16
PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 BINTAN KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Oleh RAHMAT AKBAR SALIM NIM. 100388201211 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2016. 8. 4. · ABSTRAK RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2016. 8. 4. · ABSTRAK RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan

PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN METODE

PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS

EKSPOSISI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 2 BINTAN KECAMATAN BINTAN TIMUR

KABUPATEN BINTAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

ARTIKEL E-JOURNAL

diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

Oleh

RAHMAT AKBAR SALIM

NIM. 100388201211

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016

Page 2: PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2016. 8. 4. · ABSTRAK RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan
Page 3: PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2016. 8. 4. · ABSTRAK RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan
Page 4: PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2016. 8. 4. · ABSTRAK RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan

ABSTRAK

RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan Metode Diskusi

dengan Metode Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi

Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan Kecamatan Bintan

Timur Kabupaten Bintan Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim

Raja Ali Haji, Pembimbing I : Dra. Hj. Isnaini Leo Shanty, M.Pd., Pembimbing II

: Drs. H. Said Barakbah Ali, M.M.

Kata kunci : Perbandingan Metode Diskusi, Pemecahan Masalah, Menulis

Teks Eksposisi.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebanyakan dari siswa mereka masih

kurang memahami atau bahkan kesulitan dalam menuliskan teks eksposisi sesuai

dengan struktur teks eksposisi, kesesuaian antara judul, tema dan isi kurang tepat

dan menuangkan ide atau pendapat kedalam tulisan masih kurang serta penulisan

masih banyak kesalahan. Maka peneliti ingin lebih dalam lagi mengetahui metode

apa yang paling tepat dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Salah satu

upaya yang penulis kemukakan dalam menulis teks eksposisi adalah dengan cara

membandingkan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah.

Metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru

memberi suatu persoalan atau masalah kepada murid, dan para murid diberi

kesempatan secara bersama-sama untuk memecahkan masalah itu dengan teman-

temannya. Metode pemecahan masalah adalah suatu metode mengajar dengan

cara siswa dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkannya berdasarkan

data atau informasi yang akurat sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Tujuan

yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

hasil perbandingan nilai siswa dan metode apa yang lebih tepat digunakan dalam

menulis teks eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2

Bintan Tahun Ajaran 2015/2016.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik eksperimen dimana eksperimen I

yaitu kelas VII E menggunakan metode diskusi sedangkan eksperimen II yaitu

kelas VII F menggunakan metode pemecahan masalah. Instrumen penelitian yang

berupa tes esai. Dengan bobot nilai disesuaikan dengan aspek dan kriteria. Tes

yang diberikan adalah menuliskan sebuah teks eksposisi dengan menggunakan

struktur yang tepat dengan tema lingkungan.

Hasil penelitian ini berdasarkan pengolahan dan analisis data

menunjukkan Thitung > dari Ttabel ( 2,8799 > 1,991 ), maka Ha diterima dapat

disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar menggunakan metode diskusi

dengan metode pemecahan masalah. Hasil nilai siswa kelas VII E yang

menggunakan metode diskusi lebih tinggi dengan nilai rata-rata 75,95 dan siswa

kelas VII F yang menggunakan metode pemecahan masalah dengan rata-rata nilai

70,62.

Page 5: PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2016. 8. 4. · ABSTRAK RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan

ABSTRACT

RAHMATAKBARSALIM. (2016). Comparison of Implementation Method

Discussion of the Problem Solving Methods in Learning Writing Text Exposition

Seventh Grade Students of Junior High School 2 Bintan District of East Bintan

Bintan regency in the academic year 2015/2016. Education Department of

Indonesian Language and Literature Teaching and Education Faculty of Maritime

University of Raja Ali Haji, Supervisor I: Dra. Hj. Isnaini Leo Shanty, M.Pd.,

Supervisor II: Drs. H. Said Barakbah Ali, M.M.

Keywords: Comparison Method Discussion, Problem Solving Method, Writing

Text Exposition.

This research is motivated by the majority of their students still lack

understanding or even difficulty in writing the text according to the text structure

exposition exposition, concordance between the title, theme and content are less

precise and ideas or opinions into writing is still lacking, and the writing is still a

lot of mistakes. The researchers wanted deeper knowing what the most

appropriate method of learning to write text exposition. One of the measures put

forward in the written text author exposition is by comparing the method of

discussion with problem solving methods.

