10
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN T A S I K M A L A Y A PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa menindaklanjuti ketentuan Pasal 68 huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan dalam rangka mendukung terselenggaranya urusan pemerintahan yang telah diserahkan kepada Desa, Pemerintah Kabupaten berkewajiban untuk mengalokasikan dana perimbangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kepada Pemerintah Desa; b. bahwa menindaklanjuti ketentuan Pasal 68 huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan dalam rangka mendukung terselenggaranya urusan pemerintahan yang telah diserahkan kepada Desa, Pemerintah Kabupaten berkewajiban untuk mengalokasikan dana perimbangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kepada Pemerintah Desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya tentang Alokasi Dana Desa.

Perda Kab. Tentang Alokasi Dana Desa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Perda Kabupaten Tasikmalaya

Citation preview

  • LEMBARAN DAERAH KABUPATEN

    T A S I K M A L A Y A

    PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

    NOMOR : 6 TAHUN 2008

    TENTANG

    ALOKASI DANA DESA

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    BUPATI TASIKMALAYA

    Menimbang : a. bahwa menindaklanjuti ketentuan Pasal 68 huruf c

    Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

    dan dalam rangka mendukung terselenggaranya urusan

    pemerintahan yang telah diserahkan kepada Desa,

    Pemerintah Kabupaten berkewajiban untuk mengalokasikan

    dana perimbangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Daerah kepada Pemerintah Desa;

    b. bahwa menindaklanjuti ketentuan Pasal 68 huruf c

    Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

    dan dalam rangka mendukung terselenggaranya urusan

    pemerintahan yang telah diserahkan kepada Desa,

    Pemerintah Kabupaten berkewajiban untuk mengalokasikan

    dana perimbangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Daerah kepada Pemerintah Desa;

    c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

    pada huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah

    Kabupaten Tasikmalaya tentang Alokasi Dana Desa.

  • 2

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 Tentang

    Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan

    Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950);

    2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak

    Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun

    1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor

    3681), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang

    Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000

    Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048);

    3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

    Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

    Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran

    Negara Nomor 4389);

    4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

    Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

    Lembaran Negara Nomor 4437), sebagaimana telah diubah

    dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor

    3 Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 38,

    Tambahan Lembaran Negara Nomor 4493) yang telah ditetapkan

    menjadi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran

    Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara

    Nomor 4548);

    5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

    Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

    Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004

    Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438)

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak

    Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 118,

    Tambahan Lembaran Negara Nomor 4138);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang

    Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor

    119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139);

  • 3

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

    (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan

    Lembaran Negara Nomor 4587);

    9. Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 12 Tahun

    2003 tentang Kewenangan Kabupaten Tasikmalaya;

    10. Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 11 Tahun

    2005 tentang Tata Cara dan Teknik Penyusunan Produk

    Hukum Daerah Kabupaten Tasikmalaya.

    Dengan persetujuan bersama

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

    KABUPATEN TASIKMALAYA

    DAN

    BUPATI TASIKMALAYA

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

    TENTANG ALOKASI DANA DESA.

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

    1. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat;

    2. Pemerintah Propinsi adalah Pemerintah Propinsi Jawa Barat;

    3. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya;

    4. Daerah adalah Daerah Kabupaten Tasikmalaya;

    5. Bupati adalah Bupati Tasikmalaya;

  • 4

    6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk

    mengatur dan mengurus masyarakat setempat, berdasarkan asal - usul dan adat

    istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada

    di Kabupaten Tasikmalaya;

    7. Pemerintahan Desa adalah kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh

    Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa;

    8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desasebagai unsure

    penyelenggarapemerintahan desa;

    9. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga

    yang merupakan perwujudan demokrasi dalampenyelenggaraan pemerintahan

    desa sebagai unsure penyelenggara pemerintahan desa;

    10. Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, selanjutnya disebut Dana

    Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang

    dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka

    pelaksanaan desentralisasi;

    11. Anggaran Pendapan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat APBD

    adalah suatu rencana keuangan tahunan Daerah yang ditetapkan berdasarkan

    Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapan dan Belanja Daerah;

    12. Musrenbang Desa adalah forum antar pelaku di Desa dalam rangka menyusun

    rencana pembangunan desa;

    13. Anggaran Pendapan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDesa adalah

    rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui

    bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD yang ditetapkan dengan Peraturan

    desa;

    14. Alokasi Dana Desa adalah perolehan bagian keuangan desa dari Kabupaten;

    15. Alokasi Dana Desa Minimal adalah dana minimal yang diterima oleh masing-

    masing desa dan dibagikan dengan jumlah yang sama menurut azas merata;

    16. Alokasi Dana Desa Proporsional adalah dana yang diterima suatu desa

    ditentukan berdasarkan perkalian total dana variable yang ditetapkan dalam

    APBD dengan porsi Desa yang bersangkutan menurut azas keadilan;

    17. Alokasi Dana Khusus Desa adalah dana yang berasal dari APBD yang

    dialokasikan kepada Desa tertentu dengan tujuan untuk membantu memdanai

    kegiatan khusus yang merupakan urusan desa dan sesuai dengan prioritas

    daerah.

