12
PERENCANAAN JUMLAH TENAGA KERJA PRODUKSI DI CV. SINAR DELI UTAMA - MOJOKERTO Zaskia Pricillia Permana, Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph. D. , dan Niniet Indah Arvitrida, S.T., M.T. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email: [email protected] ; [email protected] ; [email protected] Abstrak CV. Sinar Deli Utama (CV. SDU) merupakan suatu perusahaan dalam industri kerajinan tangan yang bergerak dalam produksi shopping bag. Namun selama ini tidak terdapat jumlah yang pasti terhadap tenaga kerja yang ada. Hal ini dapat menyebabkan proses produksi menjadi lebih lama bahkan tidak jarang proses produksi menjadi terlambat. Keterlambatan proses produksi tersebut dapat diminimalisir dengan perencanan produksi yang tepat dengan digunakannya jumlah tenaga kerja yang sesuai terhadap banyaknya order (permintaan). Dalam proses perencanaan tenaga kerja produksi dilakukan generate demand yang kemudian diolah menggunakan model optimasi menggunakan software LINGO dengan waktu perhitungan metode Capacity Requirement Planning (CRP). Berdasarkan perhitungan tersebut kemudian dirancang tiga skenario perencanaan tenaga kerja. Dari hasil running LINGO dengan 3 skenario yang telah dibuat yaitu dengan menggunakan tenaga kerja tetap dan tenaga kerja kontrak selama 3 bulan, tenaga kerja tetap dan tenaga kerja kontrak 6 bulan, dan yang terakhir merupakan kombinasi antara tenaga kerja kontrak 3 bulan dan kontrak 6 bulan didapatkan bahwa skenario dengan kombinsai tenaga kerja kontrak 3 bulan dan 6 bulan merupakan skenario yang termurah. Kata kunci : Perencanaan Kapasitas, Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja, Optimasi, CRP, Monte Carlo ABSTRACT CV. Sinar Deli Utama (CV. SDU) is a handicraft company which produce shopping bag as one of their products. However, there are no exact numbers on the existing workforce. This can lead to longer production process and even delay. Delay in the production process can be minimized by proper production planning. Using an appropriate amount of labour to the number of orders (demands) is one of the solution. Generating demand is processed using optimization model with LINGO software. Time used is the time based on Capacity Requirement Planning (CRP) method. After calculation, then three workforce planning scenarios are designed. From the results of LINGO, three scenarios have been made which are using fixed labour and 3 months contract labour, fixed labour and 6 months contract labour, and the combination from previous scenarios. The cheapest scenario is combination of 3 months and 6 months contract labour. Keywords: Workforce Planning, Capacity Requirement Planning (CRP), Optimization 1. Pendahuluan CV. Sinar Deli Utama (SDU) merupakan perusahaan Make To Order (MTO) yang memproduksi shopping bag. Shopping bag yang sudah jadi sebagian besar akan diekspor oleh PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan sebagian lagi untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri. Namun, hingga saat ini CV.SDU belum menerapkan sistem perencanaan produksi yang komprehensif. Seperti yang diketahui bahwa perencanaan produksi dilakukan dengan tujuan menentukan arah awal dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan dimasa mendatang, apa yang harus dilakukan, berapa banyak melakukannya, dan kapan harus melakukan. Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008), sistem perencanaan produksi yang baik dapat

PERENCANAAN JUMLAH TENAGA KERJA PRODUKSI DI CV. … · ongkos total produksi dapat ditekan seminim mungkin. 2. Metodologi Penelitian ... pengembangan model untuk menentukan jumlah

  • Upload
    buiminh

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PERENCANAAN JUMLAH TENAGA KERJA PRODUKSI DI CV. SINAR DELI

UTAMA - MOJOKERTO

Zaskia Pricillia Permana, Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph. D. , dan Niniet Indah

Arvitrida, S.T., M.T. Jurusan Teknik Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

Email: [email protected] ; [email protected]; [email protected]

Abstrak CV. Sinar Deli Utama (CV. SDU) merupakan suatu perusahaan dalam industri kerajinan

tangan yang bergerak dalam produksi shopping bag. Namun selama ini tidak terdapat jumlah

yang pasti terhadap tenaga kerja yang ada. Hal ini dapat menyebabkan proses produksi menjadi

lebih lama bahkan tidak jarang proses produksi menjadi terlambat. Keterlambatan proses

produksi tersebut dapat diminimalisir dengan perencanan produksi yang tepat dengan

digunakannya jumlah tenaga kerja yang sesuai terhadap banyaknya order (permintaan). Dalam

proses perencanaan tenaga kerja produksi dilakukan generate demand yang kemudian diolah

menggunakan model optimasi menggunakan software LINGO dengan waktu perhitungan metode

Capacity Requirement Planning (CRP). Berdasarkan perhitungan tersebut kemudian dirancang

tiga skenario perencanaan tenaga kerja.

Dari hasil running LINGO dengan 3 skenario yang telah dibuat yaitu dengan menggunakan

tenaga kerja tetap dan tenaga kerja kontrak selama 3 bulan, tenaga kerja tetap dan tenaga kerja

kontrak 6 bulan, dan yang terakhir merupakan kombinasi antara tenaga kerja kontrak 3 bulan

dan kontrak 6 bulan didapatkan bahwa skenario dengan kombinsai tenaga kerja kontrak 3 bulan

dan 6 bulan merupakan skenario yang termurah.

