22
Nama Kelompok : 1. Dwi Giovanni (15101047) 2. Firmansyah Pandu Wibawa (15101049) 3. Irfan Muhammad Ghani (15101052) 4. Muhammad Rizky Utama L (15101056) PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE

PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

Nama Kelompok :1. Dwi Giovanni (15101047)2. Firmansyah Pandu Wibawa (15101049)3. Irfan Muhammad Ghani (15101052)4. Muhammad Rizky Utama L (15101056)

PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE

Page 2: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

TOPIK PEMBAHASAN

LATAR BELAKANG

PENGERTIAN 4G LTE

PERHITUNGAN JARI-JARI SEL

PLANNING RESULT AND ANALYSYS

PERENCANAAN RAN 4G LTE

COVERAGE PLANNING

CAPACITY PLANNING

Page 3: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

LATAR BELAKANG

Page 4: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

PENGERTIAN 4G LTE

Page 5: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

PERENCANAAN RADIO AKSES NETWORK 4G

COVERAGE PLANNING

CAPACITY PLANNING

PLANNING RESULT AND

ANALYSYS

PERHITUNGAN JARI-JARI SEL

Page 6: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

COVERAGE PLANNING

Pada perencanaan 4G LTE dibutuhkan perencanaan berdasarkancoverage planning untuk menganalisis link budget danmenentukan model propagasi yang digunakan.

Page 7: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

RADIO LINK BUDGET

A. MAPL (Maximum Allowable Path Loss)

Tujuan menghitung MAPL ini adalah untuk mengetahuipelemahan sinyal maksimum yang masih diperbolehkan antaraantena eNodeB dengan antena UE. Untuk menghitung MAPLdengan melihat dari sisi UPLINK dan DOWNLINK. Rumusmenghitung MAPL :

MAPL= EIRP− RXEFS− LBV− Minterference− MSF

Dimana :EIRP = Effective Isotropic Radiated Power (dBm)RXEFS = Effective Rx Faded Sensitivity (dBm)LBV = Loss Body, Vehicle, Building (dB)Minterference = Interfernce Margin (dB)MSF = Log Normal Margin (dB)

Page 8: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

B. EIRP (Effective Isotropic Radiated Power)

Untuk menentukan daya maksimum gelombang sinyal mikroyang keluar dari antenna transmitter untuk menunjukan nilaiefektif daya yang dipancarkan antenna pemancar, dalam arti laindaya tersebut sudah mengalami penguatan. Rumus EIRP :

Dimana :EIRP = Effective Isotropic Radiated Power (dBm)PTX = Daya pancar (dBm)GTXDG = Transmit diversity gain (dB)GTX = Transmit antena gain (dBi)LTX_LL = Transmitter RF line loss ( dB)

EIRP = PTX + GTXDG - LTXLL + GTX + GAA

Page 9: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

C. RXEFS (Effective Receiver Faded Sensivity )

Digunakan untuk menentukan dengan mengurangkan denganmengurangkan loss serta menambahkan dengan gain diantaraRX antena dan penerima yang digunakan pada persamaan inipusat acuannya merupakan energy yang diterima pada Rxantenna. Rumus RXEFS :

RXEFS = RXFS – GRX + LRX_LL

Dimana :RxFS = Rx faded sensivity (dBm)GRX = Gain antenna penerima (dBi)LRX_LL = Receive antenna line loss (dB)

Page 10: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

MODEL PROPAGASI

A. Propagasi Outdoor

Propagasi outdoor adalah perambatan sinyal radio daripemancar ke lingkungan luar disekitarnya:

• Daerah disekitar pemancar yang terliput oleh propagasi sinyalradio tersebut dinamakan sebagai sel. Bentuk sel secarageometric dimodelkan sebagai segienam(hexagonal),yangpada kondisi actual akan berbentuk tak beraturan.

• Dengan melakukan pengaturan antena(sudut tilting danketinggian).

Page 11: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

B. Klasifikasi Daerah Rural, Sub-Urban dan Urban

Pada propagasi gelombang radio, untuk menggambarkankualitatif lingkungan diklasifikasikan sebagai kondisi rural,suburban dan urban. Klasifikasi tersebut berdasarkan kerpatanpenduduk dalam setiap bagian wilayah (penduduk/km2 ).

