Upload
dievyprastikaputri
View
84
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ssa
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA II
PERCOBAAN 01
PENGUAT COMMON EMITOR DAN COMMON COLECTOR
NAMA DIEVY PRASTIKA PUTRI
NIM J1D111207
KELOMPOK III (TIGA)
ASISTEN FAISAL
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S-1 FISIKA
BANJARBARU
2013
Lembar Pengesahan
Laporan Praktikum Elektronika II
Nama Dievy Prastika Putri
NIM J1D111207
Program Studi Fisika
Fakultas MIPA
Judul Percobaan Penguat Common Emitor dan Common Colector
Tanggal Percobaan 15 Maret 2013
Asisten Faisal
NILAI Banjarbaru Maret 2013 Asisten
Faisal
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Dasar-dasar Penguat Operasional Penguat operasional (opamp) adalah
suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran R vs R vA
+ f vo Penguat ini termasuk penguat pembalik negatif Penguatan dari rangkaian
ini dapat ditentukan sebagai penguat penjumlah penamaan penguat operasional
memang cocok karena penguat ini dapat digunakan untuk operasi matematika
(Anonim3 2013)
Penguat rangkaian elektronika komunikasi sering diklasifikasikan
sebagai penguat sinyal kecil Pada penguat sinyal kecil sinyal masukan dan
sinyal keluarannya cukup kecillemah sehingga karakteristik dari penguat ini
bisa digambarkan secara linier Untuk memperkenalkan karakteristik dari
transistor bipolar dipergunakan rangkaian emitter bersama (common-emitter)
yang mana kaki emitter dimiliki oleh gerbang input dan gerbang output
Gerbang (basis-emitter) adalah gerbang masukan (input port) dan gerbang ce
(collector-emitter) adalah gerbang keluaran (output port) (Anonim1 2010)
12 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah
1 Mengerti cara kerja rangkaian common emitor dan common colector
2 Membuat penguat common colector
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk memperkenalkan karakteristik dari transistor bipolar
dipergunakan rangkaian emitter bersama (common-emitter) yang mana kaki emitter
dimiliki oleh gerbang input dan gerbang output Gerbang be (basis-emitter) adalah
gerbang masukan (input port) dan gerbang ce (collector-emitter) adalah gerbang
keluaran (output port) (Anonim2 2012)
Penguat Common Base juga dikenal dengan penguat dengan basis
ditanahkan Penguat ini dapat menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal
masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan arus Karakteristiknya adalah
impedansi masukan kecil dan impedansi keluaran seperti pada penguat Common
Emitter Karena arus masukan dan keluaran mempunyai nilai yang hampir sama
kapasitor stray dari transistor tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat
common emiter Penguat common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang
menghasilkan penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor
lainnya (Anonim3 2013)
Secara umum penguat (amplifier) dapat dikelompokkan menjadi 3
(tiga) yaitu penguat tegangan penguat arus dan penguat transresistansi Pada
dasarnya kerja sebuah penguat adalah mengambil masukan (input) mengolahnya dan
menghasilkan keluaran (output) yang besarnya sebanding dengan masukan Besarnya
tegangan keluaran (vo) dibandingkan dengan tegangan masukan (vi) dinyatakan
sebagai
o V i v = A v (21)
dimana AV adalah penguatan tegangan (voltage gain) Hal yang sama untuk penguat
arus berlaku
o I i i = A i (22)
dimana io adalah arus keluaran ii adalah arus masukan dan AI adalah penguatan arus
(current gain) Sementara ini pembahasan hanya dibatasi pada penguatan tegangan
Penguat Common Base ditunjukkan dalam Gambar 21 dimana frekuensi corner
kapasitor antara basis dan ground pada rangkaian menghasilkan pentanahan sinyal
AC yang efektif pada basis transistor (Gunarta 2011)
Gambar 21 Penguat Common Base
Transistor merupakan komponen dasar untuk sistem penguat Untuk
bekerja sebagai penguat transistor harus berada di daerah kerja aktif Hasil bagi
antara sinyal output dengan sinyal input inilah yang disebut faktor penguatan yang
sering diberi notasi A atau C Ada 3 macam konfigurasi dari rangkaian penguat
transistor yaitu Common-Base (CB) Common-Emitter (CE) dan Common-
Collector (CC) Konfigurasi yang paling banyak dipakai sebagai penguat adalah
Common-Emitter karena mempunyai penguat arus (AI) dan penguatan tegangan
(AV) yang tinggi Secara umum konfigurasi common emitter adalah seperti pada
rangkaian di Gambar 6-1 dibawah Untuk menentukan penguatan teoritis-nya
terlebih dahulu akan kita hitung resistansi input dan outputnya (Sutrisno 1986)
Gambar 22 Rangkaian konfigurasi Common Emitter
Resistansi Input (Ri) adalah nilai resistansi yang dilihat dari masukan sumber
tegangan Vi Perhatikan bahwa Rs adalah resistansi dalam dari sumber tegangan
Sedangkan Resistansi Output (Ro) adalah resistansi yang dilihat dari keluaran (dalam
kasus ini RL) (Sutrisno 1986)
Penguat audio (amplifier) secara harfiah diartikan dengan
memperbesar dan menguatkan sinyal input Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah
sinyal input di-replika (copied) dan kemudian di reka kembali (re-produced)
menjadi sinyal yang lebih besar dan lebih kuat Dari sinilah muncul istilah fidelitas
(fidelity) yang berarti seberapa mirip bentuk sinyal keluaran hasil replika terhadap
sinyal masukan Ada kalanya sinyal input dalam prosesnya kemudian terdistorsi
karena berbagai sebab sehingga bentuk sinyal keluarannya menjadi cacat Sistem
penguat dikatakan memiliki fidelitas yang tinggi (high fidelity) jika sistem tersebut
mampu menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis sama dengan sinyal
input Hanya level tegangan atau amplituda saja yang telah diperbesar dan dikuatkan
Di sisi lain efisiensi juga mesti diperhatikan Efisiensi yang dimaksud adalah
efisiensi dari penguat itu yang dinyatakan dengan besaran persentasi dari power
output dibandingkan dengan power input Sistem penguat dikatakan memiliki tingkat
efisiensi tinggi (100 ) jika tidak ada rugi-rugi pada proses penguatannya yang
terbuang menjadi panas (Malvino 2006)
Contoh dari penguat class A adalah adalah rangkaian dasar common
emiter (CE) transistor Penguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias yang
sesuai di titik tertentu yang ada pada garis bebannya Sedemikian rupa sehingga titik
Q ini berada tepat di tengah garis beban kurva VCE-IC dari rangkaian penguat tersebut
dan sebut saja titik ini titik A Gambar berikut adalah contoh rangkaian common
emitor dengan transistor NPN Q1 (Thomas 2002)
Gambar 23 rangkaian dasar kelas A
Garis beban pada penguat ini ditentukan oleh resistor Rc dan Re dari
rumus VCC = VCE + IcRc + IeRe Jika Ie = Ic maka dapat disederhanakan menjadi VCC =
VCE + Ic (Rc+Re) Selanjutnya pembaca dapat menggambar garis beban rangkaian ini
dari rumus tersebut Sedangkan resistor Ra dan Rb dipasang untuk menentukan arus
bias Pembaca dapat menentukan sendiri besar resistor-resistor pada rangkaian
tersebut dengan pertama menetapkan berapa besar arus Ib yang memotong titik Q
(Thomas 2002)
Gambar 24 Garis beban dan titik Q kelas A
Besar arus Ib biasanya tercantum pada datasheet transistor yang
digunakan Besar penguatan sinyal AC dapat dihitung dengan teori analisa rangkaian
sinyal AC Analisa rangkaian AC adalah dengan menghubung singkat setiap
komponen kapasitor C dan secara imajiner menyambungkan VCC ke ground Dengan
cara ini rangkaian gambar-1dapat dirangkai Resistor Ra dan Rc dihubungkan ke
ground dan semua kapasitor dihubung singkat (Thomas 2002)
Gambar 25 rangkaian imajimer analisa ac kelas A
Penguatan didefenisikan dengan VoutVin = rc re` dimana rc adalah
resistansi Rc paralel dengan beban RL (pada penguat akhir RL adalah speaker 8
Ohm) dan re` adalah resistansi penguatan transitor Nilai re` dapat dihitung dari
rumus re` = hfehie yang datanya juga ada di datasheet transistor menunjukkan ilustrasi
penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal output terhadap garis kurva
x-y rumus penguatan vout = (rcre) Vin (Thomas 2002)
Gambar 26 kurva penguatan kelas A
Ciri khas dari penguat kelas A seluruh sinyal keluarannya bekerja
pada daerah aktif Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki
tingkat fidelitas yang tinggi Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif bentuk
sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input Namun penguat kelas A ini
memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25 - 50 Ini tidak lain karena titik
Q yang ada pada titik A sehingga walaupun tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal
input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan
Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang
menjadi panas Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan
pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar (Thomas 2002)
BAB III
METODE PERCOBAAN
31 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2013
pada pukul 1530 WITA bertempat di Laboratorium Pengembangan FMIPA
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
32 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dipergunakan pada percobaan kali ini
adalah
1 resistor kapasitor berfungsi sebagai hambatan dan menyimpan daya
2 Power supply sebagai sumber tegangan
3 Project board berfungsi untuk tempat meletakkan komponen-komponen
listrik
4 Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan
5 Osiloskop untuk melihat bentuk-bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan
6 Frekuensi Generator berfungsi untuk mengatur jumlah frekunsi yang
digunakan
33 Prosedur Percobaan
Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut
a Penguat Common Emitor
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 31
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ
5 Mengulangi langkah 2 dan 3
b Penguat Common Colector
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 32
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
TUGAS PENDAHULUAN
1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut
2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya
3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya
Jawab
1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah
Impedansi masuk basis adalah
Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ
Impedansi masuk penguat adalah
Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ
Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC
penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas
Tegangan masuk mencapai penguat adalah
Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV
2300
Tegangan keluar thevenin adalah
AVin = -178 (74 mV) = -13172 V
Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang
sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar
Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V
136 KΩ
Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097
2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran
ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis
persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam
daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap
perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter
ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat
diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur
kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan
sestabil mungkin
3 Bypass colector adalah prategangan kolektor
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013
Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta
Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung
Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
41 Hasil
Tabel 41 Penguat Common Emitor
C1 C2 C3
1 microF 047 microF 1 microF
R1 R2 R3 R4 R5 R6
10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ
Tabel 42 Penguat Common Collector
C1 C2 R1 R2 R3 R4
1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω
Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian
Input Emitor
2 kotak atas dan bawah
5voltdiv
timediv
Output Emitor
2 kotak atas dan bawah
2voltdiv
2 timediv
Gabungan antara Output
dan Input Emitor
Input Colector
05 ms timediv
2 voltdiv
Output Colector
5 voltdiv
2 microks timediv
Gabungan antara Output
dan Input Collector
43 Perhitungan
1 Emitor
Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 88 = 1
2 Colector
Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl
43 Pembahasan
Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common
collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan
penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-
komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat
rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan
serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan
waktu
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif
sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering
dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)
mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada
kestabilan suhu dan bias transistor
Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang
mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input
(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan
tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE
transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai
impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah
Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat
common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common
emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047
μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68
k Ω
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang
input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan
impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai
yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh
dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering
digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih
besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan
penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan
penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan
arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output
yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi
keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan
keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor
tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat
common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan
penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
BAB V
PENUTUP
51 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat
common collector yaitu
1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan
penguatan AC
2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan
impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah
3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan
4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
terlihat bentuk gelombang input dan outputnya
52 Saran
Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan
dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari
komponan yang diperlukan
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor
Lembar Pengesahan
Laporan Praktikum Elektronika II
Nama Dievy Prastika Putri
NIM J1D111207
Program Studi Fisika
Fakultas MIPA
Judul Percobaan Penguat Common Emitor dan Common Colector
Tanggal Percobaan 15 Maret 2013
Asisten Faisal
NILAI Banjarbaru Maret 2013 Asisten
Faisal
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Dasar-dasar Penguat Operasional Penguat operasional (opamp) adalah
suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran R vs R vA
+ f vo Penguat ini termasuk penguat pembalik negatif Penguatan dari rangkaian
ini dapat ditentukan sebagai penguat penjumlah penamaan penguat operasional
memang cocok karena penguat ini dapat digunakan untuk operasi matematika
(Anonim3 2013)
Penguat rangkaian elektronika komunikasi sering diklasifikasikan
sebagai penguat sinyal kecil Pada penguat sinyal kecil sinyal masukan dan
sinyal keluarannya cukup kecillemah sehingga karakteristik dari penguat ini
bisa digambarkan secara linier Untuk memperkenalkan karakteristik dari
transistor bipolar dipergunakan rangkaian emitter bersama (common-emitter)
yang mana kaki emitter dimiliki oleh gerbang input dan gerbang output
Gerbang (basis-emitter) adalah gerbang masukan (input port) dan gerbang ce
(collector-emitter) adalah gerbang keluaran (output port) (Anonim1 2010)
12 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah
1 Mengerti cara kerja rangkaian common emitor dan common colector
2 Membuat penguat common colector
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk memperkenalkan karakteristik dari transistor bipolar
dipergunakan rangkaian emitter bersama (common-emitter) yang mana kaki emitter
dimiliki oleh gerbang input dan gerbang output Gerbang be (basis-emitter) adalah
