Upload
aulia-rizkhan
View
270
Download
14
Embed Size (px)
DESCRIPTION
berbagai mcam pereaksi difarmakope
Citation preview
Nama : Aulia Rizkhan
Nim : 1208109010032
Mata Kuliah : Analisa Farmasi 1
No Nama Pereaksi Cara Pembuatan Referensi Keterangan
1. 2,6-Diklorofenol
Indofenol
ditimbang seksama 50 mg
Natrium 2,6 diklorofenol
indofenol P yang telah disimpan
dalam eksikator. ditambahkan 50
ml larutan NaHCO3 0.84% (b/v)
kocok kuat. jika sudah terlarut,
tambahkan air hingga 200 ml.
lalu saring ke dalam botol
bersumbat kaca berwarna coklat.
Farmakope
Indonesia IV
2. Adenina-
guanina-urasil
Larutkan 200 mg adenina sulfat,
200 mg guenina hidroklorida dan
200 mg urasil, dengan
pemanasan dalam 10 ml
campuran yang terdiri dari 1
bagian volume asam klorida dan
3 bagian volume air, dinginkan
dan tambahkan air secukupnya
hingga menutupi permukaan dan
simpan dalam lemari pada suhu 0
derajat sampai 8 derajat.
Farmakope
Indonesia III
3. Air bebas Amonia P
Pada 50 mL + 2 mL kalium raksa (II) iodida alkalis LP.
Farmakope Indonesia III
4. Air bebas karbon dioksida P
Air murni yang didihkan selama 5 menit atau lebih dan didiamkan sampai dingin dan tidak boleh menyerap karbon dioksida dari udara.
Farmakope Indonesia III
5. Air Brom LP 3 ml brom P dalam 100 ml air, dibuat segar dengan pengocokan sekali-kali selama 24 jam,biaarkan hingga terpisah
Farmakope Indonesia III
6. Air kloroform LP
Kocok 2,5 ml kloroform P dengan 900 mL air sampai larut dan encerkan dengan air hingga 1000 ml.
Farmakope Indonesia III
7. Alizarin
Kompleksan
Dilarutkan 380 mg alizarin
kompleksan dalam 25 mL larutan
natrium hidroksida 1,2 % b/v.
Encerkan dengan air hingga lebih
kurang 1500 mL, tambahkan 500
mg natrium asetat dan asam
klorida encer secukupnya hingga
lapisan tipis dari larutan
berwarna merah jambu pucat.
Tambahkan air secukupnya
hingga 2000 mL.
Farmakope
Indonesia III
8. Aloi Devarda 7 g nitrogen masukkan ke dalam
labu 1000 mL berleher panjang,
tambahkan 40 mL HCl sedikit
demi sedikit, kocok berulang
hingga gas hidrogen yang timbul
berhenti, dinginkan, kemudian
tambahkan 100 mL larutan
NaOH 80% b/v, suling 75 ml
larutan tadi dalam labu yang
sudah diisi 100 mL HCl 0.02
N,titrasi asam yang berlebih
dengan NaOH 0.02 N
menggunakan indikator metil
merah,lalu lakukan penetapan
blanko dengan selisih kedua
tItrasi tidak lebih dari 1.8 mL.
Farmakope
Indonesia III
9. Alumunium
Hidroksida P
Larutkan 5 g tawas p dalam 95
mL air, tuang kedalam campuran
6 ml amonia encer p dan 94 ml
Farmakope
Indonesia III
air. Cuci dengan memusingkan
(searah) endapan beberapa kali
dengan air hingga bening tidak
mengandung sulfat. campur sisa
dengan air volume sama.
