45
i PERBEDAAN PERILAKU INCOME SMOOTHING DALAM TAHAPAN SIKLUS DAUR HIDUP PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BEI TAHUN 2007-2011 Oleh ASTERITA DESSY PHILIANA NIM : 232009143 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2014

Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

i

PERBEDAAN PERILAKU INCOME SMOOTHINGDALAM TAHAPAN SIKLUS DAUR HIDUP

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BEITAHUN 2007-2011

Oleh

ASTERITA DESSY PHILIANA

NIM : 232009143

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan BisnisGuna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk MencapaiGelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNISPROGRAM STUDI : AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNISUNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA2014

Page 2: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan
Page 3: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan
Page 4: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

ii

Page 5: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

iii

Page 6: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

iv

ABSTRACT

Income smoothing is a method performed by the company in managing the

company's profit. This study aims to determine whether whether there is an

increasingly low income leveling along with the changing phases of the life cycle of

the company. The results of this study showed at every stage of practice income

smoothing and hypothesis proved that at the stage of having stagnant income

smoothing practices with the lowest average eckel index is close to 1.

Keywords: life cycle, income smoothing

Page 7: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

v

SARIPATI

Perataan laba merupakan metode yang dilakukan oleh perusahaan dalam

mengelola laba perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

terdapat perataan laba yang semakin rendah seiring dengan perubahan tahapan daur

hidup perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan di setiap tahapan melakukan

praktik perataan laba dan hipotesis terbukti bahwa pada tahap stagnant memiliki

praktik perataan laba yang paling rendah dengan rata-rata indeks eckel yang

mendekati 1.

Kata Kunci : daur hidup, perataan laba

Page 8: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

vi

UCAPAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur penulis naikkan kepada Tuhan Yesus Kristus, yang oleh karena

kasihNya, penyertaanNya, kekuatanNya dan hikmatNya, kertas kerja penulis yang

berjudul “Perbedaan Perilaku Income Smoothing Dalam Tahapan Siklus Daur Hidup

Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bei Tahun 2007-2011” telah dapat

diselesaikan dengan baik.

Kertas kerja ini diajukan guna memenuhi sebagaian persyaratan memperoleh

gelar Sarjana S-1 pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Program Studi Akuntansi,

Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada

semua pihak antara lain kepada :.

1. Keluarga penulis, Papa, Mama, Adik-adik, Eyang kakung, Eyang Putri,

serta seluruh keluarga besar yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

yang telah mendukung penulis baik secara moril maupun materiil.

2. Om Rudi Suryo Kristanto yang sudah banyak membantu penulis dalam

mengumpulkan data.

3. Ibu M.I. Mitha Dwi Restuti, S.E.,M.Si. selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan banyak inspirasi, saran, kritik selama penyusunan kertas

kerja ini.

4. Bapak Hari Sunarto, S.E., MBA., Ph.D., selaku dekan Fakultas

Ekonomika dan Bisnis, serta Bapak Dr. Usil Sis Sucahyo MBA., selaku

Page 9: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

vii

ketua program studi akuntansi yang telah membantu penulis selama proses

perkuliahan hingga selesainya kertas kerja ini.

5. Seluruh staf pengajar dan staf tata usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis

UKSW yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak,

selama masa perkuliahan dan penyusunan kertas kerja ini.

6. Benaya Chrisma Adiputra Pesudo yang sudah membantu dan memberikan

semangat selama penulisan kertas kerja.

7. Sahabat-sahabat baik saya, Vika Santi W, Christina Oktaviani, Kak

Jessyca Yanti, Lilis Angreani, Vania Mutiarani, Kesi Lusiana.

8. Keluarga dan teman-teman Finger Kine Klub, serta teman-teman lain yang

tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung penulis dari

awal hingga akhir.

Salatiga,

Asterita Dessy Philiana

Page 10: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................... i

Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ..................................................................... ii

Halaman Persetujuan Skripsi ............................................................................. iii

Abstract .............................................................................................................. iv

Saripati ............................................................................................................... v

Ucapan Terima Kasih ......................................................................................... vi

Daftar Isi ............................................................................................................. viii

Daftar Tabel ....................................................................................................... ix

Daftar Lampiran ................................................................................................. x

Pendahuluan ....................................................................................................... 1

Telaah Teoritis dan Perumusan Masalah ........................................................... 3

Metode Penelitian ............................................................................................... 10

Analisis dan Pembahasan ................................................................................... 15

Statistik Deskriptif ................................................................................... 15

Uji Normalitas .......................................................................................... 17

Pengujian Hipotesis .................................................................................. 18

Pembahasan .............................................................................................. 18

Kesimpulan ......................................................................................................... 20

Daftar Pustaka .................................................................................................... 22

Lampiran ........................................................................................................... 25

Page 11: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Klasifikasi Life Cycle ........................................................................ 8

Tabel 2. Jumlah Sampel ................................................................................... 15

Tabel 3. Klasifikasi Sampel ............................................................................. 16

Tabel 4. Pengujian Income Smoothing ............................................................ 16

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 17

Tabel 6. Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata Index Eckel .................................. 18

Tabel 7. Crosstabulation antara Life Cycle dengan Index Eckel .................... 20

Page 12: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Perusahaan ....................................................................... 25

Lampiran 2. Daftar Perusahaan yang melakukan Income Smoothing ............ 28

Lampiran 3. Daftar Perusahaan yang tidak melakukan Income Smoothing ... 29

Lampiran 4. Uji Normalitas ............................................................................ 31

Lampiran 5. Statistik Deskriptif ...................................................................... 32

Page 13: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

1

Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan Siklus Daur Hidup

Perusahaan Manufaktur yang listing di BEI tahun 2007-2011

Pendahuluan

Pada dasarnya perusahaan ingin laporan keuangan yang menunjukan bahwa

pertahunnya selalu menghasilkan laba, yang nantinya akan berfungsi untuk

pengambilan keputusan bagi perusahaan dan pihak-pihak yang berkepentingan seperti

investor dan kreditor. Earning management biasanya dilakukan oleh manajer dengan

memanipulasi earning agar mempercantik laporan keuangannya. Saat laba

perusahaan mengalami fluktuasi, maka dari pihak manajemen akan melakukan

income smoothing. Upaya ini dilakukan untuk mempertahankan investor maupun

kreditor dengan menjaga kepercayaan mereka. Praktik income smoothing tidak akan

terjadi jika laba yang diharapkan tidak terlalu berbeda dengan laba yang

sesungguhnya (Prasetio, 2002). Laba merupakan hal penting yang dipertimbangkan

oleh investor dalam pengambilan keputusan akan tetap melakukan investasi atau

tidak.