gerbang masukan (input port) dan gerbang ce (collector-emitter) adalah gerbang
keluaran (output port) (Anonim2 2012)
Penguat Common Base juga dikenal dengan penguat dengan basis
ditanahkan Penguat ini dapat menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal
masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan arus Karakteristiknya adalah
impedansi masukan kecil dan impedansi keluaran seperti pada penguat Common
Emitter Karena arus masukan dan keluaran mempunyai nilai yang hampir sama
kapasitor stray dari transistor tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat
common emiter Penguat common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang
menghasilkan penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor
lainnya (Anonim3 2013)
Secara umum penguat (amplifier) dapat dikelompokkan menjadi 3
(tiga) yaitu penguat tegangan penguat arus dan penguat transresistansi Pada
dasarnya kerja sebuah penguat adalah mengambil masukan (input) mengolahnya dan
menghasilkan keluaran (output) yang besarnya sebanding dengan masukan Besarnya
tegangan keluaran (vo) dibandingkan dengan tegangan masukan (vi) dinyatakan
sebagai
o V i v = A v (21)
dimana AV adalah penguatan tegangan (voltage gain) Hal yang sama untuk penguat
arus berlaku
o I i i = A i (22)
dimana io adalah arus keluaran ii adalah arus masukan dan AI adalah penguatan arus
(current gain) Sementara ini pembahasan hanya dibatasi pada penguatan tegangan
Penguat Common Base ditunjukkan dalam Gambar 21 dimana frekuensi corner
kapasitor antara basis dan ground pada rangkaian menghasilkan pentanahan sinyal
AC yang efektif pada basis transistor (Gunarta 2011)
Gambar 21 Penguat Common Base
Transistor merupakan komponen dasar untuk sistem penguat Untuk
bekerja sebagai penguat transistor harus berada di daerah kerja aktif Hasil bagi
antara sinyal output dengan sinyal input inilah yang disebut faktor penguatan yang
sering diberi notasi A atau C Ada 3 macam konfigurasi dari rangkaian penguat
transistor yaitu Common-Base (CB) Common-Emitter (CE) dan Common-
Collector (CC) Konfigurasi yang paling banyak dipakai sebagai penguat adalah
Common-Emitter karena mempunyai penguat arus (AI) dan penguatan tegangan
(AV) yang tinggi Secara umum konfigurasi common emitter adalah seperti pada
rangkaian di Gambar 6-1 dibawah Untuk menentukan penguatan teoritis-nya
terlebih dahulu akan kita hitung resistansi input dan outputnya (Sutrisno 1986)
Gambar 22 Rangkaian konfigurasi Common Emitter
Resistansi Input (Ri) adalah nilai resistansi yang dilihat dari masukan sumber
tegangan Vi Perhatikan bahwa Rs adalah resistansi dalam dari sumber tegangan
Sedangkan Resistansi Output (Ro) adalah resistansi yang dilihat dari keluaran (dalam
kasus ini RL) (Sutrisno 1986)
Penguat audio (amplifier) secara harfiah diartikan dengan
memperbesar dan menguatkan sinyal input Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah
sinyal input di-replika (copied) dan kemudian di reka kembali (re-produced)
menjadi sinyal yang lebih besar dan lebih kuat Dari sinilah muncul istilah fidelitas
(fidelity) yang berarti seberapa mirip bentuk sinyal keluaran hasil replika terhadap
sinyal masukan Ada kalanya sinyal input dalam prosesnya kemudian terdistorsi
karena berbagai sebab sehingga bentuk sinyal keluarannya menjadi cacat Sistem
penguat dikatakan memiliki fidelitas yang tinggi (high fidelity) jika sistem tersebut
mampu menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis sama dengan sinyal
input Hanya level tegangan atau amplituda saja yang telah diperbesar dan dikuatkan
Di sisi lain efisiensi juga mesti diperhatikan Efisiensi yang dimaksud adalah
efisiensi dari penguat itu yang dinyatakan dengan besaran persentasi dari power
output dibandingkan dengan power input Sistem penguat dikatakan memiliki tingkat
efisiensi tinggi (100 ) jika tidak ada rugi-rugi pada proses penguatannya yang
terbuang menjadi panas (Malvino 2006)
Contoh dari penguat class A adalah adalah rangkaian dasar common
emiter (CE) transistor Penguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias yang
sesuai di titik tertentu yang ada pada garis bebannya Sedemikian rupa sehingga titik
Q ini berada tepat di tengah garis beban kurva VCE-IC dari rangkaian penguat tersebut
dan sebut saja titik ini titik A Gambar berikut adalah contoh rangkaian common
emitor dengan transistor NPN Q1 (Thomas 2002)
Gambar 23 rangkaian dasar kelas A
Garis beban pada penguat ini ditentukan oleh resistor Rc dan Re dari
rumus VCC = VCE + IcRc + IeRe Jika Ie = Ic maka dapat disederhanakan menjadi VCC =
VCE + Ic (Rc+Re) Selanjutnya pembaca dapat menggambar garis beban rangkaian ini
dari rumus tersebut Sedangkan resistor Ra dan Rb dipasang untuk menentukan arus
bias Pembaca dapat menentukan sendiri besar resistor-resistor pada rangkaian
tersebut dengan pertama menetapkan berapa besar arus Ib yang memotong titik Q
(Thomas 2002)
Gambar 24 Garis beban dan titik Q kelas A
Besar arus Ib biasanya tercantum pada datasheet transistor yang
digunakan Besar penguatan sinyal AC dapat dihitung dengan teori analisa rangkaian
sinyal AC Analisa rangkaian AC adalah dengan menghubung singkat setiap
komponen kapasitor C dan secara imajiner menyambungkan VCC ke ground Dengan
cara ini rangkaian gambar-1dapat dirangkai Resistor Ra dan Rc dihubungkan ke
ground dan semua kapasitor dihubung singkat (Thomas 2002)
Gambar 25 rangkaian imajimer analisa ac kelas A
Penguatan didefenisikan dengan VoutVin = rc re` dimana rc adalah
resistansi Rc paralel dengan beban RL (pada penguat akhir RL adalah speaker 8
Ohm) dan re` adalah resistansi penguatan transitor Nilai re` dapat dihitung dari
rumus re` = hfehie yang datanya juga ada di datasheet transistor menunjukkan ilustrasi
penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal output terhadap garis kurva
x-y rumus penguatan vout = (rcre) Vin (Thomas 2002)
Gambar 26 kurva penguatan kelas A
Ciri khas dari penguat kelas A seluruh sinyal keluarannya bekerja
pada daerah aktif Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki
tingkat fidelitas yang tinggi Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif bentuk
sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input Namun penguat kelas A ini
memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25 - 50 Ini tidak lain karena titik
Q yang ada pada titik A sehingga walaupun tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal
input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan
Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang
menjadi panas Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan
pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar (Thomas 2002)
BAB III
METODE PERCOBAAN
31 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2013
pada pukul 1530 WITA bertempat di Laboratorium Pengembangan FMIPA
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
32 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dipergunakan pada percobaan kali ini
adalah
1 resistor kapasitor berfungsi sebagai hambatan dan menyimpan daya
2 Power supply sebagai sumber tegangan
3 Project board berfungsi untuk tempat meletakkan komponen-komponen
listrik
4 Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan
5 Osiloskop untuk melihat bentuk-bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan
6 Frekuensi Generator berfungsi untuk mengatur jumlah frekunsi yang
digunakan
33 Prosedur Percobaan
Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut
a Penguat Common Emitor
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 31
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ
5 Mengulangi langkah 2 dan 3
b Penguat Common Colector
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 32
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
TUGAS PENDAHULUAN
1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut
2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya
3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya
Jawab
1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah
Impedansi masuk basis adalah
Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ
Impedansi masuk penguat adalah
Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ
Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC
penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas
Tegangan masuk mencapai penguat adalah
Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV
2300
Tegangan keluar thevenin adalah
AVin = -178 (74 mV) = -13172 V
Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang
sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar
Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V
136 KΩ
Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097
2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran
ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis
persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam
daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap
perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter
ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat
diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur
kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan
sestabil mungkin
3 Bypass colector adalah prategangan kolektor
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013
Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta
Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung
Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
41 Hasil
Tabel 41 Penguat Common Emitor
C1 C2 C3
1 microF 047 microF 1 microF
R1 R2 R3 R4 R5 R6
10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ
Tabel 42 Penguat Common Collector
C1 C2 R1 R2 R3 R4
1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω
Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian
Input Emitor
2 kotak atas dan bawah
5voltdiv
timediv
Output Emitor
2 kotak atas dan bawah
2voltdiv
2 timediv
Gabungan antara Output
dan Input Emitor
Input Colector
05 ms timediv
2 voltdiv
Output Colector
5 voltdiv
2 microks timediv
Gabungan antara Output
dan Input Collector
43 Perhitungan
1 Emitor
Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 88 = 1
2 Colector
Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl
43 Pembahasan
Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common
collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan
penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-
komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat
rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan
serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan
waktu
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif
sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering
dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)
mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada
kestabilan suhu dan bias transistor
Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang
mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input
(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan
tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE
transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai
impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah
Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat
common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common
emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047
μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68
k Ω
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang
input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan
impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai
yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh
dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering
digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih
besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan
penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan
penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan
arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output
yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi
keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan
keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor
tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat
common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan
penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
BAB V
PENUTUP
51 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat
common collector yaitu
1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan
penguatan AC
2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan
impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah
3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan
4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
terlihat bentuk gelombang input dan outputnya
52 Saran
Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan
dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari
komponan yang diperlukan
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Dasar-dasar Penguat Operasional Penguat operasional (opamp) adalah
suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran R vs R vA
+ f vo Penguat ini termasuk penguat pembalik negatif Penguatan dari rangkaian
ini dapat ditentukan sebagai penguat penjumlah penamaan penguat operasional
memang cocok karena penguat ini dapat digunakan untuk operasi matematika
(Anonim3 2013)
Penguat rangkaian elektronika komunikasi sering diklasifikasikan
sebagai penguat sinyal kecil Pada penguat sinyal kecil sinyal masukan dan
sinyal keluarannya cukup kecillemah sehingga karakteristik dari penguat ini
bisa digambarkan secara linier Untuk memperkenalkan karakteristik dari
transistor bipolar dipergunakan rangkaian emitter bersama (common-emitter)
yang mana kaki emitter dimiliki oleh gerbang input dan gerbang output
Gerbang (basis-emitter) adalah gerbang masukan (input port) dan gerbang ce
(collector-emitter) adalah gerbang keluaran (output port) (Anonim1 2010)
12 Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah
1 Mengerti cara kerja rangkaian common emitor dan common colector
2 Membuat penguat common colector
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk memperkenalkan karakteristik dari transistor bipolar
dipergunakan rangkaian emitter bersama (common-emitter) yang mana kaki emitter
dimiliki oleh gerbang input dan gerbang output Gerbang be (basis-emitter) adalah
gerbang masukan (input port) dan gerbang ce (collector-emitter) adalah gerbang
keluaran (output port) (Anonim2 2012)
Penguat Common Base juga dikenal dengan penguat dengan basis
ditanahkan Penguat ini dapat menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal
masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan arus Karakteristiknya adalah
impedansi masukan kecil dan impedansi keluaran seperti pada penguat Common
Emitter Karena arus masukan dan keluaran mempunyai nilai yang hampir sama
kapasitor stray dari transistor tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat
common emiter Penguat common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang
menghasilkan penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor
lainnya (Anonim3 2013)
Secara umum penguat (amplifier) dapat dikelompokkan menjadi 3
(tiga) yaitu penguat tegangan penguat arus dan penguat transresistansi Pada
dasarnya kerja sebuah penguat adalah mengambil masukan (input) mengolahnya dan
menghasilkan keluaran (output) yang besarnya sebanding dengan masukan Besarnya
tegangan keluaran (vo) dibandingkan dengan tegangan masukan (vi) dinyatakan
sebagai
o V i v = A v (21)
dimana AV adalah penguatan tegangan (voltage gain) Hal yang sama untuk penguat
arus berlaku
o I i i = A i (22)
dimana io adalah arus keluaran ii adalah arus masukan dan AI adalah penguatan arus
(current gain) Sementara ini pembahasan hanya dibatasi pada penguatan tegangan
Penguat Common Base ditunjukkan dalam Gambar 21 dimana frekuensi corner
kapasitor antara basis dan ground pada rangkaian menghasilkan pentanahan sinyal
AC yang efektif pada basis transistor (Gunarta 2011)
Gambar 21 Penguat Common Base
Transistor merupakan komponen dasar untuk sistem penguat Untuk
bekerja sebagai penguat transistor harus berada di daerah kerja aktif Hasil bagi
antara sinyal output dengan sinyal input inilah yang disebut faktor penguatan yang
sering diberi notasi A atau C Ada 3 macam konfigurasi dari rangkaian penguat
transistor yaitu Common-Base (CB) Common-Emitter (CE) dan Common-
Collector (CC) Konfigurasi yang paling banyak dipakai sebagai penguat adalah
Common-Emitter karena mempunyai penguat arus (AI) dan penguatan tegangan
(AV) yang tinggi Secara umum konfigurasi common emitter adalah seperti pada
rangkaian di Gambar 6-1 dibawah Untuk menentukan penguatan teoritis-nya
terlebih dahulu akan kita hitung resistansi input dan outputnya (Sutrisno 1986)
Gambar 22 Rangkaian konfigurasi Common Emitter