Discussion method is a method of teaching where the teacher gives an

issue or problem to students, and the students were given the opportunity together

to solve the problem with his friends. Problem solving method is a method of

teaching by means of student faced with a problem that must be solved based on

data or information that is accurate so as to get a conclusions. Objectives to be

achieved by the authors of this research was to determine students' grades

comparative results and what method is more appropriate to use in writing the text

exposition class VII Junior High School 2 Bintan Academic Year 2015/2016.

The method used in this research is the experimental method. A research

technique used is the technique of experiment where I experiment is class VII E

using the method of discussion while the experiment II is class VII F using

methods of problem solving. The research instrument in the form of an essay test.

With a weight value adjusted to the aspects and criteria. Tests were given was to

write an exposition of the text by using the right structure with an environmental

theme.

The results of this study based on data processing and analysis of data

showed Thitung> of Ttabel (2.8799> 1.991), so Ha is received it can be concluded

that there are differences in learning outcomes using the method of discussion

with problem solving methods. The results of the class VII E using the method of

discussion is higher with average values of 75.95 and class VII F using the

method of problem solving with an average value of 70.62.

Page 6: PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2016. 8. 4. · ABSTRAK RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan

1. Pendahuluan

Dalam berkomunikasi dengan lawan bicara memerlukan bahasa

yang baik dan sopan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menerima

maupun menyampaikan informasi tersebut karena keduanya saling

membutuhkan antara manusia satu dengan yang lainnya. Sesungguhnya

manusia merupakan makhluk sosial yang tidak luput dari bantuan orang

lain.

Metode Pembelajaran adalah seperangkat komponen yang telah

dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran (Riyanto,

2002: 32). Bisa dikatakan juga bahwa kebanyakan siswa juga masih

merasa kesulitan dalam merangkai kata-kata untuk dijadikan sebuah

kalimat yang disesuaikan dengan topik yang telah Bapak, Ibu gurunya

berikan. Hal ini disebabkan karena kurangnya minat belajar siswa dan

sedikitnya pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.

Seorang guru memiliki peranan penting dalam membantu

mewujudkan pencapaian prestasi, moral, bahkan minat menulis yang baik

oleh siswa tersebut. Dalam pembelajaran kurikulum 2013 dalam

kompetesi dasar bahasa indonesia kelas VII yang secara keseluruhan

berbasis pada teks, diantaranya adalah menulis teks eksposisi dengan

indikator siswa mengetahui dan memahami langkah-langkah dalam

mengurutkan atau menyususn teks eksposisi sesuai struktur teks eksposisi.

Kebanyakan dari siswa mereka masih kurang memahami atau bahkan

kesulitan dalam menuliskan teks eksposisi sesuai dengan struktur teks

eksposisi, kesesuaian antara judul, tema dan isi kurang tepat dan

menuangkan ide atau pendapat kedalam tulisan masih kurang serta

penulisan masih banyak kesalahan. Maka peneliti ingin lebih dalam lagi

mengetahui metode apa yang paling tepat dalam pembelajaran menulis

teks eksposisi.

Oleh karena itu alasan penulis menggunakan perbandingan

penerapan metode diskusi dengan pemecahan masalah adalah untuk

mengetahui metode mana yang lebih efektif dalam pembelajaran menulis

teks eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan

Tahun Pelajaran 2015-2016.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin lebih lanjut

meneliti tentang “Perbandingan Penerapan Metode Diskusi dengan

Metode Pemecahan Masalah dalam pembelajaran Menulis Teks Eksposisi

siswa Kelas VII Sekolah Menegah Pertama Negeri 2 Bintan Tahun

Pelajaran 2015/2016”.

Page 7: PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2016. 8. 4. · ABSTRAK RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang diterapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2012: 61). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga

objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar

jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi

seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu.

Berdasarkan definisi di atas, populasi merupakan objek atau subjek

yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang

berkaitan dengan masalah dalam penelitian, maka yang menjadi

populasi dalam penelitian ini ada 6 lokal untuk siswa kelas VII

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan dengan jumlah 245 siswa.

b. Dalam kegiatan penelitian, untuk menjangkau keseluruhan objek

dalam hal ini tidak dilakukan. Untuk itu perlu digunakan teknik

sampling. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik klaster (cluster sampling). Menurut Sugiyono (2012: 65)

cluster sampling adalah teknik yang digunakan untuk menentukan

sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.

Maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah

ditetapkan. Berdasarkan teknik klaster (cluster sampling) maka peneliti

mengambil kelas VII E dan VII F untuk dijadikan sampel dalam

penelitian ini. Alasan peneliti memilih kelas tersebut karena

kemampuan menulis kedua kelas tersebut tidak jauh berbeda atau

setara dan jumlah kelas sama, berdasarkan hasil data dan nilai yang

diperoleh dari guru mata pelajaran bahasa indonesia. Adapun

keseluruhan jumlah siswanya adalah 80 siswa.

3. Tempat penelitian Waktu Penelitian

Ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan, yang

beralamat di Jalan Semen Tekojo Kijang. Penelitian ini dilakukan pada

semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016, yang dilakukan tiga bulan, di

September-November-Desember. Diawali dengan kegiatan observasi

sebagai penjajakan untuk memperoleh informasi dan gambaran terhadap

permasalahan di kelas yang akan diteliti sebagai data awal untuk penelitian

berikutnya.

Page 8: PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2016. 8. 4. · ABSTRAK RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan

4. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:109) menambahkan penelitian

eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendalikan. Peneliti berusaha menunjukkan perbandingan

penerapan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah dalam

pembelajaran menulis teks eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah

Pertama Negeri 2 Bintan tahun pelajaran 2015/2016.

5. Teknik Penelitian

Berdasarkan penggunaan metode penelitian eksperimen, maka

peneliti menggunakan metode (the static group pretest-posttest) dalam

penelitian ini. Menurut Sukmadinata (2010: 209) memaparkan bahwa

metode (the static group pretest-posttest), desain pretest-posttest

kelompok statis ini adalah satu kelompok tetapi dalam model ini ada dua

kelompok yang diberi perlakuan yang berbeda dalam rumpun yang sejenis.

Penelitian ini menggunakan teknik tes awal (pretest) dan tes akhir

(posttest) bermaksud untuk mengetahui perbedaan hasil belajar menulis

teks eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan

sebelum dan sesudah menggunakan metode diskusi dengan metode

pemecahan masalah.

Penelitian ini mempunyai 2 group yang sama-sama diberikan

perlakuan dengan metode yang berbeda. Peneliti mengambil kelas VII E

dan VII F untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Alasan peneliti

memilih kelas tersebut karena kemampuan menulis kedua kelas tersebut

tidak jauh berbeda atau setara dan jumlah kelas sama, berdasarkan hasil

data dan nilai yang diperoleh dari guru mata pelajaran bahasa indonesia.

Adapun dalam proses pelaksanaannya kelas VII E menggunakan metode

diskusi dan kelas VII F menggunakan metode pemecahan masalah.

6. Variabel dan Teknik Penelitian

- Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas

Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah metode diskusi dengan

metode pemecahan masalah.

b. Variabel Terikat

Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah pembelajaran menulis

teks eksposisi. Dengan data ini dapat diketahui seberapa jauh keberhasilan

penggunaan masing-masing metode mengajar pada kedua kelas.

Page 9: PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2016. 8. 4. · ABSTRAK RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan

Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, digunakan teknik-

teknik sebagai berikut:

- Tes

Dalam penelitian ini teknik yang dipakai sebagai instrumen

pengumpulan data adalah tes. Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan

cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2006: 53). Menurut

Mulyatiningsih (2012: 25) tes merupakan metode pengumpulan data peneliti

yang berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang.

Langkah-langkah dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Tes awal (pretest)

Tes awal dilakukan untuk mengetahui skor keterampilan menulis teks

eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan tanpa

menggunakan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah

2. Tes akhir (Posttest)

Tes akhir dilakukan untuk mengetahui skor keterampilan menulis teks

eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan

menggunakan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah

3. Tes akan dianalisis pada teknis analisis data

4. Membandingkan tes awal dan tes akhir dalam menulis teks eksposisi

tanpa menggunakan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah

dan sesudah menggunakan kedua metode tersebut

5. Memberikan tafsiran atau interpretasi makna hasil pengujian statistic

perbandingan menulis teks eksposisi tanpa menggunakan metode diskusi

dengan metode pemecahan masalah dan sesudah menggunakan kedua

metode tersebut

7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan

kelas ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitaif. Analisis data

ini dilakukan peneliti sendiri berdasarkan dari data yang terkumpul.

