31
PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS KELAMIN KARYAWAN DI MIX SWALAYAN SALATIGA. OLEH MARIO LISTIYANTO 802016704 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi. Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

KARYAWAN DI MIX SWALAYAN SALATIGA.

OLEH

MARIO LISTIYANTO

802016704

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi.

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

1

Page 3: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

2

Page 4: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan
Page 5: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan
Page 6: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan
Page 7: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

DI MIX SWALAYAN SALATIGA.

Mario Listiyanto

Sutarto Wijoyo

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 8: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

i

Abstrak

Penelitian ini dibuat untuk mengetahui perbedaan kepercayaan diri pada pria dan wanita dalam

melakukan pekerjaannya sebagai pramuniaga atau pekerjaannya melayani konsumen di swalayan.

Subyek berjumlah 100 karyawan pria dan 100 karyawan wanita, khususnya di kota Salatiga.

Pengambilan sampel ini menggunakan metode sampel bertujuan atau purposive sampel. Alat

pengumpulan data yang digunakan adalah skala kepercayaan diri. Skala tersebut menggunakan model

skala likert yang masing-masing pernyataan memiliki 4 alternatif jawaban, sedangkan metode analisis

data yang digunakan analisis korelasi Product Moment dari Pearson. Skala self confidence terdiri dari

17 item valid dengan reliablititas alat ukur sebesar 0,8026. Berdasarkan analisis data dengan

mengunakan uji t ditemukan bahwa ada perbedaan self confidence diantara pria dan wanita dalam

menjalankan pekerjaannya sebagai pramuniaga atau pekerjaannya melayani konsumen di swalayan.

Kata Kunci : Self Confidence, jenis kelamin.

Page 9: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

ii

Abstract

This study was made to determine differences in self confidence in men and women in performing her

job as a sales or her job serving customers in mix supermarkets. The subjects totaling 100 male

employees and 100 female employees, especially in the city of Salatiga. This sampling method aims

samplings or Purposive sample. Data collection tool used is the scale of self confidence. The scale

uses a likert scale models that each statement has 4 alternative answers, while the method of data

analysis used correlation analysis of Pearson Product Moment. Self Confidence scale consists of 17

items with reliability valid measuring tool of 0,8026. Based on data analysis using t test found self

confidence that there are differences between men and women in the work as a sales or her job serving

customers in mix supermarkets.

Keywords : self confidence, gender.

Page 10: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

1

PENDAHULUAN

Meningkatnya bisnis ritel di Indonesia menuntut setiap perusahaan untuk

merencanakan strategi dan taktik, agar mereka mampu menghadapi persaingan dengan

pengusaha sejenis yang berkembang di Indonesia. Salah satu yang dapat dilakukan adalah

mempersiapkan SDM di dalam perusahaan. SDM merupakan salah satu asset penting

dalam keberlangsungan perusahaan (Marketing.co.id, 2013 & Pilar Bisnis, No.13 Tahun

VI, Juli 2003 dalam Utami 2006). Salah satunya yang berpusat pada SDM adalah

perusahaan swalayan di Salatiga.

Di kota Salatiga terdapat cukup banyak ditemui ritel ritel modern, seperti Hiper

Swalayan Ramayana, Swalayan Ada Baru, Swalayan Roma, Swalayan Niki Baru, Hyper

Swalayan Superindo dan bermunculan banyak mini market baik Indomaret maupun

Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan pilihan yang tidak

terbatas pada konsumen untuk menentukan tempat berbelanja yang diinginkan. Menurut

Hartley (1980) retail mix atau mix swalayan adalah kombinasi barang dagangan, harga,

usaha-usaha promosi dan juga pelayanan yang dilakukan toko ritel untuk menyediakan

barang-barang konsumsi bagi konsumennya. Oleh karena itu, sangatlah penting dikelola

dan dikendalikan dengan baik oleh para pelaku ritel. Masing-masing peritel berusaha

menarik konsumen dengan menawarkan pelayanan yang memuaskan konsumen (Ivander,

2007). Pada saat konsumsi dibutuhkan pada masyarakat akan barang maupun jasa semakin

meningkat, maka hal ini akan berpengaruh pada tingginya tingkat kunjungan pada pusat

perbelanjaan (Japarianto dan Djati, 2011).

Setiap pelanggan memiliki harapan bahwa tempat berbelanja yang dikunjungi

mampu memberikan kepuasan bagi mereka. Dari kualitas, fasilitas, display kemudahan

Page 11: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

2

berbelanja dan pelayanan pramuniaga (Donovan et al.1982, Baker et al,1992). Salah satu

yang dapat dilakukan oleh para pengusaha swalayan adalah menyusun strategi dan taktik

dalam memberdayakan SDM bagi para karyawannya. Pada dasarnya karyawan dibagian

pramuniaga yang bekerja di swalayan merupakan ujung tombak dalam mempengaruhi

loyalitas pelanggan. Hal tersebut terlihat pada saat karyawan yang berusaha menyapa,

tersenyum, ramah dan ingin membantu konsumen. Karena pelanggan dapat merasakan

ketulusan hati dari seseorang karyawan yang menghargai kedatangannya atau

ketidakacuhan dari seorang karyawan dan hal itu hanya dimiliki karyawan yang memiliki

kepercayaan diri tinggi (dalam Desi Retnoningsih, 2015).

Menurut Saputro dan Suseno (2008), kepercayaan diri adalah suatu sikap atau

perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri sehingga orang yang bersangkutan tidak

cemas dalam bertindak, merasa bebas, tidak malu dan tertahan sekaligus mampu

bertanggung jawab atas yang diperbuat.