Resistansi Input (Ri) adalah nilai resistansi yang dilihat dari masukan sumber
tegangan Vi Perhatikan bahwa Rs adalah resistansi dalam dari sumber tegangan
Sedangkan Resistansi Output (Ro) adalah resistansi yang dilihat dari keluaran (dalam
kasus ini RL) (Sutrisno 1986)
Penguat audio (amplifier) secara harfiah diartikan dengan
memperbesar dan menguatkan sinyal input Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah
sinyal input di-replika (copied) dan kemudian di reka kembali (re-produced)
menjadi sinyal yang lebih besar dan lebih kuat Dari sinilah muncul istilah fidelitas
(fidelity) yang berarti seberapa mirip bentuk sinyal keluaran hasil replika terhadap
sinyal masukan Ada kalanya sinyal input dalam prosesnya kemudian terdistorsi
karena berbagai sebab sehingga bentuk sinyal keluarannya menjadi cacat Sistem
penguat dikatakan memiliki fidelitas yang tinggi (high fidelity) jika sistem tersebut
mampu menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis sama dengan sinyal
input Hanya level tegangan atau amplituda saja yang telah diperbesar dan dikuatkan
Di sisi lain efisiensi juga mesti diperhatikan Efisiensi yang dimaksud adalah
efisiensi dari penguat itu yang dinyatakan dengan besaran persentasi dari power
output dibandingkan dengan power input Sistem penguat dikatakan memiliki tingkat
efisiensi tinggi (100 ) jika tidak ada rugi-rugi pada proses penguatannya yang
terbuang menjadi panas (Malvino 2006)
Contoh dari penguat class A adalah adalah rangkaian dasar common
emiter (CE) transistor Penguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias yang
sesuai di titik tertentu yang ada pada garis bebannya Sedemikian rupa sehingga titik
Q ini berada tepat di tengah garis beban kurva VCE-IC dari rangkaian penguat tersebut
dan sebut saja titik ini titik A Gambar berikut adalah contoh rangkaian common
emitor dengan transistor NPN Q1 (Thomas 2002)
Gambar 23 rangkaian dasar kelas A
Garis beban pada penguat ini ditentukan oleh resistor Rc dan Re dari
rumus VCC = VCE + IcRc + IeRe Jika Ie = Ic maka dapat disederhanakan menjadi VCC =
VCE + Ic (Rc+Re) Selanjutnya pembaca dapat menggambar garis beban rangkaian ini
dari rumus tersebut Sedangkan resistor Ra dan Rb dipasang untuk menentukan arus
bias Pembaca dapat menentukan sendiri besar resistor-resistor pada rangkaian
tersebut dengan pertama menetapkan berapa besar arus Ib yang memotong titik Q
(Thomas 2002)
Gambar 24 Garis beban dan titik Q kelas A
Besar arus Ib biasanya tercantum pada datasheet transistor yang
digunakan Besar penguatan sinyal AC dapat dihitung dengan teori analisa rangkaian
sinyal AC Analisa rangkaian AC adalah dengan menghubung singkat setiap
komponen kapasitor C dan secara imajiner menyambungkan VCC ke ground Dengan
cara ini rangkaian gambar-1dapat dirangkai Resistor Ra dan Rc dihubungkan ke
ground dan semua kapasitor dihubung singkat (Thomas 2002)
Gambar 25 rangkaian imajimer analisa ac kelas A
Penguatan didefenisikan dengan VoutVin = rc re` dimana rc adalah
resistansi Rc paralel dengan beban RL (pada penguat akhir RL adalah speaker 8
Ohm) dan re` adalah resistansi penguatan transitor Nilai re` dapat dihitung dari
rumus re` = hfehie yang datanya juga ada di datasheet transistor menunjukkan ilustrasi
penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal output terhadap garis kurva
x-y rumus penguatan vout = (rcre) Vin (Thomas 2002)
Gambar 26 kurva penguatan kelas A
Ciri khas dari penguat kelas A seluruh sinyal keluarannya bekerja
pada daerah aktif Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki
tingkat fidelitas yang tinggi Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif bentuk
sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input Namun penguat kelas A ini
memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25 - 50 Ini tidak lain karena titik
Q yang ada pada titik A sehingga walaupun tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal
input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan
Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang
menjadi panas Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan
pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar (Thomas 2002)
BAB III
METODE PERCOBAAN
31 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2013
pada pukul 1530 WITA bertempat di Laboratorium Pengembangan FMIPA
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
32 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dipergunakan pada percobaan kali ini
adalah
1 resistor kapasitor berfungsi sebagai hambatan dan menyimpan daya
2 Power supply sebagai sumber tegangan
3 Project board berfungsi untuk tempat meletakkan komponen-komponen
listrik
4 Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan
5 Osiloskop untuk melihat bentuk-bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan
6 Frekuensi Generator berfungsi untuk mengatur jumlah frekunsi yang
digunakan
33 Prosedur Percobaan
Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut
a Penguat Common Emitor
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 31
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ
5 Mengulangi langkah 2 dan 3
b Penguat Common Colector
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 32
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
TUGAS PENDAHULUAN
1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut
2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya
3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya
Jawab
1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah
Impedansi masuk basis adalah
Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ
Impedansi masuk penguat adalah
Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ
Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC
penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas
Tegangan masuk mencapai penguat adalah
Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV
2300
Tegangan keluar thevenin adalah
AVin = -178 (74 mV) = -13172 V
Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang
sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar
Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V
136 KΩ
Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097
2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran
ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis
persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam
daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap
perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter
ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat
diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur
kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan
sestabil mungkin
3 Bypass colector adalah prategangan kolektor
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013
Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta
Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung
Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
41 Hasil
Tabel 41 Penguat Common Emitor
C1 C2 C3
1 microF 047 microF 1 microF
R1 R2 R3 R4 R5 R6
10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ
Tabel 42 Penguat Common Collector
C1 C2 R1 R2 R3 R4
1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω
Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian
Input Emitor
2 kotak atas dan bawah
5voltdiv
timediv
Output Emitor
2 kotak atas dan bawah
2voltdiv
2 timediv
Gabungan antara Output
dan Input Emitor
Input Colector
05 ms timediv
2 voltdiv
Output Colector
5 voltdiv
2 microks timediv
Gabungan antara Output
dan Input Collector
43 Perhitungan
1 Emitor
Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 88 = 1
2 Colector
Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl
43 Pembahasan
Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common
collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan
penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-
komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat
rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan
serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan
waktu
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif
sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering
dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)
mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada
kestabilan suhu dan bias transistor
Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang
mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input
(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan
tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE
transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai
impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah
Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat
common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common
emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047
μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68
k Ω
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang
input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan
impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai
yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh
dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering
digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih
besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan
penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan
penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan
arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output
yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi
keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan
keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor
tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat
common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan
penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
BAB V
PENUTUP
51 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat
common collector yaitu
1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan
penguatan AC
2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan
impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah
3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan
4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
terlihat bentuk gelombang input dan outputnya
52 Saran
Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan
dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari
komponan yang diperlukan
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Untuk memperkenalkan karakteristik dari transistor bipolar
dipergunakan rangkaian emitter bersama (common-emitter) yang mana kaki emitter
dimiliki oleh gerbang input dan gerbang output Gerbang be (basis-emitter) adalah
gerbang masukan (input port) dan gerbang ce (collector-emitter) adalah gerbang
keluaran (output port) (Anonim2 2012)
Penguat Common Base juga dikenal dengan penguat dengan basis
ditanahkan Penguat ini dapat menghasilkan penguatan tegangan antara sinyal
masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan arus Karakteristiknya adalah
impedansi masukan kecil dan impedansi keluaran seperti pada penguat Common
Emitter Karena arus masukan dan keluaran mempunyai nilai yang hampir sama
kapasitor stray dari transistor tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat
common emiter Penguat common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang
menghasilkan penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor
lainnya (Anonim3 2013)
Secara umum penguat (amplifier) dapat dikelompokkan menjadi 3
(tiga) yaitu penguat tegangan penguat arus dan penguat transresistansi Pada
dasarnya kerja sebuah penguat adalah mengambil masukan (input) mengolahnya dan
menghasilkan keluaran (output) yang besarnya sebanding dengan masukan Besarnya
tegangan keluaran (vo) dibandingkan dengan tegangan masukan (vi) dinyatakan
sebagai
o V i v = A v (21)
dimana AV adalah penguatan tegangan (voltage gain) Hal yang sama untuk penguat
arus berlaku
o I i i = A i (22)
dimana io adalah arus keluaran ii adalah arus masukan dan AI adalah penguatan arus
(current gain) Sementara ini pembahasan hanya dibatasi pada penguatan tegangan
Penguat Common Base ditunjukkan dalam Gambar 21 dimana frekuensi corner
kapasitor antara basis dan ground pada rangkaian menghasilkan pentanahan sinyal
AC yang efektif pada basis transistor (Gunarta 2011)
Gambar 21 Penguat Common Base
Transistor merupakan komponen dasar untuk sistem penguat Untuk
bekerja sebagai penguat transistor harus berada di daerah kerja aktif Hasil bagi
antara sinyal output dengan sinyal input inilah yang disebut faktor penguatan yang
sering diberi notasi A atau C Ada 3 macam konfigurasi dari rangkaian penguat
transistor yaitu Common-Base (CB) Common-Emitter (CE) dan Common-
Collector (CC) Konfigurasi yang paling banyak dipakai sebagai penguat adalah
Common-Emitter karena mempunyai penguat arus (AI) dan penguatan tegangan
(AV) yang tinggi Secara umum konfigurasi common emitter adalah seperti pada
rangkaian di Gambar 6-1 dibawah Untuk menentukan penguatan teoritis-nya
terlebih dahulu akan kita hitung resistansi input dan outputnya (Sutrisno 1986)
Gambar 22 Rangkaian konfigurasi Common Emitter
Resistansi Input (Ri) adalah nilai resistansi yang dilihat dari masukan sumber
tegangan Vi Perhatikan bahwa Rs adalah resistansi dalam dari sumber tegangan
Sedangkan Resistansi Output (Ro) adalah resistansi yang dilihat dari keluaran (dalam
kasus ini RL) (Sutrisno 1986)
Penguat audio (amplifier) secara harfiah diartikan dengan
memperbesar dan menguatkan sinyal input Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah
sinyal input di-replika (copied) dan kemudian di reka kembali (re-produced)
menjadi sinyal yang lebih besar dan lebih kuat Dari sinilah muncul istilah fidelitas
(fidelity) yang berarti seberapa mirip bentuk sinyal keluaran hasil replika terhadap
sinyal masukan Ada kalanya sinyal input dalam prosesnya kemudian terdistorsi
karena berbagai sebab sehingga bentuk sinyal keluarannya menjadi cacat Sistem
penguat dikatakan memiliki fidelitas yang tinggi (high fidelity) jika sistem tersebut
mampu menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis sama dengan sinyal
input Hanya level tegangan atau amplituda saja yang telah diperbesar dan dikuatkan
Di sisi lain efisiensi juga mesti diperhatikan Efisiensi yang dimaksud adalah
efisiensi dari penguat itu yang dinyatakan dengan besaran persentasi dari power
output dibandingkan dengan power input Sistem penguat dikatakan memiliki tingkat
efisiensi tinggi (100 ) jika tidak ada rugi-rugi pada proses penguatannya yang
terbuang menjadi panas (Malvino 2006)
Contoh dari penguat class A adalah adalah rangkaian dasar common
emiter (CE) transistor Penguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias yang
sesuai di titik tertentu yang ada pada garis bebannya Sedemikian rupa sehingga titik
Q ini berada tepat di tengah garis beban kurva VCE-IC dari rangkaian penguat tersebut
dan sebut saja titik ini titik A Gambar berikut adalah contoh rangkaian common
emitor dengan transistor NPN Q1 (Thomas 2002)
Gambar 23 rangkaian dasar kelas A
Garis beban pada penguat ini ditentukan oleh resistor Rc dan Re dari
rumus VCC = VCE + IcRc + IeRe Jika Ie = Ic maka dapat disederhanakan menjadi VCC =
VCE + Ic (Rc+Re) Selanjutnya pembaca dapat menggambar garis beban rangkaian ini
dari rumus tersebut Sedangkan resistor Ra dan Rb dipasang untuk menentukan arus
bias Pembaca dapat menentukan sendiri besar resistor-resistor pada rangkaian
tersebut dengan pertama menetapkan berapa besar arus Ib yang memotong titik Q
(Thomas 2002)
Gambar 24 Garis beban dan titik Q kelas A
Besar arus Ib biasanya tercantum pada datasheet transistor yang
digunakan Besar penguatan sinyal AC dapat dihitung dengan teori analisa rangkaian
sinyal AC Analisa rangkaian AC adalah dengan menghubung singkat setiap
komponen kapasitor C dan secara imajiner menyambungkan VCC ke ground Dengan
cara ini rangkaian gambar-1dapat dirangkai Resistor Ra dan Rc dihubungkan ke
ground dan semua kapasitor dihubung singkat (Thomas 2002)
Gambar 25 rangkaian imajimer analisa ac kelas A
Penguatan didefenisikan dengan VoutVin = rc re` dimana rc adalah
resistansi Rc paralel dengan beban RL (pada penguat akhir RL adalah speaker 8
Ohm) dan re` adalah resistansi penguatan transitor Nilai re` dapat dihitung dari
rumus re` = hfehie yang datanya juga ada di datasheet transistor menunjukkan ilustrasi
penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal output terhadap garis kurva
x-y rumus penguatan vout = (rcre) Vin (Thomas 2002)
Gambar 26 kurva penguatan kelas A
Ciri khas dari penguat kelas A seluruh sinyal keluarannya bekerja
pada daerah aktif Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki
tingkat fidelitas yang tinggi Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif bentuk
sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input Namun penguat kelas A ini
memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25 - 50 Ini tidak lain karena titik
Q yang ada pada titik A sehingga walaupun tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal
input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan
Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang
menjadi panas Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan
pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar (Thomas 2002)
BAB III
METODE PERCOBAAN
31 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2013
pada pukul 1530 WITA bertempat di Laboratorium Pengembangan FMIPA
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
32 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dipergunakan pada percobaan kali ini
adalah
1 resistor kapasitor berfungsi sebagai hambatan dan menyimpan daya
2 Power supply sebagai sumber tegangan
3 Project board berfungsi untuk tempat meletakkan komponen-komponen
listrik
4 Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan
5 Osiloskop untuk melihat bentuk-bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan
6 Frekuensi Generator berfungsi untuk mengatur jumlah frekunsi yang
digunakan
33 Prosedur Percobaan
Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut
a Penguat Common Emitor
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 31
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ
5 Mengulangi langkah 2 dan 3
b Penguat Common Colector
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 32
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
TUGAS PENDAHULUAN
1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut
2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya
3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya
Jawab
1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah
Impedansi masuk basis adalah
Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ
Impedansi masuk penguat adalah
Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ
Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC
penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas
Tegangan masuk mencapai penguat adalah
Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV
2300
Tegangan keluar thevenin adalah
AVin = -178 (74 mV) = -13172 V
Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang
sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar
Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V
136 KΩ
Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097
2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran
ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis
persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam
daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap
perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter
ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat
diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur
kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan
sestabil mungkin
3 Bypass colector adalah prategangan kolektor
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013
Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta
Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung
Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
41 Hasil
Tabel 41 Penguat Common Emitor
C1 C2 C3
1 microF 047 microF 1 microF
R1 R2 R3 R4 R5 R6
10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ
Tabel 42 Penguat Common Collector
C1 C2 R1 R2 R3 R4
1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω
Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian
Input Emitor
2 kotak atas dan bawah
5voltdiv
timediv
Output Emitor
2 kotak atas dan bawah
2voltdiv
2 timediv
Gabungan antara Output
dan Input Emitor
Input Colector
05 ms timediv
2 voltdiv
Output Colector
5 voltdiv
2 microks timediv
Gabungan antara Output
dan Input Collector
43 Perhitungan
1 Emitor
Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 88 = 1
2 Colector
Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl
43 Pembahasan
Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common
collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan
penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-
komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat
rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan
serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan
waktu
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif
sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering
dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)
mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada
kestabilan suhu dan bias transistor
Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang
mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input
(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan
tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE
transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai
impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah
Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat
common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common
emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047
μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68
k Ω
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang
input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan
impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai
yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh
dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering
digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih
besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan
penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan
penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan
arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output
yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi
keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan
keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor
tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat
common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan
penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
BAB V
PENUTUP
51 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat
common collector yaitu
1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan
penguatan AC
2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan
impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah
3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan
4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
terlihat bentuk gelombang input dan outputnya
52 Saran
Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan
dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari
komponan yang diperlukan
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor
Gambar 21 Penguat Common Base
Transistor merupakan komponen dasar untuk sistem penguat Untuk
bekerja sebagai penguat transistor harus berada di daerah kerja aktif Hasil bagi
antara sinyal output dengan sinyal input inilah yang disebut faktor penguatan yang
sering diberi notasi A atau C Ada 3 macam konfigurasi dari rangkaian penguat
transistor yaitu Common-Base (CB) Common-Emitter (CE) dan Common-
Collector (CC) Konfigurasi yang paling banyak dipakai sebagai penguat adalah
Common-Emitter karena mempunyai penguat arus (AI) dan penguatan tegangan
(AV) yang tinggi Secara umum konfigurasi common emitter adalah seperti pada
rangkaian di Gambar 6-1 dibawah Untuk menentukan penguatan teoritis-nya
terlebih dahulu akan kita hitung resistansi input dan outputnya (Sutrisno 1986)
Gambar 22 Rangkaian konfigurasi Common Emitter
Resistansi Input (Ri) adalah nilai resistansi yang dilihat dari masukan sumber
tegangan Vi Perhatikan bahwa Rs adalah resistansi dalam dari sumber tegangan
Sedangkan Resistansi Output (Ro) adalah resistansi yang dilihat dari keluaran (dalam
kasus ini RL) (Sutrisno 1986)
Penguat audio (amplifier) secara harfiah diartikan dengan
memperbesar dan menguatkan sinyal input Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah
sinyal input di-replika (copied) dan kemudian di reka kembali (re-produced)
menjadi sinyal yang lebih besar dan lebih kuat Dari sinilah muncul istilah fidelitas
(fidelity) yang berarti seberapa mirip bentuk sinyal keluaran hasil replika terhadap
sinyal masukan Ada kalanya sinyal input dalam prosesnya kemudian terdistorsi
karena berbagai sebab sehingga bentuk sinyal keluarannya menjadi cacat Sistem
penguat dikatakan memiliki fidelitas yang tinggi (high fidelity) jika sistem tersebut
mampu menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis sama dengan sinyal
input Hanya level tegangan atau amplituda saja yang telah diperbesar dan dikuatkan
Di sisi lain efisiensi juga mesti diperhatikan Efisiensi yang dimaksud adalah
efisiensi dari penguat itu yang dinyatakan dengan besaran persentasi dari power
output dibandingkan dengan power input Sistem penguat dikatakan memiliki tingkat
efisiensi tinggi (100 ) jika tidak ada rugi-rugi pada proses penguatannya yang
terbuang menjadi panas (Malvino 2006)
Contoh dari penguat class A adalah adalah rangkaian dasar common
emiter (CE) transistor Penguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias yang
sesuai di titik tertentu yang ada pada garis bebannya Sedemikian rupa sehingga titik
Q ini berada tepat di tengah garis beban kurva VCE-IC dari rangkaian penguat tersebut
dan sebut saja titik ini titik A Gambar berikut adalah contoh rangkaian common
emitor dengan transistor NPN Q1 (Thomas 2002)
Gambar 23 rangkaian dasar kelas A
Garis beban pada penguat ini ditentukan oleh resistor Rc dan Re dari
rumus VCC = VCE + IcRc + IeRe Jika Ie = Ic maka dapat disederhanakan menjadi VCC =
VCE + Ic (Rc+Re) Selanjutnya pembaca dapat menggambar garis beban rangkaian ini
dari rumus tersebut Sedangkan resistor Ra dan Rb dipasang untuk menentukan arus
bias Pembaca dapat menentukan sendiri besar resistor-resistor pada rangkaian
tersebut dengan pertama menetapkan berapa besar arus Ib yang memotong titik Q
(Thomas 2002)
Gambar 24 Garis beban dan titik Q kelas A
Besar arus Ib biasanya tercantum pada datasheet transistor yang
digunakan Besar penguatan sinyal AC dapat dihitung dengan teori analisa rangkaian
sinyal AC Analisa rangkaian AC adalah dengan menghubung singkat setiap
komponen kapasitor C dan secara imajiner menyambungkan VCC ke ground Dengan
cara ini rangkaian gambar-1dapat dirangkai Resistor Ra dan Rc dihubungkan ke
ground dan semua kapasitor dihubung singkat (Thomas 2002)
Gambar 25 rangkaian imajimer analisa ac kelas A
Penguatan didefenisikan dengan VoutVin = rc re` dimana rc adalah
resistansi Rc paralel dengan beban RL (pada penguat akhir RL adalah speaker 8
Ohm) dan re` adalah resistansi penguatan transitor Nilai re` dapat dihitung dari
rumus re` = hfehie yang datanya juga ada di datasheet transistor menunjukkan ilustrasi
penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal output terhadap garis kurva
x-y rumus penguatan vout = (rcre) Vin (Thomas 2002)
Gambar 26 kurva penguatan kelas A
Ciri khas dari penguat kelas A seluruh sinyal keluarannya bekerja
pada daerah aktif Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki
tingkat fidelitas yang tinggi Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif bentuk
sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input Namun penguat kelas A ini
memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25 - 50 Ini tidak lain karena titik
Q yang ada pada titik A sehingga walaupun tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal
input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan
Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang
menjadi panas Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan
pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar (Thomas 2002)
BAB III
METODE PERCOBAAN
31 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2013
pada pukul 1530 WITA bertempat di Laboratorium Pengembangan FMIPA
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
32 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dipergunakan pada percobaan kali ini
adalah
1 resistor kapasitor berfungsi sebagai hambatan dan menyimpan daya
2 Power supply sebagai sumber tegangan
3 Project board berfungsi untuk tempat meletakkan komponen-komponen
listrik
4 Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan
5 Osiloskop untuk melihat bentuk-bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan
6 Frekuensi Generator berfungsi untuk mengatur jumlah frekunsi yang
digunakan
33 Prosedur Percobaan
Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut
a Penguat Common Emitor
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 31
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ
5 Mengulangi langkah 2 dan 3
b Penguat Common Colector
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 32
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
TUGAS PENDAHULUAN
1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut
2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya
3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya
Jawab
1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah
Impedansi masuk basis adalah
Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ
Impedansi masuk penguat adalah
Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ
Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC
penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas
Tegangan masuk mencapai penguat adalah
Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV
2300
Tegangan keluar thevenin adalah
AVin = -178 (74 mV) = -13172 V
Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang
sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar
Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V
136 KΩ
Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097
2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran
ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis
persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam
daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap
perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter
ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat
diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur
kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan
sestabil mungkin
3 Bypass colector adalah prategangan kolektor
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013
Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta
Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung
Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
41 Hasil
Tabel 41 Penguat Common Emitor
C1 C2 C3
1 microF 047 microF 1 microF
R1 R2 R3 R4 R5 R6
10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ
Tabel 42 Penguat Common Collector
C1 C2 R1 R2 R3 R4
1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω
Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian
Input Emitor
2 kotak atas dan bawah
5voltdiv
timediv
Output Emitor
2 kotak atas dan bawah
2voltdiv
2 timediv
Gabungan antara Output
dan Input Emitor
Input Colector
05 ms timediv
2 voltdiv
Output Colector
5 voltdiv
2 microks timediv
Gabungan antara Output
dan Input Collector
43 Perhitungan
1 Emitor
Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 88 = 1
2 Colector
Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl
43 Pembahasan
Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common
collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan
penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-
komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat
rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan
serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan
waktu
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif
sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering
dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)
mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada
kestabilan suhu dan bias transistor
Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang
mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input
(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan
tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE
transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai
impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah
Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat
common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common
emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047
μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68
k Ω
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang
input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan
impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai
yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh
dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering
digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih
besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan
penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan
penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan
arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output
yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi
keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan
keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor
tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat
common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan
penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
BAB V
PENUTUP
51 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat
common collector yaitu
1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan
penguatan AC
2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan
impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah
3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan
4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
terlihat bentuk gelombang input dan outputnya
52 Saran
Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan
dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari
komponan yang diperlukan
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor
Sedangkan Resistansi Output (Ro) adalah resistansi yang dilihat dari keluaran (dalam
kasus ini RL) (Sutrisno 1986)
Penguat audio (amplifier) secara harfiah diartikan dengan
memperbesar dan menguatkan sinyal input Tetapi yang sebenarnya terjadi adalah
sinyal input di-replika (copied) dan kemudian di reka kembali (re-produced)
menjadi sinyal yang lebih besar dan lebih kuat Dari sinilah muncul istilah fidelitas
(fidelity) yang berarti seberapa mirip bentuk sinyal keluaran hasil replika terhadap
sinyal masukan Ada kalanya sinyal input dalam prosesnya kemudian terdistorsi
karena berbagai sebab sehingga bentuk sinyal keluarannya menjadi cacat Sistem
penguat dikatakan memiliki fidelitas yang tinggi (high fidelity) jika sistem tersebut
mampu menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis sama dengan sinyal
input Hanya level tegangan atau amplituda saja yang telah diperbesar dan dikuatkan
Di sisi lain efisiensi juga mesti diperhatikan Efisiensi yang dimaksud adalah
efisiensi dari penguat itu yang dinyatakan dengan besaran persentasi dari power
output dibandingkan dengan power input Sistem penguat dikatakan memiliki tingkat
efisiensi tinggi (100 ) jika tidak ada rugi-rugi pada proses penguatannya yang
terbuang menjadi panas (Malvino 2006)
Contoh dari penguat class A adalah adalah rangkaian dasar common
emiter (CE) transistor Penguat tipe kelas A dibuat dengan mengatur arus bias yang
sesuai di titik tertentu yang ada pada garis bebannya Sedemikian rupa sehingga titik
Q ini berada tepat di tengah garis beban kurva VCE-IC dari rangkaian penguat tersebut
dan sebut saja titik ini titik A Gambar berikut adalah contoh rangkaian common
emitor dengan transistor NPN Q1 (Thomas 2002)
Gambar 23 rangkaian dasar kelas A
Garis beban pada penguat ini ditentukan oleh resistor Rc dan Re dari
rumus VCC = VCE + IcRc + IeRe Jika Ie = Ic maka dapat disederhanakan menjadi VCC =
VCE + Ic (Rc+Re) Selanjutnya pembaca dapat menggambar garis beban rangkaian ini
dari rumus tersebut Sedangkan resistor Ra dan Rb dipasang untuk menentukan arus
bias Pembaca dapat menentukan sendiri besar resistor-resistor pada rangkaian
tersebut dengan pertama menetapkan berapa besar arus Ib yang memotong titik Q
(Thomas 2002)
Gambar 24 Garis beban dan titik Q kelas A
Besar arus Ib biasanya tercantum pada datasheet transistor yang
digunakan Besar penguatan sinyal AC dapat dihitung dengan teori analisa rangkaian
sinyal AC Analisa rangkaian AC adalah dengan menghubung singkat setiap
komponen kapasitor C dan secara imajiner menyambungkan VCC ke ground Dengan
cara ini rangkaian gambar-1dapat dirangkai Resistor Ra dan Rc dihubungkan ke
ground dan semua kapasitor dihubung singkat (Thomas 2002)
Gambar 25 rangkaian imajimer analisa ac kelas A
Penguatan didefenisikan dengan VoutVin = rc re` dimana rc adalah
resistansi Rc paralel dengan beban RL (pada penguat akhir RL adalah speaker 8
Ohm) dan re` adalah resistansi penguatan transitor Nilai re` dapat dihitung dari
rumus re` = hfehie yang datanya juga ada di datasheet transistor menunjukkan ilustrasi
penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal output terhadap garis kurva
x-y rumus penguatan vout = (rcre) Vin (Thomas 2002)
Gambar 26 kurva penguatan kelas A
Ciri khas dari penguat kelas A seluruh sinyal keluarannya bekerja
pada daerah aktif Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki
tingkat fidelitas yang tinggi Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif bentuk
sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input Namun penguat kelas A ini
memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25 - 50 Ini tidak lain karena titik
Q yang ada pada titik A sehingga walaupun tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal
input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan
Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang
menjadi panas Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan
pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar (Thomas 2002)
BAB III
METODE PERCOBAAN
31 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2013
pada pukul 1530 WITA bertempat di Laboratorium Pengembangan FMIPA
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
32 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dipergunakan pada percobaan kali ini
adalah
1 resistor kapasitor berfungsi sebagai hambatan dan menyimpan daya
2 Power supply sebagai sumber tegangan
3 Project board berfungsi untuk tempat meletakkan komponen-komponen
listrik
4 Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan
5 Osiloskop untuk melihat bentuk-bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan
6 Frekuensi Generator berfungsi untuk mengatur jumlah frekunsi yang
digunakan
33 Prosedur Percobaan
Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut
a Penguat Common Emitor
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 31
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ
5 Mengulangi langkah 2 dan 3
b Penguat Common Colector
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 32
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
TUGAS PENDAHULUAN
1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut
2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya
3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya
Jawab
1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah
Impedansi masuk basis adalah
Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ
Impedansi masuk penguat adalah
Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ
Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC
penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas
Tegangan masuk mencapai penguat adalah
Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV
2300
Tegangan keluar thevenin adalah
AVin = -178 (74 mV) = -13172 V
Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang
sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar
Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V
136 KΩ
Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097
2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran
ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis
persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam
daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap
perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter
ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat
diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur
kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan
sestabil mungkin
3 Bypass colector adalah prategangan kolektor
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013
Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta
Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung
Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
41 Hasil
Tabel 41 Penguat Common Emitor
C1 C2 C3
1 microF 047 microF 1 microF
R1 R2 R3 R4 R5 R6
10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ
Tabel 42 Penguat Common Collector
C1 C2 R1 R2 R3 R4
1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω
Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian
Input Emitor
2 kotak atas dan bawah
5voltdiv
timediv
Output Emitor
2 kotak atas dan bawah
2voltdiv
2 timediv
Gabungan antara Output
dan Input Emitor
Input Colector
05 ms timediv
2 voltdiv
Output Colector
5 voltdiv
2 microks timediv
Gabungan antara Output
dan Input Collector
43 Perhitungan
1 Emitor
Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 88 = 1
2 Colector
Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl
43 Pembahasan
Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common
collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan
penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-
komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat
rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan
serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan
waktu
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif
sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering
dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)
mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada
kestabilan suhu dan bias transistor
Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang
mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input
(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan
tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE
transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai
impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah
Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat
common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common
emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047
μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68
k Ω
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang
input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan
impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai
yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh
dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering
digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih
besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan
penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan
penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan
arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output
yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi
keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan
keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor
tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat
common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan
penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
BAB V
PENUTUP
51 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat
common collector yaitu
1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan
penguatan AC
2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan
impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah
3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan
4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
terlihat bentuk gelombang input dan outputnya
52 Saran
Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan
dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari
komponan yang diperlukan
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor
Garis beban pada penguat ini ditentukan oleh resistor Rc dan Re dari
rumus VCC = VCE + IcRc + IeRe Jika Ie = Ic maka dapat disederhanakan menjadi VCC =
VCE + Ic (Rc+Re) Selanjutnya pembaca dapat menggambar garis beban rangkaian ini
dari rumus tersebut Sedangkan resistor Ra dan Rb dipasang untuk menentukan arus
bias Pembaca dapat menentukan sendiri besar resistor-resistor pada rangkaian
tersebut dengan pertama menetapkan berapa besar arus Ib yang memotong titik Q
(Thomas 2002)
Gambar 24 Garis beban dan titik Q kelas A
Besar arus Ib biasanya tercantum pada datasheet transistor yang
digunakan Besar penguatan sinyal AC dapat dihitung dengan teori analisa rangkaian
sinyal AC Analisa rangkaian AC adalah dengan menghubung singkat setiap
komponen kapasitor C dan secara imajiner menyambungkan VCC ke ground Dengan
cara ini rangkaian gambar-1dapat dirangkai Resistor Ra dan Rc dihubungkan ke
ground dan semua kapasitor dihubung singkat (Thomas 2002)
Gambar 25 rangkaian imajimer analisa ac kelas A
Penguatan didefenisikan dengan VoutVin = rc re` dimana rc adalah
resistansi Rc paralel dengan beban RL (pada penguat akhir RL adalah speaker 8
Ohm) dan re` adalah resistansi penguatan transitor Nilai re` dapat dihitung dari
rumus re` = hfehie yang datanya juga ada di datasheet transistor menunjukkan ilustrasi
penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal output terhadap garis kurva
x-y rumus penguatan vout = (rcre) Vin (Thomas 2002)
Gambar 26 kurva penguatan kelas A
Ciri khas dari penguat kelas A seluruh sinyal keluarannya bekerja
pada daerah aktif Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki
tingkat fidelitas yang tinggi Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif bentuk
sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input Namun penguat kelas A ini
memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25 - 50 Ini tidak lain karena titik
Q yang ada pada titik A sehingga walaupun tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal
input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan
Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang
menjadi panas Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan
pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar (Thomas 2002)
BAB III
METODE PERCOBAAN
31 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2013
pada pukul 1530 WITA bertempat di Laboratorium Pengembangan FMIPA
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
32 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dipergunakan pada percobaan kali ini
adalah
1 resistor kapasitor berfungsi sebagai hambatan dan menyimpan daya
2 Power supply sebagai sumber tegangan
3 Project board berfungsi untuk tempat meletakkan komponen-komponen
listrik
4 Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan
5 Osiloskop untuk melihat bentuk-bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan
6 Frekuensi Generator berfungsi untuk mengatur jumlah frekunsi yang
digunakan
33 Prosedur Percobaan
Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut
a Penguat Common Emitor
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 31
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ
5 Mengulangi langkah 2 dan 3
b Penguat Common Colector
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 32
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
TUGAS PENDAHULUAN
1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut
2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya
3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya
Jawab
1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah
Impedansi masuk basis adalah
Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ
Impedansi masuk penguat adalah
Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ
Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC
penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas
Tegangan masuk mencapai penguat adalah
Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV
2300
Tegangan keluar thevenin adalah
AVin = -178 (74 mV) = -13172 V
Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang
sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar
Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V
136 KΩ
Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097
2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran
ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis
persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam
daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap
perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter
ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat
diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur
kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan
sestabil mungkin
3 Bypass colector adalah prategangan kolektor
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013
Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta
Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung
Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
41 Hasil
Tabel 41 Penguat Common Emitor
