyampaian argumen pembicara.

b. Pembicara kedua dan ketiga diberikan waktu 7 (tujuh) menit dan

toleransi waktu 20 (dua puluh) detik , dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Pada menit pertama, Timekeeper akan memberikan kode berupa

pengangkatan bendera hijau untuk menandakan bahwa interupsi telah

dapat dilakukan.

2) Pada menit keenam, Timekeeper akan memberikan kode berupa

pengangkatan bendera kuning untuk menandakan bahwa interupsi

sudah tidak dapat dilakukan.

3) Pada menit ketujuh, Timekeeper akan memberikan kode berupa

penganngkatan bendera merah untuk menandakan bahwa waktu

untuk memaparkan argumen telah selesai.

4) Pada menit ketujuh lewat 20 (dua puluh) detik, Chairperson akan

menghentikan penyampaian argumen pembicara.

c. Pembicara Penutup/Kesimpulan diberikan waktu 3 (tiga) menit,

dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Pada menit kedua, Timekeeper akan memberikan kode kepada

pembicara dengan cara pengangkatan bendera kuning.

2) Pada menit ketiga, Timekeeper akan memberikan kode kepada

pembicara dengan cara pengangkatan bendera merah dan jika

pembicara masih tetap memaparkan argumennya sementara waktu

yang diberikan telah habis, maka Chairperson akan menghentikan

penyampaian argumen pembicara.

BAB VIII

PENGATURAN DEBAT

Pasal 19

1. Waktu untuk menyusun materi adalah 20 menit untuk babak penyisihan dan

30 menit untuk babak semi final serta final.

2. Selama penyusunan materi berlangsung, delegasi tidak boleh dibantu oleh

guru pembimbing dan/ atau official.

3. Selama debat berlangsung peserta tidak diperkenankan menggunakan

perangkat elektronik dan/atau bahan cetak kecuali peraturan perundang-

undangan yang telah diizinkan oleh panitia.

4. Selama debat berlangsung peserta hanya diperkenankan untuk membawa

kertas yang diberikan oleh panitia.

5. Tidak diperkenankan menggunakan alat peraga seperti gambar, grafik, tabel,

dan lain-lain dalam pemaparan argumen.

6. Peserta atau penonton diminta untuk meninggalkan ruangan saat dewan juri

melakukan penilaian.

BAB IX

PENJURIAN

Pasal 20

1. Pertandingan debat dalam setiap babak dalam lomba ini dinilai dan

diputuskan oleh Dewan Juri yang ditentukan oleh panitia.

2. Dewan Juri dalam satu pertandingan debat adalah 3 orang, kecuali dalam

babak final Dewan Juri terdiri dari 5 orang.

3. Juri bersifat objektif dan independen.

4. Nama-nama juri ditetapkan Panitia.

5. Juri bukan merupakan pembimbing dari salah satu kelompok peserta.

6. Juri merupakan akademisi, praktisi maupun alumni di bidang hukum.

7. Panitia menetapkan kriteria penilaian untuk penjurian dan pemberian nilai

pada setiap kriteria tersebut adalah kewenangan penuh masing-masing juri.

8. Keputusan Dewan Juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.

BAB X

NILAI DAN TABULASI

Pasal 21

1. Komponen penilaian meliputi; materi/substansi (0-50), perilaku dan etika (0-

30), dan metode (0-20).

2. Materi/substansi meliputi penguasaan materi, dasar hukum, dan pengetahuan

mengenai kasus/mosi.

3. Perilaku meliputi etika pemaparan, etika pengajuan dan penerimaan

interupsi, gestur tubuh dan, diksi.

4. Metode meliputi kerja sama tim dan sinkronisasi argumen serta kejelasan

penyampaian argumen antara pembicara.

5. Skala pemberian nilai terhadap kesimpulan debat adalah setengah lebih kecil

dari komponen penilaian pada ayat (1).

6. Urutan tim dalam setiap chamber akan didasarkan kepada:

a. Jumlah Victory Point.

b. Total Point setiap tim (jika terjadi kesamaan Victory Point)

c. Pertimbangan juri (jika terjadi kesamaan Victory Point dan Total Point)

BAB XI

MOSI

Pasal 22

1. Mosi untuk setiap babak akan diambil secara acak dari daftar topik.

2. Mosi yang telah ditentukan tidak dapat diganggu gugat.

3. Mosi pada babak penyisihan diundi pada Technical Meeting.

BAB XII

PELAKSANAAN

Pasal 23

1. Setiap peserta, pendukung, pembimbing, dan guru pembimbing dilarang

menggunakan Almamater Sekolah dan/atau atribut lain yang dapat

menunjukan identitas Sekolah selama rangkaian perlombaan berlangsung.

2. Setiap peserta, pendukung, pembimbing, dan guru wali dilarang membuka

identitas asal Sekolah selama rangkaian perlombaan berlangsung.

3. Setiap peserta menggunakan pakaian formal yang sopan dan rapi.

4. Pelanggaran terhadap ketentuan ayat (1), (2), dan (3) menyebabkan

pengurangan nilai oleh dewan juri dengan rekomendasi panitia.

BAB XIII

PENUTUP

Pasal 24

Ketentuan lainnya yang belum terdapat dalam peraturan ini akan ditetapkan

kemudian oleh panitia sebagai satu kesatuan dari peraturan ini.

Pasal 25

Peraturan ini berlaku dan mengikat seluruh Delegasi sejak ditandatanganinya

surat pernyataan pendaftaran.

Bandung, 22 Maret 2017

Panitia Padjadjaran Law Fair IX