Hasil observasi dan wawancara dengan karyawan swalayan pada tanggal 26 juni

2016 yang telah penulis lakukan terhadap beberapa karyawan di Salatiga, menunjukkan

bahwa adanya sebagian besar yang memiliki keyakinan diri memberikan layanan yang baik

terhadap konsumen atau pelanggan. Ada juga karyawan yang cepat tanggap ketika

pelanggan membutuhkan informasi. Ada karyawan yang dapat merepresentasikan produk-

produk yang tengah ditawarkan, namun tetap menyediakan ruang bagi konsumen dalam

membuat keputusan membeli produk. Sebaliknya, ada juga yang masih belum dapat

bersikap mandiri dalam melayani konsumen sebagian karyawan juga masih kurang

memiliki ambisi yang lebih baik untuk melayani konsumen. Atas dasar fenomena-

fenomena tersebut dapat dijelaskan bahwa ada masalah Self Confidence dalam diri

Page 12: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

3

karyawan, sebab itu meneliti tentang Kepercayaan diri (Self Confidence) adalah penting

untuk diteliti.

Berdasarkan pemaparan kepercayaan diri merupakan hal yang diperlukan karyawan

swalayan ketika memberikan pelayanan karena menjadi salah satu dalam strategi

pemasaran di swalayan bahwa setiap karyawan menunjukkan sikap yang baik, ramah sopan

tenang kepada setiap pelanggan swalayan. Kepercayaan diri yang tinggi bagi karyawan

yang bekerja sebagai pramuniaga sangat diperlukan. Karena percaya diri menyadari dan

menghargai potensi dirinya sendiri, sehingga mampu bekerja dengan penuh semangat.

Percaya diri pada seorang pramuniaga memiliki anggapan bahwa dirinya orang yang ramah

dan ingin membantu. Hal tersebut terlihat dari saat mereka menyapa dan tersenyum pada

setiap pelanggan yang datang dan pergi. Pelanggan dapat merasakan ketulusan yang benar

benar menghargai kedatangannya atau ketidakacuhan seseorang dari pelayanan yang

diberikan, dan hal ini cenderung dapat menarik konsumen untuk memutuskan membeli

barang yang ditawarkan. Seseorang yang tidak memiliki kepercayaan diri akan

cenderung.tidak percaya akan kemampuan yang dimilikinya, mudah cemas dalam

menghadapi persoalan dengan tingkat kesulitan tertentu, mudah putus asa, dan sering

bereaksi negatif dalam menghadapi masalah, dengan menghindari tanggung jawab dan

akan menyebabkan dirinya semakin buruk (Purba dan Seniati,2005). Yusnita (2010)

menyatakan bahwa individu yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan memiliki

perasaan yang yakin terhadap kekuatan dan kemampuan serta keterampilan yang dimiliki.

Dengan demikian, merasa optimis terhadap tugas yang diberikan dan akan bekerja keras

sekuat tenaga untuk menyelesaikannya.

Berdasarkan faktor faktor kepercayaan diri, jenis kelamin menjadi salah satu faktor

yang dianggap dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang dalam kepercayaan diri.

Page 13: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

4

Karena pada dasarnya jenis kelamin pria dan wanita memiliki karakteristik jiwa dan emosi

yang berbeda. Gufron (dalam Desi, 2013) menyatakan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi kepercayaan diri seseorang yaitu konsep diri, harga diri, pengalaman dan

pendidikan. Namun dalam beberapa penelitian yang dilakukan beberapa tahun terakhir

menunjukkan bahwa jenis kelamin turut serta mempengaruhi kepercayaan diri yang

dimiliki oleh individu. Hasil-hasil penelitian menunjukan bahwa wanita kerap kali

diindikasikan memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih rendah dibandingkan para pria

(Lirgg & Feltz, 1989; Stewart & Corbin, 1988, dalam Cathy, 1991). Lenney (1977) (dalam

Cathy, 1991) menyatakan wanita kerap menunjukan sikap kurang percaya diri ketika akan

melakukan tugas yang seharusnya dilakukan pria, ketika situasi kompetitif dan komparatif,

ketika umpan baliknya membingungkan. Hasil penelitian yang sama juga ditunjukan dalam

penelitian Cathy mengenai “Gender Deference In Self Confidence In Physycal Activity”

(1991). Wanita menunjukan sikap kepercayaan diri yang lebih rendah dibandingkan dengan

pria. Wanita umumnya menunjukan sikap yang cenderung meragukan kemampuan mereka

saat akan bertanding dan kerap merasakan tekanan yang lebih besar dibandingkan pria.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Robert T. Chifton dan Diane L.Gill (1994),

dengan judul “Gender Differences in Self Confidence on a Feminine-Typed Task”. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa wanita memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi

pada tugas yang bertipe feminim.

Hasil penelitian lainnya ada hal yang menjadi perhatian kepercayaan diri dari jenis

kelamin yang merupakan salah satu kategori dasar dalam kehidupan social dan memiliki

pengaruh dalam bidang pekerjaan. Menemukan bahwa wanita bersedia mematuhi

wewenang dibandingkan pria. Artinya wanita memiliki semangat kerja yang tinggi

Page 14: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

5

dibandingkan pria (robbin 1996). Teori ini diperkuat oleh teori lain yang berpendapat

bahwa perbedaan jenis kelamin berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kepuasan kerja,

Glenn, taylor dan Wlaver (1977) dalam (As’ad,2004: 121). Sementara kepercayaan diri

salah satu yang harus ada di dalam kepuasan kerja dan menjadi indikator semangat kerja.

