26
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL

Perdarahan Uterus Abnormal

Embed Size (px)

Citation preview

PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL

PERDARAHAN UTERUS ABNORMALDefinisiPerdarahan uterus abnormal (PUA) / Abnormal Uterine Bleeding (AUB), meliputi semua kelainan menstruasi baik dalam hal jumlah, lama, maupun saat terjadinyaTerminologiMenoragia (perdarahan menstruasi banyak) diganti dengan Heavy Menstrual Bleesing (HMB)Metroragia (perdarahan terjad diantara menstruasi yang siklik dan terprediksi) diganti dengan Intermenstrual Bleeding (IMB)Perdarahan uterus disfungsional (PUD) merupakan kelainan koagulopati, gangguan hemostasis endometrium, dan gangguan ovulasi, istilah tersebut ditiadakanKlasifikasiPUA dibagi berdasarkan penyebab dan jumlah saat perdarahanPUA berdasarkan penybabnya disebut dengan PALM-COEIN :1. PALM adalah Polyp, Adenomyosis, Leiomyoma, Malignancy-hyperplasia. Dapat didiagnosis secara visual dengan teknik pencitraan dan atau histopatologi (AUB structural)2. COEIN adalah Coagulopathy, Ovulatory dysfunction, Endometrial, Iatrogenic, Not yet classified (semula dinamakan PUD/PUB). Tidak dapat ditentukan dengan pensitraan atau histopatologi (AUB Non-Structural)Sistem Klasifikasi FIGOBerdasarkan jumlah, lama, maupun saat terjadinya PUA dibagi menjadi :AkutKronikPerdarahan tengah (Intermenstrual bleeding)PUA akut didefinisikan sebagai perdarahan menstruasi yang banyak sehingga perlu dilakukan penanganan lebih cepat untuk mencegah kehilangan darah.Perdarahan uterus abnormal akut juga dapat terjadi pada kondisi PUA kronik atau tanpa riwayat sebelumnya.b. PUA kronik merupakan perdarahan uterus abnormal yang telah terjadi lebih dari 3 bulan. Kondisi ini biasanya tidak memerlukan penanganan yang cepat.

c. Perdarahan tengah (Intermenstrual bleeding) merupakan perdarahan yang terjadi diantara menstruasi yang siklik dan terprediksi. Dapat terjadi kapan saja atau terjadi di waktu yang sama setiap siklus. Istilah ini ditujukan untuk menggantikan terminologi metroragia.POLIPBiasanya polip bersifat asimptomatik, namun pada umumnya dapat pula menyebabkan PUALesi umumnya jinak, namun sebagian kecil atipik atau ganasDiagnosis polip ditegakkan berdasarkan pemeriksaan USG dan atau histeroskopi, dengan atau tanpa histopatologi.ADENOMIOSISKriteria adenomiosis ditentukan berdasarkan kedalaman jaringan endometrium pada hasil histopatologiAdenomiosis dimasukkan dalam sistem klasifikasi berdasarkan pemeriksaan MRI dan USG. Hasil USG menunjukkan jaringan endometrium heterotopik pada miometrium dan sebagian berhubungan dengan adanya hipertrofi miometrium.LEIOMIOMA UTERIMioma uteri umumnya tidak memberikan gejala dan biasanya bukan penyebabnya PUA secara sendiriKlasifikasi primer : hanya ada atau tidaknya dari satu atau lebih mioma uteri. Tanpa melihat, lokasi, jumlah dan ukuran3. Klasifikasi sekunder : mengenal mioma uteri menonjol kerongga endometrium / submucosal (SM)4. Klasifikasi tersier : klasifikasi untuk mioma uteri submukosum, intramural dan subserosum

MALIGNANCY AND HYPERPLASIAMeskipun jarang ditemukan, namun hiperplasia atipik dan keganasan merupakan penyebab penting PUAKlasifikasi keganasan dan hiperplasia menggunakan sistem klasifikasi FIGO dan WHOCa serviks :. Metrorrhagia sebagai tanda awal. BB menurun, nyeri panggul. Pada klimakterium, sering pada multipara

