81
I. PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Kedinasan di Departemen Pertanian turut berperan dalam pembangunan pertanian. Khususnya dalam upaya revitalisasi penyuluhan pertanian dapat dihasilkan SDM Penyuluh Pertanian yang memiliki integritas moral, profesional, inovator, kreatif, kredibel dan berwawasan global serta memiliki etos kerja yang tinggi dalam membangun sistem penyuluhan pertanian. Penyelenggaraan pendidikan program Diploma IV Penyuluhan Pertanian merupakan salah satu bentuk upaya Departemen Pertanian dalam menciptakan kompetensi penyuluh pertanian, Dengan meningkatnya kompetensi aparat penyuluh pertanian, diharapkan program pemberdayaan petani dan keluarganya dapat terlaksana lebih optimal. Pendidikan Program Diploma IV STTP dilaksanakan dengan 1

perbaikan b.Ainol.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: perbaikan b.Ainol.doc

I. PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) sebagai Lembaga Pendidikan

Tinggi Kedinasan di Departemen Pertanian turut berperan dalam pembangunan

pertanian. Khususnya dalam upaya revitalisasi penyuluhan pertanian dapat dihasilkan

SDM Penyuluh Pertanian yang memiliki integritas moral, profesional, inovator,

kreatif, kredibel dan berwawasan global serta memiliki etos kerja yang tinggi dalam

membangun sistem penyuluhan pertanian.

Penyelenggaraan pendidikan program Diploma IV Penyuluhan Pertanian

merupakan salah satu bentuk upaya Departemen Pertanian dalam menciptakan

kompetensi penyuluh pertanian, Dengan meningkatnya kompetensi aparat penyuluh

pertanian, diharapkan program pemberdayaan petani dan keluarganya dapat

terlaksana lebih optimal. Pendidikan Program Diploma IV STTP dilaksanakan

dengan sistem pendidikan Credit Learning System dan pola pembelajaran yang

menggunakan In and Out Campus Learning System. Dengan sistem dan pola tersebut,

mahasiswa memiliki waktu yang lebih banyak untuk mengasah kompetensinya

melalui proses pembelajaran dalam kondisi nyata di lapangan., sehingga mampu

menghasilkan penyuluh pertanian yang profesional untuk mendukung tercapainya

tujuan program revitalisasi penyuluh pertanian.

1

Page 2: perbaikan b.Ainol.doc

1.2. Tujuan

Tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) III adalah :

1. Melaksanakan tugas-tugas rutin sebagai Penyuluh Pertanian Penyelia;

2. Mampu menyusun programa dan rancangan kerja penyuluh pertanian,

merencanakan dan melaksanakan penyuluhan dengan metode mimbar

sarasehan, temu usaha di kabupaten, menyusun rencana kaji tindak, desain

display pembangunan pertanian, menyusun kurikulum kursus tani,

menumbuhkan gabungan kelompok tani, menginamisasi kelompok tani

madya dan melakukan evaluasi penyuluhan.

1.3. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh mahasiswa dari pelaksanaan praktek

kompetensi (PKL III) adalah :

1. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi penyelenggaraan

penyuluhan dalam mengembangkan usaha agribisnis pedesaan;

2. Mencapai kompetensi yang dipersyaratkan untuk melaksanakan tugas-tugas

sebagai penyuluh pertanian sesuai dengan tingkat jabatannya sehingga

diharapkan dapat mencapai kompetensi penyuluh pertanian jenjang tertentu,

yaitu penyuluha pertanian pelaksana, penyuluh pertanian pelaksana lanjutan,

penyuluh pertanian penyelia.

2

Page 3: perbaikan b.Ainol.doc

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Programa dan Rancangan Kerja Penyuluhan

Program Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian adalah suatu rencana

kegiatan pendayagunaan segala sumberdaya penyuluhan pertanian di berbagai tingkat

berdasarkan prinsip kerjasama yang serasi, selaras dan terpadu antara masyarakat

petani dengan pemerintah dan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat,

dalam rangka mewujudkan kondisi yang sebaik-baiknya bagi keberhasilan program

pembangunan pertanian.

Programa Penyuluhan Pertanian yaitu rencana tentang kegiatan penyuluhan

pertanian yang memadukan aspirasi petani dan masyarakat pertanian dengan potensi

wilayah dan program pembangunan pertanian, yang menggambarkan keadaan

sekarang, tujuan yang ingin dicapai, masalah dan alternatif pemecahannya serta cara

mencapai tujuan yang disusun secara partisipatif, sistematis dan tertulis setiap tahun.

2.1.1. Tujuan

1. Programa penyuluhan pertanian disusun untuk memberikan arah, pedoman,

dan alat pengendali pencapaian tujuan penyelenggaraan penyuluhan.

2. Membangun kesediaan dan kesiapan para pelaku dalam penyelenggaran

penyuluhan pertanian yang dirumuskan dalam derajat dan bentuk yang konkrit

partisipatif pada setiap tahapan penyelenggaraan berdasarkan perencanaan

yang disusun secara partisipatif.

3

Page 4: perbaikan b.Ainol.doc

3. Mengatur pendayagunaan tenaga, peralatan sarana dan prasarana serta

sumber-sumber potensi yang ada sehingga penyelenggaraan penyuluhan

pertanian dapat dilaksanakan lebih efektif dan efisien.

4. Menjadi acuan dasar bagi penyuluh untuk menyusun rencana kerja

penyuluhan pertanian.

2.2.1. Unsur-unsur Programa Penyuluhan

1. Keadaan

Keadaan merupakan fakta yang ditunjukkan oleh data yang terdapat pada saat

akan disusunnya suatu programa. Data yang dicatat dari fakta yang

menunjukkan tentang keadaan yang nyata ada pada saat itu disebut data

aktual. Sedangkan jika data yang dicatat merupakan fakta yang menunjukkan

tentang keadaan yang mungkin dicapai, disebut dengan data potensial.

Keadaan dapat disajikan dalam bentuk bagan, tabel, matriks atau pernyataan

tertulis sebagi hasil dari analisa data dan informasi yang telah dikumpulkan

dengan menggunakan metode PRA atau identifikasi keadaan wilayah, kajian

data sekunder, dan teknik-teknik lainnya. Sumber data dapat berasal dari

monografi desa data lapangan, data kebijakan pemerintah, data petani dan

keluarganya, data masyarakat dan lain-lain.

2. Masalah

Suatu wilayah dikatakan ada masalah kalau ada fakta yang belum memuaskan

atau fakta tersebut belum sesuai dengan yang diinginkan. Untuk mengetahui

apa masalahnya perlu dianalisis atau diketahui lebih lanjut faktor-faktor apa

yang menyebabkan kejadian tersebut menjadi tidak memuaskan. Faktor

4

Page 5: perbaikan b.Ainol.doc

penyebab tersebut ada dua hal yaitu faktor penyebab yang bersifat perilaku

dan faktor penyebab non perilaku.

3. Tujuan Kegiatan

Tujuan yaitu pernyataan penyelenggaraan masalah atau pernyataan yang

diinginkan oleh petani. Tujuan ditetapkan berdasarkan masalah yang telah

dirumuskan petani dan keluarganya. Tujuan dirumuskan untuk

menggambarkan perubahan perilaku petani dan keluarganya dalam berusaha

tani.

4. Cara Mencapai Tujuan

Dalam sebuah programa penyuluhan pertanian yang dimaksud dengan cara

mencapai tujuan adalah keadaan yang menggambarkan bagaimana tujuan itu

dapat dicapai, dengan menggunakan metode dan teknik yang sesuai dengan

masalah dan penyebab masalahnya, perubahan perilaku yang diinginkan,

potensi yang ada yang dapat mendukung tercapainya tujuan penyuluhan dan

lain-lain.

Mengingat penyuluhan merupakan proses mendidik masyarakat maka upaya

penumbuhan partisipasi ini harus dilakukan melalui proses belajar mengajar

masyarakat secara wajar dan persuasif edukatif, dengan peran pemerintah (aparatur)

sebagai fasilitator memberikan stimulasi dan motivasi kepada masyarakat secara

optimal melalui penyiapan komunikator yang handal, isi pesan/ materi penyuluhan

yang tepat, media dan metode yang cocok, saluran yang efektif serta analisis kondisi

sasaran secara akurat.

5

Page 6: perbaikan b.Ainol.doc

Upaya penumbuhan partisipasi adalah proses menggalu dan mengolah aspirasi

dan prakarsa masyarakat. Wujud pengolahannya adalah memproses keinginan,

kebutuhan dan harapan masyarakat menjadi prakarsa dalam bentuk ”perencanaan”

yang dirumuskan sendiri oleh masyarakat.

Programa lingkungan pertanian merupakan salah satu wujud perencanaan

partisipasi masyarakat tani. Hal ini tercermin dari defenisi Programa Penyuluhan

Pertanian yaitu rencana tentang kegiatan penyuluhan pertanian yang memadukan

aspirasi petani dan masyarakat pertanian dengan potensi wilayah dan program

pembangunan pertanian, yang gmenggambarkan keadaan sekarang, tujuan yang ingin

dikcapai, masalah dan alternatif pemecahannya serta cara mencapai tujuan yang

disusun secara partisipatif, sistematis dan tertulis setiap tahun.

Adapun tahapan Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian adalah sebagai

berikut

1. Pengkajian Potensi Wilayah

Identifikasi Potensi Wilayah adalah kegiatan penggalian data dan

informasi potensi wilayah (data sekunder atau data primer) yang dilakukan

secara partisipatif. Metode pendekatan yang dilakukan dapat berupa

pendekatan PRA.

Jenis data yang dikumpulkan dalam Identifikasi Potensi Wilayah adalah:

a. Bio fiisik deskripsi umum wilayah, karakteristik tanah dan iklim, curah

hujan rata-rata, luas lahan menurut ekosistem, luas lahan menurut

penggunaan, luas tanam komoditas utama, luas pola usahatani.

b. Sumber Daya Manusia :Jumlah Penduduk, Kelompok tani.

