28
30 LEMBARAN DAERAH M e i PROPINSI JAWA TIMUR No . 1/ E 2002 SE RI E PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN STRATEGIS DAN VITAL DI PROPINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimba ng : a. bahwa penyelenggaraan otonomi daerah dalam pendayagunaan sumberdaya alam telah diwujudkan dengan pelimpahan kewenangan pengelolaan pertambangan umum kepada Pemerintah Propinsi sesuai dengan kewenangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kew enangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom dan Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2001 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969 tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan- ketentuan Pokok Pertambangan serta Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 1453.K/29/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Penyelenggara an Tugas Pemerintahan Di Bidang Pertambangan Umum; b. bah wa pembangunan pertambangan umum dan sumberdaya mineral yang berkelanjutan dan berwawasan Ling kung an adalah suatu proses yang terencana dan terarah dalam melaksanakan pembangunan bidang pertambangan umum dan sumberdaya. mineral dengan memperhati kan keseimba ngan antara optimalisasi manfaat, masyarakat dan daya tarik investasi serta

Perda Jatim 4-2002

Embed Size (px)

Citation preview

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 1/28

 

30 LEMBARAN DAERAH

M e i PROPINSI JAWA TIMUR No.

2002 SERI E

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR

NOMOR 4 TAHUN 2002

TENTANG

PENGELOLAAN PERTAMBANGAN

BAHAN GALIAN STRATEGIS DAN VITAL

DI PROPINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR,

Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan otonomi daerah da

pendayagunaan sumberdaya alam telah diwujud

dengan pelimpahan kewenangan pengelo

pertambangan umum kepada Pemerintah Propinsi se

dengan kewenangan sebagaimana diatur dalam Peratu

Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenan

Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Dae

Otonom dan Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2

tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerin

Nomor 32 Tahun 1969 tentang Pelaksanaan Und

Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentu

ketentuan Pokok Pertambangan serta Keputusan Men

Energi Dan Sumber Daya Mineral No

1453.K/29/MEM/2000 tentang Pedoman Te

Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan Di Bid

Pertambangan Umum;

b. bahwa pembangunan pertambangan umum

sumberdaya mineral yang berkelanjutan dan berwawa

Lingkungan adalah suatu proses yang terencana

terarah dalam melaksanakan pembangunan bid

pertambangan umum dan sumberdaya. mineral den

memperhatikan keseimbangan antara optimali

manfaat, masyarakat dan daya tarik investasi s

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 2/28

manfaat, masyarakat dan daya tarik investasi s 

mengindahkan prinsip-prinsip konservasi dan pele

fungsi lingkungan karena sifat sumberdaya minera

tidak terbarukan, yang harus dikelola secara

transparan, berwawasan lingkungan dan berkeadila

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat;

c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut huruf a

perlu mengatur tugas pemerintahan di pertambangan umum bahan galian golongan strateg

vital dalam Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tirnur.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 t

Pembentukan Propinsi Jawa Timur juncto Undang-u

Nomor 18 Tahun 1950 tentang Mengadakan Peru

dalam Undang-undang Tahun 1950 Nomor 2 d

Pembentukan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Tahun 1950 Nomor 32);

2. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 t

Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan (Lem

Negara Tahun 1967 Nomor 22, Tambahan Lem

Negara Nomor 2831) ;

3. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Pe

Ruang (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomo

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501);4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara

1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara 3699

5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun

Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 38

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969

Pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun

(Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 22, Tam

Lembaran Negara Nomor 2916) sebagaimana t

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nom

Tahun 2001 (Lembaran Negara Tahun 2001 Nom

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4154);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1980

Penggolongan Bahan-Bahan Galian (Lembaran

Tahun 1980 Nomor 47 Tambahan Lembaran

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 3/28

Tahun 1980 Nomor 47 Tambahan Lembaran 

8. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentan

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidu

(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 59, Tambaha

Lernbaran Negara Nomor 3838);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentan

Kewenangan Pemerintab dau Kewenangan Propin

sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 200

Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);10. Keputusan Presiden Nomor 75 Tahun 1996 Ketentua

Pokok Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Bat

Bara ;

11. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentan

Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan da

Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peratura

Pemerintah, dan Rancangan Keputusan Preside

(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70);12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 199

tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkunga

Pemerintah Daerah;

13. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomo

1165 K/844/M.PE/1992 tentang Penetapan Tarif lura

iuran Tetap untuk Usaha Pertambangan Umum dalam

rangka Kuasa Pertambangan;

14. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nom1211.K/008/M.PE/1995 tentang Pencegaha

Penanggulangan Perusakan dan Pencemaran Lingkunga

pada kegiatan Usaha Pertambangan Umum ;

15. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahu

2001 tentang Jenis Usaha dan atau kegiatan yang waj

dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampa

Lingkungan (AMDAL);

16. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya MinerNomor 1453.K/29/MEM/2000 tentang Pedoman Tekn

Penyelenggaraan Tugas Pemerintahan di Bidan

Pertambangan Umum;

17. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timu

Nomor 4 Tahun 1986 tentang Penyidik Pegawai Nege

Sipil di lingkungan Propinsi Daerah Tingkat

Jawa Timur;

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 4/28

 

18. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 3

2000 tentang Dinas Energi dan Sumber Daya

Propinsi Jawa Timur.