Perusahaan juga memilki life cycle sama seperti halnya dengan produk (Schori

dan Garee, 1998). Terdapatnya empat tahap silkus daur hidup perusahaan, yaitu

introduction, growth, mature dan stagnant. Hal ini dibuktikan dengan penelitian

Hastuti (2006) tentang perbedaan perilaku earning management berdasarkan

perbedaan life cycle perusahaan. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa tidak adanya

Page 14: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

2

perbedaan perilaku earning management di setiap tahapan. Earning management

dapat dilakukan di tiap-tiap tahapan. Earning managemet pada saat stagnant lebih

kecil dibandingkan dengan tahap mature, tetapi tidak bisa membuktikan jika earning

management saat mature lebih kecil dari tahap growth.

Jika hasil penelitian Kim, et al. (2003) menyimpulkan bahwa earning

managemet dapat dilakukan pada perusahaan kecil sampai perusahaan besar, yaitu

perusahaan yang berada pada tahap growth, mature sampai dengan tahap stagnant.

Akan tetapi earning management lebih besar dilakukan pada perusahaan kecil

dibandingkan dengan perusahaan medium atau besar.

Berdasarakan hal ini earning management dapat dihubungkan dengan life

cycle perusahaan (growth, mature, stagnant). Maka penulis akan meneliti apakah ada

perbedaan perilaku income smoothing berdasarkan pada tahapan life cycle perusahaan

yang berbeda yaitu saat growth, mature dan stagnant. Perbedaan itu terlihat dari besar

kecilnya income smoothing pada masing-masing tahapan life cycle. Obyek penelitian

adalah semua perusahaan manufaktur yang terdapat dalam Bursa efek Indonesia

(BEI) tahun 2007-2011.

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan bagi pengguna

laporan keuangan, terutama bagi para investor untuk pengambilan keputusan yang

tepat. Setidaknya investor dapat mengetahui dalam tahapan yang seperti apa

perusahaan sering melakukan income smoothing.

Page 15: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

3

Telaah Teoritis dan Perumusan Masalah

Income smoothing

Income smoothing dapat didefinisikan sebagai cara yang dilakukan oleh

manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan, agar sesuai dengan

target yang diinginkan melalui metode akuntansi, maupun secara rill melalui transaksi

(Koch, 1981). Upaya income smoothing yang sengaja dilakukan oleh perusahaan

dalam batasan Generally Accepted Principles, yang nantinya dapat mengarahkan

pada suatu tingkatan yang diinginkan atas laba yang dilaporkan.

Sri (2008) income smoothing adalah suatu upaya perusahaan untuk mengatur

agar labanya relatif sama selama beberapa periode. Upaya ini dilakukan dengan

memanipulasi pendapatan dan biaya periode berjalan agar menjadi lebih tinggi atau

lebih rendah dari pendapatan atau biaya yang sesungguhnya. Sedangkan Brayshaw

dan Eldin (1989) mengungkapkan bahwa manajemen perusahaan diuntungkan

dengan pratik income smoothing.

Menurut Foster dalam Dwiatmini dan Nurkholis (2001) tujuan income

smoothing adalah sebgai berikut:

1. Dapat memperbaiki citra perusahaan di mata pihak luar bahwa perusahaan

tersebut memiliki resiko yang rendah.

2. Memberikan suatu informasi yang relevan dalam melakukan prediksi

terhadap laba di masa yang akan datang

3. Meningkatkan kepuasan relasi bisnis

Page 16: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

4

4. Meningkatkan persepsi pihak eksternal terhadap kemakmuran manajemen.

5. Meningkatkan kompensasi bagi manajemen.

Life Cycle

Teori life cycle perusahaan merupakan perluasan konsep, dari konsep life

cycle produk dalam pemasaran (Rink dan Swan dalam Yan, 2006). Ada beberapa

model life cycle yang telah digunakan oleh para peneliti yaitu model lima tahap,

empat tahap, dan tiga tahap. Disetiap model tersebut didukung oleh literatur life cycle.

Swastha (1984) menyatakan daur hidup produk dibagi menjadi empat tahap, yaitu :

tahap perkenalan (introduction), tahap pertumbuhan (growth), tahap kedewasaan

(maturity), tahap kemunduran (decline). Sama halnya dengan daur hidup perusahaan.

Menurut Schori dan Garee, (1998). Saat introduction, perusahaan baru dikenal

sebagai bisnis yang kecil tetapi jika perusahaan itu sukses, maka penjualan mulai

bertumbuh. Saat growth perusahaan mulai dapat memenuhi kebutuhan pasar dan

pertumbuhannya cepat. Damodaran (2001) menjelaskan kecenderungan perilaku

aliran kas (cashflow) dan penjualan termasuk relatif kecil dikarenakan laba yang

diperoleh masih belum seimbang dibandingkan dengan pendapatannya, sedangkan

kebutuhan investasinya relatif tinggi. Perusahaan yang sudah menjadi go public akan

mencari pendanaan lain atau alternatif pendanaan, selain menambah saham yang

ditawarkan ke public baik melalui mekanisme right issue atau opsi ekuitas (equity

options). Tetapi jika perusahaan memilih untuk menggunakan sumber dana utang,

Page 17: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

5

maka cenderung untuk memilih bentuk utang yang dapat dikonversi (convertible

debt).

Saat mature, perusahaan memasuki tahap dimana manajer mulai professional.

Tetapi umur perusahaan pada tahap ini tidak panjang dan mengarah pada tahap akhir

dalam life cycle perusahaan. Dalam tahap ini peningkatan laba dan aliran kas

(cashflow) yang cepat yang merupakan keberhasilan dari investasi masa lalu. Jenis

kebutuhan dana dari luar juga mulai berubah. Perusahaan akan lebih menyukai dana

utang, khususnya dari bank atau menerbitkan obligasi. Ada beberapa perusahaan

yang tetap berada pada tahap ini untuk jangka waktu yang lama, tapi ada juga yang

mengarah pada kebangkrutan atau tahap akhir decline.

