26
PERCOBAAN III A. JUDUL Reaksi Pada Unsur Dan Senyawa Belerang B. TUJUAN 1. Mengidentifikasi sifat-sifat fisika dan kimia belerang dan persenyawaannya. 2. Membuat beberapa persenyawaan belerang C. DASAR TEORI Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida. http://www.wkipedia.org/ Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa terdapat simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus. Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lain-lain. 1. Pembuatan

Percobaan III

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kimi anorganik

Citation preview

Page 1: Percobaan III

PERCOBAAN III

A.     JUDUL

Reaksi Pada Unsur Dan Senyawa Belerang

B.     TUJUAN

1.      Mengidentifikasi sifat-sifat fisika dan kimia belerang dan persenyawaannya.

2.      Membuat beberapa persenyawaan belerang

C.     DASAR TEORI

Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang

S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan

multivalent. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di

alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide

dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.

Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun juga dalam bubuk mesiu, korek

api, insektisida dan fungisida. http://www.wkipedia.org/

Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa terdapat

simpanan belerang  pada daerah gelap di kawah Aristarchus. Belerang terjadi secara alamiah

di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis.  Sulfir tersebar di alam sebagai pirit, galena,

sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lain-lain.

1.   Pembuatan

Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam

yang melengkung sepanjang Lembah  Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch,

air yang dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang

kemudian terbawa ke permukaan.

Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus

dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya

membuang belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil

kembali belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.

2.   Sifat-sifat

Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi

mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida).  Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun

padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran. 

Page 2: Percobaan III

Dengan bentuk yang berbeda-beda,  akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan

antara sifat dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.

Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan

polimer belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam

sama sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa.

Belerang dengan kemurnian  99,999% sudah tersedia secara komersial. Belerang

amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara mendadak dan

cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik

dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin

dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar X

yang normal.

3.   Isotop

Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak satupun

yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus, dikenal sebagai bunga

belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi.

4.   Senyawa-senyawa

Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur,

ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa

senyawa di antara banyak senyawa  belerang yang sangat penting.

5.   Kegunaan

Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi

karet alam dan juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam

pembuatan pupuk fosfat.  Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asa sulfat,

bahankimia yang sangat penting. Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan

kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. 

Belerang merupakan insultor yang baik.

Pada suhu bilik, sulfur adalah satu pepejal lembut berwarna kuning terang. Sulfur

adalah terkenal dengan baunya yang tidak menyenangkan yang menyerupai bau telur-telur

busuk. Bau tersebut adalah sebenarnya ciri bagi hidrogen sulfida (H2S); sulfur keunsuran

adalah tidak berbau. Ia terbakar dengan nyalaan biru dan mengeluarkan sulfur dioksida, yang

dikenali kerana bau peliknya yang menyesakkan. Sulfur adalah tak larut dalam air tetapi larut

dalam karbon disulfida dan pada kadar kelarutan yang kurang sedikit dalam pelarut organik

lain seperti benzena. Keadaan pengoksidaan sulfur yang biasa termasuk −2, +2, +4 dan +6.

Sulfur membentuk sebatian stabil bersama semua unsur kecuali gas nadir.

Page 3: Percobaan III

Sulfur dalam keadaan pepejal biasanya wujud sebagai siklik berbentuk mahkota yang

terdiri daripada molekul-molekul S8. Sulfur mempunyai banyak alotrop selain S8. Dengan

membuang satu atom daripada mahkota akan menghasilkan S7, yang yang berperanan dalam

warna kuning sulfur yang unik. Terdapat banyak lagi bentuk cincin lain yang disediakan,

termasuk S12 dan S18. Secara bandingannya, jirannya oksigen yang lebih ringan hanya wujud

dalam dua keadaan yang mempunyai kepentingan kimia: O2 dan O3. Selenium, analog sulfur

yang lebih berat boleh membentuk cincin tetapi lebih sering dijumpai sebagai satu rangkaian

polimer. http://ir.wikipedia.com/wiki/sulfur.html

Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan

tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit. Belerang cepat menghilangkan bau.

Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai pencemar udara.

