Upload
vandien
View
254
Download
14
Embed Size (px)
Citation preview
Oleh
Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Pada Acara Forum Komunikasi Statistik Pertanian, Pudatin-Kementan
Solo, 6-8 April 2016 di Hotel Aston
I.
PENGUMPULAN DATA SP
TANAMAN PANGAN
(BULANAN)
2
FREKUENSI PENGUMPULAN DAN PELAPORAN DATA LUAS TANAM/PANEN
• Data laporan mingguan dimulai tahun 2015 sejalan dengan dimulainya Program UPSUS PJK
• Laporan harian dimulai tahun 2016 melalui SMS Center Pusdatin Kementan
No Frekuensi Petugas Fasilitas Komoditas Keterangan
1. Bulanan Mantri Tani/KCD/PPLForm SP-Padi dan Palawija
Bulanan
7 Komoditas Utama TP
(Padi, Jagung, Kedelai, Kc
Tanah, Kc Hijau, Ubi Kayu,
Ubi Jalar)
Penyusunan
Angka Produksi
Tanaman Pangan
2. MingguanMantri Tani/
KCD/PPL/Babinsa/LOForm LT dan LP Mingguan Padi, Jagung, Kedelai
Early Warning
System dan
Bahan Kebijakan
3. HarianMantri Tani/
KCD/PPL/Penjab Kab
SMS Center Harian Pusdatin
(Oleh Pj UPSUS Kab dan Prov)Padi
Early Warning
System
ALUR PELAPORAN DATA SP TANAMAN PANGAN (REGULER DAN
PERCEPATAN/PPD)
• Data berasal dari Mantri Tani/KCD/PPL .
• Data dari Kabupaten/Kota dikirimkan ke Provinsi
• Pengolahan data SP dilakukan di BPS Kabupaten/Kota, selanjutnya disampaikan ke BPS Provinsi.
• Estimasi isian dokumen SP yang tidak lengkap dilakukan oleh BPS.
• Revisi data SP dilakukan sejak level kecamatan, didukung dengan bukti-bukti konkrit yang bisa dipercaya dan logis.
(Untuk data PPD data dari Mantri Tani langsung ke KSK/tanpa melalui Dinas Pertanian Kab/Kota)
JADWAL PELAPORAN REKAPITULASI DAFTAR PERTANIAN (SP)
Frekuensi
Pengumpulan
ke provinsi ke pusat *) ke provinsi ke pusat *)
Rekap SP-PADI Tanggal 10 setelah Tanggal 20 setelah Tanggal 15 setelah Tanggal 20 setelah
Bulanan Rekap SP-PALAWIJA bulan bersangkutan bulan bersangkutan bulan bersangkutan bulan bersangkutan
berakhir berakhir berakhir berakhir
Rekap SP-LAHAN
Tahunan Rekap SP-ALSINTAN TP Tanggal 10 Januari Tanggal 20 Januari Tanggal 15 Januari Tanggal 20 Januari
dan
Rekap SP-BENIH TP
Keterangan: *) Khusus Rekap Daftar SP-PADI, SP-PALAWIJA dan SP-LAHAN tidak dikirim ke BPS RI
karena pengolahan sudah dilakukan di BPS daerah.
Jawa Luar Jawa
(paling lambat) (paling lambat)Jenis Daftar
REVISI BUKU PEDOMAN PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA SP TANAMAN PANGAN 2015
• Perbaikan buku pedoman mengikuti perubahan kuesioner: konsep dan definisi serta cakupan informasi yang dikumpulkan.
• Saran dan masukan untuk perbaikan dihimpun melalui forum diskusi yang melibatkan BPS dan Kementan.
• Buku pedoman 2015 digunakan dalam pengumpulan data SP tanaman pangan tahun 2016.
• Perlu dilakukan pelatihan/refreshing untuk mensosialisasikan perubahan kuesioner dan buku pedoman serta meningkatkan pemahaman petugas pengumpul data, khususnya terkait konsep dan definisi pada pedoman 2015.
PERUBAHAN PEDOMAN PENGUMPULAN DATA SP TANAMAN PANGAN 2015
• Perubahan mencakup semua kuesioner yang digunakan dalam kegiatan SP dan Survei Ubinan.
