Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
(Skripsi)
Oleh
Sarah Amalia
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK
DAUN SEGAR DAN KERING JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.)
TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN KECAMBAH
TOMAT (Solanum lycopersicum L. var. commune)
ABSTRAK
PERBADINGAN KARATERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK DAUN
SEGAR DAN EKSTRAK DAUN KERING JAMBU BIJI (Psidium guajava L.)
TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN KECAMBAH
TOMAT (Solanum lycopersicum L. var. commune)
Oleh
SARAH AMALIA
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan karakteristik alelopati antara
ekstrak daun segar dan kering jambu biji (Psidium guajava L.) terhadap
perkecambahan dan pertumbuhan kecambah tomat (Solanum lycopersicum L.
var. commune). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung dari bulan
November-Desember 2018 dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan ekstrak air daun kering dan daun segar jambu biji sebagai faktor utama yang
terdiri dari 3 taraf konsentasi, yaitu 0% (kontrol), 1% (daun segar dan daun kering),
dan 3% (daun segar dan daun kering) dengan masing-masing perlakuan pengulangan
sebanyak 5 kali. Parameter dalam penelitian ini adalah panjang tunas, berat segar,
berat kering, kadar air relatif, rasio tunas akar, serta kandungan klorofil. Homogenitas
ragam ditentukan dengan uji levene pada taraf nyata 5%. Analisis ragam dan uji Beda
Nyata Jujur (BNJ) dilakukan pada taraf nyata 5%. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa ekstrak daun kering jambu biji merah (Psidium guajava L.)
memberikan pengaruh yang lebih signifikan terhadap panjang tunas, berat segar,
berat kering, rasio tunas akar dan sedikit menghambat perkecambahan tomat
(Solanum lycopersicum L. var. commune) dibandingkan dengan ekstrak daun segar.
Kata kunci : Alelopati, Daun Jambu Biji, Tomat
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ALELOPATI ANTARA EKSTRAK
DAUN SEGAR DAN KERING JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.)
TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN KECAMBAH
TOMAT (Solanum lycopersicum L. var. commune)
Oleh
Sarah Amalia
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA SAINS
Pada
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Tambahrejo pada tanggal 12 Agustus
1997 dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Orangtua penulis bernama Bapak Sunarto dan Ibu
Umayah.
Penulis mulai menempuh pendidikan pertamanya di TK
Roudlatul Jannah pada tahun 2002, lalu melanjutkan ke
SD N 2 Tambahrejo pada tahun 2003. Selanjutnya penulis menempuh pendidikan di
SMP N 1 Gadingrejo pada tahun 2009. Pada tahun 2012 penulis melanjutkan
pendidikannya di SMA N 2 Gadingrejo.
Pada tahun 2015, penulis tercatat sebagai salah satu mahasiswa Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Univesitas Lampung melalui
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negri (SBMPTN). Penulis melaksanakan
perkuliahan selama delapan semester yaitu pada tahun 2015-2019. Selama
melaksanakan perkuliahan penulis tercatat pernah menjadi asisen praktikum pada
mata kuliah Fitohormon pada tahun 2018.
Penulis melaksanakan Kerja Praktik di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Lampung pada bulan November-Desember tahun 2018
dengan judul penelitian “Pengelolaan Budidaya dan Identifikasi Morfologi pada
Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Kebun Percobaan BPTP Lampung
Kecamatan Natar”. Selanjutnya penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata pada
bulan Juli-Agustus tahun 2018 di Desa Tebing Kecamatan Melinting Kabupaten
Lampung Timur. Penulis melaksanakan penelitian pada bulan November-Desember
tahun 2018 di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.
Pada tahun 2019, penulis melaksanakan penelitian serta tugas akhirnya dalam bentuk
skripsi dengan judul “Perbandingan Karakteristik Alelopati antara Ekstrak Daun
Segar dan Kering Jambu Biji (Psidium guajava L.) terhadap Perkecambahan
dan Pertumbuhan Kecambah Tomat (Solanum lycopersicum L. var. commune)”
untuk mendapatkan gelar Sarjana Biologi (S.Si.).
viii
Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan anugerah-Nya sehingga
terselesaikannya karya tulis ini yang kupersembahkan untuk orang-orang yang
kucintai :
Kedua Orang tua yang telah mengasihi, mendukung, serta mendoakan
keberhasilanku selama ini.
Adikku satu-satunya yang selalu menjadi motivasiku untuk lebih semangat.
Bapak dan Ibu Dosen yang telah membimbing, memotivasi, serta memberikan
dukungan selama ini.
Sahabat-sahabat yang telah memberikan dukungan serta menjadi penyemangatku.
Almamater Tercinta
“Barangsiapa yang menempuh suatu perjalanan dalam rangka
menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan ke surga.
Tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu masjid diantara
masjid-masjid Allah, mereka membaca Kitabullah serta saling
mempelajarinya kecuali akan turun kepada mereka ketenangan dan
rahmat serta diliputi oleh para malaikat. Allah menyebut-nyebut
mereka di hadapan para malaikat”
Hadits Abu Hurairah radhiyallahu „anhu
SANWACANA
Segala puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena rahmat dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Perbandingan Karakteristik Alelopati antara Ekstrak Daun Segar dan Kering
Jambu Biji (Psidium guajava L.) Terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan
Kecambah Tomat (Solanum lycopersicum L. var. commune)”.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dari berbagai pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, diantaranya :
1. Keluarga tercinta, yaitu bapak dan ibu yang selama ini telah memberikan dukungan
moril serta materi. Tak lupa terimakasih juga kepada adik Ahmad Fauzi yang telah
menjadi penyemangat dalam mengerjakan karya ilmiah ini.
2. Ibu Dra. Tundjung Tripeni Handayani, M.S., selaku Pembimbing 1 yang dengan
sabar membimbing serta member nasihat kepada penulis.
