Upload
others
View
13
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Upaya Industri Pertambangan Menghadapi Pandemi Covid-19
Sosial Politik
Perencanaan Geowisata Pada Area Bekas Tambang Emas Kabupaten
Tanggamus Menggunakan Metode Artifisial Simulatif di Era
Pandemik Covid-19 Muhammad Rizky Efendi1, Arvan Muhlisin1, Ido Ramdani1, Edo Kharisma Army2
1Jurusan Teknik Manufaktur dan Kebumian, Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Sumatera. 2Jurusan Teknik Manufaktur dan Kebumian, Program Studi Teknik Pertambangan Bidang Eksplorasi Sumberdaya Bumi, Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung
35365.
Abstrak
Sektor industri pertambangan di Indonesia menyumbang pendapatan negara yang cukup besar. Selain kegiatan
penambangan, industri pertambangan memiliki peluang pengembangan sektor ekonomi melalui kegiatan reklamasi
pascatambang. Area bekas tambang dapat dikembangkan menjadi area geowisata dengan menerapkan regulasi
reklamasi yang tepat. Hingga saat ini belum ada regulasi mengenai mengelola area bekas tambang menjadi area
geowisata di Indonesia. Berdasarkan hal itu, area bekas tambang emas di Kabupaten Tanggamus sangat berpeluang
untuk tercatat sebagai area bekas tambang pertama di Indonesia yang dikelola menjadi area geowisata. Situasi pandemi
Covid-19 saat ini sangat berdampak pada bidang pariwisata. Sehingga butuh perencanaan pelaksanaan kegiatan di
sekitar area wisata dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk merealisasikan perencanaan serta regulasi pengelolaan area bekas tambang menjadi area geowisata.
Kemudian merencakanan pelaksanaan kegiatan di area geowisata tersebut dengan memerhatikan protokol kesehatan
selama pandemi Covid-19. Batasan masalah pada penelitian adalah perencanaan pengelolaan area bekas tambang
menjadi area geowisata pada lokasi tambang emas Kabupaten Tanggamus serta kegiatan yang dilakukan setelah
terealisasinya perencanaan selama pandemi Covid-19. Metode Penelitian yang digunakan untuk menjawab kedua
batasan adalah deskripsi analisis dan studi literatur, melalui pendekatan skenario artifisial.
Kata kunci: area bekas tambang, covid-19, geowisata.
Upaya Industri Pertambangan Menghadapi Pandemi Covid-19
Sosial Politik
Perencanaan Geowisata Pada Area Bekas Tambang Emas Kabupaten
Tanggamus Menggunakan Metode Artifisial Simulatif di Era
Pandemik Covid-19 Muhammad Rizky Efendi1, Arvan Muhlisin1, Ido Ramdani1, Edo Kharisma Army2
1Jurusan Teknik Manufaktur dan Kebumian, Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Sumatera. 2Jurusan Teknik Manufaktur dan Kebumian, Program Studi Teknik Pertambangan Bidang Eksplorasi Sumberdaya Bumi, Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung
35365.
1. Pendahuluan
Letak Indonesia secara geografis sangat istimewa.
Pertama, Indonesia berada di antara tiga lempeng benua
besar, yaitu lempeng pasifik, lempeng Eurasia, dan juga
lempeng Indo-Australia (Bmkg, 2017). Kedua,
Indonesia berada di dalam dua kawasan laut dangkal
meliputi dangkalan Sahul, dangkalan Sunda, dan daerah
laut pertengahan Australia Asiatis. (kompas, 2020).
Ketiga, Kawasan Indonesia berada diantara 3
pegunungan besar, yaitu Pegunungan Mediterania dan
Sirkum Pasifik (hermawan, 2017). Letak indonesia yang
sangat strategi yang membuat Indonesia memiliki
keanekaragaman hayati yang sangat beragam, serta
kekayaan alam yang melimpah. (Brahmanto, 2018).
Tidak heran jika Negara Indonesia disebut sebagai
negara megageodiversity, (Hendratno, 2004).
Pulau sumatera terletak di antara belahan bumi utara dan
belahan bumi selatan garis khatulistiwa, di bagian utara
berbatasan dengan laut Andaman sedangkan di bagian
selatan berbatasan dengan Selat Sunda. (RIAU, 2018).