Kata kunci : Perencanaan Kapasitas, Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja, Optimasi, CRP, Monte

Carlo

ABSTRACT

CV. Sinar Deli Utama (CV. SDU) is a handicraft company which produce shopping bag as one

of their products. However, there are no exact numbers on the existing workforce. This can lead

to longer production process and even delay. Delay in the production process can be minimized

by proper production planning. Using an appropriate amount of labour to the number of orders

(demands) is one of the solution. Generating demand is processed using optimization model with

LINGO software. Time used is the time based on Capacity Requirement Planning (CRP) method.

After calculation, then three workforce planning scenarios are designed.

From the results of LINGO, three scenarios have been made which are using fixed labour and

3 months contract labour, fixed labour and 6 months contract labour, and the combination from

previous scenarios. The cheapest scenario is combination of 3 months and 6 months contract

labour.

Keywords: Workforce Planning, Capacity Requirement Planning (CRP), Optimization

1. Pendahuluan

CV. Sinar Deli Utama (SDU) merupakan perusahaan Make To Order (MTO) yang memproduksi shopping bag. Shopping bag yang sudah jadi sebagian besar akan diekspor oleh PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dan sebagian lagi untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri. Namun, hingga saat ini CV.SDU belum

menerapkan sistem perencanaan produksi yang komprehensif. Seperti yang diketahui bahwa perencanaan produksi dilakukan dengan tujuan menentukan arah awal dari tindakan-tindakan yang harus dilakukan dimasa mendatang, apa yang harus dilakukan, berapa banyak melakukannya, dan kapan harus melakukan. Menurut Nasution dan Prasetyawan (2008), sistem perencanaan produksi yang baik dapat

2

memberikan suatu keputusan yang optimum berdasarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam memenuhi permintaan akan produk yang dihasilkan. Sumber daya tersebut adalah bahan baku dan tenaga kerja.

Tidak adanya perencanaan produksi yang komprehensif pada SDU dikarenakan perusahaan hanya memperhatikan dari sisi bahan baku saja, namun tidak melihat dari sisi tenaga kerja. Hal tersebut bertentangan dengan Chen et

al (2009) yang mengatakan bahwa aspek terpenting pada perusahaan Make To Order

adalah penggunaan kapasitas yang ada secara efektif dan efisien untuk memenuhi order dari pelanggan.

Tenaga kerja keseluruhan yang terdapat pada SDU berkisar kurang lebih 200 pekerja, sedangkan tenaga kerja langsung yaitu tenaga kerja yang pekerjaannya memproduksi shopping

bag secara langsung berkisar kurang lebih sebanyak 150 pekerja. Tenaga kerja pada SDU tidak memiliki jumlah yang pasti, hal ini disebabkan karena sistem penggajian yang digunakan adalah upah borongan (Piece Work). Rendahnya availability pekerja dan tingkat permintaan yang berfluktuatif mengakibatkan SDU mengalami kesulitan dalam hal pemenuhan permintaan. Hal ini menyebabkan SDU sering mengalami keterlambatan pengiriman.

Keterlambatan pengiriman yang terjadi selain berpengaruh buruk pada keuangan perusahaan, hal tersebut juga berpengaruh buruk terhadap moral pekerja dan menurunnya tingkat kepercayaan konsumen. Terjadinya keterlambatan pengiriman oleh SDU disebabkan oleh availability tenaga kerja yang rendah, serta tingginya tingat permintaan tidak sesuai dengan jumlah pekerja yang hadir pada proses pengerjaannya

Dari uraian di atas, awal permasalahan yang timbul diakibatkan oleh jumlah tenaga kerja dan tingkat availability pekerja yang rendah. Dampak yang ditimbulkan dari masalah tersebut adalah keterlambatan pengiriman yang menimbulkan penalti yaitu membayar denda sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dibuat suatu perencanaan jumlah tenaga kerja produksi agar dapat memenuhi order dari pelanggan. Hal tersebut diperkuat oleh Nasution dan Prasetyawan (2008) yang mengatakan bahwa

perencanaan agregat dibuat untuk menyesuaikan kemampuan produksi dalam menghadapi permintaan pasar yang tidak pasti dengan mengoptimumkan penggunaan tenaga kerja dan peralatan produksi yang tersedia sehingga ongkos total produksi dapat ditekan seminim mungkin

2. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan berisi mengenai langkah yang akan ditempuh selama penelitian dan berguna sebagai acuan agar berlangsung sistematis.

2.1 Tahap Identifikasi Masalah

Pada tahapan ini dilakukan identifikasi masalah yang sedang terjadi pada sistem perencanaan produksi di CV. Sinar Deli Utama, perumusan masalah yang ada dan tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini. Setelah dilakukan studi literatur, selanjutnya akan dilakukan studi lapangan yaitu mempelajari keadaan nyata di perusahaan. 2.2 Tahap Pengumpulan dan Pengolahan data

Tahap selanjutnya adalah tahapan pengumpulan dan pengolahan data sesuai dengan permasalahan yang dievaluasi di perusahaan. Tahap ini meliputi beberapa langkah yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

2.2.1 Pengumpulan Data

Pada tahapan ini di lakukan pengumpulan data-data yang diperlukan untuk mendukung hipotesa dari penelitian yang ingin di lakukan. Data-data yang dikumpulkan antara lain :

a. Data Order Harian b. Data Jumlah Tenaga Kerja c. Komponen Biaya d. Data Production Time

e. Waktu Normal f. Waktu yang terdapat pada

setiap stasiun kerja. Data-data tersebut dikumpulkan melalui

pengamatan secara langsung, data sekunder dari perusahaan dan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dengan permasalahan ini

2.2.2 Pengolahan Data

Tahap pengolahan data dilakukan untuk memperoleh informasi-informasi tertentu dari data yang telah dikumpulkan dan dapat digunakan untuk penentuan strategi perencanaan

3

kebutuhan tenaga kerja produksi. Proses pengolahan data dilakukan dengan dua tahapan. Pertama pengolahan data yang akan diinputkan kedalam model yang akan dibuat dan pengembangan model untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Selanjutnya dilakukan proses running model yang telah dibuat dengan software LINGO.

