Upload
mashadi
View
40
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pendidikan komparatif
Citation preview
A. PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN DI NEGARA REPUBLIK
ISLAM IRAN DAN ISRAEL
Berangkat dari deskripsi sekilas perbandingan sistem pendidikan antara
Negara Republik Islam Iran dan Negara Israel tersebut dapat disimpulkan
berikut. Pertama, tujuan utama pendidikan di Iran adalah meningkatkan
produktivitas, mencapai integrasi sosial dan nasional, mengelola nilai-nilai
sosial, moral dan spiritual yang berlandaskan keyakinan syariat Islam, serta
pengembangan sumberdaya manusia untuk peningkatan ekonomi dan sebagai
investasi masa depan. Kedua, Sistem pendidikan di Iran memiliki jenjang-
jenjang meliputi: 1) pendidikan pra sekolah 1 tahun (usia 4 tahun/ tidak wajib),
2) pendidikan dasar (wajib ditempuh 5 tahun anak usia 6 tahun), 3) Pendidikan
menengah terdiri dari dua tahap, sekolah menengah rendah dan sekolah
menengah tinggi (masing-masing 3 tahun). 4) pendidikan tinggi di Iran
ditawarkan bagi siswa yang telah lulus sekolah menengah tinggi. Universitas di
bagi menjadi universitas umum dan khusus, universitas teknologi
komprehensif, universitas terbuka, universitas Islam azad, dan universitas
kedokteran. Ketiga, Sistem pendidikan Israel memiliki program wajib belajar
bagi anak-anak berumur antara tiga sampai dengan delapan belas tahun.
Tahapan-tahapan sekolah dibagi menjadi tiga tahap: sekolah dasar (tingkat 1-6),
sekolah menengah pertama (tingkat 7-9), dan sekolah menengah atas (tingkat
10-12). Tahapan sekolah berakhir dengan ujian akhir nasional yang disebut
Bagrut. Pendidikan tinggi di Israel didesain sebagai pendidikan pasca skunder
atau pendidikan tinggi. Beberapa program pasca-sekolah menengah non gelar
sarjana diawasi oleh Departemen Pendidikan & Kebudayaan. Sedangkan
Pendidikan Tinggi adalah di bawah pengawasan Dewan untuk Pendidikan
Tinggi dengan tiga tipe institusi: (1) lembaga non-universitas menawarkan
perkuliahan seperti bidang teknologi, seni, dan pelatihan mengajar, (2)
perguruan tinggi regional, dan (3) universitas. Semua lulusan Perguruan tinggi
Israel diakui setara oleh PT Amerika Serikat. Keempat, terdapat tradisi positif
Bangsa Yahudi Israel, meliputi: 1) Bahasa mempunyai pengaruh yang sangat
penting, dimana dengan bahasa ternyata bisa mempersatukan orang-orang
Yahudi. 2) Menumbuhkan jiwa pemimpin sejak dini sejak SMP-SMA. 3)
Alasan kenapa orang Yahudi terkenal lebih pintar dari bangsa lainnya: (a).
Persiapan Awal Melahirkan. (b) Di Israel, merokok adalah tabu karena secara
ilmiah membuat bodoh. (c) Dalam setiap kegiatan anak –anak yahudi,
disibukan dengan berbagai kegiatan yang positif. (d).Di sekolah tinggi
(menengah), murid-murid digojlok dengan pelajaran sains dan didorong untuk
menciptakan produk. Kelima, tampaknya kemajuan pendidikan di Iran dengan
output dan outcomesnya berupa teknologi tingkat tinggi yang diakui dunia lebih
dipicu oleh semangat tidak mau bergantung dengan Negara lain, bahkan secara
politis karena di bawah tekanan embargo dan isolasi Amerika Serikat, Iran
semakin kreatif dengan ilmuwannya yang sangat brilian. Sedangkan, kemajuan
pendidikan negara Yahudi Israel yang juga luar biasa dan diakui seluruh dunia
dengan produk teknologi canggihnya, secara politis dan ekonomis memang
didukung sepenuhnya oleh Amerika Serikat “saudara kembarnya” yang juga
menjadi sang penguasa dunia. Lebih dari itu semua, penulis menemukan bahwa
salah satu factor penting dan penyebab kemajuan Republik Islam Iran dan Israel
di bidang iptek adalah karena para pemimpin negara tersebut secara sungguh-
sungguh dan konsisten menghendaki ilmu pengetahuan.
