9
Upaya Industri Pertambangan Menghadapi Pandemi Covid-19 Sosial Politik Perencanaan Geowisata Pada Area Bekas Tambang Emas Kabupaten Tanggamus Menggunakan Metode Artifisial Simulatif di Era Pandemik Covid-19 Muhammad Rizky Efendi 1 , Arvan Muhlisin 1 , Ido Ramdani 1 , Edo Kharisma Army 2 1 Jurusan Teknik Manufaktur dan Kebumian, Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Sumatera. 2 Jurusan Teknik Manufaktur dan Kebumian, Program Studi Teknik Pertambangan Bidang Eksplorasi Sumberdaya Bumi, Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung 35365. Abstrak Sektor industri pertambangan di Indonesia menyumbang pendapatan negara yang cukup besar. Selain kegiatan penambangan, industri pertambangan memiliki peluang pengembangan sektor ekonomi melalui kegiatan reklamasi pascatambang. Area bekas tambang dapat dikembangkan menjadi area geowisata dengan menerapkan regulasi reklamasi yang tepat. Hingga saat ini belum ada regulasi mengenai mengelola area bekas tambang menjadi area geowisata di Indonesia. Berdasarkan hal itu, area bekas tambang emas di Kabupaten Tanggamus sangat berpeluang untuk tercatat sebagai area bekas tambang pertama di Indonesia yang dikelola menjadi area geowisata. Situasi pandemi Covid-19 saat ini sangat berdampak pada bidang pariwisata. Sehingga butuh perencanaan pelaksanaan kegiatan di sekitar area wisata dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merealisasikan perencanaan serta regulasi pengelolaan area bekas tambang menjadi area geowisata. Kemudian merencakanan pelaksanaan kegiatan di area geowisata tersebut dengan memerhatikan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. Batasan masalah pada penelitian adalah perencanaan pengelolaan area bekas tambang menjadi area geowisata pada lokasi tambang emas Kabupaten Tanggamus serta kegiatan yang dilakukan setelah terealisasinya perencanaan selama pandemi Covid-19. Metode Penelitian yang digunakan untuk menjawab kedua batasan adalah deskripsi analisis dan studi literatur, melalui pendekatan skenario artifisial. Kata kunci: area bekas tambang, covid-19, geowisata.

Perencanaan Geowisata Pada Area Bekas Tambang Emas

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perencanaan Geowisata Pada Area Bekas Tambang Emas

Upaya Industri Pertambangan Menghadapi Pandemi Covid-19

Sosial Politik

Perencanaan Geowisata Pada Area Bekas Tambang Emas Kabupaten

Tanggamus Menggunakan Metode Artifisial Simulatif di Era

Pandemik Covid-19 Muhammad Rizky Efendi1, Arvan Muhlisin1, Ido Ramdani1, Edo Kharisma Army2

1Jurusan Teknik Manufaktur dan Kebumian, Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Sumatera. 2Jurusan Teknik Manufaktur dan Kebumian, Program Studi Teknik Pertambangan Bidang Eksplorasi Sumberdaya Bumi, Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung

35365.

Abstrak

Sektor industri pertambangan di Indonesia menyumbang pendapatan negara yang cukup besar. Selain kegiatan

penambangan, industri pertambangan memiliki peluang pengembangan sektor ekonomi melalui kegiatan reklamasi

pascatambang. Area bekas tambang dapat dikembangkan menjadi area geowisata dengan menerapkan regulasi

reklamasi yang tepat. Hingga saat ini belum ada regulasi mengenai mengelola area bekas tambang menjadi area

geowisata di Indonesia. Berdasarkan hal itu, area bekas tambang emas di Kabupaten Tanggamus sangat berpeluang

untuk tercatat sebagai area bekas tambang pertama di Indonesia yang dikelola menjadi area geowisata. Situasi pandemi

Covid-19 saat ini sangat berdampak pada bidang pariwisata. Sehingga butuh perencanaan pelaksanaan kegiatan di

sekitar area wisata dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk merealisasikan perencanaan serta regulasi pengelolaan area bekas tambang menjadi area geowisata.