Dengan persetujuan,DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI JAWA

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA

TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN

GALIAN STRATEGIS DAN VITAL Dl PR

JAWA TIMUR.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan

1. Pemerintah Propinsi, adalah Pemerintah

Jawa Timur;

2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang sedisingkat DPRD, adalah DPRD Propinsi Jawa Ti

3. Gubernur, adalah Gubernur Jawa Timur ;

4. Bupati/Walikota, adalah Bupati/Walikota di

Jawa Timur;

5. Dinas, adalah Dinas Energi dan Sumber Daya

Propinsi Jawa Timur;

6. Pejabat yang ditunjuk, adalah pejabat yang seca

membidangi pertambangan umum ;7. Badan, adalah sekumpulan orang dan/atau mo

merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha

yang tidak melakukan usaha yang meliputi

terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainny

Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama d

bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana

persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisas

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 5/28

 

8. Usaha Pertambangan, adalah usaha pertambangan ba

galian strategis dan vital diluar minyak dan gas bumi se

radioaktif;

9. Golongan Bahan Galian Strategis, adalah minyak bu

bitumen cair, lilin bumi, gas alam. bitumen padat as

antrasit, batubara, batubara muda, uranium, radiu

thorium, dan bahan-bahan galian radioaktif lainnya, nikobalt, timah ;

10. Golongan Bahan Galian Vital, adalah besi, mang

molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan, bauk

tembaga, timbal, seng, emas, platina, perak, air rak

intan, arsen, antimon, bismut, yatrium, rhutenium, ceri

dan logam-logam langka lainnya, berillium, korund

zirkon, kristal kwarsa. kriolit, fluorspar, barit, yodi

brom, khlor, belerang;

11. Leges, adalah biaya administrasi sebagai penggantian

pemberian izin ;

12. Kuasa Pertambangan yang selanjutnya disingkat

adalah wewenang yang diberikan kepada bad

perseorangan untuk melaksanakan usaha pertambangan

13. Kontrak Karya yang selanjutnya disingkat KK, ada

perjanjian antara Pemerintah Repubiik Indonesia den

Perusahaan berstatus Penanaman Modal Asing (PM

atau Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) unmengusahakan pertambangan bahan galian di luar min

bumi, gas alam, panas bumi, radio aktif dan batubara ;

14. Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batub

yang selanjutnya disingkat PKP2B, adalah perjan

antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Perusah

Kontraktor Asing (PMA) maupun Nasional (PMD

untuk melaksanakan pengusahaan pertambangan ba

galian batubara;15. Surat Keputusan Penugasan Pertambangan y

selanjutnya disingkal SKPP, adalah Kuasa Pertamban

yang diberikan oleh Menteri, Gubernur, Bupati/Walik

sesuai kewenangannya kepada Instansi Pemerintah y

meliputi tahap kegiatan penyelidikan umum

eksplorasi;

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 6/28

 

Pasai 3

(1) Gubemur dapat menetapkan suatu wilayah terbuka

tertutup untuk kegiatan pertambangan den

memperhatikan pertimbangan teknis untuk kepentin

Regional dan Nasional;

(2) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dlebih lanjut dengan Keputusan Gubernur.

BAB III

USAHA PERTAMBANGAN

Pasal 4

(1) Pada wilayah pertambangan balian galian strategis vital sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 d

dilakukan kegiatan usaha pertambangan ;

(2) Usaha pertambangaa bahan galian strategis dan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan set

mendapat izin dari Gubernur.

BAB IV

PERIZINAN

Bagian Kesatu

Bentuk Izin

Pasal 5

Bentuk izin pertambangan bahaa galian strategis dan

terdiri atas :a. KP;

b. KK; •

c. PKP2B;

d. SKPP.

Pasal 6

(3) KP PKP2B b i di k d d i P

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 7/28

(3) KP PKP2B b i di k d d i P 

a. Penyelidikan umum ;

b. Eksplorasi;

c. Eksploitasi;

d. Pengolahan dan Pemumian ;

e. Pengangkutan dan Penjualan.

(2) SKPP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf

dimanfaatkan untuk kegiatan :

a. Penyelidikan Umum ;

b. Eksplorasi.

Pasal 7

(1) KP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf

diberikan kepada :

a. Badan Usaha Milik Negara ;b. Badan Usaha Milik Daerah ;

c. Badan Usaha;

d. Badan yang didirikan sesuai dengan Peratu

Perundangan Republik Indonesia;

e. Perorangan yang berkewarganegaraan Indonesia d

bertempat tinggal di Indonesia;

(2) KK dan PKP2B sebagaimana dimaksud dalam Pasal

huruf b dan c diberikan kepada Badan yang berstaPMA/PMDN ;

(3) SKPP sebagaimana, dimaksud dalam Pasal 5 huruf

diberikan kepada lnstansi Pemerintah.

Pasa! 8

(1) Dalam KP, KK, PKP2B dan SKPP memuat persyarat

ketentuan administrasi dan teknis serta kewajiban yaharus dilaksanakan oleh pemegang izin ;

(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dia

lebih lanjut oleh Gubernur.

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 8/28

 

Pasal 9

(1) KP, KK dan SKPP diberikan untuk satu jenis bah

galian;

(2) Pada suatu wilayah usaha pertambangan umum dap

diberikan KP, KK dan PKP2B untuk bahan galian l

yang keterdapatannya berbeda, setelah mendap

persetujuan dari pemegang izin terdahulu.

