Upload
tranthu
View
229
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA
MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI DALAM DAN LUAR
TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA
PEMAIN SEPAKBOLA P.S. UNNES TAHUN 2011
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata I
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Rony Aprianto
6301406083
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
ii
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah disetujui untuk diajukan dalam siding Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 16 Agustus 2011
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Kumbul Slamet Budiyanto, S.Pd, M.Kes Tri Aji, S.Pd
NIP. 199710909.199802.1.001 NIP. 19801103.200604.1.001
Mengetahui
Ketua Jurusan PKLO
Drs. Nasuka, M.Kes
NIP. 19590916.198511.1.001
iii
iii
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 23 Agustus 2011
Pukul : 12.00
Tempat : Laboratorium PKLO Lantai 2 / Ruang 2
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Drs. Uen Hartiwan, M.Pd. Soedjatmiko, S.Pd, M.Pd
NIP. 195304111983031001 NIP. 197208151997021001
Dewan Penguji
1. Drs. Wahadi, M.Pd. (Ketua)
NIP. 196101141986011001
2. Kumbul Slamet Budiyanto, S.Pd, M.Kes. (Anggota)
NIP. 199710909.199802.1.001
3. Tri Aji, S.Pd. (Anggota)
NIP. 19801103.200604.1.001
iv
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi dengan judul
“Perbedaan Pengaruh Latihan Menggiring Bola Menggunakan Kura-Kura
Kaki Dalam dan Luar Terhadap Kecepatan Menggiring Bola Pada Pemain P.S.
UNNES Tahun 2011” benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya
tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain
yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan pada kode etik
ilmiah.
Semarang, 23 Agustus 2011
Rony Aprianto
NIM. 6301406083
v
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
“Apabila anak Adam meninggal dunia maka putuslah semua amalnya kecuali 3
hal: (1) Sodaqoh jariyah (2) Ilmu yang bermanfaat (3) dan anak sholeh yang
mendoakan orang tuanya”
(H.R. Buchori Muslim)
PERSEMBAHAN:
Orang tuaku Bpk H. Soekarno & Ibu Hj. Shofiati
Adikku Melisa & Maulana
Istriku Shofia
Si kecil Zaidan & Aqiela
Teman-teman PKLO
vi
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Perjuangan dan keberhasilan penulis dalam menyusun skripsi ini atas
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
penulis menjadi mahasiswa UNNES.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan studi di
FIK UNNES.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan petunjuk, arahan, saran
serta bimbingan dalam perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.
4. Bapak Kumbul Slamet Budiyanto, S.Pd, M.Kes dan Bapak Tri Aji, S.Pd.
selaku pembimbing yang telah banyak memberikan dorongan dan bimbingan,
petunjuk dan saran hingga skripsi ini dapat terwujud.
5. Para Bapak dan Ibu Dosen Universitas Negeri Semarang, khususnya Fakultas
Ilmu Keolahragaan yang banyak memberikan bekal ilmu dan pengetahuan
kepada penulis hingga menambah luas wawasan penulis.
6. Pelatih & pemain P.S. UNNES yang telah membantu dalam penelitian ini.
7. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu yang selalu
memberikan semangat dan kebersamaannya selama ini.
vii
vii
Atas segala bantuan pengorbanan yang telah diberikan, penulis berdo’a
semoga amal dan bantuannya mendapat berkah yang melimpah dari Allah SWT.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca
semua.
Semarang, Agustus 2011
Penulis
viii
viii
SARI
Rony Aprianto, 2011. “ Perbedaan Pengaruh Latihan Menggiring Bola
Dengan Kura-Kura Kaki Dalam dan Luar Terhadap Kecepatan Menggiring Bola
Pada Pemain Sepakbola P.S. UNNES Tahun 2011”. Skripsi. Universitas Negeri
Semarang.
Permasalahan penelitian ini adalah: 1) Apakah ada pengaruh latihan
menggiring bola dengan kura-kura kaki luar terhadap kecepatan menggiring bola
dalam sepakbola? 2) Apakah ada pengaruh latihan menggiring bola dengan kura-
kura kaki dalam terhadap kecepatan menggiring bola dalam sepakbola? 3) Dalam
permainan sepakbola manakah yang lebih cepat antara latihan menggiring bola
dengan kura-kura kaki luar dengan latihan menggiring bola dengan kura-kura kaki
dalam?. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) Pengaruh yang signifikan
pada latihan menggiring bola dengan kura-kura kaki luar terhadap kecepatan
menggiring bola dalam sepakbola. 2) Pengaruh yang signifikan pada latihan
menggiring bola dengan kura-kura kaki dalam terhadap kecepatan menggiring
bola dalam sepakbola. 3) Hasil yang lebih cepat antara latihan menggiring bola
dengan kura-kura kaki luar dengan latihan menggunakan kura-kura kaki dalam
terhadap kecepatan menggiring bola dalam sepakbola. Populasi penelitian ini
adalah pemain sepakbola P.S. UNNES tahun 2011 sebanyak 22 pemain.
Pengambilan sampel menggunakan random sampling. Variabel dalam penelitian
ini yaitu latihan menggiring bola dengan kura-kura kaki dalam dan kura-kura kaki
luar sebagai variabel bebas serta kecepatan menggiring bola sebagai variabel
terikat. Metode pengumpulan data menggunakan metode eksperimen. Penelitian
menggunakan rumus t-test.
Hasil perhitungan data t-hitung pada kelompok eksperimen I sebesar 6,52
dan kelompok eksperimen II sebesar 2,73 dengan nilai t-tabel sebesar 2,23 dengan
db = 10 dan taraf signifikansi 5% sehingga nilai t-hitung kelompok kedua
eksperimen lebih besar daripada t-tabel. Dengan demikian kedua kelompok
latihan menggiring bola dengan kura-kura kaki dalam dan kura-kura kaki luar
memberikan pengaruh terhadap kecepatan menggiring bola. Hasil perhitungan
dari data post-test kedua kelompok eksperimen diperoleh t-hitung=2,95 lebih
besar daripada t-tabel sebesar 2,23 berarti ada perbedaan.hasil latihan antara
menggiring bola menggunakan kura-kura kaki dalam dan luar dalam permainan
sepak bola. Selanjutnya dari hasil uji beda mean diketahui kelompok eksperimen I
20,50 sedangkan kelompok eksperimen II sebesar 22,60 berarti teknik menggiring
bola dengan kura-kura kaki dalam lebih cepat daripada menggunakan kura-kura
kaki luar pada permainan sepakbola.
Kesimpulan penelitian ini adalah 1) Menggiring bola dengan kura-kura
kaki dalam dan luar berpengaruh terhadap kecepatan menggiring bola. 2) Ada
perbedaan hasil kecepatan antara menggiring bola dengan kura-kura kaki dalam
dan luar. 3) Menggiring bola dengan kura-kura kaki dalam lebih cepat daripada
menggunakan kura-kura kaki luar. Saran penelitian ini adalah 1) Dalam upaya
untuk meningkatkan kecepatan menggiring bola sebaiknya menggunakan kura-
kura kaki dalam. 2) Latihan menggunakan kura-kura kaki luar dapat juga
dilakukan untuk memberikan variasi latihan.
ix
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.………………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN..……………………………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………...………………………… iii
PERNYATAAN……………………………………………………………… iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..………………………………………….. v
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. vi
SARI….………………………………………………………………………. viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… ix
DAFTAR TABEL…………………………………………………………… . xi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… xii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………. xiii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang………….………………………………………………… 1
1.2 Permasalahan……………………………………………………………... 5
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………. 5
1.4 Penegasan Istilah …………………………………………………………. 6
1.5 Manfaat Penelitian….…………………………………………………….. 7
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ……………………………. 8
2.1 Landasan Teori…………………………………………………………… 8
2.1.1 Olahraga Sepak Bola…………………………………………………… 8
2.1.2 Teknik Dasar Sepak Bola………………………………………………. 8
2.1.3 Teknik Dasar Menggiring Bola………………………………………… 11
x
x
2.1.4 Kecepatan Menggiring Bola……………………………………………. 13
2.1.5 Prinsip-prinsip Latihan Menggiring Bola ……………………………… 15
2.1.6 Analisa Gerak Menggiring Bola ……………………………………….. 21
2.2 Kerangka Berpikir ……………………………………………………… 26
2.3 Hipotesis …………………………………………………………………. 28
BAB 3 METODE PENELITIAN ……………………………………………. 29
3.1 Populasi Penelitian ……………………………………………………….. 29
3.2 Sampel Penelitian………………………………………………………… 29
3.3 Variabel penelitian ……………………………………………………….. 30
3.4 Metode dan Rancangan Penelitian ……………………………………….. 30
3.5 Instrumen Penelitian……………………………………………………… 31
3.6 Teknik Pengambilan Data………………………………………………… 33
3.7 Teknik Analisa Data ……………………………………………………. 34
3.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penelitian ………………………….... 37
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………… 39
4.1 Hasil Penelitian…………………………………………………………… 39
4.2 Pembahasan………………………………………………………………. 45
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ………………………………………….. 49
5.1 Simpulan………………………………………………………………….. 49
5.2 Saran……………………………………………………………………… 49
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… 50
xi
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Perhitungan Statistik………………………………………….……..... 35
4.1 Hasil Pre-Test Kecepatan Menggiring Bola Kelompok Eksperimen I
dan Kelompok Eksperimen II………………………………………… 39
4.2 Hasil Post-Test Kecepatan Menggiring Bola Kelompok Eksperimen I
dan Kelompok Eksperimen II……….………………………………... 40
4.3 Uji Kesamaan Hasil Pre-test Kelompok Eksperimen I
dan Eksperimen II…………………………………………………….. 41
4.4 Uji Beda Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Eksperimen I……… 42
4.5 Uji Beda Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Eksperimen II.. ..….. 43
4.6 Uji Beda Hasil Post-test Kelompok Eksperimen I
dan Eksperimen II………………………………………………….… 44
xii
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Menggiring Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Dalam …………… 18
2.2 Menggiring Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Luar ……….…….. 20
2.3 Struktur Otot Tungkai ………..………………………………………. 24
2.4 Analisa Menggiring Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki
Luar ………………………………………………………..…………. 25
2.5 Analisa Menggiring Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki
Dalam ………………………………………………..……………….. 26
3.1 Tes Ketrampilan Menggiring Bola…………………………………… 32
xiii
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Usulan Penetapan Pembimbing ………………………………………….. 51
2. Surat Keputusan Penetapan Pembimbing………………………………… 52
3. Permohonan Ijin Penelitian ………………………………………………. 53
4. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ………………………… 54
5. Sertifikat Kalibrasi Roll Meter…………………………………………… 55
6. Keterangan Hasil Pengujian Stop Watch ………………………………… 57
7. Data Hasil Pre test Kecepatan Menggiring Bola…………………………. 59
8. Daftar Rangking Pre Test kecepatan Menggiring Bola dari Nilai
Tertinggi Sampai Terendah untuk Dimatchingkan………..……………… 60
9. Daftar Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen II Berdasarkan Pre Test
Kecepatan Menggiring Bola……………………………………………… 61
10. Hasil Post Test Kecepatan Menggiring Bola Kelompok Eksperimen I ..… 62
11. Hasil Post Test Kecepatan Menggiring Bola Kelompok Eksperimen II.… 63
12. Daftar Kelompok Eksperimen I Dan Kelompok Eksperimen II
Berdasarkan Post Test Kecepatan Menggiring Bola………………….….. 64
13. Perbedaan Hasil Pre Test dan Post Test Kecepatan Menggiring Bola
Kelompok Eksperimen I……………………………………………..…… 65
14. Perbedaan Hasil Pre Test dan Post Test Kecepatan Menggiring Bola
Kelompok Eksperimen II……………………………………………… .... 66
15. Uji Perbedaan Hasil Pre Test Kecepatan Menggiring Bola Kelompok
Eksperimen I dan Kelompok Eksperimen II ………...…………………… 67
xiv
xiv
16. Uji Perbedaan Hasil Post Test Kecepatan Menggiring Bola Kelompok
Ekspereimen I dan Kelompok Eksperimen II ……………………………. 68
17. Analisis Validitas Instrumen Kecepatan Menggiring bola Menggunakan
Test Retest Pada Kesempatan Yang Sama ……………………………….. 69
18. Analisis Reliabilitas Instrumen Tes Kecepatan Menggiring bola
Menggunakan Test Retest Pada Kesempatan yang Berbeda ……………. 71
19. Program Latihan Menggiring Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Dalam 73
20. Program Latihan Menggiring Bola Menggunakan Kura-Kura Kaki Luar .. 76
21. Daftar Nama Sampel Tes Kecepatan Menggiring Bola Pemain
P.S UNNES 2011 ………………………………………………………… 80
22. Dokumentasi Penelitian………………………………………………..…. 81
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan olahraga di tanah air masih memerlukan perhatian dan
pembinaan khusus baik dalam usaha mencari bibit yang baru maupun dalam
usaha meningkatkan prestasi atlet. Sepakbola merupakan salah satu cabang
olahraga yang sangat terkenal dan di gemari oleh semua lapisan masyarakat dari
anak-anak remaja dan orang tua. Sepakbola merupakan olahraga permainan yang
menggunakan bola besar, dimainkan dengan kaki dan kepala serta anggota tubuh
yang lain. Permainan ini di lakukan oleh dua regu yang tiap regunya terdiri dari
11 orang pemain.
