6
Nama : Abdurahman No. stambuk : 02220100324 Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia II. AKUMULASI MODAL UNTUK PEMBANGUNAN Secara universal, modal pembiayaan pembangunan perkotaan diperoleh dari 3 sumber, yaitu pemerintah, swasta, kerjasama antara pemerintah dan swasta. Sumber-sumber pendanaan tersebut dapat diperoleh dari instrumen keuangan melalui pendapatan, hutang/pinjaman dan kekayaan. Pembiayaan juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan kota atau negara di berbagai bidang terutaman di bidang infrastruktur perkotaan. Semakin maju sebuah peradaban, maka semakin besar kebutuhannya dan secara otomatis anggaran biaya yang dibutuhkan untuk merealisasikan kebutuhan tersebut juga semakin besar. Untuk mencapai tujuan bernegara yaitu menciptakan masyarakat adil makmur dan sejahtera, pemerintah melakukan pembangunan di segala bidang sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah dan jangka panjang yang telah ditetapkan. Pembangunan tersebut dimaksudkan untuk mendorong perekonomian dan mencapai target pertumbuhan yang telah direncanakan setiap tahun. Apabila ekonomi Indonesia dapat tumbuh sesuai dengan yang direncanakan maka diharapkan akan tercipta lapangan kerja baru yang diperlukan untuk menyerap tenaga kerja sehingga akan mengurangi pengganguran. read more 1. Pajak Dalam melaksanakan pembangunan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan, pemerintah dihadapkan pada berbagai pilihan sumber pembiayaan. Pembiayaan dalam negeri merupakan pilihan utama pemerintah untuk pembiayaan pembangunan. Namun sumber penerimaan dalam negeri yang berasal dari penerimaan pajak, penerimaan migas, serta penerimaan dalam negeri lainnya

Perekonomian Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ekonomi

Citation preview

Page 1: Perekonomian Indonesia

Nama : Abdurahman

No. stambuk : 02220100324

Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia

II. AKUMULASI MODAL UNTUK PEMBANGUNAN

Secara universal, modal pembiayaan pembangunan perkotaan diperoleh dari 3 sumber, yaitu pemerintah, swasta, kerjasama antara pemerintah dan swasta. Sumber-sumber pendanaan tersebut dapat diperoleh dari instrumen keuangan melalui pendapatan, hutang/pinjaman dan kekayaan. Pembiayaan juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan kota atau negara di berbagai bidang terutaman di bidang infrastruktur perkotaan. Semakin maju sebuah peradaban, maka semakin besar kebutuhannya dan secara otomatis anggaran biaya yang dibutuhkan untuk merealisasikan kebutuhan tersebut juga semakin besar.

Untuk mencapai tujuan bernegara yaitu menciptakan masyarakat adil makmur dan sejahtera, pemerintah melakukan pembangunan di segala bidang sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah dan jangka panjang yang telah ditetapkan. Pembangunan tersebut dimaksudkan untuk mendorong perekonomian dan mencapai target pertumbuhan yang telah direncanakan setiap tahun. Apabila ekonomi Indonesia dapat tumbuh sesuai dengan yang direncanakan maka diharapkan akan tercipta lapangan kerja baru yang diperlukan untuk menyerap tenaga kerja sehingga akan mengurangi pengganguran.