3. Bapak Zulkifli, M.Sc., selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan
bantuan serta masukan dalam mengerjakan karya ilmiah ini.
4. Ibu Dra. Martha Lulus Lande, M.P., selaku Pembahas atas saran, kritik, serta
masukan yang sangat berguna bagi terselesaikannya karya ilmiah ini.
5. Bapak Dr. Bambang Irawan, M.Sc., selaku Pembimbing Akademik yang telah
banyak membantu penulis selama masa perkuliahan.
6. Bapak Dr. M. Kanedi, M.Si., selaku Ketua Jurusan Biologi FMIPA Universitas
Lampung.
7. Semua Dosen dan Staff di Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
8. Bapak Drs. Suratman, M.Sc., selaku Dekan FMIPA Universitas Lampung
9. Sahabat sekaligus kakak Meldi Dwi Saputra yang dengan setia menemani,
memberikan dukungan, serta menjadi tempat berkeluh kesah bagi penulis.
10. Teman-teman seperjuangan “CGB”, Resti Amanda Putri, Nurul Aniqotun, Trisna
Ramadhanty, Retno Kurnia Putri, Bella Tamara Vista, dan Resti Safitri yang selalu
memberikan motivasi, dukungan, dan menjadi sahabat selama masa perkuliahan.
11. Teman-teman seperjuangan selama penelitian, Risma Rasmani, Rista Chandra,
Resti Amanda Putri, Dian Putri Sani, dan Elsy Diana yang telah banyak membantu
selama masa penelitian.
12. Teman-teman Biologi angkatan 2014 yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
13. Semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu.
xii
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini,
akan tetapi semoga skripsi ini dapat dijadikan sarana untuk memperoleh informasi
dan dapat berguna bagi orang lain.
Bandar Lampung, 27 Juni 2019
Penulis
Sarah Amalia
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DEPAN ..................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................. ii
HALAMAN JUDUL DALAM ................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................. vi
RIWAYAT HIDUP ................................................................... vii
PERSEMBAHAN ...................................................................... ix
MOTTO ..................................................................................... x
SANWACANA .......................................................................... xi
DAFTAR ISI .............................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ..................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ................................................................ xxi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................. 1
B. Tujuan Penelitian .......................................................... 3
C. Manfaat Penelitian ........................................................ 4
D. Kerangka Pikir .............................................................. 4
E. Hipotesis ........................................................................ 6
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava L.) .................. 7
1. Klasifikasi Tanaman Jambu Biji ............................... 7
2. Morfologi Tanaman Jambu Biji ................................ 8
3. Ekologi Tanaman Jambu Biji.................................... 9
4. Alelokimia Daun Jambu Biji .................................... 9
B. Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L. var. commune) 11
1. Klasifikasi Tanaman Tomat ...................................... 11
2. Morfologi Tanaman Tomat ....................................... 12
3. Kandungan Gizi Buah Tomat ................................... 13
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................... 14
B. Alat dan Bahan .............................................................. 14
1. Alat ....................................................................... 14
2. Bahan .................................................................... 14
C. Variabel dan Parameter Penelitian ................................ 15
D. Rancangan Percobaan ................................................... 15
E. Cara Kerja ..................................................................... 16
1. Pembuatan Ekstrak Daun Segar Jambu Bij iMerah 16
2. Pembuatan Ekstrak Daun Kering Jambu Biji Merah 16
3. Studi Perkecambahan Benih Tomat ..................... 17
4. Studi Pertumbuhan Kecambah ............................. 18
F. Pengamatan.................................................................... 20
1. Daya Kecambah ................................................... 20
2. Panjang Tunas ...................................................... 20
xv
3. Pengukuran Berat Segar ....................................... 20
4. Pengukuran Berat Kering ..................................... 21
5. Rasio Tunas Akar ................................................. 21
6. Kadar Air Relatif .................................................. 21
7. Kandungan Klorofil.............................................. 22
G. Analisis Data ................................................................. 22
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil .............................................................................. 23
1. Daya Kecambah ........................................................ 23
2.Panjang Tunas ............................................................ 24
3. Berat Segar Kecambah .............................................. 26
4. Berat Kering Kecambah ............................................ 28
5. Rasio Tunas Akar ...................................................... 30
6. Kadar Air Relatif....................................................... 32
7. Rasio Klorofil b//a..................................................... 33
B. Pembahasan ................................................................... 35
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................... 39
B. Saran.............................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Notasi perlakuan dan ulangan ....................................... 15
Tabel 2. Pengenceran ekstrak daun segar ................................... 16
Tabel 3.Pelarutan bubuk daun kering.......................................... 17
Tabel4. Uji Turkey rata-rata panjang tunas tomat ...................... 24
Tabel5. Uji Turkey rata-rata berat segar kecambah tomat .......... 26
Tabel 6. Uji Turkey rata-rata berat kering kecambah tanaman tomat 28
Tabel 7. Uji Turkey rata-rata rasio tunas akar tanaman tomat .... 30
Tabel 8. Uji Turkey rata-rata kadar air relatif tanaman tomat .... 32
Tabel 9. Uji Turkey rata-rata kandungan klorofil total daun tomat 33
Tabel 10. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien
keragaman ................................................................... 44
Tabel 11. Absolute residual value panjang tunas tanaman tomat 44
Tabel 12. Hasil uji Levene panjang tunas tanaman tomat .......... 44
Tabel 13. Analisis ragam panjang tunas tanaman tomat menggunakan
Vassarstats net online ................................................... 45
Tabel 14. Hasil uji BNJ panjang tunas ........................................ 46
Tabel 15. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien
keragaman ................................................................... 46
Tabel 16. Absolute residual value berat segar akar tanaman tomat 47
Tabel 17. Hasil uji Levene berat segar akar tanaman tomat ....... 47
Tabel 18. Analisis ragam berat segar akar tanaman tomat menggunakan
Vassarstats net online ................................................ 48
Tabel 19. Hasil uji BNJ berat segar akar..................................... 48
Tabel 20. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien
keragaman ................................................................... 49
Tabel 21. Absolute residual value berat segar tunas tanaman tomat 49
Tabel 22. Hasil uji Levene berat segar tunas tanaman tomat ...... 49
Tabel 23. Analisis ragam berat segar tunas menggunakan Vassarstats
net online .................................................................... 50
Tabel 24. Hasiluji BNJ berat segar tunas .................................... 51
Tabel 25. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien
keragaman ................................................................... 51
Tabel 26. Absolute residual value berat segar total tanaman tomat 52
Tabel 27. Hasil uji Levene berat segar total tanaman tomat ....... 52
Tabel 28. Analisis ragam berat segar total menggunakan Vassarstats
net online .................................................................... 53
Tabel 29. Hasil uji BNJ berat segar total .................................... 53
Tabel 30. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien
keragaman ................................................................... 54
Tabel 31. Absolute residual value berat kering akar tanaman tomat 54
Tabel 32. Hasil uji Levene berat kering akar tanaman tomat ..... 54
Tabel 33. Analisis ragam berat kering akar menggunakan Vassarstats
net online .................................................................... 55
Tabel 34. Hasil uji BNJ berat kering akar ................................... 56
Tabel 35. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien
keragaman ................................................................... 56
xviii
Tabel 36. Absolute residual value berat kering tunas tanaman tomat 57
Tabel 37. Hasil uji Levene berat kering tunas tanaman tomat .... 57
Tabel 38. Analisis ragam berat kering tunas menggunakan Vassarstats
net online .................................................................... 58
Tabel 39. Hasil uji BNJ berat kering tunas ................................. 58
Tabel 40. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien
keragaman ................................................................... 59
Tabel 41. Absolute residual value berat kering total tanaman tomat 59
Tabel 42. Hasil uji Levene berat kering total tanaman tomat ..... 59
Tabel 43. Analisis ragam berat kering total menggunakan Vassarstats
net online .................................................................... 60
Tabel 44. Hasil uji BNJ berat kering total................................... 61
Tabel 45. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan
koefisien keragaman ................................................... 61
Tabel 46. Absolute residual value kandungan klorofil a tanaman tomat 62
Tabel 47. Hasil uji Levene kandungan klorofil a tanaman tomat 62
Tabel48. Analisis ragam kandungan klorofil a menggunakan
Vassarstats net online ................................................. 63
Tabel49. Hasil uji BNJ kandungan klorofil a.............................. 63
Tabel 50. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien
keragaman ................................................................... 64
Tabel 51. Absolute residual value kandungan klorofil b tanaman tomat 64
Tabel 52. Hasil uji Levene kandungan klorofil b tanaman tomat 64
Tabel 53. Analisis ragam kandungan klorofil b menggunakan
Vassarstats net online ................................................. 65
Tabel 54. Hasil uji BNJ kandungan klorofil b ............................ 66
xix
Tabel 55. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien
keragaman ................................................................... 66
Tabel 56. Absolute residual value kandungan klorofil total tanaman tomat 67
Tabel 57. Hasil uji Levene kandungan klorofil total tanaman tomat 67
Tabel 58. Analisis ragam kandungan klorofil total menggunakan
Vassarstats net online ................................................. 68
Tabel 59. Hasil uji BNJ kandungan klorofil total ....................... 68
Tabel 60. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien
keragaman ................................................................... 69
Tabel 61. Absolute residual value kadar air relatif tanaman tomat 69
Tabel 62. Hasil uji Levene kadar air relatif tanaman tomat ........ 69
Tabel 63. Analisis ragam kadar air relatif menggunakan Vassarstats
net online .................................................................... 70
Tabel 64. Hasil uji BNJ kadar air relatif ..................................... 71
Tabel 65. Rata-rata, standar deviasi, ragam, standar eror, dan koefisien
keragaman ................................................................... 71
Tabel 66. Absolute residual value rasio tunas akar tanaman tomat 72
Tabel 67. Hasil uji Levene rasio tunas akar tanaman tomat ....... 72
Tabel 68. Analisis ragam rasio tunas akar menggunakan Vassarstats
net online .................................................................... 73
Tabel 69. Hasil uji BNJ rasio tunas akar ..................................... 73
xx
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Tanaman jambu biji ................................................... 8
Gambar 2. Tanaman tomat .......................................................... 12
Gambar 3. Tata letak benih tomat yang akan dikecambahkan dalam
nampan ..................................................................... 18
Gambar 4. Tata letak satuan percobaan setelah pengacakan ...... 19
Gambar 5. Daya kecambah benih tomat setelah 7 hari diberi perlakuan
ekstrak daun jambu biji merah ................................... 23
Gambar 6. Panjang tunas relatif kecambah perlakuan terhadap
kontrol ......................................................................... 25
Gambar 7. Berat segar relatif kecambah perlakuan terhadap
kontrol ......................................................................... 27
Gambar 8. Berat kering relatif kecambah perlakuan terhadap
kontrol ......................................................................... 29
Gambar 9. Rasio tunas akar kecambah perlakuan terhadap
kontrol ......................................................................... 31
Gambar 10. Kadar air relatif kecambah perlakuan terhadap
kontrol ...................................................................... 32
Gambar 11. Rasio klorofil b terhadap a daun tomat ................... 34
Gambar 12. Ekstrak daun segar dan kering jambu biji merah .... 74
Gambar 13. Ekstrak daun jambu biji yang telah diencerkan ...... 75
Gambar 14. Benih tomat yang akan dikecambahkan selama tujuhh ari 75
Gambar 15. Penanaman kecambah tomat ................................... 76
Gambar 16. Kecambah kontrol setelah 7 hari penanaman .......... 76
Gambar 17. Kecambah tomat setelah 7 hari diberi ekstrak daun
segar 1% ................................................................... 77
Gambar 18. Kecambah tomat setelah 7 hari diberi ekstrak daun
segar 3% ................................................................... 77
Gambar 19. Kecambah tomat setelah 7 hari diberi ekstrak daun
kering 1% ................................................................. 78
Gambar 20. Kecambah tomat setelah 7 hari diberi ekstrak daun
kering 3% ................................................................. 78
Gambar 21. Proses penimbangan berat segar dan berat kering .. 79
Gambar 22. Persiapan pengukuran kandungan klorofil .............. 80
xxii
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman tomat (Solanum lycopersicum Linn) berasal dari Amerika, yaitu
daerah Andean. Pada awalnya tanaman tomat hanya dikenal sebagai gulma.
