2
Pikiran Rakyat OSenin OSelasa o Rabu • Kamis OJ/Jmat o Sabtu 0 Minggu 2 34567 18 GiJ. 20.21 . .22 OPeb o Mar 0Apr OMei 89 10 11 23 .2425 26 12 13 14 15 27 28 2930 31 OJun • Jut 0 Ags OSep OOkt ONov. ODes Perempuan dan I{orupsi AKHIR-AKHIR ini begitu banyak perempuan yang tersandunq dalam kasus korupsi, bahkan para ter- sangka kasus korupsi pun dalam beberapa bulan ter- akhir didominasi oleh kaum perempuan. Menga- pa kaum perempuan ini banyak yang terjerat dalam kasus korupsi. Padahal sejak lama diuaki- ni bahwa kaum per;empuan jauh lebihjujur dan cen- derung menolak praktik korupsi dibandingkan de- ngan kaum laki-laki. D ALAM dua tahun ter- akhir tercatat sebe1as orang perempuan yang harus berurusan dengan KPK. Itu be1um termasuk ane- ka korupsi "ke1asteri" yang di- tangani oleh kejaksaan di dae- rah-daerah. Nama-nama perempuan tersangkajterduga korupsi yang namanya se- ringkali disebut-sebut oleh me- dia massa nasiona1 ini ada1ah (diurut secara a1fabetis) adalah (i) Ange1ina Sondakh, (2) Arthalita Suryani (Ayin), (3) Dharnawati, (4) Hartati Mur- daya, (5) Imas Dianasari, (6) Malinda Dee, (7) Mindo Rosali- na Manu1ang, (8) Miranda Gultom, (9) Neneng Sri Wahyuni, (10) . Nunun Nurbaeti, (11) Wa Ode Nurhay- ati, dan (12) Yu1ianis. Kecuali Malinda Dee, hampir semua para koruptor perem- puan ini diduga terlibat kasus gratifikasi atau penyuapan de- ngan ni1ai masing-masing mencapai mi1iaran rupiah. Mereka ada1ah perempuan su- peraktif atau yang dulu popu1er dengan istilah "wanita karier". Geja1a perempuan terlibat korupsi mentang membuat kaget banyak kalangan karena se1ama ini perempuan acapkali dini1ai sebagai mah1uk yang ju- jur dan tanpa kompromi terhadap aneka' penye- 1ewengan.Citra perempuan se- bagai sosok yang jujur ini me- mang sesuai dengan hasil pene1itian Bank Dunia pada tahun 1999 di mana hasrat un- tuk me1akukan penye1ewengan atau korupsijauh lebih rendah dibandingkan dengan kaum 1aki-1aki. Oleh karena .itu, Bank Dunia merekomen- dasikan agar semua negara di dunia memberikan porsi yang 1ebih besar kepada kaum perempuan untuk 1ebih banyak berkiprah 1agi baik di eksekutif, 1egis1atif, maupun dijajaran yudikatif. David Dollar, dkk. da1am Are Women Really the "Fair- er" Sex? Corruption and Woman in Government (1999) juga mengungkapkan ten tang kecenderungan perempuan 1ebih bersih ketimbang kaum 1aki- 1akidalam hal praktik korupsi. Menurut- nya, semakin banyak kaum perernpuan yang berkiprah da1am parlemen atau pemerinta- han, maka akan semakin bersih 1embaga tersebut dari aneka praktik kotor korupsi. Namun, sepu1uh tahun ke- mudian, khususnya di Indone- sia hipotesis perempuan lebih jujur ketimbang 1aki-1akiterny- ata mu1ai goyah. Dari hari ke hari ternyata banyak kaum perempuan yang terlibat ko- rupsi dan harus berurusan dengan KPK. Penu1is yang saat ini sedang menyusun disertasi ten tang korupsi, juga di 1apangan banyak bertemu de- ngan para pe1aku korupsi yang ternyata perempuan. Mereka di antaranya ada PNS perem- puan yang menjadi calo CPNS, calo calon bintarajperwira polisi, ca10 calon mahasiswa baru yang akan masuk PTN, termasuk para ibu yang kasak- kusuk agar anaknya bisa me- nembus seko1ah atau PTN ter- nama. Mereka ternyata 1ebih gigih dibandingkan dengan kaum 1aki-1aki. Awa1nya, keterlibatan perempuan da1am tindak pi- dana korupsi merupakan kor- ban dari sebuah sistem yang diciptakan kaum lelaki, baik di parlemen maupun di pemerin- tahan. Mereka hanya ikut terli- bat atau hanya ikut membantu aktor utamanya ada1ah kaum 1e1aki, seperti membantu penyuapan ataupun sebagai negosiator. Tetapi fakta di la- pangan, sekarang peranan perempuan da1am korupsi telah bergeser 1ebih jauh 1agi, bahkan 1ebih aktif 1agi da1am me1akukan interaksi dengan sejumlah pihak untuk mendap- . atkan keuntungan finansia1 seperti yang didakwakan kepa- da Ange1ina Sondakh, Arthalita Suryani, Imas Dianasari, Wa Ode Nurhayati serta dugaan terhadap pengusaha Hartati Murdaya. Sekarang ada kecen- derungan, para koruptor perempuan, bukan 1agisebagai orang nomor dua, tetapi juga menjadi inisiator dalam men- ja1ankan aksinya. Mereka su- per aktif berinteraksi dan bernegosiasi dengan pihak-pi- hak tertentu. Kllplnl Humas Unpad 2012

