Perdagangan Internasional (AFTA)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Perdagangan Internasional (AFTA)

    1/11

    Mata Kuliah Perdagangan Internasional

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Suatu fenomena yang dalam terakhir ini berkembang pesatmengikuti pesatnya laju globalisasi ekonomi dunia adalah munculnya

    blok-blok ekonomi dan perdagangan regional disejumlah wilayah di dunia.Di dalam literature perdagangan / ekonomi internasioanal, fenomena inidisebut sebagai regionalism, yakni pembentukan integrasi-integrasiekonomi regional seperti ASEA di Asia !enggara, "ni Eropa #"E$ diEropa, dan A%!A di Amerika "tara. &entuk dari integrasi-integrasiekonomi regional yang ada ber'ariasi, mulai dari yang sangat sederhanaatau yang masih pada tahap awal dari pembentukan suatu integrasiekonomi regional, yakni sejumlah negara membuat kesepakatan-kesepakatan bersama untuk meningkatkan perdagangan antarmereka#preferential trading arrangement( )!A$ yang bersifat tidak mengikat atausukarela seperti A)E* #Asia )acific Economic *o-operation$ hingga

    pembentukan organisasi resmi dengan segala macam kesepakatan yang

    sifatnya mengikat, seperti ASEA dan "E.

    +edua organisasi ekonomi regional tersebut mempunyai pengaruhyang tidak kecil terhadap perdagangan internasional, terutama "E yangmerupakan organisasi ekonomi regional termaju di dunia hingga saat iniyang telah mencapai tahap akhir dari pembentukan suatu integrasiekonomi regional yakni kesamaan dlam bidnag fiscal dan moneter denganmengeluarkan uang tunggalnya Euro# $. &ahkan organisasi ekonomi ini

    juga sangat diperhitungkan di dalam kancah perpolitikan internasioanal.Semakin pentingnya "E, tidak hanya di dalam perekonomian dan

    perdagangan Eropa, tetapi juga pada tingkat global, banyak negara-negaradi Eropa !imur bekas negara-negara satelit "ni so'iet berkeinginan kerasuntuk bergabung dengan "E. &ahkan !urki telah ditolak oleh )erancisunutk semntara waktu tetap berusaha sekuat tenaga untuk bergabungdengan "E.

    ASEA %ree !rade Area #A%!A$ merupakan wujud darikesepakatan dari negara-negara ASEA untuk membentuk suatu kawasan

    bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomikawasan regional ASEA dengan menjadikan ASEA sebagai basis

    1 | USAHA INDONESIA MENGHADAPI PERDAGANGAN BEBASASEAN (AFTA)

  • 8/19/2019 Perdagangan Internasional (AFTA)

    2/11

    Mata Kuliah Perdagangan Internasional

    produksi dunia serta serta menciptakan pasar regional bagi juta penduduknya.

    A%!A dibentuk pada waktu +onperensi !ingkat !inggi #+!!$ASEA ke 0 di Singapura tahun 1223. Awalnya A%!A ditargetkanASEA %ree!rade Area #A%!A$ merupakan wujud dari kesepakatan darinegara-negara ASEA untuk membentuk suatu kawasan bebas

    perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasanregional ASEA dengan menjadikan ASEA sebagai basis produksi duniaakan dicapai dalam waktu 1 tahun #1224-3 5$, kemudian dipercepatmenjadi tahun 3 4, dan terakhir dipercepat lagi menjadi tahun 3 3.

    )erkembangan terakhir yang terkait dengan A%!A adalah adanyakesepakatan untuk menghapuskan semua bea masuk impor barang bagi&runai Darussalam pada tahun 3 1 , ndonesia, 6alaysia, )hilippines,Singapura dan !hailand, dan bagi *ambodia, 7aos, 6yanmar dan 0ietnam

    pada tahun 3 1 .