Tetapi seiring dengan berkembangnya waktu, tomat mulai dibudidayakan, baik
ditanam di lapangan maupun di pekarangan rumah. Sejak saat itulah tomat
dijadikan sebagai tanaman yang dibudidayakan atau dikonsumsi (Purwati dan
Khairunnisa, 2007).
Tanaman tomat merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak
dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Tomat merupakan tanaman yang dapat
digunakan sebagai bahan baku industri obat-obatan dan kosmetik, bahan baku
pengolahan berbagai jenis makanan (Wijayanti dan Anas D. Susila, 2013).
Tomat memiliki nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, antara lain protein,
karbohidrat, lemak, kalsium, vitamin B, serta air yang baik dikonsumsi sehari-
hari. Buah tomat dapat dikonsumsi dalam keadaan segar atau dapat diolah
sebagai campuran sambal atau saus (Mulianto, 2011).
2
Jambu biji (Psidium guajava Linn) pertama kali ditemukan di Amerika Tengah
oleh Nikolai Ivanovich Vavilov saat melakukan ekspedisi ke beberapa negara
Asia, Afrika, Eropa, Amerika Selatan, dan Uni Soviet pada tahun 1887-1942.
Seiring dengan berjalannya waktu, jambu biji menyebar di beberapa negara
seperti Thailand, Taiwan, Jepang, Malaysia, Autralia, hingga ke Indonesia
(Parimin, 2005).
Daun jambu biji diketahui mengandung senyawa flavonoid, tannin, fenolat,
minyak atsiri, anthocyans, terpenoid, dan alkaloid yang merupakan contoh
senyawa alelokimia (Chapla& Campos, 2010). ). Senyawa alelokimia dapat
menghambat perkecambahan dan pertumbuhan kecambah pada biji karena
dapat memblokir hidrolisis nutrisi cadangan dan menghambat pembelahan sel
sehinga menurunkan persentase perkecambahan dan pertumbuhan kecambah
pada berbagai spesies tanaman (Khan et al., 2014).
Daun jambu biji (Psidium guajava) diketahui memiliki potensi alelopati yang
dapat menghambat perkecambahan biji, akar, dan tunas dari empat spesies asli
hutan Kakamega, yaitu Cordia Africana, Diospyros mespiliformis, Puring
megalocarpus, dan Markhamia lutea (Kawawa et al., 2016). Efek alelokimia
terhadap suatu spesies tergantung pada setiap konsentrasi. Penelitian yang
dilakukan oleh Siddiqui et al., (2009), Yamin et al., (2009), dan Ghorbanli et
al., (2011),
3
menunjukkan bahwa dampak penghambatan dari ekstrak spesies invasif
meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi yang diberikan.
Pada penelitian ini akan digunakan ekstrak daun segar dan kering jambu biji
merah (Psidium guajava L.) sebagai perlakuan utama dan dievaluasi
berdasarkan efeknya terhadap beberapa parameter penelitian, yaitu panjang
tunas, berat segar, berat kering, kadar air relatif, kandungan klorofil, dan rasio
tunas akar pada kecambah tomat (Solanum lycopersicum L. var. commune).
B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakteristik alelopati
antara ekstrak daun segar dan kering jambu biji merah (Psidium guajava L.)
terhadap perkecambahan (daya kecambah) dan pertumbuhan kecambah
(panjang tunas, berat segar, berat kering, kadar air relatif, rasio tunas akar, dan
kandungan klorofil) tomat (Solanum lycopersicum L. var. commune).
4
C. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dari segi fisiologi adalah dapat memberi
pemahaman tentang perbedaan karakteristik alelopati antara ekstrak segar dan
kering jambu biji merah (Psidium guajava L.) terhadap perkecambahan dan
pertumbuhan kecambah tomat (Solanum lycopersicum L. var. commune).
Sedangkan dari segi agronomi diharapkan mampu dijadikan sebagai landasan
dalam budidaya tomat.
D. Kerangka Pikir
Tomat (Solanum lycopersicum Linn) merupakan tanaman komoditas yang
banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Tomat banyak digunakan
sebagai campuran berbagai masakan Indonesia karena buahnya kaya akan
kandungan gizi, diantaranya vitamin, protein, dan air yang baik dikonsumsi
sehari-hari. Buah tomat dapat dikonsums dalam keadaan segar atau dapat
diolah sebagai campuran bahan makanan.
Tanaman jambu biji adalah tanaman yang tergolong ke dalam famili Myrtaceae
dan pertama kali di temukan di Amerika Tengah oleh Nikolai Ivanovich
Vavilov. Daun jambu biji diketahui mengandung senyawa alelokimia,
diantaranya senyawa flavonoid, tannin, fenolat, minyak atsiri, anthocyans,
terpenoid, dan alkaloid. Berdasarkan penelitian yang telah diakukan oleh
Kawawa et al., pada tahun 2016, daun jambu biji dilaporkan mengandung
5
senyawa alelokimia yang mengakibatkan terhambatnya perkecambahan,
pertumbuhan tunas, dan akar dari empat spesies asli hutan Kakamega, yaitu
Cordia Africana, Diospyros mespiliformis, Puring megalocarpus, dan
Markhamia lutea. Efek alelopati yang ditimbulkan semakin meningkat seiring
dengan meningkanya konsentrasi ekstrak daun jambu biji yang diberikan.
