Upload
nickosatrio
View
249
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Percobaan Praktikum Dasar Sistem Komunikasi
Citation preview
PERCOBAAN IV
FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING DAN DEMULTIPLEXING
4.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui blok-blok yang menyusun Frequency division Multiplexing dan Frequency divison Demultiplexing.
2. Untuk mengetahui proses-proses yang terjadi dalam teknik Frequency Division Demultiplexing.
4.2 Peralatan
- Perangkat keras Frequency Division Multiplexing dan Frequency Division Demultiplexing
- Oscilloscope
- Frequency Counter
- Kabel-kabel Penghubung
4.3 Teori Penunjang
Multiplexing adalah suatu cara pengiriman beberapa sinyal informasi dengan menggunakan beberapa sinyal pembawa (sub-carrier) untuk sebuah saluran transmisi secara bersama-sama. Pada Frequency Division Multiflexing (FDM), beberapa sinyal informasi dikirim secara serentak atau bersamaan dimodulasi dengan masing-masing sinyal informasi.
Frequency Division Demultiplexing adalah suatu teknik untuk memulihkan sinyal yang telah ter-multiplexing melalui FDM, guna mendapatkan sinyal aslinya (sinyal informasi).
4.4 Langkah Percobaan
4.4.1 Frequency Division Multiplexing (FDM)
A. Persiapan
1. Hidupkan perangkat percobaan
2. Hidupkan saklar dan ukurlah besamya frekuensi sinyal informasi dan bentuk gelombangnya dengan mengukur pada terminal S1 seperti gambar berikut :
3. Ukurlah besar frekuensi dan bentuk. sinyal osilator seperti gambar berikut :
4. Putar-putarlah timer di bagian belakang perangkat supaya diperoleh keluaran 14 kHz untuk masing-masing kanal 1,2,3 secara berurut.
B. Pengukuran Keluaran Penguat 1. Hubungkan kanal 1 osciloscope dengan terminal S1-1 dan hubungkan
kanal 2 osciloscope dengan terminal SP-1 seperti gambar berikut :
2. Lanjutkan pengukuran untuk kanal 2 dan 3.catat hasilnya.
3. Bandingkan bentuk sinyal informasi dengan bentuk sinyal keluaran penguat masing-masing kanal.
B. Pengukuran Keluaran Modulator 4. Hubungkan kanal 1 oscilloscope dengan terminal SP-1 dan hubungkan
kanal 2 osciloscope dengan terminal SM-1 seperti gambar berikut:
5. Lanjutkan pengukuran untuk kanal 2 dan 3, catat hasilnya.
6. Bandingkan bentuk sinyal keluaran penguat (sinyal masukan modulator) dengan keluaran modulator
C. Pengukuran Keluaran Modulator
7. Hubungkan perangkat FDM dengan oscilloscope seperti pada gambar berikut:
8. Perhatikan bentuk sinyal keluaran Multiplexer dan berikan komentar
4.4.2 Frequency Division Demultiplexing (FDD)
A. Persiapan
1. Alat ukurnya (oscilloscope) terlebih dahulu dikalibrasi.
2. Hidupkan perangkat percobaan, terus tekan switch pada posisi on.
3. Lakukan pengukuran oscillator dengan oscilloscope dan frequency counter. Atur nilai frekuensi osilator (sesuai dengan yang ditunjukkan frekuensi counter), dengan menge-trim (putar-putar trimer di bagian belakang perangkat) sehingga diperoleh frekuensi yang sama dengan pengirimnya. Catat hasil pengukurannya.
4. Hubungkan perangkat FDD dengan pengirimnya
B. Percobaan
5. Amati dan catatlah sinyal yang diterima dari transmisi dengan oscilloscope.
6. Amati dan catatlah keluaran dari masing-masing band-pass filter.
7. Hubungkan kanal oscilloscope dengan keluaran BPF 1 dan kanal-2 oscilloscope dengan keluaran modulator 1 pada penerimanya. Demikian juga untuk BPF-2 dan BPF-3.
8. Amati dan catatlah masukan dan keluaran dari masing-masing demodulator. Masukan demodulator adalah keluaran dari BPF. Gunakan kedua kanal dari oscilloscope (mode dual) untuk mengamatinya.
9. Amati dan catatlah masukan dan keluaran dari masing-masing low-pass filter. Masukan LPF adalah keluaran dari demodulator. Gunakan kedua kanal dari oscilloscope (mode dual) untuk mengamatinya.
10. Amati dan catatlah masukan dan keluaran dari masing-masing penguat dengan oscilloscope (mode dual).
11. Amati dan catatlah frekuensi akhir (penguat) dengan frequency counter. Bandingkan dengan input pada bagian pengirimnya.
12. Hubungkan masing-masing osilator sub-pembawa pada pengirimnya untuk digunakan pada penerimanya. Tekan saklar jumper osilator pengirim pada posisi"ON". Lakukan lagi pengukuran seperti langkah (3) sampai (10).
