12
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 38 BAB III DESKRIPSI PERDA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN MENGGUNAKAN BANGUNAN ATAU TEMPAT UNTUK MELAKUKAN PERBUATAN ASUSILA DI KOTA SURABAYA A. Gambaran Umum Lokalisasi Dolly 1. Letak Geografis Kompleks lokalisasi Dolly berada di kawasan kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kotamadya Surabaya. Kawasan Dolly yang mencakup RW 12 dan RT 6 hanya sepanjang sekitar 150 meter. Gang Dolly terletak di pinggiran kota sekitar 100 meer dari perbatasan kota. Gang Dolly terletak tidak jauh dari terminal bis yang berfungsi sebagai pusat transportasi dan lalu lintas penumpang antar kota, selanjutnya sebagai pemukiman penduduk pinggir kota. Terdapat beberapa batas-batas wilayah kelurahan Putat Jaya, yang mana sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Banyu Urip, sedangkan sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Darmo, dan sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Pakis, serta sebelah Barat berbatasan dengan kelurahan Dukuh Kupang. Menurut batasan wilayah tersebut, posisi Lokalisasi Dolly terletak pada kelurahan Putat Jaya yang selama ini dikenal dengan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara.

PERBUATAN ASUSILA DIdigilib.uinsby.ac.id/7540/6/Bab 3.pdf · 2016-08-16 · mencakup RW 12 dan RT 6 hanya sepanjang sekitar 150 meter. ... mana sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan

  • Upload
    buithu

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERBUATAN ASUSILA DIdigilib.uinsby.ac.id/7540/6/Bab 3.pdf · 2016-08-16 · mencakup RW 12 dan RT 6 hanya sepanjang sekitar 150 meter. ... mana sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

38

BAB III

DESKRIPSI PERDA NOMOR 7 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN

MENGGUNAKAN BANGUNAN ATAU TEMPAT UNTUK MELAKUKAN

PERBUATAN ASUSILA DI KOTA SURABAYA

A. Gambaran Umum Lokalisasi Dolly

1. Letak Geografis

Kompleks lokalisasi Dolly berada di kawasan kelurahan Putat Jaya,

Kecamatan Sawahan, Kotamadya Surabaya. Kawasan Dolly yang

mencakup RW 12 dan RT 6 hanya sepanjang sekitar 150 meter. Gang

Dolly terletak di pinggiran kota sekitar 100 meer dari perbatasan kota.

Gang Dolly terletak tidak jauh dari terminal bis yang berfungsi sebagai

pusat transportasi dan lalu lintas penumpang antar kota, selanjutnya

sebagai pemukiman penduduk pinggir kota.

Terdapat beberapa batas-batas wilayah kelurahan Putat Jaya, yang

mana sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Banyu Urip, sedangkan

sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Darmo, dan sebelah Selatan

berbatasan dengan Kelurahan Pakis, serta sebelah Barat berbatasan

dengan kelurahan Dukuh Kupang. Menurut batasan wilayah tersebut,

posisi Lokalisasi Dolly terletak pada kelurahan Putat Jaya yang selama ini

dikenal dengan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara.

Page 2: PERBUATAN ASUSILA DIdigilib.uinsby.ac.id/7540/6/Bab 3.pdf · 2016-08-16 · mencakup RW 12 dan RT 6 hanya sepanjang sekitar 150 meter. ... mana sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

39

Kelurahan Putat Jaya merupakan salah satu daerah yang berada di

Kota Surabaya yang memiliki lokasi seluas 136 Ha. Jarak kelurahan pusat

pemerintah kecamatan 0,30 km, jarak dari pusat pemerintahan pusat 5

km, dari ke pusat pemerintahan provinsi 9 km, dan jarak dari ibu kota

Negara 762 km. Sarana dan prasarana di Kelurahan Putat Jaya ini juga

cukup memadai di antaranya, sarana keagamaan, sarana kesehatan, sarana

pendidikan formal, sarana pendidikan non formal, sarana olahraga, sarana

kebudayaan, sarana panti sosial, prasarana perhubungan, sarana

komunikasi, alat transportasi, sarana dan prasarana pengairan, dan

penyebaran industri.1

Secara demografi, Dolly berada di satu gang di tengah jalan Jarak. Di

situlah ada 53 lebih wisma lokalisasi prostitusi yang letaknya berjajar.