B. PENDIDIKAN DI AMERIKA SERIKAT
1. Sistem pemerintahan di Amerika Serikat lebih kepada system desentralisasi.
2. Amerika Serikat berpenduduk nomor tiga dunia ini (± 275 juta jiwa) terdiri dari 50
negara bagian, dengan luas daerahnya ± 9,4 juta km2 , dan pada ekonomi Amerika
Serikat mengikuti pola kapitalis dalam arti usaha bebas.
3. Filsafat pendidikan yang digunakan di Amerika Serikat adalahTrancendentalisme
dan Pragmatisme.
4. Tujuan sistem pendidikan Amerika Serikat adalah ; untuk mencapai kemajuan
dalam segala bidang pada warga dan negaranya.
5. Dalam bidang pendidikan agama, Amerika adalah demokrasi yang melarang dan
membebaskan semua pemeluk agama untuk belajar dan mengembangkan ilmunya.
6. Amerika adalah Negara yang terus belajar dari pengalaman dan mengembangkan
kemampuan terutama dalam bidang pendidikan agar tercapainya tujuan pendidikan.
7. Amerika memiliki tahapan-tahapan dalam pendidikannya dari Elementary
School, Junior High School dan High School sampai ke perguruan tinggi. Begitu
juga dalam tenaga pengajarnya, Amerika memiliki criteria khusus dari SI, S2,
Doctor dan seterusnya.
8. Sumber pendanaan pendidikan di Amerika, khususnya pendidikan dasar dan
menengah, yang lebih dikenal dengan PUBLIC SCHOOLS, berasal dari Anggaran
Pemerintah Pusat (Federal), Anggaran Pemerintah Negara Bagian dan Anggaran
Pemerintah Daerah.
C. SISTEM PENDIDIKAN DI JEPANG
Tujuan pendidikan Jepang lebih mengarah pada pengembangan
kepribadian individu secara utuh, menanamkan jiwa yang bebas dan
bertanggung jawab, bertoleransi untuk menghargai antar individu. Dapat ditarik
kesimpulan bahwa prinsip pendidikan yang ada di negara Jepang lebih bersifat
humanis bekaitan dengan kehidupan sehari-hari dan ilmunya benar-benar real
dapat diaplikasikan dan dibutuhkan di kehidupan nyata.
Negara Jepang merupakan negara yang sukses dalam memajukan
pendidikannya terlihat pada pengaturan sistem pendidikannya yang tertata
dengan baik dimana seluruh lembaganya berkerjasama dan melaksanakan
peranannya masing-masing secara optimal mulai dari lembaga administrasi,
lembaga pendidikan, lembaga pengawas kurikulum dll. Serta adanya
dukungan yang baik antara pemerintah, kepala sekolah, guru, murid dan orang
tua yang turut berperan terhadap majunya pendidikan di negara tersebut.
Kerjasama yang baik antar seluruh komponen negara inilah yang mampu
membawa kesuksesan negara Jepang hingga mampu mencapai seluruh tujuan-
tujuan pendidikan yang dicanangkannya kurang dari 25 tahun dan tercatat
sebagai negara dengan kualitas dan sistem pendidikan terbaik se-Asia, sungguh
prestasi yang mengagumkan.
Pendidikan wajib yang diberikan secara gratis di negara tersebut
menandakan bahwa pemerintahan disana memang amat memperdulikan sumber
daya manusia di negaranya dan menjadi bukti bahwa sistem administrasi negara
Jepang memang berjalan dengan baik dan bertanggung jawab terhadap
pemenuhan kebutuhan negaranya termasuk memfasilitasi sarana dan prasarana
yang bermutu dalam proses belajar menagajar. Budaya disiplin waktu dan kerja
keras Negara Jepang yang sejak dahulu diajarkan dari leluhur-leluhur mereka
selalu mereka tanamkan di dalam kehidupan sehari-hari turut berpengaruh pada
kemajuan negara ini.
