8
PERCOBAAN M-2 PENENTUAN ORDE REAKSI DAN TETAPAN LAJU REAKSI I. Tujuan Percobaan Menentukan orde reaksi dan tetapan laju reaksi penyabunan etil asetat oleh ion hidroksida dengan cara titrasi dan cara konduktometri. II. Prinsip Percobaan Laju reaksi aA + bB pP d [ A ] dt = d [ B] dt = +d [ P ] dt Laju reaksi bergantung pada konsentrasi maupun hasil reaksi yang dinyatakan dalam hukum laju. d [ A ] dt =k [ A ] a [ B] b Penentuan tetapan laju reaksi (k) dapat ditentukan dengan dua cara yaitu dengan cara titrasi dan dengan cara konduktometri. Pada penentuan tetapan laju dengan cara titrasi, jalannya reaksi diikuti dengan cara penentuan konsentrasi ion OH - pada waktu tertentu yaitu dengan mengambil sejumlah larutan yang sedang bereaksi kemudian dimasukkan ke dalam larutan yang mengandung asam berlebih. Penetralan basa dalam campuran reaksi oleh asam akan menghentikan reaksi. Jumlah basa yang ada dalam campuran

PERCOBAAN M2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kf

Citation preview

Page 1: PERCOBAAN M2

PERCOBAAN M-2

PENENTUAN ORDE REAKSI DAN TETAPAN LAJU REAKSI

I. Tujuan Percobaan

Menentukan orde reaksi dan tetapan laju reaksi penyabunan etil asetat oleh ion hidroksida

dengan cara titrasi dan cara konduktometri.

II. Prinsip Percobaan

Laju reaksi aA + bB pP

−d [ A ]dt

=−d [ B ]

dt=

+d [ P ]dt

Laju reaksi bergantung pada konsentrasi maupun hasil reaksi yang dinyatakan dalam

hukum laju.

−d [ A ]dt

=k [ A ]a[ B]b

Penentuan tetapan laju reaksi (k) dapat ditentukan dengan dua cara yaitu dengan

cara titrasi dan dengan cara konduktometri. Pada penentuan tetapan laju dengan cara

titrasi, jalannya reaksi diikuti dengan cara penentuan konsentrasi ion OH- pada waktu

tertentu yaitu dengan mengambil sejumlah larutan yang sedang bereaksi kemudian

dimasukkan ke dalam larutan yang mengandung asam berlebih. Penetralan basa dalam

campuran reaksi oleh asam akan menghentikan reaksi. Jumlah basa yang ada dalam

campuran reaksi pada saat reaksi dihentikan dapat diketahui dengan menitrasi sisa asam

oleh larutan standar basa.

Berbeda dengan cara titrasi, pada penentuan tetapan laju dengan cara

konduktometri tidak dilakukan penghentian reaksi. Selama reaksi berlangsung, hantaran

campuran semakin berkurang karena terjadi penggantian ion OH- dari larutan dengan ion

CH3COO-. Dengan pengandaian bahwa etil asetat, alkohol, dan air tidak menghantarkan

listrik, sedangkan NaOH dan CH3COONa terionisasi sempurna, maka hantaran larutan

pada waktu t yaitu Lt dapat diperoleh dengan memasukannya kedalam suatu persamaan

tertentu.

Page 2: PERCOBAAN M2

III. Data Pengamatan

[HCl] = 0.0216 M

[NaOH] = 0.0236 M

[Etil Asetat] = 0.02 M

[KCl] = 0.0100 M

a. Metode Titrasi

t (menit) Vtitran 1 (mL) Vtitran 2 (mL) Vrata2 (mL)15 7.5 7.2 7.3525 7.5 7.6 7.5530 8.2 7.9 8.0540 8.4 8 8.155 8 8.3 8.1575 8.2 8.1 8.15

b. Metode Konduktometri

t (menit) Hantaran, Lx (μS/cm)3 6888 60615 55025 51440 49365 477

Blanko (Lc)

468

IV. Pengolahan Data

a. Metoda Titrasi

V x=V NaOH awal – (10 mL[ HCl ]

[ NaOH ]−V titran)V camp

10

x=[ NaOH ] V x

V camp

V x(t=15 ' )=50 mL – (10 mL[ 0.0216 M ][ 0.0236 M ]

−7.35 mL) 150 mL10 mL

=22.962 mL

x(t=15')=[ 0.023 6 M ] x 22.962mL

15 0mL=3.613 x10−3 M

Page 3: PERCOBAAN M2

Dengan cara yang sama maka diperoleh nilai Vx dan x sebagai berikut:

t (menit) Vx x

15 22.962 0.003613

25 25.962 0.004085

30 33.462 0.005265

40 34.212 0.005383

55 34.962 0.005501

75 34.962 0.005501

a=[ etilasetat ] V etilasetat

V camp

=[ 0.02 M ] x100 mL

150 mL=0.0133 M

b=[ NaOH ] V NaOH

V camp

=[ 0.0236 M ] x 100 mL

150 mL=0.0079 M

t (menit) Vrata2 (mL) a (M) b (M) Vx (mL) x (M) ln(a−x )(b−x )

157.35

0.0133 0.0079

22.962 0.003613 0.8264

257.55

0.0133 0.0079

25.962 0.004085 0.8942

308.05

0.0133 0.0079

33.462 0.005265 1.1317

408.1

0.0133 0.0079

34.212 0.005383 1.1634

558.15

0.0133 0.0079

34.962 0.005501 1.1971

758.15

0.0133 0.0079

34.962 0.005501 1.1971

Page 4: PERCOBAAN M2

Diperoleh persamaan garis y = 0.006x + 0.8272 di mana kemiringan kurva sama

dengan nilai k (tetapan laju reaksi).

k = 0.006a−b

= 0.006

0.0133−0.0079= 1.0976 M-1 menit-1

b. Metoda Konduktometri

t (menit)

Hantaran, Lx (μS/cm)

3 6888 60615 55025 51440 49365 477Lc 468L0 1390

ln ( a−xb−x )=kt ( a−b )+ln( a

b )

x=b (Lo−Lt

Lt−Lc)

Untuk t = 3’

b ×( Lo−L3

L3−Lc)=0.0079 ×( 1390−688

688−468 )=0.0251 M−1

Dengan cara yang sama diperoleh :

t (menit)

Hantaran, Lt (μS/cm)bx ( Lo−Lt

Lt−Lc) (M-

1)

ln (a-x)/(b-x)

3 688 0.0251 -0.38153

Page 5: PERCOBAAN M2

8 606 0.0447 -0.1607

15 550 0.0806 -0.07815

25 514 0.1498 -0.03927

40 493 0.2823 -0.02012

65 477 0.7980 -0.00694

Diperoleh persamaan garis y = 0.0045x – 0.2305 di mana

k = (0.0045)/(a-b) = (0.0045)/(0.0133-0.0079) = 0.8232 M-1 menit-1

V. Pembahasan

Page 6: PERCOBAAN M2

VI. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan, reaksi penyabunan etil asetat oleh ion hidroksida

merupakan reaksi orde dua dengan tetapan laju reaksi berdasarkan cara titrasi adalah

1.0976 M-1 menit-1 dan tetapan laju reaksi berdasarkan cara konduktometri adalah 0.8232

M-1 menit-1.

VII. Daftar Pustaka

Atkins, Peter. Atkins’s Physical Chemistry, 1st ed. Mc. Graw Hill, 2000. Hal. 839-840

Skoog, D.A., West, D.M., Howler, F.J. Fundamental of Analytical Chemistry, 7th ed.

Saunders College Publishing, 1996.