Sementara itu, di Jarak, wisma lokalisasi prostitusi tersebar hampir di

pinggir jalan Jarak serta di gang-gang yang mengitarinya. Dengan

demikian, Dolly terletak tidak jauh dari pusat Kota Surabaya. Kawasan

ini baru hidup sat malam hari sementara itu, kondisinya saat siang hari

tidak begitu menarik.

1Rumianto. (Kasib Pemerintahan dan Ketertiban Umum) Wawancara, Surabaya, 14 Maret 2016.

Page 3: PERBUATAN ASUSILA DIdigilib.uinsby.ac.id/7540/6/Bab 3.pdf · 2016-08-16 · mencakup RW 12 dan RT 6 hanya sepanjang sekitar 150 meter. ... mana sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

40

2. Batas Wilayah Kelurahan

Sumber Gambar : maps.Google.com

Sebelah Utara : Kelurahan Banyu Urip

Sebelah Timur : Kelurahan Darmo

Sebelah Selatan : Kelurahan Pakis

Sebelah Barat : Kelurahan Dukuh Kupang

B. Latar Belakang Dikeluarkannya Perda Nomor 7 Tahun 1999

Tentang Surabaya sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta tentunya

tidak ada seorang pun yang membantah. Baik Jakarta maupun Surabaya

merupakan kota perdagangan, pendidikan, dan industri. Tingkat kepadatan

Page 4: PERBUATAN ASUSILA DIdigilib.uinsby.ac.id/7540/6/Bab 3.pdf · 2016-08-16 · mencakup RW 12 dan RT 6 hanya sepanjang sekitar 150 meter. ... mana sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

41

penduduk, kemacetan, kesemrawutan, dan kebisingan kedua kota tersebut

juga hampir sama.2Sebagai salah satu kota besar di Indonesia pastinya

Surabaya tidak terlepas dari adanya prostitusi, dengan tujuan untuk

meminimalisir tindakan asusila supaya Surabaya bersih dari tempat

perbuatan asusila maka dibuatlah sebuah Peraturan Daerah yang berisi

larangan untuk berbuat asusila dan pemikatan untuk berbuat asusila di

Kotamadya daerah tingkat II Surabaya. Berangkat dari hal inilah Perda

Nomor 7 tahun 1999 ini di buat.3

Di Surabaya, perkembangan kegiatan yang bertentangan dengan norma-

norma agama dan kesusilaan dewasa ini sudah sangat memprihatinkan, oleh

karena itu perlu segera diatasi dalam rangka peningkatan kualitas sumber

daya manusia yang lebih baik khususnya warga masyarakat di Kotamadya

Daerah tingkat II Surabaya, dan dalam rangka mencapai maksud tersebut,

maka Peraturan Daerah Kota besar Surabaya Nomor 92/DPRDS Tahun 1953

tentang penutupan rumah-rumah pelacuran dalam Kota besar Surabaya

dengan Nomor 17/DPRDS Tahun 1954 tentang pencegahan pemikatan untuk

melakukan perbuatan cabul perlu disempurnakan. Sehubungan dengan hal di

atas maka perlu juga mengatur ketentuan tentang larangan menggunakan

bangunan atau tempat untuk perbuatan asusila serta pemikatan untuk

melakukan perbuatan asusila dengan suatu Peraturan Daerah. Sehingga

dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kotamadya Daerah

tingkat II Surabaya maka menetapkan Peraturan Daerah Kotamadya Daerah

2 Nur Syam, Agama Pelacur, (Yogyakarta:LKis, 2010), 80. 3Maskur, (Kepala Bagian Hukum Kota Surabaya) Wawancara, Surabaya, 31 Desember 2015.