Kemudian merencakanan pelaksanaan kegiatan di area geowisata tersebut dengan memerhatikan protokol kesehatan

selama pandemi Covid-19. Batasan masalah pada penelitian adalah perencanaan pengelolaan area bekas tambang

menjadi area geowisata pada lokasi tambang emas Kabupaten Tanggamus serta kegiatan yang dilakukan setelah

terealisasinya perencanaan selama pandemi Covid-19. Metode Penelitian yang digunakan untuk menjawab kedua

batasan adalah deskripsi analisis dan studi literatur, melalui pendekatan skenario artifisial.

Kata kunci: area bekas tambang, covid-19, geowisata.

Page 2: Perencanaan Geowisata Pada Area Bekas Tambang Emas

Upaya Industri Pertambangan Menghadapi Pandemi Covid-19

Sosial Politik

Perencanaan Geowisata Pada Area Bekas Tambang Emas Kabupaten

Tanggamus Menggunakan Metode Artifisial Simulatif di Era

Pandemik Covid-19 Muhammad Rizky Efendi1, Arvan Muhlisin1, Ido Ramdani1, Edo Kharisma Army2

1Jurusan Teknik Manufaktur dan Kebumian, Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Sumatera. 2Jurusan Teknik Manufaktur dan Kebumian, Program Studi Teknik Pertambangan Bidang Eksplorasi Sumberdaya Bumi, Institut Teknologi Sumatera, Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung

35365.

1. Pendahuluan

Letak Indonesia secara geografis sangat istimewa.

Pertama, Indonesia berada di antara tiga lempeng benua

besar, yaitu lempeng pasifik, lempeng Eurasia, dan juga

lempeng Indo-Australia (Bmkg, 2017). Kedua,

Indonesia berada di dalam dua kawasan laut dangkal

meliputi dangkalan Sahul, dangkalan Sunda, dan daerah

laut pertengahan Australia Asiatis. (kompas, 2020).

Ketiga, Kawasan Indonesia berada diantara 3

pegunungan besar, yaitu Pegunungan Mediterania dan

Sirkum Pasifik (hermawan, 2017). Letak indonesia yang

sangat strategi yang membuat Indonesia memiliki

keanekaragaman hayati yang sangat beragam, serta

kekayaan alam yang melimpah. (Brahmanto, 2018).

Tidak heran jika Negara Indonesia disebut sebagai

negara megageodiversity, (Hendratno, 2004).

Pulau sumatera terletak di antara belahan bumi utara dan

belahan bumi selatan garis khatulistiwa, di bagian utara

berbatasan dengan laut Andaman sedangkan di bagian

selatan berbatasan dengan Selat Sunda. (RIAU, 2018).

Pulau Sumatera memiliki kekayaan alam yang

melimpah meliputi benda biotik dan abiotic . Selain

dikenal dengan nama "Sumatera", pulau sumatera juga

memiliki julukan, seperti Pulau Percha, Suwarnadwipa

dan Andalas (Geologinesia, 2019)

Area pasca tambang yang akan dijadikan geowisata

perlu dilakukan pengelolaan yang baik. Menurut

(erfandi, 2017) Pengelolaan lansekap pada lahan bekas

tambang tidak terlepas dari tindakan konservasi tanah.

hal ini dikarenakan selain dengan pengolahan area bekas

tambang yang baik dapat juga dijadikan area wisata

yang berbasis edukasi seperti geowisata. Menurut

(hermawan, 2017) Geowisata adalah kegiatan wisata

alam yang fokus dengan gejala gejala geologi yang akan

mendorong pemahaman lingkungkan hidup dan budaya.

Salah satu bentuk apresiasi dengan mempercantik area

tersebut menjadi area wisata yang berkaitan dengan

gejala geologi.

Menurut (ghani, 2018) Pengembangan daya Tarik

wisata harus memperhatikan beberapa hal, alam yang

cocok dengan pola wisata dapat membuat wisatawan

datang dengan sendirinya, karena banyaknya wisatawan

yang datang tergantung dari topografi medan dan tata

geologi. Oleh karena itu disiplin ilmu pengetahuan

geologi dapat digunakan sebagai sumber daya

kepariwisataan untuk menarik wisatwan. Daya Tarik

wisatawan tergantung pada pengelolaan yang baik

sesuai dengan potensi yang ada di lingkungan tersebut

yang dapat digali dengan pendekatan ilmu geologi serta

manajemen pariwisata yang baik sesuai dengan

perencanaan di tengah – tengah pandemi covid-19.