Pemberian ekstrak daun kering jambu biji juga memberikan efek alelopati yang
semakin tinggi dibandingkan dengan ekstrak daun segar.
Pada penelitian yang akan dilakukan, perkecambahan dan pertumbuhan
kecambah tomat akan diberi perlakuan ekstrak daun segar dan kering jambu
biji merah. Selanjutnya akan dievaluasi berdasarkan persentase panjang tunas,
berat segar, berat kering, kadar air relatif, rasio tunas akar, dan kandungan
klorofil. Apabila terbukti bahwa ekstrak daun segar dan kering jambu biji
merah dapat menghambat beberapa parameter yang diukur, maka keberadaan
tanaman jambu biji merah pada lahan budidaya tomat perlu dihilangkan karena
dapat menurunkan produktifitas tanaman tomat.
6
E. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Terdapat perbedaan karakteristik alelopati antara ekstrak daun segar dan kering
jambu biji merah terhadap perkecambahan dan pertumbuhan kecambah tomat
Hipotesis statistik :
H0 : μ0 = μ1
H1 : μ0 ≠μ1
Keterangan :
μ0 = variable pertumbuhan control
μ1 = variable pertumbuhan perlakuan
Hipotesis diterima jika H0 ditolak atau H1 diterima
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.)
1. Klasifikasi Tanaman Jambu Biji Merah
Klasifikasi tanaman jambu biji menurut USDA (2018) adalah sebagai
berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision :Spermatophyta
Division :Magnoliophyta
Class :Magnoliopsida
Subclass :Rosidae
Order :Myrtales
Family :Myrtaceae
Genus :Psidium L.
Species :Psidium guajava L.
8
2. Morfologi Tanaman Jambu Biji Merah
Tanaman jambu biji merupakan tanaman perdu dengan tinggi 2 m sampai
10 m, percabangan banyak, berkayu, kulit batang licin dengan warna coklat
kehijauan (Anggraini, 2010). Daunnya berwarna hijau, tunggal, ujung
tumpul, pangkal membulat, dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga
tunggal, terletak di ketiak daun, bertangkai, dan kelopaknya berbentuk
corong. Mahkota bunga berbentuk bulat telur, dengan benang sari pipih
berwarna putih hingga kekuningan (Venant, 2004). Buah jambu biji
merupakan tipe buah tunggal dan termasuk buah buni. Menurut Cahyono
(2010), buah jambu biji memiliki variasi baik dalam bentuk buah, ukuran,
warna daging, maupun rasa. Morfologi tanamam, bunga, buah, dan daun
jambu biji dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Tanaman jambu biji merah
A(tanaman jambu biji merah), B(bunga),
C(buah), D(daun) (Marpaung et al., 2014)
9
3. Ekologi Tanaman Jambu Biji Merah
Jambu biji tersebar luas sampai Asia Tenggara termasuk Indonesia, sampai
Asia Selatan, India, dan Sri Lanka. Jenis tanaman jambu biji cukup banyak,
diperkiran ada sekitar 150 spesies di seluruh dunia. Tanaman ini sangat
mudah dijumpai di seluruh daerah tropis dan subtropis dan dapat tumbuh
dengan baik walaupun tanpa pemeliharaan. Di daerah Jawa sering ditanam
di pekarangan rumah sebagai tanaman buah, sangat sering hidup alamiah di
tepi hutan dan padang rumput (Nurazizah, 2008).
4. Alelokimia Daun Jambu Biji Merah
Prinsip utama alelopati adalah jika suatu tumbuhan dapat menghasilkan
jutaan senyawa kimia yang disebut alelokimia, dimana senyawa tersebut
dapat mengubah fungsi fisiologis dan pertumbuhan dari spesies lain
(Singh et al., 2003). Senyawa-senyawa alelokimia dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman lain karena dapat enghambat pembelahan sel,
fotosintesis, respirasi, sintesis protein, dan proses metabolisme lain
(Djafaruddin, 2004).
Senyawa alelokimia yang banyak ditemukan pada daun jambu biji (Psidium
guajava L.) antara lain terpenoid, flavonoid, kumarin, dan asam sianogen
10
(Chapla & Campos, 2010). Daun jambu biji (Psidium guajava L.) diketahui
memiliki potensi alelopati yang dapat menghambat perkecambahan biji,
akar, dan tunas dari empat spesies asli hutan Kakamega, yaitu Cordia
Africana, Diospyros mespiliformis, Puring megalocarpus, dan Markhamia
lutea (Kawawa et al., 2016). Efek alelokimia terhadap suatu spesies
tergantung pada setiap konsentrasi. Penelitian yang dilakukan oleh Siddiqui
et al., (2009), Yamin et al., (2009), dan Ghorbanli et al., (2011),
menunjukkan bahwa dampak penghambatan dari ekstrak spesies invasif
meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi yang diberikan.
11
B. Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L. var. commune)
1. Klasifikasi Tanaman Tomat
Klasifikasi tanaman tomat menurut USDA (2018) adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subclass :Asteridae
Order :Solanales
Family :Solanaceae
Genus : Solanum L.