Teknik analisis data kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk

menganalisis data-data yang berupa proses kegiatan pembelajaran.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam deskriptif kuantitatif adalah

sebagai berikut.

1. Menganalisa data penelitian berupa hasil tes tulisan siswa

2. Perbandingan antardata, yaitu membandingkan data-data dari setiap

informasi yang diperoleh untuk memudahkan dalam mengklasifikasi

data yang sama.

3. Kategorisasi, yaitu mengelompokkan data-data ke dalam kategori

tertentu.

4. Penyajian data dalam bentuk tabel dan diagram.

5. Menarik kesimpulan secara induktif, yaitu data yang sudah

dikelompokkan dibuat penafsiran sehingga dapat diperoleh simpulan.

Page 10: PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2016. 8. 4. · ABSTRAK RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan

8. Uji persyaratan analisis

- Uji Normalitas

- Uji Homogenitas

- Uji Hipotesis

9. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena

alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2011: 148). Instrumen

penelitian ini berupa tes yang berbentuk esai yaitu menulis teks eksposisi

yang diberikan kepada siswa. Tes dilakukan untuk mengetahui nilai

keterampilan siswa dalam menulis teks eksposisi sebelum dan sesudah

menggunakan metode. Tes dilakukan sebanyak dua kali. Tes yang pertama

diberikan sebagai tes awal (pretest) bertujuan untuk mengetahui nilai

keterampilan siswa dalam menulis teks eksposisi sebelum menggunakan

metode. Tes yang kedua diberikan sebagai tes akhir (posttest) yang

bertujuan untuk mengetahui nilai keterampilan menulis teks eksposisi

siswa setelah diberi perlakuan menggunakan metode diskusi dan metode

pemecahan masalah.

10. Hasil Penelitian

a. Penyajian Hasil Tes Menulis Teks Eksposisi pretest Kelas VII E

Berdasarkan tabel 4.2, maka siswa yang memperoleh nilai sangat

baik berjumlah 5 siswa, nilai baik berjumlah 13 siswa, nilai cukup

berjumlah 17 siswa dan nilai kurang berjumlah 5 siswa.

b. Penyajian Hasil Tes Menulis Teks Eksposisi pretest Kelas VII F

Berdasarkan tabel 4.3, maka siswa yang memperoleh nilai sangat

baik berjumlah 1 siswa, nilai baik berjumlah 8 siswa, nilai cukup

berjumlah 20 siswa dan nilai kurang berjumlah 11 siswa.

c. Penyajian Hasil Tes Menulis Teks Eksposisi posttest Kelas VII E

Berdasarkan tabel 4.4, maka siswa yang memperoleh nilai sangat

baik berjumlah 12 siswa, nilai baik berjumlah 22 siswa dan nilai cukup

berjumlah 6 siswa. Ada peningkatan nilai setelah menggunakan metode

diskusi.

d. Penyajian Hasil Tes Menulis Teks Eksposisi posttest Kelas VII F

Berdasarkan tabel 4.5, maka siswa yang memperoleh nilai sangat

baik berjumlah 5 siswa, nilai baik berjumlah 26 siswa dan nilai cukup

berjumlah 9 siswa. Ada peningkatan nilai setelah menggunakan metode

pemecahan masalah.

e. Hasil Data Penelitian

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai hasil postest

siswa pada kelas VII E lebih tinggi dari pada kelas VII F. Rata-rata

posttest siswa pada kelompok VII E mencapai 75,95 sedangkan rata-rata

posttest siswa pada kelas VII F mencapai 70,62. Hal ini menunjukkan ada

perbedaan hasil belajar pada siswa kelas VII E dan VII F dalam

pembelajaran menulis teks eksposisi

Page 11: PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2016. 8. 4. · ABSTRAK RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan

Berdasarkan diagram batang menunjukkan bahwa rata-rata hasil

posttest kelas VII E lebih tinggi daripada posttest kelas VII F Sehingga

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan di kelas VII E

memberikan efek yang teramati melalui hasil posttest tersebut.

