6
PERBEDAAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Membahas olahraga di pendidikan tidak lepas dari pendidikan jasmani dan kesehatan yang digunakan di Indonesia. Ada yang berpendapat bahwa olahraga dan pendidikan jasmani merupakan dua istilah yang mempunyai satu pengertian yang sama, apabila ada perbedaan hanya pada intensitasnya. Pendapat lain mengatakan berbeda Menurut UNESCO lewat ICSPE Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani, dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak Pendidikan Jasmani dan Olahraga merupakan aktivitas fisik dan dapat berupa permainan. Tujuannya tidak sama akan tetapi dalam bagian tertentu menunjukan kaitan satu sama lain Berdasarkan dokumen yang resmi, Pendidikan Jasmani (physical education) digunakan untuk kalangan pendidikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan Olahraga (Sport) untuk kegiatan di luar pendidikan yang berorientasi pada peningkatan prestasi melalui pertandingan dan perlombaan Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga Pendidikan Jasmani Olahraga Pemahaman gerak Prestasi

Perbedaan Pendidikan Jasmani Dan Olahraga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fikes

Citation preview

Page 1: Perbedaan Pendidikan Jasmani Dan Olahraga

PERBEDAAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

Membahas olahraga di pendidikan tidak lepas dari pendidikan jasmani dan kesehatan yang

digunakan di Indonesia. Ada yang berpendapat bahwa olahraga dan pendidikan jasmani

merupakan dua istilah yang mempunyai satu pengertian yang sama, apabila ada perbedaan

hanya pada intensitasnya. Pendapat lain mengatakan berbeda

Menurut UNESCO lewat ICSPE Pendidikan jasmani adalah suatu proses

pendidikan seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota

masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai

kegiatan jasmani, dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan

dan keterampilan jasmani pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan

watak

Pendidikan Jasmani dan Olahraga merupakan aktivitas fisik dan dapat

berupa permainan. Tujuannya tidak sama akan tetapi dalam bagian

tertentu menunjukan kaitan satu sama lain

Berdasarkan  dokumen yang resmi, Pendidikan Jasmani (physical education) digunakan

untuk kalangan pendidikan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan

Olahraga (Sport) untuk kegiatan di luar pendidikan yang berorientasi pada peningkatan

prestasi melalui pertandingan dan perlombaan

Perbedaan Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Pendidikan Jasmani OlahragaPemahaman gerak

Berpacu pada satuan kurikulum

Subyeknya pelajar

Child Centered

Pribadi anak seluruhnya

Prestasi

Bebas

Subyeknya atlet

Subject centered

Kinerja motorik

Page 2: Perbedaan Pendidikan Jasmani Dan Olahraga

Entry Behavior

Pengaturan disesuaikan

Gerak kehidupan sehari-hari

Perhatian ekstra pada anak lamban

Tidak mesti bertanding

Wajib

Talent Scouting

Aturan Baku

Gerak fungsional cabang

Ditinggalkan

Selalu bertanding

Bebas

Untuk dapat membahas tentang pengertian olahraga dan pendidikan jasmani perlu ditelusuri

tentang kapan istilah olahraga dan pendidikan jasmani dipakai di Indonesia.

Beberapa istilah yang pernah digunakan dalam pendidikan jasmani di sekolah

Gerak Badan tahun 1945 –1950

Pendidikan Jasmani Tahun 1950 – 1961

Olahraga Tahun 1962 – 1967

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan  Tahun 1967 – 1982

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 1982 –  2003

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 2003- sekarang

Era Gerak Badan 1945 –1950

Digunakannya istilah Gerak badan adalah untuk menyatakan bahwa pelakunya menggerak-

gerakan badan berarti tidak diam.

Gerak Badan sudah masuk dalam bagian pendidikan yang diajarkan di sekolah-sekolah

dengan materi pelajaran atletik, senam dan latihan militer. Pada pelaksanaannya anak laki-

laki dan perempuan di pisahkan dan perlu adanya nasihat dokter (Harsono 1990; Subroto

1989)

Page 3: Perbedaan Pendidikan Jasmani Dan Olahraga

Diberikan di sekolah dengan maksud sebagai kompensasi atau untuk mengimbangi kegiatan

anak didik yang harus duduk dengan sikap kaku terus menerus ketika mendengarkan

penjelasan guru untuk semua mata pelajaran yang disajikan di dalam kelas.

Era Pendidkan Jasmani (1950 – 1961)

Didasari oleh Undang-undang No. 4/1950, kemudian menjadi Undang-undang Nomor

12/1954 yang sebagian isinya berbunyi;  Bangsa Indonesia sehat dan kuat lahir bathin. Oleh

karena itu pendidikan jasmani berkewajiban juga memajukan dan memelihara kesehatan

badan terutama dalam arti proventif dan juga secara correctief.

