17
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KM 98 TAHUN 2020 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PROJECT MANAGEMENT UNIT UNTUK KEGIATAN PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN TERINTEGRASI DI WILAYAH JAKARTA, BOGOR, DEPOK, DAN BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa target Commercial Operation Date penyelenggaraan Kereta Api Ringan /Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi sesuai dengan Master Schedule pada bulan Desember 2021 dan apabila mengalami keterlambatan akan menimbulkan resiko bertambahnya beban fiskal pembayaran subsidi Kereta Api Ringan/Light Rail Transit pada saat beroperasi dan meningkatnya eksposur resiko Jaminan Pemerintah; b. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang Pembentukan Tim Project Management Unit untuk kegiatan percepatan penyelenggaraan Kereta Api Ringan terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_98_TAHUN...Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_98_TAHUN...Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KM 98 TAHUN 2020

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PROJECT MANAGEMENT UNIT UNTUK KEGIATAN

PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API RINGAN TERINTEGRASI

DI WILAYAH JAKARTA, BOGOR, DEPOK, DAN BEKASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa target Commercial Operation Date

penyelenggaraan Kereta Api Ringan / Light Rail Transit

terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi

sesuai dengan Master Schedule pada bulan Desember

2021 dan apabila mengalami keterlambatan akan

menimbulkan resiko bertambahnya beban fiskal

pembayaran subsidi Kereta Api Ringan/Light Rail Transit

pada saat beroperasi dan meningkatnya eksposur resiko

Jaminan Pemerintah;

b. berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri

Perhubungan tentang Pembentukan Tim Project Management Unit untuk kegiatan percepatan

penyelenggaraan Kereta Api Ringan terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang

Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

Page 2: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_98_TAHUN...Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok

- 2 -

Memperhatikan :

Menetapkan

PERTAMA

2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang

Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

3. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang

Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);

4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun

2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2018 Nomor 1756);

1. Risalah Rapat Pembahasan Ruang Lingkup,

Perpanjangan Waktu Pelaksanaan Serta Penambahan

Biaya Pekerjaan Jasa Konsultansi Supervisi

Pembangunan Kereta Api Ringanfligh t Rail Transit (LRT)

Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan

Bekasi tanggal September 2019;

2. Surat Pelaksana Tugas Direktur Penanganan

Permasalahan Hukum LKPP Nomor:

10136/D.4.3/09/2019 tanggal 17 September 2019

Perihal Tanggapan.

MEMUTUSKAN:

: KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PROJECT MANAGEMENT UNIT UNTUK

KEGIATAN PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API

RINGAN TERINTEGRASI DI WILAYAH JAKARTA, BOGOR,

DEPOK, DAN BEKASI.

: Membentuk Tim Project Management Unit (PMU) untuk

Kegiatan Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan

Bekasi di Kementerian Perhubungan yang terdiri dari Tim

Pengarah, Tim Kerja, dan Sekretariat dengan susunan

keanggotaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri

ini.

Page 3: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_98_TAHUN...Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok

- 3 -

KEDUA : Tim Project Management Unit untuk Kegiatan Percepatan

Penyelenggaraan Kereta Api Ringan / Light Rail Transit

Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi

sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA, mempunyai

tugas sebagai berikut :

1. Tim Pengarah, mempunyai tugas dan tanggung jawab :

a. memberikan arahan kebijakan yang terkait Pekerjaan Counterpart Konsultan ;

b. memberikan arahan terkait review dan update skema pendanaan Kegiatan Percepatan

Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor,

Depok, dan Bekasi;c. memberikan arahan kepada kelompok kerja terkait

aspek administrasi, teknis, kelembagaan dan peraturan perundang-undangan;

d. mendapatkan laporan hasil kegiatan penugasan Counterpart Konsultan;

e. meningkatkan koordinasi antar instansi pemerintah yang terkait dengan pelaksana Counterpart Konsultan;

f. melaporkan Kepada Menteri Perhubungan.

2. Ketua Joint Working Group, mempunyai tugas dan

tanggung jawab :a. memberikan arahan kepada anggota Tim Kerja

terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan;b. mengadakan evaluasi kinerja secara keseluruhan

dan melaporkan hasil pekerjaan secara berkala kepada Tim Pengarah dengan mekanisme yang akan ditentukan kemudian;

c. melaporkan dan meminta arahan dari Tim Pengarah terhadap hasil pekerjaan yang berkaitan dengan kebijakan;

d. mengikuti rapat rutin tim kerja apabila diperlukan.