Pasal 10

(1) KP, KK, PKP2B dan SKPP untuk kegiatan Penyelidik

Umum diberikan jangka waktu paling lama 1 (sa

tahun;

(2) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dap

diperpanjang sebanyak I (satu) kali untuk jangka wak

paling lama 1 (satu) tahun atas permintaan ya

bersangkutan;

(3) KP, KK, PKP2B dan SKPP untuk kegiatan Eksplor

diberikan jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun ;

(4) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) da

diperpanjang sebanyak 2 (dua) kali, setiap kalinya unt

  jangka waktu 1 (satu) tahun atas permintaan y

bersangkutan, dan yang harus diajukan sebelu

berakhirnya jangka waktu yang telah ditetapkan ;

(5) Dalam hal pemegang KP, KK dan PKP2B Eksplor

telah menyatakan bahwa usahanya akan dilanjutkdengan Eksplotasi maka Gubernur dapat memberik

perpanjangan jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun l

untuk pembangunan fasilitas eksploitasi pertambang

atas permintaan yang bersangkutan ;

(6) KP, KK dan PKP2B Eksploitasi diberikan untuk jang

waktu paiing lama 30 (tiga puluh) tahun ;

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 9/28

p g ( g p ) ; 

(7) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapa

diperpanjarsg sebanyak 2 (dua) kali, setiap kalinya untuk

  jangka waktu paling iama 10 (sepuiuh) tahun at

permintaan yang bersangkutan, dan harus diajukan

sebelum berakhirnya jangka waktu yang telah ditetapkan.

Bagiaa Kedua

Luas Wilayah KP, KK, PKP2B dan SKPP

Pasal 11

(1) Wilayah KP, KK, PKP2B dan SKPP diberikan dalam

proyeksi tegak lurus dari sebidang tanah dan luasnya

ditetapkan di dalam izin ;

(2) Luas wilayah yang dapat diberikan untuk satu izinsebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :

a. Izin Penyelidikan Umum tidak melebihi 5.000 (lim

ribu) hektar;

b. Izin Eksplorasi tidak melebihi 2.000 (dua ribu

hektar;

c. Izin Eksploitasi tidak melebihi 1.000 (seribu) hektar ;

(3) Untuk mendapat izin yang luas wilayahnya melebihsebagaimana dimaksud pada ayat (2), pemohon izin haru

terlebih dahulu mendapat izin khusus dari Gubernur atau

Pejabat yang ditunjuk.

Pasal 12

(1) Jumlah luas wilayah yang meliputi izin Penyelidikan

Umum, izin Eksplorasi serta izin Eksploitasi dapadiberikan kepada satu badan atau perorangan tidak

melebihi berturut-turut 25.000 (dua puluh lima ribu

hektar, 10.000 (sepuluh ribu) faektar dan 5.000 (lima rib.u

hektar;

(2) Untuk mendapat jumlah iuas wilayah beberapa izin yan

melebihi luas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

pemohon izin harus terlebih dahulu mendapat persetujuan

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 10/28

pemohon izin harus terlebih dahulu mendapat persetujuan 

Bagian Ketiga

Pengesahan dan Rekomendasi Perizinan

Pasal 13

(1) KP, KK, PKP2B dan SKPP dilaksanakan berdasark

pedoman yang ditetapkan Pemerintah ;

(2) KP dan SKPP dinyatakan sah setelah ditandatangani o

Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk ;

(3) KK dan PKP2B ditandatangani oleh Gubernur d

Pemohon, setelah mendapat Rekomendasi DPRD ;

(4) Tata cara pengajuan permohonan KP, KK, PKP2B d

SKPP diatur lebih lanjut oleh Gubernur.

Pasal 14

(1) Gubernur memberikan Izin Penyelidikan Umum, I

Eksplorasi dan atau Izin Eksploitasi dan atau I

Pengolahan dan Pemurnian dan atau Izin Pengangku

dan Penjualan setelah mendapat pertimbangan Bup

Walikota dimana usaha pertambangan itu berada ;

(2) Mereka yang mempunyai hak atas tanah dan atau mer

yang akan mendapat kerugian karena adanya pember

izin dapat mengajukan keberatan kepada Bupati/Walik

dimana usaha pertambangan itu berada paling lam

dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sesud

dikeluarkannya surat permintaan pertimbangan tnenge

izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1);

(3) Bupati/Walikota dimana usaha pertambangan itu ber

dapat menyampaikan keberatan kepada Gubernur dalwaktu sesingkat-singkatnya dengan disertai berita ac

yang memuat alasan-alasan dari keberatan tersebut;

(4) Keberatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) da

diterima oleh Gubernur, apabila usaha pertambang

tersebut nyata-nyata akan merugikan rakyat/pendud

setempat;

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 11/28

 

(5) Jika dalam vvaktu paling iambat 4 (empat) bulan

tanggal dikirimnya permintaan pendapat sebaga

dimaksud pada ayat (I) dan (3), Gubernur tidak me

pernyataan keberatan sebagaimana . dimaksud

ayat (2), maka Bupati/Walikota yang bersan

dianggap telah menyatakan tidak adanya keberata

permintaan izin.

Pasal 15

(1) Penerbitan Izin di bidang pertambangan bahan

strategis dan vital oleh Bupati/Walikota pada ka

kawasan tertentu terlebih dahulu menda

Rekomendasi Teknik dari Gubernur ;

(2) Kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dite

lebih lanjut oleh Gubemur.

