PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGANNOMOR 8 TAHUN 2004

TENTANG

RENCANA STRATEJIK (RENSTRA) KABUPATEN KUNINGANTAHUN 2004-2008

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUNINGAN

Menimbang

: a. bahwa Pola Dasar Pembangunan Daerah Kabupaten Kuningan sebagai induk yang memayungi segala Perencanaan pembangunan di Kabupaten Kuningan, telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor Tahun 2004;

b. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 4 ayat (1), sebagai strategi Pelakasanaan Pola Dasar Pembangunan Daerah, dijabarkan dalam Rencana Stratejik (Renstra) berjangka waktu 5 (lima) Tahun, yang memuat pokok-pokok kebijakan Pemerintah Daerah dalam bentuk program prioritas, dan indikasi kegiatan pembangunan, terutama dengan sumber pembiayaan yang berasal dari APBD murni dan masyarakat;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a, dan b, untuk menjamin kepastian hukum, Rencana Stratejik (Renstra) Kabupaten Kuningan Tahun 2004-2008 perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Mengingat

: 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950);

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3839);

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72 , Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848 );

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) Tahun 2000-2004 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 206, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4012 );5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2001 tentang

Penyelenggaraan Dekonsentrasi (Lembaran Negara Nomor 62 , Tambahan Lembaran Negara Nomor 4095);

6. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 1 Tahun 2002 tentang Kewenangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 1 Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 1 Tahun 2002 tentang Kewenangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2001 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 13), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 29 Tahun 2002 (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2002 Nomor 30 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 109);

7. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 2 Tahun 2002 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengundangan Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 2 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 14 );

8. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor Tahun 2004 tentang Pola Dasar Pembangunan Daerah Kabupaten Kuningan Tahun 2004-2023 (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Nomor Tahun 2004 Seri , Tambahan Lembaran Daerah Nomor );

9. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor Tahun 2004 tentang Program Pembangunan Daerah (Propeda) Kabupaten Kuningan Tahun 2004-2008 (Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan Nomor Tahun 2004 Seri , Tambahan Lembaran Daerah Nomor );

Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN KUNINGAN

Menetapkan

: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TENTANG RENCANA STRATEJIK (RENSTRA) KABUPATEN KUNINGANTAHUN 2004-2008.

B A B IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

2

a. Daerah adalah Kabupaten Kuningan;b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten

Kuningan;c. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten

Kuningan;d. Bupati adalah Bupati Kuningan;e. Renstra adalah Rencana Stratejik Kabupaten Kuningan Tahun

2004-2008;f. APBD adalah Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah.

B A B IIMAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2(1) Maksud Penyusunan Renstra adalah :

a. Menyediakan acuan resmi bagi seluruh jajaran Pemerintah Daerah dan Badan Legislatif Daerah dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan Daerah yang akan dibiayai dari APBD dalam kurun waktu tahun 2004-2008;

b. Menyediakan rujukan bagi Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bupati Kuningan, baik pertanggungjawaban tahunan maupun pertanggungjawaban masa akhir jabatan (5 tahunan);

c. Menyediakan tolok ukur bagi evaluasi dan penilaian kinerja Bupati selama menjalankan tugasnya.

(2) Tujuan penyusunan Renstra adalah:a. Menjabarkan gambaran tentang kondisi Daerah saat ini

dalam keseluruhan konstelasi regional (Propinsi Jawa Barat) dan Nasional sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi Daerah;

b. Menguraikan kebijakan strategis yang berskala Nasional, dengan maksud menentukan indikasi program dan kegiatan yang dapat ditangani melalui APBD sesuai dengan batas-batas kewenangan Daerah;

c. Memudahkan seluruh jajaran Aparatur Pemerintah Daerah dan Badan Legislatif Daerah dalam menyusun rencana kegiatan dan program tahunan secara terpadu, terarah dan terukur;

d. Memudahkan seluruh jajaran Aparatur Pemeritah Daerah dan Badan Legislatif Daerah untuk memahami dan menilai arah kebijakasanaan dan program-program operasional tahunan dalam rentang priode 2004-2008.

B A B III

3

RENCANA STRATEJIK PEMBANGUNANDAERAH

Bagian PertamaVisi, Misi dan Tujuan

Paragraf 1Visi dan Misi

Pasal 3

Visi Daerah adalah Terbangunnya Perekonomian Rakyat berbasis kemitraan dalam suasana tentram agamis dan dinamis;

Pasal 4

Misi Daerah adalah :a. Mengembangkan usaha berbasis sumberdaya lokal;b. Peningkatan sarana dan prasarana dasar untuk menunjang

perekonomian dan meningkatkan tarap hidup masyarakat;c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kemdirian

masyarakat khususnya melalui peningkatan pendidikan, kesehatan serta pendayagunaan iptek;

d. Memperkuat jejaring kerjasama (networking), Kemitraan Sinergis antar Pelaku Pembangunan dan Promosi;

e. Peningkatan pengelolaan sumber daya alam tata ruang dan lingkungan hidup;

f. Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, demokratis dan propesional yang mengutamakan aspirasi dan pelayanan Publik;

g. Memperkuat persatuan dan kesatuan dan memelihara keamanan, ketertiban serta pengembangan budaya dikehidupan yang agamis.

