Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PERBANDINGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN METODE
PEMECAHAN MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS
EKSPOSISI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NEGERI 2 BINTAN KECAMATAN BINTAN TIMUR
KABUPATEN BINTAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
ARTIKEL E-JOURNAL
diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar
Sarjana Pendidikan (S. Pd.)
Oleh
RAHMAT AKBAR SALIM
NIM. 100388201211
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
ABSTRAK
RAHMATAKBARSALIM. (2016). Perbandingan Penerapan Metode Diskusi
dengan Metode Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi
Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan Kecamatan Bintan
Timur Kabupaten Bintan Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurusan Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim
Raja Ali Haji, Pembimbing I : Dra. Hj. Isnaini Leo Shanty, M.Pd., Pembimbing II
: Drs. H. Said Barakbah Ali, M.M.
Kata kunci : Perbandingan Metode Diskusi, Pemecahan Masalah, Menulis
Teks Eksposisi.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebanyakan dari siswa mereka masih
kurang memahami atau bahkan kesulitan dalam menuliskan teks eksposisi sesuai
dengan struktur teks eksposisi, kesesuaian antara judul, tema dan isi kurang tepat
dan menuangkan ide atau pendapat kedalam tulisan masih kurang serta penulisan
masih banyak kesalahan. Maka peneliti ingin lebih dalam lagi mengetahui metode
apa yang paling tepat dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Salah satu
upaya yang penulis kemukakan dalam menulis teks eksposisi adalah dengan cara
membandingkan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah.
Metode diskusi merupakan suatu metode pengajaran yang mana guru
memberi suatu persoalan atau masalah kepada murid, dan para murid diberi
kesempatan secara bersama-sama untuk memecahkan masalah itu dengan teman-
temannya. Metode pemecahan masalah adalah suatu metode mengajar dengan
cara siswa dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkannya berdasarkan
data atau informasi yang akurat sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Tujuan
yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
hasil perbandingan nilai siswa dan metode apa yang lebih tepat digunakan dalam
menulis teks eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Bintan Tahun Ajaran 2015/2016.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik eksperimen dimana eksperimen I
yaitu kelas VII E menggunakan metode diskusi sedangkan eksperimen II yaitu
kelas VII F menggunakan metode pemecahan masalah. Instrumen penelitian yang
berupa tes esai. Dengan bobot nilai disesuaikan dengan aspek dan kriteria. Tes
yang diberikan adalah menuliskan sebuah teks eksposisi dengan menggunakan
struktur yang tepat dengan tema lingkungan.
Hasil penelitian ini berdasarkan pengolahan dan analisis data
menunjukkan Thitung > dari Ttabel ( 2,8799 > 1,991 ), maka Ha diterima dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar menggunakan metode diskusi
dengan metode pemecahan masalah. Hasil nilai siswa kelas VII E yang
menggunakan metode diskusi lebih tinggi dengan nilai rata-rata 75,95 dan siswa
kelas VII F yang menggunakan metode pemecahan masalah dengan rata-rata nilai
70,62.
ABSTRACT
RAHMATAKBARSALIM. (2016). Comparison of Implementation Method
Discussion of the Problem Solving Methods in Learning Writing Text Exposition
Seventh Grade Students of Junior High School 2 Bintan District of East Bintan
Bintan regency in the academic year 2015/2016. Education Department of
Indonesian Language and Literature Teaching and Education Faculty of Maritime
University of Raja Ali Haji, Supervisor I: Dra. Hj. Isnaini Leo Shanty, M.Pd.,
Supervisor II: Drs. H. Said Barakbah Ali, M.M.
Keywords: Comparison Method Discussion, Problem Solving Method, Writing
Text Exposition.
This research is motivated by the majority of their students still lack
understanding or even difficulty in writing the text according to the text structure
exposition exposition, concordance between the title, theme and content are less
precise and ideas or opinions into writing is still lacking, and the writing is still a
lot of mistakes. The researchers wanted deeper knowing what the most
appropriate method of learning to write text exposition. One of the measures put
forward in the written text author exposition is by comparing the method of
discussion with problem solving methods.