Kesuksesan dari negara maju inilah yang patut kita contoh bagi negara
kita dimana harus ada kerjasama yang baik antar berbagai sistem yang ada di
negara terutama sistem pendidikan yang kaitannya dengan peningkatan kualitas
manusia. Apabila sistem-sistem tersebut berjalan dengan baik maka kemajuan
suatu negara akan tercapai dan yang teramat penting perlu adanya pembinaan
moral yang baik dalam setiap individu-individu suatu negara karena awal dari
kesuksesan diawali dari karakteristik pribadi suatu bangsa.
D. SISTEM PENDIDIKAN DI CINA/RRT
Dari paparan diatas dapat kita simpulkan bahwa, negara Cina/RRT merupakan negara yang memiliki perhatian sangat tinggi dalam pendidikan dan pengembangan sumber daya masyarakatnya. Tingginya perhatian terhadap pendidikan juga menjadi cara dan pandang hidup masayarakat Cina/RRT. Dan ini terilhami oleh kekayaan dan kebudayaan yang dimiliki
oleh mereka, bagaimana mereka memiliki semangat kukuh menghidupi apa yang menjadi keyakinannya, terutama keyakinan mereka terhadap ajaran Kong Hu Chu dan aliran filsafat yang diletakan oleh Con Fu Tse.
Negara Cina/RRT sangat memahami tantangan hidup yang harus mereka hadapi, dan pendidikan adalah usaha yang penting untuk menaklukannya. Ini dapat dilihat dari reformasi kurikulum pendidikan yang hingga delapan kali, dimana kesemuanya menitik beratkan pada kemampuan individu dalam melakukan inovasi dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari. Hal ini terbukti kini kita dapat melihat bagaimana negara Cina/RRT menjadi negara maju yang harus menjadi contoh bagi negara yang sedang berkembang seperti Indonesia.
E. SISTEM PENDIDIKAN DI TURKY
Terhitung sejak Senin (28/7/2008) Mahkamah Konstitusi (MK) Turki
membahas (secara maraton) dakwaan pelanggaran konstitusi yang dilakukan
Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP). Dakwaan itu terkait dengan sepak
terjang AKP yang dicurigai kalangan sekuler akan menghancurkan
sekularisme yang ditetapkan sebagai ideologi negeri (Turki modern) oleh
Kemal Ataturk pada 1923.
Sebagaimana diketahui, pertengahan April lalu, AKP memelopori
parlemen Turki yang menyetujui draf perubahan UU terkait dengan
pencabutan larangan jilbab. Berdasar keputusan tersebut, perempuan Turki
diperbolehkan menggunakan jilbab di tempat-tempat resmi seperti di lembaga
pendidikan, bahkan juga di dalam ruang kerja. Jilbab adalah isu sensitif di
negeri sekuler itu lantaran dijadikan simbol pertarungan antara agamisme
(Islam) dan sekularisme. Atas perubahan UU itu, Kamis 06 Juni 2008, MK
Turki menggugurkan UU jilbab tersebut karena dianggap melanggar
konstitusi Turki sebagai negara sekuler. Kini MK menindaklanjuti putusannya
tersebut, yaitu pembuktian atas dakwaan pelanggaran konstitusi yang
didakwakan kepada AKP.
MK, jajaran militer, dan beberapa lembaga negara lainnya dikenal sebagai
”sarang-sarang” kaum sekuler di Turki.