• Masukan dan saran perbaikan dihimpun melalui forum diskusi yang melibatkan BPS dan Kementan sebagai pengguna data utama.
• Perubahan tersebut dibahas melalui forum diskusi antara BPS dan Kementan (Ditjen TP, Ditjen PSP, Pusdatin).
• Perubahan kuesioner mengakomodir kebutuhan informasi terkait program UPSUS PJK.
• Kuesioner baru digunakan dalam pengumpulan dan pengolahan data SP tanaman pangan tahun 2016.
• Perubahan tersebut telah diterbitkan dalam buku Pedoman Pengumpulan dan Buku Pedoman Pengolahan Data SP TP Tahun 2015 dan telah diedarkan ke daerah (Dinas dan BPS Prov dan Kab/Kota) pada akhir tahun 2015.
CONTOH PERUBAHAN FORM ISIAN SP PADI Tahun 2016 (Buku Pedoman 2015)
Perubahan
Pedoman Sebelumnya
Pedoman 2016
Informasi luas tanaman dikelompokkan menurut SLPTT dan Non-SLPTT.
Varietas padi dikelompokkan menurut hibrida, unggul, dan lokal
Tidak ada informasi mengenai luas tanaman program RJIT
Isian dalam hektar, bilangan bulat
Informasi luasan menurut: Bantuan Pemerintah dan Non Bantuan Pemerintah
Varietas padi: hibrida dan inbrida
Tambahan rincian untuk mengumpulkan informasi luasan yang merupakan hasil program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT)
Isian dalam hektar, desimal satu angka di belakang koma.
DEFENISI KEGIATAN BANTUAN PEMERINTAH DAN NON BANTUAN PEMERINTAH
A. Bantuan Pemerintah
Yang dimaksud ArealTanam/Panen Bantuan Pemerintah pada Buku Pedoman
Pengumpulan data SP Tanaman Pangan Tahun 2015
• Bantuan Pemerintah adalah: mencakup kegiatan fasilitasi dari dana APBN
Kementan dan APBD Provinsi/Kabupaten/Kota yang ada di tiap wilayah
desa/kecamatan
• Fasilitasi bantuan pemerintah dana APBN Kementan Tahun 2016 antara lain:
1. Peningkatan produktivitas padi (jarwo), jagung, kedelai
2. Perluasan Areal Tanam (PAT) pada lahan baru dan peningkatan IP pada
lahan eksisting (dengan fasilitasi bantuan benih, alat tanam dan alsin)
3. Perbaikan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT)
4. Cetak sawah baru
• Fasilitasi bantuan pemerintah dana APBD Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2016
sesuai dengan kegiatan masing-masing daerah
B. Non Bantuan Pemerintah
Adalah luas tanam/panen di lokasi yang tidak mendapat fasilitasi pemerintah baik
APBN maupun APBD atau pertanaman reguler/swadaya petani termasuk petani yang
memperoleh subsidi pupuk dan benih.
ABSENSI PEMASUKAN DOKUMEN SP PADI TAHUN 2015
Jan'15 Feb'15 Maret'15 April'15 Mei'15 Juni'15 Juli'15 Ags'15 Sep'15 Okt'15 Nov'15 Des'15
25 Feb'15 25 Mart'15 25 Apr'15 25 Mei'15 25 Juni'15 25 Juli'15 25 Agt'15 25 Sept'15 25 Okt'15 25 Nov'15 25 Des'2015 25 Jan'2016
ACEH 289 96,54 96,54 98,27 98,27 93,43 91,70 99,31 100 98,96 99,65 100 97,92
SUMATERA UTARA 440 89,32 96,59 97,05 100 96,36 99,77 100 100 99,55 96,14 100 100