6

Page 7: perbaikan b.Ainol.doc

c. Penunjang: Kelembagaan, sarana prasarana, prospek pasar, kebijakan

program.

Setelah data potensi terkumpul, selanjutnya data dianalisis. Analisis potensi

wilayah adalah proses menterjemahkan berbagai keterkaitan suatu kelompok

data dengan kelompok data lain,untuk merumuskan alternatif rekomendasi

pola pengembangan usaha tani, berupa randcangan pemanfaatan sumberdaya,

alternatif jenis komoditasprioritasserta sisterm usaha tani yang sesuai di

wilayah tersebut.

2. RAK

Rencana Agribisnis Keluarga (RAK) adalah daftar kegiatan,

besar/jumlahnya, biaya dan jadwal pelaksanaan agribisnis yang disepakati

keluarga yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan produksi dan

pendapatan keluarga. Keluarga perlu menyusun rencana agribisnis karena

keluarga mempunyai cita-cita yang ingin dicapai dan ada masalah dalam

beragribisnis yang harus dipecahkan.

Keluarga menyusun agribisnis, supaya keluarga mengetahui dengan jelas:

a. Kegiatan apa yang akan dilaksanakan.

b. Dimana dan kapan kegiatan akan dilaksanakan.

c. Siapa yang akan melaksanakan.

d. Apa yang perlu untuk melaksanakan seluruh kegiatan.

e. Berapa biaya yang diperlukan.

f. Berapa hasil dankeuntungan yang akan diperoleh.

7

Page 8: perbaikan b.Ainol.doc

Rencana agribisnis keluarga disusun oleh bapak, ibu dan anak yang

terlibat dalam pelaksanaan agribisnis. Waktu penyusunan bisa pada setiap

musim tanam (sebelum mengolah tanah untuk tanaman semusim), setelah

panen (untuk tanaman tahunan) atau sebelum memulai suatu usaha (misal:

ternak ayam, ikan, dll).

3. RUK/RKK

Rencana kegiatan kelompok adalah penrnyataan tertulis yang disusun

secra sistematis mengenai kegiatan bersama, berdasarkan hasil kesepakatan

oleh seluruh anggota kelompok yang dilandasi oleh keinginan bersama untuk

dilaksanakan dann dipertanggungjawabkan secara bersama.

Sebelum dilakukan penyusunan RKK terlebih dahulu disusun Rencana

Agribisnis Keluarga yang dibuat oleh mssing-masing anggota keluarga yang

tergabung dalam kelompoktani. Selanjutnya RAK ini disampaikan ke

kelompoktani dan direkap.

a. Rekapitulasi Rencana Agribisnis/ Usaha Keluarga.

- Rekapitulasi jenis usaha yang telah disusun oleh anggota kelompok yang

menyangkut luas/volume usaha, kebntuhan sarana, modal dan alat yang

dibutuhkan oleh masing-masing keluarga.

- Identifikasi masalah yagn muncul dari setiap jenis usaha dalam RAK yang

telah disusun.

- Musyawarah masalah-masalah apa saja yang dianggap menjadi pioritas

usaha untuk dipecahkann melalui kegiatan kelompok.

8

Page 9: perbaikan b.Ainol.doc

b. Analisis Prioritas Kebutuhan

Analisis kebutuhan adalah proses penilaian terhadap sumberdaya yang

dimiliki dan dibutuhkan keluarga tani yang dituangkan dalam RUK. Ini

diperlukan agar kelompok dapat membantu memecahkan masalah-

masalah yang dihadapi keluarga tani dalam mengelola usaha

pertaniannya, yang pemecahannya dapat lebih efektif dan efisien bila

ditangani secara bersama. Analisa kebutuhan dan potensi kelompok

dalam mendukung RUK meliputi modal, tenaga kerja, sarana produksi,

teknologi, infrastruktur seperti pasar maupun peralatan-peralatan di bidang

teknis pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan ,maupun industri

(rumah tangga).

Rekapitulasi jumblah kebutuhan sarana produksi, modal, tenaga kerja

dan kebutuhan lain yang ada dalam setiap RUK.

Identifikasi potensi kelompok yang dapat mendukung RUK yang telah

disusun seperti kesediaan modal, alat, dll yang dimiliki kelompok.

c. Perumusan Sasaran Yang Akan Dicapai.

Tinjau kembali prioritas masalah dari hasil rekapitulasi RAK ( Rencana

agribisnis/usaha keluarga). Apakah pemecahan masalahnya dapat

dikerjasamakan dalam kegiatan kelompok atau lebih efisien bila dilakukan

secara sendiri-sendiri.

9

Page 10: perbaikan b.Ainol.doc

Bila ada kegiatan usaha yang dapat dikerjasamakan dalam kegiatan

kelompok, rumuskan apa dan bagaimana bentuk kerja sama tersebut dan

apa tujuan yang ingin dicapai.

Telahah ulang data-data/informasi yang ada:

o Apakah kegiatan tersebut benar-benar menjadi kebutuhan kelompok.

o Apakah kegiatan tersebut dilaksanakan oleh dan melalui kerjasama

kelompok.

o Apakah kegiatan tersebut sudah benar-benar menjadi kesepakatan

bersama yang artinya semua anggota bersedia untuk

melaksanakannya.

- Diskusikan tingkat kemampuan/keterampilan anggota kelompok untuk

setiap prioritas masalah.

d. Rencana Kegiatan Desa

Selanjutnya, rencana kegiatan kelompok yang ada disuatu desa di

kelompokkan menjadi satu sebagai rencana kegiatan dan rencana ini

dikenal sebagai rencana kegiatan desa.

e. Rencana kegiatan penyuluhan pertanian desa

- perwakilan dari kelompok tani dan apratur terkait berkumpul bersama di

tempat yang telah ditentukan (BPP, balai desa, dll) untuk menghadiri loka

karya perencanaan penyuluhan. Pertemuan dimulai denagn menjelaskan

maksud loka karya dan hasil yang diharapkan pada akhir loka karya.

10

Page 11: perbaikan b.Ainol.doc

- Setiap kelompok peserta meninjau rencana agribisnis keluarga dan

rencana kegiatan kelompok. Kemudian mengidentifikasi kebutuhan

penyuluhan untuk mengatasi berbagai masalah. Kebutuhan penyuluhan

mencakup: pengetahuan, teknologi, peraturan, standart, dan proses yang

belum diketahui atau dikuasai, tetapi diperlukan untuk melakasanakan

rencana agrebinis keluarga dan rencana kegiatan kelompok. Selanjutnya

dibuat daftar masalah dan kebutuhan penyuluh yang telah disusun sesuai

urutan prioritas. Kemudian dilakukan pembahasan dan pertimbanga

pertimbangan dari segi dana, waktu, teknis pelaksanan dan mendesak

tidaknya.berdasarkan kesepakatan seeluruh kelompok, susunlah daftar

masalah dan kebutuhan penyuluhan tingkat desa sesuai urutan prioritas.

- Berdasarkan daftar masalah dan kebutuhan penyuluhan, bahas dan

rumuskan tujuan untuk mengatasi masing-masing masalah, materi

penyuluhan apakah yang perlu dipelajari atau diperoleh informasinya, dan

metode apa yang sesuai untuk melaksanakan proses pembelajaran.

- Untuk mendukung pelakasanaan kegiatan belejar didesa, setiap desa

dianjurkan untuk mendirikan wadah belajar petani atau wadah belajar

agribisnis pedesaan. Berdasarkan tujuan, materi dan metode yang telah

dirumuska, susunlah rencana kegiatan yang dilaksanakan dalam wadah

belajar petani.

- Berdasarkan kegiatan kegiatan dan metode yang akan dilaksanakan,

buatlah prakiraan kebutuhan sarana, dana dan tenaga untuk melaksanakan

kegiatan tersebut.

11

Page 12: perbaikan b.Ainol.doc

- Susunlah jadwal pelaksanaan untuk setiap kegiatan dan penyediaan

sarana, dana serta lokasi kegiatannya.Lokasi kegiatan mungkin berada

diluar desa seperti untuk kegiatan kunjungan belajar, pelatihan dan

pertemuan dalam rangka pengembangan jaringan dan kemitraan.

f. Penulisan Programa Penyuluhan Pertanian

Penulisan programa penyuluhan pertanian adalah proses penulisan

programa penyuluhan pertanian berdasarkan hasil penetapan faktor

penentu yang memadukan aspirasi pelaku utama dan pelaku usaha, potensi

wilayah, program pembangunan pertanian yang menggambarkan keadaan

sekarang, tujuan yang ingin dicapai masalah-masalah dan alternatif

pemecahannya, tujuan yang disusun secara partisipatif dan sistematis.

g.Pengesahan Programa

Konsep programa desa dijelaskan dan dibahas dalam rapat badan

perwakilan desa (BPD).Setelah dibahas dan disetujui BPD, kepala desa

menyetujui programa tersebut untuk dilaksanakan.salinan programa desa

yang telah disetujui kepala desa disampaikan kepada KIPP/ BIPP dan

kordinator penyuluh kecanatan, BPTP, dinas, LSM dan mitra lainya.