Page 12: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

C. Model Okomura-Hatta

Adalah salah satu model yang terkenal dan paling banyakdigunakan untuk melakukan prediksi sinyal di daerah urban(kota). Okumura membuat kurva-kurva redaman rata-ratarelatif terhadap redaman ruang bebas (Amu) pada daerahurban melalui daerah quasi-smooth terrain. Dengan Rumus

𝐿𝑢𝑟𝑏𝑎𝑛 = 69,55 + 26,16 log𝑓− 13,82 log ℎ𝑡𝑒 − 𝑎(ℎ𝑟𝑒) + (44,9−6,55 log ℎ𝑡𝑒) log 𝑑

L(suburban)(dB) = L(urban) – 2[log(fc/28)]2 – 5,4

L(open rural)(dB) = L(urban) – 4,78 (logfc)2 – 18,33logfc –40,98

Page 13: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

Faktor koreksi untuk daerah perkotaan dengan luas daerah kecildan menengah dapat dihitung menggunakan persamaan berikutini.

𝑎(ℎ𝑟𝑒) = (1,1 log𝑓 − 0,7) ℎ𝑟𝑒 − ( 1,5 𝑙𝑜𝑔 𝑓) − 0,8 𝑑𝐵

Dimana :f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan kisaran 30m sampai 200m hre = tinggi efektif antenna UE dari 1m hingga 10m d = jarak antara eNodeB dengan UE (km) a (hre) = merupakan faktor koreksi untuk tinggi efektif antena UE.

Page 14: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

D. Cost Hatta-231

European Co-operative for Scientific and Technical Research(EURO-COST) membentuk komite kerja COST-231 untukmembuat model Hatta yang disempurnakan atau diperluas.COST-231 mengajukan suatu persamaan untukmenyempurnakan model Hatta agar bisa dipakai pada frequensi2 GHz. Dengan Rumus :

L(urban) = 46,3 + 33,9 logfc – 13,82 log hte – a(hre) + (44,9-6,55 log hte) logd +CM

Dimana :f = frekuensi dari 1500 MHz sampai 2000 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan kisaran 30m sampai 200m hre = tinggi efektif antenna UE dari 1m hingga 10m d = jarak antara eNodeB dengan UE (km) a (hre) = merupakan faktor koreksi untuk tinggi efektif antena UE.

Page 15: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

PERHTUNGAN JARI-JARI SEL

A. Luas Cakupan Sel

Untuk menghitung luas cakupan sel dibutuhkan nilai kapasitassel yang dibagi dengan Offered Bit Quantity (OBQ). Denganrumus :

B. Jumlah Sel (Jumlah EnodeB)

Untuk menghitung jumlah sel pada eNodeB dapat menggunakanrumus :

Luas Cakupan Sel =

Luas EnodeB=

Page 16: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

PERHITUNGAN CAPACITY

• Tujuanya adalah untuk mengetahui suatueNodeB dapat menampung layanan LTEdengan mempertimbangkan banyaknya userdan untuk menentukan jumlah sel.

Page 17: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

• Persamaan Throughput

Throughput merupakan kecepatan akses data yang diterima dari EnodeB menuju User Equipment (UE).

ThroughputSess = Throughput yang harus dimiliki setiap layanan (Kbit)Session Time = Durasi dari setiap layanan (s)Session Duty Ratio (SDR) = Rasio data transmisi tiap sesiBlock Error Rate (BER) = Yang diizinkan setiap besiBearer Rate = Nilai data rate yang harus dimiliki dari layanan

aplikasi layer IP

Page 18: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

• Single User Throughput ( SUT )

merupakan hasil penjumlahan semua througputsetiap layanan saat kondisi jam sibuk yang digunakanpada satu user. SUT didapatkan berdasarkan trafficmodel dan service model.

Busy Hour Attemmpt (BHSA) = Untuk setiap userPenetration Rate = Proporsi dari tipe layananPeak to Average Ratio (PAR) = Persentase lonjakan trafik360 = Jumlah detik dalam satu jam

Page 19: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

• Persamaan Network Throughput

Network Throughput didapatkan dari service modeldan data jumlah user yang digunakan pada daerahperencanaan. Network adalah total yang didapatkandari throughput demand yang dibutuhkan untukdapat melayani seluruh user pada wilayahperencanaan.

Page 20: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

• Perhitungan Cell Throughput

Cell throughput biasa disebut cell capacity yangmerupakan suatu cell yang dapat menanganikapasitas secara maksimal.

CRC = 24168 = Jumlah resource element dalam 1 m36 = jumlah kontrol channel RE dalam 1 ms12 = reference sinyal RE dalam 1 msCode Bits (CB) = Efisiensi modulasiCD = Coding rate kanalNRB = Jumlah resource block yang diinginkanC = Mode antena mimo

Page 21: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

• Perhitungan Jumlah Cell

Page 22: PERENCANAAN JARINGAN 4G LTE...(ℎ𝑟 ) = (1,1 log − 0,7) ℎ𝑟 − ( 1,5 𝑙 ) − 0,8 𝐵 Dimana : f = frekuensi dari 150 MHz sampai 1500 MHz hte = tinggi efektif eNodeB dengan

Thank You