C1 C2 C3
1 microF 047 microF 1 microF
R1 R2 R3 R4 R5 R6
10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ
Tabel 42 Penguat Common Collector
C1 C2 R1 R2 R3 R4
1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω
Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian
Input Emitor
2 kotak atas dan bawah
5voltdiv
timediv
Output Emitor
2 kotak atas dan bawah
2voltdiv
2 timediv
Gabungan antara Output
dan Input Emitor
Input Colector
05 ms timediv
2 voltdiv
Output Colector
5 voltdiv
2 microks timediv
Gabungan antara Output
dan Input Collector
43 Perhitungan
1 Emitor
Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 88 = 1
2 Colector
Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl
43 Pembahasan
Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common
collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan
penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-
komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat
rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan
serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan
waktu
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif
sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering
dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)
mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada
kestabilan suhu dan bias transistor
Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang
mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input
(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan
tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE
transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai
impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah
Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat
common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common
emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047
μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68
k Ω
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang
input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan
impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai
yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh
dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering
digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih
besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan
penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan
penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan
arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output
yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi
keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan
keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor
tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat
common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan
penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
BAB V
PENUTUP
51 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat
common collector yaitu
1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan
penguatan AC
2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan
impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah
3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan
4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
terlihat bentuk gelombang input dan outputnya
52 Saran
Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan
dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari
komponan yang diperlukan
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor
rumus re` = hfehie yang datanya juga ada di datasheet transistor menunjukkan ilustrasi
penguatan sinyal input serta proyeksinya menjadi sinyal output terhadap garis kurva
x-y rumus penguatan vout = (rcre) Vin (Thomas 2002)
Gambar 26 kurva penguatan kelas A
Ciri khas dari penguat kelas A seluruh sinyal keluarannya bekerja
pada daerah aktif Penguat tipe class A disebut sebagai penguat yang memiliki
tingkat fidelitas yang tinggi Asalkan sinyal masih bekerja di daerah aktif bentuk
sinyal keluarannya akan sama persis dengan sinyal input Namun penguat kelas A ini
memiliki efisiensi yang rendah kira-kira hanya 25 - 50 Ini tidak lain karena titik
Q yang ada pada titik A sehingga walaupun tidak ada sinyal input (atau ketika sinyal
input = 0 Vac) transistor tetap bekerja pada daerah aktif dengan arus bias konstan
Transistor selalu aktif (ON) sehingga sebagian besar dari sumber catu daya terbuang
menjadi panas Karena ini juga transistor penguat kelas A perlu ditambah dengan
pendingin ekstra seperti heatsink yang lebih besar (Thomas 2002)
BAB III
METODE PERCOBAAN
31 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2013
pada pukul 1530 WITA bertempat di Laboratorium Pengembangan FMIPA
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
32 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dipergunakan pada percobaan kali ini
adalah
1 resistor kapasitor berfungsi sebagai hambatan dan menyimpan daya
2 Power supply sebagai sumber tegangan
3 Project board berfungsi untuk tempat meletakkan komponen-komponen
listrik
4 Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan
5 Osiloskop untuk melihat bentuk-bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan
6 Frekuensi Generator berfungsi untuk mengatur jumlah frekunsi yang
digunakan
33 Prosedur Percobaan
Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut
a Penguat Common Emitor
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 31
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ
5 Mengulangi langkah 2 dan 3
b Penguat Common Colector
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 32
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
TUGAS PENDAHULUAN
1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut
2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya
3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya
Jawab
1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah
Impedansi masuk basis adalah
Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ
Impedansi masuk penguat adalah
Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ
Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC
penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas
Tegangan masuk mencapai penguat adalah
Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV
2300
Tegangan keluar thevenin adalah
AVin = -178 (74 mV) = -13172 V
Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang
sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar
Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V
136 KΩ
Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097
2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran
ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis
persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam
daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap
perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter
ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat
diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur
kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan
sestabil mungkin
3 Bypass colector adalah prategangan kolektor
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013
Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta
Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung
Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
41 Hasil
Tabel 41 Penguat Common Emitor
C1 C2 C3
1 microF 047 microF 1 microF
R1 R2 R3 R4 R5 R6
10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ
Tabel 42 Penguat Common Collector
C1 C2 R1 R2 R3 R4
1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω
Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian
Input Emitor
2 kotak atas dan bawah
5voltdiv
timediv
Output Emitor
2 kotak atas dan bawah
2voltdiv
2 timediv
Gabungan antara Output
dan Input Emitor
Input Colector
05 ms timediv
2 voltdiv
Output Colector
5 voltdiv
2 microks timediv
Gabungan antara Output
dan Input Collector
43 Perhitungan
1 Emitor
Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 88 = 1
2 Colector
Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl
43 Pembahasan
Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common
collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan
penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-
komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat
rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan
serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan
waktu
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif
sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering
dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)
mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada
kestabilan suhu dan bias transistor
Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang
mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input
(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan
tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE
transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai
impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah
Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat
common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common
emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047
μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68
k Ω
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang
input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan
impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai
yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh
dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering
digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih
besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan
penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan
penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan
arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output
yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi
keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan
keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor
tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat
common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan
penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
BAB V
PENUTUP
51 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat
common collector yaitu
1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan
penguatan AC
2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan
impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah
3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan
4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
terlihat bentuk gelombang input dan outputnya
52 Saran
Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan
dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari
komponan yang diperlukan
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor
BAB III
METODE PERCOBAAN
31 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Maret 2013
pada pukul 1530 WITA bertempat di Laboratorium Pengembangan FMIPA
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
32 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang dipergunakan pada percobaan kali ini
adalah
1 resistor kapasitor berfungsi sebagai hambatan dan menyimpan daya
2 Power supply sebagai sumber tegangan
3 Project board berfungsi untuk tempat meletakkan komponen-komponen
listrik
4 Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan
5 Osiloskop untuk melihat bentuk-bentuk gelombang keluaran yang dihasilkan
6 Frekuensi Generator berfungsi untuk mengatur jumlah frekunsi yang
digunakan
33 Prosedur Percobaan
Prosedur dari percobaan ini adalah sebagai berikut
a Penguat Common Emitor
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 31
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ
5 Mengulangi langkah 2 dan 3
b Penguat Common Colector
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 32
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
TUGAS PENDAHULUAN
1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut
2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya
3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya
Jawab
1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah
Impedansi masuk basis adalah
Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ
Impedansi masuk penguat adalah
Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ
Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC
penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas
Tegangan masuk mencapai penguat adalah
Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV
2300
Tegangan keluar thevenin adalah
AVin = -178 (74 mV) = -13172 V
Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang
sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar
Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V
136 KΩ
Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097
2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran
ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis
persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam
daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap
perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter
ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat
diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur
kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan
sestabil mungkin
3 Bypass colector adalah prategangan kolektor
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013
Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta
Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung
Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
41 Hasil
Tabel 41 Penguat Common Emitor
C1 C2 C3
1 microF 047 microF 1 microF
R1 R2 R3 R4 R5 R6
10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ
Tabel 42 Penguat Common Collector
C1 C2 R1 R2 R3 R4
1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω
Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian
Input Emitor
2 kotak atas dan bawah
5voltdiv
timediv
Output Emitor
2 kotak atas dan bawah
2voltdiv
2 timediv
Gabungan antara Output
dan Input Emitor
Input Colector
05 ms timediv
2 voltdiv
Output Colector
5 voltdiv
2 microks timediv
Gabungan antara Output
dan Input Collector
43 Perhitungan
1 Emitor
Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 88 = 1
2 Colector
Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl
43 Pembahasan
Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common
collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan
penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-
komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat
rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan
serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan
waktu
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif
sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering
dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)
mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada
kestabilan suhu dan bias transistor
Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang
mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input
(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan
tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE
transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai
impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah
Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat
common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common
emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047
μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68
k Ω
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang
input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan
impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai
yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh
dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering
digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih
besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan
penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan
penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan
arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output
yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi
keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan
keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor
tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat
common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan
penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
BAB V
PENUTUP
51 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat
common collector yaitu
1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan
penguatan AC
2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan
impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah
3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan
4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
terlihat bentuk gelombang input dan outputnya
52 Saran
Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan
dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari
komponan yang diperlukan
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
4 Mengubah nilai Rc = 27 KΏ dan RE = 1 KΏ dan RL = 15 KΏ
5 Mengulangi langkah 2 dan 3
b Penguat Common Colector
1 Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini (frekunsi yang digunakan
1KHz)
Gambar 32
2 Mengamati dan menggambar sinyal input dan output
3 Menghitunh besar sinyal output dari hasil pengamatan pada osiloskop
TUGAS PENDAHULUAN
1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut
2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya
3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya
Jawab
1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah
Impedansi masuk basis adalah
Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ
Impedansi masuk penguat adalah
Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ
Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC
penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas
Tegangan masuk mencapai penguat adalah
Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV
2300
Tegangan keluar thevenin adalah
AVin = -178 (74 mV) = -13172 V
Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang
sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar
Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V
136 KΩ
Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097
2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran
ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis
persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam
daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap
perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter
ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat
diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur
kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan
sestabil mungkin
3 Bypass colector adalah prategangan kolektor
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013
Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta
Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung
Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
41 Hasil
Tabel 41 Penguat Common Emitor
C1 C2 C3
1 microF 047 microF 1 microF
R1 R2 R3 R4 R5 R6
10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ
Tabel 42 Penguat Common Collector
C1 C2 R1 R2 R3 R4
1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω
Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian
Input Emitor
2 kotak atas dan bawah
5voltdiv
timediv
Output Emitor
2 kotak atas dan bawah
2voltdiv
2 timediv
Gabungan antara Output
dan Input Emitor
Input Colector
05 ms timediv
2 voltdiv
Output Colector
5 voltdiv
2 microks timediv
Gabungan antara Output
dan Input Collector
43 Perhitungan
1 Emitor
Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 88 = 1
2 Colector
Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl
43 Pembahasan
Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common
collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan
penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-
komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat
rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan
serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan
waktu
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif
sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering
dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)
mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada
kestabilan suhu dan bias transistor
Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang
mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input
(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan
tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE
transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai
impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah
Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat
common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common
emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047
μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68
k Ω
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang
input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan
impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai
yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh
dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering
digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih
besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan
penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan
penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan
arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output
yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi
keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan
keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor
tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat
common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan
penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
BAB V
PENUTUP
51 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat
common collector yaitu
1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan
penguatan AC
2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan
impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah
3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan
4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
terlihat bentuk gelombang input dan outputnya
52 Saran
Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan
dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari
komponan yang diperlukan
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor
TUGAS PENDAHULUAN
1 Hitung penguatan dan tegangan keluaran dari gambar berikut
2 Apa yang dimaksud dengan Swamped Ampliflier dan apa keuntungannnya
3 Apa yang dimaksud dengan bypass capasitor dan apa fungsinya
Jawab
1 Bila = 150 maka tegangan yang keluar adalah
Impedansi masuk basis adalah
Zin (basis) = 150 (180 + 227) = 304 KΩ
Impedansi masuk penguat adalah
Zin = 10 KΩ 22 KΩ 34 KΩ = 17 KΩ
Bati Tegangan tanpa beban dari basis ke kolektor adalah -178 Jadi model AC
penguat tampak seperti yang ditunjukkan gambar diatas
Tegangan masuk mencapai penguat adalah
Vin = 1700 (100 mV) = 74 mV
2300
Tegangan keluar thevenin adalah
AVin = -178 (74 mV) = -13172 V
Tegangan ini adalah tegangan keluar tanpa beban Tegangan keluar Ac yang
sebenarnya muncul pada kolektor dan melintas tahanan beban sebesar
Vout = 10 KΩ (-13172 V) = -097 V
136 KΩ
Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097
2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran
ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis
persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam
daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap
perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter
ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat
diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur
kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan
sestabil mungkin
3 Bypass colector adalah prategangan kolektor
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013
Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta
Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung
Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
41 Hasil
Tabel 41 Penguat Common Emitor
C1 C2 C3
1 microF 047 microF 1 microF
R1 R2 R3 R4 R5 R6
10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ
Tabel 42 Penguat Common Collector
C1 C2 R1 R2 R3 R4
1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω
Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian
Input Emitor
2 kotak atas dan bawah
5voltdiv
timediv
Output Emitor
2 kotak atas dan bawah
2voltdiv
2 timediv
Gabungan antara Output
dan Input Emitor
Input Colector
05 ms timediv
2 voltdiv
Output Colector
5 voltdiv
2 microks timediv
Gabungan antara Output
dan Input Collector
43 Perhitungan
1 Emitor
Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 88 = 1
2 Colector
Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl
43 Pembahasan
Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common
collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan
penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-
komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat
rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan
serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan
waktu
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif
sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering
dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)
mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada
kestabilan suhu dan bias transistor
Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang
mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input
(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan
tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE
transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai
impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah
Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat
common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common
emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047
μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68
k Ω
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang
input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan
impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai
yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh
dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering
digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih
besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan
penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan
penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan
arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output
yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi
keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan
keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor
tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat
common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan
penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
BAB V
PENUTUP
51 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat
common collector yaitu
1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan
penguatan AC
2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan
impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah
3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan
4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
terlihat bentuk gelombang input dan outputnya
52 Saran
Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan
dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari
komponan yang diperlukan
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor
136 KΩ
Ini berarti bahwa puncak tegangan keluar berharga 097
2 Swamped Amplifier adalah tegangan terbenam Disimbolkan dengan rrsquoe Besaran
ini idealnya 25 mV IE Harga rrsquoe yang sebenarnya bergantung pada suhu dan jenis
persambungannya Oleh karena itu rrsquoe sebuah transistor dapat berubah-ubah dalam
daerah yang luasnya 2 1 untuk suhu dan transistor bebeda ndashbeda Seiap
perubahan pada harga rrsquoe akan mengubah bati tegangan dan penguat emiter
ditanahkan Pada beberapa pemakaian perubahan pada bati tegangan dapat
diterima Misalnya pada radio dapat mengimbangi bagi tegangan dengan mengatur
kendali suara tetapi ada beberapa pemakaian yang membutuhkan bati tegangan
sestabil mungkin
3 Bypass colector adalah prategangan kolektor
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013
Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta
Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung
Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
41 Hasil
Tabel 41 Penguat Common Emitor
C1 C2 C3
1 microF 047 microF 1 microF
R1 R2 R3 R4 R5 R6
10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ
Tabel 42 Penguat Common Collector
C1 C2 R1 R2 R3 R4
1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω
Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian
Input Emitor
2 kotak atas dan bawah
5voltdiv
timediv
Output Emitor
2 kotak atas dan bawah
2voltdiv
2 timediv
Gabungan antara Output
dan Input Emitor
Input Colector
05 ms timediv
2 voltdiv
Output Colector
5 voltdiv
2 microks timediv
Gabungan antara Output
dan Input Collector
43 Perhitungan
1 Emitor
Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 88 = 1
2 Colector
Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl
43 Pembahasan
Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common
collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan
penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-
komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat
rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan
serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan
waktu
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif
sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering
dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)
mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada
kestabilan suhu dan bias transistor
Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang
mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input
(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan
tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE
transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai
impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah
Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat
common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common
emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047
μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68
k Ω
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang
input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan
impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai
yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh
dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering
digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih
besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan
penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan
penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan
arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output
yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi
keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan
keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor
tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat
common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan
penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
BAB V
PENUTUP
51 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat
common collector yaitu
1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan
penguatan AC
2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan
impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah
3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan
4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
terlihat bentuk gelombang input dan outputnya
52 Saran
Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan
dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari
komponan yang diperlukan
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor
Anonim1 2010 CE_CC dan FET sebagai PenguathttpCONTOH20MODUL20PRAKTIKUM20220_20Thathit20Dwi20Sasongkohtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim2 2012 Penguat Emiterhttppenguat+emiterhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Anonim3 2013 Pengertian Comon Emiter dan Common Collectorhttpteori-jelaskan-pengertian-common-emitter-common-base-dan-common-collectorhtmdiakses pada 12 Maret 2013
Gunarta Lilik 2011 Penguat Common Emiterhttpskipunairacidpenguatcommonemiter_lilikgunarta_12396pdfdiakses pada 12 Maret 2013
Malvino 2006 Prinsip ndash Prinsip Elektronika Edisi 3 Erlangga Jakarta
Sutrisno 1986 Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya Jilid 1 ITB Bandung
Sriwidodo Thomas 2002 Elektronika Dasar Salemba Teknika Jakarta
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
41 Hasil
Tabel 41 Penguat Common Emitor
C1 C2 C3
1 microF 047 microF 1 microF
R1 R2 R3 R4 R5 R6
10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ
Tabel 42 Penguat Common Collector
C1 C2 R1 R2 R3 R4
1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω
Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian
Input Emitor
2 kotak atas dan bawah
5voltdiv
timediv
Output Emitor
2 kotak atas dan bawah
2voltdiv
2 timediv
Gabungan antara Output
dan Input Emitor
Input Colector
05 ms timediv
2 voltdiv
Output Colector
5 voltdiv
2 microks timediv
Gabungan antara Output
dan Input Collector
43 Perhitungan
1 Emitor
Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 88 = 1
2 Colector
Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl
43 Pembahasan
Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common
collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan
penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-
komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat
rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan
serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan
waktu
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif
sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering
dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)
mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada
kestabilan suhu dan bias transistor
Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang
mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input
(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan
tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE
transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai
impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah
Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat
common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common
emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047
μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68
k Ω
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang
input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan
impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai
yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh
dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering
digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih
besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan
penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan
penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan
arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output
yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi
keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan
keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor
tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat
common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan
penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
BAB V
PENUTUP
51 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat
common collector yaitu
1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan
penguatan AC
2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan
impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah
3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan
4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
terlihat bentuk gelombang input dan outputnya
52 Saran
Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan
dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari
komponan yang diperlukan
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor
41 Hasil
Tabel 41 Penguat Common Emitor
C1 C2 C3
1 microF 047 microF 1 microF
R1 R2 R3 R4 R5 R6
10 Ω 22 Ω 47 Ω 100 Ω 15 KΩ 68 KΩ
Tabel 42 Penguat Common Collector
C1 C2 R1 R2 R3 R4
1 microF 047 microF 15 KΩ 68 K Ω 10 Ω 100 Ω
Bentuk Gelombang Masukkan dan Keluaran pada Rangkaian
Input Emitor
2 kotak atas dan bawah
5voltdiv
timediv
Output Emitor
2 kotak atas dan bawah
2voltdiv
2 timediv
Gabungan antara Output
dan Input Emitor
Input Colector
05 ms timediv
2 voltdiv
Output Colector
5 voltdiv
2 microks timediv
Gabungan antara Output
dan Input Collector
43 Perhitungan
1 Emitor
Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 88 = 1
2 Colector
Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl
43 Pembahasan
Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common
collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan
penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-
komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat
rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan
serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan
waktu
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif
sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering
dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)
mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada
kestabilan suhu dan bias transistor
Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang
mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input
(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan
tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE
transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai
impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah
Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat
common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common
emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047
μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68
k Ω
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang
input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan
impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai
yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh
dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering
digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih
besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan
penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan
penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan
arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output
yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi
keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan
keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor
tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat
common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan
penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
BAB V
PENUTUP
51 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat
common collector yaitu
1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan
penguatan AC
2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan
impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah
3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan
4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
terlihat bentuk gelombang input dan outputnya
52 Saran
Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan
dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari
komponan yang diperlukan
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor
Input Colector
05 ms timediv
2 voltdiv
Output Colector
5 voltdiv
2 microks timediv
Gabungan antara Output
dan Input Collector
43 Perhitungan
1 Emitor
Vout = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 88 = 1
2 Colector
Vout = 01 kotak x 5 voltdiv = 05 volt
Vin = = 4 kotak x 2 voltdiv = 8 volt
Av = VoutVin = 05 8 = 00625 votl
43 Pembahasan
Praktikum berjudul penguat common emitor dan penguat common
collector ini bertujuan menganalisis rangkaian penguat common emitor dan
penguat common collector serta menentukan besar penguatannya Komponen-
komponen yang digunakan adalah breadboard sebagai tempat membuat
rangkaian resistor sebagai hambatan power supply sebagai sumber tegangan
serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan
waktu
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif
sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering
dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)
mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada
kestabilan suhu dan bias transistor
Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang
mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input
(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan
tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE
transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai
impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah
Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat
common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common
emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047
μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68
k Ω
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang
input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan
impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai
yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh
dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering
digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih
besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan
penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan
penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan
arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output
yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi
keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan
keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor
tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat
common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan
penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
BAB V
PENUTUP
51 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat
common collector yaitu
1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan
penguatan AC
2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan
impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah
3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan
4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
terlihat bentuk gelombang input dan outputnya
52 Saran
Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan
dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari
komponan yang diperlukan
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor
serta osiloskop untuk mengamati bentuk gelombang pengukur frekuensi dan
waktu
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif
sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering
dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio)
mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada
kestabilan suhu dan bias transistor
Sedangkan penguat Common Collector adalah penguat arus yang
mempunyai karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input
(jadi tidak membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan
tegangan sama dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE
transistor cocok dipakai untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai
impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang rendah
Percobaan pada praktikum ini adalah membuat rangkaian penguat
common emitor dan penguat common collector Pada rangkaian common
emitor kami menggunakan kapasitor sebanyak 3 buah yang bernilai 1μf 047
μf dan 1μf Serta 5 buah resistor yaitu 10Ω 22Ω 47Ω 100Ω 15k Ω 68
k Ω
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang
input dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah juga kecil Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan
impedansi keluaran yang apabila arus masukan dan keluaran mempunyai nilai
yang hampir sama kapasitor stray dari transistor sangat berpengaruh
dibandingkan pada penguat common collector Penguat common basis sering
digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan penguatan tegangan lebih
besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
Sedangkan untuk common collector yang juga dikenal dengan
penguat dengan basis ditanahkan dan penguat ini dapat menghasilkan
penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan
arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output
yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi
keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan
keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor
tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat
common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan
penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
BAB V
PENUTUP
51 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat
common collector yaitu
1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan
penguatan AC
2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan
impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah
3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan
4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
terlihat bentuk gelombang input dan outputnya
52 Saran
Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan
dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari
komponan yang diperlukan
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor
penguatan tegangan antara sinyal masukan dan keluaran tetapi tidak penguatan
arus dari perbandingan dengan percobaan sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output
yang rendah Karakteristiknya adalah impedansi masukan kecil dan impedansi
keluaran seperti pada penguat Common Emitter yang apabila arus masukan dan
keluaran mempunyai nilai yang hampir sama kapasitor stray dari transistor
tidak terlalu berpengaruh dibandingkan pada penguat common emiter Penguat
common basis sering digunakan pada frekuensi tinggi yang menghasilkan
penguatan tegangan lebih besar daripada rangkaian dengan 1 transistor lainnya
BAB V
PENUTUP
51 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat
common collector yaitu
1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan
penguatan AC
2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan
impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah
3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan
4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
terlihat bentuk gelombang input dan outputnya
52 Saran
Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan
dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari
komponan yang diperlukan
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor
BAB V
PENUTUP
51 Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan penguat common emitor dan penguat
common collector yaitu
1 Penguat common emiter berfungsi untuk menstabilkan titik operasi DC dan
penguatan AC
2 Penguat common collector berfungsi untuk mencocokkan sumber tegangan
impedansi tinggi ke beban yang impedansinya rendah
3 Pada common emiter hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
bentuk gelombang input dan outputnya terlihat perbedaan
4 Pada common collector hasil perbandingan dari data dengan hasil percobaan
terlihat bentuk gelombang input dan outputnya
52 Saran
Alat dan bahan yang hendak digunakan seharusnya dipersiapkan
dengan baik terlebih dahulu agar tak memerlukan waktu banyak untuk mencari
komponan yang diperlukan
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor
TUGAS AKHIR
1 Pada percobaan penguat common emitor apa efek dari pengubahan RC dan RE
Jawab
Karena dalam praktikum yang dilakukan tidak mengamati pengubahan pada
RC dan RE maka tidak dapat diambil kesimpulan dari pengubahan ini
2 Hitung penguatan serta tegangan keluaran dengan hitungan tangan bandingkan
hasilnya dengan pengamatan pada osiloskop ( kedua penguat)
Jawab
3 Jelaskan perbedaan penguat common emitor dan common collector Bandingkan
dari data yang diperoleh pada percobaan
Jawab
Penguat Common Emitor adalah penguat tegangan yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal
input sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif sehingga
sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya sering dipakai pada
penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio) mempunyai stabilitas
penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias
transistor
Penguat Common Collector adalah penguat arus yang mempunyai
karakteristik sebagai sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input (jadi tidak
membalik fasa seperti Common Emitor) mempunyai penguatan tegangan sama
dengan 1 mempunyai penguatan arus samadengan HFE transistor cocok dipakai
untuk penguat penyangga (buffer) karena mempunyai impedansi input tinggi dan
mempunyai impedansi output yang rendah
Jika dibandingkan dengan percobaan untuk penguat common emitor
digunakan frekuensi tinggi yaitu 1 KHz sehingga untuk bentuk gelombang input
dan outputnya terlihat perbedaan yang tidak berarti atau hampir tidak ada
perbedaan karena seharusnya common emitter dipakai pada penguat frekuensi
rendah Sedangkan untuk common collector sesuai dengan literatur yang ada
yaitu mempunyai impedansi input tinggi dan mempunyai impedansi output yang
rendah
4 Simulasikan kedua percobaan diatas dengan EWB bandingkan hasilnya
Jawab
Penguat Common Emittor
Penguat Common Colletor