Dewasa ini sepakbola di indonesia masih tertinggal dengan negara lain
baik ditingkat asia maupun dunia. Pada era sekarang ini sepakbola bukan hanya
sebagai hiburan atau pengisi waktu luang akan tetapi juga di tuntut untuk
berprestasi setinggi-tingginya, karena sepakbola sekarang menjadi lahan untuk
mencari penghasilan bagi para pemainnya. Menurut M. Sajoto (1995:1) bahwa
ada empat dasar tujuan manusia melakukan kegiatan olahraga sekarang ini yaitu:
1) untuk tujuan rekreasi, 2) untuk tujuan pendidikan, 3) untuk tujuan mencapai
tingkat kesegaran jasmani tertentu, 4) untuk mencapai sasaran atau prestasi
tertentu. Melalui kegiatan atau latihan sepakbola ini para anak-anak remaja dan
orang tua banyak memperoleh manfaat, khususnya dalam pertumbuhan fisik,
mental, dan sosial yang baik.
1
2
Guna mencapai prestasi yang setinggi-tingginya, olahragawan haruslah
memiliki empat kelengkapan pokok yaitu pembinaan teknik atau keterampilan,
pembinaan fisik (kesegaran jasmani), pembinanaan taktik (mental, daya ingatan,
kecerdasan), kematangan juara (Sukatamsi, 1984:11). Empat kelengkapan pokok
tersebut hanya dapat dicapai dengan latihan dan pertandingan yang direncanakan,
dilakukan secara terus menerus berkesinambungan. Penguasaan teknik dasar
merupakan suatu prasarat yang harus dimiliki setiap pemain agar permainannya
dapat dilakukan dengan baik.
P.S. UNNES merupakan sebuah klub sepakbola yang menjadi wadah
bakat dan minat untuk mahasiswa unnes dalam mengembangkan prestasi
sepakbola. P.S. UNNES merupakan salah satu anggota divisi satu pengcab kota
semarang yang beranggotakan mahasiswa unnes mulai dari semester dua sampai
semester sepuluh. P.S. UNNES saat ini di latih oleh seorang pelatih yang berstatus
sebagai dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan jurusan PKLO, yaitu Bapak Kumbul
Slamet Budiyanto S.Pd, M.Kes. P.S. UNNES berlatih setiap hari senin – kamis
dari pukul 15.30 – 18.00 WIB di lapangan FIK UNNES. Berbagai ajang
kompetisi kejuaraan telah di ikuti P.S. UNNES baik tingkat kota maupun
nasional, salah satunya pada tahun 2008 mendapat juara 2 POMNAS (Pekan
Olahraga Mahasiswa Nasional). Berdasarkan pengamatan penulis, para pemain
P.S. UNNES masih kurang dalam hal menggiring bola. Hal tersebut dapat dilihat
pada saat menggiring bola mereka dengan mudah kehilangan bola akibat
kemampuannya dalam melakukan gerakan-gerakan tipuan untuk menghindari
hadangan lawan yang terkesan kaku.
3
Menggiring bola merupakan salah satu teknik dasar dan juga termasuk
teknik perseorangan yang penting dan harus dikuasai seoarang pemain untuk
dapat bermain sepakbola. Menggiring bola merupakan teknik dasar dalam usaha
memindahkan bola dari satu daerah ke daerah lain secara cepat. Menurut
Sukatamsi (1984:158) menggiring bola memiliki beberapa kegunaan antara lain:
1) untuk melewati lawan, yaitu dalam usaha seorang pemain untuk membebaskan
bola dari hadangan lawan yang berusaha menghambat dan merebut bola sehingga
pemain berusaha melindungi bola jauh dari lawan, 2) untuk mencari kesempatan
memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat, 3) untuk menahan bola tetap
dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau
kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman, 4)
memancing lawan untuk mendekati bola sehingga daerah lawan terbuka,
kegunaan ini ialah suatu usaha yang dilakukan pemain untuk membuka daerah
pertahanan lawan dengan cara menggiring agar lawan yang menjaga daerahnya
terpancing untuk merebut bola sehingga tercipta daerah kosong atau terbuka yang
memudahkan teman kita membantu melakukan serangan.
Dari ke-empat kegunaan menggiring bola diatas secara singkat dapat
diartikan bahwa menggiring bola merupakan salah satu teknik dasar sepakbola
yang harus dikuasai pemain sepakbola agar dapat melakukan permainan dengan
baik, maka dari pada itu di perlukan latihan-latihan khusus dan bervariasi
sehingga kemampuan dalam menggiring bola dapat meningkat.
Cara menggiring bola menurut Sukatamsi (1984:161) dapat dilakukan
dengan kura-kura kaki bagian dalam dan kura-kura kaki bagian luar. Menggiring
4
menggunakan kura-kura kaki bagian dalam akan lebih mudah melindungi bola
dari lawan atau bola tetap dalam penguasaan pemain dan lawan akan sulit untuk
merampas bola. Sedangkan menggiring bola menggunakan kura-kura kaki bagian
luar akan mudah membelokan atau merubah arah bola, karena dengan cara
demikian tubuh pemain yang menggiring bola dapat membatasi antara lawan
dengan bola. Lebih lanjut Remmy Muchtar (1992:40) menyatakan bahwa
beberapa teknik latihan untuk dapat meningkatkan kemampuan menggiring bola
diantaranya adalah memakai kura-kura bagian luar dan kura-kura kaki bagian
dalam.
Berdasarkan uraian diatas dimana penguasan teknik dasar menggiring
sangatlah penting dalam permainan sepakbola, dan didalam pelaksanaan
menggiring bola dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan kura-kura
kaki bagian dalam dan kura-kura kaki bagian luar, maka penulis tertarik
mengangkat judul penelitian tentang “ PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN
MENGGIRING BOLA DENGAN KURA-KURA KAKI BAGIAN DALAM
DAN LUAR TERHADAP KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA
PEMAIN SEPAK BOLA P.S. UNNES TAHUN 2011” , dengan alasan:
1. Menggiring bola merupakan usaha memindahkan bola dari satu daerah ke
daerah lainnya dengan waktu secepat-cepatnya.
2. Penguasaan teknik dasar menggiring bola dalam permainan sepakbola adalah
penting.
3. Cara menggiring bola dapat dilakukan dengan memakai kura-kura kaki luar
dan kura-kura kaki dalam.
5
1.2 Permasalahan
Berdasarkan uraian tentang pentingnya penguasaan teknik dasar
menggiring bola dan didalam upaya meningkatkan kemampuan menggiring bola,
maka masalah yang ingin penulis teliti, yaitu:
1. Apakah ada pengaruh latihan menggiring bola dengan kura-kura kaki luar
terhadap kecepatan menggiring bola dalam sepakbola?
2. Apakah ada pengaruh latihan menggiring bola dengan kura-kura kaki dalam
terhadap kecepatan menggiring bola dalam sepakbola?
3. Manakah yang lebih cepat antara latihan menggiring bola dengan kura-kura
kaki luar dengan latihan menggiring bola dengan kura-kura kaki dalam?
1.3 Tujuan Penelitian
Setiap penelitian yang dikerjakan selalu mempunyai tujuan agar
memperoleh gambaran yang jelas dan bermanfaat bagi yang menggunakannya.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengaruh yang signifikan pada latihan menggiring bola dengan
kura-kura kaki luar terhadap kecepatan menggiring bola dalam sepakbola.
2. Mengetahui pengaruh yang signifikan pada latihan menggiring bola dengan
kura-kura kaki dalam terhadap kecepatan menggiring bola dalam sepakbola.
3. Mengetahui hasil yang lebih cepat antara latihan menggiring bola dengan
kura-kura kaki luar dengan latihan menggunakan kura-kura kaki dalam
terhadap kecepatan menggiring bola dalam sepakbola.
6
1.4 Penegasan Istilah
Untuk menghindari adanya salah penafsiran pada istilah-istilah yang
digunakan dalam judul penelitian ini, maka istilah-istilah yang perlu ditegaskan
antara lain:
4.1 Perbedaan Pengaruh
Perbedaan adalah perihal yang berbeda, perihal yang membuat beda
(KBBI, 2005:849). Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu benda
atau orang yang ikut membentuk watak kepercayaan atau perbuatan seseorang
(Depdikbud,1989:664). Pengertian perbedaan pengaruh yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah akibat yang ditimbulkan dari latihan menggiring bola dengan
kura-kura kaki luar dengan latihan menggunakan kura-kura kaki dalam terhadap
kecepatan menggiring bola dalam sepakbola.
4.2 Latihan
Latihan adalah proses yang sistematis dari kerja fisik yang dilakukan
secara berulang-ulang dengan setiap hari menambah jumlah beban pekerjaanya
(Iwan Setiawan,1993:6). Pengertian latihan dalam penelitian ini adalah bentuk
latihan yang dilakukan berulang-ulang untuk memperoleh kecepatan menggiring
bola.
4.3 Menggiring
Menggiring adalah gerakan lari menggunakan bagian kaki mendorong
bola agar bergulir terus-menerus diatas tanah (Sukatamsi,1984:158). Yang
dimaksud menggiring dalam penelitian ini adalah membawa lari bola dengan
kura-kura kaki luar dan kura-kura kaki dalam sejauh 60 m lurus tanpa rintangan.
7
4.4 Kecepatan
Kecepatan adalah waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tertentu
(Kamus Besar Bahasa Indonesia,1988:163). Dalam penelitian ini kecepatan
berarti waktu yang digunakan untuk menempuh jarak tertentu, dalam hal ini
waktu tempuh menggiring bola sejauh 60 m lurus tanpa rintangan.
4.5 Kura-kura kaki
Kura-kura diartikan sebagai barang apa yang rupa bentuknya seperti kura-
kura. Misalnya kaki atau bagian kaki sebelah luar atau bagian dalam. Yang
dimaksud kura-kura kaki yaitu bagian kaki sebelah luar ialah bagian kaki sebelah
sisi luar dan kura-kura kaki bagian dalam adalah bagian kaki sebelah sisi dalam
(Poerwadarminto,1976:541).
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari kegitan penelitian ini antara lain:
1. Dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, khususnya pada disiplin ilmu yang dijadikan
objek penelitian, dalam hal ini yaitu sebaiknya guru olahraga.
2. Bagi pelatih maupun pembina sepakbola, dapat memberikan informasi metode
yang baik dalam melatih kemampuan menggiring bola, sehingga dapat
meningkatkan prestasi dengan memulai pemilihan cara latihan menggiring
bola yang lebih efektif dalam permainan sepakbola.
8
BAB 2
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Olahraga Sepakbola
Permainan sepakbola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu
dan masing-masing terdiri dari sebelas orang pemain, masing-masing pemain
dalam tiap regu berusaha memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan
serta mempertahankan gawangnya sendiri untuk tidak kemasukan bola. Regu
yang paling banyak memasukkan bola ke gawang lawan dan menjaga gawangnya
agar tidak kemasukkan bola dinyatakan sebagai pemenang dalam pertandingan.