Adapun batasan masalah pada penelitian adalah

perencanaan pengelolaan area bekas tambang menjadi

area geowisata hanya pada lokasi tambang. emas

Kabupaten Tanggamus serta kegiatan yang dilakukan

setelah terealisasinya perencanaan selama pandemi

Covid-19. Selanjutnya tujuan dari penelitian ini adalah

Rancangan regulasi pengelolaan area bekas tambang

menjadi area geowisata, serta perencanaan pelaksanaan

kegiatan di sekitar area geowisata selama pandemi

Covid-19. Manfaat dari penelitian ini adalah

mengeksplorasi kembali regulasi mengenai area bekas

tambang yang dijadikan sebagai area geowisata yang

dapat menguntungkan dari segi ekonomi dan edukasi

bagi masyarakat dan sekitarnya.

2. Teori Dasar

Page 3: Perencanaan Geowisata Pada Area Bekas Tambang Emas

2.1 Geowisata

Geowisata adalah kegiatan alam yang fokus utamanya

pada bentuk geologis di permukaan bumi yang dapat

medorong pemahaman tentang lingkungan hidup dan

budaya. Geowisata local biasanya menawarkan suatu

konsep wisata alam yang lebih menonjolkan keindahan

kelangkaan serta keajaiban dari fonemena yang

berkaitan dengan gejala geologi (hermawan, 2017).

Menurut undang undang nomor 1 tahun 2020 tentang

pedoman penetapan warisan geologi pasal 5 bahwa

pemerintah daerah adalah kepala daerah sebagai unsur

penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin

pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah otonom, oleh karena itu geowisata

dapat terjadi jika pemerintah dan pihak pengusaha dapat

bersinergi untuk menciptakan tata ruang baru mengenai

reklamasi yang bersifat edukasi atau sarana hiburan.

Dalam aturan UU peraturan Menteri energi dan

sumberdaya mineral republik Indonesia nomor 1 tahun

2020 pasal 5 bahwa penetapan area geowsiata melalui 3

tahapan yaitu:

1. Identifikasi warisan geologi

2. Verivikasi warisan geologi

3. Penetapan warisan geologi (ESDM, 2020)

Sebagai contoh penetapan geowsiata adalah tebing

breksi, Yogyakarta.

Gambar.1 Tebing Breksi Yogyakarta

(sumber: https://travelingyuk.com/geowisata-di-indonesia/142489)

2.2 UU Reklamasi

Menurut Peraturan Menteri energi dan sumberdaya

mineral republik Indonesia nomor 26 tahun 2018 pasal

1 nomor 12 mngatakan bahwa reklamasi adalah

Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang

tahapan Usaha Pertambangan untuk menata,

memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan

ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai

peruntukannya (ESDM, 2018). Seperti halnya Peraturan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik

Indonesia Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan

Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan

Pertambangan Mineral dan Batubara Bab 1 pasal 1 pada

area pasca tambang adalah Kegiatan yang selanjutnya

disebut Pascatambang adalah kegiatan terencana,

sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian atau

seluruh kegiatan Usaha Pertambangan untuk

memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial

menurut kondisi local di seluruh wilayah pertambangan

(ESDM, 2018). Menurut aturan kementrian ESDM

kewajiban perusahaan sebelum, saat, dan setelah

reklamPasi diatur melalu regulasi Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2010 tentang

Reklamasi dan Pascatambang pada bab 2 pasal 2,3 dan

4 serta bab 3 pasal 5,6,7,8,9,10,11, dan 12. Serta

menurut regulasi undang undang reklamasi nomor 27

tahun 2012 bab 1 pasal 1 nomor 1 menyatakan bahwa

reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang

dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan

ditinjau dari sudut lingkungan dan social ekonomi

dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau

drainase (PERPRES, 2007). Dengan adanya peraturan

baru seperti Undang-Undang (UU) Minerba baru

Nomor 3 tahun 2020 menjadikan kegiatan reklamasi dan

pasca tambang lebih ketat dan efektif, hal ini

dikarenakan dalam UU tersebut menyebutkan akan

adanya sanksi pidana khusus baik berupa penjara

maupun denda bagi para penambang yang tidak

melaksanakan reklamasi dan pascatambang akan

membuat proses reklamasi tampak lebih baik. (adnin,

2020)