Perempuan danI{orupsi - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/07/pikiranrakyat-20120719... · dengan istilah "wanita karier". Geja1a perempuan terlibat korupsi

  • Upload
    dangdan

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perempuan danI{orupsi - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/07/pikiranrakyat-20120719... · dengan istilah "wanita karier". Geja1a perempuan terlibat korupsi

Pikiran RakyatOSenin OSelasa o Rabu • Kamis OJ/Jmat o Sabtu 0 Minggu2 3456718 GiJ. 20.21 . .22

OPeb oMar 0Apr OMei

8 9 10 1123 .2425 26

12 13 14 1527 28 2930 31

OJun • Jut 0 Ags OSep OOkt ONov. ODes

Perempuan dan I{orupsiAKHIR-AKHIR ini begitubanyak perempuan yangtersandunq dalam kasus

korupsi, bahkan para ter-sangka kasus korupsi pundalam beberapa bulan ter-

akhir didominasi olehkaum perempuan. Menga-

pa kaum perempuan inibanyak yang terjeratdalam kasus korupsi.

Padahal sejak lama diuaki-ni bahwa kaum per;empuan

jauh lebih jujur dan cen-derung menolak praktik

korupsi dibandingkan de-ngan kaum laki-laki.

D ALAM dua tahun ter-akhir tercatat sebe1asorang perempuan

yang harus berurusan denganKPK. Itu be1um termasuk ane-ka korupsi "ke1asteri" yang di-tangani oleh kejaksaan di dae-rah-daerah. Nama-namaperempuan tersangkajterdugakorupsi yang namanya se-ringkali disebut-sebut oleh me-dia massa nasiona1 ini ada1ah(diurut secara a1fabetis) adalah(i) Ange1ina Sondakh, (2)Arthalita Suryani (Ayin), (3)Dharnawati, (4) Hartati Mur-daya, (5) Imas Dianasari, (6)Malinda Dee, (7) Mindo Rosali-na Manu1ang, (8) MirandaGultom, (9) Neneng Sri

Wahyuni, (10). Nunun

Nurbaeti, (11) Wa Ode Nurhay-ati, dan (12) Yu1ianis.

Kecuali Malinda Dee, hampirsemua para koruptor perem-puan ini diduga terlibat kasusgratifikasi atau penyuapan de-ngan ni1ai masing-masingmencapai mi1iaran rupiah.Mereka ada1ah perempuan su-peraktif atau yang dulu popu1erdengan istilah "wanita karier".

Geja1a perempuan terlibatkorupsi mentang membuatkaget banyak kalangan karenase1ama ini perempuan acapkalidini1ai sebagai mah1uk yang ju-jur dan tanpa kompromiterhadap aneka' penye-1ewengan.Citra perempuan se-bagai sosok yang jujur ini me-mang sesuai dengan hasilpene1itian Bank Dunia padatahun 1999 di mana hasrat un-tuk me1akukan penye1ewenganatau korupsijauh lebih rendahdibandingkan dengan kaum1aki-1aki. Oleh karena .itu,Bank Dunia merekomen-dasikan agar semua negara didunia memberikan porsiyang 1ebih besar kepadakaum perempuan untuk1ebih banyak berkiprah 1agibaik di eksekutif, 1egis1atif,

maupun dijajaran yudikatif.David Dollar, dkk. da1am

Are Women Really the "Fair-er" Sex? Corruption andWoman in Government(1999) juga mengungkapkanten tang kecenderungan

perempuan 1ebih bersihketimbang kaum 1aki-1akidalam hal praktikkorupsi. Menurut-nya, semakinbanyak kaumperernpuan yangberkiprah da1amparlemen atau

pemerinta-

han, maka akan semakinbersih 1embaga tersebut darianeka praktik kotor korupsi.