Berdasarkan data yang diperoleh, terlihat kemampuan menulis teks

eksposisi siswa kelas VII E mendapatkan hasil lebih tinggi. Hal ini dapat

dilihat pada nilai posttest yang telah dilakukan. Hasil posttest

menunjukkan bahwa rata-rata nilai sudah mengalami peningkatan. Hasil

belajar dapat ditingkatkan melalui metode pembelajaran, asalkan siswa

benar-benar berperan aktif di dalam pembelajaran. Sehingga pemilihan

metode menjadi salah satu faktor penting yang harus diperhitungkan

selama proses pembelajaran.

f. Penyajian Hasil Data Pretest Siswa Kelas VII E Dan VII F

Menulis Teks Eksposisi Sebelum Menggunakan Metode Diskusi

Berdasarkan Tabel 5.1 pada kelas VII E X²hitung = 0,669633 <

X²tabel =11.070 dan data berdistribusi nornal sedangkan pada kelas VII F

X²hitung = 0,640884< X²tabel =11,070 dan data berdistribusi normal.

(lampiran 14 dan 16)

Berdasarkan Tabel 5.2, bahwa pada kelas VII E diperoleh rata-

rata hasil pre-test mencapai 67,850 sedangkan kelas VII F lebih rendah

yaitu 61,500. ( lampiran 22 )

g. Penyajian Hasil Data Postest Siswa Kelas VII E Dan VII F

Menulis Teks Eksposisi Sesudah Menggunakan Metode Diskusi

Berdasarkan Tabel 5.3 hasil perhitungan, untuk kelas VII E X2

hitung

= 0.138264 dan α = 5% dan dk = 6-1= 5 dan daftar chi kuadrat didapat

X2

tabel = 11.070. Aturan untuk menguji adalah terima Ho jika X2

hitung <

X2

tabel, maka kelas VII E berdistribusi normal. Kelas VII F diperoleh

X2

hitung = 0.381029 dan α = 5% dan dk = 6-1 = 5 dan chi kuadrat didapat

X2

tabel = 11.070. Aturan untuk menguji adalah terima Ho jika X2

hitung <

X2

tabel, maka kelas VII F juga berdristribusi normal.

h. Penyajian Deskriptif Pretest kelas VII E dan VII F menggunakan

SPSS V. 20

Analisis deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini, untuk

mengelompokkan nilai pretest kelas VII E dan VII F dengan

menggunakan program SPSS V.20.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas

VII E adalah 67,850 dan kelas VII F adalah 61,500. Artinya bahwa

kemampuan dari kedua kelas tersebut hampir sama setelah melakukan

kegiatan pretest dalam menulis teks eksposisi.

Page 12: PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2016. 8. 4. · ABSTRAK RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan

i. Penyajian Uji Normalitas Pretest kelas VII E dan VII F

menggunakan SPSS V. 20

Uji normalitas sebagai syarat pengujian hipotesis. Uji normalitas

dilakukan dengan data hasil tes awal pretest menulis teks eksposisi siswa

kelas VII E dan kelas VII F Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan

Tahun Pelajaran 2015/2016.

0,05 (5%). Perhitungan uji normalitas hasil tes awal pretest hasil menulis

teks ekposisi yang terlihat pada kelas VII E nilai significance

Kolomogrof-Smirnova adalah 0,029 dengan jumlah siswa 40 orang,

sedangkan pada kelas VII F nilai significance Kolomogrof-Smirnova

adalah 0,047 dengan jumlah siswa 40 orang. Persyaratan data dikatakan

normal apabila significance Kolomogrof-

j. Penyajian Deskriptif Posttest kelas VII E dan VII F menggunakan

SPSS V. 20

Analisis deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini, untuk

mengelompokkan nilai posttest kelas VII E dan VII F dengan

menggunakan program SPSS V.20.

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas VII E

adalah 75,95 dan kelas VII F adalah 70,625. Artinya bahwa kemampuan

dari kedua kelas tersebut hampir sama dan ada perbedaan antara metode

diskusi dan metode pemecahan masalah setelah melakukan kegiatan

posttest dalam menulis teks eksposisi.

k. Penyajian Uji Normalitas Posttest kelas VII E dan VII F

menggunakan SPSS V. 20

Uji normalitas sebagai syarat pengujian hipotesis. Uji normalitas

dilakukan dengan data hasil tes akhir posttest menulis teks eksposisi siswa

kelas VII E dan kelas VII F Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan

Tahun Pelajaran 2015/2016.