3. Tim Kerja, mempunyai tugas dan tanggung jawab

sebagai berikut :

Page 4: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_98_TAHUN...Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok

- 4 -

a. Joint Working Group 1 - Perjanjian dan Kontrak yangtugas dan tanggung jawabnya meliputi :1) mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi

lapangan yang tidak pasti dan mengatasi

kendala terbatasnya waktu pelaksanaan;2) mengkoordinasikan hal-hal yang terkait dengan

isu manajemen kontrak yang berkaitan dengan LRT Jabodebek;

3) melakukan review terhadap skema perjanjian

konsesi;4) mengevaluasi skema kontrak yang akan

diimplementasikan pada LRT Jabodebek;5) memberikan masukan terkait penyesuaian

dokumen-dokumen perjanjian maupun kontrak dengan mempertimbangkan aspek regulasi;

6) mengkoordinasikan dengan instansi terkait, memberi masukan atas estimasi biaya proyek yang telah disusun serta memastikan eskalasi harga, project insurance, contingency, liquidateci damage dan negative VO yang telah diperhitungkan di dalamnya;

7) mengevaluasi skema project insurance, arbitrase dan pembayaran;

8) mengawal kajian manajemen risiko proyek yang dilakukan Counterpart Konsultan meliputi stakeholders mapping, risk identification, risk analysis, risk evaluation dan risk mitigation;

9) melaporkan hasil pekerjaan secara berkala kepada Tim Pengarah dengan mekanisme yang akan ditentukan kemudian;

10) melaporkan dan meminta arahan dari Tim Pengarah yang berkaitan dengan kebijakan.

b. Joint Working Group 2 - Pembiayaan yang tugas dan

tanggung jawabnya meliputi :1) berkoordinasi dengan Tim Pengarah terkait

dengan isu manajemen kontrak yang berkaitan

dengan konsesi;

Page 5: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_98_TAHUN...Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok

- 5 -

2) mengawal kajian manajemen risiko proyekyang dilakukan Counterpart Konsultanmeliputi stakeholders mapping, risk identification, risk analysis, risk evaluation dan

risk mitigation;3) mereview dan mengupdate skema pendanaan

pembangunan proyek dalam aspek komersial;

4) memberikan masukan terkait penyesuaiandokumen-dokumen perjanjian dengan

mempertimbangkan aspek kelayakan

bankability, legai compliance serta kemampuan keuangan negara;

5) mengawal proses pencatatan aset baik

kepemilikan lahan dan aset hasil relokasi

lainnya;6) melaporkan hasil pekerjaan secara berkala

kepada Tim Pengarah dengan mekanisme yang

akan ditentukan kemudian;7) melaporkan dan meminta arahan dari Tim

Pengarah yang berkaitan dengan kebijakan.

c. Joint Working Group 3 - Aksesibilitas dan IntegrasiAntar Moda yang tugas dan tanggung jawabnya

meliputi :1) mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi

lapangan yang tidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan;

2) mengkoordinasikan rencana akses dan interkoneksi stasiun LRT Jabodebek dengan gedung dan fasilitas pejalan kaki di sekitar dan

area komersil di underground area;3) mengkoordinasikan pengembangan dan

perencanaan Kawasan berorientasi transit pengembangan koridor LRT Jabodebek;

4) mengkoordinasikan rencana integrasi dengan

moda transportasi lainnya;5) mengkaji usulan bentuk integrasi transportasi

di sekitar jalur LRT Jabodebek;

Page 6: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_98_TAHUN...Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok

- 6 -

6) mendampingi proses hasil survey lalu lintas maupun trafile management pian di sekitar

proyek yang telah disusun oleh konsultan

analisis dampak lalu lintas (andalalin) LRT Jabodebek serta jalan sementara dilengkapi

rambu-rambu yang layak seperti jalan

permanen;

7) melaporkan hasil pekerjaan secara berkala kepada Tim Pengarah dengan mekanisme yang

akan ditentukan kemudian;8) melaporkan dan meminta arahan dari Tim

Pengarah yang berkaitan dengan kebijakan.

d. Joint Working Group 4 - Prasarana yang tugas dan

tanggungjawabnya meliputi :1) mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi

lapangan yang tidak pasti dan mengatasi

kendala terbatasnya waktu pelaksanaan;2) mengawal dan mengkoordinasikan hal-hal yang

berkaitan perubahan kriteria desain dan

spesifikasi teknis dan performance requirement untuk LRT Jabodebek yang berkaitan dengan Desain Sipil Bangunan, Desain Arsitektural,