Mereka cenderung melakukan apa pun untuk menyelamatkan
sekularisme. Termasuk membubarkan partai politik yang dianggap
mengancam sekularisme. Sejauh ini, MK Turki (didirikan pada 1963) sudah
membubarkan kurang lebih 20 partai. Termasuk partai yang berhaluan agamis
(Islam) seperti Partai Rafah (dibubarkan pada 1998) dan Partai Fadilah
(dibubarkan pada 2001). Menurut sejumlah pengamat Timur Tengah, kini
AKP (yang dibesarkan oleh tokoh-tokoh berhaluan agamis) menghadapi
ancaman kurang lebih sama dengan dua partai Islam yang sudah dibubarkan.
F. SISTEM PENDIDIKAN DI AUSTRALIA
Penelitian pendidikan berkembang cukup pesat antara tahun 1960 dan
1980 karena berbagai faktor. Pertama, jumlah lembaga pendidikan tinggi dan
staf akademiknya meningkat cukup besar, terutama pada bidang pendidikan
guru. Sebagai contoh, pada tahun 1960, jumlah staf akademik purna waktu di
universitas hanya 70 orang, tetapi pada tahun 1980 jumlah itu meningkat 10
kali lipat. Kedua, terbentuknya asosiasi peneliti profesional, dan Asosiasi
Penelitian Pendidikan Australia (Australian Association for Research in
Education, AARE) pada tahun 1970 yang memberikan stimulasi atas kegiatan
penelitian. Ketiga, terus meningkatnya bantuan dana dari pemerintah untuk
penelitian. Oleh karena hampir semua penelitian pendidikan dilakukan oleh
staf akademik dan mahasiswa pascasarjana pendidikan tinggi, maka banyak
kegiatan penelitian itu mengikuti cara dan interes pribadi peneliti, dan oleh
karena itu sulit untuk dikategorisasikan. Badan penelitian dan Pengembangan
Pendidikan (Education Research and Development Committee, ERDC)
berusaha mengkoordinasikan penelitian dengan pengidentifikasian bidang
prioritas yang akan didukung dananya oleh pemerintah. Proyek- proyek
penelitian yang mendapat naungan ERDC adalah induksi bagi guru- guru,
multikulturalisme, pendidikan bagi siswa-siswi cacat fisik, penilaian atau
ujian berbasis sekolah, kelas dan sekolah di arena terbuka, antar pendidikan
transis
G. SISTEM PENDIDIKAN DI INDIA
Pendidikan modern di India seringkali dikritisi karena mendasarkan
pada sistem penghafalan. Penekanan ditujukan pada lulusnya nilai ujian
dengan persentase yang tinggi. Beberapa institusi memberikan pentingnya
pengembangan kepribadian dan kreativitas di antara pelajar. Akhir-akhir ini,
pemerintah terbebani dengan menaiknya tingkat bunuh diri dari pelajar
dikarenakan kegagalan dan rendahnya nilai, khususnya pada kota-kota besar
di India, walaupun kasus seperti ini sangat jarang.
Banyak pihak yang juga mengkritisi terhadap kebijakan reservasi berdasarkan
kasta, bahasa, dan agama dalam sistem pendidikan India. Pada kenyataannya
hanya sedikit kasta rendah yang memperoleh manfaat dari reservasi tersebut
dan juga terjadinya pemalsuan surat keterangan kasta dalam jumlah yang
cukup banyak. Lembaga pendidikan juga memberikan kesempatan kepada
kaum minoritas (selain Hindu) atau minoritas status bahasa. Lembaga seperti
ini, 50% dari kursinya disediakan untuk pelajar dari agama tertentu atau
mereka yang mempunyai bahasa ibu tertentu. Misalnya, banyak universitas
dijalankan oleh Jesuist dan Salesian memiliki 50% kursi yang disedikan untuk
agama Katholik.