Heider (1958), bahwa kemampuan seseorang, termasuk kemampuan komunikasi,

tidak hanya ditentukan oleh masalah fisik dan ketrampilan saja, tetapi juga dipengaruhi

oleh kepercayaan diri. Sementara banyak penelitian menunjukkan adanya perbedaan

kepercayaan diri antara pria dan wanita, dimana pria lebih percaya diri dari pada wanita.

Namun hasil menunjukkan tidak ada perbedaan kecemasan komunikasi antara pria dan

wanita. Kemungkinan besar hal ini disebabkan karena adanya pengaruh faktor lingkungan.

Dimana tidak menonjol lagi diskriminasi perlakuan terhadap pria dan wanita, sehingga

kedua-duanya dapat mengaktualisasikan dirinya dengan leluasa.

Berdasarkan data-data awal yang telah penulis temui dengan didukung oleh

beberapa penelitian terkait membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait

dengan Kepercayaan Diri yang ditinjau dari perbedaan jenis kelamin. Penulis ingin

mengetahui apa jenis kelamin juga memberikan pengaruh terhadap kepercayaan diri

karyawan swalayan mix di Salatiga.

TINJAUAN PUSTAKA

Self confidence

Kepercayaan diri adalah kunci menuju kehidupan yang berhasil dan bahagia,

seseorang tidak dapat menjalani hidup dengan baik tanpa kepercayaan diri dan seseorang

membutuhkan segala hal. Tingkat kepercayaan diri yang baik memudahkan pengambilan

Page 15: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

6

keputusan dan melancarkan jalan untuk mendapatkan teman, membangun hubungan, dan

membantu seseorang mempertahankan kesuksesan dalam pekerjaan (Tylor, 2006:6).

Menurut Lauster (1992), kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman hidup.

Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa akan keyakinan dan

kemampuan diri seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak

sesuai kehendak, gembira dan cukup toleran dan bertanggung jawab. Lauster

menambahkan bahwa kepercayaan diri berhubungan dengan kemampuan melakukan

sesuatu yang baik. Anggapan seperti ini membuat individu tidak pernah menjadi orang

yang mempunyai kepercayaan diri yang sejati. Bagaimanapun kemampuan manusia

terbatas pada sejumlah hal yang dapat dilakukan dengan baik dan sejumlah kemampuan

yang dikuasai (Ghufron& Risnawita,2013:34).

Menurut Maslow (Alwisol, 2012) percaya diri modal dasar untuk pengembangan

aktulisasi diri. Dengan percaya diri orang akan mampu mengenal dan memahami diri

sendiri. Sementara itu, kurangnya percaya diri akan menghambat potensi diri. Jadi orang

yang kurang percaya diri akan menjadi seseorang yang pesimis dalam menghadapi

tantangan, takut dan ragu-ragu untuk menyampaikan gagasan, serta bimbang dalam

menentukan pilihan dan sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain.

Khoiri (2000:20) mengatakan cirri-ciri orang yang percaya diri diantaranya : a)

merasa rileks, b) yakin kepada diri sendiri, c) tidak percaya bahwa orang lain lebih baik, d)

tidak melihat adanya jurang yang lebar ketika membandingkan dirinya dengan orang lain,

e) memiliki keberanian untuk mencapai apa yang menjadi tujuannya.

Berdasarkan hal diatas kepercayaan diri dapat disimpulkan, bahwa seseorang yang

memiliki kepercayaan diri diharapkan akan percaya pada kemampuan sendiri, bertindak

Page 16: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

7

mandiri dalam pengambilan keputusan, memiliki rasa positif atau optimis terhadap diri

sendiri, berani mengungkapkan pendapat.

Kepercayaan diri dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah

(Ghufron&Risnawita,2012:37-38) konsep diri, harga diri, pengalaman dan pendidikan.

Faktor-faktor Kepercayaan Diri yang berasal dari dalam diri individu atau faktor

internal antara lain:

1. Kondisi fisik

Menurut Suryabrata (1993, h.121) kondisi fisik individu akan berpengaruh terhadap

kepercayaan dirinya. Individu yang mempunyai kondisi fisik kurang sempurna seperti

terlalu kurus, terlalu tinggi, kegemukan, atau cacat fisik, akan menimbulkan perasaan tidak

berharga terhadap keadaan fisiknya karena individu tersebut merasa ada sesuatu yang

kurang pada dirinya dibandingkan dengan orang lain.

2. Usia

Kepercayaan diri terbentuk dan berkembang sejalan dengan berjalannya waktu.

Pada masa remaja kepercayaan diri begitu rapuh, karena pada masa itu suatu penolakan

atau kegagalan akan dirasakan sebagai suatu yang sangat menyakitkan karena fisik pada

masa puber dan adanya kritik dari teman-teman dan orang tua, tidak sedikit anak laki-laki

maupun perempuan yang mengalami perasaan kurang percaya diri (Al-Mighwar,2006,h.3).

3. Jenis kelamin

Perubahan yang terjadi pada masa remaja baik dalam perubahan fisik dan

psikologis biasanya lebih berpengaruh pada remaja putri karena wanita lebih cepat matang

dari pada pria. (Hurlock, 1993, h.195) mengatakan, walaupun pegaruh perubahan fisik

sama kuat atau bahkan lebih kuat pada pria namun pria mempunyai kesempatan yang lebih

banyak untuk menyesuaikan diri dari pada wanita.