2.2.2.1 Generate Demand

Pada tahapan ini membuat data random yang menyerupai data historis yang digunakan dalam simulasi. Tahap pertama adalah dengan probabilitas jumlah penggunaan data historis. Setelah mengetahui probabilitas jumlah penggunaan, maka nilai-nilai tersebut digunakan sebagai input-an dalam men-generate bilangan acak. Untuk men-generate bilangan acak digunakan simulasi Monte Carlo dimana data hasil random number generation dan berdasarkan probabilitas data historis sebelumnya. Langkah-langkah untuk melakukan simulasi Monte Carlo yaitu sebagai berikut :

1. Membuat distribusi kemungkinan untuk variabel penting

2. Mengkonversikan frekuensi distribusi menjadi kumulatif distribusi

3. Menentukan interval angka random untuk tiap variabel

4. Membuat angka random

Membuat simulasi dari rangkaian percobaan angka random

2.2.2.2 Perhitungan Waktu Proses

Pada tahapan ini dilakukan perhitungan waktu pada setiap prosesnya di setiap stasiun kerja sebagai input data untuk model yang akan dibuat. Perhitungan dilakukan melalui dua tahap, yaitu perhitungan waktu standar kemudian dilakukan perhitungan menggunakan metode CRP

2.2.2.3 Pengembangan Model

Pada tahap ini dilakukan pengebangan model sebagai perhitungan untuk menentukan jumlah tenaga kerja. Perhitungan yang dilakukan menggunakan model Linier Programming yang akan diolah menggunakan software LINGO sehingga hasil yang didapatkan menjadi optimal.

2.2.2.4 Rancangan Skenario

Pada tahap ini peneliti membuat rancangan skenario yang digunakan dalam pengolahan data.

Skenario ini digunakan untuk memberikan gambaran usulan yang nanti bisa digunakan oleh CV. Sinar Deli Utama untuk menentukan strategi perencanaan jumlah tenaga kerja. Terdapat tiga skenario yang digunakan, yaitu :

1. Jumlah tenaga kerja dengan dua tipe pekerja yaitu, pekerja tetap dan pekerja kontrak (3 bulan) dengan pemenuhan pesanan 100%, 95%, 90%.

2. Jumlah tenaga kerja dengan dua tipe pekerja yaitu, pekerja tetap dan pekerja kontrak (6 bulan) dengan pemenuhan pesanan 100%, 95%, 90%.

3. Jumlah tenaga kerja dengan dua tipe pekerja yaitu, pekerja kontrak (3 bulan) dan pekerja kontrak (6 bulan) dengan pemenuhan pesanan 100%, 95%, 90%.

Ketiga rancangan skenario di atas bermaksud untuk memberikan gambaran berupa rata-rata jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan setiap bulannya dengan memperhatikan pemenuhan pesanan dan total biaya yang harus dikeluarkan.

2.3 Analisis dan Pembahasan

Pada tahapan ini, akan dilakukan analisis hasil pengolahan dari bab sebelumnya dan akan diambil suatu kesimpulan untuk menjawab perumusan masalah. Analisis yang dilakukan yaitu dengan melakukan analisis perbandingan dari tiga skenario yang telah dirancang berdasarkan dua indikator yaitu keterlambatan pengiriman dan fluktuasi jumlah tenaga kerja.

2.4 Kesimpulan dan Saran

Setelah melakukan analisa dari hasil pengolahan data, kemudian dari hasil tersebut ditarik kesimpulan-kesimpulan untuk menjawab dari tujuan penelitian tugas akhir ini. Sehingga manfaat-manfaat yang dapat diterima oleh perusahaan sesuai dengan ekspektasi di awal yang dapat diimplementasikan dalam saran-saran perbaikan

3. Generate Demand

Tahapan yang perlu dilakukan pertama kali adalah melakukan rekapitulasi kuantitas bahan baku per kedatangan (permintaan) untuk Januari 2010 – Oktober 2010. Tahap selanjutnya adalah

4

melakukan fitting distribusi data permintaan untuk Bulan Januari 2010 – Oktober 2010. Apabila hasil fitting distribusi tidak menunjukkan bahwa data permintaan memiliki pola distribusi teoritis maka akan dilakukan pendekatan distribusi empiris untuk mengestimasi jumlah permintaan.

Berdasarkan hasil fitting idstribusi yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa permintaan yang ada tidak memiliki pola distribusi teoritis, sehingga dilakukan pendekatan empiris (Generate Demand) dengan Monte

Carlo. Setelah didapatkan nilai probabilitas masing-masing kemungkinan, kemudian dicari kumulatif probabilitas dan dibuat rentangnya untuk kemudian di-generate bilangan acak dan diplotkan hasilnya dengan rentang kumulatif distribusi untuk didapatkan angka peramalannya. Untuk memilih nilai angka dalam rentang digunakan probabilitas yang sama untuk semua angka kemungkinan. Berikut contoh perhitungan simulasi Monte Carlo untuk produk Shopping

Bag ukuran XL untuk bulan Juni 2011 ditunjukkan pada Tabel 4.1 dan Tabel 2

Tabel 1. Perhitungan Probabilistik Kemungkinan

Tabel 2. Genertae Bilangan Acak dan Hasil Peramalan

Berdasarkan hasil generate random yang telah didapatkan kemudian dibandingkan dengan data asli yaitu data permintaan menggunakan paired-t test pada software Minitab. Hasil yang didapatkan P-Value = 0,035. Hal tersebut menunjukkan bahwa data asli dan data hasil generate demand tidak berbeda signifikan karena nilai P-Value . Apabila nilai P-

Value kurang dari 0,05 maka data asli dan data generate demand berbeda signifikan.