    1.2. Rumusan Masalah

    &erdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang diambiloleh penulis adalah 8 9 Apa yang harus secepatnya dilakukan ndonesiadalam menghadapi globalisasi ekonomi dan untuk menghadapi

    perdagangan bebas ASEA melalui kerjasama perdagangan A%!A:

    BAB 2

    2 | USAHA INDONESIA MENGHADAPI PERDAGANGAN BEBASASEAN (AFTA)

  • 8/19/2019 Perdagangan Internasional (AFTA)

    3/11

    Mata Kuliah Perdagangan Internasional

    PEMBAHASAN

    Dalam A%!A, peran negara dalam perdagangan sebenarnya akan direduksisecara signifikan. Sebab, mekanisme tarif yang merupakan wewenang negaradipangkas. +arena itu, diperlukan perubahan paradigma yang sangat signifikan,yakni dari kegiatan perdagangan yang mengandalkan proteksi negara menjadikemampuan perusahaan untuk bersaing. !idak saja secara nasional atau regionaldalam A%!A, namun juga secara global. +arena itu, kekuatan manajemen,efisiensi, kemampuan permodalan, dan keunggulan produk menjadi salah satukunci keberhasilan.

    2.1. Kebi akan Per!agangan sebagai Langkah A"al Peran Pemerintah

    +ebijakan perdagangan dalam periode memasuki era globalisasiekonomi diarahkan pada penciptaan dan pemantapa kerangka landasan

    perdagangan, yaitu dengan meningkatkan efisiensi perdagangan dalamnegeri dan perdagangan luar negeri dengan tujuan lebih memperlancar arus barang dan jasa, mendorong pembentukan harga yang layak dalamiklim persaingan yang sehat, menenunjnag efisiensi produksi,mengembangkan ekspor, memperluas kesempatan berusaha dan lapangan

    kerja, meningkatkan dan meratakan pendapatan rakyat serta menetapkanstabilitas ekonomi.

    Dalam pelaksanaanya, kebijakan tersebut dupayakan secaraterpadu dan saling mendukung dengan kebijakan dibidang-bidang lainnyaagar tercapainya keseimbangan dalam mencapai berbagai tujuan

    pembangunan.

    +erangka landasan perdagangan yang ingin dicapai tersebut meliputiunsur-unsur sebagai berikut.

    1. )enciptaan struktur ekspor nonmigas yang kuat dan tangguh yang tidak terganggu oleh gejolak dengan melakukan di'ersifikasi, baik produk pasar maupun pelakunya.

    3. )enciptaan system distribusi nasional ayng efektif dan efisien dalamrangka meningkatkan daya saing produk-produk ekspor, mempertahankantingkat harga yang stabil didalam negeri dan pengembangan produksidalam negeri menuju structur ekonomi yang lebih berimbang denganindustry yang makin kuat dan didukung oleh pertanian yang tangguh.

    3 | USAHA INDONESIA MENGHADAPI PERDAGANGAN BEBASASEAN (AFTA)

  • 8/19/2019 Perdagangan Internasional (AFTA)

    4/11

    Mata Kuliah Perdagangan Internasional

    4. )eningkatan daya saing usaha sebagai pelaku dalam kegiatan ekonomi perdagangan, baik dalam negeri maupun ekspor dengan memupuk kebersamaan yang kokoh dalam menghadapi pasar dunia yang semakinketat persaingannya. Di samping itu di bina kerjasama yang salingmenguntungkan antara unsur-unsur dunia usaha dan antara yang besar,menengah dan kecil.

    ;. !ransportasi pasar dan pengelolaan kegiatan perdagangan. "ntuk itu,kegiatan informasi perdaganganakan lebih diintensifkan agar para

    pengusaha dengan mudah memperolehnya. !elah dibangun system jaringan informasi pasar yang untuk sementara kegiatannya masih terbatasdi ibukota pro'insi utama, yaitu

  • 8/19/2019 Perdagangan Internasional (AFTA)

    5/11

    Mata Kuliah Perdagangan Internasional

    2.2. Pr#teksi

    )roteksi adalah upaya pemerintah mengadakan perlindungan padaindustri-industri domestic terhadap masuknya barang impor dalam jangkawaktu tertentu. )roteksi bertujuan melindungi, membesarkan, ataumengecilkan kelangsungan indusri dalam negeri yang berlaku dalam

    perdagangan umum. !indakan tersebut merupakan akti'itas yang dapatdibenarkan, bahwa tidak masuk akal untuk mengimpor barang yang dibuatdidalam negeri. Sesuai dengan pemikiran 6erkantilisme, kebijakan

    perdagangan luar negeri memiliki dua tujuan utama, yakni meningkatkanekspor dan mengurangi ketergantungan pada impor.