2.3 Regulasi Pertambangan

Menurut peraturan Menteri ESDM nomor 7 Tahun 2020

regulasi pertambangan mulai dari awal rencana sampai

ke tahap reklamasi sudah ditentukan pada bab 1 (ESDM,

2020). Namun sampai saat ini masih banyak are

tambang yang belum sepenuhnya menjalankan

peraturan tersebut, seperti reklamasi contohnya. Hal ini

dikarenakan Dalam pertambangan, dibutuh regulasi

yang mengatur segala kegiatan penambangan. Regulasi

disini merupakan aturan yang mengendalikan perilaku

dalam pengelolaan tambang, baik dalam bentuk batasan

hukum oleh pemerintah, regulasi industri, peraturan

asosiasi perdagangan, dan lainnya. Dengan kata lain,

regulasi pada kegiatan penambangan ini adalah aturan

Page 4: Perencanaan Geowisata Pada Area Bekas Tambang Emas

atau etika yang harus dipenuhi oleh para pelaku bisnis

dalam menjalankan bisnisnya. Regulasi dibuat melalui

proses tertentu dimana suatu kelompok masyarakat atau

lembaga sepakat untuk mengikuti atau terikat pada

aturan tertentu yang telah dibuat untuk mencapai tujuan

bersama. Fungsi regulasi ini adalah untuk menertibkan

perilaku para pengusaha dan konsumen dalam batasan-

batasan tertentu. Regulasi ini juga bersifat mengikat dan

mengendalikan perilaku para pelaku bisnis di bidang

pertambangan.

3. Pembahasan

3.1 Konsep Perencanaan

Kegiatan pertambangan terdiri dari beberapa tahapan

yaitu:

a) Penyelidikan Umum

b) Eksplorasi

c) Perencanaan Tambang

d) Persiapan Tambang

e) Penambangan

f) Pengolahan

g) Pemasaran

h) Reklamasi (Batubara, 2009)

Fokus penelitian adalah perencanaan reklamasi area

tambang emas aktif Kabupaten Tanggamus. Reklamasi

adalah suatu kegiatan yang memulihkan fungsi

lingkungan seperti semula (ESDM, 2018) Tahapan

reklamasi memiliki potensi terobosan untuk

meningkatkan edukasi dan finansial daerah tersebut.

Terobosan yang dimaksud adalah mengalihkan kegiatan

reklamasi area bekas tambang menjadi area wisata. Oleh

karena itu didalam kegiatan reklamasi dibutuhkan

tahapan tambahan. Tahapan yang dimaksud adalah

tahapan perencanaan area bekas tambang menjadi

geowisata yang dapat dimasukan di bagian akhir siklus

pertambangan berdampingan dengan opsi reklamasi.

Tahapan untuk menjadikan suatau area bekas tambang

dijadikan geowsiata adalah dengan menambahkan

peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral

Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2020 tentang

identifikasi warisan geologi pasal 5 di dalam siklus

reklamasi yang bersifat edukasi. Untuk penetapan area

geowsiata sendiri melalui tiga tahapan yaitu:

a) Identifikasi warisan geologi

b) Verivikasi warisan geologi

c) Penetapan warisan geologi.

Setelah 3 tahapan tersebut terlaksana kita dapat

melakukan pemetaan lahan di area yang nantinya akan

dijadikan geowisata.pemetaan lahan dilakukan dengan

metode gambar yang diambil dari sateli menggunakan

google earth.

Gambar.2 Pemetaan Area Tambang Emas.

(Sumber: Google Earth)

Gambar.3 Pemetaan Aea Tambang Emas

(Sumber: Google Earth)

Gambar di atas merupakan konsep pemetaan pada area

bekas tambang emas. Jalur A, jalur ini merupakan jalur

akses untuk menuju ke areal wisata. Jadi jalur A ini

sebagai jalur masuk menuju gerbang tempat wisata.