Mekanikal and Elektrikal (ME) bangunan dan jalur rei, metode konstruksi dan penjadwalan pekerjaan, sistem perkeretaapian, operasi dan

perawatan;

3) mengawal rencana advance work;

4) mengawal proses sertifikasi sistem dan komponen prasarana jalur dan bangunan KA

serta komponen fasilitas operasi;5) melakukan reviu skema safety dan security

yang akan diimplementasikan selama konstruksi serta operasional dan pemeliharaan;

6) mengawal kajian perencanaan sistem informasi

untuk operasi dan perawatan LRT Jabodebek;7) mengawal kajian regulasi pengoperasian kereta

api, layanan penumpang dan Fasilitas Operasi;

Page 7: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_98_TAHUN...Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok

- 7 -

8) mengawal dan mengkoordinasikan proses

Integrasi Sarana dan Prasarana;9) mengawal kajian diagram standar kereta api

dan perencanaan sirkulasi rolling stock dengan

mempertimbangkan kondisi/waktu peak hour,10) mengawal kajian perencanaan substation

System, overhead contact System, power supply, signaling, telecommunication, platform screen door, automatic ticketing, dan fasilitas SCADA;

11) mengawal kajian fasilitas sistem kelistrikan termasuk power transmission;

12) mengawal kajian persyaratan maintenance

termasuk technical requirement, execution

method dan sistem monitoring;13) mengawal kajian perencanaan pemeliharaan

fasilitas stasiun untuk peralatan elektrikal

persinyalan dan telekomunikasi;

14) mengawal kajian perencanaan respon terhadap keadaan darurat beserta rencana investigasi

dan penanggulangannya;15) mengawal proses sertifikasi sistem dan

komponen fasilitas operasi KA;

16) berkoordinasi dengan Tim JWG 5 untuk implementasi konsep kondisi darurat;

17) mengawal pelaksanaan monitoring saat

konstruksi;

18) mengawal proses perijinan baik ijin membangun bangunan, ijin relokasi dan ijin

perlintasan;

19) mengkoordinasikan rencana relokasi utilitas dengan pemilik utilitas terkait serta menyusun rencana penempatan relokasi utilitas di koridor LRT Jabodebek dan target penyelesaiannya;

20) mendampingi counterpart konsultan dalam menyusun metode konstruksi dan sequence

pian meliputi temporary works dan facility arrangement, termasuk road traffic management,

Page 8: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_98_TAHUN...Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok

- 8 -

21) melaporkan hasil pekerjaan secara berkala kepada Tim Pengarah dengan mekanisme yang

akan ditentukan kemudian;22) melaporkan dan meminta arahan dari Tim

Pengarah yang berkaitan dengan kebijakan.

e. Joint Working Group 5- Integrasi Sistem dan Sarana

yang tugas dan tanggungjawabnya meliputi :1) mengawal evaluasi progres pekerjaan

prasarana dan sarana;2) mengawal verifikasi kesesuaian antara

prasarana dan sarana;

3) mengawal verifikasi hasil pengujian antara

prasarana dan sarana;4) memberikan rekomendasi terhadap integrasi

sistem prasarana dan sarana;5) mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi

lapangan yang tidak pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan;

6) mengawal dan mengkoordinasikan hal-hal yang berkaitan dengan dokumen kriteria desain dan spesifikasi teknis dan performance requirement untuk LRT Jabodebek yang berkaitan dengan Rolling Stock atau Sarana Perkeretaapian;

7) mengawal proses sertifikasi sistem dan komponen sarana KA;

8) mengkaji rencana diagram sarana

perkeretaapian ;

9) memberikan masukan terkait desain Depo, stabling dan/atau ovemight parking sarana

perkeretaapian ;

10) mengkaji perencanaan kriteria desain sarana perkeretaapian ;

11) mengawal kajian Depo Workshop Equipment dan layoutnya;

12) mengawal kajian perencanaan respon terhadap keadaan darurat beserta rencana investigasi

dan penanggulangannya yang berkaitan

Page 9: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_98_TAHUN...Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok

- 9 -

KETIGA

KEEMPAT

dengan depo, stabling dan/atau ovemight parking sarana perkeretaapian;

13) mengawal kajian perencanaan sistem peralatan

pemeliharaan sarana perkeretaapian;

14) melaporkan hasil pekerjaan secara berkala kepada Tim Pengarah dengan mekanisme yang

akan ditentukan kemudian;15) melaporkan dan meminta arahan dari Tim

Pengarah yang berkaitan dengan kebijakan.