2.2. Merencanakan dan Melaksanakan Penyuluhan dengan Metode Mimbar Sarasehan, Temu Usaha Di Kabupaten

Metode penyuluhan pertanian diartikan sebagai cara atau teknik penyampaian

materi penyuluhan oleh para penyuluh kepada para petani beserta keluarganya baik

secara langsung maupun tidak langsung, agar mereka tahu, mau dan mampu

menerapkan inovasi (anonim,2003)

12

Page 13: perbaikan b.Ainol.doc

2.2.1. Mimbar Sarasehan

Mimbar sarasehan merupakan forum konsultasi antara para petani beserta

keluarganya dengan pihak pemerintah yang diselenggarakan secara periodik dan

berkesinambungan untuk membicarakan, memusyawarahkan dan mencapai

kesepakatan mengenai hal- hal yang menyangkut masalah- masalah pelaksanaan

program pemerintah dan kegiatan petani- nelayan dalam rangka pembangunan

pertanian. Peserta beserta keluarganya diwakili oleh kontaktani-nelayan (KTNA)

yang tergabung dalam kelompok KTNA.(anonim, 2003)

1. Tujuan

a. Memahami keadaan dan masalah- masalah yang dihadapi dalam

pembangunan pertanian di lapangan, baik oleh pihak petani- nelayan

maupun oleh pejabat pemerintah.

b. Mencapai kesepakatan bersama tentang pemecahan masalah- masalah

beserta penyusunan rencana kegiatannya yang mencakup usahatani

nelayan dan kehidupan petani nelayan beserta keluarganya.

c. Melaksanakan penerapan kegiatan di lapangan sesuai dengan kesepakatan

bersama.

d. Meningkatkan peranan dan peran serta petani- nelayan sebagai subyek

pembangunan.

e. Mewujudkan hubungan timbal balik yang serasi antara kontaktani dan

pemerintah dalam pelaksanaan dan pengawasan pembangunan pertanian

untuk memperbaiki perencanaan masa yang akan datang.

13

Page 14: perbaikan b.Ainol.doc

2. Pelaksanaan

a. Mimbar sarasehan dapat dilaksanakan di tempat yang disediakan oleh

pemerintah maupun oleh para petani- nelayan. Waktu penyelenggaraan di

masing- masing tingkatan wilayah sekurang- kurangnya satu kali dalam

setahun.

b. Susunan tempat untuk sarasehan diatur sedemikian rupa sehingga

menggambarkan kesejajaran antara petani dengan pejabat pemerintah dan

akan terjadi keakraban satu sama lain.

c. Dalam setiap pelaksanaan mimbar sarasehan harus ada; pimpinan sidang,

pembicara (narasumber) dan sekretaris sidang.

d. Pokok bahasan

Pokok bahasan dalam suatu mimbar sarasehan menyangkut perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan pembangunan pertanian. Topik/ bahasan

ditetapkan melalui kesepakatan para peserta mimbar sarasehan.

e. Penyebarluasan hasil kesepakatan

Kesepakatan mimbar sarasehan yang telah disahkan oleh peserta mimbar

sarasehan yaitu ketua kelompok andalan tingkat yang bersangkutan dan

panitera tetap sebagai wakil pihak pemerintah, disebarluaskan.

f. Tindak lanjut kesepakatan

Kesepakatan yang telah diputuskan suatu mimbar sarasehan perlu diikuti

dengan tindak lanjut.

g. Evaluasi pelaksanaan kesepakatan

14

Page 15: perbaikan b.Ainol.doc

Evaluasi pelaksanaan kesepaktan mimbar sarasehan dilakukan secara

terbuka pada acara mimbar sarasehan berikutnya.

2.2.2. Temu Usaha

Temu usaha adalah pertemuan antara petani- nelayan dengan pengusaha di

bidang pertanian baik pengusaha hulu maupun hilir.

1. Tujuan

a. Menumbuhkan rangsangan ke arah usahatani komersial serta kerjasama

usaha dengan pihak pengusaha.

b. Membuka kesempatan bagi petani-nelayan untuk mempromosikan hasil

usahanya.

c. Membuka kesempatan untuk menambah pengetahuan di bidang pemasaran

serta di bidang teknologi produksi dan pengolahan hasil.

d. Mengadakan transaksi usaha yang menguntungkan kedua belah pihak.

2. Teknik Pelaksanaan

a. Persiapan

- Penyuluh pertanian yang diberi wewenang mengadakan kontak

pendahuluan untuk membicarakan materi temu usaha.

- kirimkan undangan kepada calon peserta.

- lokasi dan peralatan dipersiapkan oleh penyelenggara sesuai dengan

keperluannya.

b. Pelaksanaan

-Pemimpin pertemuan, sebaiknya kontaktani- nelayan.

15

Page 16: perbaikan b.Ainol.doc

-Nara sumber dan notulis ditetapkan oleh penyelenggara.

- Buatlah kontrak kerja/ kesepakatan antara petani- nelayan dengan

pengusaha secara tertulis.

3. Manfaat

Manfaat dari temu usaha adalah untuk menumbuhkan usahatanu nelayan yang

berorientasi kepada pasar sehingga keuntungan yang diperoleh petani-

nealayan meningkat.

2.3. Rencana Kaji Tindak, Desain Display Pembangunan Pertanian

Salah satu model penelitian yang dianggap strategis melibatkan masyarakat

dalam proses pembangunan adalah kaji tindak (action research) yang sudah cukup

banyak dan telah lama diimplementasikan di Indonesia. Di lingkup Departemen

Pertanian, implementasi kaji tindak terutama berkaitan dengan upaya meningkatkan

kemampuan masyarakat dalam penggunaan paket teknologi pada subsektor tanaman

pangan, peternakan, perkebunan, dan perikanan seperti dalam kegiatan Sistem

Usahatani berbasis Padi (SUTPA), Konservasi Lahan Marjinal dan Daerah Aliran

Sungai (DAS), Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Corporate Farming, PIDRA

(Participatory Integrated Development in Rainfed Area), dan Primatani (Program

Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian). Implementasi

kaji tindak tersebut umumnya dilakukan dalam rangka diseminasi teknologi pada

berbagai agroekosistem. Kaji tindak juga dapat berupa introduksi ketatalaksanaan

16

Page 17: perbaikan b.Ainol.doc

organisasi seperti kelompok tani, koperasi, organisasi pengolahan, serta alat dan

mesin pertanian. (Muhammad Iqbal dkk, 2007)

Walaupun sebagian kaji tindak yang diimplementasikan Departemen

Pertanian memberikan hasil yang cukup berarti, namun secara umum dapat dikatakan

bahwa pelaksanaannya masih kurang mengakomodasi aspirasi petani. Dalam

berbagai aktivitas kaji tindak tersebut, secara fisik petani praktis memang dilibatkan,

namun hanya dalam rangka melaksanakan instruksi peneliti. Oleh karena itu, untuk

lebih mengakomodasi aspirasi petani dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan kaji

tindak, penggunaan metode kaji tindak yang partisipatif (participatory action

research) perlu direkomendasikan.

Langkah-langkah dalam kaji tindak, desain display pembangunan pertanian :

1. Merumuskan masalah penelitian bersama-sama antara

peneliti dan pelaksana.

2. Menghimpun data yang tersedia tentang hal-hal yang

berhubungan dengan masalah tersebut.

3. Rumuskan hipotesa dan strategi pendekatan dalam

menyelesaikan masalah.

4. Membuat desain penelitian bersama-sama antara

peneliti dengan pelaksana program.

5. Tentukan kriteria evaluasi teknik pengukuran serta

analisa yang digunakan.

6. Melaporkan penelitian dengan penulisan ilmiah.

17

Page 18: perbaikan b.Ainol.doc

2.4. Menyusun Kurikulum Kursus Tani, Menjadi Narasumber Mimbar Sarasehan

Kursus tani adalah merupakan salah satu bentuk dari pelatihan yaitu suatu

proses belajar mengajar yang diperuntukkan bagi para petani beserta keluarganya

diselenggarakan secara sistematis, teratur dan dalam jangka waktu tertentu.

2.4.1. Tujuan

1. Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan para petani dan atau keluarga

tani dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam usaha tani.

2. Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan keterampilan petani dalam

menerapkan teknologi.

3. Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan wanita tani membantu

memecahkan masalah usaha tani yang dihadapi keluarganya.

4. Menyiapkan pemuda-pemudi tani sebagai petani-petani yang dinamis

yang terampil dimasa akan datang.

5. Menumbuhkan calon-calon kontak tani-nelayan yang mampu

menyebarluaskan teknologi-teknologi pertanian yang menguntungkan .

6. Menggugah dan mengembangkan kesadaran dalam keluarga tani.

7. Menumbuh kembangkan kepemimpinan keluarga tani.

2.4.2. Langkah-langkah penyusunan kurikulum terdiri atas :

1. Menentukan/merumuskan tujuan yaitu TPU/TIU : Tujuan Instruksional

Umum. TPK/TIK : Tujuan Instruksional Khusus.

18

Page 19: perbaikan b.Ainol.doc

2. Merumuskan kompetensi yaitu kompetensi yang diharapkan dikuasai

peserta setelah menyelesaikan diklat.kompetensi ini harus relevan dengan

pekerjaan teknis atau pekerjaan fingsional yang bersangkutan.

3. Menentukan mata pelajaran yaitu dirumuskan setelah ditentukan dulu

kompetensi yang diharapkan dikuasai oleh peserta.

4. Menentukan metode, metode mana yang akan digunakan sangat

bergantung pada komponen-komponen lainnya seperti tujuan, materi,

media yang digunakan, dan lainnya. Umumnya metode yang paling baik

adalah kombinasi dari metode-metode diatas.

5. Evaluasi, perlu dilakukan baik pada peserta, ataupun penyelenggara utuk

perbaikan dan penyempurnaan di masa yang akan datang.

Dalam menyusun kurikulum kursus tani terdapat prinsip-prinsip yang

digunakan: (a) topik yang diambil aktual dan dibutuhkan oleh petani, (b)

menggunakan metode partisipatif, (c) teratur, terarah dan berkelanjutan.

Sebagai narasumber harus mampu menyediakan dan siap dengan informasi-

informasi termasuk pendukungnya yang berkaitan dengan program, dalam hal ini

penyuluhan pertanian. Seorang narasumber harus mampu menjawab pertanyaan,

memberikan ulasan, gambaran analisis maupun memberikan saran atau nasehat yang

kongkrit dan realistis agar mudah diterapkan (Anonim, 2003).

2.5. Menumbuhkan Gabungan Kelompok Tani

Kelompoktani adalah kumpulan petani/ peternak/ pekebun yang dibentuk atas

dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber

19

Page 20: perbaikan b.Ainol.doc

daya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota.