Species : Solanum lycopersicum L. var. commune
12
2. Morfologi Tanaman Tomat
Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat sampai bulat, berwarna
hijau, dan memiliki banyak cabang (Purwati, 2007). Daun tanaman tomat
mempunyai bentuk oval, bergerigi, dan celahnya menyirip (Zulkarnain,
2009). Buah pada tanaman tomat memiliki bentuk yang beragam tergantuk
varietasnya, mulai dari bulat, lonjong, pipih, hingga meruncing. Pada saat
masih muda, buahnya berwarna hijau dan akan berubah kemerahan serta
bertekstur lunak saat sudah masak. Buah tanaman tomat tergolong ke dalam
buah buni (Cahyono, 2008). Morfologi tanaman, buah, batang, dan daun
tomat dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Tanaman tomat (Sagala, 2009)
13
3. Kandungan Gizi Buah Tomat
Buah tomat memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, diantaranya
vitamin A dan C, serta likopen. Likopen merupakan zat warna merah yang
banyak terkandung di dalam buah tomat (Winarti, 2010). Menurut Chen et
al (2010) likopen berfungsi sebagai komponen yang dapat menjaga tubuh
dari serangan kanker dan penyakit degenerasi syaraf. Buah tomat juga
mengandung alkaloid solenoid (0,007%), saponin, asam folat, asam malat,
asam sitrat, bioflavonoid, protein, lemak, gula (glukosa dan fruktosa),
mineral, vitamin B1, B2, B6, C, E, likopen, dan histamine.
14
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan November-Desember 2018, di
Laboraturium Botani I, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat – alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah beaker glass,
erlenmeyer, gelas ukur, pipet volume, corong, tabung reaksi dan raknya,
mortal dan penggerus, blender, centrifuge, oven, neraca digital,
spektrofotometer UV, gunting, mistar, gelas plastik, pisau, dan saringan.
2. Bahan
Bahan –bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tomat
varietas commune, daun jambu biji merah, alkohol 96%, tissue, aquades,
kertas saringWhatman no.1.
15
C. Variabel dan Parameter Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah panjang tunas, berat segar , berat kering,
kandungan air relatif, kandungan klorofil dan rasio tunas akar. Parameter
penelitian ini adalah nilai tengah (µ) semua variabel pertumbuhan kecambah.
D. Rancangan Percobaan
Percobaan dilaksanakan dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan eksrak
air daun segar dan daun kering jambu biji merah sebagai faktor utama yang
terdiri dari 3 taraf konsentrasi : 0%(kontrol), 1%, dan 3% dengan 5 perlakuan
dan 5 ulangan. Notasi perlakuan dan ulangan ditunjukan pada Tabel 1.
Tabel 1. Notasi perlakuan dan ulangan
Ulangan Konsentrasi ekstrak daun jambu biji
Kontrol Daun segar Daun kering
0% 1% 3% 1% 3%
1 K0U1 K1U1 K2U1 K3U1 K4U1
2 K0U2 K1U2 K2U2 K3U2 K4U2
3 K0U3 K1U3 K2U3 K3U3 K4U3
4 K0U4 K1U4 K2U4 K3U4 K4U4
5 K0U5 K1U5 K2U5 K3U5 K4U5
Keterangan :
K0-K4 = Konsentrasi ekstrak daun jambu biji merah
U1-U5 = Ulangan
16
E. Cara Kerja
1. Pembuatan Ekstrak Daun Segar Jambu Biji Merah
Pembuatan ekstrak daun segar mengikuti jurnal acuan dari Pina et al.
(2009), yaitu dengan mengumpulkan daun jambu biji merah dari lapangan
sebanyak 50 gram lalu dicuci hingga bersih kemudian ditiriskan.
Selanjutnya daun jambu biji merah dicampurkan dengan 1000 ml aquades
kemudian di blender sampai halus lalu didiamkan selama 24 jam dan
disaring dengan kertas saring Whatman no. 1. Larutan stok yang telah
didapatkan kemudian diencerkan dengan masing-masing konsentrasi 0%
v/v, 1% v/v, dan 3% v/v.
Tabel 2. Pengenceran ekstrak daun segar
Konsentrasi
(v/v)
Jumlah ekstrak
(ml)
Volume aquades (ml)
0% 0 100
1% 1 99
3% 3 97
2. Pembuatan Ekstrak Daun Kering Jambu Biji Merah
Pembuatan ekstrak daun kering jambu biji merah mengikuti jurnal acuan
dari Pina et al. (2009) yaitu dengan mengumpulkan daun jambu biji merah
dari lapangan secukupnya lalu dikering-anginkan. Selanjutnya daun jambu
biji merah yang telah kering diblender sampai halus lalu diayak dan diambil
bubuk halusnya. Bubuk daun jambu biji merah yang telah didapatkan lalu
17
diambil sebanyak 1 gram dan 3 gram lalu dilarutkan ke dalam 10 ml air dan
diinkubasi selama 24 jam. Larutan kemudian disaring dengan kertas
Whatman no. 1 dan didapatkan ekstrak daun kering jambu biji merah
dengan konsentrasi 1% b/v dan 3% b/v.
Tabel 3. Pelarutan bubuk daun kering
Konsentrasi
(b/v)
Jumlah bubuk
(gr)
Volume aquades (ml)
1% 1 100
3% 3 100
3. Studi Perkecambahan Benih Tomat
Benih tomat yang akan digunakan dalam penelitian ini diseleksi terlebih
dahulu dengan cara merendam benih selama 15 menit menggunakan
aquades. Benih yang tenggelam diambil untuk kemudian dikecambahkan,
sedangkan benih yang mengapung dibuang. Benih yang telah dipilih
kemudian direndam dalam ekstrak daun kering jambu biji dengan
konsentrasi 1% b/v, 3% b/v, ektrak daun segar jambu biji dengan
konsentrasi 1% b/v, 3% b/v, dan kontrol (0% v/v) selama 24 jam agar
ekstrak dapat diserap oleh benih. Benih tomat yang telah direndam lalu
diletakkan ke dalam 5 nampan plastik yang sebelumnya telahdilapisi kapas
yang dibasahi dengan aquades. Masing-masing nampan diisi dengan 100
butir benih dan diletakkan menyebar. Benih yang telah diletakkan di
nampan plastik kemudian dikecambahkan.