Paragraf 2Tujuan

Pasal 5

(1) Tujuan Pembangunan Daerah untuk mewujudkan Misi mengembangkan usaha berbasis sumber daya lokal adalah:a. Membangun fundamental perekonomian Kabupaten

Kuningan yang kokohb. Mendorong laju pertumbuhan ekonomic. Meningkatkan pendapatan daerah Kab. Kuningand. Mendorong terwujudnya ketahanan pangan e. Mengembangkan Wilayah Potensial dan Kawasan

Pengembangan Agribisnis

4

f. Menetapkan alternatif-alternatif Komoditas Unggulan setiap Wilayah

g. Meningkatkan produktivitas dan kualitas produk pertanian (tanaman pangan, peternakan, perikanan dan perkebunan) dan kehutanan.

h. Mengembangkan Paket Teknologi Tepat Guna dan Tepat Usaha

i. Menguatkan Kelembagaan dan Permodalan Sektor Pertanian

j. Memperbaiki sarana Pertanian, Sistem Informasi dan Tataniaga Pertanian

k. Peningkatan daya saing terutama untuk meningkatkan ekspor non migas.

(2) Tujuan Pembangunan Daerah untuk mewujudkan Misis Peningkatan sarana dan prasarana dasar untuk menunjang perekonomian dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.a. Memelihara dan meningkatkan fungsi dan kapasitas

sarana dan prasarana;b. Membangun sarana dan prasarana sesuai dengan

prioritas, tujuan sasaran dan pembangunan;c. Pembangunan akses perhubungan ke sentra-sentra

produksi, kawasan berpotensi dan daerah terisolir;d. Pembangunan dan pemberdayaan pengairan.

(3) Tujuan Pembangunan Daerah untuk mewujudkan Misi meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kemandirian masyarakat khususnya melalui peningkatan pendidikan, kesehatan serta pendayagunaan ipteks.a. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat;b. Meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat;c. Meningkatkan kemandirian dan daya saing masyarakat

Kuningan;d. Meningkatkan peran dan pendayagunaan iptek;e. Meningkatkan pembinaan pemudan dan olahraga.

(4) Tujuan Pembangunan Daerah untuk mewujudkan Misi memperkuat jejaring kerjasama (networking), kemitraan sinergis antar pelaku pembangunan dan promosi.a. Meningkatkan partisipasi masyarakat/stakeholders

dalam seluruh proses pembangunan;b. Memperkuat jaringan kerjasama (networking) untuk

mempercepat pembangunan;c. Mengoptimalisasikan peran stakeholders melalui

kemitraan sinergis;d. Memperkuat perencanaan dan pelaksanaan promosi.

5

(5) Tujuan Pembangunan Daerah untuk mewujudkan Misi peningkatan pengelolaan sumber daya alam, tata ruang dan lingkungan hidup, adalah:a. Mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan;b. Melindungi sumber daya alam dari berbagai bentuk

kerusakan dan pencemaran;c. Merehabilitasi sumber daya alam dan lingkungan yang

terdegradasi dan tercemar;d. Memantapkan penataan ruang berwawasan lingkungan

dan kuster pertumbuhan ekonomi.

(6) Tujuan Pembangunan Daerah untuk mewujudkan Misi menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, demokratis dan professional yang mengutamakan aspirasi dan pelayanan publik, adalah:a. Membangun landasan sistem pemerintahan yang baik

dan demokratis;b. Meningkatkan kinerja dan profesionalisme aparatur

penyelenggara pemerintahan;c. Menata atau membangun sistem informasi internal

instansi dan antar instansi dengan pemanfaatan teknologi informasi.

(7) Tujuan Pembangunan Daerah untuk mewujudkan Misi memperkuat persatuan dan kesatuan dan memelihara keamanan, ketertiban serta pengembangan budaya dan kehidupan yang agamis, adalah:a. Menggalang semangat kebersamaan dan persatuan;b. Mendorong terwujudnya sistem politik yang demokratis

dan stabil;c. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat;d. Meningkatkan penegakan supremasi hukum;e. Memelihara dan mengembangkan budaya daerah;f. Mengembangkan kehidupan yang agamis.