Page 5: PERBUATAN ASUSILA DIdigilib.uinsby.ac.id/7540/6/Bab 3.pdf · 2016-08-16 · mencakup RW 12 dan RT 6 hanya sepanjang sekitar 150 meter. ... mana sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

42

Tingkat II Surabaya tentang larangan menggunakan bangunan atau tempat

untuk perbuatan asusila di Kotamadya Daerah tingkat II Surabaya dibuat dan

diberlakukan di Surabaya.4

C. Peran Pemerintah Kota Surabaya dalam Menerapkan Perda Nomor 7 Tahun

1999

Dalam lingkup kehidupan masyarakat Surabaya, prostitusi telah menjadi

bagian dari gaya hidup dan bagian dari isi kota. Pada kasus Surabaya, para

germo dan pekerja seks komersial (PSK) sangat berperan untuk membuka

kawasan baru dan mengembangkannya menjadi suatu wilayah kawasan bisnis

prostitusi. Di Surabaya, sedikitnya ada 6 tempat lokalisasi, di antaranya

adalah lokalisasi Bangunsari dan lokalisasi Tambak Asri yang keduanya ada

di kecamatan Krembangan, lalu lokalisasi Dolly dan lokalisasi jarak yang

keduanya ada di kecamatan Sawahan, serta lokalisasi Klakah Rejo dan

lokalisasi Moro Seneng yang keduanya ada di kecamatan Benowo. Keenam

lokalisasi tersebut sudah diberantas oleh Pemerintah Kota Surabaya termasuk

lokalisasi yang besar seperti lokalisasi Dolly, lokalisasi Sememi (Moro

seneng), dan lokalisasi Krembangan.

Disinilah, peran Pemerintah Kota Surabaya dalam menerapkan Perda

Nomor 7 Tahun 1999 ini benar-benar ditegakkan. Pemerintah Kota Surabaya

tetap mengacu dan komitmen melaksanakan Perda Nomor 7 Tahun 1999

tentang larangan menggunakan bangunan atau tempat untuk perbuatan

4 Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya, Perda Nomor 7 Tahun 1999.

Page 6: PERBUATAN ASUSILA DIdigilib.uinsby.ac.id/7540/6/Bab 3.pdf · 2016-08-16 · mencakup RW 12 dan RT 6 hanya sepanjang sekitar 150 meter. ... mana sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

43

asusila serta pemikatan untuk melakukan perbuatan asusila di Kotamadya

Daerah tingkat II Surabaya. Sudah terbukti Pemerintah Kota Surabaya bisa

menghilangkan 6 tempat lokalisasi di Surabaya.Meski ternyata melakukan

hal tersebut tidaklah mudah, selalu muncul adanya pro dan kontra, termasuk

ketika Pemerintah Kota Surabaya berjuang menutup lokalisasi Dolly yang

merupakan tempat prostitusi terbesar se-Asia Tenggara. Karena masalah

prostitusi di Dolly memiliki keterkaitan secara ekonomi, dan sosial.

Untuk mengimplementasikan Perda Nomor 7 tahun 1999 tentang

larangan menggunakan bangunan atau tempat untuk melakukan perbuatan

asusila serta pemikatan untuk melakukan perbuatan asusila di Kotamadya

Daerah tingkat II Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya terus melakukan

penertiban agar Kota Surabaya bisa bebas dari prostitusi. Sebagaimana dalam

Pasal 3 Perda Nomor 7 Tahun 1999 yang menyatakan:

1) Walikotamadya, Kepala Daerah, atau Pejabat, berwenang secara

bertahap melakukan tindakan,

a. Pendataan, penelitian dan menetapkan bahwa suatu

bangunan/tempat yang digunakan untuk perbuatan asusila

b. Menyatakan suatu bangunan/tempat tidak digunakan untuk

melakukan perbuatan asusila

c. Teguran dan atau peringatan kepada penghuni/pemilik/yang

bertanggung jawab atas bangunan/tempat untuk menghentikan

penggunaan bangunan untuk melakukan perbuatan asusila

Page 7: PERBUATAN ASUSILA DIdigilib.uinsby.ac.id/7540/6/Bab 3.pdf · 2016-08-16 · mencakup RW 12 dan RT 6 hanya sepanjang sekitar 150 meter. ... mana sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

44

d. Penutupan/penyegelan terhadap banguan/tempat yang digunakan

untuk melakukan perbuatan asusila setelah diberikan teguran dan

atau peringatan secara wajar dan ternyata masih tetap

menggunakan bangunan/tempat dimaksud untuk melakukan

perbuatan asusila.