Sungguh sangat menarik ketika melihat dua perguruan tinggi yang
dikunjungi di New Delhi yaitu University of Delhi dan Jamia Millia Islamia,
kampus yang memiliki sarana belajar yang sederhana, memiliki kualitas
standar internasional dan mampu mencapai prestasi di tingkat dunia. Iklim
dan orientasi akademis benar-benar tercipta di kalangan civitas academika di
kedua perguruan tinggi ini. Namun ironisnya, PTAI yang terdapat di tanah air
yang memiliki sarana belajar yang memadai, tidak mampu melakukan hal
yang sama. Sungguh terdapat satu perbedaan yang sangat besar diantara
keduanya dan tentunya hal ini disebabkan banyak faktor yang perlu dikaji
kembali. Para pengajar di luar negeri khususnya India memang sedikit lebih
unggul. Di tanah air, ada kecenderungan dosen tidak mempersiapkan silabus
ketika akan membawakan satu materi perkuliahan. Inilah salah satu penyebab
mundurnya kualitas belajar mengajar di perguruan tinggi di tanah air. Kuliah
hanya diberikan secara seremonial saja. Dari tahun ke tahun, materi yang
disampaikan nyaris tak mengalami perubahan. Tidak ada pemikiran baru.
Padahal, selalu ada hal baru dalam tiap detik perjalanan hidup manusia. Dunia
berubah setiap saat dan memerlukan kajian-kajian mendalam.
Adanya kelemahan penguasaan bahasa asing sehingga selalu ditemui
kesulitan dalam memahami teks-teks asli juga merupakan faktor yang
memperburuk kualitas PTAI di Indonesia. Buku-buku asli yang berbahasa
asing harus diterjemahkan terlebih dahulu yang akhirnya harus mengikuti
penafsiran pengalih bahasa yang terkadang agak berbeda dari isi aslinya. India
telah membuktikan pada kita bahwa dengan fasilitas seadanya mampu
menghasilkan lulusan bermutu internasional. Budaya berfikir kita harus
diperbaiki.
H. SISTEM PENDIDIKAN DI MESIR
Mesir yang terkenal dengan sebutan ardhul anbiyâ (negeri para nabi),
memang telah menjadi kiblat keilmuan keislaman dunia. Di samping
mempunyai segudang peradaban, negeri seribu menara ini juga merupakan
gudang segala ilmu. Negara ini seakan memiliki magnet tersendiri. Terbukti,
Mesir telah memikat jutaan hati para pelajar dari berbagai penjuru dunia untuk
menimba ilmu di sana. Tentunya, semua ini tak lepas dari peran al-Azhar:
pusat pendidikan tertua yang telah melahirkan banyak ulama dunia
Sistem pendidikan di Mesir adalah tanggung jawab Kementrian
Pendidkan negara. Kementrian pendidikan bertanggung jawab mulai dari
pendidikan prasekolah sampai ke pendidikan tinggi dalam aspek perencanaan,
kebijakan, kontrol kualitas, koordinasi dan pengembangannya. Pejabat-pejabat
pendidikan di tingkat governorat bertanggung jawab atas
pengimplementasianya. Mereka yang memilih lokasi, membangun dan
melengkapi serta mengawasinya agar berjalan dengan baik. Mereka juga
berusaha mendorong sumbangan dan partisipasi masyarakat. Ringkasnya,
mereka bertanggung jawab atas segala sesuatu untuk menjamin
terselenggaranya opersional sekolah dengan efisien
Mesir merupakan Negara terbesar di wilayah Afrika Utara, tepatnya diantara
22˚LU - 32˚LU dan 25˚BT - 36˚BT.
1) Kekuasaan di Mesir diatur dengan sistem semipresidental multipartai.
Secra teoritis kekuasaan eksekutif dibagi antara presiden dan perdana
menteri namun dalam prakteknya kekuasaan terpusat pada presiden.
2) Pendapatan didukung oleh beberapa kegiatan perekonomian
diantaranya pertanian, peternakan, perikanan dan pertambangan.
3) Abduh Ibnu Hasan Khairullah, filosofi islam di Mesir mengemukakan
bahwa pendidikan bertujuan mendidik akal dan jiwa serta
mengembangkannya hingga batas-batas yang memungkinkan anak
didik mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
4) Menurut konstitusi Mesir, semua perundang-undangan harus sesuai
dengan hukum Islam.
5) Sistem pendidikan di Mesir adalah tanggung jawab Kementrian
Pendidkan negara.