Beberapa bentuk alotrop dari sulfur (belerang) diantaranya :

a.      Belerang Orthorhombic [S8] merupakan bentuk yang paling umum, stabil pada suhu-kamar

dan tekanan udara. Delapan atom belerang mengikat secara covalent.

b.      Cyclohexasulfur Atau Rhombohedral Belerang [S6] Cyclohexasulfur yang yang pertama

dilaporkan 1891, adalah yang densest untuk alotrop belerang dan format air-sensitive kristal

orange-red yang berisi six-membered chair-shaped.

c.       Belerang Tak berbentuk [S]. Terjadi akibat pendinginan yang cepat ketikaBelerang masih

dalam keadaan panas.

d.      Disulfur [S2] Alotrop belerang yang paling sederhana, memiliki warna lembayung. Prosesnya

tidak terjadi secara alami pada suhu-kamar.Tetapi biasanya dihasilkan dari uap belerang pada

temperatur di atas 700°C.

Bentuk allotropi belerang yang sering dikenal yaitu monoklinik dan rhombik

belerang. Kedua-duanya baik monoklinik dan rhombik belerang terbentuk dari delapan atom

belerang yang membentuk molekul siklik.

Molekul siklik dari belerang padat (S8)

Rupa dari sulfur pada suhu dan tekanan biasa memiliki sifat isulator arus listrik.

Walaupun, penelitian belerang pada tekanan tinggi menunjukkan bukti terjadinya transisi ke

struktur berbeda yang merupakan fase logam (superkonduktivitas sering dikaitkan dengan

perubahan struktur dari satu struktur kristal logam ke struktur logam lainnya, dimana struktur

yang kedua menyimpang dari struktur sebelumnya). Elektromagnet khusus yang didasari oleh

superkonduktif material digunakan secara luas di ilmu kedokteran untuk magnetik resonance

imaging (MRI). Secara umum, superkonduktif material hanya menunjukkan sifat ini pada

temperatur yang sangat rendah, lebih rendah daripada temperature hidrogen cair (20 K).

Page 4: Percobaan III

Sifat dari belerang ini sangatlah penting karena fase logamnya memiliki suhu kritis

yang sangat tinggi yang melampaui superkonduktivitas dari unsur-unsur benda padat lainnya

yang telah diteliti. Lebih lanjut, suhu kritis ini meningkat dengan bertambahnya tekanan,

merupakan sifat yang luarbiasa. Sebagai contoh, selenium dan telurium, yang merupakan satu

golongan dengan belerang, menunjukkan sifat yang berbeda. Belum ada yang tahu

bagaimana menjelaskan fenomena tersebut. Makna dari hasil penelitian tersebut adalah

bahwa belerang membuka kesempatan untuk pengembangan dari percobaan teori

superkonduktivitas. Para peneliti sedang merencanakan untuk meningkatkan tekanan guna

mempelajari sifat yang luar biasa ini.

Belerang koloid dapat diperoleh dari :

a). Mencampurkan larutan hydrogen sulfide dingin dan belerang dioksida

                         2H2S  +  SO2                   2H2O  +  S

b). Mereaksikan larutan natrium thiosulfat dengan asam klorida pekat.

                           S2O3 + 2H                     H2O + SO2  + S Hidrogen Sulfida ,H2S

            Gas H2S yaitu senyawa yang penting dalam analisis kuantitatif konvensional  dapat

dibuat dari reaksi antara FeS dan asam,pemanasan campuram belerang,hidrokarbon dan

asbes,serta hidrolisis thiocisidamida ,CH3 CSNH2.

 Belerang dioksida ,SO2

            Belerang dioksida dapat dibuat dengan cara mereaksikan tembaga dengan asam sulfat

pekat.

            Cu (s) +2H2SO4                         CuSO4 (s) + 2H2O (l) + SO2 (g)

Belerang dioksida melarut dalam air membentuk asam sulfat

             SO2 (g) +H2O (l)                        H2So3 (aq)    

 Asam Sulfat H2SO4

            Asas sulfat dapat dibuat dengan proses kamar timbale dan proses kontak.Sifat asam

sulfat antara lain adalah sebagai berikut :

1.   Sebagai zat Pengoksidasi

            Asam sulfat pekat mengoksidasi tembaga,karbon dan beleramg, sedang pada reaksi

ini asam sulfat menjadi belerang dioksida.