Ca korpus :. Lebih jarang. Saat menopause, nulipara lebih seringCOAGULOPATHYTerminologi koagulopati digunakan untuk kelainan hemostasis sistemik yang terkait dengan PUA13% perempuan dengan perdarahan menstruasi banyak memiliki kelainan hemostasis sistemik, dan yang paling sering ditemukan adalah penyakit von willebrandOVULATORY DYSFUNCTIONGangguan ovulasi merupakan salah satu penyebab PUA dengan manifestasi klinik perdarahan yang sulit diramalkan dengan jumlah darah yang bervariasiDahulu termasuk kriteria perdarahan uterus disfungsional (PUD)Gejala bervariasi mulai dari amenorea, perdarahan ringan dan jarang, hingga perdarahan menstruasi banyak4. Gangguan ovulasi dapat disebabkan oleh sindrom ovarium polikistik (SOPK), hiperprolaktinemia, hipotiroid, obesitas, penurunan berat badan, anoreksia, atau olahraga yang berat5. Pada beberapa kasus, gangguannya dapat berasal dari faktor iatrogenik seperti penggunaan steroid atau obat yang mempengaruhi metabolisme dopamin (penggunaan fenotiazin dan antidepresan trisiklik)ENDOMETRIALPerdarahan uterus abnormal yang terjadi pada siklus menstruasi yang teraturPenyebab perdarahan pada kelompok ini adalah gangguan hemostasis lokal endometriumIATROGENIKPenggunaan estrogen, progestin, atau AKDRPenggunaan obat atau alat medis dapat langsung mempengaruhi endometrium, mengganggu mekanisme hemostasis lokal endometrium, atau mempengaruhi ovulasiPerdarahan endometrium di luar jadwal yang terjadi akibat penggunaan estrogen atau progestin dimasukkan dalam istilah perdarahan sela atau breaktrough bleeding (BTB)4. Perdarahan sela terjadi karena rendahnya konsentrasi estrogen dalam sirkulasi yang disebabkan tingkat kepatuhan pasien yang rendah (lupa atau telat minum pil kontrasepsi). Hal tersebut akan mengakibatkan turunnya penekanan pada FSH yang memproduksi estrogen endogen sehingga akan menstimulasi endometrium dan menyebabkan perdarahan sela. Turunnya kontrasepsi estrogen dalam sirkulasi dapat juga disebabkan oleh pemakaian obat tertentu (rifampisin dan griseofulvin)5. Perdarahan menstruasi banyak sering terjadi pada perempuan pengguna obat anti koagulan (warfarin, heparin, dan low molecular weight heparin). Karena perempuan yang menggunakan obat tersebut diatas biasanya mempunyai kelainan hemostasis bawaan maka menurut kesepakatan kelompok ini dimasukkan kedalam kategori PUA-CNOT YET CLASSIFIEDUntuk penyebab lain yang jarang atau yang susah untuk digolongkan ke dalam kategori lainnya.Termasuk di dalamnya yakni beberapa keadaan lain pada endometrium seperti endometritis kronik atau malformasi arteri - venaPERDARAHAN IREGULERMetroragia, menometroragia, oligomenorea, perdarahan menstruasi yang lama (>12 hari), perdarahan antara 2 siklus menstruasi dan pola perdarahan lain yang ireguler.Pemeriksaan hormon tiroid dan prolaktin perlu dilakukan terutama pada keadaan oligomenorea. Bila dijumpai hiperprolaktinemia yang disebabkan oleh hipotiroid maka kondisi ini harus diterapiBila terapi medikamentosa tidak berhasil atau ada kelainan organik, lakukan terapi pembedahan seperti ablasi endometrium, miomektomi, polipektomi, atau histerektomi Bila terapi medikamentosa tidak berhasil atau ada kelainan organik, lakukan terapi pembedahan seperti ablasi endometrium, miomektomi, polipektomi, atau histerektomi