24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pekerjaan terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi jalannya pekerjaan tersebut, sehingga diperlukan suatu analisa dan perancangan kerja untuk memberikan kondisi sedemikian rupa sehingga proses pekerjaan dapat berjalan secara optimal dan dapat menghasilkan output baik berupa produk atau jasa yang berkualitas, bernilai tambah dan bagi subyek pelaku pekerjaan dapat bekerja dengan kondisi yang sehat, aman dan nyaman sehingga tercapai produktifitas yang maksimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja para karyawan ini dapat menghambat produktifitas, sehingga harus diadakan analisa gerakan guna mengevaluasi gerakan–gerakan yang dilakukan oleh para karyawan yang tidak produktif bagi perusahaan dapat diminimalkan atau dihilangkan sehingga dapat menghemat dan mempercepat waktu proses. 1.2 Tujuan 39

Perbaikan Cara Kerja

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perbaikan Cara Kerja

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia pekerjaan terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi

jalannya pekerjaan tersebut, sehingga diperlukan suatu analisa dan

perancangan kerja untuk memberikan kondisi sedemikian rupa sehingga

proses pekerjaan dapat berjalan secara optimal dan dapat menghasilkan

output baik berupa produk atau jasa yang berkualitas, bernilai tambah dan

bagi subyek pelaku pekerjaan dapat bekerja dengan kondisi yang sehat,

aman dan nyaman sehingga tercapai produktifitas yang maksimal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja para karyawan ini dapat

menghambat produktifitas, sehingga harus diadakan analisa gerakan guna

mengevaluasi gerakan–gerakan yang dilakukan oleh para karyawan yang

tidak produktif bagi perusahaan dapat diminimalkan atau dihilangkan

sehingga dapat menghemat dan mempercepat waktu proses.

1.2 Tujuan

Tujuan umum dari Praktikum ini diharapkan agar praktikan mampu

menggunakan konsep perbaikan cara kerja untuk memperbaiki suatu sistem

kerja.

Sedangkan tujuan khusus dari praktek peta kerja adalah:

1. Mampu menganalisis dan memperbaiki cara kerja dengan

menggunkan Studi Gerakan dan Prinsip Ekonomi Gerakan.

2. Mampu merancang dan mengimplementasikan alat bantu

sederhana, yang dapat meminimalisasi waktu produksi.

3. Mampu membuktikan manfaat perbaikan cara kerja.

4. Dapat menggunakan teknik pengukuran langsung dan tidak

langsung pada perbaikan cara kerja.

39

Page 2: Perbaikan Cara Kerja

1.3 Alat dan Bahan yang Digunakan

Peralatan dan bahan yang digunakan selama praktikum antara lain;

1. Kereta Kayu

2. Stopwatch

3. Lembar data

4. Alat tulis serta alat bantu lain yang dibutuhkan

5. Meteran

1.5 Pelaksanaan Praktikum

Praktikum Analisis Perancangan Kerja ini dimulai dari bulan 15 April

2010 dan bertempat di Lab. Analisis Perancangan Kerja Industri Universitas

Mercu Buana gedung D.207.

1.6 Perumusan Masalah

Dengan menganalisa dari gerakan-gerakan yang berlandaskan pada teori

therblig dapat dirumuskan masalahnya adalah “Bagaimana operator dapat

menghemat waktu dan penyederhanakan gerakan guna tercapai

produktivitas dalam hal waktu dan energy melakukan perbaikan cara

kerja?”

1.7 Pembatasan Masalah

Batasan praktikum pada bab ini adalah membahas bagian dari analisa

perancangan kerja sesuai dengan buku pedoman praktikum Analisa

Perancangan Kerja yaitu :

Menentukan waktu siklus dalam perakitan

Melakukan perbaikan cara kerja

Objek yang akan diassembling adalah kereta kayu

40

Page 3: Perbaikan Cara Kerja

BAB II

LANDASAN TEORI

1.3 Studi Gerakan

Studi Gerakan adalah analisa yang dilakukan terhadap beberapa

gerakan bagian pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dengan

demikian diharapkan agar gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat

dikurang atau bahkan dihilangkan sehingga akan diperoleh penghematan

dalam waktu kerja, yang selanjutnya dapat pula menghemat fasilitas-

fasilitas yang tersedia untuk pekerjaan tersebut. Untuk memudahkan

penganalisaan terhadap gerakan-gerakan yang akan dipelajari, perlu dikenal

dahulu gerakan-gerakan dasar Frank B. Gilbreth menguraikan gerakan ke

dalam 17 gerakan dasar atau elemen gerakan yang dinamai Therblig chart.