10. Ammonium
molibdat LP
Larutkan 6,5 gram asam
molibdat P yang diserbuk halus
dalam campuran 14 ml air dan
14,5 ml ammonium hidroksida P
didinginkan larutan, tambahkan
perlaha-lahan sambil diaduk
kedalam campuran 32 ml asam
nitrat P dan 40 ml air yang sudah
dingin. Biarkan selama 48 jam,
dan saring melalui penyaring
kaca masir dengan porositas
halus. Larutan ini rusak dalam
penyimpanandan tidak boleh
digunakan pada jika penambahan
2 ml natrium fosfat di besah LP
kedalam 5 ml larutan: tidak
segera terbentuk endapan
ataupun setelah dihangatkan.
Farmakope
Indonesia IV
11. Ammonium
Sitrat
500 g asam sitrat dilarutkan
dalam 200 ml campuran air dan
200 ml ammonium hidroksida.
disaring dan diencerkan dengan
air hingga 1000 ml.
Farmakope
Indonesia IV
12. Amonium 20ml tambh 1ml kalium sianida
encerkan dengan air hingga 50ml
tambahkan 2 tetes larutan
natrium sulfat,tdk trjd warna
kehitaman
Farmakope
Indonesia III
13. Amonium
Sianida PPb
Larutkan 2 g kalium sianida P
dalam 15 ml amonia P, encerkan
dengan air secukupnya hingga
100 ml.
Farmakope
Indonesia III
14. Antimon (III)
klorida P
larutan
Pada 100 ml larutan antimon (III)
klorida P 22% b/v dalam
kloroform bebas etanol P,
tambahkan 2,5 ml asetilklorida P,
biarkan selama 30 menit.
Farmakope
Indonesia III
15. Antron LP Larutkan dengan cepat 35 mg
antron P dalam campuran oanas
35 ml air, 65 ml asam sulfat
didinginkan segera didalam
tangas es hingga suhu kamar,
aing melalui mol kaca wol.
Biarkan larutan pada suhu kamar
selama 30 menit sebelum
digunakan. Larutan ini harus
digunakan dalam waktu 12 jam.
Farmakope
Indonesia IV
16. Arsenomolobat Larutkan 25 gram NH4 molibdat
dalam 450 ml Aquades, lalu
tambahkan sambil diaduk 25 ml
H2SO4 pekat. Pada wadah yang
lain, larutkan 3 gram
Na2HAsO4.7H2O dalam 25 ml
aquades, lalu tuangkan larutan ke
dalam larutan molibdat
sebelumnya dan aduk. simpan
larutan botol gelap dan inkubasi
pada suhu 37oC selama 24 jam.
pereaksi ini berwarna kuning.
Farmakope
Indonesia III
17. Asam
Fenoldisulfonat
Larutkan 2,5 gram fenol P dalam
15 ml asam sulfat P dalam labu
Farmakope
Indonesia IV
LP dengan kapasitas yang sesuai.
Tambahkan 7,5 ml asam sulfat
berasap P, aduk dengan baik, dan
panaskan dengan suhu 100o
selama 2 jam. Pindahkan
hasilnya sementara masih cair
kedalam botol bersumbat kaca,
dam bila diperlukan untuk
digunakan, hangatkan dalam
tangas air hingga mencair.
18. Asam
Fosfowolframat
larutkan 25 g Natrium wolframat
P dalam 175 ml air, lalu
ditambahkan 18,75 ml asam
fosfat P, lalu dipanaskan
memakai pensingin alir balik
selama 6 jam, d saring, kemudian
tambahkan air secukupnya
hingga 250 ml. larutan ini
disimpan pada suhu antara 2 dan
10 celcius dan terlindung dari
cahaya.
Farmakope
Indonesia III
19. Asam Klorida larutkan 159,8mg timbal(II)
nitrat dalam100 ml air yg tlah
dtmbah 1ml asam nitrat encerkan
dengan air secukupnya hingga
1L buat dan simpan dalam wadah
polietilena atau kaca bebas dari
timbal terlarut.