Namun, sepu1uh tahun ke-mudian, khususnya di Indone-sia hipotesis perempuan lebihjujur ketimbang 1aki-1akiterny-ata mu1ai goyah. Dari hari kehari ternyata banyak kaumperempuan yang terlibat ko-rupsi dan harus berurusandengan KPK.Penu1is yang saatini sedang menyusun disertasiten tang korupsi, juga di1apangan banyak bertemu de-ngan para pe1aku korupsi yangternyata perempuan. Merekadi antaranya ada PNS perem-puan yang menjadi calo CPNS,calo calon bintarajperwirapolisi, ca10 calon mahasiswabaru yang akan masuk PTN,termasuk para ibu yang kasak-kusuk agar anaknya bisa me-nembus seko1ah atau PTN ter-nama. Mereka ternyata 1ebihgigih dibandingkan dengankaum 1aki-1aki.

Awa1nya, keterlibatanperempuan da1am tindak pi-dana korupsi merupakan kor-ban dari sebuah sistem yangdiciptakan kaum lelaki, baik diparlemen maupun di pemerin-tahan. Mereka hanya ikut terli-bat atau hanya ikut membantuaktor utamanya ada1ah kaum1e1aki, seperti membantupenyuapan ataupun sebagainegosiator. Tetapi fakta di la-pangan, sekarang perananperempuan da1am korupsitelah bergeser 1ebih jauh 1agi,bahkan 1ebih aktif 1agi da1amme1akukan interaksi dengansejumlah pihak untuk mendap- .atkan keuntungan finansia1seperti yang didakwakan kepa-da Ange1inaSondakh, ArthalitaSuryani, Imas Dianasari, WaOde Nurhayati serta dugaanterhadap pengusaha HartatiMurdaya. Sekarang ada kecen-derungan, para koruptorperempuan, bukan 1agi sebagaiorang nomor dua, tetapi jugamenjadi inisiator dalam men-ja1ankan aksinya. Mereka su-per aktif berinteraksi danbernegosiasi dengan pihak-pi-hak tertentu.

Kllplnl Humas Unpad 2012

Page 2: Perempuan danI{orupsi - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/07/pikiranrakyat-20120719... · dengan istilah "wanita karier". Geja1a perempuan terlibat korupsi

Mereka dijadikan alat olehkaum laki-laki (pimpinannya)untuk maju melobi pihak-pi-hak yangmemiliki kepentingandan memegang otoritaskeuangan, akibatnya kaumperempuan pun akhirnya men-jadi korban dari suatu sistemyang semakin parah.Selain itu, adanya peluang

yang besar di depan mata un-tuk melakukan KKN. Kondisiini ditambah dengan bujukrayu rekanan yang menjan-jikan memberikan komisi yangmenggiurkan dan menyatakanamannya tindakan yang di-lakukan dengan alasan tidakmerugikan keuangan negara.Juga hedonisme yang men-

jadikan uang sebagai ukurankebahagiaan makin mernper-parah kaum perempuan ..Ob-sesi memiliki rumah atau peri-stirahatan mentereng, mobilbaru mengilap, pelesiran ke lu-ar negeri, perawatan kecan-tikan, shopping dan berburufashion bermerek, makan, danberkumpul di restoran mahal,semuanya menjadi suatu kebu-tuhan tersendiri. Oleh karenaitulah, saat ini orangmelakukan korupsi bukan di-lakukan oleh mereka yangekonominya pas-pasan, tetapi

Ada sejumlah anaIisis me- justru banyak dilakukan olehngapa perempuan begitu rentan mereka yang berpenghasilan

terhadap praktik- korupsi besar.1\ kolusidan nepotisme (KKN) Merebaknya para tersangka

ini, di antaranya faktor para koruptor perempuan inilingkungan internal dan ek- kelihatannya berbanding lurus

~ sternallembaga tempat dia dengan semakin meningkatnyaberkiprah. Pada lingkungan kaum perempuan yang berpe-yang sudah tercemar parah ran di segala sektor, baik di ek-dengan praktik korupsi sekutif, legislatif, clanyudikatif.menyebabkan permisivitas Juga di sektor swasta aktivitasperempuan terhadap ko- perempuan semakin mening-rupsi semakin tinggi. Orang kat. Yang membanggakan, se-

L yang awalnya bersih, betulnya para perempuan yangakhirnya ikut tercemar, ter- peduli terhadap gerakan an-pengaruh, dan secara tidak tikorupsi juga meningkat dansadar larut dalam praktik makin berkualitas, baik diKKN. pusat maupun di daerah. Sa-Kemampuan diri perempuan yangnya, media massa lebih se-

sebagai pelobi atau negosiator mangat memberitakan paratangguh yang tidak dimiliki koruptor perempuan ketim-kaum lelaki membuat rentan bang para aktivis antikorupsiterhadap praktik korupsi. perempuan ***~~-------- ----------