8
II PEMBAHASAN A.Perawatan Luka Operasi Luka adalah gangguan dari kondisi normal pada kulit . Luka adalah kerusakan kontinuitas kulit, mukosa, membran dan tulang atau anggota tubuh lain .Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul : 1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ 2. Respon stress simpatis 3. Perdarahan dan pembekuan darah 4. Kontaminasi bakteri 5. Kematian sel Perawatan luka merupakan tindakan untuk merawat luka dengan tujuan meningkatkan proses penyembuhan jaringan dan mencegah infeksi. Perawatan luka operasi adalah Perawatan luka yang dilakukan pada pasien operasi dengan tujuan mencegah infeksi dan merasa aman. 1. Bahan yang Digunakan dalam Perawatan Luka a. Sodium Klorida 0,9 % Sodium klorida adalah larutan fisiologis yang ada di seluruh tubuh karena antikseptik ini tidak ada reaksi hipersensitivitas dari sodium klorida. Normal saline aman digunakan muntuk kondisi apapun.). Sodium klorida atau natrium klorida mempunyai Na dan Cl yang sama seperti plasma. Larutan ini tidak mempengaruhi sel darah merah. Sodium klorida tersedia dalam beberapa konsentrasi, yang paling sering adalah sodium klorida 0,9 %. Ini adalah konsentrasi normal dari sodium klorida dan untuk antiseptik ini sodium klorida disebut juga normal saline Merupakan larutan isotonis aman untuk tubuh, tidak iritan, melindungi granulasi jaringan dari kondisi kering, menjaga kelembaban sekitar luka dan membantu luka menjalani proses penyembuhan serta mudah didapat dan harga antiseptik lebih murah b. Larutan povodine-iodine. Iodine adalah element non metalik yang tersedia dalam bentuk garam yang dikombinasi dengan bahan lain, walaupun iodine bahan non metalik iodine berwarna hitam kebiru-biruan, kilau metalik dan bau yang khas. Iodine hanya larut sedikit di air, tetapi

Perawatan Luka Operasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PLOOOOO

Citation preview

Page 1: Perawatan Luka Operasi

IIPEMBAHASAN

A.Perawatan Luka OperasiLuka adalah gangguan dari kondisi normal pada kulit . Luka adalah kerusakan kontinuitas

kulit, mukosa, membran dan tulang atau anggota tubuh lain .Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :

1.    Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ2.    Respon stress simpatis3.    Perdarahan dan pembekuan darah4.    Kontaminasi bakteri5.    Kematian sel

Perawatan luka merupakan tindakan untuk merawat luka dengan tujuan meningkatkan proses penyembuhan jaringan dan mencegah infeksi. Perawatan luka operasi adalah Perawatan luka yang dilakukan pada pasien operasi dengan tujuan mencegah infeksi dan merasa aman.

1.      Bahan yang Digunakan dalam Perawatan Lukaa.       Sodium Klorida 0,9 %

Sodium klorida adalah larutan fisiologis yang ada di seluruh tubuh karena antikseptik ini tidak ada reaksi hipersensitivitas dari sodium klorida. Normal saline aman digunakan muntuk kondisi apapun.). Sodium klorida atau natrium klorida mempunyai Na dan Cl yang sama seperti plasma. Larutan ini tidak mempengaruhi sel darah merah. Sodium klorida tersedia dalam beberapa konsentrasi, yang paling sering adalah sodium klorida 0,9 %. Ini adalah konsentrasi normal dari sodium klorida dan untuk antiseptik ini sodium klorida disebut juga normal saline Merupakan larutan isotonis aman untuk tubuh, tidak iritan, melindungi granulasi jaringan dari kondisi kering, menjaga kelembaban sekitar luka dan membantu luka menjalani proses penyembuhan serta mudah didapat dan harga antiseptik lebih murah

b.      Larutan povodine-iodine.Iodine adalah element non metalik yang tersedia dalam bentuk garam yang dikombinasi dengan bahan lain, walaupun iodine bahan non metalik iodine berwarna hitam kebiru-biruan, kilau metalik dan bau yang khas. Iodine hanya larut sedikit di air, tetapi dapat larut secara keseluruhan dalam antiseptik dan larutan sodium iodide encer. Iodide antiseptik dan solution keduanya aktif melawan spora tergantung konsentrasi dan waktu pelaksanaan .