Tahapan yang terakhir adalah decline, perusahaan mengalami penurunan

secara terus menerus yang berkepanjangan terhadap pendapatan dan laba sebagai

konsekuensi dari kedewasaan perusahaan dan masuknya pesaing-pesaing baru. Walau

investasi yang ada masih menghasilkan aliran kas (cashflow), akan tetapi jumlahnya

tidak banyak. Dana eksternalpun ikut menurun karena investasi yang juga menurun

dan jumlah dana internal yang tersedia diperusahaan sangat besar. Penjualan saham

atau obligasi sudah bukan alternatif yang menarik, bahkan dengan kelebihan dana

internal perusahaan akhirnya mulai berpikir untuk melunasi semua kewajibannya atau

membeli balik saham-sahamnya. Tahap ini perusahaan secara bertahap mengalami

yang disebut sebagai melikuidasi diri sendiri, akan tetapi jika perusahaan sudah

Page 18: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

6

masuk dalam tahapan mature dan tidak memasuki tahap decline perusahaan bisa

stabil maka perusahaan masuk dalam tahap stagnant.

Menurut Quinn dan Cameron, (1983) tahap decline tidak dapat dilakukan

karena perusahaan yang berada dalam tahap decline biasanya tidak tercatat lagi di

bursa. Beberapa literatur yang menulis tentang life cycle perusahaan, tidak ada yang

memperhatikan tahap decline ini. Hal ini dimungkinkan pada tahap ini perusahan

terjadi perubahan secara metamorphosis yang tidak dapat diprediksi.

Pada tahap start up tidak dapat dilakukan karena pada tahap ini tidak dapat

memenuhi kriteria. Karena BEI juga mensyaratkan perusahaan harus sudah

mendapatkan laba bersih dan laba operasional selama dua tahun fiskal berakhir

supaya saham perusahaan dapat di catatkan di bursa. Tahap start up perusahaan tidak

lebih dari sathun melakukan penjualan sebelum go public (Atmini, 2002).

Perbedaan antara tahapan growth dan mature dapat dilihat dari masing-masing

perilaku perusahaan dalam laporan keuangannya. Biasanya perusahaan yang dalam

tahapan growth masih benar-benar membutuhkan dana yang sangat besar agar dapat

masuk ketahap berikut-berikutnya. Sedangkan dalam tahapan mature perusahaan

sudah mulai dapat menata keuangan lebih baik, banyak cara yang dilakukan

perusahaan dalam tahap mature atau pendewasaan ini.

Page 19: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

7

Penelitian terdahulu

Menurut Yan (2006) untuk mengembangkan metodologi baru yang dapat

digunakan untuk mengukur tahapan siklus daur hidup suatu perusahaan dengan

membandingkan status perusahaan pada setiap titik pembangunan dengan status

keseluruhan sejarah sendiri. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ukuran yang

semakin besar seiring dengan perkembangan perusahaan melalui setiap tahap life

cycle perusahaan.

Hastuti (2006) membedakan besar kecilnya earning management berdasarkan

pada perbedaan life cycle perusahaan dan ukuran perusahaan. Penelitian ini

menunjukan terdapat earning management dalam perusahaan yang masuk dalam

tahapan growth, mature dan stagnant akan tetapi untuk perbedaan perilaku tidak ada,

baik berdasarkan life cycle maupun ukuran perusahaan.

Anthony dan Ramesh (1992) meneliti hubungan antara ukuran kinerja

akuntansi dan harga saham. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa respon dari pasar

terhadap dua ukuran kinerja akuntansi, yaitu pada pertumbuhan penjualan dan

investasi modal merupakan fungsi dari siklus daur hidup perusahaan. Penelitian ini

juga mencari bukti empiris mengenai reaksi pasar atas growth dan capital expenditure

yang dikaitkan dengan siklus daur hidup perusahaan dengan mengklasifikasikan

kedalam tiga tahapan yaitu growth, mature, stagnant dengan empat variabel yaitu,

deviden payout (DP), sales growth (SG), capital expenditure (CEV) dan age.

Page 20: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

8

Tabel 1. Klasifikasi Life CycleTAHAP

LIFE CYCLEVARIABEL KLASIFIKASI LIFE CYCLE

DP SG CEV AGEGROWTH LOW HIGH HIGH YOUNGMATURE MEDIUM MEDIUM MEDIUM ADULTSTAGNANT HIGH LOW LOW OLD

Sumber : Anthony dan Ramesh (1992)

Dari tabel ini dapat dilihat bahwa dalam tahapan growth penjualan sangat

tinggi, umur masih relative kecil dan pembayaran deviden yang masih kecil juga.

Tetapi dalam tahapan mature bisa dilihat bahwa penjualan pembayaran deviden, dan

jumlah investasi pada tingkat medium. Sedangkan stagnant penjualan mulai menurun

tetapi pembayaran deviden cukup tinggi.

Hubungan Income Smoothing Terhadap Life Cycle

Earning managemet mencakup usaha manajer dalam memaksimalkan

maupun dalam meminimalkan laba, begitu juga dengan income smoothing. Income

smoothing termasuk juga dalam bagian dari earning management. Hayn (1995)

menjelaskan bahwa pada saat perusahaan bertumbuh (growth) perusahaan mulai

menghasilkan earning, sehingga earning management dapat dilakukan saat

perusahaan tumbuh (growth).

Kim, et al, (2003) meneliti tentang hubungan earning management dengan

ukuran perusahaan. Hasilnya earning management lebih banyak dilakukan pada

perusahaan kecil dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran medium atau

besar, karena perusahaan besar mungkin memiliki sistem kontrol internal yang lebih

Page 21: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

9

canggih dan memiliki auditor internal yang lebih kompeten dibandingkan dengan

perusahaan-perusahaan berukuran kecil. Menurut penelitian Yan (2006) ukuran

perusahaan yang semakin besar seiring dengan perkembangan perusahaan melalui

setiap tahapan life cycle perusahaan.

Perbedaan penelitian Kim dan Yan terletak pada kombinasi variabelnya antara

life cycle dan ukuran perusahaan. Sedangkan Hastuti (2006) membedakan besar

kecilnya earning management berdasarkan perbedaan life cycle perusahaan.

Perumusan Hipotesis

Perusahaan yang masuk dalam tahap growth, berarti perusahaan masih dalam

tahap bertumbuh dari introduction. Dalam tahap ini laba perusahaan biasanya

meningkat dengan cepat. Sedangkan saat tahap mature atau (maturity) perusahaan

mengalami fluktuasi laba, karena perusahaan sudah mengenal banyak pesaing. Tetapi

pada tahap stagnant (stabil) perusahaan sudah bisa membuat laba perusahaan tiap

periodenya bertahan berkisaran laba-laba sebelumnya. Disini perusahaan harus bisa

terus mempertahankan jika tidak, maka perusahaan akan mengalami kemunduran

dimana tahap kemunduran itu yang disebut dengan decline.