  • 5

    BAB II

    PRINSIP KEBIJAKAN

    Pasal 2

    (1) Alokasi Dana Desa merupakan konsekwensi pembagian tugas antara

    Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa;

    (2) Alokasi Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan suatu

    sistem yang menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan azas

    desentralisasi dan tugas pembantuan;

    (3) Prinsip pengelolaan Alokasi Dana Desa :

    a. Pengelolaan keuangan alokasi dana desa merupakan bagian yang tidak

    terpisahkan dari pengelolaan keuangan desa dalam APBDesa;

    b. Seluruh kegiatan yang didanai oleh alokasi dana desa direncanakan,

    dilaksanakan dan dievaluasi secara terbuka dengan melibatkan seluruh

    unsure masyarakat di desa;

    c. Seluruh kegiatan harus dipertanggung jawabkan secara administratif,

    teknis dan hukum;.

    d. Alokasi dana desa dilaksanakan dengan menggunakan prinsip hemat,

    terarah dan terkendali.

    BAB III

    MAKSUD DAN TUJUAN

    Pasal 3

    (1) Alokasi Dana Desa dimaksudkan untuk membiayai program Pemerintah Desa

    dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan

    pemberdayaan masyarakat;.

    (2) Tujuan dari diberikannya Alokasi Dana Desa adalah :

    a. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam melaksanakan

    pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai

    kewenangannya;

    b. Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam

    perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan secara

    partisipatif sesuai potensi desa;

  • 6

    c. Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan bekerja dan

    kesempatan bekerja bagi masyarakat desa;

    d. Mendorong peningkatan swadaya gotong royong masyarakat.

    (3) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a adalah

    sebagaimana dimaksud pada Pasal 206 huruf b Undang-undang Nomor 32

    Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

    BAB IV

    ALOKASI DANA DESA

    Pasal 4

    (1) Alokasi Dana Desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 bersumber dari

    penerimaan Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang diterima

    Pemerintah Kabupaten;

    (2) Besaran Alokasi Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

    sebesar 5 % s/d 10 % dari penerimaan Dana Perimbangan Keuangan Pusat

    dan Daerah yang diterima Pemerintah Kabupaten setelah dikurangi

    penggunaan dana rutin;

    (3) Bagian dana perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang

    diserahkan kepada Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

    dalam APBD;

    (4) Alokasi kepada Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) diberikan secara

    bertahap dengan memperhatikan kondisi kesiapan Desa.

    Pasal 5

    (1) Plafon Alokasi Dana Desa untuk seluruh Desa se Kabupaten Tasikmalaya

    ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

    Tasikmalaya;

    (2) Alokasi Dana Desa untuk masing-masing desa ditentukan dengan

    penjumlahan Alokasi Dana Desa Minimal dengan Alokasi Dana Desa

    Proporsional berdasarkan porsi desa yang bersangkutan;

    (3) Alokasi Dana Desa Minimal untuk masing-masing Desa adalah sebesar 60 %

    (enam puluh prosen) dari plafon Dana Alokasi Desa seluruh desa dibagi

    seluruh desa di Kabupaten Tasikmalaya;

  • 7

    (4) Alokasi Dana Desa Proporsinonal adalah sebesar 40 % (empat puluh prosen)

    dari plafon Dana Alokasi Desa se kabupaten Tasikmalaya;

    (5) Porsi Desa yang bersangkutan merupakan proporsi bobot desa yang

    bersangkutan terhadap jumlah bobot seluruh desa;

    (6) Bobot suatu desa diperhitungkan dari kebutuhan desa, potensi desa, insentif

    desa, pajak bumi dan bangunan dan Luas tanah desa yang diolah untuk

    pertanian, peternakan, perikanan dan lain-lain usaha yang produktif;

    (7) Bobot kebutuhan desa diperhitungkan dari luas wilayah, jumlah penduduk,

    jumlah KK miskin dan keterjangkauan desa.

    Pasal 6

    Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara teknis perhitungan dan rumusan Alokasi

    Dana Desa untuk masing-masing desa akan diatur dengan Peraturan Bupati.