Pulau Sumatera memiliki kekayaan alam yang
melimpah meliputi benda biotik dan abiotic . Selain
dikenal dengan nama "Sumatera", pulau sumatera juga
memiliki julukan, seperti Pulau Percha, Suwarnadwipa
dan Andalas (Geologinesia, 2019)
Area pasca tambang yang akan dijadikan geowisata
perlu dilakukan pengelolaan yang baik. Menurut
(erfandi, 2017) Pengelolaan lansekap pada lahan bekas
tambang tidak terlepas dari tindakan konservasi tanah.
hal ini dikarenakan selain dengan pengolahan area bekas
tambang yang baik dapat juga dijadikan area wisata
yang berbasis edukasi seperti geowisata. Menurut
(hermawan, 2017) Geowisata adalah kegiatan wisata
alam yang fokus dengan gejala gejala geologi yang akan
mendorong pemahaman lingkungkan hidup dan budaya.
Salah satu bentuk apresiasi dengan mempercantik area
tersebut menjadi area wisata yang berkaitan dengan
gejala geologi.
Menurut (ghani, 2018) Pengembangan daya Tarik
wisata harus memperhatikan beberapa hal, alam yang
cocok dengan pola wisata dapat membuat wisatawan
datang dengan sendirinya, karena banyaknya wisatawan
yang datang tergantung dari topografi medan dan tata
geologi. Oleh karena itu disiplin ilmu pengetahuan
geologi dapat digunakan sebagai sumber daya
kepariwisataan untuk menarik wisatwan. Daya Tarik
wisatawan tergantung pada pengelolaan yang baik
sesuai dengan potensi yang ada di lingkungan tersebut
yang dapat digali dengan pendekatan ilmu geologi serta
manajemen pariwisata yang baik sesuai dengan
perencanaan di tengah – tengah pandemi covid-19.
Adapun batasan masalah pada penelitian adalah
perencanaan pengelolaan area bekas tambang menjadi
area geowisata hanya pada lokasi tambang. emas
Kabupaten Tanggamus serta kegiatan yang dilakukan
setelah terealisasinya perencanaan selama pandemi
Covid-19. Selanjutnya tujuan dari penelitian ini adalah
Rancangan regulasi pengelolaan area bekas tambang
menjadi area geowisata, serta perencanaan pelaksanaan
kegiatan di sekitar area geowisata selama pandemi
Covid-19. Manfaat dari penelitian ini adalah
mengeksplorasi kembali regulasi mengenai area bekas
tambang yang dijadikan sebagai area geowisata yang
dapat menguntungkan dari segi ekonomi dan edukasi
bagi masyarakat dan sekitarnya.
2. Teori Dasar
2.1 Geowisata
Geowisata adalah kegiatan alam yang fokus utamanya
pada bentuk geologis di permukaan bumi yang dapat
medorong pemahaman tentang lingkungan hidup dan
budaya. Geowisata local biasanya menawarkan suatu
konsep wisata alam yang lebih menonjolkan keindahan
kelangkaan serta keajaiban dari fonemena yang
berkaitan dengan gejala geologi (hermawan, 2017).
Menurut undang undang nomor 1 tahun 2020 tentang
pedoman penetapan warisan geologi pasal 5 bahwa
pemerintah daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom, oleh karena itu geowisata
dapat terjadi jika pemerintah dan pihak pengusaha dapat
bersinergi untuk menciptakan tata ruang baru mengenai
reklamasi yang bersifat edukasi atau sarana hiburan.
Dalam aturan UU peraturan Menteri energi dan
sumberdaya mineral republik Indonesia nomor 1 tahun
2020 pasal 5 bahwa penetapan area geowsiata melalui 3
tahapan yaitu:
1. Identifikasi warisan geologi
2. Verivikasi warisan geologi
3. Penetapan warisan geologi (ESDM, 2020)
Sebagai contoh penetapan geowsiata adalah tebing
breksi, Yogyakarta.