Permainan sepakbola akan terlihat menarik apabila para pemainnya memiliki
teknik yang baik, sehingga mutu permainan akan tercapai. Teknik yang baik dapat
dikuasai apabila memahami tentang teknik-teknik dasar dalam permainan
sepakbola. Teknik dasar dalam permainan sepakbola merupakan salah satu faktor
yang sangat penting didalam pencapaian prestasi.
2.1.2 Teknik Dasar Sepakbola
Kita ketahui dalam olahraga permainan sepakbola terdapat teknik dasar
bermain yaitu gerakan-gerakan dasar yang diperlukan dalam bermain dan cara-
cara permainan itu sendiri. Teknik dasar bermain sepakbola menurut Sukatamsi
(1995:24) adalah gerakan-gerakan tanpa bola dan gerakan-gerakan dengan bola
yang diperlukan dalam bermain sepakbola, jadi teknik dasar bermain sepakbola
adalah merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau
8
9
mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari permainan sepakbola yang
profesional harus menguasai teknik dasar bermain sepakbola terlebih dahulu
sebelum bermain dalam permainan sepakbola.
Untuk dapat bermain bola dengan baik, pemain harus dibekali teknik dasar
yang baik, pemain yang menguasai teknik dasar dengan baik maka pemain
tersebut dapat memainkan bola dengan baik pula. Adapun teknik dasar yang perlu
dikuasai oleh pemain sepakbola antara lain adalah menendang, menghentikan,
menggiring, menyundul, merampas, lemparan kedalam, dan penjaga gawang.
(Sucipto, 2000:17).
2.1.2.1 Menendang Bola
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbola
yang paling dominan. Pemain yang memiliki teknik menendang bola dengan baik
akan bermain dengan efisien. Tujuan menendang bola adalah mengumpan
(passing), menembak kegawang (shooting at the goal), menyapu untuk
menggagalkan serangan lawan (sweeping). Dan teknik menendang bola sesuai
dengan perkenaan kaki sebagai berikut : 1) menendang dengan kaki bagian dalam,
2) menendang dengan kaki bagian luar, 3) menendang dengan punggung kaki, 4)
menendang dengan punggung kaki bagian dalam, dan 5) menendang dengan tumit
(Sucipto dkk, 2000:17).
Teknik dasar menendang dalam sepakbola adalah merupakan dasar dalam
permainan sepakbola. Seorang pemain yang tidak menguasai teknik menendang
dengan baik dan cermat, cepat dan tepat pada sasaran, baik pada teman maupun
10
sasaran untuk membuat gol. Prinsip-prinsip dalam menendang bola menurut
(Sukatamsi,1995:39).
2.1.2.2 Menghentikan Bola
Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar bermain sepakbola
yang penggunaannya bersamaan dengan teknik dasar menendang bola. Tujuan
menghentikan bola untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya untuk
mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk
melakukan passing. Dilihat dari perkenaan bagian badan yang pada umunya
digunakan untuk menghentikan bola adalah kaki, paha, dan dada. Bagian kaki
yang biasanya untuk menghentikan bola adalah kaki bagian luar, kaki bagian
dalam, punggung kaki, dan telapak kaki. (Sucipto dkk,2000:23).
2.1.2.3 Menggiring Bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang bola dengan terputus-
putus atau pelan-pelan, oleh karena itu kaki yang dipergunakan dalam menggiring
bola sama dengan kaki yang di gunakan untuk menendang bola. Menggiring bola
bertujuan antara lain untuk mendekati jarak sasaran, melewati lawan, dan
menghambat permainan. (Sucipto dkk, 2000:28).
2.1.2.4 Menyundul Bola
Menyundul bola pada hakekatnya memainkan bola dengan kepala. Dengan
bertujuan menyundul bola dalam permainan sepakbola adalah untuk mengumpan,
mencetak gol, dan mematahkan serangan lawan. Ditinjau dari posisi tubuhnya,
menyundul bola dapat dilakukan dengan berdiri, melompat, dan sambil meloncat.
(Sucipto dkk, 2000:32).
11
2.1.2.5 Merampas Bola
Merampas bola merupakan upaya untuk merebut dari penguasaan lawan.
Merampas bola dapat dilakukan dengan sambil berdiri (Standing tackling) dan
sambil meluncur (sliding tackling). (Sucipto dkk, 2000:34).
2.1.2.6 Lemparan Kedalam
Lemparan kedalam merupakan satu-satunya teknik dalam permainan
sepakbola yang memainkan bola dari luar lapangan permainan. Selain mudah
untuk memainkan bola, dari lemparan kedalam off side tidak berlaku. Lemparan
kedalam dapat dilakukan dengan atau tanpa lawan, baik dengan posisi kaki sejajar
atau salah satu kaki di depan (Susipto dkk, 2000:36).
2.1.2.7 Penjaga Gawang
Menjaga gawang merupakan pertahanan yang paling akhir dalam
permainan sepakbola. Teknik menjaga gawang meliputi : menangkap bola,
melempar bola dan menendang bola. Untuk menangkap bola dapat dibedakan
berdasarkan datangnya arah bola, ada yang datangnya bola masih dalam
jangkauan penjaga gawang (tidak meloncat) dan ada yang di luar jangkauan
penjaga gawang (harus meloncat). Untuk melempar bola dapat di bedakan
berdasarkan jauh dekatnya sasaran. (Sucipto dkk, 2000:28).
2.1.3 Teknik Dasar Menggiring Bola
Menurut Sukatamsi (1985:158) menggiring bola diartikan sebagai gerakan
lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus-menerus diatas tanah.
Sedangkan Engkos Kosasih (1994:95) berpendapat bahwa menggiring bola yaitu
berlari membawa bola atau membawa bola dengan kaki.
12
Dari pendapat diatas, kecepatan menggiring bola dapat diartikan yaitu
kemampuan seseorang untuk menggunakan kakinya, mendorong bola agar
bergulir terus-menerus diatas tanah dengan waktu yang sesingkat – singkatnya.
Luxbacher (1999:47) mengatakan bahwa menggiring bola dalam
sepakbola memiliki fungsi yang sama dengan bola basket yaitu memungkinkan
pemain untuk mempertahankan bola saat berlari melintasi lawan atau maju ke
ruang yang terbuka. Pemain dapat mengembangkan gayanya sendiri dalam
menggiring bola selama tetap mencapai sasaran utama yaitu mengalahkan lawan
sambil tetap menguasai bola. Sehingga dapat diambil suatu pengertian bahwa
menggiring bola adalah suatu kemampuan menguasai bola dengan kaki oleh
pemain sambil lari untuk melewati lawan atau membuka daerah pertahanan
lawan.
Adapun tujuan menggiring bola menurut Sukatamsi (1995:158) adalah: (1)
melewati lawan, (2) mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman
dengan tepat dan (3) menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola
apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera
memberikan operan kepada teman.
Untuk dapat menggiring bola dengan baik diperlukan latihan secara terus
menerus sehingga akhirnya akan menjadi gerakan yang otomatis. Adapun prinsip-
prinsip teknik menggiring bola adalah sebagai berikut:
1) Bola didalam penguasaan pemain, bola selalu dekat dengan kaki, badan
pemain terletak antara bola supaya lawan tidak mudah merebut bola, bola
selalu terkontrol.
13
2) Di depan pemain terdapat daerah yang kosong, bebas dari lawan.
3) Bola digiring dengan kaki kanan atau kiri, tiap langkah mendorong kedepan,
jadi bola didorong bukan ditendang.
4) Pandangan mata tidak selalu memandang bola, akan tetapi harus
memperhatikan atau mengamati posisi lawan atau kawan.
5) Badan agak condong kedepan, irama gerakan tangan bebas seperti pada saat
lari biasa.
2.1.4 Kecepatan Menggiring Bola
Kecepatan (Speed) adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan
gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya (M. Sajoto, 1995:17). Dengan kecepatan yang dimiliki maka seseorang
atlet akan dengan mudah melewati lawan, mengoper bola jarak jauh atau jarak
pendek dan akhirnya dapat mencetak gol.
Selain itu M. Sajoto (1995:216) juga mengatakan dalam banyak cabang
olahraga kecepatan merupakan komponen fisik yang esensial. Kecepatan menjadi
faktor penentu di dalam cabang-cabang olahraga seperti halnya sepakbola, hockey
dan lain sebagainya. Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-
gerakan yang sejenisnya secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya, atau kemampuan untuk menempuh untuk suatu jarak dalam waktu
yang sesingkat-singkatnya.
Hal ini diperkuat oleh Harsono yang menyatakan bahwa kecepatan adalah
komponen-komponen untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenisnya secara
14
berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, atau kemampuan untuk
menempuh untuk suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Dari pengertian-pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa kecepatan merupakan salah satu kemampuan gerak
dasar seseorang dalam melakukan gerakan singkat dalam upaya menempuh jarak
yang panjang dan melakukan gerak reaksi rangsang yang diterimanya. Kecepatan
menggiring bola dapat diartikan kemampuan seseorang untuk menggunakan
kakinya, mendorong bola agar bergulir terus-menerus diatas tanah dengan waktu
yang sesingkat-singkatnya.
Selain itu menggiring bola dalam sepakbola memiliki fungsi yang sama
dengan olahraga bola basket yaitu memungkinkan pemain untuk mempertahankan
bola saat berlari melintasi atau melewati lawan untuk maju ke ruang yang terbuka
(Luxbacher 1999:47). Pemain dapat mengembangkan gayanya sendiri dalam
menggiring bola selama tetap mencapai sasaran utama yaitu mengalahkan lawan
sambil tetap menguasai bola. Sehingga dapat diambil suatu pengertian bahwa
menggiring bola adalah suatu kemampuan untuk menguasai bola dengan kaki oleh
pemain sambil lari untuk melewati lawan atau membuka daerah pertahanan
lawan.
Harsono (1982:216) menjelaskan kecepatan tergantung dari beberapa
faktor yang mempengaruhi, yaitu kekuatan (strenght) waktu reaksi, dan
kelentukan (fleksibilitas). Untuk meningkatkan kecepatan pemain harus
melakukan latihan kekuatan, kecepatan reaksi, kelentukan, dan tidak semata-mata
hanya melatih kekuatan saja.
15
Bompa (1990:19) berpendapat bahwa ada 5 faktor yang mempengaruhi
kecepatan, yaitu: 1) keturunan (heredity) dan natural talent, 2) waktu reaksi,
kemampuan mengatasi tahanan (resistance) eksternal seperti peralatan,
lingkungan dan lawan, 3) teknik, 4) konsentrasi dan semangat, dan 5) elastisitas
otot.
Dari teori dan penjelasan diatas maka dapat di jelaskan bahwa hubungan
yang terjadi antara belajar ketrampilan motorik dengan latihan menggiring bola
yaitu menggiring bola merupakan suatu gerakan yang melibatkan banyak anggota
tubuh terutama anggota tubuh bagian bawah yaitu sendi panggul, sendi lutut,
sendi engkel. Jadi untuk dapat menggiring bola dengan baik dan terampil maka
harus belajar atau melatih ketrampilan gerak sehingga semakin menjadi terampil
dalam melaksanakan suatu kegiatan.
2.1.5 Prinsip-prinsip Latihan Menggiring Bola
Menggirng bola merupakan suatu bentuk ketrampilan gerak seseorang,
dimana untuk mencapai gerak yang mempunyai ketrampilan tinggi diperlukan
latihan yang sistematis dan berkesinambungan. Latihan itu merupakan suatu
kegiatan atau proses yang terjadi karena adanya hubungan antara stimulus dan
respon. Suatu stimulus akan ditanggapi dengan respon tertentu yang hanya akan
dikuasai melalui latihan. Seperti yang dikemukakan oleh Rusli Lutan (1988:123)
yaitu bahwa pertautan atau hubungan antara stimulus dan respon akan terjadi
secara otomatis ketika latihan. Latihan ketrampilan gerak dalam hal ini gerak
16
menggiring bola dipahami seperti pembentukan hubungan antara stimulus dan
respon gerak.
Suatu ketrampilan dipandang sebagai aksi gerak atau pelaksanaan tugas
bila ketrampilan itu sendiri terdiri dari sejumlah respon gerak dan persepsi yang
diperoleh melalui latihan (Rusli lutan, 1988:94). Penguasaan ketrampilan gerak
menggiring bola merupakan sebuah proses dimana seorang mengembangkan
seperangkat respon ke dalam suatu pola gerak yang terkoordinasi, terorganisasi
dan terpadu.