Page 17: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

8

4. Harga diri

Harga diri merupakan fondasi untuk kepercayaan diri (Murdoko, 2004, h.6).

perasaan gembira yang didapat berakibat penghargaan terhadap diri, penting dalam

menumbuhkan rasa percaya diri remaja (Mappiare, 1982, h.60).

Faktor-faktor dari luar individu atau faktor eksternal antara lain:

1. Tingkat pendidikan

Monk,dkk (2004, h.271) mengatakan bahwa tingkat pendidikan mempunyai

pengaruh dalam menemukan kepercayaan diri. Semakin tinggi pendidikan individu,

semakin banyak yang telah dipelajarinya dan hal ini berarti semakin individu mengenal

kekurangan dan kelebihannya, sehingga dapat menentukan standar keberhasilannya

sendiri. Individu yang demikian ini mempunyai kepercayaan diri dalam menangani

sesuatu tanpa perasaan takut dan khawatir mengalami kegagalan.

2. Dukungan sosial

Sari (dalam Puspitasari, 1999, h.16) mengemukakan bahwa dukungan dari

lingkungan sekitar, seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan teman sebaya merupakan

faktor yang menentukan dalam terwujudnya kepercayaan diri..

3. Kesuksesan dalam memcapai tujuan

Daradjad (1999, h.25) menyatakan bahwa kesuksesan yang dicapai seseorang akan

memberikan kegembiraan dan hal ini dapat menumbuhkan kepercayaan diri. Dengan

demikian maka banyak kesuksesan diperolehnya, maka seseorang akan memiliki

kepercayaan pada dirinya dari pada orang yang sering mengalami kegagalan. Jenis

Kelamin

Dalam kasus umum bahwa Indonesia (Badudu, 1992), jenis kelamin adalah

perbedaan atas pria dan wanita atau jantan dan betina. Menurut Sears (1994) menyatakan

Page 18: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

9

bahwa jenis kelamin merupakan unsur dasar dari konsep diri pribadi. Banyak orang

memandang mereka memiliki minat dan kepribadian yang bergantung pada jenis kelamin

mereka.

Secara biologis antara pria dan wanita memiliki perbedaan, dimana pria memiliki

kelenjar hormon yang disebut testis.

Sisi lain dari pandangan sosial terhadap pria dan wanita mengenai evaluasi prestasi

mereka di dunia kerja. Sering kali di dunia kerja timbul adanya stereotipe yang

memberikan gambaran bahwa pria lebih mampu dibandingkan wanita. Adapun survey

Nasional menurut Rosen dan Jerdee (1978) menyatakan bahwa para pemimpin pria

memandang kemampuan motivasi, ketrampilan dan kebiasaan para pegawai wanitanya

lebih rendah dibandingkan pegawai pria, menurut seorang pimpinan perusahaan wanita

kurang dapat mengambil keputusan dan mengatasi stress yang muncul. Melihat kondisi

yang berat sebelah, Goldberg (Sears,1994) melakukan penelitian dengan menyebarkan

artikel mengenai hal tersebut dan hasilnya menunjukan bahwa bias yang memihak kepada

pria sudah lazim namun tidak universal.

Hal yang menjadi tidak umum, menurut Aziz & Mangestuti (2005),

mengungkapkan bahwa wanita lebih tinggi dibandingkan pria dalam hal tingkat kecerdasan

intelektual. Prawitasari & Khan(1985), menjelaskan wanita memiliki kecenderungan lebih

hangat, emosional, sopan, peka, dan mentaati aturan, sedangkan pria cenderung lebih stabil

dominan dan impulsif.

Menurut Elemor Maccoby dan Carol Jacklin (1974) dalam perbedaan jenis

kelamin dalam berbagai ciri psikologis. Seperti kemampuan verbal dan sifat agresif.

Demikian mereka menyimpulkan bahwa perbedaan jenis kelamin terjadi pada 4 hal:

Page 19: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

10

1. Wanita memiliki nilai yang lebih tinggi dari pria dalam kemampuan verbal dan

kosakata.

2. Pria mendapatkan nilai yang lebih tinggi daripada wanita dalam kemampuan

matematika

3. Pria lebih tinggi dalam kemampuan visual dan spasial dari pada wanita.

4. Pria lebih agresif daripada wanita (Sears,1994).

5. Pria lebih kompeten daripada wanita

Perbedaan Self Confidence Ditinjau Dari Jenis Kelamin Pada Karyawan Mix

Swalayan Di Salatiga.

Self confidence merupakan hal penting dan diperlukan karyawan swalayan ketika

memberikan pelayanan, Self confidence merupakan kunci menuju kehidupan yang berhasil

dan bahagia, seseorang tidak dapat menjalani hidup dengan baik tanpa kepercayaan diri

dan seseorang membutuhkan segala hal. Tingkat kepercayaan diri yang baik memudahkan

pengambilan keputusan dan melancarkan jalan untuk mendapatkan teman, membangun

hubungan, dan membantu seseorang mempertahankan kesuksesan dalam pekerjaan (Tylor,

2006:6). Selain itu menurut Lauster (1992), kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman

hidup. Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa akan

keyakinan dan kemampuan diri seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan

dapat bertindak sesuai kehendak, gembira dan cukup toleran dan bertanggung jawab.