2.   Sebagai zat pengering

Page 5: Percobaan III

            Biasanya,gas sebelum ditampung di alirkan melalui asa, sulfat pekat.Cara ini tidak

dapat digunakan untuk gas yang dapat bereaksi dengan H2So4 seperti Amonia dan H2S

3.   Sebagai zat hidrasi yaitu zat yang dapat mengalirkan air dari senyawa.                                              H2SO4(l)

            CuSO4.5H2O                             CuSO4 +5H2O4.   Sebagai katalis dalam pembentukan ester

                                                 H2SO4 (l)            COOH + C2H5OH                                CH3COOC2H5 + H2O

5. Jika dicampur dengan garam nitrat atau klorida akan menghasilkan asam.

            NaNo3 (s) + H2So4 (l)                            KHSo4 (s) +HNO3 (g)

            NaCl (s) + H2So4 (l)                               NaHSo4 (s) + HCl (g)

D.    ALAT DAN BAHAN

Page 6: Percobaan III

      Sendok Plastik       Rak Tabung Reaksi       Corong       Tabung Reaksi       Pipet Tetes

       Pembakar            Gelas Ukur           Cawan Petrik         Cawan Penguapan    Gelas Kimia

    Tembaga

    CS2

    BaCl2 1 M

    Air Brom

    Pb 1 M

    (CHCOO)2

 Adapun bahan-bahan yang digunakan antara lain:

-         Belerang

-         FeS

-         HCl 2 M

-         H2SO4 pekat

-         H2SO4 2 M

-         K2CrO7 1 M

-         Gula Pasir

Page 7: Percobaan III

-         CH3COOH

-         Na2SO3 1M

E.     PROSEDUR KERJA

a). Modifikasi Belerang

 

- dilarutkan dalam 5Cs2

- dituangkan larutan ini dlm kaca arloji

- ditutup dgn kertas saring tetapi dibiarkan

                                                                  sebagian kecil permukaan tidak tertutup.

                                                                   Cs2  diuapkan

Page 8: Percobaan III

 

                                                 -  dileburkan dalam cawan penyuapan

                                                  -  dipanaskan, mengusahakan belerang

                                       Cair tidak berwarna coklat.

 

-       dimasukan kedalam tabung reaksi

-       dipanaskan

 

Page 9: Percobaan III

b) Sifat Asam Sulfat 

-         dipanaskan

-         meletakan kertas saring yang sudah dibatasi

                                                                            dengan K2Cr2O7 diasamkan dimulut  tabung

-         dipanaskan

 

                                                              

Page 10: Percobaan III

                                                                                                               

                                                          

                                                           

 

F.      HASIL PENGAMATAN

1)      Modifikasi Belerang

PERLAKUAN PENGAMATAN

  Melarutkan 0,5 gr serbuk belerang dlm 5 ml

CS2

  Menuangkan larutan kedalam kaca arloji.

  Menutup dengan kertas saring,tetapi

sebagian kecil dibiarkan terbuka

  Terbentuk Kristal berwarna kuning

Page 11: Percobaan III

  Melebur 1 sendok kecil serbuk belerang

dalam cawan penguapan.

  Memanaskan

  Terbentuk kristal berwarna kuning

kecoklatan

  Memanaskan 1 sendok serbuk belerang

dalam tabung reaksi

  Larutan kental dan berwarna kecoklatan

2)      Sifat Asam Sulfat

PERLAKUAN PENGAMATAN

  Memanaskan sekeping tembaga dalam 1 ml

H2SO4 pekat

  Meletakan kertas saring yang di basahi

larutan kalium bikromat di atas tabung

reaksi (pada percobaan I)

  Memanaskan

  Larutan berwarna hijau muda

Uap pada kertas saring berwarna

kelabu.

  Memasukan gula pada tabung reaksi

  Menambahkan beberapa tetes H2SO4 pekat

  Memanaskan

  Berwarna kuning kecoklatan

  Memasukan 2 ml CH3COOH + 2  ml etanol

kedalam tabung reaksi

  + 2 ml H2SO4

  Memanaskan dalam penangas air

  Larytan berbau seperti balon pipa

G.    PEMBAHASAN

            Unsur belerang terdapat dalam jumlah besar dalam kerak bumi sebagai mineral

sulfide dan sulfat.Selain itu,belerang juga terdapat sebagai hydrogen sulfide dalam gas alam

dan berbagai senyawa belerang organic dalam batu bara dan minyak.

            Belerang terdapat dalam lebih dari satu bentuk kristalin.Bentuk kristalin yang

dihasilkan biasanya berwarna kuning.bentuk kristal tergantung pada suhu.Suhu dimana sati

bentuk kistalin berubah menjadi kristalin lain disebut kristalin transisi.