(kepmentan nomor: 273/KPTS/ OT.160/ 4/ 2007)

Gabungan kelompok tani (gapoktan) adalah kumpulan beberapa kelompoktani

yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala ekonomi dan efisiensi

usaha. (kepmentan nomor: 273/KPTS/ OT.160/ 4/ 2007).

Pembentukan gapoktan dilakukan dalam suatu musyawarah yang dihadiri

minimal oleh para kontak tani/ ketua kelompoktani yang akan bergabung, dalam rapat

pembentukan gapoktan sekaligus disepakati bentuk, susunan dan jangka waktu

kepengurusannya, ketentuan-ketentuan yang menjadi hak dan kewajiban masing-

masing kelompok ketua gapoktan dipilih secara musyawarah dan demokrasi oleh para

anggotanya, dan selanjutnya ketua memilih kepengurusan gapoktan lainnya. Untuk

mendapatkan legitimasi kepengurusan gapokan dikukuhkan oleh pejabat wilayah

setempat.

Gapoktan melakukan fungsi- fungsi sebagai berikut:

1. Merupakan satu kesatuan unit produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar

(kuantitas, kualitas, kontinuitas dan harga).

2. Penyediaan saprotan (pupuk, bersubsidi, benih bersertifikat, pestisida dan

lainnya) serta menyalurkan kepada par apetani melalui kelompoknya.

3. Penyediaan modal usaha dan menyalurkan secara kredit/ pinjaman kepada

para petani yang memerlukan.

4. Melakukan proses pengolahan produk para anggota (penggilingan, grading,

pengepakan dan lainnya) yang dapat meningkatkan nilai tambah.

20

Page 21: perbaikan b.Ainol.doc

5. menyelenggarakan perdagangan, memasarkan/ menjual produk petani kepada

pedagang/ industri hilir. (kepmentan nomor: 273/KPTS/ OT.160/ 4/ 2007).

2.6. Dinamisasi Kelompoktani Madya

Eksistensi dan dinamisasi sebuah kelompoktani di suatu wilayah tertentu

dapat dilihat dari identitas kelompok dan karakteristik kelompok (Vanden Ban,

1999); Ciri-ciri kelompoktani adalah (a) saling mengenal, akraban saling percaya

diantara sesama anggota, (b) mempunyai pandangan dan kepentingan yang sama

dakan berusahatani, (c) memiliki kesamaan dalam tradisi dan atau pemukiman,

hamparan usaha, jenis usaha, status ekonomi maupun social, bahasa, pendidikan dan

ekologi, (d) ada pembagian tugas dan tanggung jawab diantara sesama anggota

berdasarkan kesepakatan bersama.

Sedangkan unsur pengikat dalam kelompoktani adalah (a) adanya kepentingan

yang sama diantara para anggota adanya kawasan usahatani yang menjadi

tanggung jawab bersama diantara para anggota, (b) adanya kader tani yang

berdedikasi untuk menggerakkan para petani dan kepemimpinannya diterima oleh

sesama petani lainnya, (c) adanya kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh

sekurang-kurangnya sebagai besar anggota, (d) adanya dorongan atau motivasi

dari tokoh masyarakat setempat untuk menunjang program yang telah ditentukan.

2.7. Evaluasi Penyuluhan

Evaluasi adalah alat manajemen yang berorientasi pada tindakan dan proses.

Informasi yang dikumpulkan kemudian dianalisis sehingga relevansi dan efek serta

konsekuensinya ditentukan sistematis dan seobjektif mungkin.data ini digunakan

untuk memperbaiki kegiatan sekarang dan yang akan datang seperti dalam

21

Page 22: perbaikan b.Ainol.doc

perencanaan, program, pengambilan keputusan dan pelaksanaan program untuk

mencapai kebijaksanaan penyuluhan yang lebih efektif. Data ini mencakup penentuan

penilaian keefektifan kegiatan dibanding dengan sumberdaya yang digunakan.

Evaluasi mempunyai beberapa fungsi bagi agen penyuluhan. Evaluasi sebagai

pemberi informasi digunakan agen penyuluhan sebagai dasar pengambilan keputusan,

walaupun biasanya keputusan juga didasarkan pada bayangan yang ditunjukkan oleh

banyak sumber informasi, dan tidak dari satu sumber saja. Evaluasi dapat melengkapi

basis informasi sehingga menyebabkan terjadinya perubahan bertahap dalam rencana.

(A.W Van den ban dan H.S Hawkins, 1999)

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1. Waktu dan Tempat

Pelaksanaan praktek kompetensi (PKL III) dimulai pada tanggal 01 Maret s.d

21 Mei 2010 di Desa Pasir Putih Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur

Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

3.2. Materi Kegiatan

Materi PKL III mengacu pada Peraturan Kepala Badan Pengembangan SDM

Pertanian Nomor: 81/Pers/SM.240/J/7/08 tentang Pedoman Praktik Kerja Lapangan,

Uji Kompetensi dan Sertifikasi Kompetensi. Materi PKL III adalah:

1. Menyusun programa dan rancangan kerja penyuluhan pertanian,

22

Page 23: perbaikan b.Ainol.doc

2. Merencanakan dan melaksanakan penyuluhan dengan metode mimbar

saresehan, temu usaha di kabupaten,

3. Rencana kaji tindak, desain display pembangunan pertanian,

4. Menyusun kurikulum kursus tani, menjadi nara sumber mimbar saresehan,

5. Menumbuhkan gabungan kelompoktani

6. Dinamisasi kelompoktani madya, dan

7. Evaluasi penyuluhan.

3.3. Jadwal

Jadwal kegiatan pelaksanaan praktek kompetensi (PKL III) dapat diuraikan

pada tabel 1.

Tabel 1. Jadwal Kegiatan pelaksanaan praktek kompetensi ( PKL III ) di Desa Pasir Putih Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur.

NO HARI/ TANGGAL URAIAN KEGIATAN LOKASI1 2 3 41 Maret

Minggu I- Berangkat ke loksi PKL- Melapor ke Bapeluh

kabupaten Aceh Timur- Melapor ke BPP

Kecamatan Peureulak- Melapor ke kepala Desa

Pasir Putih

Desa Pasir Putih Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur

2. Minggu II - Magang di BPP Desa Pasir Putih Kecamatan Peureulak untuk mengikuti dan membantu tugas dan kerja Penyuluh/ pembimbing ekstern

kantor BPPKecamatan Peureulak

3 Minggu III dan Minggu IV - Koordinasi dengan pembimbing ekstern untuk menyusun programa tingkat desa

- Mengambil data guna penyusunan programa tingkat

Desa Pasir Putih Kecamatan Peureulak

23

Page 24: perbaikan b.Ainol.doc

desa- Menyusun rancangan

penyuluhan pertanian tingkat desa

4 AprilMinggu I

- Merancang rencana kaji tindak bersama pembimbing ekstern

- Kunjungan rutin ke kelompoktani dengan pembimbing ekstern

- BPP Peureulak- Desa Pasir Putih

5. Minggu II - Koordinasi dengan pembimbing ekstern guna menyusun kurikulum kursus tani

- Kunjungan rutin kelompoktani bersama pembimbing ekstern

- Merancang desain display pembangunan pertanian bersama pembimbing ekstern

kelompok tani Cot Payanga Desa Pasir Putih

6. Minggu III - Koordinasi dengan pembimbing ekstern dalam menumbuhkan gapoktan

- Kunjungan rutin ke kelompoktani bersama pembimbing ekstern

- Desa Pasir Putih

- Koptan Cot Payanga Desa Pasir Putih

1 2 3 47. Minggu IV - Koordinasi dengan

pembimbing ekstern untuk merencanakan teknik mimbar sarasehan

- Merencanakan teknik temu usaha

- Kunjungan rutin ke kelompoktani bersama pembimbing ekstern

- BPPKecamatan Peureulak

- BPPKecamatan Peureulak

- Koptan Cot Payanga dusun Cot Payanga Desa Pasir Putih

8. MeiMinggu I - koordinasi dengan pembimbing

ekstern dalam dinamika kelompoktani madya

- kunjungan rutin ke kelompoktani dengan pembimbing ekstern

- Desa Pasir Putih

- Koptan Cot Payanga Desa Pasir Putih

9. Minggu II - koordinasi dengan pembimbing ekstern dalam hal evaluasi penyuluhan

- kunjungan rutin ke kelompoktani dengan pembimbing ekstern

- Desa Pasir Putih

- Koptan Cot Payanga Desa Pasir Putih

10. Minggu III - koordinasi dengan pembimbing - BPPKecamatan

24

Page 25: perbaikan b.Ainol.doc

ektern dalam hal bahan untuk laporandan penilaian dari pembimbing ekstern

- koordinasi dan penyampaian ucapan terimakasih kepada; kelompoktani, kepala desa, pembimbing ekstern dan BPPKecamatan Peureulak

Peureulak

- Koptan Cot Payanga

- Kantor Desa Pasir Putih

- BPPKecamatan Peureulak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Programa dan Rancangan Kerja Penyuluhan Pertanian

4.1.1. Pendahuluan

Dalam programa penyuluhan merupakan proses pembelajaran yang

bertujuan merubah perilaku petani yang berkaitan dengan pengetahuan, sikap,

dan keterampilan yang terjadi karena kehendak sendiri (partisipatif) yang

menggambarkan keadaan sekarang, tujuan yang ingin dikcapai, masalah dan

alternatif pemecahannya.

4.1.2. Keadaan Umum

25

Page 26: perbaikan b.Ainol.doc

Desa Pasir Putih, Kecamatan Peureulak Kabupaten Aceh Timur dapat

ditempuh melalui transportasi darat dengan melalui dua arah, pertama bisa

melalui Kota Langsa dengan jarak 40 Km menuju ke Kecamatan Peureulak,

kedua melalui arah melalui arah dari Idi dengan jarak 25 km. Luas

Desa/Gampong Pasir Putih± 350 Ha dengan Ketinggian tempat 140 s/d 210

M dpl, dengan tofografi datar dan bersuhu rata-rata 25 – 35o C, sebagian besar

daerah ini dipakai untuk tanaman Pertanian.