c.       Larutan ini akan melepaskan iodium anorganik bila kontak dengan kulit atau selaput antiseptik, sehingga cocok untuk luka kotor dan terinfeksi bakteri. Bahan ini agak iritan dan antiseptik serta meninggalkan residu .Studi menunjukan bahwa antiseptic seperti povodine iodine toxic terhadap sel .Iodine dengan konsentrasi > 3 % dapat memberi rasa panas pada kulit. Rasa terbakar akan nampak dengan iodine ketika daerah yang dirawat ditutup dengan balutan oklusif kulit dapat ternoda dan menyebabkan iritasi dan nyeri pada sisi luka. .d.      Luka insisi dibersihkan dengan alcohol dan larutan suci hama (larutan betadine dan sebagainya),lalu ditutup dengan kain penutup luka,secara penodik pembalut luka diganti dan luka dibersihkan. Dibuat pula catatan kapan benang / orave kapan dicabut atau dilonggarkan. Diperhatikan pula apakah luka sembuh perprinum atau dibawah luka terdapat eksudat.

2.       Alat dan bahan a.       Pinset anatomib.      Pinset cirurghic.       Gunting steril

Page 2: Perawatan Luka Operasi

d.      Kapas sublimat / savlon dalam tempatnyae.       Larutan H2O2f.       Larutan boorwaterg.      NaCl 0,9%h.      Gunting perban (gunting tidak steril)i.        Plester / pembalutj.        Bengkokk.      Kasa sterill.        Mangkok kecilm.    Handskon steril

3 .               Prosedur kerja a.       Cuci tangan      b.      Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakanc.       Gunakan sarung tangan sterild.      Buka plester dan balutan dengan menggunakan pinsete.       Bersihkan luka dngan menggunakan savlon / sublimat, H2O2, boorwater atau NaCl 0,9% sesuai dengan keadaan luka. Lakukan hingga bersihf.       Berikan obat lukag.      Tutup luka dengan menggunakan kasa sterilh.      Balut lukai.        Catat perubahan keadaan lukaj.        Cuci tangan

B.  Ganti Balutan1.      Pengertian Mengganti Balutan

Melakukan perawatan pada luka dengan cara mamantau keadaan luka, melakukan penggatian balutan (ganti verban) dan mencegah terjadinya infeksi,yiatu dengan cara mengganti balutan yang kotor dengan balutan yang bersih. Menggunakan balutan yang tepat perlu disertai pemahaman tentang penyembuhan luka. Apabila balutan tidak sesuai dengan karakteristik luka, maka balutan tersebut dapat mengganggu penyembuhan luka. Pilihan jenis balutan dan metode pembalutan luka akan mempengaruhi kemajuan penyembuhan luka.

Karakteristik balutan luka yang ideal :         Dapat menyerap drainase untuk mencegah terkumpulnya eksudat         Tidak melekat         Impermeable terhadap bakteri         Mampu mempertahankan kelembaban yang tinggi pada luka         Penyekat suhu         Non toksik dan non alergenik         Nyaman dan mudah disesuaikan         Mampu melindungi luka dari trauma lebih lanjut         Biaya ringan         Awet

Pada luka operasi dengan penyembuhan primer, umumnya balutan dibuka segera setelah drainase berhenti. Sebaliknya pada penyembuhan skunder, balutan dapat menjadi sarana untuk memindahkan eksudat dan jaringan nekrotik secara mekanik.

2.      Tujuan

Page 3: Perawatan Luka Operasi

a.       Meningkatkan penyembuhan luka dengan mengabsorbsi cairan dan dapat menjaga kebersiha lukab.      Melindungi luka dari kontaminasic.       Dapat menolong hemostatis ( bila menggunakan elastis verband )d.      Membantu menutupnya tepi luka secara sempurnae.       Menurunkan pergerakan dan traumaf.       Menutupi keadaan luka yang tidak menyenangkan

3.     Memfiksasi Balutan Kita dapat menggunakan plester, tali atau perban, atau balutan skunder dan pengikat kain untuk memfiksasi balutan pada luka. Pilihannya tergantung dari ukuran luka,  lokasi, ada tidaknya drainase, frekuensi penggantian balutan, dan tingkat aktifitas pasien.Paling sering menggunakan plester untukmemfiksasi balutan jika klien tidak alergi terhadap plester. Kulit yang sensitive terhadapplester perekat dapat mengalami inflamasi dan ekskoriasi yang sangat berat dan bahkan dapat terlepas dari kulit ketika plester diangkat.