Gilbreth menyatakan Therblig ini terdiri dari lambing-lambang

tertentu. Diantaranya adalah:

1. Mencari (Search)

Elemen gerakan mencari merupakan gerakan dasar dari pekerja

untuk menemukan lokasi objek. Yang bekerja dalam hal ini adalah

mata.Gerakan ini dimulai pada saat mata bergerak mencari objek dan

berakhir bila objek telah ditemukan.Tujuan dari penganalisaan ini

adalah menghilangkan sedapat mungkin gerakan yang tidak perlu.

Mencari merupakan gerakan yang tidak efektif dan masih dapat

dihindarkan misalnya dengan menyimpan peralatan atau bahan-bahan

pada tempat yang tetap sehingga poses mencari dapat dihingkan.

2. Memilih (Select)

Memilih merupakan gerakan untuk menemukan suatu objek yang

tercampur, tangan dan mata adalah dua bagian badan yang digunakan

untuk melakukan gerakan ini.Therblig ini dimulai pada saat tangan dan

mata mulai memilih, dan berakhir bila objek telah ditemukan. Batas

41

Page 4: Perbaikan Cara Kerja

antara mulai memilih dan akhir dari mencari agak sulit untuk

ditentukan karena ada pembaruan pekerja diantara kedua gerakan

tersebut, yaitu gerakan yang dilakukan oleh mata.Gerakan memilih

merupakan gerakan yang tidak efektif, sehingga sedapat mungkin

elemen gerakan ini dihindarkan.Contoh dari elemen gerakan memilih

adalah gerakan yang diperlukan untuk memilih pulpen dari tempatnya,

sedangkan pada tempat tersebut terdapat pula pinsil-pinsil dan pulpen-

pulpen yang satu dengan yang lainnya tercampur tidak beraturan.

3. Memegang (Graps)

Therblig ini adalah gerakan untuk memegang objek, biasanya

didahului oleh gerakan menjangkau dan dilanjutkan oleh gerakan

membawa.Therblig ini merupakan gerakan yang efektif dari suatu

pekerjaan dan meskipun sulit untuk dihilangkan, dalam beberapa

keadaan masih dapat dikurangi.

4. Menjangkau (Reach)

Pengertian menjangkau dalam therblig adalah gerakan tangan

berpindah tempat tanpa beban, baik gerakan mendekati maupun

menjauhi objek.Gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan melepas

dan diikuti oleh gerakan memegang. Therblig ini dimulai pada saat

tangan mulai berpindah dan berakhir bila tangan sudah berhenti.Waktu

yang digunakan untuk menjangkuau, tergantung pada jarak dari

pergerkan tangan dan dari tipe menjangkaunya. Seperti juga memegang,

menjangkau sulit untuk dihilangkan secara keseluruhan dari siklus

kerja, yang masih mungkin adalah pengurangan dari waktu gerak ini.

5. Membawa (Move)

Elemen gerak membawa juga meruapakan gerak perpindahan

tangan, hanya dalam gerakan ini tangan dalam keadaan terbebani.

Gerakan membawa biasanya didahului oleh memegang dan dilanjutkan

42

Page 5: Perbaikan Cara Kerja

oleh melepas atau dapat juga oleh pengarahan.Therblig ini mulai dan

berakhir pada saat yang sama dengan menjangkau, karena itu faktor-

faktor yang mempengaruhi waktu gerakannya pun hampir sama yaitu

jarak pindah, dan macamnya. Pengaruh yang lain adalah beratnya beban

yang dibawa oleh tangan.

6. Memegang untuk memakai (Hold)

Pengertian memegang untuk memakai disini adalah memegang

tanpa menggerakkan objek yang dipegang tesebut, perbedaannya

dengan memegang yang terdahulu adalah pada perlakuan terhadap

objek yang dipegang. Pada memegang, pemegangan dilanjutkan dengan

gerak membawa, sedangkan memegang untuk memakai tidak

demikian.Therblig ini merupakan gerakan yang tidak efektif, dengan

demikian sedapat mungkin harus dihilangkan atau paling tidak

dikurangi.