4. Perhitungan Waktu Standar

Perhitungan waktu standar dilakukan dengan mengubah waktu normal yang terdapat di perusahaan menjadi waktu standar dengan menambahkan allowance yang ada. Berikut allowance yang akan ditampilkan pada Tabel 3

Tabel 3 Allowance Setiap Stasiun Kerja

5

Waktu standar diatas kemudian diubah menjadi waktu standar berdasarkan metode CRP dengan menambahkan waktu set up, utilisasi, dan efisiensi. Berikut Perhitungan waktu berdasarkan metode CRP akan ditunjukkan pada Tabel 4

6

Tabel 4 Waktu Standar CRP

5. Pengembangan Model

Adapun model yang akan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan CV. SDU dalam menentukan jumlah tenaga kerja yang optimal dikembangkan dari model yang telah dibuat sebelumnya oleh Basnet dan Ellison (1998). Pada model tersebut dibuat untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang optimal dengan biaya yang minimum. Biaya tersebut terdiri dari gaji pokok, upah lembur, biaya rekrut, dan biaya layoff. Kemudia terdapat fungsi pembatas pada model tersebut yang digunakan untuk mengetahui jumlah pekerja pada periode tertentu yang dipengaruhi oleh proses rekrut dan layoff. Kemudian terdapat fungsi pembatas yang menunjukkan lamanya kontrak kerja untuk pekerja kontrak. Selanjutnya terdapat batasan bahwa pekerja yang akan bekerja lembur adalah pekerja yang pada hari itu bekerja regular. Berdasarkan model diatas maka dikembangkan model optimasi yang disesuaikan dengan kondisi sebenarnya pada perusahaan sehingga terdapat batasan-batasan yang ditambahkan. Adapun variabel keputusan dan parameter dari pengembangan model ini adalah sebagai berikut

o Variabel keputusan untuk model ini adalah :

= jumlah pekerja regular yang tersedia di SK j pada periode ke t untuk produk i

= jumlah pekerja lembur yang tersedia di SK j pada periode ke t untuk produk i

= total jam kerja regular yang tersedia di SK j untuk produk i

pada periode ke t = total jam kerja lembur yang

tersedia di SK j untuk produk i

pada periode ke t banyaknya pekerja tipe k=2 yang

harus direkrut untuk SK j pada periode t

= banyaknya pekerja tipe k=2 yang diberhentikan pada SK j di periode ke-t

= jumlah pekerja regular yang tersedia di SK j pada periode ke t untuk jenis pekerja k=1

o Parameter yang digunakan untuk model ini adal sebagai berikut :

= upah pekerja setiap satu produk i pada SK j

= upah pekerja lembur setiap satu produk i pada SK j

= biaya lembur pekerja tipe = biaya rekrut pekerja tipe k

= biaya pemberhentian pekerja tipe k

= total perkiraan permintaan pada periode t untuk produk i

= waktu proses yang dibutuhkan oleh pekerja j pada produk jenis i

= Uang makan pekerja tetap = Jam regular yang diperbolehkan = Jam lembur yang diperbolehkan

Adapun model yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Minimize :

7

Batasan-batasan yang digunakan pada model ini adalah sebagai berikut :

, (1)

, (2)

,

(3) , (4)

, (5)

, (6)

, (7)

, (8)

(9)

Penjelasan dari parameter yang digunakan pada model ini adalah (1) waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi demand jumlahnya sama dengan waktu yang diperlukan oleh pekerja regular ditambah dengan waktu lembur yang diperlukan. (2) Waktu total regular yang diperlukan hasilnya lebih kecil sama dengan 28800 (8 jam kerja) dikalikan dengan banyaknya jumlah pekerja regular. (3) Waktu total untuk lembur hasilnya lebih kecil dari 14400 dikalikan dengan banyaknya jumlah pekerja lembur. (4) Banyaknya pekerja lembur harus kurang dari sama dengan pekerja regular karena pekerja yang lembur merupakan pekerja yang masuk regular. (5) Banyaknya pekerja regular total merupakan penjumlahan dari pekerja regular tetap (k=1) yang jumlahnya sama tiap periodenya dengan pekerja kontrak. (6) Banyaknya pekerja regular saat ini merupakan penjumlahan dari pekerja tetap (k=1) ditambah pekerja yang direkrut saat ini dikurangi dengan pekerja yang di-lay off saat ini. (7) Pekerja regular kontrak (k=2) merupakan pekerja kontrak n-bulanan, sehingga jumlah pekerja sekarang merupakan hasil penjumlahan dari n-bulan sebelumnya. (8) Banyaknya pekerja yang di-lay off saat ini sama dengan pekerja yang di rekrut n-bulan yang lalu. (9) Untuk jumlah pekerja regular, lembur, jam kerja regular, dan jam kerja lembur merupakan integer.