Lauster menambahkan bahwa kepercayaan diri berhubungan dengan kemampuan

melakukan sesuatu yang baik. Anggapan seperti ini membuat individu tidak pernah

menjadi orang yang mempunyai kepercayaan diri yang sejati. Bagaimanapun kemampuan

Page 20: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

11

manusia terbatas pada sejumlah hal yang dapat dilakukan dengan baik dan sejumlah

kemampuan yang dikuasai (Ghufron& Risnawita,2013:34) kepercayaan diri (self

confidence) ini sangat dibutuhkan dalam setiap seseorang bekerja di tempat kerja salah

satunya aspek dalam aspek kerpercayaan diri. Pramuniaga dalam swalayan merupakan

suatu pekerjaan yang membutuhkan kepercayaan diri, hal ini di rasa penting dikarenakan

untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen yang mengharapkan hal atau

pilihannya yang akan diambil tidak mengecewakan.

Hasil-hasil penelitian lain, menunjukan bahwa wanita kerap kali diindikasikan

memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih rendah dibandingkan para pria (Lirgg & Feltz,

1989; Stewart & Corbin, 1988, dalam Cathy, 1991). Lenney (1977) (dalam Cathy, 1991)

menyatakan wanita kerap menunjukan sikap kurang percaya diri ketika akan melakukan

tugas yang seharusnya dilakukan pria, ketika situasi kompetitif dan komparatif, ketika

umpan baliknya membingungkan.

Adapun penelitian lain yang memperkuat adanya perbedaan self confidence yang

berkaitan dengan jenis kelamin. Penelitian yang dilakukan oleh Robert T. Chifton dan

Diane L.Gill (1994), Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita memiliki tingkat

kepercayaan diri yang lebih tinggi pada tugas yang bertipe feminim

Atas dasar penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa wanita dibanding pria

lebih menunjukkan kepercayaan diri yang lebih rendah dan wanita mampu menunjukkan

kepercayaan diri ketika dalam tugas bertipe feminim.

Page 21: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

12

Hipotesis

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah adanya perbedaan Self Confidence di tinjau dari jenis kelamin di mix

swalayan Salatiga.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan uji perbedaan. Dalam penelitian ini terdapat dua variable,

yaitu varibel bebas dan varibel terikat. Variabel bebas dari penelitian ini adalah jenis

kelamin (pria dan wanita), sedangkan varibel terikat pada penelitian ini adalah Self

Confidence (kepercayaan diri).

Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan swalayan

yang bekerja di mix swalayan Salatiga. Dari hasil pencarian swalayan yang diberikan ijin

menyebar angket didapatkan dua swalayan yang mempunyai 200 karyawan.

Penulis menetapkan bahwa sampel yang digunakan adalah karyawan wanita dan

pria untuk mengukur validitas alat tes angket, 30 pria dan 30 wanita dengan alat tes

angket yang sudah dihitung validitasnya. Perolehan tersebut didapat penulis dalam sampel

yang terdapat dalam Arikunto(2006). Tehnik pengumpulan data menggunakan Purposive

Sample atau sampel bertujuan.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala

psikologi. Skala psikologi adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh sejumlah

subjek, kemudian berdasarkan jawaban yang telah diberikan dan dijawab itu.

Page 22: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

13

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji validitas dan reliabilitas

Berdasarkan uji validitas, dari 40 item skala kepercayaan diri yang diujicobakan,

terdapat 23 item gugur. Item-item yang gugur adalah item pada nomor

1,2,4,5,6,7,8,10,11,13,14,17,18,19,21,24,27,28,30,31,33,35,39. koefisien yang bergerak

dari 0,222sampai dengan 0,514 dengan p< 0,05. koefisien korelasi yang diperoleh

dikatakan valid bila koefisien korelasi positif dengan peluang ralat p<0,05 (Hadi,1991).

Komposisi Aspek dalam Nomor item Skala Kepercayaan Diri yang valid dan gugur.

Aspek

Nomor Item

Jumlah Favourable Unfavourable

Valid Gugur Valid Gugur

Cinta diri

9,25,29 17 21 37

1,51, 13,

33

10

Pemahaman diri

26 2, 6, 14, 30, 22,34,38 10, 18

10

Tujuan hidup yang jelas 15 7, 11,19,27

3,23 31,35, 39 10

Berfikir positif 16,12 4, 8, 28

20,32,36,40 24 10

Jumlah

7 13 10 10

40 20 20

Berdasarkan perhitungan reliabilitas yang telah dilakukan dengan menggunakan tehnik

Alpha Cronback, diperoleh hasil skala kepercayaan diri sebesar 0.8026. sehingga dapat dikatakan

skala kepercayaan diri tersebut reliabel dengan kategori yang diterima.