Bagian Keempat

Jasa Pertambangan

Pasal 16

(1) Pemegang KP, KK, PKP2B dalam melaks

usahanya dapat menggunakan jasa pertambangan ;

(2) Dalam hal pemegang KP, KK, PKP2B menggunak

pertambangan untuk melaksanakan kegiatan usa

maka perusahaan jasa penambangan tersebut

memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlak

Bagian KelimaHak dan Kewajiban Pemegang Izin

Pasal 17

(1) Pemegang izin Penyelidikan Umum yang mene

suatu bahan galian dalam wilayah izinnya, me

prioritas pertama untuk memperoleh izin Eksplora

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 12/28

p p p p 

(2) Pemberian KP, KK dan PK.P2B Eksplorasi yang

membuktikan hasil baik eksplorasinya atas bahan g

yang disebutkan dalam izinnya mendapat pri

pertama untuk memperoleh Izin Eksploitasi atas b

galian tersebut;

(3) Apabila pemegang Izin Eksplorasi dan atau Eksploitasi menemukan bahan galian yang

disebutkan dalam izinnya maka kepadanya dibe

prioritas pertama untuk memperoleh Izin Eksploras

atau Izin Eksploitasi atas bahan galian tersebut.

Pasal 18

(1) KP dapat dipindahtangankan kepada badan/orang

dengan izin Gubernur;

(2) Pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1

Gubernur, apabila pihak yang akan menerima

memenuhi syarat-syarat yang ditentukan Undang-u

Pokok Pertambangan dan peraturan pelaksanaannya

(3) Apabila perorangan yang memegang KP meningga

para ahli warisnya tidak memenuhi syarat sebagai

dimaksud dalam ayat (2), maka KP tersebut

dipindahtangankan kepada badan atau orang lain

telah memenuhi syarat-syarat,

Pasa! 19

(1) Pemegang KP, KK, PKP2B dan SKPP

melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Izin peraturan perundang-undangan yang berlaku ;

(2) Pemegang SKPP sebagaimana dimaksud pada ay

dapat diberikan keringanan-keringanan ter

kewajiban-kewajiban yang ditentukan da!am Und

Undang Pokok Pertambangan dan Pera

Pelaksanaannya, apabila diperlukan dan

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 13/28

y , p p 

Pasal 20

(1) Pemegang Izin Penyelidikan Umum diwaj

menyampaikan laporan mengenai hasil penyelidika

kepada Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk s

berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali;

(2) Pemegang Izin Penyelidikan Umum diwajibkan

menyampaikan laporan mengenai hasil se

penyelidikannya kepada Gubernur atau Pejabat

ditunjuk paling lambat 1 (satu) bulan sebelum berakh

 jangka waktu izin.

Pasal 21

(1) Pemegang Izin Eksplorasi diwajibkan menyamplaporan triwulan dan tahunan mengenai

penyelidikannya kepada Gubernur atau Pejabat

ditunjuk;

(2) Pemegang Izin Eksplorasi diwajibkan pula menyamp

laporan mengenai hasil seluruh eksplorasinya k

Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk paling lamb

(satu) bulan sebelum berakhimya jangka waktu izin.

Pasal 22

(1) Sebelum memulai usahanya, pemegang Izin Eksp

terlebih dahulu harus melaporkan rencana kegiat

kepada Gubemur atau Pejabat yang ditunjuk ;

(2) Pemegang Izin Eksploitasi diwajibkan menyamp

laporan triwulan dan tahunan mengenai perkemb

kegiatan yang telah dilakukannya kepada Gubernur

Pejabat yang ditunjuk.

Pasal 23

Tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud d

Pasal 19, 20 dan 21 ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernu

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 14/28

, p j 

Pasal 24

(I) Pembelian izin Penyelidikan Umum, Eksplora

Eksplotasi dikenakan uang leges sebesar :

a. atas pemberian izin Penyelidikan Umum :

1. Luas wilayah sampai dengan 250 (dua ratus li

puluh) hektar sebesar Rp. 1.000.000,- (satu j

rupiah);2. Luas wilayah di atas 250 (dua ratus lima pul

hektar sampai dengan 500 (lima rasus) hek

sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah);

3. Luas wilayah di atas 500 (lima ratus) hek

sampai dengan 1000 (seribu) hektar sebe

Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah);

4. Luas wilayah di atas 1000 (seribu) hektar sam

dengan 2000 (dua ribu) hektar sebe

Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah);

5. Luas wilayah di atas 2000 (dua ribu) hektar sam

dengan 3000 (tiga ribu) hektar sebe

Rp. 16.000,000,- (enam belas juta rupiah);

6. Luas wilayah di atas 3000 (tiga ribu) hektar sam

dengan 5000 hektar sebesar Rp. 35.000.000,- (t

puluh lima juta rupiah);

7. Luas wilayah di atas 5000 hektar sebe

Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

b. atas pemberian izin Eksplorasi :

1. Luas wilayah sampai dengan 100 (seratus) hek

sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah);

2. Luas wilayah di atas 100 (seratus) hektar sam

dengan 200 (dua ratus) hektar sebe

Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah);

3. Luas wilayah di atas 200 (dua ratus) hektar samdengan 300 (tiga ratus) hektar sebe

Rp.4.000.000,- (empat juta rupiah);