7. Melepas (Release)

Elemen gerak melepas terjadi bila seorang pekerja melepaskan

objek yang dipegangnya. Bila dibandingkan dengan gerak therblig

lainnya, gerakan melepas merupakan gerakan yang relatif lebih

singkat.Therblig ini mulai pada saat pekerja mulai melepaskan

tangannya dari objek dan berakhir bila seluruh jarirnya sudah tidak

menyentuh objek lagi. Gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan

membawa atau dapat juga gerakan mengarahkan dan biasanya diikuti

oleh gerakan menjangkau.

8. Mengarahkan (Position)

Gerakan ini merupakan gerakan mengarahkan suatu objek pada

suatu lokasi terntu. Mengarahkan biasanya didahului oleh gerakan

membawa dan biasa diikuti oleh gerakan merakit, gerkan ini mulai

sejak tangan mengendalihan objek dan berakhir pada saat gerakan

merakit atau memakai dimulai.

43

Page 6: Perbaikan Cara Kerja

9. Mengarahkan sementara (Pre-Position)

Mengarahkan sementara merupakan elemen gerakan

mengarahkan pada suatu tempat sementara. Tujuan dri penempatan ini

adalah memudahkan pemegangan apabila objek tersebut akan dipakai

kembali. Dengan demikian siklus kerja berikutnya elemen gerakan

mengarahkan diharapkan berkurang.

10. Pemeriksaan (Inspect)

syarat-syarat tertentu. Elemen ini dapat berupa gerakan melihat

seperti untuk memriksa warna, meraba seperti untuk memeriksa

kehalusan dan lain-lain.Biasanya pemeriksaan dilakukan dengan

membandingkan objek dengan suatu standart. Sehingga banyak atau

sedikitnya waktu untuk pemeriksaan, tergantung pada kecepatan

operator untuk menemukan perbesaan antara objek dengan standart

yang dibandingkan.

11. Perakitan (Assemble)

Perakitan adalah gerakan untuk menggabungkan satu objek

dengan objek yang lain sehingga menjadi satu kesatuan. Pekerjaan

dimulai bila objek sudah siap dipasang dan berakhir bila objek tersebut

sudah tergabung secara sempurna.

12. Lepas Rakit (Disassemble)

Gerakan ini merupakan kebalikan dari gerakan diatas, disini dua

bagian objek dipisahkan dari satu kesatuan. Gerakan lepas rakit

biasanya didahului oleh memegang dan dilanjutkan oleh membawa atau

biasanya juga dilanjutkan oleh melepas.

13. Memakai (Use)

44

Page 7: Perbaikan Cara Kerja

Yang dimaksud memakai disini adalah bila satu tangan atau

kedua - duanya dipakai untuk menggunakan alat. Lamanya waktu yang

dipergunakan untuk gerak ini tergantung dari jenis pekerjaannya dan

keterampilan dari pekerjaannya.

14. Kelambatan Yang Tidak Terhindarkan ( Unavoidable delay )

Keterlambatan yang dimaksud disini adalah keterlambatan yang

diakibatkan oleh hal-hal yang terjadi diluar kemampuan pengendalian

pekerja. Contohnya adalah padamnya listrik, rusaknya alat-alat dan

lain-lain. Keterlambatan ini dapat dihindarkan dengan mengadakan

perubahan atau perbaikan pada proses operasinya.

15. Keterlambatan Yang Dapat Dihindarkan ( Avoidable Delay)

Keterlambatan ini disebabkan oleh hal-hal yang ditimbulkan

sepanjang waktu kerja oleh pekerjanya baik disengaja maupun tidak

disengaja. Misalnya pekerja yang sedang merokok ketika sedang

bekerja dan lain-lain. Untuk mengurangi keterlambatan ini harus

diadakan perbaikan oleh pekerjanya tanpa harus merubah proses

operasinya.

16. Merencanakan (Plan)

Merencana merupakan proses mental, dimana operator berfikir

untuk menentukan tindakan yang akan diambil selanjutnya. Waktu

untuk therblig ini sering pada seorang pekerja baru.

17. Istirahat untuk menghilangkan fatique (Rest To Overcome

Fatique).