Dari 17 item yang digunakan sebagai alat ukur kepercayaan diri skor terendah adalah 17

(1x17) dan skor tertinggi adalah 68 (4x17). Tinggi rendahnya hasil pengukuran

disesuaikan dengan tingkatan yaitu sangat tinggi. Tinggi, sedang dan rendah. Dengan

Page 23: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

14

demikian tinggi rendahnya Kepercayaan Diri hasil pengukuran dapat dikategorikan

sebagai berikut:

Dari hasil pengukuran dapat dikategorikan sebagai berikut:

56 ≤ x ≤ 68 : Sangat tinggi

43 ≤ x ≤ 56 : Tinggi

30 ≤ x ≤ 43 : Sedang

17 ≤ x ≤ 30 : Rendah

Norma Kategori Varibel Kepercayaan Diri

pria

Nilai Kriteria N Presentase %

Pria Pria

56 ≤ x ≤ 68 Sangat tinggi 2 6,67

43 ≤ x ≤ 56 Tinggi 26 86,67

30 ≤ x ≤ 43 Sedang 2

6,67 17 ≤ x ≤ 30 Rendah 0

0 Jumlah 30 100

Mean: 48,9 Standart Deviasi(SD): 4,7586 Min: 43

Max: 63

wanita

Nilai Kriteria N Presentase %

Wanita Wanita

56 ≤ x ≤ 68 Sangat tinggi 6 20

43 ≤ x ≤ 56 Tinggi 22 73,33

30 ≤ x ≤ 43 Sedang 2

6,67 17 ≤ x ≤ 30 Rendah 0

0 Jumlah 30

100

Mean: 52.97 Standart Deviasi(SD): 6,1390 Min: 35

Max: 61

Page 24: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

15

Dari data tersebut menunjukan bahwa pria 6,67%, wanita 20% karyawan swalayan

mempunyai Kepercayaan Diri yang sangat tinggi. Terdapat pria 86,67%, wanita 73,33%

karyawan swalayan di kategorikan tinggi. Serta terdapat juga pria 6,67% , wanita 6,67%

karyawan swalayan dikategorikan sedang. Rata-rata Kepercayaan Diri pada karyawan

swalayan sebesar pria 48,9 dan wanita 52,97 yang keduanya termasuk dalam kategori

tinggi. Pada karyawan swalayan tidak terdapat satupun yang masuk dalam kategori

rendah kepercayaan dirinya. Nilai minimum yang di dapat pria adalah 43 dan wanita 35,

nilai maksimum pria adalah 63 dan wanita 61 dengan Standar Deviasi pria sebesar 4,7586

dan wanita sebesar 6,1390.

Uji asumsi

Hasil uji normalitas data skor kepercayaan diri dari pria dan wanita.

Responden KS Hitung KS Tabel Normalitas

Pria 0.224950447 0.2483009 Normal

Wanita 0.14101774 0.2483009 Normal

Terlihat dari tabel di atas bahwa data skor kepercayaan pria dan wanita

berditribusi normal. Bila dilakukan uji normalitas terhadap kesuluruhan data didapatkan

nilai KS Hitung sebesar 0.1272 dengan KS Tabel 0.1755 untuk total 60 responden.

Hasil dari Uji F (homogenitas) untuk menghitung Uji T

Responden Mean Nilai p Uji F Sig

Pria 48.9 0,1761482 0,05

Wanita 52.97

Page 25: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

16

Nilai probabilitas (signifikansi) dengan equal variance assumed (diasumsikan

kedua varian sama) adalah 0,1761482 lebih besar dari 0,05 maka Ha diterima, jadi dapat

disimpulkan bahwa kedua varian sama. Dengan ini penggunaan uji t menggunakan

equal variance assumed (diasumsikan kedua varian sama).

Group statistik

jenis_kelamin N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

self

confidence

pria 30 48.9000 4.75866 .86881

wanita 30 52.9667 6.13910 1.12084

Table Uji t test

Kepercayaa

n diri

varians Test for

Equality of

Varians

T test for equality means

f Sig t df Sig

(2-

tailed

)

Mean

Differen

ce

Std.

Error

Differen

ce

99%confidence

lower upper

Equal

variance

assumed

0,407 0,526 2,868 58 0,006 -4,0667 1,4181 -7.84357 -.28976

Equal

variance not

assumed

2,868 54,605 0,006 -4,0667 1,4181 -7.85154

-.28179

Page 26: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

17

Berdasarkan hasil analisa diperoleh t hitung sebesar 2,868 dengan signifikan 0,006,

dengan demikian 0,006<0,05, maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Hi diterima, yang

artinya ada perbedaan self confidence antara karyawan pria dan wanita. Berdasarkan

berbedaan rata-rata self confidence pada karyawan pria dan wanita pada mix swalayan

yaitu 48,9<52,97. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa self confidence karyawan

wanita lebih percaya diri dibandingkan karyawan pria di mix swalayan Salatiga.

Dari penelitian yang telah dilakukan, bahwa hasil analisis data diperoleh t hitung

2,8678 dengan signifikasi probabilitas 0,006 (p<0,05). Dengan ini sehingga ditafsirkan ada

perbedaan self confidence ditinjau dari jenis kelamin pada karyawan mix swalayan di

Salatiga. Berdasarkan rata rata hasil perhitungan karyawan pria dan wanita 48,9<52,97,

berarti kerpercayaan diri karyawan wanita lebih besar dibandingkan dengan kepercayaan

diri karyawan pria. Hasil temuan menunjukkan bahwa ada perbedaan kepercayaan diri

(self confidence) ditinjau dari jenis kelamin pada karyawan mix swalayan di Salatiga.

Hasil penelitian yang menjelaskan ada perbedaan kepercayaan diri ditinjau dari

jenis kelamin disebabkan oleh. Pertama, wanita dalam melayani konsumen memiliki

kepercayaan diri yang dapat diandalan daripada pria dalam memuaskan kebutuhan

pelanggan. Hal tersebut didukung oleh (Robbin 1996) yang menyatakan bahwa wanita di

bandingkan dengan pria lebih memiliki kepercayaan diri dalam melayani konsumen.