Discussion method is a method of teaching where the teacher gives an
issue or problem to students, and the students were given the opportunity together
to solve the problem with his friends. Problem solving method is a method of
teaching by means of student faced with a problem that must be solved based on
data or information that is accurate so as to get a conclusions. Objectives to be
achieved by the authors of this research was to determine students' grades
comparative results and what method is more appropriate to use in writing the text
exposition class VII Junior High School 2 Bintan Academic Year 2015/2016.
The method used in this research is the experimental method. A research
technique used is the technique of experiment where I experiment is class VII E
using the method of discussion while the experiment II is class VII F using
methods of problem solving. The research instrument in the form of an essay test.
With a weight value adjusted to the aspects and criteria. Tests were given was to
write an exposition of the text by using the right structure with an environmental
theme.
The results of this study based on data processing and analysis of data
showed Thitung> of Ttabel (2.8799> 1.991), so Ha is received it can be concluded
that there are differences in learning outcomes using the method of discussion
with problem solving methods. The results of the class VII E using the method of
discussion is higher with average values of 75.95 and class VII F using the
method of problem solving with an average value of 70.62.
1. Pendahuluan
Dalam berkomunikasi dengan lawan bicara memerlukan bahasa
yang baik dan sopan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menerima
maupun menyampaikan informasi tersebut karena keduanya saling
membutuhkan antara manusia satu dengan yang lainnya. Sesungguhnya
manusia merupakan makhluk sosial yang tidak luput dari bantuan orang
lain.
Metode Pembelajaran adalah seperangkat komponen yang telah
dikombinasikan secara optimal untuk kualitas pembelajaran (Riyanto,
2002: 32). Bisa dikatakan juga bahwa kebanyakan siswa juga masih
merasa kesulitan dalam merangkai kata-kata untuk dijadikan sebuah
kalimat yang disesuaikan dengan topik yang telah Bapak, Ibu gurunya
berikan. Hal ini disebabkan karena kurangnya minat belajar siswa dan
sedikitnya pengetahuan yang dimiliki oleh siswa.
Seorang guru memiliki peranan penting dalam membantu
mewujudkan pencapaian prestasi, moral, bahkan minat menulis yang baik
oleh siswa tersebut. Dalam pembelajaran kurikulum 2013 dalam
kompetesi dasar bahasa indonesia kelas VII yang secara keseluruhan
berbasis pada teks, diantaranya adalah menulis teks eksposisi dengan
indikator siswa mengetahui dan memahami langkah-langkah dalam
mengurutkan atau menyususn teks eksposisi sesuai struktur teks eksposisi.
Kebanyakan dari siswa mereka masih kurang memahami atau bahkan
kesulitan dalam menuliskan teks eksposisi sesuai dengan struktur teks
eksposisi, kesesuaian antara judul, tema dan isi kurang tepat dan
menuangkan ide atau pendapat kedalam tulisan masih kurang serta
penulisan masih banyak kesalahan. Maka peneliti ingin lebih dalam lagi
mengetahui metode apa yang paling tepat dalam pembelajaran menulis
teks eksposisi.
Oleh karena itu alasan penulis menggunakan perbandingan
penerapan metode diskusi dengan pemecahan masalah adalah untuk
mengetahui metode mana yang lebih efektif dalam pembelajaran menulis
teks eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan
Tahun Pelajaran 2015-2016.
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin lebih lanjut
meneliti tentang “Perbandingan Penerapan Metode Diskusi dengan
Metode Pemecahan Masalah dalam pembelajaran Menulis Teks Eksposisi
siswa Kelas VII Sekolah Menegah Pertama Negeri 2 Bintan Tahun
Pelajaran 2015/2016”.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang diterapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2012: 61). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga
objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar
jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi
seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu.
Berdasarkan definisi di atas, populasi merupakan objek atau subjek
yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang
berkaitan dengan masalah dalam penelitian, maka yang menjadi
populasi dalam penelitian ini ada 6 lokal untuk siswa kelas VII
Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan dengan jumlah 245 siswa.
b. Dalam kegiatan penelitian, untuk menjangkau keseluruhan objek
dalam hal ini tidak dilakukan. Untuk itu perlu digunakan teknik
sampling. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik klaster (cluster sampling). Menurut Sugiyono (2012: 65)
cluster sampling adalah teknik yang digunakan untuk menentukan
sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.
Maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah
ditetapkan. Berdasarkan teknik klaster (cluster sampling) maka peneliti
mengambil kelas VII E dan VII F untuk dijadikan sampel dalam
penelitian ini. Alasan peneliti memilih kelas tersebut karena
kemampuan menulis kedua kelas tersebut tidak jauh berbeda atau
setara dan jumlah kelas sama, berdasarkan hasil data dan nilai yang
diperoleh dari guru mata pelajaran bahasa indonesia. Adapun
keseluruhan jumlah siswanya adalah 80 siswa.
3. Tempat penelitian Waktu Penelitian
Ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan, yang
beralamat di Jalan Semen Tekojo Kijang. Penelitian ini dilakukan pada
semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016, yang dilakukan tiga bulan, di
September-November-Desember. Diawali dengan kegiatan observasi
sebagai penjajakan untuk memperoleh informasi dan gambaran terhadap
permasalahan di kelas yang akan diteliti sebagai data awal untuk penelitian
berikutnya.
4. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:109) menambahkan penelitian
eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan. Peneliti berusaha menunjukkan perbandingan
penerapan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah dalam
pembelajaran menulis teks eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah
Pertama Negeri 2 Bintan tahun pelajaran 2015/2016.
5. Teknik Penelitian
Berdasarkan penggunaan metode penelitian eksperimen, maka
peneliti menggunakan metode (the static group pretest-posttest) dalam
penelitian ini. Menurut Sukmadinata (2010: 209) memaparkan bahwa
metode (the static group pretest-posttest), desain pretest-posttest
kelompok statis ini adalah satu kelompok tetapi dalam model ini ada dua
kelompok yang diberi perlakuan yang berbeda dalam rumpun yang sejenis.
Penelitian ini menggunakan teknik tes awal (pretest) dan tes akhir
(posttest) bermaksud untuk mengetahui perbedaan hasil belajar menulis
teks eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan
sebelum dan sesudah menggunakan metode diskusi dengan metode
pemecahan masalah.
Penelitian ini mempunyai 2 group yang sama-sama diberikan
perlakuan dengan metode yang berbeda. Peneliti mengambil kelas VII E
dan VII F untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Alasan peneliti
memilih kelas tersebut karena kemampuan menulis kedua kelas tersebut
tidak jauh berbeda atau setara dan jumlah kelas sama, berdasarkan hasil
data dan nilai yang diperoleh dari guru mata pelajaran bahasa indonesia.
Adapun dalam proses pelaksanaannya kelas VII E menggunakan metode
diskusi dan kelas VII F menggunakan metode pemecahan masalah.
6. Variabel dan Teknik Penelitian
- Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah metode diskusi dengan
metode pemecahan masalah.
b. Variabel Terikat
Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah pembelajaran menulis
teks eksposisi. Dengan data ini dapat diketahui seberapa jauh keberhasilan
penggunaan masing-masing metode mengajar pada kedua kelas.
Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, digunakan teknik-
teknik sebagai berikut:
- Tes
Dalam penelitian ini teknik yang dipakai sebagai instrumen
pengumpulan data adalah tes. Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan
cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2006: 53). Menurut
Mulyatiningsih (2012: 25) tes merupakan metode pengumpulan data peneliti
yang berfungsi untuk mengukur kemampuan seseorang.
Langkah-langkah dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Tes awal (pretest)
Tes awal dilakukan untuk mengetahui skor keterampilan menulis teks
eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan tanpa
menggunakan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah
2. Tes akhir (Posttest)
Tes akhir dilakukan untuk mengetahui skor keterampilan menulis teks
eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan
menggunakan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah
3. Tes akan dianalisis pada teknis analisis data
4. Membandingkan tes awal dan tes akhir dalam menulis teks eksposisi
tanpa menggunakan metode diskusi dengan metode pemecahan masalah
dan sesudah menggunakan kedua metode tersebut
5. Memberikan tafsiran atau interpretasi makna hasil pengujian statistic
perbandingan menulis teks eksposisi tanpa menggunakan metode diskusi
dengan metode pemecahan masalah dan sesudah menggunakan kedua
metode tersebut
7. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan
kelas ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitaif. Analisis data
ini dilakukan peneliti sendiri berdasarkan dari data yang terkumpul.