Hal ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja, tetapi terjadi secara

periodik. Waktu untuk memulihkan kembali kondisi badannya dari rasa

fatique sebagai akibat kerja berbeda-beda, tidak saja karena jenis

pekerjaannya tetapi juga oleh individu pekerjanya.

45

Page 8: Perbaikan Cara Kerja

Gagasan untuk mengefektifkan penerapan dari Therblig ini muncul

dari seorang konsultan “Methods Engineering” ternama dari Jepang : Mr.

Shigeo singo. Ia mengklasifikasikan Therblig yang telah dibuat oleh

Gilbreth menjadi 4 kelompok, yaitu :

KELOMPOK ELEMEN GERAKAN KETERANGAN

Utama

Penunjang

Pembantu

Gerakan

Elemen Luar

Assemble (A)

Use (U)

Dissasemble

(DA)

Reach (RE)

Graps (G)

Move (M)

Release Load

(RL)

Search (SH)

Select (ST)

Position (P)

Hold (H)

Inspection (I)

Preposition (PP)

Rest (R)

Plan (Pn)

Unavoidable

Delay (UD)

Avoidable Delay

(AD)

Gerakan-gerakan dalam kelompok ini bersifat

memberikan nilai tambah. Perbaikan kerja

untuk kelompok ini dapat dilakukan dengan

cara meng efisiensikan gerakan.

Gerakan-gerakan dalam kelompok ini

diperlukan, tetapi tidak memberikan nilai

tambah. Perbaikan kerja untuk kelompok ini

dapat dilakukan dengan meminimumkan

gerakan.

Gerakan-gerakan dalam kolompok ini tidak

memberikan nilai tambah dan mungkin dapat

dihilangkan. Perbaikan kerja untuk kelompok

ini dapat dilakukan dengan pengaturan kerja

yang baik atau dengan menggunakan alat bantu.

Gerakan-gerakan dalam kelompok ini sedapat

mungkin dihilangkan.

46

Page 9: Perbaikan Cara Kerja

BAB III

PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Peta Kerja dan Perbaikan Kerja

Praktikum dilakukan dengan merakit kereta mainan. Praktikum dilakukan

sebanyak 3 kali.Berikut adalah peta tangan kanan dan tangan kiri (therblig)

dari perakitan kereta mainan diperoleh data dan keterangan sebagai berikut :

Percobaan ke-1

Layout perakitan kereta pada percobaan ke 1

Gambar 1. Layout perakitan kereta pada percobaan ke-1

Tabel 1. Therblig Cart Percobaan 1.

47

Keterangan Jarak :

Dari operator ke :

- Atap 54 cm

- Roda 63 cm

- Kokpit 55 cm

- As 61 cm

- Body 61 cm

- Tangki 48 cm

Page 10: Perbaikan Cara Kerja

DeskripsiJara

kWakt

u RHLH

Jarak

Waktu Deskripsi

(cm) (detik) (cm) (detik)

1. Meraih body 61 0.2 RE RE 61 0.2 25. Meraih AS roda 1

2. Membawa body 34 0.28 M M 34 0.2826. Membawa AS roda 1

3. Merakit body+As roda 1 34 0.9 A A  34 0.9

27. Merakit body+As roda 1 

4. Memegang rakitan     H RE 61 0.2 28. Meraih AS roda 2

        M 35 0.2929. Membawa As Roda 2

 5. Merakit body+As roda 2       A 35 0.89

30. Merakit body+As roda 2

6. Meraih roda 1 63 0.2 RE H     31. Memegang rakitan7. Membawa roda 1 34 0.2 M        8. Merakit roda 1 32 0.26 A A 32 0.26 32. Merakit roda 1

9. Meraih roda 2 63 0.2 RE H    33. Memegang hasil rakitan

10. Membawa roda 2 34 0.2 M        11. Merakit roda 2 32 0.27 A A 32 0.27 34.Merakit roda 2

12. Meraih roda 3 63 0.2 RE H    35.Memegang hasil rakitan

13. Membawa roda 3 34 0.2 M        14. Merakit roda 3 32 0.26 A A 32 0.26 36. Merakit roda 3

15. Meraih roda 4 63 0.2 RE H    37. Memegang hasil rakitan

16. Membawa roda 4 34 0.2 M        17. Merakit roda 4 32 0.26 A A 32 0.26 38. Merakit roda 418. Memegang Hasil Rakitan     H A 55 0.26 39. Meraih kokpit        M 38 0.33 40. Membawa kokpit19. Merakit kokpit 41 0.43   A 41 0.43 41. Merakit kokpit20. Memegang hasil rakitan       RE 48 0.21 42. Meraih tangki        M 35 0.33 43.Membawa tangki21. Merakit tangki 33 0.36 A A 33 0.36 44. Merakit tangki