Hastuti (2006) menunjukan bahwa earning management perusahaan yang

berada pada tahap stagnant lebih kecil secara signifikan daripada perusahaan yang

berada pada tahap mature. Perusahaan-perusahaan yang berada pada stagnant

melakukan earning management yang lebih kecil dibandingkan pada saat mature

Page 22: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

10

karena menurut Shank dan Govindarajan dalam Hamid (1999), perusahaan yang

berada pada fase penurunan (dalam hal ini ditunjukan dengan tingkat pertumbuhan

penjualan yang rendah) memiliki sistem pengendalian yang ketat sehingga pihak

manajemen kurang bebas untuk melakukan earning management. Semakin

perusahaan dikelola dengan baik dan memiliki sistem pengendalian internal yang

ketat maka manajer akan lebih berhati-hati dan tingkat earning management akan

berkurang.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis dirumuskan sebagai berikut:

H1 : Terdapat income smoothing yang semakin rendah seiring dengan perubahan

tahapan life cycle perusahaan.

Metode Penelitian

Obyek penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007 - 2011. Perusahaan yang menjadi

sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang dipilih berdasarkan metode

purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatives

sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria sampel yang akan digunakan

sebagai berikut:

1. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam

periode 2007-2011 dan termasuk dalam kategori manufacturing

(pemanufakturan).

Page 23: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

11

2. Perusahaan yang memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian ini.

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yang

terdiri dari laporan keuangan tahunan publikasi tahun 2007-2011 yang diperoleh dari

Indonesian Capital Market Directory (ICMD) atau website perusahaan dan website

BEI (www.idx.co.id).

Adapun beberapa tahap-tahap dan variabel yang digunakan dalam penelitian

ini (Hastuti, 2006), sebagai berikut:

1. Pembagian perusahaan menurut tahap-tahap siklus perusahaan, yaitu tahap

growth, mature, dan stagnant. Variabel yang mendukung dalam penelitian ini ada

empat, yaitu pembayaran deviden per tahun sebagai persentase laba (DP),

persentase pertumbuhan penjualan (SG), persentase total nilai perusahaan (CEV)

dan umur perusahaan (AGE).

Rumus untuk menghitung deviden payout (DP)

DPt = (DPS/EPS)x100

Keterangan :

DPS : deviden perlembar saham

EPS : laba per lembar saham

Rumus untuk menghitung sales growth (SG)

SGt = ((Salest-salest-1)/salest-1)x100

Keterangan :

Page 24: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

12

Salest : penjualan bersih pada tahun t

Salest-1 : penjualan bersih pada tahun t-1

Rumus untuk menghitung capital expenditure value (CEV)

CEVt = (CEt/VALUEt)x100

Keterangan :

CEt : capital expenditure pada tahun t

VALUEt : nilai pasar ekuitas (closing price x jumlah saham beredar)

ditambah nilai buku utang jangka panjang pada tahun t

Rumus untuk mencari umur perusahaan (AGE)

AGE = tahun berjalan - tahun terbentuknya perusahaan

Perusahaan diklasifikasikan ke dalam tahap growth, mature, dan stagnant

(Hastuti, 2006) dengan kriteria sebagai berikut:

1. Growth : apabila suatu tahun perusahaan berada pada kuintil tertinggi

(kuintil pertama) gabungan skor peringkat pertumbuhan penjualan dan

capital expenditure dan berada pada kuintil terendah (kuintil pertama)

gabungan skor peringkat devidend payout dan umur perusahaan.

2. Mature : apabila suatu tahun perusahaan berada pada kuintil tengah

gabungan skor peringkat pertumbuhan penjualan dan capital expenditure,

berada pada kuintil tengah skor peringkat devidend payout, dan berada

pada kuintil tengah skor peringkat umur perusahaan.

Page 25: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

13

3. Stagnant : apabila suatu tahun perusahaan berada pada kuintil terendah

(kuintil ke-4) gabungan skor peringkat pertumbuhan penjualan dan capital

expenditure, berada pada kuintil tertinggi (kuintil ke-4) skor peringkat

dividend payout, dan berada pada kuintil tertinggi (kuintil ke-4) skor

peringkat umur perusahaan.

Kuintil 1 (growth), kuintil 2 (growth/mature), kuintil 3 (mature), kuintil 4

(mature/decline), kuintil 5 (decline).

Ada dua langkah dalam pengklasifikasian. Langkah pertama perusahaan

diklasifikasian ke dalam tahapan growth, mature dan stagnant sesuai dengan

empat variabel diatas DP, SG, CEV dan AGE yang dibagi ke dalam kuintil. Tetapi

hasil yang sangat sedikit maka dilakukan langkah kedua.

Langkah kedua untuk perusahaan yang belum dapat terklasifikasiin dengan

cara mengeliminasi variabel CEV. CEV lebih cenderung berkaitan dengan fungsi

produksi dibandingkan dengan life cycle. Menurut Anthony dan Ramesh (1992)

CEV memiliki explonatory power yang rendah. CEV sangat lemah pengaruhnya

terhadap life cycle perusahaan. Sehinnga yang dipakai variabel DP, SG, dan AGE

yang kemudian dibagi ke dalam kuintil.

2. Perhitungan pengukuran untuk kategori income smoothing menggunakan Indeks

Eckel. Metode yang dikembangakn Eckel (1981) bahwa nilai koefisien variasi

merupakan indikator perilaku smoothing. Eckel (1981) menggunakan Coefficient

Variation (CV) variabel penghasil atau laba bersih dari variabel penjualan bersih.

Page 26: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

14

Laba yang digunakan adalah laba setelah pajak sebagai tujuan income smoothing.