5.1 Verifikasi

Untuk mengetahui apakah model yang telah dibangun dan diformulasikan dalam bahasa LINGO sudah benar-benar layak, maka dilakukan verifikasi model. Verifikasi model dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan manual dengan hasil perhitungan software. Apabila keduanya menunjukkan hasil yang sama maka model tersebut verified.Berikut perhitungan manual dan hasil output LINGO ditunjukkan oada Tabel 5 dan Gambar 1 6

Tabel 5. Perhitungan Manual

Gambar 1. Hasil Output LINGO

Kemudian dilakukan perbandingan biaya antara hasil LINGO dengan perhitungan manual. Perhitungan manual memiliki biaya yang sama dibandingkan dengan hasil LINGO. Hal tersebut menunjukkan bahwa model yang telah dibangun verified.

5.2 Validasi

Validasi merupakan metode analisis bertujuan untuk memastikan dan mengkonfirmasi bahwa metode analisis tersebut sudah sesuai dengan yang di harapkan. Dalam hal ini dilakukan validasi terhadap beberapa constrain :

Constrain 1 :

Dilakukan perhitungan manual untuk data input yaitu dengan mengalikan demand dengan waktu proses yang dibutuhkan. Kemudian dibandingkan dengan hasil output

8

yang didapatkan dari LINGO. Hasil yang didapatkan mempunyai nilai sama, sehingga dapat dikatakan valid. Berikut perhitungan validasi untuk constrain pertama ditunjukkan pada Tabel 6 dan untuk output LINGO ditunjukkan pada Tabel 7

Tabel 6. Perhitungan Manual

Sk 1 Sk 2 Sk 3 Sk 1 Sk 2 Sk 3

1 731303 0 870158 50841 74244 36315

2 45425 0 54050 262647 383548 187605

3 120238 0 143068 602154 879336 430110

4 917980 0 1092280 250677 366068 179055

5 386310 0 459660 0 0 0

6 0 0 0 75537 110308 53955

Demand x Waktu

periode (t)

jenis produk (1) jenis produk (2)

Tabel 7. Hasil Output LINGO

6. Optimasi Jumlah Tenaga Kerja

Dalam penentuan jumlah tenaga kerja yang optimal, akan membandingkan beberapa skenario untuk dapat mengetahui masing-masing performansi dari input jenis tenaga kerja yang berbeda. Hasil dari masing-masing skenario tersebut nantinya akan dibandingkan agar mendapatkan jumlah tenaga kerja dengan biaya paling murah.

Untuk setiap skenario usulan, yang membedakan adalah jenis pekerjanya. Jenis pekerja terdiri dari pekerja tetap, pekerja kontrak 3 bulan, dan pekerja kontrak 6 bulan. Input tersebut digunakan pada setiap skenario. Yang berbeda adalah kombinasi tipe pekerja. Untuk skenario 1 menggunakan pekerja tetap dan pekerja kontrak 3 bulan, sedangkan skenario 2 menggunakan pekerja tetap dan pekerja kontrak 6 bulan, dan skenario 3 menggunakan kombinasi pekerja kontrak 3 bulan dan pekerja kontrak 6 bulan.

6.1 Skenario 1

Untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan apabila menggunakan 2 jenis pekerja, yaitu pekerja tetap dan pekerja kontrak

(3 bulan) akan di-running menggunakan LINGO dengan Fill rate 100%, 95%, dan 90%. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan berbeda pada Fill rate yang berbeda.

Untuk setiap fill rate yang berbeda dalam hal ini skenario 1, maka fungsi pembatas yang diubah adalah persamaan (1) pada Bab 4.3.2 (Pengembangan model). Untuk fill rate 95% persamaan (1) dirubah menjadi :

(10)

Sedangkan untuk persamaan lainnya tetap. Kemudian untul fill rate 90% persamaan (1) juga diganti menjadi :

(11)

Trade off yang terjadi antara Fill rate

dengan biaya pada skenario 1 akan ditunjukkan dengan grafik pada Gambar 2

Gambar 2. Trade off Skenario 1

6.2 Skenario 2

Untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan apabila menggunakan 2 jenis pekerja, yaitu pekerja tetap dan pekerja kontrak (6 bulan) akan di-running menggunakan LINGO dengan Fill rate 100%, 95%, dan 90%. Persamaan yang digunakan sama seperti persamaan yag terdapat pada bab 4.3.2 namun terjadi sedikit perubahan untuk menyesuaikan dengan skenario yang dibuat. Perubahan terjadi pada persamaan (7) dan (8). Persamaan (7) akan berubah menjadi :

(12) Sedangkan untuk persamaan (8) berubah menjadi :

(13)

9

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan berbeda pada Fill rate yang berbeda. Untuk setiap fill rate yang berbeda dalam hal ini skenario 2, maka fungsi pembatas yang diubah adalah persamaan (1) pada Bab 4.3.2 (Pengembangan model). Untuk fill rate 90% persamaan (1) dirubah menjadi persamaan (11). Sedangkan untuk persamaan lainnya tetap. Kemudian untul fill rate 100% persamaan (1) tetap.