Dalam situasi problematika belajar atau latihan ketrampilan dilakukan
dengan memakai cara coba-coba atau trial and error, bila individu menerima
suatu stimulus yang terdiri dari sejumlah kemungkinan respon, pembentukan S-R
dilakukan dengan coba-coba (Muhamad Ali, 1983:8). Pada dasarnya devinisi
trampil biasanya digunakan untuk menyatakan respon nyata terhadap suatu
stimulus yang terkontrol. Respon itu dicatat berdasarkan kesalahan, respon yang
betul, frekuensi atau cepat lambatnya reaksi.
Dalam menggiring bola dapat dilakukan dengan baik apabila sesuai
dengan prinsip-prinsip menggiring bola, yaitu:
1) Bola didalam penguasaan pemain, bola selalu dekat dengan kaki, badan
pemain terletak antara bola supaya lawan tidak mudah merebut bola, bola
selalu terkontrol.
2) Di depan pemain terdapat daerah yang kosong, bebas dari lawan.
3) Bola digiring dengan kaki kanan atau kiri, tiap langkah mendorong kedepan,
jadi bola didorong bukan ditendang.
17
4) Pandangan mata tidak selalu memandang bola, akan tetapi harus
memperhatikan atau mengamati posisi lawan atau kawan.
5) Badan agak condong kedepan, irama gerakan tangan bebas seperti pada saat
lari biasa.
Macam-macam menggiring bola dapat dilakukan dengan beberapa
metode, yaitu:
1) Menggiring bola menggunakan kura-kura kaki dalam
2) Menggiring bola menggunakan kura-kura kaki luar
3) Menggiring bola menggunakan punggung kaki (Remmy Muchtar, 1992:40).
Sesuai dengan uraian diatas maka peneliti hanya akan menjelaskan
penelitian tentang latihan menggiring bola memakai kura-kura kaki dalam dan
kura-kura kaki luar.
2.1.5.1 Latihan Menggiring Bola Memakai Kura-kura Kaki dalam
Menggiring bola memakai kura-kura kaki dalam adalah menggiring bola
dengan gerakan lari menggunakan bagian kura-kura kaki dalam atau bagian kaki
dekat ibu jari untuk mendorong bola agar terus bergulir diatas tanah. Cara
menggiring bola menggunakan kura-kura kaki dalam adalah:
1) Posisi menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang bola
dengan kura-kura kaki dalam.
2) Kaki yang digunakan menggiring bola tidak diayunkan, tetapi tiap langkah
teratur mendorong bola bergulir kedepan dan bola harus selalu dekat dengan
kaki.
18
3) Pada saat menggiring bola kedua lutut selalu sedikit ditekuk, waktu kaki
menyentuh bola pandangan mata pada bola dan selanjutnya melihat situasi
lapangan, (Sukatamsi, 1984:159).
Gambar 2.1 Menggiring bola menggunakan kura-kura kaki dalam
Dengan menggiring menggunakan kura-kura kaki dalam berarti posisi dari
bola selalu berada dalam penguasaan pemain. Hal ini akan menyebabkan lawan
menemui kesulitan untuk merampas bola. Selain itu pemain yang menggirng bola
tersebut dapat dengan mudah merubah arah pada waktu pemain lawan berusaha
19
merebut bola, hal seperti ini dapat diartikan jika pemain yang menggiring bola
selalu diikuti atau dibayangi oleh lawan maka dengan cara menggiring bola inilah
lebih baik dilakukan karena bola selalu berada diantara kedua kaki.
2.1.5.2 Latihan Menggiring Bola Memakai Kura-kura Kaki Luar
Menggiring bola memakai kura-kura kaki luar adalah menggiring bola
dengan gerakan lari menggunakan bagian kura-kura kaki luar atau bagian kaki
dekat kelingking untuk mendorong bola agar terus bergulir diatas tanah. Cara
menggiring bola menggunakan kura-kura kaki luar adalah:
1) Posisi menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam menendang bola
dengan kura-kura kaki luar.
2) Setiap langkah secara teratur dengan kura-kura kaki luar mendorong bola agar
bergulir kedepan, dengan bola harus selalu dekat dengan kaki.
3) Pada saat menggiring bola kedua lutut selalu sedikit ditekuk, waktu kaki
menyentuh bola pandangan mata pada bola dan selanjutnya melihat situasi
lapangan, (Sukatamsi, 1984:161).
Sedangkan menurut Imam Sadikun (1992:25) mengatakan bahwa:
menggiring bola dengan kura-kura kaki luar memberikan kesempatan bagi para
pemain merubah-rubah arah serta dapat menghindari lawan yang berusaha
merampas bola, tubuh pemain yang sedang menggiring bola dapat menutup dan
membatasi antara lawan dengan bola posisi badan harus ditempatkan diantara bola
dengan lawan, sedangkan bola digiring dengan kaki yang jauh dari lawan.
Menurut Sukatamsi (1984:162) bahwa menggiring bola menggunakan
kura-kura kaki luar lebih banyak digunakan bermain, karena:
20
1) Bagian kaki yang menyentuh bola cukup luas.
2) Pemain dapat mengontrol bola atau menguasai bola dengan baik.
3) Pemain dengan mudah bergerak kedepan, membelok atau berputar, merubah
arah. Hal ini sesuai dengan arah sikap kaki pada waktu lari.
4) Pemain dapat mudah memberikan bola pada teman.
Menggiring bola memakai kura-kura kaki luar memungkinkan seorang
pemain dapat melakukan gerakan menggiring bola, melewati lawan, memberikan
operan dan melindungi bola dengan cepat.
Gambar 2.2
Menggiring bola menggunakan kura-kura kaki luar
21
2.1.6 Analisa Gerak Menggiring Bola
Perkataan biomekanika seperti dikatakan oleh Abdul Adib Rani terdiri dari
kata-kata “bio” berarti hidup sedangkan “mekanika” adalah bagian dari desain
fisika newton untuk mempelajari efek dari tenaga tubuh dan gerakan sesuai yang
bergerak (1991:62).
Olahraga tidak lepas dari gerak manusia, sedangkan biomekanika adalah
penerapan hukum mekanika pada struktur-struktur hidup, khususnya pada gerak
manusia. Maka pendekatan biomekanika pada olahraga sangatlah penting. Abdul
Adib Rani mengatakan bahwa kemampuan untuk berhasil pada ketrampilan
olahraga adalah tergantung pada banyaknya waktu secara tidak sengaja dan niat
untuk menggunakan prinsip mekanika dan kinesiology (1991:184). Hal ini
merupakan alasan bahwa pengetahuan akan prinsip mekanika akan menuntun
siswa untuk dapat secara tepat memahami dan menguasai tugas gerak serabut otot
besar yang diberikan.
Fungsi biomekanika menurut Chairman dari IOC Medical Comition dalam
kata pengantarnya, menyebutkan bahwa biomekanika berfungsi sebagai berikut:
1) Menjaga atau mencegah atau memperkecil kecelakaan
2) Mengembangkan atau memperbaiki metode latihan
3) Mengatur atau mendisain peralatan keselamatan
4) Alat untuk melaksanakan teknik menjadi lebih efisien
5) Mengembangkan prosedur dalam pengembangan teknik
6) Lebih baik dalam pengembangan teknik
7) Memperbaiki progam latihan
22
Menurut Sukatamsi (1995:158) beberapa prinsip-prinsip menggiring bola,
yaitu: (1) bola didalam penguasaan pemain, bola selalu dekat dengan kaki, badan
pemain terletak antara bola supaya lawan tidak mudah merebut bola, bola selalu
terkontrol. (2) di depan pemain terdapat daerah yang kosong, bebas dari lawan.
(3) bola digiring dengan kaki kanan atau kiri, tiap langkah mendorong kedepan,
jadi bola didorong bukan ditendang. (4) pandangan mata tidak selalu memandang
bola, akan tetapi harus memperhatikan atau mengamati posisi lawan atau kawan.
(5) badan agak condong kedepan, irama gerakan tangan bebas seperti pada saat
lari biasa.
Gerak menggiring bola secara umum sama dengan gerak berlari. Bagian-
bagian utama pada tubuh yang bergerak pada saat menggiring bola diantaranya
adalah dari pangkal paha, tungkai atas, tungkai bawah dan telapak kaki.
Persendian yang turut menunjang saat menggiring bola diantaranya sendi panggul,
lutut, dan pergelangan telapak kaki.
Gerak pada sendi panggul saat menggiring bola diantaranya adalah gerak
fleksi/ekstensi, abduksi/adduksi dan rotasi lateral/rotasi medial. Pada gerak
fleksi/ekstensi yaitu saat melangkahkan kaki kedepan dan kebelakang untuk
berlari menendang bola otot penggerak utama gerak fleksi adalah otot m.
iliopsoas, m. tensor fasciae latea, m. rectur femuris dan otot penggerak utama
gerak ekstensi adalah m. gluteus maximus, m. hamstring. Pada gerak
abduksi/adduksi yaitu gerak tungkai ke samping kanan atau ke samping kiri saat
memainkan bola otot penggerak utama gerak abduksi adalah otot m. gluteus
medius, m. gluteus minimus, dan otot penggerak utama gerak adduksi adalah m.
23
gracilis, m. pectineus, m. adductor magnus, m. adductor longus, m. adductor
brevis. Pada gerak rotasi lateral/rotasi medial yaitu saat memutar tungkai diputar
kedalam atau keluar untuk menendang bola agar perkenaan bola tepat pada kura-
kura kaki bagian dalam ataupun kura-kura kaki bagian luar otot penggerak pada
gerak rotasi lateral adalah m. gluteus maximus, m.pirifomis, m. sarforius dan otot
penggerak pada gerak rotasi medial adalah m. gluteus medius, m. gluteus
menimus, m. tensor (Soedarminto, 1992:64-65).
Gerak pada sendi pergelangan kaki saat menggiring bola hanya terbatas
pada gerak fleksi plantas dan fleksi dorsal. Penggerak utama pada gerak fleksi
plantas adalah otot m. gastrocnemius dan m. soleus sedangkan penggerak utama
pada gerak fleksi dorsal adalah otot m. tibialis anterior, m. extensor digitorium
longus dan m. extensor peroneus tertius (Soedarminto, 1992:66-67).
Lebih jelasnya otot-otot yang terlibat saat gerakan menggiring bola dapat
dilihat pada gambar berikut:
25
2.1.6.1 Analisa Gerak Menggiring Bola Memakai Kura-kura Kaki Luar
Menggiring bola memakai kura-kura kaki luar dapat di analisa bentuk dan
geraknya sebagai berikut: posisi kaki tumpu diletakkan disamping bola dengan
jarak kurang lebih 25 cm sejajar dengan arah kaki yang digunakan untuk
menggiring bola. Kaki yang digunakan untuk menggiring bola diputar sedikit
kedalam sehingga tepat pada bagian kura-kura kaki sebelah luar atau dekat
dengan jari kelingking. Tiap langkah secara teratur menyentuh dan mendorong
bola bergulir kedepan dan bola harus dekat dengan kaki, lutut kedua kaki harus
selalu ditekuk sedikit. Waktu kaki menyentuh bola pandangan mata melihat pada
bola selanjutnya melihat situasi lapangan.
Untuk lebih jelasnya bentuk dan gerakan menggiring bola memakai kaki
kura-kura kaki luar dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.4
Analisa menggiring bola menggunakan kura-kura kaki luar
(Sukatamsi, 1985:162)
2.1.6.2 Analisa Gerak Menggiring Bola Memakai Kura-kura Kaki Dalam
26
Menggiring bola memakai kura-kura kaki dalam dapat di analisa bentuk
dan geraknya sebagai berikut: posisi kaki tumpu diletakkan disamping bola
dengan jarak kurang lebih 25 cm, arah kaki tumpu sejajar dengan arah kaki yang
digunakan untuk menggiring bola. Kaki yang digunakan untuk menggiring bola
tidak diayunkan akan tetapi tiap langkah secara teratur menyentuh dan mendorong
bola bergulir kedepan dan bola harus dekat dengan kaki, lutut kedua kaki harus
selalu ditekuk sedikit. Waktu kaki menyentuh bola pandangan mata melihat pada
bola selanjutnya melihat situasi lapangan. Untuk lebih jelasnya bentuk dan
gerakan menggiring bola memakai kaki kura-kura kaki dalam dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar 2.5
Analisa menggiring bola menggunakan kura-kura kaki dalam
(Sukatamsi, 1984:159)
2.2 Kerangka Berpikir
Tujuan melakukan latihan dalam olahraga adalah untuk meningkatkan
kondisi fisik dan menguasai ketrampilan secara efektif dan efisien, yang akhirnya
27
ketrampilan itu melekat selama waktu tertentu. Agar latihan berhasil, materi
latihan harus diberikan secara bertahap dari yang sederhana ke yang komplek.