Digunakan untuk mengindikasikan perusahaan melakukan praktik income

smoothing atau tidak. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

Indeks Eckel : CV∆I / CV∆S

CV∆I : S∆I / X∆I

CV∆S : S∆S / X∆S

Keterangan :

CV∆I : Koefesien variasi perubahan EAT

CV∆S: Koefesien variasi perubahan penjualan

S∆I : Standart deviasi perubahan EAT

S∆S : Standart deviasi perubahan penjualan

X∆I : Rata - rata perubahan EAT

X∆S : Rata – rata perubahan penjualan

∆I : Perubahan EAT antara tahun n dengan n-1

∆S : Perubahan penjualan antara tahaun n dengan n-1

Perusahaan yang indeks Eckel-nya <1 diindikasikan melakukan income

smoothing. Sedangkan indeks Eckel-nya >1 diindikasikan bahwa perusahaan tidak

melakukan income smoothing (Eckel, 1981)

Page 27: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

15

Teknis Analisis

Teknik dan tahapan analisis data dalam penelitian ini adalah,

mengklasifikasikan hasil perhitungan data life cycle menjadi tiga kelompok, yaitu

perusahaan yang dikelompokan dalam kelompok growth, mature dan stagnant. Dari

hasil tersebut akan dilakukan uji normalitas untuk mengetahui data tersebut normal

atau tidak. Menguji normalitas data dengan One Sample Kolmogorov-Smirnov Test.

Normalitas terjadi apabila hasil dari uji Kolmogrov-Smirnov lebih dari 0,05.

Selanjutnya dilakukan uji statistik deskriptif untuk menguji hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini.

Analisis dan Pembahasan

Statistik Deskriptif

Penelitian ini menggunakan sampel dari perusahaan manufaktur yang listing

di BEI selama periode 2007-2011 dengan jumlah 159 perusahaan. Berikut hasil

perhitungan sampel.

Tabel 2. Jumlah SampelKeterangan Jumlah

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011Perusahaan manufaktur yang tidak mengeluarkan laporan keuangansecara terus menerus selama 2007-2011Perusahaan manufaktur yang mengeluarkan laporan keuangansecara terus menerus selama 2007-2011Perusahaan manufaktur yang tidak termasuk dalam kategorigrowth, mature dan stagnant

159(25)

134

(50)

Jumlah sampel yang terpilih 84Lampiran 1

Page 28: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

16

Setelah melakukan perhitungan ternyata sampel yang dapat digunakan hanya

134 perusahaan manufaktur. Kemudian dilakukan pengkasifikasian terhadap 134

perusahaan manufaktur yang listing di BEI, didapatkan 84 perusahaan yang sesuai

dengan kriteria dan 50 perusahaan tidak terpilih karena tidak sesuai dengan kriteria

yang disampaikan oleh Hastuti (2006). Sampel berjumlah 84 yang akan diuji

diklasifikasikan ke dalam tahapan growth, mature dan stagnant.

Tabel 3. Klasifikasi SampelKeterangan Jumlah

Perusahaan yang masuk dalam kategori GrowthPerusahaan yang masuk dalam kategori MaturePerusahaan yang masuk dalam kategori Stagnant

94629

Jumlah sampel yang terpilih 84Lampiran 2 dan Lampiran 3

Perusahaan yang masuk dalam klasifikasian life cycle pada tahap growth

adalah 9 perusahaan, tahap mature berjumlah 46 perusahaan dan tahap stagnant

berjumlah 29 perusahaan.

Dari jumlah sampel 84 perusahaan yang terpilih dan sudah terklasifikasi

kemudian akan dilakukan perhitungan indeks eckel untuk menentukan perusahaan

melakukan pratik income smoothing atau tidak.

Tabel 4. Pengujian Income Smoothing

Keterangan Jumlah PersentaseLife Cycle

Growth Mature StagnantMelakukan IncomeSmoothing

33 39,29% 2,38% 22,62% 14,29%

Tidak MelakukanIncome Smoothing

51 60,71% 8,33% 32,14% 20,24%

Total 84 100%Lampiran 2

Page 29: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

17

Dari hasil perhitungan indeks eckel pada tabel 4, bahwa dari 84 sampel

perusahaan terdapat 33 perusahan yang diduga melakukan praktik income smoothing

dimana pada taraf growth ada 2,38% yang terdiri dari 2 perusahaan, taraf mature

22,62% terdiri dari 19 perusahaan dan pada taraf stagnant 14, 29 % terdiri dari 12

perusahaan. Sedangkan 55 sampel perusahaan, diduga tidak melakukan praktik

income smoothing. Pada taraf growth 8,33% terdiri dari 7 perusahaan, sedangkan

pada taraf mature 33,14% yang terdiri dari 27 perusahaan dan taraf stagnant 20,24%

terdiri dari 17 perusahaan.

Uji Normalitas

Setelah melakukan pengklasifikasian maka dilakukan uji Normalitas apakah

data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Berikut hasil pengujian normal.

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2013 (Lampiran 4)*signifikan pada α=0,05

Pada uji normalitas data, diketahui bahwa data tersebut tidak berdistribusi

normal yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi Kolmogorov-smirnov sebesar 0,001

yang berada dibawah nilai toleransi kesalahan sebesar 0,05. Setelah diketahui bahwa

data tersebut tidak berdistribusi normal,

Variabel Pengujian Sig. KeteranganIndeks Eckel Kolmogorov-Smirnov 0,001 Tidak normal

Page 30: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

18

Pengujian Hipotesis

Pada penelitian ini dilakukan uji statistik deskriptif untuk menguji hipotesis

yang diajukan, yaitu dengan melihat nilai rata-rata indeks eckel pada tiap tahapan.

Hipotesis akan diterima apabila terbukti dari statistik deskriptif menunjukkan nilai

rata-rata indeks eckel yang semakin mendekati 1 (Eckel, 1981).

Tabel 6. Hasil Perhitungan Nilai Rata-rata Indeks eckelVariabel Tahapan Nilai Rata-rata

Indeks EckelGrowth -9.94746Mature -3.28988Stagnant -0.38927

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2013. (Lampiran 5)

Nilai rata-rata indeks eckel dari tiap tahapan life cycle, dapat dilihat pada tabel

6. Dari nilai rata-rata tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat income smoothing

yang semakin rendah seiring dengan perubahan tahapan life cycle perusahaan.

Dengan kata lain hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terbukti.

Pembahasan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis terdapatnya income smoothing

yang semakin rendah seiring dengan perubahan tahapan life cycle perusahaan

terbukti. Hal ini diduga semua perusahaan dalam tahapan life cycle melakukan

income smoothing, akan tetapi ada perbedaan tingkat income smoothing pada setiap

tahapan.

Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa tahapan stagnant memiliki nilai rata-rata

yang paling mendekati angka 1. Sehingga hipotesis di terima bahwa income

Page 31: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

19

smoothing semakin rendah seiiring dengan perubahan life cycle. Didukung juga

dengan penelitian sebelumnya menurut Kim, et al (2003) bahwa earning management

lebih besar dilakukan oleh perusahaan kecil. Penelitian Yan (2006) juga menunjukan

ukuran perusahaan semakin besar seiiring dengan perkembangan life cycle.