Farmakope
Indonesia III
20. Asam kromat Larutkan 84 gram kromtrioksida
kedalam 700 ml air, lalu
tambahkan 400 ml asam sulfat P
perlahan lahan sambil diaduk.
Farmakope
Indonesia III
21. Asam 500 mg asam kromatropat Farmakope
Kromatropat dilarutkan dalam H2SO4 sampai
100 ml.
Indonesia III
22. Asam
Metafosfat
Asetat
dilarutkan 15 g asam metafosfat
P dlm 40 ml asam setat glasial P
dan diencerkan dengan air
secukupnya hingga 500 ml.
simpan ditempat dingin dan
hanya boleh digunakan dalam
jangka waktu 2 hari.
Farmakope
Indonesia IV
23. Asetiletanol
Tanami
Tambahkan 5 mL larutan
natrium hidroksida P 10/ b/v,
kocok, biarkan pada suhu kamar
selama beberapa jam, terjadi
warna merah yang menunjukkan
terjadinya asetiletanol.
Farmakope
Indonesia III
24. Barfoed 33 gram Cu(CH3COO)2 + 5 ml
asam asetat, diaduk perlahan
kemudian ditambahkan sedikit
aquadest sambil diaduk hingga
larut, setelah larut ditambahkan
aquadest hingga 500 ml.
Farmakope
Indonesia III
Analisa:
Monosakarida
25. Benedict Timbang sebanyak 17,7 gram
CuSO4.10 H2O + 173 gram
Natrium Sitrat + 117 gram
Natrium Karbonat, Kemudian
larutkan dengan air sehingga tiga
solusi tepat 1 Liter.
Farmakope
Indonesia III
26. Bouchardat Sebanyak 4 g KI dilarutkan
dalam air suling, ditambahkan
iodium sebanyak 2 g dan
dicukupkan dengan air suling
sampai 100 ml.
Farmakope
Indonesia III
27. DAB HCL Dilarutkan 1 gr DAB dalam 100 Farmakope
ml HCL 4 N. Indonesia III
28. Dapar Amino
Asetat
42 g natrium bikarbonat
dicampur dengan 50 g kalium
bikarbonat, dilarutkan dalam 180
ml air sebagai larutan pertama.
37,5 g aminoasetat dicampur 15
ml amonia dilarutkan 180 ml air
sebagai larutan kedua. Masukkan
larutan pertama kedalam wadah
500 ml, tambahkan larutan kedua
kedalamnya kemudian ditambah
air hingga 500 ml.
Farmakope
Indonesia III
29. Deniges Campur 5 g raksa (II) oksida
kuning P dengan 40 ml air, dan
sambil diaduk perlahan-lahan
tambahkan 20 ml asam sulfat P,
kemudian tambahkan lagi 40 ml
air, aduk hingga larut sempurna.
Farmakope
Indonesia IV
30. Diazo A 1 gr Asam Sulfanilat dilarutkan
dalam 60 ml HCL 4 N kemudian
ditambahkan Aquadest sebanyak
140 ml.
Farmakope
Indonesia III
31. Difenilkarbazon 1 g hablur difenilkarbazon
dilarutkan dalam 75 ml etanol,
kemudian ditambahkan etanol
hingga 100 ml.
Farmakope
Indonesia IV
32. Ditizon PPb Larutkan 30mg ditizon P dalam
1000 mL kloroform P,
tambahkan 5 mL etanol (95%) P.
Simpan larutan dalam lemari es.
Sebelum digunakan, kocok
sejumlah volume yang cocok
larutan ditizon PPb dengan lebih
Farmakope
Indonesia III
kurang separo volume asam
nitrat P (1% v/v) dan buang asam
nitrat.
33. Dragendroff 8 gram Bi(No3)3. H2O
dilarutkan dalam 30% b/v HNO3
dan 27,2 gram KI dilarutkan
dalam 50 ml air, lalu kedua
larutan tersebut dicampurkan dan
dibiarkan selama 24 jam,saring
lalu ad air sampai volume
keseluruhan campuran menjadi
100 ml.