Untuk mengawasi jalannya pendidikan jasmani pemerintah membentuk Infeksi Pendidikan

Jasmani (IPJ) dan untuk memenuhi kebutuhan guru didirikan Sekolah Guru Pendidikan

Jasmani (SGPD), Akademi Pendidikan Jasmani (APD), Kursus B-I, B-2.

Era Olahraga Tahun 1962 – 1967

Istilah Olahraga secara resmi digunakan sejak tahun 1963 yang dengan segera digunakan

merata di seluruh lapisan masyarakat hanya kalangan Angkatan Bersenjata yang tetap

memakai Pendidikan Jasmani.

Pada era Olahraga ini Sekolah Guru Pendidikan Jasmani (SGPD) digantikan dengan nama

Sekolah Menengah Olahraga Atas (SMOA), Akademi Pendidikan Jasmani diganti dengan

Sekolah Tinggi Olahraga (STO)

Era Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Tahun 1967 – 1982

Pada era ini Sekolah Menengah Olahraga Atas (SMOA) diganti dengan SGO (Sekolah Guru

Olahraga), dan Sekolah Tinggi Olahraga(STO) menjadi Fakultas Keguruan Ilmu

Keolahragaan (FKIK) dan akhirnya diganti lagi menjadi Fakultas Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan (FPOK) di bawah naungan IKIP

Pelaksanaan pendidikan olahraga dan kesehatan di sekolah pada umumnya hanya

mengajarkan kemampuan gerak dan keterampilan dasar kegiatan olahraga yang kemudian

dikembangkan oleh setiap individu atau anak didik. Kemampuan dan keterampilan tersebut

mengarah prestasi optimal. Namun kenyataannya siswa kurang mantap melakukan latihan

Page 4: Perbedaan Pendidikan Jasmani Dan Olahraga

karena beberapa faktor seperti ; kurangnya sarana olahraga di sekolah, Jumlah jam pelajaran

setiap minggu hanya 2 jam pelajaran (2 x 45 menit), kurangnya guru olahraga di sekolah

dasar

Era Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (1982 – sekarang)

Dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI no. 0413/U/1987 tanggal 4

Juli 1987 dinyatakan adanya perubahan dari istilah pendidikan olahraga dan kesehatan

menjadi pendidikan jasmani.

Dalam surat keputusan tersebut di atas dijelaskan pula tujuan dari pendidikan jasmani yaitu ;

Mengembangkan individu atau anak didik secara organis, , Neuromuskuler, Intelektual serta

Emosional

1. Pengembangan Individu secara organis (mahluk Hidup)

Yaitu pengembangan fisiologis anak didik sebagai hasil mengikuti kegiatan pendidikan

jasmani secara teratur, tertib, dan terprogram. Melalui kegiatan tersebut organ tubuh yang

merupakan mesin kehidupan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Sebagai contoh :

Jantung, paru-paru, ginjal serta kelenjar keringat dapat berfungsi dengan baik dalam

memperlancar peredaran darah serta mengangkut sisa-sisa pembakaran dari sel-sel otot ke

alat ekskresi

2. Pengembangan Individu secara Neuromuskuler

Anak didik yang mengikuti kegiatan pendidikan jasmani secara teratur di sekolah akan

mengalami pertumbuhan fisik yang berkaitan dengan posturnya sehingga otot-ototnya

menjadi kuat dan besar, kecepatan reaksi dan koordinasi gerak anak didik menjadi semakin

baik, cepat dan tepat sesuai dengan yang kehendanya. Setiap gerak yang dilakukan menjadi

efisien dan efektif tanpa mengalami kesulitan yang berarti. Sistem Neuromuskuler anak didik

tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan usianya.

3. Pengembangan Individu Secara Intelektual

Page 5: Perbedaan Pendidikan Jasmani Dan Olahraga

Kegiatan pendidikan jasmani, secara langsung atau tidak langsung, ikut mengembangkan

daya intelektual atau kemampuan berpikir anak didik. Dalam kegiatan olahraga permainan

misalnya, untuk maengalahkan lawan bermain perlu taktik/siasat.

4. Pengembangan Individu secara Emosional

Dalam kegiatan olahraga yang diprogram dalam pelajaran pendidikan jasmani emosi perlu

mendapat perhatian yang besar. Bila upaya pengendalian emosi kurang baik, timbulah

perkelahian antar pemain. Demikian juga jika tim menderita kekalahan, pemain akan larut

dalam kesedihan yang berkepanjangan. Akan tetapi, bila emosi dapat dikendalikan, mereka

akan segera kembali berlatih untuk memperbaiki kekurangan. Emosi dapat terungkap dalam

bentuk kegembiraan, kesedihan, atau kemarahan.