SUMATERA BARAT 179 94,41 100 100 100 100 100 94,41 100 100 100 100 100
JAMBI 136 94,20 95,68 99,26 82,35 100 97,79 100 100 100 100 100 97,06
SUMATERA SELATAN 231 81,82 97,40 93,94 100 97,40 100 97,84 100 100 100 100 100
LAMPUNG 225 74,22 91,11 96,44 100 97,78 98,67 92,44 95,11 96,00 98,22 100 100
JAWA BARAT 626 100 99,84 99,36 100 99,04 100 99,52 100 100 100 100 100
JAWA TENGAH 573 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
DI YOGYAKARTA 78 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
JAWA TIMUR 664 95,33 99,85 99,70 100 100 100 100 100 100 100 100 100
BANTEN 155 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
BALI 57 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
NUSA TENGGARA BARAT 116 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
KALIMANTAN BARAT 174 100 100 100 100 100 100 97,13 100 100 100 100 100
KALIMANTAN SELATAN 152 100 100 100 100 91,45 98,68 100 100 100 100 100 100
SULAWESI TENGAH 172 84,88 94,77 100 100 95,93 97,09 93,02 98,84 100 93,6 100 100
SULAWESI SELATAN 306 76,38 97,39 97,39 98,69 98,69 99,02 100 100 98,37 98,69 100 100
RIAU 163 97,56 96,39 97,59 98,16 98,16 98,78 98,16 98,16 98,16 98,16 99,39 98,16
BENGKULU 127 100 100 99,21 100 99,21 100 100 100 99,21 99,21 100 100
KEP. BANGKA BELITUNG 47 14,89 10,64 23,40 89,36 40,43 53,19 23,40 97,87 55,32 55,32 100 85,11
KEPULAUAN RIAU 66 89,39 100 28,79 42,42 16,67 92,42 92,42 15,15 33,33 65,15 77,27 19,70
DKI JAKARTA 44 0,00 100 100 97,73 100,00 97,73 97,73 100 100 97,73 100 97,73
NUSA TENGGARA TIMUR 306 41,83 47,06 28,43 100 48,69 72,22 40,85 51,96 56,54 91,18 91,83 57,84
KALIMANTAN TENGAH 136 85,29 98,53 100 100 100 97,79 100 100 97,79 63,24 100 100
KALIMANTAN TIMUR 103 78,64 77,67 86,41 66,99 75,73 83,50 30,10 62,14 66,99 77,67 100 95,15
KALIMANTAN UTARA 50 50,00 50,00 77,78 50,00 42,00 50,00 32,00 42,00 64,00 10,00 68,00 66,00
SULAWESI UTARA 167 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
SULAWESI TENGGARA 209 64,76 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
GORONTALO 77 100 100 100 100 96,10 100 100 100 100 100 100 100
SULAWESI BARAT 69 65,22 71,01 78,87 100 68,57 70,00 91,43 98,55 81,16 89,86 92,75 66,67
MALUKU 113 19,47 20,35 61,06 62,83 17,70 0,00 32,74 46,02 26,55 37,17 79,65 55,75
MALUKU UTARA 115 15,65 29,57 0,00 99,13 15,65 20,00 60,00 46,09 0,00 2,61 92,17 81,74
PAPUA BARAT 175 4,57 3,43 0,57 0,00 4,00 0,00 0,00 64,57 14,29 12,57 29,14 28,57
PAPUA 443 70,88 3,61 39,73 100 100 11,29 26,19 76,98 23,25 35,67 100 99,77
JUMLAH 6.983 82,45 83,93 85,66 94,89 89,16 85,76 85,45 91,75 86,01 87,70 96,88 93,63
Persentase Pemasukan Dokumen Percepatan Data Tanaman Pangan Tahun 2015 (%)
ProvinsiJumlah
Kecamatan
Sumber : BPS
Ii.