Farmakope
Indonesia III
34. Fehling A Larutkan 34,64 gr CuSO4 dalam
air yang mengandung 0,50 ml
H2SO4 pekat,diencerkan sampai
500 ml.
Farmakope
Indonesia III
35. Fehling B Larutkan 60 gr NaoH dan 173 gr
KNaTartrat dalam air,saring dan
encerkan filtratnya,add 500 ml
Farmakope
Indonesia III
36. Feroin Sulfat larutkan 700 mg besi (II) sulfat P
kedalam 70 ml air dan
tambahkan 1,5 gram o-
fenantrolina P, kemudian
diencerkan dengan air hingga
100 mL
Farmakope
Indonesia III
37. Fosfat 5 g ammonium molibdat P
dilarutkan dalam asam sulfat 1 N
secukupnya hingga 100 ml
Farmakope
Indonesia III
38. Fosfomolibdat
Asam Sulfat
Larutkan dengan pemanasan 4.0
gram natrium fosfomolibdat
dalam 40 ml air , dinginkan,
tambahkan 60 ml asam sulfat
sedikit demi sedikit.
Farmakope
Indonesia III
39. Fouchet Asam Trichlorasetat dilarutkan
dengan 100 ml aquadest
kemudian ditambahkan FeCl3 10
% 10 ml
Farmakope
Indonesia III
40. Fuhsin natrium
sulfit P
Larutkan 200 mg fuhsin P dalam
120 ml air panas, biarkan dingin.
kemudian tambahkan larutan 2 g
natrium sulfit anhidrat P dalam
20 ml air. lalu tambahkan 2 ml
asam klorida P, dan diencerkan
larutan dengan air secukupnya
hingga 200 ml. biarkan selama
tidak kurang dari 1jam.
Farmakope
Indonesia III
41. Fuhsin P Larutkan 1 g fuhsin P dalam 600
mL air, dinginkan dalam es,
tambahkan 20 g air natrium sulfit
P yang dilarutkan dalam 100 mL
air, dinginkan dalam es dan
tambahkan perlahan-lahan
sambil tetap diaduk,10 mL asam
klorida P, encerkan dengan air
secukupnya hingga 1000 mL.jika
larutan keruh, harus disaring, dan
jika cokelat, harus dikocok
dengan 200 mg sampai 300 mg
arang jerap P, saring segera.
Terkadang perlu ditambahkan 2-
3 mLasam klorida, dikocok
untuk menghilangkan sisa warna
merah kersen. Larutan harus
disimpan selama 1 malam
sebelum digunakan.
Farmakope
Indonesia III
42. Hidroksilamina Larutkan 34,75 g hidroksilamina Farmakope
etanol (60%) P hidroklorida P dalam 950 mL
etanol (95%) P, tambahkan 5 mL
larutan jingga metil P 0,2% b/v
dalam etanol (60%) P dan kalium
hidroksida 0,5 N dalam etanol
(60%) P hingga warna kuning.
Tambahkan etanol (60%) P
secukupnya hingga 1000 mL.
Indonesia III
43. Hijau berlian P Larutkan 1 g hijau malakit oksalat P dalam 100 ml asam asetat glasial P
Farmakope Indonesia III
44. hijau
bromkresol P
Larutan hangatkan 100 mg
bromkresol P dengan 2,9 mL
NaOH 0,05 Ndan 5 mL etanol
(90%) P. setelah larut sempurna,
tambahkan etanol (20%)
secukupnya hingga 250 mL
Farmakope
Indonesia III
45. Indigokamin Pada campuran 10 mL asam
klorida p dan 990 mL asam sulfat
bebas nitrogen p 20,0 % b/v ;
tambahkan indigokamin p
secukupnya hingga larutan
memenuhi pengujian berikut :
tambahkan 10 mL pada larutan
10 mg kalium nitrat p dalam 10
mL air, tambahkan dengan cepat
20 mL asam sulfat bebas
nitrogen p dan panaskan sampai
mendidih; terjadi warna biru
yang segera hilang dalam waktu
1 menit.