2) Walikotamadya, Kepala Daerah, dapat menunjuk Pejabat atau Tim

yang terdiri atas Pejabat Instansi terkait untuk melakukan tindakan

sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini

3) Penutupan/penyegelan dimaksud apada ayat (1) huruf a dapat diakhiri

oleh Walikotamadya, Kepala Daerah, atau Pejabat Tim apabila

penghuni/pemilik yang bertanggung jawab atas bangunan/tempat

tersebut pada Pasal 2 huruf a Peraturan Daerah ini.

Penerapan Perda Nomor 7 Tahun 1999 tidak hanya dengan menutup

tempat lokalisasi tetapi juga terus melakukan pemantauan secara bertahap.

Pemerintah Kota Surabaya juga harus memperhatikan warga terdampak

akibat penutupan lokalisasi ini, Pemerintah Kota Surabaya harus tetap

memberikan pembinaan kepada para mucikari, sebagaimana yang disebutkan

dalam Pasal 4 Perda Nomor 7 Tahun 1999 yakni, Walikotamadya Kepala

Daerah atau Pejabat, berwenang melakukan pembinaan terhadap setiap orang

yang terlibat dalam perbuatan asusila baik mucikari, wanita tuna susila

maupun orang lain yang terlibat baik dalam hubungan usaha atau komersial

maupun tidak. Pembinaan yang dimaksud dapat berupa:

Page 8: PERBUATAN ASUSILA DIdigilib.uinsby.ac.id/7540/6/Bab 3.pdf · 2016-08-16 · mencakup RW 12 dan RT 6 hanya sepanjang sekitar 150 meter. ... mana sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

45

a. Pembinaan bidang mental, rohani, atau keagamaan

b. Pembinaan bidang olahraga, dan kesehatan

c. Pembinaan bidang pendidikan, keterampilan, wirausaha

d. Pembinaan bidang sosial dan budaya

Dan dalam hal ini Pemerintah Kota Surabaya benar-benaar

menerapkannya, terbukti paska penutupan Dolly Pemerintah Kota Surabaya

memberikan bimbingan dan pelatihan kerja, pemulangan ke daerah asal, serta

percepatan alih profesi. Dalam pelatihan kerja ini para mucikari, PSK, dan

warga terdampak diajak untuk mengikuti pelatihan kerja di antaranya

pelatihan membuat kue, menjahit pakaian dan membuat kerajianan-kerajinan

lainnya, sampai pendistribusian dan pemasarannyapun dibantu oleh Dinas

Perdagangan dan Perindustrian. Tidak berhenti sampai di situ, paska

penutupan Dolly, Pemerintah Kota Surabaya akan berkoordinasi dengan

kepolisian untuk menggelar razia rutin di lokalisasi dan kontrakan-

kontrakan,dan setiap lurah yang ada akan mendata jumlah mucikari atau PSK

yang keluar.5

Langkah Pemerintah Kota Surabaya dalam menciptakan kenyamanan

dan keamanan warga terdampak masih tetap berlanjut hingga saat ini,

terbukti sejak penutupan Lokalisasi Dolly pada pertengahan tahun 2014 lalu

hingga kini warga terdampak itu masih menerima pelatihan kerja yang

diadakan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Bahkan Kasib Pemerintahan dan

Ketertiban Umum sampai saat ini masih rutin mengadakan pemeriksaan

5Maskur, (Kepala Bagian Hukum Kota Surabaya) Wawancara, Surabaya, 31 Desember 2015.