Tahap stagnant ternyata lebih kecil untuk melakukan income smoothing. Hal

ini dapat diduga bahwa pihak manajemen mulai professional untuk mengelola

laporan keuangan perusahaan. Pada tahap stagnant harus bisa mempertahankan

perusahaannya agar perusahaan tidak masuk dalam tahapan decline, dalam tahap ini

perusahaan sudah harus dapat membuat laba sehingga laba untuk periode selanjutnya

berkisar laba periode sebelumnya.

Bagi tahapan growth yang kemungkinan masih cenderung membutuhkan

cashflow yang besar dikarenakan laba yang diperoleh belum seimbang dengan

pendapat usaha perusahaan. Sedangkan dalam tahap mature diindikasikan banyak

mengalami fluktuasi laba, aliran kas dan laba yang relatif cepat akibat keberhasilan

dimasa lalu. Dimungkinkan mature juga mempunyai pangsa pasar yang luas dan

peluang untuk investasi cenderung masih besar.

Setiap fase life cycle perusahaan memiliki karakteristik yang berbeda, baik

dari kesempatan bertumbuh untuk masing-masing tahapan. Karakter yang berbeda

tiap tingkatan tahapan akan membuat pasar bereaksi. Tentunya akan menjadi

pertimbangan pasar juga untuk menanamkan modal.

Page 32: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

20

Untuk mendukung hipotesis yang terbukti maka dilakukan pengujian

menggunakan matrik dengan membuat range pada indeks eckel, pada masing-masing

tahapan. Range dari indeks eckel terendah sampai tertinggi dan dibagi 3 kriteria yaitu

kecil, sedang dan tinggi. Dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Crosstabulation antara Life Cycle dan Indeks eckel.

Life CycleIndeks Eckel

Kecil Sedang TinggiGrowth 1 1 0Mature 17 1 1Stagnant 12 0 0

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2014 (Lampiran 2)

Dari tahapan life cycle terlihat bahwa praktik income smoothing dilakukan di

setiap tahapan. Tetapi praktik income smoothing dilakukan disemua tahapan yang

potensinya kecil, sedangkan potensi sedang dalam melakukan praktik income

smoothing dilakukan pada tahap growth dan mature, dan potensi tertinggi dilakukan

pada tahap mature saja. Disimpulkan bahwa dengan menggunakan matrik ini

hipotesis dapat terbukti, dengan cara melihat satu persatu indeks eckel.

Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan perilaku

income smoothing pada setiap tahapan life cycle perusahaan, dengan melihat

rendahnya nilai income smoothing pada perubahan life cycle. Data yang digunakan

merupakan data sekunder yang di dapatkan dari Indonesian Capital Market Directory

(ICMD), website dari BEI dan website perusahaan. Berdasarkan penelitian yang

Page 33: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

21

dilakukan periode 2007-2011 pada perusahaan publik terutama sektor manufaktur,

maka penulis dapat mengambil simpulan. Pertama, tidak adanya perbedaan untuk

setiap tahapan dalam melakukan praktik income smoothing. Kedua, dalam tahap

stagnant ternyata berpotensi lebih kecil untuk melakukan praktik income smoothing.

Dikarenakan dalam tahap ini perusahaan sudah harus lebih professional dalam

membuat laporan keuangan dan membuat laba yang berkisar dengan periode

sebelumnya.

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak banyak literatur

pengaklasifikasian life cycle sehingga terpusat pada penelitian yang dilakukan oleh

Anthony dan Ramesh (1992). Beberapa saran yang dapat diberikan untuk penelitian

selanjutnya adalah menggunakan model pengklasifikasian life cycle yang lain seperti

four stage model atau five stage model. Memperpanjang periode penelitian agar lebih

jelas mengungkap praktik income smoothing. Pemilihan sampel tidak hanya sektor

manufaktur tetapi semua sektor supaya mendapatkan banyak jumlah sampel.

Page 34: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

22

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Joseph H. dan K. Ramesh. 1992. Association between Accounting

Performance Measures and Stock Prices: A Test of the Life Cycle Hypothesis.

Journal of Accounting and Economics 15: 203-227.

Atmini, Sari. 2002. Asosiasi Siklus Hidup Perusahaan dengan Incremental Value-

Relevance Informasi Laba dan Arus Kas. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia

Vol.5No.3 (September): 257-276.

Beattie, Vivien, Broen Steophen, Ewers David, John Brian, Manson Stuart, Thomas

Dylan, and Turner Michael., 1994, “Extraordinary Items and Income

Smoothing: A Positive Accounting Approach”, Journal of Business Finance

and Accounting, September, 791-811.

Brayshaw, R.E., dan Ahmed E. K. Eldin, 1989, “The Smoothing Hypothesis and The

Role Of Exchange Differences”, Journal of Business Finance and accounting,

Vol. 16, No. 5, 621-633.

Damodaran, A. 2001. Corporate Finance: Theory and Practice, Second edition,

Whiley and Sons, New York

Dwiatmini, S., dan Nurkolis, (2001). “Analisi Reaksi Pasar Terhadap Informasi Laba

Kasus Praktik Income smoothing Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Jakarta”. TEMA. Vol 2(1)

Eckel, N., “The Income Smoothing Hypothesis Revisited”, Juni, 1981.

Page 35: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

23

Foster, “Financial Statement Analysis” Englewood, New Jersey, Prentice Hall

International, 1986.

Hamid, Abd. 1999. Studi terhadap Strategi Prospektor dan Deferender dan

Hubungannya dengan Harga Saham: Analisis dengan Pendekatan Life Cycle

Theory. Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Hastuti, Sri. 2006. Perbedaan Perilaku Earnings Management Berdasarkan Life Cycle

Perusahaan. Tesis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Hayn, Carla. 1995. The Information Content Of Losses.

http://econ.au.dk/fileadmin/Economics_Business/Education/Summer_Universit

y_2012/6308_Advanced_Financial_Accounting/Advanced_Financial_Accounti

ng/1/Hayn_JAE_1995.pdf. Diakses 27 Januari 2014.

Kim, Yangseon, Caixing Liu, dan S. Ghon Rhee. 2003. The Relation of Earning

Management to Firm Size.

http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.200.9183&rep=rep1

&type=pdf. Diakses 23 September 2013.