Farmakope
Indonesia III
46. Iodumklorida Larutkan 3 g iodumtriklorida P
dalam lebih kurang 200 ml asam
asetat glasial P. larutkan 9 g
Farmakope
Indonesia III
iodum P dalam 300 ml
karbontetraklorida P. campur
kedua larutan dan tambahkan
asam asetat glasial P secukupnya
hingga 1000 ml. simpan dalam
botol bersumbat kaca, terlindung
dari cahaya, di tempat sejuk.
47. Kalium
Antimonat LP
Didihkan 2g Kalium Antimonat
P dengan 95 mL air sampai larut.
Dinginkan segera dan tambahkan
50 mL kalium hidroksida 1N dan
5 mL natrium hidroksida 1 N.
Biarkan selama 24 jam dan
tambahkan air hingga 150 mL.
Farmakope
Indonesia IV
48. Kalium Hidroksida
Larutkan 2,5 g dalam 50 ml air, tambahkan 15 ml asam klorida brom P As, hilangkan kelebihan brom dengan penambahan beberapa tetes larutan timah (II) klorida P As
Farmakope Indonesia III
49. Kalsium Hidroksida
Larutkan 2,5 g dalam 18 ml asam klorida brom P As dan 42 ml air. Hilangkan kelebihan brom dengan penambahan beberapa tetes larutan timah (II) klorida P As
Farmakope Indonesia III
50. Kalsium Karbonat
Larutkan 2,5 g dalam 15 ml asam klorida brom P As dan 45 ml air. Hilangkan kelebihan brom dengan penambahan beberapa tetes larutan timah (II) klorida P As
Farmakope Indonesia III
51. Kalsium Laktat Larutkan 5 g dalam 50 ml air, tambahkan 12 ml asam klorida timah P As
Farmakope Indonesia III
52. Kaolin Dispersikan 5 g dalam 50 ml air, tambahkan 10 ml asam klorida
Farmakope
timah P As Indonesia III
53. Karl Fischer tambahkan 125 g iodium P
kedalam campuran 670 ml
metanol P dan 170 ml piridina
mutlak P didinginkan. masukkan
100 ml piridina mutlak P
kedalam gelas ukur 250 ml.
dinginkan dalam es. alirkan
belrang dioksida P kering higga
volume bertambah menjadi 200
ml. tambahkan larutan ini
perlahan lahan sambil dikocok
kedalam canmpuran iodiun yang
didinginkan, kocok hingga
iodum larut. pindahkan larutan
kedalam pencadang, biarkan
selama 1 malam sebelum
dibekukan.
Farmakope
Indonesia III
54. Kobalt (II)
klorida K
Larutkan lebih kurang 65 g
kobalt (II) klorida P dalam
campuran yang terdiri dari 25
mL asam klorida P dan 975 mL
air. Pipet 5 mL ke dalam labu
iodium 25 mL, tambahkan 5 mL
hidrogenperoksida encer P dan
15 mL larutan natrium
hidroksida P, didihkan selama 10
menit, didinginkan, tambahkan 2
g kalium iodida P dan 20 mL
asam sulfat P 25% v/v. Setelah
endapan larut, dititrasi dengan
natrium tiosulfat 0,1 N
menggunakan indikator larutan
Farmakope
Indonesia III
kanji P.
55. Kuning Titan
LP
Lakukan uji kepekaan sebagai
berikut: tambahkan 0,1 ml pada
campuran 100 ml air, 0,2 ml
larutan baku magnesium (10 bpj
Mg) dan 1 ml natrium hidroksida
1 N. warna merah yang jelas
dapat dilihat dengan
membangdingkan larutan
pembanding yang dibuat dengan
perlakuan yang sama tanpa
larutan baku magnesium.