Untuk rekapan hasil running setiap fill rate untuk periode t=9 akan ditunjukkan pada Tabel 4.12. Sedangkan Trade off yang terjadi antara Fill rate dengan biaya pada skenario 2 akan ditunjukkan dengan grafik pada Gambar 3

Gambar 3. Trade off Skenario 2

6.3 Skenario 3

Untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan apabila menggunakan 2 jenis pekerja, yaitu pekerja kontrak (3 bulan) dan pekerja kontrak (6 bulan) akan di-running menggunakan LINGO dengan Fill rate 100%, 95%, dan 90%. Untuk persamaan yang digunakan sama seperti persamaan yag terdapat pada bab 4.3.2 namun terjadi sedikit perubahan untuk menyesuaikan dengan skenario yang dibuat. Perubahan terjadi pada persamaan (7) dan (8). Persamaan (7) akan berubah menjadi :

(14) Sedangkan untuk persamaan (8) berubah menjadi :

(15)

Kemudian ditambahkan persamaan lagi untuk menunjukkan pekerja kontrak (3 bulan) yaitu

persamaan (16) dan (17). Berikut pertambahan persamaannya :

, (16)

(17)

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan berbeda pada Fill rate yang berbeda. Untuk setiap fill rate yang berbeda dalam hal ini skenario 2, maka fungsi pembatas yang diubah adalah persamaan (1) pada Bab 4.3.2 (Pengembangan model). Untuk fill rate 90% persamaan (1) dirubah menjadi persamaan (12). Sedangkan untuk persamaan lainnya tetap. Kemudian untul fill rate 100% persamaan (1) tetap.

Untuk rekapan hasil running setiap fill

rate untuk periode t=10 akan ditunjukkan pada Tabel 4.13. Sedangkan Trade off yang terjadi antara Fill rate dengan biaya pada skenario 3 akan ditunjukkan dengan grafik pada Gambar 4

Gambar 4. Trade off Skenario 3

7. Analisa

7.1 Analisa Model Linier Programming Model pada penelitian ini dibuat untuk

menyelesaikan permasalahan yang ada yaitu menentukan jumlah tenaga kerja langsung yang optimal dengan biaya minimal berdasarkan kondisi sebenarnya yang terjadi di perusahaan. Data yang digunakan pada model ini adalah data sebenarnya yang diambil dari CV.SDU. Upah pekerja pada model ini menggunakan upah per detik yang didapatkan dari upah per unit dibagi lamanya waktu yang dibutuhkan untuk memproses tiap unit. Sedangkan untuk upah lembur didapatkan dari upah pekerja regular ditambahkan Rp 3,00 per detiknya karena pekerja lembur juga menggunakan waktu proses produksi yang sama dengan jam regular. Kemudian untuk biaya rekrut dan lay off didapatkan

10

dari hasil wawancara dengan pihak terkait perusahaan.

Model yang terdapat pada bab 4.3.4 dibangun agar seluruh demand yang ada dapat terpenuhi. Pekerja regular bekerja selama 8 jam kerja dan untuk lembur jam kerja yang diperbolehkan maksimal adalah 4 jam kerja. Dengan pekerja yang lembur merupakan pekerja regular yang pada hari itu bekerja regular. Pekerja tetap akan berjumlah tetap pada setiap bulannya dan pekerja kontrak hanya akan bekerja selama masa kontrak. Jumlah pekerja yang diinginkan tidak bergantung pada kapasitas pabrik karena apabila terdapat batasan untuk jumlah tenaga kerja maka model tidak feasible untuk di-running, sehingga terdapat indikasi bahwa perusahaan perlu menambah kapasitas gedung. Oleh karena itu digunakan asumsi luas pabrik tidak terbatas. Pada model ini perusahaan dapat merekrut pekerja pada setiap bulannya tanpa memperhatikan lamanya kontrak, namun waktu untuk me-lay off pekerja adalah pasti yaitu 3 bulan untuk pekerja kontrak 3 bulan dan 6 bulan untuk pekerja kontrak 6 bulan.

7.2 Analisa Terhadap Biaya dan Fill Rate Pada bab 4 telah dilakukan pengolahan data

menggunakan 3 skenario dengan fill rate yang berbeda pada setiap skenarionya. Fill rate ini merepresentasikan pemenuhan permintaan oleh perusahaan kepada konsumen yang dalam hal ini adalah PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Fill rate

95% berarti perusahaan dapat memenuhi permintaan dengan jumlah order sebesar 95% dari jumlah order yang diterima untuk satu kali order. Hal tersebut tercermin pada persamaan (2) dan persamaan (3) bahwa jam kerja regular yang diperbolehkan pada model ini hanya 8 jam bukan total jam kerja selama sebulan. Sedangkan untuk jam kerja lembur hanya selama 4 jam saja. Data demand yang dimasukkan pada model ini adalah jumlah permintaan yang paling besar dari keseluruhan permintaan selama satu bulan, sehingga diharapkan jumlah tenaga kerja yang didapatkan dapat memenuhi permintaan yang paling tinggi sekalipun. Jadi yang dimaksud dari Fill rate 95% adalah perusahaan dapat memenuhi permintaan selama jumlah dari permintaan dalam satu hari tersebut setiap harinya.

Hasil yang didapatkan dari merubah fill rate

berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Fill rate berbanding lurus dengan biaya yang harus dikeluarkan. Semakin rendah fill rate

suatu perusahaan maka semakin rendah pula biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Begitu pula apabila perusahaan tersebut memiliki fill rate yang semakin tinggi maka biaya yang

dikeluarkan juga akan semakin tinggi. Hal tersebut dikarenakan fill rate mempengaruhi jumlah demand yang harus dipenuhi, sehingga secara tidak langsung juga akan ikut mempengaruhi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Semakin rendah fill

rate maka jumlah permintaan yang harus terpenuhi semakin rendah pula sehingga jumlah tenaga kerja yang diperlukan juga rendah. Hal tersebut menyebabkan biaya yang dikeluarkan perusahaan khususnya untuk tenaga kerja langsung menjadi rendah. Selain itu biaya untuk tenaga kerja langsung merupakan upah per unit, sehingga jumlah unit yang harus diproduksi akan berbanding lurus dengan biaya yang harus dikeluarkan, dalam hal ini adalah biaya tenaga kerja langsung.