4. Tim Sekretariat mempunyai tugas dan tanggung jawab

sebagai berikut :a. melakukan pendampingan kepada auditor dalam

proses audit dan menjembatani koordinasi terhadap

JWG terkait;

b. memonitor penyusunan rencana kerja;

c. memonitor pelaksanaan tugas harian;

d. melakukan koordinasi kepada pihak-pihak terkait

dalam pelaksanaan rapat;

e. melaporkan secara berkala dengan meringkas

kemajuan kegiatan JWG kepada Tim Pengarah;

f. mengelola surat masuk, surat keluar, risalah rapat

dan seluruh arsip JWG;

g. mendokumentasikan semua hasil dari kegiatan

percepatan penyelenggaraan Kereta Api Ringan / Light

Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor,

Depok dan Bekasi.

: Tim sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA bertugas

selama pelaksanaan kegiatan percepatan penyelenggaraan

Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah

Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.

: Segala biaya yang diperlukan akibat dikeluarkannya

Keputusan Menteri ini dibebankan kepada anggaran masing-

masing instansi sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Page 10: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_98_TAHUN...Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok

- 10 -

KELIMA : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan

Menteri Perhubungan Nomor KM 54 Tahun 2020 tentang

Pembentukan Tim Project Management Unit untuk kegiatan

percepatan penyelenggaraan Kereta Api Ringan terintegrasi di

wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

KEENAM : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 11 Mei 2020

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BUDI KARYA SUMADI

Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada:

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;2. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;3. Direktur Jenderal Perkeretaapian;4. Kepala Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek;

5. Para Kepala Biro dan Kepala Pusat di Lingkungan Sekretariat Jenderal;6. Para Direktur di Lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

^sesuai dengan aslinya

IO HUKUM,

JI HERPRIARSONO

Page 11: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_98_TAHUN...Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok

- 11 -

LAMPIRAN

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR KM 98 TAHUN 2020

TENTANG PEMBENTUKAN TIM PROJECT

MANAGEMENT UNIT UNTUK KEGIATAN

PERCEPATAN PENYELEN GG ARAAN

KERETA API RINGAN TERINTEGRASI DI

WILAYAH JAKARTA, BOGOR, DEPOK,

DAN BEKASI

SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PROJECT MANAGEMENT UNIT

UNTUK KEGIATAN PERCEPATAN PENYELENGGARAAN

KERETA API RINGAN/ LIGHT RAIL TRANSIT

TERINTEGRASI DI WILAYAH JAKARTA, BOGOR, DEPOK DAN BEKASI

Page 12: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_98_TAHUN...Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok

- 12 -

I. TIM PENGARAH

Ketua

Wakil Ketua I

Wakil Ketua II

Direktur Jenderal Perkeretaapian.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan

Pertambangan, Kementerian Koordinator Bidang

Kemaritiman dan Investasi.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan

Risiko, Kementerian Keuangan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perkeretaapian.Sekretaris

Anggota :

1. Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ);

2. Kepala Biro Perencanaan, Kementerian Perhubungan;

3. Kepala Biro Keuangan, Kementerian Perhubungan;

4. Kepala Biro Hukum, Kementerian Perhubungan;

5. Kepala Biro Layanan Pengadaan dan Pemanfaatan BMN, Kementerian

Perhubungan;

6. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Kementerian

Perhubungan ;

7. Direktur Prasarana Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan;

8. Direktur Sarana Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan;

9. Direktur Keselamatan Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan.

II. TIM KERJA

a. Joint Working Grup I - Perjanjian dan Kontrak

Ketua : Kepala Biro Hukum, Kementerian Perhubungan.

Wakil Ketua : Kepala Bagian Hukum, Sekretariat Direktorat

Jenderal Perkeretaapian.

Sekretaris : Kepala Bagian Hukum, Sekretariat BPTJ.