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan taraf signifikan =

0,05 (5%). Perhitungan uji normalitas hasil tes akhir posttest hasil menulis

teks ekposisi yang terlihat pada kelas VII E nilai significance

Kolomogrof-Smirnova

adalah 0,044 dengan jumlah siswa 40 orang,

sedangkan pada kelas VII F nilai significance Kolomogrof-Smirnova

adalah 0,000 dengan jumlah siswa 40 orang. Persyaratan data dikatakan

normal apabila significance Kolomogrof-Smirnova

< = 0,05.

Hasil uji normalitas pada data pada tabel, dapat dilihat bahwa

kelas VII E significance Kolomogrof-Smirnova

adalah 0,044 < =0,05 dan

kelas VII F significance Kolomogrof-Smirnova

adalah 0,000 < =0,05

berdistribusi normal.

Page 13: PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2016. 8. 4. · ABSTRAK RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan

l. Penyajian Uji Homogenitas Posttest kelas VII E dan VII F

menggunakan SPSS V. 20

Uji homogenitas dilakukan untuk mencari varians kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen. Uji homogenitas kedua kelas

dilakukan dengan taraf signifikan = 0,05.

Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas dapat dilihat bahwa

angka signifikan berdasarkan rata-rata (Based on mean) adalah 0,124

berdasarkan median (Based on median) 0,162 berdasarkan median yang

disesuaikan (Based on Median and with adjusted df) 0,162 berdasarkan

potongan rata-rata (Based on trimmed mean) 0,112 maka, diketahui

bahwa data tersebut menunjukkan bahwa H0 diterima karena memperoleh

signifikan < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas ini

mempunyai varians yang sama.

m. Penyajian Uji Hipotesis Postest kelas VII E dan VII F

menggunakan SPSS V. 20

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan antara nilai posttest kelas VII E dan kelas VII F, Uji hipotesis

kedua kelas dilakukan dengan taraf signifikan = 0,05 dengan kriterian

perhitungan thitung > ttabel maka Ha diterima.

Hasil hipotesis diatas dengan taraf signifikan = 0,05 dapat dilihat

pada tabel independent samples test bahwa nilai thitung = 2,879 sedangkan

ttabel 1,991. Kriteria pengujian thitung> ttabel atau kolom signifikansi < 0,05

maka Ha diterima. Hasil perhitungan uji t pada tabel 4. Dapat diketahui

bahwa thitung = 2,879 > ttabel 1,991. Karena Thitung > dari Ttabel ( 2,8799 >

1,991 ), maka Ha diterima dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil

belajar menggunakan metode diskusi dengan metode pemecahan

masalah.

n. Uji Hipotesis

Uji perbedaan dua rata- rata maka digunakan uji – t satu pihak (

pihak kanan).

Karena Thitung > dari Ttabel ( 2,8799 > 1,991 ), maka Ha diterima

dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar menggunakan

metode diskusi dengan metode pemecahan masalah dalam pembelajaran

menulis teks eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama

Negeri 2 Bintan.

Page 14: PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2016. 8. 4. · ABSTRAK RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan

11. Simpulan dan Saran

Penerapan metode diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran

yang dapat diterapkan oleh guru untuk menumbuhkan aktivitas belajar di Sekolah

Menengah Pertama Negeri 2 Bintan. Sebelum metode diskusi diterapkan dalam

pembelajaran bahasa indonesia yaitu menulis teks eksposisi terlebih dahulu

dilakukan pelaksanaan persiapan pembelajaran. Penerapan metode diskusi ini

dapat melibatkan teman-teman untuk bersama-sama mempersiapkan dan

mengawasi jalannya proses diskusi sehingga sesuai dengan tujuan yang

diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan

sebagai berikut :

Pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII Sekolah

Menengah Pertama Negeri 2 Bintan pada kelas VII E (pretest) sebelum

menggunakan metode diskusi dengan hasil penelitian rata-rata nilai 67,85

sedangkan pada kelas VII F (pretest) sebelum menggunakan metode pemecahan

masalah dengan hasil penelitian rata-rata nilai 61,50.

Pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII E Sekolah

Menengah Pertama Negeri 2 Bintan (posttest) sesudah menggunakan metode

diskusi dengan hasil penelitian rata-rata nilai 75,95.

Pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII F Sekolah

Menengah Pertama Negeri 2 Bintan (posttest) sesudah menggunakan metode

pemecahan masalah dengan hasil penelitian rata-rata nilai 70,62.

Ada perbedaan hasil belajar pada siswa kelas VII E (posttest) yang

menggunakan metode diskusi dengan siswa kelas VII F (posttest) yang

menggunakan metode pemecahan masalah dalam pembelajaran menulis teks

eksposisi Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan yang hasil rata-rata nilai

siswa kelas VII E yang menggunakan metode diskusi 75,95 dengan siswa kelas

VII F yang menggunakan metode pemecahan masalah 70,62. Berdasarkan data

uji hipotesis bahwa Thitung > dari Ttabel ( 2,8799 > 1,991 ), maka Ha diterima dapat

disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar menggunakan metode diskusi

dengan metode pemecahan masalah.

6.1 Saran

Berdasarkan penelitian, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:

Pada saat proses pembelajaran guru hendaknya menggunakan metode di

setiap proses pembelajaran. Guru hendaknya menggunakan metode diskusi

sebagai alternatif guna meningkatkan hasil belajar khususnya pada mata pelajaran

bahasa indonesia tentang menulis teks eksposisi. Siswa hendaknya lebih aktif

mengeksplorasi kemampuan dan keterlibatannya dalam pembelajaran untuk

memperoleh nilai yang lebih baik. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan

pertimbangan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,

tidak hanya dalam pembelajaran menulis teks eksposisi akan tetapi dalam

pembelajaran lainnya. Demikianlah simpulan dan saran yang dapat diberikan oleh

peneliti. Semoga penelitian yang sudah dilakukan dan hasil penelitian yang sudah

dipaparkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak, baik bagi peneliti, guru, siswa,

sekolah dan bagi pendidikan indonesia.

Page 15: PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2016. 8. 4. · ABSTRAK RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Majid. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda

Karya.

-------------------. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Renika Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian. Jakarta: Renika Cipta

Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi). Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa.

Jakarta: PT. Indeks.

Hamalik, O. 1999. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Hasibuan, J.J., dan Moedjiono. 2008. Proses Belajar mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Bahasa Indonesia

Wahana Pengetahuan / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi

Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Malik, Abdul dan Shanty, Leo Isnaini. 2003. Kemahiran Menulis. Pekan Baru:

Unri Press.

Marahimin, Ismail. 1994. Menulis Secara Populer. Jakarta: PT. Dunia Pustaka

Jaya.

Pradiyanto, Hendri. 2011. Perbandingan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Dengan Metode Diskusi dan Ceramah Terhadap Hasil Belajar Siswa

Kelas XI SMK Grafika Yasayasan Lektur Lebak Bulus. Jakarta: Tidak

diterbitkan.

Putri Perdana, Mayang. 2014. Pengaruh Metode Problem Solving terhadap hasil

belajar siswa kelas VII MTs. Assyafi’iyah Gondang Pada Materi

Hubungan Sudut Pusat, Panjang Busur, dan Luas Juring dalam

Pemecahan Masalah. Tulungagung: Tidak diterbitkan.

Ramdani, Deden dkk. 2013. Peningkatan Kemampuan Menulis Metode Diskusi

Pada Siswa SMPN Kembayan. Tanjungpurra: Tidak diterbitkan.

Page 16: PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec... · 2016. 8. 4. · ABSTRAK RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan

Riyanto, M. 2002. Pendekatan dan Metode Pembelajaran. Malang: Departement

Penddikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan dasar dan Menengah

Proyek Peningkatan Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP.

Roestiyah, N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Semi, M. Atar. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa

Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algesindo.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sukmadinata, Syaodih Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosda Karya.

Surapranata, Sumarna. 2009. Analisis, Validitas, Reabilitas, dan Interprestasi

Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Suryoubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Sutikno, M. Sobry. 2014. Metode dan Model-model Pembelajaran. Lombok:

Holistica.

Taniredja, Tukiran. 2014. Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif.

Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Percetakan angkasa.

Wulan Sari, Agustin. 2009. Studi Komparasi Antara Metode Diskusi dengan

Metode Role Playing Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran

PKn Kelas VII SMPN 16 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009.

Surakarta: Tidak diterbitkan.

Yamin, Martinis. 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas (Strategi Meningkatkan

Mutu Pembelajaran. Jakarta: Gunung Persada (GP Press).