Page 12: Percobaan III

  Modifikasi Belerang

            Pada percobaan yang pertama yakni mengenai”Modifikasi belerang” kita mengamati

macam-macam bentuk kristal dari belerang. Lamgkah pertama yang harus dilakukan yaitu

melarutkan setback beilerang dalam 5 ml CS2. Larutan yang diperoleh kemudian dituangkan

kedalam kaca arloji, ditutup sebagian besar permukaan dengan kerta saring. CS2 dibiarkan

menguap.setelah dibiarkan beberapa saat,terbentuk kristal belerang yang bentuknya agak

memanjang dan berwarna kuning.

            Kristal belerang yabg dihasilkan ini merupakan belerang rombik atau disebut juga

belerang a terdiri dari molekul S8. Belerang rombik larut dalam alcohol. Eter dan karbon

disulfide dan hasil penguapan perlahan-lahan dari larutan belerang dalam ini menghasilkan

kristal octahedral.

            Langkah selannjutnya yaitu mengambil satu sendok belerang dan dimasukan kedalam

cawan penguapan. Belerang ini kemudian dipanaskan dengan hati-hati jangan sampai

belerang cair berwarna coklat. Setelah semua belerang melebur, pemanasan dihentikan dan

belerang dibiarkan membeku. Setelah membeku, terbentuk garis-garis kristal memanjang dan

berwarna kuning. Jika belerang dipanaskan perlahan-lahan belerang akan meleleh akan

menjadi cairan kuning terdiri dari molekul S8. Titik leleh S a 1130C dan titik leleh 1190C dan

suhu transisi kedua modifikasi adalah 95,60C, dan titik leleh yang diamati bergantung pada

kecepatan oemanasan. Kristal yang diperoleh dari percobaan kedua ini merupakan belerang

monoklin.belerang monoklin disebut juga  belerang ß. Beleramg berntuk ini mengkristal dari

leburan belerang di atas 95,60C,berbentuk jaru-jarum .melekul belerang ß terdiri dari cincin

S8.

            Langkah selanjutnya yaitu memanaskan perlahan – lahan setback belerang dalam

tabung reaksi sambil menggoyang – goyang tabung. Viskosital belerang diamati sejak

meleleh sampai mendidih .diskositas belerang , bukannya berkurang dengan teratur antara

suhu leleh dan suhu didihnya , melainkan berukuran mulai 115,2oC sampai mecapai

minimum pada kira-ktra 160oC, viskositas itu mulai bertamba dengan drastic dan mencapai

maksimum sekitar 190 0C diatas 190 0C, voskositas berkurang sampai titik didih tercapai .

Page 13: Percobaan III

                                    Kristal belerang pada air dingin

            Setelah belerang melebur ,dan mendidih, tuangkan belerang tersebut kedalam gelas

kimia yang berisi air .proses penuangan ini dilakukan segera setelah semaua belerang

melebur ,karena apabilah suhunya terlalu tinggi, voskisitas belerang akan berkurang dan akan

sulit dalam menuangkannya . setelah dituangkan dalam air dingin ,terbentuk kristal – kristal

kecil dan tak mempunyai pola.

            Kristal –kristal tersebut terbentuk kecil-kecil dan mempunyai pola menyeluruh karena

lelehan belerang ini langsung dibekukan secara tiba-tiba sehingga melekul-melekul belerang

itu tak mempunyai waktu untuk menjuruskan (mengorientasikan) diri mereka untuk

membenruk kristal yang berkembang baik. Akibatnya ,zat padat itu menjadi suatu masa dari

kristalit kecil-kecil sedangkan .yang tak memepunyai polah menyeluru : yakni , zat padat itu

berbentuk amort .kristal ini disebut juga dengan belerang plastic atau belerang    berbetuk 

rantai spiral.

Hubungan dari berbagai bentuk alotrop belerang adalah sebagai berikut ;

      S

 Rombik                

monokon                    Mobil                  Virscous                  gas

 

Page 14: Percobaan III

   Plastik          

 (dibawah 960C)

  Sifat asam sulfat

            Asam sulfat terbentuk secara alami melalui oksidasi mineral sulfide,Asam ini mampu

melarutkan logam-logam yang ada dalam bijih sulfide.

            Pada percobaan ini,kita akan mengamati reaksi-reaksi dari asam sulfat baik dengan

logam tembaga maupun dengan gula.

Langkah pertama yang dilakukan yaitu memanaskan hati-hati sekeping tembaga dengan 1 ml

H2SO4 pekat.Saat dipanaskan tembaga larut dalam H2SO4,terbentuk gelembung gas dan

larutan berwarna biru muda.Persamaan reaksi yang terjadi yaitu :

                                    panas

        Cu +2H2SO4                             CuSO4 + SO2 +2H2O

Asam sulfat pekat yang digunakan pada percobaan ini merupakan zat pengoksid kuat.

            Asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan logam via reaksi penggantian tunggal

menghasilkan gas hirogen dan logam sulfat.H2SO4 encer menyerang besi,

aluminium,seng,mangan magnesium dan nikel. Namun reaksi dengan timah dan tembaga

memerlukan asam sulfat yang panas dan pekat, dan reaksi ini akan menghasilkan sulfur

dioksida (SO2) dari pada hydrogen.hal ini karena asam sulfat pekat panas berperan sebagai

oksidator manakala asam encer berperan sebagai asam biasa.sehingga ketika asam pekat

panas bereaksi dengan tembaga, seng dan timah ia akan menghasilkan garam, air dan sulfur

dioksida, sedangkan asam encer yang bereaksi dengan logam seperti seng akan menghasilkan

garam dan hidtogen.adanya gas sulfur dioksida (SO2) dalam hasil reaksi antara tembaga dan

asam sulfat pekat ini,ditandai dengan adanya gelembung-gelembung gas.

            Gelembung-gelembung gas yang dihasilkan ini selanjutnya diuji dengan cara

meletakan kertas saring yang dibasahi dengan K2Cr2O7 dimulut tabung reaksi.setelah

beberapa saat kertas saring yang semula berwarna kuning berubah warna menjadi hijau tua

atau hijau kehitaman.hal ini membuktikan adanya gas SO2 yang dihasilkan dari reaksi

tembaga dan H2SO4,SO2 ini kemudian bereaksi dengan K2Cr2O7 yang ditandai dengan adanya

warna hijau pada kertas saring.persamaan reaksi yang terjadi yaitu :

            Cr2O72-  +  SO2 + H+                          2 Cr 3+  +  SO4

2-  +  5H2O

Page 15: Percobaan III

Warna hijau yang dihasilkan disebabkan oleh pembentukan ion komium (III).Percobaan

selanjutnya yaitu gula dimasukan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan beberapa tetes

H2SO4 pekat,dan menghasilkan campuran yang berwarna coklat kemudian ditambahkan 2 ml

H2SO4 pekat,dan menyebabkan campuran berwarna hitam.

            Penambahan H2SO4 pekat menyebabkan gula terurai atau dipisahkan atom hydrogen

dan oksigen dari gula tersebut.

Persamaan reaksi yang terjadi yaitu :

         C6H12O6  +  H2SO4                             6C  +  6H2O  +  H2SO4

            Dalam reaksi ini H2SO4 bertindak sebagai dehidrator untuk gula.reaksi ini akan

menghasilkan karbon dan air yang terserat dalam asam sulfat (yang akan mengencerkan asam

sulfat. Adanya karbon yang dihasilkan dari reaksi ini dapat dilihat dengan terbentuknya

warna hitam pada campuran ketika ditambahkan dengan H2SO4 pekat, gula tersebut akan

menjadi karbon barpori-pori yang mengembang mengeluarkan aroma seperti caramel.dan

setelah dipanaskan dalam penangas air, warna hitam yang dihasilkan semakin banyak.

Berikut adalah gambar hasil reaksi antar gula dengan asam sulfat.

Dengan demikian, sifat-sifat asam sulfat dapat di ringkas sebagai berikut.

  Sifat asam

H2SO4 (l) + H2O (l)             H3O+ (aq) +  HSO4- (aq)               K = 109

2 H2SO4 (l)             H3SO4+ + HSO4

-                                  K = 1,7 x 10-4

(pada 10oC)

Page 16: Percobaan III

  Sifat sebagai pengoksidasi

Cu (s) + 2 H2SO4 (l)            CuSO4 (s) + 2H2O (l) + SO2 (g)

  Sifat dehidrasi

C6H12O6  +  H2SO4            6C  +  6H2O  +  H2SO4

  Sifat sulfonasi

C6H6 (l) + H2SO4 (l)            C6H5SO2OH (l) + H2O (l)

  Sebagai katalis pembentukan ester

CH3COOH + C2H5OH     H2SO4   CH3COOC2H5 + H2O

Jawaban Pertanyaan

1.        Di alam, belerang dijumpai tersebar luas antara lain sebagai pirit-besi, galena, sfalerit

(kerpu-seng), sinabar, stibnite, gips, garam Epsom, selesit dan barit.