Koch, Bruce, S., “Income Smoothing An Experiment”, The Accounting Review, Vol.

LVI, No. 3, July 1981, 574-586.

Prasetio. 2002. “Pengaruh Tingkat Profitabilitas Perusahaan dan Leverage Operasi

terhadap Tindakan Income smoothing pada Perusahaan Manufaktur Yang

Terdaftar DiBEJ Periode 2003-2006”. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas

Udayana.

Page 36: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

24

Quinn, Robert E. dan Kim Cameron. 1983. Organizational Life Cycles and Shifting

Criteria of Effectiveness: Some Preliminary Evidence. Management Science

Vol. 29 No 1 (January): 33-51.

Schori, Thomas R. dan Michael L. Garee. 1998. Like Products, Companies have Life

Cycle. Marketing Views Vol. 32 No. 13 (June): 4.

Sulistyanto, H. Sri, 2008, “Manajemen Laba: Teori Dan Model Empiris”, Jakarta: PT

Grasindo.

Swastha, Basu. 1984. Azas-azas Marketing, Edisi ke-3; Liberty; Yogyakarta.

Yan, Zhipeng. 2006. A new Methodology of Measuring Corporate Life-Cycle Stages.

http://www.researchgate.net/publication/228238342_A_New_Methodology_of

_Measuring_Firm_Life-Cycle_Stages/file/79e4150a6c054cc7da.pdf. Diakses

23 September 2013.

Page 37: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

25

Lampiran 1

Daftar Nama Perusahaan

NO KODE Nama Perusahaan1 ADES Akasha Wira International2 AISA Tiga pilar sejahtera food3 AKRA AKR Corporindo4 AMFG Asahimas5 ARGO Argo pantes6 ARNA Arwarna Citra Mulia7 ASGR Astra Graphia8 AUTO Astra Auto Part9 BIMA Primarindo Asia Infrastructure10 BRAM Indo kordsa11 BRNA Berlina12 BRPT Barito pacific13 BTON beton jaya manunggal14 CLPI Colorpark Indonesia15 CNTX Centex16 CTBN Citra turbindo17 DAVO Davomas abadi18 DLTA Delta Djakarta19 DVLA Darya Varia laboratoria20 ERTX Eratex djaya21 ESTI Ever shine Texture Indusrty22 ETWA Eterindo wahanatama23 FASW fajar Surya wisesa24 HDTX Pan Asia Indosyntex25 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna26 IGAR Champion Pasific Indonesia27 IKBI Sumi indo kabel28 INAI Indal Alumunium Industry29 INCI Intan Wijaya international30 INDF Indofood sukses makmur31 INDR Indo Rama Synthetic32 INDS Indospring33 INKP Indah kiat pulp dan paper34 INTD Inter delta

Page 38: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

26

35 INTP Indocement Tunggal Prakasa36 INRU Toba pulp Lestari37 JECC jembo Cable company38 JKSW Jakarta kyoei steel work ltd39 JPRS jaya Pari steel40 KBLI KMI wire and cable41 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia42 KDSI Kedawung setia industrial43 KIAS Keramik Indonesia Asosiasi44 KICI kedawung indag can45 KONI Perdana Bangun Pustaka46 LION Lion metal work47 LMPI Langgeng Makmur industry48 LMSH Lion mesh prima49 LPIN Multi Prima sejahtera50 LTLS Lautan luas51 MDRN Modern international52 MLPL Multipolar corporation53 MTDL Metroda elektronik54 MRAT Mustika Ratu55 MYRX Hanson International56 NIPS Nipress57 PBRX Pan Brother58 PRAS prima alloy steel universal59 PSDN Prashida Aneka Niaga60 PYFA Pyridam farma61 RDTX Roda Vivatex62 RMBA Bentoel International investama63 RICY Ricky Putra Globalindo64 SCPI Schering plough Indonesia65 SIAP sekawan inti pratama66 SMCB Holcim Indonesia67 SMSM selamat sempurna68 SPMA Suparma69 SRSN Indo Aciditama70 SSTM Sunson Textile manufaktur71 STTP Siantar TOP72 SULI Sumalindo Lestari jaya73 TBLA Tunas Baru Lampung74 TFCO TIFICO Fiber Indonesia75 TIRA Tira Austenite

Page 39: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

27

76 TIRT Tirta Mahakam resources77 TKIM Pabrik kertas Twiji Kimia78 TPIA Chandra Asri79 TRST Trias sentosa80 TURI Tunas ridean81 UNIC Unggul indah cahaya82 UNVR Unilever Indonesia83 VOKS Voksel Electric84 YPAS Yanaprima hastapersada

Page 40: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

28

Lampiran 2

Daftar Perusahaan yang melakukan Income Smoothing

Nama perusahaan Kategori Klasifikasi Index EckelDavomas Abadi Food and Baverages Growth 0.647902Chandra Asri Petrochemical Chemical and Allied Products Growth -20.5428Tiga Pilar Sejahtera Food Food and Baverages Mature 0.566429Indofood Sukses Makmur Food and Baverages Mature 0.743947Keramik Indonesia Asosiasi Stone, Clay, Glass, and Concrete Products Mature -3.29773Arwana Citra Mulia Stone, Clay, Glass, and Concrete Products Mature 0.698033Indospring Automotive and Allied Products Mature 0.487783Prima Alloy Steel Universal Automotive and Allied Products Mature -18.5786Indocement Tunggal Prakasa Cement Mature 0.675488Jakarta Kyoei Steel Work Metal and Allied Products Mature -1.46132Indal Alumunium Industry Metal and Allied Products Mature -0.01814Kedaung Indah Can Fabricated Metal Products Mature 0.869479Toba Pulp Lestari Paper and Allied Prodects Mature -0.01662Perdana Bangun Pustaka Photographic Equipment Mature 0.727894Unggul Indah Cahaya Chemical and Allied Products Mature 0.317101Sumalindo Lestari Jaya Lumber and Wood Products Mature 0.870364Tirta Mahakam Resources Lumber and Wood Products Mature -34.5961Argo Pantes Textile mill Products Mature 0.427502Tunas Ridean Textile mill Products Mature 0.914249Primarindo Asia Infrastructure Apparel and Other Textile Products Mature -4.92083Ricky Putra Globalindo Apparel and Other Textile Products Mature -6.91665Tunas Baru Lampung Food and Baverages Stagnant 0.590131Delta Djakarta Food and Baverages Stagnant 0.177797Lion Metal Work Metal and Allied Products Stagnant 0.770475Citra Turbindo Metal and Allied Products Stagnant -0.55159Tifico Fiber Indonesia Textile mill Products Stagnant 0.577562Centex Textile mill Products Stagnant 0.379678Eratex Djaya Textile mill Products Stagnant -4.91468Darya Varia Laboratoria Pharmaceuticals Stagnant 0.711691Schering Plough Indonesia Pharmaceuticals Stagnant -2.05638Pabrik Kertas Twiji Kimia Paper and Allied Prodects Stagnant 0.38941Hanson international Apparel and Other Textile Products Stagnant -0.34161Modern International Photographic Equipment Stagnant -0.40367