Anggota :

1. Staf Khusus Menko Bidang Ekonomi, Kementerian Koordinator

Bidang Kemaritiman dan Investasi;

2. Kepala Bagian Perencanaan, Sekretariat Direktorat Jenderal

Perkeretaapian;

3. Kepala Bagian Keuangan, Sekretariat Direktorat Jenderal

Perkeretaapian;

4. Kepala Bagian Perjanjian Advokasi dan Sosialisasi Hukum, Biro

Hukum, Sekretariat Jenderal, Kementerian Perhubungan;

Page 13: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_98_TAHUN...Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok

- 13 -

5. Kasubag Perjanjian Biro Hukum, Sekretariat Jenderal

Kementerian Perhubungan;

6. Kasubag Perjanjian dan Advokasi Hukum, Bagian Hukum,

Sekretariat Direktorat Jenderal Perkeretaapian;

7. Kasubag Pelaksanaan Anggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal

Perkeretaapian;

8. Kasubag Verifikasi Anggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal

Perkeretaapian.

b. Joint Working Grup I I - Pembiayaan

Ketua : Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api.

Wakil Ketua : Kasubdit Kerjasama dan Pengembangan Usaha,

Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api.

Sekretaris : Kepala Bagian Keuangan, Sekretariat Direktorat

Jenderal Perkeretaapian.

Anggota :

1. Staf Khusus Menko Bidang Ekonomi, Kementerian Koordinator

Bidang Kemaritiman dan Investasi;

2. Kasubdit Mitigasi Risiko APBN, Kementerian Keuangan;

3. Kasubdit Mitigasi Risiko BUMN, Kementerian Keuangan;

4. Kasubdit Kelaikan Fasilitas Operasi, Direktorat Prasarana

Perkeretaapian ;

5. Kasubag Pelaksanaan Anggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal

Perkeretaapian ;

6. Kasubag Verifikasi Anggaran, Sekretariat Direktorat Jenderal

Perkeretaapian;

7. Kasubag Perbendaharaan dan Barang Milik Negara, Sekretariat

Direktorat Jenderal Perkeretaapian;

8. Kasi Penyelenggaraan Kerja Sama, Sekretariat Direktorat Jenderal

Perkeretaapian ;

9. Kasi Pengembangan Usaha, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan

Kereta Api;

10. Kasi Kelaikan Fasilitas Operasi Kereta Api Wilayah I, Direktorat

Prasarana Perkeretaapian;

11. Kasi Kelaikan Fasilitas Operasi Kereta Api Wilayah II, Direktorat

Prasarana Perkeretaapian;

Page 14: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_98_TAHUN...Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok

- 14 -

12. Auditor Inspektorat IV, Inspektorat Jenderal Kementerian

Perhubungan.

c. Joint Working Grup III - Aksesibilitas dan Integrasi Antar Moda

Ketua : Direktur Prasarana, BPTJ.

Wakil Ketua : Kasubdit Lalu Lintas, Direktorat Lalu Lintas dan

Angkutan Kereta Api.

Sekretaris : Kasubdit Penataan dan Pengembangan Jaringan, Dit.

Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api.

Anggota :

1. Staf Khusus Menko Bidang Ekonomi, Kementerian

Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;

2. Asisten Deputi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan,

Kementerian BUMN;

3. Kasubdit Angkutan, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan

Kereta Api;

4. Kasubdit Integrasi Prasarana Transportasi, BPTJ;

5. Kasubdit Lalu Lintas Transportasi Darat, BPTJ;

6. Kasubdit Lalu Lintas Transportasi Perkeretaapian, BPTJ;

7. Kasi Pengembangan Jaringan, Direktorat Lalu Lintas dan

Angkutan Kereta Api;

8. Kasi Penataan Jaringan, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan

Kereta Api;

9. Kasi Lalu Lintas Perkotaan, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan

Kereta Api;

10. Kasi Lalu Lintas Antar Kota, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan

Kereta Api;

11. Kasubag Rencana, Sekretariat Direktorat Jenderal

Perkeretaapian.

d. Joint Working Grup IV - Prasarana

Ketua : Direktur Prasarana Perkeretaapian.

Wakil Ketua : Kasubdit Jalur dan Bangunan Kereta Api Wilayah 1,

Direktorat Prasarana Perkeretaapian.

: Kasubdit Fasilitas Operasi Kereta Api, Direktorat

Prasarana Perkeretaapian.