    *ontoh dari proteksi yang telah dilakukan oleh pemerintah menghadapiA%!A adalah sebagai berikut ini.

    Departemen )ertanian #Deptan$ menyetujui usulan >impunan+erukunan !ani ndonesia #>+! $ agar pemerintah memberikan

    perlindungan sementara terhadap komoditas hasil pertanian yang belummampu bersaing di +awasan )erdagangan &ebas ASEA #ASEA %ree!rade Area/A%!A$. )emerintah harus memberikan perlindungan yang

    bagus, dalam artian proteksi yang mampu memacu petani untuk berkembang dan pada saat yang sama kita butuh pemicu buat merekadalam bentuk dukungan kredit, teknologi, informasi, dan sebagainya.fasilitas tersebut diperlukan agar petani ndonesia tetap eksis, termasuk

    pemberlakuan tarif &ea 6asuk #&6$ impor yang tinggi untuk komoditas pertanian tertentu. &ahkan negara lain khususnya di luar ASEA telahlebih dulu dari ndonesia melakukan proteksi untuk komoditas tertentumelalui pengenaan tarif impor yang tinggi. *ina misalnya, mengenakankuota impor beras dengan &6 sebesar 1-2 persen untuk jumlah kuota yangditetapkan sebanyak 3 ribu ton dan tarif impor 15 persen di atas kuotaitu. Dalam pelaksanaan *ommon Effecti'e )referential !ariff #*E)!$-

    A%!A, masing-masing negara setiap tahun mengeluarkan legal enactment#semacam surat keputusan$ pada 1

  • 8/19/2019 Perdagangan Internasional (AFTA)

    6/11

    Mata Kuliah Perdagangan Internasional

    !idak hanya ndonesia yang produknya masuk daftar fleksibilitas,sehingga produk dalam 7-nya belum mencapai tarif nol sampai persen.Anggota ASEA lainnya yang memasukkan produknya dalam daftar fleksibilitas adalah &runei 1= item, 6alaysia 233 item, )ilipina 122 item,dan !hailand ;?3 item.

    6eskipun sekitar 22 persen dari ?.3 = pos tarif diturunkan tarifnya pada 3 3, ndonesia diyakini mampu bersaing dengan produk negaraASEA lainnya. &erdasarkan data statistik, perdagangan ndonesiadengan negara ASEA lainnya selalu surplus, kecuali dengan !hailand,karena ndonesia banyak mengimpor gula dan beras.

    Selama ini, ndonesia maupun negara ASEA lainnya kurangmemanfaatkan perdagangan regional. )erdagangan ndonesia dengansesama negara ASEA sejauh ini baru mencapai 3 persen. )adahal,

    perdagangan sesama negara di Eropa mencapai ? persen. # -4$

    2.$. Pers#alan %ang !iha!a&i #leh 'n!#nesia

    Dalam menghadapi A%!A, ndonesia sebagai salah satu egara

    anggota ASEA masih memiliki beberapa kendala yang menunjukanketidaksiapan kita dalam menghadapi A%!A, diantanya adalah( dari segi penegakan hukum, sudah diketahui bahwa sektor itu termasuk buruk di

    ndonesia.