4.5 Tugas Pendahuluan
1. Gambarkan dan jelaskan bagaimana proses transmisi 450 kanal suara menggunakan Standar FDM Eropa (CCITT) dan Standar FDM Amerika (AT&T)
2. Buatkan skema suatu sistem untuk melakukan proses demultiplexing sinyal pada soal diatas
Nama : Nicko Satrio Pambudi
NIM : 1404405065
Kelompok : 13
4.6 Jawaban Tugas Pendahuluan
1. Frequency Division Multiplexing (FDM) merupakan proses
penggabungan beberapa sinyal informasi yang dikirim secara serentak atau
bersamaan dengan menggunakan beberapa sinyal pembawa (sub-carrier)
untuk dimodulasikan dengan masing-masing sinyal informasi. Standar
yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel standar CCITT dan AT&T
Number of Voice Channels
Bandwidth Spectrum AT&T CCITT
12 48 KHz 60 - 108 KHz Group Group
60 240 KHz 312 - 552 KHz Supergroup Supergroup
300 1,232 MHz 812 - 2044 KHz Mastergroup
600 2,52 MHz 564 - 3084 KHz Mastergroup
900 3,872 MHz 8,516 - 12,388 MHz
Supermaster group
N X 600 Mastergroup multiplex
3600 16,984 MHz
0,564 - 17,548 MHz
Jumbogroup
10800 57,442 MHz
3,124 - 60,566 MHz
jumbogroup multiplex
Dengan menggunakan standar yang sesuai dengan tabel diatas maka gambaran proses transmisi 450 kanal suara menggunakan Standar FDM Eropa (CCITT) adalah sebagai berikut :
TransmisiSupermaster
Input
Master
Group 2
Group 21
300
252
289
241
Group 25
Super Group 5
Group 36
Master
Group 1
450
433
432
444
445
421
Group 38
Super Group 8
Group 37
60
37
36
48
49
25
24
13
12
1
Group 5
Super Group 1
Group 3
Group 4
Group 2
Group 1
Dalam pentransmisian 450 kanal suara melalui FDM Eropa (CCITT), 450
kanal suara ini dibagi menjadi 38 group dengan masing-masing group memiliki
kapasitas maksimum 12 kanal. Kemudian group ini digabungkan menjadi 8
buah supergroup, dimana masing-masing supergroup memiliki kapasitas 5 buah
group atau 60 kanal suara. Kemudian 5 buah super group ini digabungkan
menjadi 1 buah mastergroup yang memiliki kapasitas sebanyak 300 kanal.
Karena input kanal sebanyak 450, maka sisanya yaitu sebanyak 150 kanal yang
terbagi dalam 3 super group masuk ke mastergroup 2. Lalu keluaran dari kedua
mastergroup tersebut digabungkan menjadi sebuah supermaster group yang
dapat menampung 450 kanal suara tersebut. Kemudian ditransmisikan melalui
media transmisi yang sama.
FDM Amerika atau standard AT&T dalam mentransmisikan 450 kanal suara tidak memerlukan supermaster group karena kapasitas yang dimiliki oleh master group pada Standard AT&T ini dapat menampung maksimal 600 kanal suara dengan bandwidth yang sama dengan CCITT yaitu 2,52 MHz. Jadi, dalam Standard AT&T ini hanya terdapat 8 super group yang menjadi 1 master group dan dapat menampung 450 kanal suara.
Gambaran proses transmisi 450 kanal suara menggunakan Standar FDM Amerika (AT&T) adalah sebagai berikut :
Transmisi
Input
Group 21
300
252
289
241
Group 25
Super Group 5
Group 36
Master
Group
432
421
60
49
12
1
Group 5
Super Group 1
Group 1
2. Pada perekaman data sismik biasanya dikenal alat untuk merekam data
tersebut adalah multiplexer yaitu sebuah alat yang merupakan switch
elektronik yang akan berputar cepat akan membaca amplitude dari
gelombang seismik mulai dari saluran 1 sampai dengan saluran ke n untuk
setiap waktu perekaman.
Untuk waktu 1, data yang akan terbaca:
Sample-1 trace 1,
Sample-1 trace 2,
Sample-1 trace 3,
…………………………………,
Sample-1 trace n,
Untuk waktu 2, data yang akan terbaca :
Sample-2 trace 1,
Sample-2 trace 2,
Sample-2 trace 3,
…………………………………,
Sample-2 trace n,
Dan di notasikan dalam bentuk matriks yang berupa amplitude gelombang
seismik yang direkam dari saluran 1 sampai dengan saluran ke n, yang
terdiri dari sample ke 1 sampai dengan sample ke m dan dinyatakan
sebagai berikut:
a11 a12 a13 … a1n
a21 a22 a23 … a2n
Aij = a31 a32 a33 … a3n
… … … … …
am1 am2 am3 … amn
dalam hal ini:
m = dinyatakan sebagai jumlah sample dalam setiap trace
n = dinyatakan sebagai jumlah saluran (channel yang aktif pada saat
perekaman).
Pada proses demultiplexing pada hakekatnya adalah memutar
(mentranspose) data multiplexing, dan dalam notasi matematika di tuliskan sebagai suatu fungsi transpose matriks. Dengan penerapan dari fungsi transpose tersebut maka kita memperoleh notasi matriks yang baru sebagai berikut:
a11 a21 a31 … am1
a12 a22 a32 … am2
Aji = a13 a23 a33 … am3
… … … … … a1n a2n a3n … amn
Dan dengan demikian data yang tadinya terekam dalam deret jarak (sequential series) telah diubah menjadi data yang terekam berdasarkan waktu (time series).