4. Luas wilayah di atas 300 (tiga ratus) hektar sam

dengan 500 (lima ratus) hektar sebe

Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah);

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 15/28

 

5. Luas wilayah di atas 500 (lima ratus)

sampai dengan 750 (tujuh ratus lima puluh

sebesar Rp. 7.500.000,- (tujuh juta lima ra

rupiah);

6. Luas wilayah di atas 750 (tujuh ratus lim

hektar sampai dengan 1.000 (seribu) hektar

Rp. 10.000,000,- (sepuluh juta rupiah);

7. Luas wilayah di atas 1000 (seribu) hektar

dengan 1.500 (seribu lima ratus) hektar

Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah);

8. Luas wilayah di atas 1.500 (seribu lim

hektar sampai dengan 5.000 (dua ribu)

sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta ru

9. Luas wilayah di atas 2.000 (dua ribuj

sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lirupiah).

c. atas pemberian Izin Eksplotasi :

1. Luas wilayah sampai dengan 25 (dua pulu

hektar sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta ru

2. Luas wilayah di atas 25 (dua puluh lima

sampai dengan 50 (lima puluh) hektar

Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah);3. Luas wiiayah di atas 50 (lima puluh) hekta

dengan 100 (seratus) hektar

Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah);

4. Luas wilayah di atas 100 (seratus) hektar

dengan 150 (seratus lima puluh) hektar

Rp. 6.000.000,- (enam juta rupiah);

5. Luas wilayah di atas 150 (seratus lima

hektar sampai dengan 200 (dua ratus)sebesar Rp. 8.000.000,- (deiapan juta rupia

6. Luas wilayah di atas 250 (dua ratus lima

hektar sampai dengan 350 (tiga ratus lim

hektar sebesar Rp. 3 4.000.000,- (empat b

rupiah);

7. Luas wiiayah di atas 350 (tiga ratus lim

hektar sampai dengan 500 (iima ralus

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 16/28

hektar sampai dengan 500 (iima ralus 

8. Luas wilayah di atas 500 (lirna ratus) hekt

sampai dengan 1.000 (seribu) hektar, sebes

Rp. 25,000.000,- (dua puluh lima juta rupiah);

9. Luas wilayah di atas 1.000 (seribu) hektar sebes

Rp. 35.000.000,00 (tiga puluh iima juta);

d. atas pemberian izin Pengolahan dan Pemurni

sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah);

e. atas pemberian izin Pengangkutan dan Penjual

sebesar Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ri

rupiah);

(2) Diluar uang leges sebagaimana dimaksud pada ayat (

pemegang izin wajib membayar kewajiban keuang

lainya sesuai ketentuan Perundangan yang berlaku.

Bagian KeenamBerakhirnya KP, KK, PKP2B dan SKPP

Pasal 25

Apabila jangka waktu yang ditentukan dalam pemberian iz

yang bersangkutan tidak diajukan permintaan izin lain at

permintaan perpanjangan sebagatmana dimaksud dala

Pasal 8, maka berakhirlah izin tersebut dan segala kegiat

pertambangan harus dihentikan.

Pasal 26

(1) Dalam 3 (tiga) tahun terakhir dari jangka waktu Iz

Eksploitasi, Gubernur atau Pejabat yang ditunju

mengadakan pengawasan khusus;

(2) Selama jangka waktu dimaksud ayat (I ), pemegang Iz

Eksploitasi diwajibkan mengikuti petunjuk-petunjuk yadiberikan oleh Gubernur afau Pejabat yang ditunjuk.

Pasal 27

Dengan pemberitahuan 6 (enam) bulan sebelumnya, Gubern

dapat membatalkas Izin Eksploitasi dalam hal-hal tersebut

bawah ini :

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 17/28

 

a. Jika ternyata pekerjaan persiapan eksploitasi beium di

dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sesudah pemb

izin ;

b. Jika ternyata pekerjaan eksploitasi belum dimulai d

 jangka waktu ! (satu) tahun sesudah pemberian izin :

c. Atas permintaan pemiiik 'tanah atau pihak ketiga

merasa dirugikan, jika pekerjaannya dimulai seb

dibayar scjumlah ganti rugi atau sebelum diberikan jam

sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku ;

d. Jika ternyata pemegang izin tanpa pemberitahuan k

Gubernur telah meninggalkan usaha pertambangannya

dari 6 (enam) bulan ;

e. Jika pemegang izin tidak menyetorkan jaminan reklama

f. Jika pemegang izin tidak melakukan kegiatan pengel

dan pemantauan lingkungan.

Pasal 28

(1) Pemegang KP, KK, PKP2B dan SKPP

mengembalikan izinnya dengan menyamp

pernyataan tertulis kepada Gubernur atau Pejabat

ditunjuk disertai dengan alasan yang cukup ;

(2) Pengembalian KP dan SKPP dinyatakan sah s

mendapat persetujuan Gubernur atau Pejabat

ditunjuk ;

(3) Pengembalian KK, PKP2B dinyatakan sah se

mendapatkan persetujuan Gubernur dan dilap

kepada DPRD.