Teknik analisis data kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk
menganalisis data-data yang berupa proses kegiatan pembelajaran.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam deskriptif kuantitatif adalah
sebagai berikut.
1. Menganalisa data penelitian berupa hasil tes tulisan siswa
2. Perbandingan antardata, yaitu membandingkan data-data dari setiap
informasi yang diperoleh untuk memudahkan dalam mengklasifikasi
data yang sama.
3. Kategorisasi, yaitu mengelompokkan data-data ke dalam kategori
tertentu.
4. Penyajian data dalam bentuk tabel dan diagram.
5. Menarik kesimpulan secara induktif, yaitu data yang sudah
dikelompokkan dibuat penafsiran sehingga dapat diperoleh simpulan.
8. Uji persyaratan analisis
- Uji Normalitas
- Uji Homogenitas
- Uji Hipotesis
9. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2011: 148). Instrumen
penelitian ini berupa tes yang berbentuk esai yaitu menulis teks eksposisi
yang diberikan kepada siswa. Tes dilakukan untuk mengetahui nilai
keterampilan siswa dalam menulis teks eksposisi sebelum dan sesudah
menggunakan metode. Tes dilakukan sebanyak dua kali. Tes yang pertama
diberikan sebagai tes awal (pretest) bertujuan untuk mengetahui nilai
keterampilan siswa dalam menulis teks eksposisi sebelum menggunakan
metode. Tes yang kedua diberikan sebagai tes akhir (posttest) yang
bertujuan untuk mengetahui nilai keterampilan menulis teks eksposisi
siswa setelah diberi perlakuan menggunakan metode diskusi dan metode
pemecahan masalah.
10. Hasil Penelitian
a. Penyajian Hasil Tes Menulis Teks Eksposisi pretest Kelas VII E
Berdasarkan tabel 4.2, maka siswa yang memperoleh nilai sangat
baik berjumlah 5 siswa, nilai baik berjumlah 13 siswa, nilai cukup
berjumlah 17 siswa dan nilai kurang berjumlah 5 siswa.
b. Penyajian Hasil Tes Menulis Teks Eksposisi pretest Kelas VII F
Berdasarkan tabel 4.3, maka siswa yang memperoleh nilai sangat
baik berjumlah 1 siswa, nilai baik berjumlah 8 siswa, nilai cukup
berjumlah 20 siswa dan nilai kurang berjumlah 11 siswa.
c. Penyajian Hasil Tes Menulis Teks Eksposisi posttest Kelas VII E
Berdasarkan tabel 4.4, maka siswa yang memperoleh nilai sangat
baik berjumlah 12 siswa, nilai baik berjumlah 22 siswa dan nilai cukup
berjumlah 6 siswa. Ada peningkatan nilai setelah menggunakan metode
diskusi.
d. Penyajian Hasil Tes Menulis Teks Eksposisi posttest Kelas VII F
Berdasarkan tabel 4.5, maka siswa yang memperoleh nilai sangat
baik berjumlah 5 siswa, nilai baik berjumlah 26 siswa dan nilai cukup
berjumlah 9 siswa. Ada peningkatan nilai setelah menggunakan metode
pemecahan masalah.
e. Hasil Data Penelitian
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai hasil postest
siswa pada kelas VII E lebih tinggi dari pada kelas VII F. Rata-rata
posttest siswa pada kelompok VII E mencapai 75,95 sedangkan rata-rata
posttest siswa pada kelas VII F mencapai 70,62. Hal ini menunjukkan ada
perbedaan hasil belajar pada siswa kelas VII E dan VII F dalam
pembelajaran menulis teks eksposisi
Berdasarkan diagram batang menunjukkan bahwa rata-rata hasil
posttest kelas VII E lebih tinggi daripada posttest kelas VII F Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan di kelas VII E
memberikan efek yang teramati melalui hasil posttest tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh, terlihat kemampuan menulis teks
eksposisi siswa kelas VII E mendapatkan hasil lebih tinggi. Hal ini dapat
dilihat pada nilai posttest yang telah dilakukan. Hasil posttest
menunjukkan bahwa rata-rata nilai sudah mengalami peningkatan. Hasil
belajar dapat ditingkatkan melalui metode pembelajaran, asalkan siswa
benar-benar berperan aktif di dalam pembelajaran. Sehingga pemilihan
metode menjadi salah satu faktor penting yang harus diperhitungkan
selama proses pembelajaran.