4.Cara Membuka Pembalut/Perban Buka simpul perban, bila sulit, gunting saja. Tangan kanan memegang ujung perban. Bukalah gulungan dengan memindahkan perban itu ke kiri, lalu kembali lagi ke kanan dan ke kiri lagi. Begitu seterusnya sampai seluruh pembalut terlepas. Untuk membuka perban kotor pergunakan 2 buah pinset. Bila perban itu telah kotor atau tidak ingin dipakai lagi, lebih baik digunting dengan memakai gunting perban. Dengan demikian, perban lebih cepat terlepas.

5.Jenis – Jenis Perban Menurut Bahannya1.Perban kasa :Dibuat dari benang yang dianyam jarang – jarang, sering dipakai untuk membalut pada anggota badan.2.Perban planel :Kain berbulu dipakai sebagai perban penekan pada pertolongan pertama.3.Perban kambrik:Terbuat dari benang kasar pemakaian-nya sama dengan kasa.4.Perban trikot :Sering dipakai untuk membuat perban ransel.5.Perban katun dan linen:Dipakai dalam keadaan darurat, sebagai pembalut, penekan dan penarik6.Perban elastis:Dipakai untuk balutan penekan pada keseleo atau salah urat (luksasio dan sprain) atau untuk membalut anggota gerak yang telah diamputasi.7.Perban cepat:Dipakai untuk pertolongan pertama pada kecelakaan, dalam peperangan pada luka tembak atau patah terbuka.8.Perban gips

6.Jenis – jenis Pembalutan1.Perban segi tiga (Mitella)Perban segi tiga dibuat dari kain belacu atau kain muslin, perbannya dibuat segitiga sama kaki yang puncaknya bersudut 900 . Panjang dasar segitiga kira-kira 125 cm dan kedua kakinya masing-masing 90 cm. Buatlah terlebih dahulu kain segi empat dengan sisi 90 cm lalu lipat dua atau digunting pada garis diagnonalnya.2.Balut segi tiga untuk kepalaUntuk luka kepala dapat dipakai perban segi tiga. Dasar segi tiga dilipat selebar 5 cm 2 kali. Letakkan bagian tengah lipatan itu diatas dahi. Bagian yang mengandung lipatan diletakkan sebelah luar. Ujung puncak segi tiga ditarik ke belakang kepala sehingga puncak kepala tertutup kain segi tiga. Kedua ujung lipatan tadi dililitkan ke belakang kepala lalu kembali ke dahi dan dibuat simpul di dahi.3.Balut segi tiga untuk bahu

Page 4: Perawatan Luka Operasi

Guntingan ujung puncak segitiga tegak lurus pada dasar sepanjang 25 cm. Kedua ujung yang baru dibuat dililitkan secara longgar ke leher, lalu diikat ke belakang. Dasar segi tiga ditarik sehingga bagian bahu yang cedera tertutup. Lalu kedua ujung dasar segi tiga dililitkan ke lengan dan diikat.4.Balut segi tiga untuk dadaGunting puncak segitiga tegak lurus pada dasarnya sepanjang 25 cm. Ikatlah kedua ujung puncak itu secara longgar dibelakang leher, sehingga dasar segi tiga berada di depan dada. Lipatlah dasar segi tiga beberapa kali sesuai dengan kebutuhan lalu ujung dasar tadi diikat di punggung.5.Balut segi tiga untuk pantatGunting puncak segi tiga tegak lurus pada dasar sepanjang 25 cm. Ikatlah kedua ujung puncak itu melingkari paha yang cedera. Buatlah beberapa lipatan pada dasar segi tiga, lalu kedua ujungnya diikatkan melingkar di pinggang.

6.Cara – cara Membalut

1.Cara – cara khusus membalut perban kepalaa.Verban kepala fasela galenikaCara memakainya adalah sebagai berikut :Letakkan kain persegi itu diatas kepala dengan kedua ujung mengarah ke masing – masing telinga.Ikatkanlah dengan peniti atau plester pita tengah dibawah dagu. Pita depan diikat ke belakang kepala, sedangkan pita belakang diikat ke dahi.b.Perban pita untuk membalut kepala dengan cara mempersatukan (Fascia Union).Perban yang dipakai dapat yang berkepala satu maupun yang berkepala dua. Dipakai untuk luka disamping kepala. Cara fascia union ini sangat merosot sehingga sekarang tidak dipakai lagi.