  • 8/19/2019 Perdagangan Internasional (AFTA)

    7/11

    Mata Kuliah Perdagangan Internasional

    sangat sulit diawasi. Akibatnya, terjadi banjir barang selundupan yangmelemahkan daya saing industri nasional. 6iliaran dolar amblas setiaptahun akibat ketidakmampuan menjaga perbatasan dengan baik. 6enuruttaksiran kemampuan ! -A7, sekitar ; persen dari seharusnya digunakanuntuk mengamankan lautan akibat kekuarangan dana dan sarana yang lain.+endala utama bagi masyarakat ndonesia adalah mengubah pola pikir,

    baik di kalangan pejabat, politisi, pengusaha, maupun tenaga kerja.6engubah pola pikir ini sangat penting bagi keberhasilan kita memasukiA%!A.

    amun, selain menghadapi berbagai persoalan, A%!A jelas jugamembawa sejumlah keuntungan. )ertama, barang-barang yang semuladiproduksi dengan biaya tinggi akan bisa diperoleh konsumen denganharga lebih murah. +edua, sebagai kawasan yang terintegrasi secara

    bersama-sama, kawasan ASEA akan lebih menarik sebagai lahanin'estasi. ndonesia dengan sumber daya alam dan manusia yang

    berlimpah mempunyai keunggulan komparatif. amun, peningkatan SD6merupakan keharusan. !ernyata, kemampuan SD6 kita sangat payahdibandingkan %ilipina atau !hailand.

    &erdasarkan peraturan )emerintah omer =4 tahun 1222, pihak

    asing dimungkinkan untuk mempunyai saham hampir 22 persen.

  • 8/19/2019 Perdagangan Internasional (AFTA)

    8/11

    Mata Kuliah Perdagangan Internasional

    barang yang berkualitas sehingga dapat bersaing dengan barang-barangyang dihasilkan oleh negara-negara ASEA lainnya.

    A%!A juga dianggap dapat memberikan peluang bagi pengusahakecil dan menengah di ndonesia untuk mengekspor barangnya. >al inimembuat para pelaku usaha tersebut mendapatkan pasar untuk melempar

    produk-produknya selain di pasar dalam negeri. Adanya kesempatan besar bagi para pelaku usaha di ndonesia untuk lebih meningkatkan produk barangnya dari segi mutu juga mendorong kesadaran para pengusaha- pengusaha di ndonesia untuk memiliki daya saing usaha yang kuat.

    al inidikarenakan untuk menciptakan suatu usaha yang mandiri terutama dalammenghadapi A%!A. Dukungan pemerintah sangat dibutuhkan disini, jikasuatu industri tidak dapat bersaing dikarenakan rendahnya mutu barang

    pemerintah haruslah memberikan suatu sokongan dengan caramemberikan bantuan modal.&entuk bantuan tersebut semata-mata untuk

    merangsang para pengusaha kecil dan menengah dalam peningkatankualitas barang produksinya agar dapat bersaing dengan produk-produk lain yang masuk ke pasar dalam negeri.

    8 | USAHA INDONESIA MENGHADAPI PERDAGANGAN BEBASASEAN (AFTA)

  • 8/19/2019 Perdagangan Internasional (AFTA)

    9/11

    Mata Kuliah Perdagangan Internasional

    BAB '''

    PENU*UP

    $.1. Kesim&ulan

    A%!A adalah bentuk dari %ree !rade Area di kawasan Asia!enggara merupakan kerjasama regional dalam bidang ekonomimempunyai tujuan untuk meningkatkan 'olume perdagangan di antaranegara anggota melalui penurunan tarif beberapa komoditas tertentu,termasuk di dalamnya beberapa komoditas pertanian, dengan tarif mendekati - persen. nti A%!A adalah *E)! #*ommon Effecti'e)referential !ariff$, yakni barang-barang yang diproduksi di antara negaraASEA yang memenuhi ketentuan setidak-tidaknya ; kandunganlokal akan dikenai tarif hanya - .

    ndonesia sebagai egara yang menyetujui A%!A, sebentar lagiakan masuk ke dalam era perdagangan bebas, sehingga bangsa ini akan

    bersaing dengan bangsa-bangsa ASEA lainnya. Dengan kondisi bangsandonesia dan perekonomian ndonesia saat ini, ndonesia dapat dikatakan

    masih belum siap dalam menghadapi persaingan global. Sumber dayamanusia ndonesia dengan masih banyaknya masyarakat dengan tingkat pendidikan dan keahlian yang minim membuat ndonesia diprediksikanakan kalah dalam persaingan. Situasi politik dan hukum di ndonesia yangamat sangat tidak pasti juga menambah jumlah nilai minus ndonesiadalam menghadapi A%!A.