f. Penyajian Hasil Data Pretest Siswa Kelas VII E Dan VII F
Menulis Teks Eksposisi Sebelum Menggunakan Metode Diskusi
Berdasarkan Tabel 5.1 pada kelas VII E X²hitung = 0,669633 <
X²tabel =11.070 dan data berdistribusi nornal sedangkan pada kelas VII F
X²hitung = 0,640884< X²tabel =11,070 dan data berdistribusi normal.
(lampiran 14 dan 16)
Berdasarkan Tabel 5.2, bahwa pada kelas VII E diperoleh rata-
rata hasil pre-test mencapai 67,850 sedangkan kelas VII F lebih rendah
yaitu 61,500. ( lampiran 22 )
g. Penyajian Hasil Data Postest Siswa Kelas VII E Dan VII F
Menulis Teks Eksposisi Sesudah Menggunakan Metode Diskusi
Berdasarkan Tabel 5.3 hasil perhitungan, untuk kelas VII E X2
hitung
= 0.138264 dan α = 5% dan dk = 6-1= 5 dan daftar chi kuadrat didapat
X2
tabel = 11.070. Aturan untuk menguji adalah terima Ho jika X2
hitung <
X2
tabel, maka kelas VII E berdistribusi normal. Kelas VII F diperoleh
X2
hitung = 0.381029 dan α = 5% dan dk = 6-1 = 5 dan chi kuadrat didapat
X2
tabel = 11.070. Aturan untuk menguji adalah terima Ho jika X2
hitung <
X2
tabel, maka kelas VII F juga berdristribusi normal.
h. Penyajian Deskriptif Pretest kelas VII E dan VII F menggunakan
SPSS V. 20
Analisis deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini, untuk
mengelompokkan nilai pretest kelas VII E dan VII F dengan
menggunakan program SPSS V.20.
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas
VII E adalah 67,850 dan kelas VII F adalah 61,500. Artinya bahwa
kemampuan dari kedua kelas tersebut hampir sama setelah melakukan
kegiatan pretest dalam menulis teks eksposisi.
i. Penyajian Uji Normalitas Pretest kelas VII E dan VII F
menggunakan SPSS V. 20
Uji normalitas sebagai syarat pengujian hipotesis. Uji normalitas
dilakukan dengan data hasil tes awal pretest menulis teks eksposisi siswa
kelas VII E dan kelas VII F Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan
Tahun Pelajaran 2015/2016.
0,05 (5%). Perhitungan uji normalitas hasil tes awal pretest hasil menulis
teks ekposisi yang terlihat pada kelas VII E nilai significance
Kolomogrof-Smirnova adalah 0,029 dengan jumlah siswa 40 orang,
sedangkan pada kelas VII F nilai significance Kolomogrof-Smirnova
adalah 0,047 dengan jumlah siswa 40 orang. Persyaratan data dikatakan
normal apabila significance Kolomogrof-
j. Penyajian Deskriptif Posttest kelas VII E dan VII F menggunakan
SPSS V. 20
Analisis deskriptif yang dilakukan dalam penelitian ini, untuk
mengelompokkan nilai posttest kelas VII E dan VII F dengan
menggunakan program SPSS V.20.
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas VII E
adalah 75,95 dan kelas VII F adalah 70,625. Artinya bahwa kemampuan
dari kedua kelas tersebut hampir sama dan ada perbedaan antara metode
diskusi dan metode pemecahan masalah setelah melakukan kegiatan
posttest dalam menulis teks eksposisi.
k. Penyajian Uji Normalitas Posttest kelas VII E dan VII F
menggunakan SPSS V. 20
Uji normalitas sebagai syarat pengujian hipotesis. Uji normalitas
dilakukan dengan data hasil tes akhir posttest menulis teks eksposisi siswa
kelas VII E dan kelas VII F Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan
Tahun Pelajaran 2015/2016.