c.Perban kepala cara Fascia sagitalisPerban kepala cara sagitalis memakai pembalut berkepala tiga atau disebut juga perban T. Perban ini dipakai untuk luka di kepala.Mula – mula perban berkepala dua diletakkan pada dahi, lalu kedua ujung dililitkan ke belakang kepala. Ujung tengah perban juga diletakkan ke belakang. Setelah dihimpit dengan kedua ujung perban yang datang dari samping, kembalikan lagi ujung perban tengah ke depan. Demikian pula kedua ujung samping dililitkan kembali ke depan kepala sehingga mengimpit lagi ujung perban tengah. Demikianlah seterusnya sampai semua perban terpakai.d.Perban kepala dengan cara pita silang (Fascia nodosa)Dengan memakai perban berkepala dua. Bila kedua ujung perban telah sampai diatas salah satu telinga silangkanlah kedua perban itu lalu masing – masing ujung membalut dahi dan belakang kepala. Setelah kedua ujung sampai diatas telinga yang lain, dibuat pula silang, diatur menuju ke bawah dagu, bertemu kembali di atas telinga pertama, dan seterusnya.e.Perban penutup kepala (Fascia kapitalis atau mitra hippokrates)Sebaiknya dilakukan oleh dua orang. Dipakai sebagai perban penutup atau pelindung luka kepala yang luas.Satu orang berulang – ulang melingkarkan perban. Mulai dari dahi terus ke belakang sambil menghimpit perban kedua yang diletakkan berulang – ulang di atas kepala oleh orang kedua dari arah depan kepala ke belakang kepala. Balutan digeser sedikit demi sedikit ke kiri dan ke kanan.

2.Cara – cara membalut mataa.Membalut satu mata (Monokulus)Dipakai untuk menutupi atau menekan luka pada mata dan sekitarnya. Buatlah lingkaran perban di

Page 5: Perawatan Luka Operasi

sekitar dahi dan belakang kepala beberapa kali. Lalu secara berangsur-angsur dililitkan sedikit demi sedikit ke mata yang cedera dan belakang kepala, sehingga seluruh mata tertutup.Usahakan agar lapisan perban terbawah tidak menutup mata yang sehatb.Membalut kedua mata (Binoukulus)Cara ini dipakai untuk menutupi atau menekan mata, misalnya pada operasi katarak. Caranya : Mulailah seperti membalut satu mata. Setelah melingkarkan lapisan perban terakhir disekitar depan dan belakang kepala, teruskan dengan melingkari mata yang lain dengan cara yang sama, tetapi dengan arah sebaliknya. Ujung perban terakhir dilekatkan dengan sepotong plester.

3.Perban telinga cara koronerBalutlah perban melingkar dahi dan belakang kepala beberapa kali, lalu berangsur – angsur diarahkan ke arah telinga yang sakit. Lakukan balutan perban itu terus sampai seluruh telinga tertutup. Usahakan lapisan perban terakhir berada di lingkaran dahi lalu dilekatkan dengan plester.

4.Perban pada anggota gerak badan berbentuk bulat panjangUntuk melakukan perban pada leher, lengan atas dan paha dapat dibalut dengan 2 cara yaitu :a.Membalut biasa (Dolobra currens)b.Membalut pucuk rebung (Dolobra reversa)Setiap kali membalut harus diperhatikan agar :a.Perban saling menutupi lapis demi lapis.b.Gulungan perban tidak boleh bergeser, walaupun saling bekerja.c.Lilitkan perban harus cukup kencang.

5.Membalut persendianUntuk membalut persendian dipakai :a.Cara balut silang (Spica)b.Cara balut penyu (testudo)Ad. 1 Cara balut silang pergelangan tanganMulailah dengan melilitkan perban beberapa kali pada pergelangan tangan, lalu arahkan perban ke distal melilit punggung tangan dan telapak tangan. Masukkan lilitan diantara ibu jari dan jari telunjuk, miring pada punggung tangan menuju pergelangan tangan. Lilitkan satu kali lalu ulangi pekerjaan itu sambil menggeser perban sedikit demi sedikit sehingga seluruh pergelangan tangan terbalut.Ad. 2 Membalut sendi siku cara penyu keluar (Testudo cubiti Reversa)1.)Bengkokkan sedikit siku yang akan dibalut.2.)Balutkan perban beberapa kali pada pertengahan siku.3.)Arahkan lilitan perban bergantian ke proksimal dan ke distal.4.)Lanjutkan lilitan perban ke lengan atas dan ke lengan bawah berulang – ulang sampai seluruh sendi siku terbalut.5.)Ujung lilitan perban terakhir dilekatkan dengan plester.

6.Cara-cara Membalut kaki (Membalut seluruh kaki)