Kemungkinan kedua, wanita memiliki keramahan yang menjadi salah satu unsur

yang dibutuhkan dalam melayani konsumen sehingga kepercayaan dirinya lebih tinggi

dibandingkan pria. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Heider (1958) yang mengatakan

bahwa dirinya lebih percaya diri ketika melayani orang lain.

Page 27: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

18

Hasil penelitian tersebut bertentangan dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh (Lirgg & Feltz, 1989; Stewart & Corbin, 1988, dalam Cathy, 1991).

Lenney (1977) (dalam Cathy, 1991) menyatakan wanita kerap menunjukan sikap kurang

percaya diri ketika akan melakukan tugas yang seharusnya dilakukan pria, ketika situasi

kompetitif dan komparatif, ketika umpan baliknya membingungkan.

Hal ketiga yang menjadikan alasan adalah sebagian besar wanita memiliki

anggapan bahwa kepercayaan diri penting dalam melayani pelanggan sehingga dapat

memuaskan konsumen. Dengan kata lain sebagian wanita memiliki keyakinan bahwa diri

mereka adalah seseorang yang mendapatkan perlindungan lebih dari pria yang pada

umumnya hal tersebut membuat wanita memiliki kepercayaan diri yang kuat dibandingkan

pria pernyataan tersebut didukung oleh Khoiri (2000:20) akan rasa aman.

Alasan lainnya yang dirasakan adalah tuntutan pekerjaan yang mengharuskan

hangat, sopan, peka, dan menaati aturan kepada konsumen lebih cenderung kepada wanita

dibandingkan pria yang cenderung lebih stabil, dominan, dan impulsif, Prawitasari&Khan

(1985).

KESIMPULAN DAN SARAN

1) Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hal hal yang telah diuraikan sebelumnya dalam

pembahasan mengenai perbedaan self confidence ditinjau dari jenis kelamin karyawan mix

swalayan di Salatiga, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

a. Adanya perbedaan self confidence di antara pria dan wanita dalam menjalankan

pekerjaannya sebagai pramuniaga.

Page 28: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

19

b. Baik pria dan wanita memiliki kepercayaan diri, namun wanita lebih memiliki

kepercayaan diri dibandingkan pria dalam pekerjaan menjadi pramuniaga di mix

swalayan.

2) Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, saran yang dapat diberikan oleh

peneliti adalah sebagai berikut:

1. Bagi subyek penelitian

Karyawan swalayan pria disarankan lebih percaya diri dalam melayani

pelanggan contohnya ketika pelanggan bertanya tentang sesuatu produk, maka

karyawan tersebut perlu memberi penjelasan tanpa ragu-ragu kepada pelanggan untuk

keperluan tersebut perlu adanya latihan simulasi tentang cara memberi penjelasan

dengan baik.

2. Bagi organisasi yang terkait

Bagi organisasi diharapkan dapat memberi kesempatan kepada karyawan pria

untuk dapat menjelaskan tentang barang-barang yang di display di swalayan apabila

ditanyai oleh pelanggan. Caranya dengan memberikan pelatihan kepada mereka

3. Bagi penelitian selanjutnya.

Peneliti yang tertarik untuk meneliti tentang perbedaan kepercayaan diri di

tinjau dari jenis kelamin, diharapkan dapat mengembangkan lebih lanjut penelitian-

penelitian sebelumnya serta mempelajari kekurangan- kekurangan yang ada. Peneliti

dapat memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepercayaan diri, seperti

faktor internal dan fakrot eksternal.

Page 29: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

20

DAFTAR PUSTAKA

Al-Mighwar, M.2006. Psikologi Remaja: Petunjuk Bagi Guru Dan Orang Tua. Bandung:

Pustaka Setia.

Arikunto,Suharsimi.2006.prosedurpenelitian.Jakarta: Rineka Cipta,151 hal198.

As’ad Moh 2004. Psikologi Industri. Yogyakarta: LIBERTY.

Awisol.(2012). Psikologi kepribadian.Malang: UMM Press.

Aziz, R.,&Mangestuti, R. (2005). Tiga Jenis Kecerdasan dan Agresifitas Mahasiswa,

Psikologika,21,11,64-77.

Azwar,syafulddin,2007.Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar, hal:109,

hal 4, hal 96,hal 5.

Badudu, J.S. (1992). Cakrawala Bahasa Indonesia II. Garamedia Pustaka Utama.

Cathy D.Lirgg(1991). Gender Defferences in Self Confidence in Physical Activity: A

Meta-Analysis of Recent Studies. Michigan State University.

Clifton, R.T& Gill,D.L.(1994). Gender Differences in Self-Confidence on a Feminine-

Typed Task. Journal of sport & Exercise Psiology. 16, 150-162.

Daradjad. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Desi N Patioran, (2013). Hubungan Antara Kepercayaan Diri dan Aktualisasi Diri Pada

Karyawan PT. Duta Media KALTIM Press. Fakultas psikologi. Universitas !7

Agustus1945 Samarinda, Indonesia.

Desi Retnoningsih, (2015). Hubungan Antara Kepercayaan Diri Dengan Prokrastinasi

Kerja Pada Karyawan. Fakultas PsikologiUniversitas Muhammadiah Surakarta.

Donovan, R.J. and Rositter, J.R., 1982, “Store atmosphere; an Environmental Psychology

Approach” journal of Retailing, vol. 58, pp. 34-57.

Ghufron, M, N dan Risnawita, R. (2012). Teori-teori psikologi. Jogjakarta:AR-Ruz

Media.