Pasal 29

(1) Dengan berakhirnya KP, KK, PKP2B dan SKPP

karena pembatalan, pengembalian dan berakhirnyamaka :

a. Segala beban yang menjadi tanggung jawab pem

KP, KK, PKP2B dan SKPP harus diseles

menurut peraturan perundang-undangan yang ber

b. Wilayah izin kembali kepada kekuasaan Peme

Propinsi;

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 18/28

 

c. Segala sesuatu yang digunakan untuk peng

bangunan-bangunan tambang dan kelanjutan

pertambangan menjadi hak Pemerintah Propin

diberikan ganti rugi;

d. Pemegang KP, KK, PKP2B dan SKPP

menyerahkan semua dokumen hasil pene

survey, hasil pemetaan, hasil analisa bahan galpeta wilayah untuk kepentingan Pemerintah

kepada Gubernur;

(2) Gubernur menetapkan waktu yang diberikan

pemegang KP untuk memindahkan/mengangku

sesuatu yang menjadi hak miliknya, kecuali b

yang disebutkan pada ayat (1) huruf c dan un

PKP2B sebagaimana ditentukan dalam perjanjian

(3) Barang atau bangunan yang tidak dipindahkan/

sesuai dengan batas waktu yang teiah di

sebagaimana dimaksud pada ayat (2 menjad

Pemerintah Propinsi;

(4) Menyimpang dari ketentuan ayat (1) apabila K

PKP2B dibatalkan demi kepentingan Negara, ma

diberi kompensasi sesuai dengan peraturan pe

undangan yang berlaku.

Pasai 30

(I) Paling lambat jangka waktu 3 (tiga) bulan

Penyelidikan Umum berakhir, atau 6 (enam

sesudah Izin, Eksplorasi berakhir atau 1 (satu) ta

Eksploitasi berakhir, Gubernur atau Pejabat yang

menetapkan jangka waktu dimana kepada Pemegyang bersangkutan diberikan kesempatan terakh

mengangkat keluar segala sesuatu yang menjadi

yang masih terdapat dalam bekas wilayah izinnya

benda-benda dan bangunan-bangunan yang

dipergunakan untuk kepentingan umum pada m

yang bersangkutan masih berlaku. Segala sesua

belum diangkat keluar seteiah melampaui jangk

tersebut, menjadi milik Pemerintah Propinsi;

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 19/28

, j p ; 

(2) Dalam hal Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk tida

menentukan jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat (

maka paling lambat dalam jangka vvaktu 6 (enam) bula

sesudah Izin Penyeiidikan Umum berakhir, atau 1 (satu

tahun Izin Eksplorasi berakhir, atau 2 (dua) tahun Izi

Eksploitasi berakhir, segala sesuatu yang belum diangka

keluar dari bekas wilayah izin yang bcrsangkutan menjadmilik Pemerintah Propinsi karena hukum, dan berad

dibawah pengawasan Gubernur atau Pejabat yan

ditunjuk;

(3) Dalam hal hak milik sebagaimana dimaksud pada ayat (

tidak dipergunakan untuk kepentingan umum dan tida

diangkat keluar dari bekas wiiayah izin yan

bersangkutan, maka oleh Gubernur atau Pejabat yan

ditunjuk dapat memberikan izin khusus untumemindahkan hak milik tersebut kepada pihak lain ;

(4) Sebelum meninggalkan bekas wilayah izin, baik karen

pembatalan maupun karena hal yang lain, pemegang izi

harus terlebih dahulu melakukan usaha-usaha pengamana

terhadap benda-benda maupun bangunan-bangunan

keadaan tanah di sekitarnya yang dapat membahayaka

keamanan umum;

(5) Gubernur atau Pejabai yang ditunjuk dapat menetapka

pengaturan keamanan bangunan dan pengendalia

keadaan tanah yang harus dipenuhi dan ditaati ole

pemegang izin sebeium meninggalkan bekas wilayah izi

usaha pertambangannya.

BAB V

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN REKLAMASI

Pasal 31

(1) Setiap pemegang izin wajib melakukan pengelolaan da

pemantauan lingkungan serta reklamasi lahan beka

tambang yang dilaksanakan sesuai UKL dan UPL ata

AMDAL yang telah disetujui;

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 20/28

 

(2) Di dalam pelaksanaan UKL dan UPL atau AM

pemegang izin dapat melakukan konsultasi de

instansi teknis terkait;

(3) Pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingku

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan se

kegiatan pertambangan berjalan dan harus dipertang jawabkan pada akhir kegiatan pertambangan.

Pasal 32

(1) Pemegang izin eksploitasi wajib menyetorkan

Jaminan Reklamasi;

(2) Tata cara dan penyetoran Dana Jaminan Rekl

sebagaimana ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Gubenu

Pasal 33

(1) Pemegang izin sesuai dengan tahapan dan skala usa

harus membantu program pengembangan masyaraka

pengembangan wilayah;

(2) Gubernur atau pejabat yang ditunjuk melak

pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksprogram sebagaimana dimaksud pada ayat (1) d

prinsip salng membutuhkan dan saling menguntungk

BAB VI

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 34

(1) Gubernur atau pejabat yang ditunjuk melaksa

pembinaan dan pengawasan terhadap usaha pertambbahan galian strategis dan vital;

(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud

ayat (1) dilakukan terhadap kegiatan penyelidikan u

eksplorasi, eksploitasi, pengelolahan dan pemurnian

pengangkutan dan penjualan, yang mencakup

teknis, produksi, keselamatan dan kesehatan kerja

lingkungan ;

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 21/28

 

(3) Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kegiatan usaha

pertambangan umum dilakukan selambat-lambatnya 6

(enam) bulan setelah izin diterbitkan.