18
Tata letak nampan dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 3. Tata letak benih tomat yang akan dikecambahkan dalam
nampan
4. Studi Pertumbuhan Kecambah
Wadah yang digunakan untuk pertumbuhan kecambah adalah gelas plastik.
Sebelum digunakan gelas plastik sudah dicuci bersih dan dilap sampai
kering menggunakan tissue. Gelas plastik yang digunakan sebayak 25 buah.
Benih yang sebelumnya telah dikecambahkan di dalam nampan dipindahkan
ke dalam gelas plastik yang telah dilapisi dengan tissue dan dibasahi dengan
aquadest. Benih yang telah dikecambahkan dipilih sebanyak satu kecambah
untuk diamati pertumbuhannya. Masing-masing gelas plastik yang telah
diisi dengan satu kecambah kemudian diberi label dengan notasi perlakuan
dan ulangan. Masing-masing perlakuan diberi ekstrak air daun jambu
sebanyak 10 ml.
Konsentrasi
3% v/v (ekstrak
daun segar)
Konsentrasi
1% v/v (ekstrak
daun segar)
Konsentrasi
0% v/v (kontrol)
Konsentrasi
3% b/v (ekstrak
daun kering)
Konsentrasi
1% b/v (ekstrak
daun kering)
19
Tata letak satuan percobaan setelah pengacakan dapat dilihat pada gambar
di bawah ini :
Gambar 4. Tata letak satuan percobaan setelah pengacakan
Keterangan :
K = Perlakuan
U = Ulangan
K1U1
K0U3 K1U2 K4U4 K2U4
K0U1 K1U5 K2U3
U3
K1U4 K3U3
K2U4 K3U1 K0U2 K2U5 K0U5
K4U3 K2U1 K4U1 K3U5 K4U5
K3U4 K4U2 K3U2 K1U3 K0U4
20
F. Pengamatan
1. Daya Kecambah
Menurut Sutopo (2002) daya kecambah dapat dihitung dengan rumus
berikut ini :
Daya Kecambah = 𝑛
𝑁× 100%
Keterangan :
n = jumlah benih yang berkecambah
N = Jumlah benih yang diuji
2. Panjang Tunas
Panjang tunas diukur dari pangkal batang sampai ujung tanaman dengan
menggunakan mistar atau penggaris dalam satuan cm. Pengukuran
dilakukan setelah tujuh hari penanaman
.
3. Pengukuran Berat Segar
Pengukuran berat segar dilakukan setelah tujuh hari penanaman. Caranya
adalah dengan menimbang akar, tunas, dan kecambah menggunakan neraca
digital. Berat segar dinyatakan dalam satuan milligram.
21
4. Pengukuran Berat Kering
Setelah mengukur berat segar tanaman tomat, kemudian dikeringkan
menggunakan oven selama 2 jam pada suhu 130ºC untuk menghilangkan
kadar air. Kemudian ditimbang kembali menggunakan timbangan digital
sebagai berat kering dan dinyatakan dalam satuan milligram.
5. Rasio Tunas Akar
Rasio tunas akar merupakan perbandingan tunas dan akar. Menghitung rasio
tunas akar dapat dilakukan denganrumus berikut :
Rasio tunas akar = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑎𝑠
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑟
Rasio tunas akar dinyatakan dalam satuan milligram.
6. Kadar Air Relatif
Kadar air relatif kecambah di tentukan Menurut Yamasaki dan Dillenburg
(1999) dengan rumus :
Kadar Air Relatif =𝑀1−𝑀2
𝑀1 × 100%
Keterangan
M1 = Berat Segar
M2 = BeratKering
Kadar air relatif dinyatakan dalam satuan milligram.
22
7. Kandungan Klorofil
Kandungan klorofil ditentukan menurut Miazek (2002). Caranya dengan
mengambil 0,1 gram daun kecambah tomat dan digerus sampai halus
dengan menggunakan mortar dan alu, lalu ditambahkan 10 ml etanol 95%.
Ekstrak dituang ke dalam tabung reaksi. Ekstrak diukur absorbansinya pada
panjang gelombang 648 dan 664 nm. Kandungan klorofil dinyatakan dalam
miligram per gram jaringan dan dihitung dalam persamaan berikut :
Chla = 13.36 A664 – 5.19 A648 (v/w×1000)
Chlb = 27.43 A648 - 8.12 A664 (v/w×1000)
Chl total = 22.24 A648 – 5.24 A664 (v/w×1000)
Keterangan :
Clha = klorofil a
Clhb = klorofil b
A664 = absorbansi pada panjang gelombang 664 nm
A648 = absorbansi pada panjang gelomabang 648 nm
G. Analisis Data
Homogenitas ragam ditentukan dengan Uji Levene pada taraf nyata 5%.
Analisis ragam dan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dilakukan pada taraf nyata
5%. Hubungan antara konsentrasi ekstrak air daun jambu biji merah dengan
variabel pertumbuhan ditentukan berdasarkan regresilinear, dengan keeratan
hubungan didasarkan kepada nilai koefisien korelasi atau r.
39
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Terdapat perbedaan karakteristik alelopati antara ekstrak daun segar dan kering
jambu biji merah (Psidium guajava L.) terhadap perkecambahan dan
pertumbuhan kecambah tomat (Solanum lycopersicum L. var. commune).
Ekstrak daun kering khususnya pada konsentrasi 3% diketahui lebih bersifat
alelopati terhadap panjang tunas, berat segar, berat kering, serta sedikit
menghambat perkecambahan dan meningkatkan rasio tunas akar kecambah
tomat dibandingkan dengan ekstrak daun segar.
B. Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diperoleh, maka pada pada
penelitian selanjutnya disarankan untuk menguji ekstrak daun jambu biji
terhadap pertumbuhan dan perkecambahan tanaman komoditas yang lain.