22.Meraih atap 54 0.22 RE H    45. Memegang hasil rakitan

23. Membawa atap 34 0.25 M        24. Merakit atap 32 0.33 A A 32 0.33 46. Merakit atap

TOTAL : 874 6.51 670 6.06

Percobaan ke-2

48

Page 11: Perbaikan Cara Kerja

Layout perakitan kereta pada percobaan ke 2

Gambar 2. Layout perakitan kereta pada percobaan ke-2

Tabel 2. Therblig Cart Percobaan 2

Deskripsi Jarak Wakt RH LH Jarak Waktu Deskripsi

49

Keterangan Jarak :

Dari operator ke :

- Atap 53 cm

- Roda 55 cm

- Kokpit 54 cm

- As 55 cm

- Body 55 cm

- Tangki 53 cm

Page 12: Perbaikan Cara Kerja

u(cm) (detik) (cm) (detik)

1. Meraih body 55 0.19 RE RE 55 0.19 23. Meraih AS roda 1

2. Membawa body 39 0.28 M M 39 0.2824. Membawa AS roda 1

3. Merakit body+As roda 1 35 0.95 A A  35 0.95

25. Merakit body+As roda 1

4. Memegang rakitan     H RE 55 0.18 26. Meraih AS roda 2

        M 39 0.2827. Membawa As Roda 2

5. Merakit body+As roda 2       A 35 0.94

28. Merakit body+As roda 2

6. Memegang rakitan      H RE 55  0.28  29. Meraih roda 1 M  35  0.26 30. Membawa roda 1

7. Merakit roda 1 33 0.26 A A 33 0.26 31. Merakit roda 18. Memegang hasil rakitan H RE 55 0.28 32. Meraih roda 2

 M 35 0.26 33. Membawa roda 29. Merakit roda 2 33 0.28 A A 33 0.28 34.Merakit roda 210. Memegang hasil rakitan H RE 55 0.28 35. Meraih roda 3

M  35 0.26 36. Membawa roda 311. Merakit roda 3 33 0.28 A A 33 0.28 37. Merakit roda 312. Memegang hasil rakitan H RE 55 0.28 38. Meraih roda 4

M  35 0.26 39. Membawa roda 413. Merakit roda 4 33 0.28 A A 33 0.28 40. Merakit roda 4

14. Meraih kokpit 54 0.27 A H41. Memegang Hasil Rakitan

15. Membawa kokpit 33 0.16  M16. Merakit kokpit 34 0.33 A  A 34 0.33 42. Merakit kokpit

17. Meraih tangki 53 0.18 RE  H43. Memegang hasil rakitan

18.Membawa tangki 34 0.17 M 19. Merakit tangki 30 0.23 A A 30 0.23 44. Merakit tangki

20.Meraih atap 53 0.18 RE H    45. Memegang hasil rakitan

21. Membawa atap 33 0.2 M        22. Merakit atap 33 0.31 A A 33 0.31 46. Merakit atap

TOTAL : 618 4.55 757 6.41

Percobaan ke-3

50

Page 13: Perbaikan Cara Kerja

Layout perakitan kereta pada percobaan ke 3

Gambar 3. Layout perakitan kereta pada percobaan ke-3

Tabel 3. Therblig Cart Percobaan 3

Deskripsi Jarak Waktu RH LH Jarak Waktu

Deskripsi

51

Keterangan Jarak :

Dari operator ke :

- Atap 60 cm

- Roda 50 cm

- Kokpit 54 cm

- As 53 cm

- Body 53 cm

- Tangki 54 cm

Page 14: Perbaikan Cara Kerja

(cm) (detik) (cm) (detik)