Hadi, Sutrisno.1991. Metodologi Penelitian , Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Hartley, Robert. F. 1980. Retailling: Challenge and Opportunity, 2nd

Edition. Boston:

Houghton Mifflin.

Heider,F., 1958, The Psychology of Interpersonal Relations, New York: John Wiley &

Sons, Inc.

Page 30: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

21

Hurlock, E.B. 1993. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan. Alih bahasa : Istiwidayanti. Jakarta : Erlangga. (Edisi kelima).

Ivander, Elian. 2007. Pengaruh Faktor-Faktor Retailing Mix Terhadap Keputusan

Pembelian di Indomaret Salatiga, Skripsi Program S1. Fakultas Ekonomi Universitas

Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Japarianto, Edwin dan Djati,S. pantja.2011. Pengaruh Service Retail Marketing mix

Terhadap Kepuasan Belanja Tourism Shopper Di plaza-plaza Surabaya, Jurnal Mitra

Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.2 No1 April 2011:96-114.

http//Scholar.google.co.id.

Khoiri, imam dan ros taylor. “Confidence In Just Seven Day” meraih kepercayaan diri

hanya dalam tujuh hari. Jakarta: Diva Press.

Kristanti, Frida. 2005. Hubungan antara Kepercayaan Diri dengan Kompetensi

Interpersonal pada mahasiswa Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Skripsi

(tidak diterbitkan) program S1 Fakultas Psikologi Unversitas kristen satya wacana.

Lauster,P.,1992, The Personility Test, London: Pan Books.

Lenney,E. (1977). Women,s self-confidence in achievement settings. Psychological

Bulletin, 84,1-13.

Lirgg,C .D., and Feltz, D.L .(1974). Female self confidence in sport: Myths, realities,and

enchancement strategies. Journal of physical education, recreation, and

dance,60(3),49-54.

Loekmono, Lobby.1983. Rasa Percaya Diri Sendiri. Salatiga: Pusat Bimbingan UKSW.

Maccoby, Eleanor E, and Carol Nagy Jacklin. 1974. The Psychology of Sex differences.,

1987. “Gender Segregation in Childhood.” In Advances in Childn Development and

Behavior edited by Hayne W. Reese, 20:239-87.

Mappiare, A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional.

Monk, F.J; Knoers, A.M.P, Hadianto, S.R. 2004. Psikologi Perkembangan : Pengantar

Psikologi Dalam Berbagai Bagiannya Alih Bahasa : Haditono, S.R. Yogyakarta :

Gajah Mada Universitas Press.

Murdoko, W.H. (2004). Explore Your Personality-Plus: Prinsip Dasar Memahami Diri

Sendiri Untuk Mencapai Keberhasilan Dalam Kehidupan Pribadi dan Pekerjaan

Tanpa Menyalahkan Orang Lain. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Nazir, 2005, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Page 31: PERBEDAAN SELF CONFIDENCE DITINJAU DARI JENIS …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13220/1/T1_802016704_Full... · Alfamart. Kehadiran berbagai macam pasar swalayan memberikan

22

Prawitasari, J.E., Khan,M.W.(1985). Personality differences and sex similarities in

American and Indonesian college students, The Journal of Social Psychology, 124,

703-708.

Purba, Debora Eflina dan Seniati, Ali Nina Liche. 2005. Pengaruh Kepribadian dan

Komitmen Organisasi terhadap Organizational Citizenzhip Behavior. Makara, Sosial

Humaniora. Vol. 8, No. 3, Hal.105-111.

Puspitasari, M.R. 1999. Kepercayaan Diri Remaja Putri Obesitas Ditinjau Dari Persepsi

Terhadap Penampilan Diri. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang : Fakultas Psikologi

Unika Soegijapranta.

Rosen,B and Jerdee,T.H.(1978). “The Influence of Sex Role Stereotypes on Evaluation of

Male and Female Supervisory Behaviour” Journal of Applied Psychology. Vol. 57,

pp 44-8.

Robbins, Stephen, 1996, Organizational Behavior, Prentice Hall, New Jersey.

Saputro, Niko Dimas Dan Suseno, Miftahun Ni’mah. 2008. Hubungan antara

Kepercayaan Diri dengan Employability pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi

Universitas Islam Indonesia. Hal 1-9.

Sears,G..(1994) Psikologi Sosial. Jilid 2. PT Glora Aksara Pratama.

Siska,S& Purnamaningsih, E.H. (2003). Kepercayaan Diri dan Kecemasan Komunikasi

Interpersonal Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Stewart, M.J., &Corbin, C.B. (1988). Feedback dependence among low confidence

preadolescent boys and girls. Research Quarterly for Exercise and Sport,59,160-164.

Sugiyono.2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D). Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, S. 1993. Psikologi Keperibadian Jilid 2.Yogyakarta: Rake Sarisin Perss.

Tahun2011,PasarRitelIndonesiaTumbuh11Persen.Republika.co.id.2011.Retrievedfrom:htt

p//www.republika.co.id/berita/ekonomi/ritel/12/02/20/Iwiihv-Tahun-2011-pasar-ritel-

indonesia-tumbuh-11persen. 20 Diunggah 20 pada% 20hari% 20Rabu.

Tylor L,La Mone.(2006). Fundamentals of nursing: the art and science of nursing care B.

Third Edition. Philadhelpia: Lippincott.

Yusnita,Mirtha. 2010. Kepercayaan Diri Individu Dwarfisme (Tinjauan Teori Psikologi

Transpersonal). Abstrak (tidak diterbitkan). Universitas Gunadarma.