Sekretaris

Page 15: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_98_TAHUN...Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok

Anggota :1. Staf Khusus Menko Bidang Ekonomi, Kementerian Koordinator

Bidang Kemaritiman dan Investasi;

2. Asisten Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan

Prasarana Perhubungan, Kementerian BUMN;

3. Kasubdit Kelaikan Jalur dan Bangunan Kereta Api, Direktorat

Prasarana Perkeretapian;

4. Kabid Pengembangan Teknologi dan Penunjang Penelitian,

Puslitbang Jalan dan Perkeretaapian;

5. Kasi Jembatan dan Bangunan Kereta Api Wilayah I, Direktorat

Prasarana Perkeretapian;

6. Kasi Jalan Rei dan Tanah Wilayah I, Direktorat Prasarana

Perkeretapian;

7. Kasi Kelaikan Jalur dan Bangunan Kereta Api Wilayah I,

Direktorat Prasarana Perkeretapian;

8. Kasi Jembatan dan Bangunan Kereta Api Wilayah II, Direktorat

Prasarana Perkeretapian;

9. Kasi Jalan Rei dan Tanah Wilayah II, Direktorat Prasarana

Perkeretapian ;

10. Kasi Kelaikan Jalur dan Bangunan Kereta Api Wilayah II,

Direktorat Prasarana Perkeretapian;

11. Kasubdit Kelaikan Fasilitas Operasi Kereta Api, Direktorat

Prasarana Perkeretaapian;

12. Kasi Pengawasan Sarana Perkeretaapian, Direktorat Sarana

Perkeretaapian ;

13. Kasi Telekomunikasi dan Pelistrikan, Direktorat Prasarana

Perkeretaapian;

14. Kasi Persinyalan, Direktorat Prasarana Perkeretaapian.

Joint Working Grup V- Integrasi Sistem dan Sarana

Ketua : Direktur Keselamatan Perkeretaapian.

Wakil Ketua : Direktur Sarana Perkeretaapian.

Sekretaris : Kasubdit Rekayasa dan Peningkatan Keselamatan

Direktorat Keselamatan Perkeretaapian.

Anggota :

1. Staf Khusus Menko Bidang Ekonomi, Kementerian Koordinator

Bidang Kemaritiman dan Investasi;

Page 16: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_98_TAHUN...Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok

- 16 -

2. Asisten Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan

Prasarana Perhubungan, Kementerian BUMN;

3. Kasubdit Kelaikan Sarana Wilayah I, Direktorat Sarana

Perkeretaapian ;

4. Kasubdit Pemeriksa dan Analisis Kecelakaan, Direktorat

Keselamatan Perkeretaapian;

5. Kasubdit Pengelolaan Sarana Milik Negara, Direktorat Sarana

Perkeretaapian;

6. Kasubdit Lalu Lintas Transportasi Perkeretaapian, BPTJ;

7. Kasubdit Pengembangan Sistem Informasi dan Transportasi,

BPTJ;

8. Kasi Rekayasa Keselamatan, Direktorat Keselamatan

Perkeretaapian ;

9. Kasi Peningkatan Keselamatan, Direktorat Keselamatan

Perkeretaapian ;

10. Kasi Inspeksi Keselamatan, Direktorat Keselamatan

Perkeretaapian ;

11. Kasi Pemeriksaan Kecelakaan, Direktorat Keselamatan

Perkeretaapian ;

12. Kasi Analis Kecelakaan, Direktorat Keselamatan Perkeretaapian;

13. Kasi Pengembangan Sarana Perkeretaapian, Direktorat Sarana

Perkeretaapian ;

14. Kasi Pengadaan Sarana Perkeretaapian, Direktorat Sarana

Perkeretaapian;

15. Kasi Pengoperasian Sarana Perkeretaapian, Direktorat Sarana

Perkeretaapian ;

16. Kasi Kelaikan Sarana Penggerak Wilayah I, Direktorat Sarana

Perkeretaapian;

17. Kasi Kelaikan Sarana Tanpa Penggerak Wilayah I, Direktorat

Sarana Perkeretaapian.

III. TIM SEKRETARIAT

Ketua : PPK Pembangunan Prasarana LRT Jabodebek.

Wakil Ketua I : Kasi Jalan Rei dan Tanah Wilayah I, Direktorat

Prasarana Perkeretaapian.

Kasi Jembatan dan Bangunan Wilayah I, Direktorat

Prasarana Perkeretaapian.

Sekretaris

Page 17: PERCEPATAN PENYELENGGARAAN KERETA API ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_98_TAHUN...Kereta Api Ringan/ Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok

- 17 -

Anggota :

1. Kasubag Tata Usaha, Direktorat Prasarana Perkeretaapian;

2. Kasubag Tata Usaha, Direktorat Sarana Perkeretaapian;

3. Kasubag Tata Usaha, Direktorat Keselamatan Perkeretaapian;

4. Kasubag Tata Usaha, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan

Perkeretaapian.

MENTERI PERHUBUNGAN

REPUBLIK INDONESIA

ttd

BUDI KARYA SUMADI