7
RMK PERTEMUAN 5 BISNIS INTERNASIONAL Oleh : M.M. Ni Made Meilany S. (1206305124) Renitha Ratu Hindistari (1206305127) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

perdagangan internasional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bisnis internasional

Citation preview

Page 1: perdagangan internasional

RMK PERTEMUAN 5

BISNIS INTERNASIONAL

Oleh :

M.M. Ni Made Meilany S. (1206305124)

Renitha Ratu Hindistari (1206305127)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2014

Page 2: perdagangan internasional

1. PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1.1 TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

a. Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam

negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut

antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat

menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor.

Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang,

taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.

b. Model Adam Smith

Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa

suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu

memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut

teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai negara

maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional.

c. Model Ricardian

Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan

konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model

Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik

produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana

negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi

bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan

faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara.

d. Faktor Spesifik

Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang lain sangatlah mungkin

ketika modal tidak bergerak antar industri pada satu masa pendek. Faktor spesifik

merujuk ke pemberian yaitu dalam faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti

modal fisik, tidak secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada

peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi spesifik ke barang

tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai tambahan, pemilik dari faktor

produksi spesifik berlawanan (seperti buruh dan modal) cenderung memiliki agenda

bertolak belakang ketika melobi untuk pengendalian atas imigrasi buruh. Hubungan

2

Page 3: perdagangan internasional

sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam kenyataan

membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal. Model ini ideal untuk industri

tertentu. Model ini cocok untuk memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk

menentukan pola pedagangan.

e. Model Gravitasi

Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisis yang lebih empiris dari pola

perdagangan dibanding model yang lebih teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk

dasarnya, menerka perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara

dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton yang juga

memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara dua benda. Model ini telah terbukti

menjadi kuat secara empiris oleh analisis ekonometri. Faktor lain seperti tingkat

pendapatan, hubungan diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam

versi lebih besar dari model ini.

1.2 MERKANTILISME

Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan

suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara

yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volume perdagangan global teramat sangat penting.

Aset ekonomi atau modal negara dapat digambarkan secara nyata dengan jumlah kapital

(mineral berharga, terutama emas maupun komoditas lainnya) yang dimiliki oleh negara dan

modal ini bisa diperbesar jumlahnya dengan meningkatkan ekspor dan mencegah

(sebisanya) impor sehingga neraca perdagangan dengan negara lain akan selalu positif.

Merkantilisme mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan ini

dengan melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan mendorong eksport

(dengan banyak insentif) dan mengurangi import (biasanya dengan pemberlakuan tarif yang

besar). Kebijakan ekonomi yang bekerja dengan mekanisme seperti inilah yang dinamakan

dengan sistem ekonomi merkantilisme.

3

Page 4: perdagangan internasional

1.3 KEUNGGULAN ABSOLUTE

Teori Keunggulan Absolut ( Adam Smith ) Bahwa setiap negara akan memperoleh

manfaat perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi pada produk yang

mempunyai efisiensi produksi lebih baik dari negara lain, dan melakukan perdagangan

internasional dengan negara lain yang mempunyai kemampuan spesialisasi pada produk

yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut secara efisien. Teori absolut advantage

(Keunggulan Mutlak) ini didasarkan pada beberapa asumsi pokok antara lain:

1. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja.

2. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama.

3. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang.

4. Biaya transpor ditiadakan.

1.4 KEUNGGULAN KOMPERATIF

Keunggulan Komperatif menurut David Ricardo merupakan  perdagangan

internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat

bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu

memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara

lainnya.

1.5 TEORI FAKTOR PRODUKSI

Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi

barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga

kerja,modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor

sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari

alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor

fisik (physical resources).

Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor

produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini.(Griffin R:

2006) Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga

kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan

(entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources).

4

Page 5: perdagangan internasional

1.6 DAUR HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE)

Siklus hidup produk (Product life cycle) adalah siklus hidup suatu produk/ organisasi

dengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft

launching), peluncuran resmi (grand launching), perubahan dari target awal, lalu mulai

berjuang dan berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan

dan kompetisi produk memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas dan

tersebar.

REFERENSI

Anonimous. http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional (Diakses pada tanggal

3 April 2014 )

Anonimous. http://id.wikipedia.org/wiki/Merkantilisme (Diakses pada tanggal 3 April

2014)

5