Farmakope
Indonesia IV
56. Lakmus LP Didihkan 25 gram serbuk kasar
lakmus P dengan 100 ml etanol P
90% selama 1 jam menggunakan
pendingin alir balik, buang cairan
jernih dan ulangi pendidihan 2
kali masing-masing
menggunakan 77 ml etanol 90%
P. Digesti lakmus terekstraksi
dengan 250 ml air dan disaring.
Farmakope
Indonesia IV
57. Laktofenol P Larutkan 20 gram fenol P dalam
campuran 20 gram asam laktat P,
40 gram gliserol P dan 20 ml air.
Farmakope
Indonesia IV
58. Lieberman
Buchard
1 ml asam asetat anhidrat
dicampur dengan 1 ml
kloroform,lalu dinginkan pada
suhu 0 derajat C,lalu tambahkan
1 tetes asam sulfat pekat.
Farmakope
Indonesia III
59. Mayer S 1,4 g raksa (II) klorida
dilarutkan dalam air suling
hingga 60 ml. Pada wadah lain
ditimbang sebanyak 5 g KI lalu
Farmakope
Indonesia III
dilarutkan dalam 10 ml air
suling. Kemudian dicampur dan
ditambahkan air suling hingga
100 ml.
60.
.
Merah Fenol 50 mg larutan merah fenol
hangatkan dengan 2.85 mL
NaOH 0.05 N dan 5 mL etanol
(90%), setelah larut sempurna,
tambahkan etanol (20%)
secukupnya hingga 250 mL.
Farmakope
Indonesia III
61. Merah metil/
methyl red
25 mg merah metil + 0,95 ml
NaOH 0,05 N + 5 ml etanol 95%,
dihangatkan. setelah larut
sempurna, ditambahkan etanol
50% sampai 250 ml.
Farmakope
Indonesia III
62. Millon Larutkan 10 gram Merkuri (Hg)
dalam 20 ml Asam Nitrat pekat
(lakukan di udara terbuka atau
kamar asam). Bila telah larut dan
tidak timbul asap coklat lagi,
encerkan dengan 60 ml air.
Tuangkan cairan bagian atas dan
simpan dalam botol bertutup
gelas.
Farmakope
Indonesia III
63. Molisch Timbang dengan seksama
sebanyak 3 ,00 gram Alpha
Naphtol lalu larutkan dengan
Etanol hingga menjadi 100 ml
larutan.
Farmakope
Indonesia III
64. Natrium
Metabisulfit
Campurkan 2,5 g dalam cawan
porselen dengan 10 ml air, 1,25 g
kalium klorat P As dan 16 ml
asam klorida, panaskan untuk
Farmakope
Indonesia III
menghilangkan klor. hilangkan
klor dengan penambahan
beberapa tetes larutan timah (II)
klorida dan tambahkan 35 ml air.
65. Natrium
Salisilat
Campur 5 g zat uji dengan 10 ml
larutan brom, uapkan di atas
tangas air hingga keringa,
pijarkan hati-hati, didinginkan.
larutan sisa dalam 50 ml air,
tambahkan 14 ml asam klorida
brom, hilangkan kelebihan brom
dengan penambahan beberapa
tetes larutan timah (II) klorida.
Farmakope
Indonesia III
66. Nelson A Dilarutkan 12,5 g Natrium
karbonat anhidrat, 12,5 g garam
Rochelle (K-NaTartrat), 10 g
Natrium Bikarbonat dan 100 g
Natrium Sulfat anhidrat dalam
300 ml aquades dan diencerkan
sampai 500 ml.