Bagian Kedua Program Strategis

Paragraf 1Umum

Pasal 6

Program Strategis Umum mencakup:1. Bidang pertanian, peternakan dan perikanan;2. Bidang kehutanan dan perkebunan;3. Bidang pertambangan dan energi;4. Bidang perindustrian, perdagangan dan koperas;

6

5. Bidang kepariwisataan;6. Bidang kependudukan, KB, dan ketenagakerjaan;7. Bidang pendidikan;8. Bidang Ilmu pengetahuan dan teknologi;9. Bidang kesehatan;10. Bidang pemuda dan olahraga;11. Bidang agama;12. Bidang kebudayaan;13. Bidang transportasi;14. Bidang pengairan;15. Bidang penataan ruang;16. Bidang pembangunan desa;17. Bidang perumahan dan pemukiman;18. Bidang lingkungan hidup;19. Bidang aparatur pemerintah;20. Bidang politik, hukum dan HAM;21. Bidang informasi, komunikasi dan media masa;22. Bidang ketentraman dan ketertiban

Paragraf 2Bidang

Pasal 7

(1) Bidang Pertanian, Peternakan, dan Perikanan diarahkan untuk :a. Pembangunan perekonomian rakyat di bidang pertanian,

peternakan, perikanan;b. Perbaikan penataan ruang dan wilayah untuk

pengembangan pertanian;c. Pemantapan konservasi dan rehabilitasi sumber daya

alam;d. Peningkatan investasi lokal, nasional dan asing;e. Penataan pertanian perkotaan potensial;f. Penerapan agroindustri secara meluas untuk

meningkatkan nilai tambah (Added value);g. Pembangunan pertanian tanaman pangan antara lain

pengembangan sumber daya manusia, pengembangan teknologi, pemasaran, pengembangan agribisnis dan agroindustri, modernisasi pertanian, pemanfaatan sumber daya alam, pengentasan kemiskinan;

h. Pembangunan meliputi pengembangan sumber daya manusia, pengembangan produksi perikanan, pengembangan sarana dan prasarana pengembangan swasembada pangan dan pembinaan giji masyarakat pengentasan kemiskinan, pengembangan agrobisnis terpadu, pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya pengembangan pasca panen, proses pemasaran,

7

peananaman modal investasi dan pembiayaan pembangunan, serta pemantapan kelembagaan;

i. Pembangunan peternakan adalah pengembangan sumber daya manusia peternak pengelolaan sumber daya alam pengembangan iptek peternakan, pemantapan kelembagaan peternak,diversifikasi pangan dan giji pembinaan ternak rakyat terpadu, pengembangan industri peternakan.

(2) Bidang Kehutanan dan Perkebunan diarahkan untuk :

a. Pembangunan kehutanan dan diarahkan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat tetap menjaga kelestarian sumber daya alam dan kelangsungan fungsi serta mutu lingkungan hidup dan penguatan funfsi sosial ekonomi hutan;

b. Pengusahaan hutan dilakukan dengan menghindari terjadinya kebakaran hutan, okupasi ilegal, penebangan kayu illegal (illegal loging) serta upaya perlindungan hutan sebaik-baiknya. Hasil hutan non kayu seperti sumber plama nuftah, getah-getahan, jasad renik dan biota lainnya dan jasa hutan seperti sumber air, sumber oksigen, wisata alam, serta jasa hutan lainnya perlu digali dan dikembangkan dengan memanfaakan iptek. Pengembangan hutan kemasyarakat dan hutan rakyat yang dikelola secara baik perlu disiapkan sejak dini;

c. Rehabilitasi hutan dan lahan kritis; konservasi hutan, sungai, flora dan fauna langka dan pengembangan fungsi daerah aliran sungai terus ditingkatkan dan makin disempurnakan untuk memilih kesuburan tanah, tata air dan kelestarian daya dukung lingkungan guna meningkatkan mutu sumber daya alam dan kesejahteraan masyarakat setempat;

d. Peningkatan peran serta aktif masyarakat baik dalam konservasi dan rehabilitasi hutan, melalui metoda pengembangan yang saling menguntungkan;

e. Pembangunan perkebunan ditingkatkan melalui peremajaan rehabilitasi, perbaikan mutu tanaman, penganekaragaman jenis, dan pemanfaatan lahan-lahan marginal seperti lahan kering. Peningkatan produksi perkebunan dilaksanakan secara leih intensif;

f. Kebijaksanaan pembangunan perkebunan antara lain meningkatkan produksi dan kualitas hasil melalui agroindustri dan agrobisnis yang didukung oleh pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, memanfaatkan pangsa pasar, meningkatkan efiensi sistem distribusi hasil, penyediaan bahan baku industri, meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan kesempatan kerja. Sistem agribisnis terpadu dengan agroindustri

8

melalui keterkaitan yang saling menguntungkan antara petani prusen danindustri dalam pola kemitraan dan pola swadaya yang mengikutsertakan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan.

(3) Bidang Pertambangan dan Energi diarahkan untuk :a. Keterpaduan pelaksanan pembangunan dengan sektor

lainnya yang berkaitan dengan perluasan lapangan kerja sertakesempatan berusaha dan pengembangan wilayah ;

b. Peningkatan dan pembinaan usaha pertambangan skala kecil, terutama penambangan dan pengolahan bahan galian c perlu melalui pengaturan, dan penyuluhan usaha pertambangan dalam rangka pemberdayaan masyarakat ;

c. Usaha pertambangan harus senantiasa memenuhi persyaratan analisis mengenai dampak lingkungan dan sesuai dengan perencanaan tata ruang wilayah ;

d. Upaya reklamasi lahan pasca tambang perlu dilaksanakan sedini mungkin agar lahan bekas tambang dapat dimanfaatkan ;

e. Pemanfaatan sumber alam tambang secara hemat dengan memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup ;

f. Penyediaan energi dan program listrik untuk daerah pedesaan.