BAB VII .

PELAPORAN DAN EVALUASI

Pasal 35

(1) Gubernur atau pejabat yang ditunjuk melakukan evaluasi

atas kegiatan yang dilaksanakan oleh pemegang KP, KK,

PKP2B dan SKPP;

(2) Gubernur atau pejabat yang ditunjuk melaporkan

pelaksanaan penyelenggaraan usaha pertambangan umumsetiap 6 (enam) bulan kepada Menteri Energi dan Sumber

Daya Mineral.

BAB VIII

KETENTUAN PIDANA

Pasal 36

Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 19

ayat (1) atau ketentuan lain yang ditetapkan dalam surat izin,

diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan

denda paling banyak Rp. 5.000.000,00 (Lima juta rupiah).

Pasal 37

Apabila pelanggaran dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) dan (3)

mengakibatkan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan

hidup dikenakan ketentuan pidana sebagaimana diatur dalam

Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 dan Peraturan

Perundang-undangan lainnya.

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 22/28

 

BAB IX

KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 38

Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan

Pemerintah Propinsi diberi wewenang khusus sebagai Penyidik 

untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang retribusi

daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8

Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

Pasal 39

(1) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada

Pasal38 adalah :

a. menerima, mencari, mengumpulkan dan menelitiketerangan atau laporan berkenaan dengan tindak 

pidana di bidang retribusi daerah agar keterangan atau

laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas ;

b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan

mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran

perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak 

pidana retribusi daerah;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang

pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana

di bidang retribusi daerah ;

d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-

dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di

bidang retribusi daerah;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan

bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumenlain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti

tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka

pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di

bidang retribusi daerah;

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 23/28

 

g. menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang

meninggalkan ruangan atau tempat pada saat

pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa

identitas orang dan/atau dokumen yang dibawa

sebagaimana pada huruf e ;

h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak 

pidana retribusi daerah ;

i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan

diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

  j . menghentikan penyidikan;

k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran

penyidikan tindak pidana di bidang retribusi daerah

menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan ;

(2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

memberitahukan dimulainya penyidikan dan

menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut

Umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum

Acara Pidana.

BAB X

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 40

Izin pertambangan yang telah diterbitkan oieh Pemerintah

sebelum ditetapkan Peraturan Daerah ini, dinyatakan tetap

berlaku sampai habis masa berlakunya.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 41

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini,

sepanjang mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan lebih

lanjut oleh Gubernur.

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 24/28

 

Pasal 42

Peraturan Daerah ini mulai berlaku padatanggal diundan

Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerin

pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempa

dalam Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur.

Ditetapkan di Surabaya

padatanggal 30 Mei

GUBERNUR JAWA TI

ttd.

IMAM UTOMO. S

Diundangkan di Surabaya

Padatanggal 30 Mei 2002

SERKRETARIS DAERAH

PROPINSIJAWA TIMUR

ttd.

Drs. SOENARJO, MSi

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2002 NOM

TAHUN 2002 SERI E.

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 25/28

 

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR

NOMOR 4 TAHUN 2002

TENTANG

PENGELOLAAN PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN STRATEGIS

DAN VITAL Dl PROPINSl JAVVA TMUR

I. PENJELASAN UMUM

Potensi bahan galian Jawa Timur mempunyai peranan yang penting d

perlu dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang Pembangunan Dae

maupun Nasional. Pemanfaatan potensi tersebut dalam pengelolaannya pe

dilakukan secara efektif dan efisien agar dampak negatif terhadap lingkung

hidup dapat terkendali sehingga kemampuan daya dukung lingkungan te

terpelihara. Pengelolaan pertambangan di Jawa Timur dilakukan melalui up

penelitian, pengaturan, perizinan, pembinaan usaha, pengendalian dan pengavvas

Kegiatan serta pengembangan sentra-sentra pertambangan baru deng

mengikutsertakan masyarakat dan tetap menjaga fungsi lingkungan hidup, seba

upaya untuk memanfaatkan potensi guna memenuhi kebutuhan industri manufak

dan konstruksi.

Pengelolaan pertambangan umum selama ini bersifat sentralistik d

berorientasi pada perolehan devisa .sehingga mengakibatkan peranan Daekurang berkembang. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 19

tentang Pemerintahan Daerah, rnaka Daerah diberi kewenangan untuk mengel

sumberdaya mineral yang tersedia di wilayahnya termasuk pengawasan d

pengendalian. Kemandirian daerah ini akan terwujud dengan melaksanak

pengawasan langsung terutama yang bersifat represif baik yang dilakuk

Pemerintah Pusat terhadap Daerah maupun oleh Pemerintah Propinsi kep

Kabupaten/Kota, sehingga Daerah mempunyai tanggung jawab yang lebih be

dalam pengelolaan sumberdaya mineral. Berkenaan dengan kewenangan terse

di atas, maka masih sangat diperlukan pengaturan sumberdaya mineral dengkegiatan inventarisasi dan fasilitasi yang meliputi kegiatan pengumpulan d

maupun informasi geologi, sumberdaya mineral, pertambangan umum d

kerentanan gerakan tanah. Data tersebut dapat berupa data sekunder maupun d

primer dalam bentuk kegiatan survey dan pemetaan geologi sebagai perencanaan

a. Pengembangan wilayah dan tata ruang daerah ;

b. Pengembangan pertambangan.