PENGUMPULAN DATA UPSUS PJK
(MINGGUAN)
11
SISTEM PELAPORAN DATA UPSUS PJK
2. Disajikan Sistematis
Pengolahan, analisis &
penyajian data terstruktur
dan bisa mencerminkan
masalah-solusi di lapangan
1. Realtime dan ontime
Berjenjang: data dari
kecamatan ke kab/kota ke
provinsi ke pusat
MINGGUAN
3. PengambilanKeputusan
Keputusan: cepat, solusi
lapangan, dipantau progres
solusinya
Sistem
Pelaporan
Upsus
PERIODE PENGUMPULAN DAN PELAPORAN DATA LUAS TANAM/PANEN UPSUS PJK
Pengumpulan Tk
Kecamatan
Pelaporan Kec ke
Kabupaten/Kota
(Form 1.a)
Pelaporan Kab/Kota
ke Provinsi
(Form 1.b)
Pelaporan Provinsi
ke Pusat
(Form 1.c)I 1 - 7 8 10 12
II 8 - 15 16 18 20
III 16 - 23 24 26 28
IV 24 - 30/31 1 3 5
Minggu
Periode/Tanggal
ALUR DAN JADWAL PELAPORAN DATA LUAS TANAM DAN LUAS PANEN MINGGUAN
PADI, JAGUNG DAN KEDELAI
Rekapitulasi Form 1.c. Paling lambat tanggal 14, 22,
30 bulan berjalan dan tgl 7 bulan berikutnya
Kirim Form 1.c. Setiap tgl 12, 20, 28 bulan
berjalan dan tgl 5 bulan berikutnya
Kirim Form 1.b. Setiap tgl 10, 18, 26 bulan
berjalan dan tgl 3 bulan berikutnya
Kirim Form 1.a. Setiap tgl 8, 16, 24 bulan berjalan dan tgl 1 bulan
berikutnya
Sekretariat UPSUS DITJEN TP
DINAS PERTANIAN PROVINSI
DINAS PERTANIAN KABUPATEN/KOTA
KECAMATAN KCD/Mantri Tani/PPL
Pertemuan Pengelola Data Kabupaten di Provinsi (1 kali
per bulan) Setiap tgl 6-10
Pertemuan Mantri Tani di Kabupaten (2 kali per bulan)
Setiap tgl 1-4 dan 15-18
BPS Provinsi
BPS Kab/Kota
DESA 1….n DESA 1….n DESA 1...n
Pengumpulan Data
Setiap tgl. 1-7, 8-15, 16-23,
24-30/31 bulan berjalan
LO PROVINSI
PERTEMUAN SINKRONISASI DATA DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA (1)
• Pertemuan dilaksanakan sebulan 2 kali (setiap antara tanggal 1-4 dan antara tanggal 15-18), di kantor Dinas Pertanian Kabupaten/Kota
• Peserta terdiri dari: 1) Mantri Tani seluruh kecamatan, 2) pengelola data TP Diperta Kab/Kota, 3) petugas yang membidangi data tanaman pangan BPS Kabupaten/Kota, 4) Undangan instansi terkait
• Materi pertemuan antara tanggal 1-4 meliputi: a) Sinkronisasi data mingguan tingkat kecamatan breakdown desa M I Bln berjalan, b) Sinkronisasi data UPSUS komulatif M I-IV Bln yg lalu thd angka SP bulan yg lalu, c) Menyusun RKSP, d) Menyusun justifikasi faktor-faktor penyebab penurunan/peningkatan data luas tanam/panen.
PERTEMUAN SINKRONISASI DATA DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA (2)
• Materi pertemuan antara tanggal 15-18 meliputi: a) validasi/koreksi data, b) Sinkronisasi data mingguan tingkat kec breakdown desa Minggu I &II, c) Sinkronisasi data target dan realisasi kegiatan APBN pendukug (RJIT, Optimasi Lahan, JARWO, Bantuan Alsin), d) Sinkronisasi data target dan realisasi kegiatan fasilitasi APBD.
• Hasil setiap pertemuan harus dibuat notulen rapat dengan lampiran absensi peserta.
PERTEMUAN SINKRONISASI DATA PETUGAS PENGELOLA DATA KAB/KOTA DI PROVINSI
1. Dilaksanakan sebulan sekali antara tanggal 6-10 di kantor Dinas Pertanian Provinsi / di tempat pertemuan lainnya.
2. Peserta : Petugas pengelola data Diperta Kab/Kota & Prov, Petugas pengelola data BPS Prov, Kabid Produksi TP Diperta Prov, Sekdis Diperta Prov, Kabid PSP Provinsi, dan perwakilan dari Kodam/Korem, Bakorluh dll.
3. Materi :Sinkronisasi data kab/kota rincian Kec. Minggu I bulan berjalan, minggu ke IV sebelumnya dan, Sinkronisasi data komulatif minggu ke I-IV bulan sebelumnya terhadap angka SP bulan sebelumnya, Menyusun RPSP, Menyusun justifikasi faktor-faktor penyebab penurunan/peningkatan data luas tanam/panen.