(4) Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi diarahkan untuk :a. Menumbuhkembangkan industri kecil/home industri dan

agroindustri berbahan baku lokal, dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak banyaknya sehingga industri akan menjadi salah satu kekuatan perekonomian rakyat dan penyerap tenaga kerja;

b. Peningkatan kemitraan antara industri besar, industri menengah dan industri kecil; serta keterkaitan industri dengan sektor ekonomi lainnya; yang didukung oleh berkembangnya agroindustri dan agribisnis, setrta sistem perdagangan dan distribusi yang efisien;

c. Optimalisasi peran BUMD agar semakin sehat, dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, serta diharapkan memberkan kontribusi yang semakin besar kepada pendapatan asli daerah, terutama melalui peningkatan kinerja PDBPR/LPK dan PDAM; Pendirian BUMD baru potensial yang memiliki peran strategis, seperti BUMD beras Kuningan yang membeli beras dari petani dan pengelola kebutuhan beras untuk pegawai negeri;

d. Penguatan kelembagaan koperasi agar mampu berperan sebagai wadah kegiatan ekonomi masyarakat yang

9

tangguh dan berakar dalm masyarakat melalui peningkatan kapasitas dan peran serta aktif anggota koperasi, agar semakin mendapat kepercayaan dan dapat dirasakan keberadaannya oleh masyarakat;

e. Memberikan kemudahan berupa fasilitas penunjang bagi investor yang memuka sentra-sentra perdagangan di pelosok kota;

f. Meningkatkan kewirausahaan serta profesionalisme para pelaku-pelaku usaha ekonomi dan meningkatkan kemampuan untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas perbankan dalam memperkuat struktur permodalan;

g. Terbangunnya sistem komunikasi antar pelaku pembangunan berbasis masyarakat, dan memperkuat jaringan kerjasama (networking) untuk mempercepat pembangunan, serta memperkuat perencanaan dan pelaksanaan promosi.

(5) Bidang Kepariwisataan diarahkan untuk :

a. Pengembangan dan penataan objek serta daya tarik wisata, dan menggali obyek dan daya tarik wisata baru, serta mengembangkan sarana dan prasarana pendukung kapariwisataan serta manajemen untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan;

b. Meningkatkan promosi;c. Meningkatkan peranan sektor pariwisata sebagai

lapangan kerja dan sumber pendapatan daerah.

(6) Bidang Kependudukan, KB, dan Ketenagakerjaan diarahkan untuk :a. Pengendalian pertumbuhan penduduk dan perwujudan

keluarga yang lebih sejahtera;b. Penurunan jumlah penduduk miskin;c. Peningkatan kemampuan keluarga dalam pengasuhan

dan penumbuhkembangan anak;d. Peningkatan usia perkawinan pertama wanita;e. Penciptaan lapangan kerja yang relevan dalam

pengetahuan dan keterampilan kerja;f. Peningkatan relevansi dan kualitas pelatihan sesuai

dengan kebutuhan dunia kerja;g. Mengadakan Kerjasama lembaga pelatihan dengan

perusahaan;h. Peningkatan dan pengawasan keselamatan dan

kesehatan kerja;i. Peningkatan kualitas, profesionalisme, daya saing dan

kompetensi tenaga kerja agar menjadi tenaga kerja produktif sebagai dasar pengembangan produktivitas masyarakat.

10

(7) Bidang Pendidikan diarahkan untuk :a. Pemetaan dan pendidikan dasar;b. Peningkatan mutu pendidikan;c. Pengawasan dan peningkatan kualitas lembaga-lembaga

pendidikan sekolah;d. Pengawasan dan peningkatan jumlah dan kualitas

lembaga-lembaga pendidikan luar sekolah;e. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan

pendidikan bagi seluruh masyarakat, pada berbagai jalur jenis dan jenjang pendidikan;

f. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dengan melibatkan masyarakat dalam pembangunan pendidikan pada berbagai jalur, jenis dan jenjang pendidikan untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan wawasan dan keterampilan tenaga kerja.

(8) Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi diarahkan unuk :

a. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia dalam penguasaan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan dalam pembangunan;

b. Mendorong pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan yang terikat dengan pengembangan dan penguasaan teknologi yang dapat mempercepat proses pembangunan, didukung oleh pengembangan sistem pendidikan, peningkatan kegiatan penelitian dan pengembangan, peningkatan jumlh dan kulitas penelitian dan pengembangan sarana dan prasarana;

c. Optimalisasi dan peningkatan sarana dan prasarana dan kegiatan untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bergai lembaga penelitian dan perguruan tinggi terus, dalam rangka memperkuat kapasitas sistem ilmu pengetahuan dan teknologi;

d. Pengembangan teknologi diarahkan pada peningkatan kemampuan penguasaan dan pengintegrasian teknologi dan rekayasa sebagai pemacu kemampuan kreatifitas dan inovasi serta percepatn pembangunn guna mewujudkan kesejahteraan rakyat;

e. Kemampuan untuk mengkaji dan memahami teknologi secara mendasar, rinci dan mendalam perlu lebih ditingkatkan untuk menunjang transpormasi teknologi dan industri;

f. Peningkatan kerjasama dan kemitraan antar masyarakat ilmu pengetahuan dan teknologi dengan lembaga pendidikan dan usaha nasional termasuk industri pertahanan keamanan, untuk mengantisipasi perkembangan teknologi dan tuntutan pasar serta pertumbuhan usaha keci menengah dan koperasi.