Begitu pula sebaliknya, apabila fill rate semakin tinggi maka jumlah permintaan yang harus dipenuhi juga tinggi. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan tinggi sehingga biaya yang dikeluarkan juga tinggi. Perilaku tersebut berlaku dan terjadi pada seluruh skenario. 7.3 Analisa Perbandingan Skenario 2 dan

Skenario 2 Pada bab 4 telah dijelaskan bahwa penelitian

yang dilakukan kali ini menggunakan 3 skenario. Skenario 1 adalah perhitungan jumlah tenaga kerja optimal dengan dua jenis tipe pekerja yaitu pekerja tetap dan pekerja kontrak selama 3 bulan. Skenario 2 adalah perhitungan jumlah tenaga kerja optimal dengan dua jenis pekerja yaitu pekerja tetap dan pekerja kontrak 6 bulan. Skenario 3 adalah perhitungan jumlah tenaga kerja optimal dengan dua jenis pekerja kontrak yaitu kontrak 3 bulan dan kontrak 6 bulan.

Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa tidak terdapat pekerja tetap pada kedua skenario. Hal tersebut dikarenakan pada pekerja tetap perusahaan wajib memberikan uang makan sebesar Rp 7500,00 setiap harinya sedangkan untuk pekerja kontrak tidak. Sehingga setiap bulannya perusahaan wajib mengeluarkan uang makan untuk satu pekerja sebesar Rp 187.500,00. Namun untuk pekerja kontrak akan dieluarkan biaya rekrut dan biaya lay

off untuk tiap orangnya sebesar Rp15.000,00 dan Rp 10.000,00 pada saat merekrut dan saat lay off . Sehingga hasilnya lebih memilih menggunakan pekerja kontrak daripada pekerja tetap.

Untuk pekerja lembur dengan pekerja regular, hasilnya lebih memilih untuk menambah pekerja regular dengan 8 jam kerja dibandingkan dengan jam lembur dengan 4 jam kerja. Hal tersebut dikarenakan upah yang diberikan untuk lembur lebih mahal apabila dibandingkan dengan upah regular.

Skenario 1 lebih sering merekrut dan lay off

pekerja daripada skenario 2, karena masa kerja

11

untuk pekerja kontrak pada skenario 1 lebih pendek dibandingkan skenario 2 yaitu 3 bulan. Sehingga biaya yang dibutuhkan untuk skenario 1 lebih besar daripada skenario 2, yaitu Rp 2.308.122.000,00 sedangkan untuk skenario 2 sebesar Rp 2.257.997,00. Sehingga dalam hal ini skenario 2 lebih baik dibandingkan skenario 1 karena biaya yang dikeluarkan pada skenario 2 lebih sedikit dengan fill rate yang sama.

Selain itu jika dilihat dari aspek profit and

loss, skenario 2 memiliki keuntungan yang lebih besar dibanding skenario 1. Profit tersebut merupakan laba kotor, karena hanya merupakan perhitungan dari pembayaran produk jadi oleh PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk dengan biaya tenaga kerja langsung. Oleh karena itu skenario 2 merupakan skenario yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan skenario 1. Perhitungan profit

and loss ditunjukkan pada Tabel 5.3 Tabel 8 Profit and Loss Skenario 1 & Skenario 2

7.4 Analisa Perbandingan Skenari 2 dan

Skenario 3 Pada bab ini akan dianalisa perbandingkan

hasil perhitungan yang didapatkan dari skenario 2 dan skenario 3. Berikut perbandingan jumlah pekerja antara skenario 2 dan skenario 3 pada periode t=10 dengan fill rate 100% ditunjukkan pada Tabel 5.4

Hasil perbandingan menunjukkan bahwa untuk kedua skenario tidak menggunakan pekerja tetap. Hal tersebut telah dijelaskan pada bab 5.3. Namun untuk skenario 3 tidak menggunakan pekerja tetap karena merupakan kombinasi dari skenario 1 dan skenario 2 yaitu jumlah tenaga kerja dikombinasikan antara pekerja kontrak 3 bulan dengan pekerja kontrak 6 bulan.

Pada skenario 3 pekerja kontrak 6 bulan lebih dominan dibandingkan dengan pekerja kontrak 3 bulan. Hal tersebut dikarenakan biaya untuk me-recruit dan me-layoff sama besarnya namun berbeda pada lamanya waktu kontrak kerja. Untuk memenuhi demand selama 6 bulan perusahaan akan lebih untung dengan menyewa satu pekerja kontrak 6 bulan dibanding dengan menyewa pekerja kontrak 3 bulan sebanyak dua kali, karena biaya yang dikeluarkan untuk menyewa pekerja kontrak 3 bulan akan 2x lebih besar.

Biaya yang harus dikeluarkan pada skenario 2 dan skenario 3 sama besarnya, yaitu Rp 2.257.997,00. Hal tersebut sangat mungkin terjadi karena kemungkinan jumlah pekerja yang direkrut antara skenario 2 dan skenario 3 sama. Hanya saja demand pada urutan keempat, kelima, dan keenam sudah terpenuhi oleh pekerja kontrak 6 bulan di awal. Dengan kata lain pola demand sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pada skenario 3. Demand yang digunakan merupakan hasil generate data yang memiliki pola yang sama dengan masa lalu, sehingga kebijakan yang dapat digunakan adalah skenario 3 atau skenario 2. Namun apabila menggunakan pola demand dengan parameter yang berbeda kemungkinan kebijakan yang dapat dipilih juga berbeda.