Farmakope
Indonesia III
67. Nelson B Dilarutkan 7,5000 g CuSO4.5H2
O dalam 50 ml akuades dan
ditambahkan 1 tetes asam
sulfat pekat. Pereaksi Nelson
dibuat dengan cara mencampur
25 bagian larutan Nelson A dan I
bagian Nelson B. Pencampuran
dilakukan setiap kali akan
digunakan.
Farmakope
Indonesia III
68. Nessler Dilarutkan 5 gr KI dalam 5 ml
air, tambahkan kedalamnya
larutan HgCl2 ( 1:2 ) sampai
Farmakope
Indonesia III
terjadi endapan merah yang tidak
hilang lagi bila di gojok, saring
dengan glasswool. Tambahkan
kepada filtratnya larutan dari 15
gr NaOH dalam 30 ml aquadest,
encerkan dengan aquadest add
100 ml, diamkan supaya
mengendap, ambil bagian
jernihnya.
69. Nitrofenil Fosfat
LP
larutkan 4,08 g 4-nitrofenil
dinatrium ortofosfat P dalam
dapar dietanolamina pH 10,0
secukupnya hingga 100 mL.
larutan nitrofenil fosfat harus
disimpan dalam suhu 4 dan
digunakan dalam waktu 24 jam.
Farmakope
Indonesia IV
70. Parry Timbang secara seksama Cobalt
Nitrat [Co(NO3)2] sebanyak 0,5
gram, larutkan 30 ml Metanol
[CH3OH], Tuang larutan ke
dalam Labu takar ukuran 50 ml,
Tambahkan kembali Metanol
hingga tanda atau sampai 50 ml
larutan.
Farmakope
Indonesia III
71. Pirogalol basa P Larutkan 500 mg Piroglol P
dalam 2 mL air. Larutkan 12 g
Kalium Hidroksida P dalam 8
mL air. Campur kedua larutan
segera sebelum digunakan.
Farmakope
Indonesia III
72. Roux Dilrautkan Na Nitroprusid
dengan aquadest kemudian
ditambahkan NaoH dan KMn04,
akan terbentuk endapan, disaring,
Farmakope
Indonesia III
dimasukkan dalam botol
cokelat,sebaiknya dibuat baru.
73. Schiff Ditambahkan 0,2 gr Fuchsin
basis kedalam 120 ml aquadest
panas, diamkan sampai dingin.
Tambahkan 2 ml larutan
NaHSO3 dalam 20 ml aquadest.
Kemudian tambahkan 2 ml HCL
pekat. Selanjutnya encerkan
dengan aquadest hingga volume
200 ml. Tutup rapat, diamkan 1
malam untuk menghilangkan
warna paars.
Farmakope
Indonesia III
74. Schlesinger Zn. Asetat 10 gr + Alkohol 95 %
100 ml. Kocok kuat-kuat dan
biarkan bagian yang tidak larut di
dalam botol.
Farmakope
Indonesia III
75. Selywanoft 0,15 gram resorsinol + 34 ml
HCl pekat diaduk perlahan
kemudian ditambahkan aquadest
hingga 68 ml.
Farmakope
Indonesia III
Analisa:
Fruktosa
76. Tartrat Larutkan 1 gram dalam 10 ml air,
tambahkan 1 ml kalium
hidroksida LP, dididihkan untuk
mengendapkan besi (III)
hidroksida, jika perlu tambahkan
lagi kalium hidroksida LP, untuk
mengendapkan semua besi,
saring dan filtrat dibuat sedikit
asam dengan asam asetat glasial
P. tambahkan asam asetat glasial
P, dan biarkan selama 24 jam.
Farmakope
Indonesia IV
77. Timoftalein Larutkan 200 mg timoftalein p Farmakope
dala 60 mL etanol (90%) p,
tambahkan air secukupnya
hingga 100 mL
Indonesia III
78. Tioasetamida Ditambahkan 1 ml campuran
yang terdiri dari 15 ml natrium
hidroksida 1 N, 5 ml air dan 20
ml gliserol pada 0,2 ml larutan
tioasetamida 4 % b/v. Panaskan
diatas tangas air selama 20 detik.