4.1.3. Tujuan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam programa penyuluhan

- Petani mau menggunakan benih berlabel biru padi sawah mencapai 70%

- Petani mengetahui penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran menjadi 80%

- Petani mau melakukan penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran menjadi

80%

- Petani mau melakukan pengapuran tanah mencapai 40%

- Petani dapat melakukan analisa tanaman padi yang menguntungkan

mencapai 50%

4.1.4. Masalah

- Petani belum mengunaan benih berlabel biru padi sawah 50%

- Petani tidak mengetahui penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran 50%

- Petani mau melakukan penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran 50%

- Petani belum melakukan pengapuran tanah 80%

- Petani tidak dapat melakukan Analisa tanaman padi yang menguntungkan

80%

26

Page 27: perbaikan b.Ainol.doc

4.1.5. Rencana Kegiatan Penyuluhan

Berdasarkan pada matriks programa penyuluhan pertanian setempat

(Lampiran 1), maka dapat dituangkan dalam Rencana Kegiatan Tahunan

Penyuluhan (RKTP) (Lampiran 2) yang mencantumkan hal-hal perlu

disiapkan dalam berinteraksi dengan petani dan lingkungannya antara lain:

- Petani mau menggunakan benih berlabel biru padi sawah mencapai 70%

- Petani mengetahui penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran menjadi 80%

- Petani mau melakukan penggunaan pupuk sesuai dosis anjuran menjadi

80%

- Petani mau melakukan pengapuran tanah mencapai 40%

- Petani dapat melakukan analisa tanaman padi yang menguntungkan

mencapai 50%

4.1.6. Penutup

Demikianlah mengenai penjabaran programa penyuluhan dan rencana kerja

tahunan penyuluh pertanian di Desa Pasir Putih pada tahun 2010. Penyuluh Pertanian

diharapkan dapat dengan bijak memberikan penjelasan kepada pelaku utama dan

pelaku usaha, bahwa penetapan prioritas pemecahan masalah berdasarkan apakah

masalah dialami sebagian besar petani, apakah kerugian yang diakibatkan oleh

masalah tersebut cukup tinggi dan bersifat mendesak atau penting untuk segera

ditangani serta apakah ada kemudahan dalam melaksanakan kegiatan pemecahan.

4.2. Merencanakan dan Melaksanakan Penyuluhan dengan Metode Mimbar Sarasehan dan Temu Usaha di Kabupaten

27

Page 28: perbaikan b.Ainol.doc

Dalam pelaksanaan penyuluhan dengan menggunakan metode mimbar

sarasehan dan Temu Usaha, diadakan pendekan semua instansi yang terkait baik

pemerintah maupun pihak swasta. Mimbar saresehan dan Temu Usaha untuk

Kabupaten Aceh Timur belum dapat dilaksanakan pada PKL III (1 Maret – 21 Mei

2010) karena tidak dianggarkan pada tahun anggaran 2010. Diharapkan untuk tahun

2011 rencana kegiatan mimbar saresehan dan Temu Usaha dapat dilaksanakan

dengan anggaran yang disediakan.

1. Rencana Pendanaan

Rincian pendanaan metode mimbar sarasehan dan Temu Usaha dapat dilihat

pada tabel 2.

Tabel 2. Rencana Pendanaan Temu Usaha dan Metode Mimbar Sarasehan

NO Uraian kebutuhan Kebutuha

nsatuan

harga jumlah 1 2 3 4 5 6

1 Honor Panitia       900,000  - Ketua 1 orang 200,000 200,000  - Sekretaris 1 orang 150,000 150,000  - Bendahara 1 orang 150,000 150,000  ;- Anggota 4 orang 100,000 400,000

2 Honor Narasumber       1,000,000  - Narasumber dari propinsi 1 orang 500,000 500,000  - Narasumber dari Kabupaten 1 orang 500,000 500,000

3 Alat Tulis Kantor       245,000  - Kertas 3 rim 30,000 90,000  - Tinta printer 3 kotak 25,000 75,000  - Hekter 3 buah 8,000 24,000  - anak hekter 2 kotak 3,000 6,000  - Penjepit kertas 1 kotak 5,000 5,000  - Amplop Surat 1 kotak 15,000 15,000  - Map 15 buah 1,000 15,000  - Tip-ex 3 buah 5,000 15,000

4 Penggandaan       185,000  - Undangan 40 lembar 125 5,0001 2 3 4 5 6

  - modul 800 lembar 125 100,000  - Folder 40 lembar 2,000 80,000

5 Makanan dan minuman       750,000

28

Page 29: perbaikan b.Ainol.doc

  - Kue + minuman 40 kotak 3,000 120,000  - nasi + minuman 40 kotak 15,000 600,000  - Aqua 15 botol 2,000 30,000

6 Transport       1,700,000  - Narasumber 1 PP 300,000 300,000  - Peserta 35 PP 40,000 1,400,000

7 Penginapan       200,000  - Narasumber 1 hari 200,000 200,000

Jumlah       4,980,000

2. Rencana Pelaksanaan

a. Waktu dan Tempat : 6 September 2011/ Aula BPP Kabupaten Aceh Timur

b. Materi : Peningkatan dan Pengembangan Modal Pertanian

c. Alat dan Bahan : LCD, Laptop, Modul

d. Peserta

- Kelompok andalan

- KTNA yang dianggap perlu memberikan masukan

- Panitera tetap

- Pejabat pemda

- Penasehat mimbar sarasehan

- Pejabat yang berkaitan dengan pokok bahasan

e. Persiapan panitia

- Berkoordinasi dengan pemerintah setempat, panitia, kelompok andalan,

KTNA, penasehat mimbar sarasehan, pejabat yang berkaitan pokok bahasan

- Menentukan tema dari mimbar sarasehan yang sesuai dengan kebutuhan

petani Kabupaten Aceh Timur

- Menyiapkan lokasi pelaksanaan mimbar sarasehan

29

Page 30: perbaikan b.Ainol.doc

- Penentuan waktu pelaksanaan mimbar sarasehan yang disesuaikan dengan

kegiatan petani

- Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

- Menghimpun materi mimbar sarasehan baik dari narasumber kabupaten

- Menyusun acara mimbar sarasehan

- Menyebarkan undangan 2 minggu sebelum pelaksanaan kegiatan mimbar

sarasehan

f. Acara Pembukaan

- Doa Pembuka

- Kata sambutan dari ketua panitia, Penasehat mimbar sarasehan, Kepala Badan

Penyuluhan Pertanian Kabupaten Aceh Timur, Bupati Aceh Timur/ yang

mewakili)

g. Acara inti

- Penyampaian materi oleh Narasumber dari propinsi 30 Menit

- Sesi tanya jawab 40 Menit

- Penyampaian materi oleh Narasumber dari kabupaten 30 Menit

- Sesi tanya jawab 40 Menit

- Konsultasi antara KTNA dengan pihak pemerintah 90 Menit

- Penyampaian kesimpulan dan hasil mimbar sarasehan 20 Menit

- Doa Penutup

3. Pelaksanaan

- Pimpinan sidang yang dihunjuk adalah salah seorang KTNA

- Pembicara adalah narasumber dari kabupaten

30

Page 31: perbaikan b.Ainol.doc

- Sekretaris dihunjuk berasal dari panitia

- Ketua dan Sekretaris merumuskan kesepakatan bersama peserta yang

menguasai masalah

4. Pelaporan dan penyebarluasan hasil mimbar sarasehan dan temu usaha

Setelah acara berakhir panitia menyusun laporan pelaksanaan dan

menyebarkan hasil kesepakatan secara tertulis, kepada seluruh kontak tani

nelayan dan seluruh dinas, instansi, lembaga, organisasi profesi peserta mimbar

sarasehan dan temu usaha. Masalah yang tidak terpecahkan perlu disampaikan

secara terpisah kepada instansi, dinas dan lembaga pemerintah.

4.3. Rencana Kaji Tindak, Desain Display Pembangunan Pertanian

Menurut Prof. Surya Anwar dalam materi kaji tindak yang disusun oleh

Mardiati (2009) secara umum kaji tindak di tujukan untuk suatu perubahan, seberapa

jauh perubahan tersebut telah terjadi, kondisi sesudah dan sebelum terjadi perubahan

stimulus yang dapat merangsang perubahan melalui suatu mekanisme. Untuk

menghasilkan rencana kaji tindak, desain display pembangunan pertanian BPP

Kerajaan Desa Pasir Putih Kecamatan Peureulak harus dilakukan identifikasi dari

Rencana Kerja Penyuluh Pertanian.

Melalui kegiatan PKL III Mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian

(STPP) Medan yang mengambil lokasi di Desa Pasir Putih bersama dengan penyuluh

dan BPP Peureulak merekomendasikan suatu kegiatan kaji tindak dan desain display

pembangunan pertanian;

- Nama Kegiatan : Kaji Tindak dan Desain Display Pembangunan Pertanian;

Analisis specifik tanaman di Desa Pasir Putih.