    Pasal 7

    (1) Alokasi Dana Desa diberikan secara bertahap sesuai dengan rencana kerja

    tahunan desa hasil musyawarah pemerintah desa dengan masyarakat desa;

    (2) Mekanisme penyaluran secara tehnis yang menyangkut penyimpanan, nomor

    rekening, transfer, Surat Permintaan Pembayaran, mekanisme pangajuan dan

    lain-lain akan diatur lebih lanjut oleh Bupati.

    Pasal 8

    (1) Penggunaan Alokasi Dana desa adalah sebagai berikut :

    a. Paling sedikit 60 % ( enam puluh persen) dari alokasi dana desa

    digunakan untuk pembiayaan pelayanan publik berupa pembangunan fisik

    dan non fisik di desa, terutama dalam rangka peningkatan kualitas

    sumberdaya manusia, pengentasan kebodohan dan kemiskinan serta

    pengembangan ekonomi desa;

    b. Sisa alokasi dana desa maksimal 40 % (empat puluh persen) digunakan

    untuk pembiayaan kelembagaan desa, termasuk belanja operasional

    pemerintah desa, BPD, lembaga kemasyarakatan dan organisasi lainnya di

    desa yang diakui oleh desa.

  • 8

    (2) Bentuk penyediaan pelayanan publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    berupa kegiatan fisik dan non fisik dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    BAB V

    DANA ALOKASI KHUSUS DESA

    Pasal 9

    (1) Dana alokasi Khusus Desa dapat dialokasikan dari APBD kepada Desa

    tertentu untuk membantu membiayai kebutuhan khusus, insentif dan dis

    insentif dengan memperhatikan tersedianya dana dari APBD;

    (2) Dana Alokasi Khusus Desa dapat dialokasikan dalam rangka tugas

    pembantuan;

    (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Dana Alokasi Khusus Desa akan diatur oleh

    Bupati.

    BAB VI

    PELAKSANAAN

    Pasal 10

    (1) Alokasi Dana Desa digunakan untuk meningkatkan kemampuan Pemerintah

    Desa dalam menyediakan pelayanan publik yang menjadi skala prioritas,

    kebutuhan masyarakat desa, termasuk operasional kelembagaan desa;

    (2) Penggunaan Alokasi Dana Desa harus diketahui dan dimusyawarahkan oleh

    Pemerintah Desa dengan masyarakat dalam proses perencanaan tahunan desa;

    (3) Seluruh penerimaan dan pengeluaran Alokasi Dana Desa dicatat dan dikelola

    dalam Angggaran Pendapatan dan Belanja Desa.( APB Desa);

    (4) APB Desa, Perubahan APB Desa dan Perhitungan APB Desa ditetapkan

    dengan Peraturan Desa.

    Pasal 11

    (1) Pelaksana kegiatan pelayanan public di desa adalah pemerintah desa;

  • 9

    (2) Mitra kerja pemerintah desa dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

    adalah lembaga kemasyarakatan yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala

    Desa;

    (3) Pemerintah Desa bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pelayanan

    public desa.

    BAB VII

    PERTANGGUNGJAWABAN.

    Pasal 12

    (1) Kepala Desa bertanggung jawab atas pengelolaan Alokasi Dana Desa kepada

    Bupati;

    (2) Kepala Desa wajib melaporkan penggunaan Alokasi Dana Desa kepada

    Bupati pada setiap Triwulan;

    (3) Kepala Desa wajib memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

    kepada BPD.

    BAB VIII

    PENGAWASAN ANGGARAN

    Pasal 13

    (1) BPD melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan

    peraturan Kepala Desa;

    (2) Pengawasan fungsional dilakukan oleh lembaga pengawas sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    BAB IX

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 14

    Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, maka semua ketentuan yang

    mengatur mengenai Alokasi Dana Desa yang bertentangan dengan Peraturan

    Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

  • 10

    Pasal 15

    Halhal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai

    pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati.

    Pasal 16

    Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah

    ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Tasikmalaya.

    Ditetapkan di Tasikmalaya

    pada tanggal 28 Februari 2008

    BUPATI TASIKMALAYA,

    ttd

    H. T. FARHANUL HAKIM

    Diundangkan di Tasikmalaya

    pada tanggal 29 Februari 2008

    SEKRETARIS DAERAH

    KABUPATEN TASIKMALAYA

    ttd

    H. ASEP ACHMAD DJAELANI

    NIP. 070 021 212

    LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

    TAHUN 2008 NOMOR 6