1. Meraih body 53 0.19 RE RE 53 0.19 26. Meraih AS roda 1

2. Membawa body 41 0.22 M M 39 0.2827. Membawa AS roda 1

3. Merakit body+As roda 1 38 0.70 A A  35 0.95

28. Merakit body+As roda 1

4. Meraih AS roda 2 53 0.19 RE H29. Memegang rakitan

5. Membawa As Roda 2 41 0.22 M 6. Merakit body+As roda 2 38 0.22 A  A 38 0.22

30. Merakit body+As roda 2

7. Meraih roda 1 50  0.18  RE  H31. Memegang rakitan

8. Membawa roda 1 33 0.26  M9. Merakit roda 1 33 0.26 A A 33 0.26 32. Merakit roda 110. Memegang hasil rakitan H RE 50 0.18 33. Meraih roda 2

 M 33 0.20 34. Membawa roda 211. Merakit roda 2 33 0.25 A A 33 0.25 35.Merakit roda 2

12. Meraih roda 3 51 0.18 RE H36. Memegang hasil rakitan

13. Membawa roda 3 33 0.21 M  14. Merakit roda 3 33 0.25 A A 33 0.25 37. Merakit roda 315. Memegang hasil rakitan H RE 49 0.18 38. Meraih roda 4

M  33 0.20 39. Membawa roda 416. Merakit roda 4 33 0.28 A A 33 0.25 40. Merakit roda 4

17. Meraih tangki 54 0.17 A H41. Memegang Hasil Rakitan

18. Membawa tangki 35 0.22  M19. Merakit tangki 34 0.26 A  A 34 0.26 42. Merakit kokpit

20. Meraih kokpit 54 0.19 RE  H43. Memegang hasil rakitan

21.Membawa kokpit 34 0.26 M 22. Merakit kokpit 34 0.28 A A 34 0.28 44. Merakit kokpit

23.Meraih atap 60 0.24 RE H    45. Memegang hasil rakitan

24. Membawa atap 32 0.16 M        25. Merakit atap 33 0.36 A A 33 0.36 46. Merakit atap

TOTAL : 883 5.57 563 4.31

BAB IV

52

Page 15: Perbaikan Cara Kerja

ANALISIS

4.1. Analisa Peta Kerja dan Peta Therblig :

Dari percobaan perakitan kereta pada praktikum ke-1, dimana dilakukan

percobaan sebanyak 3 kali memberikan informasi yaitu :

Percobaan Waktupercobaan 1 12.57percobaan 2 10.96percobaan 3 9.88

Dari hasil tiga kali percobaan, maka di dapatkan waktu yang berbeda-beda dengan

adanya pengubahan layout penempatan part yang akan diassembling. Bila dilihat

dari ketiga waktu tersebut mengalami penurunan. Hal ini menandakan adanya

penghematan waktu dari hasil pengubahan layout part.

1 2 302468

101214

Penghematan Waktu

percobaan

penghematan percobaan 2 adalah sebesar 1.61 detikpenghematan percobaan 3 adalah sebesar 1.08 detik

BAB V

53

Page 16: Perbaikan Cara Kerja

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari informasi diatas, diperoleh kesimpulan bahwa :

1. Dari percobaan ke – 1 sampai ke – 3 memberikan perbaikan waktu siklus

yang lebih cepat. Hal ini disebabkan oleh :

a. keterampilan operator semakin meningkat setelah melakukan

percobaan ke – 1.

b. perubahan – perubahan dilakukan untuk mendapatkan metode

kerja terbaik yaitu dengan menyesuaikan jarak dari operator ke

benda kerja dan menyesuaikan dengan gerakan tangan kanan dan

tangan kirinya (therblig).

2. Pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan peta therblig dan layout

kerja mempengaruhi terhadap efisiensi dan efektifitas kerja sehingga dapat

meningkatkan produktifitas kerja dengan memanfaatkan waktu siklus yang

lebih cepat tanpa mengurangi kualitas produk.

5.2 Saran

Adapun saran sebagai masukan dari hasil percobaan ini adalah :

Untuk dapat menghasilkan waktu yang efisien, maka praktikan harus

memperhatikan hal-hal seperti berikut :

Usahakan letak kursi dekat dengan meja, dan ketinggian kursi dan meja sesuai. Apabila kursi lebih tinggi akan memperlambat waktu siklus dan mempengaruhi jarak saat diukur.

Konsentrasi full Dan pastikan praktikan adalah orang yang cukup terlatih sehingga

dapat mengerjakan dengan lebih cepat.

54