2.        Dua macam alotrop belerang diantaranya Belerang Orthorhombic [S8] merupakan bentuk

yang paling umum, stabil pada suhu-kamar dan tekanan udara. Delapan atom belerang

mengikat secara covalent. Disulfur [S2] Alotrop belerang yang paling sederhana, memiliki

warna lembayung. Prosesnya tidak terjadi secara alami pada suhu-kamar.Tetapi biasanya

dihasilkan dari uap belerang pada temperatur di atas 700°C.

3.        Jika belerang dipanaskan perlahan-lahan dalam tabung reaksi akan meleleh menjadi cairan

kuning dari molekul S8.Titik leleh Sa 1130C dan titik leleh Sbeta 1190C dan suhu transisi

kedua modifiaksi adalh 95,60C. Dan titik leleh yang diamati bergantung pada kecepatan

pemanasan. Jika suhu dinaikan warna akan menjadi makin gelap, dan cairan menjadi kental

karena cincin S8 mulai putus dan membentuk rantai. Kekentalan bertambah sampai mencapai

maksimum pada 2000C ketika cairan menjadi hitam.Jika suhu terus dinaikan,kekentalan

berkurang sampai pada titik didih 444,6oC. Uap terakhir dari S6, S4 dan S2. Apabila cairan

belerang yang mendidih dituangkan kedalam air dingin, akan diperoleh belerang plastic atau

disebut  juga belerang gama berbentuk rantai spiral. Jika didiamkan bentuk rantai berubah

menjadi belerang rombik bercincin S8.

4.        Belerang plastic merupakan belerang yang terbentuk apabila cairan belerang yang mendidih

di tuangkan kedalam air dingin dan belerang ini biasanya di sebut juga belerang γ yang

berbentuk spiral. Jika didiamkan bentuk rantai berubah menjadi belerang rombik.

5.        Jika H2S dioksidasi maka akan terjadi pembentukan uap air dan belerang yang memiliki

bentuk seperti koloid.

6.        Reaksi pembuatan asam sulfat

  Produksi SO2

Page 17: Percobaan III

      S + O2          SO2                                                         ∆H = -297 kJ mol-1

  Konversi SO2 menjadi SO3

      2 SO2 + O2          2 SO3                                               ∆H = -98 kJ mol-1

  Konversi SO3 menjadi H2SO4

      SO3 + H2SO4             H2S2O7

      H2S2O7 + H2O              2 H2SO4

      Reaksi keseluruhannya adalah:

      H2O + SO3             H2SO4                                           ∆H = -130 kJ mol-1

7.        Beberapa sifat kimia asam sulfat diantaranya:

  Sifat asam

      H2SO4 (l) + H2O (l)             H3O+ (aq) +  HSO4- (aq)                      K = 109

      2 H2SO4 (l)             H3SO4+ + HSO4

-                            K = 1,7 x 10-4

(pada 10oC)

  Sifat sebagai pengoksidasi

      Cu (s) + 2 H2SO4 (l)            CuSO4 (s) + 2H2O (l) + SO2 (g)

  Sifat dehidrasi

      C6H12O6  +  H2SO4            6C  +  6H2O  +  H2SO4

  Sifat sulfonasi

      C6H6 (l) + H2SO4 (l)            C6H5SO2OH (l) + H2O (l)

  Sebagai katalis pembentukan ester

      CH3COOH + C2H5OH     H2SO4   CH3COOC2H5 + H2O

8.        Untuk menentukan ion sulfite dalam suatu larutan yang mengandung ion sulfat yaitu dengan

cara menguji larutan tersebut secara kualitatif dengan berbagai pereaksi adanya asam sulfite 

dalam suatu larutan yang juga mengandung ion sulfat.

Page 18: Percobaan III

H.    KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :

1.      Belerang terdapat dalam lebih dari satu bentuk kristalin yang berwarna kuning,bentuk

kristalin belerang tergantung pada suhu.

2.      Belerang terdapat dalam beberapa bentuk alotrop. Yang stabil adalah belerang rombik yang

mengandung S8.

3.      Viskositas belerang makin berkurang dengan kenaikan suhu

4.      Asam sulfat dapat mengoksidasi logam tembaga menghasilkan garam,air dan sulfur dioksida

(SO2)

5.      H2SO4 dapat bereaksi dengan gula.dalam reaksi ini,asam sulfat bertindak sebagai

dehydrator.hasil reaksi yang diperole yaitu karbon dan air yang terserat dalam asam sulfat.

6.      Sifat-sifat kimia asam sulfata adalah sebagai berikut

  Sifat asam

  Sifat sebagai oksidator

  Sifat dehidrasi