31

Page 32: perbaikan b.Ainol.doc

- Metode : Demplot dan penelitian tanaman padi Sigudang

- Tujuan : Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani Desa

Pasir Putih

- Waktu pelaksanaan : Bulan Maret sampai dengan Juli 2010

- Lokasi : Desa Pasir Putih Kecamatan Peureulak

- Penanggung Jawab : Kepala BPP Peureulak

- Biaya : (Tabel 3)

Tabel 3. Kebutuhan Biaya Demplot dan Penelitian Jenis Padi Sigudang

No Uraian Jumlah/ VolumeHarga

Satuan (Rp)

Jumlah

(Rp)

1 2 3 4 5

1 Peralatan

a. Sewa Hand Traktor

b. Cangkul 2 buah

c. Parang 2 buah

d. Sabit 4 buah

e. Handsprayer 1 buah

1 Hand Traktor

2 buah

2 buah

4 buah

1 buah

250.000

50.000

30.000

10.000

300.00

250.000

100.000

60.000

40.000

300.000

2 Kebutuhan Tenaga Kerja

a. Persemaian

b. Penaman

c. Pemupukan

d. Penyiangan

e. Pengendalian OPT

f. Panen

1 orang/ 1 hari

5 orang/ 2 hari

2 orang/ 1 hari

8 orang/ 1 hari

2 orang/ 1 hari

16 orang/ 1 hari

40.000

40.000

40.000

40.000

40.000

40.000

40.000

400.000

40.000

320.000

80.000

640.000

32

Page 33: perbaikan b.Ainol.doc

3 Kebutuhan Benih 14 kg 7.000 98.000

4 Kebutuhan Pupuk

a. Urea

b. Sp 36

c. KCL

100 kg

50 kg

50 kg

25.00/kg

6.000/kg

7.000/kg

250.000

300.000

350.000

5 Pengendalian hama dan penyakit 500 ml Pestisida 80.000 80.000Sub total 3.348.000

6 Honor peneliti 4 bulan 1.000.000 4.000.0007 Peralatan penelitian 5.000.000 5.000.0008 Transportasi penelitian 4 bulan 500.000 2.000.0009 Pemondokan peneliti 4 bulan 500.000 2.000.000

Sub total 13.000.000 Total 16.348.000

Padi Sigudang merupakan jenis padi lokal yang rasanya sangat khas dan

harum, namun seiring dengan kemajuan jaman dan banyaknya muncul benih unggul

baru, padi Sigudang mulai punah, sehingga dengan adanya penelitian diharapkan

dapat mengembangkan kembali keunggulan jenis padi lokal ini.

Kegiatan tersebut memiliki dampak positif terhadap perorangan, kelompok

masyarakat dan masyarakat Desa Pasir Putih dimana setelah dilakukan kaji tindak

melalui metode demplot komoditi padi Sigudang dan penelitian, akan di rancang

suatu desain pembangunan pertanian yaitu specifik tanaman di Desa Pasir Putih,

sehingga Desa Pasir Putih akan lebih dikenal dengan tanaman specifik daerahnya.

4.4. Menyusun Kurikulum Kursus Tani dan Menjadi Narasumber Mimbar Sarasehan

4.4.1. Menyusun Kurikulum Kursus Tani

Rancangan teknis pelaksanaan kursus tani dilakukan dengan; a) menetapkan

kebutuhan belajar, dapat dilakukan melalui kegiatan wawancara dan musyawarah

33

Page 34: perbaikan b.Ainol.doc

dengan petani calon peserta kursus tani, pengamatan lapangan dan pengumpulan

informasi dari pejabat/tokoh masyarakat, b) merumuskan tujuan pengajaran, yaitu

meliputi aspek sasaran didik, prilaku yang diubah, materi yang diajarkan, c)

berkonsultasi dengan pejabat pemerintah atau instansi terkait untuk mendapatkan izin

penyelenggaraan dan partisipasi aktif.

Berdasarkan rancangan teknis di Desa Pasir Putih kemudian ditentukan yang

akan dilaksanakan:

34

Page 35: perbaikan b.Ainol.doc

Tabel 4. Jadwal dan materi Kursus Tani Desa Pasir Putih TA. 2010

Hari/Tanggal Pukul Kegiatan Mata Latihan Pemandu

1 2 3 4 5

Senin 5-4-2010 08.00-09.0009.30-10.3010.30-10.4510.45-11.3011.30-12.1512.15-13.4513.45-15.4515.45-16.0016.00-17.00

Persiapan pembukaanSnackMateriMateriIshomaPraktekSnackDiskusi

Penggunaan benih label biru padi sawah

PanitiaKepala BPPPanitiaPemateriPemateriPanitiaPemateriPanitiaPemateri

Selasa,25-4-2010

08.00-09.0009.30-10.3010.30-10.4510.45-11.3011.30-12.1512.15-13.4513.45-15.4515.45-16.0016.00-17.00

Persiapan pembukaanSnackMateriMateriIshomaMateriSnackDiskusi

Pengaturan jarak tanam padi sawah

PanitiaKepala BPPPanitiaPemateriPemateriPanitiaPemateriPanitiaPemateri

Rabu,15-5-2010 08.00-09.0009.30-10.3010.30-10.4510.45-11.3011.30-12.1512.15-13.4513.45-15.4515.45-17.00

Persiapan pembukaanSnackMateriMateriIshomaMateriSnack/ Diskusi

Pengendalian OPT pada tanaman padi

PanitiaKepala BPPPanitiaPemateriPemateriPanitiaPemateriPemateri

Kamis,5-6-2010 08.00-09.0009.30-10.3010.30-10.4510.45-11.3011.30-12.1512.15-13.4513.45-15.4515.45-16.0016.00-17.00

Persiapan pembukaanSnackMateriMateriIshomaPraktekSnackDiskusi

Penanganan panen dan pasca panen padi sawah

PanitiaKepala BPPPanitiaPemateriPemateriPanitiaPemateriPanitiaPemateri

Jumaat,14-6-2010

08.00-09.0009.30-10.3010.30-10.4510.45-11.3011.30-12.1512.15-13.4513.45-15.4515.45-16.0016.00-17.00

Persiapan pembukaanSnackMateriPraktekIshomaPraktekSnackDiskusi

Tehnik pemupukan sawit

PanitiaKepala BPPPanitiaPemateriPemateriPanitiaPemateriPanitiaPemateri

35

Page 36: perbaikan b.Ainol.doc

1 2 3 4 5

Sabtu,22-6-2010

08.00-09.0009.30-10.3010.30-10.4510.45-11.3011.30-12.1512.15-13.4513.45-15.4515.45-16.0016.00-17.00

Persiapan pembukaanSnackMateriPraktekIshomaPraktekSnackDiskusi

Panen dan pasca panen sawit

PanitiaKepala BPPPanitiaPemateriPemateriPanitiaPemateriPanitiaPemateri

Senin,28-6-2010

08.00-09.0009.30-10.3010.30-10.4510.45-11.3011.30-12.1512.15-13.4513.45-15.4515.45-16.0016.00-17.00

Persiapan pembukaanSnackMateriPraktekIshomaPraktekSnackDiskusi

Pengembangan

kelompoktani

PanitiaKepala BPPPanitiaPemateriPemateriPanitiaPemateriPanitiaPemateri

4.4.2. Menjadi Nara Sumber Mimbar Saresehan

Sebagai narasumber harus mampu menyediakan dan siap dengan informasi-

informasi termasuk pendukungnya yang berkaitan dengan program atau tema yang

dibicarakan, dalam hal ini penyuluhan pertanian sebagai seorang nara sumber harus

mampu menjawab pertanyaan, memberikan ulasan, gambaran analisis maupun

memberikan saran atau nasehat yang kongkrit dan realistis agar mudah diterapkan.

Fungsi narasumber seringkali dibutuhkan untuk membantu masyarakat dalam

mempelajari dan memahami keterampilan atau pengetahuan baru dalam upaya

pemberdayaan masyarakat dan pelaksanaan program. Sebagai narasummber harus

mampu menyampaikan materi yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi dan bahasa

yang mudah dicerna oleh masyarakat serta mudah diterapkan tahap demi tahap.

36

Page 37: perbaikan b.Ainol.doc

4.5. Menumbuhkan Gabungan Kelompoktani

Dalam penumbuhan gabungan kelompok tani (Gapoktan) banyak hal yang

harus dilakukan, untuk itu penulis melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi kelompok-kelompok tani yang ada di Kecamatan Peureulak

terutama di Desa Pasir Putih, jenis usaha yang sedang dijalankan, masalah yang

dihadapi, kadaan sosial ekonomi dan data-data kelompok tani yang akan menjadi

anggota gapoktan. Dapat kita lihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5. Kelompok Tani yang Ada di Desa Pasir Putih, Tahun 2010 Nama Desa Nama

KelompokNama Pengurus Jlh

AgtKelas Kel Modal

KelompokDesa Pasir Putih

Ketua P L M UCot Payanga Zulfikar 20 √ IuranParang Sikureng Bukhari 25 √ Iuran Peumakmu gampung

Saiful Bahri 30 √ Iuran

Ubebeut ZamZani 25 √ IuranSejahtera Amri 30 √ Iuran

Sumber: Badan Penyuluhan Pertanian Kabupaten Aceh Timur

Dari identifikasi yang telah dilaksanakan kelompok tani yang terdapat di Desa

Pasir Putih Kecamatan perlak hanya ada lima kelompok tani yang dimana kelima

kelompok tani ini memiliki jenis usaha yang sama yaitu Padi sawah, lokasi lahan

pertanian yang berdekatan, masalah yang dihadapi yaitu kesulitan dalam memenuhi

kebutuhan pupuk, tidak memiliki masalah dalam kehidupan sosialnya dan kepanitiaan

kelompok yang jelas. Kelompok tani ini memiliki permasalahan yang sama yaitu

- Anggota kelompok tani belum mampu mengakses teknologi untuk

peningkatan produktifitas

- Kurangnya modal usaha

- Kurangmampu memanfaatkan peluang usaha baru

37

Page 38: perbaikan b.Ainol.doc

- Petani kurangmampu mengakses informasi pasar untuk pemasaran hasil

pertanian.

2. Melakukan dialog dengan Penyuluh setempat mengusulkan untuk penumbuhan

gabungan kelompok tani yang baru..

3. Melakukan dialog dengan pengurus-pengurus kelompok tani yang akan dijadikan

menjadi gabungan kelompoktani, dengan topik pembicaraan mengenai

penumbuhan gabungan kelompok tani, tujuan dan manfaat gapoktan, alasan

mengapa dibentuk menjadi gapoktan, mengundang untuk menghadiri pertemuan

dengan semua pengurus kelompoktani yang akan menjadi anggota gapoktan.

4. Melakukan pertemuan/ musyawarah antara pengurus kelompok (yang mewakili

kelompok) untuk melakukan dialog dan kata sepakat dalam pembentukan

gapoktan, memilih pengurus gapoktan, membuat Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga.