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan taraf signifikan =
0,05 (5%). Perhitungan uji normalitas hasil tes akhir posttest hasil menulis
teks ekposisi yang terlihat pada kelas VII E nilai significance
Kolomogrof-Smirnova
adalah 0,044 dengan jumlah siswa 40 orang,
sedangkan pada kelas VII F nilai significance Kolomogrof-Smirnova
adalah 0,000 dengan jumlah siswa 40 orang. Persyaratan data dikatakan
normal apabila significance Kolomogrof-Smirnova
< = 0,05.
Hasil uji normalitas pada data pada tabel, dapat dilihat bahwa
kelas VII E significance Kolomogrof-Smirnova
adalah 0,044 < =0,05 dan
kelas VII F significance Kolomogrof-Smirnova
adalah 0,000 < =0,05
berdistribusi normal.
l. Penyajian Uji Homogenitas Posttest kelas VII E dan VII F
menggunakan SPSS V. 20
Uji homogenitas dilakukan untuk mencari varians kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Uji homogenitas kedua kelas
dilakukan dengan taraf signifikan = 0,05.
Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas dapat dilihat bahwa
angka signifikan berdasarkan rata-rata (Based on mean) adalah 0,124
berdasarkan median (Based on median) 0,162 berdasarkan median yang
disesuaikan (Based on Median and with adjusted df) 0,162 berdasarkan
potongan rata-rata (Based on trimmed mean) 0,112 maka, diketahui
bahwa data tersebut menunjukkan bahwa H0 diterima karena memperoleh
signifikan < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas ini
mempunyai varians yang sama.
m. Penyajian Uji Hipotesis Postest kelas VII E dan VII F
menggunakan SPSS V. 20
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan antara nilai posttest kelas VII E dan kelas VII F, Uji hipotesis
kedua kelas dilakukan dengan taraf signifikan = 0,05 dengan kriterian
perhitungan thitung > ttabel maka Ha diterima.
Hasil hipotesis diatas dengan taraf signifikan = 0,05 dapat dilihat
pada tabel independent samples test bahwa nilai thitung = 2,879 sedangkan
ttabel 1,991. Kriteria pengujian thitung> ttabel atau kolom signifikansi < 0,05
maka Ha diterima. Hasil perhitungan uji t pada tabel 4. Dapat diketahui
bahwa thitung = 2,879 > ttabel 1,991. Karena Thitung > dari Ttabel ( 2,8799 >
1,991 ), maka Ha diterima dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil
belajar menggunakan metode diskusi dengan metode pemecahan
masalah.
n. Uji Hipotesis
Uji perbedaan dua rata- rata maka digunakan uji – t satu pihak (
pihak kanan).
Karena Thitung > dari Ttabel ( 2,8799 > 1,991 ), maka Ha diterima
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar menggunakan
metode diskusi dengan metode pemecahan masalah dalam pembelajaran
menulis teks eksposisi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama
Negeri 2 Bintan.
11. Simpulan dan Saran
Penerapan metode diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran
yang dapat diterapkan oleh guru untuk menumbuhkan aktivitas belajar di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Bintan. Sebelum metode diskusi diterapkan dalam
pembelajaran bahasa indonesia yaitu menulis teks eksposisi terlebih dahulu
dilakukan pelaksanaan persiapan pembelajaran. Penerapan metode diskusi ini
dapat melibatkan teman-teman untuk bersama-sama mempersiapkan dan
mengawasi jalannya proses diskusi sehingga sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh simpulan
sebagai berikut :
Pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Bintan pada kelas VII E (pretest) sebelum
menggunakan metode diskusi dengan hasil penelitian rata-rata nilai 67,85
sedangkan pada kelas VII F (pretest) sebelum menggunakan metode pemecahan
masalah dengan hasil penelitian rata-rata nilai 61,50.
Pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII E Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Bintan (posttest) sesudah menggunakan metode
diskusi dengan hasil penelitian rata-rata nilai 75,95.
Pembelajaran menulis teks eksposisi pada siswa kelas VII F Sekolah
Menengah Pertama Negeri 2 Bintan (posttest) sesudah menggunakan metode
pemecahan masalah dengan hasil penelitian rata-rata nilai 70,62.