4. Hasil setiap pertemuan harus dituangkan dalam notulen
18
PROVINSI KAB/KOTA KECAMATAN
• Pengumpulan data
mingguan
• Koordinasi mantri
tani,KSK,pengelola
data kec dll
• Fokus pada data
realtime, ontime,
konsistensi antar
waktu & obyektif;
justifikasi
• Update lokasi &
luasan kegiatan
pemerintah
• Bawa Isi form 1a
(data kecamatan
per desa/
kelurahan)
• Rapat di kab/kota
2x/bulan
• Dipimpin Kadistan kab/
mewakili, hadir: BPS
kab/kota, SKPD terkait,
mantri tani, pengelola
data kec dll
• Agenda: data LT, LP, data
dukung; masalah;
sinkronisasi dan validasi
data; pd awal bulan
menyusun Rekap
Kabupaten Statistik
Tanaman Pangan (RKSP)
• fokus pada akurasi,
konsistensi
pengumpulan antar
waktu dan obyektivitas
data; justifikasi
• Bawa form 1a dan
direkap ke form 1b
• Rapat di provinsi 2x/bulan
• Dipimpin Kadistan prop/
mewakili, hadir: BPS prop;
SKPD kab/kota, SKPD prop
terkait, dll
• Agenda: data LT, LP, data
dukung; masalah;
sinkronisasi dan validasi
data; menyusun Rekap
Provinsi Statistik Tanaman
Pangan (RPSP)
• Fokus: akurasi, konsistensi
pengumpulan antar waktu
dan obyektivitas data;
justifikasi
• Bawa form 1b dan direkap
ke form 1c
SINKRONISASI DATA UPSUS PJK SECARA BERJENJANG
FORM LAPORAN LUAS TANAM/PANEN MINGGUAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI
TINGKAT KECAMATAN
Luas Tanam/Luas Panen*) Padi/Jagung/Kedelai*) Minggu .... Bulan ..... Tahun .......
Provinsi : ........................
Kabupaten/Kota : ........................
Kecamatan : .....................
Nama Mantri Tani : .......................
No HP : .......................
(Ha)
I II III IV Jumlah
Jumlah
Minggu ke **)Bulan LaluNo Desa
Keterangan:
*) Coret yang tidak perlu
**) Diisi data luas tanam/panen pada minggu yang bersangkutan (bukan akumulasi), akumulasi diisi pada kolom jumlah
FORM LAPORAN LUAS TANAM/PANEN MINGGUAN PADI, JAGUNG DAN KEDELAI
TINGKAT KABUPATEN
Luas Tanam/Luas Panen*) Padi/Jagung/Kedelai*) Minggu .... Bulan ..... Tahun .......
Provinsi : ..................
Kabupaten/Kota : ..................
Nama Petugas Pengelola Data : .................
No HP : ................. (Ha)
I II III IV Jumlah
Jumlah
No Kecamatan Bulan LaluMinggu ke **)
Keterangan:
*) Coret yang tidak perlu
**) Diisi data luas tanam/panen pada minggu yang bersangkutan (bukan akumulasi), akumulasi diisi pada kolom jumlah
FORM LAPORAN LUAS TANAM/PANEN MINGGUAN
PADI, JAGUNG DAN KEDELAI TINGKAT PROVINSI
Luas Tanam/Luas Panen*) Padi/Jagung/Kedelai*) Minggu .... Bulan ..... Tahun .......
Provinsi : ..................
Nama Petugas Pengelola Data : .................
No HP : .................