Page 9: PERBUATAN ASUSILA DIdigilib.uinsby.ac.id/7540/6/Bab 3.pdf · 2016-08-16 · mencakup RW 12 dan RT 6 hanya sepanjang sekitar 150 meter. ... mana sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

46

kepada masyarakat Putat Jaya setiap dua minggu sekali, dan setiap warga

baru yang ingin membuat KTP tidak boleh lagi diwakilkan oleh ketua RT nya

tetapi harus langsung menghadap ke kantor Kelurahan sendiri.6

Harapan dari Pemerintah Kota Surabaya atas diterapkannya Perda

Nomor 7 Tahun 1999 tentang larangan menggunakan bangunan atau tempat

untuk perbuatan asusila di kota Surabaya adalah ingin Surabaya bersih dari

tindakan asusila, meski tidak sepenuhnya tetapi setidaknya degan

diberlakukannya Perda ini dapat mengurangi prostitusi yang ada di Kota

Surabaya, sehingga perekonomiannya makin maju, dan masyarakatnya

merasa aman dan nyaman.

D. Dampak Dari Impelementasi Perda Nomor 7 Tahun 1999

Pelacuran atau prostitusi merupakan salah satu bentuk penyakit

masyarakat, yang harus dihentikan penyebarannya tanpa mengabaikan usaha

pencegahan dan perbaikannya.7Atas dasar inilah Pemerintah Kota Surabaya

menghapus tuntas segala kegiatan prostitusi di Kota Surabaya khususnya di

kawasan lokalisasi Dolly yang konon katanya merupakan lokalisasi terbesar

se-Asia Tenggara. Dengan berpegang teguh pada Peraturan Daerah Nomor 7

tahun 1999 inilah sehingga kini lokalisasi Dolly yang berada di kawasan

Putat Jaya itu resmi ditutup oleh Pemerintah Kota Surabaya.

Penutupan lokalisasi Dolly ini memberikan pengaruh yang positif

umumnya bagi warga Kota Surabaya, dan khususnya bagi warga terdekat

6Rumianto. (Kasib Pemerintahan dan Ketertiban) Wawancara, Surabaya, 14 Maret 2016. 7Kartini Kartono, Patologi Sosial, Jakarta: Raja Grafindo Persada, cet. 5, 1997. 177.

Page 10: PERBUATAN ASUSILA DIdigilib.uinsby.ac.id/7540/6/Bab 3.pdf · 2016-08-16 · mencakup RW 12 dan RT 6 hanya sepanjang sekitar 150 meter. ... mana sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

47

lokalisasi. Dengan ditutupnya lokalisasi Dolly maka citra Kelurahan Putat

Jaya Sawahan akan lebih baik. Jika dahulu masyarakat Kelurahan Putat Jaya

dikenal dengan Lokalisasi Dolly yang penuh dengan prostitusi, pelacuran,

dan seks, maka kini sudah tiada lagi.Sekarang, masyarakat Kelurahan Putat

Jaya sudah berubah menjadi masyarakat yang baik, yang lebih agamis, dan

terlihat seperti masyarakat pada umumnya. Semua ini terjadi paska

Pemerintah Kota Surabaya berhasil menutup tuntas Lokalisasi Dolly. Bahkan

bukan hanya dari segi nama baik, tetapi juga dari segi kesehatan, segi

kebersihan, segi lingkungan,segi budaya, serta segi kenyamanan dan

keamanan.

Dalam aspek kesehatan sangat terlihat positif dalam menurunkan tingkat

penyebaran virus HIV/AIDS di Kota Surabaya. Dan dampak penutupan akan

terasa lebih baik karena penyebaran virus HIV/AIDS akan menurun.

Dalam aspek kebersihan masyarakat setempat lebih memperhatikan

lingkungannya, setiap pagi dan sore masyarakat setempat membersihkan

bekas bekas wisma yang sudah tidak terawat agar tidak mengganggu

pemandangan mata saat melintas.

Lalu dari aspek lingkungan, juga positif dikarenakan di sekitar area Gang

Dolly akan terisolir dari lalu lalang PSK yang keluar masuk. Hal ini akan

menyebabkan remaja dan anak-anak di sekitar daerah tersebut terhindar dari

pemikiran yang tidak baik dikarenakan mereka tidak akan lagi dijelajahi

tontonan para PSK keluar masuk daerah Gang Dolly.