5. Membuat Berita acara yang diketahui oleh instansi pemerintah terkait.

Berdasarkan hasil identifikasi dan koordinasi dengan kelompoktani dan Kepala

Desa serta tokoh masyarakat yang ada di Desa Pasir Putih, maka diadakan

penumbuhan Gabungan Kelompoktani (Gapoktan) bersama Penyuluh Pertanian Desa

Pasir Putih melalui pertemuan antar kelompoktani pada tanggal 19 April 2010 di

Kantor Kepala Desa Pasir Putih (Lampiran daftar hadir 3 dan Lampiran 4 berita

acara).

Sesuai hasil kesepakatan yang dilakukan secara demokratis maka gapoktan diberi

nama Gapoktan ”Makada” yang dipercaya menjadi pengurus adalah Zainuddin

sebagai ketua, Zamzami sebagai sekretaris sertaAinol Mardhiah sebagai bendahara.

38

Page 39: perbaikan b.Ainol.doc

Wilayah Gapoktan Makada memiliki luas 624 ha yang terdiri dari tanah darat 552

seluas ha dengan rincian tegalan 525 ha dan pekarangan 27 ha serta tanah sawah

seluas 70 ha dengan rincian irigasi 40 ha dan tadah hujan 30 ha.

Jenis, luas dan produktifitas usaha tani yang dilakukan oleh anggota gapoktan

adalah padi sawah seluas 70 ha dengan produktifitas 3 ton/ha/MT, karet seluas 10 ha

dengan produktifitas 0,8 ton/ha /bulan, Usaha tani sektor peternakan juga ditekuni

sebagian anggota gapoktan dengan populasi ternak kerbau 10 ekor, sapi 8 ekor,

kambing 10 ekor, ayam buras 500 ekor dan itik 35 ekor. Sedangkan fasilitas pertanian

yang dimiliki huller 1 unit, hand sprayer 5 unit dan hand traktor 1 unit.

Dengan bergabungnya kelompoktani-kelompoktani kedalam suatu wadah

kelembagaan yang berbentuk gapoktan, maka kondisi petani sebagai anggota akan

lebih berdaya karena : a) jumlah produksi yang dihasilkan dapat terkumpul lebih

banyak, b) kontiunitas produksi lebih mudah diatur, karena adanya musyawarah

rencana kegiatan bersama sesuai kebutuhan anggota dan kebutuhan pasar, c) petani

sebagai subjek, karena gapoktan dapat bernegosiasi dengan pihak mitra usaha sesuai

kebutuhan anggota, d) petani mempunyai posisi tawar yang lebih kuat, karena

petani dapat memilih komoditi yang menguntungkan, e) dapat menjalin kerjasama

usaha yang saling menguntungkan dengan koperasi atau mitra usaha yang lain.

Dalam pengambilan keputusan biasanya petani yang memiliki skala usaha lebih

luas mendominasi rencana usaha bersama gapoktan dibanding dengan petani yang

skala usahanya lebih kecil. Maka diharapkan kepada pengurus dan penyuluh

pertanian sebagai pembina gapoktan agar dalam setiap keputusan rencana usaha

bersama memperhatikan juga aspirasi atau kebutuhan anggota yang skala usaha

39

Page 40: perbaikan b.Ainol.doc

taninya lebih kecil, sehingga ada kesamaan antar anggota yang dapat mempererat

hubungan sesama anggota seperti kesamaan kepentingan, tujuan, pandangan dan

perasaan.

Dalam pertemuan penumbuhan gapoktan tersebut hanya kegiatan pemilihan

pengurus saja yang terlaksana (berita acara pembentukan gapoktan terlampir),

sedangkan kegiatan pembahasan mengenai aturan dan sanksi yang mengikat secara

tertulis serta kegiatan pembahasan rencana usaha bersama tidak dapat terlaksana

sebab waktu tidak mencukupi karena kegiatan dimulai sudah agak siang. Namun

diperoleh kesepakatan bahwa hal tersebut akan menjadi bahan pembicaraan utama

dalam pertemuan berikutnya.

Sebelum pertemuan berikut dilaksanakan agar penyuluh pertanian

mempersiapkan terlebih dahulu rancangan aturan dan sanksi yang mengikat serta

rancangan kegiatan usaha bersama yang akan dilaksanakan, sehingga pertemuan

dapat berlansung dengan lancar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dan

diharapkan juga agar penyuluh pertanian dapat mengatur waktu penyelenggaran yang

tepat sesuai dengan waktu yang dimiliki anggota dan pengurus kelompok.

4.6. Dinamisasi Kelompok Tani Madya

Kegiatan Dinamisasi Kelompoktani Madya dilaksanakan bersama PPL

melalui pertemuan kelompoktani bertempat di aula BPP Peureulak pada tanggal 10

Mei 2010 yang diisi dengan kegiatan dinamisasi kelompok yang berjudul ”Bujur

sangkar berantakan” dilaksanakan dengan memberikan pengarahan, permainan

dalam sebuah pertemuan dengan anggota kelompok tani Cot Payanga yang berjumlah

20 orang. (Lampiran 5)

40

Page 41: perbaikan b.Ainol.doc

1. Tujuan

- Peserta dapat menyadari bahwa pengetahuan tentang bekerjasama tidak serta

merta selalu muncul ketika dalam suasana orang bekerjasama.

- Peserta dapat memahami prinsip-prinsip bekerjasama dan bagaimana teknik

penerapannya.

- Peserta dapat mengidentifikasi motivasi diri sendiri.

- Peserta dapat menjelaskan perbedaan tipe-tipe motivasi individu.

- Peserta dapat memahami dan empati terhadap motivasi orang lain.

- Peserta dapat lebih aktif dalam meningkatkan motivasi orang lain.

2. Pokok Bahasan

- Prinsip-prinsip kerjasama

- Saling percaya dan akibatnya

- Kerjasama dan hubungan organisasi

3. Waktu, 30 Menit

4. Peralatan

- Satu set peralatan ”bujur sangkar berantakan” untuk satu kelompok yang

beranggotakan 5 orang.

- Spidol, kertas plano dan kelengkapan lainnya.

5. Proses pelaksanaan

Narasumber menjelaskan mengenai pengertian dinamika kelompok, tujuan

dinamika kelompok, manfaat dinamika kelompok, unsur-unsur dinamika

kelompok, motivasi dan kejasama, etos kerja untuk mempermudah

memahaminya maka diadakan proses permainan yaitu:

41

Page 42: perbaikan b.Ainol.doc

- Aturan permainan

1). Masing-masing kelompok menerima 5 sampul tertutup yang akan

dibagikan pada setiap anggota (tidak boleh dibuka sebelum ada tanda

memulai)

2). Tiap amplop berisi potongan dari berbagai bentuk hasil potongan

bujursangkar.

3). Tiap kelompok bertugas menusun 5 bujur sangkar dengan ukuran sama

bersar yang dilakukan oleh 5 orang anggota kelompok.

4). persyaratan dalam permainan

o Tidak diperkenankan untuk berbicara

o Tidak boleh memberi kode apapun

o Tidak boleh meminta dan mengambil bagian anggota

lain

o Boleh memberi dan yang diberi tidak boleh menolak

5). Setelah peraturan disampaikan pelatih membagikan

amplop pada kelompok dan permainan di mulai.

6). Tiap-tiap Kelompok diawasi oleh satu petugas

mengamati dan mencatat apakah terjadi pelanggaran terhadap aturan

permainan.

7). Apabila sudah ada 2 atau 3 kelompok yang selesai

permainan di hentikan apa yang mereka lakukan dan yang dirasakan.

42

Page 43: perbaikan b.Ainol.doc

8). Dari apa yang mereka alami selanjutnya

didiskusikan mengapa bisa terjadi, apa penyebabnya? Bagaimana

seharusnya? Dan apakah bisa dihubungkan dengan kegiatan-kegiatan

diluar pelatihan atau situasi sesungguhnya untuk lebih jelas dapat dilihat

pada tabel 6.

Tabel 6. Pengamatan kelompok Pengamatan

yang DiperlukanNama Anggota Pengamatan

SpesifikMuslim Zamzami Nursaidah Adi Ruslan1 2 3 4 5 6 7

a. Apakah dia berhasil membuat bujursangkar

- berapa lama waktunya

Berhasil

15

Berhasil

10

Tidak Tidak Berhasil

20

b. Apakah dia memecahkan kembali bujursangkar setelah jadi? Berapa kali

Tidak Tidak - - Tidak

c. Apakah ia memisahkan diri dari usaha kelompok setelah dia berhasil membuat bujursangkar

Tidak/ tetap ditempat dan mengamati temannya yang belum berhasil

Tidak/ terlalu berberbahagia dengan keberhasilannya, kurang memberi perhatian terhadap anggota yang lainnya

Tidak

d. Apakah ia memberikan potongan kertas kepada temannya? Berapa kali?

Memberi, 2 kali

Memberi, 3 kali Memberi, 2 kali

Memberi, 2 kali

Tidak

e. Apakah secara aktif dia diikutsertakan adalam memecahkan masalah?

Ya Ya Ya Ya Ya

f. Apakah Tidak Tidak Tidak Tidak Ya

43

Page 44: perbaikan b.Ainol.doc

ia cenderung menyimpan sebanyak mungkin potongan kertas pada dirinya sendiri dan tidak memberikan potongan kepada temannya?

44

Page 45: perbaikan b.Ainol.doc

1 2 3 4 5 6 7g. Apakah

ia acuh tak acuh terhadap tugas dan/ atau terhadap kelompok?

Tidak Tidak Tidak Tidak Ya

h. Apakah ia melanggar aturan?

Tidak Ya, berbicara sepatah kata untuk mengkritik nursaidah tetapi setelah itu ia sadar telah melanggar aturan main lalu terdiam.