    $.2. Saran

    nfrastruktur dan sumber daya manusia #SD6$ ndonesia dinilai belum siap menghadapi ASEA %ree !rade Area #A%!A$ atau pasar bebasASEA mulai 3 1 .

    amun, bagi ndonesia bukan melulu keuntungan, sebab %!A juga bisa menjadi ancaman bila pemerintah B tidak mempersiapkan SD6 daninfrastruktur dalam negeri. Dampak terburuk justru mengancammasyarakat lapisan paling bawah, seperti petani gurem dan pedagangkecil. Saat ini ndonesia setidaknya berada di peringkat keenam di ASEAdi luar negara-negara yang baru bergabung #+amboja, 0ietnam, 7aos, dan6yanmar$.

    9 | USAHA INDONESIA MENGHADAPI PERDAGANGAN BEBASASEAN (AFTA)

  • 8/19/2019 Perdagangan Internasional (AFTA)

    10/11

    Mata Kuliah Perdagangan Internasional

    Selain SD6, infrastruktur di tanah air juga belum mendukunguntuk menghadapi A%!A. ndonesia harus bisa menjadi pengelola atautidak melulu menjadi broker atau mediator dalam perdagangan bebas.Agenda terdekat menjelang era pasar bebas, ndonesia harus bisamembenahi dan menyelesaikan kepemimpinan nasional, mewujudkanCgood corporate go'ernanceC, dan membenahi birokrasi sekaligusmemberantas korupsi. Selain itu, D)B juga harus sejalan dengan

    pemerintah dalam masa-masa krisis dan membenahi jajaran ! /)@7B .

    ang harus dilakukan ndonesia agar dapat dengan baik menghadapi A%!A dan dapat bersaing dengan egara-negara lain didalamnya adalah 8

    a. )emantapan @rganisasi )elaksanaa A%!AA%!A sebagai suatu kegiatan baru dalam kerjasama ASEA harusdidukung oleh struktur organisasi yang kuat agar pelaksanaannya dapat

    berjalan sebagaimana mestinya. Struktur organisasi yang kuat sangatdiperlukan karena A%!A harus dilaksanakan dengan baik, adil danterarah sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal dan merata.

  • 8/19/2019 Perdagangan Internasional (AFTA)

    11/11

    Mata Kuliah Perdagangan Internasional

    langsung mempengaruhi kegiatan produksi dan selanjutnya perludiusahakan agar pemberian fasilitas-fasilitas yang cenderungmenciptakan kondisi monopoli dalam pengelolaan usaha perludihilangkan.

    d. )eningkatan +ualitas Sumber daya 6anusia+ualitas sumberdaya manusia ndonesia masih jauh lebih rendahdibandingkan kualitas sumberdaya manusia negara ASEA lainnya.@leh karena itu, dalam rangka menghadapi A%!A, usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia perlu lebih ditingkatkandengan mengembangkan sekolah kejuruan dan politeknik di masamendatang.

    e. )erlindungan !erhadap ndustri +ecil)elaksanaan A%!A akan mengakibatkan tingginya tingkat persaingan,sehingga hanya perusahaan besar yang mampu terus berkembang.)erusahaan besar tersebut di-perkirakan terus menekan industri kecilyang pada umumnya kurang mampu bersaing dengan parakonglomerat. "ntuk melindungi industri kecil tersebut, perludiwujudkan sebuah undang-undang anti monopoli atau membentuk suatu organisasi pemersatu perusahaan-perusahaan berskala kecil.

    f. "paya 6eningkatkan Daya Saing Sektor )ertanianDalam upaya meningkatkan peran ekspor sektor pertanian, perludikembangkan produk-produk unggulan yang mampu bersaing di

    pasar, baik pasar domestik maupun pasar internasional. )engembangan produk-produk unggulan dilaksanakan melalui serangkaian prosesyang saling terkait serta membentuk suatu sistem agribisnis yangterdiri dari sistem pra produksi, produksi, pengolahan dan pemasaran .

    11 | USAHA INDONESIA MENGHADAPI PERDAGANGAN BEBASASEAN (AFTA)