(Ha)
I II III IV Jumlah
Jumlah
No Kabupaten Bulan LaluMinggu ke
Keterangan:
*) Coret yang tidak perlu
**) Diisi data luas tanam/panen pada minggu yang bersangkutan (bukan akumulasi), akumulasi diisi pada kolom jumlah
Beberapa Faktor Penyebab Belum Sinkronnya
Data UPSUS dan Data SP
1. Data SP pada laporan periode bulan yang bersangkutan belum lengkap dari seluruh kecamatan (kisaran laporan SP yang masuk antara 80-85%)
2. Kekeliruan input data oleh petugas yang menangani data SP Dinas Pertanian Kabupaten/Kota
3. Pemahaman yang keliru yang beranggapan luas tanam pada satu MT tidak bisa melebihi luas baku lahan. Padahal bisa saja luas tanam melebihi luas baku lahan, karena terjadi peningkatan IP dan pemanfaatan lahan non pertanian (kehutanan, perkebunan)
4. Konversi galengan lahan sawah di provinsi dan kabupaten/kota perlu dikaji lebih lanjut dengan memperhatikan: luas petakan dan jumlah/panjang galengan, topografi/kemiringan lahan, dan budaya petani dalam memanfaatkan galengan
5. Koordinasi dan sinkronisasi antara petugas Dinas Pertanian dan BPS pada masing-masing level, terutama di lapangan/kecamatan (antara Mantri Tani/KCD/petugas pengumpul data dengan petugas Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)/petugas Mitra KSK masih belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan
6. Beban pekerjaan Mantri Tani/KCD banyak, dan tupoksinya bukan hanya mengumpulkan data tetapi menangani urusan pemerintahan dan program kegiatan selaku wakil Dinas Pertanian Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya (kecamatan dan beberapa kecamatan), serta tidak semua kabupaten memiliki perangkat KCD, melainkan ditugaskan ke koordinator penyuluh dan PPL yang secara birokrasi berada di bawah Bapeluh, serta bagi yang ada petugas KCD tidak memilik staf dan tidak memiliki kantor serta terbatasnya sarana dan prasarana.
IIi.
PELAPORAN DATA LUAS TAMBAH
TANAM PADI HARIAN
23
UPAYA PERCEPATAN PELAPORAN LUAS TAMBAH TANAM PADI HARIAN
1. Keputusan Menteri Pertanian No 130/Kpts/OT.050/2/2016 Tentang Perubahan
Ke Empat Atas Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1243/Kpts/OT/160/12/2014
Tentang Kelompok Kerja upaya khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan
Kedelai Melalui Program Perbaikan Jaringan Irigasi dan Sarana Pendukung
2. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan No 2/HK.310/C/1/2016 Tentang
Tim Pendukung Kelompok Kerja Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi,
Jagung dan Kedelai Melalui Program Perbaikan Jaringan Irigasi dan Sarana
Pendukung lingkup Ditjen Tanaman Pangan
3. Pendampingan yang dilakukan Petugas Pertanian, Babinsa, Mahasiswa,
khususnya dalam pengumpulan data lapangan
4. Rakor UPSUS yang melibatkan jajaran Kementerian Pertanian, TNI-AD,
Kementerian PUPR, Bulog dan instansi terkait lainnya di Tingkat Nasional, dan
Provinsi maupun Kabupaten
ALUR PENGUMPULAN DATA UPSUS
SMS CENTER
BPS PROVINSI
PPL MANTRI
TANI/KCD
KELOMPOK TANI
LAPANGAN KEPALA
DESA
Eye Estimate
Data SP
Sinkronisasi
Pembinaan dan Penyuluhan
BPS KABUPATEN
1. Data SP
2. Data Upsus
Sinkronisasi
Data Ltt Harian Kec dan Kab
1. Data RKSP
2. Data Upsus
ALUR PELAPORAN DATA LUAS TAMBAH TANAM HARIAN PADI
3. Data Ltt Harian Kecamatan
3. Data Ltt Harian Kabupaten
Data Ltt Harian Provinsi
DITJEN TANAMAN PANGAN BPS RI
2. Data Upsus 1. Data RPSP
Sinkronisasi
Penjab UPSUS
Kab
Diperta Kab
Penjab UPSUS
Provinsi
Diperta Provinsi
SMS LTT Padi Harian Pokja UPSUS melalui SMS Center ke HP 0822 1010 3331 atau 0822 1010 3332
Format LTT Kabupaten:
LTTKab kdkab angkaLTT
Contoh1:
Kab Langkat (kode 1213) Tanggal 4
Januari 2015 LTT Padi 1.000 ha
di tulis SMS:
LTTkab 1213 1000
Format LTT kecamatan:
LTTKec kdkec angkaLTT
Contoh2:
Kab Langkat (kode 1213) Kec Stabat
(kode 1213070), Tanggal 4 Januari
2015 LTT Padi 200 ha
di tulis SMS:
LTTkec 1213070 200
Format LTT provinsi:
LTTProv kdprov angkaLTT
Contoh3:
Prov Sumut (kode 12), Tanggal 4 Januari 2015 LTT Padi 12000 ha
di tulis SMS:
LTTprov 12 12000
FORMAT PENGIRIMAN DATA VIA SMS
26
MASALAH PENGUMPULAN DATA PADI LTT HARIAN
1. Belum adanya sistem pengumpulan data yang baku (masing-masing Penjab Provinsi dengan cara sendiri) 2. Terbatasnya kapasitas petugas lapang
3. Tidak tersedianya insentif khusus bagi petugas lapang dalam mengumpulkan LTT harian
4. Kurangnya koordinasi/keterlibatan petugas lapang selain mantri tani dalam mengumpulkan data harian
5. Keterbatas akses personil dalam melaporkan ke sms center (padahal data yang dilaporkan setiap kecamatan setiap hari)
PERBEDAAN LUAS TANAM PADI MT 2015/2016 (PERIODE OKT’15-FEB’16)
ANTARA DATA SP, UPSUS/LO DITJEN TP DAN HARIAN SMS CENTER ACEH
Keterangan :
LT posisi pada pertengahan b +1
No FrekuensiOktober
2015
November
'2015
Desember
2015
Januari
2016
Februari
2016
Maret
2016
Jumlah
MT '15/'16
1. Bulanan (SP) 8.936 38.263 113.206 69.603 16.261 - 246.269
2. Mingguan (UPSUS) 11.439 28.330 109.288 64.638 15.561 12.264 241.520
3. Harian LTT - - - 73.165 16.149 12.260 -
Selisih 2 Thd 1
Ha 2.503 (9.933) (3.918) (4.965) (700) - (4.749)
% 28,01 (25,96) (3,46) (7,13) (4,30) - (1,93)
Selisih 3 Thd 2
Ha - - - 8.527 588 (4,00) -
% - - - 13,19 3,78 (0,03) -
Selisih 3 Thd 1
Ha - - - 3.562 (112) - -
% - - - 5,12 (0,69) - -
PERBEDAAN DATA LUAS TANAM PADI MT 2015/2016 (PERIODE OKT’15-FEB’16)
NASIONAL
No Sumber DataOktober
2015
November
'2015
Desember
2015
Januari
2016
Februari
2016
Jumlah
Okt'15-Feb'16
1. SP (PPD Pusdatin/BPS) 486.854 1.021.051 2.538.062 2.077.238 990.192 7.113.397
2. UPSUS/LO Ditjen TP 480.672 990.001 2.395.579 2.410.756 1.061.011 7.338.019
3. Selisih 2 Thd 1 - - -
Ha (6.182) (31.050) (142.483) 333.518 70.819 224.622
% (1,27) (3,04) (5,61) 16,06 7,15 3,16
TITIK KRITIS PENGUMPULAN/PELAPORAN LTT PADI HARIAN
1. Kejenuhan dalam melakukan pengumpulan data di tingkat kecamatan
2. Potensi kesalahan mengumpulkan dan melaporkan oleh : Penjab UPSUS karena jumlah kecamatan yang diliput sangat banyak, sedangkan akses pelaporan ke sms center hanya dapat dilakukan oleh Penjab UPSUS
3. Potensi kesalahan mengumpulkan dan melaporkan oleh Mantri Tani/KCD karena tambahan beban kerja
4. Rendahnya motivasi Mantri Tani/KCD
5. Keengganan petugas Diperta Kabupaten untuk terlibat dalam pengumpulan/pelaporan data LTT Padi Harian
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA
31
PENYEDIAAN HONOR MANTRI TANI/KCD/ PETUGAS PENGUMPUL DATA KECAMATAN
• Petugas yang mendapat honor adalah Mantri Tani/KCD/Petugas Pengumpul Data Kecamatan dan pengelola data di Kab/Kota yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/ Kota
• Pemberian honor merujuk pada PMK Nomor 72/PMK.02/2013 tentang Standar Biaya, prinsip pembayaran honor adalah untuk melaksanakan tugas tambahan di luar tugas rutin.
• Honor yang disediakan dialokasikan setiap bulan selama 6 bulan, mulai Juli 2015
Pokja Upsus
Provinsi
Penanggung Jawab
Kabupaten
Penanggung Jawab
Kecamatan
Melaporkan SMS Provinsi
Berhak login ke
monevsms.pertanian.go.id
Melaporkan SMS Kabupaten
Berhak login ke
monevsms.pertanian.go.id
Melaporkan SMS Kecamatan
*Jika namanya terdapat dalam SK
33