Ya, menanggapi Zamzami

Ya, menunjuk potongan yang ia butuhkan

Ya, terlalu serius sendiri sehingga tidak melihat kebutuhan rekannya yan glain

Dari kegiatan permainan yang dilaksanakan maka dapat diamati karakter dari

individu atau pemain dari kelompok ini yaitu:

- Dari segi kepemimpinan yang paling cocok adalah Muslim dimana ia banyak

memberi perhatian bagi teman-temannya dengan cara tidak hanya

memperhatikan potongan bujur sangkar miliknya tetapi juga memperhatikan

milik temannya sehingga apabila ia merasa temannya membutuhkan akan

langsung memberikan potongan bujur sangkar yang ada pada dia. Kemudian

setelah ia berhasil, Muslim tetap berada pada kelompok.

- Dari segi kepemimpinan Muslim juga yang terbaik karena mematuhi semua

peraturan permainan, Ruslan juga mematuhi peraturan permainan tetapi

kurang menjalin kerjasama dengan sesama anggota kelompok.

- Dari segi sikap baik Muslim, Zamzami, Nursaidah, adi sudah cukup baik

karena saling memperhatikan kebutuhan sesama anggota kelompok yang

kurang baik adalah Ruslan karena terlalu asyik dengan diri sendiri.

45

Page 46: perbaikan b.Ainol.doc

- Daris segi kejujuran semua anggota kelompok bersifat jujur.

- Dari segi Kreatifitas dan kerjasama, anggota kelompok yang dapat dikatakan

kreatif adalah Muslim, Zamzami, nursaidah, dan adi karena mereka tidak

hanya terfokus pada potongan bujur sangkar miliknya sendiri tapi juga

memperhatikan potongan bujur sangkar yang di miliki oleh rekannya

kemudian apabila ia memiliki potongan bujur sangkar yang cocok dengan

milik rekannya, ia memberikan potongan bujur sangkar itu. Sedangkan ruslan

juga dapat dikatakan kreatif karena ia berhasil menyusun bujur sangkarnya

namun kekreatifan yang ia miliki tidak bersifat koperatif.

- Dari segi kinerja, anggota kelompok yang dapat dikatakan memiliki kinerja

yang baik adalah Muslim, Zamzami, nursaidah, adi. Sedangkan Kinerja yang

kurang baik adalah ruslan. Karena dalam berkelompok tidak di perkenankan

untuk bersifat egois.

- Dari segi tanggung jawab, anggota kelompok yang memiliki tanggungjawab

yang baik adalah Muslim karena walaupun ia sudah berhasil tapi masih tetap

memberi perhatian kepada rekannya yang lain, Nursaidah dan adi juga

memiliki tanggung jawab yang baik karena mereka tidak mementingkan diri

sendiri dan memberi perhatian kepada semua rekannya sementara Zamzami

kurang bertanggung jawab karena setelah ia berhasil membuat bujur sangkar

ia tidak memberi perhatian lagi pada anggota yang lain. Sementara Ruslan

hanya mementingkan diri sendiri.

46

Page 47: perbaikan b.Ainol.doc

Dari permainan ini terlihat etos kerja dan karakter dari individu pada

kelompok kedua sangat baik dari beberapa segi yaitu kepemimpinan, kedisiplinan,

sikap, kejujuran, kreatifitas, kinerja, tanggungjawab karena satu sama lain saling

memperhatikan dan memberikan dukungan sehingga semuanya berhasil membentuk

bujursangkar yang diharapkan. Namun ada sedikit kesilafan dari Kosar dengan

memberikan isyarat kepada rekannya namun setelah itu ia menyadari kesalahannya

dan tidak mengulanginya lagi.

Maka dari apa yang mereka alami diadakan diskusi untuk mengulas kembali

hasil permainan maka diperoleh kesimpulan yaitu:

1. Kendala yang dialami oleh kedua kelompok terjadi karena tidak adanya

komunikasi sehingga menimbulkan keadaan kurang kerjasama dengan

sesama anggota kelompok. Maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi

merupakan kunci utama dalam menjalin kerja sama dalam kelompok.

2. Sifat egois/ mementingkan diri sendiri dan sifat percaya diri yang berlebihan

tidak dibutuhkan dalam berkelompok.

3. Sebaiknya setiap anggota kelompok memiliki pemikiran untuk saling

kerjasama, saling memahami, menghilangkan rasa egois dan memiliki rasa

senasib dan sependeritaan serta saling mempercayai satu dengan yang lain.

4.7 Evaluasi Penyuluhan Pertanian

Evaluasi penyuluhan pertanian yang dilaksanakan di Desa Pasir Putih Kecamatan

Peureulak yaitu evaluasi terhadap kemampuan petani. Untuk mengetahui seberapa

jauh pengetahuan petani mengenai lima jurus dalam bidang penyuluhan pertanian

dimana petani sebagai individu atau sebagai anggota kelompoktani:

47

Page 48: perbaikan b.Ainol.doc

- kemampuan perencanaan kegiatan untuk meningkatkan produktivitas usaha

tani (termasuk pasca panen dan analisis usaha tani) dengan penerapan

rekomendasi yang tepat dan memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal

- Kemampuan melaksanakan dan mentaati perjanjian dengan pihak lain,

- Kemampuan pemupukan modal dan pemanfaatan pendapatan secara rasional,

- Kemampuan meningkatkan hubungan yang melembaga antara petani dengan

KUD,

- Kemampuan menerapkan teknologi dan pemanfaatan informasi, serta kerja

sama dengan kelompok yang dicerminkan oleh tingkat produktivitas dari

usahatani.

Dan hasil dari evaluasi ini akan digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan

penyuluhan pertanian berikutnya, disamping itu untuk mengetahui sejauh mana

penyerapan petani terhadap penyuluhan pertanian yang dilaksanakan selama ini.

Dalam melaksanakan evaluasi ini, penulis membuat kwisioner yang berisi

pertanyaan-pertanyaan yang nantinya dapat mengukur tingkat pengetahuan petani

hal-hal yang menunjang/mendukung penyuluhan pertanian. Jumlah nilai dari lima

jurus kemampuan petani sebagai individu atau sebagai anggota dari suatu kelompok

tani nantinya akan dibagi menjadi empat kelas yaitu sebagai berikut :

1. Kurang , mempunyai nilai sampai dengan 250

2. Cukup, mempunyai nilai 251-500

3. Baik, mempunyai nilai 501-750

4. Amat baik, mempunyai nilai 751-900

48

Page 49: perbaikan b.Ainol.doc

Responden/ sampel yang di ambil adalah 10 orang secara acak yaitu petani dari

Desa Pasir Putih Kecamatan Peureulak. Yaitu untuk mengukur pengetahuan petani

sebagai Individu atau pun sebagai anggota dari suatu kelompok tani.

Dari jumlah total nilai yang diperoleh oleh setiap responden maka dapat

disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan petani sebagi individu ataupun sebagai

anggota oleh suatu kelompok tani mengenai mengenai lima jurus dalam bidang

penyuluhan pertanian meliputi:

- Kemampuan perencanaan kegiatan untuk meningkatkan produktivitas usaha

tani (termasuk pasca panen dan analisis usaha tani) dengan penerapan

rekomendasi yang tepat dan memanfaatkan sumberdaya alam secara optimal

- Kemampuan melaksanakan dan mentaati perjanjian dengan pihak lain,

- Kemampuan pemupukan modal dan pemanfaatan pendapatan secara rasional,

- Kemampuan menerapkan teknologi dan pemanfaatan informasi, serta kerja

sama dengan kelompok yang dicerminkan oleh tingkat produktivitas dari

usahatani.

Maka keseluruhan responden berada pada kelas yang kurang karena mempunyai

nilai sampai dengan 250.

49

Page 50: perbaikan b.Ainol.doc

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Kecamatan Peureulak memiliki tiga komoditas unggulan dalam bidang pertanian

yaitu padi, jagung, kedelai, cabe, dan dalam bidang perkebunan kelapa sawit,

kelapa sehingga menjadi perioritas utama untuk dimasukkan ke dalam matriks

programa penyuluhan pertanian tahun 2010.

2. Perencanaan penyuluhan dengan metode mimbar sarasehan dan temu usaha di

Kabupaten Aceh Timur dimulai dari perincian dana pelaksanaan, peserta, tahapan

pelaksanaan dan penyebaran hasil kegiatan.

3. Mimbar sarasehan belum pernah dilaksanakan di Kabupaten Aceh Timur karena

kurangnya pengetahuan penyuluh mengenai pelaksanaan penyuluhan dengan

menggunakan metode tersebut.

4. Untuk menghasilkan rencana kaji tindak, desain display pembangunan pertanian

BPP Kerajaan Desa Pasir Putih Kecamatan Peureulak dimulai dengan melakukan

identifikasi dari Rencana Kerja Penyuluhan Pertanian.

5. Cara pembentukan dan pengolahan koperasi dibuat menjadi tema pada kursus tani

yang akan dilaksanakan di Kecamatan Peureulak, karena pembentukan koperasi

merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi kekurangan

modal dari petani.

6. Dinamisasi kelompok tani di Desa Pasir Putih dilakukan dengan penjelasan oleh

narasumber mengenai pengertian dinamika kelompok, tujuan dinamika kelompok,

manfaat dinamika kelompok, unsur-unsur dinamika kelompok, motivasi dan

50

Page 51: perbaikan b.Ainol.doc

kerjasama, etos kerja kemudian dilanjutkan permainan agar pemahaman petani

dapat lebih dalam.

7. Tingkat pengetahuan petani Desa Pasir Putih sebagi individu ataupun sebagai

anggota oleh suatu kelompok tani mengenai lima jurus dalam bidang penyuluhan

pertanian berada pada kelas yang kurang karena mempunyai nilai sampai dengan

250.

5.2 Saran

1. Pemerintah beserta lembaga terkait harus melakukan pendekatan secara intensif

(berkelanjutan) terhadap masyarakat tani agar terjalin hubungan kerjasama yang

saling membangun.

2. Pemerintah dan lembaga terkait lainnya menanamkan kepercayaan/ keyakinan

kepada masyarakat bahwa pertanian dapat meningkatkan kesejahteraan hidup

untuk membangkitkan semangat kerja dan rasa cinta terhadap pertanian.

51