11

(9) Bidang Kesehatan diarahkan untuk:a. Peningkatan kesadaran hidup sehatan dan bersih,

peningkatan kepedulian lingkungan, peningkatan kualitas dan pemerataan pelayanan kesehatan yang makin menjangkau seluruh lapisan masyarakat, peningkatan peran serta aktif masyarakat dalam pelayanan kesehatan, peningkatan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat, peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan, peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, peningkatan distribusi obat dan alat kesehatan;

b. Perbaikan derajat kesehatan masyarakat diselenggarakan dengan memberikan prioritas pada peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup kegiatan perbaikan gizi, kesehatan ibu dan anak usaha kesehatan sekolah, penyuluhan kesehatan, penyediaan air bersih, penyehatan lingkungan pemukiman, pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kesehatan keluarga;

c. Pengawasan obat, makanan, minuman dan pencemaran lingkungan serta perlindungan terhadap bahaya minuman keras penyalahgunaan obat narkotika dan zat adiftif lainnya;

d. Pembinaan pengobatan tradisional yang secara medis dapat dipertanggungjawabkan guna mendukung perluasan dan pemerataan pelayanan kesehatan.

(10) Bidang Pemuda dan Olahraga diarahkan untuk:a. Peningkatan produktifitas generasi muda;b. Peningkatan jumlah bibit olahragawan berbakat termasuk

penyandang cacat, meningkatkan jumlah dan kualitas wadah pembinaan olahraga pelajar, meningkatkan jumlah dan kulaitas kompetisi berdasarkan prioritas cabang olahraga yang diunggulkan, penyediaan prasarana dan sarana olahraga dengan kualitas yang memadai;

c. Meningkatkan kualitas gizi sesuai standar bagi olahragawan berbakat, meningkatkan kualitas kopetensi pelatih, peneliti, praktisi dan teknisi olahraga, serta meningkatkan penerapan dan pemanfaatan iptek olahraga sebagai pendorong peningkatan prestasi pada semua cabang olahraga;

d. Mengusahakan dukungan dunia usaha, industri dan partisifasi masyarakat terutama dalam pendanaan dan pembinaan olahraga prestasi.

(11) Bidang Agama diarahkan untuk:a. Mendorong untuk terpenuhinya kebutuhan sarana dan

prasarana pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama dengan mengembangkan peran dan fungsi tempat ibadah

12

serta peningkatan mutu pelayanan bimbingan kehidupan beragama;

b. Mendorong peningkatan peran pranata keagamaan serta zakat, infaq, sodaqoh dan wakaf sebagai upaya peningkatan peran serta umat beragama dalam kegiatan sosial yang produktif dan membangun;

c. Mendukung pemyelenggaraan ibadah haji yang aman tertib dan mudah serta meningkatkan peran serta dalam pembinaan haji.

(12) Bidang Kebudayaan diarahkan untuk:a. Mengembangkan sikap kritis terhadap nilai-nilai budaya

dalam rangka memilah-milah nilai budaya yang kodusif dan serasi;

b. Mengembangkan kelembagaan berkreasi dalam berkesenian dengan tetap mengacu kepada etika, moral, dan agama serta memberikan perlindungan dan penghargaan terhadap hak cipta;

c. Pemda memfasilitasi pembinaan dan pengembangan budaya lokal melalui penyediaan sarana prasarana, pembentukan atau mengaktifkan kelembagaan pengembangan budaya lokal serta upaya lainnya;

d. Menciptakan iklim yang kondusif bagi timbulnya kreasi sastra seni dan budaya.

(13) Bidang transportasi diarahkan untuk:a. Meningkatkan kualitas jalan dan jembatan,meningkatkan

ketersediaan prasarana dan sarana serta fasiltas tranfortasi;

b. Pengembangan sistem tranfortasi agar terwujud sitem tranfortasi yang handal,terpadu,efisien,berkemampuan tinggi dan terjangkau oleh masyarakat;

c. Peningkatan sarana prasarana perluasan jaringan dan peningkatan daya jangkau tranfortasi;

d. Sistem tranforasi terus disempurnakan dengan mengutamanakan angkutan umum melalui peningkatan kualitas SDM yang bertanggungjawab, serta penerapan manajemen moderen dan kelembagaan dengan memampaatkan kemajuan iptek,memeliharakualitas lingkungan hidup;

e. Transfortasi ke pedesaan terus dikembangkan melalui peningkatan sarana dan prasarana;

f. Pembangunan jalan ditingkatkan melalui asas terpadu, tertib, lancar, aman, nyaman, efisien dan terjangkau serta mampu memacu pembangunan disemua sektor dan daerah.