Gambar.1 Tebing Breksi Yogyakarta
(sumber: https://travelingyuk.com/geowisata-di-indonesia/142489)
2.2 UU Reklamasi
Menurut Peraturan Menteri energi dan sumberdaya
mineral republik Indonesia nomor 26 tahun 2018 pasal
1 nomor 12 mngatakan bahwa reklamasi adalah
Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang
tahapan Usaha Pertambangan untuk menata,
memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan
ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai
peruntukannya (ESDM, 2018). Seperti halnya Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan
Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan
Pertambangan Mineral dan Batubara Bab 1 pasal 1 pada
area pasca tambang adalah Kegiatan yang selanjutnya
disebut Pascatambang adalah kegiatan terencana,
sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian atau
seluruh kegiatan Usaha Pertambangan untuk
memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial
menurut kondisi local di seluruh wilayah pertambangan
(ESDM, 2018). Menurut aturan kementrian ESDM
kewajiban perusahaan sebelum, saat, dan setelah
reklamPasi diatur melalu regulasi Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2010 tentang
Reklamasi dan Pascatambang pada bab 2 pasal 2,3 dan
4 serta bab 3 pasal 5,6,7,8,9,10,11, dan 12. Serta
menurut regulasi undang undang reklamasi nomor 27
tahun 2012 bab 1 pasal 1 nomor 1 menyatakan bahwa
reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang
dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan
ditinjau dari sudut lingkungan dan social ekonomi
dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau
drainase (PERPRES, 2007). Dengan adanya peraturan
baru seperti Undang-Undang (UU) Minerba baru
Nomor 3 tahun 2020 menjadikan kegiatan reklamasi dan
pasca tambang lebih ketat dan efektif, hal ini
dikarenakan dalam UU tersebut menyebutkan akan
adanya sanksi pidana khusus baik berupa penjara
maupun denda bagi para penambang yang tidak
melaksanakan reklamasi dan pascatambang akan
membuat proses reklamasi tampak lebih baik. (adnin,
2020)
2.3 Regulasi Pertambangan
Menurut peraturan Menteri ESDM nomor 7 Tahun 2020
regulasi pertambangan mulai dari awal rencana sampai
ke tahap reklamasi sudah ditentukan pada bab 1 (ESDM,
2020). Namun sampai saat ini masih banyak are
tambang yang belum sepenuhnya menjalankan
peraturan tersebut, seperti reklamasi contohnya. Hal ini
dikarenakan Dalam pertambangan, dibutuh regulasi
yang mengatur segala kegiatan penambangan. Regulasi
disini merupakan aturan yang mengendalikan perilaku
dalam pengelolaan tambang, baik dalam bentuk batasan
hukum oleh pemerintah, regulasi industri, peraturan
asosiasi perdagangan, dan lainnya. Dengan kata lain,
regulasi pada kegiatan penambangan ini adalah aturan
atau etika yang harus dipenuhi oleh para pelaku bisnis
dalam menjalankan bisnisnya. Regulasi dibuat melalui
proses tertentu dimana suatu kelompok masyarakat atau
lembaga sepakat untuk mengikuti atau terikat pada
aturan tertentu yang telah dibuat untuk mencapai tujuan
bersama. Fungsi regulasi ini adalah untuk menertibkan
perilaku para pengusaha dan konsumen dalam batasan-
batasan tertentu. Regulasi ini juga bersifat mengikat dan
mengendalikan perilaku para pelaku bisnis di bidang
pertambangan.
3. Pembahasan
3.1 Konsep Perencanaan
Kegiatan pertambangan terdiri dari beberapa tahapan
yaitu:
a) Penyelidikan Umum
b) Eksplorasi
c) Perencanaan Tambang
d) Persiapan Tambang
e) Penambangan
f) Pengolahan
g) Pemasaran
h) Reklamasi (Batubara, 2009)
Fokus penelitian adalah perencanaan reklamasi area
tambang emas aktif Kabupaten Tanggamus. Reklamasi
adalah suatu kegiatan yang memulihkan fungsi
lingkungan seperti semula (ESDM, 2018) Tahapan
reklamasi memiliki potensi terobosan untuk
meningkatkan edukasi dan finansial daerah tersebut.
Terobosan yang dimaksud adalah mengalihkan kegiatan
reklamasi area bekas tambang menjadi area wisata. Oleh
karena itu didalam kegiatan reklamasi dibutuhkan
tahapan tambahan. Tahapan yang dimaksud adalah
tahapan perencanaan area bekas tambang menjadi
geowisata yang dapat dimasukan di bagian akhir siklus
pertambangan berdampingan dengan opsi reklamasi.
Tahapan untuk menjadikan suatau area bekas tambang
dijadikan geowsiata adalah dengan menambahkan
peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral
Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2020 tentang
identifikasi warisan geologi pasal 5 di dalam siklus
reklamasi yang bersifat edukasi. Untuk penetapan area
geowsiata sendiri melalui tiga tahapan yaitu:
a) Identifikasi warisan geologi
b) Verivikasi warisan geologi
c) Penetapan warisan geologi.
Setelah 3 tahapan tersebut terlaksana kita dapat
melakukan pemetaan lahan di area yang nantinya akan
dijadikan geowisata.pemetaan lahan dilakukan dengan
metode gambar yang diambil dari sateli menggunakan
google earth.