6) Mesir menerima bantuan dari Bank Dunia, UNICEF, UNESCO, dan
negara-negara sahabat seperti Amerika Serikat, German, Kerajaan
Inggris, dan negara-negara Arab.
7) Di Mesir, kurikulum adalah hasil pekerjaan tim. Tim kurikulum terdiri
dari konsultan, supervisor, para ahli, para profesor pendidikan, dan
guru-guru yang berpengalaman.
8) Pengembangan evaluasi pendidikan dilakukan secara serempak pada
siswa semua jenjang pendidikan dan mata pelajaran yang menjadi
fokus pengembangan mencakup semua mata pelajaran
I. SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA
Pelaksanaan pendidikan nasional berlandaskan kepada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Jalur pendidikan terdiri atas: 1. pendidikan formal, 2. nonformal, dan
3. informal. Jenjang pendidikan formal terdiri atas: 1. pendidikan dasar, 2.
pendidikan menengah, 3. dan pendidikan tinggi. Jenis pendidikan mencakup:
1. pendidikan umum, 2. kejuruan, 3. akademik, 4. profesi, 5. vokasi, 6.
keagamaan, dan 7. khusus.
a. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi
jenjang pendidikan menengah. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai
dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pemerintah dan
Pemerintah Daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar bagi setiap
warga negara yang berusia 6 (enam) tahun pada jenjang pendidikan dasar
tanpa memungut biaya.
Pendidikan dasar berbentuk:
1. Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang
sederajat; serta
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau
bentuk lain yang sederajat.
b. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar.
Pendidikan menengah terdiri atas:
1. Pendidikan menengah umum, dan 2. Pendidikan menengah kejuruan.
Pendidikan menengah berbentu :
1. Sekolah Menengah Atas (SMA), 2. Madrasah Aliyah (MA),
3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), 4. Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
c. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister,
spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Perguruan tinggi dapat berbentuk:
1. akademi, 2. politeknik, 3. sekolah tinggi, 4. institut, atau 5. universitas.
Sistem pendidikan yang ada di Indonesia sudah di susun sedemikian
rupa agar peserta didik yang tidak lain adalah anak bangsa bisa bersaing pada
persaingan global yang makin lama makin ketat dalam persaingan terutama di
bidang ilmu dan teknologi. Dari situlah system pendidikan di Indonesia perlu
mendapatkan perhatian khusus agar bisa bersaing dengan Negara-negara
berkembang bahkan denga dengan Negara maju.
Sebagaimana dalam kompas di sebutkan bahwa sistem pendidikan
Indonesia menempati peringkat terendah di dunia. Berdasarkan tabel liga
global yang diterbitkan oleh firma pendidikan Pearson, sistem pendidikan
Indonesia berada di posisi terbawah bersama Meksiko dan Brasil. Tempat
pertama dan kedua ditempati Finlandia dan Korea Selatan, sementara Inggris
menempati posisi keenam. Peringkat itu memadukan hasil tes internasional
dan data, seperti tingkat kelulusan antara tahun 2006 dan 2010. Sir Michael
Barber, penasihat pendidikan utama Pearson, mengatakan, peringkat disusun
berdasarkan keberhasilan negara-negara memberikan status tinggi pada guru
dan memiliki "budaya" pendidikan. Perbandingan internasional dalam dunia
pendidikan telah menjadi semakin penting dan tabel liga terbaru ini
berdasarkan pada serangkaian hasil tes global yang dikombinasikan dengan
ukuran sistem pendidikan, seperti jumlah orang yang dapat mengenyam
pendidikan tingkat universitas. Gambaran perpaduan itu meletakkan Inggris
dalam posisi yang lebih kuat dibandingkan dengan tes Pisa dari Organisasi
untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), yang juga
merupakan salah satu tes dalam proses penyusunan peringkat. Pertimbangan-
pertimbangan dalam peringkat ini diproduksi untuk Pearson oleh Economist
Intelligence Unit.
J. SISTEM PENDIDIKAN DI INGGRIS