(14) Bidang Pengairan diarahkan untuk

13

a. Pembangunan pengairan kedepan tidak terbatas pada kegiatan irigasi, tetapi secara lebih luas, menjamin ketersediaan air baik bagi pertanian, air bersih, industri, dengan memperhatikan kelestariannya ;

b. Menumbuhkan peran serta Perkumpulan Petani Pemakai Air (P 3 A) khususnya dan para pemakai air pada umumnya dalam penyelenggaraan eksploitasi dan pemeliharaan jaringan irigasi ;

c. Meningkatkan efisiensi dan optimalisasi pemanfaatan air, bagi kepentingan penyediaan air untuk berbagai keperluan menjaga kelestarian sumber daya air dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup, meningkatkan investasi dibidang pengairan yang serasi dengan keadaan sosial ekonomi daerah, tata air dan tata guna tanah ;

d. Mengurangi kesenjangan antar wilayah dengan upaya peningkatan pembangunan program pengairan di daerah tertinggal.

(15) Bidang Penataan Ruang diarahkan untuk :a. Penyusunan rencana umum tata ruang ditujukan untuk

menyerasikan penatagunaan dan pemanfaatan tanah, air, udara dan sumber daya alam dengan pembangunan sektor-sektor lainnya untuk menunjang pembangunan berkelanjutan;

b. Penataan ruang merupakan landasan untuk mengembangkan kawasan-kawasan yang dapat mengakomodasikan kepentingan sektor-sektor strategis, mengembangkan kawasan penunjang untuk tumbuh dan berkembangnya sektor-sektor strategis, pengaturan pemanfaatan ruang baik kawasn lindung maupun kawasan budidaya, pengembangan sistem perkotaan dan pedesaan, serta pengembangan wilayah-wilayah prioritas.

(16) Bidang Pembanguna Desa diarahkan untuk:

a. Peningkatan keterpaduan pembangunan wilayah, khususnya antar kawasan dan antar perkotaan dan pedesaan dan keterpaduan pembangunan sektoral;

b. Penataan kelembagaan, perluasan serta dipersifikasi usaha pedesaan;

c. Pembangunan sarana dan prasarana perekonomian termasuk koperasi dan lembaga keuangan;

d. Penanggulangan dan pengentasan kemiskinan diselenggarakan melalui peningkatan peran serta aktif masyarakat dan lapisan masyarakat yang telah lebih dahulu maju disertai peningkatan kemampuan dan keterampilan aparat pembangunan dalam memberikan pelayanan dan penyuluhan kepada masyarakat;

14

e. Pemantapan peran kota secara optimal sebagai pusat pelayanan wilayah guna meningkatkan efisiensi produksii dan pemasaran serta peningkatan nilai tambah bagi produk dan komoditi wilayah untuk menjangkau pasar dalam negeri dan luar negeri.

(17) Bidang Perumahan dan Pemukiman diarahkan untuk :a. Pembangunan perumahan dan pemukiman baik

pembangunan perumahan baru maupun pemugaran perumahan di pedesaan dan perkotaan diarahkan pada peningkatan kualitas kehidupan keluarga dan masyarakat serta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kan tempat tinggal dalam lingkungan yang sehat dan layak huni serta memenuhi kebutuhan akan suasana kehidupan yang memberikan rasa aman, damai tentram dan sejahtera;

b. Pembangunan perumahan dan pemukiman perlu lebih ditingkat dan diperluas sehingga dapat makin merata dan menjangkau masyarakat yang berpenghasilan rendah serta dengan senantiasa memperhatikan rencana tata ruang wilayah, keterkaitan dan keterpaduan dengan lingkungan sosial serta kepastian hukumnya pembangunan perumahan dan pemukiman harus mampu memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja juga memperhatikan prinsip swadaya dan gotong royong serta peningkatan kemitraan dengan usaha swasta dan koperasi;

c. Lingkungan perumahan yang bersih, sehat dan aman perlu terus ditingkatkan antara lain melalui pembangunan sarana dan prasarana penyediaan air bersih, fasilitas sosial dan kesehatan, ibadah, pendidikan perdagangan dan transportasi, rekreasi dan olahraga serta prasarana lingkungan termasuk penanganan limbah disertai upaya peningkatan kesadaran dan tanggungjawab warga masyarakat baik kota maupun desa agar makin banyak rakyat mendiami rumah sehat dalam lingkungan pemukiman yang sehat.

(18) Bidang Lingkungan Hidup diarahkan untuk :

a. Mempertahankan fungsi hutan sebagai sumber daya pembangunan dan penyangga sistem kehidupan secara lestari dan efisien, yaitu dengan meningkatnya pendaayagunaan dan pemeliharaan sumber daya alam dan terpeliharanya kelestarian lingkungan hidup;

b. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam dan lingkungan;

c. Merehabilitasi sumber daya alam dan lingkungan yang telah rusak, memelihara dan mempertahankan sumber

15

daya alam dan lingkungan hidup yang masih utuh, termasuk keanekaragaman hayati yang ada dan meningkatkan daya dukungnyas serta terkendalinya pencemaran lingkungan.