Gambar.2 Pemetaan Area Tambang Emas.
(Sumber: Google Earth)
Gambar.3 Pemetaan Aea Tambang Emas
(Sumber: Google Earth)
Gambar di atas merupakan konsep pemetaan pada area
bekas tambang emas. Jalur A, jalur ini merupakan jalur
akses untuk menuju ke areal wisata. Jadi jalur A ini
sebagai jalur masuk menuju gerbang tempat wisata.
Jalur B, Jalur B merupakan jalur untuk cabang dari jalur
A apabila terjadi banyaknya wisatawan yang
berkunjung, maka dibuat dua jalur. Titik A,Titik A
berapa pada jalur A, merupakan gerbang masuk areal
wisata sekaligus tempat cek point pada para wisatawan
yang akan masuk. Disini nantinya para wisatawan akan
disemprot terlebih dahulu dengan desinfektan pada
pakaian dan barang bawaan yang dibawa, cek suhu, dan
dipastikan harus memenuhi SOP areal wisata. Jalur C,
jalur C merupakan jalan akses ke tempat geowisata
lainnya yang masih di lingkungan Tambang Emas Titik
D. Titik D merupakan wilayah kantor dan bengkel alat
berat Tambang Emas, di titik ini wisatawan di pandu
oleh pemandu wisata untuk berkeliling dan belajar
mengenai area pertambangan. Di titik inilah wisatawan
dijelaskan mengenai protokol kesehatan covid 19. Titik
E,Titik E juga merupakan tempat peristirahatan
wisatawan untuk membeli makan atau sekedar
beristirahat. Titik F, Titik F ini merupakan wilayah
lubang bekas penambangan dan lokasi museum
Tambang Emas, Setelah wisatawan berkeliling dari titik
A sampai F, wisatawan bisa kembali menuju jalan
masuk titik A sebagai jalan keluar.
3.2 Konsep Pelaksanaan
Pelaksanaan area geowisata pada tambang emas
dikabupaten tanggamus selama pandemi covid-19 harus
memiliki sop wisata selama para wisatawan berada di
area geowsiata, Sop mengenai geowisata tersebut
adalah:
a) Sebelum memasuki areal wisata, setiap
pengunjung harus menggunakan unit pencuci
tangan atau hand sanitizer yang telah
disediakan di pintu masuk areal wisata edukasi
bekas tambang
b) Setiap wisatawan harus disemprot dengan
desinfektan pada pakaian dan barang
bawaannya (tidak pada area sensitif tubuh)
c) Selama beraktivitas didalam areal wisata
edukasi bekas tambang setiap wisatawan harus:
d) -Melaksanakan protokol pencegahan covid-19
(memakai masker, menjaga jarak minimal (1)
satu meter, dan cuci tangan dengan sabun atau
hand sanitizer)
e) -Melaksanakan etika batuk atau bersin sesuai
etika batuk
f) -Dilarang menyentuh setiap benda atau barang
yang ditemui saat melakukan tour diarea wisata
edukasi bekas tambang
g) Akses masuk : setiap wisatawan diwajibkan
mengikuti jalur yang telah ditetapkan untuk
keluar dan masuk
h) Ketika berada ditempat makan atau
peristirahatan, setiap wisatawan diwajibkan
mengikuti aturan prasarana yang ada (seperti
tempat duduk dan meja yang telah di beri tanda
"x" untuk tidak ditempati)
i) Kapasitas dalam setiap lokasi spot dibatasi
hanya 20 orang.
4. Kesimpulan
Kesimpulan pada penelitian ini adalah dibutukan
tambahan regulasi untuk terciptanya area geowisata
pada siklus pertambangan melalui opsi reklamasi di
daerah pascatambang.
Daftar Pustaka
adnin, a. n., 2020. Ini Dia Tips Pemilihan Tanaman
yang Tepat untuk Reklamasi Tambang, s.l.:
duniatambang.co.id.
Batubara., U. N. T. 2. t. P. M. d., 2009. UU No.4
Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara.. UU No.4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara..
Batubara, U.-U. N. 4. t. 2. t. P. M. d., 2009.
Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara. Undang-
Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara .
Bmkg, 2017. Balai3.denpasar.bmkg.go.id.
[Online]
Available at:
http://balai3.denpasar.bmkg.go.id/tentang-
gempa#:~:text=Indonesia%20terletak%20antara
%20tiga%20pertemuan,%2DAustralia%2C%20dan
%20Lempeng%20Pasifik.