Kecepatan menggiring bola merupakan salah satu teknik dasar sepakbola
yang harus dikuasai oleh setiap pemain. Menggirng bola dapat dilakukan dengan
menggunakan kura-kura kaki dalam dan luar.
Latihan menggiring bola memakai kura-kura kaki dalam berarti
meningkatkan kemampuan menggiring bola dengan kura-kura kaki dalam. Kaki
yang digunakan adalah kaki bagian dalam dekat ibu jari, teknik menggiring bola
dengan kura-kura kaki dalam sangat baik untuk penguasaan pemain dalam
menguasai bola karena posisi bola diantara kedua kaki pemain. Hal ini
menyulitkan lawan untuk merebut bola.
Latihan menggiring bola memakai kura-kura kaki luar berarti
meningkatkan kemampuan menggiring bola dengan kura-kura kaki luar. Kaki
yang digunakan adalah kaki bagian luar dekat jari kelingking, teknik menggiring
bola dengan kura-kura kaki luar sangat baik untuk merubah arah bola. Hal ini
mempermudah pemain untuk memainkan bola.
Menurut Sukatamsi (1984:162) bahwa menggiring bola menggunakan
kura-kura kaki luar lebih banyak digunakan bermain, karena:
1) Bagian kaki yang menyentuh bola cukup luas.
2) Pemain dapat mengontrol bola atau menguasai bola dengan baik.
3) Pemain dengan mudah bergerak kedepan, membelok atau berputar, merubah
arah. Hal ini sesuai dengan arah sikap kaki pada waktu lari.
4) Pemain dapat mudah memberikan bola pada teman.
28
Menggiring bola memakai kura-kura kaki luar memungkinkan seorang
pemain dapat melakukan gerakan menggiring bola, melewati lawan, memberikan
operan dan melindungi bola dengan cepat.
2.3 Hipotesis
Berdasarkan landasan teori tersebut diatas peneliti mengajukan hipotesis
yang masih akan diuji kebenarannya yaitu sebagai berikut:
1) Ada pengaruh yang signifikan pada latihan menggiring bola mamakai kura-
kura kaki luar terhadap kecepatan menggiring bola dalam sepakbola.
2) Ada pengaruh yang signifikan pada latihan menggiring bola mamakai kura-
kura kaki dalam terhadap kecepatan menggiring bola dalam sepakbola.
3) Latihan menggiring bola memakai kura-kura kaki dalam pengaruhnya lebih
baik atau cepat dibandingkan dengan latihan memakai kura-kura kaki luar
terhadap kecepatan menggiring bola dalam sepakbola.
29
BAB 3
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah kegiatan untuk mengembangkan dan menguji
suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah untuk
mencapai tujuan proses yang sistematis dan logis. Penggunaan metode penelitian
yang tepat akan memperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah sesuai aturan yang berlaku. Metode penelitian yang akan digunakan dalam
penelitian ini sebagai berikut.
3.1 Populasi Penelitian
Menurut Sutrisno Hadi mengatakan bahwa seluruh penduduk yang
dimaksudkan untuk diselidiki disebut populasi (2000:182). Populasi dibatasi
sebagai jumlah penduduk atau individu yang paling sedikit mempunyai sifat yang
sama. Yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah pemain P.S. UNNES
tahun 2011 berjumlah 30 pemain yang resmi terdaftar di Pengcab PSSI semarang.
3.2 Sampel Penelitian
Menurut Sutrisno Hadi sampel adalah sebagian dari populasi yang disebut
sampel. Sampel adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah
populasi (2000:182). Yang dimaksud sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian
individu yang mempunyai sifat yang sama untuk diselidiki dan dapat mewakili
29
30
seluruh populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
random sampling artinya pemain P.S UNNES sebanyak 22 pemain.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1998:99). Variabel dalam penelitian ini
adalah:
1) Variabel bebas terdiri dari:
a. Menggiring bola dengan kura-kura kaki dalam
b. Menggiring bola dengan kura-kura kaki luar
2) Variabel terikatnya yaitu hasil kecepatan menggiring bola sejauh 30 meter
dalam waktu per detik.
3.4 Metode Dan Rancangan Penelitian
Untuk mendapatkan data penelitian, peneliti menggunakan metode
eksperimen. Metode eksperimen adalah suatu kegiatan untuk meneliti suatu gejala
yang dinamakan latihan atau perlakuan. Dasar penggunaan metode eksperimen
adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan memberikan perlakuan terhadap
subjek yang diakhiri dengan tes untuk menguji kebenarannya. Metode eksperimen
merupakan metode yang tepat untuk menyelidiki hubungan sebab akibat antara
dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurai atau
menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu.
31
Berdasarkan uraian diatas, untuk penelitian ini peneliti menggunakan
metode eksperimen dengan pola yang digunakan adalah Matching Subject Design
yang selanjutnya disebut dengan pola M-S.
Rancangan penelitian : O1 X O2
Keterangan:
O1 = nilai tes awal (sebelum diberi pelatihan)
X = perlakuan yang diberikan (treatment)
O2 = nilai tes akhir (setelah diberi pelatihan)
X1
Y
X2
Keterangan : X1 : eksperimen 1 terhadap Y
X2 : eksperimen 2 terhadap Y
Y : kecepatan menggiring bola
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik (Arikunto, 2006:160). Tes yang digunakan dalam penelitian ini ini adalah tes
keterampilan menggiring bola dari Norbert Rogalski dan Ernest G. Degel yang
dikutip oleh Sukatamsi (1985:258). Lebih jelasnya pelaksanaan dari tes
kemampuan menggiring bola adalah sebagai berikut:
32
Gambar 3.1
Tes ketrampilan menggiring bola, Sukatamsi (1985:258)
1) Pelaksanaan tes
a. Pada aba-aba “siap” testi berdiri di belakang garis start dengan bola siap
digiring.
b. Pada aba-aba “ya” testi mulai menggiring bola dengan membeliti setiap
pancang secara berurutan.
c. Kalau ada kesalahan (ada pancang yang belum dilewati) maka harus
diulangi dimana kesalahan terjadi, sehingga testi menggiring bola dengan
membeliti pancang secara berurutan dan dilakukan pulang-pergi.
d. Diperkenaankan menggiring bola dengan kebebasan siswa (memakai kura-
kura kaki dalam, memakai kura-kura kaki luar, ataupun memakai kura-kura
kaki penuh). Dan diperkenaankan juga menggunakan salah satu kaki atau
dengan dua kaki bergantian.
33
e. Stopwatch dihidupkan pada saat aba-aba “ya” dan dimatikan pada saat testi
atau bolanya yang terakhir melewati garis finish.
f. Setiap testi diberi kesempatan menggiring bola 2 kali.
g. Penilaiaan yaitu diberi nilai tes adalah waktu yang dicapai yang terbaik dan
dua kali kesempatan yang diperoleh yang diukur dalam satuan detik.
2) Alat dan perlengkapan dalam penelitian ini adalah
a. Bola sepak
b. Cones atau pembatas
c. Stop watch untuk mencatat waktu
d. Blangko dan alat tulis untuk mencatat hasil
e. Lapangan
f. Rool meter
3.6 Teknik Pengambilan Data
1) Melakukan pre test atau tes awal
Tes awal dilaksanakan di lapangan FIK UNNES. Tes yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah tes menggiring bola. Sebelum tes awal di mulai,
sampel di beri penjelasan mengenai pelaksanaan tes.
2) Treatment (perlakuan)
Kegiatan dalam penelitian ini dilaksanakan selama 4 minggu, setiap
minggu 4 kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan 16 kali pertemuan.
Sedangkan tiap kali pertemuan dilaksanakan selama 90 menit dengan pengaturan
34
waktu yaitu 15 menit untuk pemanasan, 60 menit latihan inti dan 15 menit untuk
penenangan.
3) Melakukan post test atau tes akhir
Setelah program latihan dilaksanakan sebanyak 16 kali pertemuan,
dilaksanakan tes akhir yang pelaksanaannya sama dengan tes awal. Adapun tujuan
dilaksanakannya tes akhir adalah untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh
pemain baik kelompok eksperimen ataupun kelompok kontrol setelah mengikuti
latihan.
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian.
Karena dengan adanya analisis data, maka hipotesis yang diajukan bisa diuji
kebenarannya untuk selanjutnya dapat ditarik suatu kesimpulan. Setelah
pengumpulan data selesai, maka data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan
statistik. Yang dipakai untuk mengolah data dalam penelitian ini adalah rumus t-
test dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Mempersiapkan tabel perhitungan statistik dan memasukkan data-data yang
didapat dari tes akhir untuk dihitung. Berikut adalah bentuk tabel perhitungan
statistik.
35
Tabel.3.1
Tabel perhitungan statistik
No Pasangan
Subyek
B
(Xe-Xk)
b
(B-MB)
b²
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1
2
3
4
5
Dst
N Jumlah
Penjelasan pengisian kolom-kolom pada tabel diatas dijelaskan sebagai
berikut:
Kolom 1. Nomor urut pasangan
Kolom 2. Pasangan subyek yang dimatchingkan
Kolom 3. Nilai hasil dari kelompok eksperimen
Kolom 4. Nilai hasil dari kelompok kontrol
Kolom 5. Selisih angka dari masing-masing pasangan diberi tanda B,
diperoleh dari selisih nilai antara E - K
Kolom 6. Deviasi dari perbedaan masing-masing pasangan yang diperoleh
dari selisih B dengan MB (mean perbedaan)
Kolom 7. Kuadrat dari masing-masing deviasi perbedaan masing-masing
pasangan.
Kolom-kolom tersebut dijumlahkan ke arah bawah sehingga diperoleh
data-data sebagai berikut:
36
Kolom 3. Jumlah nilai dari kelompok kontrol
Kolom 4. Jumlah nilai dari kelompok eksperimen
Kolom 5. Jumlah nilai perbedaan dari masing-masing pasangan data
Kolom 7. Jumlah nilai kuadrat masing-masing deviasi perbedaan
b) Perhitungan statistik dengan menggunakan rumus t-test dapat dimulai.
Adapun rumus t-test tersebut dapat dinilai pada rumus di bawah ini:
t =
Keterangan:
MB = Mean beda dari pasangan data
b² = Jumlah kuadrat dari pasangan data
N = Jumlah
Untuk dapat memasukkan data ke dalam rumus t-test harus diketahui lebih
dahulu dari mean perbedaan atau MB yang dapat dicari dengan
rumus:
MB =
b = B - MB
Keterangan:
Σb = Jumlah perbedaan masing-masing subjek
N = Jumlah pasangan data
B = Deviasi dari pasangan data
Dan harus dibuktikan dengan:
37
B = -
Σb = 0
c) Selain menggunakan rumus statistik, penghitungan juga dilakukan dengan
mengolah data menggunakan SPSS versi 16.0. Teknik analisis yang digunakan
yaitu Paired Sample T Test. Paired Sample T Test adalah pengukuran pada
subyek yang sama (desain within-subject) terhadap suatu pengaruh atau
perlakuan tertentu. Ukuran sebelum dan sesudah mengalami perlakuan
tertentu diukur. Apabila suatu perlakuan tidak memberi pengaruh, maka
perbedaan rata-rata adalah nol (Trihendadi, 2004:99).
3.8 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penelitian
Dalam penelitian ini untuk menghindari adanya kemungkinan-
kemungkinan kesalahan selama penelitian, maka penulis akan mengemukakan
beberapa faktor yang mempengaruhi penelitian ini adalah:
3.8.1 Faktor Kesungguhan Hati
Faktor kesungguhan hati dalam pelaksanaan penelitian dari masing-
masing sampel tidak sama, untuk itu penulis dalam pelaksanaan latihan dan tes
selalu memotivasi, mengawasi dan mengontrol setiap aktivitas yang dilakukan
dengan melibatkan pembimbing untuk mengarahkan kegiatan sampel pada tujuan
yang akan dicapai.