Profit yang didapatkan pada skenario 2 sama dengan skenario 3, karena biaya yang dikeluarkan untuk masing-masing skenario sama. Profit yang didapatkan apabila menerapkan skenario 2 maupun skenario 3 sebesar Rp 1.099.518.950,00.

8. Penutup

8.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain sebagai berikut : 1. Pada penelitian tugas akhir ini

menggunakan tiga skenario. Skenario pertama adalah perhitungan jumlah tenaga kerja yang optimal dengan dua jenis pekerja yaitu pekerja tetap dan kontrak 3 bulan. Skenario 2 adalah perhitungan jumlah tenaga kerja optimal dengan dua jenis pekerja yaitu pekerja tetap dan pekerja kontrak 6 bulan. Skenario 3 adalah perhitungan jumlah tenaga kerja optimal dengan dua jenis pekerja kontrak yaitu kontrak 3 bulan dan kontrak 6 bulan. Total biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan apabila menggunakan kombinasi tenaga kerja tetap dan kontrak 3 bulan dengan fill rate 100% sebesar Rp 2.308.122.000,00. Apabila menerapkan pekerja tetap dan kontrak 6 bulan dengan fill rate 100% biaya yang dikeluarkan sama dengan menerapkan pekerja kontrak 3 bulan dan kontrak 6 bulan yaitu sebesar Rp 2.257.997.000,00.

2. Penghematan biaya yang diperoleh perusahaan jika menerapkan kombinasi tenaga kerja kontrak 3 bulan dan 6 bulan atau kombinasi tenaga kerja tetap dan kontrak 6 bulan dibandingkan dengan

12

menerapkan pekerja tetap dan kontrak 3 bulan sbesar 2% yaitu Rp 50.125.000,00 untuk fill rate 100%.

3. Kombinasi tenaga kerja tetap + kontrak 6 bulan dan tenaga kerja kontrak 3 bulan dan 6 bulan menjadi skenario paling murah karena lama masa kerja 6 bulan dengan biaya recruit dan lay off yang sama lebih menguntungkan daripada harus menggunakan pekerja kontrak selama 3 bulan berturut-turut.

4. Peningkatan fill rate pada setiap skenario akan menyebabkan biaya yang dikeluarkan juga menigkat. Begitupula sebaliknya, jika fill rate semakin menurun maka biaya yang dibutuhkan juga akan menurun.

5. Di dalam penelitian ini telah dilakukan generate demand untuk mengetahui forecast workload selama setahun. Generate demand digunakan sebagai input data pada model yang telah dibuat, kemudian di-running menggunakan software LINGO dan output pada LINGO dapat menunjukkan workload selama setahun.

8.2 Saran

Pada penelitian tugas akhir ini telah dilakukan pengembangan model untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang optimal agar dapat memenuhi permintaan yang ada. Namun pada model yang telah dibuat pada penelitian ini tidak mempertimbangkan faktor ketidakpastian kehadiran pekerja. Oleh karena itu, pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk mempertimbangkan faktor ketidakpastian kehadiran pekerja sehingga didapatkan biaya yang optimal dengan tingkat kepastian pekerja hadir

9. Daftar Pustaka Basnet, Chuda dan Ellison, Paul 1998. A manpower

planning decision support system for MQM Meat Services.

Chen, Chin-Sheng, Mestry, Siddharth, Damodarana, Purushothaman dan Wang, Chao 2009. The capacity planning problem in make-to-order enterprises.

Djati, Bonett Satya Lelono 2007. Simulasi Teori dan

Aplikasinya, Yogyakarta, ANDI Yogyakarta.

Ekechukwu, O.V., Madu, A.C., Nwanya, S.C. dan Agunwamba, J.C. 2011. Optimization of energy and manpower requirements in Nigerian bakeries. Energy Conversion and Management, 52, 564-568.

Gaspersz, Vincent 2005. Production Planning And

Inventory Control Berdasarkan Pendekatan

Sistem Terintegrasi MRP II Dan JIT Menuju

Manufakturung 21, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.

Hanik, Rita Ummi. 2010. Perencanaan Manhours

C-Check Maintenance Pada Unit Base

Maintenance PT. GMF. Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Jakarta, Koran. 2011. Setop Bersikap Konsumtif Koran Jakarta [Online]. Available: http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=65999 [Accessed 16 Februari 2011].

Nasution, Arman Hakim dan Prasetyawan, Yudha 2008. Perencanaan Pengendalian Produksi,

Yogyakarta, Graha Ilmu. Pinker, Edieal J. dan Larson, Richard C. 2003.

Optimizing the use of contingent labor when demand is uncertain. European Journal of

Operational Research, 144, 39-55. Ramya, Tantri. 2010. Manpower Planning Pada

Unit Tutbine Component Services (TRP) Studi

Kasus : PT GMF Aero ASIA - Engine

Maintenance. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Ruky, Achmad S. 2006. Manajemen Penggajian &

Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan,

Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama. Sarker, Bhaba R. 1986. Optimum manpower models

for a production system with varying production rates. European Journal of Operational

Research, 24, 447 - 454. Setiawan, Iwan. 16 Februari 2011 2011. Type to

Pricillia, Zaskia. Sheikh, Khalid 2003. Manufacturing Resource

Planning (MRP II) with an introduction to ERP,

SCM, and CRM, McGraw-Hill Companies, Inc. Tersine, Richard J. 1994. Principle of Inventory and

Material Management, New Jersey, Prentice Hall. Inc. Englewood Cliffs.