40
DAFTAR PUSTAKA
Anggrani, S. 2010. Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet Ekstrak Daun
Jambu Biji (Psidium guajava L) dengan Bahan Penghancur Sodium Starch
Glycolate dan Bahan Pengisi Manitol. Skripsi.
Cahyono, B. 2008. Tomat Usaha Tani dan Penanganan Pasca Panen. Kanisius.
Yogyakarta.
Cahyono, B. 2010. Sukses Budidaya Jambu Biji di Pekarangan dan Perkebunan.
Andi. Yogyakarta.
Chapla, T. E. and J. B. Campos. 2010. Allelopathic Evidence in Exotic Guava
(Psidium guajava L.). Brazilian Archives of Biology and Technology. Vol.
53(6).
Djafaruddin. 2004. Dasar-dasar Pengendalian Penyakit Tanaman. Bumi Aksara.
Jakarta.
Einhellig, F. A. 1995. Allelopathy : Current Status and Future Goals. In : Inderjit,
K. M. M. Dakhsini , F. A. Einhellig (eds). Allelopathy, Orgnism, Processes,
and Applications. American Chemical Society.Washington DC.
Ghorbani, M., A. Gran, A. Zolfaghry. 2011. Studi Tentang Allelopati Potensial di
Tiga Spesies Glaucium Mill pada Sinapsis arvensis L.. Iranian Jurnal of
Plant Physiology. Vol. 2(1): 321-324.
Kawawa, R. C. A., F. N. Muyekho, J. F. Obiri, H. Agevi, and L. Obiet. 2016. The
Allelopathic Impact of Psidium guajava L. Leaf Exracts on the Germination
and Growth of Cassia occidentalis L. seeds. Journal of Agriculture and
Veterinary Science. Vol. 9.
41
Kawawa, R. C. A., J. F. Obiri, and F. N. Muyekho. 2016. The Role of Psidium
guajava L., Seed Bank Asa Strategy for its Succesful Invasion of Kakamega
Rain forrest, Western Kenya. Asian Journal of Basic and Applied Sciences.
Vol. 3(2): 1-6.
Khan, R. A., Iqbal, K., A. Hussain, and S. Azeem. 2014. International Journal of
Environment. International Journal Environment. Vol 1: 264-274.
Marpaung, Y. A. B.dan A. Hartana. 2014. Status Taksonomi Psidium cujavanis
Burm. F. Floribunda. Vol. 5(1): 1-10.
Miazek, K. 2002. Chlorophyll Extraction from Harvested Plant Material.
Supervissor. Prof. Dr. Ha. Inz. Stanslaw Lekadowicz.
Mulianto. 2011. Buah dan Sayur untuk Terapi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Nurazizah, N. 2008. Isolasi dan Identifikasi Jamur Endofit dari Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) sebagai Anti Bakteri dari Bakteri E. coli dan
Staphylococus aureus. UIN. Malang.
Parimin. 2005. Jambu Biji, Budi Daya, dan Ragam Pemanfaatannya. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Pina, G. O., F. Borghetti, C. E. S. Silveira, L. A. R. Pereira. 2009. Effects of
Eugenia dysentrica Leaf Extracts on the Growth of Sesame and Radish.
Allelopathy Journal. Vol. 23(2).
Purwati, E. dan Khairunisa. 2007. Budidaya Tomat Dataran Rendah dengan
Varietas Unggul serta Tahan Hama dan Penyakit. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Sagala, A. 2009. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tomat (Solanum
lycopersicum Mill.) dengan Pemberian Unsur Hara Makro-Mikro dan
Blotong. Usu Repository.
Scepanovic, M., N. Novak, K. Baric, et al. 2007. Allelopathic Effect of Two
Wood Species, Abutilon theopharasti Med, and Datura stramonium L. on
Germination and Early Growth of Corn. Agronomski Glasnik. Vol. 6: 459-
472.
42
Siddiqui, S., Bhardwaj, S., Khan, SS, dan Meghvanshi, MK. 2009. Alelopati
Pengaruh Konsentrasi Berbeda dari Ekstrak Air dari Prosopsis juliflora
Daun pada Perbenihan Benih dan Radikula Panjang Gandum (Triticum
aestivum Var-Lok-1), AmericanEurasian Jurnal Penelitian Ilmiah. Vol.
4(2): 81-84.
Singh, H. P., D. R. Batish, S. Kaur, and R. K. Kohli. 2003. Phytotoxic
Interference of Ageratum conzoides with Wheat (Triticum aestivum). J.
Agron. Crop Sci. Vol. 189(5): 341-346.
(USDA) United States Department of Agriculture. Natural Resources
Conservation Service. 2018.
Venant, N. 2004. Antioxidant Power of Phytochemicals from Psidium guajava
Leaf. J. Zhejiang Univ. Vol. 5(6): 676-683.
Wijayanti, E., dan D.S. Anas. 2013. Pertumbuhan Dua Varietas Tomat
(Lycopersicum esculentum Mill) Secara Hidroponik dengan Beberapa
Komposisi Media Tanam. Bul. Agroharti. Vol. 1(1): 104-112.
Winarti, S. 2010. Makanan Fungsional. Graha Ilmu. Surabaya.
Yamasaki, S. dan L. R. Dillenburg. 1999. Meansurement of Leaf Relative Content
in Araucaria Angustifolia Revista Brarileira De Fisiologis Fegetal. Vol.
11(2).
Yarnia, M., B. Khorshidi, dan M.T.E. Farajzadeh. 2009. Efek Alelopati Ekstrak
Sorgum pada Benih Amaranthus retroflexus Perkecambahan dan
Pertumbuhan. Jurnal of Food. Agriculture dan Lingkungan. Vol. 7(33):
770-774.
Zulkarnain. 2009. Dasar-dasar Hortikultural. Bumi Aksara. Jakarta.