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 26/28

 

Sedangkan fasilitasi pertambangan umum merupakan upaya yang dilaksan

melalui kegiatan penelitian, pelatihan dan pelayanan jasa teknologi u

mendukung pengusahaan pertambangan umum yang mampu bersaing di p

bebas.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 T

2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Da

Otonom, maka untuk mempersiapkan peranan daerah, Departemen Energi

Sumber Daya Mineral telah menerbitkan Pedoman Penyelenggaraan Tuga

bidang Pertambangan Umum, yang digunakan sebagai acuan dalam penyus

Peraturan Daerah ini khususnya untuk golongan bahan galian stra

(golongan A) dan golongan bahan galian vital (golongan B). Sedangkan u

bahan galian yang tidak termasuk dalam golongan A dan golongan B, telah d

tersendiri pada Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa T

Nomor 10 Tahun 1995 tentang Pertambangan Bahan Galian Golongan C

Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.

II. PENJELASAN PASAL DEMIPASAL

Pasal 1 angka 1 sampai

dengan 7

dengan 8

angka 9 sampaidengan 31

Pasal 2 huruf a

Pasal 2 huruf b

Pasal 3 ayat(l)

Pasal 3 ayat(2)

Pasal 4 sampai dengan 15

Cukupjelas.

Yang termasuk bahan radioaktif adalah uran

adalah radium, thorium dan bahan galian radio

lainnya.

Cukupjelas.

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan sungai yang melintasi

wilayah Kabupaten/Kota adalah sungai

dikelola khusus dan mempunyai dampak pe

terhadap lingkungan yang bersifat Regional ma

Nasional.

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Daerah Gub

menentukan lokasi-lokasi yang diperbolehkan/luntuk ditambang (wilayah terbuka). Untuk lo

lokasi yang dipandang rawan terhadap penamba

(wilayah teitutup) seperti daerah resapan

kawasan kars, cagar budaya, hutan lindung

sebagainya, ditetapkan lebih lanjut oleh Gubem

Cukupjelas.

Cukupjelas.

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 27/28

 

Pasal 15 ayat (1)

Pasal

Pasai

Pasa!

ayat (2)

16ayat(l)

16 ayat(2)

17 ayat (1)

Pasai 17 ayat (2)

Pasa! 17ayat(3)

Pasal 18 sampai dengan 25

Maksud diberikan Rekomendasi Teknik ole

Gubernur adalah :

- Dalam rangka perlindungan ;

- Kepentingan Regional dan Nasional ;

- Kawasan kars;

- Kawasan hutan, diberikan Rekomendasi ole

Dinas Kehutanan Propinsi Jawa Timur.

Kawasan-kawasan dan bahan galian tertentu adala

kawasan-kawasan dan bahan galian yang apabi

dilakukan eksploitasi pada kawasan tersebut da

bahan galian dimaksud, akan dapat memberika

dampak lingkungan secara Regional sehingg

diperlukan kehati-hatian dalam pemberian izin.

Kawasan kars, kawasan resapan air dan kawasa

hutan merupakan kawasan yang sang

berpengaruh dalam penyediaan air bawah tana

sedangkan bahan galian yodium yang bersifat ca

perlakuannya sama dengan perlakuan terhada

pengambilan air bawah tanah dan dala

eksploitasi pasir laut dapat memberikan pengaru

pada sektor lainnya (perikanan, perhubungan da

lain-lain).

Cukup jelas.

Jasa pertambangan adalah jasa untuk melakuka

kegiatari yang berhubungan dengan kegiatapertambangan pada wilayah KP, KK dan PKP2B

Cukupjelas.

Prioritas pertama untuk mendapatkan izin eksplora

diberikan kepada pemegang izin penyelidikan umu

yang menemukan bahan galian lain di wilaya

izinnya (jasa temuan).

Yang dimaksud membuktikan hasil ba

eksplorasinya adalah apabila laporan has

eksplorasinya dilakukan sesuai dengan rencankerjanya dan aturan/ketentuan yang berlaku.

Cukupjelas.

Cukupjelas.

5/6/2018 Perda Jatim 4-2002 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perda-jatim-4-2002 28/28

 

Pasal 26 ayat (1)

ayat (2)

Pasal27huruf adanb

hurufc

huruf d sampai

dengan f 

Pasal 28 ayat (1) sampai

dengan 32

Pasal32ayat(l)dan(2)

Pasal33ayat(l)

Pasal 33 ayat (2)

Pasal 34 sampai dengan 42

Pengawasan Khusus adalah pelaksanaan pengaw

secara rutin dan terencana. sehingga apabila jan

waktu izin berakhir semua kewajiban

dikenakan kepada pemegang izin sudah d

diselesaikan dan dilaksanakan (kewajiban reklam

pelaporan dan lain-lain).

Cukup jelas.

Cukupjelas.

Pemilik tanah atau pihak ketiga adalah pihak

mempunyai hak atas tanah atau hak pengelolaan

tanah. Misalnya : perorangan/swasta, Ins

Pemerintah, dan lain-lain.

Cukup jelas.

Cukupjelas.

Cukup jelas.

Pngembangan wilayah adalah penataan ruang b

areal pertambangan untuk mempersiapkan

fungsi lahan.

Cukupjelas.

Cukupjelas.