Farmakope
Indonesia III
79. Trifenilmetil klorida P
1 g zat +40 ml etanol P +1 g NaOH P, panaskan hingga larut. + 40 ml perak nitrat 0,1 N, panaskan hingga tepat mendidih. + asam nitrat berlebih,dinginkan + 3 ml nitrobenzen P, kocok kuat-kuat. Titrasi dengan amonium tiosianat 0,1 N dengan indikator larutan besi (III) amonium sulfat P.
Farmakope Indonesia IV
80. Trinitrofenol P Larutkan asam pikrat P, larutan ditambahkan 0,5 ml NaOH encer P pada 100 ml larutan jenuh trinitrofenol P dalam air
Farmakope Indonesia III
81. Titan (III) klorida P
Larutkan titan (III) klorida P 15% b/v dalam HCl encer P
Farmakope Indonesia III
82. Ungu
bromkresol P
Hangatkan 100 mg ungu
bromkresol P dan 5 mL etanol
(90%) P hingga larut,
ditambahkan 100 mL etanol
(20%) P, 3.7 mL NaOH 0,05 N
dan etanol (20%) P secukupnya
hingga 250 Ml.
Farmakope
Indonesia III
83. Ungu katekol P Larutkan 100 mg ungu katekol P dalam 100 ml air
Farmakope Indonesia III
84. Ungu metakresol P
Larutkan ungu metakresol P 0,1 % b/v dalam NaOH 0,001 N
Farmakope Indonesia III
85. Uretan P 200 mg zat + 7mL asam sulfat
bebas nitrogen P.
Farmakope
Indonesia IV
86. Valser Perlahan-lahan tambahkan
larutan kalium iodida P (1 dalam
10) ke dalam raksa (II) iodida
merah P hingga hampir semua
terlarut, dan saring. Farmakope
Indonesia IV
Farmakope
Indonesia IV
87. Vitamin I P Larutkan 10 mg riboflavina P 10 mg tiamina hidrokloria P, 100 µg biotin P dan 20 mg asam nikotinat P dalam asam asetat 0,02 N secukupnya hingga 400 ml. Tambahkan toluen P secukupnya hingga menutup permukaan lautan. Simpan dalam pendingin pada suhu 20 sampai 80, terlindung dari cahaya
Farmakope Indonesia III
88. Xantina 200 mg xantina disuspensikan
dalam 30-40 ml air, kemudian
dipanaskan sampai suhu lebih
kurang 70 derajat. ditambahakan
6 ml amonia encer, diaduk
hingga larut. didinginkan.
kemudian ditambahkan air
hingga 2000ml. tambahkan
toluen secukupnya hingga
menutupi permukaan. kemudian
disimpan dalam lemari pendingin
pada suhu 2-8 drjt.
Farmakope
Indonesia III
89. Xilosa P 600 mg zat + air 50 mL yang
mengandung 5 mL asam nitrat P.
+ 50 mL perak nitrat 0,1 N dan 3
Farmakope
Indonesia IV
mL dibutilftalat P,kocok. Titrasi
dengan amonium tiosianat 0,1 N
dengan indikator larutan besi
(III) amonium sulfat P.
90. Zirkonil alizirin asam P
Larutkan 300 mg zirkonil klorida P dalam 50 ml air, tambahkan perlahan-lahan larutan 70 mg natriumalizarin sulfonat P dalam 50 ml air, sambil menggoyangkan, labu encerkan hingga 1000 ml dengan larutan yang dibuat sebagai berikut : tambahkan 112 ml HCl p pada 500 ml air, pada 400 ml air tambahkan 37 ml asam sulfat P, tambahkan air secukupnya hingga 500 ml, biarkan hingga dingin. Campur kedua larutan tersebut
Farmakope Indonesia III