Page 41: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

29

Lampiran 3

Daftar Perusahaan yang tidak melakukan Income Smoothing

Nama Perusahaan Kategori Klasifikasi Index EckelAkasha Wira International Food and Baverages Growth 1.4970Prashida Aneka Niaga Food and Baverages Growth 5.7747Sekawan Inti Pratama Plastics and Glass Products Growth 4.8884Yanaprima Hastapersada Plastics and Glass Products Growth 3.1953Bentoel International Investama Tobbaco Manufactures Growth 59.7390Eterindo Wahanatama Chemical and Allied Products Growth 31.5492Beton Jaya Manunggal Metal and Allied Products Growth 1.24077Siantar Top Food and Baverages Mature 2.7668Holcim Indonesia Cement Mature 2.37477Hanjaya Mandala Sampoerna Tobbaco Manufactures Mature 1.068026Jaya Pari Steel Metal and Allied Products Mature 2.7697Lion Mesh Prima Metal and Allied Products Mature 2.063966Tira Austenite Metal and Allied Products Mature 11.25454Kedawung Setia Industrial Fabricated Metal Products Mature 1.5160Langgeng Makmur Industri Plastics and Glass Products Mature 23.72901Asahimas Plastics and Glass Products Mature 1.4950Trias Sentosa Plastics and Glass Products Mature 1.195233Champion Pasific Indonesia Plastics and Glass Products Mature 1.009539Nipress Automotive and Allied Products Mature 1.107259Multi Prima Sejahtera Automotive and Allied Products Mature 3.842953Selamat Sempurna Automotive and Allied Products Mature 1.084878Astra Auto Part Automotive and Allied Products Mature 1.995026Roda Vivatex Textile mill Products Mature 4.20515Barito Pasific Lumber and Wood Products Mature 1672.194Kertas Basuki Rachmat Indonesia Paper and Allied Prodects Mature 65.6540Indah Kiat Pulp and Paper Paper and Allied Prodects Mature 1.381344Fajar Surya Wisesa Paper and Allied Prodects Mature 24.29303Suparma Paper and Allied Prodects Mature 15.71582Colorpak Indonesia Chemical and Allied Products Mature 1.433158Indo Aciditama Apparel and Other Textile Products Mature 123.5503Pan Brother Apparel and Other Textile Products Mature 1.66449Metroda Elektronik Electronic and Office Equipment Mature 6.307835Mustika Ratu Consumer Good Mature 4.09403

Page 42: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

30

Unilever Indonesia Consumer Good Mature 1.003787Berlina Plastics and Glass Products Stagnant 1.343848Sunson Textile manufaktur Textile mill Products Stagnant 12.13522Pan Asia Indosyntex Textile mill Products Stagnant 3.899998Ever shine Texture Indusrty Apparel and Other Textile Products Stagnant 1.770642Indo Rama Synthetic Apparel and Other Textile Products Stagnant 3.134379KMI wire and cable Cable Stagnant 1.74976Jembo Cable Company Cable Stagnant 2.030925Voksel Electric Cable Stagnant 1.383599Sumi indo kabel Cable Stagnant 2.90382Inter delta Photographic Equipment Stagnant 1.118844Multipolar corporation Electronic and Ofiice Equipment Stagnant 54.57822Astra Graphia Electronic and Ofiice Equipment Stagnant 3.398746Indo kordsa Automotive and Allied Products Stagnant 5.256743Intan Wijaya international Adhesive Stagnant 1.505052Lautan luas Chemical and Allied Products Stagnant 1.97453AKR Corporindo Chemical and Allied Products Stagnant 1.742382Pyridam farma Pharmaceuticals Stagnant 1.355772

Page 43: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

31

Lampiran 4

UJI NORMALITAS

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

INDEXECKEL 84 25.0341 182.84148 -34.60 1672.19

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

INDEXECKEL

N 84

Normal Parametersa Mean 25.0341

Std. Deviation 182.84148

Most Extreme Differences Absolute .430

Positive .430

Negative -.395

Kolmogorov-Smirnov Z 3.943

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal.

Page 44: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

32

Lampiran 5

Case Processing Summary

LIFECYCLE

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

INDEXECKEL GROWTH 2 100.0% 0 .0% 2 100.0%

MATURE 19 100.0% 0 .0% 19 100.0%

STAGNANT 12 100.0% 0 .0% 12 100.0%

Descriptives

LIFECYCLE Statistic Std. Error

INDEXECKEL GROWTH Mean -9.9475 10.59536

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound -1.4457E2

Upper Bound 1.2468E2

5% Trimmed Mean .

Median -9.9475

Variance 224.523

Std. Deviation 1.49841E1

Minimum -20.54

Maximum .65

Range 21.19

Interquartile Range .

Skewness . .

Kurtosis . .

MATURE Mean -3.2899 2.04246

95% Confidence Interval for Lower Bound -7.5809

Page 45: Perbedaan Perilaku Income Smoothing dalam Tahapan …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/5827/2/T1_232009143_Full... · v SARIPATI Perataan laba merupakan metode yang dilakukan

33

Mean Upper Bound 1.0012

5% Trimmed Mean -1.7842

Median .4275

Variance 79.261

Std. Deviation 8.90286

Minimum -34.60

Maximum .91

Range 35.51

Interquartile Range 4.03

Skewness -2.952 .524

Kurtosis 9.007 1.014

STAGNANT Mean -.3893 .47080

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound -1.4255

Upper Bound .6470

5% Trimmed Mean -.2023

Median .2787

Variance 2.660

Std. Deviation 1.63089

Minimum -4.91

Maximum .77

Range 5.69

Interquartile Range 1.10

Skewness -2.300 .637

Kurtosis 5.612 1.232