read more

1.      PajakDalam melaksanakan pembangunan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang

telah ditetapkan, pemerintah dihadapkan pada berbagai pilihan sumber pembiayaan.  Pembiayaan dalam negeri merupakan pilihan utama pemerintah untuk pembiayaan pembangunan. Namun sumber penerimaan dalam negeri yang berasal dari penerimaan pajak, penerimaan migas, serta penerimaan dalam negeri lainnya belum cukup untuk membiayai pembangunan sesuai target pertumbuhan yang diinginkan. Saat ini pemerintah Indonesia tidak lagi dapat mengandalkan penerimaan dari migas, sehingga harus mengupayakan peningkatan penerimaan pajak. Namun, penerimaan pajak tidak terlepas dari kondisi perekonomian. Perekonomian yang tumbuh dengan cukup signifikan akan berdampak terhadap pertumbuhan perusahaan-perusahaan sehingga profitabilitas perusahaan akan semakin besar. Para pekerjapun akan mengalami peningkatan pendapatan. Dalam kondisi seperti ini,   penerimaan Negara dari perpajakan akan dapat dipacu peningkatannya. Pajak merupakan instrumen keuangan konvensional yang sering digunakan di banyak negara. Penerimaan pajak digunakan untuk membiayai prasarana dan pelayanan perkotaan yang memberikan manfaat bagi masyarakat umum, yang biasa disebut juga sebagai "public goods".

Page 2: Perekonomian Indonesia

Bagi pemerintah daerah tingkat II di Indonesia, penerimaan pajak yang terpenting dan dominan adalah yang bersumber dari Pajak Pembangunan I, pajak hiburan/tontonan, dan pajak reklame. Selain itu, PBB, yang pada dasarnya merupakan penerimaan bagi hasil dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, dapat dianggap juga sebagai sumber penerimaan pajak yang utama bagi daerah tingkat II. Oleh karena itu, PBB sering bersama-sama dengan PAD dikategorikan sebagai Penerimaan Daerah Sendiri (PDS).

2. UtangPada umumnya penerimaan pajak tidak cukup untuk membiayai seluruh kegiatan

pembangunan yang dirancang untuk mengejar pertumbuhan yang ditargetkan Oleh karena itu, pemerintah mengupayakan pembiayaan pembangunan tersebut dari utang. Pinjaman dalam negeri digunakan untuk membiayai kegiatan dalam rangka pemberdayaan industri dalam negeri dan pembangunan infrastruktur untuk pelayanan umum serta kegiatan investasi yang menghasilkan penerimaan.

3. Modal AsingSumber dana eksternal (modal asing) dapat dimanfaatkan untuk mempercepat investasi dan

pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat perlu diikuti oleh perbankan struktur produksi dan perdagangan. Modal asing dapat berperan penting dalam mobilisasi dana maupun transformasi struktural. Kebutuhan akan modal asing menjadi menurun segera setelah perubahan struktur benar-benar terjadi. Asumsi dasar yang melatar belakangi hubungan positif antara modal asing dan pertumbuhan ekonomi :

a.      Setiap 1$ modal asing akan mengakibatkan kenaikan 1$ impor dan investasi.

Dengan asumsi ini dan ICOR yang stabil dimungkinkan untuk menghitung dampak modal asing terhadap pertumbuhan ekonomi atau sebaliknya menghitung berapa modal asing yang diperlukan untuk mencapai target pertumbuhan tertentu. Incremental Capital Ouput Ratio (ICOR) atau rasio kenaikan ouput akibat kenaikan kapital adalah indikator ekonomi makro yang sering digunakan untuk menilai kinerja investasi di suatu Negara. Kegunaan lainnya adalah untuk menghitung besarnya investasi yang dibutuhkan agar perekonomian tumbuh dengan laju yang sudah ditetapkan.

4. Dana PerimbangDana perimbangan adalah dana yang bersumber dari penerimaan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana perimbangan terdiri dari:

1)      Bagian Daerah atau Bagi Hasil

Page 3: Perekonomian Indonesia

Bagian daerah merupakan penerimaan daerah yang berasal dari hasil bagi atas penerimaan pajak dan bumi bangunan (PBB), bea perolehan hak atas tanah dan atau bangunan (BPHTB), dan sumber daya alam.