Brahmanto, H. &., 2018. Geowisata. Solusi
Pemanfaatan Kekayaan Geologi yang
Berwawasan Lingkungan , pp. 1-2.
COOPER, G. R. J., 1997. SPINV: SELF-POTENTIAL
DATA MODELING AND INVERSION. Computers &
Geosciences, 23(10), pp. 1121-1123.
erfandi, d., 2017. Pengelolaan Lansekap Lahan
Bekas Tambang: Pemulihan Lahan dengan
Pemanfaatan Sumberdaya Lokal (In-Situ).
Pengelolaan Lansekap Lahan Bekas Tambang, pp.
56-57.
ESDM, 2018. Menteri energi dan sumberdaya
mineral republik Indonesia nomor 26 tahun 2018.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, p. 4.
ESDM, 2020. Permen ESDM nomor 7 tahun 2020.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia , p. 5.
ESDM, P., 2020. Permen ESDM Nomor 1 Tahun
2020. peraturan menteri ESDM, p. 5.
gani, H. H. d. Y. A., 2018. Geowsiata. Solusi
Pemanfaatan Kekayaan Geologi yang
Berwawasan Lingkungan, p. 2.
Geologinesia, 2019. GEOGRAFI. [Online]
Available at:
https://www.geologinesia.com/2019/05/kamus-
istilah-geografi-geologi-dan-sains.html
Geowisata, D., 2007. Geowisata, Bandung: 2007.
ghani, 2018. Solusi Pemanfaatan Kekayaan
Geologi yang Berwawasan. Geowisata.
Hendratno, 2004. Geowisata. Solusi Pemanfaatan
Kekayaan Geologi yang Berwawasan Lingkungan,
pp. 1-2.
hermawan, h., 2017. geowisata pengembangan
pariwisata berbasis konservasi. osfpreprints, pp.
50-51.
hermawan, h., 2017. Geowisata: Perencanaan
Pariwisata Berbasis Konservasi. [Online]
Available at:
https://ideas.repec.org/p/osf/osfxxx/fmwer.html
kompas, 2020. Letak Geografis Indonesia.
[Online]
Available at:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/0
6/110000069/letak-geologis-indonesia?page=all
kumparan, 2020. Kondisi Geografis Pulau
Sumatera Berdasarkan Peta. [Online]
Available at: https://kumparan.com/berita-hari-
ini/kondisi-geografis-pulau-sumatera-
berdasarkan-peta-1tqBLPvhpLz/full
PERPRES, 2007. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2012 TENTANG
REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-
PULAU KECIL. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA , p. 2.
RIAU, U. S., 2018. GAMBARAN UMUM LOKASI
PENELITIAN. Profil Sumatera, p. 17.
Telford, W. M., Geldart, L. & Sheriff, R., 2004.
Applied Geophysics Second Edition. Cambridge:
Cambridge University Press.
Ullrich, B., Günther, T. & Rücker, C., 2007.
Electrical Resistivity Tomography Methods for
Archaeological Prospection. Proceedings of the
35th International Conference on Computer
Applications and Quantitative Methods in
Archaeology (CAA).
Lampiran
Lampiran 1. Biodata
1.1 Biodata ketua
A. Identitas Diri
Nama Lengkap : Muhammad Rizky Effendi
NIM : 119370070
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Program Studi : Teknik Pertambangan
Tempat, Tanggal Lahir : Bandar Lampung, 01 juni 2001
Alamat Domisili : Dusun 1 hadimulyo, Desa Purwotani, Kecamaran Jatiagung, Kabupaten
Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
E-Mail : [email protected]
Nomor HP/WA : 085363932885
1.2 Biodata Anggota 1
Nama Lengkap : Arvan Muhlisin
NIM : 119370120
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Program Studi : Teknik Pertambangan
Tempat, Tanggal Lahir : Rama Otama, 5 februari 2001
Alamat Domisili : Dusun 3 Otama jaya, Desa Rejo Asri, Kecamatan Seputih Raman,
Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.
E-Mail :[email protected]
Nomor HP/WA : 082306143021
1.3 Biodata Anggota 2
Nama Lengkap : Ido Ramdani
NIM : 119370093
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Program Studi : Teknik Pertambangan
Tempat, Tanggal Lahir : Bahuga, 26 November 2001
Alamat Domisili : Dusun Sukajadi, Desa Serdang Kuring Kecamatan Bahuga, Kabupaten
Way Kanan, Provinsi Lampung
E-Mail : [email protected]
Nomor HP/WA : 082289368384