Jalur B, Jalur B merupakan jalur untuk cabang dari jalur

Page 5: Perencanaan Geowisata Pada Area Bekas Tambang Emas

A apabila terjadi banyaknya wisatawan yang

berkunjung, maka dibuat dua jalur. Titik A,Titik A

berapa pada jalur A, merupakan gerbang masuk areal

wisata sekaligus tempat cek point pada para wisatawan

yang akan masuk. Disini nantinya para wisatawan akan

disemprot terlebih dahulu dengan desinfektan pada

pakaian dan barang bawaan yang dibawa, cek suhu, dan

dipastikan harus memenuhi SOP areal wisata. Jalur C,

jalur C merupakan jalan akses ke tempat geowisata

lainnya yang masih di lingkungan Tambang Emas Titik

D. Titik D merupakan wilayah kantor dan bengkel alat

berat Tambang Emas, di titik ini wisatawan di pandu

oleh pemandu wisata untuk berkeliling dan belajar

mengenai area pertambangan. Di titik inilah wisatawan

dijelaskan mengenai protokol kesehatan covid 19. Titik

E,Titik E juga merupakan tempat peristirahatan

wisatawan untuk membeli makan atau sekedar

beristirahat. Titik F, Titik F ini merupakan wilayah

lubang bekas penambangan dan lokasi museum

Tambang Emas, Setelah wisatawan berkeliling dari titik

A sampai F, wisatawan bisa kembali menuju jalan

masuk titik A sebagai jalan keluar.

3.2 Konsep Pelaksanaan

Pelaksanaan area geowisata pada tambang emas

dikabupaten tanggamus selama pandemi covid-19 harus

memiliki sop wisata selama para wisatawan berada di

area geowsiata, Sop mengenai geowisata tersebut

adalah:

a) Sebelum memasuki areal wisata, setiap

pengunjung harus menggunakan unit pencuci

tangan atau hand sanitizer yang telah

disediakan di pintu masuk areal wisata edukasi

bekas tambang

b) Setiap wisatawan harus disemprot dengan

desinfektan pada pakaian dan barang

bawaannya (tidak pada area sensitif tubuh)

c) Selama beraktivitas didalam areal wisata

edukasi bekas tambang setiap wisatawan harus:

d) -Melaksanakan protokol pencegahan covid-19

(memakai masker, menjaga jarak minimal (1)

satu meter, dan cuci tangan dengan sabun atau

hand sanitizer)

e) -Melaksanakan etika batuk atau bersin sesuai

etika batuk

f) -Dilarang menyentuh setiap benda atau barang

yang ditemui saat melakukan tour diarea wisata

edukasi bekas tambang

g) Akses masuk : setiap wisatawan diwajibkan

mengikuti jalur yang telah ditetapkan untuk

keluar dan masuk

h) Ketika berada ditempat makan atau

peristirahatan, setiap wisatawan diwajibkan

mengikuti aturan prasarana yang ada (seperti

tempat duduk dan meja yang telah di beri tanda

"x" untuk tidak ditempati)

i) Kapasitas dalam setiap lokasi spot dibatasi

hanya 20 orang.

4. Kesimpulan

Kesimpulan pada penelitian ini adalah dibutukan

tambahan regulasi untuk terciptanya area geowisata

pada siklus pertambangan melalui opsi reklamasi di

daerah pascatambang.

Daftar Pustaka

adnin, a. n., 2020. Ini Dia Tips Pemilihan Tanaman

yang Tepat untuk Reklamasi Tambang, s.l.:

duniatambang.co.id.

Batubara., U. N. T. 2. t. P. M. d., 2009. UU No.4

Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara.. UU No.4 Tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara..

Batubara, U.-U. N. 4. t. 2. t. P. M. d., 2009.

Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara. Undang-

Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang

Pertambangan Mineral dan Batubara .

Bmkg, 2017. Balai3.denpasar.bmkg.go.id.

[Online]

Available at:

http://balai3.denpasar.bmkg.go.id/tentang-

gempa#:~:text=Indonesia%20terletak%20antara

%20tiga%20pertemuan,%2DAustralia%2C%20dan

%20Lempeng%20Pasifik.

Page 6: Perencanaan Geowisata Pada Area Bekas Tambang Emas

Brahmanto, H. &., 2018. Geowisata. Solusi

Pemanfaatan Kekayaan Geologi yang

Berwawasan Lingkungan , pp. 1-2.

COOPER, G. R. J., 1997. SPINV: SELF-POTENTIAL

DATA MODELING AND INVERSION. Computers &

Geosciences, 23(10), pp. 1121-1123.

erfandi, d., 2017. Pengelolaan Lansekap Lahan

Bekas Tambang: Pemulihan Lahan dengan

Pemanfaatan Sumberdaya Lokal (In-Situ).