38
3.8.2 Faktor Penggunaan Alat
Dalam penelitian ini, baik dalam test maupun dalam pemberian materi
latihan sebelum dimulai diupayakan semua alat yang berhubungan dengan
penelitian sudah dipersiapkan terlebih dahulu, sehingga latihan dapat berjalan
dengan lancar.
3.8.3 Faktor Kemampuan Sampel
Masing-masing sampel memiliki kemampuan dasar yang berbeda, baik
dalam penerimaan materi secara lisan maupun kemampuan dalam penggunaan
alat tes. Untuk itu penulis selain memberikan informasi secara klasikal, secara
individu penulis berusaha memberikan koreksi agar tes yang di gunakan benar-
benar baik.
3.8.4 Faktor Kegiatan Sampel Diluar Penelitian
Tujuan utama pelaksanaan penelitian ini adalah memperoleh data-data
seakurat mungkin. Untuk menghindari adanya kegiatan sampel diluar penelitian
yang bisa menghambat proses latihan dan pengambilan data penelitian, penulis
berusaha mengatasi dengan memilih waktu penelitian bersamaan dengan jadwal
latihan rutin.
39
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Sebelum dilakukan latihan menggiring bola, terlebih dahulu dilakukan tes
awal (pre-test) untuk mengetahui kemampuan awal sampel dalam menggiring
bola dan untuk menentukan kondisi awal kedua kelompok yaitu kelompok
eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Adapun hasil tes awal adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.1. Hasil Pre-Test Kecepatan Menggiring Bola Kelompok Eksperimen I
dan Kelompok Eksperimen II
Eksperimen I Eksperimen II
Rata-rata 23.66 Rata-rata 23.85
Tercepat 19.03 Tercepat 20.90
Terlama 27.33 Terlama 27.86
Standar Deviasi 2.37 Standar Deviasi 2.12
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata untuk hasil pre-test kecepatan
menggiring bola kelompok eksperimen I adalah 23,66 dengan standar deviasi
sebesar 2,37 waktu tercepat 19.03 dan waktu terlama 27,33. Sedangkan rata-rata
hasil pre-test kecepatan menggiring bola kelompok Eksperimen II adalah 23,85
dengan standar deviasi sebesar 2,12 waktu tercepat 20,90 dan waktu terlama
27,86.
39
40
Setelah diberikan perlakuan berupa latihan menggiring bola dengan
menggunakan kura-kura kaki luar pada kelompok eksperimen II dan latihan
menggiring bola dengan kura-kura kaki dalam pada kelompok eksperimen I
selanjutnya dilakukan tes akhir (post-test) kecepatan menggiring bola untuk
mengetahui pengaruh kedua jenis latihan menggiring bola tersebut terhadap
kecepatan menggiring bola. Adapun hasil tes akhir adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2. Hasil Post-Test Kecepatan Menggiring Bola Kelompok Eksperimen I
dan Kelompok Eksperimen II
Eksperimen I Eksperimen II
Rata-rata 20.50 Rata-rata 22.60
Tercepat 17.64 Tercepat 19.62
Terlama 23.37 Terlama 26.69
Standar Deviasi 1.75 Standar Deviasi 2.30
Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata untuk hasil post-test kecepatan
menggiring bola kelompok eksperimen I adalah 20,50 dengan standar deviasi
sebesar 1,75 waktu tercepat 17,64 dan waktu terlama 23,37. Sedangkan rata-rata
hasil post-test kecepatan menggiring bola kelompok Eksperimen II adalah 22,60
dengan standar deviasi sebesar 2,30 waktu tercepat 19,62 dan waktu terlama
26,69.
Lebih jelasnya hasil latihan menggiring bola memakai kura-kura kaki
dalam dan kura-kura kaki luar tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
41
Gambar 4.1.
Hasil Kecepatan Menggiring Bola Kelompok Eksperimen I dan Kelompok
Eksperimen II
4.1.2 Penghitungan dengan Uji-t
4.1.2.1 Uji Kesamaan Hasil Pre-test Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen
II
Uji kesamaan data hasil pre-test antara kelompok eksperimen dan kontrol
dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebelum diberikan perlakuan kedua
kelompok memiliki kecepatan menggiring bola yang sama atau berbeda. Hasil uji
kesamaan data pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.3
Uji Kesamaan Hasil Pre-test Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen II
Kelompok Dk Rata-rata Keterangan
Eksperimen I 10 23,66 0,99 2,23
Tidak berbeda
Signifikan Eksperimen II 10 23,85
20.5022.60
17.6419.62
23.37
26.69
1.75 2.30
0
5
10
15
20
25
30
Eksperimen I Eksperimen II
Rata-rata Tercepat Terlama Standar Deviasi
42
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai = 0,99 < = 2,23
untuk α 5% dengan dk = 10, hal ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan
hasil pre-test dari kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II. Dengan
demikian dapat dijelaskan bahwa sebelum diberikan perlakuan kedua kelompok
memiliki kemampuan awal yang sama.
4.1.2.2 Uji Beda Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Eksperimen I
Uji beda data hasil pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen I
dimaksudkan untuk mengetahui apakah perlakuan yang diberikan pada kelompok
eksperimen I berupa pemberian latihan menggiring bola menggunakan kura-kura
kaki bagian dalam berpengaruh terhadap kecepatan menggiring bola atau tidak.
Hasil dari uji perbedaan data pre-test dan post test kelompok eksperimen I dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4
Uji Beda Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Eksperimen I Menggunakan
Kura-Kura Kaki Dalam
Tes dk Rata-rata Keterangan
Pre-test 10 23,66 6,52 2,23
Berbeda
Signifikan Post-test 10 20,50
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai = 6,52 > = 2,23 untuk α
5% dengan dk = 10 maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan
hasil pre-test dan post-test dari kelompok eksperimen I. Dengan demikian dapat
dijelaskan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada latihan menggiring bola
43
memakai kura-kura kaki dalam terhadap kecepatan menggiring bola dalam
sepakbola.
4.1.2.3 Uji Beda Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Eksperimen II
Uji beda data hasil pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen II
dimaksudkan untuk mengetahui apakah perlakuan yang diberikan pada kelompok
eksperimen II berupa pemberian latihan menggiring bola menggunakan kura-kura
kaki bagian luar berpengaruh terhadap kecepatan menggiring bola atau tidak.
Hasil dari uji perbedaan data pre-test dan post test kelompok eksperimen II dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Uji Beda Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Eksperimen II menggunakan
kura-kura kaki luar
Tes dk Rata-rata Keterangan
Pre-test 10 23,85 2,73 2,23
Berbeda
Signifikan
Post-test
10
22,60
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai = 2,73 > = 2,23
untuk α 5% dengan dk = 10 maka Ho di tolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang
signifikan hasil pre-test dan post-test dari kelompok Eksperimen II. Dengan
demikian dapat dijelaskan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada latihan
menggiring bola memakai kura-kura kaki luar terhadap kecepatan menggiring
bola dalam sepakbola.
44
4.1.2.4 Uji Beda Hasil Post-test Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen II
Uji beda data hasil post-test antara kelompok eksperimen I dan eksperimen
II dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan menggiring bola
memakai kura-kura kaki bagian dalam dengan latihan menggiring bola memakai
kura-kura bagian luar terhadap kecepatan menggiring bola. Hasil uji beda data
post-test kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 4.6
Uji Beda Hasil Post-test Kelompok Eksperimen I dan Eksperimen II
Kelompok dk Rata-rata Keterangan
Eksperimen I 10 20,50 2,95 2,23
Berbeda
Signifikan
Eksperimen II
10
22,60
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai = 2,95 > = 2,23
untuk α 5% dengan dk = 10 maka Ho ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan yang
signifikan hasil post-test dari kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen
II. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa ada perbedaan pengaruh latihan
menggiring bola memakai kura-kura kaki bagian dalam dan kura-kura kaki bagian
luar terhadap kecepatan menggiring bola pada pemain P.S. UNNES tahun 2011.
Rata-rata hasil post-test kecepatan menggiring bola kelompok eksperimen
I yang dilatih menggiring bola memakai kura-kura kaki bagian dalam mencapai
20,50 detik sedangkan kelompok eksperimen II yang dilatih menggiring bola
45
menggunakan kura-kura kaki bagian luar mencapai 22,60 detik. Dilihat dari
perolehan rata-rata kecepatan menggiring bola dari kedua kelompok tersebut
menunjukkan bahwa kecepatan menggiring bola pada kelompok yang dilatih
menggiring bola menggunakan kura-kura kaki bagian dalam lebih baik daripada
kecepatan menggiring bola pada kelompok yang dilatih menggiring bola
menggunakan kura-kura kaki bagian luar.
Sebelum dilakukan latihan, pada kelompok eksperimen I rata-rata
kecepatan menggiring bolanya 23,66 detik sedangkan kelompok eksperimen II
23,85 detik. Secara kuantitas menunjukkan bahwa latihan menggiring bola
memakai kura-kura kaki bagian dalam dapat meningkatkan kecepatan menggiring
bola rata-rata 3,16 sedangkan pada latihan menggiring bola memakai kura-kura
kaki bagian luar dapat meningkatkan kecepatan menggiring bola rata-rata 1,25.
Tampak bahwa kedua latihan menggiring bola tersebut dapat meningkatkan
kecepatan menggiring bola, akan tetapi latihan menggiring bola menggunakan
kura-kura kaki bagian dalam lebih efektif daripada latihan menggiring bola
menggunakan kura-kura kaki bagian luar dalam meningkatkan kecepatan
menggiring bola.
4.2 Pembahasan
Latihan menggiring bola adalah salah satu bentuk latihan teknik dasar
dalam permainan sepakbola yang didalamnya terdapat unsur-unsur kecepatan dan
kelincahan. Dalam melaksanakan latihan menggiring bola dapat memakai kura-
kura kaki dalam dan kura-kura kaki luar. Pada prinsipnya latihan dari kedua
46
metode tersebut mempunyai tujuan yang sama, yang membedakan hanya pada
cara melakukan latihannya saja. Dari hasil kedua metode latihan yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu latihan menggiring bola memakai kura-kura kaki dalam
maupun kura-kura kaki luar ternyata sama-sama memberikan pengaruh terhadap
kecepatan menggiring bola, akan tetapi pengaruh dari latihan menggiring bola
memakai kura-kura kaki dalam lebih baik dibandingkan kura-kura kaki luar.
Kondisi tersebut dikarenakan dalam pelaksanaan menggiring bola
menggunakan kaki dalam kedudukan bola selalu dalam penguasaan sehingga
lebih memudahkan pemain dalam menguasai bola, selain itu dengan
menggunakan kura-kura kaki dalam posisi kaki saat menggiring bola tidak
diperlukan merubah arah kaki tetapi kaki kiri atau kanan langsung digunakan
untuk menyentuh bola. Hal tersebut didukung pendapat Danny Mielke (2007:4)
bahwa menggiring bola memakai kura-kura kaki dalam adalah menggiring bola
dengan gerakan lari menggunakan bagian kura-kura kaki dalam atau bagian kaki
dekat ibu jari untuk mendorong bola agar terus bergulir diatas tanah. Dalam
menggirng bola menggunakan kaki kura-kura bagian dalam tidak diperlukan
gerakan merubah arah kaki untuk mendorong bola sehingga mampu menghasilkan
kecepatan menggiring bola yang lebih optimal.
Di sisi lain latihan menggiring bola memakai kura-kura kaki luar juga
memiliki berbagai keuntungan yaitu memberikan kesempatan bagi para pemain
merubah-ubah arah bola akan tetapi dengan menggunakan kura-kura kaki luar
kedudukan bola tidak dapat dikuasai oleh kedua kaki sehingga sering kali bola
lepas dari penguasaan pemain yang pada akhirnya menjadikan pemain lebih
47
lambat dapat menggiring bola. Hal tersebut didukung pendapat Josep Sneyers
(1990:70) bahwa menggiring bola memakai kura-kura kaki luar memungkinkan
seorang pemain dapat melakukan gerakan menggiring bola, melawati lawan,
memberikan operan dan melindungi bola dengan cepat. Akan tetapi kedudukan
bola yang berada diluar kedua kaki menjadikan pemain kesulitan melakukan
kontrol bola secara cepat sehingga menjadikan latihan ini kurang efektif untuk
meningkatkan kecepatan menggiring bola.