Ada perbedaan hasil belajar pada siswa kelas VII E (posttest) yang
menggunakan metode diskusi dengan siswa kelas VII F (posttest) yang
menggunakan metode pemecahan masalah dalam pembelajaran menulis teks
eksposisi Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bintan yang hasil rata-rata nilai
siswa kelas VII E yang menggunakan metode diskusi 75,95 dengan siswa kelas
VII F yang menggunakan metode pemecahan masalah 70,62. Berdasarkan data
uji hipotesis bahwa Thitung > dari Ttabel ( 2,8799 > 1,991 ), maka Ha diterima dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar menggunakan metode diskusi
dengan metode pemecahan masalah.
6.1 Saran
Berdasarkan penelitian, peneliti menyampaikan saran sebagai berikut:
Pada saat proses pembelajaran guru hendaknya menggunakan metode di
setiap proses pembelajaran. Guru hendaknya menggunakan metode diskusi
sebagai alternatif guna meningkatkan hasil belajar khususnya pada mata pelajaran
bahasa indonesia tentang menulis teks eksposisi. Siswa hendaknya lebih aktif
mengeksplorasi kemampuan dan keterlibatannya dalam pembelajaran untuk
memperoleh nilai yang lebih baik. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,
tidak hanya dalam pembelajaran menulis teks eksposisi akan tetapi dalam
pembelajaran lainnya. Demikianlah simpulan dan saran yang dapat diberikan oleh
peneliti. Semoga penelitian yang sudah dilakukan dan hasil penelitian yang sudah
dipaparkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak, baik bagi peneliti, guru, siswa,
sekolah dan bagi pendidikan indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Majid. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
-------------------. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Renika Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2012. Prosedur Penelitian. Jakarta: Renika Cipta
Departemen Pendidikan Nasional. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi). Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa.
Jakarta: PT. Indeks.
Hamalik, O. 1999. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Hasibuan, J.J., dan Moedjiono. 2008. Proses Belajar mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Bahasa Indonesia
Wahana Pengetahuan / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi
Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Malik, Abdul dan Shanty, Leo Isnaini. 2003. Kemahiran Menulis. Pekan Baru:
Unri Press.
Marahimin, Ismail. 1994. Menulis Secara Populer. Jakarta: PT. Dunia Pustaka
Jaya.
Pradiyanto, Hendri. 2011. Perbandingan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dengan Metode Diskusi dan Ceramah Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas XI SMK Grafika Yasayasan Lektur Lebak Bulus. Jakarta: Tidak
diterbitkan.
Putri Perdana, Mayang. 2014. Pengaruh Metode Problem Solving terhadap hasil
belajar siswa kelas VII MTs. Assyafi’iyah Gondang Pada Materi
Hubungan Sudut Pusat, Panjang Busur, dan Luas Juring dalam
Pemecahan Masalah. Tulungagung: Tidak diterbitkan.
Ramdani, Deden dkk. 2013. Peningkatan Kemampuan Menulis Metode Diskusi
Pada Siswa SMPN Kembayan. Tanjungpurra: Tidak diterbitkan.
Riyanto, M. 2002. Pendekatan dan Metode Pembelajaran. Malang: Departement
Penddikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan dasar dan Menengah
Proyek Peningkatan Pusat Pengembangan Penataran Guru IPS dan PMP.
Roestiyah, N.K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Semi, M. Atar. 2007. Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata, Syaodih Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.
Surapranata, Sumarna. 2009. Analisis, Validitas, Reabilitas, dan Interprestasi
Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Suryoubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Sutikno, M. Sobry. 2014. Metode dan Model-model Pembelajaran. Lombok:
Holistica.
Taniredja, Tukiran. 2014. Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Efektif.
Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Percetakan angkasa.
Wulan Sari, Agustin. 2009. Studi Komparasi Antara Metode Diskusi dengan
Metode Role Playing Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Pembelajaran
PKn Kelas VII SMPN 16 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009.
Surakarta: Tidak diterbitkan.
Yamin, Martinis. 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas (Strategi Meningkatkan
Mutu Pembelajaran. Jakarta: Gunung Persada (GP Press).