2)      Dana Alokasi UmumMenurut Undang-undang No. 25 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah No. 104 Tahun 2000, dana alokasi umum (DAU) adalah dana yang berasal dari APBN, yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan desentralisai

3)      Dana alokasi khususDana alokasi khusus (DAK) adalah alokasi dana dari APBN kepada daerah tertentu untuk membantu membiayai kebutuhan khusus, yaitu kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan seperti dana alokasi umum dan kebutuhan yang merupakan komitemen atas dasar prioritas nasional

5. Tabungan Dalam NegeriPertumbuhan ekonomi membutuhkan peningkatan investasi. Peningkatan Investasi pada

gilirannya membutuhkan dana pembiayaan yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Dari kedua sumber pembiayaan ini, sumber dana dalam negeri seyogyanya merupakan sumber pokok pembiayaan. Terutama dilihat dari konteks pertumbuhan ekonomi jangka panjang, dimana suatu negara haruslah mendasarkan pembiayaan investasi dari sumber dalam negeri. Dari berbagai sumber pembiayaan dalam negeri, tabungan domestic merupakan salah satu faktor penting bagi pembiayaan. Tabungan dalam negeri dapat bersumber dari tabungan masyarakat/swasta, maupun tabungan pemerintah. Dalam konteks tabungan domestik, idealnya kedua komponen tersebut harus dapat ditingkatkan secara sinergis dan bersamaan.

6. InvestasiSebagaimana yang telah di ketahui investasi sangat berpengaruh besar terhadap

pembangunan ekonomi, Semakin banyak investasi dalam negeri semakin besar pula kesempatan Negara kita untuk membangun ekonomi dalam negeri.

 

Page 4: Perekonomian Indonesia

III. HAMBATAN-HAMBATAN PEREKONOMIAN INDONESIA

1. Perkembangan penduduk dan tingkat pendidikan yang rendah,

            Perkembangan penduduk dapat menjadi pendorong maupun penghambat pembangunan. Perkembangan penduduk yang cepat tidak selalu menjadi penghambat dalam pembangunan ekonomi jika penduduk tersebut mempunyai kapasitas untuk menyerap dan menghasilkan produksi yang dihasilkan. Tetapi bagaimana dengan perkembangan penduduk yang begitu cepat dinegara-negara sedang berkembang? Nampaknya hal ini belum menjadi modal dasar yang positif, bahkan jumlah penduduk yang banyak sering kali menjadi penghambat

 2. Perekonomian yang bersifat dualistik,

            Perekonomian yang bersifat dualistik merupakan hambatan karena menyebabkan produktivitas berbagai kegiatan produktif sangat rendah dan usaha-usaha untuk mengadakan perubahan sangat terbatas sekali. Yang paling rawan adalah hambatan berupa dualisme sosial dan teknologi yang sangat berpengaruh terhadap mekanisme pasar sehingga sumber daya yang tersedia tidak digunakan secara efektif dan efisien.

 3.Tingkat pembentukan modal yang rendah,

            Tingkat pembentukan modal yang rendah merupakan hambatan utama bagi pembangunan ekonomi. Pembentukan modal dinegara-negara yang sedang berkembang merupakan “ Vicious Cycle “ ( lingkaran tak berujung pangkal ). Produktivitas yang sngat rendah mengakibatkan rendahnya pendapatan riil. Pendapatan yang rendah mengakibatkan low saving dan low invesment, dan rendahnya pembentukan modal.

            Pendapatan yang rendah mengakibatkan tabungan rendah pula. Tabungan yang rendah akan melemahkan pembentukan modal yang pada akhirnya kekurangan modal, masyarakat terbelakang, kekayaan alam belum dapat dioalah, dan seterusnya sehingga merupakan lingkaran yang tidak berujung pangkal.

 4. Struktur ekspor berupa bahan mentah

            Sektor ekspor negara sedang berkembang belum merupakan “engine of growth” karena bersifat industri yang mendorong ekonomi dualisme yang kurang mendorong perkembangan ekonomi lebih lanjut. Publis and Singer berpendapat bahwa dalam jangka panjang daya tukar barang-barang yang diperdagangkan oleh negara sedang berkembang dengan negara maju akan