Pengelolaan Lansekap Lahan Bekas Tambang, pp.

56-57.

ESDM, 2018. Menteri energi dan sumberdaya

mineral republik Indonesia nomor 26 tahun 2018.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, p. 4.

ESDM, 2020. Permen ESDM nomor 7 tahun 2020.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral Republik

Indonesia , p. 5.

ESDM, P., 2020. Permen ESDM Nomor 1 Tahun

2020. peraturan menteri ESDM, p. 5.

gani, H. H. d. Y. A., 2018. Geowsiata. Solusi

Pemanfaatan Kekayaan Geologi yang

Berwawasan Lingkungan, p. 2.

Geologinesia, 2019. GEOGRAFI. [Online]

Available at:

https://www.geologinesia.com/2019/05/kamus-

istilah-geografi-geologi-dan-sains.html

Geowisata, D., 2007. Geowisata, Bandung: 2007.

ghani, 2018. Solusi Pemanfaatan Kekayaan

Geologi yang Berwawasan. Geowisata.

Hendratno, 2004. Geowisata. Solusi Pemanfaatan

Kekayaan Geologi yang Berwawasan Lingkungan,

pp. 1-2.

hermawan, h., 2017. geowisata pengembangan

pariwisata berbasis konservasi. osfpreprints, pp.

50-51.

hermawan, h., 2017. Geowisata: Perencanaan

Pariwisata Berbasis Konservasi. [Online]

Available at:

https://ideas.repec.org/p/osf/osfxxx/fmwer.html

kompas, 2020. Letak Geografis Indonesia.

[Online]

Available at:

https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/0

6/110000069/letak-geologis-indonesia?page=all

kumparan, 2020. Kondisi Geografis Pulau

Sumatera Berdasarkan Peta. [Online]

Available at: https://kumparan.com/berita-hari-

ini/kondisi-geografis-pulau-sumatera-

berdasarkan-peta-1tqBLPvhpLz/full

PERPRES, 2007. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK

INDONESIA NOMOR 122 TAHUN 2012 TENTANG

REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-

PULAU KECIL. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK

INDONESIA , p. 2.

RIAU, U. S., 2018. GAMBARAN UMUM LOKASI

PENELITIAN. Profil Sumatera, p. 17.

Telford, W. M., Geldart, L. & Sheriff, R., 2004.

Applied Geophysics Second Edition. Cambridge:

Cambridge University Press.

Ullrich, B., Günther, T. & Rücker, C., 2007.

Electrical Resistivity Tomography Methods for

Archaeological Prospection. Proceedings of the

35th International Conference on Computer

Applications and Quantitative Methods in

Archaeology (CAA).

Page 7: Perencanaan Geowisata Pada Area Bekas Tambang Emas

Lampiran

Lampiran 1. Biodata

1.1 Biodata ketua

A. Identitas Diri

Nama Lengkap : Muhammad Rizky Effendi

NIM : 119370070

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Program Studi : Teknik Pertambangan

Tempat, Tanggal Lahir : Bandar Lampung, 01 juni 2001

Alamat Domisili : Dusun 1 hadimulyo, Desa Purwotani, Kecamaran Jatiagung, Kabupaten

Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

E-Mail : [email protected]

Nomor HP/WA : 085363932885

1.2 Biodata Anggota 1

Nama Lengkap : Arvan Muhlisin

NIM : 119370120

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Program Studi : Teknik Pertambangan

Tempat, Tanggal Lahir : Rama Otama, 5 februari 2001

Alamat Domisili : Dusun 3 Otama jaya, Desa Rejo Asri, Kecamatan Seputih Raman,

Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

E-Mail :[email protected]

Nomor HP/WA : 082306143021

Page 8: Perencanaan Geowisata Pada Area Bekas Tambang Emas

1.3 Biodata Anggota 2

Nama Lengkap : Ido Ramdani

NIM : 119370093

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Program Studi : Teknik Pertambangan

Tempat, Tanggal Lahir : Bahuga, 26 November 2001

Alamat Domisili : Dusun Sukajadi, Desa Serdang Kuring Kecamatan Bahuga, Kabupaten

Way Kanan, Provinsi Lampung

E-Mail : [email protected]

Nomor HP/WA : 082289368384

Page 9: Perencanaan Geowisata Pada Area Bekas Tambang Emas