Mengingat kedua bentuk latihan sama-sama mampu meningkatkan
kecepatan menggiring bola walaupun peningkatan kecepatan menggiring bola
dengan latihan memakai kura-kura kaki luar tidak setinggi latihan memakai kura-
kura kaki dalam, pelatih dapat mengkombinasikan dua bentuk latihan tersebut
untuk menutup berbagai kekurangan dari keduanya. Sebab menurut Sukatamsi
(1995:169) menggiring bola zig-zag yang melampaui pancang atau lawan dengan
menggunakan kaki sebelah kanan saja pada waktu malampaui disebelah kanan
tiang pancang/ lawan dapat digunakan kura-kura kaki dalam dan pada waktu
melampaui disebelah kiri tiang pancang/lawan dapat digunakan kura-kura kaki
luar sedangkan menggiring bola zig-zag melampaui pancang atau lawan dengan
menggunakan kaki sebelah kiri saja, maka waktu melampaui disebelah kanan
tiang pancang atau lawan digunakan kura-kura kaki bagian luar dan pada waktu
melampaui sebelah kiri tiang pancang atau lawan digunakan kura-kura kaki
bagian dalam.
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa dalam menggiring bola
menggunakan kedua kaki sebaiknya dilakukan memakai kura-kura kaki dalam,
48
akan tetapi apabila ingin menggiring bola menggunakan satu kaki sebaiknya
digunakan kura-kura kaki dalam dan kura-kura kaki luar secara bergantian untuk
memperoleh kecepatan yang optimal.
Ada beberapa hal yang terjadi dalam penelitian ini, sehingga bisa
mempengaruhi pelaksanaan dan hasil penelitian, yaitu faktor kesungguhan dan
kehadiran sampel dalam latihan. Namun hal tersebut dapat diatasi oleh peneliti,
dengan adanya koordinasi yang baik antara pelatih, sampel, dan peneliti dalam
memberikan pengertian dan motivasi pada anak coba agar bersungguh-sugguh
dalam melakukan latihan.
Semua masalah diatas mempengaruhi jalannya penelitian dan hasil
penelitian dapat diatasi oleh penelitimaka untuk pelaksanaan dapat berjalan dan
hasil yang dicapai sesuai yang diharapkan peneliti.
49
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka sebagai simpulan dalam penelitian ini
adalah:
1. Ada pengaruh yang signifikan latihan menggiring bola dengan kura-kura kaki
luar terhadap kecepatan menggiring bola dalam sepakbola pada pemain P.S.
UNNES tahun 2011.
2. Ada pengaruh yang signifikan latihan menggiring bola dengan kura-kura kaki
dalam terhadap kecepatan menggiring bola dalam sepakbola pada pemain P.S.
UNNES tahun 2011.
3. Pada kelompok yang dilatih menggiring bola dengan kura-kura kaki dalam
memiliki kecepatan menggiring bola lebih baik dibandingkan kelompok yang
dilatih menggiring bola memakai kura-kura kaki luar.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang diperoleh dari penelitian ini, maka penulis
dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Dalam upaya untuk meningkatkan kecepatan menggiring bola sebaiknya
menggunakan kura-kura kaki dalam.
2. Latihan menggunakan kura-kura kaki luar dapat juga dilakukan untuk
memberikan variasi latihan.
49
50
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Hadi, Sutrisno. 2000. Statistik 2. Yogyakarta: Andi Offset
Kosasih, Engkos. 1994. Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Jakarta: Erlangga
Luxbacher, A. 2004. Sepakbola. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Mielke, Danny. 2007. Dasar-dasar Sepakbola. Bandung: Pakar karya
Muchtar, Remmy. 1992. Olahraga Pilihan Sepak Bola. Jakarta: Depdikbud
Poerwadarminto. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Sajoto, M. 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam
Olahraga. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti P2LPTK
Sarumpaet, dkk. 1991. Permainan Besar. Jakarta Depdikbud
Soedarminto. 2004. Dasar-dasar Kinesiologi. Jakarta: Universitas Terbuka
Sucipto, dkk. 2000. Sepakbola. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan:
Direktorat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan
Sukatamsi. 1984. Teknik Dasar Bermain Sepakbola. Solo: Tiga Serangkai
Sukintaka. 1985. Permainan dan Metode untuk SOG. Jakarta: Percetakan Negara
Trihendradi, Cornelius. 2004. Memecahkan Kasus Statistik dengan SPSS 12.
Yogyakarta: Penerbit Andi
50
59
Lampiran 7
DATA HASIL PRE-TEST KECEPATAN MENGGIRING BOLA
No Nama Kode Tes Waktu
Terbaik 1 2
1 Maulana Iskak T-01 25.14 24.28 24.28
2 Damar Suto T-02 23.71 23.61 23.61
3 Anam Sahrul T-03 24.49 24.90 24.49
4 Lutfiyanto T-04 22.74 22.45 22.45
5 Ridgi Permana T-05 25.26 25.16 25.16
6 Septian Hadi T-06 25.70 25.48 25.48
7 Nu'man Ali T-07 26.71 27.20 26.71
8 Dodi Putra T-08 26.55 26.38 26.38
9 Bayu Aji T-09 28.03 27.86 27.86
10 Drajad Adi T-10 23.50 23.01 23.01
11 Iputu Gede T-11 24.78 25.22 24.78
12 Vicky Sanjaya T-12 24.19 24.31 24.19
13 Hendro Teguh T-13 20.90 21.26 20.90
14 Danang Pito T-14 23.53 23.22 23.22
15 Kukuh Arianto T-15 23.49 24.07 23.49
16 Yusa Sutanto T-16 22.24 22.39 22.24
17 Fagi Sinaga T-17 27.49 27.33 27.33
18 Lego Setiawan T-18 22.72 23.34 22.72
19 Ari Wibowo T-19 22.75 22.40 22.40
20 Yudi Suryata T-20 19.18 19.03 19.03
21 Fauzan Hakim T-21 21.37 21.60 21.37
22 Mufti Alfian T-22 21.74 21.48 21.48
60
Lampiran 8
DAFTAR RANGKING PRE-TEST KECEPATAN MENGGIRING BOLA
DARI NILAI TERTINGGI HINGGA NILAI TERENDAH UNTUK
DIMATCHINGKAN
NO.
NO.
TEST NAMA
HASIL
RUMUS
PASANGAN
DIPASANG
KAN
PASANGAN
NILAI
RUMUS
PASANGAN
1 T-20 Yudi 19.03 A A - B 19.03 – 20.90 T-20 − T-13
2 T-13 Hendro 20.90 B
3 T-21 Fauzan 21.37 B A - B 21.48 – 21.37 T-22 − T-21
4 T-22 Mufti 21.48 A
5 T-16 Yusa 22.24 A A - B 22.24 – 22.40 T-16 − T-19
6 T-19 Ari 22.40 B
7 T-04 Lutfi 22.45 B A - B 22.72 – 22.45 T-18 − T-04
8 T-18 Lego 22.72 A
9 T-10 Drajad 23.01 A A - B 23.01 – 23.22 T-10 − T-14
10 T-14 Danang 23.22 B
11 T-15 Kukuh 23.49 B A - B 23.61 – 23.49 T-02 − T-15
12 T-02 Damar 23.61 A
13 T-12 Vicky 24.19 A A - B 24.19 – 24.28 T-12 − T-01
14 T-01 Maulana 24.28 B
15 T-03 Anam 24.49 B A - B 24.78 – 24.49 T-11 − T-03
16 T-11 Iputu 24.78 A
17 T-05 Ridgi 25.16 A A - B 25.16 – 25.48 T-05 − T-06
18 T-06 Septian 25.48 B
19 T-08 Dodi 26.38 B A - B 26.71 – 26.38 T-07 − T-08
20 T-07 Nu'man 26.71 A
21 T-17 Fagi 27.33 A A - B 27.33 – 27.86 T-17 − T-09
22 T-09 Bayu 27.86 B
61
Lampiran 9
DAFTAR KELOMPOK EKSPERIMEN I DAN KELOMPOK
EKSPERIMEN II BERDASARKAN PRE-TEST KECEPATAN
MENGGIRING BOLA
KELOMPOK EKSPERIMEN I KELOMPOK EKSPERIMEN II
NO KODE TES NAMA JML NO KODE TES NAMA JML
1 T-20 Yudi 19.03 1 T-13 Hendro 20.90
2 T-22 Mufti 21.48 2 T-21 Fauzan 21.37
3 T-16 Yusa 22.24 3 T-19 Ari 22.40
4 T-18 Lego 22.72 4 T-04 Lutfi 22.45
5 T-10 Drajad 23.01 5 T-14 Danang 23.22
6 T-02 Damar 23.61 6 T-15 Kukuh 23.49
7 T-12 Vicky 24.19 7 T-01 Maulana 24.28
8 T-11 Iputu 24.78 8 T-03 Anam 24.49
9 T-05 Ridgi 25.16 9 T-06 Septian 25.48
10 T-07 Nu’man 26.71 10 T-08 Dody 26.38
11 T-17 Fagi 27.33 11 T-09 Bayu 27.86
Rata-rata 23.66 Rata-rata 23.85
Tercepat 19.03 Tercepat 20.90
Terlambat 27.33 Terlambat 27.86
Standar Deviasi 2.37 Standar Deviasi 2.12
62
Lampiran 10
HASIL POST TEST KECEPATAN MENGGIRING BOLA
KELOMPOK EKSPERIMEN I
No Kode Tes Nama Waktu
Terbaik 1 2
1 T-20 Yudi 18.67 17.64 17.64
2 T-22 Mufti 20.25 20.22 20.22
3 T-16 Yusa 19.87 18.00 18.00
4 T-18 Lego 24.03 21.76 21.76
5 T-10 Drajad 21.40 23.90 21.40
6 T-02 Damar 21.21 22.25 21.21
7 T-12 Vicky 22.11 19.36 19.36
8 T-11 Iputu 19.84 20.63 19.84
9 T-05 Ridgi 21.25 21.42 21.25
10 T-07 Nu'man 22.34 22.13 22.13
11 T-17 Fagi 23.60 23.37 23.37
63
Lampiran 11
HASIL POST TEST KECEPATAN MENGGIRING BOLA
KELOMPOK EKSPERIMEN II
No Kode Tes Nama Waktu
Terbaik 1 2
1 T-13 Hendro 21.73 21.67 21.67
2 T-21 Fauzan 19.62 21.99 19.62
3 T-19 Ari 28.65 21.24 21.24
4 T-04 Lutfi 32.47 20.39 20.39
5 T-14 Danang 22.37 22.21 22.21
6 T-15 Kukuh 21.01 21.67 21.01
7 T-01 Maulana 29.51 21.99 21.99
8 T-03 Anam 23.72 24.13 23.72
9 T-06 Septian 26.33 31.16 26.33
10 T-08 Dodi 26.69 26.81 26.69
11 T-09 Bayu 27.02 23.75 23.75
64
Lampiran 12
DAFTAR KELOMPOK EKSPERIMEN I DAN KELOMPOK
EKSPERIMEN II BERDASARKAN POST-TEST KECEPATAN
MENGGIRING BOLA
KELOMPOK EKSPERIMEN I KELOMPOK EKSPERIMEN II
NO KODE TES NAMA JML NO KODE TES NAMA JML
1 T-20 Yudi 17.64 1 T-13 Hendro 21.67
2 T-22 Mufti 20.22 2 T-21 Fauzan 19.62
3 T-16 Yusa 18.00 3 T-19 Ari 21.24
4 T-18 Lego 21.76 4 T-04 Lutfi 20.39
5 T-10 Drajad 21.40 5 T-14 Danang 22.21
6 T-02 Damar 21.21 6 T-15 Kukuh 21.01
7 T-12 Vicky 19.36 7 T-01 Maulana 21.99
8 T-11 Iputu 19.84 8 T-03 Anam 23.72
9 T-05 Ridgi 21.25 9 T-06 Septian 26.33
10 T-07 Nu'man 22.13 10 T-08 Dody 26.69
11 T-17 Fagi 23.37 11 T-09 Bayu 23.75
Rata-rata 20.50 Rata-rata 22.60
Tercepat 17.64 Tercepat 19.62
Terlambat 23.37 Terlambat 26.69
Standar Deviasi 1.75 Standar Deviasi 2.30
65
Lampiran 13
UJI PERBEDAAN HASIL PRE-TEST DAN POST-TEST KECEPATAN
MENGGIRING BOLA KELOMPOK EKSPERIMEN I
T-Test Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PRE TEST 23.6600 11 2.36793 .71396
POST TEST 20.5618 11 1.74812 .52708
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 PRE TEST & POST TEST 11 .746 .008
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 PRE TEST - POST TEST
3.09818 1.57682 .47543 2.03886 4.15750 6.517 10 .000
Pada α = 5% dengan db = 11 – 1 = 10 diperoleh = 2,23. Sedangkan nilai
yang diperoleh sebesar 6,517 dengan signifikansi 0,000.