(19) Bidang Aparatur Pemerintah diarahkan untuk :a. Penataan kelembagaan dan ketetalaksanaan aparatur di

lingkungan Pemerintah Daerah yang lebih efektif dan efisien;

b. Peningkatan kualitas dan profesionalisme pegawai negeri sipil, distribusi pegawai negeri sipil yang lebih baik, penegakan hukum di lingkungan aparatur pemerintahan daerah yang makin transparan, adil dan konsisten;

c. Meningkatkan fungsi dan peran perencanaan, pengawasan dan pengendalian pembangunan kepada seluruh pelaku pembangunan (stakeholders).

(20) Bidang Politik dan HAM diarahkan untuk :

a. Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah dan mendorong pemerataan kegiatan pembangunan dan hasil-hasilnya bagi seluruh lapisan masyarakat;

b. Mensukseskan pemilu tahun 2004 dan pemilihan Kepala Derah periode 2009-2014 pada tahun 2008;

c. Terpeliharanya dan terjaganya persatuan dan kesatuan seluruh komponen masyarakat guna tercapainya stabilitas yang mantap;

d. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam proses pembangunan daerah;

e. Tersedianya sarana dan prasarana pemersatu rakyat yang memadai yang menunjang proses pembangunan;

f. Penguatan dan meningkatnya kemampuan segenap komponen masyarakat dalam menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan;

g. Berkembangnya prakarsa dan peran serta aktif masyarakat dengan melaksanakan sosialisasi dan penggalangan di bidang persatuan dan kesatun agar dapat menciptakan suasana yang kondusif guna menjamin ketenangan, ketentraman, dan ketertiban di daerah;

h. Mewujudkan bangunan politik yang memiliki kepekaan dalam menampung dan menyalurkan aspirasi dan atau kepentingan rakyat;

i. Membangun budaya politik yang berlandaskan etika dan moral yang menjungjung tinggi kebenaran dan keadilan;

j. Meningkatkan wawasan dan watk kebangsaan bagi seluruh rakyat;

16

k. Berkembangnya kemampuan sistem HANKAMRATA (Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta) yang bertumpu pada kekuatan rakyat dengan TNI, kepolisian sebagai kekuatan utama didukung oleh komponen lainnya dari kekuatan pertahanan dan keamanan negara dengan meningkatkan kesadaran bela negara melalui wajib latih dan membangun kondisi juang;

l. Terselenggaranya pembinaan pertahanan sipil yang maju di daerah dalam pola sistem HANKAMRATA sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.

(21) Bidang Informasi, Komunikasi dan Media Masa diarahkan untuk :a. Pembangunan informasi, komunikasi dan media masa

diarahkan pada peningkatan peran serta positif masyarakat dalam pembangunan meningkatkan keterbukaan yang bertanggungjawab makin meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak dan kewajiban sebagai warga negara serta menciptakan iklim yang dapat mendorong terjadinya interaksi timbal balik secara terbuka dan bertanggungjawab antara sesama warga masyarakat dengan pemerintah dalam memperoleh informasi sehingga makn meningkatkan kualitas peran serta dan tanggungjawab masyarakat dalam pembangunan;

b. Pembangunan informasi, komunikasi dan media masa ditingkatkan kualitas dan jangkauannya agar mendukung upaya memantapkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME, mencerdaskan kehidupan bangsa, memprkuat moral, mental, dan budaya bangsa serta menggelorakan semangat pengabdian dan perjuangan bangsa dan menggairahkan peran serta masyarakat dalam rangka memantapkan kehidupan demokrasi sehingga masyarakat siap untuk makin mampu menyerp nilai positif dan menangkal pengaruh negatif arus informasi;

c. Pembangunan sarana dan prasarana informasi, komunikasi dan media masa perlu makin perlu ditingkatkan dengan memperhatikan kemajuan ilmupengetahuan dan teknologi komunikasi hingga mampu menjamin lancarnya penyebaran informasi secara luasdan dapat mewujudkan tersedianya wahana komunikasi dan informasi yang handal.

(22) Bidang Ketentraman dan Ketertiban diarahkan untuk :Pembangunan Ketentraman dan Ketertiban diarahkan pada Pemantapan Perlindungan melalui Peningkatan Kesadaran, Prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam memperluas

17

Kesatuan dan Persatuan Bangsa, melanjutkan pelatihan tenaga-tenaga pelaksana untuk mewujudkan moto juang Kuningan asri dan memperkokoh kemanunggalan aparatur keamanan dan rakyat.Peningkatan kesadaran masyarakat dalam bela negara memantapkan pola siskam swakarsa akan terwujud daya tangkap bangsa, makin kokohnya ketahanan desa, hingga mencapai situasi dan kondisi aman dalam memelihara dan melanjutkan pembangunan daerah, meningkatkan peran dan prakarsa dalam menanggulangi bencana alam dan bencana lainnya serta memperkecil akibat malapetaka yang menimbulkan kerugian jiwa dan harta benda.