Page 11: PERBUATAN ASUSILA DIdigilib.uinsby.ac.id/7540/6/Bab 3.pdf · 2016-08-16 · mencakup RW 12 dan RT 6 hanya sepanjang sekitar 150 meter. ... mana sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

48

Jika dilihat dalam aspek budaya banyak sekali perubahannya seperti,

sebelum lokalisasi Dolly ditutup banyak sekali wanita di sana yang

berpakaian minim, bahkan tidak jarang di sana banyak ditemui seorang

perempuan yang merokok, namun kini paska penutupan lokakisasi Dolly

sudah jarang ditemui perempuan yang memakai pakaian minim. Mereka

sudah terlihat malu untuk menggunakannya. Selain itu masayarakat setempat

lebih rajin dalam menghadiri pengajian-pengajian. Bukan hanya dari segi

berpakaian dan gaya hidup, tetapi sejak dialihfungsikan wisma wisma

tersebut dengan tempat laundry dan lain sebagainya maka secara tidak

langsung juga mengubah keadaan masyarakat sekitar.

Selanjutnya yang terakhir dari aspek kenyamanan dan keamanan. Saat

lokalisasi Dolly masih aktif warga sekitar merasa kenyamanan dan

keamanannya lingkungannya terganggu dikarenakan dengan adanya

lokalisasi, lingkungan sekitar mereka sering terjadi kasus kejahatan, seperti

pencopetan, dan tidak jarang dari mereka yang ditemui sedang meminum

minuman keras hingga membuat mereka mabuk. Tetapi paska lokalisasi

Dolly ditutup hal sedemikian rupa sudah tidak ditemui lagi. Bahkan sekarang

lingkungan sekitar lokalisasi sudah terlihat aman dan nyaman.8

Nama gang Dolly memang sangat beken. Bahkan, orang-orang yang tak

pernah mengunjungi Surabaya pun pasti pernah mendengar nama lokalisasi

yang membentang di kawasan Dukuh Kupang itu.9 Maka sudah pastilah

ketika lokalisasi Dolly tersebut ditutup pasti akan memberikan banyak

8Rumianto. (Kasib Pemerintahan dan Ketertiban Umum) Wawancara, Surabaya, 14 Maret 2016 9Yuyung Abdi, “Ikon Dolly” Potret Faktual Prostitusi 27 Kota Indonesia, (23 Juni 2014), 39.

Page 12: PERBUATAN ASUSILA DIdigilib.uinsby.ac.id/7540/6/Bab 3.pdf · 2016-08-16 · mencakup RW 12 dan RT 6 hanya sepanjang sekitar 150 meter. ... mana sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

49

pengaruh bagi warga di sekitarnya. Dampak dari diimplementasikan Perda

Nomor 7 tahun 1999 ini tidak hanya pada segi yang positif, namun juga

memberikan pengaruh yang negatif bagi para pedagang yang selama ini

memperjuangkan hidupnya dengan bergantung pada Lokalisasi Dolly

tersebut. Padahal upaya Pemerintah Kota Surabaya untuk mewujudkan

kehidupan yang stabil paska penutupan gang Dolly ini sudah beragam namun

tetap saja menuang banyak kontroversi, banyak munculnya masalah baru

paska penutupan gang Dolly di antaranya, ekonomi masyarakat warga

terdampak yang semakin melilit, banyak para pedagang di sekitar lingkungan

lokalisasi yang gulung tikar, dan yang paling parah adalah munculnya

prostitusi di tempat-tempat lain. Dalam hal ini, Pemerintah kota Surabaya

harus terus meningkatkan kualitas dan kuantitas program-program yang

mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat karena kondisi

kesejahteraan yang baik akan mengurangi potensi terjadinya pelacuran.

Sehingga diperlukan adanya peran dari Pemerintah Kota Surabaya untuk

menata dan mengatur kehidupan berorganisasi kemasyarakatan yang lebih

baik paska diimplementasikannya Perda Nomor 7 tahun 1999.