Apabila > maka Ho ditolak.
Apabila < maka Ho diterima.
Atau jika signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima
Apabila signifikansi < α (0,05) maka Ho ditolak
Karena > atau signifikansi < α maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan
ada perbedaan hasil pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen I.
66
Lampiran 14
UJI PERBEDAAN HASIL PRE-TEST DAN POST-TEST KECEPATAN
MENGGIRING BOLA KELOMPOK EKSPERIMEN II
T-Test Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PRE TEST 23.8473 11 2.12542 .64084
POST TEST 22.6018 11 2.29672 .69249
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 PRE TEST & POST TEST 11 .768 .006
Paired Samples Test
Paired Differences
t Df Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 PRE TEST - POST TEST
1.24545 1.51328 .45627 .22882 2.26209 2.730 10 .021
Pada α = 5% dengan db = 11 – 1 = 10 diperoleh = 2,23. Sedangkan nilai
yang diperoleh sebesar 2,73 dengan signifikansi 0,021.
Apabila > maka Ho ditolak.
Apabila < maka Ho diterima.
Atau jika signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima
Apabila signifikansi < α (0,05) maka Ho ditolak
Karena > atau signifikansi < α maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan
ada perbedaan hasil pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen II.
67
Lampiran 15
UJI PERBEDAAN HASIL PRE-TEST KECEPATAN MENGGIRING
BOLA KELOMPOK EKSPERIMEN I DENGAN KELOMPOK
EKSPERIMEN II
T-Test Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 EKSPERIMEN 23.6600 11 2.36793 .71396
KONTROL 23.8473 11 2.12542 .64084
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 EKSPERIMEN & KONTROL 11 .967 .000
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 EKSPERIMEN – KONTROL
-.18727 .62166 .18744 -.60491 .23036 -.999 10 .341
Pada α = 5% dengan db = 11 – 1 = 10 diperoleh = 2,23. Sedangkan nilai
yang diperoleh sebesar -0,999 (dimutlakkan menjadi 0,999) dengan signifikansi
0,341.
Apabila > maka Ho ditolak.
Apabila < maka Ho diterima.
Atau jika signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima
Apabila signifikansi < α (0,05) maka Ho ditolak
Karena < atau signifikansi > α maka Ho diterima sehingga dapat disimpulkan
tidak ada perbedaan hasil pre-test antara kelompok eksperimen I dan kelompok
eksperimen II.
68
Lampiran 16
UJI PERBEDAAN HASIL POST-TEST KECEPATAN MENGGIRING
BOLA KELOMPOK EKSPERIMEN I DENGAN KELOMPOK
EKSPERIMEN II
T-Test Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 EKSPERIMEN 20.5618 11 1.74812 .52708
KONTROL 22.6018 11 2.29672 .69249
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 EKSPERIMEN & KONTROL 11 .382 .246
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
Pair 1 EKSPERIMEN – KONTROL
-2.04000 2.29368 .69157 -3.58091 -.49909 -2.950 10 .015
Pada α = 5% dengan db = 11 – 1 = 10 diperoleh = 2,23. Sedangkan nilai
yang diperoleh sebesar -2,95 (dimutlakkan menjadi 2,95) dengan signifikansi
0,015.
Apabila > maka Ho ditolak.
Apabila < maka Ho diterima.
Atau jika signifikansi > α (0,05) maka Ho diterima
Apabila signifikansi < α (0,05) maka Ho ditolak
Karena > atau signifikansi < α maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan
ada perbedaan hasil post-test antara kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II.
69
Lampiran 17
ANALISIS VALIDITAS INSTRUMEN KECEPATAN
MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN TEST RETEST PADA
KESEMPATAN YANG SAMA
NO KODE X Y
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
R-01
R-02
R-03
R-04
R-05
R-06
R-07
R-08
R-09
R-10
R-11
R-12
R-13
R-14
R-15
R-16
R-17
R-18
R-19
R-20
R-21
R-22
28.60
23.21
22.11
20.34
24.21
21.99
25.04
20.74
22.33
22.86
25.23
24.81
27.96
21.99
22.69
24.14
23.28
25.83
23.28
23.13
23.00
22.18
28.52
21.61
22.69
21.22
22.43
22.81
26.21
22.14
22.01
20.18
26.18
25.95
26.78
22.60
24.69
24.01
25.14
26.81
22.08
21.52
22.09
21.05
70
Correlations
Correlations
X Y
X Pearson Correlation 1 .823**
Sig. (2-tailed) .000
N 22 22
Y Pearson Correlation .823** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 22 22
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Nilai koefisien korelasi sebesar 0,823 dinyatakan signifikan pada α 1%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa instrument tes kecepatan menggiring bola valid.
71
ANALISIS RELIABILITAS INSTRUMEN TEST KECEPATAN
MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN TEST RETEST PADA
KESEMPATAN YANG BERBEDA
NO KODE X Y
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
R-01
R-02
R-03
R-04
R-05
R-06
R-07
R-08
R-09
R-10
R-11
R-12
R-13
R-14
R-15
R-16
R-17
R-18
R-19
R-20
R-21
R-22
28.60
23.21
22.11
20.34
24.21
21.99
25.04
20.74
22.33
22.86
25.23
24.81
27.96
21.99
22.69
24.14
23.28
25.83
23.28
23.13
23.17
22.18
31.22
24.31
22.98
20.16
25.13
23.68
26.56
23.54
21.18
20.64
24.90
25.41
25.48
22.18
23.68
26.56
24.18
26.39
24.78
24.22
22.18
20.19
72
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 22 100.0
Excludeda 0 .0
Total 22 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.882 2
Nilai reliabilitas yang diperoleh sebesar 0,882 sehingga dinyatakan reliabel karena
hampir mendekati angka 1,00. Semakin mendekati angka 1,00 maka semakin
tinggi tingkat reliabilitas yang dimiliki suatu instrument penelitian.
73
PROGRAM LATIHAN
MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI DALAM
NO. Minggu Materi Latihan Keterangan
1. A. Pendahuluan
Pengarahan
Pemanasan
Stretching
B. Inti
Tes awal kecepatan menggiring
bola menggunakan kura-kura kaki
dalam
C. Penutup
Lari putar lapangan 2 kali
Colling down
Tes Awal (Pre test)
2. 1 X
X
X
10 m 10 m
X
X
X
A. Pendahuluan
Pengarahan
Pemanasan
Lari putar
lapangan 2
kali
Stretching
B. Inti
Menggiring
bola lurus
menggunakan
kura-kura kaki
dalam dengan
jarak 10 meter
C. Penutup
Colling down
74
3. 2
XXX
10 m
10
A. Pendahuluan
Pengarahan
Pemanasan
Lari putar
lapangan 2
kali
Stretching
B. Inti
Menggiring
bola lurus
menggunakan
kura-kura kaki
dalam dengan
persegi, masing-
masing persegi
berjarak 10
meter
C. Penutup
Colling down
4. 3
XXX
20 m
A. Pendahuluan
Pengarahan
Pemanasan
Lari putar
lapangan 2
kali
Stretching
B. Inti
Menggiring
bola zig-zag
menggunakan
kura-kura kaki
dalam berjarak
20 meter,
masing-masing
cone berjarak 2
meter
C. Penutup
Colling down
5. 4 A. Pendahuluan
75
XXX
20 m
X
X
X
Pengarahan
Pemanasan
Lari putar
lapangan 2
kali
Stretching
B. Inti
Menggiring
bola zig-zag
menggunakan
kura-kura kaki
dalam berjarak
20 meter,
masing-masing
cone berjarak 2
meter
C. Penutup
Colling down
6. A. Pendahuluan
Pengarahan
Pemanasan
- Lari putar lapangan 2 kali
- Stretching
B. Inti
Tes akhir kecepatan menggiring
bola menggunakan kura-kura kaki
dalam
C. Penutup
- Lari lapangan 2 kali
- Colling down
Test Akhir (post test)
76
PROGRAM LATIHAN
MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN KURA-KURA KAKI LUAR
NO
.
Minggu Materi Latihan Keterangan
1. A. Pendahuluan
Pengarahan
Pemanasan
Stretching
B. Inti
Tes awal kecepatan menggiring bola
menggunakan kura-kura kaki dalam
C. Penutup
Lari putar lapangan 2 kali
Colling down
Tes Awal (Pre test)
2. 1 X
X
X
10 m 10 m
X
X
X
A. Pendahuluan
Pengarahan
Pemanasan
Lari putar
lapangan 2 kali
Stretching
B. Inti
Menggiring bola
lurus
menggunakan
kura-kura kaki luar
dengan jarak 10
meter
C. Penutup
Colling down
3. 2 A. Pendahuluan
77
XXX
10 m
10 m
Pengarahan
Pemanasan
Lari putar
lapangan 2 kali
Stretching
B. Inti
Menggiring bola
lurus
menggunakan
kura-kura kaki luar
dengan persegi,
masing-masing
persegi berjarak 10
meter
C. Penutup
Colling down
4. 3
XXX
20 m
A. Pendahuluan
Pengarahan
Pemanasan
Lari putar
lapangan 2 kali
Stretching
B. Inti
Menggiring bola
zig-zag
menggunakan
kura-kura kaki luar
berjarak 20 meter,
masing-masing
cone berjarak 2
meter
C. Penutup
Colling down
5. 4 A. Pendahuluan
78
XXX
20 m
X
X
X
Pengarahan
Pemanasan
Lari putar
lapangan 2 kali
Stretching
B. Inti
Menggiring bola
zig-zag
menggunakan
kura-kura kaki luar
berjarak 20 meter,
masing-masing
cone berjarak 2
meter
C. Penutup
Colling down
6. A. Pendahuluan
Pengarahan
Pemanasan
- Lari putar lapangan 2 kali
- Stretching
B. Inti
Tes akhir kecepatan menggiring
bola menggunakan kura-kura kaki
luar
C. Penutup
- Lari lapangan 2 kali
- Colling down
Test Akhir (post test)
Keterangan jadwal latihan:
79
Dalam satu minggu latihan dilaksanakan sebanyak 4 kali pada hari senin, selasa,
rabu, dan kamis.
Keterangan gambar :
X : Pemain
: Bola
: Cone
: Arah menggiring
: Jarak
80
DAFTAR SAMPEL TES KECEPATAN MENGGIRING BOLA PEMAIN
P.S. UNNES 2011
NO. NAMA POSISI
1 Lego Setiawan Penjaga Gawang
2 Vicky Sanjaya Penjaga Gawang
3 Anam Sahrul Belakang
4 Lutfiyanto Belakang
5 Ridgi Permana Belakang
6 Septian Hadi Belakang
7 Nu'man Ali Belakang
8 Dodi Putra Belakang
9 Bayu Aji Belakang
10 Drajad Adi Belakang
11 Iputu Gede Tengah
12 Damar Suto Tengah
13 Hendro Teguh Tengah
14 Danang Pito Tengah
15 Kukuh Arianto Tengah
16 Yusa Sutanto Tengah
17 Fagi Sinaga Tengah
18 Maulana Iskak Tengah
19 Ari Wibowo Depan
20 Yudi Suryata Depan
21 Fauzan Hakim Depan
22 Mufti Alfian Depan
81
FOTO PENELITIAN
Foto pengarahan sebelum penelitian dilaksanakan
Foto pemanasan sebelum penelitian dilaksanakan