Pasal 8

Rincian selengkapnya Renstra dimaksud Pasal 3,4,5,6 dan Pasal 7 tercantum pada naskah Rencana Stratejik Daerah Tahun 2004-2008 sebagai lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB IVPELAKSANAAN

Pasal 9

(1) Dalam setiap pelaksanaan penyelenggaraan pembangunan di Daerah, Renstra harus dijadikan acuan dan pedoman baik oleh seluruh jajaran Aparatur Dinas/Instansi maupun organisasi kemasyarakatan, dunia usaha dan masyarakat.

(2) Seluruh Dinas /Instansi / Organisasi masyarakat menyusun rencana untuk melaksanaan Renstra.

Pasal 10

(1) Untuk pelaksanaan seluruh program pembangunan dimaksud Pasal 6 disusun Repetada yang dirumuskan dalam bentuk Arah Kebijakan Umum dan Program Kerja Skala Prioritas serta kegiatan sebagai acuan lebih lanjut dalam penyusunan Rencana APBD.

(2) Untuk merumuskan Repetada dimaksud ayat (1), dibahas bersama oleh Bupati dan DPRD.

18

(3) Repetada dimaksud ayat (2), ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Pasal 11

(1) Dalam penyelenggaraan pembangunan tahunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian harus memperhatikan prinsif-prinsif transparansi, akuntabilitas, sustainable, partisipatif, asas demikrasi efisiensi dan produktivitas.

(2) Disamping prinsif-prinsif dimaksud ayat ((1), dalam penyusunan perencanaan pembangunan tahunan harus senantiasa menerapkan sistem perencanaan dengan memadukan perencanaan dari bawah ke atas (Buttom Up) untuk menampung aspirasi masyarakat dengan kebijakan dari atas ke bawah (Top Down) sebagai penjabaran kebijaksanaan nasional di Daerah, serta sistem koordinasi antar instansi, antar sektor, antar program, antar wilayah pembangunan dan koordinasi antara pembangunan sektor dalam wilayah.

B A B VPENUTUP

Pasal 12

Keputusan Bupati untuk pelaksanaan Peraturan Daerah ini paling lama 6 (enam) bulan sejak diberlakukan harus sudah diterbitkan.

Pasal 13

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kuningan.

Ditetapkan di : KuninganPada tanggal :

BUPATI KUNINGAN

19

AANG HAMID SUGANDA

Diundangkan di : Kuningan Pada tanggal :

SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN KUNINGAN

AMAN SURYAMAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR TAHUN 2004 SERI

20

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGANNOMOR : TAHUN 2004

TENTANG

RENCANA STRATEJIK (RENSTRA) KABUPATEN KUNINGANTAHUN 2004-2008

I. UMUM

Untuk keseimbangan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Daerah diperlukan adanya program pembangunan yang dususun secara terencana dan terpadu dan mengakomodasi segala kepentingan, dalam bentuk Rencana Stratejik (Renstra).

Renstra disusun untuk mengakomodir segala program pembangunan Daerah dan segala kepentingan yang berkembang dari masyarakat dengan sumber pembiayaan berasal dari APBD murni dan masyarakat.

Renstra merupakan pokok-pokok kebijakan yang memuat tujuan, visi, misi, strategi, kebijakan dan program-program pembangunan untuk kurun waktu 2004-2008 yang didasarkan pada kondisi, potensi serta aspirasi yang tumbuh dan berkembang dari masyarakat dengan tetap berorientasi pada tercapainya sasaran dan tujuan pembangunan Nasional.

Dalam penyusunan Renstra telah melibatkan sebanyak mungkin komponen masyarakat dan dimaksudkan untuk dijadikan pedoman serta landasan bagi pelaksanaan pembangunan di Daerah bagi para pelaku pembangunan baik aparatur, masyarakat maupun dunia usaha dalam menyelenggarakan setiap tahapan pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pengendalian pembangunan di Daerah.

Atas dasar hal tersebut diatas untuk menjamin adanya kepastian hukum sehingga Renstra dapat ditaati dan dilaksanakan oleh semua pihak, maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

21

II. PASAL DEMI PASAL.

Pasal 1

Pasal ini menjelaskan arti beberapa istilah yang digunakan dalam Peraturan Daerah ini dengan maksud untuk menyamakan pengertian tentang istilah-istilah itu, sehingga dengan demikian dapat dihindari kesalahpahaman dalam menafsirkannya.

Pasal 2Cukup Jelas

Pasal

3

Cukup JelasPasal 4

Cukup JelasPasal

5

Cukup JelasPasal 6

Cukup JelasPasal

7

Cukup JelasPasal

8

Cukup JelasPasal

9

Cukup JelasPasal

10

Cukup JelasPasal

11

Cukup JelasPasal

12

Cukup JelasPasal

13

Cukup Jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUATEN KUNINGAN NOMOR

22

23